pengaruh money ethics dan keadilan pajak...
Post on 20-Jan-2020
22 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH MONEY ETHICS DAN KEADILAN PAJAK
TERHADAP TAX EVASION
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Akuntansi
Oleh:
Maulida Sari
NIM: 11150820000021
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019/1440H
ii
PENGARUH MONEY ETHICS DAN KEADILAN PAJAK
TERHADAP TAX EVASION
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Akuntansi
Oleh:
Maulida Sari
NIM: 11150820000021
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Prof. Dr. Amilin, SE.,Ak.,M.Si.,CA.,QIA.,BKP.,CRMP
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019/1440H
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini 13 Maret 2019 telah dilakukan ujian Komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Maulida Sari
2. NIM : 11150820000021
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Money Ethics dan Keadilan Pajak Terhadap Tax
Evasion
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke
tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 13 Maret 2019
1. Ismawati Haribowo, SE., M.Si ( )
NIP : 198009092014112003 Penguji I
2. Masrul Huda, M.Si ( )
NIP : 196305062014111001 Penguji II
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini 26 Juli 2019 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa/i:
1. Nama : Maulida Sari
2. NIM : 11150820000021
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Money Ethics dan Keadilan Pajak Terhadap Tax
Evasion
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa di
atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 26 Juli 2019
1. Fitri Damayanti, M.Si ( )
NIP: 19810731200604 2 003 Ketua Penguji
2. Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., ( )
QIA., BKP., CRMP Sekretaris
NIP: 19730615200501 1 009
3. Reskino, SE., M.Si ( )
NIP: 19740928200801 2 004 Penguji Ahli
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Maulida Sari
NIM : 11150820000021
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenai
sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, Juli 2019
Maulida Sari
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
1. Nama : Maulida Sari
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 15 Juli 1997
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Alamat : Jalan.H.Amin Rt.004/02 No. 82
Kel. Lenteng Agung, Kec.
Jagakarsa, Jakarta Selatan 12610
5. Telepon : 083875072016
6. Email : maulida339@gmail.com
II. PENDIDIKAN
1. SD (2003-2009) : SDN Lenteng Agung 03 Pagi
2. SMP (2009-2012) : SMPN 98 Jakarta
3. SMA (2012-2015) : MAN 13 Jakarta
4. S1 (2015-2019) : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : M. Yusuf
2. Ibu : Asmiyah
3. Anak ke- : Kedua dari dua bersaudara
vii
THE INFLUENCE OF MONEY ETHICS AND TAX JUSTICE ON
TAX EVASION
ABSTRACT
This study aims to examine the influence of money ethics and tax justice on
tax evasion. This study uses primary data by distributing questionnaires to
individual taxpayers who are on Java, especially in the Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, and Bekasi regions. Sampling was done using the convenience
sampling method. The number of individual taxpayers who are sampled in this
study are 108 individual taxpayers, the analytical method for testing data
processing in this study uses multiple linier regression analysis in the IBM SPSS
Statistics 24 applications.
The results of this study indicate that money ethics has no effect on tax
evasion with a significant value of 0,949 and tax justice affects on tax evasion
with a significant value of 0,001.
Keyword: Money Ethics, Tax Justice, and Tax Evasion
viii
PENGARUH MONEY ETHICS DAN KEADILAN PAJAK
TERHADAP TAX EVASION
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh money ethics dan
keadilan pajak terhadap tax evasion. Penelitian ini menggunakan data primer
dengan cara menyebarkan kuesioner kepada wajib pajak orang pribadi yang
berada di Pulau Jawa khususnya di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
dan Bekasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode
convenience sampling. Jumlah wajib pajak orang pribadi yang menjadi sampel
didalam penelitian ini adalah sebanyak 108 wajib pajak orang pribadi. Metode
analisis untuk menguji pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan
analisis regresi linier berganda dalam aplikasi SPSS 24.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa money ethics tidak berpengaruh
terhadap tax evasion dengan nilai signifikansi sebesar 0,949 dan keadilan pajak
berpengaruh terhadap tax evasion dengan nilai signifikansi sebesar 0,001.
Kata kunci: Money Ethics, Keadilan Pajak, Tax Evasion
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahiim
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat serta
karunianya-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul: “Pengaruh Money Ethics dan Keadilan Pajak Terhadap Tax
Evasion” dengan lancar dan tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa penulis
sampaikan kepada junjungan baginda Nabi Muhammad Saw. beserta para
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Penyusunan skripsi ini diselesaikan untuk memenuhi syarat-syarat meraih
gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah membantu penulis
dalam proses pembuatan skripsi ini sehingga penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih dan memberikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini terutama
kepada:
1. Allah SWT. atas rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua orang tua tercinta (Mama dan Ayah) yang telah menjadi penyemangat
terbesar dan terbaik dalam hidup penulis serta telah memberikan dukungan
tiada henti berupa kasih sayang, doa dan perhatiannya kepada penulis.
3. Kakak penulis, Devi Nuarie Sentina yang telah memberikan doa, motivasi,
inspirasi, dan bantuan yang tiada hentinya kepada penulis.
4. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., M.Si., Ak., CA., QIA., BKP., CRMP selaku
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
sekaligus dosen pembimbing penulis yang telah memberikan ilmu, arahan,
serta bersedia memberikan waktunya untuk berdiskusi dan membimbing
penulis sehingga skripsi ini bisa selesai tepat waktu.
x
5. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah banyak memberikan pengetahuan dan berbagi pengalamannya.
8. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
9. Sahabat Tercinta dari SMA hingga sekarang, yaitu Amor (Annisa, Maulia,
Dina, Via, dan Ila) yang selalu berjuang bersama-sama dari semester awal
hingga saat ini walaupun berbeda kampus dan jurusan, serta selalu memberikan
dukungan, doa, dan bantuan kepada penulis. Terutama Annisa yang selalu
meluangkan waktu untuk mengajari penulis dalam hal apapun. Thank you guys,
see you on top.
10. Fariz Aldiyansyah yang telah memberikan semangat, perhatian, dan telah
meluangkan waktunya untuk penulis dalam membantu mencari responden serta
mendengarkan keluh kesah penulis dalam proses penulisan skripsi ini.
11. Defarika Apriyani teman satu bimbingan yang telah banyak mengajari penulis,
memberikan ilmu dan informasi kepada penulis.
12. Nisrina Afifah dan Nabila Destaza teman satu bimbingan yang telah berjuang
bersama, membantu dan memberikan dukungan kepada penulis.
13. Nurjilan Fauziyyah yang selalu memberikan solusi terbaik jika didalam
penulisan skripsi penulis terdapat kendala.
14. Seluruh teman Akuntansi 2015 khususnya Akuntansi A (Feby, Aul, Laras,
April, Indah, Anjar, Dila, Nada, Nurul, Muti, Ansya, Rifqoh, Balgis, Adita,
Dwi, Ledi, Dewi, Pai, Fachri, Sofi, Masbay, dan Dibay) yang telah banyak
memberikan motivasi kepada penulis.
15. Seluruh teman KKN Senja Sore yang telah memberikan dukungan dan doa
kepada penulis.
16. Semua pihak terlibat yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah
banyak membantu dan memberikan masukan serta inspirasi bagi penulis.
xi
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki
penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang
membangun dari berbagai pihak.
Jakarta, Juli 2019
Peneliti
Maulida Sari
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ......................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .................................. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................. vi
ABSTRACT ................................................................................................................ vii
ABSTRAK ................................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................ 6
D. Rumusan Masalah ............................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 9
A. Tinjauan Literatur ............................................................................................. 9
1. Teori Atribusi (Atribution Theory) ................................................................. 9
xiii
2. Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory) .................................. 10
3. Money Ethics ................................................................................................ 11
4. Keadilan Pajak .............................................................................................. 13
5. Tax Evasion .................................................................................................. 16
B. Hubungan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis ..................................... 19
1. Pengaruh Money Ethics terhadap Tax Evasion ............................................ 19
2. Pengaruh Keadilan Pajak terhadap Tax Evasion .......................................... 20
C. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................... 21
D. Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 28
A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................................. 28
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................................. 28
1. Populasi dan Sampel .................................................................................... 28
2. Metode Pengambilan Sampel ....................................................................... 29
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 29
1. Penelitian Pustaka (Library Research) ......................................................... 29
2. Penelitian Lapangan (Field Research) ......................................................... 29
D. Operasional Variabel Penelitian ..................................................................... 30
1. Money Ethics (X1) ........................................................................................ 30
2. Keadilan Pajak (X2) ...................................................................................... 31
3. Tax Evasion (Y) ............................................................................................ 31
E. Metode Analisis Data ..................................................................................... 32
1. Uji Statistik Deskriptif ..................................................................................... 33
xiv
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................ 33
3. Uji Kualitas Data .......................................................................................... 34
4. Uji Hipotesis ................................................................................................. 36
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................................ 39
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................... 39
1. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 39
2. Karakteristik Profil Responden .................................................................... 40
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ....................................................................... 46
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................................ 46
2. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 46
3. Hasil Uji Kualitas Data ................................................................................. 51
4. Hasil Uji Hipotesis ...................................................................................... 54
C. Pembahasan .................................................................................................... 58
1. Pengaruh Money Ethics terhadap Tax Evasion ............................................ 58
2. Pengaruh Keadilan Pajak terhadap Tax Evasion .......................................... 60
BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 62
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 62
B. Implikasi ......................................................................................................... 62
C. Keterbatasan ................................................................................................... 63
D. Saran ............................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 65
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... 69
xv
DAFTAR TABEL
1.1 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Tahun 2013 sampai
dengan 2017 ................................................................................................................ 2
2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya..................................................................................... 22
3.1 Operasional Variabel Penelitian ................................................................................ 32
4.1 Data Sampel Penelitian. ............................................................................................ 40
4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................... 41
4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Umur .................................................. 42
4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan ......................................... 43
4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan. .......................................... 44
4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Status Pernikahan .............................. 44
4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Kepemilikan NPWP .......................... 45
4.8 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Wilayah ............................................. 46
4.9 Hasil Uji Statistik Deskriptif ..................................................................................... 47
4.10 Hasil Uji Normalitas ............................................................................................... 48
4.11 Hasil Uji Multikolonieritas ..................................................................................... 49
4.12 Hasil Uji Glejser ...................................................................................................... 51
4.13 Hasil Uji Validitas Money Ethics ........................................................................... 52
4.14 Hasil Uji Validitas Keadilan Pajak ......................................................................... 52
4.15 Hasil Uji Validitas Tax Evasion .............................................................................. 53
4.16 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................................... 54
4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel Y,X1, dan X2 ............................... 55
xvi
4.18 Hasil Uji Statistik t Variabel Y,X1, dan X2 .............................................. 56
4.19 Hasil Uji Statistik F Variabel Y,X1, dan X2 .............................................. 57
xvii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Skema Kerangka Pemikiran ... ................................................................. 26
4.1 Uji Heteroskedastisitas. .......... ....... .......................................................... 50
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Penelitian Skripsi…………………………………..……………… .............. 70
2. Surat Keterangan Dari KPP………………................................................... .......... 73
3. Kuesioner Penelitian. ............................................................................................... 75
4. Daftar Jawaban Responden ...................................................................................... 83
5. Output Hasil Pengujian Data ................................................................................. 100
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang pendapatannya
sebagian besar terdiri dari sektor perpajakan. Maka, Indonesia perlu
membuat, menyusun, dan menyelenggarakan pembangunan negara untuk
kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya dengan meningkatkan
penerimaan negara dari sektor perpajakan.
Pajak berfungsi untuk membiayai pembangunan negara serta
membiayai sarana dan prasarana umum negara. Namun, penerimaan pajak
belum terpenuhi secara optimal di Indonesia karena masih rendahnya
administrasi perpajakan yang akan berhubungan langsung dengan tingkat
penggelapan pajak (tax evasion), tax avoidance, dan korupsi pajak.
Penghindaran pajak (tax avoidance) yang dilakukan oleh wajib
pajak memerlukan wawasan dan pengetahuan mengenai peraturan
perpajakan sehingga wajib pajak dapat mengurangi jumlah beban pajak
yang harus dibayarnya tanpa melanggar peraturan, biasanya dilakukan
oleh jasa konsultan pajak (Ardyaksa, 2014). Apabila penghindaran pajak
yang dilakukan tidak tercapai, maka wajib pajak melakukan cara-cara lain
agar beban pajaknya berkurang, misalnya seperti menggunakan cara
penggelapan pajak (tax evasion) (Siahaan, 2010:110).
2
Penggelapan pajak (tax evasion) merupakan pengurangan pajak
dengan cara melanggar Undang-Undang Perpajakan (Yusita, 2016).
Perbuatan penggelapan pajak merupakan suatu usaha yang ilegal karena
melanggar aturan Undang-Undang. Salah satu bentuk terjadinya
penggelapan pajak, yaitu dengan tidak tercapainya target penerimaan
pajak. Fakta di lapangan menunjukan bahwa pendapatan negara dari sektor
pajak belumlah maksimal karena target penerimaan pajak tidak tercapai.
Berikut tabel yang tercantum melampirkan target dan realisasi penerimaan
pajak.
Tabel 1.1
Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Tahun 2013 sampai dengan
2018 (dalam triliun rupiah)
Tahun Target
Penerimaan Pajak
Realisasi
Penerimaan
Pajak
Persentase
Penerimaan
Pajak
2013 1.148,4 1.071,1 93,40%
2014 1.246,1 1.143,3 91,70%
2015 1.294,2 1.060,0 81,50%
2016 1.355,0 1.105,0 81,54%
2017 1.450,9 1.339,8 91,00%
2018 1.424,0 1.315,9 92.40%
Sumber: Kementerian Keuangan RI dan diolah dari berbagai referensi
Tabel di atas menunjukan bahwa penerimaan negara dari sektor
pajak belumlah maksimal, bahkan pada tahun 2015 hanya mencapai
81,50% mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Tidak tercapainya
target penerimaan pajak disebabkan karena adanya wajib pajak yang
melakukan tindakan tax evasion untuk meminimalkan kewajiban pajaknya
3
karena masyarakat masih beranggapan bahwa membayar pajak merupakan
sebuah beban yang akan mengurangi pendapatan mereka.
Di Indonesia, kasus penggelapan pajak meningkat dari tahun ke
tahun. Menurut data dari Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian
Keuangan mencatat masih tingginya tingkat penggelapan pajak yang
terjadi di Indonesia, misalnya pada tahun 2013 terdapat 15 kasus, dan
tahun 2014 yaitu sebanyak 42 kasus dengan kerugian mencapai Rp266,9
miliar. Penggelapan pajak ini dilakukan oleh wajib pajak dengan cara
menerbitkan faktur pajak fiktif. Pada tahun 2014 terdapat 499 wajib pajak
yang terbukti menggunakan faktur pajak fiktif atau bodong (CNN
Indonesia, n.d.). Lalu, pada tahun 2018 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
telah memvonis pelaku penjualan faktur pajak senilai Rp26,9 miliar yang
tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya (Suara.com, n.d.). Tujuan
wajib pajak melakukan tindakan penggelapan pajak bisa dipengaruhi oleh
keadilan perpajakan yang dirasakan dan kecintaannya terhadap uang
(money ethics).
Menurut Siahaan (2010:112) keadilan pajak merupakan perlakuan
pajak yang sesuai atau adil dalam pengenaan dan pemungutan pajak oleh
negara, dan menurut Tang & Chiu (2003) kecintaan terhadap uang (money
ethics) atau the love of money merupakan kecintaan terhadap uang yang
tinggi.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Handayani & Cahyonowati
(2014) berjudul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi wajib
4
pajak mengenai penggelapan pajak” menunjukan bahwa hasil keadilan
pajak berpengaruh positif terhadap persepsi wajib pajak mengenai
penggelapan pajak. Penelitian ini mengatakan bahwa semakin tinggi
tingkat keadilan dalam perpajakan maka wajib pajak akan semakin
beretika dan penggelapan pajak akan berkurang.
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Rosianti (2014) yang
berjudul “Pengaruh money ethics terhadap tax evasion dengan intrinsic
dan extrinsic religiosity sebagai variabel moderating” menunjukan bahwa
hasil variabel money ethics berpengaruh positif signifikan secara parsial
terhadap tax evasion. Apabila semakin tinggi money ethics yang dimiliki
seseorang, maka tindakan tax evasion dianggap tindakan yang dapat
diterima dan menganggap sebagai tindakan yang etis untuk dilakukan.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Kurniawati (2014). Perbedaan penelitian
ini dengan penelitian sebelumnya, yaitu:
1. Penelitian ini hanya menggunakan variabel independen keadilan
perpajakan dan adanya penambahan variabel independen money ethics.
Sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan variabel independen
keadilan pajak, biaya kepatuhan, dan tarif pajak.
2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang
Pribadi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi,
sedangkan penelitian sebelumnya adalah Wajib Pajak Orang Pribadi
5
yang melakukan kegiatan usaha dengan omzet dibawah Rp 4,8 miliiar
per tahun di Surabaya Barat.
3. Kemudian, penelitian ini dilakukan pada tahun 2019, sedangkan
penelitian sebelumnya dilakukan tahun 2014.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan tax
evasion karena masih banyaknya kasus penggelapan pajak yang terjadi di
Indonesia, serta mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel
terkait terhadap tax evasion. Untuk itu, peneliti melakukan penelitian ini
dengan judul “Pengaruh Money Ethics dan Keadilan Pajak terhadap
Tax Evasion”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini terkait permasalahan-permasalahan yang mempengaruhi
tindakan tax evasion, yaitu:
1. Adanya wajib pajak yang menganggap tax evasion sebagai tindakan
yang etis.
2. Adanya ketidakadilan yang dirasakan oleh wajib pajak.
3. Adanya sifat kecintaan terhadap uang yang dimiliki oleh wajib pajak.
4. Adanya wajib pajak yang masih mengganggap pajak sebagai beban.
6
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka pembatasan masalah
dalam penelitian ini, yaitu:
1. Menguji money ethics, dan keadilan pajak terhadap tax evasion
Dari banyaknya faktor yang mempengaruhi tindakan penggelapan
pajak, penelitian ini hanya menggunakan 2 (dua) variabel, yaitu money
ethics dan keadilan pajak.
2. Responden hanya di Wilayah Jabodetabek
Dari sekian banyaknya Wajib Pajak Orang Pribadi Wilayah
Indonesia, penelitian ini hanya fokus terhadap Wajib Pajak Orang
Pribadi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang
hendak diteliti dalam penelitian ini, yaitu:
1. Apakah money ethics berpengaruh terhadap tax evasion?
2. Apakah keadilan pajak berpengaruh terhadap tax evasion?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
untuk memberikan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:
7
1. Untuk mengetahui pengaruh money ethics terhadap tax evasion.
2. Untuk mengetahui pengaruh keadilan pajak terhadap tax evasion.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas diharapkan penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi:
1. Kontribusi Teoritis
a. Penulis, sebagai bahan untuk menambah ilmu pengetahuan dan
juga wawasan mengenai perpajakan, khususnya tindakan tax
evasion sehingga diharapkan dapat memberi manfaat bagi penulis.
b. Mahasiswa Jurusan Akuntansi, sebagai bahan referensi untuk
menambah ilmu pengetahuan dan juga wawasan mengenai money
ethics, keadilan pajak, dan tax evasion
c. Peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang
ingin melakukan penelitian lebih lanjut dengan topik yang serupa.
d. Masyarakat, sebagai informasi mengenai tindakan tax evasion, dan
menambah pengetahuan mengenai perpajakan.
2. Kontribusi Praktis
a. Direktorat Jenderal Pajak, diharapkan hasil penelitian ini dapat
memberikan kontribusi yang positif sehingga dapat dijadikan
bahan pertimbangan dan evaluasi dalam melaksanakan peraturan
perpajakan.
8
b. Kantor Pelayanan Pajak (KPP), diharapkan dapat memberikan
informasi untuk diperhatikan oleh KPP terhadap wajib pajak agar
wajib pajak lebih memiliki kesadaran untuk membayar pajak
sehingga penerimaan pajak negara bisa memenuhi target yang telah
ditentukan.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Teori Atribusi (Atribution Theory)
Teori atribusi merupakan teori yang mempelajari tentang proses
seseorang dalam menginterpretasikan suatu kejadian atau peristiwa,
alasan atau sebab perilakunya. Teori ini dikembangkan oleh Fritz
Heider yang mengargumentasikan perilaku seseorang disebabkan
secara internal dan eksternal. Perilaku yang disebabkan secara internal
merupakan pengendalian perilaku yang berasal dari diri pribadi
individu, sedangkan perilaku secara eksternal merupakan faktor-faktor
perilaku yang berasal dari luar, artinya seorang individu akan
melakukan sesuatu secara terpaksa (Wibowo, 2014:62).
Menurut Robbins (2001:92) perilaku internal atau eksternal
dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor, yaitu Kekhususan (Distinctiveness)
yang berarti sikap individu menunjukkan perilaku berbeda dengan
situasi yang berbeda, lalu faktor kedua apabila semua individu
mempunyai kesamaan pandangan dalam merespon perilaku atau sikap
individu yang lain dalam situasi yang sama maka perilaku tersebut
menunjukkan sikap konsensus, dan faktor yang terakhir adalah
konsistensi, artinya jika individu menilai perilaku individu yang lain
dengan respon yang sama dari waktu ke waktu.
10
Perilaku tax evasion berkaitan dengan sikap atau perilaku Wajib
Pajak dalam menilai perpajakan itu sendiri. Persepsi individu dalam
membuat penilaian mengenai sesuatu hal sangat dipengaruhi oleh
kondisi internal ataupun eksternal. Teori ini sangat relevan untuk
menerangkan maksud tersebut (Jatmiko, 2006).
2. Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory)
Teori pembelajaran sosial merupakan gambaran seseorang dapat
belajar melalui pengamatan atau pengalaman langsung (Robbins,
2001:69). Teori ini merupakan pengembangan dari Skinner, yaitu teori
yang mengandalkan perilaku sebagai fungsi dari suatu konsekuensi.
Menurut Wibowo (2014:156) pembelajaran sosial dipengaruhi oleh
beberapa proses, yaitu:
a. Proses Perhatian (Attentional)
b. Proses Penahanan (Retention)
c. Proses Produksi (Production)
d. Proses Penguatan (Reinforcement)
Proses perhatian merupakan individu hanya akan belajar dan
fokus memperhatikan individu lain atau model lain secara tepat dan
akurat sehingga bisa merasakan perilaku kritis yang dilakukan oleh
model tersebut. Selanjutnya, proses penahanan atau retention
merupakan proses dalam mengingat tindakan suatu model. Sedangkan
11
proses produksi yaitu individu diharapkan dapat mengubah apa yang
telah ditunjukkan oleh model menjadi sebuah perbuatan, dan yang
terakhir proses penguatan merupakan proses yang diperoleh melalui
observasi dan pengalaman langsung.
Teori pembelajaran sosial ini relevan untuk menjelaskan
perilaku wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Seseorang
akan taat membayar pajak tepat waktu jika lewat pengamatan dan
pengalamannya secara langsung (Jatmiko, 2006).
3. Money Ethics
Uang merupakan instrumen perdagangan dan pengukuran dari
sebuah nilai (Tang & Chiu, 2003). Money ethics merupakan perbedaan
seseorang dalam menilai uang didalam kehidupannya. Seseorang yang
sangat mencintai uang cenderung tidak akan mau untuk memberikan
uangnya kepada orang lain, termasuk untuk membayar pajak, sehingga
akan menimbulkan keinginan untuk melakukan kecurangan dalam
membayar pajak dengan tidak membayar pajak atau melaporkan pajak
dengan jumlah yang tidak semestinya (Hafizhah, 2016). Menurut Tang
& Luna-Arocas (2004), money ethics dapat didefinisikan untuk
mengukur keinginan seseorang terhadap uang tetapi bukan untuk
kebutuhan mereka, dan makna atau pentingnya uang dari perilaku
seseorang terhadap uang.
12
Menurut Sofha dan Dwiarso (2018), sikap kecintaan terhadap uang
yang dimiliki oleh seseorang akan membuat seseorang tersebut
menjadi berlomba-lomba untuk mendapatkan uang. Hal ini didukung
dengan penelitian yang dilakukan oleh Tang & Chiu (2003), yang
mengatakan bahwa individu yang memiliki kecintaan terhadap uang
yang tinggi akan memotivasi individu tersebut untuk melakukan
tindakan apapun agar memperoleh uang yang lebih banyak. Sikap
kecintaan terhadap uang yang tinggi akan mempengaruhi tindakan
penggelapan pajak dan termasuk tindakan yang tidak etis (Tang &
Luna-Arocas, 2004). Hal ini berarti, seseorang yang memiliki money
ethics yang tinggi akan menempatkan kepentingannya terhadap uang
menjadi sangat besar sehingga hal tersebut menjadi kurang etis dan
sensitif dibandingkan dengan seseorang yang memiliki money ethics
yang rendah (Basri, 2015).
The love of money atau bisa disebut dengan money ethics dapat
dianalisis menggunakan Money Ethics Scale (MES) untuk mengukur
subjektif seseorang terhadap uang (Rosianti, 2014). Menurut Tang &
Chiu (2002) faktor-faktor yang dapat berhubungan dengan seberapa
besar pentingnya uang dibagi menjadi 4 (empat), yaitu:
a. Motivator
Uang dianggap sebagai motivator didalam kehidupan seseorang
untuk mencapai tujuannya. Seseorang yang memiliki kecintaan
13
yang besar terhadap uang, maka akan sangat termotivasi untuk
melakukan tindakan apapun agar dapat menghasilkan uang yang
lebih banyak (Tang & Chiu, 2003).
b. Success
Merupakan pandangan yang dimiliki oleh seseorang bahwa
obsesi terhadap uang merupakan tanda dari kesuksesan (Tang &
Chiu, 2002:7)
c. Importance
Seseorang menganggap uang sebagai sesuatu hal yang berharga
dan menarik (Tang & Chiu, 2002:8), karena dengan memiliki uang
yang banyak dapat meningkatkan gaya hidup, status, dan kepuasan
seseorang.
d. Rich
Seseorang akan merasa hidupnya menjadi lebih nyaman dan
menyenangkan bila memiliki uang yang banyak dan dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya (Tang & Chiu, 2003).
4. Keadilan Pajak
Keadilan pajak merupakan keadilan dalam penerapan sistem
perpajakan yang ada. Wajib pajak menganggap pajak merupakan
suatu beban, sehingga wajib pajak perlu suatu kepastian untuk
mendapatkan perlakuan yang adil dalam pemungutan pajak yang
dilakukan oleh negara (Kurniawati, 2014). Keadilan dalam perpajakan
14
diharapkan dapat menerapkan suatu standar yang berpegang teguh
terhadap kebebasan dan ketentuan khusus atau tidak memihak
siapapun (Tobing, 2015). Undang-undang dan pelaksanaan
pemungutan pajak harus berlaku adil. Keadilan dalam perundang-
undangan, yaitu dengan mengenakan pajak secara umum, adil, dan
merata, serta disesuaikan dengan kemampuan masing-masing wajib
pajak. Sedangkan keadilan dalam pelaksanaan perpajakan, yaitu
dengan memberikan hak kepada para wajib pajak untuk mengajukan
keberatan atau penundaan dalam pembayaran pajak (Mardiasmo,
2016:2).
Menurut Siahaan (2010:113), keadilan pajak dibagi menjadi 3
(tiga) pendekatan, yaitu:
a. Prinsip Manfaat (Benefit Principle)
Menurut prinsip ini, suatu sistem perpajakan dikatakan adil bila
kontribusi yang diberikan oleh wajib pajak sejalan dengan manfaat
yang diperolehnya dari pemerintah berupa sarana yang disediakan
oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
Prinsip ini tidak hanya menyangkut mengenai kebijakan pajak saja,
tetapi juga menyangkut mengenai kebijakan pengeluaran
pemerintah yang dibiayai dari perolehan pajak.
15
b. Prinsip Kemampuan Membayar (Ability to Pay Principle)
Menurut prinsip ini, setiap wajib pajak membayar pajak
terhutangnya sesuai dengan kemampuan membayar wajib pajak itu
sendiri.
c. Keadilan Horizontal dan Keadilan Vertikal
1) Keadilan Horizontal
Keadilan horizontal ini mengartikan orang-orang yang
mempunyai kemampuan yang sama maka harus membayar
pajak dalam jumlah yang sama. Prinsip ini menerapkan prinsip
dasar keadilan berdasarkan Undang-Undang (Siahaan,
2010:114). Di dalam prinsip keadilan horizontal mengartikan
bahwa wajib pajak yang mempunyai tingkat penghasilan yang
sama, maka akan dikenakan tarif pajak yang sama juga,
disertai dengan besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak
(PTKP) dari wajib pajak itu sendiri sebagai pengurang beban
pajaknya.
2) Keadilan Vertikal
Keadilan vertikal mengartikan bahwa seseorang yang
mempunyai kemampuan penghasilan lebih besar harus
membayar pajak dengan tarif yang lebih besar atau dengan
jumlah yang berbeda. Terdapat tiga aspek keadilan pajak yang
perlu diperhatikan dalam penerapan perpajakan, yaitu keadilan
dalam penyusunan undang-undang pajak, keadilan dalam
16
penerapan ketentuan perpajakan, dan keadilan dalan
penggunaan uang pajak.
Keadilan pajak mempunyai hubungan yang erat dengan tindakan
penggelapan pajak. Wajib pajak memerlukan perlakuan yang adil
dalam pengenaan dan pemungutan pajak, sehingga apabila
pemungutan pajak yang dikenakan oleh negara diterapkan secara tidak
adil, maka wajib pajak akan termotivasi untuk melakukan tindakan
penggelapan pajak (tax evasion), sebaliknya apabila pemungutan
pajak yang dikenakan dirasa sudah adil oleh wajib pajak, maka wajib
pajak tidak akan melakukan penggelapan pajak.
5. Tax Evasion
Penggelapan pajak (tax evasion) merupakan tindakan wajib wajak
yang melanggar peraturan Undang-Undang dalam membayar pajak.
Menurut Siahaan (2010:110) penggelapan pajak merupakan tindakan
yang dilakukan oleh wajib pajak dengan cara melanggar Undang-
Undang pajak yang bertujuan untuk melepaskan diri atau mengurangi
pajak terutangnya, biasanya tax evasion ini dilakukan dengan cara
memalsukan dokumen, atau mengisi data secara tidak benar.
Tax evasion merupakan usaha wajib pajak dalam hal mengurangi,
memanipulasi, dan menghapuskan pajak terhutang secara ilegal
dengan mengabaikan ketentuan perpajakan (Rahayu, 2010). Persepsi
dan sikap wajib pajak terhadap penggelapan pajak dipandang secara
17
bergantian oleh persepsi individu dalam membentuk sikap seseorang
terhadap penggelapan pajak. Penggelapan pajak dapat dipandang benar
atau dapat diterima dalam keadaan tertentu, misalnya keadaan
ketidakadilan terhadap sistem perpajakan (Pui Yee et al., 2017).
Adanya peningkatan tarif pajak yang dilakukan oleh pemerintah
bermaksud untuk meningkatkan pendapatan negara, namun hal ini
dapat menyebabkan timbulnya penggelapan pajak yang akan dilakukan
oleh wajib pajak (Permatasari, 2013). Jika wajib pajak menganggap
deteksi kecurangan yang dilakukan oleh pemeriksaan pajak itu rendah,
maka wajib pajak cenderung untuk tidak akan mematuhi aturan
perpajakan, sehingga wajib pajak akan menganggap tindakan tersebut
merupakan perbuatan yang benar (Ayu dan Hastuti, 2009).
Menurut M. Zain (2008), upaya penggelapan pajak dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
a. Tidak mengisi Surat Pemberitahuan secara tepat waktu.
b. Tidak melakukan pelaporan penghasilan secara lengkap dan benar.
c. Tidak memenuhi pembayaran pajak dengan tepat waktu.
d. Tidak memenuhi kewajiban dalam pemeliharaan pembukuan.
e. Tidak memenuhi permintaan dari fiskus untuk memberikan
informasi dari pihak ketiga.
f. Melakukan tindakan penyuapan terhadap aparat perpajakan atau
tindakan intimidasi lainnya.
18
Menurut Ayu dan Hastuti (2009), perlawanan terhadap pajak yang
dilakukan oleh wajib pajak terdiri dari perlawanan pasif dan perlawanan
aktif. Perlawanan pasif merupakan perlawanan yang bukan berasal dari
diri wajib pajak, tetapi berasal dari keadaan di sekitar wajib pajak itu
sendiri, seperti berasal dari struktur ekonomi, perkembangan moral, dan
teknik dari pemungutan pajak sendiri. Sedangkan perlawanan aktif
merupakan perlawanan yang berasal dari diri wajib pajak untuk
menghindari pajak atau mengurangi beban pajak yang harus
dibayarkan, seperti melakukan penghindaran pajak, penggelapan pajak,
melalaikan pajak, dan pelimpahan pajak.
Menurut Siahaan (2010:110), penggelapan pajak memberikan
dampak atau akibat terhadap perekonomian Indonesia meliputi berbagai
bidang didalam masyarakat, antara lain:
a. Bidang Keuangan
Pajak memiliki peran yang sangat mendukung dalam
perekonomian negara, jika wajib pajak melakukan penggelapan
pajak maka negara akan mengalami kerugian dan menyebabkan
adanya ketidakseimbangan antara anggaran dengan keonsekuensi-
konsekuensi yang berhubungan dengan pajak, inflasi, dan
sebagainya.
19
b. Bidang Ekonomi
Penggelapan pajak dapat mempengaruhi persaingan yang sehat
diantara para pengusaha, sehingga menyebabkan suatu perusahaan
melakukan penggelapan pajak dengan secara ilegal.
c. Bidang Psikologi
Penggelapan pajak dapat dirasakan juga akibatnya dalam
bidang psikologi karena wajib pajak membiasakan diri untuk
melakukan pelanggaran terhadap Undang-Undang maka hal
tersebut akan dianggap sesuatu hal yang wajar untuk dilakukan
kembali.
B. Hubungan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh Money Ethics terhadap Tax Evasion
Penelitian yang dilakukan oleh Basri (2015) mengenai love of
money yang dimiliki seseorang menunjukkan bahwa pengaruh love of
money pada etika penggelapan pajak memiliki pengaruh yang
signifikan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Rosianti (2014), yang mengatakan bahwa money ethics
memiliki pengaruh positif signifikan terhadap tax evasion. Sejalan
dengan penelitian diatas, hasil penelitian yang dilakukan oleh Tang &
Chiu (2003) juga menunjukkan bahwa sifat love of money dapat
mempengaruhi tindakan kejahatan. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin seseorang memiliki sifat kecintaan yang sangat besar terhadap
20
uang, maka orang tersebut akan melakukan apapun untuk melindungi
uangnya termasuk melakukan penggelapan pajak.
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah
sebagai berikut:
H1: Money ethics berpengaruh terhadap tax evasion
2. Pengaruh Keadilan Pajak terhadap Tax Evasion
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Handayani & Cahyonowati
(2014) mengenai keadilan yang dirasakan seorang wajib pajak
menunjukkan bahwa keadilan memiliki pengaruh yang positif terhadap
persepsi wajib pajak mengenai penggelapan pajak. Hal ini dikarenakan
semakin keadilan didalam perpajakan yang dirasakan tinggi, maka
wajib pajak akan semakin memiliki etika yang baik dan tax evasion
akan berkurang. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Permatasari (2013), yang mengatakan bahwa
keadilan sistem perpajakan berpengaruh negatif terhadap tax evasion.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ayu (2009) yang
menunjukkan bahwa persepsi terhadap keadilan sistem perpajakan
memiliki pengaruh negatif terhadap tax evasion. Hal ini dikarenakan
semakin wajib pajak merasakan ketidakadilan didalam sistem
perpajakan, maka tingkat kepatuhannya akan menurun sehingga
mengakibatkan wajib pajak cenderung melakukan penggelapan pajak.
21
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah
sebagai berikut:
H2: Keadilan pajak berpengaruh terhadap tax evasion
C. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
Adapun hasil-hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya mengenai
topik yang berkaitan dengan penelitian ini, disajikan dalam tabel 2.1
berikut ini:
22
Tabel 2.1
Hasil-Hasil Penelitian Sebelumnya
No.
Urut
Nama Peneliti, Tahun, Judul,
Nama Jurnal, Vol., Issue (No),
Halaman
Teori & Metode Penelitian
Hasil Penelitian Kesamaan Perbedaan
1. Chan Pui Yee, Khrisna Moorthy,
dan William Choo Keng Soon.
2017. “Taxpayers’ Perception on
Tax Evasion Behaviour: an
Empirical Study in Malaysia”,
International Journal of Law and
Management, Vol. 59, Issue 3.
Variabel tax
evasion
Responden
penelitian tersebut
dilakukan terhadap
populasi Wajib
Pajak di Malaysia
Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa pengetahuan mengenai
perpajakan dapat mempengaruhi
sikap Wajib Pajak dan moralitas
pajak dan dapat berpengaruh
signifikan terhadap persepsi Wajib
Pajak mengenai penggelapan pajak di
Malaysia.
2. Mira dan Ansyarif Khalid, 2016,
“Pengaruh Self Assessment
System dan Pemeriksaan terhadap
Tax Evasion dengan Moralitas
Pajak sebagai Variabel Moderat
Pada KPP Pratama Makassar
Utara”, Jurnal Ilmiah Akuntansi
Peradaban, Vol. II, No. 1, hal 89-
107
Variabel
dependen tax
evasion
Responden dan
lokasi penelitian
Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa secara simultan pengaruh self
assessment system dan pemeriksaan
pajak serta moral pajak sebagai
variabel moderating berpengaruh
signifikan terhadap tax evasion dan
moral pajak dapat memoderasi
pengaruh self assessment system
terhadap tax evasion.
Bersambung ke halaman selanjutnya
23
No.
Urut
Nama Peneliti, Tahun, Judul,
Nama Jurnal, Vol., Issue (No),
Halaman
Teori & Metode Penelitian
Hasil Penelitian Kesamaan Perbedaan
3. Yesi Mutia Basri, 2015,
“Pengaruh Gender, Religiusitas
dan Sikap Love of Money pada
Persepsi Etika Penggelapan Pajak
Mahasiswa Akuntansi”, Jurnal
Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol.
10, No. 1
Variabel love of
money (money
ethics) dan tax
evasion
Responden dan
lokasi penelitian
Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa semakin tinggi sifat love of
money yang dimiliki seseorang, maka
persepsi terhadap etika penggelapan
pajak juga semakin tinggi, berarti
seseorang yang memiliki money
ethics yang tinggi maka cenderung
untuk melakukan penggelapan pajak.
4. Annisa’ul Handyani M dan Nur
Cahyonowati, 2014, “Analisis
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Persepsi Wajib
Paja Mengenai Penggelapan
Pajak”, Diponegoro Journal of
Accounting, Vol. 3, No. 3, Hal 1-
7
Variabel keadilan
sebagai variabel
independen dan
variabel
penggelapan
pajak sebagai
variabel dependen
1. Variabel sistem
perpajakan,
norma,
kepatuhan, dan
diskriminasi
2. Lokasi
penelitian
Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa keadilan berpengaruh positif
terhadap persepsi wajib pajak
mengenai penggelapan pajak.
Bersambung ke halaman selanjutnya
Tabel 2.1 (Lanjutan)
24
No.
Urut
Nama Peneliti, Tahun, Judul,
Nama Jurnal, Vol., Issue (No),
Halaman
Teori & Metode Penelitian
Hasil Penelitian Kesamaan Perbedaan
5. Camelia Rosianti dan Yenny
Mangoting, 2014, “Pengaruh
Money Ethics terhadap Tax
Evasion dengan Intrinsic dan
Extrinsic Religiousity sebagai
Variabel Moderating”, Tax &
Accounting Review, Vol. 4, No.
1, hal 1-11
Variabel money
ethics dan tax
evasion
1. Variabel
intrinsic dan
extrinsic
religiousity
2. Lokasi
penelitian
Hasil dari penelitian ini menunjukan
bahwa money ethics berpengaruh
positif terhadap tax evasion.
6. Meiliana Kurniawati dan Agus
Arianto Toly, 2013, “Analisis
keadilan pajak, biaya kepatuhan,
dan tarif pajak terhadap persepsi
wajib pajak mengenai
penggelapan pajak di Surabaya
Barat”, Tax and Accounting
Review, Vol. 4 No. 2, Hal 1-12
1. Variabel
keadilan pajak
sebagai
variabel
independen
2. Variabel tax
evasion
sebagai
variabel
dependen
Responden dan
lokasi penelitian
Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa keadilan pajak berpengaruh
negatif signifikan terhadap tax
evasion.
Bersambung ke halaman selanjutnya
Tabel 2.1 (Lanjutan)
25
No.
Urut
Nama Peneliti, Tahun, Judul,
Nama Jurnal, Vol., Issue (No),
Halaman
Teori & Metode Penelitian
Hasil Penelitian Kesamaan Perbedaan
7. Stephana Dyah Ayu R dan Rini
Hastuti, 2009, “Persepsi Wajib
Pajak: Dampak Pertentangan
Diametral Pada Tax Evasion
Wajib Pajak dalam Aspek
Kemungkinan Terdeteksinya
Kecurangan, Keadilan, Ketepatan
Pengalokasian, Teknologi Sistem
Perpajakan, dan Kecenderungan
Personal”, Kajian Akuntansi, Vol.
1, No.1, Hal 1-12
Variabel keadilan,
dan tax evasion
Responden Wajib
Pajak Orang
Pribadi di 4 KPP di
Semarang
Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa persepsi terhadap keadilan,
penggunaan teknologi, dan
kecenderungan tax evasion seseorang
tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap tax evasion
Tabel 2.1 (Lanjutan)
26
D. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran di dalam penelitian ini dapat digambarkan
dalam gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
Bersambung ke halaman selanjutnya
Wajib Pajak Baik Orang Pribadi
maupun Badan Harus Mematuhi
Peraturan Perundang-Undangan
mengenai Perpajakan yang berlaku
Masih Adanya Wajib Pajak yang
Melakukan Pelanggaran Terhadap
Undang-Undang Perpajakan
sehingga Menyebabkan Tindakan
Tax Evasion
Basis Teori: Teori Atribusi dan Teori Pembelajaran Sosial
Pengaruh Money Ethics dan Keadilan Pajak Terhadap Tax Evasion
GAP
Money Ethics
Keadilan Pajak
Tax Evasion
H1
H2
27
Gambar 2.1 (Lanjutan)
Metode Analisis: SPSS
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Simpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode
kuantitatif. Bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen, yaitu
money ethics dan keadilan pajak terhadap variabel dependen, yaitu tax
evasion. Ruang lingkup didalam penelitian ini, yaitu difokuskan hanya
pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi dan Sampel
Populasi didalam penelitian ini, yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi di
Indonesia. Populasi adalah generalisasi yang terdiri dari obyek atau
subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik yang telah ditentukan
oleh peneliti agar mudah dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Ikhsan,
2008:117), sedangkan sampel merupakan sub kelompok dari populasi
atau bagian dari populasi (Sekaran, 2009:263).
29
2. Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
convenience sampling, artinya sampel yang dipilih berdasarkan
kemudahan dalam memperoleh data yang dibutuhkan (Andres,
2012:97). Metode penelitian sampel ini dipilih karena pertimbangan
lokasi yang mudah untuk dijangkau sehingga dapat memudahkan
peneliti dalam pengumpulan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
Wajib Pajak Orang Pribadi di Wilayah Jabodetabek.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan didalam penelitian ini yaitu data primer. Dalam
memperoleh data-data penelitian ini, peneliti menggunakan 2 (dua) cara
yaitu:
1. Penelitian Pustaka (Library Research)
Peneliti mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan
masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis,
internet, dan perangkat lain yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Data utama didalam penelitian ini diperoleh dari penelitian
lapangan, peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama (data
30
primer). Pada penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah
Wajib Pajak Orang Pribadi di Wilayah Jabodetabek.
Peneliti memperoleh data dengan menyampaikan kuesioner secara
langsung kepada wajib pajak. Data primer diperoleh dengan
menggunakan daftar pernyataan yang terstruktur dengan tujuan
mengumpulkan informasi dari wajib pajak tersebut sebagai responden
penelitian.
Sumber data dalam penelitian ini adalah dengan memberikan skor
terhadap masing-masing indikator variabel yang diperoleh dari
pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada wajib pajak sebagai
responden.
D. Operasional Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel
yang peneliti gunakan berikut dengan operasional dan cara
pengukurannya.
1. Money Ethics (X1)
Money ethics merupakan kecintaan seseorang terhadap uang
sehingga seseorang akan melakukan apapun untuk mendapatkan uang
atau melindungi uangnya (Tang & Chiu, 2003). Pengukuran variabel
ini menggunakan 4 (empat) faktor MES yang terdiri dari 9 pernyataan
yang digunakan oleh Tang & Chiu (2003). Skala yang digunakan
31
dalam variabel ini yaitu skala likert terdiri dari: (5) Sangat Setuju, (4)
Setuju, (3) Netral, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak Setuju.
Skor (5) diberikan apabila responden menganggap uang sebagai
sesuatu hal yang penting. Sedangkan skor (1) diberikan apabila
responden menganggap uang merupakan sesuatu hal yang biasa saja
sehingga tidak memiliki rasa cinta yang berlebih terhadap uang.
2. Keadilan Pajak (X2)
Keadilan pajak merupakan keadilan yang diharapkan wajib pajak
dalam penerapan sistem perpajakan (Kurniawati, 2014). Pengukuran
variabel ini menggunakan indikator yang digunakan oleh Ardyaksa
(2014). Terdiri dari 6 (enam) indikator dengan menggunakan skala
likert terdiri dari: (5) Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Netral, (2) Tidak
Setuju, (1) Sangat Tidak Setuju. Skor (5) diberikan apabila responden
menganggap pajak yang berlaku di Indonesia sudah adil. Sedangkan
skor (1) diberikan responden apabila pajak yang dikenakan di
Indonesia belum adil.
3. Tax Evasion (Y)
Penggelapan pajak merupakan tindakan yang dilakukan oleh wajib
pajak dengan melanggar Undang-Undang Perpajakan agar pajak
terhutangnya berkurang (Siahaan, 2010:110). Pengukuran variabel ini
menggunakan instrumen pernyataan etis atau tidak tindakan
32
penggelapan pajak yang digunakan oleh Yusita (2016). Terdiri dari 10
pernyataan menggunakan skala likert yang terdiri dari: (5) Sangat
Setuju, (4) Setuju, (3) Netral, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak
Setuju.
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Indikator No. Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
Money
Ethics
(Tang &
Chiu,
2003)
1. Important 1 dan 2 Skala Interval
2. Success 3, 4, dan 5
3. Motivator 6 dan 7
4. Rich 8 dan 9
Keadilan
Pajak
(Ardyaksa
(2014))
1. Keadilan horizontal 10 dan 11 Skala Interval
2. Keadilan vertikal 12
3. Keadilan dalam
Undang-Undang
13
4. Keadilan dalam
penerapan pajak
14
5. Prinsip manfaat 15
6. Prinsip kemampuan
membayar
16
Tax
Evasion
(Yusita,
2016)
1. Opini etis 17 dan 18 Skala Interval
2. Opini anarkis 19 dan 20
3. Opini keadaan 21, 22, 23,
24, 25, dan
26
E. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji kualitas data, dan uji hipotesis.
33
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dapat memberikan gambaran mengenai data
yang bisa dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varians,
maksimum, minimum, sum, dan range (Sanusi, 2013:116). Di dalam
penelitian ini, peneliti hanya menggunakan nilai rata-rata, standar
deviasi, maksimum, dan minimum.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah residual
didalam model regresi memilikidistribusi yang normal. Cara untuk
menguji normalitas, yaitu dengan menggunakan analisis grafik dan
analisis statistik (Ghozali, 2018:161).
Analisis grafik digunakan dengan cara melihat grafik
histogram dengan prinsip apabila data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah dari garis diagonal maka data tersebut
dikatakan normal. Sebaliknya apabila data menyebar jauh dari
garis diagonal dan tidak mengikuti arah dari garis diagonal maka
data tersebut dikatakan tidak valid (Ghozali, 2018:163).
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas digunakan untuk menguji apakah
didalam model regresi terdapat korelasi antar variabel independen.
Uji multikolonieritas bisa dilihat dari nilai variance inflation factor
34
(VIF) dengan batas nilai VIF > 10,dan nilai tolerance dengan batas
tolerance > 0,10 maka dikatakan tidak ada multikolonieritas
diantara variabel independen dan variabel dependen (Ghozali,
2018:107).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah
didalam model regresi terjadi adanya ketidaksamaan varians dari
residual saru pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji
heterosledastisitas dilakukan dengan cara melihat grafik plot antara
variabel dependen, yaitu ZPRED dan residunya, yaitu SRESID
(Ghozali, 2018:138). Jika terdapat pola tertentu seperti membentuk
pola yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas.
Sebaliknya apabila tidak terdapat pola dan titik menyebar diatas
dan dibawah maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas pengukuran digunakan untuk mengukur valid
atau tidak validnya suatu kuesioner (Sarjono, 2011:35). Suatu
kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan yang terdapat
didalam kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur menggunakan kuesioner tersebut. Pengujian validitas
didalam penelitian ini menggunakan Pearson Correlation yang
35
digunakan di dalam program IBM Statistics SPSS 24. Pearson
Correlation digunakan untuk menguji ada atau tidak adanya
hubungan antar variabel (Sarjono, 2011:85).
Uji validitas ini dilakukan dengan menggabungkan skor
dari masing-masing pernyataan dengan total skor dari masing-
masing variabel. Apabila hasil korelasi tersebut lebih kecil dari
nilai probabilitas (sig. < 0,05) maka data yang diperoleh telah
valid, sedangkan apabila hasil korelasi lebih besar dari nilai
probabilitas (sig. > 0,05) maka data tersebut dikatakan tidak valid
(Sarjono, 2011:90).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah kepercayaan, keterandalan, atau
konsistensi (Yamin, 2009:7). Uji reliabilitas ini digunakan untuk
menguji apakah data yang diperoleh konsisten dan dapat
diandalkan dalam jangka waktu tertentu. Pengujian reliabilitas
didalam penelitian ini menggunakan Cronbach Alpha (ɑ). Suatu
variabel dikatakan reliable jika memiliki nilai Cronbach Alpha
>0,60 (Sarjono, 2011:45).
36
4. Uji Hipotesis
a. Pengujian Analisis Regresi Berganda
Uji hipotesis untuk menguji hubungan antarvariabel
didalam penelitian ini menggunakan IBM SPSS Statistics 24. Uji
hipotesis dengan analisis regresi berganda bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara satu atau lebih variabel bebas
terhadap variabel terikat (Ghozali, 2018:8).
Persamaan umum untuk analisis regresi berganda adalah
sebagai berikut:
Y = a +b1X1 + b2X2
Dimana:
Y = Tax evasion
X1 = Money ethics
X2 = Keadilan pajak
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
Regresi berganda dapat diukur dari nilai koefisien
determinasi (R2), nilai uji F, dan nilai uji t. Uji hipotesis yang
digunakan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur
kemampuan pengaruh variabel independen terhadap variabel
37
dependen (Ghozali, 2018:97). Nilai R2, yaitu antara nol dan
satu. Apabila nilai R2 kecil, maka kemampuan pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen sangat
terbatas. Apabila R2 besar hampir mendekati 1, maka
kemampuan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen besar atau dapat memberikan informasi yang
dibutuhkan dalam memprediksi variasi variabel dependen.
2) Uji Statistik F
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui seberapa besar
variabel independen secara keseluruhan berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen. Uji statistik F digunakan untuk
menguji keseluruhan hipotesis bahwa b1, b2, dan b3 secara
bersama-sama sama dengan nol (Ghozali, 2018:98).
H0 : b1 = b2 = ........ = bk = 0
Ha : b1 ≠ b2 ≠ .......... ≠ bk ≠ 0
Kriteria dalam uji statistik F, yaitu dengan melihat Quick
Look. Jika nilai F lebih besar dari 4 maka H0 ditolak pada
derajat kepercayaan 5%. Hal ini berarti kita menerima hipotesis
alternatif yang menunjukkan bahwa semua variabel independen
secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel
dependen (Ghozali, 2018:98).
38
3) Uji Statistik t
Uji statistik t digunakan untuk melihat seberapa besar
pengaruh variabel independen secara individual terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2018:98). Jika nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05 (sig < 0,05), berarti memiliki pengaruh
yang signifikan secara individual antara variabel independen
dan variabel dependen. Sebaliknya, apabila nilai signifikansi
lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05), berarti tidak signifikan
(Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, 2008:63).
39
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap wajib pajak di Indonesia
khususnya di Pulau Jawa wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
dan Bekasi. Wajib pajak yang menjadi responden dalam penelitian ini
merupakan wajib pajak yang telah memiliki NPWP.
Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan melalui
penyebaran kuesioner dengan memberikan langsung kepada wajib
pajak, menyebarkan kuesioner menggunakan e-mail serta
menggunakan kuesioner online yang dibuat melalui googleform.
Proses perizinan penyebaran kuesioner secara manual dimulai dari
tanggal 20 Februari 2019 sampai dengan 10 April 2019. Sedangkan
proses penyebaran kuesioner secara online dimulai dari tanggal 13
Desember 2018 sampai dengan 10 April 2019.
Berikut merupakan gambaran mengenai data dan sampel yang
telah disajikan dalam tabel 4.1.
40
Tabel 4.1
Data Sampel Penelitian
Sumber: data primer yang diolah
Kuesioner yang disebar berjumlah 135 buah. Kuesioner yang tidak
dapat diolah berjumlah 27 buah atau 20% hal ini dikarenakan adanya
wajib pajak yang tidak memiliki NPWP dan berada di luar wilayah
Jabodetabek, sedangkan kuesioner yang dapat diolah sebanyak 108
buah atau 80%.
2. Karakteristik Profil Responden
Responden didalam penelitian merupakan wajib pajak yang ada di
Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sehingga akan
mampu memberikan informasi terkait variabel penelitian money ethics,
keadilan pajak, dan tax evasion. Berikut ini adalah deskripsi mengenai
identitas responden yang terdiri dari jenis kelamin, pendidikan, umur,
pekerjaan, kepemilikan NPWP, dan wilayah wajib pajak.
No. Keterangan Jumlah Persentase
1 Jumlah kuesioner yang disebar 135 100%
2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 0%
3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 27 20%
4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 108 80%
41
a. Deskripsi profil responden berdasarkan jenis kelamin
Berikut ini disajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin dalam tabel 4.2.
Tabel 4.2
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebanyak 65 orang atau
60,2% responden di dominasi oleh jenis kelamin laki-laki dan
sisanya sebanyak 43 orang atau 39,8% responden berjenis kelamin
perempuan.
b. Deskripsi profil responden berdasarkan umur
Berikut ini disajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan umur yang terdapat dalam tabel 4.3.
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 65 60,2 60,2 60,2
Perempuan 43 39,8 39,8 100,0
Total 108 100,0 100,0
42
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
Frequenc
y
Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid >40 tahun 34 31,5 31,5 31,5
20-25
tahun
18 16,7 16,7 48,1
26-30
tahun
16 14,8 14,8 63,0
31-35
tahun
25 23,1 23,1 86,1
36-40
tahun
15 13,9 13,9 100,0
Total 108 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden
memiliki umur >40 tahun, yaitu sebanyak 34 responden atau
sebesar 31,5%. Responden yang memiliki umur 20-25 tahun
sebanyak 18 responden atau 16,7%, responden yang berumur 26-30
tahun sebanyak 16 responden atau 14,8%, responden yang berumur
31-35 tahun sebanyak 25 responden atau 23,1%, dan responden
yang berumur 36-40 tahun sebanyak 15 responden atau 13,9%.
c. Deskripsi profil responden berdasarkan pendidikan
Berikut ini disajikan hasi uji deskripsi responden
berdasarkan pendidikan terakhir dalam tabel 4.4.
43
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 26 24,1 24,1 24,1
Lainnya 29 26,9 26,9 50,9
S1 36 33,3 33,3 84,3
S2 16 14,8 14,8 99,1
S3 1 ,9 ,9 100,0
Total 108 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden sebagian besar
berpendidikan Strata satu (S1) dengan jumlah responden sebanyak
36 orang atau 33,3%. Sisanya, yaitu responden yang berpendidikan
D3 sebanyak 26 orang atau 24,1%, lalu responden yang
berpendidikan S2 sebanyak 16 orang atau 14,8%, sedangkan yang
berpendidikan S3 hanya sebanyak 1 orang atau 0,9%, dan sebanyak
29 responden atau 26,9% merupakan responden yang
berpendidikan lainnya seperti SMA dan SMK.
d. Deskripsi profil responden berdasarkan pekerjaan
Berikut disajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan
pekerjaan dalam tabel 4.5.
44
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Frequenc
y
Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Lainnya 7 6,5 6,5 6,5
Pegawai
Swasta
57 52,8 52,8 59,3
PNS 12 11,1 11,1 70,4
Wiraswasta 32 29,6 29,6 100,0
Total 119 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden sebagian besar
memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta, yaitu sebanyak 57
orang atau 52,8%, sedangkan sisanya memiliki pekerjaan sebagai
wiraswasta sebanyak 32 orang atau 29,6%, yang memiliki
pekerjaan PNS sebanyak 12 orang atau 11,1%, dan sebanyak 7
orang atau 6,5% memiliki pekerjaan lainnya.
e. Deskripsi profil responden berdasarkan status pernikahan
Berikut ini disajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan kepemilikan NPWP dalam tabel 4.6.
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Status Pernikahan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Belum
Menikah
33 30,6 30,6 30,6
Menikah 75 69,4 69,4 100,0
Total 108 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah
45
Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa responden didominasi
dengan wajib pajak yang sudah menikah sebanyak 75 wajib pajak
atau 69,4%, sedangkan wajib pajak yang belum menikah sebanyak
33 wajib pajak atau 30,6%.
f. Deskripsi profil responden berdasarkan NPWP
Berikut ini disajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan kepemilikan NPWP dalam tabel 4.7.
Tabel 4.7
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Kepemilikan
NPWP
Frequenc
y
Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Punya 108 100,0 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa semua responden
memiliki NPWP, yaitu sebanyak 108 orang atau 100%.
g. Deskripsi profil responden berdasarkan wilayah wajib pajak
Berikut ini disajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan wilayah wajib pajak dalam tabel 4.8.
46
Tabel 4.8
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Wilayah
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Bekasi 10 9,3 9,3 9,3
Bogor 2 1,9 1,9 11,1
Depok 11 10,2 10,2 21,3
Jakarta 77 71,3 71,3 92,6
Tangerang 8 7,4 7,4 100,0
Total 108 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
berada di wilayah Jakarta sebanyak 77 orang atau 71,3%,
sedangkan sisanya berada di beberapa wilayah, seperti di Bogor
sebanyak 2 orang atau 1,9%, Depok sebanyak 11 orang atau 10,2%,
lalu di Tangerang sebanyak 8 orang atau 7,4% dan Bekasi
sebanyak 10 orang atau 9,3%.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu money ethics,
keadilan pajak, dan tax evasion akan diuji secara statistik deskriptif
seperti pada tabel 4.9.
47
Tabel 4.9
Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Money
Ethics
(ME)
108 10,00 45,00 28,26
85 8,25483
Keadilan
Pajak (KP) 108 12,00 35,00
22,86
11 4,72310
Tax
Evasion
(TE)
108 30,00 50,00 40,78
70 5,36003
Valid N
(listwise) 108
Sumber: Data Primer yang diolah
Tabel 4.9 diatas menjelaskan bahwa variabel money ethics
memiliki jawaban minimum responden sebesar 10 dan maksimum
sebesar 45, dengan rata-rata total jawaban sebesar 28,2685 dan standar
deviasi sebesar 8,25483. Untuk variabel keadilan pajak memiliki nilai
minimum responden sebesar 12 dan maksimum sebesar 35, dengan
rata-rata total jawaban sebesar 22,8611 dan standar deviasi sebesar
4,72310. Sedangkan variabel tax evasion memiliki jawaban minimum
responden sebesar 30 dan maksimum sebesar 50, dengan rata-rata total
jawaban sebesar 40,7870 dan standar deviasi sebesar 5,36003.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji hipotesis dengan
beberapa analisis regresi, seperti:
48
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu pengujian model
regresi dengan residual yang dimiliki berdistribusi normal. Uji
normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi sudah
berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dengan analisis statistik,
yaitu uji statistik Kolmogorov-Sminov (K-S) seperti pada tabel
4.10 sebagai berikut.
Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 108
Normal Parametersa,b
Mean ,3741368
Std.
Deviation
5,06442665
Most Extreme
Differences
Absolute ,082
Positive ,058
Negative -,082
Test Statistic ,082
Asymp. Sig. (2-tailed) ,074c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig sebesar
0,074. Hal ini berarti bahwa dta sudah terdistribusi secara normal
dan lulu uji normalitas karena memiliki nilai sig > 0,05.
49
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas diuji untuk menentukan apakah
terdapat korelasi antar variabel independen. Hasil uji
multikolonieritas dengan melihat nilai tolerance dan VIF
ditunjukkan dalam tabel 4.11 sebagai berikut.
Tabel 4.11
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standa
rdized
Coeffi
cients T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std.
Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Const
ant)
,973 2,888 ,337 ,737
ME -,014 ,060 -,022 -,228 ,820 ,996 1,004
KP -,009 ,105 -,009 -,089 ,930 ,996 1,004
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai tolerance variabel
money ethics dan keadilan pajak sebesar 0,996 dan nilai VIF dari
variabel money ethics dan keadilan pajak sebesar 1,004. Hal ini
berarti tidak adanya multikolonieritas antar variabel independen
didalam model regresi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah
terjadi ketidaksamaan varians didalam model regresi. Hasil uji
50
heteroskedastisitas dengan melihat grafik scatterplot dan uji
glejser.
Gambar 4.1
Hasil Uji Grafik Scatterplot
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.1 menunjukkan hasil grafik yang menyebar atau
tidak terbentuk pola yang jelas, maka bisa dikatakan tidak terjadi
heteroskedastisitas. Lalu untuk lebih memperjelas bahwa
heteroskedastisitas tidak terjadi maka dilakukan uji glejser sebagai
berikut.
51
Tabel 4.12
Hasil Uji Glejser
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coeffici
ents
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,786 1,825 1,527 ,130
ME ,004 ,038 ,010 ,104 ,918
KP ,045 ,066 ,066 ,675 ,501
a. Dependent Variable: AbsRES
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel
money ethics sebesar 0,918 dan variabel keadilan pajak sebesar
0,501. Hal ini berarti model regresi dalam penelitian ini tidak
terdapat heteroskedastisitas karena nilai sig > 0,50.
3. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan Pearson
Correlation, suatu model dikatakan valid apabila nilai
signifikansinya dibawah 0,05. Tabel berikut menunjukkan hasil uji
validitas dari variabel money ethics, keadilan pajak, dan tax
evasion.
52
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Money Ethics
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig (2-Tailed) Keterangan
ME_1 0,802 0,000 Valid
ME_2 0,708 0,000 Valid
ME_3 0,851 0,000 Valid
ME_4 0,808 0,000 Valid
ME_5 0,624 0,000 Valid
ME_6 0,794 0,000 Valid
ME_7 0,815 0,000 Valid
ME_8 0,680 0,000 Valid
ME_9 0,759 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa variabel money ethics
memiliki kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,000.
Tabel 4.14
Hasil Uji Validitas Keadilan Pajak
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig (2-
Tailed)
Keterangan
KP_1 0,480 0,000 Valid
KP_2 0,652 0,000 Valid
KP_3 0,524 0,000 Valid
KP_4 0,646 0,000 Valid
KP_5 0,669 0,000 Valid
KP_6 0,659 0,000 Valid
KP_7 0,673 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
53
Tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa variabel keadilan
pajak memiliki kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,000.
Tabel 4.15
Hasil Uji Validitas Tax Evasion
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig (2-
Tailed)
Keterangan
TE_1 0,781 0,000 Valid
TE_2 0,859 0,000 Valid
TE_3 0,626 0,000 Valid
TE_4 0,688 0,000 Valid
TE_5 0,689 0,000 Valid
TE_6 0,469 0,000 Valid
TE_7 0,593 0,000 Valid
TE_8 0,374 0,000 Valid
TE_9 0,514 0,000 Valid
TE_10 0,544 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa variabel tax evasion
memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,000.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan menggunakan Cronbach Alpha
berada diatas 0,60 (Sarjono, 2011:45). Tabel berikut menunjukkan
hasil uji reliabilitas untuk variabel money ethics, keadilan pajak,
dan tax evasion.
54
Tabel 4.16
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Money Ethics 0,908 Reliabel
Keadilan Pajak 0,724 Reliabel
Tax Evasion 0,824 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha atas
variabel money ethics sebesar 0,908, keadilan pajak sebesar 0,724,
dan tax evasion sebesar 0,824. Hal ini berarti bahwa setiap
pernyataan dari variabel money ethics, keadilan pajak, dan tax
evasion dalam kuesioner ini reliabel karena memiliki nilai
Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Maka dapat disimpulkan
bahwa setiap item pernyataan yang digunakan mampu memperoleh
data yang konsisten.
4. Hasil Uji Hipotesis
a. Pengujian Hipotesis Regresi Berganda
1) Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur
seberapa besar suatu model dalam menerangkan variabel
dependen. Berikut disajikan hasil uji koefisien determinasi
variabel Y dengan X dalam tabel 4.17.
55
Tabel 4.17
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel Y, X1 dan X2
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
1 ,328a ,108 ,091 5,11091
a. Predictors: (Constant), KP, ME
b. Dependent Variable: TE
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.17 diatas menunjukkan nilai adjusted R2, yaitu
sebesar 0,091. Hal ini berarti variabel money ethics dan keadilan
pajak hanya dapat menjelaskan 9,1% variabel tax evasion.
Sedangkan 90,9% sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain
yang tidak disertakan didalam model penelitian ini, seperti
faktor kepatuhan, kualitas pelayanan pajak, dan faktor self
assessment system.
2) Uji Statistik t
Hasil uji statistik t dapat dilihat didalam tabel 4.18. Jika
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (sig < 0,05), berarti
memiliki pengaruh yang signifikan antara variabel independen
dan variabel dependen. Sebaliknya, apabila nilai signifikansi
lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05), berarti tidak signifikan.
56
Tabel 4.18
Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1 dan X2
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std.
Error
Beta
1 (Constant) 49,20
5
2,888
17,03
5
,000
ME ,004 ,060 ,006 ,064 ,949
KP -,373 ,105 -,329 -3,558 ,001
a. Dependent Variable: TE
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.18 maka diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut:
Y = 49,205 + 0,004X1 – 0,373X2
Dimana:
Y = Tax Evasion
X1 = Money Ethics
X2 = Keadilan Pajak
H1: Money ethics berpengaruh terhadap tax evasion
H2: Keadilan pajak berpengaruh terhadap tax evasion
Hasil uji statistik t variabel money ethics memiliki tingkat
signifikansi sebesar 0,949. Hal ini berarti H1 ditolak, sehingga
dapat dikatakan bahwa money ethics tidak berpengaruh terhadap
tax evasion. Hal ini dikarenakan nilai signifikansinya > 0,05.
57
Sedangkan hasil uji statistik t variabel keadilan pajak memiliki
tingkat signifikansi sebesar 0,001. Hal ini berarti H2 diterima
sehingga dapat dikatakan bahwa keadilan pajak berpengaruh
terhadap tax evasion. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi <
0,05.
3) Uji Statistik F
Tabel 4.19 berikut ini akan menunjukkan hasil dari uji
statistik F. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (sig <
0,05), berarti memiliki pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama antara variabel independen dan variabel
dependen. Sebaliknya, apabila nilai signifikansi lebih besar dari
0,05 (sig > 0,05), berarti tidak signifikan.
Tabel 4.19
Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1 dan X2
ANOVAa
Model
Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1 Regression 331,357 2 165,679 6,343 ,003b
Residual 2742,744 105 26,121
Total 3074,102 107
a. Dependent Variable: TE
b. Predictors: (Constant), KP, ME
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.19 diatas menunjukkan nilai signifikansi sebesar
0,003. Hal ini berarti bahwa money ethics dan keadilan pajak
58
secara simultan berpengaruh terhadap tax evasion dikarenakan
tingkat signifikansinya < 0,05.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Money Ethics terhadap Tax Evasion
Nilai adjusted R square pada hasil uji koefisien determinasi (R2)
hanya menunjukkan sebesar 0,091. Hal ini menandakan bahwa
variabel money ethics dan keadilan pajak hanya dapat menjelaskan
9,1% variabel tax evasion, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel-
variabel lain yang tidak ada didalam penelitian ini. Adapun variabel
lain yang tidak dimasukkan didalam penelitian ini dan terbukti
memiliki pengaruh signifikan terhadap tax evasion adalah kepatuhan
yang dilakukan oleh Handayani & Cahyonowati (2014), menunjukkan
bahwa kepatuhan berpengaruh terhadap persepsi wajib pajak mengenai
penggelapan pajak, lalu variabel kualitas pelayanan pajak yang
dilakukan oleh Tobing (2015), menunjukkan bahwa kualitas
pelayanan pajak berpengaruh terhadap penggelapan pajak, dan variabel
self assessment system yang dilakukan oleh Ansyarif (2016),
menunjukkan bahwa self assessment system berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap tax evasion.
Hasil dari uji hipotesis telah menunjukkan bahwa money ethics
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,949 > 0,05. Hal ini berarti H1
59
ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa money ethics tidak
berpengaruh terhadap tax evasion atau H1 tidak didukung.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Noviani (2017) yang menunjukkan bahwa money ethics tidak
berpengaruh dan tidak signifikan terhadap penggelapan pajak sehingga
semakin rendah seseorang memiliki sifat kecintaan terhadap uang
maka semakin rendah penggelapan pajak yang dilakukan oleh wajib
pajak. Hal ini sejalan dengan teori atribusi yang mengatakan bahwa
sikap seseorang dipengaruhi oleh kondisi internal.
Alasan variabel money ethics tidak berpengaruh dikarenakan sikap
money ethics tidak memandang kondisi wajib pajak untuk melakukan
penggelapan pajak dan adanya faktor lain yang dapat mempengaruhi
tindakan wajib pajak dalam melakukan penggelapan pajak, seperti
kontrol keperilakuan. Kontrol keperilakuan merupakan sejumlah
kontrol yang diyakini dapat mendorong wajib pajak dalam
menampilkan perilaku patuh terhadap pajak (Surahman dan Putra,
2018). Money ethics merupakan sifat yang berasal dari dalam diri
wajib pajak itu sendiri. Menurut Pradanti & Andri (2014), sikap money
ethics yang dimiliki seseorang berbeda-beda bergantung pada
kebutuhan yang dimiliki masing-masing individu, ada wajib pajak
yang sangat mencintai uang dan menganggap uang merupakan sesuatu
hal yang sangat penting, dan ada juga wajib pajak yang biasa saja
dengan uang dan tidak menganggap uang menjadi sesuatu hal yang
60
perlu dijunjung tinggi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa wajib pajak saat
ini sudah tidak terlalu menganggap uang sebagai sesuatu hal yang
harus dicintai atau dibanggakan dan hasil peneltian ini tidak
berpengaruh diduga beberapa responden yang digunakan belum
memahami dengan jelas isi dari pernyataan sehingga memberikan
jawaban yang tidak pasti sehingga faktor money ethics bukan
merupakan salah satu faktor wajib pajak dalam melakukan
penggelapan pajak.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Basri (2015), dan Rosianti (2014). Pada penelitian yang dilakukan oleh
Basri (2015), menunjukkan bahwa semakin tinggi sifat love of money
yang dimiliki seseorang maka persepsi terhadap etika penggelapan
pajak juga akan semakin tinggi, sehingga seseorang yang memiliki
money ethics tinggi, maka akan cenderung melakukan penggelapan
pajak. Lalu Penelitian yang dilakukan oleh Rosianti (2014)
menghasilkan bahwa money ethics terbukti mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap penggelapan pajak.
2. Pengaruh Keadilan Pajak terhadap Tax Evasion
Hasil dari uji hipotesis selanjutnya menunjukkan bahwa keadilan
pajak memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,001 < 0,05. Hal ini berarti
H2 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa keadilan pajak
berpengaruh terhadap tax evasion atau H2 didukung.
61
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Permatasari (2013) dan Kurniawati (2014) yang menunjukkan bahwa
keadilan sistem perpajakan berpengaruh negatif terhadap tax evasion.
Keadilan perpajakan dapat dirasakan oleh setiap wajib pajak, apabila
keadilan perpajakan yang dirasakan oleh wajib pajak rendah maka
wajib pajak akan semakin besar kemungkinan untuk melakukan
penggelapan pajak.
Teori atribusi menjelaskan bahwa sikap seseorang dalam menilai
keadilan perpajakan berasal dari kondisi internal wajib pajak itu
sendiri. Keadilan pajak merupakan suatu pemikiran yang sangat
penting bagi wajib pajak dalam membayar pajak. Semakin wajib pajak
merasa perpajakan yang berlaku tidak sesuai dan tidak adil, maka hal
tersebut akan mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak dalam
membayar pajak sehingga akan berdampak terhadap penggelapan
pajak yang cenderung akan dilakukan oleh wajib pajak. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa saat ini wajib pajak masih merasakan adanya
ketidakadilan didalam sistem perpajakan, sehingga faktor keadilan
pajak menjadi salah satu faktor wajib pajak melakukan penggelapan
pajak.
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh money ethics
dan keadilan pajak terhadap tax evasion. Responden didalam penelitian ini
berjumlah 108 wajib pajak orang pribadi yang berada di wilayah Jakata,
Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Berdasarkan data yang telah
dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap
permasalahan yang ada dengan menggunakan model regresi berganda,
maka dapat diambil keismpulan sebagai berikut:
1. Money ethics tidak berpengaruh terhadap tax evasion. Sehingga
semakin rendah wajib pajak memiliki sifat kecintaan terhadap uang
maka semakin rendah penggelapan pajak yang dilakukan oleh wajib
pajak.
2. Keadilan pajak berpengaruh terhadap tax evasion. Hal ini berarti wajib
pajak masih merasakan ketidakadilan dalam perpajakan sehingga
menjadi salah satu faktor terjadinya penggelapan pajak.
B. Implikasi
Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini diharapkan para
wajib pajak dapat meningkatkan moralitas untuk membayar pajak dan
63
mengurangi sifat kecintaannya terhadap uang, sehingga penggelapan pajak
akan berkurang. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang positif untuk Direktorat Jenderal Pajak sehingga bisa
dijadikan bahan pertimbangan dan evaluasi dalam menetapkan peraturan
perpajakan agar setiap wajib pajak bisa merasakan keadilan dalam
perpajakan dan dapat memberikan informasi kepada Kantor Perpajakan
yang ada untuk memperhatikan setiap wajib pajak agar wajib pajak lebih
memiliki kesadaran untuk membayar pajak.
Peneliti juga berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi
kepada peneliti selanjutnya yang memiliki pengembangan penelitian yang
berkaitan dengan money ethics, keadilan pajak, dan tax evasion.
C. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbataan yang mungkin dapat
menimbulkan ketidakakuratan pada hasil penelitian ini, diantaranya:
1. Terbatasnya sumber informasi dan sumber penelitian terdahulu yang
relevan dengan judul penelitian yang diangkat peneliti dan belum ada
penelitian yang membahas mengenai keterkaitan money ethics,
keadilan pajak,dan tax evasion.
2. Terbatasnya penggunaan variabel yang diteliti sehingga menghasilkan
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen menjadi
kecil.
64
3. Penelitian ini hanya mencakup wilayah Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi.
D. Saran
Peneliti berharap penelitian ini dimasa mendatang dapat
menyajikan hasil penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya
beberapa masukan mengenai beberapa hal, sebagai berikut:
1. Untuk peneliti selanjutnya, disarankan untuk menambahkan lebih
banyak sumber dan literatur yang relevan dengan topik penelitian
yang diambil.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel
independen yang lain untuk meningkatkan hasil variasi sehingga bisa
mengetahui faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi penggelapan
pajak.
3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meperluas wilayah penyebaran
kuesioner, agar hasil penelitian bisa lebih disimpulkan secara luas.
65
DAFTAR PUSTAKA
Andres, L. "Designing & Doing Survey Research". SAGE Publications Ltd, 2012.
Ansyarif, mira; dan K. "Pengaruh Self Assessment System dan Pemeriksaan
Terhadap Tax Evasion dengan Moralitas Pajak Sebagai Variabel Moderat
Pada KPP Pratama Makassar Utara", II(1), 89–107, Jurnal Ilmiah
Akuntansi Peradaban, 2016.
Ardyaksa, T. K. dan K. "Pengaruh Keadilan, Tarif Pajak, Ketepatan
Pengalokasian, Kecurangan, Teknologi dan Informasi Perpajakan Terhadap
Tax Evasion", 3(4), 475–484, Accounting Analysis Journal, 2014.
Arocas-Luna, Roberto & Thomas Li-Ping Tang. "The Love of Money,
Satisfaction, and The Protestant Work Ethic: Money Profiles Among
University Professors in the U.S.A and Spain", 50, 329-354, Journal of
Business Ethics, 2004.
Ayu, S. D. R. dan R. H. "Persepsi Wajib Pajak : Dampak Pertentangan Diametral
pada Tax Evasion Wajib Pajak dalam Aspek Kemungkinan Terdeteksinya
Kecurangan, Keadilan, Ketepatan Pengalokasian, Teknologi Sistem
Perpajakan, dan Kecenderungan Personal. (Studi Wajib Pajak Orang
Pribadi", 1(1), 1–12, Kajian Akuntansi, 2009.
Basri, Y. M. "Pengaruh gender, religiusitas dan sikap love of money pada
persepsi etika penggelapan pajak mahasiswa akuntansi", 10(1), 45–54,
Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Bisnis, 2015.
CNN Indonesia. (n.d.). "Jumlah Kasus Pajak Meningkat 280 persen", Retrieved
April 7, 2018, from
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150129071636-78-28176/tahun-
lalu-jumlah-kasus-pajak-meningkat-280-persen
Fatmawati, L. "Pengaruh Keadilan, Ketepatan, Pengalokasian, Moral Pajak<
dan Money Ethics Terhadap Penggelapan Pajak", 1–124, 2018.
Ghozali, I. "Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25", 9th
ed, Semarang: salemba empat, 2018.
Hafizhah, Ihsanul. ”Pengaruh Etika Uang (Money Ethics) Terhadap Kecurangan
Pajak (Tax Evasion) Dengan Religiusitas, Gender, dan Materialisme
Sebagai Variabel Moderasi", 3(1), 1662-1665, JOM FEKON, 2016.
Handayani, A., & Cahyonowati, N. "Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
wajib pajak mengenai penggelapan pajak", 3(3), 1–7, Diponegoro Journal of
Accounting2, 2014.
66
Ikhsan, A. "Metodologi Penelitian Akuntansi Keperilakuan", Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2008.
Jatmiko, A. N. "Pengaruh Sikap Wajib Pajak Pada Pelaksanaan Sanksi Denda,
Pelayanan Fiskus dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak ( Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota
Semarang )", 86, Tesis, 2006.
Kurniawati, meiliana dan agus arianto toly. "Analisis keadilan pajak, biaya
kepatuhan, dan tarif pajak terhadap persepsi wajib pajak mengenai
penggelapan pajak di surabaya barat", 4(2), 1–12, 2014.
Mardiasmo. "Perpajakan", Ed. Revisi XVIII, Yogyakarta: Andi Offset. 2016.
Noviani, Nia. "Pengaruh Keadilan, Sistem Perpajakan, Tarif pajak, Diskriminasi,
Kecurangan, Ketepatan Pengalokasian, dan Money Ethics Mengenai
Persepsi Wajib Pajak Terhadap Etika Penggelapan Pajak (Tax Evasion)",
2017.
Permatasari, I. H. L. "Minimalisasi Tax Evasion Melalui Tarif Pajak, Teknologi
dan Informasi Perpajakan, Keadilan Sistem Perpajakan, dan Ketepatan
Pengalokasian Pengeluaran Pemerintah (Studi Empiris pada Wajib Pajak
Orang Pribadi di Wilayah KPP Pratama Pekanbaru Senapelan)", 2(2), 1–
10, Diponegoro Journal of Accounting, 2013. Retrieved from http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/accounting
Pradanti, Noviani Rindar dan Andri Prastiwi. "Analisis Pengaruh Love of Money
Terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi", 3(3), 1-12, Diponegoro
Journal of Accounting, 2014.
Pui Yee, C., Moorthy, K., & Choo Keng Soon, W. "Taxpayers’ perceptions on tax
evasion behaviour: an empirical study in Malaysia", 59(3), 413–429,
International Journal of Law and Management, 2017.
https://doi.org/10.1108/IJLMA-02-2016-0022
Rahayu, Siti Kurnia. "Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal", Edisi
Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010
Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro. "Cara Menggunakan dan Memaknai
Analisis Jalur (Path Analysis)", Edisi Kedua, Bandung: Alfabeta, 2008.
Robbins, S. P. "Perilaku Organisasi versi Bahasa Indonesia ", 8th ed., Jakarta: PT
Prenhallindo, 2001.
Rosianti, C. "Pengaruh Money Ethics terhadap Tax Evasion dengan Intrinsic dan
Extrinsic Religiosity sebagai Variabel Moderating", 4(1), 1–11, 2014.
67
Sanusi, A. "Metodologi Penelitian Bisnis", Jakarta: Salemba Empat, 2013.
Sarjono, H. dan W. J. "SPSS vs Lisrel: Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset",
Jakarta: salemba empat, 2011.
Sekaran, U. & B. R. "Research Methods for Business", 5th ed., John Wiley &
Sons Ltd, 2009.
Siahaan, marihot p. "Hukum Pajak Elementer", Yogyakarta: penerbit graha ilmu,
2010.
Sofha, Dewi dan Dwiarso Utomo. "Keterkaitan Religiusitas, Gender, LOM, dan
Persepsi Etika Penggelapan Pajak", 9(2), 43-61, Jurnal Ilmu Manajemen
dan Akuntansi Terapan (JIMAT), 2018.
Suara.com. (n.d.). "Penerbit Faktur Pajak Fiktif Divonis Pidana TPPU 4 Tahun",
Retrieved February 22, 2019, from
https://www.suara.com/bisnis/2018/01/10/152130/penerbit-faktur-pajak-
fiktif-divonis-pidana-tppu-4-tahun
Surahman, Wanda dan Ulinnuha Yudiansa Putra. "Faktor-Faktor Persepsi Wajib
Pajak Terhadap Etika Penggelapan Pajak", 5(1), Jurnal REKSA: Rekayasa
Keuangan, Syariah, dan Audit, 2018.
Tang, T. L.-P., & Chiu, R. K. "Is “The Love of Money” The Root of all Evil? or
Different Strokes for Different Folks: Lessons in 12 Countries", (January
2002), 46, BRC Papers on Cross-Cultural Management, 2002.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Tang, T. L.-P., & Chiu, R. K. "Income, Money Ethic, PaySatisfaction,
Commitment,and Unethical Behavior:Is the Love of Moneythe Root of Evil
forHong Kong Employees?", 46(1), 13–30, Journal of Business Ethics, 2003.
https://doi.org/10.1023/A:1024731611490
Tobing, C. V. lumban. "Pengaruh Keadilan Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak,
Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan, Sanksi Perpajakan, Dan Tarif
Pajak Terhadap Persepsi Wajib Pajak Mengenai Penggelpan Pajak", 2(2),
1–15, Jom FEKON, 2015.
Wibowo. "Perilaku dalam Organisasi", 1st ed., Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Yamin, S. dan H. K. "Structural Equation Modelling: Belajar Lebih Mudah
Teknik Analisis Data Kuesioner dengan Lisrel – PLS", Jakarta: Salemba
Infotek, 2009.
68
Yusita, I. P. S. P. H. dan A. N. "Persepsi Etika dalam Penggelapan Pajak: Bukti
Persepsi Di Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta", XIV(2), 80–
97, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 2016.
Zain, M. “Manajemen Perpajakan”, Jakarta: Salemba Empat, 2008.
69
LAMPIRAN-LAMPIRAN
70
LAMPIRAN 1
Surat Penelitian Skripsi
71
72
73
LAMPIRAN 2
Surat Keterangan dari KPP
74
75
LAMPIRAN 3
Kuesioner Penelitian
76
KUESIONER
PENGARUH MONEY ETHICS DAN KEADILAN PAJAK
TERHADAP TAX EVASION
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018/1440 H
77
Jakarta, Oktober 2018
Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/i Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi Program
Studi Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:
Nama : Maulida Sari
NIM : 11150820000021
Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/VII
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul
“Pengaruh Money Ethics dan Keadilan Pajak Terhadap Tax Evasion”.
Untuk itu saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk
menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan
sebelumnya saya mohon maaf telah mengganggu waktu kerja Bapak/Ibu/Sdr/i.
Data yang diperoleh hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak
digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/Ibu/Sdr/i bekerja, sehingga
kerahasiaan akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.
Dimohon untuk membaca setiap pernyataan secara hati-hati dan
menjawab dengan lengkap semua pernyataan, karena apabila
78
terdapat salah satu nomor yang tidak diisi maka kuesioner dianggap
tidak berlaku.
Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah dalam pilihan anda,
yang terpenting memilih jawaban yang sesuia dengan pendapat anda.
Apabila diantara Bapak/Ibu/Sdr/i ada yang membutuhkan hasil penelitian
ini, maka Bapak/ibu/Sdr/i dapat menghubungi saya di telepon 0838-7505-2016
atau email maulida339@gmail.com. Saya mengucapkan terima kasih atas
kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i sudah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner
dalam penelitian ini.
Dosen Pembimbing Hormat Saya
Peneliti
(Prof.Dr.Amilin,SE.,Ak.,M.Si.,CA.,QIA.,BKP.,CRMP) (Maulida Sari)
79
Nomor:........... (diisi oleh peneliti)
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama: .................................................... (boleh tidak diisi)
2. Jenis Kelamin: Laki-Laki Perempuan
3. Umur Responden: 20 – 25 tahun 36 – 40 tahun
26 – 30 tahun > 40 tahun
31 – 35 tahun
4. Status Pernikahan Menikah Belum Menikah
5. Pendidikan Terakhir: D3 S3
S1 Lainnya (................)
S2
6. Pekerjaan: Wiraswasta Pegawai Swasta
PNS Lainnya(.................)
7. NPWP: Punya Tidak Punya
8. Lokasi Wajib Pajak: Jakarta Tangerang
Bogor Bekasi
Depok Lainnya(...................)
80
Petunjuk Pengisian Kuesioner
Berilah tanda checklist (√) untuk setiap pernyataan dibawah ini yang
menggambarkan penilaian Bapak/Ibu/sdr/i, dimana:
1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 4 = Setuju (S)
2 = Tidak Setuju (TS) 5 = Sangat Setuju (STS)
3 = Netral (N)
1. Money Ethics (Tang & Chiu, 2003)
NO. PERNYATAAN SS S N TS STS
1. Uang merupakan faktor terpenting dan
berharga didalam hidup saya
2. Uang merupakan sesuatu hal yang
menarik untuk dimiliki
3. Uang merupakan simbol dari kesuksesan
saya
4. Uang dapat mencerminkan dan mewakili
prestasi saya
5. Saya berpendapat bahwa memiliki uang
dapat dijadikan perbandingan dengan
orang lain
6. Saya termotivasi bekerja lebih keras
hanya untuk uang
7. Saya berpendapat bahwa motivasi
terbesar saya adalah uang
8. Saya berpendapat bahwa dengan
memiliki uang yang banyak merupakan
sesuatu hal yang baik
9. Hidup saya akan lebih menyenangkan
jika saya kaya dan mempunyai banyak
uang
2. Keadilan Pajak (Ardyaksa, 2014)
NO. PERNYATAAN SS S N TS STS
10. Wajib Pajak yang memiliki kondisi
ekonomi yang sama maka akan
dikenakan pajak yang sama
81
11. Wajib Pajak yang memiliki jumlah
penghasilan dan tanggungan yang sama,
maka dikenakan beban pajak yang sama
juga tanpa membedakan jenis dan sumber
penghasilannya
12. Wajib Pajak yang memiliki jumlah
penghasilan yang berbeda, maka
dikenakan beban pajak yang berbeda juga
tanpa membedakan jenis dan sumber
penghasilannya
13. Undang-Undang Perpajakan yang berlaku
sudah adil sesuai tingkatan penghasilan
Wajib Pajak
14. Penerapan Undang-Undang Perpajakan
sudah adil tanpa membeda-bedakan
Wajib Pajak
15. Pajak yang dibayar sudah sebanding
dengan manfaat yang dirasakan
16. Pajak yang dibayarkan oleh Wajib Pajak
sudah sesuai dengan kemampuan Wajib
Pajak
3. Tax Evasion (Penggelapan Pajak) (Yusita, 2016)
NO. PERNYATAAN SS S N TS STS
17. Penggelapan pajak merupakan perbuatan
yang etis untuk dilakukan apabila tarif
pajak terlalu tinggi
18. Penggelapan pajak merupakan perbuatan
yang etis untuk dilakukan apabila sistem
perpajakan tidak adil
19. Penggelapan pajak merupakan perbuatan
yang etis untuk dilakukan meskipun tarif
pajaknya rendah karena pemerintah tidak
berhak mengambil hak saya terlalu
banyak
20. Tindakan penggelapan pajak merupakan
perbuatan yang etis untuk dilakukan
apabila semua orang melakukannya
21. Penggelapan pajak merupakan perbuatan
yang etis untuk dilakukan apabila uang
dari pajak digunakan dengan tidak
semestinya
82
22. Penggelapan pajak merupakan perbuatan
yang etis untuk dilakukan meskipun uang
dari pajak dibelanjakan dengan bijaksana
23. Penggelapan pajak merupakan perbuatan
yang etis untuk dilakukan meskipun uang
dari pajak digunakan untuk pembangunan
yang tidak memberikan manfaat bagi
saya
24. Penggelapan pajak merupakan perbuatan
yang etis untuk dilakukan meskipun uang
dari pajak digunakan untuk pembangunan
yang memberikan manfaat bagi saya
25. Tindakan penggelapan pajak merupakan
perbuatan yang etis untuk dilakukan
apabila saya tidak mampu membayar
pajak
26. Penggelapan pajak merupakan perbuatan
yang etis untuk dilakukan ketika saya
membayar pajak sedikit tetapi orang lain
akan membayar pajak lebih banyak
83
LAMPIRAN 4
Daftar Jawaban Responden
84
IDENTITAS RESPONDEN
NO. JK UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN STATUS NPWP WILAYAH
1 2 4 5 2 1 1 1
2 1 5 1 3 1 1 3
3 2 5 1 1 1 1 3
4 2 1 2 3 2 1 3
5 1 5 5 2 1 1 3
6 1 5 5 3 1 1 4
7 1 2 2 4 2 1 1
8 2 5 2 2 1 1 1
9 2 3 2 3 1 1 5
10 2 3 5 4 1 1 5
11 2 5 5 1 1 1 1
12 1 3 2 3 1 1 5
13 1 4 1 1 1 1 1
14 2 3 2 2 1 1 2
15 2 4 2 3 1 1 1
16 2 4 2 2 1 1 3
17 2 5 1 2 1 1 1
18 1 4 3 2 1 1 1
19 1 5 3 2 1 1 1
20 1 3 2 1 1 1 1
21 2 1 2 3 1 1 1
22 2 3 2 1 1 1 1
23 2 5 2 3 1 1 1
24 2 5 5 4 1 1 1
25 1 3 1 3 2 1 1
26 1 3 5 1 2 1 1
27 2 2 1 3 1 1 1
28 1 1 2 3 2 1 1
29 2 5 5 1 1 1 1
30 2 3 1 3 1 1 1
31 2 1 2 3 2 1 1
32 1 3 1 1 1 1 1
33 1 5 5 1 1 1 1
34 2 1 5 1 2 1 1
35 1 5 3 3 1 1 1
36 1 1 2 1 2 1 1
37 2 5 2 3 1 1 4
38 1 5 5 3 1 1 2
39 1 3 5 3 1 1 1
40 1 4 5 3 1 1 1
41 1 2 2 3 2 1 1
42 1 5 5 3 1 1 1
Bersambung pada halaman berikutnya
85
NO. JK UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN STATUS NPWP WILAYAH
43 2 2 2 3 2 1 4
44 1 2 2 3 2 1 3
45 1 4 2 1 1 1 3
46 2 2 2 3 1 1 1
47 1 5 2 3 1 1 5
48 2 3 1 1 1 1 1
49 1 2 5 3 1 1 1
50 1 5 3 2 1 1 1
51 1 2 1 3 1 1 1
52 1 3 2 1 1 1 1
53 2 4 1 1 1 1 1
54 2 4 5 1 1 1 5
55 2 3 2 3 1 1 1
56 2 5 5 1 1 1 1
57 1 2 2 3 2 1 4
58 1 3 5 1 1 1 1
59 2 3 1 3 1 1 1
60 2 1 2 2 2 1 1
61 1 2 1 3 2 1 1
62 1 5 3 3 1 1 1
63 2 1 2 3 2 1 3
64 1 1 2 3 2 1 1
65 1 5 3 3 1 1 5
66 2 5 3 4 2 1 5
67 1 5 3 3 1 1 1
68 1 1 1 1 2 1 3
69 1 5 3 1 1 1 3
70 1 5 2 1 1 1 1
71 1 4 3 2 2 1 1
72 1 5 3 3 1 1 1
73 1 4 3 1 1 1 1
74 1 5 3 1 2 1 1
75 1 5 3 4 1 1 4
76 1 5 4 3 1 1 1
77 2 2 5 3 2 1 5
78 2 1 2 1 2 1 1
79 2 4 3 1 1 1 1
80 1 5 2 4 1 1 1
81 1 5 5 1 1 1 5
82 2 2 1 1 2 1 1
83 2 2 1 3 1 1 1
84 1 3 5 1 1 1 1
85 1 4 1 1 1 1 1
IDENTITAS RESPONDEN
Bersambung pada halaman berikutnya
86
NO. JK UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN STATUS NPWP WILAYAH
86 1 3 5 3 2 1 1
87 2 3 2 3 1 1 1
88 2 5 5 1 2 1 1
89 1 2 2 3 2 1 4
90 1 5 5 1 1 1 1
91 2 3 1 3 1 1 1
92 1 3 5 1 1 1 1
93 2 3 1 3 1 1 1
94 1 2 1 3 1 1 1
95 1 1 2 3 2 1 1
96 1 5 5 3 1 1 4
97 1 3 1 3 1 1 3
98 1 2 2 3 2 1 1
99 1 3 1 3 1 1 1
100 1 2 1 3 2 1 4
101 2 1 2 3 2 1 1
102 1 3 1 1 2 1 1
103 1 5 5 1 1 1 1
104 1 5 5 3 1 1 1
105 1 2 2 3 1 1 1
106 2 2 3 3 1 1 5
107 2 5 5 4 1 1 1
108 1 5 5 2 1 1 1
IDENTITAS RESPONDEN
87
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL MONEY ETHICS
NO. ME_1 ME_2 ME_3 ME_4 ME_5 ME_6 ME_7 ME_8 ME_9 ME
1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 11
2 5 4 4 4 1 2 2 5 5 32
3 5 5 5 5 1 4 4 5 5 39
4 5 5 4 4 2 2 2 4 4 32
5 4 4 2 2 2 1 1 1 2 19
6 4 4 2 2 2 2 2 2 4 24
7 5 5 4 4 2 5 5 2 4 36
8 5 5 5 5 2 5 4 2 4 37
9 1 5 1 1 1 1 2 5 5 22
10 2 5 1 1 4 5 4 5 5 32
11 1 2 1 1 1 1 1 1 1 10
12 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37
13 2 4 1 1 1 1 1 5 5 21
14 2 4 2 2 2 2 2 2 2 20
15 5 5 5 5 5 4 5 5 5 44
16 2 4 2 2 2 2 2 2 2 20
17 1 4 1 2 2 4 2 2 2 20
18 2 4 2 2 2 2 2 2 2 20
19 2 4 2 2 4 2 2 4 2 24
20 4 4 4 4 5 5 4 4 5 39
21 2 4 1 1 1 1 2 2 2 16
22 4 4 4 4 4 5 2 4 4 35
Bersambung pada halaman berikutnya
88
NO. ME_1 ME_2 ME_3 ME_4 ME_5 ME_6 ME_7 ME_8 ME_9 ME
23 5 4 5 4 2 4 2 4 5 35
24 4 4 2 2 2 2 2 2 2 22
25 1 2 2 2 1 1 1 1 2 13
26 4 3 2 4 1 1 1 1 1 18
27 5 5 4 4 2 5 5 2 4 36
28 5 5 5 5 2 5 4 2 4 37
29 1 5 1 1 1 1 2 5 5 22
30 1 2 1 1 1 1 1 1 1 10
31 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37
32 4 4 1 1 1 1 1 5 5 23
33 5 5 5 4 4 4 5 5 5 42
34 4 4 4 4 4 2 2 4 4 32
35 5 5 4 4 4 5 4 4 5 40
36 4 4 4 2 4 4 2 4 4 32
37 1 4 2 2 2 2 1 1 1 16
38 5 5 5 5 2 4 4 5 4 39
39 2 4 2 2 2 2 2 2 2 20
40 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
41 5 5 4 4 2 2 2 4 4 32
42 5 5 5 5 1 4 4 4 5 38
43 5 4 4 4 2 4 2 4 4 33
44 4 4 4 2 2 4 2 4 4 30
45 5 5 5 4 4 4 4 5 5 41
46 4 4 1 1 1 2 2 4 4 23
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL MONEY ETHICS
Bersambung pada halaman berikutnya
89
NO. ME_1 ME_2 ME_3 ME_4 ME_5 ME_6 ME_7 ME_8 ME_9 ME
47 4 5 4 4 2 2 2 5 5 33
48 3 4 4 2 4 2 2 4 4 29
49 4 4 4 3 2 2 4 4 4 31
50 5 5 3 4 2 4 3 4 4 34
51 3 5 3 4 4 2 2 4 4 31
52 2 4 2 2 3 2 2 4 3 24
53 3 4 3 4 3 4 4 4 5 34
54 4 4 4 5 5 4 4 4 4 38
55 2 4 2 3 2 2 2 4 4 25
56 2 4 2 2 2 1 2 4 4 23
57 5 4 4 4 2 2 2 3 3 29
58 2 4 2 2 1 2 1 2 2 18
59 2 4 2 4 4 2 2 2 2 24
60 5 5 5 5 5 5 4 5 5 44
61 3 4 2 2 2 4 4 2 3 26
62 4 4 3 3 4 4 4 4 4 34
63 5 5 2 2 2 4 2 4 2 28
64 2 4 2 2 2 2 2 2 2 20
65 4 5 4 4 4 3 3 4 4 35
66 1 2 1 1 1 1 1 2 1 11
67 3 4 2 2 4 2 2 4 4 27
68 3 4 4 2 3 3 2 4 4 29
69 3 5 3 4 4 2 2 4 4 31
70 2 4 2 2 3 2 2 4 3 24
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL MONEY ETHICS
Bersambung pada halaman berikutnya
90
NO. ME_1 ME_2 ME_3 ME_4 ME_5 ME_6 ME_7 ME_8 ME_9 ME
71 3 4 3 4 3 4 4 4 5 34
72 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
73 2 4 2 3 2 2 2 4 4 25
74 2 4 2 2 2 1 2 4 4 23
75 5 4 4 4 2 2 2 3 3 29
76 2 4 2 2 1 2 1 2 2 18
77 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
78 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
79 2 4 2 2 2 2 2 2 2 20
80 4 4 4 4 3 5 3 5 5 37
81 2 4 2 2 4 2 2 4 4 26
82 4 4 4 4 2 2 2 4 2 28
83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
84 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
85 4 4 4 4 2 2 2 4 2 28
86 4 4 3 3 4 2 2 4 2 28
87 2 4 4 2 2 3 2 4 3 26
88 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
89 4 4 4 3 3 4 2 4 2 30
90 2 2 2 3 1 2 1 2 2 17
91 2 2 3 2 1 2 2 2 2 18
92 4 4 4 3 3 4 4 4 2 32
93 3 4 2 2 2 2 2 3 2 22
94 4 4 2 3 2 2 2 3 2 24
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL MONEY ETHICS
Bersambung pada halaman berikutnya
91
NO. ME_1 ME_2 ME_3 ME_4 ME_5 ME_6 ME_7 ME_8 ME_9 ME
95 5 5 4 4 2 2 2 4 4 32
96 5 5 5 5 1 4 4 5 5 39
97 4 4 4 4 3 4 3 4 3 33
98 5 4 4 4 2 4 2 4 4 33
99 4 4 2 2 3 2 2 4 3 26
100 4 4 4 2 2 4 2 4 4 30
101 5 5 5 5 4 4 4 5 5 42
102 2 4 1 1 1 2 2 4 4 21
103 2 4 2 3 2 4 2 4 2 25
104 4 4 2 3 3 4 4 4 3 31
105 4 5 2 2 2 2 2 5 5 29
106 2 4 4 4 2 4 4 4 4 32
107 4 4 2 3 3 4 2 4 2 28
108 4 4 4 4 2 3 2 2 3 28
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL MONEY ETHICS
92
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KEADILAN PAJAK
NO. KP_1 KP_2 KP_3 KP_4 KP_5 KP_6 KP_7 KP
1 2 4 4 3 3 4 4 24
2 4 4 4 2 2 1 1 18
3 4 4 4 4 2 1 2 21
4 2 2 3 4 3 2 3 19
5 2 2 4 4 5 2 4 23
6 3 2 2 4 4 2 4 21
7 2 2 2 4 4 4 4 22
8 2 2 2 2 2 2 2 14
9 4 4 4 4 4 4 4 28
10 5 5 5 1 1 1 1 19
11 4 4 4 5 5 5 5 32
12 5 4 4 5 4 5 4 31
13 5 4 2 1 1 5 5 23
14 4 2 2 3 3 2 3 19
15 4 4 4 2 3 2 2 21
16 2 2 2 3 2 2 2 15
17 4 4 4 3 3 2 4 24
18 2 2 4 4 4 3 4 23
19 4 4 4 4 4 4 4 28
20 4 4 5 4 4 4 2 27
21 4 4 4 4 5 5 4 30
22 4 4 2 2 2 4 4 22
23 4 4 4 4 4 5 5 30
24 2 3 4 4 3 4 4 24
25 2 2 2 4 4 4 4 22
26 2 2 2 2 2 2 2 14
27 4 4 5 5 4 4 4 30
28 5 5 5 4 2 1 1 23
29 4 4 4 4 5 5 5 31
30 5 4 2 2 1 5 5 24
31 4 2 2 3 3 2 3 19
32 3 4 4 3 3 3 4 24
33 2 2 2 3 3 2 2 16
34 2 2 2 4 4 5 5 24
35 4 4 4 2 3 2 4 23
36 2 2 4 4 2 2 2 18
37 4 2 4 1 1 1 1 14
38 5 5 5 5 4 4 4 32
Bersambung pada halaman berikutnya
93
NO. KP_1 KP_2 KP_3 KP_4 KP_5 KP_6 KP_7 KP
39 4 4 4 3 3 2 2 22
40 3 4 4 4 2 2 4 23
41 4 4 4 4 3 3 2 24
42 4 4 4 4 4 3 4 27
43 4 2 2 4 4 1 4 21
44 3 4 5 2 2 2 2 20
45 5 5 5 5 5 5 5 35
46 4 4 4 3 3 3 3 24
47 4 4 4 3 2 2 4 23
48 5 5 4 4 4 4 4 30
49 5 4 4 2 3 2 3 23
50 4 4 4 3 4 4 2 25
51 3 4 2 2 4 2 4 21
52 3 4 4 4 3 2 3 23
53 4 2 2 2 4 4 4 22
54 1 1 4 2 2 1 1 12
55 4 2 4 2 2 2 2 18
56 4 2 2 3 2 2 3 18
57 5 1 2 4 4 3 4 23
58 4 2 4 4 4 4 2 24
59 2 2 2 2 3 1 1 13
60 3 4 3 2 1 2 2 17
61 4 4 4 3 3 3 4 25
62 4 3 4 2 4 2 2 21
63 2 2 4 4 4 4 4 24
64 4 4 4 2 2 2 2 20
65 5 4 2 3 3 3 3 23
66 2 1 2 3 2 2 1 13
67 4 4 4 4 4 4 4 28
68 4 4 3 3 3 4 4 25
69 3 4 4 4 4 2 4 25
70 3 4 4 4 3 2 3 23
71 4 2 2 2 4 4 4 22
72 1 1 4 2 2 1 1 12
73 4 2 4 2 2 2 2 18
74 4 2 2 3 2 2 3 18
75 5 1 2 4 4 3 4 23
76 4 2 4 4 4 4 2 24
77 5 5 5 5 5 2 2 29
78 4 2 2 2 2 2 2 16
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KEADILAN PAJAK
Bersambung pada halaman berikutnya
94
NO. KP_1 KP_2 KP_3 KP_4 KP_5 KP_6 KP_7 KP
79 2 2 2 3 4 2 2 17
80 5 2 3 5 3 3 3 24
81 4 2 2 2 2 4 4 20
82 5 4 4 4 4 2 4 27
83 5 4 5 4 2 2 4 26
84 4 5 5 4 4 4 4 30
85 5 5 5 3 4 4 4 30
86 5 5 5 2 3 2 2 24
87 4 4 5 3 3 2 2 23
88 2 5 5 4 3 4 4 27
89 2 5 5 4 3 4 2 25
90 5 5 5 4 4 4 4 31
91 4 5 5 4 4 4 4 30
92 2 4 4 2 3 2 2 19
93 5 2 4 4 2 3 2 22
94 2 5 5 4 4 2 3 25
95 2 2 3 4 3 2 3 19
96 4 4 4 4 2 1 2 21
97 2 4 4 3 3 2 4 22
98 2 4 4 4 3 2 3 22
99 2 5 5 4 4 2 4 26
100 5 5 5 4 4 2 4 29
101 5 4 4 4 4 2 4 27
102 4 4 4 2 2 2 2 20
103 2 4 3 4 3 2 4 22
104 4 4 4 2 2 2 3 21
105 4 4 4 2 2 2 2 20
106 4 4 4 3 3 2 4 24
107 3 4 4 4 4 3 4 26
108 2 2 4 3 3 4 3 21
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KEADILAN PAJAK
95
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TAX EVASION
NO. TE_1 TE_2 TE_3 TE_4 TE_5 TE_6 TE_7 TE_8 TE_9 TE_10 TE
1 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 44
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 44
4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 45
5 5 5 5 5 2 5 4 4 4 4 43
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
8 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42
9 2 2 2 4 2 5 2 5 5 1 30
10 4 5 5 5 4 5 2 4 5 5 44
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
12 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 45
13 5 2 5 5 2 5 2 5 5 5 41
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
15 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
16 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 48
17 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42
18 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
20 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 44
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
22 2 4 5 5 4 5 4 4 4 4 41
Bersambung pada halaman berikutnya
96
NO. TE_1 TE_2 TE_3 TE_4 TE_5 TE_6 TE_7 TE_8 TE_9 TE_10 TE
23 4 2 2 2 1 1 5 5 5 5 32
24 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 30
25 4 5 5 5 4 2 2 4 4 5 40
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
27 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 43
28 5 2 5 5 2 2 2 5 5 5 38
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
30 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
31 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 46
32 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 46
33 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 46
34 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 41
35 4 4 3 5 3 5 4 4 4 4 40
36 5 5 5 4 4 5 5 3 5 5 46
37 5 2 4 4 2 5 4 4 4 4 38
38 4 4 1 4 4 4 4 5 4 4 38
39 4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 40
40 1 2 3 4 2 4 3 4 4 5 32
41 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38
42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
43 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 44
44 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 47
45 1 2 4 5 5 4 4 5 3 4 37
46 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 42
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TAX EVASION
Bersambung pada halaman berikutnya
97
NO. TE_1 TE_2 TE_3 TE_4 TE_5 TE_6 TE_7 TE_8 TE_9 TE_10 TE
47 1 2 4 3 2 4 3 4 4 4 31
48 4 2 4 4 4 2 2 2 4 4 32
49 2 2 4 4 2 4 4 4 2 4 32
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
51 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 48
52 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 41
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
54 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
55 4 4 5 5 1 5 2 5 4 5 40
56 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 47
57 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
58 4 4 4 4 4 2 4 4 5 5 40
59 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 44
60 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
61 4 3 4 4 4 5 4 5 3 4 40
62 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 41
63 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 36
64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
66 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 48
67 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 38
68 4 3 3 5 4 5 4 5 3 4 40
69 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 48
70 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 41
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TAX EVASION
Bersambung pada halaman berikutnya
98
NO. TE_1 TE_2 TE_3 TE_4 TE_5 TE_6 TE_7 TE_8 TE_9 TE_10 TE
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
72 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
73 4 4 5 5 1 5 5 5 4 5 43
74 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 47
75 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
76 4 4 5 5 4 2 4 4 5 5 42
77 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 35
78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
80 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
81 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
82 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 42
83 2 2 4 4 2 4 4 4 2 4 32
84 1 2 4 4 2 5 4 5 4 5 36
85 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
86 1 2 3 4 2 4 3 4 4 5 32
87 1 1 4 3 2 4 3 4 4 4 30
88 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 44
89 1 2 4 3 2 4 4 4 4 4 32
90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
91 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 41
92 1 1 4 2 4 4 4 4 4 4 32
93 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
94 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TAX EVASION
Bersambung pada halaman berikutnya
99
NO. TE_1 TE_2 TE_3 TE_4 TE_5 TE_6 TE_7 TE_8 TE_9 TE_10 TE
95 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 46
96 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 44
97 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
98 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 47
99 1 2 4 5 4 4 4 5 3 4 36
100 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 42
101 4 4 4 4 2 5 2 5 2 2 34
102 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
103 1 2 4 3 2 4 3 4 4 4 31
104 1 1 3 4 2 4 4 4 4 4 31
105 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 45
106 2 2 2 4 2 4 4 4 3 3 30
107 1 2 4 3 4 4 3 4 4 4 33
108 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL TAX EVASION
100
LAMPIRAN 5
Output Hasil Pengujian
Data
101
Karakteristik Profil Responden
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 65 60,2 60,2 60,2
Perempuan 43 39,8 39,8 100,0
Total 108 100,0 100,0
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid >40 tahun 34 31,5 31,5 31,5
20-25 tahun 18 16,7 16,7 48,1
26-30 tahun 16 14,8 14,8 63,0
31-35 tahun 25 23,1 23,1 86,1
36-40 tahun 15 13,9 13,9 100,0
Total 108 100,0 100,0
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 26 24,1 24,1 24,1
Lainnya 29 26,9 26,9 50,9
S1 36 33,3 33,3 84,3
S2 16 14,8 14,8 99,1
S3 1 ,9 ,9 100,0
Total 108 100,0 100,0
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Lainnya 7 6,5 6,5 6,5
Pegawai Swasta 57 52,8 52,8 59,3
PNS 12 11,1 11,1 70,4
Wiraswasta 32 29,6 29,6 100,0
Total 108 100,0 100,0
LAMPIRAN 5
Output Hasil Pengujian
Data
102
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Status Pernikahan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Belum
Menikah
33 30,6 30,6 30,6
Menikah 75 69,4 69,4 100,0
Total 108 100,0 100,0
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan NPWP
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Punya 108 100,0 100,0 100,0
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Wilayah Wajib Pajak
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Bekasi 10 9,3 9,3 9,3
Bogor 2 1,9 1,9 11,1
Depok 11 10,2 10,2 21,3
Jakarta 77 71,3 71,3 92,6
Tangerang 8 7,4 7,4 100,0
Total 108 100,0 100,0
103
Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandard
ized
Residual
N 108
Normal Parametersa,b
Mean ,3741368
Std.
Deviation
5,0644266
5
Most Extreme
Differences
Absolute ,082
Positive ,058
Negative -,082
Test Statistic ,082
Asymp. Sig. (2-tailed) ,074c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standa
rdized
Coeffic
ients T Sig.
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Con
stant
)
,973 2,888 ,337 ,737
ME -,014 ,060 -,022 -
,228
,820 ,996 1,004
KP -,009 ,105 -,009 -
,089
,930 ,996 1,004
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
104
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1 (Constant) 2,786 1,825 1,527 ,130
ME ,004 ,038 ,010 ,104 ,918
KP ,045 ,066 ,066 ,675 ,501
a. Dependent Variable: AbsRES
105
Hasil Uji Validitas Money Ethics
Correlations
ME_1 ME_2 ME_3 ME_4 ME_5 ME_6 ME_7 ME_8 ME_9 TME
ME_1
Pearson Correlation 1 ,572**
,766**
,729**
,313**
,577**
,537**
,432**
,506**
,802**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108
ME_2
Pearson Correlation ,572**
1 ,464**
,459**
,337**
,450**
,513**
,576**
,641**
,708**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108
ME_3
Pearson Correlation ,766**
,464**
1 ,843**
,435**
,657**
,636**
,423**
,515**
,851**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108
ME_4
Pearson Correlation ,729**
,459**
,843**
1 ,418**
,611**
,631**
,337**
,439**
,808**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108
ME_5
Pearson Correlation ,313**
,337**
,435**
,418**
1 ,500**
,522**
,417**
,348**
,624**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108
ME_6
Pearson Correlation ,577**
,450**
,657**
,611**
,500**
1 ,777**
,355**
,461**
,794**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108
ME_7
Pearson Correlation ,537**
,513**
,636**
,631**
,522**
,777**
1 ,405**
,566**
,815**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108
ME_8 Pearson Correlation ,432
** ,576
** ,423
** ,337
** ,417
** ,355
** ,405
** 1 ,765
** ,680
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
106
N 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108
ME_9
Pearson Correlation ,506**
,641**
,515**
,439**
,348**
,461**
,566**
,765**
1 ,759**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108
TME
Pearson Correlation ,802**
,708**
,851**
,808**
,624**
,794**
,815**
,680**
,759**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
107
Hasil Uji Validitas Keadilan Pajak
Correlations
KP_1 KP_2 KP_3 KP_4 KP_5 KP_6 KP_7 TKP
KP_1 Pearson Correlation 1 ,374**
,182 ,040 ,056 ,183 ,167 ,480**
Sig. (2-tailed) ,000 ,059 ,678 ,565 ,059 ,084 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108
KP_2 Pearson Correlation ,374**
1 ,667**
,164 ,141 ,163 ,231* ,652
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,091 ,146 ,092 ,016 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108
KP_3 Pearson Correlation ,182 ,667**
1 ,281**
,175 ,021 -,059 ,524**
Sig. (2-tailed) ,059 ,000 ,003 ,070 ,832 ,546 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108
KP_4 Pearson Correlation ,040 ,164 ,281**
1 ,638**
,348**
,416**
,646**
Sig. (2-tailed) ,678 ,091 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108
KP_5 Pearson Correlation ,056 ,141 ,175 ,638**
1 ,461**
,500**
,669**
Sig. (2-tailed) ,565 ,146 ,070 ,000 ,000 ,000 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108
KP_6 Pearson Correlation ,183 ,163 ,021 ,348**
,461**
1 ,628**
,659**
Sig. (2-tailed) ,059 ,092 ,832 ,000 ,000 ,000 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108
KP_7 Pearson Correlation ,167 ,231* -,059 ,416
** ,500
** ,628
** 1 ,673
**
Sig. (2-tailed) ,084 ,016 ,546 ,000 ,000 ,000 ,000
N
108 108 108 108 108 108 108 108
108
TKP Pearson Correlation ,480**
,652**
,524**
,646**
,669**
,659**
,673**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
109
Hasil Uji Validitas Tax Evasion
Correlations
TE_1 TE_2 TE_3 TE_4 TE_5 TE_6 TE_7 TE_8 TE_9 TE_10 TTE
TE_1 Pearson
Correlation
1 ,756**
,411**
,493**
,454**
,196* ,330
** ,148 ,411
** ,298
** ,781
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,042 ,000 ,125 ,000 ,002 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108
TE_2 Pearson
Correlation
,756**
1 ,424**
,575**
,616**
,364**
,422**
,164 ,390**
,317**
,859**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,090 ,000 ,001 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108
TE_3 Pearson
Correlation
,411**
,424**
1 ,462**
,272**
,215* ,200
* ,172 ,300
** ,546
** ,626
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,004 ,025 ,038 ,075 ,002 ,000 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108
TE_4 Pearson
Correlation
,493**
,575**
,462**
1 ,400**
,423**
,182 ,278**
,190* ,311
** ,688
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,060 ,004 ,048 ,001 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108
TE_5 Pearson
Correlation
,454**
,616**
,272**
,400**
1 ,251**
,480**
,049 ,260**
,194* ,689
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,004 ,000 ,009 ,000 ,612 ,006 ,045 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108
TE_6 Pearson
Correlation
,196* ,364
** ,215
* ,423
** ,251
** 1 ,258
** ,290
** -,008 -,041 ,469
**
Sig. (2-tailed) ,042 ,000 ,025 ,000 ,009 ,007 ,002 ,934 ,676 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108
110
TE_7 Pearson
Correlation
,330**
,422**
,200* ,182 ,480
** ,258
** 1 ,277
** ,178 ,364
** ,593
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,038 ,060 ,000 ,007 ,004 ,065 ,000 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108
TE_8 Pearson
Correlation
,148 ,164 ,172 ,278**
,049 ,290**
,277**
1 ,132 ,230* ,374
**
Sig. (2-tailed) ,125 ,090 ,075 ,004 ,612 ,002 ,004 ,175 ,016 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108
TE_9 Pearson
Correlation
,411**
,390**
,300**
,190* ,260
** -,008 ,178 ,132 1 ,492
** ,514
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,048 ,006 ,934 ,065 ,175 ,000 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108
TE_10 Pearson
Correlation
,298**
,317**
,546**
,311**
,194* -,041 ,364
** ,230
* ,492
** 1 ,544
**
Sig. (2-tailed) ,002 ,001 ,000 ,001 ,045 ,676 ,000 ,016 ,000 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108
TTE Pearson
Correlation
,781**
,859**
,626**
,688**
,689**
,469**
,593**
,374**
,514**
,544**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
111
Hasil Uji Reliabilitas Money Ethics
Reliability
Scale: All Variables
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 108 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 108 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
,908 ,909 9
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
ME_1 3,3796 1,33758 108
ME_2 4,0648 ,83468 108
ME_3 3,0278 1,32170 108
ME_4 3,0093 1,24176 108
ME_5 2,4907 1,18002 108
ME_6 2,8519 1,29568 108
ME_7 2,5463 1,13882 108
ME_8 3,4907 1,19575 108
ME_9 3,4074 1,26074 108
112
Inter-Item Correlation Matrix
ME_1 ME_2 ME_3 ME_4 ME_5 ME_6 ME_7 ME_8 ME_9
ME_1 1,000 ,572 ,766 ,729 ,313 ,577 ,537 ,432 ,506
ME_2 ,572 1,000 ,464 ,459 ,337 ,450 ,513 ,576 ,641
ME_3 ,766 ,464 1,000 ,843 ,435 ,657 ,636 ,423 ,515
ME_4 ,729 ,459 ,843 1,000 ,418 ,611 ,631 ,337 ,439
ME_5 ,313 ,337 ,435 ,418 1,000 ,500 ,522 ,417 ,348
ME_6 ,577 ,450 ,657 ,611 ,500 1,000 ,777 ,355 ,461
ME_7 ,537 ,513 ,636 ,631 ,522 ,777 1,000 ,405 ,566
ME_8 ,432 ,576 ,423 ,337 ,417 ,355 ,405 1,000 ,765
ME_9 ,506 ,641 ,515 ,439 ,348 ,461 ,566 ,765 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
ME_1 24,8889 52,231 ,730 ,675 ,894
ME_2 24,2037 59,080 ,652 ,526 ,902
ME_3 25,2407 51,325 ,796 ,788 ,889
ME_4 25,2593 53,110 ,745 ,747 ,893
ME_5 25,7778 57,371 ,525 ,378 ,908
ME_6 25,4167 52,843 ,723 ,664 ,895
ME_7 25,7222 54,109 ,760 ,702 ,892
ME_8 24,7778 56,156 ,589 ,641 ,904
ME_9 24,8611 53,934 ,681 ,699 ,898
Scale Statistics
Mean Variance Std.
Deviation
N of Items
28,2685 68,142 8,25483 28,2685
113
Hasil Uji Reliabilitas Keadilan Pajak
Reliability
Scale: All Variables
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 108 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 108 100,0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
,724 ,726 7
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KP_1 3,5556 1,13016 108
KP_2 3,3796 1,19749 108
KP_3 3,6296 1,05541 108
KP_4 3,2685 1,00099 108
KP_5 3,1204 1,00203 108
KP_6 2,7685 1,17295 108
KP_7 3,1389 1,12290 108
114
Inter-Item Correlation Matrix
KP_1 KP_2 KP_3 KP_4 KP_5 KP_6 KP_7
KP_1 1,000 ,374 ,182 ,040 ,056 ,183 ,167
KP_2 ,374 1,000 ,667 ,164 ,141 ,163 ,231
KP_3 ,182 ,667 1,000 ,281 ,175 ,021 -,059
KP_4 ,040 ,164 ,281 1,000 ,638 ,348 ,416
KP_5 ,056 ,141 ,175 ,638 1,000 ,461 ,500
KP_6 ,183 ,163 ,021 ,348 ,461 1,000 ,628
KP_7 ,167 ,231 -,059 ,416 ,500 ,628 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KP_1 19,3056 18,457 ,265 ,164 ,732
KP_2 19,4815 16,364 ,465 ,587 ,684
KP_3 19,2315 18,198 ,333 ,580 ,715
KP_4 19,5926 17,197 ,495 ,472 ,679
KP_5 19,7407 16,979 ,524 ,498 ,672
KP_6 20,0926 16,384 ,479 ,431 ,681
KP_7 19,7222 16,427 ,508 ,553 ,674
Scale Statistics
Mean Variance Std.
Deviation
N of Items
22,8611 22,308 4,72310 7
115
Hasil Uji Reliabilitas Tax Evasion
Reliability
Scale: All Variables
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 108 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 108 100,0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
,824 ,821 10
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
TE_1 3,8148 1,23914 108
TE_2 3,7593 1,10960 108
TE_3 4,1019 ,80813 108
TE_4 4,3333 ,68359 108
TE_5 3,7593 1,04899 108
TE_6 4,2870 ,79779 108
TE_7 4,0093 ,80298 108
TE_8 4,3148 ,57434 108
TE_9 4,1111 ,64610 108
TE_10 4,2963 ,63037 108
116
Inter-Item Correlation Matrix
TE_1 TE_
2
TE_
3
TE_
4
TE_
5
TE
_6
TE_
7
TE_
8
TE_
9
TE_
10
TE_1 1,000 ,756 ,411 ,493 ,454 ,19
6
,330 ,14
8
,41
1
,29
8
TE_2 ,756 1,00
0
,424 ,575 ,616 ,36
4
,422 ,16
4
,39
0
,31
7
TE_3 ,411 ,424 1,00
0
,462 ,272 ,21
5
,200 ,17
2
,30
0
,54
6
TE_4 ,493 ,575 ,462 1,00
0
,400 ,42
3
,182 ,27
8
,19
0
,31
1
TE_5 ,454 ,616 ,272 ,400 1,00
0
,25
1
,480 ,04
9
,26
0
,19
4
TE_6 ,196 ,364 ,215 ,423 ,251 1,0
00
,258 ,29
0
-
,00
8
-
,04
1
TE_7 ,330 ,422 ,200 ,182 ,480 ,25
8
1,00
0
,27
7
,17
8
,36
4
TE_8 ,148 ,164 ,172 ,278 ,049 ,29
0
,277 1,0
00
,13
2
,23
0
TE_9 ,411 ,390 ,300 ,190 ,260 -
,00
8
,178 ,13
2
1,0
00
,49
2
TE_10 ,298 ,317 ,546 ,311 ,194 -
,04
1
,364 ,23
0
,49
2
1,0
00
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
TE_1 36,9722 19,896 ,660 ,613 ,793
TE_2 37,0278 19,747 ,786 ,717 ,773
TE_3 36,6852 23,956 ,521 ,436 ,808
TE_4 36,4537 24,157 ,611 ,504 ,802
TE_5 37,0278 22,083 ,563 ,477 ,803
TE_6 36,5000 25,355 ,341 ,355 ,824
TE_7 36,7778 24,268 ,483 ,433 ,811
TE_8 36,4722 26,756 ,277 ,209 ,827
117
TE_9 36,6759 25,586 ,417 ,361 ,817
TE_10 36,4907 25,449 ,453 ,543 ,815
Scale Statistics
Mean Variance Std.
Deviation
N of Items
40,7870 28,730 5,36003 10
118
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 KP, MEb . Enter
a. Dependent Variable: TE
b. All requested variables entered.
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1 Regression 331,357 2 165,679 6,343 ,003b
Residual 2742,744 105 26,121
Total 3074,102 107
a. Dependent Variable: TE
b. Predictors: (Constant), KP, ME
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 49,205 2,888 17,035 ,000
ME ,004 ,060 ,006 ,064 ,949
KP -,373 ,105 -,329 -3,558 ,001
a. Dependent Variable: TE
Model Summary
Model R R Square Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,328a ,108 ,091 5,11091
a. Predictors: (Constant), KP, ME
b. Dependent Variable: TE
top related