pengaruh full day school (fds) terhadap motivasi …digilib.unila.ac.id/59326/3/skripsi tanpa bab...
Post on 20-Aug-2020
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENGARUH FULL DAY SCHOOL (FDS) TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMPN 3 RAMAN UTARA
LAMPUNG TIMUR TAHUN AJARAN
2018/2019
(Skripsi)
Oleh : Royadi Irwansyah
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2019
ii
PENGARUH FULL DAY SCHOOL (FDS) TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMPN3 RAMAN UTARA
LAMPUNG TIMUR TAHUN AJARAN
2018/2019
ABSTRAK
Oleh
ROYADI IRWANSYAH
Dunia modern memberikan pengaruh yang kuat terhadap suatu lembaga
pnmendidikan untuk selalu memperbaharui program-program guna
menciptakan output yang berkualitas. Sekolah merupakan wadah generasi
bangsa untuk mencapai cita-citanya, maka dari itu perlu didukung dengan
program-program yang dapat meningkatkan mutu pendidikan. Belakangan
ini sudah banyak pendidikan di Indonesia yang menggunakan beberapa
sistem pendidikan seperti negara barat, salah satunya adalah program Full
day school (FDS) dengan kegiatan belajar sehari penuh.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh Full
Day School (FDS) Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII di SMPN3
Raman Utara Lampung Timur Tahun Ajaran 2018/2019 ? Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh full
day school terhadap motivasi belajar siswa Kelas VIII di SMPN3 Raman
Utara Lampung Timur Tahun Ajaran 2018/2019. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode survey deksriptif dengan teknik pengumpulan
data melalui teknik observasi, dokumentasi, kuisioner dan kepustakaaan.
Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data
kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan data yang ada
menunjukkan bahwa adanya pengaruh Full Day School (FDS) Terhadap
Motivasi Belajar Siswa . Hal ini dapat dilihat dari hasil penghitungan
dengan persentase motivasi belajar siswa sebesar 68,58% artinya full day
school memberikan pengaruh baik terhadap motivasi siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
Kata kunci : full day school, motivasi belajar, pengaruh
iii
PENGARUH FULL DAY SCHOOL (FDS) TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMPN3 RAMAN UTARA
LAMPUNG TIMUR TAHUN AJARAN
2018/2019
Oleh
ROYADI IRWANSYAH
Skripsi
Sebagai Salah Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Progam Studi Pendidikan Sejarah
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
iv
Judul Skripsi : PENGARUH FULL DAY SCHOOL (FDS)
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA
DI SMP N 3 RAMAN UTARA LAMPUNG
TIMUR TAHUN AJARAN 2018/2019
Nama Mahasiswa : Royadi Irwansyah
No. Pokok Mahasiswa : 1513033035
Jurusan : Pendidikan IPS
Program Studi : Pendidikan Sejarah
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs.Syaiful M., M.Si Suparman Arif, S. Pd., M. Pd. NIP196107031985031004 NIP 198112252008121001
2. Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Program Studi
Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Sejarah
Drs. Tedi Rusman, M. Si Drs. Syaiful M, M. Si
NIP 196008261986031001 NIP 196107031985031004
v
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Drs. Syaiful M., M.Si ........................
Sekretaris : Suparman Arif, S. Pd., M. Pd. .......................
Penguji
Bukan Pembimbing : Muhammad Basri, S. Pd., M. Pd. .......................
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Prof. Dr. Patuan Raja, M. Pd.
NIP 196208041989051001
Tanggal Lulus Ujian Skripsi: 17 September 2019
vi
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini adalah
1. nama : Royadi Irwansyah
2. no pokok mahasiswa : 1513033035
3. program studi : Pendidikan Sejarah
4. jurusan / fakultas : Pendidikan IPS/ FKIP Unila
5. alamat : Jln. Adisucipto Gang Puter No 6F Kel. Tanjung
Agung Kec.Tanjung Karang Timur, Bandar
Lampung,
dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan saya karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebut dalam daftar pustaka.
Bandar Lampung, 17 September 2019
Royadi Irwansyah
NPM 1513033035
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 14
Februari 1997, penulis merupakan anak pertama dari dua
bersaudara dari Bapak Samudi dan Ibu Nurhayati.
Penulis menyelesaikan pendidikan formal di SD Negeri 1 Tanjung Agung
pada tahun 2008. Sekolah Menengah Pertama di SMP Nusantara pada
tahun 2011 dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Bandar Lampung pada
tahun 2014.
Pada tahun 2015 penulis diterima di Universitas Lampung melalui jalur
SNMPTN tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah
FKIP Universitas Lampung. Selama menjadi mahasiswa penulis pernah
mengikuti Organisasi FOKMA (Forum Komunikasi Mahasiswa dan
Alumni Pendidikan Sejarah) sebagai aggota Bidang Pendidikan periode
2017- 2018. Pada tahun 2018 penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata
Kependidikan Terintegrasi di Desa Taman Asri Kecamatan Purbolinggo
Kabupaten Lampung Timur dan melakukan Praktek Pengalaman Lapangan di
SMPN 2 Purbolinggo Lampung Timur dari tanggal 16 Juli- 25 Agustus 2018.
viii
MOTTO
“Semua Ahli Berasal Dari Pemula”
(Royadi Irwansyah)
“Tidak ada orang yang benar-benar Jahat, mungkin sisi baiknya yang belum terlihat”
(Royadi Irwansyah)
“Bersyukur saja, Hidup kita sekarang tak akan bisa sempurna, karena ini dunia bukannya surga”
(Nourman Ali Khan)
ix
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT
dan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad
SAW, Kupersembahkan karya kecilku ini sebagai
tanda baktiku kepada:
Kedua Orang Tuaku tersayang, Ayahanda Samudi dan
Ibunda Nurhayati yang senantiasa memberi
keikhlasan, pengorbanan, ketabahan, kekuatan, doa-
doa penuh pengharapan, cinta dan kasih saying yang
tak pernah hilang walau hanya sekejap
Seluruh orang-orang yang hadir dalam hidupku
Almamaterku tercinta, Program Studi Pendidikan
SejarahFakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan,Universitas Lampung
x
SANWACANA
Bismillahhirrohmannirrohim,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat Allah
SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa juga penulis panjatkan
sholawat serta salam kepada nabi besar junjungan kita Nabi Muhammad SAW
karena telah membawa kita dari zaman kebodohan ke zaman yang lebih baik.
Penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Full Day School
(FDS) Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII di SMPN 3 Raman Utara
Lampung Tiimur Tahun Ajaran 2018/2019”, sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa terdapat banyak pihak
maupun rekan-rekan yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membantu
penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini agar nantinya bermanfaat bagi kita
semua. Oleh sebab itu. penulis mengucapkan serangkaian terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
xi
2. Bapak Dr. Sunyono, M.Si. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Supriyadi, M.Pd. Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
4. Bapak Dra. Riswanti Rini, M.Si. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Lampung.
5. Bapak Drs. Tedi Rusman, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
6. Bapak Drs. Syaiful M, M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, Pembimbing
Akademik (PA) dan Pembimbing I skripsi penulis. Terima kasih banyak pak
Ipul, karena berkat bimbingan bapak saya memperoleh kemudahan dalam
menjalani perkuliahan ini
7. Bapak M. Basri, S.Pd., sebagai Pembahas skripsi penulis, terima kasih Pak
Bas karena meluangkan waktu bapak untuk membimbing penulis agar skripsi
ini menjadi lebih baik lagi
8. Bapak Suparman Arif, S,Pd., sebagai pembimbing II penulis. Terima kasih
banyak Pak Arif telah membantu saya dalam menyusun skripsi saya seingga
skripsi saya menjadi lebih baik.
9. Seluruh dosen Prodi Pendidikan Sejarah : Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H.,
Bapak Drs.Wakidi M.Hum., Bapak Drs. Maskun, M.H., Bapak Drs. Ali
Imron, M.Hum., Ibu Dr. Risma Margaretha Sinaga, M.Hum., Ibu Yustina Sri
Ekwandari, S.Pd., M.Hum., Bapak Hendry Susanto, S.S., M.Hum., Bapak M.
Basri, S.Pd., M.Pd., Bapak Suparman Arif, S.Pd., M.Pd., Bapak Cheri Saputra
xii
S.Pd., M.Pd., dan Mami Myristica Imanita, S.Pd., M.Pd., Ibu Valensy
Rahmedita, S.Pd., M.Pd., Bapak Sumargono, S.Pd., M.Pd., Ibu Anisa
Septianingrum S.Pd., M.Pd., yang telah memberikan pengetahuan dan
pengalaman yang menyenangkan selama penulis menjadi mahasiswa
Universitas Lampung.
10. Bapak dan Ibu staff tata usaha dan karyawan Universitas Lampung.
11. Ayah, Ibu dan adikku serta kerabat-kerabat yang telah memberikan dukungan
materi maupun moril kepada penulis.
12. Bapak dan Ibu Guru, Staff dan siswa-siswi SMPN3 Raman Utara Lampung
Timur yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan
penelitian skripsi.
13. Sahabat-sahabatku ( Tommy Rizky Putra, Fatmawati Caesaryani, Kim
Rizaluddin, Hedius Mafilindo, Rozi Fadillah Putra, Itsna Mahatma, Suciana,
Gabriella Revika, Kemala Wati ) yang telah memberikan dorongan dan
semangat kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi.
12. Teman-teman seperjuangan ( Angel, Dilla, Rizki, Andre, Ainun, Gesti, Sarah,
Deti, Uti, Ila, Zahra, Novi, Kak Merry dan lain lain ) yang telah berjuang
bersama dalam menghadapai persoalan skripsi
13. Teman satu atap selama 45 hari( Riana, Pia, Halimah, Mpew, Gean, April,
ipeh, Ranti, Novi ) yang telah bersama merasakan panasnya aspal Lampung
Timur ketika pulang dari sekolah menuju posko
14. Kak Johan, Kak Mae serta angkatan 13 maupun angkatan 14 yang telah
memberikan masukan dan semangat untuk menyelesaikan skripsi.
15. Teman-teman Pendidikan Sejarah angkatan 15 yang telah berjuang bersama di
xiii
Universitas Lampung
16. Mamak Raman yang telah memberi penginapan ketika penulis melakukan
penelitian di Lampung Timur
17. Mbak Siti dan Penjaga Gedung J yang telah mengerti ketika Peneliti
menunggu Dosen untuk bimbingan
18. Penulis berharap skripsi ini akan melengkapi ilmu pengetahuan bagi orang
lain dan berguna bagi sesama. Semoga pihak-pihak dan rekan-rekan diberikan
kebaikan oleh Allah SWT atas doa dan ketulusan dalam membantu penulis.
Aamiin.
Bandar Lampung, September 2019
Royadi Irwansyah
i
DAFTAR ISI
Halaman I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………… .... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 5 1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 5 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 5 1.5 Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................... 5
REFERENSI
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA, DAN
HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka .................................................................................. 8
2.1.1. Konsep Pengaruh ....................................................................... 8 2.1.2. Konsep Full Day School ........................................................... 8 2.1.3. Konsep Motivasi Belajar ........................................................... 16
2.2 Kerangka Pikir ...................................................................................... 17
2.3 Paradigma ............................................................................................. 19
REFEENSI
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan ...................................................................... 21 3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................ 22
3.2.1. Populasi ..................................................................................... 22
3.2.2. Sampel ....................................................................................... 22
3.3 Variabel dan Definisi Operasional Variabel ........................................ 23
3.3.1. Variabel Penelitian .................................................................... 23
3.3.2. Definisi Operasional Variabel ................................................... 24
3.4 Langkah-Langkah Penelitian ................................................................ 25
3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 25
3.5.1. Teknik observasi ....................................................................... 25
3.5.2. Dokumentasi .............................................................................. 26
3.5.3. Angket atau koesioner ............................................................... 26
3.5.4. Kepustakaan .............................................................................. 31
3.6 Pengujian Instrumen Penelitian ............................................................ 31
3.6.1. Uji Validitas ............................................................................... 31
3.6.2. Uji Reliabilitas ........................................................................... 31
3.7 Teknik Analisis Data ............................................................................ 32
REFERENSI
ii
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian ......................................................................................... 36
4.1.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian ......................................... 36
4.1.1.1 Profil Sekolah ............................................................... 36
4.1.1.2 Visi dan Misi Sekolah .................................................. 37
4.1.1.3 Sarana dan Prasarana .................................................... 37
4.1.1.4 Kondisi Perpustakaan ................................................... 38
4.1.1.5 Struktur dan Muatan Lokal ........................................... 39
4.1.1.6 Beban Belajar ............................................................... 41
4.1.1.7 Kenaikan Kelas dan Kelulusan ..................................... 42
4.1.1.8 Tenaga Kependidikan ................................................... 42
4.1.2 Penerapan FDS di SMPN3 Raman Utara…………………… . 45
4.1.2.1 Kegiatan Operasional Sekolah ...................................... 45
4.1.3. Hasil Uji Persyaratan Instrumen ............................................... 51
4.1.3.1.Hasil Uji Validitas ....................................................... 51
4.1.3.2 Hasil Uji Reliabilitas .................................................... 54
4.1.4. Hasil Analisis Data ..................................................................... 56
4.2. Pembahasan .......................................................................................... 59
REFERENSI
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ........................................................................................... 68
5.2. Saran ..................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jumlah Anggota Populasi Siswa Kelas VIII di SMPN 3
Raman Utara Lampung Timur Tahun Ajaran 2018/2019…………. 26
2. Jumlah Anggota Sampel Siswa SMPN 3 Raman Utara
Lampung Timut Tahun Ajaran 2018/2019………………………… 27
3. Kategori Skala Likert………………………………………………. 32
4. Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar………………………………… 32
5. Angket Motivasi Belajar dan Kriteria Penskoran………………….. 33
6. Kriteria Reliabilitas………………………………….…………….. 36
7. Nilai Interpretasi…………………………………………………… 37
8. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 3 Raman Utara……………….. 41
9. Jumlah Guru Tetap (PNS) dan Pendidikan Terakhir……………… 47
10. Tenaga Kependidikan SMPN 3 Raman Utara…………………….. 49
11. Kriteria Reliabilitas……………………………………………….. 54
12. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Motivasi Belajar……………… 54
13. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa………………………..…… 55
i
1
I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk sosial yang sangat membutuhkan bantuan dari
orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, salah satunya adalah pendidikan.
Dalam pendidikan terdapat proses yang berpengaruh pada kehidupan manusia,
baik disengaja maupun tidak disengaja.
Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak
yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali
mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan
aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep
pandangan hidup mereka. Untuk memajukan kehidupan mereka itulah,
maka pendidikan menjadi sarana utama yang perlu dikelola secara
sistematis dan konsisten berdasar berbagai pandangan teoritikal dan
pratikal sepanjang waktu sesuai dengan lingkungan hidup manusia itu
sendiri (Fuad, 2008:3)
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
dengan membentuk generasi bangsa dengan tujuan agar mereka memiliki potensi
untuk dirinya dan masyarakat luas. Potensi yang diharapkan dalam diri peserta
didik berupa hal-hal yang menyangkut kognitif, afektiv dan psikomotorik.
Undang-undang RI Nomor Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan didefinisikan
sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan 1ea ra (Undang-undang RI No. 20 Tahun
2003).
2
Pembelajaran adalah kegiatan dimana terdapat seorang pendidik dan peserta didik
dalam proses pelaksanaannya. Dalam pelaksanaan suatu pendidikan terdapat
seperangkat pembelajaran yang telah disusun untuk mengembangkan potensi
siswa secara komprehensif, maka dari itu seorang pendidik harus memahami
dinamika yang terjadi selama proses belajar mengajar. Pengajaran yang dilakukan
seorang pendidik bukan hanya transfer pengetahuan berupa materi dalam belajar
namun pemberdayaan secara utuh oleh pendidik terhadap peserta didik.
Pembelajaran mendapat tempat yang lebih luas, harus menjadi wahana
untuk penumbuhkembangan potensi-potensi siswa secara 2ea rah2 melalui
peran aktif mereka menuju perubahan yang lebih baik. Dalam keadaan ini
sangat diperlukan upaya-upaya konstruktif guru dalam mengembangkan
dimensi-dimensi emosional siswa agar mereka semakin mampu
menghadapi berbagai persoalan, bersemangat, ulet, tekun, bertanggung
jawab, mampu menjalin komunikasi secara sehat dengan individu atau
kelompok lain. Kesemuanya ini merupakan akar-akar emosi yang menjadi
landasan untuk mencapai sukses yang diharapkan. (Aunurrahman,
2016:85)
Merujuk pada pendapat di atas, dalam kegiatan pembelajaran guru memiliki peran
sentral dalam memberikan pembelajaran agar siswa dapat menguasai isi pelajaran
hingga mencapai suatu objek yang ditentukan seperti aspek kognitif, aspek afektif
dan psikomotorik.
Dunia modern memberikan pengaruh yang kuat terhadap suatu lembaga
pnmendidikan untuk selalu memperbaharui program-program guna menciptakan
output yang berkualitas. Sekolah merupakan wadah generasi bangsa untuk
mencapai cita-citanya, maka dari itu perlu didukung dengan program-program
yang dapat meningkatkan mutu pendidikan. Belakangan ini sudah banyak
pendidikan di Indonesia yang menggunakan beberapa sistem pendidikan seperti
3
3ea ra barat, salah satunya adalah program Full day school (FDS) dengan kegiatan
belajar sehari penuh.
Full day school adalah sistem pendidikan yang menerapkan pembelajaran
atau kegiatan belajar mengajar sehari penuh dengan memajukan sistem
pengajaran yang intensif yakni dengan menambah jam pelajaran untuk
pendalaman materi pelajaran serta pengembangan diri dan kreativitas
peserta didik (Muwafik, 2012:17).
Sebagai sebuah terobosan penting yang terdapat dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2017 Tentang
Hari Sekolah, full day school hadir untuk meningkatkan kualitas pendidikan
secara optimal demi terciptanya masa depan bangsa yang berkualitas tinggi. Full
day school mempunyai peluang yang besar untuk memaksimalkan potensi peserta
didik. Pergaulan bebas yanmg dilakukan oleh anak-anak remaja merupakan 3ea
rah diberlakukannya Full day school, karena saat jam sekolah berakhir
kebanyakan para siswa tidak langsung menuju rumah mereka, melainkan
menghabiskan waktu bersama teman untuk kegiatan yang tidak jelas, maka dari
itu full day school dapat meminimalisasi pergaaulan bebeas remaja.
Full day school diatar belakangi oleh beberapa hal sebagai berikut : 1.
Meningkatnya jumlah orang tua, terutama ibu yang bekerja memiliki anak
diabawah 6 tahun. 2. Meningkatnya jumlah anak-anak usia prasekolah
yang ditampung di sekolah-sekolah milik public/masyarakat umum. 3.
Meningkatnya pengaruh televise dan kesibukan (mobilitas) orang. 4.
Keinginan untuk memperbaiki nilai akademik agar sukses menghadapi
jenjang yang lebih tinggi (Jamal, 2017 :17 ).
Seseorang bisa menampilkan kemampuan terbaiknya ketika diberi tantangan terus
menerus sehingga ada motivaasi kuat untuk menjawab semua tantangan yang ada
dengan mengeluarkan segenap kemampuan terbaiknya (Jamal, 2017:35).
Perbedaan-perbedaan dalam diri peserta didik merupakan hal yang biasa,karena
sejatinya peserta didik adalah manusia yang sedang berkembang dengan motivasi
4
yang berbeda dalam dirinya. Motivasi peserta didik dapat timbul karena 4ea ra
4ea rah44 (4ea ra yang timbul dalam diri peserta didik) dan ekstrinsik (4ea ra yang
timbul dari lingkungan peserta didik).
Hakikat motivasi belajar dalam peserta didik berupa dorongan internal
dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indicator atau
unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam
keberhasilan seseorang dalam belajar (Hamzah, 2007: 23).
Dengan tambahan jam pelajaran pada sistem full day school, siswa dengan
motivas belajar yang tinggi merasa tercukupi atas kurangnya jam pelajaran pada
pembelajaran konvensional. Sedangkan siswa dengan motivasi belajar rendah
merasa bosan dengan tambahan jam belajar.
Dilihat dari uraian diatas bahwa pada dunia pendidikan, sistem seperti full day
school memerankan peranan penting, khususnya terhadap tinggi rendahnya
motivasi belajar siswa. Hal tersebut bermakna bahwa semakin baik sistem
pendidikanyang digunakan, semakin tinggi motivasi belajar siswa. Sebaliknya,
semakin tertinggal sistem pendidikan yang digunakan, maka semakin rendah
motivasi belajar siswa. Dalam hal ini peneliti ingin melakukan tes motivasi belajar
siswa berkaitan dengan sistem pendidikan yang digunakan, maka berangkat dari
hal tersebut peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh full day school
terhadap motivasi belajar . Oleh karena itu penulisan ini dilakukan dengan judul
penelitian : Pengaruh Full Day School (FDS) terhadap Motivasi Belajar Siswa
Kelas VIII di SMPN3 Raman Utara Lampung Timur Tahun Ajaran 2018/2019.
5
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “apakah ada pengaruh Full day school terhadap motivasi
belajar siswa kelas VIII di SMPN 3 Raman Utara Lampung Timur Tahun Ajaran
2018/2019” ?
1.3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah ada pengaruh Full day school terhadap motivasi belajar siswa
kelas VIII di SMPN 3 Raman Utara Lampung Timur Tahun Ajaran 2018/2019
1.4. Kegunaan penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa : Dapat digunakan sebagai acuan untuk memahami dan
meningkatkan motivasi belajar dalam diri siswa.
2. Bagi guru : Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
alat 5ea rah5 dan pemantauan guru terhadap motivasi
siswa dalam belajar
3. Bagi Penulis : Memberikan pengalaman yang berarti dan untuk
menambah ilmu agar menjadi bekal kedepannya.
1.5. Ruang lingkup Penelitian
1. Subjek Penelitian : Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII di
SMP 3 Raman Utara Lampugn Timur Tahun Ajaran
2018/2019
6
2. Objek Penelitian : Objek penelitian ini adalah full day school
dan motivasi belajar siswa kelas VIII di SMPN 3
Raman Utara Lampugn Timur Tahun Ajaran
2018/2019
3. Tempat Penelitian : Tempat penelitian ini adalah di SMPN 3 Raman
Utara Lampung Timur
4. Waktu Penelitian : Waktu penelitian dilaksanakan pada semester
genap Tahun Ajaran 2018/2019
5. Bidang Ilmu : Pendidikan
REFERENSI
Fuad Ihsan. 2008. Dasar-Dasar Kependidikan. Rineka Cipta. Jakarta. Hal.3
Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Aunurrahman, 2016. Belajar dan Pembelajaraan .Bandung : Alfabeta. Hal. 85
Muwafik. 2012.Membangun Karakter Dengan Hati Nurani.Jakarta: Erlangga.
Hal. 17
Jamal. 2017.Full Day School.Jogjakarta; Arruz Media. Hal. 17
Ibid. Jamal. Halaman 35
Hamzah. 2007. Profesi Kependidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Hal. 23
8
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Konsep Pengaruh
Menurut Hugiono & Poerwantana “Pengaruh dapat berarti dorongan atau bujukan
dan bersifat membentuk atau merupakan suatu efek” (Hugiono & Poerwantana,
1987:47). Pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari benda atau orang dan
juga gejala yang dapat memberikan perubahan terhadap apa yang ada di
sekelilingnya” (Surakhmad, 1989:7).
Jadi, dari pendapat-pendapat tersebut bahwa pengaruh merupakan suatu kekuatan
yang telah timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda sehingga
mempengaruhi apa yang ada.
Berdasaran pendapat ahli diatas bahwa Pengaruh adalah sesuatu yang timbul pada
salah satu variable antara variabel “x” dan variabel “y”.
2.1.2. Konsep Full Day School
2.1.2.1 Pengertian Full Day School
Full day school berasal dari Bahasa Inggris. Terdiri dari kata full yang artinya
penuh, dan day artinya hari. Maka full day mengandung arti sehari penuh.
9
Sedangkan school artinya sekolah. Jadi, arti full day school jika dilihat dari segi
etimologinya berarti kegiatan belajaran yang dilakukan sehari penuh di sekolah.
Full day school merupakan suatu proses pembelajaran yang dilaksanakan
sehari penuh yang menerapkan dasar integrated curriculum dan integrated
activity yang berarti hampir seluruh aktivitas anak berada di sekolah, mulai
dari anak belajar, makan, bermain, dan ibadah di kemas dalam dunia
pendidikan (Hilalah 2009: 22).
Full day school adalah sekolah sepanjang hari atau sehari penuh. Biasanya
dimulai pukul 07.00-16.00. Mayoritas lembaga pendidikan masih mengikuti
sistem konvensional dalam alokasi waktu belajar yaitu sekitar setengah hari mulai
jam 07.00-12.00 atau 13.00 siang hari. Menurut Baharuddin (2016:227)
menyatakan, full day school adalah sekolah sepanjang hari atau proses belajar
mengajar yang dilakukan mulai pukul 06.45-15.00 dengan durasi istirahat dua
jam sekali.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, jadi pengertian full day school adalah
sekolah yang menerapkan sistem belajar dari pagi sampai sore selama 7-8 jam
dalam sehari dalam suasan informal. Waktu belajar yang lebih lama dari sistem
sekolah biasa sebagaimana dalam full day school dapat menjadi kesempatan bagi
sekolah untuk membuat jadwal pelajaran secara leluasa, mana yang diajarkan pada
waktu pagi dan waktu sore. Waktu belajar yang lebih lama pada sistem full day
school memberikan kegiatan berbeda pada pembelajaran konvensional, misalnya
untuk menanamkan nilai kerohanian pada peserta didik, pada waktu pagi khusus
pelajaran umum, sedangkan sore hari khusus praktik ibadah. Khusus hari senin
sore diadakan kegiatan keterampilan/bakat guna peserta didik mengetahui pribadi
dan potensi yang dimiliki dalam dirinya karena kebanyakan orang tidak
menyadari bahwa terdapat kekuatan besar yang dahsyat dan luar biasa. Namun,
10
kekuatan dahsyat tersebut tidak akan tampil kalau tidak digali dan dimunculkan ke
permukaan dengan kerja keras tanpa kenal lelah. Dengan fokus belajar pagi dan
sore hari dapat memberikan efek yang besar pada peserta didik dalam
pembelajaran.
2.1.2.2 Tujuan Pembelajaran Full Day School
Kenakalan remaja semakin hari semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari
pemberitaan di media massa yang tidak jarang memuat berbagai penyimpangan –
penyimpangan yang dilakukan oleh kaum pelajar, seperti adanya seks bebas,
minum – minuman keras, konsumsi obat – obat terlarang dan sebagainya. Hal ini
karena tidak adanya kontrol dari guru terutama dari orang tua, dan hal ini
disebabkan karena banyaknya wkatu luang sepulang sekolah, dan waktu luang itu
digunakan untuk hal–hal yang kurang bermanfaat. Tujuan sistem full day school
dengan pembelajaran yang bervariasi adalah untuk pengembangan peserta didik
dalam berbagai bidang, perhatian pada peserta didik dengan parent-career,
menghadapi perubahan sosial budaya di masyarakat dan pemahaman akan Ilmu
Pegetahuan dan Teknologi.
Ada beberapa 10ea rah yang melandasi lahirnya sistem pembelajaran full
day school :
1. Meningkatnya jumlah orang tua tunggal dan banyaknya aktivitas
oraang tua (parent-career) yang kurang memberikan perhatian pada
anaknya, terutama yang berhubungan denga aktivitas setelah pulang
sekolah.
2. Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat, dari masyarakat
agraris menuju masyarakat 10ea rah10
3. Perubahan sosial budaya memperngaruhi pola 10ea r dan cara pandang
masyarakat
4. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat, sehingga
jika tidak dicermati, kita akan menjadi korban teknologi komunikasi.
(Baharudin. 2016 : 229-230).
11
2.1.2.3 Keungguan dan Kelemahan Full Day School
a. Keunggulan Full Day School
Full day school merupakan suatu terobosan progresif dalam dunia pendidikkan
yang menarik banyak orang tua dengan mobilitas yang tinggi untuk menyadari
tatangan zaman yang semakin berat di mana peran orang tua sudah tidak dominan
lagi dalam penidikan anaknya. Daya tarik dalam system ini tidak terlepas dari
keunggulan dan keistimewaannya menurut Jamal (2017 : 31-49 ) yaitu :
1. Optimalisasi Pemanfaatan Waktu
Belajar sepanjang hari adalah bukti penghargaan yang tinggi terhadap waktu.
Itulah keunggulan pertama dari sistem full day school. Memanfaatkan waktu
secara efektif dan produktif adalah ciri orang sukses. Memanfaatkan waktu berarti
menggunakan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat dan tidak membiarkannya
tanpa makna. Orang yang menyadari pentingnya arti waktu pasti akan membuat
perencanaan kegiatan secara matang dan terukur, ada target kualitas dan waktu
pelaksanaan yang dicanangkan; ia menjadi produktif, dinamis, dan kompetitif, ia
sudah memprediksi apa yang akan terjadi, menyiapkan langkah-langkah antisipasi
dan solusi yang dibutuhkan. Lebih dari itu, ia akan melakukan diversifikasi ke
berbagai bidang. Sebab, barangsiapa yang ingin menjadi pemenang dalam
persaingan kertat ini harus melakukan langkah-langkah cepat, tepat, dan
berkualitas tinggi.
2. Intensif Menggali dan Mengembangkan Bakat
Dengan alokasi waktu yang sangat luas, waktu untuk menggali dan
mengembangkan anak terbuka lebar. Kegiatan sore hari bisa dimaksimalkan untuk
12
melihat keahlian dan kecakapan anak dalam semua bidang. Dengan
memaksimalkan waktu latihan, diharapkan bakat anak cepat terdeteksi. Dari
sanalah bakat dipupuk dan dikem- bangkan secara maksimal. Selanjutnya, sarana
prasarana perlu dilengkapi untuk menyukseskan program ini. Dengan sarana yang
lengkap, daya tarik dan semangat anak untuk berlatih lebih giat sehingga
tutor/tenaga pengajarnya juga bersemangat mengajar dan memberikan tip-tip
efektif dalam mengembangkan bakat secara intensif dan ekstensif`
3. Menanamkan Pentingnya Proses
Menjadi orang hebat, besar dan berbakat memerlukan proses yang panjang,
berliku dan penuh tantangan. Semua proses dilalui dengan kerja keras, kesabaran
tinggi dan konsistensi dalam melakukan hal terbaik. Bukan dengan sekali jadi,
instansi dan jangka pendek. Dengan proses panjang. Orang menjadi terlatih,
matang, penuh pengalaman, cermat, dan semakin profesional dalam bidangnya.
Seluruh hidupnya dicurahkan demi mengabdi kepada bakat yang digelutinya.
Loyalitas dan konsistensi menjadi kata kunci dalam mengarungi panjangnya
proses. Full day school yang memakan waktu panjang dari pagi hari hingga sore
hari mengajarkan kepada anak bahwa keunggulan, prestasi, dan kehebatan harus
dilalui dengan kerja keras, waktu lama, proses yang melelahkan, dan konsistensi
pada jalan yang benar Anak akan melihat bahwa dengan wakru belajar yang lebih
lama dan lebih keras, dirinya menjadi semakin terasah kemampuannya, matang
kepribadiannya, teruji mentalnya, dan mendalam serta detail pengetahuannya
menjadi seorang profesional sejati yang dikagumi dan menjadi inspirasi banyak
orang.
13
4. Fokus Dalam Belajar
Waktu belajar yang lebih lama dari sistem sekolah biasa sebagaimana dalam full
day school menjadi kesempatan bagi sekolah untuk membuat jadwal pelajaran
secara leluasa, mana yang diajarkan pada waktu pagi dan mana yang diajarkan
pada waktu sore. Misalnya, pada waktu pagi khusus pelajaran umum, sedangkan
sore hari khusus pelajaran agama, khusus hari senin sore hari pelajaran
keterampilan/ bakat, khusus selasa sore hari hari kompctisi, khusus hari rabu sore
praktik ibadah, dan lain sebagainya.
5. Memaksimalkan Potensi
Kebanyakan sescorang tidak menyadari bahwa dalam dirinya terdapat kekuatan
besar yang dahsyat dan luar biasa. Dalam dirinya tersimpan kekuatan pengubah
sejarah yang menakjubkan dan mencengangkan. Namun, kekuatan dahsyat
tersebut tidak akan tampil kalau tidak digali dan dimunculkan ke permukaan
dengan kerja tak kenal lelah. Di sinilah pentingnya memaksimalkan potensi untuk
menggali dan memunculkannya ke permukaan agar kekuatan dahsyat yang
mampu mengubah jarum sejarah muncul keras tanp dan meningkat dengan cepat
dan eksploratif. Full day school mempunyai peluang besar mewujudkan impian
besar ini. Menyadarkan anak akan adanya kekuatan dahsyat dalam dirinya dan
mengasah serta mengembangkannya sehingga mun ke permukaan adalah tugas
mulia yang harus diemban full day school Tujuan memaksimalkan potensi ini
tidak lain adalah supaya anak mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya
sepanjang masa. Seseorang bisa menampilkan kemampuan terbaiknya ketila diberi
tantangan terus-menerus tanpa henti sehingga ada motivasi kuar untuk menjawab
semua tantangan yang ada dengan mengeluarkan segenap kemampuan terbaiknya
14
sampai ia merasa tidak mampu lagi menambah kemampuan lebih. Perasaan ia
tidak mampu menambah lagi kemampuannya berarti saat ajal sudah menjemput
nyawanya
6. Mengembangkan Kreativitas
Full day school mampu menumbuhkan dan mengembangkan kreativitas. Dengan
kurikulum yang inspiratif dan motivatif, kreati- vitas akan lahir dengan sendirinya.
Pembelajaran yang menyenang- kan dan variatif metodologinya akan membuat
kreativitas anak didik berkembang secara cepat. Waktu yang luas pada sistem full
day school membuat pengelolanya dapat mengalokasikan waktu yang cukup
untuk membangkitkan kreativitas dengan kegiatan-kegiatan life skill yang
memadai. Praktik yang diperbanyak akan memunculkan kreativitas anak didik
dalam memahami dan menguasai materi yang disampaikan.
7. Anak Terkontrol Dengan Baik
Full day school mampu menumbuhkan dan mengembangkan kreativitas. Dengan
kurikulum yang inspiratif dan motivatif, kreati- vitas akan lahir dengan sendirinya.
Pembelajaran yang menyenang- kan dan variatif metodologinya akan membuat
kreativitas anak didik berkembang secara cepat. Waktu yang luas pada sistem full
day school membuat pengelolanya dapat mengalokasikan waktu yang cukup
untuk membangkitkan kreativitas dengan kegiatan-kegiatan life skill yang
memadai. Praktik yang diperbanyak akan memunculkan kreativitas anak didik
dalam memahami dan menguasai materi yang disampaikan.
15
b. Faktor Pengambat Full day school
Adanya kelebihan yang dimiliki oleh full day school juga terdapat kelemahannya,
dalam penerapannya kelemahan full day school menurut Jamal (2017 : 31-49 ),
antara lain :
1. Minimnya Sosialisasi
Selain keunggulan dan keistimewaan full day school sebagaimana keterangan di
atas, ada juga kelemahannya yang harus dicarikarn solusinya. Kelemahan terbesar
ada pada waktu sosialisasi anak dar kebebasan anak yang sangat minim. Dengan
waktu sekolah dari pagi hingga sore, anak kembali ke rumah pada hari menjelang
malam, tentu kondisi tubuh sangat letih karena seharian berada di sekolah. Hal ini
membuat anak malas berinteraksi dengan lingkungannya. Ketika kembali ke
rumah, anak lebih memilih beristirahat atau menyelesaikan tugas untuk esok hari
dibandingkan bermain dengan teman sebayanya. Keadaan seperti ini akan
menyebabkan anak kehilangan ke- hidupan sosialnya. Orang yang dia temui hanya
teman satu sekolah. Anak hasil lulusan full day school pasti akan butuh adaptasi
sedikit lama dengan lingkungan Karena dia “lupa” bagaimana cara berinteraksi
dengan lingkungan sekitarnya akibat waktunya dihabis- kan di sekolah.
2. Minimnya Kebebasan
Program full day school memang menyajikan berbagai pola permainan edukatif
bagi anak. Akan tetapi, bagaimanapun juga jiwa anak masih terikat dengan aturan
sekolah yang tidak olch semua anak diterima dengan sukarela. Ketika anak baru
bisa bertemu dengan orangtuanya menjelang malam hari, semuanya telah
kelelahan. Ayah capek, ibu segera mengurus rumah tangga sehabis pulang kerja,
16
dan anak juga sangat lelah usai sekolah seharian. Belul lagi jika sekolah masih
membebani anak dengan berbagai macam pekerjaan rumah (PR)
3. Egoisme
Perasaan sombong dan tinggi hati rentan terjadi pada anak yang disekolahkan di
full day school. Aroma kompetisi dengan dunia luar jarang dirasakan oleh anak
hasil full day school. Hal ini cukup wajar karena memang dalam kesehariannya,
dia tidak pernah bergaul dengan orang luar. Dia tidak pernah keluar kotak.
Dunianya terbatas pada pagar sekolah dan hanya arena sekolah. Meskipun fasilitas
yang disediakan cukup memadai, tidak sulit menemukan anak yang bersekolah di
full fay school, justru kemampuannya tertinggal dari anak yang bersekolah
disekolah biasa.
Hamzah (2006: 8) menyatakan bahwa Motivasi merupakan dorongan dan
kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin
dicapainya. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.
Belajar adalah perubahan tingah laku secara relative permanen dan secara
potensial terjadi sebagai hasil dari praktik penguatan (reinforced practice) yang
dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Sadirman (2011: 84) motivasi memiliki 3 fungsi, yaitu :
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepas 16ea ra. Motivasi dalam hal ini merupakan
penggerak dari setiap kegiatan yang dikerjakan;
2. Menentukan arah perbuatan, yakni 16ea rah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan
tujuannya;
2.1.3. Konsep Motivasi Belajar
17
3. Menyeleksi perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan serasi
guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak ada manfaat bagi tujuan tersebut.
Motivasi dapat berfungsi dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu yang
telah direncanakan. Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami
dan menjelaskan prilaku individu, termasuk prilaku individu yang sedang belajar.
Maka dari itu motivasi memiliki peran dalam proses pembelajaran yang dialami
peserta didik. Menurut Hamzah, “ Peran mgotivasi dalam belajar dan
pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Peran motivasi dalam menentukaan penguatan belajar. Motivasi dapat
berperan dalam pengutan belajar apabila seorang anak yang
diahadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan. Dan
hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah
dilaluinuya.
2. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar.Anak akan tertarik
untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat
diketahui dan dinikmati manfaatnya bagi anak.
3. Motivasi menentukan ketekunan belajar. Seorang anak yang terlah
termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya
dengan baik dan tekun, dengan harapabn memperoleh hasil yang baik
(Hamzah, 2012: 27-28).
Dari pengertian motivasi belajar yang dikemukakan para ahli, maka motivasi
belajar adalah suatu keinginan untuk melakukan sesuatu terhadap perubahan
tingkah laku dengan tujuan tertentu. Tujuan tersebut tidak terlepas dari hasil yang
diperoleh oleh peserta didik baik pada ranah kognitif, afektiv dan psikomotorik.
2.2 Kerangka Pikir
Berdasarkan latar belakang masalah dan teori-teori yang telah diungkapkan diatas,
Program Full day school diprediksi memiliki pengaruh dengan motivasi belajar
siswa. Pembelajaran merupakan tempat yang luas sehingga dapat menjadi wadah
untuk perkembangan siswa menuju perubahan yang lebih baik. Dalam hal ini
18
perlu diadakan program yang bervariasi dalam belajar dan pembelajaran sehingga
kesiapan siswa dalam belajar lebih meningkat.
Full day school adalah sekolah sepanjang hari atau sehari penuh yang biasanya
dimulia pukul 07.00-16.00. Program ini dapat menumbuhkan semangat dan
konsistensi dalam belajar. Penerapan program full day school guna
memaksimalkan potensi siswa dengan terus menerus memberikan tantangan
sehingga ada motivasi belajar yang kuat dengan segenap kemampuan terbaiknya.
Dengan tambahan jam belajar bukan berarti hanya memfokuskan pada
pembelajaran seperti biasanya yaitu guru dan murid melakukan interaksi dalam
kelas membahas materi belajar, namun ditambahkan kegiatan nok akademik agar
siswa lebih memiliki kemampuan di berbagai bidang dan tidak merasa jenuh
seperti kegiatan ibadah, ekstrakulikuler dan lain-lain. Motivasi dan belajar
merupakan dua hal yang sangat mempengaruhi.. Siswa dengan motivasi belajar
yang tinggi akan lebih mudah untuk menangkap materi pelajaran dibandingkan
dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Program pembelajaran yang
bervariasi akan mendukung pula motivasi belajar yang tinggi. Program full day
school dan motivasi belajar siswa merupakan dua variable yang diprediksi
memiliki korelasi atau keterkaitan. Adapun variable bebas pada penelitiann ini
adalah full day school sedangkan variable terikatnya adalah motivasi belajar
siswa.
19
2.3 Paradigma
r
Keterangan:
X : Full Day School
Y : Motivasi Belajar Siswa
r : Pengaruh Full Day School Terhadap Motivasi Belajar Siswa
X Y
REFERENSI
Hugiono & Poerwantana, 1987. Pengantar Ilmu Sejarah.Jakarta : PT Bina Aksara.
Hal.47
Winarno, Surakhmad, 1989. Pengantar Penelitian Ilmiah : dasar, metode,dan
teknik. Bandung : Tarsito. Hal.7
Hilalah, Nur. 2009. Tesis.Pelaksanaan Full Day School Di Sd Plus Nurul Hikmah
Pamekasan (Telaah Problematika Perkembangan Social Peserta
Didik).Hal.22
Baharuddin. 2016.Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Jogjakarta:Arruz
Media. Hal.227
Peraturan Mendikbud RI nomor 23 tahun 2017 Tentang hari sekolah. Pasal 1-5
Baharudin, Op.Cit.,229-230
Jamal. 2017.Full Day School.Jogjakarta; Arruz Media.
Ibid., Halaman 31-49
Sadirman. 2011.Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar.Bandung:Rajawali
Pers. Hal.84
Hamzah. 2007. Profesi Kependidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Hal. 27-28
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan . Jakarta:
Rineka Cipta. Hal.71
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.Bandung:
Alfabeta. Hal.159
S. Margono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka
Cipta. Hal.67
21
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertenntu (Sugiyono, 2008: 2). Menurut Sukardi
(2010: 19). Metodologi penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara
sistematis mengikuti aturan-aturan guna menjawab permasalahan yang hendak
diteliti. Dengan demikian metode penelitian merupakan langkah-langkah yang
dilakukan seseorang dalam memecahkan permasalahan sesuai aturan-aturan yang
telah ditentukan untuk tujuaan tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan metode penelitian survey deskriptif. Dikatakan Penelitian
Survey karena pengamatan langsung tuerhadap populasi yang secara alamiah
untuk penggumpulan data.
Metode survey adalah metode penelitian yang dilakukan melalui
pengamatan langsung oleh peneliti terhadap suatu gejala atau
pengumpulan informasi dari populasi besar maupun kecil, tetapi data
yang dipelajari adalah data dari sampel sebagai mewakili data
populasi tersebut (Iskandar, 2008:66).
Sedangkan menurut Sugiyono (2011:6), metode survey digunakan untuk
mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi
peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data. Dari uraian diatas bahwa
metode penelitian survey adalah metode pengamatan langsung yang digunakan
22
oleh peneliti untuk medapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah.
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi Penelitian
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang
lingkup dan waktu yang kita tentukan (Margono, 2010:118). Menurut Suharsimi
Arikunto, “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” (Arikunto, 2006:130).
Jadi populasi merupakan keseluruhan obyek dalam satu ruang lingkup yang
menjadi sasaran penelitian. Sehubungan dengan hal tersebut maka populasi pada
penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMPN 3 Raman Utara Lampung Timur
Tahun Ajaran 2018/2019 seperti tampak pada tabel berikut:
Tabel 1. Jumlah Anggota Populasi Siswa Kelas VIII di SMPN 3 Raman
Utara Lampung Timur Tahun Ajaran 2018/2019
No Kelas Jumlah
1 VIII A 22
2 VIII B 22
Jumlah 44
Sumber : Tata Usaha SMPN 3 Raman Utara 2018/2019
3.2.2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil dengan
menggunakan cara-cara tertentu (Margono, 2010: 121). Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi tersebut. Sedangkan menurut Sukardi
(2010:54) sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber
data.
23
Adapun teknik penarikan sampel yang peneliti gunakan dalam penelitian ini
adalah sampling jenuh, yaitu teknik pengambilan setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Karena populasi tidak mecapai seratus
maka semua anggota populasi dijadikan sampel. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah setiap siswa kelas VIII di SMPN 3 Raman Utara sebagai
kelas survey. Anggota Sampel pada penelitian ini adalah kelas VIII yang
berjumlah 44 siswa. Penelitian ini di laksanakan pada semester genap tahun ajaran
2018/2019.
Tabel 2. Jumlah Anggota Sampel Siswa SMPN 3 Raman Utara Lampung
Timut Tahun Ajaran 2018/2019
No Kelas Jumlah
1 VIII A 22
2 VIII B 22
Jumlah 44
Sumber : Hasil Olah Data Pengambilan Sampel Tahun 2018
3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.3.1. Variabel Penelitian
Menurut Arikunto (2006:99) variabel adalah objek penelitian, atau apa yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel penelitian merupakan suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 38). Variabel-variabel dalam penelitian ini
terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, sebagai berikut:
1. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Ful Day School (FDS)
2. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa SMPN
3 Raman Utara Lampung Timur Tahun Ajaran 2018/2019.
24
3.3.2. Definisi Operasinal Variabel
Definisi operasional variabel adalah suatu cara untuk menggambarkan dan
mendeskripsikan variabel sedemikian rupa sehingga variabel tersebut bersifat
spesifik dan terukur. Agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai
dengan hakikat variabel yang sudah didefinisikan konsepnya, maka peneliti harus
memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk
menguantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya. Definisi operasional dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Full day school adalah sekolah sepanjang hari atau proses belajar mengaajar
yang dilakukan selama 8 jam dengan durasi istirahat dua jam sekali. Sekolah
mengatur jadwal pelajaran dengan leluasa, disesuaikan dengan pedalaman
materi. Hal yang diutamakan dalam full day school adalah pengaturan jadwal
mata pelajaran dan pendalaman yang difokuskan pada waktu belajar pagi dan
sore hari.
2. Motivasi belajar dapat timbul karena 24nstru 24nstrumen, berupa hasrat dan
keiginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.
Sedangkan motivasi ekstrinsiknya adalah penghargaan, lingkungan belajar
yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik.
Pada rencana pengukuran variabel untuk memudahkan penulis dalam penelitian
analisis data, maka diperlukan pengukuran dan penelitian variabel. Adapun yang
akan diukur pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh persepsi siswa tentang
full day school terhadap motivasi belajar siswa.
25
3.4. Langkah-Langkah Penelitian
Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengurus administrasi perizinan penelitian ke sekolah yang akan
dijadikan tempat penelitian.
2. meliputi melakukan 25nstru lapangan untuk mendapatkan informasi awal
sebagai dasar penyusunan proposal penelitian
3. Menentukan populasi dan menentukan sampel.
4. Validitas 25nstrument
5. Pelaksanaan, yaitu proses pengumpulan data di lapangan meliputi
pengisian angket full day school dan motivasi belajar
6. Analisis data, dilakukan setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul.
Proses analisis data dimulai dengan merekap seluruh data pada 25nstr
hasil penelitian. Data angket dihitung dengan bantuan program Komputer
untuk menghitung pengaruh yaitu antara full day school dengan motivasi
belajar siswa di SMPN 3 Raman Utara Lampung Timur Tahun Ajaran
2018/2019.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
3.5.1. Teknik Observasi
Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2008:145) mengemukakan bahwa, observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai
proses. Dua diantara yang terpenting adalah proses- proses pengamatan dan
ingatan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi langsung. Observasi
26
dilakukan dengan mengamati langsung proses pembelajaran di SMPN 3
Raman Utara Lampung Timur.
3.5.2. Dokumentasi
S. Margono (2007:181) berpendapat bahwa teknik dokumentasi atau studi
dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis,
seperti arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau
hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data dengan mencatat data yang sudah
ada pada sekolah. Dokumentasi merupakan cara pengambilan data yang
sudah ada, seperti data sekolah dan data siswa SMPN 3 Raman Utara Lampung
Timur Tahun Ajaran 2018/2019.
3.5.3. Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2011:142). Sedangkan menurut S. Margono (2007:167),
Kuisioner adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula
oleh responden.
Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh full day
school dan motivasi belajar siswa SMPN 3 Raman Utara Lampung Timur yang
terdiri dari 24 butir pertanyaan untuk angket motivasi belajar dan 16 butir soal
untuk angket full day school . Jenis angket yang dipakai dalam penelitian ini
27
adalah instrumen quesioner skala Likert yang terdiri atas dua jenis pernyataan
yaitu pernyataan positif (Favorable) dan pernyataan negatif (Unfavorable). Skala
Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,
2008:93). Alasan peneliti menggunakan skala Likert adalah skala ini akan
membantu dalam menilai motivasi belajar yang dimiliki siswa.
Nazir (2005:84) mengemukakan bahwa prosedur dalam pembuatan skala
model Likert adalah sebagai berikut.
a. Peneliti mengumpulkan item-item yang cukup banyak dan relevan
dengan masalah yang sedang diteliti.
b. Item-item tersebut diujikan kepada sekelompok responden yang
cukup 27nstrument27ive dari populasi yang ingin diteliti.
c. Responden kemudian diminta untuk mengisi item peryataan sesuai
dengan keadaan yang paling mewakili dirinya. Alternatif jawaban
berupa sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RR), tidak setuju
(TS), sangat tidak setuju (STS).
d. Total skor dari masing-masing responden adalah penjumlahan dari
skor masing-masing item responden tersebut.
e. Respon dianalisa untuk mengetahui item-tem mana yang sangat nyata
batasan antara skor tinggi dan skor rendah dalam skala total untuk
respon upper dan lower dianalisa untuk melihat smpai berapa jauh
tiap item ini berbeda.
f. Item-item yang tidak menunjukkan korelasi dengan skor total di
bunag atau tidak dipakai.
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa skala model Likert memiliki jawaban
alternatif respon penyataan yaitu Selalu (SL), Sering (S), Kadang-Kadang (KK)
dan tidak pernah (TP). Bobot nilai untuk keempat respon pernyataan
memiliki nilai yang berbeda antara pernyataan favorable dengan unfavorable
yaitu sebagai berikut:
28
Tabel 3. Kategori Skala Likert
Penilaian Nilai
Selalu 4
Sering 3
Kadang-kadang 2
Tidak Pernah 1
Sumber : Sugiyono (2011:136)
Berikut ini merupakan kisi-kisi skala motivasi belajar yang akan digunakan
sebagai instrumen pengumpulan data
Tabel 4. Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar
Variabel Indikator Deskriptor No Item
+ -
Motivasi
Belajar
1. Adanya
hasrat dan
keinginan
berhasil
1.1 Mempunyai keinginan yang
kuat
dalam belajar
1, 2
3,4
1.2 Mempunyai rasa tertarik dalam
Belajar
2. Adanya
dorongan
dan
kebutuhan
dalam
belajar
2.1. Merasa membutuhkan ilmu
pengetahuan
5,6
7,8
2.2 Mempunyai keinginan
melaksanakan tugas
3. Adanya
harapan dan
cita – cita
masa depan
3.1 Memiliki rancana untuk
Kedepannya
9,10
11,
12
3.2 memiliki cita-cita di masa
depan
4. Adanya
penghargaa
n dalam
belajar
4.1 siswa berpartisipasi dalam
belajar
13,
14
15,
16
4.2 mempunyai minat dalam
belaajar
5. Adanya
kegiatan
5.1 tidak merasa jenuh dalam
belajar
29
Sumber : Olah data Peneliti Tahun 2019
Tabel 5. Angket Motivasi Belajar dan Kriteria Penskoran
yang
menarik
dalam
belajar
5.2 pembelajaran menarik dari guru 17,
18
19,
20
6. Adanya
lingkungan
belajar yang
kondusif,
sehingga
siswa dapat
belajar
dengan baik
6.1 Lingkungan yang nyaman
untuk Belajar
21,
22
23,
24
No PERNYATAAN SKOR
1 Saya mengikuti kursus pada mata pelajaran agar mudah mengerti saat belajar di sekolah
4
2 Deangan adanya kegiatan kokulikuler, saya yakin akan berhasil di setiap ujian mata pelajaran
4
3 Saya sudah puas jika nilai rapor mata pelajaaran sebatas KKM saja
4
4 Jika ulangan saya lebih suka menyontek daripada mengerjakan sendiri
4
Jumlah Skor Maksimum 16
5 Saya tidak perlu membeli buku karena sudah disediakan oleh tenaga kependdidikan
4
6 Saya senang ketika guru mengkoreksi tugas yang telah dibagikan
4
7 Saya tidak rugi jika guru absen atau tidak mengajar di kelas
4
8
Saya tidak masalah tidak mengerti mata pelajaran
asalkan naik kelas
4
30
Jumlah Skor Maksimum 16
9
Saya yakin akan lebih mudah menggapai cita-cita saya karena kegiatan ektstraakulikuler sesuai dengan bidang yang saya minati
4
10 Saya yakin jika mengahdapi mata pelajaran saya akan mendapat nilai yang memuaskan
4
11 Saya tidak memiliki niat untuk melanjutkan pelajaran ke tingkat yang lebih tinggi
4
12 Saya kurang suka pelajaran yang banyak menghapal karena akan mudah lupa kedepannya
4
Jumlah Skor Maksimum 16
13 Mengorbankan sedikit dana untuk membeli buku penunjang adalah memberikan kepuassan tersendiri
4
14
Saya senang melaukan kegiatan atau pedalaman kompetensi dasar sekalipun banyak dan sukar
4
15 Setelas selesai ujian, saya membiarkan kesalahan-kesalahan tanpa menanyakan kembali pada guru
4
16
Saya senang jika guru tidak menilai tugas yang sudah dikerjakan
4
Jumlah Skor Maksimum 16
17 Saya tertarik menyimak video yang berkaitan dengan
materi . 4
18 Saya tidak bosan dalam belajar karena dapat dilaksanakan di dalam maupun diluar sekolah
4
19 Cara guru mengajar pokok bahaan belum sesuai bagi saya
4
20 Saya bosan jika belajar selalu membuat rangkuman
yang terdapat dalam buku paket
4
Jumlah Skor Maksimum 16
21 Tempat tinggal saya mendukung untuk belajar dengan
tenang
4
22 Saya dapat belajar dengan tenang saat kondisi ruangan terasa sejuk
4
31
Sumber : Olah Data Peneliti Tahun 2019
3.5.4. Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan
penulisan dalam penelitian ini, seperti teori yang mendukung, fkonsep-konsep
dalam penelitian, serta data-data pendukung yang diambil dari berbagai referensi.
3.6. Pengujian Instrumen Penelitian
3.6.1. Uji Validitas
“Validitas suatu instrumen penelitian tidak lain adalah derajat yang menunujukan
dimana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur” (Sukardi, 2003:122).
Validitas yang peneliti gunakan yaitu validitas butir pernyataan atau
validitas item yang dikonsultasikan ke ahli.
3.6.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan kemantapan, ketepatan dan homogenitas suatu
alat ukur. Menurut S. Margono (2007: 181) “suatu instrumen dikatakan mantap
apabila dalam mengukur sesuatu berulangkali, dengan syarat bahwa kondisi saat
pengukuran tidak berubah, instrumen tersebut memberikan hasil yang sama”.
Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini
adalah menggunakan rumus alpha Cronbach, yaitu:
23 Saat belajar dirumah konsentrasi saya terganggu ketika terdengar bunyi kendaraan yang lewat
4
24 Saya bisa lebih banyak bermain di sekolah dengan adanya tambahan jam istirahat
4
Jumlah Skor Maksimum 16
32
Keterangan:
= Reliabilitas yang dicari
= Jumlah varians skor tiap-tiap item
= Varians total
(Suharsimi Arikunto, 2013:109)
Kriteria untuk menentukan reliabilitas yakni sebagai berikut :
Tabel 8. Kriteria Reliabilitas
Koefisien relibilitas (r11) Kriteria
0,80 < r11≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60 < r11 ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < r11≤ 0,60 Cukup
0,20 < r11≤ 0,40 Rendah
0,00 < r11≤ 0,20 Sangat rendah Sumber: Suharsimi Arikunto (2013: 75).
3.7. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah analisis yang tidak menggunakan model
matematika, model statistik, dan ekonometrik atau model-model tertentu lainnya.
Berpedoman dengan definisi tersebut maka Teknik analisis data dalam penelitian
ini menggunakan teknik analisis data kualitatif. Analisis data yang dilakukan
terbatas pada teknik pengolahan datanya, seperti pada pengecekan data dan
tabulasi. Dalam hal ini peneliti menggunakan rumus persentase sebagai berikut:
33
Keterangan :
N = Nilai yang dicari atau diharapkan
R = Skor yang diperoleh
SM = Skor maksium
100 = Bilangan tetap
(Purwanto, 2008:7-8)
Tabel 9. Nilai Interpretasi
No Kategori Interval
1. Sangat Baik 80% – 100%
2. Baik 60% – 79,99%
3. Cukup Baik 40% – 59,99%
4. Kurang Baik 20% – 39,99%
5. Tidak Baik 0% – 19.99%
(Darmadi, 2011:106)
REFERENSI
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.Bandung:
Alfabeta. Hal.2
Sukardi. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Hal.19
Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan & Sosial. Jakarta. Hal.66
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.Bandung:
Alfabeta. Hal.6
S. Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka
Cipta. Hal.118
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan . Jakarta:
Rineka Cipta. Hal.130
Margono, Op.Cit.,Halaman 121
Sukardi, Op.Cit., Halaman 54
Arikunto, Op.CitHalaman 99
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.Bandung:
Alfabeta. Hal.38
Sugiyono, Op.Cit.,Halaman 145
Margono, Op.Cit.,Halaman 181
Sugiyono, Op.Cit., Halaman 142
Margono, Op.Cit.,Halaman 167
Sugiyono, Op.Cit., Halaman 93
Moh. Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Hal.84
Sugiyono, Op.Cit., Halaman 136
Sukardi, Op.Cit., Halaman 122
Sudijono, Anas. 2015. Pengantar Statistik Pendidikan.Jakarta : PT Rajagrafindo
Persada. Hal.204
Margono, Op.Cit.,Halaman 181
Arikunto, Op.CitHalaman 109
Arikunto, Op.CitHalaman 75
Purwanto. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Hal.7-8
68
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang peneliti lakukan, maka dapat disimpulkan bahwasanya
terdapat pengaruh dalam penerapan full day school terhadap motivasi belajar
siswa kelas VIII SMPN3 Raman Utara Tahun Ajaran 2018/2019 yang berarti
penerapan full day school memberikan motivasi pada siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran di SMPN3 Raman Utara . Hal ini dapat dilihat dari hasil
penghitungan persentase motivasi belajar siswa sebesar 73,01% artinya penerapan
full day school memiliki pengaruh terhadap motivasi siswa , sehingga dapat di
kategorikan dalam kategori baik.
5.2. Saran
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi seluruh
pihak yang berada di SMPN3 Raman Utara khususnya kepada para pendidik agar
dapat memberikan bimbingan serta memberikan kegiatan pembelajaran yang
menarik sesuai aturan yang ada sehingga peserta didik merasa termotivasi untuk
melakukan pembelajaran di sekolah, dengan demikian bisa memberikan output
yang baik serta berkualitas. Dengan demikian, maka dikatakan simbiosis
mutualisme saling menguntungkan satu sama lain. Kepada orang tua disarankan
agar terus mengawasi dan menanyakan perihal belajar di sekolahnya , bisa jadi
siswa merasa bosan dengan pembelajaran dengan durasi yang cukup sehingga
69
dapat memberikan masukan untuk pihak sekolah , sedangkan untuk para siswa
diharapkan mengkoreksi diri terhadap prestasi di sekolaah khususnya dikelas,
apabila butuh bimbinga belajar untuk memiliki motivasi yang lebih dalam belajar
maka bisa di konsultasikan dengan guru yang bersangkutan.
70
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan . Jakarta:
Rineka Cipta
Aunurrahman, 2016. Belajar dan Pembelajaraan .Bandung : Alfabeta
Baharuddin. 2016.Pendidikan dan Psikologi Perkembangan.Jogjakarta:Arruz
Media.
Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabet
Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Dinas Pendididkan Provinsi Jawa Barat. 2017 . “Mendikbud Tetapkan Peraturan
Menteri Nomor 23 Tahun 2017 Tentang Hari Sekolah”.(online). Diakses
Pada 18 Agustus 2017. Tersedia di :
http://disdik.jabarprov.go.id/news/237/mendikbud-tetapkan-peraturan-
menteri-nomor-23-tahun-2017-tentang-hari-sekolah
Fuad Ihsan. 2008. Dasar-Dasar Kependidikan. Rineka Cipta. Jakarta.
Hamzah. 2007. Profesi Kependidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Hilalah, Nur. 2009. Tesis.Pelaksanaan Full Day School Di Sd Plus Nurul Hikmah
Pamekasan (Telaah Problematika Perkembangan Social Peserta Didik).
Hugiono & Poerwantana, 1987. Pengantar Ilmu Sejarah.Jakarta : PT Bina Aksara.
Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan & Sosial. Jakarta.
Jamal. 2017.Full Day School.Jogjakarta; Arruz Media.
Moh. Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
Muwafik. 2012.Membangun Karakter Dengan Hati Nurani.Jakarta: Erlangga.
Sudijono, Anas. 2015. Pengantar Statistik Pendidikan.Jakarta : PT Rajagrafindo
Persada.
71
S. Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka
Cipta .
Sadirman. 2011.Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar.Bandung:Rajawali
Pers.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.Bandung:
Alfabeta.
Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Purwanto. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Winarno, Surakhmad, 1989. Pengantar Penelitian Ilmiah : dasar, metode,dan
teknik. Bandung : Tarsito.
top related