pengaruh ukuran kap, opini audit, dan …eprints.ums.ac.id/49085/1/naskah publikasi.pdf · pengaruh...
Post on 02-Mar-2019
242 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT, DAN PROFITABILITAS
TERHADAP AUDITOR SWITCHING
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2015)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh:
Ary Hendra Septyawan
B 200 130 034
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
ii
iii
PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT, DAN PROFITABILITAS
TERHADAP AUDITOR SWITCHING
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2015)
ABSTRAKSI
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh ukuran KAP, opini
audit, dan profitabilitas terhadap auditor switching. Penelitian ini dilakukan pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015.
Populasi dari sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2015. Penentuan sampel penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling. Penelitian ini memiliki 126 sampel dari 21 perusahaan. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik. Hasil analisis
menunjukkan ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap auditor switching.
Sedangkan opini auditor dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap auditor
switching.
Kata Kunci : Ukuran KAP, Opini Audit, Profitabilitas, Auditor Switching
ABSTRACT
The purpose of this study was to examine the effect of the size of public
accounting firm, audit opinion, and profitability on auditor switching. The research
was conducted on manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange
2010-2015 period. The population of the sample is manufacturing companies listed in
Indonesia Stock Exchange 2010-2015 period. Determination of sample, using a
purposive sampling method. The study had 126 samples from 21 companies. The data
analysis was using multiple linear regressions analysis. The analysis showed that the
size of public accounting firm affect the auditor switching. Audit opinion and
profitability does not affect auditor switching.
Key words : The size of public accounting firm, Audit opinion, Profitability, Auditor
switching
1. PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan sebuah instrumen yang sangat penting dalam
menunjukan performa perusahaan dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan
dapat memfasilitasi berbagai pihak untuk memperoleh informasi-informasi yang
diperlukan (Gunady dan Mangoting, 2013). Laporan keuangan yang disajikan oleh
suatu perusahaan menyediakan berbagai informasi yang nantinya diperlukan sebagai
sarana untuk pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal. Penyajian
laporan keuangan harus relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable) dengan
2
demikian perusahaan membutuhkan auditor independen untuk keandalan dan
kualitas laporan keuangan (Arsih dan Anisykurlillah, 2015). Pihak eksternal sebagai
pengguna laporan keuangan berkepentingan untuk mendapatkan informasi laporan
keuangan yang dapat dipercaya, andal, dan relevan. Akuntan publik memiliki peran
penting bagi suatu perusahaan, terutama dalam mengaudit laporan keuangan yang
dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti pemilik perusahaan,
investor, kreditur, calon investor dan calon kreditor, pemerintah, dan masyarakat
umum.
Menurut penelitan Chie, et al. (2009) dalam Putra (2014) menyatakan bahwa
investor menerima kewajiban rotasi auditor karena dapat meningkatkan kualitas
audit. Manajemen memerlukan auditor yang berkualitas dan independen, karena
auditor direkomendasi untuk menghindari situasi yang dapat menyebabkan auditor
dipengaruhi atau terlalu percaya kepada klien yang mengakibatkan staf audit terlalu
bersimpati terhadap kepentingan klien.
Menurut penelitian Flint (1988) dalam Nasser ,et al. (2006) menyatakan
bahwa independensi akan hilang jika auditor terlibat dalam hubungan pribadi dengan
klien, karena hal ini dapat mempengaruhi sikap mental dan opini mereka. Salah satu
ancaman seperti itu adalah audit tenure yang panjang. Dia berpendapat bahwa audit
tenure yang panjang dapat menyebabkan auditor untuk mengembangkan “hubungan
nyaman” serta kesetiaan yang kuat atau hubungan emosional dengan klien mereka,
yang dapat mencapai tahap dimana independensi auditor terancam. Dalam
mempertahankan keandalan suatu laporan keuangan dan independensi auditor, maka
perusahaan diwajibkan melakukan rotasi audit yang diatur dalam KMK Nomor
359/KMK/.06/2003 yang telah direvisi dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan publik mengenai pembatasan masa pemberian
jasa audit oleh KAP selama maksimal 6 tahun berturut-turut dan auditor selama 3
tahun berturut-turut. Karena peraturan mengenai rotasi auditor tersebut, maka
timbullah perilaku perusahaan untuk melakukan auditor switching baik secara
mandatory maupun secara voluntary (Arsih dan Anisykurillah, 2015).
3
2. METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2015. Pada penelitian ini
teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010:122). Kriteria
pemilihan sampel sebagai berikut: (1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2015. (2) Perusahaan manufaktur yang
mengeluarkan laporan keuangan tahunan secara berturut-turut selama periode 2010-
2015. (3) Perusahaan manufaktur yang melakukan auditor switching/pergantian
KAP lebih dari satu kali atau minimal dua kali selama periode 2010-2015. (4)
Perusahaan manufaktur dengan data yang lengkap untuk pengukuran variabel-
variabel yang terkait selama periode 2010-2015.
Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel
Variabel Dependen
Auditor Switching didefinisikan sebagai ada tidaknya pergantian KAP
yang dilakukan oleh perusahaan. Variabel auditor switching menggunakan variabel
dummy, nilainya yaitu 1 dan 0. Jika perusahaan melakukan auditor
switching/pergantian KAP maka diberi nilai 1 dan diberi nilai 0 jika perusahaan
tidak melakukan auditor switching/pergantian KAP.
Variabel Independen
Ukuran KAP
Ukuran KAP merupakan perbedaan besar kecilnya KAP, dimana ukuran
KAP dibagi menjadi dua yaitu KAP besar (Big-four) dan KAP kecil (non Big-
four). Variabel ukuran KAP ini menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan klien
diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan KAP besar (Big-four), maka akan
diberikan nilai dummy 1 dan perusahaan kilen diaudit oleh KAP yang tidak
berafiliasi dengan KAP besar (Big-four), maka akan diberikan nilai dummy 0.
4
Opini Audit
Opini audit adalah pernyataan atau pendapat yang diberikan oleh auditor dan
pernyataan atau pendapat diberikan agar perusahaan mengetahui tentang kewajaran
laporan keuangannya. Jika perusahaan klien menerima opini selain wajar tanpa
pengecualian (unqualified) maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan klien
menerima opini wajar tanpa pengecualian (unqualified), maka diberikan nilai 0.
Profitabilitas
Menurut penelitian Arsih dan Anisykurillah (2015) menyatakan bahwa
pertumbuhan perusahaan merupakan hal yang penting bagi perusahaan. Variabel
profitabilitas dapat diukur dengan menggunakan rasio return on equity (ROE). Return
on Equity (ROE) merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total
ekuitas.Dapat digambarkan dengan rumus sebagai berikut:
ROE =
Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif yang dilakukan
dengan cara menganalisis suatu permasalahan yang diwujudkan dengan data berupa
angka. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik (logistic
regression), karena variabel dependen yang digunakan bersifat dikotomi yaitu pilihan
antara melakukan auditor switching atau tidak melakukan auditor switching.
Teknik analisis regresi logistik tidak memerlukan uji normalitas dan uji asumsi
klasik data, karena variabel bebasnya merupakan campuran antara variabel
kontinyu/metrik dan kategorial/non metrik (Ghozali,2011:333). Analisis regresi
logistk yang digunakan dapat dirumuskan sebagai berikut:
=
Keterangan :
Ln :Variabel dummy auditor switching (kategori 0 untuk
perusahaan yang tidak melakukan auditor switching dan
5
kategori 1 untuk perusahaan yang melakukan
auditorswitching)
α :Konstanta
: KoefisienRegresi
UKAP : Ukuran KAP
OA : Opini Audit
PROF : Profitabilitas
ε : Error
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Menilai Model Fit (Overall Model Fit Test)
Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood (-
2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada
akhir (Block Number = 1). Nilai -2LL dari block pertama sebesar 155,917 lebih besar
dari pada nilai -2LL pada block kedua sebesar 140,940 dengan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa model kedua setelah memasukan variabel independen lebih baik
dari pada model sebelum memasukan variabel independen, hal ini artinya model
penelitian dikatakan fit dengan data.
Hasil Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)
Besarnya nilai koefesien determinasi pada model regresi logistik ditunjukkan
oleh nilai Nagelkerke R Square. nilai Nagelkerke’s R square sebesar 0,158, hal ini
berarti bahwa 15,8% variabel audit switching dapat dijelaskan oleh variasi variabel
ukuran KAP, opini auditor, dan profitabilitas. Sedangkan sisanya sebesar 84,2%
dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian.
Menilai Kelayakan Model Regresi
Nilai signifikan sebesar 0,400 nilai ini lebih besar dari 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat
6
dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya, sehingga
model dapat dilanjutkan untuk uji hipotesis.
Hasil Uji Matriks Klasifikasi
Menurut prediksi, kemungkinan perusahaan yang melakukan audit switching
sebanyak 3 perusahaan, sedangkan hasil observasi sebanyak 39 perusahaan. Jadi,
ketepatan klasifikasi perusahaan yang merupakan perusahaan yang melakukan audit
switching adalah 7,7%. Menurut prediksi, kemungkinan perusahaan yang tidak
melakukan audit switching sebesar 123 perusahaan, sedangkan hasil observasi
sebanyak 87 perusahaan. Jadi, ketepatan klasifikasi perusahaan yang tidak melakukan
audit switching sebesar 100%. Secara keseluruhan model regresi logistik yang
digunakan mampu menebak dengan benar 71,4% kondisi yang terjadi.
Pembahasan
Hipotesis 1 (Ukuran Kantor Akuntan Publik Berpengaruh Terhadap Auditor
Switching)
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukan hasil bahwa nilai signifikansi
sebesar 0,015 < 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa H1diterima artinya ukuran
kantor akuntan publik berpengaruh terhadap Auditor Switching. Hasil ini dapat
dijelaskan bahwa reputasi auditor dipercaya dapat memberikan kredibilitas yang
mengandung tiga unsur yaitu kualitas, kapabilitas dan kekuatan kepada pengguna
laporan keuangan. Kantor Akuntan Publik skala besar memiliki kecenderungan untuk
mengungkapkan masalah-masalah yang ada dalam perusahaan yang diaudit,
sehingga apabila perusahaan yang tidak menginginkan masalah yang ada diketahui
oleh public, maka cenderung menggunakan auditor skala kecil atau melakukan
pergantian auditor. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mangoting (2013) yang menyatakan bahwa ukuran kantor akuntan public
berpengaruh terhadap auditor switching.
Hipotesis 2 (Opini Audit tidak Berpengaruh Terhadap Auditor Switching)
Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukan hasil bahwa nilai signifikansi
sebesar 0,309 > 0,05. Hasil tersebut menunjukan bahwa H2 ditolak, artinya opini
7
audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini dapat
dijelaskan bahwa opini yang diberikan auditor tidak mempengaruhi pergantian
auditor karena opini yang dipublikasikan sudah berdasarkan kesepakatan antara
auditor dengan klien, jadi opini auditor sudah sesuai dengan permintaan klien.
Penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Arsih (2015) yang
menyatakan bahwa opini going concern yang diberikan auditor tidak mempengaruhi
pergantian auditor (auditor switching).
Hipotesis 3 (Profitabilitas tidak Berpengaruh Terhadap Auditor Switching).
Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukan hasil bahwa nilai signifikan
sebesar 0,222 > 0,05. Hasil tersebut menunjukan bahwa H3 ditolak, artinya
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini dapat
dijelaskan bahwa profitabilitas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba, tinggi rendahnya laba tidak berhubungan dengan auditor
switching, melainkan indikasi kinerja perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Arsih (2015) yang menyatakan bahwa profitabilitas
tidak berpengaruh terhadap auditor switching.
1. PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada
bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: Opini audit dan profitabilitas
tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Sedangkan, ukuran KAP berpengaruh
terhadap auditor switching.
Keterbatasan
Penelitian ini mempunyai keterbatasan, sehingga perlu diperhatikan bagi
peneliti-peneliti selanjutnya. Adapun keterbatasan penelitian yang ada adalah sebagai
berikut: (1) Sampel yang digunakan hanya sebatas perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI, sehingga hasil penelitian belum bisa mewakili perusahaan yang
masuk kategori lain. (2) Penelitian ini terbatas pada empat variabel yang digunakan,
8
yaitu ukuran KAP, Opini Auditor, dan Profitabilitas dalam mempengaruhi Auditor
switching. Sehingga belum menemukan bahwa ada faktor lain yang mempengaruhi
Auditor switching selain empat variabel tersebut.
Saran
Berdasarkan simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti memberikan
saran sebagai berikut: (1) Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan semua
sektor perusahaan yang terdaftar di BEI, sehingga hasil penelitian bisa menjelaskan
perusahaan lain yang tidak masuk kategori manufaktur yang mengalami auditor
switching. (2) Penelitian selanjutnya dapat menambah faktor-faktor lain di luar
penelitian ini yang diduga mempengaruhi lamanya auditor switching.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony dan Govindarajan. 2005. Management Control System. Jakarta: Salemba
Empat.
Arsih, Luki dan Indah Anisykurlillah. “Pengaruh Opini Going Concern,Ukuran
KAP, dan Profitabilitas terhadapAuditor Switching”. Accounting Analysis
Journal, Vol. 4, No. 3.
Buchari, Chana. dan Marita. 2014. “Pengaruh Ukuran KAP, Opini Audit,
Pertumbuhan Perusahaan Klien, Pergantian Manajemen dan Ukuran
Perusahaan Klien terhadap Pergantian Auditor”. Indonesia Accounting
Research Journal,Vol. 2, No. 2.
Dadi Hermawan, Y. dan Fitriany. 2013. “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Upgrade, Downgrade dan
Samegrade pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.
Simposium Nasional Akuntansi 16, Manado.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 19.
Semarang: ISBN UNDIP.
9
Gunady, Filani dan Yenni Mangoting. 2013. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012
Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik”. Tax & Accounting Review,
Vol. 3, No. 2.
http://www.idx.co.id.
Juliantari, Ni Wayan Ari dan Rasmini, Ni Ketut. 2013. “Auditor Switching Dan
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya”. ISSN: 2302-8556 E - Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 3.3(2013) : 231-246
Menteri Keuangan. 2002. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 423/KMK.06/2002
Tentang “Jasa Akuntan Publik”, Jakarta.
Menteri Keuangan. 2003. Keputusan Menteri Keuangan Nomor:359/KMK.06/2003
Tentang “Jasa Akuntan Publik” dan Perubahan atas Keputusan Menteri
Keuangan Nomor: 423/KMK.06.2002, Jakarta.
Menteri Keuangan. 2008. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/200
Tentang “Jasa Akuntan Publik”, Jakarta.
Nasser, et. al. 2006. “Auditor - Client Relationship: The Case of Audit tenure and
Auditor Switching in Malaysia”. Managerial Auditing Journal, Vol.21, No.7,
pp.724-737.
Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Sekretariat Jendral-Kementrian Keuangan.
2015. “Pendapatan The Big Four Masih Tinggi” (online),
http://pppk.kemenkeu.go.id/News/Details/18, diakses 19 Agustus 2016.
Putra, I Wayan Deva Widia. 2014. “Pengaruh Financial Distress, Rentabilitas,
Pertumbuhan Perusahaan dan Opini Audit pada Pergantian Auditor”. E -
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 8, No. 2.
Sholihat, Walmi, R. Adri Satriawan Surya, dan Pipin Kurnia. 2014.“Analisis Faktor
yang Mempengaruhi Perpindahan KAP di Indonesia (Studi Empiris pada
10
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012”.
JOMFEKOM, Vol. 01, No. 02.
Sugiyono. 2010. “Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D)”. ISBN: 978-979-8433-24-5. Bandung: ALFABETA.
Trisnawati, Estralita dan Susan. 2011. “Faktor Faktor Yang Mempengaruhi
Perusahaan Melakukan Auditor Switch”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.
13, No. 2, Agustus 2011, Hlm. 131-144
top related