pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil …digilib.unila.ac.id/61433/3/skripsi tanpa bab...
Post on 21-Oct-2020
12 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA
KELAS IV DI SD NEGERI
(Skripsi)
Oleh
YOLLANDA EKA PRATAMA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
http://www.kvisoft.com/pdf-merger/
-
ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARANTEMATIK SISWA
KELAS IV DI SD NEGERI
Oleh
YOLLANDA EKA PRATAMA
Masalah dalam penelitian ini adalah masih rendahnya hasil belajar peserta didik
SD Negeri 2 Harapan Jaya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran inkuiriterhadap hasil belajar pada pembelajaran tematik kelas IV
SDN 2 Harapan Jaya. Jenis penelitiannya adalah penelitian eksperimen dengan
metode quasi eksperimen. Desain penelitian menggunakan nonequivalent control
grup design. Populasi penelitian ini adalah peserta didik Kelas IV di SDN 2
Harapan Jaya dengan jumlah 122 peserta didik. Pengambilan sampel
menggunakan non probability sampling yaitu peserta didik kelas IV A dan IV B.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan teknik non tes. Analisis
data menggunakan rumus regresi linear sederhana. Hasilanalisis menunjukkan
ada pengaruh yang signifikan sebesar 27,15 lebih besar dari F tabel yaitu 3,24
(27,15>3,24) dalam penerapan model pembelajaraninkuiri terhadap hasil belajar
tematik pada peserta didik kelas IV SD Negeri 2 Harapan Jaya Bandar Lampung.
Kata kunci :belajar, hasil, pengaruh, inkuiri, tematik.
-
Abstract
INFLUENCE OF INKUIRI LEARNING MODEL TOWARDS STUDENT
LEARNING OUTCOMES ON STUDENT THEMATIC LEARNING
CLASS IV IN STATE ELEMENTARY SCHOOL
By
YOLLANDA EKA PRATAMA
The problem in this research is still low learning outcomes of elementary School
students 2 Harapan Jaya. Research aims to determine the influence of learning
model for learning outcomes in class IV thematic learning SDN 2 Harapan Jaya.
The type of research is experimental studies with the method of experimental
quasi. Design Research using Nonequivalent control group design. The population
of this research is class IV students at SDN 2 Harapan Jaya with a total of 122
students. Sampling using non probability sampling is learners of class IV A and
IV B. Data collection techniques using test techniques and non test techniques.
Data analysis uses a simple linear regression formula. Analysis results showed a
significant influence of 27.15 is greater than Ftabel of 3.24 (27,15 > 3.24) in the
application of Learning Model Inquiry to the results of thematic learning in
students of Class IV SD Negeri 2 Harapan Jaya Bandar Lampung.
Keywords: learning, results, influence, inkuiri, thematic.
-
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA
KELAS IV DI SD NEGERI
Oleh
Yollanda Eka Pratama
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
-
RIWAYAT HIDUP
Yollanda Eka Pratama dilahirkan di Bandar Lampung pada
hari Jumat, 08 November 1996. Peneliti merupakan anak
pertama dari dua bersaudara, putri pasangan dari Bapak
Sutiyo dan Ibu Nuril Huda.
Peneliti memulai pendidikan formal pertama di Taman Kanak-kanak (TK) Tunas
Muda di Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2002. Kemudian Peneliti
melanjutkan pendidikan dasar di SD Negeri 1 Rawa Laut di Bandar Lampung,
yang diselesaikan pada tahun 2008. Peneliti melanjutkan pendidikan menengah di
SMP Negeri 24 Bandar Lampung, yang diselesaikan pada tahun 2011. Pendidikan
menengah atas peneliti selesaikan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung pada tahun
2014. Selanjutnya pada tahun 2014, peneliti terdaftar sebagai mahasiswa S1-
PGSD FKIP Universitas Lampung melalui jalur Penerimaan SBMPTN.
Tahun 2017, peneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SD
Negeri 2 Gunung Terang. Peneliti juga melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
di Pekon Sinar Jaya, Kecamatan Air Hitam (Liwa) , Kabupaten Lampung Barat.
-
MOTTO
“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua”
(Aristoteles)
“Barang siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, maka
Allah akan mudahkan baginya jalan meuju surga”
(H.R Muslim)
-
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Alhamdulillahirobbil’alamin, berhimpun syukur kepada Sang Maha Kuasa,
dengan segala kerendahan hati, kupersembahkan karya sederhana ini kepada:
Kedua orang tua ku, papa ku Sutiyo dan mama ku Nuril Huda, yang telah ikhlas
memberikan segala pengorbanan bagi kebaikan putrimu ini. Terimakasih telah
memberikan cinta dan kasih sayang tanpa batas, serta segala untaian doa yang
senantiasa dipanjatkan dalam setiap sujud papa dan mama tersayang..
Terimakasih untuk Alm. adik ku yang aku sayangi Carla Dwi Anjani yang telah
hadir dan menciptakan kecerian, terimakasih atas doa, meski kamu tidak lagi
berada di tengah-tengah kami, kamu menjadi semangat , ikhlas untuk bisa
bersyukur dan yang selalu menjadi motivasi agar bisa menjadi orang yang sukses
dan membanggakan kelurga khusus nya kedua orang Tua kita.
Terimakasih untuk mba (Angkat ku) Devi Ramadhanti, SH. Terimakasih selama
peneliti menjalani bimbingan, ikhlas dan sabar membantu, baik doa atau pun
waktu sampai dengan sekarang ini. Terimakasih atas semangat nya hingga peneliti
mampu menyelesaikan skripsi ini.
Almamater tercinta “Universitas Lampung”
-
ii
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala limpahan rahmat,
taufik, dan hidayah sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Inkuri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Tematik Siswa Kelas IV Di SD Negeri”, sehingga syarat meraih
gelar sarjana di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan petunjuk dari berbagai
pihak, oleh karena itu peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
2. Bpk Dr. Riswandi, M. Pd., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas
Lampung.
3. Bapak Drs. Rapani, M.Pd., Ketua Program Studi PGSD FKIP Universitas
Lampung yang telah memfasilitasi dan mendukung peneliti menyelesaikan
skripsi ini.
4. Ibu Dra. Loliyana, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik yang selalu
memberikan motivasi kepada peneliti, serta memberikan masukan serta
bimbingan dengan penuh kesabaran.
-
iii
5. Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd., Sebagai penguji, yang senantiasa
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan serta
dukungan selama proses penyususnan skripsi.
6. Bapak Drs. M. Coesamin, M.Pd., Sebagai pembimbing yang senantiasa
meluangkan waktunya memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh
kesabaran serta memberikan dukungan dan bantuan selama proses penyusunan
skripsi.
7. Bapak/I bu dosen dan staf / karyawan S1 PGSD Kampus B FKIP Unila yang
telah membantu mengarahkan sampai skripsi ini selesai.
8. Kepala SDN 2 Harapan Jaya Ibu Hj.Nonimah,S.Pd,M.Pd, yang telah
memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.
9. Terimakasih untuk Bapak dan Ibu guru khususnya wali kelas IV SD Negeri 2
Harapan Jaya. Ibu Rita Puspita, S.Pd., dan Hj.Nur’aini,S.Pd.I., yang telah
bersedia membantu peneliti demi kelancaran penyelesaian skripsi ini.
10. Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Harapan Jaya, kelas IV A, IVB, dan IV C, yang
telah berpartisipasi aktif sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan
baik.
11. Bapak dan Ibu Angkat ku, serta kakak-kakak ku, bapak Drajat dan ibu Poppy
serta kakak ku Yetti Saputri, Sandy, Dony, Vivie, Putra, Tya, Devi
Ramadhanti yang selalu mendoakan dan memberikan semangat selama
peneliti menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.
-
iv
12. Terimakasih keponakan ku yang selalu menghibur memberi keceriaan dan
kebahagiaan serta semangat untuk peneliti sehingga bisa menyelesaikan
skripsi ini dengan penuh suka cita.
13. Keluarga besar yang tidak henti-henti nya memberikan semangat agar peneliti
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
14. Rekan-rekan mahasiswa S1-PGSD FKIP Universitas Lampung angkatan
2014.
15. Rekan-rekan KKN DAN PPL Periode II tahun 2017/2018.
16. Terimakasih untuk ALL CREW NAY-NAY THAI TEA, buat semua yang
terlibat dan membantu.
17. Dan terimakasih untuk semua pihak yang telah banyak membantu dalam
kelancaran penyusunan skirpsi ini baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Semoga Allah SWT melindungi dan membalas semua kebaikan yang sudah
dibeikan kepada peneliti. Peneliti menyadari bahawa dalam skripsi ini masih
ada kemungkinan tedapat kekurangan, meskipun begitu peneliti berharap
semoga skipsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua. Aamiin.
Bandar Lampung Februari 2020
Yollanda Eka Pratama
NPM 1413053147
-
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 5 C. Pembatasan Masalah.......................................................................... 6 D. Rumusan Masalah ............................................................................. 6 E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6 F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Tematik ....................................................................... 9 1. Pengertian Pembelajararan Tematik ........................................... 9 2. Karakteristik Pembelajaran Tematik .......................................... 10 3. Strategi Pembelajaran Tematik ................................................... 11 4. Prinsip Pembelajaran Tematik .................................................... 12 5. Kelebihan dan Keterbatasan Pembelajaran Tematik ................... 13
B. Hasil Belajar ............................................................................................. 14 1. Pengertian Hasil Belajar ................................................................... 14 2. Katagori Ranah Hasil Belajar ..................................................... 16 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...................... 17
C. Model Pembelajaran Inkuiri .............................................................. 18 1. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri ...................................... 18
2. Ciri-Ciri Model Pembelajaran Inkuiri ......................................... 19
3. Prinsip Model Pembelajaran Inkuiri ............................................ 20
4. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Inkuiri .......................... 21
5. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri ............. 23
D. Penelitian yangRelevan ..................................................................... 23 E. Kerangka Pikir .................................................................................. 25 F. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 26
-
vi
III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .................................................................................. 27 B. Prosedur Penelitian ............................................................................ 29 C. Setting Penelitian ............................................................................... 29
1. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 29 2. Populasi dan Sampel ..................................................................... 30
D. VariabelPenelitian ............................................................................. 31 E. Definisi Konseptual dan Oprasional Variabel ................................... 31 F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data .................................................. 32
1. Teknis Tes ..................................................................................... 32 2. Teknik Non-Tes ............................................................................ 32
G. Uji Kemantapan Alat Pengumpulan Data ......................................... 34 1. Uji Coba Instrumen Tes ................................................................ 34 2. Uji Validitas Soal .......................................................................... 34 3. Uji Reliabilitas Soal ...................................................................... 35 4. Daya Pembeda Soal ..................................................................... 36 5. Taraf Kesukaran Soal ................................................................... 37
H. Uji Prasyarat Analisis Data ..................................................................... 38 1. Uji Normalitas .............................................................................. 38 2. Uji Homogenitas .......................................................................... 39
I. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 40
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Deskripsi Umum dan Lokasi Penelitian ............................................ 41 B. Pelaksanaan Penelitian........................................................................ 42
1. Persiapan Penelitian ..................................................................... 42 2. Pengambilan Data Penelitian ....................................................... 42 3. Uji Coba Instrumen Penelitian .................................................... 43
C. Hasil Analisis Data ............................................................................. 46 1. Hasil Uji Normalitas .................................................................... 46 2. Hasil Uji Homogenitas ................................................................ 47
D. Analisis Data Penelitian ...................................................................... 48 E. Uji Hipotesis ....................................................................................... 58 F. Pembahasan ........................................................................................ 60 G. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 67
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 68 B. Saran .................................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 70
LAMPIRAN ....................................................................................................... 74
-
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil Nilai UTS Semester Ganjil Pembelajaran Tematik Kelas IV Tahun Pelajaran 2018/2019 ................................................................................. 3
2. Desain Penelitian Non- Equivalent group Desain .................................. 28
3. Populasi data peserta didik di SDN 2 Harapan Jaya ............................... 30
4. Jumlah Sampel Penelitian ...................................................................... 31
5. Klasifikasi Validitas ................................................................................ 35
6. Klasifikasi Reliabilitas ............................................................................ 36
7. Kriteria Daya Pembeda Soal ................................................................... 37
8. Klasifikasi Taraf Kesukaran Soal ........................................................... 38
9. Hasil AnalisisUji Validitas Soal Tes ....................................................... 43
10. Hasil AnalisisUji ReliabilitasSoal Tes .................................................... 44
11. Hasil Analisis Uji Daya Beda Soal Tes ................................................... 45
12. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Tes ................................... 46
13. Hasil Uji Normalitas Data Pretest ........................................................... 46
14. Hasil Uji Normalitas Data Posttest ......................................................... 47
15. Hasil Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ............................................................................................. 48
16. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Peserta didik .................................... 49
17. Distribusi Nilai Pretest Kelas Eksperimen .............................................. 51
18. Distribusi Nilai Posttest Kelas Eksperimen ............................................ 52
19. Deskripsi Hasil Belajar Kelas Eksperimen ............................................. 53
20. Distribusi Nilai Pretest Kelas Kontrol .................................................... 55
21. Distribusi Nilai Posttest Kelas Kontrol ................................................... 56
22. Deskripsi Hasil Belajar Kelas Kontrol .................................................... 57
23. Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana ........................... 59
-
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Pikir ........................................................................................ 25
2. Histogram Nilai Pretest Kelas Eksperimen ............................................. 51
3. Histogram Nilai Posttest Kelas Eksperimen ........................................... 53
4. Histogram Nilai Pretest Kelas Kontrol ................................................... 55
5. Histogram Nilai Posttest Kelas Kontrol .................................................. 57
6. Histogram Nilai Rata-rataKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............ 58
-
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Nilai UTS Tematik Peserta Didik Kelas IV Semester I .......................... 74
2. Lembar Observasi Pra Penelitian ............................................................ 77
3. RPP Pembelajaran Kelas Eksperimen ..................................................... 80
4. RPP Pembelajaran Kelas Kontrol ............................................................ 97
5. Silabus .................................................................................................... 114
6. Kisi-Kisi Soal Uji Coba ........................................................................... 123
7. Soal Uji Coba .......................................................................................... 130
8. Kunci Jawaban Soal Uji Coba ................................................................. 137
9. Hasil Uji Coba Soal ................................................................................. 138
10. Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes ......................................................... 140
11. Soal Pretest dan Posttest ......................................................................... 141
12. Kunci Jawaban SoalPretest dan Posttest ................................................. 147
13. Rekapitulasi Uji Reliabilitas Soal Tes ..................................................... 148
14. Rekapitulasi Uji Daya Beda Soal Tes ..................................................... 150
15. Rekapitulasi Uji Tingkat Kesukaran Soal Tes ........................................ 151
16. Hasil Belajar Kelas Eksperimen .............................................................. 152
17. Rekapitulasi Hasil Belajar Kelas Eksperimen ......................................... 158
18. Hasil Belajar Kelas Kontrol .................................................................... 160
19. Uji Normalitas ......................................................................................... 163
20. Uji Homogenitas ...................................................................................... 175
21. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri .................................................................... 181
22. Rekapitulasi Uji Validitas Lembar Observasi ......................................... 183
23. Rekapitulasi Reliabilitas Lembar Observasi ........................................... 184
24. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik Pembelajaran 1-6 ........ 185
-
x
25. Rekapitulasi Hasil Aktivitas Belajar Peserta Didik dengan Model Pembelajaran Inkuiri ...................................................................................... 191
26. Uji Regresi Linear Sederhana .................................................................. 193
27. Tabel Nilai-nilai r Product Moment ........................................................ 200
28. Daftar Nilai Peserta Didik Kelas IV B .................................................... 201
29. Daftar Nilai Peserta Didik Kelas IV A .................................................... 202
30. Foto Kegiatan Penelitian ......................................................................... 203
31. Surat Izin Penelitian Pendahuluan ........................................................... 207
32. Surat Izin Penelitian ................................................................................ 208
33. Surat Balasan Izin Penelitian Pendahuluan ............................................. 209
34. Surat Balasan Izin Penelitan .................................................................... 210
35. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ....................................... 211
-
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peran pendidikan sangat penting dalam proses peningkatan kemampuan
dan daya saing suatu bangsa di dunia. Pendidikan dapat dikatakan sebagai
kunci keberhasilan dari suatu negara, kemajuan suatu bangsa ditentukan
oleh kemajuan pendidikannya. Melalui pendidikan, suatu bangsa dapat
berdiri dengan mandiri, kuat dan berdaya saing tinggi dengan cara
membentuk generasi muda yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berkarakter, cerdas, serta memiliki keterampilan. Hal tersebut sejalan
dengan undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional Pasal I Ayat 1 yang menjelaskan:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Salah satu komponen yang terpenting dalam pendidikan adalah kurikulum.
Hamalik (2011:24) berpendapat “kurikulum menyediakan kesempatan
yang luas bagi peserta didik untuk mengalami proses pendidikan dan
pembelajaran diberbagai mata pelajaran”. Indonesia merupakan salah satu
-
2
negara yang telah mengalami beberapa kali perubahan kurikulum.
Kurikulum yang diterapkan di indonesia saat ini adalah kurikulum 2013.
Menurut Amri dan Ahmad (2013:34) model pembelajaran kurikulum 2013
memiliki empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau
prosedur. Ciri-ciri tersebut yaitu:
(1) Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangannya. (2) Landasan pemikiran tentang apa dan
bagaimana peserta didik belajar (tujuan pembelajaran yang akan di
capai). (3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model
tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil. (4) Lingkungan
belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat
tercapai.
Apabila pendidik dapat memilih sekaligus menggunakan model
pembelajaran yang sesuai dengan baik maka hasil pembelajaran akan baik
pula atau dapat maksimal. Pendidik juga harus mampu memilih dan
menerapakan model pembelajaran yang dapat merangsang keinginan
peserta didik sehingga peserta didik lebih bersemangat untuk belajar.
Banyak kegiatan yang harus pendidik lakukan dalam interaksi edukatif,
diantaranya memahami prinsip-prinsip interaksi edukatif, menyiapakan
sumber belajar, dan memilih model yang akan diterapkan. Menurut
Pardede dan Manurung (2016) mengemukakan bahwa, “belajar harus
sesuatu yang menyenangkan, simpel, menyenangkan dan efektif bagi diri
peserta didik. Dengan begitu hasil belajar peserta didik akan meningkat,
dan akan semakin memberikan kontribusi yang besar baik dalam kegiatan
proses pembelajaran di kelas”.
-
3
Berdasarkan wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dilakukan
pada tanggal 01 Juli 2019 di SD Negeri 2 Harapan Jaya Kecamatan
sukarame Kota Bandar Lampung diperoleh hasil belajar yang dicapai
peserta didik kelas IV, disajikan hasil ujian mid semester ganjil
pembelajaran tematik kelas IV SD Negeri 2 Harapan Jaya 2018/2019
sebagai berikut :
Tabel 1. Data Nilai UTS Tematik Peserta didik Kelas IV Semester 1
No
.
Kelas KKM Nilai Jumlah Peserta
didik (Orang) 0-64 65-100
1. IV A 65
23 19 42
2. IV B 27 14 41
3. IV C 20 19 39
Jumlah 70 52 122
Persentase % 57,38 42,63 100
Sumber : Dokumentasi Sekolah
Berdasarkan tabel 1 di atas, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan sekolah dan pendidik kelas IV adalah 65. Maka dapat di lihat
dari 122 peserta didik ada sebanyak 52 peserta didik yang dapat mencapai
ketuntasan KKM. Sedangkan sebanyak 70 peserta didik belum mencapai
KKM. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik kelas IV
semester ganjil SD Negeri 2 Harapan Jaya relatif rendah.
Rendahnya hasil belajar peserta didik disebabkan oleh beberapa faktor,
salah satunya adalah penerapan model pembelajaran yang kurang tepat,
yaitu pembelajaran masih dilaksanakan dengan cara metode ceramah yang
cenderung lebih berpusat pada pendidik. Saat proses pembelajaran
-
4
berlangsung pendidik cenderung hanya memberikan teori-teori
dibandingkan praktik sehingga peserta didik kurang aktif. Seorang
pendidik dalam menyampaikan materi perlu memilih metode mana yang
sesuai dengan keadaan kelas dan peserta didik sehingga peserta didik
merasa tertarik untuk mengikuti pembelajaran yang diajarkan. Proses
pembelajaran masih berpusat pada pendidik, sehingga disini peserta didik
hanya berfungsi sebagai obyek atau penerima perlakuan saja. Perlu
digunakan sebuah model yang dapat menempatkan peserta didik sebagai
subyek (pelaku) pembelajaran dan pendidik hanya bertindak sebagai
fasilitator dalam proses pembelajaran tersebut. Salah satunya dengan
menerapkan pembelajaran inkuiri, pendidik berperan sebagai motivator
dan fisilitator serta memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
berperan lebih aktif dalam mengelola informasi, berpikir kritis, dan
bertanggung jawab. Model pembelajaran inkuiri memungkinkan para
peserta didik menemukan sendiri informasi yang diperlukan untuk
mencapai tujuan.
Model pembelajaran inkuiri direkomendasi dalam Permendikbud Nomor
22 Tahun 2016 tentang Standar Proses dikarenakan model pembelajaran
inkuiri adalah model pembelajaran yang memfokuskan kepada
pengembangan kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis, dan kreatif.
Model pembelajaran inkuiri merupakan proses yang bervariasi dan
meliputi kegiatan-kegiatan mengobservasi, merumuskan pertanyaan yang
relevan, mengevaluasi buku dan sumber-sumber informasi lain secara
kritis, merencanakan penyelidikan atau investigasi, meriview apa yang
-
5
telah di ketahui, melaksanakan percobaan atau eksperimen dengan
menggunakan alat untuk memperoleh data, menganalisis dan
menginterprestasi data, serta membuat prediksi dan mengkomunikasikan
hasilnya.
Kemudian menurut Siddiqui (2013) mengemukakan bahwa “Inquiry model
more emphasis on developing awareness of and mastering the inquiry
process”. Maksudnya model pembelajaran inkuiri lebih menekankan pada
pengembangan kesadaran dan menguasai proses penyelidikan.
Pembelajaran inkuiri juga merupakan proses komunikasi dua arah antara
pendidik dan peserta didik dalam belajar dimana kondisi lingkungan
pembelajaran sengaja dibuat agar peserta didik mampu berpikir secara
kritis dan analitis untuk mencari dan menentukan sendiri jawaban dari
suatu masalah yang di pertanyakan.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin mengetahui bahwa
penerapan model inkuiri dalam pelaksanaan pembelajaran, dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Namun hal tersebut masih perlu
dibuktikan secara ilmiah, oleh sebab itu peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Model Pembelajaran
Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Peserta didik Pada Pembelajaran Tematik
Kelas IV SD Negeri 2 Harapan Jaya Bandar Lampung”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di identifikasi beberapa
masalah sebagai berikut :
-
6
1. Rendahnya hasil belajar tematik peserta didik yang rata-rata masih di
bawah KKM.
2. Penerapan model pembelajaran inkuiri yang kurang tepat.
3. Peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran.
4. Proses pembelajaran masih dilaksanakan dengan cara metode ceramah
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas peneliti membatasi masalah pada
rendahnya hasil belajar dan pembelajaran model pembelajaran inkuiri,
ranah kognitif peserta didik kelas IV SDN 2 Harapan Jaya Bandar
Lampung.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah, dapat dirumuskan masalah penelitian ini
yaitu “Apakah ada pengaruh yang signifikan pada penerapan model
pembelajaran Inkuiri terhadap hasil belajar peserta didik kelas IV SD
Negeri 2 Harapan Jaya, kecamatan sukarame, kelurahan sukarame di
Bandar Lampung?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk “mengetahui pengaruh antara penerapan
model inkuiri terhadap hasil belajar peserta didik kelas IV SD Negeri 2
Harapan Jaya”
-
7
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian eksperimen ini yang dilaksanakan di kelas
IV SD Negeri 2 Harapan Jaya adalah :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana pengembangan
wawasan mengenai model pembelajaran terutama tentang pengaruh
model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar peserta didik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta didik
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif
pembelajaran untuk meningkatkan kreativitas peserta didik
sehingga hasil belajar meningkat.
b. Bagi Pendidik
Model pembelajaran inkuiri ini dapat dijadikan salah satu sumber
informasi yang dapat digunakan oleh pendidik untuk memberikan
inovasi dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran dapat
lebih bervariasi.
c. Bagi Kepala Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi positif
untuk meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri 2 Harapan Jaya
dan menjadikan bahan masukan bagi kepala sekolah dalam upaya
meningkatkan kualitas pendidikan melalui inovasi pembelajaran.
-
8
d. Bagi Peneliti
Menjadi sarana pengembangan wawasan mengenai model
pembelajaran serta penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
motovasi peneliti untuk terus belajar dan menambah wawasan serta
pengalaman dalam mendidik.
e. Bagi Peneliti lain
Memberikan informasi dan masukan bagi para peneliti berikutnya
yang ingin melakukan penelitian di bidang pendidikan.
-
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Tematik
1. Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintergrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran
ke dalam berbagai tema. Pengintergrasian tersebut dilakukan dalam
dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam
proses pembelajaran dan integrasi konsep dasar yang berkaitan. Tema
merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak
belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian pembelajaran
memberikan makna yang utuh kepada pesera didik seperti tercermin
pada berbagai tema yang tersedia. Dalam pembelajaran tematik
terpadu, berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia.
Menurut Suryosubroto (2009:133) menyatakan bahwa pembelajaran
tematik merupakan usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan,
keterampilan, nilai atau sikap pembelajar, serta pemikiran yang kreatif
dengan menggunakan tema.Tema adalah pokok pikiran gagasan
pokok yang menjadi pokok pembicaraan Poerwanti, Endang, dkk
(2008:125). Tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan
di antaranya :
-
10
(1) Peserta didik mudah memusatkan perhatian pada suatu tema
tertentu; (2) Peserta didik mampu mempelajari pengetahuan dan
mengembangkan berbagai kompetensi dasar anatara mata
pelajaran dengan tema yang sama; (3) Pemahaman terhadap materi
pembelajaran lebih mendalam dan berkesan; (4) Kompetensi dasar
dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran
lain dengan pengalaman pribadi peserta didik; (5) Peserta didik
mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi
disajikan dalam konteks tema yang jelas; (6) Peserta didik lebih
bersemangat belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi
nyata,untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata
pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran yang di sajikan
secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam
dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk
kegiatan remedial, pemantapan, dan pengayaan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
pembelajaran tematik adalah suatu kegiatan pembelajaran yang
mengintegrasikan aspek pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap,
serta pemikiran dalam sebuah materi pembelajaran menggunakan
tema atau topik. Pembelajaran tematik dilakukan untuk
mengupayakan suatu perbaikan kualitas pendidikan. Pembelajaran
tematik juga menekankan pada keterampilan sisawa dalam proses
belajar mengajar.
2. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang
berdasarkan tema tertentu. Pembelajaran tematik menyediakan
keluasaan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan
kesempatan yang sangat banyak pada peserta didik untuk
memunculkan dinamika dalam pendidikan. Permendikbud No.65
tahun 2013 menyebutkan bahwa karakteristik pembelajaran dalam
kurikulum 2013 di antaranya adalah menggunakan pembelajaran
-
11
tematik terpadu di jenjang SD dengan pendekatan scientific dan
penilaian autentik.
Menurut Hermawan dkk (2007:131) pembelajaran tematik memiliki
karakteristik-karakteristik sebagai berikut :
(1) Berpusat pada peserta didik; (2) Memberikan pengalaman
langsung;(3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas; (4)
Menyajikankonsep dari berbagai mata pelajaran; (5) Bersifat
fleksibel; (6) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan
kebutuha peserta didik; (7)Menggunakan prinsip belajar sambil
bermain dan menyenangkan.
Sedangkan menurut Trianto (2011:91) pembelajaran tematik memiliki
beberapa ciri khas yaitu sebagai berikut :
(1) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar; (2)
Kegiatan yang di pilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik
bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik; (3) Kegiatan
belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi peserta didik
sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama; (4) Membantu
mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik.
Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model
pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk beberapa mata
pelajaran sehingga memberikan pengalaman bermakna kepada peserta
didik. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ciri khas atau
karakteristik pembelajaran tematik adalah dapat mempermudah dalam
pembelajaran. Selain itu peserta didik lebih cepat memahami
pelajaran.
3. Strategi Pembelajaran Tematik
Strategi pembelajaran merupakan perpaduan berbagai kegiatan,
melibatkan penggunaan media dan pengaturan tahapan dan waktu
-
12
untuk setiap langkah. Pemilihan strategi pembelajaran paling tidak
didasarkan pada dua argumentasi.Pertama strategi yang disusun
didukung dengan teori psikologi dan teori pembelajaran. Kedua,
strategi yang disusun menunjukan efektivitas dalam membuat peserta
didik mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan menurut Majid
(2014:56) bahwa strategi pembelajaran adalah pemikiran dan
pengupayaan secara strategi dalam memilih, menyusun, memobilasi,
dan mensinergikan segala cara, sarana atau prasarana, dan sumber
daya untuk mencapai tujuan. Dengan demikian dalam menentukan
strategi pembelajaran ditentukan pemilihan, dan sedapat mungkin
disusun berdarkan alasan-alasan yang rasional. Selain itu pemikiran
yang disusun berdasarkan tema dengan menggunakan beberapa mata
pelajaran tertentu dengan sistematis.
4. Prinsip Pembelajaran Tematik
Sebagai bagian dari pembelajaran terpadu, maka pembelajaran tematik
memiliki prinsip dasar sebagaimana halnya pembelajaran terpadu.
Menurut Trianto (2009:84) pembelajaran terpadu memiliki satu tema
aktual, dekat dengan dunia siswa dan ada kaitanya dengan kehidupan
sehari-hari. Secara umum prinsip pembelajaran tematik dapat
diklasifikasikan menjadi :
a. Prinsip penggalian tema
b. Prinsip pengelolaan pembelajaran
c. Prinsip evaluasi
d. Prinsip reaksi
-
13
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip pembelajaran
tematik perlu memilih materi beberapa mata pelajaran yang saling
terkait. Selain itu pengajaran tematik tidak boleh bertentangan dengan
tujuan kurikulum yang berlaku.
5. Kelebihan dan Keterbatasan Pembelajaran Tematik
Pembelajaran terpadu memiliki kelebihan dibandingkan dengan
pendekatan konvensional. Menurut Majid (2014:92) antara lain
sebagaiberikut:
(1) Pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik akan selalu
relevan dengan tingkat perkembangan anak; (2) kegiatan yang
dipilih dapat di sesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta
didik; (3) Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi peserta
didik sehingga hasil belajar akan dapat bertambah lebih kama; (4)
Pembelajaran terpadu menumbuh kembangkan keterampilan
berpikir dan sosial peserta didik; (5) Pembelajaran terpadu
menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis. Dengan
permasalahan yang sering diketahui dalam kehidupan/lingkungan
peserta didik; (6) Jika pembelajaran terpadu kerjasama antara
guru bidang kajian terkait, guru dengan peserta didik, peserta
didik/guru dengan narasumber sehingga belajar lebih
menyenangkan, belajar dalam situasi nyata, dan dalam konteks
yang lebih bermakna.
Pembelajaran tematik juga memiliki keterbatasan terutama dalam
pelaksanaannya, yaitu pada perancangan dan pelaksanaan evaluasi
yang lebih banyak menurut guru untuk melakukan evaluasi proses.
Puskur, Balitbang Diknas dalam Majid (2014: 93) mengidentifikasi
beberapa aspek keterbatasan pembelajaran tematik, yaitu sebagai
berikut.
1) Aspek Guru Pendidik harus berwawasan luas, memiliki kreatifitas tinggi,
keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang
tinggi, dan berani mengemas dan mengembangkan mater.
secara akademik, guru dituntut untuk terus menggali informasi
-
14
ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan dan banyak membaca buku agar penguasaan bahan
ajar tidak terfokus pada bidang kajian tertentu saja. Tanpa
kondisi ini, pemebelajaran terpadu akan sulit terwujud.
2) Aspek peserta didik Pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar peserta
didik yang relatif”baik” dalam kemampuan akademik maupun
kreatifitasnya.
3) Aspek sarana dan sumber pembelajaran Pembelajaran terpdu memerlukan bahan baca atau sumber
informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungki juga
fasilitas internet. Selama itu akan menunjang, memperkaya dan
mempermudah pengembangan wawasan
4) Aspek kurikulum Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian
ketuntasan pemahaman peserta didik (bukan pada pencapaian
terget pencapaian materi). Guru diberi kewenangan dalam
mengembangkan materi, model, penilaian keberhasilan
pembelajaran peserta didik.
5) Aspek penilaian Pembelajaran terpadu membutuhkan penilaian yang
menyeluruh, yaitu menetapkan keberhasilan belajar peserta
didik dari beberapa bidang kajian terkait yang dipadukan.
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang di miliki peserta didik sebagai
akibat perubahan yang terjadi, baik yang menyangkut aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Hasil
belajar peserta didik adalah kemampuan yang diperoleh setelah
kegiatan belajar. Thobroni (2015:22) menjelaskan bahwa hasil belajar
adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu
aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang
dikatagorikan oleh para pakar pendidikan tidak dilihat secara terpisah,
tetapi secara komprehensif.
-
15
Selanjutnya menurut Suprihatiningrum(2013:37) hasil belajar adalah
kemampuan yang dimiliki peserta didik sebagai akibat perbuatan
belajar dan dapat diamati melalui penampilan peserta didik (learner’s
performance). Hasil belajar juga menunjukan berhasil atau tidaknya
suatu kegiatan pengajaran yang dicerminkan dalam bentuk skor atau
angka setelah mengikuti tes.
Hamalik (2013:30) mendefinisikan bahwa hasil belajar bukan
merupakan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan
kelakuan. Bukti bahwa seseorang telah belajar adalah terjadinya
perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Pendapat
lainya oleh Kunandar (2013:62) menyatakan bahwa hasil belajar
adalah kompetensi atau kemampuan tertentu, baik kognitif, afektif,
maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah
mengikuti proses belajar mengajar.
Sedangkan menurut Susanto (2013:5) hasil belajar yaitu perubahan
yang terjadi secara kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari
kegiatan belajar. Secara sederhana, yang dimaksud dengan belajar
peserta didik adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar. Menurut Suprijono (2012:5) hasil belajar adalah pola
perubahan, nilai-nilai, pengertian, sikap, apresiasi dan keterampilan.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang di miliki peserta didik
-
16
sebagai akibat perubahan yang terjadi, baik yang menyangkut aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Hasil belajar peserta didik adalah kemampuan yang diperoleh setelah
kegiatan belajar.
2. Katagori Ranah Hasil Belajar
Hasil belajar dibedakan dalam kategori yaitu hasil belajar ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor. Adapun indikator untuk masing-
masing ranah tersebut adalah :
a. Afektif (sikap)
Ranah afektif adalah kemampuan yang berhubungan dengan
sikap, nilai, minat dan apresiasi. Menurut Bloom dalam
Kurniawan (2011:15), ranah afektif yaitu merujuk pada hasil
belajar yang berupa kepekaan rasa atau emosi. Jenis hasil
belajar ranah ini terdiri dari lima jenis yang membentuk tahap
pula. Kelima jenis ranah afektif itu meliputi :
1. Kepekaan, yaitu sensitivitas mengenal siruasi dan kondisi tertentu serta mau memperhatikan keadaan tersebut,
2. Partisipasi, mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan,
3. Penilaian dan penentuan sikap, 4. Organisasi, kemampuan mencakup kemampuan
menghayati,
5. Pembentukan pola hidup, mencakup kemampuan menghayati nilai dari membentuknya menjadi pola nilai
kehidupan pribadi.
b. Kognitif (pengetahuan)
Ranah kognitif adalah kemampuan yang berhubungan dengan
berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah. Menurut
Kurniawan (2011:13) hasil belajar kognitif yaitu hasil belajar
-
17
yang ada kaitanya dengan ingatan, kemampuan berpikir atau
intelektual.
c. Psikomotorik (keterampilan)
Hasil belajar ranah yang ketiga adalah psikomotorik. Menurut
Kurniawan(2011:16) psikomotorik adalah ranah yang
berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan.
Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian menyimpulkan bahwa
terdapat tiga katagori ranah hasil belajar berupa pengetahuan, sikap,
dan keterampilan. Adapun dalam penelitian ini peneliti hanya
membatasi pada aspek pengetahuan (kognitif).
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran,
penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada
pendidik tentang kemajuan peserta didik dalam upaya mencapai
tujuan-tujuanbelajarnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
1. Faktor dari dalam diri peserta didik yang berpengaruh terhadap
hasil belajar di antaranya adalah kecakapan, minat, bakat,usaha,
motivasi, perhatian, kelemahan dan kesehatan.
2. Faktor dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil
belajar di antaranya lingkungan fisik dan nonfisik.
Selanjutnya Herlina(2010: 20) mengungkapkan faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar antaralain:
1.Faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik.
2. Faktor yang berasal dari lingkungan sekolah.
3. Faktor yang berasal dari lingkungan keluarga.
4. Faktor yang berasal dari lingkungan masyarakat.
-
18
Menurut Susanto (2016 :12) terdapat 2 faktor yang mempengaruhi
hasil belajar, yaitu :
1. Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam
diri peserta didik,yang mempengaruhi kemampuan belajarnya.
2. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri
peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga,
sekolah,dan masyarakat.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari faktor
internal berupa fisiologis, psikologis, kesehatan dan faktor eksternal
berupa lingkungan (keluarga, sekolah dan masyarakat) termasuk di
dalamnya media pembelajaran.
C. Model Pembelajaran Inkuiri
1. Pengertian Model Pembelajaran inkuiri
Pembelajaran dalam dunia pendidikan bertujuan untuk membuat
peserta didik menjadi lebih pandai dan memiliki kreativitas yang
nantinya dapat dipergunakan untuk bekal setelah selesai menempuh
pendidikan seorang pengajar pastilah memiliki cara tersendiri dalam
melakukan proses pembelajannya. Tidak mungkin seorang guru
melakukan proses pembelajaran tanpa dasar yang jelas dan sistematis.
Menurut Harjanto (2008:51) mendefinisikan model adalah kerangka
konseptual yang digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam
melakukan kegiatan pembelajaran. Sedangkan menurut Murtadlo
(2011:34) mendefinisikan bahwa model pembelajaran diartikan
-
19
sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman
dalam melakukan pembelajaran.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti dapat mengambil
kesimpulan, model adalah suatu cara sistematis yang digunakan dalam
menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Model
digunakan sebagai jalan mencapai tujuan pembelajaran.
2. Ciri-ciri Model Pembelajaran Inkuiri
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengetahui efektivitas inkuiri
dalam preses pembelajaran, salah satu dengan mengamati ciri-cirinya.
Menurut Majid (2014:173-174) bahwa pembelajaraninkuiri memiliki
beberapa ciri-ciri, diantaranya :
Pertama, model inkuirimenekankan kepada aktivitas
peserta didik secara maksil untuk mencari dan menemukn.
Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan peserta didik
diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri
dari sesuatu yang dipertanyakan sehingga diharapkan dapat
menumbuhkan sikap percaya diri ( self belief). Ketiga,
tujuan dari penggunaan model pembelajaran inkuiri
adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara
sistematis, logis dan kritis atas mengembangkan
kemampuan intelektual sebagian dari proses mental.
Anam (2015:13) menjelaskan yang dimaksud dengan ciri-ciri
pembelajaran inkuirisebagai berikut :
(1) Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas peserta
didik secara maksimal untuk mencari dan menemukan;
(2) seluruh aktivitas yang dilakukan peserta didik
diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri
dari sesuatu yang di pertanyakan sehingga diharapkan
dapat menumbuhkan sikap percaya diri.
-
20
Dengan demikian, dalam prose model pembelajaran inkuiri peserta
didik tak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, tetapi
bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. .
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
model inkuiri memiliki ciri-ciri yang membedakanya dengan model
lainya. Ciri-ciri pembelaaran inkuiri anatara lain yaitu peroses aktifitas
peserta didik secara maksimal, menumbuhkan sikap percaya diri dan
mengembangkan kemampuan intelektualnya.
3. Prinsip Model Pembelajaran Inkuiri
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikansebelum menggunakan
model inkuiri dalam pembelajaran. Menurut Majid (2014:174-175)
adalah sebagai berikut :
(1) Berorientasi pada pengembangan intelektual. Tujuan
utama dari model inquiry adalah pengembangan
kemampuan berpikir; (2) prinsip interaksi. Proses
pembelajaran pada dasar nya adalah proses interaksi anatra
peserta didik maupun interaksi peserta didik dengan guru,
bahkan interaksi peserta didik dengan lingkungan; (3 )
prinsip bertanya. Peran guru yang harus di lakuakan dalam
pengguanaan model ini adalah sebagai penanya: (4) prinsip
dan penggunaan otak secara maksimal; (5) pirinsip
keterbukaan pembelajaran yang bermakna adalah
pembelajaran yang menyediakan bebagai kemungkinan
sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya.
Sejalan dengan Majid, Hermawan dkk (2007:108-109) menyatakan
ada beberapa prinsip yang harus di perhatiakan sebelum penggunaan
model inkuiri dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
(1) Berorientasi pada pengembangan intelektual. Tujuan
utama dari model inkuiri adalah pengembangan
kemampuan berpikir; (2) prinsip interkasi. Pembelajaran
sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru buka
-
21
sebagai sumber belajar tetapi sebagai pengatur lingkungan;
(3) prinsip bertanya. Peran guru yang harus dilakukan
dalam menggunakan model ini adalah sebagai penanya; (4)
prinsip belajar untuk berpikir, akan tetapi belajar adalah
prose berpikir , yakni proses mengembangkan potensi
seluruh otak; (5) prinsip keterbukaan. Pembelajaran yang
bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai
kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan
kebenarannya.
Dengan demikian peneliti meyimpulkan bahwa inkuiri dapat
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
kemampuannya, serta peserta didik pun mendapatkan makna yang
lebih dari tiap pembelajaran yang dia lakukan karena peserta didik
sendirilah yang menentukan jawaban atas suatu permasalahan, dan
peserta didik pun akan merasa lebih percaya diri apabila berhasil
mengungkapakan dan menemukan sesuatu dalam belajar.
4. Langkah-langkah Model Pembelajaran Inkuiri
Setiap model pembelajaran memiliki langkah-langkah dalam
pelaksanaan pembelajaran, agar pembelajaran lebih mudah di kelola
dan dilaksanakan secara sistematis. Menurut Hamdayama (2014:159-
160) langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran inkuiri adalah
sebagai berikut :
1. Pendidik menyampaikan materi yang akan disajikan, dan KD yang ingin dicapai.
2. Pendidik membentuk kelompok, lalu memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentangmateri.
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknyamasing-masing, kemudian menjelaskan materi
yangdisampaikan oleh pendidik kepada temannya.
4. Kemudian masing-masing kelompok diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
-
22
5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat sepertibola dan dilempar dari satu peserta didik ke peserta didik
lain selama kurang lebih 2 menit.
6. Setelah peserta didik dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan satu kesempatan kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan yang tertulis dalam kertasberbentuk bola tersebut
secara bergantian.
7. Evaluasi. 8. Penutup.
Menurut Huda (2014 : 226) langkah-langkah model pembelajaran
Inkuiri sebagai berikut :
1. Pendidik menyampaikan materi yang akan disajikan. 2. Pendidik membentuk kelompok-kelompok dan memanggil
masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan
tentangmateri.
3. Masing-masing ketua kelompok kembali kekelompoknya masing-masingkemudian menjelaskan materi yang disampaikan
oleh pendidik kepada teman sekelompoknya.
4. Masing-masing peserta didik diberikan satu lembar kertas kerja untukmenuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut
materi yangsudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
5. Peserta didik membentuk kertas tersebut seperti bola dan dilempar darisatu peserta didik ke peserta didik lain selama 15
menit.
6. Setelah peserta didik mendapat satu bola, ia diberi kesempatan untukmenjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas tersebut
secarabergantian.
7. Pendidik mengevaluasi dan menutup pembelajaran.
Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa langkah-
langkah penerapan model pembelajaran inkuiri yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu berdasarkan pendapat Hamdayama (2014:159-
160). Karena langkah-langkah tersebut dijelaskan secara rinci pada
tahapan-tahapan serta kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam
mengimplementasikan model pembelajaran inkuiri.
-
23
5. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri
Setiap model pembelajaran pasti ada kelebihan dan kekurangan yang
semuanya melibatkan peserta didik dalam pembelajara sehingga perlu
adanya pemahaman dalam melaksanakan model pembelajaran.
Hamdayama (2014 : 161) mengemukakan kelebihan dan kekurangan
model pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut:
Kelebihan :
1. Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena peserta didik seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada
peserta didik lain.
2. Peserta didik mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir karena diberi kesempatan untuk membuat
soal dan diberikan pada peserta didik lain.
3. Membuat peserta didik siap dengan berbagai kemungkinan karena peserta didik tidak tahu soal yang dibuat temannya
seperti apa.
4. Peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran. 5. Pendidik tidak terlalu repot membuat media karena peserta didik
terjun langsung dalam praktik.
6. Pembelajaran menjadi lebih efektif. 7. Aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dapat tercapai.
Kelemahan :
1. Sangat bergantung pada kemampuan peserta didik dalam memahami materi sehingga apa yang dikuasai peserta didik
hanya sedikit.
2. Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan baik tentu menjadi penghambat bagi anggota lain untuk memahami
materi sehingga diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk
peserta didik mendiskusikan materi pelajaran.
3. Memerlukan waktu yang panjang. 4. Peserta didik yang nakal cenderung untuk berbuat onar.
D. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan merupakan uraian tentang hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti terdahulu yang relevan sesuai dengan substansi yang
diteliti. Fungsinya untuk memposisikan peneliti yang sudah ada dengan
penelitian yang akan dilakukan.
-
24
a. Penelitian Haris (2016) dengan judul pengaruh model pembelajaran
inkuiri terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem pernafasan
manusia (penelitian eksperimen terhadap siswa kelas V di SD Negeri
Ganeas 1 dan SDN Wargaluyu Kecamatan Ganeas Kabupaten
Sumedang), menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan
pembelajaran inkuiri. Secara umum, respon siswa terhadap
pembelajaran IPA dengan menggunakan model inkuiri cenderung
positif.
b. Penelitian Dewi (2013) dengan judul pengaruh penerapan model
pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap sikap ilmiah dan hasil
belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri di Kelurahan Kaliuntu.
Menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan sikap ilmiah dan hasil
belajar yang signifikan dengan penggunaan model pembelajaran
inkuiri terbimbing dalam materi IPA yang disampaikan.
c. Penelitian Wahyuni (2013) dengan judul pengaruh penggunaaan
model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V
se-Gugus Hasanudin Kecamatan Cepogo. Menyimpulkan bahwa
model pembelajaran inkuiri lebih baik dari pada model pembelajaran
langsung terhadap hasil belajar IPA.
Persamaan penelitian diatas dengan penelitian ini adalah model
pembelajaran yang digunakan yaitu inkuiri serta jenis penelitian yang
digunakan yaitu penelitian eksperimen. Perbedaannya terletak pada
sampel penelitian yaitu sekolah yang digunakan untuk penelitian. Selain
-
25
itu pada penelitian Narni Lestari dewi, dkk menggunakan model
pembelajaran inkuiri.
E. Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan penjelasan keseluruhan untuk mengetahui adanya
Hubungan antara variabel-variabel yang ada dalam penelitian. Penerapan
pembelajaran pada penelitian ini, dimulai dengan memberikan soal
(pretest) pada kelaseksperimen dan kelas kontrol. Materi yang akan
diberikan yaitu ada pada Tema 1 Indahnya kebersamaan. Setelah itu pada
kelas eksperimen pendidik menyampaikan materi pada tema 1yaitu
indahnya kebersamaan dengan menerapkan model pembelajaran Inkuiri,
sedangkan pada kelas kontrol pendidik menyampaikan materi pada tema 1
yaitu Indahnya kebersamaan dengan menerapkan model konvensional.
Kemudian di akhir pembelajaran peserta didik diberikan soal (posttest)
untuk melihat hasil akhir pada kelas yang diterapkan model pembelajaran
inkuiri.
Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka pikir dalam penelitian ini
dapat dilihat pada bagan berikut :
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
Keterangan :
Variabel Bebas = Model Pembelajaran Inkuiri ( X )
Variabel Terikat = Hasil Belajar ( Y )
= Pengaruh
Variabel
(X)
Variabel
(Y)
-
26
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya secara
empirik. Karena hipotesis masih bersifat dugaan, belum merupakan
pembenaran atas jawaban masalah penelitian. MenurutPurwanto, dkk
(2007:137), Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara
terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masihlemah dan perlu
dibuktikan. Sedangkan menurut hipotesis penelitian menurut Arikunto
(2010:71), hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, hipotesis adalah dugaan sementara yang
masih perlu dibuktikan kebenarannya memulai penelitian. Berdasarkan
pengertian tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
ada pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar
tematik kelas IV SD Negeri 2 Harapan Jaya Bandar Lampung Tahun Ajaran
2018/2019.
-
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi
exsperiment). Peneliti eksperimen meneliti hubungan sebab akibat dengan
manipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh
peneliti. Metode penelitian yang akan digunakan adalah penelitian
kuantitatif, yaitu suatu penekitian yang lebih menekankan analisis pada
data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Metode
penelitian eksperimen terbagi dalam tiga kelompok besar yaitu,
praeksperimen, eksperimen, dan eksperimen semu (quasi experiment).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan eksperimen semua (quasi
eksperiment) desgin jenis nonequivalent control group design.
Arikunto (2013:272) yang mendefinisikan penelitian eksperimen
merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
akibat dari treatment pada subjek yang diteliti. Cara untuk mengetahuinya
adalah membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi
treatment dengan satu kelompok pembanding yang diberi tretment.
-
28
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa quasi
experimental design adalah jenis desain penelitian yang memiliki
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak dipilih secara random.
peneliti menggunakan desain quasi exsperimental design karena dalam
penelitian ini terdapat variabel dari luar yang dapat dikontrol oleh peneliti.
Tabel 2. Desain Penelitian Non- Equivalent group Desain
Kelompok Pretest Perlakuan posttest
Eksperimen
Kontrol
Sumber : Sugiyono (2016 : 116)
Keterangan :
: Tes awal yang sama pada kedua kelas
Aktifitas peserta didik menggunakan model pembelajaran inquiry
: Tes yang sama pada kedua kelas
Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki ada tidaknya pengaruh tersebut
dengan cara diberi tes awal (pretest) dengan tes yang sama, setelah itu
memberikan perlakuan tertentu pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Pembelajaran pada kelas eksperimen memperoleh perlakuan dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri serta memeberi penilaian
aktivitas peserta didik dengan lembar observasi, sedangkan pembelajaran
pada kelas kontrol tidak memperoleh perlakuan menggunakan model
pembelajaran inkuiri.
Pada akhir pertemuan peserta didik diberi posttest, yaitu dengan
memeberikan tes kemampuan penyelesaian soal dalam bentuk pilihan
ganda yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan
soal yang sama untuk mengetahui hasil belajar peserta didik.
-
29
B. Prosedur Penelitian
Penelitian terdiri dari tiga tahapan, yaitu pra penelitian, perencanaan dan
tahap pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari setiap tahapan
tersebut, adalah :
1. Penelitian Pendahuluan a. Membuat surat izin penelitian ke sekolah tempat dilakukannya
penelitian.
b. Melakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui kondisi sekolah, jumlah kelas dan peserta didik yang akan dijadikan subjek
penelitian, serta cara mengajar guru.
c. Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2. Tahap Perencanaan a. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri.
b. Membuat instrumen penilaian yaitu soal pretest dan posttest berupa pilihan ganda.
3. Tahap Pelaksanaan a. Mengadakan test (pretest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. b. Melaksanakan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri pada kelas eksperimen dan pelaksanaan pembelajaran sesuai
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah
disusun.
c. Melaksanakan test (posttest) di kelas eksperimen dan kelas kontrol. d. Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data hasil pretest dan
posttest.
e. Membuat laporan hasil penelitian. f. Menyimpulkan hasil penelitian.
C. Setting Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian
a. Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan oleh peneliti pada semester
Ganjil tahun pelajaran 2018/2019.
b. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Harapan Jaya
kecamatan sukarame Kota Bandar Lampung.
-
30
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Menurut Yusuf (2014:144) populasi merupakan keseluruhan
atribut dapat berupa manusia, objek atau kejadian yang menjadi
fokus penelitian. Populasi adalah seluruh data menjadi perhatian
peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan.
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD
Negeri 2 Harapan Jaya. Data populasi dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Tabel 3. Populasi data peserta didik di SDN 2 Harapan Jaya.
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah peserta didik
1 IV A 24 18 42
2 IV B 23 18 41
3 IV C 23 16 39
4 IV D 18 15 33
5 IV E 16 17 33
Jumlah 104 84 188
Sumber : Data Guru Kelas IV SD Negeri 2 Harapan Jaya
b. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik non probability sampling dengan jenis teknik
sampling purposive yang merupakan teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Pengambilan sampel ini dilakukan
dengan mengambil Tiga kelas dari lima kelas yang memiliki nilai
rata-rata ujian tengah semester ganjil pada pembelajaran tematik
tema 1 dan 2 yang relatif sama.
Berdasarkan nilai rata-rata ujian tengah semester ganjil yang
disajikan di tabel 1, peneliti memilih dua kelas yaitu kelas IV B
sebagai kelas eksperimen dan kelas IV A sebagai kelas kontrol.
-
31
Sedangkan Kelas IV C sebagai uji coba instrumen yang
dilakukan di luar kelas. Penentuan kelas eksperimen dan kelas
kontrol dilakukan dengan memilih kelas yang memiliki nilai
rata-rata ujiannya lebih rendah sebagai kelas eksperimen dan
kelas yang memiliki nilai rata-rata ujiannya lebih tinggi sebagai
kelas kontrol.
Tabel 4. Jumlah Sampel Penelitian.
Kelas Jumlah Peserta didik
IV B (eksperimen) 41
IV A (kontrol) 42
Jumlah 83
D. Variabel Penelitian
Ada dua macam variabel penelitian yaitu variabel bebas dan variabel
terikat.
1. Variabel bebas (Independen) pada penelitian ini yaitu model
pembelajaran Inkuiri, dilambangkan dengan (X).
2. Variabel terikat (Dependen) pada penelitian ini yaitu hasil belajar
peserta didik, dilambangkan dengan (Y).
E. Definisi Konseptual dan Oprasional Variabel
Definisi Konseptual dan Oprasional Variabel meliputi :
a. Model Pembelajaran Inkuiri
Model pembelajaran inkuiri memiliki ciri-ciri yang
membedakanya dengan model lainya. Ciri-ciri pembelajaran
inkuiri antara lain yaitu peroses aktifitas peserta didik secara
maksimal, menumbuhkan sikap percaya diri dan
mengembangkan kemampuan intelektualnya.
-
32
b. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang di miliki peserta didik
sebagai akibat perubahan yang terjadi, baik yang menyangkut
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari
kegiatan belajar. Hasil belajar peserta didik adalah kemampuan
yang diperoleh setelah kegiatan belajar
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa
teknik tes dan teknik non tes.
1. Teknik Tes
Teknik tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data
berupa nilai hasil belajar peserta didik pada ranah kognitif, dan
mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan peserta didik. Alat
pengumpulan data yang akan digunakan berupa tes dengan bentuk soal
pilihan ganda, setiap jawaban benar dibei skor 1 dan jawaban salah
diberi skor 0.
2. Teknik Non-Tes
Teknik pengumpulan data dengan teknik non tes dalam penelitian ini
menggunakan observasi dan dokumentasi.
a. Observasi
Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat
keaktifan belajar peserta didik selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri. Pada penelitian ini
menggunakan observasi terstruktur. Instrumen non tes yang
digunakan adalah lembar observasi aktivitas peserta didik dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan
-
33
model pembelajaran pada tema 1 sub tema 1.
Nilai aktivitas peserta didik diperoleh dengan menggunakan rumus :
N =
Keterangan:
N = Nilai
R = Jumlah skor aktivitas yang diperoleh peserta didik
SM = Skor maksimum
100 = Bilangan tetap
(Arikunto 2008: 102)
b. Wawancara
Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan data empiris,
mengenal proses pembelajaran di kelas IV, jenis wawancara yang
digunakan terbuka yaitu wawancara yang memiliki pertanyaan tidak
terbatas atau tidak terikat jawaban. Wawancara di tunjuk kepada
guru wali kelas IV A dan IV B sebagai narasumber. Wawancara
dilakukan diruang guru, alat pengumpulan data berupa pertanyaan
yang sebelumnya sudah di siapkan agar memperoleh data yang
akurat dan fokus pada tujuan penelitian.
c. Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data yang
diperlukan dalam penelitian seperti catatan, arsip sekolah,
perencanaan pembelajaran, dan data guru. Selain itu, dokumentasi
juga digunakan untuk melihat gambaran proses pelaksanaan
penelitian yang dilaksanakan di dalam kelas.
-
34
G. Uji Kemantapan Alat Pengumpulan Data
1. Uji Coba Instrumen Tes
Instrumen yang akan di gunakan kepada subjek penelitian terlebih
dahulu di uji cobakan pada subjek di luar subjek penelitian. Untuk
memperoleh instrumen yang dimiliki sifat valid dan reliabel subjek uji
coba tes hasil belajar adalah peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Way
Dadi, memiliki akreditas yang sama dan menggunakan kurikulum
yang sama yaitu kurikulum 2013.
2. Uji Validitas Soal
Pada penelitian ini validitas digunakan untuk mengetahui kevalidan
soal tes yang digunakan dalam penelitian dan dilakukan sebelum soal
diajukan kepada peserta didik. Soal yang diuji kevalidannya sebanyak
35 soal, tetapi soal yang digunakan untuk pengambilan data hanya 30
soal. Validitas instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah
validitas isi, yakni ditinjau dari kesesuaian isi instrument tes dengan isi
kurikulum yang hendak diukur. Guna mendapatkan instrumen tes yang
valid dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan kompetensi dasar dan indikator yang diukur sesuai dengan pokok bahasan pada kurikulum yang berlaku.
b. Membuat soal berdasarkan kisi-kisi kompetensi dasar dan indikator.
c. Melakukan penilaian terhadap butir soal dengan meminta bantuan guru untuk menyatakan apakah butir-butir soal
telah sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
Pengujian validitas butir soal instrumen tes menggunakan korelasi
product moment dengan rumus sebagai berikut :
=
-
35
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi X dan Y
= Jumlah responden
XY = Total perkalian skor X dan Y
Y = Jumlah skor variabel Y
X = Jumlah skor variabel X
X2
= Total kuadrat skor variabel X
Y2
= Total kuadrat skor variabel X
(Arikunto 2008 : 87)
Kriteria pengujian apabila > dengan α =0,05 maka alat
ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila <
maka alat ukur tersebut adalah tidak valid. Perhitungan uji
validitas butir soal menggunakan bantuan Microsoft Office Excel
2007.
Tabel 5. Klasifikasi Validitas
Kriteria
validitas
0.00 > rxy Tidak valid (TV)
0.00 < rxy
-
36
Keterangan :
: Koefisien reliabilitas
: Banyaknya butir soal
: Jumlah varians butir
: Varians total
Perhitungan reliabilitas soal yang valid setelah dilakukan perhitungan
menggunakan rumus Alpha dengan menggunakan microsoft Excel
2010 diperoleh nilai reliabelitas 0,813 ( lampiran 6 Hal 456 ). Nilai
tersebut dibandingkan dengan reliabelitas menurut siregar yaitu
r hitung = 0,813 > 0,6 sehingga diperoleh kesimpulan bahwa soal tes
tersebut reliabel. Berdasarkan tabel kriteria Tingkat reliabelitas
diperoleh kesimpulan bahwa soal tersebut mempunyai kriteria
reliabilitas sangat tinggi sehingga soal teraebut dapat digunakan dalam
penelitian ini. Kriteria tingkat reliabilitas adalah sebagai berikut
Proses pengolahan data reliabilitas menggunakan program Microsoft
Office Excel 2007 dengan klasifikasi :
Tabel 6.Klasifikasi Reliabilitas
Nilai Reliabilitas Kategori Nilai
0,00 - 0,20 Sangat rendah
0,21 - 0,40 Rendah
0,41 - 0,60 Agak rendah
0,61 - 0,80 Cukup
0,81 -1,00 Tinggi
Sumber : Arikunto (2014 : 319)
4. Daya Pembeda Soal
Teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda adalah
dengan mengurangi rata-rata kelompok atas yang menjawab benar dan
rata-rata kelompok bawah yang menjawab benar. Rumus yang
-
37
digunakan untuk menguji daya pembeda soal dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Keterangan:
D = Jumlah peserta tes
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
dengan benar.
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab
soal dengan benar.
P = Indeks kesukaran.
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab
benar.
Menguji daya pembeda soal dalam penelitian ini menggunakan
program Microsoft office excel 2007 dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 7. Kriteria Daya Pembeda Soal
No. Indeks daya pembeda Klasifikasi
1. 0,00 – 0,19 Jelek
2. 0,20 – 0,39 Cukup
3. 0,40 – 0,69 Baik
4. 0,70 – 1,00 Baik Sekali
5. Negatif Tidak Baik
Sumber: Arikunto (2012 : 218)
5. Taraf Kesukaran
Untuk menguji tingkat kesukaran soal dalam penelitian ini akan
menggunakan program Microsoft office excel 2007. Rumus yang
digunakan untuk menghitung taraf kesukaran seperti yang dikemukakan
oleh Arikunto (2008 : 208) yaitu:
-
38
Keterangan:
P : Tingkat kesukaran
B : Jumlah peserta didik yang menjawab pertanyaan dengan benar
JS : Jumlah seluruh peserta didik peserta tes
Tabel 8. Klasifikasi Taraf Kesukaran Soal
No. Indeks Kesukaran Tingkat Kesukaran
1 0,00 – 0,30 Sukar
2 0,31 – 0,70 Sedang
3 0,71 – 1,00 Mudah
(Sumber: Arikunto (2008 : 210)
H. Uji Persyaratan Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas perlu dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Pada penelitian ini, pengujian normalitas data menggunakan uji chi
kuadrat. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1) Rumusan hipotesis:
H0 = Populasi yang berdistribusi normal
Ha = Populasi yang berdistribusi tidak normal
2) Pengujian dengan rumus chi-kuadrat, yaitu:
Keterangan :
χ2 : Chi Kuadrat atau normalitas sampel
fo : Frekuensi yang diobservasi
fh : Frekuensi yang diharapkan
k : Banyaknya kelas interval
(Sumber: Sugiyono, 2010: 107)
-
39
3) Kaidah keputusan apabila χ2hitung < χ2
tabel maka populasi
berdistribusi normal, sebaliknya apabila χ2
hitung > χ2
tabel maka
populasi tidak berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data memiliki
varians yang sama (homogen) atau tidak. Untuk menguji homogenitas
dilakukan Uji F. Uji F digunakan karena data berasal dari dua
kelompok dan apabila dalam penelitian ini data berdisribusi normal.
Menurut Sudjana (2010: 249) uji-F adalah sebagai berikut:
Ho : variansi pada tiap kelompok sama (homogen).
Hi : variansi pada tiap kelompok tidak sama (tidak homogen).
Uji homogenitas dilakukan dengan rumus uji F sebagai
berikut:
F =
(Sugiyono 2012: 275)
Harga Fhitung tersebut kemudian dikonsultasikan dengan Ftabel untuk
diuji signifikansinya dengan taraf signifikansi yaitu 0,05
selanjutnya membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan ketentuan:
Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima, artinya varian kedua
kelompok data tersebut adalah homogen. Jika Fhitung > Ftabel maka
Ho ditolak, artinya varian kedua kelompok data tersebut tidak
homogen.
-
40
I. Uji Hipotesis
Guna menguji ada tidaknya pengaruh model Inkuiri terhadap hasil belajar
tematik peserta didik kelas IV, maka digunakan analisis regresi linier
sederhana untuk menguji hipotesis. Menurut Siregar (2013 : 379) rumus
regresi linier sederhana yaitu :
Ŷ = + bX
Keterangan :
Ŷ = Hasil Belajar
X = Variabel bebas
a = Konstanta (Nilai Y apabila X = 0)
b = Koefisien regresi (Nilai peningkatan / penurunan)
Analisis uji regresi linier sederhana pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan aplikasi Microsoft Office Excel. Hipotesis yang akan diuji
pada penelitian ini sebagai berikut :
Ha = Diterima, karena ada pengaruh yang signifikan pada penerapan
model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar tematik
peserta didik kelas IV di SDN 2 Harapan Jaya Bandar Lampung.
Ho = Di tolak, karena tidak ada pengaruh yang signifikan pada
penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar
tematik peserta didik kelas IV di SDN 2 Harapan Jaya Bandar
Lampung.
-
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian uji hipotesis pada penelitian ini melalui analisis
statistika (koefisien regresi linier sederhana) diperoleh hasil bahwa adanya
pengaruh yang signifikan pada penerapan model pembelajaran kooperatif
Inkuiri terhadap hasil belajar tematik terpadu peserta didik. Hal ini
dibuktikan dengan aktivitas peserta didik pada kelas eksperimen (IV B) yang
menerapkan model pembelajaran Inkuiri memperoleh nilai rata-rata aktivitas
sisiwa yang tergolong aktif. Selain itu terdapat peningkatan hasil belajar
peserta didik pada kelas eksperimen (IV B) sebelum dan sesudah diterapkan
model pembelajaran Inkuiri pada saat kegiatan pembelajaran di kelas. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada penerapan
model pembelajaran Inkuiri terhadap hasil belajar tematik terpadu peserta
didik kelas IV SD N 2 Harapan Jaya Bandar Lampung.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, maka dapat
diajukan saran-saran untuk meningkatkan hasil belajar tematik peserta didik
kelas IV SDN 2 Harapan Jaya Bandar Lampung, yaitu sebagai berikut :
-
69
a. Bagi Peserta didik
Peserta didik diharapkan mampu mengikuti langkah-langkah model
pembelajaran Inkuiri dengan baik sehingga dapat melatih
kemampuan, berpikir, mampu memecahkan masalah, dan
meningkatkan hasil belajar.
b. Bagi Pendidik
Pendidik diharapkan mampu mengembangkan pembelajaran dengan
model pembelajaran yang bervariasi dalam rangka meningkatkan
kualitas pembelajaran bagi peserta didik, salah satunya yaitu dengan
menerapkan model pembelajaran Inkuiri.
c. Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah diharapkan menganjurkan para pendidik untuk
menerapkan model-model pembelajaran yang inovatif dalam kegiatan
pembelajaran. Model pembelajaran Inkuiri dapat memberikan
kontribusi positif untuk meningkatkan hasil belajar.
d. Bagi Peneliti lain
Bagi peneliti lain diharapkan penelitian ini dapat menjadi gambaran,
informasi, dan masukan tentang model pembelajaran Inkuiri terhadap
hasil belajar tematik terpadu peserta didik.
-
70
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Purwanto, dkk 2007. Hipotesis Penelitian. PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Al-Tabany. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual. Prenadamedia Group, Jakarta.
Anam, Khoirul. 2015. Pembelajaran Berbasis Inkuiri Model dan Aplikasi.
Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Anitah, Sri & Supriyati, Yetti. 2008. Strategi pembelajaran di SD. Universitas
Terbuka, Jakarta
Anitah. 2011. Strategi Pembelajaran di SD. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta.
Amri & Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi
Aksara, Jakarta.
2013. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta.
2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka
Cipta, Jakarta.
Asih, Dyah Puspita 2015. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta,
Jakarta.
Darmadi, Hamid. 2010. Kemampuan Dasar Mengajar. Alfabeta, Bandung.
Dewi. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terbimbing terhadap Sikap dan
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Di kelurahan Kaliuntu Cepogo
Kabupaten Boyolali Tahun 2012/2013. (skripsi) Universitas Sebelas Maret,
Surakarta
Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara, Jakarta.
2013. Proses Belajar dan Mengajar. PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif. Renika
Cipta, Jakarta.
Haris. 2016. Pengaruh Model pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Balajar Siswa
Pada materi Sistem pernapasn Manusia (Terhadap Siswa Kelas V di SDN
-
71
Ganeas 1 dan SDN Wargaluyu Kecamatan Symedang. Univeresitas
Pendidikan Indonesia, Sumedang.
Harjanto. 2008. Perencanaan Pengajaran. Rineks Cipta, Jakarta.
Hernawan. H. 2007. Manajemen Pengembangan Kurikulum. PT. Remaja,
Bandung.
Herlina. 2010. Proses Belajar Mengajar
top related