pengaruh model pembelajaran inkuiri bebas terhadap
Post on 27-Oct-2021
8 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BEBAS
TERHADAP KETERAMPILAN METAKOGNITIF
PESERTA DIDIK PADA KONSEP SISTEM SIRKULASI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Menjalankan Tugas Akhir Sarjana Pendidikan
Oleh
Annisa Fitri NIM : 11140161000025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
i
ABSTRAK
Annisa Fitri, 11140161000025, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Bebas
Terhadap Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Pada Konsep Sistem
Sirkulasi, Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 8 Tangerang Selatan Tahun Ajaran
2018/2019. Metode penelitian bersifat kuantitatif yaitu quasi eksperimen dengan
desain nonequivalent control group design. Pengambilan sampel dilakukan
dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Jumlah sampel terdiri dari
35 siswa sebagai kelas eksperimen dan 35 siswa sebagai kelas kontrol. Instrumen
yang digunakan berupa kuesioner Metacognitive Skill Scale (MSS) yang
diadaptasi dari altindag , lembar observasi aktivitas siswa, guru dan lembar kerja
peserta didik (LKPD). Analisis data pre-post questionnaire menggunakan uji
Mann-Whitney. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas (Sig.) dari 27 item
kuesioner keterampilan metakognitif peserta didik menunjukkan p=0,003< α=
0.05. Hasil tersebut berarti bahwa terdapat pengaruh keterampilan metakognitif
yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Kata kunci : Keterampilan Metakognitif, Inkuiri Bebas, Sistem Sirkulasi
ii
ABSTRACT
Annisa Fitri, 11140161000025, The Influence of Free Inquiry Learning Model on
Students' Metacognitive Skill in Circulation System Concepts. Thesis, Biology
Education Study Program, Departemen of Natural Science Education, Faculty of
Tarbiya and Teaching Science, Syarif Hidayatullah State Islamic University of
Jakarta.
This study aims to determine the effect of free inquiry learning models on the
metacognitive skills of students in the concept of the circulation system. This
research was conducted at SMAN 8 South Tangerang Academic Year 2018/2019.
The research method is quantitative, namely quasi-experimental design with
Pretest-Postest Design Control Group. Sampling is done using random sampling
techniques. The number of samples consisted of 35 students as the experimental
class and 35 students as the control class. The instrument used was a
Metacognitive Skill Scale (MSS) questionnaire adapted from altindag,
observation sheet for student activity, teacher and student worksheet (LKPD).
Analysis of pre-post questionnaire data using the Mann-Whitney test. The results
showed that the probability value (Sig.) For 11 items out of 27 metacognitive skill
scale items was less than 0.05 (p <0.05) which meant that there was an influence
of the free inquiry model on metacognitive skills in the concept of the circulation
system.
Keywords: Metacognitive Skill, Free Inquiry, Circulation System
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT,
yang telah menganugerahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga mempermudah
langkah penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh
Model Pembelajaran Inkuiri Bebas Terhadap Keterampilan Metakognitif
Peserta Didik Pada Konsep Sistem Sirkulasi”. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para
sahabat, dan pengikutnya sampai akhir zaman.
Dalam proses penulisan skripsi ini banyak hal yang dapat dijadikan
pelajaran dan pengalaman, baik pada saat mengalami kesulitan maupun dalam
menghadapi tantangan. Namun atas bimbingan-Nya, serta doa, dukungan dan
motivasi dari berbagai pihak, penulis dapat bangkit, tidak mudah menyerah, dan
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak. Dengan
ikhlas dan tulus penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Amany Lubis, M.A. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.A. Dekan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Dr. Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Dr. Zulfiani, M.Pd., Dosen Pembimbing I dan Yuke Mardiati, M.Si., Dosen
Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dengan
penuh kesabaran serta keikhlasan dalam membimbing dan memberikan
arahan penulis dalam penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan IPA, terkhususnya Program Studi
Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama
iv
perkuliahan. Semoga ilmu bapak dan ibu Dosen berikan mendapat
keberkahan dari Allah SWT.
7. Ibu Melly Yunerti M.Si., selaku guru Biologi kelas XI SMAN 8 Tangerang
Selatan yang telah memberikan izin dan fasilitas selama penulis melakukan
penelitian.
8. Seluruh guru, Staff TU, Peserta didik SMAN 8 Tangerang Selatan terkhusus
kelas XI MIPA 2 dan XI MIPA 3 yang sudah bersedia membantu penulis
dalam melaksanakan penelitian skripsi ini.
9. Melda Ambarwati, dan Fusna Khanifatuzikrillah teman seperbimbingan
yang sudah membantu Penulis dalam mengambil dan mengumpulkan data
serta mendokumentasikan pelaksanaan penelitian.
10. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta, Ayahanda Riswil Al Jupri, dan
Ibunda Habibah, Adik-adik tersayang Muti Afrida, Ahmad Fahrezi, dan
seluruh keluarga yang mencurahkan kasih sayang, doa, semangat dan
dukungan yang tiada hentinya, semoga Allah memberikan umur yang
panjang dan selalu melimpahkan kasih sayang kepada mereka semua.
11. Sahabat tersayang, Inas Bahiroh, Nia Maulidhia, Lestari Nuraini, Dian
Akhyarini, serta Tomy Reza Saputra yang sudah menjadi bagian dari cerita
masa kuliah, dan selalu menjadi tempat berbagi cerita dalam penulisan
skripsi, semoga sukses dalam menjalani kehidupan paska kampus
selanjutnya.
12. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Biologi 2014-Formica Rufa, Teman
satu Bimbingan, Keluarga Rohis SMAN 74, Keluarga Bimbel Primagama,
dan Alumni sekolah SMAN 74 Jakarta yang tidak dapat disebutkan satu per
satu yang telah memberikan motivasi.
Jakarta, 16 April 2019
Annisa Fitri
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ....................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7
F. Manfaat Hasil Penelitian................................................................................ 7
BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik ....................................................................................... 12
1. Metakognitif ........................................................................................... 12
2. Kajian Teoritis Inkuiri ........................................................................... 22
3. Konsep Sistem Sirkulasi ......................................................................... 28
B. Hasil Penelitian Yang Relevan .................................................................... 36
C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 39
D. Perumusan Hipotesis........................................................................................... 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 41
B. Metode dan Desain Penelitian ..................................................................... 41
vi
C. Populasi dan Sampel .................................................................................... 43
D. Variabel Penelitian....................................................................................... 44
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 44
F. Instrumen Penelitian .................................................................................... 45
G. Kalibrasi Instrumen .................................................................................... 50
H. Prosedur Penelitian ...................................................................................... 60
I. Teknik Analisis Data ................................................................................... 61
J. Hipotesis Statistik ........................................................................................ 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................................. 63
B. Pengujian Persyaratan Analisis Dan Pengujian Hipotesis ........................... 70
C. Pembahasan dan Temuan Penelitian ........................................................... 74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 71
B. Saran ............................................................................................................ 71
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 72
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penggolongan Darah Sistem ABO ..................................................... 34
Tabel 3.1 Desain Penelitian................................................................................. 42
Tabel 3.2 Jenis Data Dan Sumber Data .............................................................. 42
Tabel 3.3 Kategori Penilaian Lembar Kerja Peserta Didik ................................. 44
Tabel 3.4 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik Berbasis Inkuiri
Bebas .................................................................................................................. 44
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Wawancara Keterampilan Metakognitif ............................ 47
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Angket Keterampilan Metakognitif..................................... 48
Tabel 3.7 Kategori Validitas .............................................................................. 49
Tabel 3.8 Kategori Reliabilitas ............................................................... ........... 50
Tabel 3.9 Skala Skor Pernyataan Positif .................................................... ........ 53
Tabel 3.10 Skala Skor Pernyataan Negatif .................................................. ..... 54
Tabel 3.11 Pedoman Kategori Hasil Pengukuran Kuesioner .............................. 54
Tabel 4.1 Deskripsi Pre-Questionnaire Peserta Didik Setelah Pembelajaran ... 56
Tabel 4.2 Deskripsi Post-Questionnaire Peserta Didik Setelah Pembelajaran ... 58
Tabel 4.3 Distribusi Ketercapaian Inventori Keterampilan Metakognitif
Peserta Didik Setelah Pembelajaran ................................................................... 59
Tabel 4.4 Lembar Observasi Kegiatan Peserta Didik Pada Kelas
Eksperimen Dengan Model Inkuiri Bebas ......................................................... 61
Tabel 4.5 Presentase Nilai Lkpd Kelas Eksperimen Berdasarkan
Kriteria ............................................................................................................... 62
Tabel 4.6 Presentase Peserta Didik Yang Melakukan Kegiatan
Keterampilan Metakognitif ............................................................... ................. 63
Tabel 4.7 Uji Mann-Whitney Skala Keterampilan Metakognitif Peserta
Didik Sebelum Perlakuan Pembelajaran ............................................................. 64
Tabel 4.8 Uji Mann-Whitney Skala Keterampilan Metakognitif Peserta
Didik Setelah Perlakuan Pembelajaran ............................................................... 65
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................... 35
Gambar 3.8 Prosedur Penelitian .......................................................................... 52
Gambar 4.1 Deskripsi Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Sebelum
Pembelajaran ................................................................................ 57
Gambar 4.2 Deskripsi Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Setelah
Pembelajaran ................................................................................. 58
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas
Eksperimen .................................................................................. 79
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ......... 116
Lampiran 3 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Inkuiri Bebas
Termodifikasi Kelas Eksperimen ................................................ 136
Lampiran 4 Rubrik Penilaian LKPD Inkuiri Bebas Termodifikasi ............... 155
Lampiran 5 Rubrik Penilaian Jurnal Belajar (Aktifitas Keterampilan
Metakognitif) ............................................................................... 161
Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik ..................... 177
Lampiran 7 Instrumen Keterampilan Metakognitif ........................................ 178
Lampiran 8 Hasil Validasi Ahli Instrumen Kuesioner Keterampilan
Metakognitif ................................................................................ 182
Lampiran 9 Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner Keterampilan
Metakognitif ................................................................................ 188
Lampiran 10 Nilai LKPD Kelas Eksperimen Dan Kontrol .............................. 195
Lampiran 11 Data Hasil Jurnal Belajar Peserta Didik Kelas Eksperimen ........ 197
Lampiran 12 Data Pre-Kuesioner Kelas Eksperimen ....................................... 202
Lampiran 13 Data Pre-Kuesioner Kelas Kontrol .............................................. 204
Lampiran 14 Data Post-Kuesioner Keterampilan Metakognitif Kelas
Eksperimen .................................................................................. 206
Lampiran 15 Data Post-Kuesioner Keterampilan Metakognitif Kelas
Kontrol ......................................................................................... 208
Lampiran 16 Distribusi Ketercapaian Inventori Keterampilan
Metakognitif Kelas Eksperimen .................................................. 210
Lampiran 17 Distribusi Ketercapaian Inventori Keterampilan
Metakognitif Kelas Kontrol ......................................................... 212
Lampiran 18 Presentase Pre-Questionnaire Kelas Eksperimen Dan
Kontrol ......................................................................................... 214
x
Lampiran 19 Presentase Post-Questionnaire Kelas Eksperimen Dan
Kontrol ......................................................................................... 215
Lampiran 20 Deskripsi Pre-Post Questionnaire Kelas Eksperimen Dan
Kontrol ........................................................................................ 216
Lampiran 21 Hasil Uji Hipotesis Mann-Whitney Sebelum Pembelajaran ....... 217
Lampiran 22 Hasil Uji Hipotesis Mann-Whitney Setelah Pembelajaran ......... 218
Lampiran 23 Uji Homogenitas Varians Postest Only Nilai Hasil Belajar
Biologi Kelas Eksperimen Dan Kontrol .................................... 219
Lampiran 24 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata (Uji T) Posttest Kelas
Eksperimen Dan Kontrol ............................................................ 220
Lampiran 25 Hasil Wawancara Peserta Didik .................................................. 221
Lampiran 26 Hasil Wawancara Guru ............................................................... 227
Lampiran 27 Foto-Foto Kegiatan Penelitian ..................................................... 229
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Permasalahan pendidikan di lapangan adalah masih adanya pendidik yang
belum melaksanakan apa yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
yang mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan agar membuat rancangan
pembelajaran sebagai produk pengembangan kurikulum.1 Kurikulum yang
sedang dikembangkan di Indonesia saat ini adalah kurikulum 2013. Kurikulum
2013 merupakan penyempurna kurikulum sebelumnya berbasis kompetensi 2006,
yang terumus pada empat standar perubahan.
Salah satu standar yang berubah adalah standar kompetensi lulusan (SKL).
Standar kompetensi lulusan (SKL) diatur oleh peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan nomor 20 tahun 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan menjelaskan bahwa kompetensi lulusan memiliki tiga dimensi yaitu:
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.2 Sedangkan dimensi pengetahuan tingkat
SMA mencakup pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif.3
Metakognitif menjadi salah satu parameter yang harus dicapai peserta didik
tingkat menengah atas pada kurikulum 2013. Parameter metakognitif dianggap
penting karena metakognitif menunjang keberhasilan pembelajaran peserta didik.
Metakognitif akan mendorong kemampuan peserta didik dalam memecahkan
masalah dan pengembangan keterampilan berpikir lebih tinggi.4
1 Siti Fatonah dan Zuhdan K. Prasetyo, Pembelajaran Sains, (Yogyakarta: Ombak, 2014),
h. 74.
2 Emily R. Lai, Metacognition : A Literature Review. Research PEARSON.
http://www.pearsonassessments.com/research, 2011.2012 3 Kemendikbud. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 20 Tahun 2016
tentang Standar Kelulusan, Diakses dari http://bsnp-indonesia.org/standar-nasional-
pendidikan/standar-kompetensi-lulusan/ Pada Tanggal 22 Juni 2019 Pukul 16.45 WIB, h.4. 4Purnamawati, “Pengembangan Model Pembelajaran Bidang Keahlian Elektronika
Industri Berbasis Metakognisi”. Cakrawala Pendidikan, 32 (1): 41-53. 2013.
2
Perubahan elemen kurikulum 2013 sejalan dengan semakin berubahnya
pola pembelajaran dan dinamika ilmu pengetahuan, teknologi, seni, sosial dan
globalisasi. Perubahan kurikulum tersebut membuka ruang bahwa upaya
pendidikan untuk memperbaiki kemampuan berpikir peserta didik menjadi
tantangan tersendiri. Kemampuan berpikir peserta didik perlu ditingkatkan
dengan pengembangan proses berpikir tingkat rendah kepada berpikir tingkat
tinggi dan bergerak dari berpikir pada jenjang kognitif menuju kemampuan
metakognitif.
Hasil riset eksperimen menunjukkan keterampilan metakognitif dan
berpikir kritis memberikan pengaruh positif terhadap retensi siswa pada
pembelajaran biologi berbasis masalah/PBL. Demikian halnya hasil penelitian
lain menunjukkan kontribusi keterampilan metakognitif terhadap model
pembelajaran inkuiri terbimbing. Melalui penggunaan model pembelajaran
inkuiri ini dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan disiplin
intelektual dan keterampilan berpikir yang diperlukan dengan memberikan
pertanyaan dan memberi jawaban atas dasar rasa ingin tahu peserta didik.
Sejalan dengan kehidupan di abad ke-21, pendidikan menuntut berbagai
keterampilan yang harus dikuasai seseorang, sehingga diharapkan pendidikan
dapat mempersiapkan siswa untuk menguasai berbagai keterampilan tersebut
agar menjadi pribadi yang sukses dalam hidup. Keterampilan-keterampilan
penting di abad ke-21 masih relevan dengan empat pilar kehidupan yang
mencakup learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live
together. Empat prinsip tersebut masing-masing mengandung keterampilan
khusus yang perlu diberdayakan dalam kegiatan belajar, seperti keterampilan
berpikir kritis, pemecahan masalah, metakognisi, keterampilan berkomunikasi,
berkolaborasi, inovasi dan kreasi, literasi informasi, dan berbagai keterampilan
lainnya.
Kesadaran akan kekurangan dan kelebihan dalam pembelajaran disebut
dengan keterampilan metakognitif. Metakognitif sangatlah penting diaplikasikan
dalam proses pembelajaran karena metakognitif sangat berhubungan dengan
proses kognitif peserta didik. Jika peserta didik memiliki kemampuan
3
metakognitif yang baik, maka hasil kognitifnya pun akan baik. Keterampilan
metakognitif merupakan kesadaran berpikir peserta didik tentang cara belajar
serta kemajuan yang telah dicapai. Kurangnya keterampilan metakognitif peserta
didik berdampak pada hasil belajar. Keterampilan metakognitif membantu
peserta didik memantau proses kognitifnya melalui kesadaran proses berpikir,
sehingga berpengaruh pada pencapaian hasil belajar. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Corebima bahwa keterampilan metakognitif adalah kemampuan yang
harus dimiliki peserta didik untuk memantau, menyadari dan memonitor proses
belajarnya. 5
Berdasarkan hasil pendapat tentang pengalaman atau keterampilan
metakognisi yang dikemukakan para ahli, maka keterampilan metakognisi dapat
membantu keterampilan berpikir seseorang untuk menyadari proses berpikirnya
sendiri yang berkaitan dengan keterampilan perencanaan, pemantauan atau
monitoring, dan evaluasi dalam menyelesaikan masalah. Keterampilan
perencanaan adalah kegiatan berpikir awal seseorang tentang, bagaimana, kapan,
dan mengapa melakukan tindakan guna mencapai tujuan utama permasalahan.
Keterampilan monitoring adalah kegiatan pengawasan seseorang terhadap
strategi kognisi yang dipergunakannya selama menyelesaikan masalah, guna
mengenali masalah dan memodifikasi rencana. Keterampilan evaluasi
didefinisikan sebagai pemeriksaan seseorang melihat kembali strategi yang telah
digunakan dan apakah strategi tersebut mengarahkannya pada hasil yang
diinginkan atau tidak.
Model inkuiri bebas dapat dikaitkan dengan keterampilan metakognitif
yang terdiri dari planning, monitoring, dan evaluating. Hal tersebut dinyatakan
bahwa keterampilan metakognitif merupakan keterampilan cara berpikir yang
diperlukan untuk keterampilan pembelajaran kognisi, menunjukkan keterampilan
dan proses mental yang terlibat ke dalam tindakan belajar, seperti mengingat dan
5 Corebima, A. D. 2006. Metakognitif: Suatu Ringkasan Kajian. (Makalah
disajikan dalam Pelatihan Strategi Metakognitif pada pembelajaran biologi untuk guru-
guru biologi SMA, Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPKM) UNPAR,
Palangkaraya, 23 Agustus)
4
memahami fakta atau gagasan. Proses kognisi, atau proses berpikir, berkaitan
dengan penjelasan mengenai apa yang terjadi dalam otak siswa selama
memperoleh pengetahuan baru, yaitu, bagaimana pengetahuan baru tersebut
diperoleh, diatur, disimpan dalam memori, dan digunakan lebih lanjut dalam
pembelajaran dan pemecahan masalah.6
Inventori planning dikaitkan ketika peserta didik akan merencanakan
eksperimen untuk menguji hipotesis yang telah dibuat. Selanjutnya inventori
monitoring dikaitkan ketika peserta didik menganalisis data, peserta didik
diarahkan untuk melakukan pengecekan kembali terkait kegiatan analisis yang
dilakukan. Dan terakhir, inventori evaluating dikaitkan ketika peserta didik telah
merumuskan kesimpulan. Pada tahap ini peserta didik diarahkan menilai atas
penyelidikan yang telah dilakukan.
Hasil observasi dan wawancara guru mata pelajaran biologi kelas XI MIA
di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan mengungkapkan bahwa pembelajaran yang
dilaksanakan hanya dengan metode diskusi dan presentasi. Peserta didik
beranggapan bahwa Biologi itu susah dan sulitnya mengingat istilah-istilah
Biologi. Berdasarkan hasil kriteria ketuntasan minimal (KKM), terdapat
rendahnya tingkat pemahaman dan keaktifan siswa kelas XI. Hal tersebut
dikarenakan ketidakseriusan dalam mengikuti proses pembelajaran guru di kelas.
Oleh karena itu, persiapan guru mempengaruhi berpikir siswa. Salah satu upaya
mengatasi hal tersebut guru dituntut untuk memilih pendekatan atau model
pembelajaran yang tidak hanya mengacu semangat setiap peserta didik untuk
aktif terlibat dalam pengalaman belajarnya, tetapi juga dapat mengakomodasi
proses berpikir, baik yang melibatkan pengembangan berpikir kritis maupun
kreatif.7
Relevan dengan hasil penelitian sebelumnya mengenai pembelajaran
inkuiri yang menyatakan bahwa keterampilan berpikir yang belum diberdayakan
dalam pembelajaran biologi, maka perlu adanya model pembelajaran yang
6 Melda Ambarwati, op.cit, h. 3
7 Lampiran 26, h. 223.
5
memberikan solusi untuk meningkatkan keterampilan berpikir dan kinerja ilmiah.
Strategi pembelajaran inkuiri sudah terbukti dapat meningkatkan kinerja ilmiah
dan menumbuh kembangkan kemampuan berpikir kritis siswa sehingga baik
untuk diterapkan dalam pembelajaran biologi.8
Melalui proses pembelajaran inkuiri inilah secara berkesinambungan
keterampilan berpikir peserta didik dapat tercapai dengan baik. Dengan
bimbingan guru sebagai fasiliatator yang membantu peserta didik untuk
mengakumulasikan pengetahuannya pada proses penyelidikan yang telah
terkonsep dengan sistematis. Keterampilan berpikir peserta didik inilah yang
disebut sebagai keterampilan metakognitif. Dalam konteks metakognitif, peserta
didik mengetahui bagaimana tahapan untuk berpikir, sehingga proses berpikir
yang dilakukan peserta didik menjadi lebih efektif dan efisien.
Model inkuiri bebas menarik untuk diteliti dan memiliki tujuan untuk
melakukan penyelidikan dalam rangka membuktikan kebenarannya. Dengan
pembelajaran inkuiri bebas diharapkan dapat mengatasi kesulitan belajar siswa.
Kemudian konsep sistem peredaran darah manusia merupakan konsep yang
dipilih dalam penelitian ini, dikarenakan bahwa konsep sistem peredaran darah
manusia adalah salah satu materi yang dianggap kompleks dan sulit bagi siswa.
Hal ini didukung oleh penelitian Juli Sukimarwati, menyatakan bahwa materi
sistem peredaran darah merupakan materi yang dirasa sulit bagi guru, karena
banyak materi yang tidak bisa diamati secara langsung oleh siswa. 9Tidak hanya
itu saja, konsep peredaran darah manusia dipilih karena berdasarkan acuan
kurikulum dalam kompetensi dasar menekankan pada pengamatan dan
percobaan. Dengan demikian, konsep peredaran darah manusia dapat
memfasilitasi peserta didik untuk melatih keterampilan metakokognitif.
8 I Nyoman Sutama, dkk., Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Keterampilan
Berpikir Kritis dan Kinerja Ilmiah pada Pelajaran Biologi Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Amlapura,
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.4, 2014, diakses dari
(http://oldpasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ipa/article/view/1091/839) pada 3
Desember 2018 pukul 16:30 WIB. 9 Juli Sukimarwati, dkk, Pembelajaran Biologi Dengan Guided Inquiry Model
Mengguanakan LKS Terbimbing Dan LKS Bebas Termodifikasi Ditinjau Dari Kreativitas dan
Motivasi Berprestasi Siswa, Jurnal Inkuiri, No. 3, 2013, h. 155.
6
Dengan demikian, model pembelajaran inkuiri bebas dapat memfasilitasi
peserta didik untuk melatih kemampuannya dalam merencanakan, memonitoring,
serta merefleksi masalah. Latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran
Inkuiri Bebas Terhadap Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Pada Konsep
Sistem Sirkulasi”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini antara lain :
1. Tuntutan penerapan pengetahuan metakognitif dalam kurikulum 2013.
2. Perlunya meningkatkan keterampilan metakognitif dengan
menggunakan model dan pendekatan yang konstruktifis.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Penelitian ini berfokus pada instrumen Metacognitive Skill Scale (MSS)
yang telah divalidasi. Subjek penelitian adalah kelas XI (sebelas)
semester ganjil SMAN 8 Tangerang Selatan Tahun ajaran 2018/2019.
2. Penelitian yang diukur adalah model inkuiri bebas terhadap
keterampilan metakognitif pada konsep sistem sirkulasi yang dilihat
dari hasil instrumen angket keterampilan metakognitif yang telah
diadaptasi dari altindagh.
3. Komponen keterampilan metakognitif terdiri dari Planning, Monitoring
dan Evaluating.
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “apakah terdapat pengaruh
model inkuiri bebas terhadap keterampilan metakognitif biologi peserta
didik?”
7
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model
inkuiri bebas terhadap keterampilan metakognitif peserta didik pada konsep
sistem sirkulasi.
F. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain:
1. Bagi guru, dapat dijadikan alternatif model pembelajaran sehingga
diharapkan dapat meningkatkan keterampilan metakognif siswa.
2. Bagi siswa, diharapkan mampu meningkatkan pembelajaran yang lebih
menarik sehingga akan menarik minat dan menimbulkan motivasi siswa
untuk belajar yang akan berdampak pada hasil belajar, bahan
pengajaran akan lebih membuat siswa berpikir kritis, metode
pembelajaran akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan merasa
bosan.
3. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan wawasan mengenai
penggunaan model pembelajaran dan pengembangan profesi dimana
kelak peneliti akan tertujuan langsung ke lapangan.
top related