penggunaan media bantu audio visual dan leaflet · pdf filesebelum menarche karena perasaan...
Post on 06-Feb-2018
226 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGGUNAAN MEDIA BANTU AUDIO VISUAL DAN LEAFLET TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU PERAWATAN DIRI PRA REMAJA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KECAMATAN
BUAHBATU KOTA BANDUNG
Susy Hermaningsih, dan N a r g i s Politeknik Kesehatan Jurusan Keperawatan Bandung
ABSTRAK Latar Belakang : Masa remaja merupakan masa transisi antara anak dan dewasa yang ditandai oleh timbulnya pubertas dan pertumbuhan fisik yang terjadi menimbulkan konsekwensi permasalahan tertentu. Kesulitan lain yang timbul adalah dalam proses perawatan diri yaitu pemenuhan personal diri saat menarche. (IDAI Cab Jatim 2003) . Mengingat pentingnya adaptasi pada masa ini maka perawat diharapkan bisa memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan diri pada pra remaja. Salah satu media yang dapat memberikan pendidikan kesehatan tersebut adalah Audio Visual dan Leaflet. Tujuan : Untuk mengetahui Pendidikan Kesehatan Menggunakan Audio Visual dan Leaflet Terhadap Perubahan Perilaku Perawatan Diri Pra Remaja Di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Buahbatu Kota Bandung Metode : Penelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan rancangan pre-test, post-test two group design. Hasil : uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok yang diputarkan audio visual dengan kelompok yang diberikan leaflet terhadap peningkatan perilaku perawatan diri pada remaja. Artinya dalam memberikan pendidikan kesehatan pada pra remaja khususnya yang terkait dengan materi perawatan diri dapat menggunakan kedua media tersebut. Secara praktis, hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan nilai mean pre dan post test untuk masing-masing media. Ini berarti pendidikan kesehatan dengan menggunakan audio visual dan leaflet dapat meningkatkan perilaku perawatan diri pra remaja. Kesimpulan : Penelitian tentang perawatan diri dengan menggunakan media video dan leaflet dapat meningkatkan skor pengetahuan pada anak remaja, akan tetapi hasilnya tidak bermakna. SARAN : Dilakukan penelitian tentang pendidikan kesehatan dengan menggunakan leaflet dan audio visual untuk materi yang bersifat tidak privacy seperti pendidikan kesehatan tentang pencegahan perilaku merokok pada pra remaja Kata Kunci : Media Video dan Leaflet, Perawatan diri A. PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan masa transisi antara anak dan dewasa yang ditandai oleh timbulnya
pubertas sekitar umur 9-10 tahun dan berakhir kurang lebih umur 15-16. Dalam kondisi yang
normal, setiap orang pasti akan atau pernah mengalami masa pubertas, baik perempuan maupun
laki-laki. Hanya saja perubahan yang terjadi memang cukup berbeda pada setiap orang. Pada
perempuan, pubertas umumnya terjadi di usia 9-12 tahun, sedangkan pada pria terjadi di usia yang
lebih tua yaitu 9-14 tahun. Pada masa pubetas ini banyak dijumpai permasalahan diantaranya 1)
bau badan yang tidak enak dari tubuh yang diakibatkan oleh produksi kelenjar keringat yang
berlebihan; 2) jerawat akibat dari sumbatan kelenjar sebasea oleh kotoran; 3) menstruasi belum
teratur; 4) perkembangan fisik yang lebih cepat atau lebih lambat dari teman sebayanya; 5)
perbedaan ciri seks primer dan sekunder dengan remaja lain, misal ukuran payudara dan pada
anak laki-laki yang tidak mempunyai kumis. Kesulitan lain yang timbul adalah dalam proses
perawatan diri yaitu pemenuhan kebersihan diri saat menarche. Kesiapan mental sangat diperlukan
sebelum menarche karena perasaan cemas dan takut akan muncul. (IDAI Cab Jatim 2003).
Banyak fenomena memperlihatkan sebagian anak pra remaja belum mengetahui dan
memahami tentang perawatan diri merupakan satu hal yang sangat penting. Apabila mereka sudah
dipersiapkan dan sudah mendapat pendidikan kesehatan tentang akan datangnya perubahan
tersebut maka mereka dapat melakukan perawatan diri untuk mempertahankan kesehatannya.
Sedangkan pendidikan kesehatan adalah proses belajar pada individu, keluarga dan masyarakat
dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak mau menjaga kesehatan
menjadi mau dan dari tidak mampu mengatasi masalah kesehatan menjadi mampu. Pendidikan
kesehatan diartikan pula sebagai usaha atau kegiatan untuk membantu individu, kelompok, atau
masayarakat dalam meningkatkan perilaku untuk mencapai kesehatan secara optimal.
Secara spesifik yang dimaksud dengan pendidikan kesehatan perawatan diri pada anak pra
remaja adalah suatu program terencana berupa edukasi pada anak pra remaja untuk memberikan
pengetahuan tentang perawatan diri yang baik. Pendidikan kesehatan merupakan suatu bentuk
tindakan mandiri keperawatan untuk membantu individu, kelompok, maupun masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran yang di dalamnya perawat
sebagai pendidik.
Menurut Notoatmojo (2002) perubahan perilaku baru/adopsi perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan bersifat langgeng (long lasting), sebaliknya perilaku yang tidak didasarkan oleh
pengetahuan dan kesadaran tidak akan berlangsung lama. Ada berbagai faktor yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang salah satunya adalah media. Media yang dapat digunakan
dalam pendidikan kesehatan beraneka ragam. Diantaranya adalah leaflet dan audio visual. Untuk
kedua media tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kelebihan penggunaan
leaflet antara lain adalah mudah dibaca ulang, tidak menggunakan alat pendukung yang lain dan
cenderung lebih murah dan praktis. Namun salah satu kelemahannya adalah bersifat statis.
Sedangkan kelebihan video antara lain bersifat dinamis sehingga merangsang rasa dan mudah
memberi kesan, Disamping itu juga mempercepat kadar pemahaman seseorang. Kelemahan video
diantaranya adalah membutuhkan perangkat pendukung
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang perubahan perilaku perawatan diri anak pra
remaja sebelum dan setelah mendapat pengetahuan melalui audio visual dan leaflet di Sekolah
Menengah Pertama Kecamatan Buahbatu Kota Bandung
B. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan rancangan pre-test, post-test two
group design. Pre test dilakukan dengan cara memberikan angket mengenai perilaku perawatan diri
yang meliputi kebersihan rambut, kebersihan mulut, perawatan kulit, perawatan wajah, kesehatan
alat reproduksi. Post test dengan memberikan angket yang sama setelah 2 minggu responden
terpapar.
Model rancangan penelitian adalah sebagai berikut :
O1 X1 O2 O3 X2 O4
Keterangan : 01 Pre test perilaku perawatan diri sebelum perlakuan pada kelompok dengan media leaflet 02 Post test perilaku perawatan diri setelah perlakuan pada kelompok dengan media leaflet 03 Pre test perilaku perawatan diri sebelum perlakuan pada kelompok dengan media video 04 Post test perilaku perawatan diri setelah perlakuan pada kelompok dengan media video
Diskusi kelompok leaflet
Audio Visual
Perilaku tentang
perawatan diri
X1 Media Leaflet X2 Media video
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak pra remaja di Sekolah Menengah Pertama
Kecamatan Buahbatu Kota Bandung. Jumlah sampel yang diperlukan adalah 96 sampel. Tekhnik
sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria anak pra remaja usia 11-15
tahun, yang sudah menstruasi (perempuan) dan mimpi basah (laki-laki).
Pengumpulan data dilakukan dengan cara :
a. Pemilihan sampel sesuai kriteria dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2009. Kemudian dibagi 2
kelompok yaitu, kelompok A SMP 18 Bandung dengan perlakuan media leaflet dan kelompok B
SMP 42 Bandung dengan media video
b. Pre test dilakukan pada masing-masing kelompok yang dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus
2009 dilakukan pada kelompok A serta pada tanggal 19 Agustus 2009 pada kelompok B.
Pelaksanaan pre test dilakukan selama 1 jam dengan didampingi oleh peneliti.
c. Perlakuan diberikan pada tanggal 18 Agustus 2009 pada kelompok A dan tanggal 19 Agustus
2009 pada kelompok B. Perlakuan diberikan selama 1 kali dalam waktu lebih kurang 30 menit.
d. Post test dilakukan pada masing-masing kelompok yang dilaksanakan pada tanggal 11
September 2009 pada kelompok A dan 12 September 2009 pada kelompok B. Pelaksanaan
post test dilakukan selama 1 jam dengan didampingi oleh peneliti.
Analisa Data untuk menguji hipotesa menggunakan uji independent sampel T test. Adapun
definisi Operasional dari tiap variabel adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Definisi operasional
Variabel Definisi Operasonal Alat Ukur
Hasil Skala
Perilaku perawatan diri
Nilai yang diperoleh dari menjawab kuesioner kebiasaan remaja tentang : kebersihan diri, kebersihan rambut kebersihan mulut, perawatan kulit perawatan wajah, dan kesehatan alat reproduksi
Kue-sioner
SS= 5 S = 4 J = 3 KK= 2 TP = 1
Rasio.
Media Penkes
Media pendidikan kesehatan yang didesain untuk meningkatkan perilaku perawatan diri pra remaja dengan cara penyampaian materi yang berisi tentang cara memelihara kebersihan diri, kebersihan rambut, kebersihan mulut,perawatan kulit,perawatan wajah dan kesehatan alat reproduksi.
Media 1= leaflet
2= video
Nominal
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian didapatkan sebanyak 97 responden, karakteristik subjek terbagi
berdasarkan umur dan jenis kelamin. Lebih jelas terlihat pada tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik Subjek Remaja Berdasarkan Media Pendidikan
Variabel media penkes Total
usia responden video leaflet
11 tahun 1 1 12 tahun 16 5 21 13 tahun 13 30 43 14 tahun 15 15 30 15 tahun 2 2
Total 47 50 97
sex responden perempuan 25 36 61 laki-laki 22 14 36
Total 47 50 97
2. Rerata Perilaku Perawatan Diri Anak Pra Remaja melalui Leaflet di Sekolah Menengah
Pertama di Kecamatan Buah Batu Kota Bandung
Rerata perilaku perawatan diri anak pra remaja dalam penelitian ini adalah kemampuan
menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan perawatan diri anak pra remaja . Materi yang
dijawab responden melalui angket setelah terpapar dengan leaflet yaitu perilaku yang biasa
dilakukan mengenai kebersihan rambut, kebersihan mulut, perawatan kulit, perawatan wajah,
kesehatan alat reproduksi. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Rerata Perilaku Perawatan Diri Anak Pra Remaja Melalui Leaflet Di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Buah Batu Kota Bandung Tahun 2009
Pengukuran Mean Minimum Maximum Range Std. Deviation
N.Pre 39.5533 28.67 44.33 15,67 2.9227 N.Post 41.6267 29.67 46.00 16,33 2.9150 Selisih 2.0733 -2.00 5.67 7,67 2.0847
3. Rerata Perilaku Perawatan Diri Anak Pra Remaja Melalui Video di Sekolah Menengah
Pertama Kecamatan Buah Batu Kota Bandung
Rerata perilaku perawatan diri anak pra remaja dalam penelitian ini adalah kemampuan
menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan perawatan diri anak pra remaja. Materi yang
harus dijawab responden melalui angket setelah terpapar dengan video yaitu perilaku
mengenai kebersihan rambut, kebersihan mulut, perawatan kulit, perawatan wajah, kesehatan
alat reproduksi. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Rerata Perilaku Perawatan Diri Anak Pra Remaja Melalui Video Di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Buah Batu Kota Bandung Tahun 2009
Pengukuran Mean Maksimum Minimum Range SD
Pretest 35.86 42.67 28.67 14.00 3.4155 Post test 37.62 46.33 30.33 16.00 3.5502 Selisih 1.7589 11.00 -7.00 18.00 3.5547
4. Prosentase Hasil Pemeriksaan Fisik tentang Perilaku Perawatan Diri Anak Pra Remaja Melalui Leaflet dengan Video di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Buah Batu Kota Bandung Tabel 4.Prosentase Hasil Pemeriksaan Fisik tentang Perilaku Perawatan Diri Anak Pra
Remaja Melalui Leaflet dengan Video di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Buah Batu Kota Bandung Tahun 2009
Leaflet Video
No Penampilan Pre Post Pre Post
N % N % N % N %
1 Pakaian bersih dan rapih 24 48 36 72 24 51.06 36 76.60 2 Tercium bau badan 26 52 37 74 25 53.19 37 78.72 3 Kulit terlihat kusam 30 60 30 60 28 59.57 30 63.82 4 Rambut bersih dan rapih 27 54 32 64 27 57.45 32 68.09 5 Wajah berjerawat 8 16 4 8 6 12.77 4 8.52 6 Warna kulit wajah merata 28 56 31 62 28 59.57 31 65.96 7 Gigi bersih 42 84 42 84 28 59.57 39 82.98 8 Tercium bau mulut 8 16 6 12 9 19.15 7 14.89 9 Kuku tangan dan kaki
bersih 33 66 45 90 33 70.21 42 89.36
10 Kaos kaki bersih 33 66 46 92 29 61.70 42 89.36
5. Perbedaan Rerata Perilaku Perawatan Diri Anak Pra Remaja Melalui Leaflet dengan
Video di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Buah Batu Kota Bandung
Rerata perilaku perawatan diri anak pra remaja dalam penelitian ini adalah kemampuan
menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan perawatan diri anak pra remaja. Materi yang
dijawab responden melalui angket setelah terpapar dengan leaflet dan video yaitu perilaku
mengenai kebersihan rambut , kebersihan mulut, perawatan kulit, perawatan wajah, kesehatan
alat reproduksi. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Perbedaan Selisih Rerata Perilaku Perawatan Diri Anak Pra Remaja Melalui Leaflet dengan Video di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Buah Batu Kota Bandung Tahun 2009
Media Mean SD SE P Value N
Leaflet 2.077 2.0847 0.5185 0.600
50 Video 1.7589 3.5547 0.2948 47
Hasil uji statistik untuk mengetahui pengaruh nilai perilaku dengan menggunakan
independent sample T-test, menunjukkan p sebesar 0,600 (p > 0.05). dengan demikian tidak
ada perbedaan signifikan antara media leaflet dengan video, artinya Ho gagal ditolak. Hal ini
menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna dari media leaflet dengan video dalam
perubahan perilaku perawatan diri anak pra remaja di sekolah menengah pertama di
Kecamatan Buah Batu Kota Bandung Tahun 2009.
Hal ini berarti dalam memberikan pendidikan kesehatan pada pra remaja khususnya yang
terkait dengan materi perawatan diri dapat menggunakan kedua media tersebut. Namun
demikian secara praktis, hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan nilai mean pre dan
post test untuk masing-masing media. Ini berarti pendidikan kesehatan dengan menggunakan
leaflet dan video dapat meningkatkan perilaku perawatan diri pra remaja. Hal ini sesuai dengan
hasil pemeriksaan fisik, adanya perubahan perilaku kebersihan diri pra remaja sebelum
penayangan video dan leaflet dengan setelah penayangan video dan leaflet dalam hal cara
berpakaian, kebersihan ketiak, kerapihan dan kebersihan rambut, kebersihan mulut,
kebersihan kuku jari tangan dan kaki serta kaos kaki.
Secara praktis, bila dilihat rerata perubahan perilaku diantara kedua kelompok media
tersebut tampak bahwa kelompok leaflet jauh lebih besar dibandingkan dengan kelompok
video. Hal ini dimungkinkan karena mengingat materi pendidikan kesehatan yaitu mengenai
kebersihan diri bersifat privacy sehingga media leaflet lebih dapat mengakomodir hal tersebut.
Salah satu fungsi leaflet adalah untuk memberikan penekanan pada materi yang sangat
penting untuk diketahui (Mujiyanto, 2007). Penjelasan yang lain adalah leflet dapat di baca
berulang-ulang sehingga berpengaruh terhadap daya ingat dalam jangka waktu yang lebih
lama. Hasil penelitian yang hampir sama juga ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan oleh
Wiwin Mintarsih (2007) yaitu perubahan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan
reproduksi dengan menggunakan media booklet dan poster dengan kesimpulan bahwa media
yang paling bermakna mempengaruhi peningkatan pengetahaun adalah booklet.
Proses pendidikan kesehatan dengan penggunaan media merupakan alternative
pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan anak para remaja, sehingga dapat mengoptimalkan
kemampuan, penalaran dan ketrampilannya dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang
perawatan diri.
Penggunaan video sangat baik dipergunakan untuk membantu pembelajaran, begitu juga
dengan penggunaan leaflet, terutama untuk memberikan penekanan pada materi yang sangat
penting untuk diketahui oleh responden (Mujiyanto, 2007). Selain itu multimedia yang
mengintegrasikan teks, grafik, animasi, audio dan video juga telah mengembangkan proses
pengajaran dan pemelajaran ke arah yang lebih dinamik (Suroso, 2008).
Kemungkinan lain bahwa video tidak efektif sebagai media bantu untuk memberikan
perubahan perilaku kebersihan diri pra remaja, yaitu dipengaruhi oleh lamanya waktu
pemutaran yang terlalu singkat bagi subyek. Pemutaran dilakukan selama 1/2 jam (30 menit).
Lamanya waktu penayangan kemungkinan dapat berpengaruh terhadap proses belajar
mengingat. Proses belajar dan mengingat merupakan hal yang rumit, sirkuitnya berbeda-beda
tergantung dari macamnya tingkat belajar dan tingkatan makhluk yang mempelajarinya. Lama
penyimpanannya bervariasi tergantung dari tingkat penyimpanannya (jangka pendek atau
jangka panjang) (Djamarah, 1997), proses belajar akan terjadi dengan lancar bila belajar itu
sendiri dilakukan secara kontinu.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang akan lebih mudah untuk
mempelajari sesuatu apabila belajar didasari pada apa yang telah diketahui sebelumnya
karena pengalaman sebelumnya akan mempengaruhi kelancaran proses belajar
D. KESIMPULAN dan SARAN
1. Kesimpulan Pendidikan kesehatan menggunakan leaflet dan video dapat meningkatkan perilaku perawatan
diri pra remaja. Media leaflet lebih bermakna terhadap perubahan perilaku perawatan diri pra
remaja
2. Saran
Dilakukan penelitian tentang pendidikan kesehatan dengan menggunakan leaflet dan video
untuk materi yang bersifat tidak privacy seperti pendidikan kesehatan tentang pencegahan
perilaku merokok pada pra remaja
KEPUSTAKAAN
Agus Pradjawanto, Personal hygiene, http://www. Kreasimahasiswa. page.tl/ Keperawatan-Dasar Arikunto, S, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Yogyakarta. Badri, Mohamad, Master Theses From Gdlhub / 2007-10-01 09:11:11 Perubahan Pemeliharaan
Kebersihan Diri Santri Melalui Pemberdayaan Ustadz Di Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar Ponorogo Tahun 2003 (Email : Library@Lib.Unair.Ac.Id; Libunair@Indo.Net.Id; Post Graduate Airlangga University Created: 2004-10-20, With 1 File(S).) Copyright © 2003 By Airlangga University Library, Surabaya
Djamarah, Syaiful Bari dan Zain Aswan, 1997, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta Harun, J., Multimedia dalam Pendidikan, diakeses 15 Juli 2007, Website URL
http://www.ctl.utm.my/publications/manuals/mm/elemenMM.pdf IDAI Cabang JawaTimur, 2003, Koping Adaptasi Menarche Sebagai Strategi Peningkatan Kesehatan
Reproduksi Remaja, (Http://Smkn 2 Smi.Com / Kesehatan/?Menu = Uks@Id=1, Tuesday, November 27, 2007)
Mujiyanto, 2008, Penggunaan Media Pendidikan pada Pengajaran Matematika di Sekolah Menengah,
diakses tanggal 1 Maret 2008, Website URL http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas makalah / matematika / penggunaan-media-pendidikan-pada-pengajaran
Ricky Reynald Yulman Ketika Jerawat Membuat Si Kecil Gelisah Sabtu , 14 Juni 2008, Tribun
Jabar.com.id Saroso, Siswo, 2008, Upaya Pengembangan Pendidikan melalui Pembelajaran Berbasis Multimedia,
diakses tanggal 1 April 2008, Website URL media.diknas.go.id/media/ document/5650.pdf Sriyono, 2001, Pendidikan Kesehatan melalui Metode Diskusi Kelompok dan Ceramah Menggunakan
Media Audiovisual untuk Meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Kader Posyandu dalam Menemukan Tersangka Tuberculosis Paru. Thesis, Program Pascasarjana UGM, Yogyakarta.
Sudrajad, Media Pembelajaran, diakses tanggal 1 April 2008, Website URL http://akhmad
sudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/ WHO, 1992, Pendidikan Kesehatan (diterjemahkan oleh Ida Bagus Tjitarsa), Penerbit ITB dan
Udayana, Bandung Widodo Judarwanto, Permasalahan Umum Kesehatan Anak Usia Sekolah Disampaikan Pada Seminar
Ilmiah Populer Kesehatan Anak ” School Age Parent, 18 Desember 2005
top related