pengaruh timeliness dan corporate social …digilib.unila.ac.id/33718/2/skripsi tanpa bab...
Post on 31-Dec-2019
8 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH TIMELINESS DAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY DISCLOSURE TERHADAP EARNING RESPONS
COEFFICIENT
(SKRIPSI)
Oleh
Nurul Arisa Teghearia
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
PENGARUH TIMELINESS DAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY DISCLOSURE TERHADAP EARNING RESPONS
COEFFICIENT
Oleh
Nurul Arisa Teghearia
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh timeliness dan tanggung
jawab sosial perusahaan (CSR) terhadap earning respons coefficient pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-
2016. Hal ini menjadi penting karena laba sebagai informasi utama yang disajikan
dalam laporan keuangan perusahaan direspon secara berbeda oleh investor.
Penelitian ini menguji apakah pengungkapan corporate social responsibility
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi respon investor terhadap
informasi laba, yang diukur dengan earnings response coefficient. Timeliness dan
CSR dianggap sebagai strategi kompetitif perusahaan yang penting dalam
merealisasikan kinerja perusahaan. harapan dalam memenuhi kebutuhan pasar dan
memenangkan persaingan. Timeliness dan CSR dinilai untuk meningkatkan nilai
perusahaan, yang mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang baik. Kinerja
perusahaan yang baik mempengaruhi penilaian investor terhadap perusahaan,
sehingga investor dapat memutuskan untuk berinvestasi di perusahaan atau tidak.
Dengan menggunakan metode kuantitatif dengan data sekunder dari Bursa Efek
Indonesia, penelitian ini memiliki 84 perusahaan sampel dalam pemilihan
berdasarkan teknik purposive sampling pada tahun 2014-2016 dari 150
perusahaan yang diamati. Analisis data menggunakan analisis linier berganda
dengan software SPSS 23. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Timeliness
dan corporate social responsibility (CSR) berpengaruh positif terhadap earning
respons coefficient. Implikasi praktis dari penelitian ini sebagai pertimbangan bagi
perusahaan dalam melakukan kebijakan untuk melakukan kegiatan investasi dan
melakukan kegiatan CSR sebagai pertimbangan terkait dengan penambahan nilai
perusahaan dalam rangka mencapai tujuan utama perusahaan, dan pertimbangan
bagi investor dalam menilai perusahaan sebelum berinvestasi dengan melihat
ketepatanwaktu laporan keuangan perusahaan dan CSR di mana ini akan
memberikan harga saham yang baik bagi investor.
Kata kunci: timeliness, corporate social responsibility, earning respons
coefficient.
ABSTRACT
THE EFFECT OF TIMELINESS AND CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY DISCLOSURE ON THE EARNING RESPONSE
COEFFICIENT
By:
Nurul Arisa Teghearia
This research was intended to know the effect of Timeliness and Corporate Social
Responsibility (CSR) disclosure on the earning response coefficient of the
manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2014 up to
2016. This issue became important because earning as the main information
presented in the companies’ financial statement was responded differently by the
investors. This research aimed at determining whether or not the Corporate Social
Responsibility (CSR) disclosure was one of the factors which influenced the
investors’ response to the earning information measured by the earning response
coefficient. Timeliness and CSR were considered as competitive strategies of the
company which were important in realizing the company’s performance. It was
expected to meet the market needs and win the competition. Timeliness and CSR
were claimed to increase the company value which reflected the company’s good
financial performance. The company’s good performance influenced the
investors’ valuation of the company, so that the investors could decide to invest in
the company or not. By using quantitative method with the secondary data
obtained from Indonesia Stock Exchange, this research had 84 companies as the
samples selected through purposive sampling technique in 2014 up to 2016 from
150 observed companies. The data analysis used was multiple linear analysis with
SPSS 23 software. The result of the research revealed that Timeliness and
Corporate Social Responsibility (CSR) had a positive effect on the earning
response coefficient. The practical implications of this research are as the
consideration for the company in administering policies to do the investment and
CSR activities related to the added value of the company in order to achieve the
main goal of the company and as the consideration for the investors to assess the
company before they invest by looking at the timeliness of the company’s
financial statement and CSR in which it can provide the good stock prices for the
investors.
Keywords: timeliness, corporate social responsibility, earning response
coefficient.
PENGARUH TIMELINESS DAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY DISCLOSURE TERHADAP EARNING RESPONS
COEFFICIENT
Oleh
Nurul Arisa Teghearia
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 20
Oktober 1996 dengan nama lengkap Nurul Arisa Teghearia
merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Bapak
A. Syukri Isa dan Ibu Bijasari Primadara. Penulis menempuh
pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) di TK Dwi Tunggal Bandar Lampung pada
tahun 2001 selanjutnya, penulis menyelesaikan Sekolah Dasar (SD) di SD Al-
Kautsar Bandar Lampung pada tahun 2002-2008, selanjutnya penulis
menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Al-Azhar
3 Bandar Lampung pada tahun 2011, dan kemudian menyelesaikan pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di SMK Negeri 4 Bandar Lampung pada
tahun 2014.
Pada tahun 2014, penulis diterima sebagai mahasiswi S1 Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur SBMPTN
(Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Selama menjadi mahasiswi
penulis terdaftar sebagai brigadir muda BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) FEB
Unila pada awal perkuliahan.
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbilalamin
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala karunia, berkah dan rahmat yang
begitu besar kepada penulis.
Kupersembahkan skripsi ini kepada :
Kedua orangtuaku tercinta, Ayahanda A. Syukri Isa dan Ibunda Bijasari
Primadara.
Terimakasih yang tiada tara kepada mama dan papa yang selalu memberikan doa
yang tiada henti, nasihat yang bermanfaat, kekuatan dalam segala kondisi, dan
selalu memberikan dukungan untuk cita-citaku. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan perlindungan di dunia maupun di akhirat untuk ibu dan ayah.
Kakak dan Adik-adikku tercinta, Nurul Arisa Zahrani, Ahmad Raffi
Novrandi dan Putri Marjana Zivanya.
Terimakasih atas segala keceriaan, canda tawa, kasih sayang, pengertian dan
dukungannya selama ini.
Seluruh keluarga, sahabat dan teman-temanku yang selalu memberikan
semangat, doa, dan dukungan tiada henti.
Almamaterku tercinta, Universitas Lampung.
MOTTO
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengatahui,
sedang kamu tidak mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 216)
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
selesai (dari satu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.
Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”
(QS. Al-Insyirah: 6-8)
SANWACANA
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Timeliness dan Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap
Earning Respons Coefficient” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses
penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., Akt. selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dan selaku
Dosen Pembimbing Pendamping. Terimakasih untuk kesediaannya
memberikan waktu, bimbingan, arahan, masukan dengan penuh kesabaran
selama proses penyelesaian skripsi ini..
4. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt., CA., CPA. selaku Dosen
Pembimbing Utama atas kesediaannya memberikan waktu, bimbingan,
saran dan nasihat yang bermanfaat selama proses penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt. selaku Dosen Penguji
Utama yang telah memberikan saran-saran yang membangun mengenai
pengetahuan untuk penyempurnaan skripsi ini.
6. Ibu Susi Sarumpaet, S.E., M.B.A., Ph.D., Akt.. selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan saran dan nasihat selama penulis
menjadi mahasiswa.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya, serta
pembelajaran selama proses perkuliahan berlangsung.
8. Seluruh karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Terima kasih telah memberikan bantuan dan pelayanan terbaik selama
penulis menempuh pendidikan di Universitas Lampung.
9. Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda A. Syukri Isa dan Ibunda Bijasari
Primadara yang telah memberikan kasih sayang yang paling tulus, doa
yang tiada henti, dukungan serta nasihat dalam pencapaian cita-citaku.
Terimakasih untuk segala kepercayaan yang tiada pernah henti.
10. Kakak dan Adik-adikku terkasih, Nurul Arisa Zahrani, Ahmad Raffi
Novrandi, dan Putri Marjana Zivanya. Terimakasih untuk segala kasih
sayang, pengertian, doa, dan canda tawa selama ini. Semoga kelak Adik-
adikku, kalian bisa sampai di tahap ini, bahkan lebih.
11. Seluruh keluarga besar, yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Terimakasih atas doa, dukungan, motivasi, dan nasihat yang telah
diberikan.
12. Sahabat Spesial, Maharesta Yudha, S.E. terima kasih atas segalanya, do’a,
dukungan, semangat, dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis
selama proses pengerjaan dan penyelesaian skripsi.
13. Para Sahabat Terbaik Team Julid Squad, Deka Damayanti, Eva Agustina,
Ervillia Dwi Nanda Putri, Katrin Nindya Hasri, Murtika Sari Reisya
Shinta, Ribka Eltin Togatorop, dan Rina Aprilia yang selalu menemani
canda dan tawa dari awal kuliah terimakasih untuk semua waktu dan
momen yang telah dilalui, terimakasih untuk semua pembelajaran hidup
yang berharga. Terimakasih untuk selalu mengerti mesti ego dan hati
selalu ingin mendahului. Semangat guys.
14. Sahabat Sekawan, Intan Handalusia, Siti Fatimah Az-zahra, Febby Dhona
WP, Dwi Yulia KS, dan Maulidna terima kasih atas dukungan dan
semangat yang telah diberikan, semoga kalian cepat menyusul. Semangat
cuy.
15. Sahabat sedari masa SMK, Sinta Aprillia, Ratih Wardiana, Aditya Effendi,
Muhammad Ardaya, dan Ahmad Kusnadi terima kasih atas do’a,
dukungan, dan motivasi yang telah diberikan.
16. Teman Seperjuangan, Dara Pratama, Yesi Purnama Sari, Friska Shafira,
Revi Veronica, Santika Utami, Yulia Ningsih, Hana Ananty, dan Tias
Rusmita . Terimakasih atas ribuan canda tawa, dukungan, motivasi, dan
doa yang kalian berikan. Semoga tidak putus sampai kapanpun.
17. Seluruh teman-teman angkatanku, S1 Akuntansi Paralel 2014 lainnya yang
tidak dapat disebutkan satu per satu. Terimakasih atas kebersamaan dan
canda tawa selama masa kuliah. Sukses selalu kawan.
18. Keluarga KKN Desa Sri Mulya Jaya, Mutiara, Desi, Molly, Sutan, Kak
Aldi, Refki dan Triyanto. Terimakasih untuk kerja sama dan pengalaman
hidup selama 40 hari. Semoga kesuksesan telah menanti kalian di
kemudian hari.
Atas bantuan dan dukungannya, penulis mengucapkan terimakasih, semoga
mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan
dalam proses penulisan skripsi ini, maka penulis mengharapkan adanya kritik
ataupun saran yang dapat membantu penulis dalam menyempurnakan skripsi ini.
Demikianlah, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membacanya.
Bandar Lampung, 27 September 2018
Penulis,
Nurul Arisa Teghearia
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI .......................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan ........................................................ 1
1.2 Rumusan Permasalahan ................................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 7
1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................. 7
1.4.2 Manfaat Praktis .................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Keagenan .............................................................................. 8
2.1.1 Pengertian Teori Keagenan ................................................ 8
2.1.2 Teori Stakeholder ............................................................. 10
2.2 Timeliness ..................................................................................... 11
2.3 Corporate Social Responsibility .................................................. 14
2.4 Earning Respons Coefficient ........................................................ 16
2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu ...................................................... 18
2.6 Kerangka Penelitian ...................................................................... 19
2.7 Pengembangan Hipotesis .............................................................. 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................. 24
3.2 Sumber Data ................................................................................. 25
3.3 Populasi dan Sampel ..................................................................... 25
3.4 Definisi Operasional Variabel ....................................................... 26
3.4.1 Variabel Independen ........................................................ 27
3.4.1.1 Timeliness ........................................................... 27
3.4.1.2 Corporate Social Responsibility ........................ 28
3.4.2 Variabel Dependen ...........................................................
3.5 Metode Analisis Data .................................................................. 31
3.5.1 Statistik Deskriptif ............................................................ 32
3.5.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................ 32
29
3.4.2.1 Earning Respons Coefficient..............................29
ii
3.5.2.1 Uji Normalitas ...................................................... 33
3.5.2.2 Uji Multikolonieritas ............................................ 33
3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas ......................................... 34
3.5.2.4 Uji Autokorelasi ................................................... 34
3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda..................................... 35
3.5.4 Uji Hipotesis ..................................................................... 36
3.4.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................ 36
3.4.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ........... 36
3.4.4.3 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t) .......... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 38
4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ................................................ 39
4.2.1 Timeliness ......................................................................... 40
4.2.2 Corporate Social Responsibility ...................................... 41
4.2.3 Earning Respons Coefficient ............................................ 41
4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................... 42
4.3.1 Uji Normalitas ................................................................... 42
4.3.2 Uji Multikolonieritas ......................................................... 44
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 45
4.3.4 Uji Autokorelasi ............................................................... 46
4.4 Hasil Uji Hipotestis ...................................................................... 48
4.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ......................................... 48
4.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ........................ 49
4.4.3 UjiSignifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ....... 49
4.4.3.1 Hubungan Timeliness terhadap
Earning Respons Coefficient ............................... 51
4.4.3.2 Hubungan Corporate Social Responsibility
terhadap Earning Respons Coefficient ................. 51
4.4.4 Analisis Regresi Linier Berganda ..................................... 52
4.5 Pembahasan dan Hasil Analisis.................................................... 53
4.5.1 Pengaruh Timeliness terhadap
Earning Respons Coefficient ............................................ 53
4.5.2 Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap
Earning Respons Coefficient ............................................ 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 57
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................ 58
5.3 Saran ............................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 18
Tabel 3.1 Pengukuran Autokorelasi Durbin Watson (DW-Test) ........................... 33
Tabel 4.1 Sampel Penelitian ................................................................................... 38
Tabel 4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif .......................................................... 39
Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolonieritas .................................................................... 45
Tabel 4.3 Pengukuran Autokorelasi Durbin Watson (DW-Test) ........................... 47
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................................... 47
Tabel 4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................... 48
Tabel 4.6 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ................................... 49
Tabel 4.7 Hasil Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ....................... 50
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ........................................................................... 20
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas ModelRegresi – Histogram .............................. 43
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas ModelRegresi – P-P Plot .................................. 43
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastitas ................................................................ 46
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 18
Tabel 3.1 Sampel Penelitian ................................................................................... 24
Tabel 3.2 Pengukuran Autokorelasi Durbin Watson (DW-Test) ........................... 31
Tabel 4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif .......................................................... 36
Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolonieritas .................................................................... 42
Tabel 4.3 Pengukuran Autokorelasi Durbin Watson (DW-Test) ........................... 44
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................................... 44
Tabel 4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................... 46
Tabel 4.6 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ................................... 47
Tabel 4.7 Hasil Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ....................... 48
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ........................................................................... 20
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas ModelRegresi – Histogram .............................. 40
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas ModelRegresi – P-P Plot .................................. 41
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastitas ................................................................ 43
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat menyebabkan
pelaporan akuntansi lebih banyak digunakan sebagai alat pertanggungjawaban
kepada pemilik modal sehingga mengakibatkan orientasi perusahaan lebih
berpihak kepada pemilik modal. Berpihaknya perusahaan kepada pemilik
modal mengakibatkan perusahaan melakukan eksploitasi sumber-sumber alam
dan masyarakat sosial secara tidak terkendali sehingga mengakibatkan
kerusakan lingkungan alam dan pada akhirnya mengganggu kehidupan
manusia. Para pemilik modal, yang hanya berorientasi pada laba material, telah
merusak keseimbangan kehidupan dengan cara menstimulasi pengembangan
potensi ekonomi yang dimiliki manusia secara berlebihan yang tidak memberi
kontribusi bagi peningkatan kemakmuran mereka tetapi justru menjadikan
mereka mengalami penurunan kondisi sosial.
Pada tiga dasawarsa terakhir menunjukkan bahwa kalangan dunia usaha
(khususnya di negara maju) makin menyadari bahwa keberlangsungan
usahanya tidak hanya bergantung pada efisiensi pemanfaatan sumberdaya
untuk memaksimalkan profit jangka pendek. Sebab, tanpa diikuti oleh upaya
peningkatan kualitas sosial, ekonomi, budaya masyarakat serta pengelolaan
2
lingkungan dengan baik, pada akhirnya akan memunculkan masalah bagi
perusahaan akan mendapat masalah, yang tidak hanya akan mengurangi profit
karena adanya penambahan biaya, tetapi juga berpotensi menghancurkan
perusahaan akibat kebangkrutan (Restuti dan Nathaniel, 2012). Motivasi
perusahaan untuk melakukan pengungkapan sosial lebih banyak dipengaruhi
oleh usaha untuk mengkomunikasikan kepada stakeholders mengenai kinerja
manajemen dalam mencapai manfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang.
Pada saat banyak perusahaan menjadi semakin berkembang, maka pada
saat itu pula kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan sekitarnya dapat
terjadi, karena itu muncul pula kesadaran untuk mengurangi dampak negatif
ini. Banyak perusahaan swasta kini mengembangkan apa yang disebut
Corporate Sosial Responsibility (CSR), penerapan CSR tidak lagi dianggap
sebagai biaya (cost), melainkan investasi perusahaan. Perusahaan yang baik
pasti tidak hanya mementingkan kesejahteraan pemegang saham saja atau
investor tetapi perusahaan harusa mampu mementingkan kinerja dan dukungan
dari para stakeholder. Karena tanpa kinerja yang baik dan dukungan
stakeholder maka nilai perusahaan tidak akan bisa tercapai dengan baik.
Adapun satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk memperhatikan
para stakeholder yaitu dengan menerapkan corporate social responcibility.
Dengan penerapan corporate social responcibility kita dapat melihat
kepedulian perusahaan terhadap lingkungan perusahaan maupun terhadap para
stakeholder sehingga diharapkan penerapan corporate social responsibility
akan memberikan dampak positif bagi nilai perusahaan.
3
Pengumuman informasi perusahaan tidak terlepas dari timeliness atau
ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan perusahaan, timeliness
atau ketepatan waktu sangat penting bagi tingkat kemanfaatan dan nilai laporan
tersebut. Informasi yang tersedia dalam laporan keuangan bisa berkurang
manfaatnya ketika laporan keuangan perusahaan disampaikan secara terlamat
kepada publik, sehingga laporan keuangan tersebut dianggap sudah tidak
memiliki manfaat bagi pemakai laporan keuangan. Semakin cepat informasi
diungkapkan, maka semakin relevan informasi tersebut bagi para pengguna
laporan keuangan. Releven adalah salah satu karakteristik kualitatif laporan
keuangan. Salah satu indikator relevansi itu adalah ketepatan waktu atau
timeliness.
Salah satu faktor yang diharapkan meningkat oleh para investor adalah
laba perusahaan. Semakin tinggi laba perusahaan maka semakin besar pula
pendapatan perlembar saham yang diperoleh para investor. Laporan laba
sebagai produk informasi yang dihasilkan perusahaan, tidak terlepas dari
proses penyusunannya. Proses penyusunan laporan ini melibatkan pihak
pengurus dalam pengelolaan perusahaan, di antaranya adalah pihak
manajemen, dewan komisaris, dan pemegang saham. Kebijakan dan keputusan
yang diambil oleh mereka dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan
terutama laba akan menentukan kualitas laba. Laba yang memiliki kemampuan
untuk memberikan respon (power of response) kepada pasar menunjukkan
kualitas laba, yang diukur dengan ERC. Laba yang tidak menunjukkan
informasi yang sebenarnya tentang kinerja manajemen dapat menyesatkan
4
pihak pengguna laporan. Kuatnya reaksi pasar terhadap informasi laba
tercermin dari tingginya koefisien respon laba (Earnings Response Coefficient)
atau ERC, Jika laba yang dilaporkan memiliki kekuatan respon (power of
response), maka menunjukkan laba yang dilaporkan berkualitas.
Adanya pertimbangan perusahaan terhadap biaya yang dikeluarkan untuk
menerapkan CSR mengindikasikan bahwa perusahaan masih lebih
mengedepankan sisi keuangan dibandingkan sisi non keuangan. CSR yang
paling umum dilakukan adalah pemberian bantuan berupa sumbangan dan
dilakukan hanya sekedar untuk berbuat baik demi terlihat baik di mata
masyarakat (Sindhutipha dan Yasa, 2013). Masalah yang terjadi terkait dengan
lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan yang berdampak pada masyarakat
dan lingkungan. Seperti kasus pencemaran yang dilakukan oleh PT. Freeport
Indonesia yang dinilai tidak memenuhi batas air limbah dan telah mencemari
biota laut. Kasus-kasus tersebut memberikan gambaran bahwa perusahaan
sesungguhnya juga perlu memperhatikan sisi non keuangan terutama dari sisi
lingkungan dan sosial. Pada akhirnya di tahun 2007 pemerintah Indonesia
menerbitkan regulasi yang mengatur tentang CSR yaitu Undang-Undang No.
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dalam pasal 74 ayat (1)
menyebutkan bahwa: “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di
bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan”.
Penelitian yang dilakukan oleh Syafrudin (2004) juga menunjukkan bahwa
timeliness laporan keuangan adalah sebuah refleksi dari kualitas kinerja suatu
5
perusahaan apabila sebuah perusahaan telat melaporkan laporan keuangan
maka kemungkinan besar terjadi berbagai distrorsi dan gangguan pada laporan
keuangan tersebut dan akan mencerminkan kredibilitas dari informasi yang
dilaporkan oleh perusahaan menjadi buruk, sehingga akan berpengaruh ke
respon para investor terhadap pengumuman informasi laba tersebut. Kenley
dan Stubus (1972) dalam Anissa (2004) telah melakukan penelitian mengenai
apakah tepat atau tidaknya timeliness suatu mempengaruhi kualitas sebuah
informasi pengunguman laba perusahaan dan hasilnya adalah timeliness
mempengaruhi kualitas atau informasi laba.
Awuy, Sayekti, dan Purnamwati (2016) melakukan penelitian pengaruh
pengungkapan informasi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan
tahunan perusahaan terhadap respon pasar terhadap laba perusahaan (Earning
Response Coefficient, ERC). Hasil penelitian empiris menunjukkan bahwa
pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan tidak berpengaruh terhadap
ERC perusahaan tersebut. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pengungkapan
CSR perusahaan tidak mempengaruhi keputusan investasi oleh para investor,
Sukirman dan Meiden (2012) meneliti pengaruh CSR disclosure terhadap
earnings respons coefficient pada perusahaan yang terdaftar di BEI
berdasarkan hasil penelitian bahwa pengungkapan informasi CSR berpengaruh
positif terhadap koefisien respon laba secara tidak signifikan.
6
Adapun variabel dependen pada penelitian ini adalah Earnings Respons
Coefficient dan variabel independen yang digunakan penelitian ini adalah
Timeliness dan Corporate Social Responcibility.
Berdasarkan latar belakang yang di atas, maka judul penelittian ini adalah
“Pengaruh Timeliness dan Corporate Social Responcibility Disclosure
terhadap Earning Respons Coefficient”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang sebelumnya, maka yang menjadi pokok
permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Timeliness berpengaruh terhadap Earings Respons Coefficient?
2. Apakah Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap Earnings
Respons Coefficient?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh Timeliness terhadap Earnings Respons
Coefficient.
2. Untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)
terhadap Earnings Respons Coefficient.
7
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris
mengenai pengaruh Timeliness dan Corporate Social Responcibility
Disclosure terhadap Earning Respons Coefficient. Dan memberikan
masukan sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah diharapakan dapat
memberikan manfaat bagi perusahaan akan pentingnya mengunkapkan
informasi Corporate Social Responcibility Disclosure dalam laporan
tahunan perusahaan mereka dan untuk meningkatkan kepeduliannya pada
lingkungan sosial, dan dapat memberikan informasi kepada para investor
dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan investasi di
perusahaan, baik dengan laporan CSR, informasi tentang kapan waktu
pengumuman laporan keuangan, dan resiko sistematik.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Keagenan
2.1.1 Pengertian Teori Keagenan
Teori keagenan merupakan salah satu cara untuk lebih memahami
ekonomi informasi dengan memperluas satu individu menjadi dua individu
yaitu agen dan prinsipal. Menurut Meckling (1976) dalam Saleh (2004),
teori ini menjelaskan hubungan antara agen (manajemen usaha) dan
prinsipal (pemilik usaha). Didalam hubungan keagenan terdapat suatu
kontrak dimana satu orang atau lebih (principal) memerintah orang lain
(agent) untuk melakukan suatu jasa atas nama principal dan memberi
wewenang kepada Agent untuk membuat keputusan terbaik bagi principal.
Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi
internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan
pemilik (pemegang saham). Oleh sebab itu, manajer mempunyai
kewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada
pemilik. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan
informasi akuntansi seperti laporan keuangan perusahaan. Laporan
keuangan dimaksudkan untuk digunakan oleh berbagai pihak, termasuk
manajemen perusahaan. Namun yang paling berkepentingan dengan
9
laporan keuangan adalah para pengguna eksternal (diluar manajemen)
karena pengguna laporan keuangan di luar manajemen berada dalam
kondisi yang paling besar ketidakpastian. Sedangkan para pengguna
internal (manajemen perusahaan) memiliki kontak langsung dengan
perusahaan dan mengetahui peristiwa yang terjadi sehingga tingkat
ketergantungan terhadap informasi akuntansi tidak sebesar para pengguna
eksternal. Situasi ini akan memicu timbulnya suatu kondisi yang disebut
sebagai asimetri informasi (information asymmetry), yaitu suatu kondisi di
mana prinsipal tidak memiliki informasi yang mencukupi mengenai
kinerja agen dan tidak pernah dapat merasa pasti bagaimana usaha agen
memberikan kontribusi pada hasil aktual perusahaan.
Teori agensi mengasumsikan agent sebagai individu yang rasional,
memiliki kepentingan pribadi dan ingin memaksimumkan kepentingan
pribadinya. Dijelaskan dalam teori agensi sering munculnya
ketidakseimbangan informasi antara agent dan principal di dalam suatu
organisasi. Untuk menekan ketidakseimbangan informasi tersebut dapat
dilakukan dengan adanya peraturan yang mewajibkan perusahaan untuk
menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu. Dengan mewajibkan
setiap perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan secara tepat
waktu maka akan mengurangi munculnya ketidakseimbangan informasi
(information asymmetry).
Dalam pelaksanaan teori agensi mengharuskan agen memberikan
10
\informasi yang rinci dan relevan atas pendanaan biaya modal perusahaan.
Pada kenyataan, tidak semudah itu prinsipal memperoleh informasi yang
dibutuhkan atau agen memberikan informasi tersebut kepada prinsipal.
Perbedaan kepentingan diantara kedua pihak menyebabkan agen
memberikan atau menahan infomasi yang diminta prinsipal bila
menguntungkan bagi agen, walaupun sudah menjadi kewajiban bagi agen
untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh prinsipal. Oleh karena
itu, penelitian mengenai ketepatan waktu merupakan pengembangan lebih
lanjut dari teori keagenan yang menunjukkan adanya perbedaan
pandangan dan kepentingan antara principal dan agent.
2.1.2 Teori Stakeholder
Deegan (2004) menyatakan bahwa stakeholder theory adalah
"Teori yang menyatakan bahwa semua stakeholder mempunyai hak
memperoleh informasi mengenai aktivitas perusahaan yang dapat
memengaruhi pengambilan keputusan mereka. Para stakeholder juga dapat
memilih untuk tidak menggunakan informasi tersebut dan tidak dapat
memainkan peran secara langsung dalam suatu perusahaan.
(Ghozali dan Chariri, 2007) Stakeholder theory mengatakan bahwa
perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya
sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya (pemegang
saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis dan
pihak lain). Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat
11
dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada
perusahaan tersebut.
Kaitannya dengan CSR adalah segala informasi yang diberikan
perusahaan mengenai kinerja perusahaan kepada stakeholder tidak hanya
didasarkan pada kinerja keuangan saja. CSR mampu memberikan
informasi tambahan mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan yang
telah dilakukan perusahaan yang nantinya juga berpengaruh dalam
pengambilan keputusan. CSR mengharuskan perusahaan untuk
bertanggung jawab kepada stakeholder dan melaporkan
pertanggungjawaban yang telah dilakukan oleh perusahaan.
2.2 Timeliness
2.2.1 Pengertian Timeliness
Salah satu cara untuk mengukur transparansi dan kualitas
pelaporan keuangan adalah ketepatan waktu. Rentang waktu antara tanggal
laporan keuangan perusahaan dan tanggal ketika informasi keuangan
diumumkan ke publik berhubungan dengan kualitas informasi keuangan
yang dilaporkan. Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan penyajian
Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan harus
memenuhi empat karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang
membuat informasi laporan keuangan berguna bagi para pemakainya.
12
Keempat karakteristik tersebut yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan
dapat diperbandingkan.
Ketepatan waktu (timeliness) penyampaian laporan keuangan
merupakan faktor penting dalam menyajikan suatu informasi yang relevan
(Daud dan Nur, 2008). Tepat waktu bisa diartikan sebagai ketersediaan
informasi ke pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan
kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan. Nilai ketepatwaktuan
penyampian laporan keuangan merupakan faktor penting bagi
kemanfaatan laporan keuangan. Disamping itu ketepatwaktuan merupakan
kewajiban bagi perusahaan yang go public untuk menyampaikan
laporannya secara berkala. Laporan keuangan sebagai suatu informasi
akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat
waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan
kemampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan. Tepat
waktu berarti informasi tersebut harus disampaikan sedini mungkin agar
dapat digunakan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan
tersebut. Hambatan dalam ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan
tentunya dapat mempengaruhi respon pasar terhadap laporan keuangan
yang disajikan. Dimana, para investor mungkin menanggapi keterlambatan
tersebut sebagai sinyal buruk bagi perusahaan. Syafrudin (2004) meneliti
pengaruh ketidaktepatan waktu terhadap earnings response coefficient dan
menyimpulkan bahwa ketidaktepatan waktu pelaporan keuangan
mempunyai pengaruh terhadap kredibilitas atau kualitas laba. Ini
13
didasarkan pada argumentasi bahwa ketidaktepatan waktu, bagi pemakai
informasi akan dipersepsikan bahwa informasi yang terkandung dalam
laporan keuangan adalah informasi yang mengandung gangguan. Adapun
gangguan yang timbul ini merupakan faktor yang berpengaruh terhadap
kualitas laba yang pada akhirnya tercermin pada earnings response
coefficient.
Komalasari (2003) meneliti tentang faktor-faktor yang
menentukan kepatuhan perusahaan publik terhadap ketepatwaktuan
penyampaian laporan keuangan ke BAPAPEM, hasilnya tingkat kepatuhan
menurun setelah diterapkan peraturan BAPEPAM No. X.K.2 dan faktor-
faktor yang dapat menentukan kepatuhan adalah pergantian auditor,
keterlambatan laporan audit dan opini auditor. Ketepatwaktuan
penyampaian laporan keuangan di Indonesia diatur dalam UU No.8 tahun
1995 mengenai pasar modal. Sejak tanggal 5 Juli 2011 Bapepam semakin
memperkuat peraturan dengan mengeluarkan peraturan Bapepam Nomor
X.K.2 mengenai penyampaian laporan keuangan berkala emiten atau
perusahaan publik. Peraturan ini menyatakan bahwa laporan keuangan
tahunan wajib disajikan secara perbandingan dengan periode yang sama
tahun sebelumnya, laporan keuangan tahunan wajib disertai dengan
laporan Akuntan dalam rangka audit atas laporan keuangan, serta laporan
keuangan tahunan tersebut wajib disampaikan kepada Badan Pengawas
Pasar Modal (BAPEPAM) dan Lembaga Keuangan (LK) dan diumumkan
kepada masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal
14
laporan keuangan tahunan. (Lampiran Keputusan ketua Bapepam dan LK
Nomor: KEP-346/BL/2011 tentang Penyampaian laporan Keuangan
Berkala Emiten atau Perusahaan Publik).
2.3 Corporate Social Responsibility
2.3.1 Pengertian Corporate Social Responsibility
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan keseluruhan
hubungan dan tindakan perusahaan yang peduli kepada konsumen,
karyawan, masyarakat, pemilik, investor, pemerintah, supplier dan
lingkungan. Tanggung jawab sosial perusahaan dapat digambarkan
sebagai ketersediaan informasi keuangan dan non-keuangan berkaitan
dengan interaksi organisasi dengan lingkungan fisik dan lingkungan
sosialnya, yang dapat dibuat dalam laporan tahunan perusahaan atau
laporan sosial terpisah Guthrie dan Mathews (1985) dalam Asmaranti
(2011). Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu
pertanggungjawaban yang diberikan oleh perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan para stakehorlder baik internal maupun eksternal.
CSR merupakan bentuk pembangunan keberlanjutan perusahaan
dengan bertanggungjawab terhadap sosial, ekonomi, dan lingkungan
perusahaan akibat dari aktivitas operasional yang dilakukan perusahaan.
Melalui pelaksanaan CSR diharapkan mampu memberikan dampak positif
terhadap ekonomi, sosial dan lingkungan perusahaan (Rosdwianti dkk,
2016). Perusahaan semakin menyadari bahwa kelangsungan hidup
15
perusahaan juga tersantung dari hubungan perusahaan dengan masyarakat
dan lingkungannya tempat perusahaan beroperasi. Hal ini sejalan dengan
legitimacy theory yang menyatakan bahwa perusahaan memiliki kontrak
dengan masyarakat untuk melakukan kegiatannya berdasarkan nilai-nilai
justice, dan bagaimana perusahaan menanggapi berbagai kelompok
kepentingan untuk melegitimasi tindakan perusahaan. Pengungkapan
informasi CSR dalam laporan tahunan merupakan salah satu cara
perusahaan untuk membangun, mempertahankan, dan melegitimasi
kontribusi perusahaan dari sisi ekonomi dan politis. Berbagai alasan
perusahaan dalam melakukan pengungkapan informasi CSR secara
sukarela telah diteliti dalam penelitian sebelumnya, diantaranya adalah
karena untuk mentaati peraturan yang ada, untuk memperoleh
keungggulan kompetitif melalui penerapan CSR, untuk memenuhi
ketentuan kontrak pinjaman dan memenuhi ekspektasi.
2.3.2 CSR Disclosure
Pentingnya CSR disclosure atau pengungkapan CSR telah
membuat banyak peneliti melakukan penelitian dan diskusi mengenai
praktik dan motivasi perusahaan melakukan CSR. CSR disclosure atau
pengungkapan CSR adalah sebuah bentuk pengkomunikasian CSR yang
sudah dilakukan oleh sebuah perusahaan mengenai dampak sosial dan
lingkungan meruupakan proses yang digunakan oleh perusahaan untuk
mengungkapkan informasi berkaitan dengan kegiatan perusahaan juga
16
pengaruhnya terhadap kondisi sosial dann lingkungan (Ghozila dan
Chariri, 2007). Oleh karena itu pengungkapan sosial atau pengungkapan
CSR memiliki peran yang penting bagi perusahaan, karena perusahaan
hidup di lingkungan masyarakat. Pertanggungjawaban sosial perusahaan
diungkapkan didalam laporan baik dalam annual report maupun
sustainibility report. Berdasarkan UU No.40 tahun 2007 dan PP No.47
Tahun 2012, pengungkapan pertanggungjawaban sosial wajib dimuat
dalam annual report yang dilaporakan tersedia untuk publik pada bagian
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
2.4 Earnings Respons Coefficient
2.4.1 Pengertian Earnings Respons Coefficient
Laba merupakan suatu informasi penting yang disajikan dalam
laporan keuangan perusahaan. Informasi laba sering digunakan investor
untuk menilai kinerja sebuah perusahaan dan pertimbangan untuk
berinvestasi. Dengan kata lain laba yang diumumkan perusahaan memiliki
kekuatan respon pasar. Namun informasi laba yang digunakan para
investor juga dapat memberikan informasi yang biasa. Biasanya informasi
laba kemungkinan terjadi karena ketidaktepatan pelaporan laporan
keuangan dan adanya praktik manajemen laba dalam pelaporan laba
perusahaan. Besarnya kekuatan hubungan laba akuntansi dan harga saham
dalam literatur akuntansi dan keuangan diukur dengan menggunakan
koefisien respon laba akuntansi. Laba yang dipublikasikan dapat
17
memberikan respon yang bervariasi, yang menunjukkan adanya reaksi
pasar terhadap informasi laba, atau dapat dikatakan bahwa laba yang
dilaporkan memiliki reaksi pasar.
Menurut Jogiyanto (2013) “Earnings response coefficient
digunakan untuk menunjukkan atau menjelaskan perbedaan reaksi pasar
terhadap informasi laba yang diumumkan oleh perusahaan”. Earnings
response coefficient (ERC) adalah ukuran yang digunakan untuk
mengukur reaksi investor atau respon harga saham terhadap informasi laba
akuntansi yang diumumkan. Artinya, earnings response coefficient melihat
seberapa kuat informasi laba akuntansi direspon oleh pasar yang tercermin
pada harga sahamnya. Jika nilai earnings response coefficient positif
menunjukkan bahwa respon investor naik terhadap informasi laba,
sedangkan jika nilai earnings response coefficient negatif menunjukkan
bahwa respon investor turun terhadap informasi laba suatu perusahaan.
Earnings response coefficient sangat penting bagi para investor
untuk mengambil keputusan investasi terkait informasi laba dengan return
karena earnings response coefficient yang tinggi memberikan informasi
bahwa laba yang diperoleh menunjukkan nilai yang tinggi atau
menunjukkan informasi laba yang lebih dan laba yang dilaporkan
berkualitas (Sandi, 2013). Laba akuntansi yang berkualitas adalah laba
akuntansi yang tidak mengandung gangguan persepsi (perceived noise) di
dalamnya dan dapat mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang
sesungguhnya.
18
2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian Variabel Hasil Penelitian
Restuti dan
Nathaniel (2012)
Pengaruh Pengungkapan
Corporate Social
Responsibility
Terhadap Earning
Response Coefficient.
Bahwa pengungkapan
Corporate Social Responsibility
tidak berpengaruh terhadap
Earning Response Coefficient
(ERC). Hal ini dapat dikatakan
bahwa investor belum
memperhatikan informasi-
informasi sosial yang
diungkapkan dalam laporan
tahunan perusahaan sebagai
informasi yang dapat
mempengaruhi investor dalam
melakukan keputusan investasi.
Investor masih mengganggap
informasi laba lebih bermanfaat
dalam menilai perusahaan dan
dianggap lebih mampu
memberikan informasi untuk
mendapatkan return saham yang
diharapkan oleh investor
dibandingkan dengan informasi
sosial yang diungkapkan oleh
perusahaan.
Ifada (2009) Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan
Variabel ukuran perusahaan
(TA) dan Insider Ownership
(INSIDER) secara signifikan
berpengaruh terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan,
sedangkan DER profitabilitas,
OUTCON, dan AGEN secara
signifikan tidak berpengaruh
terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan
manufaktur.
RosdwiantiMoch,
Dzulkirom AR,
dan Zahroh Z.A
(2016)
PENGARUH
CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY
(CSR)
TERHADAP
PROFITABILITAS
PERUSAHAAN
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa CSR berpengaruh
signifikan terhadap ROA, ROE,
dan EPS. CSR berpengaruh
signifikan terhadap ROA dengan
nilai t hitung 4,721 pada tingkat
signifikansi 0,000 dan nilai
19
(Studi Pada Sektor
Industri Barang
Konsumsi Yang
Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia
Periode 2013-2014)
koefisien determinasi sebesar
32,6%. CSR berpengaruh
signifikan terhadap ROE dengan
nilai t hitung 5,678 pada tingkat
signifikansi 0,000 dan nilai
koefisien determinasi sebesar
41,2%. CSR berpengaruh
signifikan terhadap EPS dengan
nilai t hitung -5,003 pada tingkat
signifikansi 0,000 dan nilai
koefisien determinasi sebesar
14,6%.
Hilmi dan Ali
(2008)
Analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi
ketepatan waktu
penyampaian laporan
keuangan
Profitabilitas, likuiditas,
kepemilikan publik, reputasi
KAP mempunyai pengaruh
signifikan terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan
keuangan. Sedangkan leverage,
ukuran perusahaan, opini audit,
keuangan tidak mempengaruhi
secara signifikan terhadap
ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan.
Wulandari dan
Wirajaya (2014)
Pengaruh Pengungkapan
Corporate Social
Responsibility Terhadap
Earnings Response
Coefficient
Analisis menunjukkan bahwa
pengungkapan corporate social
responsibility tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap
earnings response coefficient.
Hal ini disebabkan oleh
rendahnya keyakinan investor
terhadap informasi CSR yang
diungkapkan perusahaan dan
jumlah informasi CSR yang
diungkapkan perusahaan relatif
sedikit.
2.6 Kerangka Penelitian
Berdasarkan penelitian teori dan penelitian terdahulu yang
telah diuraikan di atas, maka terbentuklah kerangka penelitian dari
penelitian ini. Dalam kerangka penelitian ini dijelaskan atau digambarkan
20
bagaimana hubungan variabel independen dengan variabel dependen.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Timeliness dan
Corporate Social Responsibility, sedangkan variabel dependen yaitu
Earning Respons Coefficient. Berikut ini adalah kerangka penelitian yang
digambarkan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
)
)
2.7 Pengembangan Hipotesis
2.7.1 Timeliness berpengaruh terhadap Earnings Respons Coefficient
Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (timeliness)
merupakan faktor yang menimbulkan pertanyaan bagi pengguna laporan
keuangan mengenai kredibilitas ataupun kualitas laporan tersebut. Tepat
waktu diartikan bahwa informasi harus disampaikan sedini mungkin agar
dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi dan
( )
Timeliness
( )
Corporate Social
Responsibility
(Y)
Earnings Respons
Coefficient
21
untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.
Perusahaan besar yang memberikan informasi laba akan semakin
mendapat respon dari pemegang saham jika lapora keuangan disampaikan
secara tepat waktu. Hal ini disebabkan informasi perusahaan besar selama
tahun berjalan akan selalu diikuti oleh investor (sebagai badnews atau
goodnews). Sehingga ketika informasi keuangan diterima investor maka
investor sudah dapat memberikan respon. Respon investor terhadap laba
yang dilaporkan oleh perusahaan besar dipengaruhi oleh ketepatwaktuanan
pelaporan keuangan.
Syafrudin (2004) meneliti pengaruh ketidaktepatan waktu pada ERC dari
penelitian tersebut dapat dilihat bahwa ketidaktepatan waktu pelaporan
keuangan mempunyai pengaruh terhadap kredibilitas atau kualitas laba.
Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh Paramita (2014) meneliti
pengaruh ketepatanwaktu penyampaian laporan keuangan terhadap respon
laba akuntansi, hasil penelitian ini menyimpulkan terdapat pengaruh
signifikan ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan dengan respon
laba. Artinya Ketepatan waktuan penyampaian pelaporan keuangan
mempunyai pengaruh terhadap kredibilitas atau kualitas laba yang akan
direspon oleh pasar. Ini didasarkan pada argumentasi bahwa
ketidaktepatan waktu bagi pemakai informasi akan dipersepsikan bahwa
informasi yang terkandung dalam laporan keuangan adalah informasi yang
mengandung gangguan. Adapun gangguan yang timbul ini merupakan
faktor yang berpengaruh terhadap kualitas laba yang pada akhirnya
22
tercermin pada ERC. Berdasarkan pembahasan maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
: Timeliness berpengaruh positif terhadap Earning Response
Coefficient.
2.7.2 Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap Earnings
Respons Coefficient
Hadi (2011) mendefinisikan pengungkapan CSR merupakan
laporan aktivitas tanggung jawab sosial yang telah dilakukan oleh
perusahaan yang baik berkaitan dengan perhatian masalah dampak sosial
maupun lingkungan. Secara teoritis, ada hubungan positif antara
pengungkapan (termasuk pengungkapan sukarela) dan kinerja pasar.
Pengungkapan sukarela bertujuan mengurangi asimetri informasi ketika
informasi laba hanya memberikan sedikit informasi tentang nilai
perusahaan. Laporan tahunan adalah salah satu media yang digunakan oleh
perusahaan untuk berkomunikasi langsung dengan para investor.
Awuy dkk, (2007) meneliti pengaruh dari tingkat pengungkapan
informasi CSR dalam laporan tahunan terhadap Earning Response
Coefficient (ERC), dan memberikan bukti empiris bahwa tingkat
pengungkapan informasi CSR berpengaruh negatif terhadap ERC. Hasil
penelitian ini mengindikasikan bahwa investor tidak mengapresiasi
informasi CSR yang diungkapan dalam laporan tahunan perusahaan.
Dengan demikian, penelitian ini memprediksi bahwa pengaruh tingkat
23
pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunan perusahaan terhadap
ERC adalah negatif. Penelitian yang menguji mengenai pengaruh CSR
disclosure terhadap ERC juga dilakukan oleh Meiden (2012). Penelitian
ini tidak menunjukkan hasil yang konsisten dengan prediksi tentang
pengaruh luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan terhadap
ERC. Prediksi penelitian ini adalah bahwa luas pengungkapan sukarela
berpengaruh negatif terhadap ERC. Namun demikian, pengujian empiris
justru menemukan adanya pengaruh positif signifikan dari luas
pengungkapan sukarela terhadap ERC. Berdasarkan pembahasan hasil
penelitian terdahulu tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
: Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap
Earnings Response Coefficient .
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
dokumenter. Metode dokumentasi adalah penggunaan data atau subjek,
objek, atau dokumen yang sudah ada. Data dokumenter adalah jenis data
penelitian yang antara lain berupa faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil
rapat, memo, atau dalam bentuk laporan program.
Metode penelitian menurut Sugiyono (2009) diartikan sebagai cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Dalam hal ini penelitian menggunakan metode asosiatif yaitu bentuk
penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan.
Metode asosisatif merupakan suatu penelitian yang mencari hubungan
sebab akibat antara satu variabel independent (variabel bebas) yaitu
Timeliness ( ) dan Corporate Social Responcibility ( ) dengan variabel
dependent (variabel terikat) yaitu Earnings Respons Coefficient (Y).
25
3.2 Sumber Data
3.2.1 Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpulan data, misalnya lewat orang atau dokumen
(Sugiyono, 2009). Data sekunder umumnya berupa bukti atau catatan
secara historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan
tidak dipublikasikan. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder.
Data sekunder merupakan sumber penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara, seperti bukti, catatan atau
laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (Indriantoro dan Supomo,
2014). Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari
laporan tahunan perusahaan. Laporan tersebut dipublikasikan di website
Bursa Efek Indonesia (BEI) www.idx.co.id dan website resmi masing-
masing perusahaan pada tahun 2014-2016.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu
yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2014).
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2016.
26
Sampel
Menurut Indriantoro dan Supomo (2014) sampel merupakan
sekelompok atau beberapa bagian di dalam sebuah populasi, sampel dalam
penelitian ini berjumlah 84 perusahaan. Untuk pengambilan sampel dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive sampling dengan
beberapa kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia
dan mengunggah laporan tahunan dan laporan keuangan yang sudah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik ke website Bursa Efek Indonesia
(www.idx.co.id) per 31 Desember pada periode 2014-2016.
2. Perusahaan yang melaporkan Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR) dalam laporan keuangannya pada periode 2014-
2016.
3. Perusahaan yang memberikan data lengkap terkait variable-variabel
yang diteliti yang digunakan selama tahun penelitian.
27
3.4 Definisi Operasional Variabel
3.4.1 Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel bebas yang bisa
mempengaruhi atau menjelaskan variabel dependen. Variabel independen
yang digunakan dalam penelitian penelitian ini adalah :
3.4.1.1 Timeliness
Timelinesss diukur berdasarkan tanggal publikasi laporan tahunan
yang dilaporkan ke Bapepam. Perusahaan dikategorikan tepat waktu jika
laporan keuangan disampaikan selambat-lambatnya pada tanggal 30 April,
sedangkan perusahaan yang terlambat adalah perusahaan yang
menyampaikan laporan keuangan setelah 30 April. Variabel ini diukur
dengan menggunakan variabel dummy dengan kategorinya adalah bagi
perusahaan yang tidak memiliki ketepatan waktu (terlambat) masuk
kategori 1 dan perusahaan yang tepat waktu masuk kategori 0.
Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan harus
memenuhi empat karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang
membuat informasi laporan keuangan berguna bagi para pemakainya.
Keempat karakteristik tersebut yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan
dapat diperbandingkan. Untuk mendapatkan informasi yang relevan
tersebut, terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah kendala
ketepatan waktu. Chambers dan Penman (1984: 21) dalam Hilmi dan ali
(2008) mendefinisikan ketepatan waktu dalam dua cara, yaitu: (1)
28
ketepatan waktu didefinisikan sebagai keterlambatan waktu pelaporan dari
tanggal laporan keuangan sampai tanggal melaporkan, dan (2) ketepatan
waktu ditentukan dengan ketepatan waktu pelaporan relatif atas tanggal
pelaporan yang diharapkan. Dyer dan Mc Hugh (1975) menggunakan tiga
kriteria keterlambatan untuk melihat ketepatan waktu dalam penelitiannya:
(1) preliminary lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan
sampai penerimaan laporan akhir preleminary oleh bursa (2) auditor’s
report lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai
tanggal laporan auditor ditandatangani, (3) total lag: interval jumlah hari
antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan
dipublikasikan oleh bursa.
3.4.1.2 Corporaet Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) diukur dengan proksi
Corporate Social Responsibility Index (CSRI) berdasarkan indikator
Global Reporting Initiative (GRI) G4 Guidelines .CSRI di nilai dengan
membandingkan jumlah pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan
dengan jumlah pengungkapan yang disyaratkan dalam GRI G4 yang
meliputi 91 item pengungkapan, pengukuran ini dilakukan dengan
mencocokan item pada check list dengan item yang diungkapkan
perusahaan.
Nilai 0 : Jika perusahaan tidak mengungkapkan item
Nilai 1 : Jika perusahaan mengungkapkan item
29
Selanjutnya skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh
keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. CSR diukur dengan
menggunakan:
CSRI =
Keterangan :
CSRI : Corporate social responsibility indeks.
V : Jumlah item yang diungkapkan perusahaan.
M : Jumlah item yang diharapkan diungkapkan oleh perusahaan.
3.4.2 Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009), dalam penelitian
ini adalah Earning Respons Coefficient. Earnings response coefficient
merupakan koefisien yang diperoleh dari regresi antara proksi harga saham
atau Cummulative Abnormal Return (CAR) dan laba akuntansi atau
Unexpected Earnings (UE). Proksi harga saham diukur dengan
Cummulative Abnormal Return (CAR), sedangkan proksi laba akuntansi
diukur dengan Unexpected Earnings (UE) (Intan 2016). Cummulative
Abnormal Return menunjukkan besarnya respon pasar terhadap laba
akuntansi yang dipublikasikan. Cumulative abnormal return (CAR)
dihitung dengan menggunakan market-adjusted model yang menganggap
bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas
adalah return indeks pasar pada saat tersebut, sehingga tidak perlu
menggunakan perioda estimasi untuk membentuk model estimasi, karena
30
return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar
(Jogiyanto, 2007).
1. Abnormal return dalam penelitian ini dihitung dengan cara
mengurangi return saham perusahaan dengan return pasar pada
perioda yang sama. Secara matematis abnormal return dapat
dirumuskan sebagai berikut (Tandelilin, 2010):
Keterangan:
ARi,t : Abnormal return untuk perusahaan i pada hari ke-t
Ri,t : Return harian perusahaan i pada hari ke-t
Rm,t : Return pasar pada hari ke-t
Pi,t : Harga saham individual perusahaan i pada hari ke-t
Pi,t-1 : Harga saham individual perusahaan i pada hari ke- t-1
Pm,t : Harga saham gabungan pada hari ke-t
Pm,t : Harga saham gabungan pada hari ke- t-1
Perhitungan CAR untuk masing-masing perusahaan merupakan akumulasi
abnormal return selama 11 hari, yaitu 5 hari sebelum tanggal
publikasi laporan tahunan, pada saat publikasi dan 5 hari setelah publikasi
laporan tahunan untuk periode 2014-2016. Secara matematis CAR dapat
dirumuskan sebagai berikut (Tandelilin, 2010):
∑
Keterangan:
CARit : Cummulative Abnormal Return perusahaan i.
ARit : Abnormal Return saham ke-i pada hari mulai t-5 sampai
hari ke –t+5.
31
2. Menghitung UE masing-masing perusahaan Unexpected earnings atau
earnings surprise merupakan proksi laba akuntansi yang menunjukkan
kinerja intern perusahaan. UE dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Keterangan :
UEit : Laba kejutan perusahaan i pada tahun ke-t.
Eit : Laba akuntansi perusahaan i pada tahun ke- t.
Eit-1 : Laba akuntansi perusahaan i pada tahun sebelumnya (t-1).
Earnings Response Coefficient merupakan koefisien yang diperoleh dari
regresi antara proksi harga saham dan laba akuntansi (Chaney dan Jater,
1991). Proksi harga saham yang digunakan adalah CAR, sedangkan proksi
laba akuntansi adalah UE. Besarnya koefisien respon laba dihitung dengan
persamaan regresi atas data tiap perusahaan :
CARit = β0 + β1 UEit + ε
Keterangan:
CARit : Cumulative Abnormal Return perusahaan i untuk interval
dari hari t1, hingga hari t5.
UEit : Laba yang tidak diekspektasi perusahaan i pada tahun t.
β0 : Konstansta.
β1 : koefisien laba kejutan adalah ERC.
ε : Error term yaitu tingkat kesalahan penduga dalam
penelitian.
Sehingga didapat rumus ERC sebagai berikut:
3.5 Metode Analisis Data
Dalam penelitian metode analisis data menggunakan statistik
deskriptif dan analisis regresi berganda. Analisis data yang diperoleh
32
dalam penelitian ini akan diolah menggunakan bantuan program aplikasi
SPSS (Statistical Productand Service Solutions ) versi 22.
3.5.1 Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan teknik deskriptif yang
memberikan informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud
menguji hipotesis. Analisis ini hanya digunakan untuk menyajikan dan
menganalisis data disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas
keadaan atau karakteristik data yang bersangkutan. Pengukuran yang
digunakan statistik despkriptif ini meliputinilai rata-rata, standar deviasi,
varian, maksimum, minimun, sum, range, kurtosis dan skewness
(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2016).
3.5.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kelayakan
penggunaan model dalam penelitian ini. Pengujian ini juga bertujuan
untuk memastikan bahwa di dalam model regresi tidak terdapat
multikolinearitas, heterokedastisitas, autokolerasi serta memastikan
bahwa data yang dihasilkan terdistribusi normal (Ghozali, 2016). Sebelum
melakukan pengujian hipotesis, data yang diperoleh dalam penelitian ini
diuji terlebih dahulu untuk memenuhi asumsi dasar. Asumsi klasik terdiri
dari :
33
3.5.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model
regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati
normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali,
2016).
3.5.2.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, makavariabel-
variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen
yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model
regresi dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance
Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤0,10 atau
sama dengan nilai VIF≥10 (Ghozali, 2016). Oleh karena itu, suatu model
regresi dikatakan tidak ada multikolonieritas apabila memiliki nilai
tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10 (Ghozali, 2016).
34
3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji pakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskedasitas atau tidak terjadi Heteroskedasitas. Ada beberapa cara
untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, salah
satunyamelalui grafik plot (Ghozali, 2016).
Dasar analisis yaitu:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titikyang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.5.2.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah suatu model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periodet-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mengetahui apakah terjadi
autokorelasi dalam suatu model regresi makadalam penelitian ini
digunakan Durbin Watson Test(DW-Test) dengan ketentuan du ≤ d ≤ 4-du
35
(Ghozali, 2016). Dasar pengambilan keputusan ada atau tidaknya
autokorelasi :
Tabel 3.1
Pengukuran Autokorelasi Durbin-Watson (DW Test)
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 <d<dl
Tidak ada autokorelasi positif No decision dl≤d≤du
Tidak adakorelasi negative Tolak 4 -dl<d< 4
Tidak adakorelasi negative No decision 4 -du ≤d≤4 –dl
Tidak ada autokorelasi, positif
atau negative
Tidak ditolak du<d<4 –du
Sumber :Ghozali(2016)
3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Alat analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis linier
berganda. Penggunaan regresi linier berganda untuk mengukur kekuatan
hubungan antara dua variabel atau lebih dan juga menunjukan arah
hubungan antara variabel dependen dan variabel independen sehingga
dapat membedakan kedua variabel dalam penelitian (Ghozali, 2016).
Analisis regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = α+ β₁X1 +β₂X2+ ε
Keterangan:
Y : Earning Respons Coefficient (ERC)
α : Konstanta
X1 : Timeliness
X2 : Corporate Social Responsibilty (CSR)
β₁β₂ : Koefisien Regresi Berganda
ε : Eror term
36
3.5.4 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menyatakan hubungan antar
variabel dependen, yaitu Y (Earnings Respons Coefficient) dengan
variabel independen,yaitu X1 Timeliness & X2 Corporate Social
Responsibility.
3.5.4.1 Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Penelitian ini
juga menggunakan Adjusted R Square (Adj R2) karena terdapat lebih
darisatu variabel independendan apabila hanya ada satu variabel
independen maka menggunakan R Square (R2) dalam menjelaskan
pengaruh variabel independen (Ghozali, 2016).
3.5.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
F-test digunakan untuk menguji apakah variabel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama- sama atau
simultan mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2016).
Kriteria pengujiannya(Uji-F) adalah seperti berikut:
37
1. Hadi tolak yaitu apabila value > 0,05 atau bila nilai signifikansi lebih
dari nilai α0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini tidak layak
(fit) untuk digunakan dalam penelitian.
2. Hadi terima yaitu apabila value =0,05 atau bilai nilai signifikansi
kurang dari atau sama dengan nilai α0,05 berarti model regresi dalam
penelitian ini layak (fit) untuk digunakan dalam penelitian.
3.5.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Pengujian signifikansi parameter individual ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2016). Kriteria pengujian hipotesis adalah
seperti berikut ini:
1. Ha ditolak, yaitu apabila value> 0.05 atau bila nilai signifikansi lebih
dari nilai α 0,05 berarti variabel independen secara individual tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
2. Ha diterima, yaitu apabila value = 0.05 atau bila nilai signifikansi
kurang dari atau sama dengan nilai α0,05 berarti variabel independen
secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen.
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh timeliness dan corporate
social responsibility (CSR) terhadap earning respons coefficient pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hipotesis pertama menunjukkan timeliness berpengaruh positif
terhadap earning respons coefficient. Hal tersebut menunjukkan bahwa
semakin perusahaan memiliki ketepatan waktuan penyampaian pelaporan
keuangan mempunyai pengaruh terhadap kredibilitas atau kualitas laba yang
akan direspon oleh pasar.
2. Berdasarkan hipotesis kedua menunjukkan bahwa corporate social
responsibility (CSR) berpengaruh positif terhadap earning respons
coefficient. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin luas pengungkapan
CSR yang dilakukan oleh perusahaan bahwa respon investor tinggi terhadap
informasi laba yang terkandung dalam laporan keuangan tahunan perusahaan.
.
58
5.2 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian diantaranya, yakni:
1. Penelitian ini hanya meneliti perusahaan manufaktur saja, serta data
yang digunakan untuk mengukur corporate social responsibility
disclosure adalah merupakan data laporan tahunan perusahaan,
sehingga tidak semua item di dalam daftar pengungkapan sosial
diungkapkan secara jelas sebagaimana di dalam laporan keberlanjutan
dan penelitian ini tidak melakukan uji beda untuk mengetahui apakah
adanya perbedaan ketepatan waktu dan tidak tepat waktu dari periode
penelitian yang sudah ada. Hal ini juga menyebabkan hasil penelitian
masih belum dapat digeneralisasi dan belum dapat memprensentasikan
semua perusahaan yang ada karena keterbatasan jumlah sampel yang
diperoleh.
2. Rentang waktu penelitian yang digunakan hanya tiga tahun
pengamatan, yaitu periode 2014-2016. Sehingga memberikan hasil
koefisien respon laba kurang informatif, serta memungkinkan praktek
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang diamati kurang
menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
59
5.3 Saran
Pada penelitian yang akan datang terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan,
diantaranya yakni:
1. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambah cakupan periode
penelitian yang lebih panjang agar sampel tetap mencukupi dengan
nilai data variabel tidak 0 (nol) dan memberikan hasil penelitian yang
lebih baik.
2. Penelitian selanjutnya dapat diperhatikan variabel-variabel lain yang
juga ikut mempengaruhi earning response coefficient seperti ukuran
perusahaan, resiko perusahaan, dan persistensi laba.
60
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, Nur. 2004. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan: Kajian
atas Kinerja Manajemen, Kualitas Auditor, dan Opini Audit. Balance, 2,
45-53.
Asmaranti, Yuztitya 2011. Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan Terhadap Kinerja Pasar Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, Vol. 16, No. 2, Juli-Desember 2011.
Awuy, Sayekti dan Indah Purnamawati. 2016. Pengaruh Pengungkapan Corporate
Social Responsibility (CSR) Terhadap Earnings Response Coefficient
(ERC) (Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2013). Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, Vol.18, No.1. Mei 2016, 15-26 ISSN 2338-
8137, DOI: 10.9744.
Bursa Efek Indonesia. 2017. Laporan Keuangan Tahunan. www.idx.co.id
Daud, Rulfah M dan Nur Afni Syarifuddin. 2008. Pengaruh Corporate Social
Responsibility, Disclousure, Timeliness, Dan Debt To Equty Ratio
Terhadap Earnings Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Telaah &
Riset Akuntansi, Vol.1, No.1, Januari 2008.
Deegan, C. 2004. Financial Accounting Theory. McGraw-Hill Book Company:
Sydney.
Dyer, J. C. IV and A. J. McHugh. 1975. “The Timeliness of The Australian
Annual Report”. Journal of Accounting Research. Autumn. Pp. 204-219.
Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Edisi Ketiga. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS
23. Edisi 8.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Global Report Initiative (GRI). 2013. Sustainability Reporting Guidelines.
www.globalreporting.org.
Hadi, N. 2011. Corporate Social Responsibility. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hilmi, Utari dan Syaiful Ali. 2008. “Analisis Faktor yang Mempengaruhi
Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada
61
Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ Periode 2004-2005)”.
Makalah disajikan pada SNA XI Pontianak: 23-25 Juli 2008.
Komalasari, Agrianti. 2003. Faktor-faktor yang Menentukan Kepatuhan
Perusahaan. Publik Terhadap Regulasi Informasi Indonesia. Simposium
Nasional Akuntansi VI Surabaya.
Ifada, Luluk Muhimatul. 2009. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan
Waktu Pelaporan Keuangan”. Jurnal Akuntansi Indonesia. Vol.5, No.1,
Maret 2009 : 43-56.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis,
Edisi Pertama, Cetakan Keenam. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
Intan, Fransisca G. dan I Gede Siswantaya. 2016. Analisis Perbedaan ERC
Sebelum dan Setelah Adopsi IFRS pada Perusahaan yang tercatat di BEI.
Modus, Vol. 28, No.1, 35-51, ISSN 0852-1875.
Jogiyanto, H. 2013. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Yogyakarta:BPFE.
Murwaningsari, Etty. 2008. Pengujian Simultan : Beberapa Faktor yang
Mempengaruhi Earning Response Coefficient (ERC). Jurnal Simposium
Nasional Akuntansi XI, Pontianak.
Na'im, Ainun. 1999. “Nilai Informasi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan : Analisis Empirik Regulasi Informasi di Indonesia”. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol.14, No.2, 85-100.
Padgett, R. C & Galan, J. I. 2010. The Effect of R&D Intensity on Corporate
Social Responsibility. Journal of Business Ethics (2010) 93:407–418 DOI
10.1007/s10551-009-0230-x
Paramita, Ratna Wijayanti Daniar. 2014. Pengaruh Ketepatwaktuan Penyampain
Laporan Keuangan Terhadap Respon Laba Akuntansi. Jurnal WIGA,
Vol.4, No.2, September 2014, ISSN No.2088-0944.
Purbasari, Mirani dan Rahardja. 2014. Analisis Pengaruh Karakteristik Komite
Audit dan Profitabilitas Terhadap Timeliness Laporan Keuangan. Vol.03,
No.3, ISSN:2337-3806.
Rahman, Reza. 2009. Corporate Social Responsibility: Antara Teori dan
Kenyataan. Cetakan pertama. Yogyakarta: Media Pressindo.
Rachman Saleh. 2004. “Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
62
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta.Simposium Nasional
Akuntansi VII. pp 897-910.
Restuti dan Nathaniel. 2012. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility Terhadap Earning Response Coefficient. Jurnal Dinamika
Manajemen. Vol.3, No.1, 2012, pp:40-48. ISSN 2086-0668.
Rosdwianti, M.K. dkk. 2016. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)
Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Sektor Industri Barang
Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Administrasi
Bisnis, Universitas Brawijaya, Malang, Vol.38, No. 2, September 2016.
Ryu, D., Ryu, D., Hwang, J. H. 2016. Corporate Social Responsibility, Market
Competition, and Shareholder Wealth. Investment Analysts Journal, 45:1,
16-30, DOI: 10.1080/10293523.2015.1125059.
Sandi, Khoerul Umam. 2013. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Earnings
Response Coefficient. Accounting Analysis Journal, Vol.2, No.3, ISSN
2252-6765
Sindhudiptha dan Yasa. 2013. Pengaruh Corporate Social Responsibility Pada
Kinerja Keuangan Perusahaan Dan Implikasinya Terhadap Nilai
Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.2, 2013, ISSN
2302-8556.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta: Bandung.
Sukirman dan Meiden. 2012. Pengaruh Csr disclosure Terhadap Earnings
Response Coefficient Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI Periode
2007-2009. Institut Bisnis dan Informatika Indonesia. Vol.1, No. 1,
Februari 2012, ISSN 2089-7219.
Syafrudin, M. 2004. Pengaruh Ketidaktepatwaktuan Penyampaian Laporan
Keuangan pada Earnings Response Coefficient: Studi di BEJ. Simposium
Nasinal Akuntansi, VII: 754-765.
Teets, W.R. dan C.E. Wasley. 1996. Estimating Earning Response Coefficients:
Pooled versus Firm Specific Models. Journal of Accounting and
Economics. 21, 279-295.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi.
Kanisius. Edisi Pertama. Yogyakarta.
Utaminingtyas, Hesti, T. dan Ahalik. 2010. The Relationship between Corporate
Social Responsibility and Earnings Response Coefficient: Evidence from
Indonesian Stock Exchange. Oxford Business & Economics Conference
Program. Oxford, 28-29 Juni.
63
Widiastuti, Harjanti. 2002. Pengaruh Luas Ungkapan Sukarela Terhadap Reaksi
Investor. Simposium Nasional Akuntansi VI : 1314-1326.I.
Wulandari dan Wirajaya. 2014. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility Terhadap Earnings Response Coefficient. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 6.3, 2014, ISSN 2302-8556.
Yahoo! Finance. 2018. Data Histori Saham”. http://finance.yahoo.com. Diakses
Tanggal 1 Mei 2018 pukul 09.00 WIB.
top related