pengaruh keluarga buruh wanita pabrik terhadap pendidikan...
Post on 20-Jan-2020
10 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pengaruh Keluarga Buruh Wanita Pabrik terhadap Pendidikan
Akhlak Anak di Kampung Manggis Desa Benda Kecamatan
Cicurug Kabupaten Sukabumi
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Resti Fauziah
NIM 11140110000009
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
i
ABSTRAK
Resti Fauziah (NIM 11140110000009): Pengaruh Keluarga Buruh Wanita
Pabrik terhadap Pendidikan Akhlak Anak di Kampung Manggis Desa Benda
Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Keluarga Buruh
Wanita Pabrik terhadap Pendidikan Akhlak Anak di Kampung Manggis Desa
Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi.
Populasi dari penelitian ini adalah keluarga buruh wanita pabrik di RW 03
yang berjumlah 200 responden. Dalam penelitian ini, penentuan sampel
berdasarkan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 5% yang
dikembangkan dari Slovin sehingga berjumlah 133 responden. Metode penelitian
ini adalah dengan deskriptif pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel
yaitu simple random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga buruh wanita pabrik
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pendidikan akhlak anak. Hal ini
ditunjukkan dari hasil uji regresi dengan menggunakan uji t di dapat t-hitung
13,017 dan t-tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,978, karena t-hitung > t-
tabel maka kesimpulannya adalah keluarga buruh wanita pabrik memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap pendidikan akhlak anak di Kampung Manggis
Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi.
Kata Kunci: Keluarga, Buruh Wanita, Pendidikan Akhlak
ii
ABSTRACT
Resti Fauziah (11140110000009): The Influence of the Familiy of Factory
Female Workers on Child Moral Education in Kampung Manggis Desa
Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi.
This study aims to determine the effect of factory female labor families on
child moral education in Kampung Manggis Desa Benda Kecamatan Cicurug
Kabupaten Sukabumi.
The population of this study was the family of factory female workers in
RW 03, and it took 200 respondents. In this study, sampling decision was based
on 90% confident and 10% error rate according to Slovin which finally resulted
on 67 respondents. This research method is descriptive with quantitative
approach, and the sampling technique was isswed from silpe random sampling.
The results showed that the families of factory female workers had a
significant influence on children’s moral education. This is indicated from the
results of regression test using t test obtained t count 13,017 and t-table at 5%
significance level of 1,978, because t-arithmetic > t-table then the conclusion is
that factory female labor families give a significant influence on child moral
education in Kampung Manggis Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten
Sukabumi.
Keywords: Family, Female Workers, Moral Education
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahiim
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT., dan rasul-Nya
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Skripsi ini disusun dan diajukan untuk melengkapi syarat
menyelesaikan studi S-1 Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul skripsi “Pengaruh Keluarga
Buruh Wanita Pabrik terhadap Pendidikan Akhlak Anak Di Kamping Manggis
Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi”.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materiil, maka penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc, MA., selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag, selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Hj. Marhamah Saleh, Lc. MA., selaku sekretaris ketua Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Prof. Dr. H. M. Suparta, MA., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
senantiasa membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis.
6. Dr. Zaimudin, M.Ag., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu dan dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan serta arahan yang
sangat bermanfaat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Kedua orang tua yakni Bapak Endang Yusmana,S.Pd.I dan Ibu Supiyanti,
adik yang bernama Silvana Mumtahinah dan seluruh keluarga besar tercinta
iv
yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang dan mendoakan
penulis tiada henti serta memberikan dukungan, motivasi yang sangat besar.
Kalian menjadi inspirasi dan panutan penulis dalam berjuang dikehidupan
nyata dan selama menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Bapak Mardhani Selaku Ketua RW 03 Kampung Manggis, Kepala Desa
Benda dan seluruh warga Kampung Manggis RW 03 Desa Benda yang telah
memberikan izin dan partisipasinya dalam penelitian ini.
9. Ibrahim, yang telah memberikan motivasi, dorongan, bantuan dan terima
kasih atas waktu serta do’a yang telah diberikan kepada penulis selama
penulis mengerjakan skripsi ini.
10. Sahabat Lendir Ilang (Lena, Dira, dan Ipa Faujiah), terima kasih banyak atas
semangat, dukungan, hiburan dan doanya.
11. Teman-teman Pendidikan Agama Islam angkatan 2014 khususnya teman-
teman Kelas A yang telah memebrikan pengalaman dan warna selama
menjalani perkuliahan
12. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu peneliti ucapkan
terima kasih atas dukungan dan bantuannya.
Semoga semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini
mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT. harapan penulis, semoga penyusunan
skripsi ini dapat membantu mahasiswa dalam penyusunan skripsi di semester
akhir dan menjadi acuan pula bagi adik-adik yang hendak pula mengerjakan
skripsi.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, 08 Desember 2018
Penulis
Resti Fauziah
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK ............................................................................................................. i
ABSTRACT .............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ......................................................................................... 7
E. Tujuan Masalah ........................................................................................... 8
F. Kegunaan Penelitian .................................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................ 9
A. Deskripsi Teoretik ....................................................................................... 9
1. Pendidikan Akhlak Anak ........................................................................ 9
a. Pengertian Pendidikan Akhlak Anak .................................................. 9
b. Tujuan Pendidikan Akhlak ............................................................... 12
c. Ruang Lingkup Pendidikan Akhlak .................................................. 13
d. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pendidikan Akhlak ..................... 17
e. Metode Pendidikan Akhlak .............................................................. 22
2. Keluarga Buruh Wanita ........................................................................ 25
a. Pengertian Keluarga Buruh Wanita .................................................. 25
vi
b. Macam-macam Buruh Wanita .......................................................... 27
c. Peran Wanita dalam Keluarga .......................................................... 28
d. Tanggung jawab Wanita dalam Keluarga ......................................... 29
e. Pola Pengasuhan Wanita terhadap Anak .......................................... 31
f. Konflik Peran Ganda Wanita Buruh ................................................. 33
g. Buruh Wanita dalam Perspektif Islam .............................................. 35
B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 36
C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 40
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 42
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 42
B. Metode Penelitian ...................................................................................... 43
C. Populasi dan Sample .................................................................................. 43
D. Jenis Data ................................................................................................... 45
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 46
F. Variabel Penelitian ..................................................................................... 47
G. Instrumen Penelitian .................................................................................. 47
1. Indikator Angket ................................................................................... 47
2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................... 49
H. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 53
I. Teknik Analisis Data ................................................................................. 54
J. Hipotesis Statistik ...................................................................................... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 58
A. Deskripsi Daerah Penelitian ...................................................................... 58
1. Kondisi Fisik Daerah Penelitian ........................................................... 58
a. Letak Geografis ................................................................................. 58
b. Data Kependudukan .......................................................................... 61
c. Pendidikan ........................................................................................ 62
2. Deskripsi Responden ............................................................................ 63
B. Deskripsi Data Penelitian .......................................................................... 66
C. Karakteristik Variabel ................................................................................ 88
vii
1. Uji Validitas ......................................................................................... 88
2. Uji Reliabilitas .................................................................................. 90
D. Uji Prasyarat Analisis ................................................................................ 91
1. Uji Normalitas Residual ....................................................................... 92
2. Uji Homogenitas ................................................................................... 93
3. Uji Linearitas ........................................................................................ 94
4. Uji Heteroskedastisitas ......................................................................... 95
E. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ....................................................... 96
1. Uji Hipotesis Penelitian ........................................................................ 96
2. Pembahasan Hasil penelitian ................................................................ 99
F. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 100
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 101
A. Kesimpulan .............................................................................................. 101
B. Saran ........................................................................................................ 102
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 105
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 38
Tabel 3. 1 Susunan Waktu Penelitian .................................................................. 42
Tabel 3. 2 Kisi- Kisi Instrumen Kuesioner ......................................................... 48
Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Instrumen Pendidikan Akhlak Anak ................... 50
Tabel 3. 4 Hasil Uji Validitas Instrumen Keluarga Buruh Wanita Pabrik .......... 51
Tabel 3. 5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pendidikan Akhlak Anak ............... 52
Tabel 3. 6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Keluarga Buruh Wanita Pabrik ...... 52
Tabel 3. 7 Skor Jawaban Pernyataan Angket ...................................................... 53
Tabel 3. 8 Skala Keluarga Buruh Wanita Pabrik dan Pendidikan Akhlak Anak . 54
Tabel 3. 9 Indeks Korelasi ................................................................................... 57
Tabel 4. 1 Respon terhadap Akhlak kepada Allah .............................................. 66
Tabel 4. 2 Respon terhadap Akhlak kepada Allah .............................................. 67
Tabel 4. 3 Respon terhadap Akhlak kepada Orang tua ....................................... 68
Tabel 4. 4 Respon terhadap Akhlak kepada Diri Sendiri .................................... 69
Tabel 4. 5 Respon terhadap Akhlak kepada Sesama Manusia ............................ 70
Tabel 4. 6 Respon terhadap Akhlak kepada Lingkungan ................................... 71
Tabel 4. 7 Respon terhadap Metode Keteladanan ............................................... 72
Tabel 4. 8 Respon terhadap Metode Pembiasaan ................................................ 73
Tabel 4. 9 Respon terhadap Metode Nasihat ....................................................... 74
Tabel 4. 10 Respon terhadap Metode Ganjaran .................................................. 75
Tabel 4. 11 Respon terhadap Metode Hukuman ................................................. 76
Tabel 4. 12 Skala Pendidikan Akhlak Anak Berdasarkan Indikator ................... 77
Tabel 4. 13 Respon terhadap Peranan Wanita Buruh dalam Keluarga ............... 78
Tabel 4. 14 Respon terhadap Pengasuhan Anak ................................................. 81
Tabel 4. 15 Respon terhadap Pekerjaan Rumah Tangga...................................... 82
Tabel 4. 16 Respon terhadap Interaksi dengan Keluarga .................................... 83
Tabel 4. 17 Respon terhadap Pola Asuh Otoriter ................................................. 84
Tabel 4. 18 Respon terhadap Pola Asuh Permisif ............................................... 85
Tabel 4. 19 Respon terhadap Pola Asuh Demokratis .......................................... 86
ix
Tabel 4. 20 Skala Keluarga Buruh Wanita Pabrik Berdasarkan Indikator ......... 87
Tabel 4. 21 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas ........................................................ 88
Tabel 4. 22 Rekapitulasi Uji Reliabilitas Variabel Keluarga Buruh Wanita Pabrik
............................................................................................................ 90
Tabel 4. 23 Rekapitulasi Uji Reliabilitas Variabel Pendidikan Akhlak Anak .... 91
Tabel 4. 24 Hasil Uji Normalitas Residual .......................................................... 93
Tabel 4. 25 Hasil Uji Homogenitas ..................................................................... 93
Tabel 4. 26 Hasil Uji Linearitas .......................................................................... 94
Tabel 4. 27 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 96
Tabel 4. 28 Hasil Uji Regresi Output Model Summary ...................................... 97
Tabel 4. 29 Hasil Uji Regresi dengan Uji t ......................................................... 97
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1 Peta Kecamatan Cicurug ................................................................. 58
Gambar 4. 2 Jumlah Penduduk Kampung Manggis RW 03 Bulan Juni 2018 ...... 61
Gambar 4. 3 Penduduk Menurut Kelompok Umur .............................................. 62
Gambar 4. 4 Tingkat Pendidikan Penduduk Kampung Manggis RW 03 ............ 62
Gambar 4. 5 Responden Berdasarkan Usia .......................................................... 63
Gambar 4. 6 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ................................ 64
Gambar 4. 7 Responden Berdasarkan Usia Anak ................................................ 65
Gambar 4. 8 Responden Berdasarkan Lama Bekerja ........................................... 65
xi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4. 1 Hasil Uji Normalitas Residual ........................................................... 92
Grafik 4. 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 95
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kini kita berada pada zaman yang paling mutakhir ditandai dengan
semakin canggihnya teknologi dan peradaban manusia, yaitu era globalisasi
dan transformasi. Tidak disangkal itu semua banyak memberikan manfaat
bagi manusia, khususnya dalam hal kemudahan mengakses dan memperoleh
informasi dalam waktu yang cepat dan singkat.
Namun demikian, fakta di lapangan juga telah membuktikan bahwa
tidak sedikit dampak negatif yang disalahgunakan bagi siapapun tanpa
memandang usia, waktu, tempat serta kecanggihan teknologi memberikan
kesempatan untuk mengaksesnya, termasuk anak-anak dan para remaja.
Degradasi nilai dan dekadensi moral/akhlak merajalela dimana-mana.
Berbagai tindakan kriminal dan pelanggaran etika tanpa memandang tempat,
usia, profesi, bahkan kelas sosial. Seks bebas, hubungan khusus dengan
sejenis, penggunaan NAPZA (Narkotika dan Zat Adiktif) dan berbagai
bentuk tindakan anarkis dan kriminalitas serta berbagai prilaku menyimpang
lainnya di kalangan remaja dan anak-anak, bahkan orang dewasa menjadi hal
lumrah yang menyebabkan wajah buram negara kita diwarnai dengan
berbagai fenomena yang melanda negeri ini. bukan tidak mungkin jika
perilaku-perilaku tersebut disebabkan kesalahan dan kekeliruan orangtua
yang menjadi pendidik bagi generasinya.1
Oleh karena itu, kesuksesan suatu bangsa atau negara sangat banyak
ditentukan oleh kesuksesan orangtua melakukan pendidikan dalam keluarga.
Hal ini karena pendidikan dalam keluarga adalah pendidikan pertama dan
utama. Dikatakan pendidikan utama karena pada keluarga inilah anak dididik
dan dibina oleh orangtuanya. Dan dikatakan pertama, karena keluarga
1 Maemunah Rusyaid, Anakku Sayangku Anakku Malang Beberapa Perilaku Negatif
Anak Akibat Pola Asuh yang Keliru, (Yogyakarta : Ombak, 2015), hlm. 6-9.
2
menjadi institusi pendidikan pertama yang mengajarkan nilai-nilai kepada
anak-anaknya.2
Dalam Islam, orangtua/keluarga merupakan institusi sosial terpenting
dalam membentuk generasi dan keturunan yang baik. Orangtua dalam
keluarga selanjutnya memiliki peranan strategis dalam membentuk anak yang
baik dan jauh dari keburukan.3
Sebagai pendidik utama dalam rumah tangga adalah ibu dan bapak.
Ibu dan bapak harus menjadi teladan dalam rumah tangga terhadap anak-
anaknya, sebab pengaruh kepribadian orangtua besar sekali terhadap anak-
anaknya.4
Jika sejak masa kanak-kanaknya anak sudah tumbuh berkembang
dengan berpijak pada tauhid yang benar, memiliki keimanan yang kuat
kepada Allah maka ia akan memiliki berbagai kemuliaan akhlak. Karena
dalam menjalani kehidupannya ia akan selalu merasa diawasi oleh Allah
Swt.5
Pendidikan dirumah yang diberikan oleh orangtua, bukan hanya
menyangkut kecerdasan jasmani, pikirani dan sosial tetapi yang lebih penting
lagi adalah pendidikan tabiat, akhlak dan rohani.6
Akhlak merupakan pondasi yang utama dalam pembentukan pribadi
manusia yang seutuhnya. Pendidikan yang mengarah pada terbentuknya
pribadi yang berakhlak, merupakan hal pertama yang harus dilakukan, sebab
akan melandasi kestabilan kepribadian manusia secara keseluruhan.7
2 Mahmud, Heri Gunawan dan Yuyun Yulianingsih, Pendidikan Agama Islam dalam
Keluarga Sebuah Panduan Lengkap bagi Para Guru, Orantua, dan Calon, (Jakarta : Akademia,
2013), Cet.1, hlm.V. 3 Abdullah dan Safarina, Etika Pendidikan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat, (Jakarta
: Rajawali Pers, 2016), Ed. 1, Cet.2, hlm.138. 4 Ramayulis, Pendidikan Islam dalam Rumah Tangga, (Jakarta: Kalam Mulia, 2001),
hlm. 77. 5 Mahmud, Heri Gunawan dan Yuyun Yulianingsih, Op.cit.,hlm. 190.
6 M.H.Wauran, Pendidikan Anak Sebelum Sekolah, (Bandung: Indonesia Publishing
House, 1977), hlm. 36-37. 7 Ramayulis, Op.cit.,hlm.87.
3
Faktor yang menyebabkan menyelewengnya anak, rusaknya akhlak
dan hilangnya kepribadian adalah lengahnya kedua orangtua untuk
memperbaiki, mengarahkan dan mendidik anak.8
Memang tidak disangkal bahwa seorang ayah bertanggungjawab
harus mencari nafkah bagi keluarga, namun tanggung jawab mendidik
bukanlah semata-mata diserahkan kepada ibu sendiri. Karena idealnya
pendidikan akhlak anak harus ditanamkan oleh ayah dan ibu secara bersama
dalam keluarga yang utuh.
Ayah haruslah menyediakan waktunya di antara segala kesibukan di
setiap harinya. Sudah tentu dalam mendidik anak dalam keluarga, ayah dan
ibu haruslah sejalan dan sependapat dengan menggunakan pedoman yang
sama.9
Dewasa ini, pesatnya kemajuan dunia di segala bidang, seperti
politik, ekonomi, sosial, perindustrian, kenegaraan, kesenian, ilmu
pengetahuan, dan pendidikan, menyebabkan kaum wanita atau kaum ibu yang
tadinya dapat mencurahkan tenaga dan pikirannya dalam mengurus rumah
tangga dan mendidik anak-anaknya, dengan adanya emansipasi wanita
banyak wanita yang bekerja diluar rumah tangga sehingga tugas untuk
mendidik anak-anak sebagian diserahkan kepada sekolah-sekolah, kecuali
anak-anak yang masih sangat muda.10
Dengan adanya pemberdayaan wanita, dan eksploitasi besar-besaran
terhadap kaum wanita. Yang tampak sekilas sangat membanggakan padahal
sebenarnya telah mengurangi hak anak. Bayangkan ketika mereka ditinggal
oleh ibunya yang bekerja di pabrik dalam waktu lebih dari 8 jam, dan yang
lebih parah adanya shift pagi, siang dan malam. Sehingga mengganggu pola
hidupnya, termasuk pola makan dan pola tidur. Semua itu bisa dinafikan
8Abdullah Nashih Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak dalam islam,Terj.dari Tarbiyatual-
aulad fi al-Islam oleh Saifullah Kamalie dan Hery Noer Ali, (Semarang: Asy-Syifa, 1981), Cet.III,
hlm.133-134. 9 M.H.Wauran, Op.Cit, hlm.22-23.
10Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014), hlm.78.
4
sebagai resiko pekerjaan, ada yang harus dikorbankan ketika sang ibu harus
membantu ekonomi keluarga demi mencukupi kebutuhan mereka.11
Dalam keluarga yang pasangan suami isterinya bekerja, yaitu
memiliki karir ganda, akan sangat kerepotan dalam menyelesaikan tugas-
tugas rumah tangga. Untuk mengatasi menumpuknya pekerjaan yang harus
dilakukan di rumah, biasanya pasangan tersebut akan mempekerjakan
pembantu rumah tangga (pramuwisma). Hal ini bukan berarti bahwa masalah
rumah tangga bisa terselesaikan begitu saja. Banyak pekerjaan rumah tangga
lain yang berhubungan dengan pengasuhan dan pendidikan anak tidak bisa
diserahkan kepada pembantu rumah tangga.12
Jika ibu meremehkan kewajiban paedagogisnya terhadap anak karena
alasan kesibukan dengan karir dan teman-temannya, menerima tamu dan
seringnya keluar dari rumah, dan di lain pihak bapak menyepelekan
tanggungjawabnya untuk mengarahkan dan mendidik anak-anaknya, maka
sudah barang tentu anak akan tumbuh dewasa sebagai anak-anak yatim dan
hidup sebagai anak yang terasing. Bahkan mereka akan menjadi penyebab
kerusakan umat secara keseluruhan.13
Apabila ibu tidak mempunyai waktu untuk mendidik anaknya di
dalam rumah, maka anak itu akan lari ke jalan raya dan mendapatkan
pendidikan di jalan. Apabila ibu hanya menyerahkan anaknya kepada
pembantu rumah tangga atau kepada oranglain, maka sudah pasti anak itu
akan memperoleh pembentukan tabiatnya dari pembantu rumah tangga atau
oranglain.
Di luar rumah, anak mencari teman yang dianggapnya dapat
memahami dirinya; perasaannya dan keinginannya. Kegoncangan jiwa anak
ini tidak jarang dimanfaatkan oleh anak-anak nakal yang menyeretnya ke
11
Sri Sugiastuti, Seni Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Islam, (Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2013), hlm. 77-78. 12
Sanya Dririndra Putranti, “Pola Pengasuhan Anak”, Jurnal Psikosains, Vol.II, 2008,
hlm.45. 13
Abdullah Nashih Ulwan, Op.cit.hlm.134.
5
dalam sikap dan perilaku jahiliyah seperti melakukan pencurian atau
perkelahian, penggunaan obat-obat terlarang atau narkoba.
Sikap dan perilaku anak yang asosial dan amoral seperti diatas justru
datang dari ayah dan ibu yang sibuk dengan tugas mereka masing-masing,
tidak mau tahu kehidupan anak. Kesunyian rumah memberikan peluang bagi
anak untuk mencari tempat-tempat lain atau apa saja yang dapat memberikan
keteduhan dan ketenangan dalam kegalauan batin.14
Banyak orang tua merasa sudah cukup apabila mereka memberikan
uang kepada anak-anak daripada harus memberikan waktu untuk duduk
bersama dan berbicara tentang persoalan hidup anak-anak mereka.
Sebenarnya orang tua seperti ini, lupa bahwa jumlah rupiah tidak dapat
menggantikan nilai waktu yang disediakan untuk berbicara, mendidik anak di
dalam keluarga.
Dikatakan pula ibu adalah sebagai guru yang utama dalam pendidikan
seorang anak. Guru di sekolah tidak dapat menggantikan ibu. Kalau guru di
sekolah hanya mendidik anak di dalam kelas, maka seorang ibu mendidik
anaknya terus-menerus di dalam rumah. Rasa tanggung jawab ibu dan guru
terhadap anakpun tidaklah sama.15
Banyaknya lembaga pendidikan formal dari tingkat Paud hingga ke
tingkat SMA yang berdiri di RW 03 Kampung Manggis menyebabkan
sebagian orang tua menyerahkan pendidikan akhlak anaknya kepada sekolah.
Padahal harus ingat bahwa tidak semua anak sedari kecilnya sudah menjadi
tanggungan sekolah. Janganlah orangtua salah tafsir bahwa anak-anak yang
sudah diserahkan kepada sekolah untuk dididiknya adalah seluruhnya
menjadi tanggung jawab sekolah. Karena kewajiban sekolah adalah
membantu keluarga dalam mendidik anak-anak.16
Rata-rata pendidikan buruh wanita pabrik di RW 03 hanyalah sampai
lulusan SMP, bahkan masih banyak yang hanya lulusan SD atau bahkan SD
14
Syaiful Bahri Djamarah, Pola Asuh Orangtua dan Komunikasi dalam Keluarga,
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2014), hlm. 50. 15
M.H. Wauran, Op.Cit.,hlm.28-29. 16
Ngalim Purwanto, Op.cit. hlm.79.
6
saja tidak selesai. Sugihartono mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan
orang tua dapat mempengaruhi sikap orang tua terhadap pendidikan anak
terutama pendidikan akhlak anak.
Dari uraian diatas, jelaslah bahwa peranan orangtua dalam membina
akhlak pada anak sangat penting. Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan melalui Ketua RW 03 Kp. Manggis yang sebagian besar orangtua
bekerja sebagai buruh pabrik. Dalam kesehariannya mereka disibukkan
dengan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, dimana
pekerjaannya menyita waktu karena mereka mulai aktifitas bekerja dari pagi
pukul 07.00 hingga sore atau bahkan malam hari, menghabiskan banyak
waktu di tempat kerja menjadikan waktu kebersamaan dengan anak
berkurang sehingga perhatian orang tua yang seharusnya diberikan kepada
anak menjadi berkurang dengan kesibukannya bekerja. Sementara kehadiran
lembaga-lembaga pendidikan dari mulai PAUD hingga Madrasah Aliyah
(MA) di Kampung Manggis RW 03 ini orangtua mempercayakan dan
menitipkan putra-putrinya di lembaga-lembaga pendidikan tersebut dalam
waktu seharian atau ditinggalkan bersama pengasuh atau baby sitter. Kondisi
ini akhirnya membuat intensitas komunikasi atau kondisi bertatap muka
antara anak dan orangtua semakin jarang. Ibu bekerja dengan alasan ingin
membantu suami dalam mencari nafkah atau sekedar ingin mencari kesibukan
dan bosan dirumah, selain itu juga latarbelakang pendidikan ibu yang rendah
seringkali menganggap enteng dan kurang memahami akan pendidikan
akhlak anak-anaknya.
Mengacu uraian singkat di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Keluarga Buruh Wanita
Pabrik terhadap Pendidikan Akhlak Anak di Kampung Manggis Desa
Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi”.
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latarbelakang masalah diatas, identifikasi masalahnya
adalah :
1. Kurangnya perhatian kedua orangtua untuk mengajarkan akhlak yang
mulia kepada anak dikarenakan kesibukan orangtua dalam bekerja
2. Rendahnya latarbelakang pendidikan orangtua menyebabkan minimnya
pengetahuan tentang pendidikan akhlak serta kelalaian ibu dalam
mendidik akhlak anak sehingga akan menimbulkan krisis akhlak yang
akan menyebabkan kerusakan dan kejahatan di tengah-tengah masyarakat.
3. Kurangnya pemahaman dan tanggung jawab orangtua dalam pendidikan
akhlak anak sehingga diserahkan pada pihak sekolah atau lembaga
pendidikan,
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini tidak mengalami perluasan masalah, maka masalah
dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Keluarga buruh wanita pabrik yang di teliti adalah keluarga wanita yang
bekerja sebagai buruh pabrik di Kp. Manggis RW 03 Desa Benda
Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi.
2. Pendidikan akhlak yang dimaksud disini adalah pembiasaan orangtua
dalam mendidik akhlakul karimah anak yakni akhlak terhadap Allah,
akhlak terhadap orangtua, akhlak terhadap diri sendiri, akhlak terhadap
sesama dan akhlak terhadap lingkungan.
3. Anak yang dimaksud adalah anak yang masih usia sekolah dengan rentang
usia 6-12 tahun.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang masalah diatas, maka dapat diambil
rumusan masalah yakni apakah keluarga buruh wanita pabrik memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap pendidikan akhlak anak di Kampung
Manggis Desa Benda Kec.Cicurug Kab. Sukabumi?
8
E. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk
menguji pengaruh keluarga buruh wanita yang bekerja di pabrik terhadap
pendidikan akhlak anak di Kampung Manggis Desa Benda Kec.Cicurug Kab.
Sukabumi.
F. Kegunaan Penelitian
Penulis mengharapkan dari penelitian ini mempunyai kegunaan
sebagai berikut :
1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan
memperkaya wawasan keilmuan serta pemikiran bagi penulis mengenai
pendidikan terutama pendidikan akhlak anak dalam keluarga buruh
wanita pabrik.
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran
dan memberikan pemahaman terhadap pemecahan masalah yang
berkaitan dengan pendidikan akhlak anak dalam keluarga. Selain itu,hasil
penelitian ini dapat bermanfaat bagi almamater sebagai bahan referensi
kajian untuk penelitian selanjutnya.
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoretik
1. Pendidikan Akhlak Anak
a. Pengertian Pendidikan Akhlak Anak
Pendidikan Akhlak merupakan rangkaian dua kata yang
memiliki satu kesatuan yang harus dimengerti terlebih dahulu arti dari
masing-masing kata yakni dari kata “pendidikan” dan “akhlak”.
Dalam Bahasa Indonesia, kata pendidikan terdiri dari kata didik
yang mendapat awalan pen dan akhiran an, yang berarti hal atau cara
mendidik. Kata pendidikan sering pula digunakan sebagai terjemahan
kata education dalam Bahasa Inggris dan kata tarbiyah dalam Bahasa
Arab. Istilah pendidikan ini semula berasal dari Bahasa Yunani yaitu
paedagogie yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak.
Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.
20 Tahun 2003 menyatakan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.17
Menurut Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibani
mengemukakan bahwa “pendidikan adalah proses mengubah tingkah
laku individu, pada kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam
sekitarnya, dengan cara pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan
sebagai profesi diantara profesi-profesi asasi dalam masyarakat”18
Sedangkan menurut Hasan Langgulung mengemukakan bahwa
“pendidikan adalah suatu proses yang mempunyai tujuan yang biasanya
17
Tahdzib, Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 1, 2007, No. 2, hlm. 58-59. 18
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet.1, hlm. 28.
10
diusahakan untuk menciptakan pola-pola tingkah laku tertentu pada
kanak-kanak atau orang yang sedang dididik”.19
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar yang terencana untuk memperbaiki dan mengubah
pola tingkah laku untuk mendewasakan manusia melalui upaya
pelatihan dan pengajaran.
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk
mendefinisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistik (kebahasaan), dan
pendekatan terminologik (peristilahan).
Dari sudut kebahasaan, kata akhlak adalah jamak dari kata
khilaqun atau khuluqun yang berarti budi pekerti, adat kebiasaan,
perangai, muru’ah atau segala sesuatu yang sudah menjadi tabi’at.20
Di dalam Ensiklopedia Pendidikan dikatakan bahwa akhlak
ialah budi pekerti, watak, kesusilaan (kesadaran etik dan moral) yaitu
kelakuan baik yang merupakan akibat dari sikap jiwa yang benar
terhadap khaliknya dan terhadap sesama manusia.21
Pengertian akhlak dari segi istilah kita dapat merujuk kepada
berbagai pendapat para pakar di bidang ini. Ibn miskawaih yang dikenal
sebagai pakar bidang akhlak terkemuka dan terdahulu, mengatakan
bahwa akhlak adalah :
“sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan
perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan”22
Imam Al-Ghazali mendifinisikan akhlak dalam kitab ihya-nya
sebagai berikut :
19
Abuddin Nata, Op.Cit., hlm. 28. 20
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), cet.10, hlm.1-2 21
Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: Rajawali Pers, 1994), Ed. 1, Cet.2,
hlm.2. 22
Abuddin Nata, Op.Cit.,hlm 3
11
“al-khuluq ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan”23
Menurut Prof. K.H. Farid Ma’ruf definisikan “akhlak adalah
kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah
karena kebiasaan, tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih
dahulu”
Sehingga dapat disimpulkan pengertian akhlak menurut penulis
adalah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan
menjadi kepribadian sehingga timbullah berbagai macam perbuatan
yang secara spontan dan tanpa pemikiran terlebih dahulu. Jika
perbuatan spontan itu baik menurut pandnagan akal agama, maka
perbuatan tersebut dinamakan akhlak yang baik (akhlakul karimah),
dan sebaliknya jika perbuatan spontan itu jelek, maka disebut akhlakul
madzmumah. Akhlak adalah implementasi dari iman dalam segala
bentuk perilaku. Rasulullah bersabda:
24
Dari Abi Hurairah berkata: Rasulullah bersabda: “orang
mukmin yang paling sempurna imannya adalah mereka yang paling
luhur akhlaknya”. (HR. Abu Daud).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia di jelaskan bahwa anak
adalah manusia yang masih kecil. Menurut UU No.4 tahun 1979
tentang “Kesejahteraan anak”, anak adalah seseorang yang berusia di
bawah 21 tahun dan belum menikah. Sedangkan menurut UU No. 23
23
Asmaran As, Op.cit.,hlm. 2-3. 24
Abu Daud Sulaiman bin al-Asy’at bin Ishaq bin Basyir bin Syadad bin Umar al-Azdi
al-Sajistani, Sunan Abu Dawud, Juz 12, Maktabah Syamilah, h.292.
12
tahun 2002 tentang perlindungan anak, anak adalah seseorang yang
belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
Anak adalah manifestasi kasih sayang suami-isteri, yang
terwujud karena hasil pertemuan sperma dan ovarium dalam pergaulan
suami-isteri yang sah menurut Islam.25
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan
bahwa apa yang dimaksud dengan anak adalah manusia yang masih
kecil yang merupakan manifestasi kasih sayang suami-isteri yang
belum sempurna dan memerlukan waktu untuk tumbuh dan
berkembang.
Berpijak dari pengertian pendidikan, akhlak, dan anak diatas
dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan pendidikan akhlak anak
adalah usaha sadar yang terencana untuk memperbaiki dan mengubah
pola tingkah laku untuk mendewasakan manusia melalui upaya
pelatihan dan pengajaran serta merealisasikannya dalam bentuk akhlak
mulia yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan Pendidikan Akhlak
Dikatakan bahwa tujuan pendidikan akhlak adalah menyiapkan
manusia (peserta didik) agar memiliki sikap dan perilaku yang terpuji
baik ditinjau dari segi norma-norma agama maupun norma-norma
sopan santun, adat istiadat dan tata krama yang berlaku di masyarakat.
Secara lebih terperinci lagi bahwa tujuan pendidikan akhlak
adalah mengkaji dan menginternalisasikan nilai, mengembangkan
keterampilan sosial yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya
akhlak mulia dalam diri manusia (peserta didik) serta mewujudkannya
dalam perilaku sehari-hari.26
25
Syaiful Bahri Djamarah, Op.Cit.,hlm. 28. 26
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan
Indonesia, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian III Pendidikan Disiplin Ilmu, (Bandung: PT
Imperial Bhakti Utama, 2009), hlm.29.
13
Dapat disimpulkan dari tujuan pendidikan akhlak diatas adalah
diperuntukkan untuk menciptakan manusia yang berakhlak mulia,
berbudi luhur, beradab sopan santun, baik tingkah lakunya, manis tutur
bahasanya, jujur dalam segala perbuatan di kehidupan sehari-hari.
c. Ruang Lingkup Pendidikan Akhlak
Berbagai ruang lingkup pendidikan akhlak dapat dipaparkan
sebagai berikut :
1) Akhlak kepada Allah
Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau
perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai
makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik.27
Pada dasarnya kebesaran dan ke-Maha Kuasaan Allah tidak
akan kurang apabila seandainya manusia di seluruh bumi ini ingkar
atau tidak menyembah Allah.ingkar atau taat tidak berpengaruh
terhadap kekuasaan Allah.dengan demikian ibadah yang dikerjakan
manusia sesungguhnya untuk kebaikan manusia itu sendiri.28
Banyak cara yang dapat dilakukan dalam berakhlak kepada
Allah, diantaranya :
a) Mentauhidkan Allah
b) Beribadah kepada Allah
c) Bertakwa kepada Allah
d) Berdoa khusus kepada Allah
e) Zikrullah
f) Bertawakal
g) Bersabar
h) Bersyukur kepada Allah.29
27
Abuddin Nata, Op.cit.,hlm. 149. 28
Ibadah dan Akhlak, hlm. 201. 29
M.Yatimin Abdullah,M.A., Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an. (Riau, Amzah,
2006), hlm.201-2018.
14
2) Akhlak terhadap Orangtua
Sebagai seorang anak, wajib berbakti kepada orangtua,
setelah takwa kepada Allah. Perbuatan yang harus dilakukan seorang
anak terhadap orang tua menurut Al-Qur’an adalah sebagai berikut :
a) Berbuat baik kepada kedua orangtua, walaupun keduanya dzalim
Seorang anak menurut ajaran Islam diwajibkan berbuat
baik kepada ibu dan ayahnya, dalam keadaan bagaimanapun.
Artinya jangan sampai anak menyinggung perasaan orangtuanya,
walaupun seandainya orangtua berbuat dzalim kepada anaknya.
Seandainya orangtua berbuat dzalim kepada anaknya, dengan
melakukan yang tidak semestinya, maka jangan sekali-kali anak
berbuat tidak baik, atau membalas atau mengimbangi
ketidakbaikkan orangtua kepada anaknya.
b) Berkata halus, lemah lembut dan mulia
Anak berkewajiban berbuat baik kepada ibu dan ayahnya,
yaitu tidak boleh menyinggung hati dari keduanya. Jangan
sampai membentak, perkataan yang mulia yang dipakai untuk
ayah dan ibu sesuai adat yang berlaku. Perkataan mulia bukan
hanya terletak pada bentuk kata itu sendiri, melainkan juga
tergantung kepada cara mengucapkannya, nada dan irama
pengucapan kata-kata tersebut kepada ibu dan ayah.30
c) Berbuat baik kepada ibu dan ayah yang sudah meninggal dunia.
Cara anak kepada ibu dan ayah, apabila beliau-beliau
sudah tiada, yaitu jika orangtua meninggalkan utang piutang
segerakan untuk dibayarkan, jika meninggalkan wasiat segera
penuhi wasiatnya sepanjang tidak bertentangan dengan Al-
Qur’an dan sunah Nabi, sambung kembali hubungan baik dengan
sanak famili dan sahabat dekatnya, mendoakan keduanya tentang
kebaikan selama di dunia dan di alam kubur, menghormati dan
30
Amustofa, Akhlak Tasawuf untuk Faklutas Tarbiyah Komponen MKDK, (Bandung: CV
Pustaka Setia,2014),Cet.VI, hlm. 168-172.
15
memuliakan kawan-kawan keduanya, menghajikan jika mampu,
jika tidak berikanlah sedekah atas nama orang tuanya untuk
ketenangan dia di alam kubur.31
3) Akhlak terhadap diri sendiri
Dalam hal ini akhlak manusia terhadap diri sendiri ialah
memelihara jasmani dengan memenuhi kebutahan-kebutuhannya
seperti pangan, sandang dan papan, dan memelihara rohani dengan
memenuhi keperluannya berupa pengetahuan, kebebasan dan
sebagainya sesuai dengan tuntunan fitrahnya sehingga dia dapat
menjalankan tugasnya dengan baik sebagaimana manusia yang
sesungguhnya.32
4) Akhlak terhadap sesama manusia
Banyak sekali rincian yang dikemukakan Al-Qur’an
berkaitan dengan perlakuan terhadap sesama manusia. Petunjuk
mengenai hal ini bukan hanya dalam bentuk larangan melakukan
hal-hal negatif seperti membunuh, menyakiti badan, atau
mengambil harta tanpa alasan yang benar, melainkan juga sampai
kepada menyakiti hati dengan jalan menceritakan aib seseorang
dibelakangnya, tidak peduli aib itu benar atau salah.
Di sisi lain Al-Qur’an menekankan bahwa setiap orang
hendaknya didudukkan secara wajar. Tidak masuk ke rumah
oranglain tanpa izin, jika bertemu saling mengucapkan salam, dan
ucapan yang dikeluarkan adalah ucapan yang baik.33
31
M.Yatimin Abdullah,M.A.,Op.Cit., hlm. 216. 32
Asmaran AS., M.A., Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: LSKAI, 1992), hlm. 169. 33
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Ed.1,
hlm.151.
16
5) Akhlak terhadap Lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan disini adalah segala
sesuatu yang disekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan
maupun benda-benda tak bernyawa.
Akhlak manusia terhadap alam yang wajib dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a) Memerhatikan dan merenungkan penciptaan alam. Allah
berfirman :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-
orang yang berakal” (Q.S. Ali Imran: 190)
b) Memanfaatkan alam beserta isinya, karena Allah ciptakan alam
dan isinya untuk manusia.34
Allah berfirman :
“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan
langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari
langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-
buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu
Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, Padahal kamu
mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah : 22)
34
Abuddin Nata, Op.Cit,hlm. 151
17
d. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pendidikan Akhlak
Menurut Abuddin Nata, faktor-faktor yang memengaruhi
pendidikan akhlak pada umumnya, ada tiga aliran yang amat populer.
Yaitu :
1) Aliran Nativisme.
Menurut aliran nativisme bahwa faktor yang paling
berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor
pembawaan dari dalam yang bentuknya dapat berupa
kecenderungan, bakat, akal, dan lain-lain. Jika seseorang sudah
memiliki pembawaan atau kecenderungan kepada yang baik, maka
dengan sendirinya orang tersebut menjadi baik.35
Dapat disimpulkan bahwa pembentukan pribadi seseorang
ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Jadi,
pendidikan akhlak tidak dapat mengubah sifat-sifat pembawaan.
Percumalah kita mendidik, atau dengan kata lain pendidikan tidak
diperlukan.
2) Aliran Empirisme
Aliran empirisme berpendapat berlawanan dengan kaum
nativisme karena berpendapat bahwa dalam perkembangan anak
menjadi manusia dewasa itu sama sekali ditentukan oleh
lingkungannya dan oleh pendidikan dan pengalaman yang
diterimanya sejak kecil. Manusia dapat dididik menjadi apa saja
(ke arah yang baik maupun ke arah yang buruk) menurut kehendak
lingkungan dan pendidiknya.36
Menurut penulis, aliran ini berpendapat bahwa
pembentukan pribadi seseorang berasal dari lingkungan dan
pembentukan atau pendidikan yang diberikan. Jika lingkungan dan
35
Abuddin Nata, Op.Cit., hlm. 166-167. 36
M.Ngalim Purwanto,MP.Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014), Ed.II, Cet.XXI, hlm.59.
18
pendidikan yang diberikan itu baik, maka baiklah seseorang itu,
demikian pula sebaliknya.
3) Aliran Konvergensi
Aliran ini berpendapat bahwa pembentukan akhlak
dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu pembawaan si anak, dan
faktor dari luar yaitu pendidikan dan pembinaan yang dibuat secara
khusus.37
Menurut Hamzah Ya’kub, faktor-faktor yang mempengaruhi
terbentuknya akhlak pada prinsipnya dipengaruhi dan ditentukan oleh
dua faktor utama yaitu faktor intern dan faktor ektern.
1) Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang datang dari diri sendiri
yaitu fitrah yang suci yang merupakan bakat bawaan sejak manusia
lahir dan mengandung pengertian tentang kesuian anak yang lahir
dari pengaruh-pengaruh luarnya.
Setiap anak yang lahir ke duniaini telah memiliki naluri
keagamaan yang nantinya akan mempengaruhi dirinya seperti
unsur-unsur yang ada dalam dirinya turut membentuk akhlak,
diantaranya adalah :
a) Instink
Instink adalah kesanggupan melakukan hal-hal yang
kompleks tanpa latihan sebelumnya, terarah pada tujuan yang
berarti bagi si subjek, tidak disadari dan berlangsung secara
mekanis.38
Ahli-ahli psikologi menerangkan berbagai naluri yang
ada pada manusia yang menajdi pendorong tingkah lakunya,
diantaranya naluri makan, naluri berjodoh, naluri keibu-
bapakan, naluri berjuang, naluri bertuhan dan sebagainya.39
37
Abuddin Nata,Op.Cit., hlm.168. 38
Kartini Kartono, Psikologi Umum, (Bandung : Mandar Maju, 1996),hlm. 100. 39
Hamzah Ya’qub,Etika Islam, (Bandung: Diponegoro, 1993), hlm.30.
19
b) Kebiasaan
Menurut M. Yatimin Abdullah, kebiasaan ialah
perbuatan yang berjalan dengan lancar seolah-olah berjalan
dengan sendirinya. Agar kebiasaan buruk seseorang dapat
berubah menjadi baik, diperlukan berbagai bimbingan dari
orang lain. Begitu juga seorang anak sebelum ia memiliki
kebiasaan yang buruk,maka dalam usia perkembangannya
diberikan bimbingan yang benar.
Semua perbuatan baik dan buruk itu menjadi adat
kebiasaan karena adanya kecenderungan hati terhadapnya dan
menerima kecenderungan tersebut dengan disertai perbuatan
berulang-ulang secukupnya.
c) Pola Dasar Bawaan (Turunan)
Setiap anak mewarisi tabiat orangtua, baik tabiat
kecakapan dan kadang perawakan maupun bentuk mereka
dapat menurun pada kepribadian anak. Kenapa anak bisa
pandai, karena salah satunya ada hubungan sifat sifat dan saraf-
saraf yang diwariskan oleh orangtua. Dalam mewarisi sifat
pokok dari kedua orangtua, anak menerimanya tidak 100
persen, sebab antara kedua orangtua terkadang memiliki sifat
yang berlawanan. Namun, Keturunan (pembawaan) bukanlah
satu-satunya sebab dalam pembentukan manusia, karena masih
banyak penyebab yang lain.40
d) Kehendak
Kehendak menurut bahasa (etimologi) ialah kemauan,
keinginan, dan harapan yang keras. Secara istilah adalah fungsi
jiwa untuk dapat mencapai sesuatu yang merupakan kekuatan
dari dalam hati, bertautan dengan pikiran dan perasaan.41
40
A Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1997), hlm.88-89. 41
M.Yatimin Abdullah, Op.Cit., hlm.92.
20
Demikianlah yang menggerakkan manusia untuk
berbuat dengan sungguh-sungguh adalah kehendak. Seseorang
dapat bekerja sampai larut malam dan pergi menuntut ilmu di
tempat yang jauh berkat kekuatan kehendak atau keinginan.
2) Faktor Ekstern
Adapun faktor ekstern adlah faktor yang diambil dari luar
yang memengaruhi kelakuan dan perbuatan manusia, yaitu
meliputi :
a) Lingkungan
Menurut Sartain dalam buku karya M.Ngalim Purwanto
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan lingkungan meliputi
semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu
mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan
atau life procces kita.
Sartain membagi lingkungan itu menjadi tiga bagian
yaitu lingkungan alam, lingkungan dalam, dan lingkungan
sosial. Yang dimaksud lingkungan alam atau luar ialah segala
sesuatu yang ada dalam dunia ini yang bukan manusia,seperti
rumah, tumbuh-tumbuhan, air, iklim, dan hewan. Yang
dimaksud lingkungan dalam ialah segala sesuatu yang telah
termasuk ke dalam diri kita, yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan fisik kita.
Sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan sosial
ialah semua orang atau manusia lain yang mempengaruhi kita.
Pengaruh lingkungan sosial itu ada yang kita terima secara
langsung seperti dalam pergaulan sehari-hari dengan orang lain
dan keluarga. Dan yang diterima secara tidak langsung, melalui
radio, televisi, dengan membaca buku-buku, majalah-majalah,
surat kabar, dan sebagainya.42
42
M.Ngalim Purwanto, Op.Cit.,hlm.72-73.
21
b) Pendidikan
Dunia pendidikan, sangat besar sekali pengaruhnya
terhadap pembentukan perilaku, akhlak seseorang. Dengan
demikian, strategis sekali, dikalangan pendidikan dijadikan
pusat perubahan perilaku yang kurang baik untuk diarahkan
menuju ke perilaku yang baik. Maka dibutuhkan beberapa
unsur dalam pendidikan, untuk bisa dijadikan agent perubahan
sikap dan perilaku manusia.43
Menurut penulis, faktor yang mempengaruhi dalam
pendidikan akhlak anak yang dominan adalah faktor eksternal.
Pada kenyataan dilapangan, usaha-usaha pendidikan akhlak
melalui berbagai lembaga pendidikan dan melalui berbagai
macam metode yang terus dikembangkan. Ini menunjukkan
bahwa akhlak perlu dibina agar terbentuknya pribadi muslim
yang berakhlak mulia. Sebaliknya apabila akhlak tidak dibina
dengan baik maka agar melakukan berbagai perbuatan tercela.
e. Metode Pendidikan Akhlak
Rasulullah Saw., telah memberikan contoh tentang berbagai
cara atau metode pendidikan akhlak yang baik, benar serta
berkepribadian islami untuk anak-anak. Metode tersebut adalah sebagai
berikut :
1) Metode Keteladanan
Keteladanan merupakan metode efektif dan efisien dalam
penanaman nilai-nilai kepada anak. Karena secara psikologis anak
memang senang meneladani (meniru), tidak saja yang baik, bahkan
terkadang yang jelekpun ditiru oleh mereka.44
43
A Mustofa, Op.Cit., hlm.109. 44
Heri Gunawan, Pendidikan Islam Kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh, (Bandung:PT
Remaja Rosdakarya, 2014), Cet.I, hlm. 265.
22
Orang tua merupakan teladan bagi anak-anaknya. Anak-anak
yang sering melihat orangtuanya berdzikir, bertahlil, bertahajud,
bertasbih, dan bertakbir, akan meniru seperti la ilahaillallah dari
orangtuanya. Ajaran Islam mendorong umatnya, orang tua, agar
terus meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT., menjadi teladan
bagi putra-putrinya dalam hal agama, kecintaan kepada Allah SWT.,
dan Rasul-Nya, akhlak, perangai, dan tutur kata.45
Imam Al-Ghazali menekankan dalam pendidikan akhlak
anak dengan melindungi mereka dari pergaulan buruk, karena
menurutnya hal tersebut adalah dasar latihan bagi anak-anak untuk
berakhlak baik. Hal ini karena sebagian besar pengajaran untuk
anak-anak adalah melalui peniruan.
2) Metode pembiasaan
Pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara
berulang-ulang, agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan. Dari inti
kebiasaan adalah pengulangan. Oleh karenanya, menurut para pakar,
metodeini sangat efektif dalam rangka pembinaan karakter dan
kepribadian anak. Orangtua membiasakan anak-anaknya untuk
bangun pagi, maka bangun pagi itu akan menjadi kebiasaan.46
Menurut Ngalim Purwanto, supaya pembiasaan itu dapat
lekas tercapai dan baik hasilnya, harus memenuhi beberapa syarat
tertentu, antara lain :
a) Mulailah pembiasaan itu sebelum terlambat, jadi sebelum anak
itu mempunyai kebiasaan lain yang berlawanan dengan hal-hal
yang akan dibiasakan
b) Pembiasaan itu hendaklah terus-menerus (berulang-ulang) di
jalankan secara teratur sehingga akhirnya menjadi suatu
kebiasaan yang otomatis. Untuk itu dibutuhkan pengawasan.
45
Abdullah. dan Safarina, Etika Pendidikan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat, (Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada, 2015), Cet.I, Hlm. 142. 46
Heri Gunawan ,Op.Cit.,hlm.267.
23
c) Pendidikan hendaklah konsekuen, bersikap tegas dan tetap teguh
terhadap pendiriannya yang telah diambilnya. Jangan memberi
kesempatan kepada anak untuk melanggar pembiasaan yang
telah ditetapkan itu.
d) Pembiasaan yang mula-mulanya mekanistis itu harus makin
menjadi pembiasaan yang disertai kata hati anak itu sendiri.47
3) Metode Nasihat
Menurut Abdurrahman an-Nahlawi dalam buku karya Heri
Gunawan, terdapat perbedaan makna antara itilah ibrah dan
mau’idzhah. Ibrah berarti suatu kondisi psikis yang menyampaikan
manusia kepada inti dari sesuatu yang disaksikan, dihadapi dengan
menggunakan nalar, yang menyebabkan hati mengakuinya. Adapun
kata mau’idzhah ialah nasihat yang lembut yang diterima oleh hati
dengan cara menjelaskan pahala atau ancamannya.
Nasihat yang disampaikan kepada anak harus selalu disertai
dengan panutan atau teladan dari si pemberi atau penyampai nasihat
itu. Hal ini menunjukkan bahwa antara satu metode yakni nasihat
dengan metode lain yang dalam hal ini keteladanan bersifat saling
melengkapi.48
4) Metode ganjaran (reward)
Ganjaran ialah sebagai alat untuk mendidik anak-anak supaya
anak dapat merasa senang karena perbuatan atau pekerjaannya
mendapat penghargaan.
Maksud ganjaran itu terpenting bukanlah hasilnya yang
dicapai seorang anak, melainkan dengan hasil yang telah dicapai
anak itu. Melainkan membentuk kata hati dan kemauan yang lebih
baik dan lebih keras pada anak itu.
47
M.Ngalim Purwanto, Op.Cit., hlm. 178. 48
Heri Gunawan, Op.Cit.,hlm.270-271.
24
Jika ganjaran itu sudah berubah sifat menjadi upah, ganjaran
itu tidak lagi bernilai mendidik. Anak mau bekerja giat dan berlaku
baik karena mengharapkan upah. Jika tidak ada upah atau sesuatu
yang diharapkannya, mungkin anak itu berbuat seenaknya saja.
Dalam hal ini pendidik atau orang tua haruslah bijaksana.49
5) Metode Hukuman
Hukuman ialah penderitaan yang diberikan atau ditimbulkan
dengan sengaja oleh seseorang (orangtua, guru dan sebagainya)
sesudah terjadi suatu pelanggaran, kejahatan atau kesalahan.
Tujuan pedagogis dari hukuman ialah untuk memperbaiki
tabiat dan tingkah laku anak didik, untuk mendidik anak ke arah
kebaikan.
Akibat yang bermacam-macam dari hukuman adalah sebagai
berikut:
a) Menimbulkan perasaan dendam padasi terhukum
b) Menyebabkan anak menjadi lebih pandai menyembunyikan
pelanggaran
c) Memperbaiki tingkah laku si pelanggar
d) Mengakibatkan si pelanggar menjadi kehilangan perasaan salah,
oleh karena kesalahannya dianggap telah dibayar dengan
hukuman yang telah dideritanya.
e) Memperkuat si pelanggar untuk menjalankan kebaikan
Adapun macam-macam dari hukuman, adalah sebagai
berikut :
a) Hukuman preventif, yaitu hukuman yang dilakukan dengan
maksud agar tidak atau jangan terjadi pelanggaran. Hukuman ini
bermaksud untuk mencegah jangan sampai terjadi pelanggaran
sehingga hal itu dilakukan sebelum pelanggaran itu dilakukan.
49
M.Ngalim Purwanto, Op.Cit., hlm.182-183.
25
b) Hukuman represif, yaitu hukuman yang dilakukan oleh karena
adanya pelanggaran, oleh adanya dosa yang telah diperbuat. Jadi
hukuman ini dilakukan setelah pelanggaran atau kesalahan.50
2. Keluarga Buruh Wanita
a. Pengertian Keluarga Buruh Wanita
Menurut Mahyuddin, “keluarga dalam arti sempit adalah unit
(kelompok) yang kecil di dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu,
dan anak. Keluarga dalam arti luas ialah ayah, ibu dan anak-anak dan
sebagainya yang kebutuhan hidupnya, semuanya tergantung kepada
keluarga”.
Menurut Onong Uchana Effendi menyatakan bahwa secara
sosiologi “keluarga merupakan golongan masyarakat terkecil yang
terdiri dari suami isteri”.51
Menurut George Murdock, “keluarga merupakan kelompok
sosial yang memiliki karakteristik tinggal bersa ma, terdapat kerja sama
ekonomi, dan terjadi proses reproduksi”.52
Menurut Koerner dan Fitzpatrick, definisi keluarga setidaknya
dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu :
1) Definisi struktural. Keluarga didefinisikan berdasarkan kehadiran
atau ketidakhadiran anggota keluarga, seperti orangtua, anak dan
kerabat lainnya. Definisi ini memfokuskan pada siapa yang
menjadi bagian dari keluarga. Dari perspektifini dapat muncul
pengertian tentang keluarga sebagai asal usul, dan kseluarga
sebagai wahana melahirkan keturunan
2) Definisi fungsional. Keluarga didefinisikan dengan penekanan pada
terpenuhinya tugas-tugas dan fungsi-fungsi psikososial. Fungsi-
fungsi tersebut mencakup perawatan, sosialisasi pada anak,
dukungan emosi dan materi, dan pemenuhan peran-peran tertentu.
50
Ibid, hlm.186-189. 51
Mahmud, Heri Gunawan dan Yuyun Yulianingsih, Op.Cit., hlm. 128.
26
Definisi ini memfokuskan pada tugas-tugas yang dilakukan oleh
keluarga.
3) Definisi transaksional. Keluarga didefinisikan sebagai kelompok
yang mengembangkan keintiman melalui perilaku-perilaku yang
memunculkan rasa identitas sebagai keluarga, berupa ikatan emosi,
pengalaman historis,mapun cita-cita masa depan. Definisi ini
memfokuskan pada bagaimana keluarga melaksanakan fungsinya.53
Dari beberapa definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa
keluarga adalah orang-orang yang memiliki hubungan darah atau
perkawinan atau yang menyediakan terselenggaranya fungsi-fungsi
mendasar keluarga bagi para anggotanya yang berada dalam satu atap
dan satu tujuan.
Adapun pengertian buruh menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah orang yang bekerja untuk orang lain dengan
mendapat upah pekerja. Sementara itu Pasal 1 angka 6 UU No 21
Tahun 2000 tentang serikat pekerja juga memberikan pengertian yang
sama dari definisi pekerja/buruh yaitu “setiap orang yang bekerja
dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain”54
Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan,
istilah pekerja digandengkan dengan istilah buruh sehingga menjadi
istilah pekerja/buruh. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
pekerja/buruh adalah : “setiap orang yang bekerja dengan menerima
upah atau imbalan dalam bentuk lain.”55
Dapat di tarik kesimpulan menurut penulis pengertian buruh
adalah seseorang yang melakukan pekerjaan agar mendapatkan imbalan
yaitu berupa upah hasil dari jerih payahnya bekerja.
53
Sri Lestari, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam
Keluarga, (Jakarta: Kencana, 2012), Cet.I, hlm.5. 54
Grace Vina, Perlindungan Pekerja/Buruh dalam Hal Pemberian Upah oleh
Perusahaan yang Terkena Putusan Pailit, Jurnal, 2016, hlm.4. 55
Zaeni Asyhadie, Peradilan Hubungan Industrial, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), Ed.1,
hlm.17.
27
Sedangkan pengertian wanita adalah berasal dari kata Vanita
atau Desire dalam bahasa sansekerta yang artinya keinginan. Wanita
mengandung makna sesuatu yang diinginkan. Adapula yang
mengatakan bahwa perempuan yang berusia dewasa.56
Jadi, berdasarkan pengertian diatas keluarga buruh wanita
adalah sekumpulan orang dimana wanitanya bekerja kepada oranglain
untuk mendapatkan upah karna hasil jerih payahnya.
b. Macam-macam Buruh Wanita
Buruh terdiri dari berbagai macam, yaitu:
1) Buruh Kontrak, yaitu buruh yang dipekerjakan sesuai dengan
jangka waktu yang disepakati dalam kontrak (perjanjian kerja
waktu tertentu), misalnya tiga bulan, enam bulan, dan seterusnya.
2) Buruh harian lepas, yaitu buruh yang bekerja pada pengusaha untuk
melaksanakan pekerjaan tertentu yang dapat berubah-ubah dalam
hal waktu maupun volume pekerjaan, dengan menerima upah yang
didasarkan atas kehadiran pekerja secara harian. Buruh harian lepas
ini sering kali terdapat pada perusahaan-perusahaan kontraktor
yang sedang mengerjakan suatu proyek (bangunan, jalan umum,
dan lain-lain).
Sistem pengupahan yang umumnya digunakan untuk buruh
harian lepas adalah harian atau mingguan yang besar upahnya
didasarkan atas kehadirannya.
3) Buruh borongan, yaitu buruh atau sejumlah buruh yang bekerja
pada suatu perusahaan dengan memborong suatu jenis pekerjaan
tertentu yang dapat diukur dengan banyaknya atau jumlahnya atau
ukurannya atau beratnya. Dengan demikian, hubungan kerja antara
56
Fitriyawahyuni.blogspot.com/2011/04/pengertian-wanita.html?m=1, diakses 5Oktober
2018, pukul 09.19.
28
buruh ini akan berakhir apabila pekerjaan borongannya telah
selesai dikerjakan.57
4) Buruh kasar, adalah buruh yang menggunakan tenaga fisiknya
karena tidak mempunyai keahlian dibidang tertentu
5) Buruh musiman, adalah buruh yang bekerja hanya pada musim-
musim tertentu
6) Buruh pabrik, adalah buruh yang bekerja di pabrik-pabrik
7) Buruh tambang, adalah buruh yang bekerja dipertambangan
8) Buruh tani, adalah buruh yang menerima upah dengan bekerja di
kebun atau sawah orang lain.58
c. Peran Wanita dalam Keluarga
Menurut Erny T., mengemukakan lima hal yang dapat dijadikan
parameter pentingnya peran seorang ibu dalam pendidikan sehari-hari
bagi anaknya, sebagai berikut :
1) Ibu sebagai perawat dan pelindung
Berkaitan dengan hal ini nilai pendidikan yang diberikan
adalah pembimbingan cara makan dan minum yang baik dan sopan,
mandi, mengenakan pakaian,melatih merawat kebersihan diri dan
melindungi diri dari marabahaya di sekitarnya.
2) Ibu sebagai pengarah
Pada posisi ini, seorang ibu akan memberi bimbingan tentang
kemampuan-kemampuan atau keterampilan yang harus dimiliki oleh
anak.
3) Ibu sebagai sumber informasi
Seorang ibu banyak memberikan pendidikan tentang kognisi
(pengetahuan). Pengetahuan yang disampaikan terutama berkaitan
dengan pengalaman sehari-hari atau pengetahuan umum yang
dikuasai oleh ibu sesuai dengan taraf pendidikannya.
57
Zaeni Asyhadie, Op.cit.hlm.27-28. 58
http://bayuzu.blogspot.com/2012/04/pengertian-buruh.html?m=1, diakses 22 Januari
2019.
29
4) Ibu sebagai pendorong dan penghibur
Seorang ibu dapat memberikan dorongan atau menghibur
anak di kala susah atau menemui kegagalan. Nilai pendidikan yang
diajarkan seirang ibu dalam hal ini terutama mengenai kesadaran
untuk selalu memiliki motivasi dalam bekerja.
5) Ibu sebagai sumber peniruan
Sebagai sumber peniruan, seorang ibu memiliki banyak nilai
pendidikan yang dapat diajarkan kepada anaknya terutama dalam hal
pendidikan budi pekerti, sopan santun, dan ketakwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Sebagai sumber peniruan bagi anak-anaknya,
seorang ibu dituntut memiliki perilaku baik yang bisa dijadikan
teladan bagi anak-anaknya.59
d. Tanggung jawab Wanita dalam Keluarga
Menurut Mahmud dan kawan-kawan mengatakan bahwa
Tanggungjawab orangtua terhadap anaknya dalam hal pengasuhan,
pemeliharaan dan pendidikan anak, ajaran Islam menggariskannya
sebagai berikut :
1) Tanggung jawab pendidikan dan pembinaan akidah
Maksud tanggung jawab ini adalah mengikat anak dengan
dasar-dasar keimanan, keislaman, sejak anak mulai mengerti dan
dapat memahami sesuatu. Nur al-Hafidz merumuskan empat pola
dasar dalam pembinaan keimanan pada anak, yaitu :
a) Senantiasa membacakan kalimat tauhid pada anak
b) Menanamkan kecintaan kepada Allah dan Rasulullah Saw.
c) Mengajarkan Al-Qur’an, dan
d) Menanamkan nilai-nilai pengorbanan dan perjuangannya.60
Kualitas hubungan anak dan orangtuanya, akan
mempengaruhi keyakinan beragamanya di kemudian hari. Apabila ia
59
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Kepribadian dengan Perspektif Baru, (Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media, 2016), Cet. II, hlm.97-98. 60
Mahmud, Heri Gunawan dan Yuyun Yulianingsih, Op.cit.,hlm.136.
30
merasa disayang dan diperlakukan adil, maka ia akan meniru
orangtuanya dan menyerap agama dan nilai-nilai yang dianut oleh
orang tuanya. Dan jika yang terjadi sebaliknya, maka ia menjauhi
apa yang diharapkan orang tuanya,mungkin ia tidak mau
melaksanakan ajaran agama dalam hidupnya, tidak shalat, tidak
puasa dan sebagainya.61
2) Tanggung jawab pendidikan dan pemeliharaan kesehatan
Maksud dan tanggung jawab ini adalah berkaitan dengan
pengembangan, pembinaan fisik anak agar menjadi anak yang sehat,
cerdas, tangguh, dan pemberani. Oleh karena itu, orang tua
berkewajiban untuk memberi makan dengan makanan yang halal dan
baik, menjaga kesehatan fisik, membiasakan anak makan dan minum
dengan makanan dan minuman yang dibolehkan dan bergizi.62
3) Tanggung jawab kepribadian dan sosial anak
Seperti diketahui bahwa memiliki dua tugas hubungan yang
harus dilakukan dalam hidupnya, yaitu hubungan dengan Allah
berupa ibadah mahdlah dan hubungan dengan sesama manusia
berupa ibadah ghair mahdlah atau kemasyarakatan.
Dalam materi pendidikan sosial ini anak dikenalkan
mengenai hal-hal yang terdapat atau terjadi di masyarakat serta
bagaimana caranya hidup di dalam masyarakat, tentu dengan tata
cara yang Islami.63
61
Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: CV
Ruhama, 1995), hlm.66. 62
Mahmud, Heri Gunawan dan Yuyun Yulianingsih, Op.cit.,hlm.138. 63
Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2002),hlm.17.
31
4) Tanggung jawab pendidikan dan pembinaan intelektual
Tanggung jawab ini maksudnya adalah pembentukan dan
pembinaan berpikir anak dengan segala sesuatu yang bermanfaat
serta kesadaran berpikir dan berbudaya.64
Supaya akal ini dapat berkembang dengan baik makaperlu
dilatih dengan teratur dan sesuai dengan umur atau kemampuan
anak. Contoh materi ini adalah berupa pelajaran berhitung atau
penyelesaian masalah. Tujuan materi ini adalah agar anak dapat
menjadi cerdas dan dapat menyelesaikan permasalahan-
permasalahan yang dihadapinya.65
e. Pola Pengasuhan Wanita terhadap Anak
Menurut Sri Sugiastuti, pola asuh adalah cara pengasuhan yang
diberlakukan oleh orangtua dalam keluarga sebagai perwujudan kasih
sayang mereka kepada anak-anaknya. Secara umum, kategori pola asuh
terbagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1) Gaya Demokrasi
Pola asuh demokrasi adalah pola asuh yang
memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu
mengendalikan mereka. Orangtua dengan pola asuh seperti ini
bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau
pemikiran-pemikiran. Orangtua tipe ini juga memberikan
kebebasan kepada anak untuk memilih dan melakukan suatu
tindakan, dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat.66
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
dalam pola asuh ini hubungan antara orangtua dan anak amatlah
hangat, sebab meskipun ada aturan dan ketentuan yang
diberlakukan orangtua terhadap anak, orangtua yang demokratis
tetap memberikan ruang dan kebebasan anak-anaknya untuk
64
Mahmud, Heri Gunawan dan Yuyun Yulianingsih, Loc.cit.,hlm138 65
Heri Jauhari Muchtar, Op.Cit. hlm.17. 66
Sri Sugiastuti, Op.Cit. hlm. 38
32
mengeksplorasi dan berkreasi dalam berbagai hal namun tetap
dalam pengawasan orangtua.
2) Gaya Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan yang mutlak harus
dituruti, biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman. Orangtua
tipe ini cenderung memaksa, memerintah, menghukum. Apabila
anak tidak mau melakukan apa yang dikatakan oleh orangtua, maka
orangtua tipe ini tidak segan menghukum anak. Orangtua tipe ini
juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya
bersifat satu arah.67
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menyimpulkan
bahwa pola asuh ini merupakan kebalikan dari gaya demokratis.
Dalam pola ini orangtua begitu mengontrol sepenuhnya kehidupan
anak dan menjadi ketentuan mutlak yang harus dijalankan oleh
anak-anak, jika hal tersebut dilanggar maka hukuman dari
orangtualah yang akan diterima kepada anak.
Dalam pola asuh yang seperti ini akan melahirkan anak
dengan mental mudah cemas, kurang komunikatif, pendiam,
penakut, sulit membuat keputusan dan kurang percaya diri.
3) Gaya Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar.
Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
tanpa pengawasan yang cukup darinya. Maka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam
bahaya, dan sangat sedikit bimbingan yang diberikan oleh mereka.
Namun, biasanya orangtua tipe ini bersifat hangat sehingga
seringkali disukai oleh anak.68
67
Sri Sugiastuti, Op.Cit. hlm. 38 68
Ibid, hlm 39.
33
Penulis menyimpulkan pola asuh permisif adalah suatu
bentuk pola asug orangtua dimana di dalamnyaterdapat aspek-
aspek kontrol yang sangat longgar terhadap anak, hukuman dan
hadiah tidak pernah diberikan, semua keputusan diserahkan kepada
anak, orangtua bersikap masa bodoh dan pendidikan bersifat bebas.
Dengan demikian pola asuh permisif diartikan sebagai perilaku
orangtua dalam berinteraksi dengan anak, yang membebaskan anak
untuk melakukan apa yang ingin dilakukan tanpa mempertanyakan.
f. Konflik Peran Ganda Wanita Buruh
Setidaknya ada tiga konflik dari peran ganda wanita buruh yang
dapat terjadi, antara lain :
1) Pengasuhan anak
Wanita yang menyandang seorang ibu memiliki
tangungjawab yang sangat besar dalam mendidik anak-anaknya.
Peran ibu setidaknya meliputi pengasuhan anak,menjaga kesehatan
anak, dan mendidik anak agar mereka tumbuh dan berkembang
baik secara fisik dan mental. Ibu yang memiliki waktu yang
banyak untuk anak akan dapat dengan mudah mengontrol aktivitas
anak dan menyelesaikan dengan cepat berbagai persoalan yang
dialami anak.
Sebagian ibu yang bekerja memilih untuk mencari
pembantu rumah tangga untuk mengasuh anaknya, ada juga yang
menitipkan anaknya ditempat penitipan anak.
2) Pekerjaan rumah tangga
Selain menjadi ibu, wanita sering diberikan tanggungjawab
atas berbagai pekerjaan di dalam rumah, seperti membersihkan
rumah, mencuci baju, menyetrika baju, dan menyiapkan makanan
untuk suami. Sebagian pekerjaan tersebut mungkin bisa digantikan
oleh oranglain.
34
3) Minimnya interaksi dalam keluarga
Semakin tinggi intensitas komunikasi dan interaksi dalam
keluarga akan berdampak pada semakin tinggi kesempatan untuk
berbagi dan saling mendukung satu sama lain. Persoalannya, ketika
wanita memilih untuk bekerja, maka waktu untuk melakukan
komunikasi dan interaksi menjadi terbatas
Konflik keluarga dan pekerjaan sebetulnya bukan
merupakan hambatan bagi wanita yang memilih untuk bekerja,
melainkan sebuah tantangan yang harus diatasi.namun, konflik
keluarga dan pekerjaan dapat memberikan pengaruh signifikan
terhadap keberhasilan seorang wanita dalamperannya sebagai ibu
rumah tangga serta mendidik anak dan perannya dalam pekerjaan.69
g. Buruh Wanita dalam Perspektif Islam
Islam sebagai agama yang sangat memiliki perhatian terhadap
kaum perempuan, memiliki rambu-rambu atau norma-norma tersendiri
yang terkait dengan wanita yang bekerja di luar rumah atau yang sering
disebut wanita karier.
Dalam al-Mawsu’at al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah dijelaskan
bahwa tugas mendasar perempuan adalah mengatur urusan rumah,
merawat keluarga, mendidik anak, dan berbakti kepada suami.
Perempuan tidak dituntut memenuhi kebutuhan hidupnya
sendiri karena sudah merupakan kewajiban ayah atas suaminya. Karena
itu wilayah kerja perempuan hanya dirumah. Pekerjaanya mengurus
rumas sama saja dengan pekerjaan para mujahidin yang berjuang di
jalan Allah. meski demikian, Islam tidak melarang perempuan bekerja.
69
Siti Ermawati, Peran Ganda Wanita Karier (Konflik Peran Ganda Wanita Karier
Ditinjau dalam Perspektif Islam), Jurnal Edutama, Vol.2, 2016.
35
Tidak seorangpun melarang mereka selama mengikuti rambu-rambu
yang telah diterapkan agama.70
Terdapat banyak ayat Al-Qur’an dan hadis yang memberikan
pemahaman esensial bahwa Islam mendorong pria dan wanita
berkarier.71
Seperti dinyatakan dalam firman Allah Swt., berikut ini :
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah
kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain.
(karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka
usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang
mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-
Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa, baik dalam beribadah
maupun dalam berkarya (berkarier), wanita memperoleh imbalan dan
pahala yang sama atau tidak berbeda dengan pria. Islam tidak
membedakan pengakuan dan apresiasi terhadap kerja atas dasar jenis
kelamin. Bahkan ditegaskan bahwa prestasi akan dicapai dengan
maksimal jika disertai dengan doa. Maka dengan demikian jelaslah,
bahwa wanita dapat dan boleh berkarier dalam mencapai prestasi sama
dengan pria, atau bahkan melebihinya, bergantung pada usaha dan
doanya.
Dalam bidang ekonomi, perempuan bebas memilih pekerjaan
yang halal, baik di dalam maupun di luar rumah secara mandiri atau
kolektif di lembaga pemerintahan atau swasta, selama pekerjaan itu
70
Abd.Al-Qadir Manshur, Buku Pintar Fikih Wanita,Terj. dari Fiqh al-Mar’ah al-
Muslimah min al-Kitab wa al-Sunnah oleh Muhammad Zaenal Arifin, (Jakarta: Zaman, 2009),
Cet.1, hlm.96-97. 71
Mahmud, Heri Gunawan, dan Yuyun Yulianingsih, Op.Cit. hlm. 170&172
36
dilakukan dalam suasana terhormat, sopan, dan tetap menghormati
ajaran agamanya.72
Di dalam Al-Qur’an dan Hadits, tidak ditemukan larangan yang
tegas bagi perempuan untuk memilih profesi, baik profesi itu dikerjakan
secara sendiri atau secara kolektif, baik di lembaga-lembaga
pemerintahan maupun di lembaga-lembaga swasta, selama pekerjaan itu
halal dan dilakukan dalam suasana terhormat, dan mencegah hal-hal
yang dapat menimbulkan kemadharatan.73
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Sebagai bahan pembanding dan bahan kajian dalam penyusunan dan
penulisan proposal skripsi ini,maka peneliti mengulas dan membahas
beberapa skripsi dan jurnal berikut ini :
1. Skripsi
a. Penelitian dari Hegar Aditya Ladzuar (2015), lulusan S1 Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa. Tentang “Pengaruh Komunikasi Orangtua
terhadap Pola Perilaku Remaja Warga RT/RW 05/09 Penancangan
Baru Kota Serang”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh antara variabel komunikasi orangtua terhadap pola perilaku
remaja warga RT/RW 05/09 di komplek Penancangan baru Kota
Serang sebesar 0,270 yang berarti hubungan diantara kedua variabel
bersifat lemah. Dengan hasil koefisien determinasi sebesar 7,29%,
menandakan bahwa pola perilaku remaja warga RT/RW 05/09
komplek Penancangan baru Kota Serang dipengaruhi oleh komunikasi
orangtua, sementara sisanya oleh faktor lain.
b. Winarti, skripsi tahun 2011 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
berjudul “Pola Asuh Orang tua terhadap Pembentukan Akhlak Anak
Usia 7 – 12 Tahun di Ketapang Tangerang”. Hasil penelitian
72
Nasaruddin Umar, M.A., Fikih Wanita untuk Semua, (Jakarta: PT Serambi Ilmu
Semsta, 2010), hlm.156. 73
Nasaruddin Umar, M.A., Op.Cit, hlm.157.
37
menunjukkan pola asuh orangtua berpengaruh positif terhadap
pembentukan akhlak sebesar 0,621. Koefisien determinasi sebesar
38,5% dipengaruhi oleh pola asuh orang tua terhadap pembentukan
akhlak anak sedangkan 61,5% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
penelitian penulis.
c. Ratna Takarina, skripsi tahun 2017 di IAIN Raden Intan Lampung
yang berjudul “Pola Bimbingan terhadap Pembentukan Akhlak Anak
Usia 6-12 Tahun di Perumahan BTN Lampung Tengah”. Hasil analisa
data memberikan kesimpulan bahwa besarnya korelasi yang terjadi
antara variabel pola bimbingan dan pembentukan akhlak sebesar
0,893, sedangkan angka signifikan adalah 0,000. Nilai ini lebih kecil
daripada batas kritis α = 0,01, yang berarti terdapat hubungan yang
tinggi dan siginifikan antara kedua variabel, yakni antara pola
bimbingan terhadap pembentukan akhlak anak usia 6-12 tahun.
2. Jurnal
a. Rabiatul Adawiah (2017), “Pola Asuh Orangtua dan Implikasinya
terhadap Pendidikan Anak (Studi pada Masyarakat Dayak di
Kecamatan Halong Kabupaten Balangan)”, Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan, Vol.VII. data dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Hasilnya menunjukkan bahwa pemahaman orangtua suku dayak
termasuk kategori baik dikarenakan seluruh informan mengatakan
bahwa ingin anak-anaknya bisa bersekolah setinggi-tingginya. Pola
pendidikan yang diterapkan adalah permisif dan demokratis. Adapun
faktor yang mempengaruhi pola pendidikan adalah ekonomi keluarga,
tingkat pendidikan orangtua, jarak tempat tinggal dengan sekolah, usia
dan jumlah anak.
b. Hanifah tahun 2012, “Pendidikan Akhlak pada Anak usia Dini di
Keluarga Karir (Studi Kasus di RW 03 Kelurahan Sukabungah
Kecamatan Sukajadi)”, Jurnal Tarbawi, Vol.1. berdasarkan hasil
penelitian, dapat digambarkan adanya usaha orangtua dalam
38
menerapkan pendidikan akhlak pada anak usia dini di keluarga maupun
di tengah-tengah kesibukan orangtua yang sama-sama bekerja
Tabel 2. 1
Hasil Penelitian yang Relevan
No. Nama Judul Hasil
Perbedaan
Penelitian Orang
lain
Penelitian
Penulis
1. Hegar
Aditya
Ladzuar
(2015)
Pengaruh
Komunikasi
Orangtua
terhadap Pola
Perilaku
Remaja
Warga
RT/RW
05/09
Penancangan
Baru Kota
Serang
Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh
antara variabel
komunikasi
orangtua terhadap
pola perilaku remaja
warga RT/RW
05/09 di komplek
Penancangan baru
Kota Serang sebesar
0,270 yang berarti
hubungan diantara
kedua variabel
bersifat lemah.
- Data
primernya
adalah remaja
- Variabel X
nya hanya
komunikasi
orang tua
- Data
primernya
adalah wanita
buruh pabrik
- Variabel X
nya adalah
keluarga buruh
wanita pabrik
2. Winarti
(2011)
Pola Asuh
Orang tua
terhadap
Pembentukan
Akhlak Anak
Usia 7 – 12
Tahun di
Ketapang
Tangerang
Hasil penelitian
menunjukkan pola
asuh orangtua
berpengaruh positif
terhadap
pembentukan akhlak
sebesar 0,621
- Variabel X
nya hanya
pola asuh
orang tua
- Objeknya
anak usia 7-12
tahun
- Populasi
hanya di RT
02 RW 06
- Teknik
analisis data
menggunakan
uji regresi
linear
sederhana dan
uji t
- Variabel X
nya adalah
keluarga
buruh wanita
pabrik
- Objeknya
anak usia 6-12
tahun
- Populasi
mencakup 5
RT di RW 03
- Teknik
analisis data
menggunakan
Uji
Normalitas,
homogenitas,
linearitas,
heteroskedas-
39
tisitas dan uji t
3. Ratna
Takarina
Pola
Bimbingan
terhadap
Pembentukan
Akhlak Anak
Usia 6-12
Tahun di
Perumahan
BTN
Lampung
Tengah
Hasil analisa data
memberikan
kesimpulan bahwa
korelasi yang terjadi
antara variabel pola
bimbingan dan
pembentukan akhlak
sebesar 0,893 yang
dikategorikan sangat
tinggi
- Variabel X
nya hanya pola
bimbingan
orang tua
- Variabel
pembentukan
akhlak hanya
mencakup
ruang lingkup
akhlak saja
- Hipotesis
menggunakan
korelasi
Spearman
Rank
- Variabel X
nya adalah
keluarga
buruh wanita
pabrik
- Variabel
pendidikan
akhlak
mencakup
ruang lingkup
dan metode
pendidikan
akhlak
- Hipotesis
menggunakan
uji regresi dan
uji t
4. Rabiatul
Adawiah
(2017)
Pola Asuh
Orang tua
dan
Implikasinya
terhadap
Pendidikan
Anak (Studi
pada
Masyarakat
Dayak di
Kecamatan
Halong
Kabupaten
Balangan)
Hasilnya adalah
pemahaman
orangtua suku dayak
kategori baik
dikarenakan seluruh
informan
mengatakan bahwa
ingin anaknya bisa
bersekolah setinggi-
tingginya. Pola
pendidikan yang
diterapkan adalah
permisif dan
demokratis
- Metode
kualitatif
- Variabel X
yaitu pola asuh
orang tua
- Variabel Y
adalah
pendidikan
anak
- Metode
kuantitatif
- Variabel X
yaitu keluarga
buruh wanita
pabrik
- Variabel Y
adalah
pendidikan
akhlak anak
5. Hanifah
tahun
2012
Pendidikan
Akhlak pada
Anak usia
Dini di
Keluarga
Karir (Studi
Kasus di RW
03 Kelurahan
Sukabungah
Kecamatan
Hasil penelitian
adalah adanya usaha
orangtua dalam
menerapkan
pendidikan akhlak
pada anak usia dini
di keluarga maupun
di tengah-tengah
kesibukan orangtua
yang sama-sama
- Metode
kualitatif
- Indikator
keluarga karir
meliputi
peranan orang
tua dan
hambatan
orang tua karir
- Metode
kuantitatif
- Indikator
keluarga buruh
wanita pabrik
meliputi
peranan
wanita, konflik
peran ganda
40
Sukajadi) bekerja wanita dan
pola asuh
wanita buruh
C. Kerangka Berpikir
Keluarga merupakan pendidikan awal bagi seorang anak di dalam
lingkungan keluarga, yang mana proses pendidikan lebih banyak ditekankan
dari orangtua terutama wanita sebagai ibu. Peran wanita di dalam keluarga
sangat penting. Wanita merupakan taman pendidikan bagi anak-anaknya
maka wanita wajib memberikan pendidikan kepada anak-anaknya, yang
paling penting adalah pendidikan akhlak anak yang diperoleh dari keluarga
itu sendiri. Sehingga tidak boleh ada halangan dan alasan apapun dalam
memberikan pendidikan akhlak bagi anak-anaknya. Tidak terkecuali bagi
wanita buruh pabrik.
Karena dalam keluarga buruh wanita pabrik, ibu bekerja sebagai
buruh yang hampir aktifitasnya dihabiskan di tempat kerja dibandingkan
dengan di rumah. Dalam hal ini suasana atau lingkungan dalam keluarga
kurang kondusif karena waktu ibu dalam keluarga sedikit. Sehingga yang
menanamkan pendidikan akhlak anak adalah ayah (apabila tidak bekerja),
kakak, atau anggota keluarga lain seperti nenek atau bibinya.
Anak sebagai input yang hendak dibina dan diarahkan oleh wanita
agar terbentuknya pribadi anak yang memiliki akhlak mulia dan berbudi
luhur. Dalam hal ini perlu relasi dalam keluarga penting untuk kelangsungan
keluarga dalam menanamkan akhlak sejak dini pada anak. Jika dalam
keluarga terutama ibu menerapkan pendidikan akhlak terhadap anak dengan
baik, maka akan mempengaruhi baiknya akhlak pada anak. Namun, jika ibu
tidak menerapkan pendidikan akhlak anak dengan baik, maka akan
mempengaruhi buruknya akhlak anak. Adapun kerangka berpikir yang
digunakan penulis dalam merumuskan masalah ini adalah sebagai berikut :
Keluarga Buruh Wanita
Pabrik
(Variabel X)
Pendidikan Akhlak Anak
(Variabel Y)
41
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan suatu jawaban atau pernyataan sementara atas
yang sedang diteliti dalam penelitian.
Berikut hipotesis penelitian ini, yaitu :
1. Hipotesis nol (H₀) : Tidak terdapat pengaruh antara keluarga
buruh wanita pabrik dengan pendidikan
akhlak anak di Kampung Manggis Desa
Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten
Sukabumi.
2. Hipotesis kerja (H₁) : Terdapat pengaruh antara keluarga buruh
buruh wanita pabrik dengan pendidikan
akhlak anak di Kampung Manggis Desa
Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten
Sukabumi.
Asumsi penulis bahwa : Terdapat pengaruh antara keluarga buruh
wanita pabrik dengan pendidikan akhlak
anak di Kampung Manggis Desa Benda
Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi.
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi penelitian di
Kampung Manggis RW 03 Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat.
Alasan pemilihan lokasi ini didasarkan atas pertimbangan sebagai
berikut :
a. Lokasi penelitian yang cukup strategis dan berada di kawasan pabrik
b. Keluarga di Kp. Manggis RW 03 adalah mayoritas wanita bekerja sebagai
buruh pabrik
Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada masa kuliah semester
VIII (delapan) terhitung sejak bulan Februari–Desember 2018, adapun
pelaksanaan penelitian secara rinci adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 1
Susunan Waktu Penelitian
Keterangan Waktu Penelitian Thaun 2018
Feb Mar Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des
Seminar Proposal
Revisi Proposal
Penyusunan Bab I
Penyusunan Bab II
Penyusunan Bab III
Pengisian kuesioner
dan wawancara
Penyusunan Bab IV
Penyusunan Bab V
Penulisan Abstrak
dan Penutupan
43
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan analisis data yang berbentuk
numerik atau angka.
Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian
deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan situasi atau kejadian yang
terjadi.73
C. Populasi dan Sample
1. Populasi Penelitian
Menurut Muhammad, populasi adalah sekumpulan orang atau
objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang
membentuk masalah pokok dalam suatu penelitian.74
Adapun populasi dalam penelitian ini memiliki karakteristik
tertentu yaitu keluarga yang beragama Islam, ibu bekerja sebagai buruh
pabrik, orang tua yang memiliki anak dengan usia 6-12 tahun, bertempat
tinggal di RW 03 Kampung Manggis Desa Benda Kec. Cicurug
Kabupaten Bogor, sehingga populasi dalam penelitian ini sebanyak 200
orang.
2. Sample Penelitian
Menurut Pangestu dan Djarwanto, sampel adalah sebagian dari
populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap bisa
mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah
populasinya).75
73
Suryani dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi pada Penelitian
Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), Ed.I, Cet.I, hlm.
109. 74
Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif (Dilengkapi
dengan Contoh-contoh Aplikasi: Proposal Penelitian dan Laporannya), (Jakarta: Rajawali Pers,
2008), Ed.I,hlm.161. 75
Pangestu Subagyo dan Djarwanto,Statistik Induktif, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta,
2005), Ed.V, Cet.I, hlm.93.
44
Pada penelitian ini menggunakan teknik sampel probability
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel.76
Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus
Slovin sebagai berikut :
Dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
Pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir (umunya
digunakan 1% atau 0,01, 5% atau 0,05, dan 10% atau 0,1).77
Jumlah populasi keluarga buruh wanita pabrik Kampung Manggis
RW 03 tahun 2018 adalah 200 orang, dan presisi yang ditetapkan atau
tingkat signifikansi kesalahan adalah 10%, maka sampel dalam penelitian
ini sebanyak :
n 133,33
76
Edi Surpriyadi, SPSS+Amo, (Jakarta: In Media, 2014), hlm. 20. 77
Muhamad, Op.Cit., hlm. 180.
45
n 133 responden
Jadi sampel penelitian untuk populasi 200 orang dengan tingkat
kepercayaan 90% dan kesalahan 5% adalah 133 orang. Makin besar
tingkat kesalahan maka akan semakin kecil jumlah sampel yang
diperlukan, dan sebaliknya, makin kecil tingkat kesalahan, maka akan
semakin besar jumlah anggota sampel yang diperlukan sebagai data.
Berdasarkan rumus Slovin tersebut, maka penulis mengambil
sampel sebanyak 133 orang. Lalu penentuan ibu yang bekerja dengan
mempunyai anak usia 6-12 tahun dilakukan dengan prinsip random
sampling, yaitu sampel diambil secara acak tanpa memperhatikan
tingkatan yang ada di dalam populasi.78
D. Jenis Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah :
1. Data primer adalah data yang diolah sendiri oleh peneliti langsung dari
sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.79
Adapun data
primer dalam penelitian ini adalah Ibu yang bekerja sebagai buruh yang
memiliki anak berusia 6-12 tahun di Kampung Manggis RW 03 Desa
Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi.
2. Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi
yang bukan pengolahannya.80
Dalam rangka untuk melengkapi data yang akan penulis lakukan
sebagai sumber data pendukung yaitu segenap perangkat Desa Benda, dan
arsip atau dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian.
78
Edy Supriyadi, SPSS+Amos, (Jakarta: In Media, 2014), hlm. 20 79
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), Cet.I, hlm. 16. 80
Ibid, hlm. 16
46
E. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Syofian Siregar, pengumpulan data adalah suatu proses
pengumpulan data primer dan sekunder, dalam suatu penelitian.
Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting, karena data yang
dikumpulkan akan digunakan untuk pemecahan masalah yang sedang diteliti
atau untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.82
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara
melakukan :
1. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau
kolabolatornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan
dalam penelitian.83
Pengamatan dilakukan untuk pengambilan data wilayah termasuk
letak dan jumlah warga.
2. Kuesioner (Questioner)
Kuesioner atau angket sering disebut sebagai self administrated
questioner adalah teknik pengumpulan data dengan mengirim suatu daftar
pertanyaan kepada responden untuk diisi. Responden adalah orang yang
menerima daftar pertanyaan yang dikirimkan oleh peneliti, mengisi dan
mengirim kembali kepada peneliti.84
Tujuan menggunakan kuesioner atau angket dalam penelitian ini
yaitu untuk mendapatkan data kuantitatif sebagai penunjuk hasil
penelitian, dalam hal ini apakah ada pengaruh antara keluarga buruh
wanita pabrik dengan pendidikan akhlak anak di Kampung Manggis RW
03. Teknik penyusunan angket adalah menyusun kisi-kisi, pembuatan butir
soal dan membuat penilaian angket.
82
Ibid, hlm. 17. 83
W.Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Grasindo, 2010), Cet.VI. hlm.116. 84
Sukandarrumidi dan Haryanto, Dasar-Dasar Penulisan Proposal Penelitian,
(Yogyakarta:Gadjah MadaUniversity Press, 2014), Cet.II, hlm. 39.
47
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau
peristiwa pada waktu yang lalu.85
Salah satunya yaitu berupa data
kependudukan yang ada di Desa Benda dan yang ada pada ketua Rukun
Tetangga (RT).
F. Variabel Penelitian
Menurut Sudigdo Sastroasmoro dkk, mengemukakan bahwa variabel
merupakan karakteristik subjek penelitian yang berubah dari satu subjek ke
subjek lainnya. Terdapat 2 jenis variabel, yaitu :
1. Variabel Independen (variabel bebas)
Variabel independen merupakan variabel yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).86
Adapun variabel
independen dalam penelitian ini adalah keluarga buruh wanita pabrik.
2. Variabel dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat karena variabel bebas.87
Dan variabel dependennya adalah
pendidikan akhlak anak.
G. Instrumen Penelitian
1. Indikator Angket
Indikator digunakan untuk membuat instrumen keluarga buruh
wanita pabrik terhadap pendidikan akhlak anak. Adapun dimensi keluarga
buruh wanita pabrik terdiri dari peranan wanita buruh pabrik, konflik
peran ganda waniita buruh dan pola asuh wanita buruh. Sedangkan untuk
dimensi pendidikan akhlak anak terdiri dari ruang lingkup akhlak dan
metode pendidikan akhlak. Masing-masing dari dimensi tersebut
mempunyai indikator, yaitu sebagai berikut:
85
Ibid. Hlm. 123. 86
A.Aziz Alimul Hidayat, Metode Penelitian Keperawatan dan teknik Analisis Data,
(Jakarta: Salemba Medika, 2008), Cet.III, hlm.78. 87
Ibid, hlm.78.
48
Tabel 3. 2
Kisi-Kisi Instrumen Kuesioner
No. Variabel Dimensi Indikator Nomor Item
1. Pendidikan
Akhlak Anak
Ruang
Lingkup
Akhlak
1. Akhlak kepada
Allah
1,2,3,4
Akhlak kepada
Orangtua
5, 6, 7, 8, 9
Akhlak kepada Diri
Sendiri
10, 12,11,13
Akhlak terhadap
Sesama Manusia
14,15,16
Akhlak terhadap
Lingkungan
17, 18
Metode
Pendidikan
Akhlak
Keteladanan 19,20,21,22,23,
24,25
Pembiasaan 26, 28, 27
Nasihat 29,30, 31,32
Ganjaran 33,35,36,34,37
Hukuman 38,39,40
2.
Keluarga
Buruh
Wanita
Pabrik
Peranan
Wanita Buruh
dalam
Keluarga
Sebagai Perawat dan
Pelindung
41,42,43,44,45
Sebagai Pengarah 46,47,48,49
Sebagai Sumber
Informasi
50,51
Sebagai Pendorong dan
Penghibur
52,53,54,55
Sebagai Sumber
Peniruan
56, 57,58,59
Konflik Peran
Ganda Wanita
Pengasuhan Anak 60,61,62
Pekerjaan Rumah 63,64,65,66
49
Buruh Tanggga
Interaksi dengan
Keluarga
67,68
Pola Asuh
Wanita Buruh
Pola Asuh Otoriter 69,70,71
Pola Asuh Permisif 72,73,74,75
Pola Asuh Demokrasi 76,77,78,79,80
Total 80
Sumber data: primer, diolah pada 24 Oktober 2018
2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen yang baik untuk digunakan sebagai alat ukur harus
memenuhi persyaratan, maka instrumen keluarga buruh wanita pabrik dan
pendidikan akhlak anak diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui
dan mengukur validitas serta reliabilitasnya. Uji validitas dan reliabilitas
ini diujikan kepada 30 responden.
a. Uji Validitas
Menurut Sugiyono dalam buku karangan Iskandar mengatakan
“instrumen yang valid adalah instrumen yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur.87
Uji validitas menggunakan rumus Pearson Product Moment,
yaitu:
keterangan :
rhitung = koefisien korelasi
∑X = jumlah skor item
87
Iskandar, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial, (Jakarta: Referensi, 2013), Cet.V,
hlm.96-97.
n(∑XY) – (∑X) . (∑Y)
√{n.∑X² - (∑X)²}.{n.∑Y² - (∑Y²}
rhitung =
50
∑Y = jumlah skor total (item)
n = jumlah responden88
Dalam penelitian ini uji validitas diujikan kepada 30 responden
dengan taraf signifikansi 5%. Peneliti menggunakan rumus df = n-2,
jadi 30-2 = 28 dan didapati nilai 0,361 sebagai r tabel. Untuk
mengetahui apakah instrumen tersebut valid atau tidak maka r hitung
dibandingkan dengan r tabel dengan kriteria, jika r hitung > r tabel
maka instrumen dikatakan valid, sedangkan jika r hitung < r tabel maka
instrumen dikatakan tidak valid. Berikut ini merupakan hasil uji
validitas:
Tabel 3. 3
Hasil Uji Validitas Instrumen Pendidikan Akhlak Anak
Butir Instrumen Keterangan
1,2,4,6,8,9,10,12,16,17,18,19,20,21,30,33,34,36,
38,42,43,44,45,46,47,48,51,52,53,54,55,56,57,58
,59,60,61,62,63,65,66,69
Valid
3,5,7,11,13,14,15,22,23,24,25,26,27,28,29,31,32,
35, 37,39,40,41,49,50,64,67,68,70 Tidak Valid
Sumber data: primer, diolah pada 24 Oktober 2018
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa dari 70 instrumen
pendidikan akhlak anak yang valid adalah sebanyak 42 instrumen,
sedangkan 28 instrumen pendidikan akhlak anak tidak valid. Karena
ada 42 instrumen yang valid, maka uji validitas sebagai uji syarat
instrumen terpenuhi. Dengan demikian, 42 instrumen pendidikan
akhlak anak yang valid tersebut dapat dilanjutkan ke uji syarat
instrumen selanjutnya, yaitu uji reliabilitas.
88
Syofian Siregar, Op.Cit.,hlm.251-252.
51
Tabel 3. 4
Hasil Uji Validitas Instrumen Keluarga Buruh Wanita Pabrik
Butir Instrumen Keterangan
71,73,74,75,76,77,78,79,80,81,82,83,84,85,86,87
,88,89,90,92,93,94,95,96,101,102,107,108,109,
116,124,125,127,128,129,130,131,132,133,134,
135, 136,137,138,139
Valid
72, 91, 97, 98, 99, 100, 103, 104, 105, 106, 110,
111, 112, 113, 114, 115, 117, 118, 119, 120, 121,
122, 123, 126, 140
Tidak Valid
Sumber data: primer, diolah pada 24 Oktober 2018
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa instrumen keluarga
buruh wanita pabrik yang valid sebanyak 45 instrumen, sedangkan 25
lainnya tidak valid. Karena ada 45 instrumen valid, maka uji validitas
sebagai uji syarat instrumen terpenuhi. Dengan demikian, 45 instrumen
yang valid tersebut dapat dilanjutkan ke uji syarat instrumen
selanjutnya, yaitu uji reliabilitas.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Zuhriah bahwa “Reliabilitas adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau
dapat diandalkan”.89
Sedangkan menurut Sugiyono bahwa “instrumen
yang reliabilitas adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama”.90
Berdasarkan uraian diatas bahwa, reliabilitas adalah alat
pengukuran yang dapat dipercaya dan diandalkan apabila instrumen
89
Nurul Zuhriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori Aplikasi, (Jakarta :
PT Bumi Aksara, 2007), hlm.192. 90
Iskandar, Op.cit.,hlm.97.
52
yang digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan
menghasilkan data yang sama pula.91
Karena instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat
mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.
Dalam melakukan perhitungan Alpha, digunakan alat bantu IBM SPSS
Statistic 20 dengan menggunakan model Alpha. Sedangkan dalam
pengambilan keputusan reliabilitas, kuesioner atau angket dinyatakan
reliabel jika mempunyai nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari
0,6.
Tabel 3. 5
Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Pendidikan
Akhlak Anak
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,932 70
Sumber data: primer, diolah pada 24 Oktober 2018
Dari tabel hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa
instrumen pendidikan akhlak anak mendapat nilai Cronbach Alpha
sebesar 0,932. Karena nilainya lebih dari 0,6 maka instrumen
dinyatakan reliabel. Dengan demikian, instrumen tersebut memenuhi uji
syarat instrumen.
Tabel 3. 6
Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Keluarga Buruh
Wanita Pabrik
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,926 70
Sumber data: primer, diolah pada 24 Oktober 2018
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa instrumen keluarga
buruh wanita pabrik mendapat nilai Cronbach Alpha sebesar 0,926.
91
A.Aziz Alimul Hidayat, Op.Cit., hlm.100-101.
53
Karena nilainya lebih dari 0,6 maka instrumen dinyatakan reliabel.
Dengan demikian, instrumen tersebut memenuhi uji syarat instrumen.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah
angket atau kuesioner. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan
berupa angket checklist atau daftar ceklis yang merupakan daftar yang berisi
pernyataan atau pertanyaan yang akan diamati dan responden memberikan
jawaban dengan memberikan ceklis (√) sesuai dengan hasil yang diinginkan
atau peneliti yang memberikan tanda (√) sesuai dengan hasil pengamatan.
Untuk variabel keluarga buruh wanita pabrik terhadap pendidikan
akhlak anak menggunakan angket yang bersifat tertutup, yaitu jawaban yang
diberikan sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberikan
kesempatan memberikan jawaban lain. Adapun skala pengukurannya adalah
skala Likert dengan alternatif jawaban yang digunakan, yaitu:
SL = Selalu
SR = Sering
KD = Kadang-kadang
TP = Tidak Pernah
Tiap-tiap jawaban peneliti beri skor sebagai berikut:
Tabel 3. 7
Skor Jawaban Pernyataan Angket
Pernyataan Positif (+) Pernyataan Negatif (-)
Jawaban Skor Jawaban Skor
Selalu 4 Selalu 1
Sering 3 Sering 2
Kadang-kadang 2 Kadang-kadang 3
Tidak Pernah 1 Tidak Pernah 4
54
I. Teknik Analisis Data
Setelah data yang diperlukan terkumpul, langkah selanjutnya adalah
menganalisis. Untuk mengetahui tingkat keluarga buruh wanita pabrik dan
pendidikan akhlak anak di Kampung Manggis RW 03 Desa Benda
Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi dalam kehidupan sehari-hari,
peneliti menggunakan perhitungan sederhana dengan langkah-langkah :
1. Menentukan nilai harapan (NH), nilai ini dapat diketahui dengan
mengalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi
2. Menghitung nilai skor (NS), nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya
yang diperoleh dari hasil penelitian. Adapun cara perhitungannya dengan
menggunakan rumus mean yaitu:
=
Keterangan:
: Mean/nilai rata-rata
: jumlah skor pada setiap indikator
N : banyaknya responden
3. Menentukan kategori, yaitu dengan menggunakan rumus :
X 100%
Tabel 3. 8
Skala Keluarga Buruh Wanita Pabrik dan Pendidikan Akhlak Anak
No. Total Keterangan
1. > 80% Sangat Baik
2. 61% – 80 % Baik
3. 41 % – 60% Cukup
4. 21 % - 40% Tidak Baik
5. < 20 % Sangat Tidak Baik92
92
https://farelbae.wordpress.com/catatan-kuliah-ku/objek-dan-methode-penelitian-
statistik/, diakses pada 18 November 2018.
55
Kemudian setelah itu dilakukan uji prasyarat analisis, sedangkan
untuk mengetahui apakah keluarga buruh wanita pabrik memberikan
pengaruh terhadap pendidikan akhlak anak, maka dilakukan uji hipotesis.
1. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dilakukan untuk mengetahui apakah analisis
data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Dalam
penelitian ini, karena hipotesis yang hendak diuji adalah apakah keluarga
buruh wanita pabrik memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
pendidikan akhlak anak, maka uji analisis yang digunakan adalah uji
regresi linear sederhana sehingga uji prasyarat analisis yang harus
dilakukan adalah uji normalitas residual, uji homogenitas, uji linearitas
dan uji heteroskedastisitas.93
Uji prasyarat analisis terpenuhi jika residual berdistribusi normal,
kelompok data homogen, terdapat hubungan yang linear antara variabel X
dan variabel Y, serta tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model
regresi.
a. Uji Normalitas Residual
Uji normalitas residual yaitu pengujian tentang kenormalan
distribusi residual sebuah data. Data yang baik adalah data yang
mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tidak
melenceng ke kiri atau ke kanan.94
Metode yang digunakan untuk menguji normalitas data yaitu
metode Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai
Kolmogorov-Smirnov > 0,05 maka data residual terdistribusi normal,
sedangkan jika nilai Kolmogorov-Smirnov < 0,05 maka data residual
terdistribusi tidak normal.
93
Edy Supriyadi, Op.Cit.,hlm. 59. 94
Ibid, hlm. 59.
56
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
data sampel diperoleh dari populasi yang bervarians homogen ataukah
tidak.95
Uji homogenitas yang dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan rumus yang ada pada SPSS. (Analyze-Compare Means
dan One Way Anova). Dengan kriteria apabila menggunakan nilai
significancy, jika nilai significancy > 0,05 data bervarian homogen,
sedangkan apabila nilai significancy < 0,05 data dinyatakan data tidak
bervarian homogen.
c. Uji Linieritas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada
hubungan linear antara satu variabel dengan variabel lainnya.96
Uji ini
digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi Pearson atau
regresi linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for
Linearity pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan
mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Deviation for
Linearity) lebih dari 0,05.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas untuk mengetahui apakah varian
residual sama atau tidak pada semua pengamatan di dalam model
regresi. Pada regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan dua
metode, yaitu:
1) Metode grafik yaitu dengan melihat titik-titik pada grafik regresi
2) Metode Uji Glejser
95
R.Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM
SPSS Statistics 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), hlm. 132. 96
R.Gunawan Sudarmanto, Op.Cit.,hlm. 192.
57
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis ini dilakukan agar dapat mengetahui apakah
keluarga buruh wanita pabrik memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap pendidikan akhlak anak. Uji hipotesis dilakukan menggunakan
uji regresi dan uji t.
Kriteria pengujiannya adalah jika > maka variabel X
memberikna pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y, dan jika
< maka variabel X tidak memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap variabel Y. berikut ini adalah kriteria korelasi:
Tabel 3. 9
Indeks Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,800 – 1, 000 Sangat tinggi
0,600 – 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Cukup tinggi
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat rendah97
J. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik pasti ada dalam penelitian yang menggunakan
sampel, hipotesis statistik pada penelitian ini adalah:
: = o
: ≠ o
97
A.Aziz Alimul Hidayat, Op.Cit., hlm. 94.
58
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Daerah Penelitian
1. Kondisi Fisik Daerah Penelitian
a. Letak Geografis
Kampung Manggis RW 03 merupakan Kampung yang terletak
di Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi. Kampung
Manggis RW 03 mempunyai 5 RT, adapun batas wilayah Desa Benda
Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi adalah :
1) Sebelah Timur : Desa Nanggerang
2) Sebelah Utara : Desa Cigombong
3) Sebelah Barat : Desa Kutajaya
4) Sebelah selatan : Desa Tenjo Ayu98
Gambar 4. 1
Peta Kecamatan Cicurug
Sumber data: sekunder, diolah pada 02 Desember 2018
98
Wawancara Pribadi dengan Bapak Mardhani (Ketua RW 03) Cicurug, 21 Juli 2018
59
Sedangkan batas wilayah Kampung Manggis sebagai berikut:
1) Sebelah Timur : Kampung Bodogol
2) Sebelah Utara : Kampung Wates Jaya
3) Sebelah Barat : Kampung Benda Legok
4) Sebelah Selatan : Kampung Manggis Girang
Jarak dari Kampung Manggis RW 03 ke pusat Pemerintahan
Kecamatan sekitar 5,2 km dengan jarak tempuh bila menggunakan
kendaraan bermotor sekitar 23 menit. Sedangkan jarak ke kota
Sukabumi sekitar 39 km dengan lama jarak tempuh 1 jam 38 menit
dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Secara letak wilayahnya, Kampung Manggis RW 03 masuk ke
dalam Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Wilayah RW 03 Kampung Manggis Desa Benda terbilang cukup padat
penduduk, dikelilingi kawasan industri, beberapa kontrakan dan
perkebunan. Untuk menjangkau RW 03 Kampung Manggis ini sangat
mudah dengan menggunakan transportasi pribadi atau umum. Kondisi
jalan yang menghubungkan Kampung Manggis RW 03 dengan daerah
sekitarnya baik.99
Sumber mata pencaharian penduduk RW 03 bermacam-macam.
60% mata pencahariannya adalah buruh pabrik dan sisanya 40% ada
yang berprofesi sebagai petani, pedagang, tukang ojeg, menyewakan
kontrakan, pembantu rumah tangga, karyawan swasta dan guru. Selain
berprofesi yang telah disebutkan di atas, ada juga sebagian penduduk
yang mempunyai pekerjaan tambahan dengan membuka warung di
depan rumah mereka dengan memanfaatkan ruangan yang ada di rumah
mereka. Pekerjaan ini, biasanya dilakukan oleh ibu-ibu rumah
tangga.100
Kampung Manggis RW 03 merupakan Kampung yang
mayoritas penduduknya beragama Islam, ini tentunya penduduk
99
Wawancara, Op.Cit. 100
Ibid
60
Kampung Manggis RW 03 mempunyai kegiatan-kegiatan keagamaan.
Kegiatan-kegiatan keagamaan ini pada umumnya tidak jauh berbeda
dengan wilayah yang lainnya.
Adapun kegiatan keagamaan yang ada di RW 03 Kampung
Manggis, diantaranya adalah:
1) Pengajian bapak-bapak (ceramah agama) yang dilakukan di masjid
At-Taqwa setiap malam Senin, dimulai ba’da magrib hingga
menjelang isya.
2) Pengajian ibu-ibu (ceramah agama dan pengajian tahlil) yang
dilakukan setiap hari dari pukul 07.00-09.00 WIB. Untuk hari
Senin dilakukan dirumah kediaman Haji Isa (RT 03), hari selasa
diadakan di RT 01, hari Rabu dilakukan di RT 03, hari Kamis di
RT 05, hari Sabtu di RT 02 dan hari Minggu di adakan di Mushola
At-Taqwa
3) Pengajian remaja (ceramah dan mengaji Al-Qur’an) dilaksanakan
setiap hari ba’da magrib di Masjid At-Taqwa
4) Pengajian anak-anak (mengaji Al-Qur’an) yang dilaksanakan setiap
hari setelah shalat ashar, adapun tempatnya berbeda-beda
diantaranya di rumah Bapak H. Isa (RW 03), di rumah Ust. Badru,
dan di rumah Ustad Ade.101
Sedangkan untuk pendidikan formal yang ada di RW 03
Kampung Manggis ini terbilang lengkap dikarenakan dari Paud hingga
SMA ada disini, hanya saja Perguruan Tinggi yang belum ada.
Pendidikan formal ini di bawah naungan Yayasan At-Taqwa seperti
Paud, TK, SD, MTs., MA, Madrasah, dengan mendapatkan akreditasi
A, asrama putera dan puteri serta Pondok Pesantren Putera dan Puteri
Nurul Hidayah at-Taufiqy.102
101
Ibid 102
Ibid
61
b. Data Kependudukan
Berdasarkan hasil data dari Desa Benda tercatat jumlah
keseluruhan penduduk desa Benda sebanyak 15. 274 jiwa, laki-laki
sejumlah 7.779 jiwa dan perempuan 7.495 jiwa. Adapun pada tabel 4
disajikan jumlah penduduk Kampung Manggis RW 03 sebagai berikut:
Gambar 4. 2
Jumlah Penduduk Kampung Manggis RW 03
Bulan Juni 2018
Sumber data: sekunder, diolah pada 16 November 2018
Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa jumlah penduduk
Kampung Manggis RW 03 sebanyak 1.665 orang. Terdiri dari laki-laki
sebanyak 844 orang sedangkan perempuan sebanyak 821 orang. Maka
data dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk Kampung Manggis
RW 03 terbanyak berasal dari jenis kelamin laki-laki dengan jumlah
844 orang.103
103
Data Profil Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi 2018
62
Gambar 4. 3
Penduduk Menurut Kelompok Umur
Sumber data: sekunder, diolah pada 16 November 2018
Berdasarkan gambar di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa jumlah penduduk menurut kelompok umur di Kampung
Manggis RW 03 terbanyak adalah usia 30-34 tahun dengan jumlah
laki-laki sebanyak 84 orang dan perempuan sebanyak 80 orang.
Sedangkan jumlah paling sedikit untuk laki-laki berusia 60-64
tahun sebanyak 30 tahun dan perempuan berusia di atas 65 tahun
sebanyak 29 orang.
c. Pendidikan
Gambar 4. 4
Tingkat Pendidikan Penduduk Kampung Manggis RW 03
Sumber data: sekunder, diolah pada 16 November 2018
63
Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa tingkat
pendidikan penduduk Kampung Manggis RW 03 terdiri dari
Magister/S2 sebanyak 5 orang, S1 sebanyak 33 orang, DIII sebanyak
36 orang, DII sebanyak 19 orang, SLTA sebanyak 267 orang, SLTP
sebanyak 433 orang, SD sebanyak 442 orang, belum tamat SD
sebanyak 207 orang dan tidak atau belum sekolah sebanyak 223 orang.
Kesimpulannya adalah tingkat pendidikan penduduk Kampung
Manggis RW 03 terbanyak lulusan SD sebanyak 442 orang dengan
jumlah laki-laki sebanyak 122 orang dan perempuan 320 orang.104
2. Deskripsi Responden
Responden dalam penelitian ini adalah ibu buruh pabrik yang
memiliki anak usia 6-12 tahun yang bertempat tinggal di Kampung
Manggis RW 03. Jumlah responden yang di pilih sebanyak 133 orang
dengan karakteristik usia, pendidikan terakhir, usia anak, dan lama
bekerja.
a. Responden Berdasarkan Usia
Gambar 4. 5
Sumber data: primer, diolah pada 16 November 2018
104
Ibid
64
Dari gambar di atas diketahui bahwa 133 responden ibu buruh
pabrik Kampung Manggis RW 03 terdiri dari 38 orang atau 29%
adalah responden berusia 30 – 35 tahun, 63 orang atau 47% adalah
responden berusia 36 – 40 tahun, dan 32 orang atau 24% adalah
responden dengan usia 41 – 45 tahun. maka dapat disimpulkan bahwa
jumlah responden berdasarkan usia terbanyak pada usia 36-40 tahun
dengan persentase sebesar 47% atau sebanyak 63 orang.
b. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Gambar 4. 6
Sumber data: primer, diolah pada 16 November 2018
Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa sebanyak 133
responden ibu buruh pabrik di Kampung Manggis RW 03 terdiri dari
46 orang atau 35 % adalah responden yang berpendidikan terakhirnya
SD/MI, 59 orang atau 44 % responden yang berpendidikan terakhirnya
SMP/MTs., dan 28 atau 21% responden berpendidikan
SMA/SMK/MA. Maka dapat disimpulkan bahwa jumlah responden
terbanyak dengan pendidikan terakhir adalah lulusan SMP/MTs.
dengan jumlah 59 orang atau 44%.
65
c. Responden Berdasarkan Usia Anak
Gambar 4. 7
Sumber data: primer, diolah pada 16 November 2018
Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa sebanyak 133
responden ibu buruh pabrik di Kampung Manggis RW 03 sebanyak
35 orang dengan persentase 26 % mempunyai anak berusia 6 – 7
tahun, 40 orang dengan persentase 30 % mempunyai anak berusia 8 –
9 tahun, 34 orang dengan persentase 26 % mempunyai anak berusia 10
– 11 tahun dan 24 orang dengan persentase 18 % mempunyai anak
berusia 12 tahun. Kesimpulannya adalah responden terbanyak
memiliki anak berusia 8-9 tahun sebanyak 40 orang dengan persentase
30%.
d. Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Gambar 4. 8
Sumber data: primer, diolah pada 16 November 2018
66
Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 133
responden ibu buruh pabrik di Kampung Manggis RW 03 sebanyak 30
orang dengan persentase 23% lama bekerja kurang dari 1 tahun, 50
orang dengan persentase 38% lama bekerja 1 – 3 tahun, 35 orang
dengan persentase 26% lama bekerja 4 – 6 tahun dan 18 orang dengan
persentase 13 % lama bekerja lebih dari 6 tahun. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa responden terbanyak berdasarkan lama bekerja
adalah 1-3 bekerja dengan persentase 38% sebanyak 50 orang.
B. Deskripsi Data Penelitian
Jumlah responden dalan penelitian sebanyak 133 orang dengan 80 item
pertanyaan. Data kuantitatif diolah ke dalam tabel deskripsi frekuensi untuk
diinterpretasikan sesuai kenyataan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah maka di peroleh data
responden sebagai berikut:
1. Variabel Y (Pendidikan Akhlak Anak)
Data mengenai pendidikan akhlak anak yang menjadi variabel Y
merupakan data yang diperoleh langsung dari pengisian angket penelitian
yang disebarkan dengan 40 pertanyaan.
a. Ruang Lingkup Akhlak
Tabel 4. 1
Respon terhadap Akhlak kepada Allah
No. Pernyataan
1 Mengajarkan anak memohon perlindungan hanya kepada Allah
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 26 19,55 %
Sering 61 45,86 %
Kadang-kadang 46 34,59%
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
Sumber data: primer, diolah pada 11 Januari 2019
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 45,86 % responden
menjawab sering dan 34,59% menjawab kadang-kadang. Hampir
67
seluruhnya responden menjawab sering mengajarkan anak memohon
perlindungan hanya kepada Allah
Tabel 4. 2
Respon terhadap Akhlak kepada Allah
No. Pernyataan
2 Mengingatkan anak bahwa Allah melihat semua perbuatan kita
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 35 26,32 %
Sering 61 45,86 %
Kadang-kadang 37 27,82 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
3 Mengajarkan anak untuk selalu berdoa kepada Allah
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 42 31,58 %
Sering 50 37,59 %
Kadang-kadang 31 23,31 %
Tidak Pernah 10 7,52 %
Jumlah 133 100 %
4 Membiasakan anak membaca basmalah sebelum melakukan
perbuatan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 32 24,06 %
Sering 65 48,87 %
Kadang-kadang 28 21,05 %
Tidak Pernah 8 6,02 %
Jumlah 133 100 %
Sumber data: primer, diolah pada 11 Januari 2019
Sebanyak 45,86 % responden menjawab sering dan 27,82 %
menjawab kadang-kadang untuk pernyataan mengingatkan anak bahwa
Allah melihat semua perbuatan kita. 37,59 % responden menjawab sering
dan 31,58 % responden menjawab selalu untuk pernyataan mengajarkan
anak untuk selalu berdoa kepada Allah. 48,87 % responden menjawab
sering dan 24,06 % responden menjawab selalu untuk pernyataan
membiasakan anak membaca basmalah sebelum melakukan perbuatan
68
Tabel 4. 3
Respon terhadap Akhlak kepada Orang tua
No. Pernyataan
1 Membiasakan anak berbicara halus kepada orang tua
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 51 38, 35 %
Sering 46 34,59 %
Kadang-kadang 26 19,55 %
Tidak Pernah 10 7,52 %
Jumlah 133 100 %
2 Mengajarkan anak untuk tidak mencela orang tua, apabila
melakukan sesuatu yang aneh
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 42 31,58 %
Sering 71 53,38 %
Kadang-kadang 18 13,53 %
Tidak Pernah 2 1,50 %
Jumlah 133 100 %
3 Membiasakan anak mendoakan orang tua yang masih hidup atau
sudah meninggal
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 45 33,83 %
Sering 51 38,35 %
Kadang-kadang 29 21,80 %
Tidak Pernah 8 6,02 %
Jumlah 133 100 %
4 Mengajarkan anak agar tidak mengambil barang milik orang tua
tanpa izin
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 46 34,59 %
Sering 48 36,09 %
Kadang-kadang 39 29,32 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
5 Membiasakan anak pamit terlebih dahulu ketika keluar rumah
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 30 22,56 %
Sering 53 39,85 %
Kadang-kadang 47 35,34 %
Tidak Pernah 3 2,26 %
Jumlah 133 100 %
Sumber data: primer, diolah pada 11 Januari 2019
69
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 34,59 % responden
menjawab sering dan 38,35 % menjawab selalu untuk pernyataan
membiasakan anak berbicara halus kepada orang tua.
Tabel 4. 4
Respon terhadap Akhlak kepada Diri Sendiri
No. Pernyataan
1 Melatih anak untuk mengembalikan uang kembalian yang lebih
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 42 31,58 %
Sering 60 45,11 %
Kadang-kadang 31 23,31 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
2 Mengajarkan anak bersikap pantang menyerah ketika
menghadapi kegagalan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 26 19,55 %
Sering 61 45,86 %
Kadang-kadang 46 34,59 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
3 Membiasakan anak untuk jujur disetiap perbuatan dan perkataan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 27 20,30 %
Sering 66 49,62 %
Kadang-kadang 40 30,08 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
4 Mengajarkan anak untuk berikhtiar dan disertai doa kepada Allah
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 39 29,32 %
Sering 54 40,60 %
Kadang-kadang 40 30,08 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
Sumber data: primer, diolah pada 11 Januari 2019
70
Dari tabel diatas, diketahui 45,11 % responden menjawab sering
dan 31,58 % responden menjawab kadang-kadang untuk pernyataan
melatih anak untuk mengembalikan uang kembalian yang lebih. Hal ini
menunjukkan bahwa responden menjunjung tinggi arti kejujuran
sehingga responden tanamkan kepada anak sejak dini dengan melatih
hal-hal kecil yang tanpa disadari dalam kehidupan sehari-hari sehingga
kelak anak terbiasa dengan bersikap jujur.
Tabel 4. 5
Respon terhadap Akhlak kepada Sesama Manusia
No. Pernyataan
1 Membiasakan anak membagi makanannya kepada teman
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 28 21,05 %
Sering 64 48,12 %
Kadang-kadang 41 30,83 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
2 Mengajarkan anak mendamaikan temannya yang bertengkar
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 36 27,07 %
Sering 59 44,36 %
Kadang-kadang 38 28,57 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
3 Membiasakan anak untuk menghormati pendapat oranglain
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 53 39,85 %
Sering 50 37,59 %
Kadang-kadang 30 22,56 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
Sumber data: primer, diolah pada 11 Januari 2019
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa 37,59 %
responden menjawab sering dan 39,85 % menjawab selalu untuk
71
pernyataan membiasakan anak untuk menghormati pendapat oranglain.
Hal ini diduga bahwa responden mengetahui akan pentingnya toleransi
dan saling menghargai satu sama lain sehingga tetap terjalin tali
persaudaraan yang erat meskipun terjadi perbedaan pendapat.
Tabel 4. 6
Respon terhadap Akhlak kepada Lingkungan
No. Pernyataan
1 Mengajarkan anak untuk tidak menjadikan binatang sebagai
mainan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 46 34,59 %
Sering 50 37,59 %
Kadang-kadang 37 27,82 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
2 Mengajarkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 39 29,32 %
Sering 63 47,37 %
Kadang-kadang 31 23,31 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
Sumber data: primer, diolah pada 11 Januari 2019
Berdasarkan tabel di atas, 34,59 % responden menjawab selalu
dan 37,59 % menjawab sering untuk pernyataan mengajarkan anak untuk
tidak menjadikan binatang sebagai mainan. Hal ini diduga bahwa
mayoritas responden mengetahui bahwa semboyan kebersihan
merupakan sebagian dari iman diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari. Maka dari itu, responden mengetahui pentingnya kebersihan
lingkungan sehingga ia ajarkan kepada anak-anaknya.
72
b. Metode Pendidikan Akhlak
Tabel 4. 7
Respon terhadap Metode Keteladanan
No. Pernyataan
1 Saya memberikan rasa kasih sayang dalam mendidik anak
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 55 41,35 %
Sering 52 39,10 %
Kadang-kadang 26 19,55 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
2 Saya melakukan ibadah shalat 5 waktu dalam sehari
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 36 27,07 %
Sering 64 48,12 %
Kadang-kadang 28 21,05 %
Tidak Pernah 5 3,76 %
Jumlah 133 100 %
3 Ketika adzan berkumandang, saya bergegas untuk berwudlu
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 41 30,83 %
Sering 56 42,11 %
Kadang-kadang 34 25,56 %
Tidak Pernah 2 1,50 %
Jumlah 133 100 %
4 Saya memberikan rezeki yang halal dan toyyib kepada anak
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 27 20,30%
Sering 60 45,11 %
Kadang-kadang 43 32,33 %
Tidak Pernah 3 2,26 %
Jumlah 133 100 %
5 Saya membiasakan membaca Al-Qur’an setiap hari
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 49 36,84 %
Sering 54 40,60 %
Kadang-kadang 30 22,56 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
6 Usai shalat, saya berdo’a dan berdzikir terlebih dahulu
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 50 37,59 %
Sering 55 41,35 %
73
Kadang-kadang 28 21,05 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
7 Ketika berbicara, saya menggunakan bahasa yang baik dan sopan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 37 28,03 %
Sering 58 43,94 %
Kadang-kadang 37 28,03 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
Sumber data: primer, diolah pada 11 Januari 2019
Berdasarkan tabel jawaban di atas, diketahui persentase terbesar
dengan jawaban selalu sebesar 41,35 % untuk pernyataan saya
memberikan rasa kasih sayang dalam mendidik anak. Hal ini diduga
bahwa meskipun responden sibuk untuk bekerja namun responden tetap
memberikan perhatian dan kasih sayangnya kepada anak
Tabel 4. 8
Respon terhadap Metode Pembiasaan
No. Pernyataan
1 Membiasakan anak shalat 5 waktu apabila sudah berusia 7 tahun
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 20 15,04 %
Sering 68 51,13 %
Kadang-kadang 40 30,08 %
Tidak Pernah 5 3,76 %
Jumlah 133 100 %
2 Membiasakan anak berpuasa ketika bulan Ramadhan tiba
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 47 35,34 %
Sering 53 39,85 %
Kadang-kadang 33 24,81 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
3 Membiasakan anak membaca Al-Qur’an sekali dalam sehari
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 37 27,82 %
Sering 68 51,13 %
Kadang-kadang 27 20,30 %
Tidak Pernah 1 0,75 %
Jumlah 133 100 %
Sumber data: primer, diolah pada 11 Januari 2019
74
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa 35,34 % responden
menjawab sering untuk pernyataan membiasakan anak berpuasa ketika
bulan Ramadhan tiba. Hal ini diduga bahwa responden mengetahui
keutamaan dan wajibnya puasa di bulan Ramadhan, terlebih ketika anak
dididik sejak dini untuk terbiasa berpuasa.
Tabel 4. 9
Respon terhadap Metode Nasihat
No. Pernyataan
1 Menasehati anak jika ia mencela orang lain
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 51 38,35 %
Sering 50 37,59 %
Kadang-kadang 31 23,31 %
Tidak Pernah 1 0,75 %
Jumlah 133 100 %
2 Memberikan peringatan kepada anak ketika melakukan hal yang
tidak wajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 40 30,08 %
Sering 56 42, 11 %
Kadang-kadang 37 27,82 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
3 Ketika anak tidak mau berbuat baik, saya berdiskusi dengannya
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 26 19,55 %
Sering 61 45,86 %
Kadang-kadang 46 34,59 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
4 Memberikan arahan saat anak tidak memahami akhlak baik dan
buruk
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 50 37,59 %
Sering 55 41,35 %
Kadang-kadang 26 19,55 %
Tidak Pernah 2 1,50 %
Jumlah 133 100 %
Sumber data: primer, diolah pada 11 Januari 2019
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa responden menjawab
selalu sebanyak 50 orang dengan persentase 37,59 % untuk pernyataan
75
memberikan arahan saat anak tidak memahami akhlak baik dan buruk.
Hal ini diduga bahwa responden menginginkan anaknya bisa memahami
perbedaan yang haq dan yang batil serta akhlak yang baik dan buruk.
Tabel 4. 10
Respon terhadap Metode Ganjaran
No. Pernyataan
1 Saya merangkul dan memeluk anak saat ia merasa bahagia
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 51 38,35 %
Sering 51 38,35 %
Kadang-kadang 31 23,31 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
2 Memberikan uang lebih jika anak mematuhi peraturan keluarga
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 37 27,82 %
Sering 59 44,36 %
Kadang-kadang 37 27,82 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
3 Saya mengacungi jempol dan memberikan senyuman ketika anak
berbuat kebaikan kepada orang lain
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 48 36,09 %
Sering 53 39,85 %
Kadang-kadang 28 21,05 %
Tidak Pernah 4 3,01 %
Jumlah 133 100 %
4 Memberikan pujian untuk setiap usaha anak yang baik
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 61 45,86 %
Sering 50 37,59 %
Kadang-kadang 21 15,79 %
Tidak Pernah 1 0,75 %
Jumlah 133 100 %
5 Memberikan sesuatu yang disukai anak bila ia berbuat kebaikan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 31 23,31 %
Sering 65 48,87 %
Kadang-kadang 36 27,07 %
Tidak Pernah 1 0,75 %
Jumlah 133 100 %
76
Sumber data: primer, diolah pada 11 Januari 2019
Dari tabel di atas, diketahui bahwa 45,86% responden
menjawab selalu dengan jumlah 61 orang untuk pernyataan memberikan
pujian untuk setiap usaha anak yang baik. Hal ini diduga bahwa bentuk
kasih sayang yang dilakukan oleh responden adalah dengan memberikan
sebuah pujian agar anak termotivasi untuk melakukan hal yang baik.
Tabel 4. 11
Respon terhadap Metode Hukuman
No. Pernyataan
1 Memberikan teguran dan bimbingan ketika anak berperilaku
tidak sopan kepada orang lain
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 27 20,30 %
Sering 60 45,11 %
Kadang-kadang 43 32,33 %
Tidak Pernah 3 2,26 %
Jumlah 133 100 %
2 Memberikan isyarat anggota badan ketika anak berbuat sesuatu
yang tidak benar
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 60 45,11 %
Sering 50 37,59 %
Kadang-kadang 20 15,04 %
Tidak Pernah 3 2,26 %
Jumlah 133 100 %
3 Mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu ketika anak berbuat
kesalahan sebelum diberikan hukuman
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 51 38,35 %
Sering 50 37,59 %
Kadang-kadang 31 23,31 %
Tidak Pernah 1 0,75 %
Jumlah 133 100 %
Sumber data: primer, diolah pada 11 Januari 2019
Berdasarkan data di atas, 60 responden menjawab selalu dengan
persentase 45,11 % untuk pernyataan memberikan isyarat anggota badan
ketika anak berbuat sesuatu yang tidak benar. hal ini diduga bahwa
apabila anak melakukan kesalaha, maka responden seperti
menggelengkan kepala sebagai tanda agar tidak melakukan perbuatan itu.
77
Tabel 4. 12
Skala Pendidikan Akhlak Anak Berdasarkan Indikator
Dimensi Indikator NH NS
Ket.
Ruang
Lingkup
Akhlak
Akhlak kepada
Allah 4x4=16 1553:133
= 11,68
x 100%
= 73 %
Baik
Akhlak kepada
Orangtua 5x4=20 2004:133
= 15,07
x 100%
= 75,35 % Baik
Akhlak kepada
Diri Sendiri 4x4=16 1573:133
= 11,82
x 100%
= 73,86 % Baik
Akhlak kepada
Sesama
Manusia
3x4=12 1205:133
= 9,06
x 100%
=75,5 % Baik
Akhlak kepada
Lingkungan 2x4=8 815:133 =
6,13
x 100% =
76,63 % Baik
Metode
Pendidikan
Akhlak
Metode
Keteladanan 7x4=28 2839:133
= 21,35
x 100%
= 76,25 % Baik
Metode
Pembiasaan 3x4=12 1189 : 133
= 8,94
x 100% =
74,5 % Baik
Metode
Nasihat 4x4=16 1617 : 133
= 12,16
x 100%
= 76 % Baik
Metode
Ganjaran 5x4=20 2058 : 133
= 15,47
x 100%
= 77,35 % Baik
Metode
Hukuman 3x4=12 1227 : 133
= 9,23
x 100% =
76,92 % Baik
Total 160 120,91 x 100%
= 75,57 % Baik
Sumber data: primer, diolah pada 16 November 2018
Dari hasil di atas menunjukkan bahwa variabel pendidikan
akhlak anak di Kampung Manggis RW 03 sebesar 75,57%
dikategorikan baik. Dengan metode pendidikan akhlak anak yang
selalu digunakan oleh responden adalah metode ganjaran yaitu salah
satunya memberikan pujian terhadap setiap hal positif yang dilakukan
oleh anak
78
2. Variabel X (Keluarga Buruh Wanita Pabrik)
Data mengenai keluarga buruh wanita pabrik yang menjadi
variabel X merupakan data yang diperoleh langsung dari pengisian angket
penelitian yang disebarkan dengan 40 pertanyaan.
a. Peran Wanita Buruh Dalam Keluarga
Tabel 4. 13
Respon terhadap Peran Wanita Buruh Pabrik
No. Pernyataan
1 Menjauhkan anak dari hal yang membahayakan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 32 24,06 %
Sering 65 48,87 %
Kadang-kadang 35 26,32 %
Tidak Pernah 1 0,75 %
Jumlah 133 100 %
2 Memilihkan program televisi yang lebih mendidik untuk anak
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 29 21,80 %
Sering 68 51,13 %
Kadang-kadang 32 24,06 %
Tidak Pernah 4 3,01%
Jumlah 133 100 %
3 Menyiapkan makanan untuk keluarga sebelum bekerja
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 63 47,37 %
Sering 45 33,83 %
Kadang-kadang 25 18,80 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
4 Melatih anak untuk merawat kebersihan diri
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 60 45,11 %
Sering 49 36,84 %
Kadang-kadang 24 18,05 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
5 Membawa anggota keluarga yang sakit ke dokter
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 44 33,08 %
Sering 55 41,35 %
Kadang-kadang 34 25,56 %
79
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
6 Membekali anak dengan keterampilan yang harus dimiliki
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 58 43,61 %
Sering 52 39,10 %
Kadang-kadang 23 17,29 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
7 Membantu anak memecahkan masalah yang ia hadapi
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 56 42,11 %
Sering 44 33,08 %
Kadang-kadang 29 21,80 %
Tidak Pernah 4 3,01 %
Jumlah 133 100 %
8 Berdiskusi menentukan masa depan dengan anak
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 64 48,12 %
Sering 46 34,59 %
Kadang-kadang 23 17,29 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
9 Mengarahkan anak untuk membagi waktu dengan baik
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 61 45,86 %
Sering 48 36,09 %
Kadang-kadang 22 16,64 %
Tidak Pernah 2 1,50 %
Jumlah 133 100 %
10 Memberikan anak pengetahuan yang seluas-luasnya
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 58 43,61 %
Sering 43 32,33 %
Kadang-kadang 32 24,06 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
11 Memfasilitasi buku bacaan yang sesuai untuk anak
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 57 42,86 %
Sering 57 42,86 %
Kadang-kadang 18 13,53 %
Tidak Pernah 1 0,75 %
Jumlah 133 100 %
80
12 Mendukung anak mewujudkan cita-citanya
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 34 25,56 %
Sering 52 39,10 %
Kadang-kadang 41 30,83 %
Tidak Pernah 6 4,51 %
Jumlah 133 100 %
13 Mendukung setiap aktivitas positif anak
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 55 41,35 %
Sering 45 33,83 %
Kadang-kadang 31 23,31 %
Tidak Pernah 2 1,50 %
Jumlah 133 100 %
14 Membuat anak senang terhadap hal yang bermanfaat
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 48 36,09 %
Sering 51 38,35 %
Kadang-kadang 32 24,06 %
Tidak Pernah 2 1,50 %
Jumlah 133 100 %
15 Menghibur anak dikala menemui kegagalan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 44 33,08 %
Sering 46 34,59 %
Kadang-kadang 39 29,32 %
Tidak Pernah 4 3,01 %
Jumlah 133 100 %
16 Ketika berbicara tidak membohongi anak
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 47 35,34 %
Sering 57 42,86 %
Kadang-kadang 25 18,80 %
Tidak Pernah 4 3,01%
Jumlah 133 100 %
17 Menghadapi perilaku anak dengan tenang ketika ia berbuat nakal
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 43 32,33 %
Sering 52 39,10 %
Kadang-kadang 35 26,32 %
Tidak Pernah 3 2,26 %
Jumlah 133 100 %
18 Membentuk anak menjadi individu yang percaya diri
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
81
Selalu 29 21,80 %
Sering 65 48,87 %
Kadang-kadang 34 25,56 %
Tidak Pernah 5 3,76 %
Jumlah 133 100 %
Sumber data: primer, diolah pada 11 Januari 2019
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa 64 responden
menjawab selalu dengan persentase 48,12 % untuk pernyataan berdiskusi
menentukan masa depan dengan anak.
b. Konflik Peran Ganda Wanita Buruh
Tabel 4. 14
Respon terhadap Pengasuhan Anak
No. Pernyataan
1 Saya sendiri mendidik anak tanpa bantuan orang lain
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 33 24,81 %
Sering 55 41,35 %
Kadang-kadang 41 30,83 %
Tidak Pernah 4 3,01 %
Jumlah 133 100 %
2 Menyiapkan keperluan anak untuk sekolah
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 51 38,35 %
Sering 59 44,36 %
Kadang-kadang 22 16,54 %
Tidak Pernah 1 0,75 %
Jumlah 133 100 %
3 Berdiskusi dnegan suami mengenai anak dan pekerjaan rumah
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 52 39,10 %
Sering 53 39,85 %
Kadang-kadang 28 21,05 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
4 Merasa kelelahan apabila mendidik anak sendirian
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 31 23,31 %
Sering 62 46,62 %
Kadang-kadang 40 30,08 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
82
Sumber data: primer, diolah pada 11 Januari 2019
Dari tabel di atas, persentase sebesar 38,35 % responden
menjawab sering untuk pernyataan menyiapkan keperluan anak untuk
sekolah. Hal ini diduga karena waktu responden antara mengatur
keperluan rumah, anak dan bekerja sangat menyita waktu.
Tabel 4. 15
Respon terhadap Pekerjaan Rumah Tangga
No. Pernyataan
1 Memanage kebutuhan rumah tangga dengan baik
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 43 32,33 %
Sering 61 45,86 %
Kadang-kadang 26 19,55 %
Tidak Pernah 3 2,26 %
Jumlah 133 100 %
2 Menyesuaikan jadwal mengerjakan pekerjaan rumah tangga
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 41 30,83 %
Sering 65 48,87 %
Kadang-kadang 27 20,30 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
3 Suami ikut membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 40 30,08 %
Sering 65 48,87 %
Kadang-kadang 27 20,30 %
Tidak Pernah 1 0,75 %
Jumlah 133 100 %
4 Pekerjaan rumah tangga dikerjakan orang tua dengan
memberikan upah
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 30 22,56 %
Sering 60 45,11 %
Kadang-kadang 42 31,58 %
Tidak Pernah 1 0,75 %
Jumlah 133 100 %
83
Sumber data: primer, diolah pada 11 Januari 2019
Dari data di atas, diketahui bahwa 43 responden menjawab
selalu dengan persentase 32,33 % dan 61 responden menjawab sering
dengan persentase 45,86 % untuk pernyataan memanage kebutuhan
rumah tangga dengan baik.
Tabel 4. 16
Respon terhadap Interaksi dengan Keluarga
No. Pernyataan
1 Berdiskusi tentang permasalahan yang dialami anak
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 36 27,07 %
Sering 49 36,84 %
Kadang-kadang 47 35,34 %
Tidak Pernah 1 0,75 %
Jumlah 133 100 %
2 Bercanda dan bercengkrama dengan anak di hari libur
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 40 30,08 %
Sering 40 30,08 %
Kadang-kadang 42 31,58 %
Tidak Pernah 11 8,27 %
Jumlah 133 100 %
Sumber data: primer, diolah pada 11 Januari 2019
Data di atas, menunjukkan 27,07 % dengan 36 responden
menjawab selalu dan 36,84 % dengan 49 responden menjawab sering
untuk pernyataan berdiskusi tentang permasalahan yang dialami anak,
sedangkan 30,08 % dengan masing-masing 40 responden menjawab
selalu dan sering untuk pernyataan bercanda dan bercengkrama dengan
anak di hari libur.
84
c. Pola Asuh Wanita Buruh
Tabel 4. 17
Respon terhadap Pola Asuh Otoriter
No. Pernyataan
1 Saya memukul anak apabila melakukan kesalahan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 35 26,32 %
Sering 61 45,86 %
Kadang-kadang 35 26,32 %
Tidak Pernah 2 1,50 %
Jumlah 133 100 %
2 Memarahi anak dimana dan kapan saja tanpa memperhatikan
situasi dan kondisi
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 45 33,83 %
Sering 54 40,60 %
Kadang-kadang 34 25,56 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
3 Meminta tolong kepada anak dengan nada mengancam
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 43 32,33 %
Sering 54 40,60 %
Kadang-kadang 32 24,06 %
Tidak Pernah 4 3,01 %
Jumlah 133 100 %
Sumber data: primer, diolah pada 11 Januari 2019
Dari tabel di atas, diketahui bahwa45 responden menjawab
selalu dengan persentase 33,83 % dan 54 responden menjawab sering
dengan persentase 40,60 % untuk pernyataan memarahi anak dimana dan
kapan saja tanpa memperhatikan situasi dan kondisi. Hal ini diduga
karena responden tidak bisa mengontrol diri sendiri dan kurang
mengetahui dampak buruk bagi anak apabila hal itu dilakukan oleh
responden.
85
Tabel 4. 18
Respon terhadap Pola Asuh Permisif
No. Pernyataan
1 Memberikan kebebasan dalam bergaul tanpa mengawasi apa
yang anak lakukan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 48 36,09 %
Sering 54 40,60 %
Kadang-kadang 31 23,31 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
2 Jarang memberikan arahan dan bimbingan kepada anak
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 37 27,82 %
Sering 53 39,85 %
Kadang-kadang 43 32,33 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
3 Tidak peka terhadap masalah yang sedang dihadapi anak
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 27 20,30 %
Sering 67 50,38 %
Kadang-kadang 32 24,06 %
Tidak Pernah 7 5,26 %
Jumlah 133 100 %
4 Bersikap pasif dan masa bodoh terhadap anak
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 19 14,29 %
Sering 68 51,13 %
Kadang-kadang 40 30,08 %
Tidak Pernah 6 4,51 %
Jumlah 133 100 %
Sumber data: primer, diolah pada 11 Januari 2019
Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa 36,09 % responden
menjawab selalu dan 40,60 % responden menjawab sering untuk
pernyataan memberikan kebebasan dalam bergaul tanpa mengawasi apa
yang anak lakukan. Hal ini diduga bahwa responden yang terlalu sibuk
dalam bekerja sehingga tidak ada waktu untuk mengawasi anak dalam
bergaul.
86
Tabel 4. 19
Respon terhadap Pola Asuh Demokratis
No. Pernyataan
1 Memperhatikan dan memilih teman yang baik untuk anak
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 31 23,31 %
Sering 52 39,10 %
Kadang-kadang 50 37,59 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
2 Mengikutsertakan anak dalam musyawarah ketika mengambil
keputusan besar mengenai anak
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 26 19,55 %
Sering 61 45,86 %
Kadang-kadang 46 34,59 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
3 Memberikan support kepada anak saat melakukan tindakan yang
positif
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 43 32,33 %
Sering 59 44,36 %
Kadang-kadang 31 23,31 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
4 Membantu anak dalam mengembangkan bakat yang dimiliki
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 39 29,32 %
Sering 63 47,37 %
Kadang-kadang 31 23,31 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
5 Menghukum anak dnegan hal yang sifatnya membangun
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
Selalu 38 28,57 %
Sering 56 42,11 %
Kadang-kadang 39 29,32 %
Tidak Pernah - -
Jumlah 133 100 %
Sumber data: primer, diolah pada 11 Januari 2019
Diketahui bahwa 32,33 % menjawab selalu untuk pernyataan
memberikan support kepada anak saat melakukan tindakan yang positif.
87
Tabel 4. 20
Skala Keluarga Buruh Wanita Pabrik Berdasarkan Indikator
Dimensi Indikator NH NS
Ket.
Peranan
Wanita
Buruh
Pabrik
Sebagai Perawat
dan Pelindung 5x4=20 1654 : 133
= 12,44
x 100%
= 62,2 %
Baik
Sebagai
Pengarah 4x4=16 1701 : 133
= 12,79
x 100%
= 79,9 % Baik
Sebagai Sumber
Informasi 2x4=8 859 : 133
= 6,6
x 100% =
80,7 %
Sangat
Baik
Sebagai
Pendorong dan
Penghibur
4x4=16 1646 : 133
= 12,4
x 100%
=77,4 % Baik
Sebagai Sumber
Peniruan 4x4=16 1594 : 133
= 11,99
x 100%
= 74,9 % Baik
Konflik
Ganda
Peran
Wanita
Buruh
Pengasuhan
Anak 4x4=16 1622 : 133
= 12,2
x 100% =
76,3 % Baik
Pekerjaan
Rumah Tangga 4x4=16 1618 : 133
= 12,2
x 100% =
76,3 %
Baik
Interaksi dengan
Keluarga 2x4=8 761 : 133
= 5,72
x 100% =
71,5 %
Baik
Pola
Asuh
Wanita
Buruh
Pola Asuh
Otoriter 3x4=12 1207 : 133
= 9,08
x 100% =
75,7 %
Baik
Pola Asuh
Permisif 4x4=16 1555 : 133
=11,69
x 100%
= 73 %
Baik
Pola Asuh
Demokratis 5x4=20 1975 : 133
= 14,85
x 100%
= 74,3 %
Baik
Total 164 121,96 x 100%
= 74,4 %
Baik
Sumber data: primer, diolah pada 17 November 2018
Dilihat dari total nilai setiap indikator yang ada, maka dapat
disimpulkan bahwa keluarga buruh wanita pabrik di Kampung Manggis
88
RW 03 Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi memiliki
kategori keluarga yang baik.
C. Karakteristik Variabel
Karakteristik variabel dalam penelitian ini adalah uji validitas dan
reliabilitas dari data angket yang telah dibagikan kepada responden sejumlah
133 orang.
1. Uji Validitas
Untuk mengetahui tingkat validitas dari suatu data dapat dilihat
dari nilai r tabel dan r hitungnya. Jika r hitung > r tabel, data penelitian itu
dapat dikatakan valid. Sedangkan jika r hitung < r tabel, data penelitian itu
dapat dikatakan tidak valid. Adapun rumus untuk mencari r tabel adalah df
= n-2. Standar kemaknaan r tabel yang diambil oleh penulis yakni 5%,
maka diketahui dari sampel penelitian ini adalah df = 133-2 = 131 dan
didapati nilai 0,1703 sebagai r tabel dengan jumlah soal sebanyak 80
pernyataan.
Hasil uji validitas yang telah dihitung melalui aplikasi SPSS 20
oleh penulis dapat disajikan sebagai berikut :
Tabel 4. 21
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
No. r
hitung r tabel Ket. No.
r
hitung r tabel Ket.
1. 0,5140 0,1703 Valid 41. 0,1921 0,1703 Valid
2. 0,3524 0,1703 Valid 42. 0,2536 0,1703 Valid
3. 0,4338 0,1703 Valid 43. 0,3327 0,1703 Valid
4. 0,2586 0,1703 Valid 44. 0,3725 0,1703 Valid
5. 0,3145 0,1703 Valid 45. 0,3384 0,1703 Valid
6. 0,2604 0,1703 Valid 46. 0,2136 0,1703 Valid
7. 0,3846 0,1703 Valid 47. 0,2607 0,1703 Valid
89
8. 0,1827 0,1703 Valid 48. 0,3939 0,1703 Valid
9. 0,1033 0,1703 Tidak Valid 49. 0,2459 0,1703 Valid
10. 0,3626 0,1703 Valid 50. 0,2524 0,1703 Valid
11. 0,5140 0,1703 Valid 51. 0,3099 0,1703 Valid
12. 0,3673 0,1703 Valid 52. 0,2627 0,1703 Valid
13. 0,4270 0,1703 Valid 53. 0,1604 0,1703 Tidak Valid
14. 0,2376 0,1703 Valid 54. 0,1868 0,1703 Valid
15. 0,3371 0,1703 Valid 55. 0,2251 0,1703 Valid
16. 0,3172 0,1703 Valid 56. 0,3368 0,1703 Valid
17. 0,3147 0,1703 Valid 57. 0,2168 0,1703 Valid
18. 0,4869 0,1703 Valid 58. 0,1024 0,1703 Tidak Valid
19. 0,2282 0,1703 Valid 59. 0,3747 0,1703 Valid
20. 0,2526 0,1703 Valid 60. 0,2189 0,1703 Valid
21. 0,2969 0,1703 Valid 61. 0,2260 0,1703 Valid
22. 0,3300 0,1703 Valid 62. 0,2539 0,1703 Valid
23. 0,2565 0,1703 Valid 63. 0,4495 0,1703 Valid
24. 0,3226 0,1703 Valid 64. 0,2201 0,1703 Valid
25. 0,3765 0,1703 Valid 65. 0,2958 0,1703 Valid
26. 0,3563 0,1703 Valid 66. 0,3705 0,1703 Valid
27. 0,2274 0,1703 Valid 67. 0,2549 0,1703 Valid
28. 0,2667 0,1703 Valid 68. 0,3380 0,1703 Valid
29. 0,2229 0,1703 Valid 69. 0,2791 0,1703 Valid
30. 0,3864 0,1703 Valid 70. 0,2418 0,1703 Valid
31. 0,5140 0,1703 Valid 71. 0,3595 0,1703 Valid
32. 0,3651 0,1703 Valid 72. 0,2310 0,1703 Valid
90
33. 0,3561 0,1703 Valid 73. 0,3872 0,1703 Valid
34. 0,3444 0,1703 Valid 74. 0,2780 0,1703 Valid
35. 0,3951 0,1703 Valid 75. 0,3688 0,1703 Valid
36. 0,2582 0,1703 Valid 76. 0,3117 0,1703 Valid
37. 0,4499 0,1703 Valid 77. 0,5140 0,1703 Valid
38. 0,3300 0,1703 Valid 78. 0,4200 0,1703 Valid
39. 0,2689 0,1703 Valid 79. 0,4423 0,1703 Valid
40. 0,2247 0,1703 Valid 80. 0,4149 0,1703 Valid
Sumber data: primer, diolah pada 5 November 2018
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh
data yang diujikan melalui angket dapat dikatakan valid kecuali nomor
9, 53, dan 58, karena jumlah r hitung < r tabel. Maka dari itu jumlah
data penelitian terdapat 77 data penelitian yang valid. Dengan
demikian, uji validitas sebagai uji syarat data penelitian terpenuhi.
Maka, data-data penelitian yang ada dalam penelitian ini adalah data-
data yang valid sehingga dapat digunakan sebagai data penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Setelah melakukan uji validitas, selanjutnya dilakukan uji
reliabilitas terhadap data penelitian yang valid. Penulis menggunakan
uji reliabilitas dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 20 IBM,
adapun data reliabilitas yang penulis dapatkan dari hasil pengolahan
data yakni sebagai berikut:
1) Variabel X (Keluarga Buruh Wanita Pabrik)
Tabel 4. 22
Rekapitulasi Uji Reliabilitas Variabel X
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,777 38
Sumber data: primer, diolah pada 5 November 2018
91
Berdasarkan tabel di atas, variabel X mendapat nilai
Cronbach's Alpha sebesar 0,777. Karena nilai lebih dari 0,6 maka
data penelitian dinyatakan reliabel.
2) Variabel Y (Pendidikan Akhlak Anak)
Tabel 4. 23
Rekapitulasi Uji Reliabilitas Variabel Y
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,819 39
Sumber data: primer, diolah pada 5 November 2018
Berdasarkan tabel di atas, variabel Y mendapat nilai
Cronbach's Alpha sebesar 0,819. Karena nilai lebih dari 0,6 maka
data penelitian dinyatakan reliabel. Dengan demikian, uji reliabel
sebagai uji syarat data penelitian terpenuhi. Dengan demikian, uji
reliabel sebagai uji syarat data penelitian terpenuhi. Maka, data-data
penelitian yang ada dalam penelitian ini adalah data-data yang
reliabel sehingga dapat digunakan sebagai data penelitian.
D. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dilakukan untuk mengetahui apakah analisis
data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Uji prasyarat
analisis dalam penelitian ini adalah uji normalitas residual, uji homogenitas,
uji linieritas dan uji heteroskedastisitas.
Uji prasyarat analisis terpenuhi jika residual berdistribusi normal,
kelompok data homogen, terdapat hubungan yang linear antara variabel X
dan variabel Y, serta tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model
regresi. Jika salah satu prasyarat analisis tidak terpenuhi maka pengujian
hipotesis tidak dapat dilanjutkan.
92
1. Uji Normalitas Residual
Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji
apakah nilai residual yang dihasilkan regresi terdistribusi secara normal
atau tidak. Uji normalitas dilakukan melalui dua cara, yaitu:
a. Metode grafik
Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal maka nilai residual tersebut telah normal.
Grafik 4. 1
Hasil Uji Normalitas Residual
Sumber data: primer, diolah pada 6 November 2018
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar
sekitar garis dan mengikuti garis diagonal, maka nilai residual tersebut
terdistribusi normal. Karena residual terdistribusi normal, maka uji
prasyarat terpenuhi. Dengan demikian, data yang diperoleh dalam
penelitian ini dapat dilanjutkan ke analisis data lebih lanjut.
b. Metode Kolmogorov-Smirnov
Untuk mengetahui apakah residual terdistribusi normal atau
tidak, yaitu dengan membandingkan nilai signifikansi. Kriterianya
adalah sebagai berikut:
1) Jika signifikansi > 0,05, maka residual terdistribusi normal
2) Jika signifikansi < 0,05, maka residual tidak terdistribusi normal
93
Tabel 4. 24
Hasil Uji Normalitas Residual
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 133
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std.
Deviation 7,11054299
Most Extreme Differences
Absolute ,054
Positive ,052
Negative -,054
Asymp. Sig. (2-tailed) ,840
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber data: primer, diolah pada 6 November 2018
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi
(Asymp. Sig 2-tailed) sebesar 0,840. Karena nilai signifikansi lebih dari
0,05, maka residual terdistribusi normal sehingga uji prasyarat
terpenuhi. Dengan demikian, data yang diperoleh dalam penelitian ini
dapat dilanjutkan ke analisis data lebih lanjut.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini digunakan untuk mengetahui apakah data
sampel diperoleh dari populasi yang bervarians homogen ataukah tidak.
Kriteria pengujian sebagai berikut:
a. Jika signifikansi > 0,05, maka varian kelompok data homogen
b. Jika signifikansi < 0,05, maka varian kelompok data tidak homogen
Tabel 4. 25
Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,285 25 92 ,195
Sumber data: primer, diolah pada 7 November 2018
94
Berdasarkan tabel di atas, hasil output SPSS sebesar 0,195 > 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa data homogen. Karena data homogen,
maka uji prasyarat terpenuhi. Dengan demikian, data yang diperoleh
dalam penelitian ini dapat dilanjutkan ke analisis data lebih lanjut.
3. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Hasil uji linearitas dapat
dilihat dari nilai signifikansi pada Deviation of Linearity. Kriteria
pengujianya yaitu:
a. Jika signifikansi > 0,05, maka terdapat hubungan yang linear antara
variabel X dan variabel Y
b. Jika signifikansi < 0,05, maka tidak terdapat hubungan yang linear
antara variabel X dan variabel Y.
Tabel 4. 26
Hasil Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Pendidikan
akhlak anak
* Keluarga
buruh
wanita
pabrik
Between
Groups
(Combined) 9975,462 40 249,387 4,304 ,000
Linearity 8632,194 1 8632,194 148,981 ,000
Deviation
from
Linearity
1343,269 39 34,443 ,594 ,965
Within Groups 5330,628 92 57,942
Total 15306,090 132
Sumber data: primer, diolah pada 7 November 2018
Dari tabel di atas, diketahui bahwa signifikansi pada Deviation of
Linearity lebih dari 0,05 (0,965 > 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang linear antara variabel keluarga buruh wanita
pabrik dnegan variabel pendidikan akhlak anak. Karena data linear, maka
uji prasyarat terpenuhi sehingga dapat dilanjutkan ke analisis data lebih
lanjut.
95
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas untuk mengetahui apakah varian residual
sama atau tidak pada semua pengamatan di dalam model regresi. Pada
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam
penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Metode Grafik
Kriteria pengambilan keputusan:
1) Jika pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang teratur (bergelombang kemudian menyempit), maka
terjadi heteroskedastisitas
2) Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka terjadi
heteroskedastisitas
Grafik 4. 2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber data: primer, diolah pada 14 November 2018
Dari grafik di atas, dapat diketahui titik-titik tidak membentuk
pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas pada model regresi sehingga uji prasyarat
96
terpenuhi. Dengan demikian, data yang diperoleh dalam penelitian ini
dapat dilanjutkan ke analisis data lebih lanjut.
b. Metode Uji Glejser
Dengan kriterianya adalah sebagai berikut:
1) Jika signifikansi > 0,05, maka tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas
2) Jika signifikansi < 0,05, maka terjadi masalah heteroskedastisitas
Tabel 4. 27
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,562 4,844 ,322 ,748
Pendidikan akhlak anak ,080 ,055 ,189 1,437 ,153
a. Dependent Variable: RES2
Sumber data: primer, diolah pada 14 November 2018
Dari hasil output di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi uji t
memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05 (0,153 > 0,05) dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas sehingga uji
prasyarat terpenuhi. Dengan demikian, data yang diperoleh dalam
penelitian ini dapat dilanjutkan ke analisis data lebih lanjut.
E. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
1. Uji Hipotesis Penelitian
Setelah uji prasyarat terpenuhi, yaitu residual terdistribusi normal,
data yang dimiliki homogen dan linear serta tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas, maka data tersebut dapat dipergunakan untuk menguji
hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan agar dapat mengetahui apakah
keluarga buruh wanita pabrik memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap pendidikan akhlak anak. Dalam penelitian ini pengujian
dilakukan dengan menggunakan program SPPS.
97
Tabel 4. 28
Hasil Uji Regresi Output Model Summary
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,751a ,564 ,561 7,138
a. Predictors: (Constant), Keluarga buruh wanita pabrik
b. Dependent Variable: Pendidikan akhlak anak
Sumber data: primer, diolah pada 14 November 2018
Dalam regresi sederhana angka R pada tabel di atas menunjukkan
korelasi sederhana (Korelasi Perason) antara variabel X terhadap variabel
Y. Angka R di dapati 0,751 artinya korelasi antara variabel keluarga buruh
wanita pabrik dengan pendidikan akhlak anak sebesar 0,751. Hal ini
berarti terjadi hubungan yang kuat antara variabel X dengan variabel Y,
karena ada pada rentang 0,600 – 0,799.
R Square yaitu menunjukkan koefisien determinasi. Angka ini
diubah ke bentuk persen, yang artinya presentase sumbangan pengaruh
variabel X terhadap variabel Y. Nilai R Square sebesar 0,564 kemudian
diubah ke bentuk persen menjadi 56,4% artinya presentase sumbangan
pengaruh variabel keluarga buruh wanita pabrik terhadap pendidikan
akhlak anak sebesar 56,4% sedangkan sisanya 43,6% dipengaruhi oleh
variabel lain.
Tabel 4. 29
Hasil Uji Regresi dengan Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 22,028 7,405 2,975 ,003
Keluarga buruh wanita
pabrik ,830 ,064 ,751 13,017 ,000
a. Dependent Variable: Pendidikan akhlak anak
Sumber data: primer, diolah pada 14 November 2018
98
Dari tabel di atas, dapat dianalisis:
Y = 22,028 + 0,830 X
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
a. Merumuskan rumusan hipotesis
: Keluarga buruh wanita pabrik tidak memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap pendidikan akhlak anak di
kampung Manggis Desa Benda Kecamatan Cicurug
Kabupaten Sukabumi
: Keluarga buruh wanita pabrik memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap pendidikan akhlak anak di kampung
Manggis Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten
Sukabumi
b. Menentukan t tabel
T tabel dapat dilihat pada tabel statistik dengan signifikansi 5%
dengan derajat kebebasan n-2 atau 133-2 = 131, hasil diperoleh untuk t
tabel sebesar 1,978. Dari output di dapat t hitung sebesar 13,017 dan
signifikansi sebesar 0,000
c. Menentukan t hitung dan signifikansi
Dari tabel di atas diperoleh t hitung sebesar 13,017 dan
signifikansi sebesar 0,000
d. Kriteria pengujian
1) Jika t hitung > t tabel, maka diterima
2) Jika t hitung < t tabel, maka ditolak
Berdasarkan signifikansi:
1) Jika signifikansi < 0,05 maka diterima
2) Jika signifikansi > 0,05 maka ditolak
e. Membuat kesimpulan
Nilai t hitung > t tabel (13,017 > 1,978) dan signifikansi lebih
kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka diterima dan ditolak, jadi
dapat disimpulkan bahwa keluarga buruh wanita pabrik memberikan
99
pengaruh yang signifikan terhadap pendidikan akhlak anak di Kampung
Manggis Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi.
2. Pembahasan Hasil penelitian
Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan sebelumnya
diperoleh diterima dan ditolak. Dengan demikian, diketahui bahwa
keluarga buruh wanita pabrik memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap pendidikan akhlak anak di Kampung Manggis Desa Benda
Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi pada taraf signifikan 0,05 (5%).
Nilai korelasi yang di dapatpun kuat, yaitu 0,751 yang artinya
korelasi antara variabel keluarga buruh wanita pabrik dengan pendidikan
akhlak anak di Kampung Manggis Desa Benda Kecamatan Cicurug
Kabupaten Sukabumi sebesar 0,751. Hal ini berarti terjadi hubungan yang
kuat.
Adapun persentase sumbangan pengaruh variabel keluarga buruh
wanita pabrik terhadap pendidikan akhlak anak di Kampung Manggis
Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi sebesar 56,4%
sedangkan sisanya 43,6% dipengaruhi oleh variabel lain.
Dalam kajian teori penulis mengemukakan tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi pendidikan akhlak anak, antara lain sebagai berikut:
a. Faktor intern, faktor dari diri manusia itu sendiri, meliputi instink,
kebiasaan, turunan, kehendak.
b. Faktor ekstern, yaitu faktor dari luar manusia yakni lingkungan dimana
seseorang itu hidup dan berinteraksi seperti lingkungan keluarga,
lingkungan masyarakat, dan lingkungan institusi.
Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwasannya keluarga
buruh wanita pabrik memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
pendidikan akhlak anak di Kampung Manggis Desa Benda Kecamatan
Cicurug Kabupaten Sukabumi, pengaruh yang diberikan keluarga buruh
wanita pabrik terhadap pendidikan akhlak anak sebesar 56,4% sedangkan
100
43,6% sisanya dipengaruhi oleh faktor instink, turunan, kehendak,
lingkungan institusi dan lingkungan masyarakat.
Persentase variabel keluarga buruh wanita pabrik adalah 74,4 %
menunjukkan bahwa keluarga buruh wanita pabrik di Kampung Manggis
Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi dikatakan baik.
Dengan peran wanita buruh pabrik menduduki skor tertinggi 429,5 yaitu
sebagai sumber informasi. Adapun untuk konflik peran ganda wanita
menduduki permasalahan pertama adalah pengasuhan anak. Sedangkan
pola asuh buruh pabrik yang selalu digunakan adalah pola asuh otoriter.
Sedangkan persentase variabel pendidikan akhlak anak sebesar
75,57% yang menunjukkan bahwa pendidikan akhlak anak di Kampung
Manggis Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi
dikategorikan baik. Dengan ruang lingkup pendidikan akhlak tertinggi
yaitu akhlak kepada Lingkungan. Sedangkan metode yang digunakan
dalam pendidikan akhlak anak adalah metode ganjaran.
F. Keterbatasan Penelitian
Meskipun penelitian ini telah berhasil menguji hipotesis yang
diajukan, tetapi belum sepenuhnya pada tingkat kebenaran mutlak, sehingga
tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan penelitian lanjutan. Hal ini
disebabkan adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian, antara lain:
1. Penelitian ini masih menggunakan kuesioner tertutup yaitu jawaban
kuesioner telah disediakan oleh peneliti sehingga terbatasnya informasi
yang didapatkan oleh peneliti.
2. Peneliti hanya melibatkan subyek penelitian dengan jumlah terbatas, yaitu
67% dari jumlah populasi yakni 133 responden dari jumlah populasi 200
orang, sehingga hasilnya belum dapat digeneralisirkan pada kelompok
subyek dengan jumlah yang besar.
101
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta pengujian hipotesis yang telah
dilakukan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa keluarga buruh wanita
pabrik memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pendidikan akhlak
anak di Kampung Manggis Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten
Sukabumi. Hal ini dibuktikan dengan adanya hasil uji korelasi sebesar 0,751
yang artinya korelasinya kuat antara variabel keluarga buruh wanita pabrik
dengan pendidikan akhlak anak di Kampung Manggis Desa Benda
Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi. Dimana koefisien determinasinya
sebanyak 56,4% kontribusi variabel keluarga buruh wanita pabrik terhadap
pendidikan akhlak anak sedangkan sisanya 43,6% dipengaruhi oleh variabel
lain.
Persentase variabel keluarga buruh wanita pabrik adalah 74,4 %
menunjukkan bahwa keluarga buruh wanita pabrik di Kampung Manggis
Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi dikatakan baik.
Dengan peran wanita buruh pabrik yaitu sebagai sumber informasi. Adapun
untuk konflik peran ganda wanita adalah dalam hal pengasuhan anak.
Sedangkan pola asuh buruh pabrik yang selalu digunakan adalah pola asuh
otoriter.
Sedangkan persentase variabel pendidikan akhlak anak sebesar
75,57% yang menunjukkan bahwa pendidikan akhlak anak di Kampung
Manggis Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi
dikategorikan baik. Dengan ruang lingkup pendidikan akhlak tertinggi yaitu
Akhlak kepada Lingkungan. Sedangkan metode yang digunakan dalam
pendidikan akhlak anak adalah metode ganjaran.
102
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
tentang keluarga buruh wanita pabrik terhadap pendidikan akhlak anak, maka
penulis memberikan beberapa saran, diantaranya:
1. Bagi Orangtua
a. Sebagai seorang ibu, buruh pabrik hendaknya membagi waktu dengan
lebih baik lagi untuk lebih memperhatikan anak-anaknya. Membagi
peran ayah dan ibu untuk memberikan pendidikan akhlak anak yang
lebih baik lagi. Jangan sampai orangtua lengah dan menyebabkan
penyimpangan perilaku terhadap anak-anak. Penerapan pendidikan
akhlak dalam keluarga dapat mengurangi permasalahan penyimpangan
perilaku pada anak-anak.
b. Orangtua terutama ibu dalam menanamkan akhlak pada diri anak,
harus dilakukan sedini mungkin, yaitu dengan cara mengadakan
kegiatan pengasuhan yang berarti orang tua mendidik, membimbing,
dan mendisiplinkan serta melindungi anak untuk mencapai
kedewasaan.
c. Penerapan pola asuh yang ideal yang membentuk akhlak pada diri anak
akan sangat membantu mengurangi permasalahan perilaku
menyimpang. Karena pada dasarnya tidak ada pola asuh yang benar
atau salah terhadap anak. Pola asuh yang tepat adalah
menyesuaikannya dengan situasi dan kemampuan yang dimiliki anak.
d. Untuk mengajarkan akhlak kepada anak, maka orangtua harus terlebih
dahulu mencerminkan seseorang yang berakhlak mulia dengan suri
tauladan yang baik sehingga anak bisa meniru akhlak yang mulia dari
orangtuanya bukan dari perintahnya namun juga amalan-amalannya.
e. Orang tua yang hakikatnya adalah pendidik pertama bagi anak-
anaknya, sebaiknya orang tua tidak melepaskan tanggung jawab penuh
kepada sekolah. Karena sekolah merupakan pengganti peran dari
orangtua, dengan demikian ketika anak berada di luar sekolah orang
103
tua diharapkan dapat memperhatikan perkembangan anaknya baik
dalam segi akhlak, ibadah sampai pelajarannya.
2. Bagi Anak
a. Anak merupakan generasi penerus bangsa dan di tangan anak-anak
juga bangsa ini akan tegak atau hancur. hendaknya anak-anak belajar
akhlak yang mulia sedini mungkin dengan memilih lingkungan
pergaulan yang baik karena tidak jarang lingkungan pergaulan bisa
menjerumuskan kepada perbuatan yang melanggar norma dan agama.
b. Hendaknya seorang anak selalu patuh dan taat kepada peraturan yang
diberikan oleh orang tua, selagi perintah itu baik dengan ajaran Islam
dan norma yang berlaku
c. Janganlah merasa takut untuk berkomunikasi, baik dengan orangtua
maupun guru, ungkapkanlah masalah dan perasaan serta kejanggalan
yang membuat tidak nyaman.
3. Bagi Pihak Sekolah
a. Karena sekolah merupakan lembaga pendidikan setelah keluarga
hendaklah memperhatikan dengan baik pendidikan akhlak anak
terutama yang memiliki akhlak yang kurang baik atau yang memiliki
rendahnya kesadaran untuk mempunyai akhlakul karimah
b. Sebagai lembaga yang penting dalam membentuk kepribadian siswa
menjadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya dan menginginkan
siswa agar menjadi orang yang berguna bagi dirinya sendiri, orang
lain, nusa dan bangsa. oleh karena itu, diharapkan dapat mendukung
segala hal yang dapat mengembangkan potensi siswa-siswinya
khususnya dalam aspek pembelajaran.
c. Hendaknya lebih memperhatikan hubungan antara orang tua dengan
anak ataupun sebaliknya, baik itu yang terjalin baik atau kurang baik
antara anak dengan orang tua, dan dapat memberikan jalan keluar atau
solusi yang baik terhadap permasalahan yang sedang siswa hadapi
sehingga dapat terselesaikan dengan baik
104
4. Tokoh Masyarakat
a. Tokoh Masyarakat harus lebih memperhatikan pergaulan anak-anak
agar tidak terjerumus pada pergaulan yang tidak diinginkan. dan
disinilah pentingnya tokoh masyarakat untuk memberikan
pengontrolan terhadap perilaku anak sehingga dengan adanya
pengontrolan ini perilaku anak akan lebih baik
b. Tokoh masyarakat diharapkan mampu memberikan pengajaran secara
teori dan praktik tentang bagaimana cara mendidik dan mengajarkan
akhlak anak di dalam rumah yang mencakup metode dan strateginya di
berbagai kesempatan seperti acara pengajian atau arisan bulanan. hal
ini diharapkan para orang tua terutama para ibu mendapatkan
pengetahuan dan pemahaman dalam memberikan pendidikan akhlak
pada anak karena pada dasarnya orangtua selalu berkeinginan anaknya
menjadi seseorang yang baik.
c. adanya peran aktif masyarakat dalam melakukan pendidikan akhlak
anak karena akhlak seseorang akah dipengaruhi dari keluarga dan
lingkungan masyarakat
5. Penelitian Lanjutan
Penelitian ini hanya sedikit menjelaskan tentang pendidikan akhlak
anak dalam keluarga buruh wanita pabrik. Sebaiknya diadakan penelitian
lanjutan dengan mengangkat tema yang sama dan metode penelitian yang
berbeda.
105
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah dan Safarina. Etika Pendidikan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 2015.
AS, Asmaran. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: LSKAI. 1992.
Asyhadie, Zaeni. Peradilan Hubungan Industrial. Jakarta: Rajawali Pers. 2009.
Daradjat, Zakiah. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta: CV
Ruhama. 1995.
Djamarah, Syaiful Bahri. Pola Asuh Orangtua dan Komunikasi dalam Keluarga.
Jakarta: PT Rineka Cipta. 2014.
Data Profil Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi, 2018.
Ermawati, Siti. Peran Ganda Wanita Karier (Konflik Peran Ganda Wanita Karier
Ditinjau dalam Perspektif Islam. Jurnal Edutama. Vol.2. 2016.
Gunawan, Heri. Pendidikan Islam Kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2014.
Gulo, W. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Grasindo. 2010.
Hidayat, A.Aziz Alimul. Metode Penelitian Keperawatan dan teknik Analisis
Data. Jakarta: Salemba Medika. 2008.
Iskandar. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Referensi. 2013.
Lestari, Sri. Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam
Keluarga. Jakarta: Kencana. 2012.
Mahmud, dkk. Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga Sebuah Panduan
Lengkap bagi Para Guru, Orantua, dan Calon. Jakarta: Akademia 2013.
Mardani. Ketua RW 03 Kampung Manggis RW 03 Desa Benda Kecamatan
Cicurug Kabupaten Sukabumi. Wawancara. 21 Juli 2018.
Mustofa, A. Akhlak Tasawuf untuk Faklutas Tarbiyah Komponen MKDK.
Bandung: CV Pustaka Setia. 2014.
Muchtar, Heri Jauhari. Fikih Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2002.
Muhamad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif
(Dilengkapi dengan Contoh-contoh Aplikasi: Proposal Penelitian dan
Laporannya). Jakarta: Rajawali Pers. 2008.
106
Nata, Abuddin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana. 2010.
Nata, Abuddin Akhlak Tasawuf. Jakarta: Rajawali Pers. 2011.
Purwanto, Ngalim. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2014.
Putranti, Sanya Dririndra. “Pola Pengasuhan Anak pada Karir Ganda”, Jurnal
Psikosains. Vol.II. 2008.
Ramayuli. Pendidikan Islam dalam Rumah Tangga. Jakarta: Kalam Mulia. 2001.
Rusyaid, Maemunah. Anakku Sayangku Anakku Malang Beberapa Perilaku
Negatif Anak Akibat Pola Asuh yang Keliru. Yogyakarta: Ombak. 2015.
Sugiastuti, Sri. Seni Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Islam. Jakarta: Mitra
Wacana Media. 2013.
Suryani dan Hendryadi. Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi pada
Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta:
Prenadamedia Group. 2015.
Subagyo, Pangestu dan Djarwanto,Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta. 2005.
Surpriyadi, Edi. SPSS+Amo. Jakarta: In Media. 2014.
Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana. 2013.
Sukandarrumidi dan Haryanto, Dasar-Dasar Penulisan Proposal Penelitian.
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2014.
Sudarmanto, R. Gunawan. Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program
IBM SPSS Statistics 19. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2013.
Tahdzib. Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol. 1. 2007. No. 2.
Vina, Grace. Perlindungan Pekerja/Buruh dalam Hal Pemberian Upah oleh
Perusahaan yang Terkena Putusan Pailit. Jurnal. 2016.
Wauran, M.H. Pendidikan Anak Sebelum Sekolah. Bandung: Indonesia Publishing
House. 1977.
Angket Penelitian
Pengaruh Keluarga Buruh Wanita Pabrik terhadap Pendidikan
Akhlak Anak di Kampung Manggis Desa Benda Kecamatan
Cicurug Kabupaten Sukabumi
Oleh
Resti Fauziah
NIM 11140110000009
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018 M
I. IDENTITAS
1. Nama :
2. Umur :
3. Pendidikan Terakhir :
4. Usia Anak :
5. Lama bekerja :
6. Tanggal pengisian :
II. PETUNJUK UMUM
1. Isilah biodata Ibu diatas terlebih dahulu
2. Bacalah tiap-tiap pertanyaan dengan teliti sehingga mudah untuk
menjawabnya
3. Pilihlah salah satu dari alternatif jawaban dengan memberi tanda checlist (√)
pada salah satu jawaban yang Ibu anggap sesuai dengan keadaan ibu setiap
hari
4. Yang perlu diperhatikan dalam pengisian jawaban di bawah ini adalah :
a. Selalu (SL) : terus menerus dilakukan
b. Sering (SR) : dilakukan tetapi tidak terus menerus
c. Kadang-kadang (KD) : sesekali dilakukan
d. Tidak pernah (TP) : tidak sama sekali dilakukan
5. Jawaban Ibu hanya semata-mata untuk keperluan dalam penelitian, sehingga
jawaban jujur anda akan sangat membantu penelitian ini
No. Item Pernyataan Jawaban
SL SR KD TP
1 Mengajarkan anak memohon perlindungan hanya kepada Allah
2 Mengingatkan anak bahwa Allah melihat semua perbuatan kita
3 Mengajarkan anak untuk selalu berdoa kepada Allah
4 Membiasakan anak membaca basmalah sebelum melakukan
perbuatan
5 Membiasakan anak berbicara halus kepada orangtua
6 Mengajarkan anak untuk tidak mencela orangtua, apabila
melakukan sesuatu yang aneh
7 Membiasakan anak mendoakan orangtua yang masih hidup atau
sudah mati
8 Mengajarkan anak agar tidak mengambil barang milik orangtua
tanpa izin
9 Membiasakan anak pamit terlebih dahulu ketika keluar rumah
10 Melatih anak untuk mengembalikan uang kembalian yang lebih
11 Mengajarkan anak bersikap pantang menyerah ketika menghadapi
kegagalan
12 Membiasakan anak untuk jujur disetiap perbuatan dan perkataan
13 Mengajarkan anak untuk berikhtiar dan disertai doa kepada Allah
14 Membiasakan anak membagi makanannya kepada teman
15 Mengajarkan anak mendamaikan temannya yang bertengkar
16 Membiasakan anak untuk menghormati pendapat oranglain
17 Mengajarkan anak untuk tidak menjadikan binatang sebagai
mainan
18 Mengajarkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya
19 Saya memberikan rasa kasih sayang dalam mendidik anak
20 Saya melakukan ibadah shalat 5 waktu dalam sehari
21 Ketika adzan berkumandang, saya bergegas mengambil wudlu
22 Saya memberikan rezeki yang halal dan toyyib kepada anak
23 Saya membiasakan membaca Al-Qur’an setiap hari
24 Saya Usai shalat, saya berdoa dan berdzikir terlebih dahulu
25 Ketika berbicara, saya menggunakan bahasa yang baik dan sopan
26 Membiasakan anak shalat 5 waktu apabila sudah berusia 7 tahun
27 Membiasakan anak berpuasa ketika bulan Ramadhan tiba
28 Membiasakan anak membaca Al-Qur’an sekali dalam sehari
29 Saya menasehati anak jika ia mencela oranglain
30 Memberikan peringatan kepada anak ketika melakukan hal tidak
wajar
31 Ketika anak tidak mau berbuat baik, saya berdiskusi dengannya
32 Memberikan arahan saat anak tidak memahami akhlak baik dan
buruk
33 Saya merangkul dan memeluk anak saat ia merasa bahagia
34 Memberikan uang lebih jika anak mematuhi peraturan keluarga
35 Saya mengacungi jempol dan memberikan senyuman ketika anak
berbuat kebaikan kepada oranglain
36 Memberikan pujian terhadap usaha anak yang mengandung
kebaikan
37 Memberikan sesuatu yang disukai anak bila ia berbuat kebaikan
38 Memberikan teguran dan bimbingan ketika anak berperilaku tidak
sopan terhadap oranglain
39 Saya memberikan isyarat anggota badan ketika anak berbuat
sesuatu yang tidak benar
40 Saya mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu ketika anak
berbuat kesalahan
41 Menjauhkan anak dari hal yang membahayakan
42 Menemani dan memilihkan program televisi yang lebih mendidik
untuk anak
43 Menyiapkan makanan untuk keluarga sebelum bekerja
44 Melatih anak untuk merawat kebersihan diri
45 Membawa anggota keluarga yang sakit ke dokter
46 Membekali anak dengan keterampilan yang harus dimiliki
47 Membantu anak memecahkan masalah yang ia hadapi
48 Berdiskusi menentukan masa depan dengan anak
49 Mengarahkan anak untuk membagi waktu dengan baik
50 Memberikan anak pengetahuan yang seluas-luasnya
51 Memfasilitasi buku bacaan yang sesuai untuk anak
52 Mendukung anak untuk mewujudkan cita-citanya
53 Mendukung setiap aktivitas positif anak
54 Membuat anak senang terhadap hal yang bermanfaat
55 Menghibur anak dikala menemui kegagalan
56 Ketika berbicara tidak membohongi anak
57 Menghadapi perilaku anak dengan tenang ketika ia melakukan
kesalahan
58 Membentuk anak menjadi individu yang percaya diri
59 Saya sendiri mengurus dan mendidik anak tanpa bantuan dari
oranglain
60 Menyiapkan keperluan anak untuk sekolah
61 Berdiskusi dengan suami mengenai anak, pekerjaan dan rumah
tangga
62 Merasa kelelahan apabila mendidik anak sendirian
63 Memanage kebutuhan rumah tangga dengan baik
64 Menyesuaikan jadwal dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga
65 Suami ikut membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga
66 Pekerjaan rumah tangga dikerjakan orangtua dengan memberikan
upah
67 Berdiskusi tentang permasalahan yang dialami anak
68 Bercanda dan bercengkrama dengan anak di hari libur
69 Saya memukul anak apabila melakukan kesalahan
70 Memarahi anak dimana dan kapan saja tanpa memperhatikan
situasi dan kondisi
71 Meminta tolong kepada anak dengan nada mengancam
72 Memberikan kebebasan dalam bergaul tanpa mengawasi apa yang
anak lakukan
73 Tidak peka terhadap masalah yang sedang dihadapi anak Jarang
memberikan arahan dan bimbingan kepada anak
74 Tidak peka terhadap masalah yang sedang dihadapi anak
75 Bersikap pasif dan masa bodoh terhadap anak
76 Memperhatikan dan memilih teman yang baik untuk anak
77 Mengikutsertakan anak dalam musyawarah ketika mengambil
keputusan besar kepada anak
78 Memberikan support kepada anak saat melakukan tindakan yang
positif
79 Membantu anak dalam mengembangkan bakat yang dimiliki
80 Menghukum anak dengan hal yang sifatnya membangun
Keterangan Skor :
Jawaban Positif Negatif
Selalu (SL) 4 1
Sering (SR) 3 2
Kadang-kadang (KD) 2 3
Tidak Pernah (TP) 1 4
Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Keluarga Buruh Wanita Pabrik terhadap Pendidikan Akhlak Anak
No. Pernyataan r hitung r tabel Hasil
1 Mengajarkan anak memohon perlindungan hanya kepada Allah 0,639 0,361 Valid
2 Mengenalkan Asmaul Husna (sifat-sifat Allah) kepada anak 0,364 0,361 Valid
3 Mengajarkan anak mengucapkan hamdalah apabila selesai melaksanakan sesuatu 0,310 0,361 Tidak valid
4 Membiasakan anak membaca basmalah sebelum melakukan perbuatan 0,413 0,361 Valid
5 Membiasakan anak mengucapkan subhanallah bila melihat sesuatu yang mengagumkan 0,224 0,361 Tidak valid
6 Mengingatkan anak bahwa Allah melihat semua perbuatan kita 0,555 0,361 Valid
7 Menanamkan dalam diri anak untuk mengharapkan ridho Allah SWT.,dalam melakukan suatu
perbuatan 0,028 0,361 Tidak valid
8 Mengajarkan anak untuk selalu berdoa kepada Allah 0,598 0,361 Valid
9 Membiasakan anak berbicara halus terhadap orangtua 0,372 0,361 Valid
10 Mengajarkan anak untuk tidak mencela orangtua, apabila melakukan sesuatu yang aneh 0,506 0,361 Valid
11 Membiasakan anak agar tidak tertawa keras dihadapan orangtua 0,216 0,361 Tidak valid
12 Membiasakan anak mendoakan orangtua yang masih hidup atau sudah mati 0,522 0,361 Valid
13 Mengajarkan anak untuk menyambut orangtua dengan senyum dan mencium tangannya 0,330 0,361 Tidak Valid
14 Membiasakan anak untuk tersenyum setiap kali berhadapan dengan orangtua 0,289 0,361 Tidak Valid
15 Membiasakan anak agar meminta izin terlebih dahulu ketika hendak masuk kamar orangtua 0,142 0,361 Tidak Valid
16 Mengajarkan anak agar tidak mengambil barang milik orangtua tanpa izin 0,613 0,361 Valid
17 Membiasakan anak pamit terlebih dahulu ketika keluar rumah 0,582 0,361 Valid
18 Melatih anak untuk mengembalikan uang kembalian yang lebih 0,558 0,361 Valid
19 Mengajarkan anak bersikap pantang menyerah ketika menghadapi kegagalan 0,650 0,361 Valid
20 Membiasakan anak untuk jujur disetiap perbuatan dan perkataan 0,521 0,361 Valid
21 Mengajarkan anak untuk berikhtiar dan disertai doa kepada Allah 0,443 0,361 Valid
22 Mengajarkan anak bersikap sabar ketika menghadapi kegagalan 0,350 0,361 Tidak Valid
23 Mengajarkan anak untuk tidak merasa minder terhadap oranglain 0,191 0,361 Tidak Valid
24 Saya mengajarkan anak untuk memahami kesalahannya sendiri 0,168 0,361 Tidak Valid
25 Membiasakan anak untuk menabung sebagian uang jajannya 0,326 0,361 Tidak valid
26 Saya membiasakan anak mengunjungi kerabat di waktu luang 0,178 0,361 Tidak Valid
27 Ketika tetangga sakit, saya mengajak keluarga menjenguknya -0,059 0,361 Tidak valid
28 Apabila tetangga meninggal, saya mengajarkan anak ikut ta’ziyah sampai selesai 0,081 0,361 Tidak Valid
29 Membiasakan anak untuk menyumbangkan sebagian buku yang tak terpakai 0,150 0,361 Tidak valid
30 Membiasakan anak membagi makanannya kepada teman 0,536 0,361 Valid
31 Membiasakan anak untuk menyedekahkan sebagian uang jajannya -0,058 0,361 Tidak Valid
32 Mengajarkan anak untuk meminjamkan sesuatu apabila temannya ingin meminjam 0,299 0,361 Tidak Valid
33 Mengajarkan untuk mendamaikan teman anak yang bertengkar 0,428 0,361 Valid
34 Membiasakan anak untuk menghormati pendapat oranglain 0,475 0,361 Valid
35 Mengajarkan anak tuk bermusyawarah apabila terjadi perbedaan pendapat 0,080 0,361 Tidak Valid
36 Mengajarkan anak untuk tidak menjadikan binatang sebagai mainan 0,388 0,361 Valid
37 Apabila mempunyai tanaman hias dan hewan peliharaan, saya mengajarkan anak untuk
merawat dan memberinya makanan 0,331 0,361 Tidak Valid
38 Mengajarkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya 0,545 0,361 Valid
39 Mengajarkan anak memanfaatkan alam dengan sebaik-baiknya 0,003 0,361 Tidak Valid
40 Menceritakan kisah-kisah perjuangan Rasul dan Nabi 0,126 0,361 Tidak Valid
41 Ketika anak hendak tidur, saya menceritakan kisah orang-orang yang patut diteladani oleh
anak -0,018 0,361 Tidak Valid
42 Saya memberikan rasa kasih sayang dalam mendidik anak 0,582 0,361 Valid
43 Saya menutup aurat dengan memakai jilbab sesuai syari’at Islam 0,490 0,361 Valid
44 Saya melakukan ibadah shalat 5 waktu dalam sehari 0,676 0,361 Valid
45 Ketika adzan berkumandang, saya bergegas mengambil wudlu 0,637 0,361 Valid
46 Saya memberikan rezeki yang halal dan toyyib kepada anak 0,633 0,361 Valid
47 Saya membiasakan membaca Al-Qur’an setiap hari 0,699 0,361 Valid
48 Usai shalat, saya berdoa dan berdzikir terlebih dahulu 0,706 0,361 Valid
49 Saya menghadiri tabligh akbar di sekitar lingkungan rumah 0,259 0,361 Tidak valid
50 Saya datang ke pengajian setiap libur kerja 0,232 0,361 Tidak Valid
51 Saya menggunakan bahasa yang baik dan lemah lembut ketika berbicara 0,450 0,361 Valid
52 Membiasakan anak melaksanakan shalat 5 waktu apabila sudah berusia 7 tahun 0,527 0,361 Valid
53 Membiasakan anak berpuasa ketika bulan Ramadhan tiba 0,599 0,361 Valid
54 Membiasakan anak membaca Al-Qur’an sekali dalam sehari 0,471 0,361 Valid
55 Saya menasehati anak jika ia mencela oranglain 0,554 0,361 Valid
56 Memberikan peringatan kepada anak ketika melakukan hal tidak wajar 0,590 0,361 Valid
57 Ketika anak tidak mau berbuat baik, saya berdiskusi dengannya 0,554 0,361 Valid
58 Memberikan arahan saat anak tidak memahami akhlak baik dan buruk 0,513 0,361 Valid
59 Saya merangkul dan memeluk anak saat ia merasa bahagia 0,438 0,361 Valid
60 Memberikan uang saku lebih jika anak menuruti peraturan keluarga 0,543 0,361 Valid
61 Saya mengacungi jempol dan memberikan senyuman ketika anak berbuat kebaikan kepada
oranglain 0,428 0,361 Valid
62 Memberikan pujian terhadap setiap upaya anak yang mengandung unsur kebaikan 0,520 0,361 Valid
63 Memberikan sesuatu yang disukai anak bila ia berbuat kebaikan 0,377 0,361 Valid
64 Ketika anak berhasil dalam prestasi, saya memberikan penghargaan dan hadiah yang ia sukai 0,332 0,361 Tidak Valid
65 Memberikan teguran dan bimbingan ketika anak berperilaku tidak sopan terhadap oranglain 0,662 0,361 Valid
66 Saya memberikan isyarat anggota badan ketika anak berbuat sesuatu yang tidak benar 0,373 0,361 Valid
67 Saya memelototi anak ketika melarang anak melakukan hal yang tidak baik -0,064 0,361 Tidak Valid
68 Apabila anak meninggalkan sholat, saya memukulnya dengan sapu sebanyak 3 x 0,112 0,361 Tidak Valid
69 Saya mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu ketika anak berbuat kesalahan 0,387 0,361 Valid
70 Saya mencubit anak apabila ia berbuat nakal 0,263 0,361 Tidak Valid
71 Saya Menjauhkan anak dari hal yang membahayakan mereka 0,398 0,361 Valid
72 Saya tidak berlebihan dalam memberikan penjagaan kepada anak 0,096 0,361 Tidak Valid
73 Menemani dan memilihkan program televisi yang lebih mendidik untuk anak 0,370 0,361 Valid
74 Menyiapkan makanan untuk keluarga sebelum bekerja 0,589 0,361 Valid
75 Melatih anak untuk merawat kebersihan diri 0,431 0,361 Valid
76 Ketika anggota keluarga sakit, saya merawat dan membawanya ke dokter 0,534 0,361 Valid
77 Membekali anak dengan keterampilan yang harus dimiliki 0,746 0,361 Valid
78 Membimbing dan memperbaiki kesalahan anak sebelum mengukumnya 0,564 0,361 Valid
79 Membantu anak dalam memecahkan suatu masalah yang sedang ia hadapi 0,598 0,361 Valid
80 Berdiskusi menentukan masa depan dengan anak 0,454 0,361 Valid
81 Mengarahkan anak untuk membagi waktu dengan baik 0,476 0,361 Valid
82 Memberikan arahan, bila anak melakukan perbuatan tidak baik 0,705 0,361 Valid
83 Memberikan anak pengetahuan yang seluas-luasnya 0,420 0,361 Valid
84 Memfasilitasi buku bacaan yang sesuai dengan anak 0,544 0,361 Valid
85 Mendukung anak untuk mewujudkan cita-cita 0,596 0,361 Valid
86 Mendukung setiap aktivitas yang positif bagi anak 0,609 0,361 Valid
87 Membuat anak senang terhadap hal-hal yang bermanfaat 0,463 0,361 Valid
88 Menghibur anak dikala menemui kegagalan atau kesulitan 0,516 0,361 Valid
89 Ketika berbicara tidak membohongi anak 0,590 0,361 Valid
90 Menghadapi perilaku anak dengan tenang ketika ia melakukan kesalahan 0,714 0,361 Valid
91 Meskipun lelah, saya menunjukkan sikap optimis di depan anak 0,340 0,361 Tidak Valid
92 Membentuk anak menjadi individu yang percaya diri 0,475 0,361 Valid
93 Saya sendiri mengurus dan mendidik anak tanpa adanya bantuan dari oranglain 0,610 0,361 Valid
94 Menyiapkan keperluan anak untuk sekolah 0,641 0,361 Valid
95 Berdiskusi dengan suami mengenai anak, pekerjaan dan rumah tangga 0,392 0,361 Valid
96 Merasa kelelahan apabila mendidik anak sendirian 0,614 0,361 Valid
97 Saya mendidik anak di sela-sela pekerjaan tanpa bantuan oranglain 0,000 0,361 Tidak Valid
98 Saya menyerahkan pengasuhan anak kepada salah satu anggota keluarga -0,145 0,361 Tidak Valid
99 Pengasuhan dan pendidikan anak diserahkan semua kepada baby sitter yang berpengalaman -0,425 0,361 Tidak Valid
100 Semua keperluan anak disiapkan oleh pengasuh 0,223 0,361 Tidak Valid
101 Memanage kebutuhan rumah tangga dengan baik 0,530 0,361 Valid
102 Menyesuaikan jadwal dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga 0,416 0,361 Valid
103 Keadaan rumah tidak rapih karena kelelahan bekerja -0,095 0,361 Tidak Valid
104 Dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga dilakukan semaunya saja 0,275 0,361 Tidak Valid
105 Semua pekerjaan rumah tangga dibebankan kepada pembantu 0,057 0,361 Tidak Valid
106 Pekerjaan rumah tangga dikerjakan oleh orangtua saya sendiri dengan sukarela 0,059 0,361 Tidak Valid
107 Suami ikut membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga 0,386 0,361 Valid
108 Pekerjaan rumah tangga dikerjakan oleh orangtua dengan memberikan upah 0,361 0,361 Valid
109 Berdiskusi tentang permasalahan yang dialami anak 0,543 0,361 Valid
110 Sesibuk-sibuknya bekerja, saya tidak menanyakan kabar anak karena sudah dibebankan
kepada pengasuh 0,106 0,361 Tidak Valid
111 Saya menanyakan kabar anak melalui handphone ketika istirahat kerja 0,031 0,361 Tidak Valid
112 Mengadakan rekreasi dengan anak di waktu libur kerja 0,152 0,361 Tidak Valid
113 Saya lebih memilih pekerjaan dibandingkan berinteraksi dengan anak 0,058 0,361 Tidak Valid
114 Rumah tampak sepi di hari libur karena sibuk dengan kegiatan masing-masing 0,209 0,361 Tidak Valid
115 Bertengkar dengan suami dihadapan anak 0,334 0,361 Tidak Valid
116 Bercanda dan bercengkrama dengan anak di hari libur 0,625 0,361 Valid
117 Mengharuskan anak mematuhi peraturan dan tidak boleh membantah -0,247 0,361 Tidak Valid
118 Memaksakan anak mengikuti kemauan saya 0,074 0,361 Tidak Valid
119 Menekan anak untuk selalu mengikuti apa yang diperintahkan 0,157 0,361 Tidak Valid
120 Memberikan perintah dan larangan kepada anak dengan semena-mena 0,213 0,361 Tidak Valid
121 Saya memukul anak apabila melakukan kesalahan 0,371 0,361 Tidak Valid
122 Berkata kasar kepada anak ketika memarahinya 0,082 0,361 Tidak Valid
123 Memarahi anak dimana dan kapan saja tanpa memperhatikan situasi dan kondisi 0,388 0,361 Tidak Valid
124 Meminta tolong kepada anak dengan nada mengancam 0,458 0,361 Valid
125 Memberikan kebebasan dalam bergaul tanpa mengawasi apa yang anak lakukan 0,411 0,361 Valid
126 Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil keputusan sendiri tanpa kontrol dari
orangtua 0,351 0,361 Tidak Valid
127 Membiarkan anak bermain tanpa adanya pengawasan 0,410 0,361 Valid
128 Jarang memberikan arahan dan bimbingan kepada anak 0,476 0,361 Valid
129 Tidak peka terhadap masalah yang sedang dihadapi anak 0,549 0,361 Valid
130 Bersikap pasif dan masa bodoh terhadap anak 0,635 0,361 Valid
131 Tidak memberi peringatan dan bimbingan ketika anak melakukan kesalahan 0,501 0,361 Valid
132 Memperhatikan dan memilih teman yang baik untuk anak 0,514 0,361 Valid
133 Memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak 0,628 0,361 Valid
134 Memberikan bimbingan dengan penuh pengertian 0,552 0,361 Valid
135 Mengikutsertakan anak dalam musyawarah ketika mengambil keputusan besar kepada anak 0,477 0,361 Valid
136 Memberikan support kepada anak saat melakukan tindakan yang positif 0,546 0,361 Valid
137 Membantu anak dalam mengembangkan bakat yang dimiliki 0,633 0,361 Valid
138 Menciptakan suasana yang komunikatif dalam keluarga 0,541 0,361 Valid
139 Menghukum dengan hal-hal yang sifatnya membangun 0,737 0,361 Valid
140 Mengikutsertakan anak dalam pembuatan peraturan keluarga 0,073 0,361 Tidak Valid
Pedoman Wawancara Ketua RW
1. Ada berapa RT yang dimiliki RW 03 ?
2. Siapakah nama-nama RT di RW 03 ?
3. Bagaimana dengan letak geografis RW 03 ?
4. Berasal darimana saja warga RW 03 ?
5. Apakah mayoritas agama yang dianut oleh warga RW 03?
6. Apakah pencaharian warga RW 03 Kampung Manggis ?
7. Berapakah jumlah ibu yang berkeluarga dengan mata pencaharian sebagai
buruh pabrik ?
8. Apakah pendidikan terakhir warga RW 03 ?
9. Adakah lembaga pendidikan di RW 03 ?
10. Apakah warga RW 03 memiliki kegiatan keagamaan ?
11. Bagaimana dengan kekerabatan di RW 03 ?
Hasil Wawancara
Nama responden : Bapak Mardhani (Edo)
Usia : 39 tahun
Jabatan : Ketua RW 03 Kampung Manggis Desa benda
Lama menjabat : 2 tahun
1. Ada berapa RT yang dimiliki RW 03 ?
Jawaban : Semua jumlah RT di RW 03 Kampung Manggis
sebanyak 5 RT (Rukun Tetangga). RW 03 ini termasuk penduduk yang
cukup banyak, yaitu 632 KK. Dimana RT 01 sebanyak 127 KK, RT 02
sebanyak 78 KK, RT 03 sebanyak 152 KK, RT 04 sebanyak 113 RT dan
RT 05 sebanyak 162 KK.
2. Siapakah nama-nama RT di RW 03 ?
Jawaban : RT 01 dengan nama Bapak Ateng sudah menjabat 4
tahun, RT 02 oleh Bapak Rudi sudah menjabat 2 tahun, RT 03 dengan
nama Bapak Badri sudah menjabat 9 tahun, RT 04 dengan nama Bapak
Nurjaman sudah menjabat sekitar 2 tahun, dan RT 05 bernama Bapak Jaka
dengan lama jabatan 2 tahun.
3. Bagaimana dengan letak geografis RW 03 ?
Jawaban : Letak geografis RW 03 Kampung Manggis, yang
memiliki batas wilayah sebelah timur adalah adalah Kampung Cibilik,
sebelah utara berbatasan dengan Kampung Wates Jaya, sebelah barat
berbatasan dengan Kampung Benda Legok, sedangkan sebelah selatan
berbatasan dengan Kampung Manggis Girang. Sedangkan letak geografis
desa Benda memiliki batas wilayah sebelah timur yaitu Desa Nanggerang,
sebelah utara Desa Cigombong, sebelah barat berbatasan dengan Desa
Kutajaya, dan sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tenjo Ayu.
4. Berasal darimana saja warga RW 03 ?
Jawaban : Warga RW 03 Kampung Manggis hampir 50% penduduk
asli Kampung Manggis RW 03 dan 50% merupakan penduduk pindahan
yang berasal dari Jakarta, Cianjur, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur dan
lain sebagainya.
5. Apakah mayoritas agama yang dianut oleh warga RW 03?
Jawaban : agama yang dianut sebagian besar warga adalah agama
Islam, namun ada juga yang menganut agama Kristen sebanyak 1 atau 2
orang
6. Apakah pencaharian warga RW 03 Kampung Manggis ?
Jawaban : Mata pencaharian warga bermacam-macam, sebanyak
60% sebagai buruh pabrik dikarenakan disini banyak diantaranya pabrik
garment PT.Yongjin Javasuka I,II,II, PT. Monito, PT. KG, PT. Yungnam,
PT. MCA, PT.Shinwa, sedangkan pabrik minuman seperti Pocari Sweat,
Mayora, dan lain sebagainya. Sedangkan 40% sisanya berprofesi sebagai
petani, pedagang, tukang ojeg, penyewa kontrakan, pembantu rumah
tangga, guru dan lain sebagainya. Selain berprofesi yang telah disebutkan,
ada juga sebagian penduduk yang mempunyai pekerjaan tambahan dengan
membuka warung di depan rumah mereka dengan memanfaatkan ruangan
yang ada di rumah mereka. Pekerjaan ini, biasanya dilakukan oleh ibu-ibu
rumah tangga
7. Berapakah jumlah ibu yang berkeluarga dengan mata pencaharian sebagai
buruh pabrik ?
Jawaban : untuk jumlah tersebut terbilang banyak, sekitar 200 lebih
dan untuk lebih jelasnya bisa mencari data sendiri kepada tiap-tiap RT
8. Apakah pendidikan terakhir warga RW 03 ?
Jawaban : untuk pendidikan terakhir warga darri tahun 2000 ke
depan adalah SMA sedangkan dari tahun 2000 ke belakang yaitu SD atau
SMP.
9. Adakah lembaga pendidikan di RW 03 ?
Jawaban : ada, lembaga pendidikan disini terbilang lengkap
dikarenakan dari Paud hingga SMA ada disini, hanya saja Perguruan
Tinggi tidak ada. Pendidikan formal ini di bawah naungan Yayasan At-
Taqwa seperti Paud, TK, SD, MTs., MA, Madrasah, serta Pesantren putera
dan puteri dengan mendapatkan akreditasi A.
10. Apakah warga RW 03 memiliki kegiatan keagamaan ?
Jawaban : ada, kegiatan-kegiatan ini tidak jauh berbeda dengan
kegiatan keagamaan di wilayah lainnya. Adapun kegiatan keagamaan yang
ada di RW 03 Kampung Manggis, diantaranya pengajian bapak-bapak
(ceramah agama) yang dilakukan di Masjid At-Taqwa setiap malam Senin,
dimulai ba’da magrib hingga menjelang Isya, pengajian ibu-ibu (ceramah
agama) yang dilakukan setiap hari dari pukul 07.00-09.00 WIB. Untuk
hari Senin dilakukan dirumah kediaman Haji Isa (RT 03), hari selasa
diadakan di RT 01, hari Rabu dilakukan di RT 03, hari Kamis di RT 05,
hari Sabtu di RT 02 dan hari Minggu di adakan di Masjid At-Taqwa.
Pengajian Remaja untuk SMP dan SMA (ceramah dan mengaji Al-Qur’an)
dilaksanakan setiap hari ba’da magrib di Masjid At-Taqwa. Dan pengajian
anak-anak (mengaji Al-Qur’an) yang dilaksanakan setiap hari setelah
shalat ashar, adapun tempatnya berbeda-beda diantaranya di rumah Bapak
H. Isa (RW 03), di rumah Ust. Badru, dan di rumah Ustad Ade
11. Bagaimana dengan kekerabatan di RW 03 ?
Jawaban : kekerabatan di RW 03 Kampung Manggis, cukup baik.
Terlihat dari kekompakkan mereka dalam kerja bakti bersama dalam
membersihkan lingkungan atau memperbaiki jalan rusak, rapat RT, ronda
malam, dan arisan keluarga
Tabulasi Hasil Penelitian
Responden Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 4 3 3
2 2 3 2 2 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 2 3 4 4 3
3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3
4 3 2 2 2 4 3 2 4 3 2 3 3 2 3 2 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 2 3 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
6 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 2 4 4 4 3 1 4 4 4
7 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3 4
8 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
9 4 3 4 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3
10 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4
11 3 3 3 2 4 2 3 4 2 3 3 4 3 2 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 2 4 2 2 2 3 3 4 4 4
12 4 2 2 3 4 2 2 4 3 2 4 2 2 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3
13 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 2 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4
14 3 4 4 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 1 4 3 3 3 3 4 2
15 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 2 3 3 4 4 3 4
16 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4
17 2 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3
18 4 3 3 2 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3
19 3 2 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 4 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 3 2 4 3 4
20 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 4 2 3 4 3 4 3 2 3 4 2 4 2 3 3 3 2 4 3 4
21 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 2 2 3 4 3 4
22 3 2 2 4 3 4 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 2 2
23 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 2 3 2 2 2 4 3 2 3 3 2 4 2 3 2 2 3 3 2 3 2 4 3 2
Tabulasi Hasil Penelitian
Responden Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
24 3 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 2 2 4 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4
25 2 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 4 4 4 2 2 4 3 2
26 2 2 2 3 2 3 2 4 3 2 2 3 2 3 4 4 2 2 4 4 4 3 2 4 2 4 3 4 3 4 2 1 3 2 4
27 2 3 3 2 2 4 3 4 3 3 2 2 3 2 2 3 4 2 3 3 4 2 4 4 2 3 2 4 4 2 2 3 3 2 3
28 2 4 1 3 3 1 1 3 3 4 2 2 3 3 3 3 4 2 4 3 4 2 2 2 2 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3
29 2 2 2 1 3 2 2 4 2 2 2 3 2 4 4 3 4 2 4 4 2 1 2 2 2 3 4 2 2 3 2 3 3 4 3
30 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 4 4 2 1 4 1 3 4 4 3 4 4 4 3 2 2 2 2 4
31 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4
32 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 4 4 3 4
33 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4
34 4 2 2 3 4 3 2 3 3 2 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3
35 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4
36 4 3 2 2 2 4 2 2 2 3 4 3 2 2 4 2 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37 4 4 4 2 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4
38 3 3 3 4 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4
39 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 2 4 3 3 4 4 3
40 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4
41 2 3 2 3 4 3 2 2 3 2 2 3 2 4 4 3 2 3 3 3 2 2 4 2 2 3 2 3 3 2 2 3 4 3 3
42 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4
43 3 3 3 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 2 2 4 3 2 2 2 2
44 2 4 4 3 4 4 4 3 2 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 3 2 2 2 3 2
45 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4
46 4 3 3 3 4 4 3 2 2 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3
Tabulasi Hasil Penelitian
Responden Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
47 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4
48 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 2 4
49 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 3 2 4 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 2 2 4 3 2
50 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 4 4 4 3 3 2 4 2 2
51 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 2 3 4 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3
52 2 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 2 3
53 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 2 4 2 4 2 2 2 4 3 2 2 2 3 2 2 4 3 3 2 3 3 4 2 3
54 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3
55 2 4 4 3 3 3 4 3 2 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2
56 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 3 3 3 2 3 4 2 3 4
57 3 2 2 2 3 4 2 3 2 2 3 2 2 4 3 3 2 2 3 4 2 2 4 4 2 3 3 2 2 2 3 4 3 3 4
58 3 3 1 1 4 3 1 3 3 4 3 2 4 2 3 3 3 2 3 4 1 1 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3
59 2 2 2 1 4 3 2 3 2 2 2 2 2 4 3 2 3 2 4 4 2 2 2 2 2 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3
60 2 3 3 3 4 2 3 4 4 3 2 3 3 3 4 2 3 2 4 4 2 2 3 4 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4
61 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 2 2
62 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 4
63 2 4 4 4 2 3 4 3 4 4 2 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 2 3 2 3 2 3 4 3 3
64 3 2 2 3 3 3 2 2 4 2 3 4 2 2 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4
65 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 4 4 4 4 2 3 3
66 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 4 2 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 2 2 4 3 3 3
67 3 3 4 2 2 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 2 4 3 3 3 4 2 4 4 2 2 4 4 3 3 3 3 2 3 3
68 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 1 2 4 4 3 C 2 3 2 4 3 3 3 4 2 4
69 2 2 3 3 4 2 3 4 4 3 2 2 2 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 4 4 2 4
Tabulasi Hasil Penelitian
Responden Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
70 3 3 1 2 4 3 1 3 1 2 3 2 2 2 2 3 2 3 4 2 4 3 4 3 3 1 3 4 2 3 3 3 4 3 2
71 2 3 1 2 3 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 4 3 4 3 2 2 3 3 2 4 2 2 4 2 2 2 2 3 3 3
72 4 3 4 4 1 4 3 4 4 4 4 3 4 2 2 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 3 3 2 4
73 2 2 3 2 1 2 4 3 4 2 2 2 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 2 3
74 2 2 4 4 1 4 3 3 4 4 2 4 2 3 3 4 4 3 3 4 1 2 4 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 3 4
75 2 2 2 4 1 4 4 4 4 4 2 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 1
76 3 3 1 2 4 2 1 3 1 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 4 3 4 3 4 1 3 4 2 3 3 3 4 4 2
77 3 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 4 2 2 4
78 2 2 1 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 2 4 2 4 4
79 2 3 2 3 1 3 1 4 4 3 2 2 2 2 2 4 3 3 4 3 3 2 4 4 2 2 4 3 2 2 2 3 2 2 3
80 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 2 3 3 2 2 2
81 3 2 3 3 1 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4
82 3 4 4 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 1 3 3 4 4 3 4 3 2 1
83 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 1
84 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 4 3 2 4 2 4 1 2 2 3 3 3 4 3 3 4
85 2 3 3 2 2 2 3 3 4 2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 4 3 2 3 2 3 3
86 3 2 4 4 2 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 2 3 4 2 2 3 2 3 3 2 3 4 2 3 4 2 2 3
87 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3
88 4 3 2 4 2 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 2 4 4 2 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3
89 3 3 2 4 2 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 2 2 2 4 2 3 3 4 3 3 3 2 4 2 3 4 2 3 2
90 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 2 3 2 2 4 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2
91 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3
92 3 2 4 4 2 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 2 2 4 4 4 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 2 2 2
Tabulasi Hasil Penelitian
Responden Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
93 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 2 4 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2
94 2 2 4 2 2 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 4 2 2 3 4 3 3 2 2 2 2 2 3
95 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 4 3 3 2 2 3 4
96 4 3 2 1 2 1 3 3 3 2 4 4 2 2 2 3 3 2 3 1 4 4 3 3 3 2 4 4 3 2 4 4 2 4 1
97 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 2
98 2 3 3 2 2 3 1 2 3 4 2 2 4 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 2 2 3
99 4 4 3 3 3 3 4 2 2 3 4 2 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4
100 3 3 1 1 1 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3
101 3 4 1 2 2 3 4 3 2 2 3 3 4 2 3 2 4 3 4 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 3
102 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 4 2 3 4 4 3 3 2 3 2 4 3 3 2 2 4 3 3 3 2 4
103 2 4 3 4 1 2 4 2 2 2 2 4 2 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 3 2 2 4 3 3 4
104 2 4 4 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 4 4 2 2 4 4 2 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3
105 2 4 2 3 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 2
106 3 3 1 1 1 3 2 3 4 2 3 3 2 2 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3
107 2 3 4 3 2 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 2 3 2 4 2 4 3
108 4 2 1 3 3 3 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4
109 3 4 2 2 1 3 4 3 2 3 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 4 3 4 3 3 2 2 4 4
110 2 2 2 3 3 2 4 2 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 4 2 2 3 3 3 2 4 4 3 4 2 2 2 3 4 3
111 2 4 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 4 3 2 4 2 4 3
112 4 4 4 1 2 3 1 3 3 2 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3
113 3 3 3 4 4 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 4 4 3 3 4 4 3
114 4 3 3 1 3 4 1 4 3 4 4 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 3 4 3 4 2 2 2 4 4 3 3 3 3
115 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 2 2 2 4 2 3 2 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3
Tabulasi Hasil Penelitian
Responden Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
116 2 3 4 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 4 2 4 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 4 4 3 3
117 2 2 3 3 3 3 4 4 3 2 2 4 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 4 4 3 2 2 3 3 2 3 3 4 3
118 3 3 2 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3
119 3 3 2 3 4 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3
120 2 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 4 3 4 2 2 3 4 3 3 3 4 1 2 2 4 3 4 4
121 4 3 4 3 2 3 3 2 2 4 4 3 3 2 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 2 2 2 4 4 3 4 3 2 3 3
122 2 3 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 2 2 3 4 4 2 4 4 2 3
123 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 2 2 4 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 4 2
124 2 3 4 3 3 2 4 3 3 4 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 4 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3
125 2 2 2 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 1 4 4 3 3 2 2 3 2 2 3 2 4 3 2 2
126 3 3 2 2 2 4 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 1 2 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 4 2
127 2 4 3 2 2 3 2 2 2 4 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 4 4 2 3 2 3 2
128 4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 4 2 4 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3
129 4 2 2 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 4 2 4 4 3 3 4 2 4 3 3 2 4 2 3 3 2
130 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 4 2 2
131 2 2 3 2 4 3 3 2 4 2 2 2 2 4 3 4 2 4 4 3 3 3 2 3 2 4 4 4 2 2 2 3 4 2 2
132 2 2 2 2 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 4 2 4 4 3 2 2 2 4 2 3 2 3 2 4 2 3 4 3 2
133 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 2 4 3 2 3 4 2 3 2 3 4 3 4 2 3 2 4 3 4 3 4 3 4 2
Tabulasi Hasil Penelitian
Responden Butir Soal
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
1 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 1 2 4 3 4 1 3 4 4 1 1 3 4 3 4 4 2 3 3
2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3
3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3
4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 2 4 2 3 4 3 3 3 4 3
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 2 4 2 3 4 3
6 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4
7 3 3 4 2 2 2 4 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 2
8 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4
9 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3
10 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4
11 4 4 4 2 3 3 2 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 3 2 4 4 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 2
12 4 4 2 3 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2
13 2 2 2 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 1 2 3 3 4 4 3 4 3 4
14 3 4 4 3 4 3 1 3 3 4 4 2 3 2 2 3 1 4 4 4 3 3 2 2 3 4 3 4 4 3 3 3
15 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 2 2 3 4 3 2 2 2 2 4 4 4 2 4 4 2 4 2
16 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 1 3 3
17 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 2 4 3 3 3 2 2 2 3 4 4 2 4 4 3 3 4 2
18 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 2 2 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3
19 3 3 3 4 2 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3
20 2 3 3 4 3 4 2 4 4 3 2 3 3 4 3 3 2 2 4 2 4 4 2 3 4 4 2 3 4 3 2 2
21 4 3 3 3 3 2 2 4 4 3 2 4 3 3 4 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2
22 4 2 2 4 2 2 3 4 4 2 2 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 2 2
23 2 3 2 3 3 2 3 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 2 3 2 3
Tabulasi Hasil Penelitian
Responden Butir Soal
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
24 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2
25 2 3 3 3 3 2 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2
26 4 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 2 2 4 3 2 2 3 2 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2
27 4 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 4 3 3 2 4 1 3 2 4 2 3 4 2 2 3
28 3 2 2 2 2 3 1 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 4
29 2 2 1 1 2 2 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 4 2 2 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 2 2
30 1 2 1 2 2 3 4 2 2 3 4 4 2 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 2 2 3 2 2 1
31 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
32 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3
33 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
34 4 4 4 2 3 2 3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 3 2 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 4
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4
36 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
37 2 2 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 2 2 4 3 2
38 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3
39 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 2 3 2 3 3 3 4 3 4 2 2 3 3 2 2 2
40 2 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3
41 4 2 2 2 4 3 3 4 4 2 4 2 4 3 4 4 4 2 4 2 3 2 3 2 4 3 3 3 4 2 3 2
42 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3
43 4 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3
44 3 4 4 4 3 3 2 2 2 3 3 2 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 2 2 4 3 3 4 4 2 3 3
45 4 3 3 4 4 3 3 4 2 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 2 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4
46 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2
Tabulasi Hasil Penelitian
Responden Butir Soal
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
47 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 4
48 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 1 3 2 4 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 2
49 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 2 4 4 3 4 3 2 4 3 3 2 2 2 2 2
50 4 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 2 4 3 2 3 2 2 3 4 3 2 2
51 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 4 2 4 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2
52 4 2 2 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 2 4 4 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2
53 4 2 2 4 2 2 3 4 2 2 2 4 4 3 3 4 3 2 2 3 4 2 1 3 4 2 2 2 2 2 4 2
54 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 2 4 2 4 3 4 3 2 3 2 3 4 2 4 2 3 4 2
55 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 2 3 2 4 4 2 2 4 4 2 4 4 2 4 2
56 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 4 1 4 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3
57 3 2 2 2 4 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 1 3 2 2 2 4 3 2 3 2 2 4 3
58 4 1 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 2 3 3 2 4 3 2 3 4 2 3 3
59 3 2 2 2 2 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4
60 3 2 2 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 2 2 4 2 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 4
61 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 4
62 3 3 2 3 2 2 3 3 4 2 3 4 2 4 3 3 2 3 4 2 3 4 4 3 3 4 2 4 4 3 2 4
63 2 3 2 3 2 3 3 4 2 3 4 4 2 4 4 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 2 4 3 3 3
64 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 2 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2
65 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 1 2 4 4 3 4 3 2 4 4
66 4 3 2 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 1 4 2 2 3 4 3 2 3 3 4 4
67 4 3 2 4 4 3 3 2 4 2 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4
68 2 2 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3
69 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 2 2
Tabulasi Hasil Penelitian
Responden Butir Soal
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
70 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 3 2 4 3 4 4 2 4 3 3 3
71 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 2
72 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
73 3 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 2 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 2 2
74 4 2 2 4 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 4 2 4 3 3 2 3
75 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 2 4 4 4 3 1 1 4 4 4 4 2 1 3 4 2 3
76 4 2 3 4 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 2 3 4 2 4 1 2 4 3 4 3 4 4 2 4 3 2 3
77 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 2 3 4 2 4 2 3 3 4 3 2 4 3 4 2 2
78 3 3 3 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 2 3 2 4 2 2 2 2
79 2 4 2 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 4 1 3 2 4 4 4 2 2 3 3 4 3 4
80 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 2 4 4 2 3 3 3 3 3 2 1 4 2 3 3 2 2 3 3 4 3
81 4 3 2 2 2 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 4 2 2 3 2 3 4 4 3 2 3 3
82 4 3 3 2 2 4 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 3 2 1 2 2 3 2 4 3 1 3 2 3 3
83 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 2 2 4 1 4 4 3 3 3 3 1 3 3 1 3
84 3 4 2 2 2 3 3 2 4 3 4 2 3 2 4 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 4 2 2 2 2
85 3 2 4 4 3 4 3 2 2 4 4 2 3 4 3 2 2 2 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2
86 3 2 2 4 4 3 3 3 4 4 3 4 2 3 4 3 2 2 4 4 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 4 2
87 2 2 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 4 2 3
88 4 2 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 1 3 2 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3 2
89 3 2 3 4 4 3 2 4 4 2 4 3 2 3 2 2 1 2 3 2 2 3 4 2 4 3 2 2 2 4 3 3
90 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 2 3 2 3 2 3 4 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2
91 2 2 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 4 3
92 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 2 4 3 2 4 3 3 2 4 2 3 2 4 3 2 4 2 4 3 2
Tabulasi Hasil Penelitian
Responden Butir Soal
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
93 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 4 4 3 2 4 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3
94 3 3 4 3 4 2 2 4 4 3 2 3 3 4 2 3 2 4 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 4 3 4
95 3 3 2 3 4 2 2 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 4 2 4 2 3
96 4 3 4 3 3 2 2 4 2 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 2 3 4 2 4 4 3 3 4
97 4 3 4 4 2 4 2 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 1 2 2 3 2 3 2 3 2
98 4 2 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 1 3 2 3 3 2 2 4
99 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 2 4 3 2 4 3 2 3 4 4 4 1 2 3 3 3 3 4 3 3 2 4
100 4 2 4 2 2 3 3 3 4 4 2 4 4 2 4 2 3 3 2 4 3 3 4 4 4 2 3 3 4 2 4 4
101 3 4 3 4 2 3 1 3 2 4 2 3 4 4 4 2 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 4 3 4 3
102 4 4 2 4 3 4 4 4 2 3 3 1 3 4 4 3 4 4 1 3 4 2 4 3 4 4 3 4 2 4 3 3
103 2 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 1 4 4 4 4 1 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 3 4 2 4
104 4 3 2 2 1 1 2 4 3 2 4 1 4 2 4 3 2 2 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4
105 4 3 2 3 4 3 2 4 3 2 4 1 4 4 4 2 3 3 2 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4
106 4 3 3 2 4 3 3 3 2 4 3 4 3 2 2 2 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
107 4 2 3 4 4 3 3 2 3 4 4 2 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 2 3 2 3 3 4 4 2
108 4 3 3 4 4 3 1 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 2 2 3 2 3 4 4 4 4 4
109 4 3 2 4 4 2 2 3 2 2 4 3 4 2 2 4 2 4 3 3 4 4 2 3 4 2 2 4 3 3 2 4
110 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 2 3 2 4 2 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 3 4
111 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 2 3 4 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4
112 4 3 3 2 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 2 3 2 4 2 3 3 2 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3
113 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 2 4 2 2 3 4 2 3 4 4 4 3 2 2 2 3
114 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 2 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 2
115 4 3 2 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 2 4 3 3 2 1 2 4 3 3 3 3 3 3
Tabulasi Hasil Penelitian
Responden Butir Soal
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
116 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 4 2 2 3 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3
117 2 2 2 3 2 4 3 2 3 3 4 3 2 3 4 3 2 4 4 3 3 4 3 1 4 2 3 3 2 4 3 2
118 4 3 3 4 2 3 4 2 3 3 4 2 3 3 2 2 3 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3
119 3 4 2 4 2 2 3 2 3 3 4 2 2 2 3 2 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3
120 4 3 2 4 4 3 2 2 3 2 3 2 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 2 2 3 3 4 4 3 3 3
121 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 2 1 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2
122 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 4 2 4 2 3 4 3 4 2 3 3 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 2
123 2 2 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 2 3 2 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2
124 3 4 4 3 3 2 2 2 4 2 3 2 3 3 3 4 2 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2
125 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 4 3 2 2 2 2 3
126 3 2 4 3 4 3 4 3 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 3 1 2 4 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3
127 2 3 2 3 3 3 4 3 4 2 4 3 2 2 2 3 2 4 3 4 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2
128 4 4 2 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 1 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 4
129 3 3 4 1 2 4 3 2 4 3 2 3 3 4 4 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 4
130 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 3 4 3 4
131 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 4 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 4 3 2 4
132 2 4 2 3 3 2 2 3 2 2 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2
133 2 4 4 2 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 4 2 3 3 3 4 3 4 2
134 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 4 2 2 3 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3
135 2 2 2 3 2 4 3 2 3 3 4 3 2 3 4 3 2 4 4 3 3 4 3 1 4 2 3 3 2 4 3 2
136 4 3 3 4 2 3 4 2 3 3 4 2 3 3 2 2 3 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3
137 3 4 2 4 2 2 3 2 3 3 4 2 2 2 3 2 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3
138 4 3 2 4 4 3 2 2 3 2 3 2 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 2 2 3 3 4 4 3 3 3
Tabulasi Hasil Penelitian
Responden Butir Soal
Jumlah Responden Butir Soal
Jumlah 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
1 3 3 3 4 3 4 2 2 2 2 3 2 2 239 24 2 3 4 3 2 2 3 3 4 3 4 3 4 252
2 3 4 2 3 3 4 4 2 3 2 3 2 3 269 25 2 3 4 3 4 2 2 2 2 2 3 2 2 232
3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 274 26 4 3 4 3 4 3 4 1 3 2 2 4 4 232
4 4 2 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 254 27 4 2 3 2 4 3 2 3 2 2 2 4 3 221
5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 302 28 2 2 3 2 2 2 4 3 2 2 2 3 3 211
6 2 2 4 3 2 4 4 2 3 3 2 4 3 278 29 3 1 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 210
7 2 2 4 2 2 4 3 3 3 3 4 4 4 268 30 3 2 4 4 2 2 3 3 3 2 3 3 2 216
8 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 297 31 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 4 3 251
9 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 280 32 3 3 2 4 4 2 2 2 3 2 3 3 3 251
10 4 4 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 271 33 2 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 289
11 2 2 3 2 3 4 3 2 2 3 4 3 2 245 34 2 2 3 4 3 4 2 3 2 4 3 3 4 255
12 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 268 35 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 281
13 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 236 36 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 287
14 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 253 37 2 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 275
15 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 269 38 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 274
16 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 274 39 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 252
17 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 247 40 4 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 276
18 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 259 41 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 230
19 2 4 2 3 4 2 2 2 2 3 3 2 2 244 42 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 268
20 4 4 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 240 43 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 238
21 4 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 4 241 44 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 246
22 4 4 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 223 45 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 282
23 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 225 46 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 256
Tabulasi Hasil Penelitian
Responden Butir Soal
Jumlah Responden Butir Soal
Jumlah 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
47 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 258 70 2 3 3 2 3 3 1 1 2 3 2 2 4 227
48 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 251 71 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 230
49 2 4 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 240 72 4 3 2 4 2 3 3 2 4 4 4 4 3 273
50 3 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3 2 233 73 1 2 2 2 4 2 1 4 4 2 3 2 3 234
51 2 3 4 2 4 2 3 3 4 3 3 3 3 238 74 1 4 3 4 2 2 3 3 2 2 4 4 2 242
52 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 2 229 75 1 2 3 4 3 2 3 3 4 2 2 4 2 244
53 2 4 2 4 4 3 2 2 3 3 3 2 2 227 76 2 3 4 2 3 3 1 1 2 3 4 2 4 224
54 2 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 3 247 77 4 2 2 3 3 2 2 3 2 3 4 3 2 229
55 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 3 4 4 238 78 1 4 4 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 210
56 2 3 4 4 4 4 1 2 4 3 2 3 4 230 79 1 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 3 2 221
57 2 2 4 2 3 4 2 3 4 3 2 3 3 220 80 1 2 2 2 4 2 3 3 4 3 2 3 2 222
58 2 1 4 2 2 4 4 3 3 3 2 3 3 224 81 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 229
59 3 2 3 4 4 3 3 4 2 2 3 3 2 217 82 1 4 2 3 3 4 2 1 3 3 4 3 3 224
60 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 2 238 83 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 250
61 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 272 84 3 4 3 4 4 4 3 1 2 3 3 4 3 232
62 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 253 85 1 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 2 2 225
63 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 2 4 243 86 2 2 2 4 2 2 4 3 3 3 4 4 2 241
64 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 239 87 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 226
65 4 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 2 3 267 88 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 2 243
66 2 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3 3 2 240 89 2 3 3 4 4 3 4 3 2 3 2 4 2 233
67 3 4 2 2 4 4 4 2 2 3 4 3 4 254 90 2 2 2 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 217
68 4 2 2 1 3 2 2 2 3 3 3 3 4 232 91 2 4 3 3 4 4 2 3 2 3 4 3 3 241
69 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 246 92 2 2 2 4 2 2 4 3 3 3 4 4 2 241
Tabulasi Hasil Penelitian
Responden Butir Soal
Jumlah Responden Butir Soal
Jumlah 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
93 2 3 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 222 116 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 241
94 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 4 2 2 218 117 4 2 4 4 4 3 4 4 3 2 4 3 2 255
95 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 226 118 4 2 4 3 4 2 3 4 2 4 2 3 3 255
96 2 3 4 1 2 3 2 2 2 4 2 3 2 232 119 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 233
97 3 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 229 120 4 2 4 2 3 2 4 4 2 2 2 3 3 234
98 4 3 2 3 3 3 2 2 4 2 3 2 2 228 121 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 248
99 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 253 122 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 249
100 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 244 123 4 3 4 3 2 3 2 2 2 3 3 4 4 239
101 3 4 3 3 2 4 2 2 4 3 4 2 2 234 124 1 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 2 3 237
102 4 4 2 3 3 4 3 3 2 3 4 2 3 251 125 3 2 3 2 3 4 3 1 2 3 3 3 3 225
103 4 4 3 4 3 4 1 3 2 2 3 4 3 251 126 1 3 3 4 4 3 2 2 3 2 4 3 4 238
104 3 2 4 2 4 4 3 4 4 2 4 3 3 243 127 2 3 4 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 227
105 3 3 4 4 4 4 3 3 2 2 2 3 3 243 128 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 235
106 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 241 129 4 2 3 4 4 3 1 3 3 3 2 3 4 239
107 4 2 4 4 4 3 4 4 3 2 4 3 2 255 130 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 239
108 4 2 4 3 4 2 3 4 2 4 2 3 3 255 131 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 2 240
109 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 233 132 2 2 2 3 4 3 3 2 2 2 4 3 4 235
110 4 2 4 2 3 2 4 4 2 2 2 3 3 234 133 1 3 4 2 4 2 4 2 3 3 2 2 3 226
111 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 248 Total 32.272
112 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 249
113 4 3 4 3 2 3 2 2 2 3 3 4 4 239
114 1 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 2 3 237
115 3 2 3 2 3 4 3 1 2 3 3 3 3 225
HASIL DOKUMENTASI
Observasi kantor Desa Benda
Wawancara dengan Ketua RW 03 Observasi dengan Ketua RT
Jalan menuju Kampung Manggis RW 03 Keadaan rumah keluarga buruh
Keadaan rumah keluarga buruh Keadaan Kontrakan
Keadaan Kontrakan Profesi suami sebagai tukang ojeg
Profesi suami sebagai tukang kebun Profesi suami sebagai pedagang
Gotong royong perbaikan jalan Pengajian Ibu-Ibu di Mushola At-Taqwa
Masjid At-Taqwa PAUD Rajawali
SDN Manggis Hilir Madrasah Diniyah At-Taqwa
MTs. dan MA At-Taqwa Ponpes Nurul Hidayah At-Taufiqy
Asrama Putra At-Taqwa Asrama Putri At-Taqwa
Ibu-ibu mengantarkan anak sekolah ketika
libur kerja (Hari Sabtu)
Ibu mempersiapkan peralatan sekolah
anak
Jam makan siang wanita buruh pabrik Situasi kerja di pabrik garment
Kondisi macet ketika pulang kerja Pengisian Angket
Pengisian Angket Pengisian Angket
Pengisian Angket Pengisian Angket
top related