pengendalian proyek
Post on 11-Jun-2015
3.974 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENDAHULUAN
Langkah selanjutnya setelah melaksanakan perencanaan adalah
mengorganisir dan memimpin sumber daya perusahaan untuk mencapai
sasaran. Untuk itu diperlukan usaha yang bertujuan agar pekerjaan-pekerjaan
dapat berjalan mencapai sasaran tanpa banyak penyimpangan yang berarti.
Usaha ini dikenal sebagai pengendalian yang merupakan salah satu fungsi
manajemen proyek.
Perencanaan berkonsentrasi pada:
Penetapan arah dan tujuanPengalokasian sumber dayaPengantisipasian masalah pemberian motivasi kepada para partisipan untuk mencapai tujuan
Pengendalian berkonsentrasi pada :
Pengendalian pekerjaan ke arah tujuanPenggunaan secara efektif sumber daya yang ada Perbaikan/koreksi masalahPemberian imbalan pencapaian tujuan
SASARAN PROYEKMembuat produk/instalasidgn ;-anggaran-jadwal-mutu tertentu
LINGKUP KERJAMenyusun SRK :-per hirarki-paket kerja-kode biaya
STANDAR & KRITERIA-anggaran per paket-jadwal/paket-standar mutu-kinerja-produktivitas
MEMANTAU PRESTASIPEKERJAAN-mengukur hasil pekerjaan-mencatat pemakaiansumber daya-memeriksa kualitas-mencatat kinerja
MENGKAJI DANMENYIMPULKAN-interpretasi masukan-biaya dan jadwalpenyelesaian-kualitas-laporan kesimpulan
TINDAKAN PEMBETULAN-relokasi sumber daya-jadwal alternatif-prosedur dan metode-rework(pengerjaan kembali)
PERENCANAAN
PENGENDALIAN
skema perencanaan dan pengendalian proyek
LANGKAH-LANGKAH DALAM PENGENDALIAN
1. Menentukan standar performansi sesuatu yang akan dikendalikan.
2. Membandingkan antara performansi aktual dan performansi standar hasil pekerjaan dan pengeluaran yang sudah terjadi dibandingkan dengan jadwal, biaya dan spesifikasi performansi yang direncanakan.
3. Melakukan tindakan koreksi, bila performansi aktual secara signifikan menyimpang dari yang direncanakan tindakan koreksi perlu dilakukan.
Tetapi untuk lebih jelas bertolak dari defenisi pengendalian diatas maka langkah-langkah pengendalian dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Menentukan sasaran
2. Menentukan standar dan kriteria sebagai patokan dalam rangka mencapai sasaran
3. Merancang /menyusun sistem informasi pemantauan dan laporan hasil pelaksanaan pekerjaan
4. Mengumpulkan data info hasil implementasi
5. Mengkaji dan menganalisis hasil pekerjaan terhadap standar, kriteria, dan sasaran yang ditentukan
6. Mengadakan tindakan pembetulan
MONITORING INFORMASI
Kegiatan mengumpulkan data dan melaporkan informasi untuk proses pengendalian dimulai ketika standar performansi ditetapkan. Data data yang dikumpulkan bisa berasal dari faktur pembelian material, kartu absensi, hasil pengujian,dll.
Kemudian hasil dari pengumpulan data diolah untuk dilaporkan kepada semua tingkat manajemen dalam frekuensi kedetailan yang cukup.
Project Cost Accounting System
PCAS adalah suatu struktur dan metodologi, bisa manual atau terkomputerisasi yang memungkinkan dilakukannya perencanaan, pelacakan dan pengendalian biaya proyek. Mirip dengan sistem informasi manajemen proyek, PCAS lebih menekankan ke biaya proyeknya.
Informasi ongkospaket kerja
Estimasi biaya proyekkeseluruhan anggaran berjalan
untuk rekening biaya
Anggaran yang diperbaikianalisis variasi
Informasi mengenaiperformansi pekerjaan
aktual
PCAS
Estimasi danPenganggaran
Pelacakan danPengendalian
Input PCAS Output PCAS
Skema PCAS
Sistem Informasi Manajemen
Satu hal yang perlu ditekankan dalam proses pengendalian proyek adalah perlunya suatu sistem informasi dan pengumpulan data yang mampu memberikan keterangan yang tepat, cepat, dan akurat.
Secara umum SIMP diharapkan mampu :
a. Menyediakan informasi yang perlu untuk melakukan perencanaan pengendalian dan ringakasan – ringkasan dokumen
b. Memindahkan data dari sistem informasi komputer yang lain ke dalam data base proyek
c. Mengintegrasikan pekerjaan, biaya, tenaga kerja dan informasi jadwal untuk menghasilkan perencanaan, pengendalian dan laporan ringkas untuk manajer proyek, orang-orang fungsional dan pihak manajemen yang lebih tinggi
suatu SIMP sebaiknya mempunyai kemampuan untuk membantu pelaksanaan proyek secara keseluruhan yang meliputi :
1. Pembuatan jadwal dan jaringan kerja
2. Melakukan alokasi sumber daya dengan melalui teknik levelling
3. Pembuatan anggaran yang meliputi penganggaran variabel, biaya tetap dan overhead
4. Melakukan pengendalian biaya serta analisis performansi
5. Menyajikan laporan grafik yang cukup mudah untuk dibaca
SIMP yang Efektif itu harus memenuhi beberapa syarat diantaranya:1. Informasi harus bermutu2. Tepat Waktu3. Penyajiannya Singkat
Beberapa software untuk membantu pelaksanaan manajemen proyek antara lain :
Time line MS Project Project Planner (Primavera) Metier Artemis Project /2
PENGENDALIAN BIAYA INTERNAL DAN EKSTERNAL
Ada dua macam pengendalian dalam proyek ditinjau dari tempat asalnya ; pengendalian internal dan eksternalpengendalian internal dan eksternal.
Pengendalian internal mengacu pada tindakan pengendalian yang didasarkan kepada standar yang berasal dari sistem kontraktornya.
Pengendalian eksternal didasarkan kepada prosedur tambahan yang ditetapkan oleh pihak klien atau user.
PENGENDALIAN BIAYA TRADISIONAL
Dalam pengendalian biaya tradisional, pengukuran performansi pekerjaan didasarkan kepada perbandingan biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual. Pembanding ini lebih populer dengan istilah analisis variansi. Analisis ini bertujuan melihat seberapa besar biaya aktual melebihi biaya yang dianggarkan atau sebaliknya. Ilustrasi mengenai variansi ini bisa diberikan dalam contoh berikut:
Misalkan suatu paket kerja mempunyai data-data dalam laporan bulanan untuk satu bulan tertentu adalah sebagai berikut :
Biaya yang dianggarkan Biaya aktual
Rp 720.000 Rp 800.000
Perbedaaan ( Variansi) Rp 80.000
Akumulasi biaya yang dianggarkan sampai bulan ini.Akumulasi biaya aktual sampai bulan ini
Rp 30.000.000
Rp 31.000.000
Perbedaaan ( Variansi) Rp 1.000.000
Dari laporan diatas bisa diketahui bahwa baik untuk bulan ini maupun total biaya sampai bulan ini telah terjadi pembengkakan biaya. Dari informasi ini mungkin kita berpikir telah terjadi pemborosan atau kegagalan mempergunakan uang. Tetapi ada informasi yang belum diketahui yakni seberapa jauh paket pekerjaan yang sudah diselesaikan.
Misalkan biaya yang dianggarkan kumulatif yang
tercantum diatas adalah biaya untuk menyelesaikan
75 % paket pekerjaan yang bersangkutan. Jika
ternyata selesai 80 % maka pembengkakan biaya
Rp 1.000.000 itu tidak bisa dianggap sebagai
pemborosan. Atau seandainya biaya kumulatif
aktual lebih kecil dari 30 juta rupiah, ini juga tidak
bisa dianggap sebagai penghematan. Hal ini
menunjukkan bahwa informasi biaya saja tidak
cukup, perlu pendekatan baru yang memadukan
informasi mengenai kemajuan perusahaan (Work
Progress)
Konsep Earned Value
Secara umum earned value menggambarkan
presentase pekerjaan yang sudah selesai
sampai pada saat tertentu.
Konsep ini biasanya diawali oleh variabel
BCWP (Budgetted Cost of Work
Perfomed), yaitu biaya yang dianggarkan
untuk pekerjaan yang sudah dikerjakan.
Perhitungan Earned Value Bagian Drafting Bidang Engineering
Jenis kompone
n pekerjaan
Anggaran jam- orang
(1)
Bobot (%) (2)
Jumlah kompone
n (3)
Selesai saat laporan (4)
% Selesai saat laporan Valu
e jam-orang (7)
Terhadap kompone
n (5)
Terhadap total
(6)
Civil Lay out Mekani
kal Pipa Listrik Instrum
en
1800900135027001350900
201015301510
602040802010
6020328--
1001008010--
2010123--
1800900
1080270
--
Total 9.000 100 45 4.050
- Pekerjaan bagian drafting bidang engineering diperinci menjadi menyiapkan gambar- gambar civil,layout, mekanikal, pipa, listrik, dan instrumen dengan masing-masing anggaran jam orang dan nilai bobot yang bersangkutan, seperti terlihat pada tabel diatas.
- Telah selesai (100 persen), jumlah masing-masing gambar ditunjukkan di kolom 3. sedangkan saat pelaporan, jumlah gambar yang dapat diselesaikan ditunjukkan kolom 4.
- Perhitungan persentase terselesaikan saat laporan :
Terhadap komponen ; (5) = (4)/(3) x (100 %)Terhadap total bagian drafting ; (6) = (5)/(3) x
(2) %
- Menghitung earned value jam orang bagian drafting ; (7) = (1) x (6) = 9.000 x 100 x 45
= 4.050 x 100
Proses Pengendalian
Proses yang dilakukan untuk pengendalian dalam manajemen proyek adalah :
1. Otorisasi Pekerjaan
Otorisasi pekerjaan adalah pemberian wewenang ke tingkat manajemen bawah hingga ke tim pekerja untuk melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Jika wewenang sudah diberikan maka manajer proyek atau manejer fungsional sudah bisa memulai mempergunakan proyek untuk membeli material ataupun membayar tenaga kerja. Suatu perintah kerja merupakan hal yang penting dalam rangka pengendalian proyek.
Perintah kerja (work order) memuat :
1. Pernyataan pekerjaan
2. Anggaran belanja untuk jam kerja langsung, material dan biaya langsung lainnya
3. Jadwal, kejadian penting, hubungan dengan paket kerja lain
4. Posisi pekerjaan yang bersangkutan dengan WBS
5. Spesifikasi dan kebutuhan-kebutuhan
6. Tanda tangan pemberian wewenang dan penerima tanggungjawab
2. Pengumpulan Data
Perkembangan pekerjaan dan biayanya untuk setiap paket kerja periodik dimaksukkan ke dalam PCAS untuk kemudian diringkas dan dihitung untuk keseluruhan paket kerja dan departemen.
ANALISIS PERFOMANSI
Analisis Biaya dan Jadwal
Variabel yang digunakan untuk menganalisis biaya dan jadwal proyek:
BCWS, Budget Cost of Work Schedule yaitu variabel yang menyatakan besarnya biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang dijadwalkan untuk suatu periode tertentu dan ditetapkan dalam anggaran.
ACWP, Actual Cost of Work Perfomed yaitu variabel yang menyatakan pengeluaran aktual dari pekerjaan yang sudah dikerjakan sampai waktu tertentu.
BCWP, Budget Cost of Work, variabel yang menyatakan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan yang sudah dikerjakan.
Sebagai contoh bagaimana BCWP dihitung bisa dilihat ilustrasi berikut :
Suatu perusahaan PT ASSAB menerima tender penggantian pesawat telepon umum dari PT Telkom. Pesawat tersebut harus melepas pesawat telepon yang lama dan mengganti dengan yang baru. Nilai kontrak dengan harga Rp 50.000.000 untuk pemasangan 100 pesawat baru. Beban biaya pemasangan suatu pesawat adalah Rp 500.000. PT ASSAB memperkirakan bahwa tiap hari bisa memasang 5 pesawat dengan demikian pada hari X nilai BCWS = X x 5 x Rp 500.000, jadi nilai BCWS hari kelima adalah : 5 x 5 x Rp 500.000 = Rp 12.500.000
Biaya yang dianggarkan sampai hari kelima adalah 12,5 juta. Atas dasar itu pula ditentukan bahwa umur proyek adalah 20 hari.
Sementara itu BCWP memberikan informasi aktual berdasar pekerjaan yang sudah diselesaikan. Misalnya pada hari kelima baru terpasang 20 pesawat, harga BCWP : 20 x Rp 500.000 = Rp 10.000.000
Sepintas terlihat bahwa hari kelima terjadi penghematan Rp 2,5 juta karena uang yang keluar lebih kecil dari yang dianggarkan. Namun bila dilihat juga kemajuan proyek-proyek tersebut terlambat dengan nilai uang Rp 2,5 juta. Ini identik dengan 2 pesawat telepon. Bila pada akhir waktu kelima sudah dipasang 20 pesawat telepon serta sudah dilepas pesawat telepon lama namun belum dipasang yang baru (pesawat ke-21) maka BCWP bisa dihitung dengan asumsi biaya pemasangan dan pelepasan sama.
Rp 10.000.000 + (0.5)(Rp500.000) = Rp 10.250.000
Dari ketiga besaran BCWS, BCWP, ACWP dapat diperoleh besaran lain, yakni :
1. VB ( Varian Biaya ) = BCWP – ACWP
Varian biaya merupakan selisih antara biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang sudah dikerjakan BCWP dengan biaya aktual dari pekerjaan yang sudah dikerjakan ACWP. Besaran ini menunjukkan seberapa besar biaya aktual melebihi biaya yang direncanakan atau sebaliknya. Bila harga besaran ini negatif berarti perfomansi proyek dari segi biaya kurang bagus, karena biaya aktual lebih besar dari yang direncanakan.
2. VJ (Varian Jadwal) = BCWS – BCWP
Varian jadwal ini merupakan pengurangan biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang dilaksanakan (BCWP) terhadap biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang dijadwalkan (BCWS). Bila besaran ini berharga positif berarti pelaksanaan pekerjaan lebih cepat dari yang direncanakan. Sebaliknya bila berharga negatif telah terjadi ketertinggalan dari yang direncanakan.
0
100000
200000
300000
400000
500000
600000
700000
800000
900000
1000000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
BCWS
ACWP
BCWP
Status Proyek Pembangunan Rumah pada Minggu Ke-30
3. VW (Varian Waktu) = SD – BCP
Varian waktu ini merupakan selisih antar waktu saat pelaporan (SD) dengan waktu ketika BCWS = BCWP. Untuk proyek diatas SD adalah minggu ke-30 sedangkan nilai BCWS yang besarnya sama dengan BCWP (80.600) pada minggu ke-30 adalah BCWS pada minggu ke-29,5 jadi variansi waktu adalah 0,5 minggu.
BCWS - BCWP = VJ
BCWP – ACWP= VB
ARTI
Positif Positif Dari segi jadwal pelaksanaan pekerjaan lebih cepat dari yang direncanakan, biaya yang dihabiskan lebih kecil dari yang dianggarkan
Positif Negatif Pelaksanaan lebih cepat dari yang direncanakan dengan biaya yang lebih besar dari yang dianggarkan
Positif Nol Pelaksanaan lebih cepat dari jadwal dengan biaya yang sama dengan yang dianggarkan
Nol Nol Pelaksanaan sama dengan yang dijadwalkan dengan biaya yang sama dengan yang dianggarakan
Nol Negatif Pelaksanaan sama dengan jadawal dengan biaya yang lebih besar dari yang dianggarkan
Negatif Positif Pelaksanaan lebih lambat dari yang dijadwalkan dengan biaya yang lebih kecil dari yang dianggarkan
Analisis Teknis
Analisis ini biasanya berupa pembandingan ukuran kecepatan, kapasitas, kekuatan dari produk yang dihasilkan oleh proyek. Analisis ini dilakukan pada saat tertentu misalkan setelah pembuatan design atau setelah produksi.
Kegiatan
BCWS ACWP BCWP VJ VB IPJ IPB
A 7200 7200 7200 0 0 1,00 1,00
B 28000 30800 30800 2800 0 ,10 1,00
C 6000 6600 6600 600 0 1,10 1,00
D 5000 4000 4500 -500 500 0,90 1,13
E* 15000 15150 12000 -3000 -3150 0,80 0,79
F* 9000 9300 4500 -4500 -4800 0,50 0,48
G* 13500 13950 9000 -4500 -4950 0,67 0,65
H* 6000 66000 6000 0 -600 1,00 0,91
Jumlah 89700 93600 80600 -9100 -13000 0,90 0,86
Laporan Performansi Proyek Pembangunan Rumah Kumulatif
Sampai Minggu ke-30
Analisis Paket Pekerjaan dan Indeks Performansi
Sedangkan ukuran lain yang bisa dipakai untuk melihat performansi proyek adalah :
1. Indeks Performansi BiayaIndeks ini merupakan perbandingan antara
biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual :
IPB = BCWP/ ACWP
2. Indeks Performansi Jadwal
Indeks ini merupakan perbandingan biaya dari pekerjaan yang telah dilaksanakan dengan biaya dan pekerjaan yang dijadwalkan :
IPJ = BCWP/ BCWS
IPB dan IPJ > 1 pekerjaan lebih cepat dari jadwal dengan biaya yang lebih kecil dari yang dianggarkan
IPB dan IPJ <1 terjadi keterlambatan dan pembengkakan biaya.
Sebagai contoh pada tabel di atas, misalkan untuk masing-masing kegiatan E pada minggu ke tiga puluh telah terjadi ketertinggalan dari jadwal dan terjadi pembengkakan biaya. Bila dilihat untuk seluruh proyek pada minggu ke-30, maka bisa disimpulkan bahwa telah terjadi pembengkakan biaya dan tertinggal dari yang dijadwalkan, karena harga IPB dab IPJ keduanya kurang dari satu. Kadang-kadang terjadi kesalahan interpretasi sebagai contoh ditemukan bahwa nilai VW dari seluruh proyek adalah sebesar 0,5 minggu. Artinya telah terjadi ketertinggalan sekitar 0,5 minggu.
Bila kita amati per item paket kerja bisa jadi ada paket kerja tertentu yang terlambat 4 minggu dan paket kerja tersebut adalah kegiatan kritis. Dengan demikian proyek terlambat 4 minggu bukan 0,5 minggu, karena kegiatan kritis ini adalah umur proyek.
Perkiraan Biaya Untuk Menyelesaikan Proyek
a. Anggaran yang tersisa untuk menyelesaikan proyek = biaya total – biaya yang sudah terpakai atau
Anggaran yang tersisa = BCAC - BCWP
Sedangkan perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa = anggaran tersisa/indeks performansi biaya atau FCTC + (BCAC - BCWP)/IPB.
FCTC adalah biaya perkiraan untuk menyelesaikan pekerjaan proyek yang tersisa.
BCAC adalah biaya yang dianggarkan pada saat proyek selesai. Besarnya BCAC sama dengan BCWS pada saat proyek ditargetkan selesai.
b. Perkiraan total biaya proyek = biaya yang sudah dihabiskan = perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa atau :
FCAC = ACWP + FCTC
FCAC adalah perkiraan total biaya proyekUntuk proyek pembangunan rumah pada minggu ke-30 dan dihitung nilai IPB = 80.600/93.600 = 0,86
Sehingga FCTC = 226.200 – 80.600/0,86 =169.302,33 dan FCAC = 93.600 + 169.302,33 = 262.902,33
Dengan angka-angka tersebut bisa kita ketahui sisa anggaran untuk menyelesaikan proyek adalah sebesar 169.302,33 nilai ini lebih besar dari BCAC atau BCWS pada minggu ke-65 yaitu 226.200.
Lihat Gambar, perkiraan umur proyek yang telah diperbaiki (revised) bisa diperoleh dengan cara memperpanjang garis BCWP, paralel dengan garis BCWS, sampai menyentuh garis mendatar pada BCAC, 226200. Jarak mendatar antara BCWS dan BCWP adalah besarnya tambahan umur proyek. Menurut gambar tersebut proyek akan mundur kurang lebih tujuh minggu. Mundurnya umur proyek ini masih harus diperiksa dengan meneliti apakah ada kegiatan kritis yang ketinggalan. Karena kegiatan kritis inilah yang akan menentukan umur proyek.
Peramalan diatas dibuat berdasarkan asumsi bahwa keadaan tidak akan berubah sampai proyek selesai seperti apa yang terjadi pada minggu ke-30. Artinya tidak akan terjadi perbaikan indeks performansi jadwal.
Jika IPJ dianggap tetap seperti pada minggu ke-30 (80.600) ekivalen dengan BCWS pada minggu ke-29,5, ini berarti masih ada 65 minggu – 29,5 minggu = 25,5 minggu untuk menyelesaikan proyek. Tetapi dengan IPJ 0,86 kira-kira ada 25,5/0,86 = 29,5 minggu untuk meyelesaikan proyek.
Contoh Menghitung EAC
Tabel berikut adalah pekerjaan proyek pembangunan gedung yang memiliki perincian anggaran dengan total 12000 jam-orang. Pada saat pelaporan terlihat bahwa sebagian pekerjaan telah selesai, sebagian lagi sedang dikerjakan, dan ada yang belum mulai. Pada tabulasi tertera hasil pengukuran penyelesaian fisik komponen pekerjaan berikut biaya yang telah dikeluarkan. Hitunglah nilai hasil saat pelaporan (BCWP) dan prakiraan total biaya penyelesaian proyek (EAC).
1.Untuk menghitung BCWP digunakan rumus ; BCWP=(% Penyelesaian fisik)x anggaran Hasil perhitungan tertera pada kolom 5
2. Untuk mendapatkan EAC, dihitung CPI.
No
Lingkup kerja
Anggaran jam-orang (1)
Bobot (%) (2)
Penyelesaian (%) Nilai
hasil (BCWP) (5)=(1)x(3)
Pengeluaran (ACWP) (6)
Cost performance index (CPI) (7)=(5)/(6)
Estimate cost at
completion (EAC) (8)=
(1)/(7)
Bagian (3)
Total (4)=(2)x(3)
123456
PondasiStrukturDindingListrik,pipa,ACAtapInterior
180024001500120021003000
15,020,012,510,017,525,0
1001008025--
15,020,010,02,5
180024001200300--
200030001400300--
0,900,800,851,20
200030001753100021003000
12000 100 6700 12583
Contoh Menghitung EAC
Tindakan Perbaikan dan Pengendalian Perubahan
Jika hasil pelaksanaan proyek menyimpang jauh dari rencana, baik dalam hal biaya maupun jadwal maka rencana harus diubah untuk menyelesaikan pekerjaan proyek yang tersisa.
Perubahan rencana bisa berupa pengubahan pekerjaan, menambah personil, dan merubah jadwal, biaya, maupaun performansi.
Perubahan performansi bisa meliputi perubahan spesifikasi kalau perlu mengorbankan performansi untuk memenuhi batasan biaya dan jadwal yang tersisa.
Akibat dari Perubahan
Semakin besar dan semakin tinggi kompleksitas proyek akan semakin besar terjadi kemungkinan penyimpanagn biaya aktual dan jadwalnya terhadap rencana aslinya. Masalah-masalah yang terjadi menyebabkan harus dilakukan perubahan. Logika yang berbalikan juga bisa terjadi bahwa perubahan akan juga menimbulkan masalah. Masalah bisa berupa pembengakakan biaya, semangat kerja menurun, dan hubungan yang kurang baik antara manajer fungsional, manajer proyek dan klien.
Masalah - masalah yang Dihadapi dalam Pengendalian
1. Hanya menekankan satu faktor sementara faktor yang lain diabaikan.
2. Prosedur pengendalian tidak bisa diterima.
3. Terjadinya pelaporan informasi yang kurang akurat.
4. Para manajer terlibat dalam beberapa proyek tertutup oleh bagusnya performansi pada proyek lain.
5. Kesalahan pelaporan dan mekanisme akuntansi.
6. Manajer tidak tegas terhadap isu-isu kotroversial, percaya bahwa masalah-masalah yang akan terselesaiakn dengan berjalannya waktu.
PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL PROYEK
menumbuhkan suasana yang mendukung sebagai syarat tercapainya maksud pengendalian lingkungan proyek ditempuh dengan cara:
1.Menciptakan sikap sadar akan anggaran dan jadwal.
2.Meminimalkan biaya proyek dengan melihat kegiatan-kegiatan apa saja yang biayanya bisa dihemat.
3.Mengkomunikasikan ke semua pihak, pimpinan maupun pelaksanaan, perihal kinerja pemakaian dana dan menekankan potensi adanya area-area yang rawan guna tindakan koreksi.
Unsur- unsur Pengendalian
Agar suatu sistem pengendalian dapat bekerja dengan efektif diperlukan unsur-unsur berikut:
1. Tolak Ukur yang realistis.
2. Perangkat yang dapat Memproses dengan cepat dan tepat.
3. Prakiraan yang Akurat.
4. Rencana tindakan (action plan).
Aspek dan Area (Objek) Pengendalian
a.Pengendalian Biayab.Pengendalian Penggunaan Jam-orang c.Pengendalian Waktu (Jadwal) d.Pengendalian Kinerja dan Produktivitase.Pengendalian Prosedur
Pengendalian Tahap Konseptual
Usaha-usaha untuk menghemat total biaya proyek dapat berupa :
1. Mengingatkan kepada para perancang dan pihak yang erat hubungannya dengan kegiatan itu agar selalu terus-menerus memperhatikan aspek biaya bila hendak merancang suatu sistem.
2. Menghindari adanya rancangan yang berlebihan (overdesign), baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
3. Memakai pendekatan berdasarkan prinsip optimasi desain; serta Sejauh mungkin menerapkan metode rekayasa nilai.
Pengendalian Tahap Definisi
Pengendalian biaya dan jadwal ini memusatkan pada perhatian pada hal-hal berikut :Mengkaji (review) hasil kerja engineering, terutama bagan arus proses, P&ID, dan pemilihan material serta peralatan.
Pengendalian Tahap Implementasi
Pada tahap implementasi fisik terjadi kegiatan-kegiatan utama berupa:
1. Desain engineering terinci;2. Pengadaan termasuk pemesanan
peralatan ke pabrik pembuatnya; 3. Konstruksi di lapangan proyek.
Aspek yang dianalisa :• Pemakaian biaya dibanding dengan
anggaran• Pemakaian jam orang dibanding
dengan anggaran/perencanaan.• Kemajuan berbagai pekerjaan
dibanding dengan jadwal induk perencanaan atau mllestone.
• Efisiensi penggunaan sumberdaya lain, seperti peralatan konstruksi dan lain-lain.
• Kinerja dan produktivitas
Pengendalian Subkontrak
Secara keseluruhan aktivitas pengendalian biaya dan jadwal sub-kontrak meliputi :
a) Pemantauan kemajuan fisik.b) Penelitian jumlah keperluan tenaga kerja.c) Ini dilakukan dengan mengkaji laporan
mingguan maupun bulanan.d) Pemantauan agar pembayaran selalu
sesuai kemajuan.e) Pengkajian dampak bila terjadi
keterlambatan jadwal terhadap proyek secara keseluruhan.
f) Forecast biaya dan jadwal pekerjaan tersisa.
PENGENDALIAN PROYEK
OLEH :
WENNY JUNIDA 040403006ERNA RUTIAH 040403010
ELFRIDA N.D.T. 040403014JUANAWATI M. 040403056
MEDI RICHIE N. 040403080
top related