pengaruh tingkat suku bunga bank terhadap harga saham di bursa efek indonesia
Post on 03-Jul-2015
2.112 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
PROPOSAL PENELITIAN
A. Identitas Mahasiswa
Nama : Risnawati. Z
Nim : 0720102029
Jurusan : Manajemen Keuangan
Program Studi : Manajemen
Alamat : Jl. Mappelawa No. 42 Tambua Kec. Lau
B. Judul Penelitian
“Pengaruh Tingkat Suku Bunga Bank terhadap harga saham di
Bursa Efek Indonesia ”
C. Latar Belakang
Untuk melaksanakan pembangunan yang berkesinambungan
akan memerlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya
tidak bisa hanya mengandalkan sumber dari pemerintah saja,
pertisipasi masyarakat sangat diharapkan untuk ikut aktif melalui
keikutsertaannya dalam usaha menggerakkan perekonomian.
Mengingat bahwa sektor swasta dalam menyediakan dana untuk
pembangunan yang cukup besar menuntut digalakannya pengerahan
dana masyarakat baik melalui peranan perbankan maupun
1
2
pengembangan pasar modal. Dengan potensinya yang semakin besar
untuk memobilisasi dana, pasar modal memiliki arti yang strategis
bagi pembangunan perekonomian nasional.
Pasar modal dibangun dengan tujuan menggerakkan
perekonomian suatu negara melalui kekuatan swasta dan mengurangi
beban negara. Seperti halnya dengan pasar modal di Indonesia
dimana telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan bagi
perusahaan selain sektor perbankan. Hal ini karena ada dua fungsi
yang dijalankan, yaitu fungsi ekonomi sangat penting dalam
menjembatani hubungan antara penyedia, yang disebut dengan
investor dan pengguna dana yang disebut dengan emiten atau
perusahaan go public. Fungsi keuangan pasar modal ditunjukkan
dengan keberadaannya yang memungkinkan pihak-pihak yang
memiliki kelebihan dana dapat menanamkan modal dengan harapan
memperoleh hasil (return) dan perusahaan dapat memanfaatkan dana
tersebut untuk aktifitas perusahaan tanpa harus menunggu
tersedianya dana dari operasional perusahaan
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu
negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama
sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi
perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal
(investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan
untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan
3
lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk
berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa
dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat
menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik
keuntungan.
Pengertian pasar modal menurut Undang-undang Pasar Modal
no. 8 tahun 1995: ”Pasar Modal yaitu sebagai suatu kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.”
(coki002.wordpress.com, 2011).
Kinerja pasar modal Indonesia mengalami pertumbuhan yang
sangat memuaskan dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut dapat
kita lihat melalui pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG), kapitalisasi pasar, dan rata-rata perdagangan harian. Jika
dibandingkan penutupan tahun 2006, saat ini IHSG tumbuh sekitar 16
%, dengan kapitalisasi pasar meningkat dari sekitar Rp. 1.249 triliun
menjadi Rp. 1.426 triliun. Nilai rata-rata transaksi harian tumbuh sekitar
80 persen dari rata-rata 1,8 triliun menjadi Rp. 3,3 triliun
(www.indoexchange.com, 2007 dan (www.jsx.co.id, 2007).
Struktur Pasar Modal di Indonesia tertinggi berada pada menteri
Keuangan menunjuk Bapepam merupakan lembaga pemerintah yang
bertugas untuk melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan
Menteri Keuangan
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
Bursa Efek LKP LPP
4
sehari-hari pasar modal dengan tujuan mewujudkan terciptanya
kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, efisien serta melindungi
kepentingan masyarakat pemodal.
Struktur Pasar Modal Indonesia telah diatur oleh UU No. 8
Tahun 1995 tentang pasar Modal, Berdasarkan hal tersebut, kebijakan
di bidang Pasar Modal ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Pembinaan,
pengaturan dan pengawasan sehari-hari Pasar Modal dilakukan oleh
Bapepam sebagai salah satu unit di lingkungan Departemen
Keuangan.
Secara umum struktur pasar modal adalah sebagai berikut:
Struktur Pasar Modal Indonesia
Perusahaan Efek Lembaga Penunjang Profesi penunjang
Pemodal Emiten, Perusahaan
Publik, Reksa Dana
- Penjamin emisi
- Perantara pedagang efek
- Manajer investasi
- Biro Administrasi Efek- Bank Kustodian- Wali Amanat- Penasihat Investasi- Pemeringkat Efek
- Akuntan- Konsultan
Hokum- Penilai- Notaris
- Domestik- Asing
Sumber informasi: Bursa Efek Indonesia, Jakarta
5
Lembaga yang terkait dengan pasar modal
a. Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
1. Melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawan sehari-sehari
kegiatan pasar modal.
2. Mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar
dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.
Bapepam mempunyai fungsi:
1. Menyusun Peraturan di bidang pasar modal
2. Menegakkan peraturan di bidang pasar modal
3. Pembinaan dan pengawasan terhadap Pihak yang memperoleh izin
usaha, persetujuan, pendaftaran dari Bapepam dan Pihak lain yang
bergerak di pasar modal
4. Menetapkan prinsip keterbukaan
5. Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh Pihak yang dikenakan
sanksi oleh Bursa Efek, LKP dan LPP
6. Penetapan ketentuan akuntasi di bidang pasar modal
7. Pengamanan teknis pelaksanaan tugas pokok Bapepam sesuai
dengan kebijaksanaan Menteri Keuangan.
6
b. Perusahaan
Lembaga ini bertujuan untuk memperoleh dana di Pasar Modal
melalui penawaran umum (Initial Public Offering) hak kepemilikan atau
Saham, dalam hal ini perusahaan berperan sebagai emiten.
c. Self Regulatory Organizations
Self Regulatory Organizations adalah organisasi yang
berwenang membuat peraturan sendiri untuk kegiatan usahanya.
1. Bursa Efek
Adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem
atau sarana untuk perdagangan efek. Pada saat ini, di Indonesia
ada 1 bursa efek yaitu Bursa Efek Indonesia.
2. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)
Adalah lembaga yang menyelenggarakan jasa kliring dan
penjaminan penyelesaian transaksi Bursa. Lembaga yang
memperoleh izin usaha sebagai LKP adalah PT Kliring Penjaminan
Efek Indonesia (KPEI).
3. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)
Adalah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian
sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek dan Pihak lain.
Lembaga yang memperoleh izin usaha sebagai LPP adalah PT
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
7
d. Perusahaan Efek
Adalah perusahaan yang mempunyai aktivitas sebagai berikut :
1. Penjamin Emisi Efek
Sebagai penjamin emisi efek, perusahaan melakukan kontrak
dengan emiten untuk melakukan penawaran umum dengan atau
tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual.
2. Perantara Pedagang Efek
Perusahaan memperdagangkan efek untuk kepentingan sendiri
maupun kepentingan nasabah.
3. Manajer Investasi
Pihak yang kegiatan usahanya mengelola portfolio efek untuk para
nasabah atau mengelola portfolio investasi kolektif untuk
sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun
dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku.
e. Penasihat Investasi
Pihak yang memberikan jasa penasihat mengenai penjualan ataupun
pembelian efek.
f. Lembaga Penunjang Pasar Modal
1. Biro Administrasi Efek
2. Kustodian
8
3. Wali Amanat
g. Profesi Penunjang Pasar Modal
Terdiri dari Akuntan, Konsultan Hukum, Penilai, Notaris dan profesi lain
yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Untuk dapat
melakukan kegiatan di pasar modal, wajib terlebih dahulu terdaftar di
Bapepam. Persyaratan pendaftaran profesi penunjang pasar modal
diatur dalam peraturan Bapepam.
1. Akuntan Publik
a. Melakukan pemeriksaan atas Laporan KeuanganPerusahaan
dan memberikan pendapatnya.
b. Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan Prinsip
Akuntansi Indonesia dan ketentuan Bapepam.
c. Memberi petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukukan yang
baik (apabila diperlukan).
2. Konsultan Hukum
a. Melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dari segi hukum
(Legal Audit).
b. Memberikan pendapat dari segi hukum (Legal Opinion) terhadap
emiten dan perusahaan publik.
9
3. Legal Audit
a. Akte pendirian berikut perubahannya
b. Permodalan
c. Perizinan
d. Kepemilikan asset harus atas nama perusahaan
e. Perjanjian dengan pihak ketiga baik dalam negeri ataupun luar
negeri
f. Perkara baik perdata mapun pidana yang menyangkut
prusahaan mapupun pribadi direksi
g. UMR
h. Amdal
4. Notaris
a. Membuat Berita Acara RUPS
b. Membuat Akte Perubahan Anggaran Dasar
c. Menyiapkan perjanjian-perjanjian dalam rangka Emisi Efek
5. Penilai
Adalah pihak yang menerbitkan dan menandatangani Laporan
Penilai, yaitu pendapat atas nilai wajar aktiva yang disusun
berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian dan penilai.
Kenaikan tingkat suku bunga akan mengakibatkan dampak
psikologis kepada investor saham-saham perbankan, karena dinilai
10
beresiko sehingga menurunkan permintaan sehingga harga menjadi
rendah, dan pada akhirnya mempengaruhi tingkat keuntungan saham-
saham tersebut.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis mencoba
mengangkat pengaruh suku bunga terhadap tingkat keuntungan
saham perbankan di Bursa Efek Indonesia sebagai judul penelitian.
D. Rumusan Masalah
Dari judul dan latar belakang masalah yang penulis uraikan,
maka rumusan masalah yang diajukan yaitu: :
“Apakah suku bunga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
Harga saham pada Bursa Efek Indonesia?”
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah ,
maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suku
bunga terhadap harga saham pada Bursa Efek Indonesia.
2. Manfaat Penelitian
1. Memberikan gambaran kepada perusahaan mengenai suku
bunga yang berpengaruh nyata (signifikan) terhadap
pergerakan harga saham perusahaan yang terdaftar di BEI.
11
2. Memberikan gambaran kepada perusahaan mengenai
pengaruh Tingkat Suku Bunga yang Secara nyata (signifikan)
terhadap pergerakan harga saham kepada investor yang
berinvestasi melalui pasar modal diperusahaan go public.
F. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pikir
1. Tinjauan pustaka
a. Pengertian Suku Bunga
Menurut Budiono (1980:76) bunga adalah “harga” dari
(penggunaan) loanable funds. Terjemahan langsung dari istilah
tersebut adalah “dana yang tersedia untuk dipinjamkan”. Menurut
Samuelson dan Nordhaus (1995:197) dalam Wardane, suku bunga
adalah biaya untuk meminjam uang, diukur dalam Dolar per tahun
untuk setiap Dolar yang dipinjam.
Kinerja pasar modal Indonesia mengalami pertumbuhan
yang sangat memuaskan dalam beberapa tahun terakhir. Hal
tersebut dapat kita lihat melalui pertumbuhan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG), kapitalisasi pasar, dan rata-rata perdagangan
harian. Jika dibandingkan penutupan tahun 2006, saat ini IHSG
tumbuh sekitar 16 %, dengan kapitalisasi pasar meningkat dari
sekitar Rp. 1.249 triliun menjadi Rp. 1.426 triliun. Nilai rata-rata
transaksi harian tumbuh sekitar 80 persen dari rata-rata 1,8 triliun
12
menjadi Rp. 3,3 triliun (www.indoexchange.com, 2007 dan
(www.jsx.co.id, 2007)
Menurut Keynes yang dikutip oleh Nopirin (1992:90) tingkat
bunga katanya, merupakan suatu fenomena moneter. Artinya,
tingkat bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan akan
uang (ditentukan dalam pasar uang).
Suku bunga adalah salah satu faktor yang sangat
berpengaruh dalam perekonomian suatu negara selain inflasi. Suku
bunga dapat mempengaruhi keseimbangan antara simpanan
masyarakat dan investasi pada sektor riil, selanjutnya
mempengaruhi jumlah lapangan kerja dan tingkat pengangguran.
Lebih jauh lagi implikasinya dapat mempengaruhi pendapatan
masyarakat. Hal tersebut biasa disebut multiplier effect. Karena itu
penetapan tingkat suku bunga banyak mempertimbangkan
berbagai faktor yang akan menjadi akibat yang akan terjadi dari
penetapan tingkat suku bunga tersebut. Kenaikan atau penurunan
suku bungadalam bursa efek juga sangat terasa imbasnya
terutama terhadap saham-saham perbankan yang dalam hal ini
berfungsi sebagai lembaga intermediasi, yaitu lembaga penyalur
kredit kepada masyarakat. Tingginya suku bunga dan biaya
operasional berdampak negatif terhadap kemampuan perusahaan
perbankan dalam memenuhi kewajibannya sehingga menurunkan
kualitas kredit perbankan.
13
Kenaikan tingkat suku bunga akan mengakibatkan dampak
psikologis kepada investor saham-saham perbankan, karena dinilai
beresiko sehingga menurunkan permintaan sehingga harga
menjadi rendah, dan pada akhirnya mempengaruhi tingkat
keuntungan saham-saham tersebut. Suku bunga dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1. Suku bunga nominal adalah suku bunga dalam nilai uang. Suku
bunga ini merupakan nilai yang dapat dibaca secara umum.
Suku bunga ini menunjukkan sejumlah rupiah untuk setiap satu
rupiah yang diinvestasikan.
2. Suku bunga riil adalah suku bunga yang telah mengalami
koreksi akibat inflasi dan didefinisikan sebagai suku bunga
nominal dikurangi laju inflasi. Dalam Kamus Akuntansi
(1996:69), disebutkan bahwa Interest (bunga,kepentingan, hak)
merupakan: [1] beban atas penggunaan uang dalam suatu
periode, dan [2] suatu pemilikan atau bagian kenyataan dalam
suatu perusahaan, usaha dagang, atau sumber daya.
Unsur-unsur di dalam tingkat suku bunga, meliputi :
1. Syarat jatuh tempo
Berbagai pinjaman mempunyai syarat atau jatuh
tempo. Pinjaman terpendek adalah pinjaman satu malam.
Surat-surat berharga jangka pendek biasanya mempunyai
periode sampai dengan satu tahun. Surat-surat berharga
14
jangka panjang umumnya memberikan suku bunga yang
lebih tinggi dibandingkan dengan jangka pendek.
2. Risiko
Ada pinjaman yang pada hakikatnya tidak memiliki risiko,
sementara lainnya sangat bersifat spekulatif. Obligasi-obligasi
dan tagihan-tagihan pemerintah didukung dengan penuh
kepercayaan, oleh kredit dan kekuatan pajak dari pemerintah.
Unsur-unsur ini dapat dipercaya karena bunga pinjaman
pemerintah akan benar-benar dibayar. Risiko menengah
terdapat pada pinjaman atas kredit-kredit perusahaan yang
kondisinya baik. Sedangkan investasi yang berisiko
mempunyai peluang gagal atau tidak dibayar yang sangat
tinggi termasuk investasi pada perusahaan yang hampir
bangkrut.
3. Likuiditas
Aktiva akan disebut “likuid“ apabila dapat ditukarkan
dengan kas secara cepat dan hanya menimbulkan kerugian
nilai yang sedikit. Sebagian besar surat berharga, termasuk
saham biasa, obligasi perusahaan dan pemerintah, dapat
diukur dengan kas secara cepat mendekat nilai
sekarangnya. Aktivaaktiva tidak likuid termasuk aktiva-aktiva
unik yang tidak memiliki pasar yang berkembang baik.
15
Biaya-biaya administrasi, waktu serta ketelitian yang
diperlukan untuk administrasi berbagai jenis pinjaman,
sangatlah berbeda. Pinjaman dengan biaya administrasi yang
tinggi akan mempunyai bunga 5 sampai 10 persen pertahun
lebih besar dari tingkat bunga lainnya.
Pengertian suku bunga (interest rate) (dalam
Samuelson dan Nordaus,1992:500):
a. Interest adalah pembayaran yang dilakukan atas
penggunaan sejumlah uang Interest rate adalah jumlah
interest yang dibayarkan per unit waktu atau harus
membayar untuk kesempatan meminjam uang.
b. Karakteristik pinjaman dari tingkat suku bunga yang berbeda
dapat dilihat dari :
1. Term or maturity Merupakan jangka waktu atau jatuh
tempo, dimana mereka harus membayarnya.
2. Risk
Beberapa pinjaman pada umumnya tidak beresiko,
sementara yang lain mengandung tingkat inflasi spekulasi
yang tinggi.
3. Liquidity
Aktiva dikatakan likuid apabila dapat diubah dalam bentuk
tunai (cash) secara cepat dan dengan kerugian nilai yang
sedikit pula.
16
4. Administrative costs.
Biaya administrasi yang dibebankan pada para peminjam
atas kelalaian dan urusan administrasi.
Suku bunga diskonto adalah tingkat suku bunga yang dibayar
oleh Bank-bank umum apabila meminjam uang dari Bank Sentral.
Menurut Weston dan Copeland (1998:184), suku bunga dalam
keseimbangan suatu pasar merupakan harga suatu waktu, dimana
harga tersebut adalah hasil pengembalian yang menyamakan
pinjaman dan pemberian pinjaman dalam kegiatan ekonomi. Suatu
tingkat suku bunga akan cenderung naik apabila jumlah uang lebih
sedikit dan permintaan terhadap uang lebih banyak. Begitu pula
sebaliknya, tingkat suku akan cenderung turun apabila jumlah uang
lebih banyak/besar dan permintaan terhadap uang lebih sedikit.
Sedangkan teori paritas suku bunga merupakan salah satu teori
yang penting mengenai penentuan tingkat bunga dalam sistem devisa
bebas. Teori ini pada dasarnya bahwa tingkat bunga di suatu negara
akan cenderung sama dengan tingkat bunga di negara lain, setelah
diperhitungkan perkiraan laju depresiasi mata uang suatu negara
dengan negara lain.
Berdasarkan Shapiro ( 1994:164 ) bahwa yang dimaksud
dengan Interest Parity adalah suatu kondisi di mana perbedaan tingkat
suku bunga sama dengan perbedaan forward di pasar yang efisien
dengan asumsi tidak ada biaya transaksi (no transaction cost).
17
a. Tipe-tipe Suku Bunga
Ada 2 tipe suku bunga, yaitu :
1. Real interest rate
Koreksi atas tingkat inflsi dan didefinisikan sebagai nominal
interes rate dikurangi dengan tingkat inflasi. Real rate = Nominal
rate – Rate of inflation.
2. Nominal interest rate.
Tingkat suku bunga yang biasanya tertera di rekening koran
dimana mereka memberikan tingkat pengembalian untuk setiap
investasi yang dilakukan.
b. Peran Suku Bunga dalam Perekonomian
Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan
memberi keuntungan kepada para pengusaha. Para pengusaha
akan melaksanakan investasi yang mereka rencanakan hanya
apabila tingkat pengembalian modal yang mereka peroleh melebihi
tingkat bunga. Dengan demikian besarnya investasi dalam suatu
jangka waktu tertentu adalah sama dengan nilai dari seluruh
investasi yang tingkat pengembalian modalnya adalah lebih besar
atau sama dengan tingkat bunga.
Apabila tingkat bunga menjadi lebih rendah, lebih banyak
usaha yang mempunyai tingkat pengembalian modal yang lebih
tinggi daripada tingkat suku bunga. Semakin rendah tingkat bunga
yang harus dibayar para pengusaha, semakin banyak usaha yang
18
dapat dilakukan para pengusaha. Semakin rendah tingkat bunga
semakin banyak investasi yang dilakukan para pengusaha
(Sukirno, 1998)
c. Teori Suku Bunga
1. Teori harapan : teori tingkat bunga yang mengatakan bahwa
hasil yang diharapkan dari surat berharga ditentukan oleh berapa
besar pengaruh harapan investor terhadap tingkat suku bunga
pada waktu yang akan datang (expectation theory).
2. Teori kuantitas uang : teori yang menjelaskan hubungan antara
uang, harga, dan ekonomi; hubungan ini menjelaskan
bagaimana tingkat inflasi yaitu dengan cara mengendalikan
jumlah uang yang beredar (quantify theory of money).
Menurut Karl dan Fair (2001:635) suku bunga adalah
pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentuk
persentase dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang
diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman.
Pengertian suku bunga menurut Sunariyah (2004:80) adalah
harga dari pinjaman. Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang
pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber
daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada
kreditur.
Adapun fungsi suku bunga menurut Sunariyah (2004:81) adalah :
19
a. Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana
lebih untuk diinvestasikan.
b. Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka
mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar
dalam suatu perekonomian. Misalnya, pemerintah mendukung
pertumbuhan suatu sektor industri tertentu apabila perusahaan-
perusahaan dari industri tersebut akan meminjam dana. Maka
pemerintah memberi tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan
sektor lain.
Suku bunga itu sendiri ditentukan oleh dua kekuatan, yaitu :
penawaran tabungan dan permintaan investasi modal (terutama dari
sektor bisnis). Tabungan adalah selisih antara pendapatan dan
konsumsi. Bunga pada dasarnya berperan sebagai pendorong utama
agar masyarakat bersedia menabung. Jumlah tabungan akan
ditentukan oleh tinggi rendahnya tingkat bunga. Semakin tinggi suku
bunga, akan semakin tinggi pula minat masyarakat untuk menabung,
dan sebaliknya. Tinggi rendahnya penawaran dana investasi
ditentukan oleh tinggi rendahnya suku bunga tabungan masyarakat.
Menurut Lipsey, Ragan, dan Courant (1997 : 471) suku bunga
adalah harga yang dibayarkan untuk satuan mata uang yang dipinjam
pada periode waktu tertentu.
20
Menurut Lipsey, Ragan, dan Courant (1997 : 99-100) suku
bunga dapat dibedakan menjadi dua yaitu suku bunga nominal dan
suku bunga riil. Dimana suku bunga nominal adalah rasio antara
jumlah uang yang dibayarkan kembali dengan jumlah uang yang
dipinjam. Sedang suku bunga riil lebih menekankan pada rasio daya
beli uang yang dibayarkan kembali terhadap daya beli uang yang
dipinjam. Suku bunga riil adalah selisih antara suku bunga nominal
dengan laju inflasi.
Menurut Nopirin (1992:91) tingkat bunga adalah tingkat bunga
rata-rata dari segala macam surat berharga yang beredar dalam
masyarakat.
Menurut Keynes yang dikutip oleh Nopirin (1992:92)
menyatakan bahwa masyarakat mempunyao keyakinan adanya suatu
tingkat bunga yang normal. Apabila tingkat bunga turun, dibawah
tingkat normal, makin banyak orang yang yakin bahwa tingkat bunga
akan kembali ketingkat normal (jadi mereka yakin bahwa tingkat bunga
akan anik diwaktu yang akan dating). Makin tinggi tingkat bunga,
makin tinggi ongkos memegang uang kas (dalam bentuk tingkat bunga
yang tidak diperoleh karena kekayaan diwujudkan dalam bentuk uang
kas). Sehingga keinginan memegang uang kasa menurun.
Menurut Nopirin (1992:176) fungsi tingkat bunga dalam
perekonomian yaitu alokasi faktor produksi untuk menghasilkan barang
dan jasa yang dipakai sekarang dan di kemudian hari. Pada posisi ini,
21
permintaan masyarakat untuk memegang uang tunai menjadi lebih
rendah karena mereka sibuk mengalokasikannya ke dalam bentuk
portofolio perbankan (deposito dan tabungan). Seiring dengan
berkurangnya jumlah uang beredar, gairah belanja pun menurun.
Selanjutnya harga barang dan jasa umum akan cenderung stagnan,
atau tidak terjadi dorongan inflasi. Sebaliknya jika suku bunga rendah,
masyarakat cenderung tidak tertarik lagi untuk menyimpan uangnya di
bank.
Beberapa aspek yang dapat menjelaskan fenomena tingginya
suku bunga di Indonesia adalah tingginya suku bunga terkait dengan
kinerja sektor perbankan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi
(perantara), kebiasaan masyarakat untuk bergaul dan memanfaatkan
berbagai jasa bank secara relatif masih belum cukup tinggi, dan sulit
untuk menurunkan suku bunga perbankan bila laju inflasi selau tinggi
( Prasetiantono, 2000 : 99-101).
b. Pengertian Harga Saham
Harga saham menurut Sunariyah (2004; 141) adalah: “Harga
dasar saham akan berubah apabila ada perubahan harga dasar
saham secara teoritis. Harga teoritis yaitu harga dasar penyesuaian
akibat adanya aksi emiten (corporate action). Aksi emiten adalah suatu
kegiatan yang dilakukan oleh emiten secara sadar dan mempengaruhi
harga saham yang cukup material.”
22
Menurut Darmadji dan Fakhruddin, (2001: 5) saham adalah
selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut
adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.
Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perusahaan
terbatas . Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan
siapa pemiliknya. Akan tetapi , sekarang ini sistem tanpa warkat sudah
dilakukan ke Bursa Efek Jakarta dimana bentuk kepemilikan tidak lagi
berupa lembaran saham yang diberi nama pemiliknya tapi sudah
berupa account atas nama pemilik atau saham tanpa warkat. Jadi
penyelesaian transaksi akan semakin cepat dan mudah karena tidak
melalui surat, formulir, dan prosedur yang berbelit-belit.
Saham adalah keikutsertaan investor dalam perusahaan
sebagai pemodal. Saham memberikan return dalam bentuk deviden ,
yang biasanya dibayarkan setelah setahun, dan capital gain (kenaikan
harga saham di pasar). Deviden dan capital gain akan ada jika
perusahaan memperoleh laba karena perdefinisi, deviden adalah laba
yang dibagikan. Sedangkan capital gain terjadi karena adanya laba
yang tidak dibagikan dan faktor perusahaan dimasa depan.
Perusahaan yang rugi tidak akan membagikan deviden dan jika
perusahaan itu tidak menjanjikan pertumbuhan, yang akan diperoleh
investor adalah capital loss atau penurunan harga saham dipasar. Hal
yang sangat brpengaruh di harga pasar itu perubahan suku bunga.
23
Naik turunnya suku bunga akan berpengaruh terhadap harga pasar .
Hubungan harga pasar dengan suku bunga mempunyai hubungan
berbanding terbalik atau berkorelasi negative. Jadi kalau suku bunga
naik , maka harga saham akan turun sebaliknya jika suku bunga turun
harga saham akan naik.
Menurut Weston dan brigham (1993 ; 5) harga saham
didefinisikan sebagai: “ the price at which stock sells in the market.”
Sedangkan, harga pasar saham adalah nilai pasar sekuritas yang
dapat diperoleh investor apabila investor menjual atau membeli
saham, yang ditentukan berdasarkan harga penutupan atau closing
price di bursa pada hari bersangkutan. Jadi, harga penutupan atau
closing price merupakan harga saham terakhir kali pada saat
berpindah tangan di akhir perdagangan.
1. Pedoman yang digunakan untuk menilai harga Saham adalah :
a. Bila Nilai Intrinsik (NI) lebih besar dari harga pasar saat ini maka
saham tersebut dinilai undervalued (harganya terlalu rendah),
dan karenanya layak dibeli atau ditahan apabila saham tersebut
telah dimiliki.
b. Bila Nilai Intrinsik (NI) lebih kecil dari harga pasar saat ini, maka
saham tersebut dinilai overvalued (harganya terlalu tinggi), dan
karenanya layak dijual.
24
c. Bila Nilai Intrinsic (NI) sama dengan harga pasar saat ini, maka
saham tersebut dinilai wajar harganya dan berada dalam kondisi
keseimbangan.
2. Proses terbentuknya harga saham
Menurut Sharpe (2000; 7) , proses terbentuknya harga saham
dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
a. Demand to buy scheldule
Investor yang hendak membelli saham akan datang ke pasar
saham. Biasanya mereka akan memakai jasa para broker atau
pialang saham. Investor dapat memeilih saham mana yang akan
dibeli dan bias menetapkan standar harga bagi investor itu sendiri.
b. Supply to sell scheldule
Investor juga dapat menjual saham kepasar saham. Investor
tersebut dapat menetapkan pada harga berapa saham yang
mereka miliki akan dilepas ke pasaran. Biasanya harga yang tinngi
akan lebih disukai para investor.
c. Interaction scheldule
Pertemuan antara permintaan dan penawaran menciptakan suatu
titik temu yang biasa disebut sebagai titik ekuilibrium harga. Pada
awalnya perusahaan yang mengeluarkan saham akan menetapkan
harga awal untuk sahamnya. Saham tersebut kemudian akan
dijual ke pasar untuk diperdagankan. Saat di pasaran , harga
saham tersebut akan berubah karena permintaan dari para
25
investor. Ekspektasi harga yang dimiliki oleh buyer akan
mempengaruhi pergerakan harga saham yang pada awalnya telah
ditawarkan oleh pihak seller. Saat terjadi pertemuan harga yang
ditawarkan oleh seller dan harga yang diminta oleh buyer, maka
akan tercipta harga keseimbangan harga ekuilibrium.
Menurut Alwi (2003; 87) , ada beberapa faktor yang
mempengruhi pergerakan harga saham atau indeks harga saham,
antara lain :
1. Faktor internal (lingkungan mikro)
- Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan,
seperti pengiklanan , rincian kontrak, perubahan harga,
penarikan prodak baru, laporan produksi, laporan keamanan
prodak dan laporan penjualan.
- Pengumuman pendanaan (financing announcements),
seperti pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan
hutang.
- Pengumuman badan direksi manajemen (management-
board of director announcements), seperti perubahan dan
pergantian direktur, manajemen , dan struktur organisasi.
- Pengumuman pengambil alihan diversifikasi seperti laporan
marger, investasi ekuitas, laporan take over oleh
pengakusisian dan diakuisisi, laporan divertasi dan lainnya.
26
- Pengumuman investasi (investment announcements),
seperti melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset dan
penutupan usaha lainnya.
Instrumen pasar modal yang ada di bursa efek dengan data
yang diambil dari situs www.jsx.co.id menerangkan sebagai berikut:
1. Saham Biasa
Secara sederhana, saham dapat didefinisikan sebagai tanda
penyertaan aatu pemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan. Diantara surat-surat berharga yang
diperdagangkan di pasar modal, saham biasa (common stock)
adalah yang paling dikenal di masyarakat. Diantara emiten,
saham biasa juga merupakan yang paling banyak digunakan
untuk menarik dana dari masyarakat.
Karakteristik Saham Biasa (Common Stock)
a. Deviden dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh
laba.
b. Memilki hak suara (one share one vote).
c. Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila
bangkrut akan dilakukan setelah semua kewajiban
perusahaan dilunasi.
2. Saham Preferen
Saham preferen merupakan gabungan (hybird) antara obligasi dan
saham biasa. Artinya, disamping memiliki karakteristik seperti
27
obligasi, juga memiliki karakteristik saham biasa. Jadi jelasnya,
saham preferen adalah saham yang memberikan prioritas pilihan
(preferen) kepada paemegangnya.
Karakteristik Saham Preferen (preferen stock)
a. Memiliki hak paling dahulu memperoleh deviden.
b. Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam
pencalonan pengurus.
c. Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal
saham lebih dahulu setelah kreditor apabila perusahaan
dilikuidasi.
d. Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian laba
perusahaan di samping penghasilan yang diterima secara tetap.
3. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak
antara pemberi pinjaman (dalam hal ini pemodal) dengan yang
diberi pinjaman (emiten). Jadi surat obligasi adalah selembar kertas
yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan
pinjaman kepada perusahana yang menerbitkan surat obligasi.
Obligasi sudah lama dikenal di Pasar Modal Indonesia. Hanya saja,
kalah populer dengan saham. Ini disebabkan, emiten obligasi
kebanyakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
4. Obligasi Konversi
28
Obligasi konversi sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa,
misalnya memberikan kupon yang tetap, memiliki jatuh tempo dan
memiliki nilai pari. Hanya saja obligasi konvesi memiliki keunikan,
yaitu bisa ditukar dengan saham biasa. Pada obligasi konversi
selalu memiliki persyaratan untuk melakukan konversi.
5. Reksa dana
Reksa dana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan
bahwa pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa dana
(disebut manajer investasi), untuk digunakan sebagai modal
berinvestasi di pasar uang atau pasar modal. Pada prinsipnya,
investasi pada reksadana adalah melakukan investasi yang
menyebar pada sekian alat investasi yang diperdagangkan di pasar
modal atau pasar uang.
6. Right Issue
Right Issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru
yang dikeluarkan emiten. Karena merupakan hak, maka investor
tidak terikat untuk membelinya. Alat investasi ini merupakan produk
turunan dari saham. Kebijaksanaan right issue merupakan upaya
emiten untuk menambah saham yang beredar, guna menambah
modal perusahaan.
7. Warant
Warant adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan
harga yang sudah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan
29
dengan surat berharga lain, misalnya obligasi atau saham. Waran
diterbitkan dengan tujuan agar pemodal tertarik membeli obligasi
atau saham yang diterbitkan emiten.
2. Kerangka Pikir
Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia merupakan suku bunga
yang dikeluarkan oleh bank sentral untuk mengontrol peredaran uang
di masyarakat, dengan kata lain pemerintah melakukan kebijakan
moneter. Peredaran uang yang terlalu banyak dimasyarakat akan
mengakibatkan masyarakat cenderung membelanjakan uangnya yang
pada akhirnya bisa berdampak pada kenaikan harga-harga barang,
yang salah satu faktor pemicu inflasi dengan menaikkan bunga SBI
berarti bank-bank dan lembaga keuangan akan terdorong untuk
membeli SBI. Adanya bunga yang tinggi dalam SBI membuat bank dan
lembaga keuangan menikmatinya, ini otomatis akan memberikan
tingkat bunga yang lebih tinggi untuk produknya.
Bunga yang tinggi akan berdampak pada alokasi dana investasi
para investor. Investasi pada produk bank seperti deposito/tabungan
jelas lebih kecil resikonya atau dapat dikatakan investasi bebas resiko
oleh karena itu investor akan menjual sahamnya dana dananya
serentak akan berdampak pada penurunan harga saham. Selain itu
dampak dari tingkat suku bunga bank yang tinggi juga berdampak
pada bunga pinjaman modal kerja perusahaan. Ini artinya
penambahan pengeluaran perusahaan jika ini terjadi maka kondisi
30
fundamental perusahaan akan terganggu. Salah satu sifat tingkat
bunga adalah mudah berubah-ubah yang terjadi dalam kurun waktu
yang relatif singkat berjangka waktu pendek. Tingkat bunga jangka
panjang relatif kurang berfluktuatif.
Bursa Efek IndonesiaPT. Property Tbk
Suku Bunga
Harga Saham
3. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka
dapat ditarik hipotesis sebagai berikut, bahwa tingkat suku bunga
berpengaruh terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia.
G. Metode Penelitian
1. Lokasi Dan Waktu Penelitaian
31
Dalam penelitian ini penulis memiliki lokasi penelitian pada
Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Makassar, dan Bursa Efek
Indonesia (BEI), sedangkan waktu yang dibutuhkan dalam
penelitian ini selama kurung 3 (tiga) bulan yaitu bulan April s/d Juni
2011.
2. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data
sekunder dan data primer. Data sekunder merupakan jenis data
yang diperoleh secara tidak langsung yang dipublikasikan oleh
Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id, berupa laporan
tingkat suku bunga dan harga saham perusahaan property yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2006 sampai
dengan 2010. Data primer adalah data yang diperoleh dari kantor
PIPM makassar dalam bentuk angka-angka.
3. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi, yaitu mengamati secara langsung terhadap obyek
penelitian.
2. Wawancara, yaitu melakukan wawancara langsung dengan
pimpinan dan karyawan perusahaan property yang berkaitan
dengan tujuan dan manfaat penelitian.
3. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang berasal dari
dokumen-dokumen dari laporan tertulis yang ada hubungan
dengan penelitian ini.
32
4. Populasi dan Sampel
Populasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Sampel yang dipilih adalah saham-saham perusahaan Property
yang telah terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada 2006
sampai 2010.
2. Perusahaan Property yang mempublikasikan laporan keuangan
tahunan (annual report) pada tahun 2006 sampai 2010 dan telah
di audit.
3. Dilakukan dengan menggunakan data harga saham, dan suku
bunga.
Maka jumlah sampel yang digunakan sebanyak 5 perusahaan
yaitu PT. APLN (Agung Padomo Land Tbk), PT. ASRI (Alam Sutera
Rality Tbk), PT. BAPA (Bekasi Asri Pemula Tbk), PT. BCLP (Bumi
Citra Permai Tbk), PT. BIPD (Bhuwanatala Indah Permai Tbk )
5. Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif dan
kuantitatif. Data dari hasil observasi pengamatan dianalisis secara
kualitatif dan data mengenai suku bunga dan harga saham
dianalilsis secara kuantitatif, yaitu berupa regresi sederhana dan
33
korelasi untuk mengetahui bagaimana pengaruh suku bunga
terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia.
Data kuantitatif dianalisis dengan bantuan rumus regresi
sederhana dan korelasi diinterpretasikan untuk menjawab
permasalahan dan hipotesis penelitian, dengan cara
membandingkan data hasil penelitian dengan teori-teori yang ada,
ditolak atau diterima.
a. Regresi
Adapun rumus regresi sederhana (metode statistika,
Sudjana : 2002) sebagai berikut :
a = (∑Y ) (∑ X 2 )−(∑X )(∑XY )
n∑ x2−¿¿
b = n∑XY−(∑X )(∑Y )
n∑ x2−¿¿
Y= a + bx ( Sudjana ,2002:312 )
Dimana :
X = Suku Bunga
Y = Harga Saham
n = Tahun
b. Koefisien Korelasi
34
Angka menunjukan tinggi rendahnya yang menunjukkkan antara
satu variable dengan variable lain yang diperkirakan
mempengaruhinya :
r=n∑ xy−∑x.∑ y
√n∑ x2−¿¿¿
( Sudjana ,2002:369 )
Keterangan :
1. (+1) hubungan erat dan positif (apabila x dan y naik).
2. Dibawah 0 dan (-1) hubungannya erat tapi dia negative (apabila
antara x naik dan y turun atau sebaliknya.
3. (0) tidak ada hubungannya.
c. Determinasi : r2
6. Sistematika Penulisan
Penelitian ini dilaporkan dalam bentuk skripsi yan dibagi dalam lima
bab, yang secara garis besarnya adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
35
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah,
pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendasari penelitian ini, yang
meliputi pengertian kinerja, faktor yang mempengaruhi kinerja, kerangka
pikir dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini menguraikan tentang ruang lingkup penelitian,
populasi dan sampel, sumber dan jenis data, tehnik pengumpulan data
dan tehnik analisis data.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi gambaran umum perusahaan, gambaran umum
responden, deskripsi variabel, hasil analisis data, dan hasil
pembahasannya (penerapan metode penelitian pada bab III,
perbandingan hasil penelitian dengan kriteria-kriteria yang ada,
pembuktian hipotesis, serta jawaban atas pertanyaan yang disebutkan
pada perumusan masalah).
BAB V PENUTUP
36
Bab ini berisi kesimpulan dari serangkaian pembahasan,
keterbatasan penelitian atau kendala-kendala penelitian, serta sasaran-
sasaran yang perlu disampaikan, baik untuk perusahaan maupun bagi
penelitian selanjutnya.
Daftar Pustaka
7. Jadwal penelitian
Tabel 1: jadwal penelitian
No Jenis KegiatanMaret April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41. Persiapan
a. Pengajuan judul
b. Penyusunan proposal
c. Seminar proposal
d. Perbaikan proposal
2. Pelaksanaana. Pengumpulan
data
b. Analisis data
3. Penyelesaiana. Seminar/ujian
skripsi
b. Perbaikan hasil seminar
37
c. Pemasukan skripsi
38
Daftar Pustaka
Arsyad.L. 1996. Ekonomi Manajerial. BPFE. Gajah Mada. Yogyakarta.
Boediono DR. 1980. Ekonomi Moneter Edisi 3. BPFE: Yogyakarta..
Idx Bursa Efek Indonesia. 2001.coki002.wordpress.com.
Idx Indonesia Stock Exchange. 2011. Bursa Efek Indonesia.
Nopirin. 1992. Ekonomi Moneter Edisike-4. BPFE: Yogyakarta.
Permana Yogi. 2009. Pengaruh Fundamental Keuangan Tingkat Suku Bunga, Inflasi terhadap Harga Saham, Universitas Gunadarma. Jakarta.
Rusjdin.h. 2000. Ekonomi Moneter dan Lembaga Keuangan Indonesia Makassar . Umi Toha.
Sudaraman.A. 2000. Teori Ekonomi Mikro. BPFE. Jogyakarta.
Sudjana. 2002. Metode statistik. Bandung Taristo.
Syahruddin. 2008. Metodologi Penelitian . Makassar. Cv. Permata Ilmu.
37
top related