pengaruh penggunaan media game interaktif …
Post on 05-Oct-2021
8 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAME INTERAKTIF
TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI SUBSTANSI
MATERI GENETIK SISWA KELAS XII MIA SMA
MUHAMMADIYAH LIMBUNG KABUPATEN GOWA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi
Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh:
Ayi Zain
Nim: 105440010015
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2020
ii
iii
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ayi Zain
NIM : 105440010015
Program Studi : Pendidikan Biologi
Jurusan : Pendidikan Biologi
Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Media Game Interaktif Terhadap
Hasil Belajar Materi Substansi Materi Genetik Siswa
Kelas XII MIA SMA Muhammadiyah Limbung
Kabupaten Gowa
Dengan ini menyatakan bahwa:
Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya saya
sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Desember 2019
Yang Membuat Pernyataan
Ayi Zain
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ayi Zain
NIM : 105440010015
Program Studi : Pendidikan Biologi
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya akan
menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi ini, saya akan melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian pada butir 1, 2, dan 3, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Desember 2019
Yang Membuat Pernyataan
Ayi Zain
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Life is hard
But even harder when you’re stupid
Kupersembahkan karya ini kepada:
Kedua orang tuaku ayah dan ibu, saudaraku, dosen-dosenku,
sahabatku, seluruh mahasiswa biologi C 2015,
atas keikhlasannya dan doanya dalam mendukung penulis
mewujudkan harapan menjadi kenyataan
vii
ABSTRAK
Ayi Zain 2019. Pengaruh Penggunaan Media Game Interaktif Terhadap Hasil
Belajar Materi Substansi Materi Genetik Siswa Kelas XII MIA SMA
Muhammadiyah Limbung Kabupaten Gowa. Skripsi. Program Studi Pendidikan
Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Irmawanti dan
Pembimbing II Rahmatia Thahir.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh
penggunaan media game interaktif terhadap hasil belajar materi substansi materi
genetik siswa kelas XII MIA SMA Muhammadiyah Limbung Kabupaten Gowa?.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media game
interaktif terhadap hasil belajar materi substansi materi genetik siswa kelas XII
MIA SMA Muhammadiyah Limbung Kabupaten Gowa. Adapun manfaat
penelitian bagi siswa yaitu dapat menjadi salah satu media yang sekiranya mampu
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan media yang menyenangkan
sehingga siswa lebih antusias dan adanya peningkatan hasil belajar dalam proses
pembelajaran terkhususnya mata pelajaran biologi.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen quasi dengan tipe post-test only
control group design. Hasil analisis hipotesis dengan uji independent t-test
mendapatkan nilai sig. 0,033 < 0,05, maka dari hasil tersebut membuktikan bahwa
ada pengaruh penggunaan media game interaktif terhadap hasil belajar materi
substansi materi genetik siswa kelas XII MIA SMA Muhammadiyah Limbung
Kabupaten Gowa.
Kata kunci : game interaktif, hasil belajar
viii
KATA PENGANTAR
Allah Maha Penyayang dan Pengasih, demikian kata untuk mewakili atas
segala karunia dan nikmat-Nya. Jiwa ini takkan berhenti bertahmid atas anugrah
pada detik waktu, denyut jantung, gerak langkah, serta rasa dan rasio pada-Mu,
Sang Khalik. Proposal ini adalah setitik dari sederetan berkah-Mu.
Penulis sadar bahwa apa yang telah penulis peroleh tidak semata-mata hasil
dari jerih payah penulis sendiri tetapi hasil dari keterlibatan semua pihak. Oleh
karena itu, penuli menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Orang
Tua, ayah saya Zainuddin dan ibu saya Rusni, yang di mana keduanya telah sabar
mendidik dan membiayai dari kecil hingga akhirnya sampai detik sekarang ini.
Bapak Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Prof. Dr. H. Abdul
Rahman Rahim, SE., M.M. bapak dekan FKIP Erwin Akib, M.Pd, Ph.D. Demikian
pula, penulis mengucapkan kepada keluarga yang tak hentinya memberikan
motivasi dan selalu menemaniku dalam canda dan bimbingannya, Irmawanti, S.Si.,
M.Si., juga kepada Rahmatia Thahir, S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing I dan
pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi sejak
awal penyusunan proposal hingga akhir.
Ucapan terima kasih yang sebesar besarnya juga penulis ucapkan kepada
Kepala Sekolah, guru, dan staf SMA Muhammadiyah Limbung yang di mana telah
memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada teman seperjuangan di kelas Biologi C15 yang
telah berjuang bersama sejak semester I hingga akhir.
ix
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan
kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan tersebut sifatnya
membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama
sekali tanpa adanya kritikan. Mudah mudahan dapat memberi manfaat bagi [ara
pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis Amin.
Makassar, Juli 2019
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .............................................................................................. i
Surat Pernyataan ........................................................................................... ii
Surat Perjanjian ............................................................................................. iii
Motto dan Persembahan ............................................................................... iv
Abstrak ........................................................................................................... v
Kata Pengantar............................................................................................... vi
Daftar Isi ......................................................................................................... vii
Daftar Tabel ................................................................................................... x
Daftar Gambar .............................................................................................. xi
Daftar Lampiran ........................................................................................... xii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
Bab II Kajian Pustaka
A. Media dan Model Pembelajaran........................................................ 6
1. Media Pembelajaran ................................................................... 6
2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran .................................. 7
3. Game dan Perkembangan Teknologi ......................................... 10
4. Media Game dan Hubungannya dengan Edukasi ...................... 11
5. Game Sebagai Media Pembelajaran Edukasi .............................. 14
6. Pengertian Game Interaktif ......................................................... 15
xi
7. Ruang Lingkup Pengembangan Game Interaktif ........................ 17
8. Kriteria Isi Game Interaktif Berdasarkan Usia............................ 18
9. Kelebihan dan Kekurangan Game Interaktif............................... 22
10. Definisi Microsoft Power Point .................................................. 23
11. Model Pembelajaran Kontekstual ............................................... 24
12. Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran ................ 25
Kontekstual
13. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran ....................... 26
Kontekstual
14. Sintaks Pembelajaran ................................................................. 28
15. Hasil Belajar ................................................................................ 28
16. Materi Substansi Materi Genetik ............................................... 31
B. Kerangka Pikir ..................................................................................... 36
C. Hipotesis ............................................................................................... 37
Bab III Metode Penelitian
A. Rancangan Penelitian ........................................................................... 38
B. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 40
C. Definisi Operasional............................................................................. 41
D. Variabel Penelitian .............................................................................. 42
E. Instrumen Penelitian ............................................................................ 42
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 43
G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 43
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 47
B. Pembahasan ......................................................................................... 55
xii
BAB V Simpulan dan Saran
A. Simpulan .............................................................................................. 58
B. Saran .................................................................................................... 58
Daftar Pustaka ................................................................................................ 59
Riwayat Hidup ............................................................................................... 173
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Hal
2.1. Sintaks Model Pembelajaran CTL dengan Media .................................... 27
Game Interaktif
3.1. Desain Penelitian ..................................................................................... 38
3.2. Jumlah Siswa Kelas XII MIA SMA Muhammadiyah .............................. 41
Limbung
3.3. Sampel Kelas Penelitian ........................................................................... 41
3.4. Kriteria Penilaian Hasil Belajar ............................................................... 44
3.5. Kriteria Penilaian Aktifitas Belajar Siswa ............................................... 44
4.1 Pengolaan Data Statistik Deskriptif Skor Hasil Tes
Materi Substansi Materi Genetik Secara Umum Siswa Kelas ........................ 48
XII MIA I dan XII MIA II SMA Muhammadiyah Limbung
4.2. Kategorisasi Hasil Tes Hasil Belajar Siswa Materi
Substansi Materi Genetik Kelas Eksperimen dan Kelas ................................. 49
Kontrol
4.3. Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Post-Test ........................................... 51
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.4. Rekapitulasi Uji Homogenitas Post-Test ................................................. 52
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.5. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................... 53
4.6. Deskripsi Hasil Presentase dan Kriteria Aktifitas Siswa ......................... 53
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Hal
2.1. DNA dan RNA ......................................................................................... 32
2.2. Macam Kromosom Menurut Letak Sentromer ........................................ 35
2.3. Bagian Bagian Kromosom ....................................................................... 34
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
A. 1. Hasil Validasi Instrumen .................................................................. 61
A. 2. RPP Kelas Kontrol .......................................................................... 84
A. 3. PPT Materi Substansi Materi Genetik ............................................. 100
A. 4. Game Interaktif ............................................................................... 106
A. 5. Silabus Substansi Materi Genetik ................................................... 113
A. 6. RPP Kelas Eksperimen ................................................................... 117
Lampiran B
B. 1. Soal Hasil Tes Belajar ..................................................................... 138
B. 2. Kisi-Kisi Soal Substansi Materi Genetik ........................................ 144
B. 3. Daftar Hadir Siswa .......................................................................... 157
B. 4. Hasil Tes Post-Test ......................................................................... 159
B. 5. Rekapitulasi Hasil Tes Hasil Belajar ............................................... 162
Lampiran C
C. 1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ................................................. 165
C. 2. Distribusi Frekuensi dan Presentasi Aktifitas Belajar Siswa .......... 166
C. 3. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ................................................... 168
Lampran D
D. 1. Data Statistik Deskriptif Skor Hasil Tes Hasil Belajar ................... 169
D. 2. Frekuensi Hasil Tes Hasil Belajar ................................................... 170
D. 3. Uji Normalitas ................................................................................. 171
D. 4. Uji Homogenitas ............................................................................. 171
D. 5. Uji Hipotesis .................................................................................... 172
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah hal wajib di mana merupakan suatu proses pembelajaran
bagi yang diperoleh oleh setiap manusia di mana tugasnya untuk membantu
manusia untuk mengerti, memahami, dan mampu membuat manusia untuk
berpikir kritis terhadap hal hal yang ada di sekitarnya. Pendidikan dapat
diperoleh secara formal maupun non-formal. Pendidikan tidak selamanya
diperoleh secara formal seperti pembelajaran di dalam kelas tetapi juga dapat
diperoleh setiap anak dari lingkungannya yang bisa dan mampu menjadi sarana
pembelajarannya. Menurut Hidayat (2005) belajar pada hakikatnya merupakan
suatu usaha, suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri individu
sebagai hasil pengalaman atau hasil interaksinya dengan lingkungan. Dalam
Undang Undang Republik Indonesia 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan
Nasional (Sisdiknas) Bab 1 Pasal 1:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterapilan yang diperlukan
dirinya masyarakat, bangsa, dan Negara.”
Proses pendidikan diimplementasikan melalui lembaga formal yaitu
pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Pendidikan sangat penting artinya,
sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan
2
keterbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk
membentuk manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping
memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik. Pendidikan selalu
memberikan perubahan perubahan untuk mencapai tujuan pendidikan. Salah
satu perubahan yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan menggunakan
kurikulum yang baru atau yang dikenal dengan istilah ‘Kurikulum 2013’.
SMA Muhammadiyah Limbung merupakan sekolah yang terletak di Jalan
Pendidikan kecamatan Bajeng, kabupaten Gowa. Sekolah ini juga telah
melaksanakan Kurikulum 2013. Kemendikbud menyatakan kurikulum 2013
merupakan kurikulum yang lebih menekankan pada kompetensi dengan
pemikiran berbasis kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang seimbang antara hardskill dan softskill. Kurikulum merupakan inti dari
bidang pendidikan dan memiliki pengaruh terhadap seluruh kegiatan
pendidikan. SMA Muhammadiyah Limbung merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang menuntut siswanya untuk mandiri, berkahlak mulia, kreatif,
dan professional baik pada mata pelajaran teori maupun pelajaran praktik.
Namun di balik itu semua, hasil belajar siswa di SMA Muhammadiyah
limbung pada mata pelajaran Biologi terkhusus materi genetika sebagian besar
masih di bawah KKM yang berlaku pada Program Ilmu Alam kelas XII adalah
80. Misalnya, pada kelas XII MIA I berjumlah 33 orang, hanya 6 siswa saja
yang lulus KKM yang berlaku dan selebihnya dinyatakan tidak lulus dilihat dari
hasil ulangan harian siswa. Adapun beberapa alasan di mana hasil belajar siswa
menurun yaitu dikarenakan siswa itu sendiri ataupun dari guru bahkan bisa juga
karena faktor lain. Guru mata pelajaran Biologi saat mengajar memang
3
menguasai materi yang diajarkan, namun sang guru tidak terlalu menggunakan
media dan hanya mengandalkan buku paket. Selain itu, penjelasan materi relatif
singkat dan selebihnya dilanjutkan oleh pemberian tugas. Hal ini jelas membuat
siswa jenuh dan tidak aktif. Untuk mengatasi hal tersebut tentulah diperlukan
adanya perubahan dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran bisa lebih
efektif.
Untuk mengatasi masalah yang ada, peneliti menggunakan sebuah media
Power Point yang di mana media ini nantinya akan menjadi sebuah Game
Interaktif bagi para siswa. Game Interaktif (Power Point) merupakan media
yang sekiranya mudah digunakan dan penerapannya dalam kelas juga tidaklah
begitu sulit.
Dengan penyajian yang menarik pada desain Game dapat menciptakan
kegiatan pembelajaran yang tidak membosankan sehingga membuat siswa
menjadi aktif dan berwawasan luas mengenai materi substansi materi genetik
ini. Tak lupa pula untuk mendukung media ini, peneliti juga menggunakan
model pembelajaran konstekstual dengan penambahan satu media Power Point
yang berisikan materi yang akan diajarkan. Jadi, peneliti berfokus pada media
Power Point dengan dua penggunaan, yaitu sebagai media materi dan juga
media eksperimen.
Penggunaan Game Interkatif pun juga semestinya bisa dilakukan pada
setiap jenjang pendidikan. Tidak hanya untuk membuat hasil belajar meningkat
dan proses pembelajaran lebih efektif, juga mampu mengembangkan
kemampuan guru sehingga lebih kreatif dalam malaksanakan proses
pembelajaran. Hal ini telah dibuktikan dari penelitian oleh Vitianingsih (2016)
4
yang berjudul “game edukasi sebagai media pembelajaran pendidikan anak usia
dini” yang di mana pada penelitiannya membuktikan bahwa penggunaan media
game untuk edukasi itu mampu meningkatkan minat siswa sehingga tercapainya
hasil belajar yang optimal serta dalam proses pembelajaran juga menjadi lebih
efektif.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka peneliti
akan meneliti tentang “Pengaruh Penggunaan Media Game Interaktif Terhadap
Hasil Belajar Materi Substansi Materi Genetik Siswa Kelas XII MIA SMA
Muhammadiyah Limbung Kabupaten Gowa ”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah terdapat
pengaruh penggunaan media game interaktif terhadap hasil belajar materi
substansi materi genetik siswa kelas XII MIA SMA Muhammadiyah Limbung
Kabupaten Gowa?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
penggunaan media game interaktif terhadap hasil belajar materi substansi
materi genetik siswa kelas XII MIA SMA Muhammadiyah Limbung Kabupaten
Gowa.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Bagi Sekolah
Sekolah akan mengalami perubahan/perbaikan yang lebih pesat karena
mampu menangani masalah belajar siswa sehingga kualitas hasil belajar
5
meningkat. Juga, sekolah akan memiliki guru yang berpotensi dalam
mengembangkan media pembelajaran.
2. Manfaat Bagi Guru
Media game interaktif dapat dimanfaatkan guru untuk mempelajari guru
dalam memperbaiki pembelajaran di kelas khususnya guru biologi. Selain
itu game interaktif ini dapat memberi pengetahuan baru bagi guru dalam
membuat media pembelajaran.
3. Manfaat Bagi Siswa
Dapat menjadi salah satu media yang sekiranya mampu untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dengan media yang menyenangkan
sehingga siswa lebih antusias dan adanya peningkatan hasil belajar dalam
proses pembelajaran terkhususnya mata pelajaran biologi.
4. Manfaat Bagi Peneliti
Sebagai sarana belajar dan penambahan wawasan dan pengetahuan peneliti
sehingga sekiranya di masa depan mampu menjadi guru profesional dengan
penggunaan media yang meyenangkan.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Media dan Model Pembelajaran
1. Media Pembelajaran
Menurut terminologinya, kata media berasal dari bahasa latin
“medium” yang artinya perantara, sedangkan dalam bahasa Arab media
berasal dari kata “wasaaila” artinya pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. Media pembelajaran juga dapat didefinisikan sebagai
berikut:
a. Gerlack dan Ely (1971) mengemukakan bahwa media belajar
merupakan alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
b. Heinich, dkk (1985) mengemukakan bahwa media pembelajaran
merupakan pembawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan
pembelajaran atau mengandung maksud-maksud pembelajaran.
c. Martin dan Briggs (1986) mengemukakan bahwa media pembelajara
mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi
dengan pembelajaran. Hal ini bisa berupa perangkan keras dan
perangkat lunak yang digunakan.
d. H. Malik (1994) mengemukakan bahwa media belajar adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran
7
dan perasaan pembelajar dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu.
2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian
dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar).
Selanjutnya, disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini
istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah
inructional media (media pendidikan dan media pembelajaran). Dalam
perkembangannya, sekarang muncul istilah e-learning. Huruf “e”
merupakan singkatan dari elektronik, meliputi CD multimedia interaktif
sebagai bahan ajar offline dan website sebagai bahan ajar online
(Sumiharsono, 2017).
Berdasarkan pengertian pengertian di atas media pembelajaran
memiliki fungsi yaitu memvisualisasikan sesuatu yang tidak dapat dilihat
atau sukar dilihat sehingga nampak jelas dan dapat menimbulkan pengertian
atau meningkatkan persepsi seseorang (Sumiharsono, 2017).
Secara umum media mempunyai keguanan antara lain:
a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.
c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar.
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya.
8
e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
Akan tetapi terdapat enam funsgi pokok media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar antara lain:
a. Penggunaan media belajar dalam proses belajar mengajar bukan
merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi tersendiri
sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang
efektif.
b. Penggunaan media belajar merupakan bagian yang integral dari
keseluruhan situasi mengajar.
c. Media belajar dalam pengajaran penggunaannya integral dengan tujuan
isi pelajaran.
d. Media belajar dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan atau
bukan sekedar pelengkap.
e. Media belajar dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat
proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap
pengertian yang diberikan guru.
f. Penggunaan media belajar dalam pengajaran diutamakan untuk
mempertinggi mutu belajar mengajar.
Media pembelajaran memiliki peran yang besar dan berpengaruh
terhadap pencapaian tujuan pendidikan. Dalam Wibawanto (2017)
mengemukakan ada 4 manfaat penting dalam penggunaan media/alat
pembelajaran dalam proses belajar menagajar, di antaranya:
9
a. Memperjelas penyajian peran supaya tidak terlalu verbalitas (dalam
bentuk bentuk kata tertulis atua hanya kata lain)
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra, misalnya:
Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar, film,
bigkai, atau model.
Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film,
dan gambar.
Gerak yang terlalu lambat dan terlalu cepat dapat dibantu dengan
timelapse atau high speed photography.
Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi
lewat rekamna film, video, film bingkai, atau foto objek yang terlalu
kompleks, dapat disajikan degan model, diagram atau melalui program
komputer animasi.
Konsep yang terlalu luas (gempa bumi, gunung berapi, iklim, planet,
dan lain lain) dapat divisualisasikan dalam bentuk film, gambar, dan
lain-lain.
c. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi
dapat di atasi sikap pasif anak didik. Dalma hal ini media pembelajaran
berguna untuk menimbulkan motivasi belajar, memungkinkan interaksi
langsung dengan lingkungan secara seperti senyatanya, memungkinkan
peserta didik untuk belajar mandiri sesuai dengan kemampuan dan
niatnya.
d. Dengan latar belakang dan pengalaman yang berbeda di antara peserta
didik, sementara kurikulum dan materi pelajaran di tentukan sama untuk
10
semua peserta didik dapat di atasi dengan media pendidikan yaitu:
memberikan perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman,
menimbulkan persepsi yang sama.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat
dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak maupun mental
maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat
terjadi. Materi harus dirancang lebih sistematis dan psikologis dilihat dari
segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di
samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan
pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan
siswa.
3. Game dan Perkembangan Teknologi
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) teknologi telah dikenal
manusia sejak jutaan tahun yang lalu, karena dorongan untuk hidup lebih
nyaman, lebih makmur, dan lebih sejahtera. Jadi, sejak awal peradaban,
sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah “teknologi” belum
digunakan. Istilah “teknologi” berasal dari “techne” atau cara dan “logos”
atau pengetahuan. Jadi, secara harfiah dapat diartikan dengan pengetahuan
tentang cara (Tridhonanto, 2011).
Teknologi merupakan system yang diciptakan oleh manusia untuk
sesuatu tujuan tertentu. Ia merupakan perpanjangan dari kemampuan siswa.
Ia dapat kita pakai untuk menambah kamampuan kita menyajikan pesan,
meproduksi barang lebih cepat dan lebih banyak, memproses data lebih
11
banyak, memberikan berbagai macam kemudahan, serta mengelola proses
maupun orang (Miarso, 2004).
Dalam zaman sekarang ini, teknologi sudah berkembang diberbagai
bidang, termasuk bidang pendidikan. Teknologi yang memudahkan seorang
pengajar memberikan materi kepada siswa disajikan dalam bentuk media
salah satu contohnya game (Tridhonanto, 2011).
Game saat ini bukan barang asing lagi, game sudah dapat anda
temukan dan anda temui berbagia tempat seperti; game center yang ada
diberbagai sudut jalan, mal, bahkan di gang kampong. Tak jarang tempat itu
selalu dipenuhi oleh anak-anak hingga remaja yang ayik memainkan
keyboard dan mouse sambil memperhatikan layar terpaku dengan wajah
tegang. Anda akan melihat kenyataan ini sebab fenomena yang ada benar
benar nyata. Hal ini dapat anda buktikan sendiri dengan adanya game center
di mana-mana bak jamur yang tumbuh di musim hujan. Game atau
permainan video elektronik tidak lagi dikenal di kota besar saja namun
sudah meluas ke kota-kota kecil (Tridhonanto, 2011).
Bukti lain bahwa game telah mewabah yakni kini tiap-tiap keluarga
pasti memiliki komputer dan dalam komputer tersebut juga telah diinstal
berbagai permainan game. Bahkan orang tua menyediakan Playstation
untuk anak-anaknya agar tidak sering main di luar rumah. Anda juga dapat
menemukan game di dalam handphone yang khusus untuk memainkan
game (Tridhonanto, 2011).
Kondisi ini menunjukkan bahwa teknologi game sudah meluas ke
berbagai sektor kehidupan, meski di negara berkembang sekalipun. Game
12
bukan lagi menjadi barang mewah yang hanya dinikmasi oleh masyarakat
negara maju (Tridhonanto, 2011).
4. Media Game dan Hubungannya dengan Edukasi
Setiap sekolah tidak memiliki kemampuan yang sama dalam
mengakomodasi penciptaan lingkungan sekolah yang literat dan melek
media. Dalam konteks ini, lingkungan sekolah yang memberikan fasilitas
pada warga sekolah untuk mengakses kegiatan literasi, utamanya membaca
dan menulis yang benar dan baik tidak bisa tercapai tanpa adanya media
yang tepat. Salah satu media itu adalah media game. Tentu saja, game di
sini sudah masuk ke dalam media game edukatif yang didesain khusus untuk
bisa diterapkan dalam pendidikan (Ahmadi, 2018).
Game edukasi unggul dalam beberapa aspek jika dibandingkan dengan
metode pembelajaran konvensional yang lain. Salah satu keunggulan yang
signifikan adalah adanya animasi yang dapat meningkatkan daya ingat
sehingga anak dapat menyimpan materi pelajaran dalam waktu yang lebih
lama dibandingkan dengan metode pengajaran konvensional (Ahmadi,
2018).
Permainan, bermain, atau padanan kata dalam Bahasa Inggris disebut
“games” (kata benda), “to play (kata kerja), “toys” (kata benda) ini berasal
dari kata main berarti melakukan perbuatan untuk tujuan bersenang-senang
(dengan alat-alat tertentu atau tidak); perbuatan sesuatu dengan suka hati,
berbuat asal saja (Wardani, 2009). Sementara Vityaningsih (2016) juga
menjelaskan game edukasi sangat menarik untuk dikembangkan. Ada
beberapa kelebihan dari game edukasi dibandingkan dengan metode
13
edukasi konvensional. Salah satu kelebihan utama dari game edukasi adalah
pada visualisasi dari permasalahan nyata.
Banyak hal yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran, selain
media-media yang memiliki fungsi pedagogi, permainan pun dapat
dijadikan media pengajaran yang efektif (Ahmadi, 2018).
Game edukasi sangat menarik untuk dikembangkan dibandingkan
menggunakan metode edukasi konvensional. Game dianggap berhasil
dalam meningkatkan logika dan pemahaman pemain. Hal tersebut sejalan
dengan Davies (Tedjasaputra, 2001) yang menyatakan bahwa permainan
dapat digunakan sebagai media yang efektif untuk melibatkan peserat didik
dalam proses instruksional, karena permainan mampu memotivasi peserta
didik secara aktif. Game edukasi menuntut pemain untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada. Permainan di desain untuk mensimulasikan
permasalahan yang ada sehingga pemain secara tidak langsung terdorong
untuk memperoleh esensi dan juga ilmu yang dapat menyelesaikan maslaah
tersebut (Ahmadi, 2018).
Sedangkan menurut Ismail (2006), education games atau permainanan
edukatif merupakan merupakan suatu kegiatan yang sangat menyenangkan
dan dapat merupakan cara atau alat pendidikan yang bersifat mendidik.
Sementara pemanfaatan media pembelajaran game edukasi sejalan dengan
pendapat Susanto (2009) yang mengemukakan bahwa dengan game kelas
menjadi lebih hidup, suasana belajar penuh ceria, semangat, dan peserta
didik akan menajdi percaya diri pro-aktif mengikuti pelajaran (Ahmadi,
2018).
14
5. Game Sebagai Media Pembelajaran Edukasi
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini membawa
dampak yang sangat besar pada berbagia bidang kehidupan, salah satunya
yaitu bidang pendidikan. Pada proses pembelajaran, komputer telah
dilibatkan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Saat ini telah
berkembang media pembelajaran dengan bantuan komputer hampir dalam
setiap mata pelajaran (Ahmadi, 2018).
Multimedia pembelajaran Interaktif merupakan salah satu jenis media
pembelajaran dengan bantuan komputer yang saat ini telah banyak
digunakan oleh para tenaga pengajar dalam proses pembelajaran.
Penggunaan multimedia interaktif tersebut akan lebih menarik minat belajar
para peserta didik apabila berbasis game yang bersifat edukasi (Ahmadi,
2018).
Tidak hanya meningkatkan minat dan hasil belajar siswa, multimedia
interaktif juga mampu menunjang siswa untuk lebih berpikir kritis. Hal ini
dibuktikan dalam penelitian oleh Husein (2015) yang terlihat pada hasil
analisis data penelitiannya menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis
pada indikator kemampuan membuat argumen, membangun keterampilan
dasar siswa akan lebih tinggi, hal ini menunjukkan bahwa sistematis
paparan materi dalam multimedia interaktif yang digunakan mampu
memberikan kemudahan kepada siswa untuk memahami percobaan atau
materi. Selain itu animasi yang ditampilakan dan simulasi interaktif yang
harus dikerjakan oleh siswa melalui lembar diskusi dapat melatih logika
berpikir siswa dalam menyelesaikan permasalahan permasalahan.
15
Dalam upaya meningkatkan efisiensi penyediaan aplikasi yang
mengandung unsur pendidikan, diperlukan berbagai macam alternatif dan
inovasi baru sebagai media untuk mempermudah proses pembelajaran.
Sekarang ada berbagai macam media pembelajaran interaktif yang
diguanakan untuk menunjang proses pembelajaran misalnya CD tutorial
pembelajaran, game edukasi, flipbook, dan banyak media lainnya.
Fithri dan Setiawan (2017) dalam penelitian mereka mengenai game
edukasi membuktikan bahwa game edukasi mampu menjadi sarana atau
referensi tambahan bagi anak untuk mengenal dan memahami materi ajar,
tidak hanya itu, perancangan sebuah aplikasi game edukasi mampu
membuat pembelajaran tidak monoton dan menjadi lebih eduktif dan
menyenangkan.
6. Pengertian Game Interaktif
Permainan interaktif merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yaitu
interactive game, yaitu sebuah frasa yang terdiri atas game dan interactive.
Game sendiri merupakan kata bahasa Inggris abad pertengahan yaitu gamen
yang berarti olahraga, permainan, kegembiraan, keriangan, hiburan,
ataupun kepuasan sedangkan interactive berasal dari kata serapan asing
yaitu interactive yang artinya dua orang atau benda yang mempengaruhi
satu dengan yang lainnya. Sehingga secara tata bahasa permainan interaktif
adalah aktivitas rekreasi dengan tujuan untuk bersenang-senang, mengisi
waktu luang, atau berolahraga ringan dengan menggunakan alat yang
menggunakan aksi atau saling aktif satu dengan yang lainnya. Meskipun
secara tata bahasa, definisi permainan interaktif sudah cukup jelas, namun
16
teori yang membahas permainan interaktif secara konseptual masih
merupakan hal yang baru (Baksoro, dkk, 2015).
Pada sumber lain mengatakan, sebuah media pembelajaran interaktif
memiliki kemampuan untuk diulang ulang, namun demikian beberapa
media seringkali dimainkan satu kali saja oleh audience karena merasa
sudah cukup. Agar media memiliki nilai pengulangan yang tinggi (dalam
artian audience tidak cepat bosan), maka perlu ditambahkan kreatifitas
dalam menyampaikan materi dan visualisasi yang beragam dan menarik
(Wibawonto, 2017).
Sukiman (2017) mengatakan bahwa permainan interaktif elektronik
(games) adalah permainan yang bisa dimainkan melalui media elektronik,
seperti komputer, alat konsol, dan ponsel. Adapun tujuh kategori permainan
interaktif elektronik, antara lain:
a. Permainan aksi, permainan ini cenderung menampilkan banyak adegan
kekerasan. Contohnya adalah Street Fighter dan Tekken.
b. Permainan petualang, permainan ini biasanya memainkan peran sebagai
petualang. Contohnya adalah Ragnarok dan RF Online.
c. Permainan strategi, permaianan ini secara umum melibatkan pergerakan
taktis pasukan dan/atau pemain. Permainan ini boleh jadi permainan
yang berbasis peperangan atau sesederhana permainan catur. Isi dari
permainan ini mungkin sesuai untuk anak-anak, tapi cenderung sulit
dimainkan. Contohnya adalah Advance War I & II dan Chess Master.
17
d. Permainan puzzle, permainan ini umumnya merangkai gambar,
memecahkan teka-teki, dan kuis. Contohnya adalah Tebak Gambar, Pop
Song, dan Tetris.
e. Permainan simulasi, secara umum permainan ini meniru kegiatan
kehidupan nyata untuk berbagai tujuan, seperti latihan berkendara,
membangun kota, atau menata gedung. Contohnya adalah Sim City,
Happy Mall Story, dan Hay Day.
f. Permainan olahraga, permainan ini memainkan sejenis permainan
olahraga. Contohnya Badminton Star, Winning Eleven, dan Mini
Racing.
g. Permainan edukasi, yang di mana tujuannya adalah edukatif atau
pembelajaran. Contohnya Doctor Kids, Human Evolution, Harmoni,
dan Marbel Belajar Baca.
7. Ruang Lingkup Pengembangan Game Interaktif
Seperti halnya bentuk hiburan lain yang menggunakan media,
perkembangan permainan interaktif juga sangat bergantung dengan
perkembangan teknologi. Hal ini dikarekan karena adanya perubahan pada
teknologi akan berpengaruh pada perubahan media yang digunakan.
Munculnya teknologi baru akan ikut menambah media baru pada permainan
interaktif. Pertambahan variasi media inilah yang akan mendorong
bertambahnya jenis jenis permainan interaktif yang baru.
Selain faktor teknologi, ruang lingkup permainan interaktif juga
bergantung pada perkembangan sosial budaya. Perbedaan perkembangan
sosial budaya dapat memberikan pengaruh secara langsung terhadap
18
munculnya genre permainan interaktif baru. Contohnya, ketika Jepang
menerapkan regulasi yang ketat terkait kepemilikan hewan peliharaan,
muncullah Tamagochi yang merupakan permainan simulasi memelihara
hewan, sehingga memunculkan genre life simulation game.
Sebuah permainan interaktif juga dapat dikenali dari tujuan
pembuatannya. Permainan interaktif yang dibuat untuk pendidikan biasanya
dapat dibedakan dari produk yang diciptakan untuk menghibur. Begitu juga
dengan permainan yang diciptakan untuk menghibur biasanya sangat
berbeda dengan serious game (Baksoro, dkk, 2015).
8. Kriteria Isi Game Interaktif Berdasarkan Usia
Dalam Sukiman (2017) membahas mengenai kriteria dari isi game
interaktif berdasarkan usia pengguna yaitu kelompok usia 3 (tiga) tahun atau
lebih, kelompok usia 7 (tujuh) tahun atau lebih, kelompok usia 13 (tiga
belas) tahun atau lebih, dan kelompok usia 18 (delapan belas) tahun atau
lebih. Berikut penjelasan mengenai kriteria tersebut:
a. Kelompok usia 3 (tiga) tahun atau lebih;
1) Tidak memperlihatkan tulisan atau gambar yang berhubungan
dengan rokok, minuman keras, narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif lainnya.
2) Tidak menampilkan kekerasan.
3) Tidak menampilkan darah, mutilasi, dan kanibalisme.
4) Tidak menggunakan bahasa kasar, umpatan, dan/atau humor
dewasa.
19
5) Tidak menampilkan tokoh menyerupai manusia yang
memperlihatkan alat vital, payudara, atau pantat.
6) Tidak menampilkan adegan dengan tujuan menimbulkan hasrat
seksual.
7) Tidak menampilkan penyimpangan seksual.
8) Tidak mengandung simulasi judi.
9) Tidak mengandung horor yang menimbulkan perasaan ngeri dan
menakutkan.
10) Tidak memiliki fasilitas interaksi dalam jaringan berupa percakapan,
miltipemain, dan pertukaran data.
11) Menampilkan ketentuan pendamping orang tua.
b. Kelompok usia 7 (tujuh) tahun atau lebih
1) Tidak memperlihatkan tulisan atau gambar yang berhubungan
dengan rokok, minuman keras, narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif lainnya.
2) Tidak menampilkan kekerasan.
3) Tidak menampilkan mutilasi dan kanibalisme, sedangkan unsur
darah yang ditampilkan tidak menyerupai warna asli.
4) Tidak menggunakan bahasa kasar, umpatan, dan/atau humor
dewasa.
5) Tidak menampilkan tokoh yang menyerupai manusia yang
memperlihatkan alat vital, payudara, atau pantat.
6) Tidak menampilkan adegan dengan tujuan menimbulkan hasrat
seksual.
20
7) Tidak menampilkan penyimpangan seksual.
8) Tidak menampilkan simulasi judi.
9) Tidak mengandung horor yang menimbulkan perasaan ngeri dan
menakutkan.
10) Tidak memiliki fasilitas interaksi dalam jaringan berupa
percakapan, multipemain, dan pertukaran data pribadi.
c. Kelompok usia 13 (tiga belas) tahun atau lebih
1) Tulisan atau gambar yang berhubungan dengan rokok, narkotika,
minuman keras, psikotropika, dan zat adiktif lainnya hanya boleh
ditampilkan sebagian kecil dan tidak pada tokoh utama.
2) Isi yang menampilkan unsur kekerasan hanya terbatas pada tokoh
animasi yang dapat menyerupai manusia, tetapi tidak melakukan
kekerasan yang bertubi-tubi disertai rasa benci, amarah, dan/atau
penggunaan senjata yang menyerupai senjata riil.
3) Isi tidak menampilkan mutilasi dan kanibalisme pada manusia,
tetapi dapat menampilkan unsur darah.
4) Isi tidak mengandung humor dewasa dan/atau tidak berkonotasi
seksual.
5) Isi tidak menampilkan tokoh menyerupai manusia yang
memperlihatkan alat vital, payudara, dan/atau pantat.
6) Isi tidak menampilkan atau memperdengarkan suara yang berkaitan
dengan kegiatan atau kekerasan seksual.
7) Isi tidak menampilkan penyimpangan seksual.
21
8) Isi tidak menampilkan kegiatan judi yang menggunakan uang asli
ataupun uang virtual yang dapat ditukarkan menjadi uang asli.
9) Isi dapat mengandung horor yang berusaha menimbulkan perasaan
ngeri dan menakutkan.
10) Memiliki fasilitas interaksi dalam jaringan berupa percakapan,
dengan ketentuan harus memiliki fitur penyaring bahasa kasar,
umpatan, dan/atau istilah seksual.
11) Memiliki fasilitas interaksi dalam jaringan berupa pertukaran data
pribadi dengan ketentuan harus disetujui pemilik data pribadi.
d. Kelompok usia 18 (delapan belas) tahun atau lebih.
1) Sebagian kecil atau beberapa adegan atau gambar dapat
memperlihatkan tulisan atau gambar yang berhubungan dengan
rokok, minuman keras, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
lainnya pada tokoh utama.
2) Isi yang menampilkan unsur kekerasan pada tokoh animasi dapat
menyerupai manusia.
3) Isi dapat menampilkan unsur darah, mutilasi, dan kanibalisme.
4) Isi dapat mengandung unsur humor dewasa yang berkonotasi
seksual.
5) Isi tidak menampilkan tokoh menyerupai manusia yang
memperlihatkan alat vital, payudara, dan/atau pantat.
6) Isi tidak menampilkan dan/atau memperdengarkan suara yang dapat
dikaitkan dengan kegiatan penyimpangan seksual.
22
7) Isi dapat mengandung horor yang berusaha menimbulkan rasa ngeri
dan menakutkan.
8) Isi dapat memiliki fasilitas interaksi dalm jaringan berupa
percakapan, multipemain, dan/atau transaksi keuangan.
9. Kelebihan dan Kekurangan dari Game Edukasi
Adapun kelebihan dan kekurangan dalam game edukasi menurut Ridoi
(2018) yaitu sebagai berikut:
a. Kelebihan
1) Melatih ketangksan
Bermain game bisa juga meningkatkan ketangkasan anak. Ada
fungsi kerja, bermain, sekaligus berolahraga.
2) Meningkatkan kemampuan belajar
Kompleksitas dari video game memberikan kesempatan anak anda
meningkatkan keterampilan kognitif dan penalarannnya.
3) Mengurangi stress
Tekanan belajar yang padat dan kegiatan ekstrakurikuler yang
banyak seringkali membuat anak menjadi stress sehingga dengan
bermain game akan mengurangi tingkat stress anak.
b. Kekurangan
1) Kurangnya provider untuk game edukasi membuat pembuatan game
edukasi terbatas sehingga penerapannya pada proses pembelajaran
kurang.
23
10. Definisi Microsoft Office Power Point
Microsoft Power Point merupakan salah satu software bagian dari
Microsoft yang menyediakan media presentasi dengan berbagai tools yang
telah disediakan. Seiring berkembangnya waktu, Microsoft Power Point
telah menyediakan berbagai versi, antara lain; Microsoft Power Point 2003;
Microsoft Power Point 2007; Microsoft Power Point 2010; Microsoft Power
Point 2013; dan yang terbaru adalah Microsoft Power Point 2016 dengan
tambahan fitur 3D dan Zoom Out/Zoom In Presentation.
Fungsi dari Microsoft Power Point yaitu, software ini sangat berguna
dalam mendukung kesuksesan sebuah presentasi. Dalam Microsoft Power
Point, kita dapat memasukkan elemen elemen seperti gambar dan video
tanpa batasan kapasitas elemen. Tak hanya, itu kita bisa membuat presentasi
kita lebih menarik dengan tools animation yang dapat membuat presentasi
kita bergerak layaknya video sehingga lebih menarik audience (EES, 2007
: 3).
Kelebihan Microsoft Power Point yaitu penggunaannya yang mudah
bagi pemula di mana fiturnya lebih mudah dimengerti. Tak hanya itu,
Microsoft Power Point 2013/2016 mampu menyimpan file Power Point kita
dalam berbagai bentuk format file. Salah satu di antaranya dalam bentuk
JPG/PNG/GIF, PDF, dan bahkan bisa dalam bentuk Video (Mp4 kualitas
720p).
24
11. Model Pembelajaran Kontestual
Model pembelajaran kontekstual (contekstual teaching and learning)
merupakan proses pembelajaran yang holistic dan bertujuan untuk
membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dan mengaitkannya
dengan konteks kehidupan mereka sehari hari. Adapun pengertian model
pembelajaran kontekstual menurut Elaine B. Johnson dalam Rusman (2011)
mengatakan pembelajaran kontekstual adalah sebuah system yang
merangsang otak untuk menyusun pola pola yang mewujudkan makna dan
menghubungkan muatan akademis dengan konteks kehidupan sehari hari
siswa. Jadi, pembelajaran konstekstual adalah usaha untuk membuat siswa
aktif dalam memompa kemampuan diri tanpa merugi menetapkan dan
mengaitkan dengan dunia nyata.
Wasti (2011) menyatakan model pembelajaran kontekstual
menerapkan prinsip belajar bermakna yang mengutamakan proses belajar,
sehingga siswa dimotivasi untuk menemukan pengetahuan sendiri dan
bukan melalui transfer pengetahuan dari guru. Dengan konsep tersebut.
Hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses
pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja
dan mengalami, bukan mentransfer dari guru ke siswa, strategi
pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil.
Susanto (2014) dalam bukunya mengatakan, pembelajaran kontekstual
difokuskan pada hal hal berikut yang disingkat dengan kata “REACT”
(Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Tranfering). Istilah istilah
tersebut telah diuraikan sebagai berikut:
25
a. Relating (keterkaitan atau relevansi); dimaksudkan bahawa belajar
dalam konteks pengalaman hidup.
b. Experiencing (pengalaman langsung); adalah belajar dalam konteks
pencarian dan penemuan.
c. Applying (aplikasi); belajar ketika pengetahuan diperkenalkan dalam
konteks penggunaannya.
d. Cooperating (kerjasama); belajar melalui konteks komunikasi
interpersonal dan saling berbagi.
e. Transferring (alih pengetahuan); belajar penggunaan pengetahuan
dalam suatu konteks atau situasi.
12. Langlah Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Konstekstual
Sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran konstekstual, guru harus membuat desain/skenario
pembelajaran sebagai pedoman umum dan sekaligus sebagai alat control
dalam pelaksanaannya. Pada intinya pengembangan model pembelajaran
kontekstual tersebut dalam pembelajaran dapat dilakukan melalui langkah
langkah sebagai berikut;
a. Mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar
lebih bermakna, apakah dengan bekerja sendiri, dan mengkonstruksi
pengetahuan dan keterampilan baru siswa.
b. Melaksanakan kegiatan inkuiri untuk semua topik yang diajarkan.
c. Mengembangkan sifat ingin tahu melalui pertanyaan pertanyaan.
d. Menciptakan masyarakat belajar, seperti melalui kegiatan kelompok
berdiskusi, tanya jawab, dan lain sebagainya.
26
e. Menghadirkan contoh pembelajaran melalui ilustrasi, model, bahkan
media yang sebenarnya.
f. Membiasakan anak melakukan refleksi setiap kegiatan pembelajaran
yang dilakukan.
g. Melakukan penilaian secara objektif, yaitu melalui kemampuan yang
sebenarnya pada setiap siswa.
13. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kontekstual
Menurut Huriah (2018) ada kelebihan dan kekurangan dalam model
pembelajaran kontekstual, antara lain sebagai berikut:
a. Kelebihan CTL
1) Pembelajaran jadi lebih bermakna dan rill, artinya siswa dituntut
untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di
sekolah dan di kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab
dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan
kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi
secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan
tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah
dilupakan.
2) Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan
konsep kepada mahasiswa karena metode pembelajaran CTL
menganut aliran konstruktuvisme, di mana seorang mahasiswa
dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri.
27
b. Kelemahan CTL
1) Guru lebih intensif dalam membimbing karena dalam model CTL
guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas dosen
adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama
untuk menemukan pengetahuan dan keterampilan baru bagi siswa.
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau
menerapkan sendiri ide ide dan mengajak dengan sadar
menggunakan startegi strategi mereka sendiri untuk belajar. Namun,
dalam konteks ini tentunya dosen memerlukan perhatian dan
bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran
sesuai dengan apa yang diterapkan semula.
14. Sintaks Pembelajaran
Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran CTL dengan Media Game
Interaktif
Fase Peran Pengajar Peran Siswa
Kontruktivisme
Guru membangun dan
menyusun
pengetahuan baru
dalam struktur kognitif
siswa berdasarkan
pengelaman
(pemberian
pengetahuan awal)
Siswa melihat,
mengamati,
membaca,
mendengar, dan
menyimak penjelasan
materi dari guru
Inquiry
Guru membimbing
siswa untuk berpikir
kritis berdasarkan dari
penjelasan awal guru
sesuai dengan media
presentasi Power Point
yang ditampilkan
Siswa mengajukan
pertanyaan,
merumuskan masalah,
dna menyimpulkan
jawaban dari hasil
pertanyaan sesuai
dengan materi ajar. Questioning
Guru membangun sifat
ingin tahu siswa
dengan mengajukan
pertanyaan dari
28
rumusan rumusan
masalah yang
diperoleh
Learning Community
Guru membagi siswa
menjadi 5-6 kelompok
dan mulai
membagikan LKS
(Game Interaktif)
Siswa berdiskusi
tentang materi ajar,
mengolah informasi,
dan menyimak
penjelasan media
game interaktif dari
guru
Modeling
Siswa akan dituntun
bagaimana cara
menggunakan Game
Interaktif di LKS
mereka dan mulai
mengerjakan secara
individu dalam
kelompok.
Siswa dalam
kelompok
mengerjakan game
interaktif.
Reflection
Guru akan mulai me-
review hasil belajar
siswa
Siswa menyampaikan
hasil diskusi tentang
materi ajar, dan
mempresentasikan
hasil diskusi
Authentic Assesment
Guru melakukan
penilaian terhadap
hasil belajar siswa
sesuai dengan hasil
belajar yang siswa
dapatkan (penilaian
dilakukan secara
objektif) agar hasil
yang diperoleh benar
benar sesuai dan
mewakili kemampuan
siswa
Siswa mempersiapkan
diri untuk pelajaran
selanjutnya
Sumber: modifikasi peneliti
29
15. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Belajar menurut Winkle (1987) adalah suatu kegiatnuran yang
dilakukan peserta didik yang melibatkan seluruh mental dan psikis yang
mengakibatkan terjadinya perubahan pengelolaan pemahaman yang
berlangsung interaksi aktif dalam lingkungan. Menurut Surya (1981)
belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan peserta didik untuk
mendapatkan suatu perubahan tingkah laku secara menyeluruh dari
pengalaman peserta didik melalui interaksi dari lingkungannya
(Susanto, 2013).
b. Hakikat Hasil Belajar
Hasil belajar pada hakikatnya merupakan tingkat penguasaan yang
dicapai oleh peserta didik mencakup bidang kognitif, afektif, dan
psokomotorik.
1) Aspek kognitif
Aspek ini mencakup kegiatan otak yang di mana aspek ini
melibatkan seluruh aktifitas otak yang di mana mencakup
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi,
dan berkreasi.
2) Aspek afektif
Ranah afektif merupakan sikap yang menunjukkan arah
pertumbuhan secara bertiniah yang berkaitan dengan nilai dan sikap.
Dengan demikian siswa mampu menilai dan mengambil sikap dalam
menentukan tingkan lakunya.
30
3) Aspek psikomotorik
Menurut Bloom (2014) psikomotorik berkaitan dengan hasil
belajar yang diraih melalui kapasitas manipulasi yang mengikut
sertakan otot dan kekuatan fisik. Hasil belajar psikomotorik akan
tampak dalam bentuk soft skill ketika seseorang maupun suatu
kelompok bertindak.
c. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Hidayat (2007) dalam bukunya mengemukakan bahwa
dalam proses belajar banyak faktor faktor yang mempengaruhi selama
melakukan proses belajar. Faktor yang dapat mempengaruhi hal
tersebut, di antara faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal merupakan faktor yang datangnya dari diri sendiri,
seperti kurang lengkapnya anggota tubuh atau kondisi tubuh (kesehatan
dan kecacatan tubuh), selain itu dapat pula faktor psikologis, yaitu
berupa kecerdasan (IQ), minat, perhatian, bakat, motif, dan lain lain.
Adapun faktor eksternal, turut pula menentukan terhadap kondisi
belajar, faktor ini merupakan faktor yang datangnya dari luar individu,
atau faktor lingkungan di mana seseorang berada, seperti lingkungan
keluarga (orang tua, suasana rumah, dan kondisi ekonomi keluarga),
faktor lingungan sekolah (kurikulum, hubungan social antara guru dan
siswa, siswa dengan siswa, alat pelajaran, pelaksanaan disiplin sekolah,
keadaan sekolah, dan sebagainya), dan bentuk kehidupan kehidupan
atau lingkungan di masyarakat, corak kehidupan tetangga dan lain
sebagainya.
31
16. Materi Substansi Materi Genetik
a. Materi Genetik
Materi genetik merupakan materi yang diwariskan oleh induk
kepada keturunannya sehingga keturunan memiliki sifat sama seperti
induknya. Materi genetik meliputi gen dan kromosom.
1) Gen
Gen merupakan unit terkecil pembawa sifat keturunan atau
hereditas. Gen-gen terletak pada kromosom secara teratur dalam
satu deretan linier dan lurus berurutan. Setiap gen menduduki tempat
tertentu dalam kromosom yang dinamakan lokus gen. Gen terdiri
atas protein asam nukleat (DNA dan RNA).
Gen biasanya diberi simbol dengan huruf pertama dari suatu
sifat. Gen yang dominan (berkuasa) dinyatakan dengan huruf besar,
sebaliknya sifat resesif (yang dikalahkan) dinyatakan dengan huruf
kecil. Misalnya:
T : simbol untuk tanaman berbatang tinggi.
t : simbol untuk gen yang menentukan batang pendek.
Karena tanaman merupakan individu diploid, maka simbol
tanaman ditulis dengan huruf dobel, misalnya:
TT : simbol untuk tanaman berbatang tinggi
tt : simbol untuk tanaman berbatang pendek
Fungsi gen, yaitu menyampaikan informasi genetik kepada
generasi berikutnya, sebagai penentu sifat yang diturunkan, serta
mengatur perkembangan dan metabolisme.
32
a) RNA
Susunan RNA (Ribose Nucleid Acid) atau ARN (Asam
Ribosa Nukleat) mirip dengan DNA, yaitu terdiri atas gugus
fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen. Bedanya, gula pentosa
pada RNA berupa gula ribosa. Selain itu, salah satu basa
nitrogennya, yaitu timin pada DNA, digantikan dengan urasil
(U) pada RNA. RNA memiliki bentuk pita tunggal dan tidak
berpilin.
RNA memainkan peran penting dalam ekspresi gen dan
katalisisi kimia dari kedua pembentukan ikatan peptida molekul
RNA lain. Fungsi utama RNA adalah untuk membawa salinan
dasar asam deoksiribonukleat suatu organisme (DNA) informasi
ke dalam protein baru pembentuk sel.
Gambar 2.1 DNA dan RNA
Sumber:
https://cdn.technologynetworks.com/tn/images/thumbs/jpeg/640_360/what-
are-the-key-differences-between-dna-and-rna-296719.jpg
33
2) Kromosom
Kromosom terdiri atas benang-benang halus bagian dari DNA
yang berisi rangkaian gen pembawa sifat. Sepasang kromosom yang
berasal dari induk jantan dan betina disebut kromosom homolog, yaitu
kromosom yang mempunyai bentuk, fungsi, dan komposisi yang
sama. Jumlah kromosom dalam sel tubuh disebut diploid (2n). adapun
jumlah kromosom dalam sel kelamin dinamakan haploid (n), karena
hanya memiliki separuh dalam jumlah kromosom dalam sel tubuh.
Dua perangkat atau dua set kromosom haploid dari suatu spesies
disebut genom.
Dalam inti sel, kromosom memiliki lima bagian bagian utama,
yang di mana antara lain:
a) Lengan atau kromatid, adalah badan kromosom yang berisi
kromonema, yaitu benang benang kromosom yang dikelilingi oleh
matriks. Bagian inti berwarna lebih gelap karena menyerap zat
warna.
b) Sentromer atau kinetokor adalah pusat kromosom yang membagi
kromosom menjadi dua lengan. Bagian ini berwarna lebih terang
karena kurang menyerap zat warna.
c) Kromomer adalah bagian dar kromonema yang mengalami
penebalan. Di dalamnya, terdapat lokus yang menjadi tempat
kedudukan gen.
34
d) Telomere adalah bagian ujung kromosom dengan fungsi untuk
menghalangi terjadinya pelekatan antar kromosom serta menjaga
agar DNA di dalamnya tidak mudah terurai.
e) Satelit adalah ujung kromosom yang mengalami konstruksi
sekunder
Gambar 2.2. Bagian Bagian Kromosom
Sumber:https://i0.wp.com/quipperhome.wpcomstaging.com/wp-
content/uploads/2018/04/6028c-mari-kenali-tubuh-kita-lebih-jauh-dengan-belajar-
pengertian-kromosom-1.png
Menurut letak sentromer terhadap lengan kromatin, dikenal
empat macam kromosom.
a) Kromosom metasentrik, yaitu apabila sentromer terletak di tengah,
sehingga kromosom tampat terbagi menjadi dua lengan yang sama
panjang seperti huruf ‘V’.
b) Kromosom submetasentrik, yaitu apabila sentromer terletak
submedian, sehingga kromosom tampak seperti huruf ‘J’.
35
c) Kromosom akrosentrik, yaitu apabila sentromer terletak
subterminal, sehingga kromosom tampak lurus seperti batang.
d) Kromosom talosentrik, yaitu apabila sentromer terletak di ujung
kromosom, sehingga kromosom tampak hanya terdiri dari satu
lengan saja.
Gambar 2.3. Macam kromosom menurut letak sentromer
Sumber:
https://quipper-video-wordpress.s3.amazonaws.com/images/2018/04/Mari-
Kenali-Tubuh-Kita-Lebih-Jauh-dengan-Belajar-Pengertian-Kromosom-2.png
36
B. Kerangka Berpikir
Salah satu Misi SMA Muhammadiyah Limbung adalah pembelajaran
efektif untuk mencapai prestasi akademik yang optimal, namun sepertinya Misi
tersebut belum bisa terpenuhi terutama pada mata pelajaran Biologi.
Beberapa masalah yang peneliti temukan saat observasi awal adalah, guru
pada mata pelajaran Biologi, kurang menggunakan media dan lebih pada
pemberian tugas kepada siswa. Guru memang menguasai materi yang
diajarakan, hanya saja pada proses pembelajaran kurang menggunakan media
sehingga materi menjadi mengambang di pikiran siswa. Tidak hanya itu, nilai
KKM pada pelajaran Biologi adalah 80 sedangkan hasil belajar siswa kelas XII
MIA sebagian besar masih di bawah KKM.
Kurangnya penggunaan media atau kemungkinan media pembelajaran
yang digunakan guru kurang tepat sehingga hasil belajar siswa tidak maksimal.
Maka dari itulah, peneliti menginginkan adanya sebuah perubahan dalam
peningkatan hasil belajar siswa kelas XII MIA I SMA Muhammadiyah
Limbung. Dengan menggunakan media Game Interaktif dan presentasi Power
Point selama pembelajaran berlangsung mampu meningkatkan hasil belajar
siswa.
Media Game Interaktif presentasi Power Point materi substansi materi
genetik, tidak hanya sekedar meningkatkan hasil belajar namun juga diharapkan
mampu meningkatkan minat siswa dalam proses pembelajaran berlangsung
dengan tampilan Power Point yang menarik sehingga siswa aktif dan proses
pembelajaran berlangsung dengan kondusif. Secara sistematif, kerangka
berpikir penelitian ini dapat di lihat pada bagan berikut:
37
Bagan 2.1. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis
Ada pengaruh penggunaan media Game Interaktif terhadap hasil belajar
materi substansi materi genetik siswa kelas XII MIA SMA Muhammadiyah
Limbung Kabupaten Gowa.
Proses pembelajaran biologi siswa kelas
XII MIA SMA Muhammadiyah Limbung
Kabupaten Gowa
Masalah yang dihadapi:
1. Hasil belajar siswa di bawah KKM
2. Kurangnya penggunaan media pada
saat proses pembelajaran berlangsung
Game interaktif
memiliki pengaruh
terhadap hasil belajar
siswa
Penggunaan media game interaktif
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu (quasy
experiment) di mana penelitian ini merupakan rancangan penelitian yang
dilakukan pada kondisi yang tidak memungkinkan mengontrol atau
memanipulasikan semua variable yang relevan. Metode penelitian
eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk
mencapai pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi
yang terkendali.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah Quasy Experiment
(eksperimen semu) karena penelitian ini mempunyai kelompok kontrol.
Meskipun memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen
(Sugiyono, 2018). Jenis desain penelitian Quasi Experiment yang diambil
adalah tipe Post-Test Only Control Group Design.
Post-Test Only Control Group Design di gambarkan pada rumus
seperti di bawah ini:
Tabel 3.1. Desain Penelitian
Kelas Eksperimen X O3
Kelas Kontrol - O4
Sumber: (Sugiyono, 2018)
39
Keterangan:
X : Perlakuan (kelas eksperimen) dengan menggunakan game
interaktif.
- : Tidak diberikan perlakuan game interaktif
O3 : Hasil Pre-Test kelas kontrol.
O4 : Hasil Post-Test kelas kontrol.
3. Waktu dan Tempat
Adapun penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Muhammadiyah
Limbung, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa. Waktu pelaksanaan
penelitian rencananya akan berlangsung pada bulan Oktober-November
Tahun Ajaran 2019/2020.
4. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, antara lain sebagai
berikut:
a. Observasi
Observasi dilakukan dengan wawancara dan konsultasi dengan mata
pelajaran biologi kelas XII MIA di SMA Muhammadiyah Limbung.
Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengumpulkan informasi
mengenai masalah masalah yang ada dalam dalam proses belajar
mengajar biologi terutama mengenai hasil belajar siswa. Tak lupa juga
observasi dilakukan untuk mengetahui jumlah siswa dan kelas serta
fasilitas sekolah yang bias digunakan untuk mendukung penelitian
berlangsung.
40
b. Persiapan
Tahap persiapan yang dilakukan adalah mengurus segala persuratan
dan beberapa dokumen lainnya yang nantinya akan dibutuhkan untuk
melakukan penelitian di sekolah. Tak lupa pula, peneliti akan menyusun
perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian yang nantinya akan
divalidasi untuk menguji kelayakan instrumen selama proses
pengumpulan data penelitian berlangsung.
c. Pelaksanaan
Penelitian di dalam kelas sendiri sesuai dengan RPP (Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran), yaitu dilakukan selama 5 kali pertemuan
pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pertemuan pertama adalah
pelaksanaan instruksi simulasi game interaktif, 3 pertemuan berikutnya
adalah proses pembelajaran di dalam kelas, dan pertemuan terakhir
adalah pelaksanaan Post-Test. Model pembelajaran yang digunakan di
dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah model pembelajaran
konstekstual dengan bantuan media presentasi Power Point. Sedangkan,
game interaktif sendiri digunakan sebagai LKS (Lembar Kerja Siswa)
pada kelas eksperimen.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IPA SMA
Muhammadiyah Limbung dengan jumlah keseluruhan 101 orang. Adapun data
jumlah siswa kelas XII IPA SMA Muhammadiyah Limbung sebagai berikut:
41
Tabel 3.2. Jumlah Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah Limbung
Kelas XII Jumlah Siswa
MIA I 34
MIA II 34
MIA III 33
Sumber: Data Murid SMA Muhammadiyah Limbung tahun 2019/2020
Adapun penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan jenis
Probability Sampling di mana jenis sampel ini dipilih secara acak dan semua
unsur atau elemen dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama. Teknik
Probability Sampling yang dipilih yaitu dengan Random Sampling yaitu teknik
penentuan sampel dengan cara pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu
(Sugiyono, 2018). Dari teknik pengambilan sampel tersebut didapatkanlah
kelas kontrol dan kelas eksperimen. Adapun kelas yang menjadi sampel dalam
penelitian ini disajikan pada tabel 3.3 sebagai berikut:
Tabel 3.3. Sampel Kelas Penelitian
Nama Kelas Sampel Kelas Jumlah
Kelas Eksperimen XII MIA I 34
Kelas Kontrol XII MIA II 34
Jumlah 68
C. Definisi Operasional
1. Media Game Interaktif
Media Game Interaktif merupakan salah satu media yang
digunakan/dimainkan melalui perangkat elektronik seperti komputer, alat
konsol, atau ponsel. Game Interaktif di sini bersifat edukasi yang berisikan
cakupan materi dan latihan soal dengan tampilan menarik yang mampu
dimainkan secara kelompok ataupun perorangan.
42
2. Hasil Belajar (Kognitif)
Hasil belajar kognitif merupakan tingkat penguasaan materi yang telah
dicapai oleh siswa setelah melalui proses pembelajaran dan evaluasi yang
dilihat dari kelulusan nilai KKM yang dicapai siswa yang dilihat dari tingkat
pemahaman, penerapan, dan analisis siswa.
D. Variabel Penelitian
Variable adalah adalah objek penelitian yang menjadi titik perhatian suatu
peneliti (Waluyo, 2007). Variable suatu penelitian dibagi menjadi dua yaitu
variable bebas (Independen) dan variable terikat (Dependen).
1. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas (independen) merupakan variable yang mempengaruhi atau
yang menjadi penyebab dari adanya perubahan dari variable terikat
(dependen). Dalam penelitian ini, variable bebasnya adalah media game
interaktif.
2. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikan (dependen) adalah variable yang dipengaruhi atau yang
berubah dari adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel
terikatnya adalah hasil belajar siswa.
E. Instrumen Penelitian
Adapun intrumen penelitian yang digunakan pada peningkatan hasil belajar
siswa adalah dengan dua cara, yaitu dengan Tes dan Non-Tes sebagai berikut:
1. Tes
Tes adalah salah satu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif
untuk memperoleh data dengan cara yang cepat. Tes dalam penelitian ini
43
menggunakan Post-Test dalam bentuk pilihan ganda yang berjumlah 30
nomor. Post-Test adalah tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar
siswa setelah diberikannya materi ajar (game interaktif).
2. Non-Test
Non-tes sendiri yaitu dengan observasi dan dokumentasi. Observasi
sendiri dilakukan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan awal yang
ada di sekolah tersebut. Observasi dilakukan dengan cara wawancara
dengan guru mengenai masalah yang ada selama proses pembelajaran
berlangsung. Dokumentasi dilakukan untuk mengabadikan proses
penelitian selama penelitian berlangsung.
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk tercapainya suatu keberhasilan dalam suatu penelitian, dibutuhkan
teknik pengumplan data yang konkret. Adapun pada penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data dengan Post-Test.
G. Teknik Analisis Data
Dalam upaya mengetahui bagaimana hasil belajar siswa dalam materi
pewarisan sifat setelah digunakannya Game Interaktif (pada kelas eksperimen)
dan presentasi materi dengan Power Point menggunakan model pembelajaran
kontekstual, peneliti melakukan teknik analisis data dengan teknik analisis data
statistik deskriptif dan teknik analisis data statistik inferensial.
1. Teknik Analisis Data Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif membahas cara pengumpulan, peringkasan,
penyajian data sehingga diperoleh informasi yang lebih mudah dipahami
(Muchson, 2017). Teknik ini mendeskripsikan data yang sudah ada dan
44
disajikan dalam bentuk table, diagram, grafik, atau disajikan dalam bentuk
lainnya beserta uraian uraian singkat.
Pada teknik analisis data ini, data yang dianalisis adalah hasil belajar
siswa dan aktifitas siswa. Untuk hasil belajar siswa terlebih dahulu
dibandingkan dengan kriteria penilaian hasil belajar dengan lima kategori,
sebagai berikut:
Tabel 3.4. Kriteria Penilaian Hasil Belajar
Aspek yang Dianalisis Kategori
80-100 Baik Sekali
66-79 Baik
56-65 Cukup
40-55 Kurang
30-39 Gagal
Sumber: (Arikunto, 2016)
Menurut Masyhud (2013), untuk membuat interval presentase dan
kategori kriteria penilaian hasil observasi aktifitas siswa sebagai berikut:
Tabel 3.5. Kriteria Penilaian Aktifitas Belajar Siswa
No Interval Nilai Kategori
1 76-100 % Sangat Baik
2 51-75 % Baik
3 26-50 % Cukup Baik
4 0-25 % Kurang Baik
Sumber: (Masyhud (2013) dalam Nuraini, dkk, 2018)
2. Teknik Analisis Data Statistik Inferensial
Statistik Inferensial membahas mengenai cara menganalisis data serta
mengambil kesimpulan (berkaitan dengan estimasi parameter dan pengujian
hipotesis). Metode ini sering disebut statistika induktif karena kesimpulan
yang ditarik berdasarkan pada informasi dari sebagian data saja (Muchson,
2017). Pada teknik analisis data statistik inferensial, peneliti menggunakan
45
bantuan software SPSS 25. Uji yang digunakan yaitu uji normalitas, uji
homogenitas, dan uji hipotesis.
a. Uji Normalitas
Data dari setiap variable yang dianalisis harus berdistribusi normal.
Oleh karena itu, sebelum uji hipotesis harus terlebih dahulu melakukan
uji normalitas data (Sugiyono, 2018). Uji normalitas dilakukan dengan
bantuan software SPSS 25. Data dikatakan berdistribusi normal, jika
angka signifikan (Sig) > 0,05.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas
penelitian (sample) kelas kontrol dan eksperimen mempunyai variasi
homogen atau tidak. Uji homogenitas dua buah variable dapat dilakukan
dengan Homogenity of Varience Test pada software SPSS 25. Kriteria
untuk uji homogenitas dua variabel dikatakan signifikan jika nilai
signifikannya > 0,05, yang dapat diartikan bahwa pada setiap kelompok
sama.
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan cara perhitungan sehingga pada
setiap rumus masalah dapat ditemukan jawabannya secara kuantitatif
(Sugiyono, 2018). Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan sebelum dan setelah diberikan perlakuan. Dalam hipotesis
ada H1 (adanya pengaruh penelitian) dan H0 (tidak adanya pengaruh
penelitian). Taraf signifikan yang digunakan adalah ɑ = 0,05. Jika nilai
sig>ɑ, maka H0 diterima. Namun, jika nilai sig<ɑ maka H0 ditolak. Uji
46
hipotesis sendiri menggunakan bantuan software SPSS 25 dengan uji
Independent T-Test.
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di SMA Muhammadiyah Limbung
Kabupaten Gowa. Sampel yang digunakan adalah kelas XII MIA dengan
XII I sebagai kelas eksperimen dan MIA II sebagai kelas kontrol dengan
keseluruhan jumlah populasi siswa MIA XII sebanyak 104 siswa. Sebelum
proses pembelajaran dimulai, diberikan terlebih dahulu pre-test (lampiran
B.1) yang di mana dilakukan untuk mengukur sejauh mana kemampuan
dasar siswa mengenai materi substansi materi genetik. Kemudian,
dilakukanlah penelitian sebanyak tiga kali pertemuan dengan kelas
eksperimen diberikan penggunaan game interaktif dengan model
pembelajaran CTL dan presentasi power point, sedangkan pada kelas
kontrol tidak diberikan penggunaan game interaktif tapi tetap diberikan
model pembelajaran CTL dan presentase power point. Setelah dilakukannya
penelitian pada kedua kelas sampel, maka dilakukanlah post-test (lampiran
B.2) untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa setelah melalui
proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMA Muhammadiyah
Limbung, maka diperolehlah data-data yang didapatkan melalui soal tes
hasil belajar pre-test dan post-test dengan jumlah butir soal sebanyak 30
nomor, untuk mengetahui hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Kemudian, adapun lembar observasi aktifitas siswa (lampiran
48
C.1) selama proses pembelajaran berlangsung dengan jumlah butir aktifitas
yang dinilai sebanyak 14 butir.
Terdapat dua macam hasil analisis data yang disajikan antara lain
analisis data deskriptif dan analisis data inferensial yang diuraikan sebagai
berikut:
1. Analisis Data Deskriptif
Analisis data deskriptif merupakan hasil analisis data yang nantinya
akan menunjukkan deskripsi dari hasil belajar biologi siswa pada mater
Substansi Materi Genetik yang diperoleh dari kedua sampel kelas yaitu
kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen diberikan perlakuan
yaitu Game Interaktif sebagai LKS, sedangkan kelas kontrol tak diberikan
perlakuan. Tapi, kedua kelas tetap diterapkan model pembelajaran CTL dan
Power Point materi.
Hasil dari analisis data deskriptif pada materi Substansi Materi
Genetik pada kelas kontrol dan kelas eksperimen disajikan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 4.1 Pengolahan Data Statistik Deskriptif Skor Hasil Tes Belajar
Materi Substansi Materi Genetik Secara Umum Siswa Kelas
XII MIA I dan XII MIA II SMA Muhammadiyah Limbung
Statistik Post-Test Kelas
Eksperimen
Post-Test Kelas
Kontrol
Jumlah Sampel 34 34
Skor Maksimum 93.3 86.6
Skor Minimum 66.6 70
Mean 80.847 78.097
Varians 41.357 48.548
Range 26.7 23.3
Standar Defisiasi 6.4309 6.9676
49
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa pada kelas Eksperimen dan
kelas Kontrol masing masing menggunakan 34 sampel. Pada kelas
Eksperimen yang diberikan perlakuan Game Intereaktif, memperolah skor
maksimum pada Post-test 93.3 dan skor minimum 66.6. Adapun nilai rata
rata (mean) pada Post-test sebesar 80.847. Kemudian, standar defisiasi pada
Post-test 6.4309. Selanjutnya, pada kelas Kontrol yang tidak diberikan
perlakuan Game Interaktif, mendapatkan skor maksimum pada Post-test
sebesar 86.6, sedangkan skor minimum Post-test 70. Kemudian, skor rata
rata (mean) Post-test 78.097. Adapun standar defisiasi pada Post-test
sebesar 6.9676.
Data skor hasil belajar siswa materi substansi materi genetik
ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui kategorisasi
penilaian hasil skor tes belajar siswa materi substansi materi genetik sebagai
berikut:
Tabel 4.2. Kategorisasi Hasil Tes Hasil Belajar Siswa Materi Susbstansi
Materi Genetik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Interval
Skor Kategori
Frekuensi Kelas
Esperimen
Frekuensi Kelas
Kontrol
80-100 Baik Sekali 23 18
66-79 Baik 11 16
56-65 Cukup 0 0
40-55 Kurang 0 0
30-39 Gagal 0 0
Sumber: Arikunto (2016)
Dilihat pada tabel 4.2 dapat disimpulakan bahwa perolehan hasil tes
hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak ada siswa yang
mendapatkan skor dengan kategori gagal, kurang, dan cukup. Sementara,
dapat dilihat pula sebanyak 23 siswa dikelas eksperimen mendapatkan skor
50
80-100 dengan kategori baik sekali dan 11 orang mendapatkan skor 66-79
dengan kategori baik. Sedangkan, pada kelas kontrol terdapat 18 siswa yang
mendapatkan skor 80-100 dengan kategori baik sekali, dan sebanyak 16
siswa yang mendapatkan skor 66-79 dengan kategori baik. KKM yang
berlaku di SMA Muhammadiyah Limbung untuk kelas XII adalah 80. Maka
dari itu, siswa yang mendapatkan skor pada interval 80-100 sudah lulus
KKM. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa, ada pengaruh
penggunaan game interaktif terhadap hasil belajar siswa di mana jumlah
siswa yang lulus KKM dikelas eksperimen lebih banyak dibandingkan
dengan siswa yang lulus KKM pada kelas kontrol.
Selanjutnya, untuk lebih mempermudah pengkategorian hasil belajar
siswa kelas XII MIA I dan XII MIA II di SMA Muhammadiyah Limbung,
dapat dilihat pada grafik sebagai berikut;
Grafik 4.1. Grafik Kategori Hasil Tes Hasil Belajar Siswa Materi
Substansi Materi Genetik Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
0
5
10
15
20
25
Baik Sekali Baik Cukup Kurang Gagal
23
11
0 0 0
1816
0 0 0
Fre
kuen
si
Kategori
Eksperimen Kontrol
51
2. Analisis Data Inferensial
Teknik analisis data inferensial dilakukan untuk menjawab hipotesis
penelitian. Untuk keperluan uji hipotesis ini maka dilakukan uji normalitas,
uji homogenitas, dan uji hipotesis.
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas yang digunakan menggunakan bantuan SPSS 25
dengan uji Normality Test (Kolmogorov-Smirnov). Data dikatakan
berdistribusi normal, jika nilai siginifikan (Sig) > 0,05. Adapun hasil
analisis uji normalitas dilampirkan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3. Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pre-Test dan Post-Test
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Nilai Signifikan
Post-Test Eksperimen 0,200
Post-Test Kontrol 0,106
Berdasarkan tabel 4.4, dapat dilihat bahwa data hasil belajar baik
kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki sig > 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa kelompok data tersebut berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Berdasarkan hasil data dari uji normalitas yang dilakukan,
didapatkanlah data dari sampel berdistribusi normal. Setelah melakukan
uji normalitas tersebut, selanjutnya dilakukan uji homogenitas yang di
mana bertujuan untuk mengetahui tingkat kesamaan varians antara dua
kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data
dikatakan homogen apabila nilai signifikan (Sig) > 0,05. Uji
homogenitas dua buah variabel dapat diperoleh melalui uji Homogenity
52
of Variance Test dengan bantuan SPSS 25. Adapun hasil analisis uji
homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4. Rekapitulasi Uji Homogenitas Post-Test Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Pos-Test
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Sig 0,520
Berdasarkan tabel 4.5, dapat dilihat hasil dari uji homogenitas
varians yang diperoleh dari nilai Post-Test kelas eksperimen dan kelas
kontrol, mendapatkan hasil signifikan 0,520 > 0,05. Dari hasil tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa data skor hasil belajar siswa materi
substansi materi genetik pada kelas eksperimen menggunakan Game
Interaktif dengan model pembelajaran CTL dan presentasi Power Point
dan kelas kontrol yang hanya menggunakan model pembelajaran CTL
dan presentasi Power Point memiliki varians yang homogen.
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan uji Anova pada SPSS 25. Uji hipotesis dilakukan untuk
menguji apakah ada tidaknya pengaruh penggunaan Game Interaktif
terhadap hasil belajar materi substansi materi genetik.
Adapun kriteria penerimaan data apakah terdapat perngaruh atau
tidak berdasarkan nilai signifikan yang keluar dari output SPSS sebagai
berikut:
a. Jika nilai sig. > 0,05, maka Game Interaktif tidak memberikan
pengaruh.
b. Jika nilai sig, < 0,05, maka Game Interaktif memiliki pengaruh.
53
Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis
Variabel Nilai Signifikan
Hasil Belajar Siswa 0,033
Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat bahwa uji hipotesis yang
dilakukan pada hasil belajar kelas eksperiemn dan kelas kontrol
diperoleh nilai signifikan 0,033 < 0,05. Maka dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dna H1 diterima karena nilai signifikan
lebih kecil dari 0,05. Jadi, ada pengaruh penggunaan media Game
Interaktif terhadap hasil belajar siswa.
3. Deskripsi Aktivitas Belajar Kelas XII MIA I Materi Substansi Materi
Genetik
Hasil pengamatan aktivitas siswa kelas XII MIA I selama
berlangsunya penelitian tercatat aktivitas yang terjadi pada setiap siswa
selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan Game
Interaktif. Aktivitas siswa diperoleh melalui lembar observasi pada setiap
pertemuan selama proses belajar mengajar berlangsung. Hasil pengamatan
aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran selama 3 kali pertemuan
dinyatakan dalam presentase sebagai berikut:
Tabel 4.6. Deskripsi Hasil Presentase dan Kriteria Aktifitas Siswa
Pertemuan Presentase (%) Kategori
I 76,25 Sangat Baik
II 74,35 Baik
III 67,85 Baik
Sumber: (Masyhud (2013) dalam Nuraini, dkk, 2018)
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, hasil pengamatan aktivitas siswa mulai
dari pertemuan pertama hingga pertemuan kelima menunjukkan bahwa
54
kriteria aktivitas siswa yang telah ditentukan peneliti yaitu, pada pertemuan
kedua, aktivitas siswa mendapatkan presentase 76,25% dengan kategori
Sangat Baik. Pada pertemuan ketiga aktivitas siswa mencapai 74,35%
dengan kategori Baik. Kemudian pada pertemuan keempat aktivitas siswa
mencapai 67,85% dengan kategori baik. Meskipun pada pertemuan kedua
dan ketiga berada pada kategori baik, namun aktivitas belajar siswa
meningkat selama tiga kali tatap muka di dalam kelas, yang dapat dilihat
pada lampiran C.2 pada butir 11 dari kategori aktivitas siswa yang dinilai.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa selama proses
pembelajaran materi substansi materi genetik dengan menggunakan media
game interaktif telah mencapai kriteria aktif.
55
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa yang diajar
menggunakan game interaktif dengan siswa yang diajar tidak menggunakan
game interaktif.
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif pada tabel 4.1 dan
kategorisasi hasil tes hasil belajar siswa pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa yang menggunakan game interaktif pada kelas eksperimen
lebih banyak yang lulus KKM dibandingkan siswa pada kelas kontrol yang
tidak menggunakan game interaktif. Selanjutnya, dari hasil analisis data
inferensial pada tabel 4.5. pada uji hipotesis pada hasil belajar siswa (Post-Test)
mendapatkan nilai signifikan sebesar 0,033 yang di mana nilai signifikan
tersebut lebih kecil dari nilai signifikan ɑ 0,05, berarti dapat disimpulkan bahwa
H0 (tidak ada pengaruh) ditolak dan H1 (ada pengaruh) diterima.
Dari hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa penggunaan game
interaktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Media game Interaktif adalah
media yang digunakan/dimainkan melalui perangkat elektronik seperti
komputer, alat konsol, atau ponsel. Game Interaktif di sini bersifat edukasi yang
berisikan cakupan materi dan latihan soal dengan tampilan menarik yang
mampu dimainkan secara kelompok ataupun perorangan. Game interaktif
dalam pengaplikasiannya di dalam kelas sangatlah mudah, yang didukung oleh
animasi dan visual menarik sehingga dapat membuat semangat belajar siswa
lebih meningkat. Penggunaan yang mudah ini maksudnya adalah, game
56
interaktif disajikan di dalam power point yang tentunya hampir semua
perangkat komputer secara umum punya Ms Office.
Konten isi dari game interaktif ini untuk bisa memudahkan siswa lebih
paham dan daya ingat serta daya pikir siswa tentang materi meningkat, disajikan
dengan lebih banyak gambar yang menyerupai bentuk asli dari subjek yang
dibahas. Misalnya pada materi gen dan kromosom, untuk membuat siswa bisa
melihat lebih jelas tentang struktur kromosom, maka dibuatlah sesimple
mungkin agar lebih mudah dipahami dan ditelaah setiap bagiannya dari bentuk
asli kromosom yang konkret. Agar lebih memahami lagi struktur dan fungsi
setiap bagian kromosom disajikanlah dalam bentuk permainan game sehingga
penguasaan mengenai materi bagi siswa bisa lebih meningkat. Begitupula pada
setiap materi tentang substansi materi genetik.
Game interaktif ini dalam pegaplikasiannya tidak langsung diberikan,
mengingat bahwa penggunaan game interaktif ini adalah sebagai lembar kerja
siswa. Untuk menstimulus siswa sebelum mengerjakan game interaktif, terlebih
dahulu diberikan rangsangan serupa, yaitu dengan presentasi materi dengan
power point juga. Dari visual materi yang disajikan di dalam power point
(lampiran A.6) yang ditampilkan dengan perpaduan warna yang fresh, animasi
yang dirancang sedemikian rupa, dan isi materi yang mudah dipahami oleh
siswa tentunya akan membuat siswa lebih semangat dalam mengerjakan game
interaktif. Mengingat game bukanlah hal baru lagi bagi anak usia remaja,
tentunya game interaktif akan membuat antusias belajar siswa lebih meningkat
sehingga proses pembelajaran di dalam kelas lebih efektif yang tentunya
dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar.
57
Pembahasan di atas didukung pada aktivitas belajar siswa yang dapat
dilihat pada lampiran C.2 dan tabel 4.6 menunjukkan bahwa aktivitas belajar
siswa selama penggunaan media game interaktif sudah dalam kategori baik,
meskipun pada pertemuan kedua dan ketiga berada pada kategori baik, namun
pada aktivitas belajar siswa pada butir 11 menujukkan adanya peningkatan
aktivitas selama pengerjaan game interaktif.
Adanya peningkatan hasil belajar siswa dan juga peningkatan aktivitas
siswa membuktikan bahwa adanya pengaruh pada penggunaan media game
interaktif. Tidak hanya itu, game interaktif memberikan pengalaman dan variasi
pembelajaran baru bagi siswa sehingga tentunya kedepannya diharapkan
adanya peningkatan hasil belajar pada materi Biologi.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Vityaningsih (2016) dengan judul “game edukasi sebagai media pembelajaran
pendidikan anak usia dini” yang di mana penelitiannya membuktikan bahwa
dengan menggunakan game untuk edukasi mampu meningkatkan minat siswa
sehingga tercapainya hasil belajar yang optimal serta pembelajaran menjadi
lebih efektif.
58
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh penggunaan media game interaktif terhadap hasil belajar
materi substansi materi genetik siswa kelas XII MIA SMA Muhammadiyah
Limbung Kabupaten Gowa.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian, adapun saran yang ingin peneliti sampaikan
sebagai berikut:
1. Bagi guru, penggunaan media tentu sangat penting terutama media yang
mudah diterapkan di dalam kelas. Salah satu alternatif mudah yaitu dengan
menggunakan game interaktif dalam bentuk power point. Dengan tampilan
yang menarik tentunya akan menarik keaktivan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung sehingga tentunya diharapkan adanya
peningkatan hasil belajar.
2. Bagi peneliti selanjutnya, mohon kembangkan media ini atau buatlah media
ini pada software yang lebih baik lagi dengan variasi level yang lebih
menantang bagi siswa. Buatlah media yang membuat anda dan siswa anda
semangat dan antusias di dalam kelas.
59
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Farid. 2018. Media Literasi Sekolah: Teori dan Praktik. Semarang: CV.
Pilar Nusantara.
Baskoro, Robbi, dkk. 2015. Rencana Pengembangan Permainan Interaktif
Nasional 2015-2019. Bandung: PT. Republik Solusi.
EES. 2007. Profil Perusahaan Interaktif dengan MS Power Point 2007. Jakarta: PT
Elex Media Kompetindo.
Fithri, Diana Laily, dan Dave Andre Setiawan. 2017. Analisa dan Perancangan
Edukasi Sebagai Motivasi Belajar Untuk Anak Usia Dini. Jurnal Simetris.
Vol (8), No (1) : 230 : 2252 4983.
Hidayat, Dudung Rahmat, dkk. 2005. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT
Imperial Bhakti Utama.
Huriah, Titih. 2018. Metode Student Center Learning: Aplikasi Pada Pendidikan
Keperawatan. Jakarta: Kencana.
Husein, Sadam, dkk. 2015. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap
Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi
Suhu dan Kalor. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi. Vol (1), No (3)
: 223 : 2407 6902.
KEMENDIKBUD. 2014. Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
KEMENDIKBUD. 2017. Panduan Penilaian Oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Masyhud, S. M. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Jember: Lembaga
Pengemabngan Manajemen dan Profesi Pendidikan.
Muchson, M. 2017. Statistik Deskriptif. Bogor: Guepedia.
Nurdyansyah, dan Eni Fariyatul Fahyuni. 2016. Inovasi Model Pembelajaran
Sesuai Kurikulum 2013. Sidoarjo: Nizamia Learning Center.
Pujiyanto, Sri. 2012. Menjelajah Dunia Biologi untuk Kelas XII SMA dan MA.
Jakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Ridoi, Mokhammad. 2017. Cara Mudah Membuat Game Edukasi dengan Contruct
2. Ponorogo: Sagusagame.
60
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV
Alvabeta.
Sukiman. 2017. Seri Pendidikan Orang Tua: Mendampingi Anak dalam Permainan
Interaktif Elektronik (Games). Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Fajar Interpratama Mandiri.
Susanto, Ahmad. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kharisma Putra Utama.
Vitianingsih, Anik Vega. 2016. Game Edukasi Sebagai Media Pembelajaran
Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Inform. Vol (1), No (1) : 8 : 2502-3470.
Waluya, Bagja. 2007. Sosiologi: Menyelami Fenomena di Masyarakat untuk Kelas
XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan
Sosial. Bandung: PT. Setia Purna Inves.
Wibawanto, Wandah. 2017. Desain dan Pemrograman Multimedia Pembelajaran
Interaktif. Jember: Penerbit Cerdas Ulet Kreatif.
1
LAMPIRAN
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
162
(RPP)
Sekolah : SMA Muhammadiyah Limbung
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Materi Pokok : Substansi Materi Genetik
Alokasi Waktu : 3 Minggu x 4 Jam Pelajaran @45 Menit
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menganalisis hubungan struktur dan
fungsi gen, DNA, kromosom dalam
penerapan prinsip pewarisan sifat pada
makhluk hidup
Mengidentifikasi struktur DNA, RNA, dan kromosom
serta semua aktivitasnya (replikasi, transkripsi dan
translasi) melalui pengamatan diagram/ gambar/ film
Menganalisis keterkaitan antara sistesa protein dan
pembentukan sifat makhluk hidup
Mengidentifikasi berbagai sifat morfologis pada
mahluk hidup, misalnya, berbagai bentuk dan warna
bunga, bulu pada tubuh hewan, warna dan bentuk
rambut pada manusia
Melakukan analisis suatu DNA makhluk serta
menggambarkan sifat yang dibentuk menjadi suatu
wujud makhluk hidup
4.3 Merumuskan urutan proses sintesis
protein dalam kaitannya dengan
penyampaian kode genetik (DNA-RNA-
Protein)
Merumuskan urutan proses sintesis protein dalam
kaitannya dengan penyampaian kode genetik (DNA-
RNA-Protein)
Mempresentasikan hasil rumusan urutan proses
sintesis protein dalam kaitannya dengan penyampaian
kode genetik (DNA-RNA-Protein)
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Mengidentifikasi struktur DNA, RNA, dan kromosom serta semua aktivitasnya (replikasi, transkripsi
dan translasi) melalui pengamatan diagram/ gambar/ film
Menganalisis keterkaitan antara sistesa protein dan pembentukan sifat makhluk hidup
Mengidentifikasi berbagai sifat morfologis pada mahluk hidup, misalnya, berbagai bentuk dan warna
bunga, bulu pada tubuh hewan, warna dan bentuk rambut pada manusia
Melakukan analisis suatu DNA makhluk serta menggambarkan sifat yang dibentuk menjadi suatu
wujud makhluk hidup
Merumuskan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya dengan penyampaian kode genetik (DNA-
RNA-Protein)
Mempresentasikan hasil rumusan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya dengan penyampaian
kode genetik (DNA-RNA-Protein)
163
D. Materi Pembelajaran
Genetik
• Gen, DNA, Kromosom
• Sintesis protein dan pembentukan sifat makhluk hidup
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran
F. Media Pembelajaran
Media :
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
LCD Proyektor
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
G. Sumber Belajar
Buku Biologi Siswa Kelas XII, Kemendikbud, Tahun 2016
Buku refensi yang relevan,
Lingkungan setempat
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (4 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Gen, DNA, Kromosom
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan
yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
164
Kegiatan Inti ( 150 Menit )
Sintak Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
materi Gen, DNA, Kromosom dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Gen, DNA, Kromosom
● Pemberian contoh-contoh materi Gen, DNA, Kromosom untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan
dengan Gen, DNA, Kromosom
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Gen, DNA, Kromosom
→ Mendengar
Pemberian materi Gen, DNA, Kromosom oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran
mengenai materi :
Gen, DNA, Kromosom
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari
informasi.
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Gen, DNA, Kromosom
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang
telah diidentifikasi melalui kegiatan:
→ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Gen, DNA, Kromosom yang sedang dipelajari
dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang materi Gen, DNA, Kromosom yang sedang dipelajari.
165
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan
mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi
Gen, DNA, Kromosom yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Gen, DNA, Kromosom yang telah
disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket
mengenai materi Gen, DNA, Kromosom
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Gen, DNA, Kromosom yang telah
diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi
dengan rasa percaya diri Gen, DNA, Kromosom sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Gen, DNA, Kromosom
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh
sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR
KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan
cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Gen, DNA, Kromosom
→ Mengolah informasi dari materi Gen, DNA, Kromosom yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati
dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Gen, DNA, Kromosom
Verification
(pembuktian)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
166
Gen, DNA, Kromosom
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban
soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization
(menarik kesimpulan) COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Gen, DNA, Kromosom berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Gen, DNA, Kromosom
→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Gen,
DNA, Kromosom dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Gen, DNA, Kromosom yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Gen, DNA, Kromosom
→ Menjawab pertanyaan tentang materi Gen, DNA, Kromosom yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Gen, DNA, Kromosom yang
akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Gen, DNA, Kromosom yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Gen, DNA, Kromosom berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Gen, DNA, Kromosom yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Gen, DNA, Kromosom yang baru
diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada
pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Gen, DNA,
Kromosom
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Gen, DNA, Kromosom kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
167
2. Pertemuan Ke-2 (4 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Sintesis protein
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan
yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 150 Menit )
Sintak Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
materi Sintesis protein dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Sintesis protein
● Pemberian contoh-contoh materi Sintesis protein untuk dapat dikembangkan peserta
didik, dari media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan
dengan Sintesis protein
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Sintesis protein
→ Mendengar
Pemberian materi Sintesis protein oleh guru.
168
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran
mengenai materi :
Sintesis protein
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari
informasi.
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Sintesis protein
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang
telah diidentifikasi melalui kegiatan:
→ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Sintesis protein yang sedang dipelajari dalam
bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang materi Sintesis protein yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan
mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi
Sintesis protein yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Sintesis protein yang telah
disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket
mengenai materi Sintesis protein
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Sintesis protein yang telah diperoleh pada
buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi
dengan rasa percaya diri Sintesis protein sesuai dengan pemahamannya.
169
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Sintesis protein
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh
sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR
KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan
cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Sintesis protein
→ Mengolah informasi dari materi Sintesis protein yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Sintesis protein
Verification
(pembuktian)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Sintesis protein
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban
soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization
(menarik kesimpulan) COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Sintesis protein berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Sintesis protein
→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Sintesis
protein dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Sintesis protein yang dilakukan dan peserta
didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
170
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Sintesis protein
→ Menjawab pertanyaan tentang materi Sintesis protein yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Sintesis protein yang akan selesai
dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Sintesis protein yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Sintesis protein berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Sintesis protein yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Sintesis protein yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada
pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Sintesis protein
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Sintesis protein kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik.
3. Pertemuan Ke-3 (4 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Pembentukan sifat makhluk hidup
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
171
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan
yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 150 Menit )
Sintak Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
materi Pembentukan sifat makhluk hidup dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Pembentukan sifat makhluk hidup
● Pemberian contoh-contoh materi Pembentukan sifat makhluk hidup untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan
dengan Pembentukan sifat makhluk hidup
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Pembentukan sifat
makhluk hidup
→ Mendengar
Pemberian materi Pembentukan sifat makhluk hidup oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran
mengenai materi :
Pembentukan sifat makhluk hidup
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari
informasi.
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Pembentukan sifat makhluk hidup
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang
telah diidentifikasi melalui kegiatan:
→ Mengamati obyek/kejadian
172
Mengamati dengan seksama materi Pembentukan sifat makhluk hidup yang sedang
dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang materi Pembentukan sifat makhluk hidup yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan
mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi
Pembentukan sifat makhluk hidup yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Pembentukan sifat makhluk hidup
yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket
mengenai materi Pembentukan sifat makhluk hidup
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Pembentukan sifat makhluk hidup yang
telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi
dengan rasa percaya diri Pembentukan sifat makhluk hidup sesuai dengan
pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Pembentukan sifat makhluk hidup
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh
sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR
KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan
cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Pembentukan sifat makhluk hidup
→ Mengolah informasi dari materi Pembentukan sifat makhluk hidup yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Pembentukan sifat
makhluk hidup
173
Verification
(pembuktian) CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Pembentukan sifat makhluk hidup
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban
soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization
(menarik kesimpulan) COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Pembentukan sifat makhluk hidup
berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Pembentukan sifat makhluk hidup
→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi
Pembentukan sifat makhluk hidup dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Pembentukan sifat makhluk hidup yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Pembentukan sifat makhluk hidup
→ Menjawab pertanyaan tentang materi Pembentukan sifat makhluk hidup yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Pembentukan sifat makhluk
hidup yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Pembentukan sifat makhluk hidup yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Pembentukan sifat makhluk hidup berlangsung, guru mengamati sikap
siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur,
tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Pembentukan sifat makhluk hidup yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Pembentukan sifat makhluk hidup yang baru
diselesaikan.
174
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada
pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Pembentukan
sifat makhluk hidup
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Pembentukan sifat makhluk hidup kepada kelompok
yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik
terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh
guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
No Nama Siswa Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai BS JJ TJ DS
1 Soenarto 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta
didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian
tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian
diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang
akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya
disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
1 Selama diskusi, saya ikut serta
mengusulkan ide/gagasan. 50
250 62,50 C
2
Ketika kami berdiskusi, setiap
anggota mendapatkan kesempatan
untuk berbicara.
50
175
3
Saya ikut serta dalam membuat
kesimpulan hasil diskusi
kelompok.
50
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan
- Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama
halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian,
membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format
penilaian teman sebaya :
Nama yang diamati : ...
Pengamat : ...
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
1 Mau menerima pendapat teman. 100
450 90,00 SB
2 Memberikan solusi terhadap
permasalahan. 100
3 Memaksakan pendapat sendiri
kepada anggota kelompok. 100
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
No Aspek yang Dinilai Skala Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai 25 50 75 100
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
176
No Aspek yang Dinilai Skala Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai 25 50 75 100
5 Penampilan
6 Gestur
- Penugasan (Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan
tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan
berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai
Sangat
Baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
Baik
(50)
Tidak
Baik
(25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal (100)
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)
- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
177
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
4
2. Instrumen Penilaian (terlampir)
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan Ketiga
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
1) Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!
2) Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan
Lembaga Pemerintah Non Kementerian!
3) Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
No
Nama
Peserta
Didik
Nilai
Ulangan
Indikator
yang Belum
Dikuasai
Bentuk
Tindakan
Remedial
Nilai
Setelah
Remedial
Keterangan
1
2
3
4
5
6
dst
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.
……………, 25 Juli 2017
Mengetahui
Kepala SMA Muhammadiyah Limbung Guru Mata Pelajaran
178
(Sylvyani Djafar, S.Pd., M.Pd.) (Hajrawati, S.Pd., M.Pd.)
NIP. 19690311 199203 1 011
Catatan Kepala Sekolah
............................................................................................................................. .......................................
............................................................................................................................. .......................................
....................................................................................................................................................................
............................................................................................................................. .......................................
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
Biologi
Satuan Pendidikan : SMA Muhammadiyah Limbung
Kelas : XII (Dua Belas)
Alokasi waktu : 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Inti :
191
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
3.1 Menjelaskan
pengaruh faktor
internal dan faktor
eksternal terhadap
pertumbuhan dan
perkembangan
makhluk hidup
Pertumbuhan dan
Perkembangan
Konsep pertumbuhan
dan perkembangan
makhluk hidup
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan makhluk
hidup.
Desain penelitian
Mengamati carta/video tentang
pertumbuhan pada makhluk hidup,
mendiskusikan, dan menganalisis faktor-
faktor yang memengaruhi serta
menyimpulkan konsep pertumbuhan dan
perkembangan pada makhluk hidup
Menyusun rancangan, melakukan
percobaan, mendiskusikan hasil percobaan
serta menyusun laporan tentang
pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup
Mempresentasikan/menuliskan dalam log-
book/buku kerja kesimpulan hasil kajian
dan diskusi tentang konsep pertumbuhan
dan perkembangan pada makhluk hidup
4.1 Menyusun laporan
hasil percobaan
tentang pengaruh
faktor eksternal
terhadap proses
pertumbuhan dan
perkembangan
tanaman
3.2 Menjelaskan proses
metabolisme sebagai
reaksi enzimatis
dalam makhluk hidup
Metabolisme Sel:
Enzim
Komponen enzim
Sifat enzim
Cara kerja enzim
Katabolisme Karbohidrat
Respirasi aerob
Respirasi anaerob
Anabolisme
Fotosentesis
Kemosintesis
Melakukan percobaan uji enzim katalase ,
fermentasi alkohol dan percobaan
fotosintesis untuk menemukan sifat dan
cara kerja enzim, proses katabolisme dan
proses anabolisme
Mendiskusikan tentang sifat dan cara kerja
enzim, proses katabolisme dan anabolisme
meliputi bahan, proses, hasil dan tempat
berlangsungnya
Menyimpulkan hasil diskusi, pengamatan
percobaan dan memperesentasikan tentang
sifat-sifat, cara kerja enzim
4.2 Menyusun laporan
hasil percobaan
tentang mekanisme
kerja enzim,
fotosintesis, dan
respirasi anaerob
3.3 Menganalisis
hubungan struktur dan
fungsi gen, DNA,
kromosom dalam
penerapan prinsip
pewarisan sifat pada
makhluk hidup
Materi Genetik
Gen, DNA, Kromosom
Sintesis protein dan
pembentukan sifat
makhluk hidup
Mengamati diagram/ gambar/film struktur
DNA, RNA, dan kromosom serta semua
aktivitasnya (replikasi, transkripsi dan
translasi)
Membahas tentang bagaimana keterkaitan
antara sistesa protein dan pembentukan sifat
makhluk hidup
Mengamati berbagai sifat morfologis pada
Mahluk hidup, misalnya, berbagai bentuk
dan warna bunga, bulu pada tubuh hewan,
warna dan bentuk rambut pada manusia
Mensimulasikan hubungan antara sintesis
protein dengan pembentukan sifat pada
mahluk hidup dengan melakukan analisis
4.3 Merumuskan urutan
proses sintesis protein
dalam kaitannya
dengan penyampaian
kode genetik (DNA-
RNA-Protein)
192
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
suatu DNA makhluk serta menggambarkan
sifat yang dibentuk menjadi suatu ujud
makhluk hidup
3.4 Menganalisis proses
pembelahan sel
sebagai dasar
penurunan sifat dari
induk kepada
keturunannya
Pembelahan Sel
Mitosis
Meiosis
Siklus sel
Gametogenesis
Mengkaji literatur tentang mitosis dan
meiosis meliputi tujuan, proses/tahapan,
hasil, tempat berlangsung
Mengaitka hubungan antara pembelahan
mitosis dan meiosis/ gametogenesis
dengan penurunan sifat dari induk kepada
anaknya berdasarkan pengamatan
gambar/diagram/film
Menarik kesimpulan tentang persamaan dan
perbedaan antara:
- Mitosis dan meiosis.
- Oogenesis dan spermatogenesis.
- Pembentukan sifat pada anak
gabungan sifat yang dibawa oleh
kedua jenis gamet orang tuanya.
Mengomunikasikan hasil diskusi dan
kesimpulannya
4.4 Menyajikan hasil
pengamatan
pembelahan sel pada
sel hewan maupun
tumbuhan
3.5 Menerapkan prinsip
pewarisan sifat
makhluk hidup
berdasarkan hukum
Mendel
Hukum Mendel
dan Penyimpangan Semu
Hukum Mendel
Persilangan Monohibrid
dan dihibrid
Penyimpangan semu :
interaksi gen, kriptomeri
epistasis/hipostatis, gen
komplementer, dan
polimeri
Melakukan studi literatur tentang
pewarisan sifat menurut Hukum Mendel
dan penyimpangan semu Hukum Mendel
serta istilah-istilah : Allel, genotip, fenotip
dan gamet
Mengamati keanekaragam gen, dan jenis
pada lingkungan sekitar (keluarga, teman
sekolah, tetangga, dll) dan mendiskusikan
bagaimana hal tersebut dapat terjadi
Menerapkan pemahaman tentang pola
pewarisan sifat menurut Mendel dengan
membuat skema persilangan monohibrid,
dihibrid
Membuat kesimpulan tentang persilangan
menurut pola Mendel dan penyimpangan
semu hukum Mendel
Membuat laporan tertulis hasil percobaan
persilangan dengan kancing /baling-baling
genetika menurut pola Mendel dan
penyimpangan semu hukum Mendel
4.5 Menyajikan hasil
penerapan hukum
Mandel dalam
perhitungan peluang
dari persilangan
makhluk hidup di
bidang pertanian dan
peternakan
3.6 Menganalisis pola-
pola hereditas pada
mahluk hidup
Pola-pola Hereditas
Pautan & pindah silang,
Gagal berpisah, dan
gen letal.
Penentuan jenis kelamin
Pautan seks
Menyimpulkan pola pewarisan sifat non
Mendelian didasarkan pada hasil
pengamatan adanya kenyataan sifat-sifat
pada anak yang tidak sama atau
menyimpang dari kedua orang tuanya
Menerapkan konsep gen letal, pautan,
pautan sex, pindah silang dan gagal
berpisah dalam menyelesaikan persoalan
dengan latihan soal
Mengaitkan adanya perbedaan variasi
dalam satu keturunan dengan pola
pewarisan sifat Mendelian
Menyimpulkan bahwa ada pewarisan sifat
non Mendelian
Mempresentasikan hasil diskusi dan latihan
soal
4.6 Menyajikan hasil
penerapan pola-pola
hereditas dalam
perhitungan peluang
dari persilangan yang
melibatkan peristiwa
pautan dan pindah
silang
193
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
3.7 Menganalisis pola-
pola hereditas pada
manusia
Hereditas Manusia
Jenis kelamin
Penyakit menurun
Golongan darah
Membaca peta silsilah Ratu Victoria dan
mengaitkan dengan pola-pola penurunan
sifat heredite
Membuat analisis bagaimana penurunan
sifat hemofilia dari peta silsilah Victoria
Menyimpulkan tentang penurunan sifat-
sifat pada mahkluk hidup (Golongan darah,
cacad dan penyakit, jenis kelamin)
Menerapkan konsep penurunan sifat
penyakit menurun dan golongan darah dan
jenis kelamin dalam menyelesaikan
persoalan
Membahas mekanisme pewarisan penyakit
menurun dan golongan darah
Menyusun peta silsilah keluarga
Mempresentasikan hasil hasil diskusi
tentang pewarisan sifat pada manusia
4.7 Menyajikan data hasil
studi kasus tentang
pola-pola hereditas
pada manusia dalam
berbagai aspek
kehidupan
3.8 Menganalisis
peristiwa mutasi pada
makhluk hidup
Mutasi
Jenis-jenis mutasi
Mekanisme mutasi
Penyebab mutasi
Dampak mutasi dan
implikasi serta benefit
Contoh-contoh mutasi
Membahas tentang mutasi berdasarkan
pengamatan tayangan/ gambar mutan pada
tumbuhan, hewan, dan manusia
Membahas mekanisme dan penyebab
mutasi (proses, faktor penyebab, hasil dan
dampak mutasi) yang menyebabkan
timbulnya variasi dan kelainan pada
makhluk hidup
Menganalisis dampak positif dan negatif
mutasi dan mempresentasikan hasilnya
4.8 Menyajikan data hasil
eksplorasi peristiwa
mutasi yang
menyebabkan variasi
dan kelainan sifat
pada makhluk hidup
3.9 Menjelaskan teori,
prinsip dan
mekanisme evolusi
serta pandangan
terkini para ahli
terkait spesiasi
Evolusi
Asal usul kehidupan
Pohon Filogeni
Teori evolusi
Mekanisme Evolusi
Isolasi geografik
Radiasi adaptif
Hukum Hardy-Weinberg
Mengamati berbagai fenomena variasi
morfologi , misalnya variasi bentuk paruh
burung finch, cakar berbagai burung, warna
sayap ngengat Biston betularia, sayap
kumbang kelapa dari Manado
Mendiskusikan teori-teori asal usul
Mahkluk hidup dihubungkan dengan pohon
Filogeni Mahkluk hidup
Mengaitkan hubungan antara variasi
dengan proses mutasi dan kompetisi serta
adaptasi
Mengaitkan terjadinya variasi makhluk
hidup sebagai dasar terjadinya proses
evolusi
Menyimpulkan hasil diskusi dan kajiannya
tentang teori evolusi dan
mempresentasikannya
4.9. Menyajikan karya
ilmiah terhadap
gagasan baru tentang
kemungkinan-
kemungkinan
pandangan evolusi
berdasarkan
pemahaman yang
dimilikinya
3.10 Menganalisis prinsip-
prinsip Bioteknologi
dan penerapannya
sebagai upaya
peningkatan
kesejahteraan
manusia
Bioteknologi
Konsep dasar
Bioteknologi
Jenis bioteknologi:
konvensional dan
modern
Produk bioteknologi
Dampak pemanfaatan
produk bioteknologi di
masyarakat
Mengamati berbagai produk-produk
bioteknologi melalui tayangan
video/gambar
Membahas tentang bioteknologi (bahan,
proses, produk, dampak)
Membuat rencana dan melaksanakan
pembuatan produk bioteknologi
konvensional dan menyusun laporan
Simulasi DNA Rekombinan dengan
menggunakan puzzle
4.10 Menyajikan laporan
hasil percobaan
penerapan prinsip-
prinsip Bioteknologi
konvensional
194
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
berdasarkan scientific
method Membuat kesimpulan hasil diskusi tentang
dampak bioteknologi dan
mempresentasikannya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Muhammadiyah Limbung
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Materi Pokok : Substansi Materi Genetik
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
J. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
K. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
195
3.3 Menganalisis hubungan struktur
dan fungsi gen, DNA, kromosom
dalam penerapan prinsip pewarisan
sifat pada makhluk hidup
Mengidentifikasi struktur DNA, RNA, dan
kromosom serta semua aktivitasnya
(replikasi, transkripsi dan translasi) melalui
pengamatan diagram/ gambar/ film
Menganalisis keterkaitan antara sistesa protein dan pembentukan sifat makhluk hidup
Mengidentifikasi berbagai sifat morfologis pada mahluk hidup, misalnya, berbagai
bentuk dan warna bunga, bulu pada tubuh
hewan, warna dan bentuk rambut pada
manusia
Melakukan analisis suatu DNA makhluk serta
menggambarkan sifat yang dibentuk menjadi
suatu wujud makhluk hidup
4.3 Merumuskan urutan proses sintesis
protein dalam kaitannya dengan
penyampaian kode genetik (DNA-
RNA-Protein)
Merumuskan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya dengan penyampaian kode
genetik (DNA-RNA-Protein)
Mempresentasikan hasil rumusan urutan
proses sintesis protein dalam kaitannya
dengan penyampaian kode genetik (DNA-
RNA-Protein)
L. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Mengidentifikasi struktur DNA, RNA, dan kromosom serta semua aktivitasnya (replikasi, transkripsi dan translasi) melalui pengamatan diagram/ gambar/ film
Menganalisis keterkaitan antara sistesa protein dan pembentukan sifat makhluk hidup
Mengidentifikasi berbagai sifat morfologis pada mahluk hidup, misalnya, berbagai bentuk dan warna bunga, bulu pada tubuh hewan, warna dan bentuk rambut pada
manusia
Melakukan analisis suatu DNA makhluk serta menggambarkan sifat yang dibentuk menjadi suatu wujud makhluk hidup
Merumuskan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya dengan penyampaian
kode genetik (DNA-RNA-Protein)
Mempresentasikan hasil rumusan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya dengan penyampaian kode genetik (DNA-RNA-Protein)
M. Materi Pembelajaran
Genetika
• Gen dan Kromosom
N. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Contextual Learning
Metode : Tanya jawab, diskusi, dan bermain game.
O. Media Pembelajaran
Media :
Game Interaktif
LCD Proyektor
196
Alat/Bahan :
Spidol dan papan tulis
Laptop
P. Sumber Belajar
Buku Biologi Siswa Kelas XII, Kemendikbud, Tahun 2016
Buku refensi yang relevan,
Lingkungan setempat
Q. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (2 x 45 menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya.
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari hari.
Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
Gen dan Kromosom.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.
Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung.
Pembagian kelompok belajar.
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti (60 Menit)
Sintaks Model
Pembelajaran
Aktivitas/Kegiatan
Guru Peserta Didik
Kontruktivisme KEGIATAN LITERASI
Guru memberi motivasi atau
rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi Gen dan
Kromosom dengan cara :
Melihat
Menayangkan gambar/video/foto
yang relevan
Melihat
Peserta didik
memperhatikan tayangan
gambar/video/foto yang
disiapkan Guru mengenai
materi Gen dan Kromosom.
Mengamati
197
Mengamati
Pemberian contoh contoh materi
Gen dan Kromosom dengan
menghubungkannya terhadap
kehidupan keseharian peserta
didik
Membaca
Kegiatan literasi ini dilakukan di
rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket
dan buku buku penunjang
lainnya, dari internet/materi yang
berhubungan dengan Gen dan
Kromosom
Mendengar
Pemberian materi Gen dan
Kromosom oleh guru.
Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan
secara garis besar/global tentang
pemberian materi pelajaran
tentang:
Gen dan Kromosom
untuk melatih rasa syukur,
kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi
Peserta didik mulai memperhatikan contoh
kasus Gen dan Kromosom
terhadap lingkungan dan
keseharian.
Membaca
Peserta didik mulai
membaca materi tentang
Gen dan Kromosom
Mendengar
Peserta didik mendengarkan
penjelasan guru mengenai
materi Gen dan Kromosom
Menyimak
Peserta didik menyimak
pengantar kegiatan secara
garis besar tentang Gen dan
Kromosom.
Inquiry and
Questioning
CRITICAL THINKING
(BERPIKIR KRITIS) dan
COMMUNICATION
(BERKOMUNIKASI)
Guru memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan PPT yang
disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar.
Yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang berisifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat.
Peserta didik mulai
mengidentifikasi materi Gen
dan Kromosom berdasarkan
PPT yang disajikan guru dan
mulai mengajukan pertanyaan
dan merumuskan masalah yang
berkaitan dengan Gen dan
Kromosom, yang di mana;
Mengajukan pertanyaan
tentang materi:
Gen dan Kromosom
Merumuskan masalah
masalah yang diperoleh
setelah melihat media PPT.
Menyimpulkan jawaban dari
hasil pertanyaan sesuai
dengan hasil pemahaman
peserta didik
198
Learning
Community
COLLABORATION
(KERJASAMA)
Guru membagi kelompok belajar
dan peserta didik dalam
kelompoknya mulai berdiskusi.
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi
tentang materi Gen dan
Kromosom
Mengolah informasi dari
materi Gen dan Kromosom
yang sudah dikumpulkan
dari hasil
kegiatan/pertemuan
sebelumnya maupun hasil
dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan
pertanyaan pertanyaan pada
lembar kerja.
Peserta didik dalam
kelompok mengerjakan
beberapa soal pada media
Game Interaktif yang sudah
disiapkan guru mengenai
materi Gen dan Kromosom
Reflection CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang poin-poin
penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang
dilakukan berupa
laporan/makalah hasil
pembelajaran mengenai materi
Gen dan Kromosom
Guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa
berkaitan dengan materi Gen dan
Kromosom yang akan selesai
dipelajari.
Menyelesaikan uji kompetensi
untuk materi Gen dan Kromosom
yang terdapat pada buku
pegangan peerta didik atau pada
lembar kerja yang telah
disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran.
COMMUNICATION
(BERKOMUNIKASI)
Peserta didik mulai berdiskusi
untuk menyimpulkan;
Menyampaikan hasil diskusi
tentang Gen dan Kromosom
berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis
lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat
dengan sopan.
Mempresentasikan hasil
diskusi kelompok secara
klasikal tentang materi Gen
dan Kromosom.
Authentic
Assesment
ASSESMENT (PENILAIAN)
Guru melakukan penilaian
terhadap hasil belajar siswa sesuai
dengan hasil belajar yang siswa
dapatkan (penilaian dilakukan
secara objektif) agar hasil yang
Peserta didik mulai siap
untuk menutup pembelajaran
199
diperoleh benar benar sesuai dan mewakili kemampuan siswa
Catatan : Selama pembelajaran materi Gen dan Kromosom berlangsung, guru
mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap : nasionalisme,
disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tanggu menghadapi masalah tanggung
jawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan.
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta Didik :
Membuat resume dengan bimbingan guru tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Gen dan Kromosom.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi Gen dan Kromosom yang baru
diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/untuk kerja yang harus mempelajari pada pembelajaran berikutnya di luar jam sekolah atau di rumah
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi Gen dan Kromosom.
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/untuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas.
Memberikan penghargaan untuk materi Gen dan Kromosom kepada kelompok
yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
R. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian = tes tulis
Contoh Insrumen Lembar Pengamatan Sikap
Pengamatan Perilaku Ilmiah
No. Aspek yang dinilai 1 2 3 Keterangan
1. Rasa ingin tahu (curiosity)
2. Ketelitian dalam melakukan kerja
individu
3. Ketelitian dan kehati-hatian dalam
kerja kelompok
4. Ketekunan dan tanggung jawab
dalam bekerja secara individu
maupun kelompok
5. Ketrampilan saat berkomunikasi
dalam diskusi kelompok
Contoh Instrumen Rubrik Penilaian Perilaku
No Aspek yang dinilai Rubrik
1. Menunjukkan rasa
ingin tahu 1. Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak
antusias, pasif
2. Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak
antusias, pasif
3. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,
antusias, aktif
2. Ketelitian dalam
melakukan kerja
individu
1. Melakukan pekerjaan tidak sesuai
prosedur, bekerja dengan tergesa-gesa,
hasil tidak tepat.
200
No Aspek yang dinilai Rubrik
2. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur,
hati-hati dalam bekerja, hasil tidak tepat.
3. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur,
hati-hati dalam bekerja, hasil tepat.
3. Ketelitian dan kehati-
hatian dalam kerja
kelompok
1. Melakukan kerja dengan tergesa-gesa
secara bersama dengan teman
sekelompok, dengan hasil yang tidak
tepat.
2. Melakukan kerja dengan hati-hati secara
bersama dengan teman sekelompok,
dengan hasil yang tidak tepat.
3. Melakukan kerja dengan hati-hati secara
bersama dengan teman sekelompok,
dengan hasil yang tepat.
4. Ketekunan dan
tanggung jawab dalam
bekerja secara individu
maupun kelompok
1. Tidak bersungguh-sungguh dalam
menjalankan tugas, tidak mendapatkan
hasil
2. Tekun dalam menjalankan tugas, tidak
mendapatkan hasil terbaik
3. Tekun dalam menjalankan tugas,
mendapatkan hasil terbaik dan tepat
waktu
5. Ketrampilan saat
berkomunikasi dalam
diskusi kelompok
1. Tidak aktif bertanya, tidak
mengemukakan gagasan, menghargai
pendapat orang lain
2. Aktif bertanya, tidak mengemukakan
gagasan, menghargai pendapat orang lain
3. Aktif bertanya, aktif berpendapat,
menghargai pendapat orang lain
Kriteria Penilaian:
Jumlah Skor Nilai
13 – 15 95
10 – 12 90
7 – 9 85
4 – 6 80
1 – 3 75
Makassar, November 2019
Guru Pamong Mahasiswa
201
Hajrawati, S.Pd., M.Pd. Ayi Zain
202
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Muhammadiyah Limbung
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Materi Pokok : Substansi Materi Genetik
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menganalisis hubungan struktur
dan fungsi gen, DNA, kromosom
dalam penerapan prinsip
pewarisan sifat pada makhluk
hidup
Mengidentifikasi struktur DNA, RNA, dan
kromosom serta semua aktivitasnya
(replikasi, transkripsi dan translasi) melalui
pengamatan diagram/ gambar/ film
Menganalisis keterkaitan antara sistesa protein dan pembentukan sifat makhluk
hidup
Mengidentifikasi berbagai sifat morfologis pada mahluk hidup, misalnya, berbagai
bentuk dan warna bunga, bulu pada tubuh
hewan, warna dan bentuk rambut pada
manusia
Melakukan analisis suatu DNA makhluk serta menggambarkan sifat yang dibentuk
menjadi suatu wujud makhluk hidup
4.3 Merumuskan urutan proses
sintesis protein dalam kaitannya
dengan penyampaian kode
genetik (DNA-RNA-Protein)
Merumuskan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya dengan penyampaian kode
genetik (DNA-RNA-Protein)
Mempresentasikan hasil rumusan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya
203
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Muhammadiyah Limbung
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Materi Pokok : Substansi Materi Genetik
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
S. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
T. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menganalisis hubungan struktur
dan fungsi gen, DNA, kromosom
dalam penerapan prinsip pewarisan
sifat pada makhluk hidup
Mengidentifikasi struktur DNA, RNA, dan kromosom serta semua aktivitasnya
(replikasi, transkripsi dan translasi) melalui
pengamatan diagram/ gambar/ film
Menganalisis keterkaitan antara sistesa protein dan pembentukan sifat makhluk hidup
Mengidentifikasi berbagai sifat morfologis
pada mahluk hidup, misalnya, berbagai
bentuk dan warna bunga, bulu pada tubuh
hewan, warna dan bentuk rambut pada
manusia
Melakukan analisis suatu DNA makhluk serta menggambarkan sifat yang dibentuk menjadi
suatu wujud makhluk hidup
4.3 Merumuskan urutan proses sintesis
protein dalam kaitannya dengan
penyampaian kode genetik (DNA-
RNA-Protein)
Merumuskan urutan proses sintesis protein
dalam kaitannya dengan penyampaian kode
genetik (DNA-RNA-Protein)
Mempresentasikan hasil rumusan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya
dengan penyampaian kode genetik (DNA-
RNA-Protein)
204
U. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Mengidentifikasi struktur DNA, RNA, dan kromosom serta semua aktivitasnya (replikasi, transkripsi dan translasi) melalui pengamatan diagram/ gambar/ film
Menganalisis keterkaitan antara sistesa protein dan pembentukan sifat makhluk hidup
Mengidentifikasi berbagai sifat morfologis pada mahluk hidup, misalnya, berbagai bentuk dan warna bunga, bulu pada tubuh hewan, warna dan bentuk rambut pada
manusia
Melakukan analisis suatu DNA makhluk serta menggambarkan sifat yang dibentuk menjadi suatu wujud makhluk hidup
Merumuskan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya dengan penyampaian kode genetik (DNA-RNA-Protein)
Mempresentasikan hasil rumusan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya
dengan penyampaian kode genetik (DNA-RNA-Protein)
V. Materi Pembelajaran
Genetika
• Sintesis Protein
W. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Contextual Learning
Metode : Tanya jawab, diskusi, dan bermain game.
X. Media Pembelajaran
Media :
Game Interaktif
LCD Proyektor
Alat/Bahan :
Spidol dan papan tulis
Laptop
Y. Sumber Belajar
Buku Biologi Siswa Kelas XII, Kemendikbud, Tahun 2016
Buku refensi yang relevan,
Lingkungan setempat
Z. Langkah-Langkah Pembelajaran
2. Pertemuan Ke-3 (2 x 45 menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya.
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
205
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari hari.
Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
Sintesis Protein.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.
Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung.
Pembagian kelompok belajar.
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti (60 Menit)
Sintaks Model
Pembelajaran
Aktivitas/Kegiatan
Guru Peserta Didik
Kontruktivisme KEGIATAN LITERASI
Guru memberi motivasi atau
rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi Sintesis
Protein dengan cara :
Melihat
Menayangkan gambar/video/foto
yang relevan
Mengamati
Pemberian contoh contoh materi
Sintesis Protein dengan
menghubungkannya terhadap
kehidupan keseharian peserta
didik
Membaca
Kegiatan literasi ini dilakukan di
rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket
dan buku buku penunjang
lainnya, dari internet/materi yang
berhubungan dengan Sintesis
Protein
Mendengar
Pemberian materi Sintesis Protein
oleh guru.
Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan
secara garis besar/global tentang
Melihat
Peserta didik
memperhatikan tayangan
gambar/video/foto yang
disiapkan Guru mengenai
materi Sintesis Protein
Mengamati
Peserta didik mulai
memperhatikan contoh
kasus Sintesis Protein
terhadap lingkungan dan
keseharian.
Membaca
Peserta didik mulai
membaca materi tentang
Sintesis Protein
Mendengar
Peserta didik mendengarkan
penjelasan guru mengenai
materi Sintesis Protein
Menyimak
Peserta didik menyimak
pengantar kegiatan secara
garis besar tentang Sintesis
Protein
206
pemberian materi pelajaran tentang:
Sintesis Protein
untuk melatih rasa syukur,
kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi
Inquiry and
Questioning
CRITICAL THINKING
(BERPIKIR KRITIS) dan
COMMUNICATION
(BERKOMUNIKASI)
Guru memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan PPT yang
disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar.
Yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang berisifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat.
Peserta didik mulai
mengidentifikasi materi
Sintesis Protein berdasarkan
PPT yang disajikan guru dan
mulai mengajukan pertanyaan
dan merumuskan masalah yang
berkaitan dengan Sintesis
Protein, yang di mana;
Mengajukan pertanyaan
tentang materi:
Sintesis Protein
Merumuskan masalah
masalah yang diperoleh
setelah melihat media PPT.
Menyimpulkan jawaban dari
hasil pertanyaan sesuai
dengan hasil pemahaman
peserta didik
Learning
Community
COLLABORATION
(KERJASAMA)
Guru membagi kelompok belajar
dan peserta didik dalam
kelompoknya mulai berdiskusi.
Peserta didik dalam
kelompoknya berdiskusi
tentang materi Sintesis
Protein
Mengolah informasi dari
materi Sintesis Protein yang
sudah dikumpulkan dari
hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya maupun hasil
dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan
pertanyaan pertanyaan pada
lembar kerja.
Peserta didik dalam
kelompok mengerjakan
beberapa soal pada media
Game Interaktif yang sudah
207
disiapkan guru mengenai materi Sintesis Protein.
Reflection CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang poin-poin
penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang
dilakukan berupa
laporan/makalah hasil
pembelajaran mengenai materi
Sintesis Protein
Guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa
berkaitan dengan materi Sintesis
Protein yang akan selesai
dipelajari.
Menyelesaikan uji kompetensi
untuk materi Sintesis Protein
yang terdapat pada buku
pegangan peerta didik atau pada
lembar kerja yang telah
disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran.
COMMUNICATION
(BERKOMUNIKASI)
Peserta didik mulai berdiskusi
untuk menyimpulkan;
Menyampaikan hasil diskusi
tentang Sintesis Protein
berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis
lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat
dengan sopan.
Mempresentasikan hasil
diskusi kelompok secara
klasikal tentang materi
Sintesis Protein.
Authentic
Assesment
ASSESMENT (PENILAIAN)
Guru melakukan penilaian
terhadap hasil belajar siswa sesuai
dengan hasil belajar yang siswa
dapatkan (penilaian dilakukan
secara objektif) agar hasil yang
diperoleh benar benar sesuai dan
mewakili kemampuan siswa
Peserta didik mulai siap
untuk menutup pembelajaran
Catatan : Selama pembelajaran materi Sintesis Protein berlangsung, guru mengamati
sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap : nasionalisme, disiplin, rasa
percaya diri, berperilaku jujur, tanggu menghadapi masalah tanggung jawab, rasa
ingin tahu, peduli lingkungan.
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta Didik :
Membuat resume dengan bimbingan guru tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Sintesis Protein.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi Sintesis Protein yang baru diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/untuk kerja yang harus
mempelajari pada pembelajaran berikutnya di luar jam sekolah atau di rumah
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi Sintesis Protein.
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/untuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas.
208
Memberikan penghargaan untuk materi Sintesis Protein kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
AA. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian = tes tulis
Contoh Insrumen Lembar Pengamatan Sikap
Pengamatan Perilaku Ilmiah
No. Aspek yang dinilai 1 2 3 Keterangan
1. Rasa ingin tahu (curiosity)
2. Ketelitian dalam melakukan kerja
individu
3. Ketelitian dan kehati-hatian dalam
kerja kelompok
4. Ketekunan dan tanggung jawab
dalam bekerja secara individu
maupun kelompok
5. Ketrampilan saat berkomunikasi
dalam diskusi kelompok
Contoh Instrumen Rubrik Penilaian Perilaku
No Aspek yang dinilai Rubrik
1. Menunjukkan rasa
ingin tahu 4. Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak
antusias, pasif
5. Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak
antusias, pasif
6. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,
antusias, aktif
2. Ketelitian dalam
melakukan kerja
individu
4. Melakukan pekerjaan tidak sesuai
prosedur, bekerja dengan tergesa-gesa,
hasil tidak tepat.
5. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur,
hati-hati dalam bekerja, hasil tidak tepat.
6. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur,
hati-hati dalam bekerja, hasil tepat.
3. Ketelitian dan kehati-
hatian dalam kerja
kelompok
4. Melakukan kerja dengan tergesa-gesa
secara bersama dengan teman
sekelompok, dengan hasil yang tidak
tepat.
5. Melakukan kerja dengan hati-hati secara
bersama dengan teman sekelompok,
dengan hasil yang tidak tepat.
6. Melakukan kerja dengan hati-hati secara
bersama dengan teman sekelompok,
dengan hasil yang tepat.
4. Ketekunan dan
tanggung jawab dalam 4. Tidak bersungguh-sungguh dalam
menjalankan tugas, tidak mendapatkan
hasil
209
No Aspek yang dinilai Rubrik
bekerja secara individu
maupun kelompok 5. Tekun dalam menjalankan tugas, tidak
mendapatkan hasil terbaik
6. Tekun dalam menjalankan tugas,
mendapatkan hasil terbaik dan tepat
waktu
5. Ketrampilan saat
berkomunikasi dalam
diskusi kelompok
4. Tidak aktif bertanya, tidak
mengemukakan gagasan, menghargai
pendapat orang lain
5. Aktif bertanya, tidak mengemukakan
gagasan, menghargai pendapat orang lain
6. Aktif bertanya, aktif berpendapat,
menghargai pendapat orang lain
Contoh Instrumen Lembar Penilaian Perilaku Ilmiah
No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah
Skor Nilai
1 2 3 4 5
Kriteria Penilaian:
Jumlah Skor Nilai
13 – 15 95
10 – 12 90
7 – 9 85
4 – 6 80
1 – 3 75
SOAL TES HASIL BELAJAR
Nama :
Kelas :
Satuan Pendidikan : SMA Muhammadiyah Limbung
Kelas/ Semester : XII (Dua Belas) / Ganjil
210
Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Substansi Materi Genetik
Waktu : 1 x 45 menit
PILIHAN GANDA
Petunjuk
1. Sebelum anda mengerjakan soal dibawah ini janan lupa berdoa dan membaca “basmalah”
2. Kerjakan soal pada lembar jawaban yang tersedia
3. Tulis nama, kelas dan nomor absen pada kolom yang tersedia
4. Kerjakan soal yang dianggap paling mudah terlebih dahulu
5. Berilah tanda silang (X) pada huruf jawaban yang dianggap paling benar pada lembar
jawaban
6. Apabila ada jawaban yang Anda anggap salah dan Anda ingin menggantinya, coretlah
dengan dua garis lurus mendatar pada jawaban yang salah, kemudian berilah tanda silang
(X) pada jawaban yang anda anggap benar.
Contoh:
Pilihan semula
Dibetulkan menjadi
A. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b,
c, d atau e pada lembar jawaban!
A B C D E
A B C D E
61
1. Perhatikan bagian bagian di bawah ini!
1) Lengan kromosom
2) Sentromer
3) Asam Nukleat
4) Sentromer
Dari kata di atas, manakah yang bukan bagian dari struktur kromosom …
a. 1) b. 4)
b. 2) e. semua benar
c. 3)
2. Dalam tubuh manusia, terdapat dua jenis kromosom yaitu kromosom tubuh
(autosom) dan kromosom seks (gonosom). Jumlah kromosom yang terdapat
dalam sel telur manusia adalah …
a. 22 pasang
b. 22 buah
c. 23 buah
d. 46 buah
e. 23 pasang
3. Kromosom seks (genosom) pada manusia adalah kromosom yang menentukan
jenis kelamin manusia. Terdapat dua gonosom yakni XY dan XX. Formula
gonosom manakah pada sel gamet seorang pria …
a. 44 A + X
b. 44 A + XY
c. 22 AA + Y
d. 22 A + X atau Y
e. 22 A + XX atau XY
4. Perhatikan gambar di bawah ini!
Dari ke-empat gambar tersebut, yang menunjukkan kromosom metasentrik
adalah …
a. 1 d. 4
b. 2 e. tak satupun
c. 3
5. Sel somatik adalah semua jenis sel yang membentuk suatu organisme. Pada
manusia, sel somatik berjumlah 46 autosom yang terbagi menjadi 23 pasang
genom. Kromosom sel somatik pada wanita normal, berjumlah …
a. 44 autosom dan satu kromosom X
b. 44 autosom dan sepasang kromosom X
c. 22 autosom dan sepasang kromosom X
1 2 3 4
62
d. 22 pasang autosom dan satu kromosom X
e. 23 pasang autosom dan seasang kromosom
6. Perhatikan gambar di bawah ini!
Bagian yang ditunjukkan oleh tanda panah berfungsi sebagai …
a. Menghalangi tersambungnya ujung kromosom satu dengan yang lainnya
b. Untuk membawa sifat keturunan
c. Berisi matriks yang mengisi seluruh lengan bagian lengan kromosom
d. Menjaga agar untaian DNA tidak terurai
e. Sebagai tempat pelekatan benang spindle selama pembelahan inti dan
merupakan tempat melekatnya kromosom
7. Simaklah pernyataan berikut!
1) Kromosom tersusun atas komponen utama, antara lain; DNA, protein
histon, dan protein non histon
2) Kromosom tersusun atas DNA, RNA, dan Protein
3) Kromosom tersusun atas Lipid, Asam Nukleat, dan Protein
4) Kromosom tersusun atas Protein histon, DNA, dan RNA
Dari pernyataan tersebut, manakah pernyataan yang benar …
a. 4)
b. 3) dan 4)
c. 1)
d. 2) dan 3)
e. Semua pernyataan benar
8. Simak pernyataan berikut!
1) Ukuran kromosom panjangnya 0,2µ - 0,5µ dengan diameter 0,2µ - 20µ
2) Ukuran kromosom panjangnya 30µ dengan diameter 0,2µ - 20µ
3) Ukuran kromosom tergantung dari bentuknya
4) Ukuran dari kromosom tidak dapat diukur
Manakah dari pernyataan di atas yang benar …
a. 3) dan 4)
b. 3)
c. 4)
d. 2) dan 3)
e. 1)
9. James Dawey Watson (1928) adalah seorang ilmuwan berkebangsaan amerika
serikat yang dikenal dengan temuannya, yaitu …
a. Penemu struktur RNA
b. Penemu struktur DNA
c. Penemu jaringan hewan
d. Penemu listrik dan bola lampu
?
63
e. Penemu struktur sel hewan dan tumbuhan
10. Simak pernyataan di bawah ini!
1) Terletak di dalam nukleus (kromosom), mitokondria, dan kloroplas
2) Rantai pendek dan tunggal
3) Sebagai pembawa informasi genetik
4) Kadarnya tidak dipengaruhi aktivitas sintesis protein
Dari pernyataan di atas, manakah pernyataan tidak benar tentang DNA …
a. 1) dan 2) d. 3)
b. 2) e. 3) dan 3)
c. 4) dan 2)
11. Molekul DNA dan RNA keduanya dapat …
a. Dapat bereplikasi
b. Berbentuk double helix
c. Memiliki 4 basa nitrogen
d. Memiliki basa nitrogen sama
e. Menentukan jenis protein yang sama
12. Perhatikan gambar di bawah ini!
Bagian yang ditunjukkan oleh tanda panah berfungsi sebagai …
a. Membentuk protein
b. Menerjemahkan mRNA
c. Mengahasilkan asam amino
d. Mengandung informasi genetik
e. Menjaga DNA bersama sama dalam untai ganda
13. Tiap Ribonukleotida tersusun dari …
a. Sitosin, guanin, timin
b. ATP, enzim lipase, kloroplas
c. Basa nitrogen, protein, kromosom
d. Glutamin, enzim topoisomerase, nitrogen
e. Gula pentosa ribosa, gugus fosfat, basa nitrogen
14. Sifat DNA antara lain:
1) Jumlah DNA konstan pada setiap jenis sel dan spesies
2) Bentuk DNA pada inti sel eukariotik seperti benang yang tidak bercabang
3) DNA memiliki peran dalam proses sintesis protein
?
64
4) Kandungan DNA dalam sel bergantung sifat diploid atau jumlah kromosom
Dari sifat tersebut, manakah sifat yang benar….
a. 1) dan 3) d. 3) dan 4)
b. 2) dan 4) e. 1) dan 4)
c. 1) dan 2)
15. Manakah yang tepat dari ikatan antar gula deoksiribosa dan basa nitrogen pada
rantai DNA adalah …
a. Adenin, Guanin, Sitosin, Timin
b. Adenin, Protein, Nitrogen, Timin
c. Urasil, Sitosin, Timin, Adenin
d. Adenin, Urasil, Sitosin, Protein
e. Nitrogen, Urasil, Sitosin, Adenin
16. RNA ada dua macam yaitu RNA genetik dan RNA non-genetik. Pada RNA non
genetik terbagi menjadi 3, yaitu; RNA duta (mRNA); RNA pemindah (tRNA);
dan RNA ribosom (rRNA). Dari ketiga RNA non-genetik tersebut, manakah
yang membawa kode genetic (kodon) dari inti sel ke setoplasma?
a. tRNA d. RNA
b. mRNA e. tidak satupun di atas
c. rRNA
17. Apabila kita melakukan perhitungan jumlah adenin, guanin, timin, dan sitosin
pada molekul DNA, maka diketahui bahwa …
a. Jumlah adenine sama dengan jumlah timin
b. Jumlah guanine sama dengan jumlah sitosin
c. Jumlah purin sama dengan jumlah primidin
d. Jumlah timin sama dengan jumlah guanin
18. Monomer dari molekul DNA adalah (….), yang merupakan gabungan dari basa
nitrogen purin dan primidin, gula pentose berupa deoksiribosa, dan asam fosfat
(H2PO4). Manakah di bawah ini kata yang benar untuk menyempurnakan
kalimat tersebut …
a. RNA d. Basa nitrogen
b. Nukleotida e. Protein
c. Gula pentosa
19. Manakah di bawah ini pasangan basa nitrogen DNA yang tepat …
a. Adenin=Guanin, Sitosin=Timin
b. Adenin=Urasil, Guanin=Sitosin
c. Sitosin=Urasil, Guanin=Timin
d. Guanin=Timin, Adenin=Sitosin
e. Adenin=Timin, Guanin=Sitosin
20. Perhatikan nama nama oraganel sel di bawah ini!
1) Ribosom
2) Badan Golgi
3) Retikulum Endoplasma (RE)
4) Membran Sel
Urutan organel yang terlibat dalam sintesis protein yang benar adalah …
65
a. Ribosom, Badan Golgi, RE, Membaran Sel
b. Membrane Sel, Badan Golgi, Ribosom, RE
c. RE, Ribosom, Membran Sel, Badan Golgi
d. Badan Golgi, RE, Membran Sel, Ribosom
e. RE, Ribosom, Badan Golgi, Membran Sel
21. Dalam tahapannya, sintesis protein mengalami 3 tahapan yaitu; Replikasi DNA,
Transkripsi, dan Translasi. Pada 3 tahap proses tersebut, manakah tahap di mana
informasi genetik dicetak dalam bentuk kode DNA di dalam inti sel …
a. Transkripsi
b. Translasi
c. Replikasi DNA
d. Inisiasi
e. Tidak melalui tahap apaun
22. Simak tahapan berikut!
1) Inisiasi (permulaan)
2) Elongasi (pemanjangan)
3) Terminasi (pengakhiran)
Tahapan ini, merupakan tahapan dari …
a. Translasi
b. Transkripsi
c. Replikasi DNA
d. Sintesis protein
e. Pembuatan asam amino
23. Jika rantai DNA adalah:
ATT GTA AAA CGG
Kodde genetik yang dibawa oleh mRNA pada sintesis protein adalah …
a. TAA CAT TTT CGG
b. ATT GTA AAA GCC
c. AUU GTU UUU GCC
d. AUU GUA AAA CGG
e. UAA CAU UUU GCC
Tabel untuk pertanyaan nomor 24-28
24. Dari kodon tersebut,
tentukan manakah yang
termasuk kodon start dan
kodon stop…
a. AUG dan UGA
b. UGA dan CGA
c. CCA dan CAG
d. CGA dan AUA
e. AUG dan CAG
25. Dari kodon tersebut, berapakah jumlah asam amino yang dapat diterjemahkan
…
Kodon/mRNA:
CCA AUG CGA AUA UGA CAG
66
a. 4 d. 2
b. 6 e. 1
c. 3
26. Dari tabel di atas, maka DNA anti sense (DNA template) adalah …
a. GGT TAC GCT TAT ACT GTC
b. GGA AUG CGT UAU AGA CUC
c. GGT TAC GCT TAT ACT CAG
d. GGA AUG GCT TAT AGA CUC
e. GGT TAC CGT UAU AGA GTC
27. Dari tabel di atas, maka DNA sense adalah …
a. GGT TAC GCT TAT ACT GTC
b. CCA ATG CGA ATA TGA CAG
c. CCU TAC GCT TAT TGA CAG
d. CCA ATG CGA ATA TGU CAG
e. CCA TAC GCT TAT TGA CGC
28. Dari tabel di atas, maka RNA anti kodon (tRNA) adalah …
a. GGT TAC GCU UAU ACU GUC
b. GGU UAC GCU UAU ACU GUC
c. GGT UAC GCU UAU ACU GUC
d. GGT TAC GCU UAU ACU GUC
e. GGU TAC GCU UAU ACU CAG
29. Diketahuhi kodon ACG CUC CGC UAU. Maka asam aminonya adalah …
a. Alanin, Isoleusin, Leusin, Treonin
b. Asam glutamate, Alanin, Leusin, Isoleusin
c. Treonin, Leusin, Arginin, Tirosin
d. Arginin, Leusin, Treonin, Tirosin
e. Tirosin, Treonin, Leusin, Alanin
30. Jika rantai DNA GTA AAA CGG maka mRNA (kodon) nya adalah …
a. TAA CAT TTT GGG
b. ATT GTA AAA CGC
c. AUU GTA UUU GCC
d. AUU GUA AAA CGG
e. UAA CAU UUU GCC
67
68
Indikator Penilaian Soal Evaluasi
69
Bentuk
Instrumen
Kriteria
Penilaian Skor Total
Tes tertulis
pilihan ganda
Benar = 1
Salah = 0 1 jawaban = 1
𝑁 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑥𝑥100
70
KISI-KISI SOAL SUBSTANSI MATERI GENETIK
Sekolah : SMA Muhammadiyah Limbung
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkana, dan menganalisis pengetahuan factual,
konseptual, procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dpelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak, secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar :
1.1. Mengagumi keteraturan dan komplek ciptaan Tuhan tentang struktur dan
fungsi Gen dan Kromosom
1.2. Menyadari dan mengagumi pola piker ilmiah dalam kemampuan
mengamati Sintesis Protein
1.3. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengalaman ajaran agama
yang dianutnya.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan praktikum, berani dan
71
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara
ilmiah dan kritis, responsive dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium
maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan
prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan
percobaan di laboratorium dan lingkugan sekitar.
3.3. Menganalisis hubungan struktur dan fungsi gen, DNA, kromosom
dalam penerapan prinsip pewarisan sifat pada makhluk hidup
4.3. merumuskan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya dengan
penyampaian kode genetic (DNA-RNA-Protein)
Tabel Kisi-Kisi Soal
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
(IPK)
Bentuk
Soal
Asapek Kognitif
No.
Soal
Kunci
Jawaban C1 C2 C3 C4 C5 C6
Menganalisis
Struktur
Kromosom
Pilihan
Ganda
1 B
6 E
Menganalisis
Jumlah dan Tipe
Kromosom
2 B
3 D
5 C
Menjelaskan
Bentuk
Kromosom
4 A
Menjelaskan
Ukuran
Kromosom
8 E
Menjelaskan
Komponen
Kromosom
7 C
Menganalisis
Sifat dan Fungsi
DNA
10 B
11 C
14 C
Menganalisis
Struktur Kimia
DNA
9 B
12 E
15 A
17 A
18 B
19 E
72
Menganalisis
Struktur/Susunan
RNA
13 E
Menjelaskan
Macam Macam &
Fungsi RNA
16 B
Menjelaskan
Tahapan Sintesis
Protein
20 E
21 A
22 B
Menjelaskan
Kode Genetik
dalam Sintesis
Protein
23 E
24 A
25 C
26 A
27 B
28 C
29 C
30 E
Jumlah 1 13 10 14
Keterangan:
C1 : Ingatan
C2 : Pemahaman
C3 : Penerapan
C4 : Analisis
C5 : Penilaian/Evaluasi
C6 : Kreasi/Mencipta
73
KISI-KISI SOAL SUBSTANSI MATERI GENETIK
Sekolah : SMA Negeri 9 Gowa
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkana, dan menganalisis pengetahuan factual,
konseptual, procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dpelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak, secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar :
3.3. Menganalisis hubungan struktur dan fungsi gen, DNA, kromosom
dalam penerapan prinsip pewarisan sifat pada makhluk hidup
4.3. merumuskan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya dengan
penyampaian kode genetic (DNA-RNA-Protein)
74
TABEL KISI-KISI SOAL
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
(IPK)
Soal
Aspek
Kognit
if
Kunci
Jawaba
n
Menganalisis
Struktur
Kromosom
13. Perhatikan bagian bagian di bawah
ini!
5) Lengan kromosom
6) Sentromer
7) Asam Nukleat
8) Sentromer
Dari kata di atas, manakah yang
bukan bagian dari struktur kromosom
…
d. 1) b. 4)
e. 2) e. semua benar
f. 3)
C2 B
6. Perhatikan gambar di bawah ini!
Bagian yang ditunjukkan oleh tanda
panah di atas berfungsi sebagai …
f. Untuk membawa sifat keturunan
g. Menjaga agar untaian DNA tidak
terurai
h. Berisi matriks yang mengisi
seluruh lengan bagian lengan
kromosom
i. Menghalangi tersambungnya
ujung kromosom satu dengan
yang lainnya
j. Sebagai tempat pelekatan benang
spindle selama pembelahan inti
C2 E
?
75
dan merupakan tempat
melekatnya kromosom
Menganalisis
Jumlah dan
Tipe
Kromosom
2. Dalam tubuh manusia, terdapat dua
jenis kromosom yaitu kromosom
tubuh (autosom) dan kromosom seks
(gonosom). Jumlah kromosom yang
terdapat dalam sel telur manusia
adalah …
f. 22 pasang
g. 22 buah
h. 23 buah
i. 46 buah
j. 23 pasang
C2 B
3. Kromosom seks (genosom) pada
manusia adalah kromosom yang
menentukan jenis kelamin manusia.
Terdapat dua genosom yakni XY dan
XX. Formula genosom manakah pada
sel gamet seorang pria …
f. 44 A + X
g. 44 A + XY
h. 22 AA + Y
i. 22 A + X atau Y
j. 22 A + XX atau XY
C3 D
5. Sel somatik adalah semua jenis sel
yang membentuk suatu organisme.
Pada manusia, sel somatik berjumlah
46 autosom yang terbagi menjadi 23
pasang genom. Kromosom sel
somatik pada wanita normal,
berjumlah …
f. 44 autosom dan satu kromosom X
g. 44 autosom dan sepasang
kromosom X
h. 22 autosom dan sepasang
kromosom X
i. 22 pasang autosom dan satu
kromosom X
j. 23 pasang autosom dan seasang
kromosom
C2 C
Menjelaskan
Bentuk
Kromosom
4. Perhatikan gambar di bawah ini!
C3 A
1 2 3 4
76
Dari ke-empat gambar tersebut, yang
manakah menunjukkan kromosom
metasentrik …
d. 1 d. 4
e. 2 e. tak satupun
f. 3
Menjelaskan
Ukuran
Kromosom
8. Simak pernyataan berikut!
5) Ukuran kromosom panjangnya
0,2µ - 0,5µ dengan diameter 0,2µ
- 20µ
6) Ukuran kromosom panjangnya
30µ dengan diameter 0,2µ - 20µ
7) Ukuran kromosom tergantung
dari bentuknya
8) Ukuran dari kromosom tidak
dapat diukur
Manakah dari pernyataan di atas yang
benar …
f. 3) dan 4)
g. 2) dan 3)
h. 4)
i. 3)
j. 1)
C2 E
Menjelaskan
Komponen
Kromosom
7. Simaklah pernyataan berikut!
5) Kromosom tersusun atas
komponen utama, antara lain;
DNA, protein histon, dan protein
non histon
6) Kromosom tersusun atas DNA,
RNA, dan Protein
7) Kromosom tersusun atas Lipid,
Asam Nukleat, dan Protein
8) Kromosom tersusun atas Protein
histon, DNA, dan RNA
Dari pernyataan tersebut, manakah
pernyataan yang benar …
f. 4)
g. 3) dan 4)
h. 1)
i. 2) dan 3)
j. Semua pernyataan benar
C4 C
Menganalisis
Sifat dan
Fungsi DNA
10. Simak pernyataan di bawah ini!
5) Terletak di dalam nukleus
(kromosom), mitokondria, dan
kloroplas
6) Rantai pendek dan tunggal
7) Sebagai pembawa informasi
genetik
C3 B
77
8) Kadarnya tidak dipengaruhi
aktivitas sintesis protein
Berdasarkan pernyataan di atas,
manakah pernyataan tidak benar
tentang DNA …
d. 1) dan 2) d. 3)
e. 2) e. 3) dan 3)
f. 4) dan 2)
11. Molekul DNA dan RNA keduanya
dapat …
f. Dapat bereplikasi
g. Berbentuk double helix
h. Memiliki 4 basa nitrogen
i. Memiliki basa nitrogen sama
j. Menentukan jenis protein yang
sama
C1 C
14. Sifat DNA antara lain:
5) Jumlah DNA konstan pada setiap
jenis sel dan spesies
6) Bentuk DNA pada inti sel
eukariotik seperti benang yang
tidak bercabang
7) DNA memiliki peran dalam
proses sintesis protein
8) Kandungan DNA dalam sel
bergantung sifat diploid atau
jumlah kromosom
Dari sifat tersebut, manakah sifat
yang benar …
d. 1) dan 3) d. 3) dan 4)
e. 2) dan 4) e. 1) dan 4)
f. 1) dan 2)
C4 C
Menganalisis
Struktur Kimia
DNA
9. James Dawey Watson (1928) adalah
seorang ilmuwan berkebangsaan
amerika serikat yang dikenal dengan
temuannya, yaitu …
f. Penemu struktur RNA
g. Penemu struktur DNA
h. Penemu jaringan hewan
i. Penemu listrik dan bola lampu
j. Penemu struktur sel hewan dan
tumbuhan
C2 B
12. Perhatikan gambar di bawah ini! C2 E
78
Bagian yang ditunjukkan oleh tanda
panah berfungsi sebagai …
f. Membentuk protein
g. Menerjemahkan mRNA
h. Mengahasilkan asam amino
i. Mengandung informasi genetik
j. Menjaga DNA bersama sama
dalam untai ganda
15. Manakah yang tepat dari ikatan antar
gula deoksiribosa dan basa nitrogen
pada rantai DNA adalah …
f. Adenin, Guanin, Sitosin, Timin
g. Adenin, Protein, Nitrogen, Timin
h. Urasil, Sitosin, Timin, Adenin
i. Adenin, Urasil, Sitosin, Protein
j. Nitrogen, Urasil, Sitosin, Adenin
C2 A
17. Apabila kita melakukan perhitungan
jumlah adenin, guanin, timin, dan
sitosin pada molekul DNA, maka
diketahui bahwa …
e. Jumlah adenine sama dengan
jumlah timin
f. Jumlah guanine sama dengan
jumlah sitosin
g. Jumlah purin sama dengan jumlah
primidin
h. Jumlah timin sama dengan jumlah
guanin
C2 A
18. Monomer dari molekul DNA adalah
(….), yang merupakan gabungan dari
basa nitrogen purin dan primidin, gula
pentose berupa deoksiribosa, dan
asam fosfat (H2PO4). Manakah di
bawah ini kata yang benar untuk
mengisi titik di atas …
d. RNA d. Basa nitrogen
e. Nukleotida e. Protein
f. Gula pentose
C3 B
19. Manakah di bawah ini pasangan basa
nitrogen DNA yang tepat … C2 E
?
79
f. Adenin=Guanin, Sitosin=Timin
g. Adenin=Urasil, Guanin=Sitosin
h. Sitosin=Urasil, Guanin=Timin
i. Guanin=Timin, Adenin=Sitosin
j. Adenin=Timin, Guanin=Sitosin
Menganalisis
Struktur/Susun
an RNA
15. Tiap Ribonukleotida tersusun dari …
f. Sitosin, guanin, timin
g. ATP, enzim lipase, kloroplas
h. Basa nitrogen, protein, kromosom
i. Glutamin, enzim topoisomerase,
nitrogen
j. Gula pentosa ribosa, gugus fosfat,
basa nitrogen
C2 E
Menjelaskan
Macam
Macam &
Fungsi RNA
16. RNA ada dua macam yaitu RNA
genetik dan RNA non-genetik. Pada
RNA non genetik terbagi menjadi 3,
yaitu; RNA duta (mRNA); RNA
pemindah (tRNA); dan RNA ribosom
(rRNA). Dari ketiga RNA non-
genetik tersebut, manakah yang
membawa kode genetic (kodon) dari
inti sel ke setoplasma …
d. tRNA d. RNA
e. mRNA e. tidak satupun di
atas
f. rRNA
C2 B
Menjelaskan
Tahapan
Sintesis
Protein
20. Perhatikan nama nama oraganel sel di
bawah ini!
5) Ribosom
6) Badan Golgi
7) Retikulum Endoplasma (RE)
8) Membran Sel
Urutan organel yang terlibat dalam
sintesis protein yang benar adalah….
f. Ribosom, Badan Golgi, RE,
Membaran Sel
g. Membrane Sel, Badan Golgi,
Ribosom, RE
h. RE, Ribosom, Membran Sel,
Badan Golgi
i. Badan Golgi, RE, Membran Sel,
Ribosom
j. RE, Ribosom, Badan Golgi,
Membran Sel
C4 B
21. Dalam tahapannya, sintesis protein
mengalami 3 tahapan yaitu; Replikasi
DNA, Transkripsi, dan Translasi.
Pada 3 tahap proses tersebut, manakah
C3 B
80
tahap informasi genetik dicetak dalam
bentuk kode DNA di dalam inti sel …
f. Inisiasi
g. Transkripsi
h. Translasi
i. Replikasi DNA
j. Tidak melalui tahap apaun
22. Perhatikan tahapan berikut!
4) Inisiasi (permulaan)
5) Elongasi (pemanjangan)
6) Terminasi (pengakhiran)
Tahapan ini, merupakan tahapan
dari….
f. Translasi
g. Transkripsi
h. Replikasi DNA
i. Sintesis protein
j. Pembuatan asam amino
C3 B
Menjelaskan
Kode Genetik
dalam Sintesis
Protein
23. Jika rantai DNA adalah:
ATT GTA AAA CGG
Kode genetik yang dibawa oleh
mRNA pada sintesis protein adalah
…
f. TAA CAT TTT CGG
g. ATT GTA AAA GCC
h. AUU GTU UUU GCC
i. AUU GUA AAA CGG
j. UAA CAU UUU GCC
C4 E
Tabel untuk pertanyaan nomor 24-28
Kodon/mRNA:
CCA AUG CGA AUA UGA CAG
24. Dari kodon tersebut, tentukan
manakah yang termasuk kodon start
dan kodon stop …
f. AUG dan UGA
g. UGA dan CGA
h. CCA dan CAG
i. CGA dan AUA
j. AUG dan CAG
C2 A
25. Dari kodon tersebut, berapakah
jumlah asam amino yang dapat
diterjemahkan …
d. 4 d. 2
e. 6 e. 1
f. 3
C4 C
81
26. Dari tabel di atas, maka DNA anti
sense (DNA template) adalah …
f. GGT TAC GCT TAT ACT GTC
g. GGA AUG CGT UAU AGA
CUC
h. GGT TAC GCT TAT ACT CAG
i. GGA AUG GCT TAT AGA CUC
j. GGT TAC CGT UAU AGA GTC
C3 A
27. Dari tabel di atas, maka DNA sense
adalah …
f. GGT TAC GCT TAT ACT GTC
g. CCA ATG CGA ATA TGA CAG
h. CCU TAC GCT TAT TGA CAG
i. CCA ATG CGA ATA TGU CAG
j. CCA TAC GCT TAT TGA CGC
C3 B
28. Dari tabel di atas, maka RNA anti
kodon (tRNA) adalah …
f. GGT TAC GCU UAU ACU GUC
g. GGU UAC GCU UAU ACU
GUC
h. GGT UAC GCU UAU ACU
GUC
i. GGT TAC GCU UAU ACU GUC
j. GGU TAC GCU UAU ACU
CAG
C3 C
29. Diketahuhi kodon ACG CUC CGC
UAU. Maka asam aminonya adalah
…
f. Alanin, Isoleusin, Leusin, Treonin
g. Treonin, Leusin, Arginin, Tirosin
h. Arginin, Leusin, Treonin, Tirosin
i. Tirosin, Treonin, Leusin, Alanin
j. Asam glutamate, Alanin, Leusin,
Isoleusin
C3 C
30. Jika rantai DNA GTA AAA CGG
maka mRNA (kodon) nya adalah …
f. TAA CAT TTT GGG
g. ATT GTA AAA CGC
h. AUU GTA UUU GCC
i. AUU GUA AAA CGG
j. UAA CAU UUU GCC
C3 E
82
DAFTAR HADIR SISWA MIA II
SMA MUHAMMADIYAH LIMBUNG
No Nama Pertemuan Ke-
I II III IV
1 A
P
O
S
T
T
E
S
T
2 B
3 C
4 D
5 E
6 F
7 G -
8 H
9 I -
10 J
11 K -
12 L
13 M
14 N
15 O
16 P
17 Q
18 R -
19 S
20 T -
21 U
22 V
23 W -
24 X -
25 Y
26 Z
27 A1
28 B1
29 C1
30 D1
31 E1
32 F1
33 G1
34 H1 -
83
DAFTAR HADIR SISWA MIA I
SMA MUHAMMADIYAH LIMBUNG
No Nama Pertemuan Ke-
I II III IV
1 A -
P
O
S
T
T
E
S
T
2 B
3 C
4 D -
5 E
6 F
7 G
8 H
9 I -
10 J
11 K
12 L
13 M
14 N
15 O
16 P
17 Q
18 R
19 S
20 T -
21 U
22 V
23 W
24 X
25 Y -
26 Z
27 A1
28 B1
29 C1
30 D1
31 E1
32 F1
33 G1 -
34 H1
84
HASIL POST-TEST SISWA KELAS XII MIA II
SMA MUHAMMADIYAH LIMBUNG
No Nama Nilai
1 A 86.6
2 B 80.0
3 C 86.6
4 D 73.3
5 E 86.6
6 F 83.3
7 G 76.6
8 H 80.0
9 I 73.3
10 J 86.6
11 K 76.6
12 L 63.3
13 M 76.6
14 N 86.6
15 O 83.3
16 P 76.6
17 Q 76.6
18 R 83.3
19 S 80.0
20 T 66.6
21 U 80.0
22 V 86.6
23 W 70.0
24 X 63.3
25 Y 80.0
26 Z 83.3
27 A1 66.6
28 B1 73.3
29 C1 86.6
30 D1 70.0
31 E1 80.0
32 F1 83.3
33 G1 76.6
34 H1 73.3
35 70.0
85
HASIL POST-TEST SISWA KELAS XII MIA I
SMA MUHAMMADIYAH LIMBUNG
No Nama Nilai
1 A 80.0
2 B 93.3
3 C 90.0
4 D 73.3
5 E 83.3
6 F 90.0
7 G 80.0
8 H 73.3
9 I 86.6
10 J 66.6
11 K 76.6
12 L 86.6
13 M 80.0
14 N 73.3
15 O 76.6
16 P 80.0
17 Q 86.6
18 R 80.0
19 S 76.6
20 T 83.3
21 U 80.0
22 V 86.6
23 W 83.3
24 X 86.6
25 Y 80.0
26 Z 76.6
27 A1 90.0
28 B1 66.6
29 C1 83.3
30 D1 76.6
31 E1 73.3
32 F1 80.0
33 G1 83.3
34 H1 86.6
86
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Hari/Tanggal :
Kelas :
No Aktivitas Siswa yang Dinilai
Jumlah Siswa
Pertemuan Ke- %
1 2 3
Pendahuluan
1 Siswa yang hadir saat mata pelajaran berlangsung
2 Siswa yang menanggapi salam dari guru dan
berdo’a
3 Siswa yang memperhatikan apersepsi dan
termotivasi
4 Siswa yang memperhatikan penjelasan yang
diberikan oleh guru
5 Siswa yang menanggapi pertanyaan guru
6 Siswa yang memperhatikan guru dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran
7 Siswa yang mengikuti perintah guru saat pembagian
kelompok dengan teratur
Kegiatan Inti
8 Siswa mendengarkan materi yang disampaikan oleh
guru
9 Siswa memberikan pertanyaan kepada guru
10 Siswa mendengarkan langkah-langkah pembelajaran teknik CTL yang dijelaskan oleh guru
11 Siswa mengerjakan Game Interaktif secara
berkelompok
12
Siswa yang menanggapi pendapat teman ketika
berdiskusi dalam kelompok maupun pada saat
penyampiaan hasil diskusi
Kegiatan Penutup
13 Siswa yang menayampaikan hasil pembelajaran
14 Siswa yang memperhatikan penyampaian guru
untuk pertemuan selanjutnya
15 Siswa yang berdoa dan menjawab salam
Keterangan:
0-25% = Kurang Baik 26-50% = Cukup Baik 51-75% = Baik
76-100% = Sangat Baik
Makassar,………………………..2019
Observer
(…………………………)
87
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PRESENTASI
AKTIVITAS BELAJAR SISWA
No Aktivitas Siswa yang
Dinilai
Jumlah Siswa
Pertemuan Ke- Rata-
Rata
Presentase
(%) 1 2 3 4
Pendahuluan
1
Siswa yang hadir saat
mata pelajaran
berlangsung
32 34 30
P
o
s
t
T
e
s
t
32 94,11
2
Siswa yang menanggapi
salam dari guru dan
berdo’a
32 34 30 32 94,11
3
Siswa yang
memperhatikan guru
dalam menyampaikan
tujuan pembelajaran
29 30 27 28,6 84,31
4
Siswa yang
memperhatikan
apersepsi dan
termotivasi
28 31 28 29 85,30
5
Siswa yang
memperhatikan
penjelasan yang diberikan oleh guru
27 30 29 28,7 84,32
6 Siswa yang menanggapi
pertanyaan guru 4 5 3 4 11,77
7
Siswa yang mengikuti
perintah guru saat
pembagian kelompok
dengan teratur
28 34 29 30,3 89,21
Kegiatan Inti
8
Siswa mendengarkan
materi yang
disampaikan oleh guru
27 29 26 27,3 80,39
9 Siswa yang memberikan
pertanyaan pada guru 3 3 2 2,7 7,84
10
Siswa mendengarkan
langkah-langkah model
pembelajaran CTL yang
dijelaskan guru
28 27 30 28,3 83,33
11
Siswa mengerjakan
Game Interaktif secara
berkelompok
29 30 30 29,7 87,25
Kegiatan Penutup
88
12
Siswa yang
menyimpulkan hasil
pembelajaran
2 3 2 2,3 6,86
13
Siswa yang
memperhatikan
penyampian guru untuk
pertemuan selanjutnya
30 30 27 29 85,30
14 Siswa yang berdo’a dan
menjawab salam 32 34 30 32 94,11
Rata-Rata 70,58
Keterangan:
0-25 % = Kurang Baik
26-50 % = Cukup Baik
51-75 % = Baik
76-100 % = Sangat Baik
Makassar, November 2019
Observer
(…………………………..)
89
DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN
1. Pertemuan Pertama dengan Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Limbung
2. Upacara Bendera 18 November 2019
3. Upacara Bendera 25 November 2019 Memperingati Hari Guru
C.3
90
4. Proses Pembelajaran Materi Gen dan Kromosom Menggunakan Media Power
Point dan Model Pembelajaran CTL
5. Proses Pembelajaran Materi Asam Nukleat Menggunakan Media Power Point
dan Model CTL
6. Siswa Mengerjakan Game Interaktif
91
OUTPUT DATA SPSS
D. 1. Data Statistik Deskriptif Skor Hasil Tes Hasil Belajar
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean
Std.
Deviation Variance
Pre-Test Kelas Kontrol 34 30.0 40.0 70.0 1952.0 57.412 7.8249 61.228
Post-Test Kelas Kontrol 34 23.3 63.3 86.6 2655.3 78.097 6.9676 48.548
Pre-Test Kelas Eksperimen 34 23.4 46.6 70.0 1972.0 58.000 6.7696 45.827
Post-Test Kelas Eksperimen 34 26.7 66.6 93.3 2748.8 80.847 6.4309 41.357
Valid N (listwise) 34
D. 2. Kategorisasi Hasil Tes Hasil Belajar
Post-Test Kelas Kontrol
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 63.3 2 5.9 5.9 5.9
66.6 2 5.9 5.9 11.8
70.0 2 5.9 5.9 17.6
73.3 4 11.8 11.8 29.4
76.6 6 17.6 17.6 47.1
80.0 6 17.6 17.6 64.7
83.3 5 14.7 14.7 79.4
86.6 7 20.6 20.6 100.0
Total 34 100.0 100.0
Post-Test Kelas Eksperimen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 66.6 2 5.9 5.9 5.9
73.3 4 11.8 11.8 17.6
76.6 5 14.7 14.7 32.4
80.0 8 23.5 23.5 55.9
83.3 5 14.7 14.7 70.6
86.6 6 17.6 17.6 88.2
90.0 3 8.8 8.8 97.1
92
93.3 1 2.9 2.9 100.0
Total 34 100.0 100.0
D. 3. Uji Normalitas
Case Processing Summary
kelas
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
hasil Pre-Test Kelas Kontrol 34 100.0% 0 0.0% 34 100.0%
Post-Test Kelas Kontrol 34 100.0% 0 0.0% 34 100.0%
Pre-Test Kelas Eksperimen 34 100.0% 0 0.0% 34 100.0%
Post-Test Kelas Eksperimen 34 100.0% 0 0.0% 34 100.0%
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
hasil Pre-Test Kelas Kontrol .127 34 .180 .945 34 .085
Post-Test Kelas Kontrol .137 34 .106 .920 34 .016
Pre-Test Kelas Eksperimen .136 34 .112 .942 34 .069
Post-Test Kelas Eksperimen .124 34 .200* .963 34 .291
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
D. 4. Uji Homogenitas
a. Post-Test
Descriptives
hasil
N Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence
Interval for Mean
Minimum Maximum
Lower
Bound
Upper
Bound
Post-Test Kelas
Kontrol
34 78.097 6.9676 1.1949 75.666 80.528 63.3 86.6
Post-Test Kelas
Eksperimen
34 80.847 6.4309 1.1029 78.603 83.091 66.6 93.3
Total 68 79.472 6.7971 .8243 77.827 81.117 63.3 93.3
93
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
h
a
s
i
l
Based on Mean .418 1 66 .520
Based on Median .326 1 66 .570
Based on Median and with
adjusted df
.326 1 65.314 .570
Based on trimmed mean .361 1 66 .550
D. 5. Uji Hipotesis
Uji t-test
Group Statistics
kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
hasil Post-Test Kelas Kontrol 34 78.097 6.9676 1.1949
Post-Test Kelas Eksperimen 34 80.847 6.4309 1.1029
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
hasil E qual
variances
assumed
.293 .590 -2.176 65 .033 -3.6639 1.6834 -7.0260 -.3018
Equal
variances not
assumed
-2.180 64.681 .033 -3.6639 1.6809 -7.0212 -.3066
94
RIWAYAT HIDUP
Ayi Zain. Dilahirkan pada hari Kamis 25 September
1997 di Biak. Putri dari pasangan Zainuddin dan Rusni
Hasan. Penulis memulai jenjang pendidikan di SD
INPRES IKIP II pada tahun 2003 dan tamat pada atahun
2009. Pada tahun itu juga, panulis melanjutkan
pendidiakan di SMP Unismuh Makassar pada tahun
2012. Lalu melanjutkan pendidikan ke SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar
dan menyelesaiakan pada tahun 2015. Dengan izin Allas SWT, pada tahun 2015
penulis kemudian melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi dan Alhamdulillah
diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi,
Program Strata 1 (S1)
top related