pengaruh city branding “enjoy...
Post on 31-Jan-2018
234 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH CITY BRANDING “ENJOY JAKARTA”
TERHADAP CITRA KOTA DAN KEPUTUSAN
BERKUNJUNG YOUTH TRAVELER KE JAKARTA
Disusun Oleh :
SITI ZUMROH NUR IVANI
NIM : 1111081000130
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1436/2015
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Siti Zumroh Nur Ivani
Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 4 Maret 1993
Alamat : Salabenda RT 03/05 no 1 Parakan Jaya, Kemang.
Bogor
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
No. Handphone : 089523736271
Email : nurivani43@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
Pendidikan Formal :
1999 - 2005 : SD Angkasa 1 Bogor
2005 - 2008 : SMPN 6 Bogor
2008 - 2011 : SMAN 2 Bogor
2011 – 2015 : UIN Syarif Hidayatullah
v
PENGALAMAN ORGANISASI
Marketing and Communication UIN Community ( April 2015 – Saat ini)
Campus Marketeers Club Ambassador Chapter UIN Jakarta (2014- 2015)
Bendahara KKN Horizon UIN Jakarta 2014
Kabid 1 Osis SMAN 2 Bogor (2008-2009)
Sekretaris Umum DKM SMAN 2 Bogor (2009-2010)
Bendahara KIR Sosial SMAN 2 Bogor (2009-2010)
Divisi Sekretariat Pasukan Khusus SMP Negeri 6
vi
ABSTRACT
This research’s goals are to know direct effect of city branding on city image,
direct effect of city branding on visit decision youth traveler, city image on visit
decision youth traveler and indirect effect city branding on visit decision youth
traveler through city image as an intervening variable. This research use
purposive sampling and answered by 128 local tourist who visit Jakarta. The
Method of collect data on this research is using quistionare and the result analyze
by descriptive and path analysys. Based on result of the result of the research, city
branding have a direct effect on city image, city branding have a direct effect on
visit decision youth traveler, city image have a direct effect on visit decision youth
traveler and city branding have an indirect effect on visit decision through city
image as intervening variable.
Keyword : City branding, visit decision and city image
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung city
branding “Enjoy Jakarta” terhadap citra kota, pengaruh langsung city branding
terhadap keputusan berkunjung youth traveler, pengaruh citra kota terhadap
keputusan berkunjung youth traveler dan pengaruh tidak langsung city branding
terhadap keputusan berkunjung youth traveler melalui intervening citra kota.
Penelitian ini menggunakan teknik convenience sampling yang ditujukan kepada
128 wisatawan muda yang mengunjungi Jakarta. Metode pengumpulan data
menggunakan kuesioner , dianalisis dengan cara deskriptif dan analisis jalur.
Berdasarkan hasil penelitian ini, city branding berpengaruh langsung terhadap
citra kota, city branding berpengaruh langsung terhadap keputusan berkunjung
youth traveler, citra kota berpengaruh langsung terhadap keputusan berkunjung
youth traveler ke Jakarta dan city branding berpengaruh tidak langsung terhadap
keputusan berkunjung youth traveler melalui intervening citra kota.
Kata Kunci ; City Branding, Keputusan Berkunjung, dan Citra Kota
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT
atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Pengaruh City Branding ‘Enjoy Jakarta’ terhadap Citra Kota
dan Keputusan Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta”. Shalawat serta salam
tak lupa penulis panjatkan kepada junjungan Nabi besar kita, Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kita keluar dari zaman jahiliyah dan memberikan
cahaya kehidupan bagi umat, keluarga, dan para sahabatNya.
Dengan selesainya penulisan skripsi ini menuju gelar Sarjana Ekonomi
(SE) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada
kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua, Ilyas dan Siti Mariam yang selalu mendo’akan,
memberikan dukungan baik berupa materiil maupun non materiil, untuk
segenap kasih sayang dan perhatian yang telah kalian berikan hingga
penulis dapat menyelesaikan kuliah dan skripsi saya.
2. Seluruh keluarga dan saudara yang selalu menghibur serta memberikan
nasihat dan mengingatkan penulis untuk menjadi seseorang yang tidak
mudah menyerah.
3. Bapak Arief Mufraini, Lc.,M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatulah Jakarta.
4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE.,M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.
5. Ibu Ela Patriana, MM., AAAIJ selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN SyarifHidayatulah Jakarta.
ix
6. Ibu Dr. Muniaty Aisyah selaku Dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu pikiran, perhatian, dan kesabarannya kepada penulis
dalam membimbing penulisan skripsi.
7. Bapak Ade Suherlan, MM.,MBA selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu, pikiran, perhatian, dan kesabarannya kepada penulis
dalam membimbing penulisan skripsi.
8. Staf Dinas Pariwisata Kota Jakarta yang telah memberikan informasi dan
keterangan akan data-data yang penulis butuhkan untuk menyelesaikan
skripsi ini.
9. Para Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu
yang bermanfaat, hingga penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.
10. Seluruh staf akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatulah Jakarta yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
pelayanan yang maksimal.
11. Semua pihak yang terlibat yang telah turut membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang terlibat dalam
membantu penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Besar harapan penulis
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Akhir kata,
penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, namun semua ini semata-
mata karena keterbatasan penulis, dan penulis mohon maaf apabila dalam
penyajian skripsi ini terdapat kesalahan dan kekhilafan.
Jakarta,Oktober 2015
Siti Zumroh Nur Ivani
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ……………………………………. i
LEMBAR PENGESAHAN KOMPREHENSIF …………………………. ii
LEMBAR UJIAN SKRIPSI ………………………………………………. iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ……………………………………………. iv
ABSTRACT …………………………………………………………………. v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Perumusan Masalah................................................................. 11
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 13
A. Tinjauan Teori ......................................................................... 13
1 Merek ................................................................................ 13
1.1 Definisi Merek............................................................. 13
1.2 Manfaat Penanaman Merek ......................................... 15
2. Place Marketing ................................................................ 15
3. City Branding .................................................................... 19
3.1 Kriteria City Branding ................................................. 21
3.2 Tujuan City Branding .................................................. 24
3.3 Teknik Branding Kota ................................................ 25
3.4 Pentingnya City Branding ........................................... 26
3.5 City Branding Hexagon ............................................... 28
4. Citra Kota .......................................................................... 31
xi
4.1 Pengertian Citra Kota .................................................. 31
4.2 Kota Membutuhkan Citra ............................................ 35
5. Keputusan Berkunjung Wisatawan ................................... 36
5.1 Definisi Wisatawan .................................................... 36
5.1 Keputusan Berkunjung .............................................. 40
B. Hubungan Antar Variabel ……………………………………. 45
C. Penelitian Terdahulu ………………………………………….. 47
D. Hipotesis Penelitian …………………………………………... 52
E. Kerangka Berpikir …………………………………………….. 54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 56
A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 56
B. Teknik Penentuan Sampel ...................................................... 56
1. Populasi ............................................................................ 56
2. Sampel .............................................................................. 57
C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 57
1. Data Primer ...................................................................... 58
2. Data Sekunder .................................................................. 60
D. Metode Analisis ..................................................................... 60
1. Uji Validitas dan Reabilitas ............................................. 60
a. Uji Validitas ............................................................... 60
b. Uji Reliabilitas ........................................................... 61
2. Uji Hipotesis .................................................................... 62
E. Operasional Variabel Penelitian ............................................. 69
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN…………………………………..72
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian…………………….73
1. Sejarah Singkat DKI Jakarta ……………………………….......73
2. Sejarah Singkat Enjoy Jakarta……………………………………...73
xii
3. Visi dan Misi Jakarta dan Dinas Pariwisata Jakarta …………...75
4. Perkembangan Jakarta dan Program Enjoy Jakarta …………… 75
B. Karakteristik Responden ……………………………………….. 78
C. Hasil dan Pembahasan ………………………………………… 85
1. Validitas dan Reliabilitas………………………………………. 85
2. Pengujian Hipotesis……………………………………………. 116
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………………………………………………… 134
B. Saran ……………………………………………………… 135
DAFTAR PUSATAKA …………………………………………………… 137
LAMPIRAN …………………………………………………………………. 141
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Jakarta 7
dan Indonesia 2004-2008
Tabel 1.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik 7
Dan Mancanegara ke Jakarta dan Indonesia
2009-2013
Tabel 1.3 Jumlah Kedatangan Wisawatan ke Objek Wisata 8
Jakarta 2009-2013
Tabel 2.1 Perbedaan Brand Korporat dan Brand Tempat 20
Tabel 2.2 Hasil Survei Kriteria Kota 23
Tabel 3.1 Skala Likert 59
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian 69
Tabel 4.1 Apakah Anda penduduk Jakarta, sedang bekerja 78
atau menempuh pendidikan di Jakarta
Tabel. 4.2 Mengetahui Enjoy Jakarta 78
Tabel 4.3 Usia 79
Tabel 4.4 Jenis Kelamin 80
Tabel 4.5 Asal Daerah 81
Tabel 4.6 Pekerjaan Utama 82
Tabel 4.7 Frekuensi Berkunjung 83
xiv
Tabel 4.8 Sumber Informasi “Enjoy Jakarta” 84
Tabel 4.9 Wisata yang Pernah Dikunjungi 84
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Tryout Variabel City Branding 87
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Tryout Variabel City Branding 88
Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Tryout Variabel 88
City Branding
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Tryout Variabel Citra Kota 89
Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Tryout Variabel Citra Kota 90
Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas Tryou Variabel 90
Keputusan Berkunjung
Tabel 4.16 Reliability Statistics 91
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Perancangan Identitas Sebuah Brand 18
Gambar 2.2 The City Brand Hexagon 28
Gambar 2.3 Five-Model of the Consumer Buying Process Stage 38
Gambar 2.4 Steps Between Evaluation ofAltenatives 41
and a Purchase Decision
Gambar 2.5 Model Kerangka Pemikiran Penelitian 53
Gambar 3.1 Model SubStruktural I 65
Gambar 3.2 Model SubStruktural II 65
Gambar 4.1 Peta DKI Jakarta 73
Gambar 4.2 Logo Enjoy Jakarta 75
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Untuk Wisatawan ke Kota Jakarta 141
Lampiran 2 Data Responden 145
Lampiran 3 Tabulasi Hasil Jawaban Responden 148
Lampiran 4 Distribusi Hasil Frekuensi 161
Lampiran 5 Uji Reliabilitas dan Validitas 164
Lampiran 6 Path Analysis 167
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi dan kemajuan zaman menjadikan wilayah bukan lagi sebagai
hambatan dalam pergerakan. Keadaan tersebut memberikan peluang bagi kota-
kota di dunia untuk berkompetisi mendapatkan pelanggan daerah. Pelanggan
suatu daerah adalah penduduk dan masyarakat daerah tersebut yang
membutuhkan layanan publik, TTI (Trader, Tourist, Investor) baik dari dalam
maupun luar daerah, Talent (Sumber Daya Manusia yang berkualitas),
Developer, Organizer dan seluruh pihak yang memiliki kontribusi dalam
pembangunan keunggulan bersaing (Kartajaya dan Yuswohady, 2005) sebagai
penggerak perkembangan sebuah kota. Kompetisi global ini tidak lagi terbatas
pada kota-kota besar yang berkompetisi untuk dijadikan lokasi kantor pusat
(headquarters) dari perusahaan multinasional dan badan PBB, atau untuk event
olahraga besar. Sebagai contoh, Kota Alicante di Spanyol berjuang untuk
berkompetisi sebagai tujuan wisata pantai dunia dengan banyak kota lain di
dunia. Mulai dari Antalya di Turki hingga Pattaya di Thailand.Bordeaux dan
wilayahnya menghadapi kompetisi ketat dengan banyak daerah. Mulai dari
Australia Bagian Selatan hingga Afrika Bagian Selatan dalam hal pembuatan
anggur (wine) tradisional yang terbaik. Selain itu, pusat pembuatan mobil
tradisional seperti West Midlands, Detroit, Stuttgart, dan Nagoya bersaing
2
dengan Bratislava dan Shanghai (Van Gelder, 2008 dalam Karim dan Nia,
2012).
Kota merespon keadaan tersebut, selain mengubah regulasi dalam sistem
ekonomi dan keuangan, usaha juga diinvestasikan pada citra yang dimiliki pada
suatu tempat. Menurut Ashworth dan Voogd (1990, dalam Kavaratzis, 2008),
persepsi pada kota dan citra yang dimiliki suatu tempat, menjadi komponen
sukses atau gagalnya ekonomi. Kota-kota yang ada di dunia butuh untuk
mengekpresikan karakteristik unik yang dimilikinya, menetapkan tujuan
ekonomi, kultur, dan politik dalam kaitannya untuk membedakan dirinya dari
wilayah lain dan dapat berkompetisi dengan baik untuk menarik sumberdaya,
wisatawan, dan penduduk.
Fenomena bersaing kota melalui teknik pemasaran tersebut dikenal
dengan City Branding. Menurut Simon Anholt dalam Moilanen dan Rainisto
(2009:7) mendefinisikan sebagai manajemen suatu citra destinasi melalui
inovasi strategis serta koordinasi ekonomi, komersial, sosial, kultural dan
peraturan pemerintah mendefinisikan City Branding sebagai manajemen suatu
citra destinasi melalui inovasi strategis serta koordinasi ekonomi, komersial,
sosial, kultural dan peraturan pemerintah. Menurut Dinnie (2011), City
Branding adalah mengidentifikasi suatu set brand attributes sebagai yang
dimiliki sebagai sebuah kota sesuai urutan untuk membentuk sebuah dasar
yang digunakan untuk menghasilkan persepsi positif dari banyak audiences.
3
Kegiatan city branding bukan sebatas membuat slogan atau logo, tetapi
merupakan ruh dari kota tersebut. Ruh yang menjiwai segala aktivitas kota
,baik itu jiwa warganya, watak birokrasinya, maupun ketersediaan infrastruktur
penunjangnya. Sementara slogan, logo, desain interior, arsitektur bangunan,
ruang publik, serta unsur penataan visual kota lainnya merupakan
penyempurnaan dari keseluruhan ruh kota. City branding juga menuntut sinergi
dari keseluruhan unsur pembentuk kota, baik dari aspek sumber daya manusia,
fasilitas umum, fasilitas sosial maupun sistem transportasi. Tanpa sinergi yang
baik, upaya city brandingakan sia-sia. Fungsinya tidak hanya mencakup
komunikasi pemasaran kota secara umum tetapi dapat juga mendukung strategi
pengembangan seni-budaya dan pariwisata, sentra industri dan perdagangan,
pendidikan, kesejahteraan masyarakat dan lain sebagainya. Dampak akumulasi
dari semuanya akan turut memutar roda perekonomian dari masyarakat di kota
tersebut (Karim dan Nia, 2012).
Dalam upaya mem-branding-kan suatu kota, terdapat tiga faktor kunci
yang perlu dipertimbangkan, yaitu positioning kota, aspek tangible di dalam
kota dan komunikasi yang konsisten. City Branding bukan hanya masalah
meningkatkan awareness terhadap kota, namun juga bagaimana menimbulkan
komitmen untuk tinggal, berkunjung ataupun berinvesatasi di kota tersebut.
Untuk bisa mencapai itu, suatu kota harus terlebih dahulu memahami tujuan-
tujuan khusus dari setiap pihak dan berusaha memenuhi tujuan tersebut.
Branding sebuah kota tentunya bisa berdiri sendiri. Branding yang dibentuk
harus tercermin dari pengelolaan dan pemahaman konsumen, dalam hal ini
4
penduduk, wisatawan dan investor serta kualitas produk yang bagus, terutama
terkait ekonomi, sosial dan budaya (Marketeers, 2015 : 143).
Kota-kota di dunia selalu berada dalam kompetisi antara satu dengan
lainnya. Tetapi, tidak semua kota melakukan upaya branding yang efektif. Di
era digital yang ditandai oleh semakin ditinggalkannya bentuk-bentuk promosi
fisik, iklan perlahan akan menjadi hal yang justru membuang-buang waktu dan
sumber daya. Menurut (Singh, 2015) terkait dengan City Branding terdapat dua
hal yang harus dilakukan. Pertama, mempromosikan kota tidak dengan cara-
cara atau gaya beriklan. Kedua, tekankan pada penguatan identitas sebuah kota.
Salah satu tujuan branding tempat adalah mendatangkan wisatawan,
karena penerimaan devisa negara berasal dari sektor pariwisata. Dunia
Pariwisata di Indonesia mengalami peningkatan dari jumlah kunjungan. Pada
tahun 2014, Indonesia dikunjungi oleh sekitar 9,4 juta wisatawan asing. Bila
dibandingkan dengan tahun 2013, kunjungan wisatawan mancanegara
sebanyak 8,8 juta wisatawan. Sektor pariwisata menduduki uratan ke empat
sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto Indonesia. Pariwisata bisa
memberikan kontribusi untuk penyerapan tenaga kerja di Indonesia. UNWTO
menyebutkan bahwa satu dari 11 pekerjaan yang ada disebuah negara berasal
dari dunia pariwisata jika negara tersebut memberikan perhatian khusus pada
dunia ini (Nirwandar, 2014: 7). Seluruh stakeholder terkait dapat merumuskan
pemikiran dan terobosan baru untuk pengembangan pariwisata Indonesia dan
semakin menyadari kekuatan dan potensi besar di sektor ini, khususnya dalam
mewujudkan visi tahun 2020 yaitu menarik Dua puluh juta wisatawan asing ke
5
Indonesia (Yahya, 2015), maka dari itu program city branding pada setiap kota
sangat menunjang visi tersebut.
Tidak hanya sebuah produk, kota juga harus memiliki Branding yang
jelas. Sebab Brand menjadi arah kemana sebuah kota menentukan tata letak,
desain, kebijakan pemerintah dan lainnya (Marketeers, 2014: 25). Dalam
perencanaan Branding kota khususnya di Indonesia, telah menjadi tradisi
bahwa perencanaan masih menjadi wilayah pemerintah. Pemerintah Daerah
diminta melakukan penyesuaiaian perencanaan wilayahnya dengan
perencanaan pemerintah pusat. Pemberlakuan UU 32/2004 telah memberi
ruang bagi kota-kota di Indonesia melakukan perencanaan secara mandiri
dengan sendirinya membuka peluang perencannan melibatkan semua
pemangku kepentingan, khususnya warga kota (Rahmat dan Ummi, 2014 :33).
Menurut (Kartajaya, 2007). City, lebih penting daripada Country hal penting
dalam menggelar aktivitas city branding adalah fokus. Sebelumnya, Kesadaran
akan pentingnya city branding sudah di terlihat di setiap kota di Indonesia.
Tetapi, aktivitas yang dilakukan masih sangat terbatas, dan tidak sedikit yang
salah pemahaman. Seperti berbagai slogan „Berseri‟, „Bersih‟ dan sebagainya
yang merupakan kependekan dari berbagai keinginan kota tersebut.
Di Indonesia, sudah ada beberapa kota besar yang telah menerapkan
program City Branding dengan baik, diantaranya Yogyakarta dengan slogan
“Jogja, Never Ending Asia” yang awal Februari 2015 di re-branding menjadi
“Jogja Istimewa“, Provinsi Bali dengan “Santhi Santhi Santhi”, Solo memakai
6
slogan “The Spirit Of Java”, Surabaya dengan“Sparkling Surabaya” begitu pun
dengan Ibukota Indonesia dengan Branding “Enjoy Jakarta”.
Kota yang juga telah melakukan Branding adalah Jakarta dengan Slogan
“Enjoy Jakarta”. Branding Jakarta diluncurkan tahun 2006 oleh Gubernur DKI
dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Branding ini fokus pada
pencitraan kota Jakarta untuk meningkatkan kunjungan wisatawan
mancanegara maupun wisatawan domestik. Walaupun dikenal dengan
kemacetan dan banjir setiap tahun, Jakarta masih memiliki destinasi pariwisata
yang indah, seperti Pulau Bidadari, Pulau Tidung, wisata bermain Dunia
Fantasi, Ancol, Kidzania, taman-taman tematik, wisata kuliner, wisata belanja
tradisonal dan modern yang berada di berbagai mal yang tersebar di Jakarta.
Selain itu Event yang terselenggara hampir setiap minggu di Kota Jakarta
menjadi tujuan banyak orang untuk mengunjungi kota Jakarta. Jakarta juga
memiliki bus untuk mengelilingi Kota Jakarta, yaitu Jakarta City Tour. Tetapi
bus ini terbatas jumlah dan wilayah operasionalnya.
Merek daerah didefinisikan sebagai aktivitas pemasaran untuk
mempromosikan citra positif suatu daerah tujuan wisata demi mempengaruhi
keputusan konsumen untuk mengunjunginya (Blain, et al, 2005 dalam
Roostika, 2012). Berikut adalah data jumlah pengunjung domestik dan
Mancanegara selama sepuluh tahun yaitu dari Tahun 2004-2013.
7
Tabel 1.1
Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Jakarta dan Indonesia 2004-2008
Keterangan Tahun
2004 2005 2006 2007 2008
Wisatawan
Domestik 13.577.388 13.282.490 13.697.222 14.160.434 14.891.277
Wisatawan
Mancanegara 1.063.910 1.235.514 1.216.132 1.216.057 1.534.785
Wisatawan
Mancanegara ke
Indonesia
4.541.165 4.074.354 4.871.351 5.505.759 6.234.497
Sumber : Badan Pusat Statistik DKI Jakarta
Tabel 1.2
Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara ke Jakarta dan
Indonesia 2009-2013
Keterangan Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
Wisatawan
Domestik 15.201.551 17.158. 855 17.617.650 19.811.561 17.097.669
Wisatawan
Mancanegara 1.451.914 1.892.866 2.003.944 2.125.513 2.313.742
Wisatawan
Mancanegara ke
Indonesia
6.323.730 7.002.944 7.649.731 8.044.462 8.802.129
Sumber : Badan Pusat Statistik DKI Jakarta
Melihat data di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam sepuluh tahun
tersebut, jumlah wisatawan mancanegara maupun domestik mengalami
fluktuasi, namaun umumnya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
8
Berikut Data dari BPS DKI Jakarta jumlah pengunjung Objek wisata di
Jakarta. Taman Impian Jaya Ancol merupakan objek wisata yang paling
banyak dikunjungi wisatawan selama lima tahun dari tahun 2009-2013
Tabel 1.3
Jumlah Kedatangan Wisatawan ke Objek Wisata di Jakarta 2009-2013
No
. Objek Wisata
Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
1. Taman Impian
Jaya Ancol 12.920.733 12.834.890 18.450.016 15.848.956 15.948.829
2.
Taman Mini
Indonesia
Indah
4.822.945 5.298.719 5.186.445 7.888.787 4.483.847
3.
Kebun
Binatang
Ragunan
3.545.212 3.580.024 4.090.567 4.283.895 3.681.968
4. Monumen
Nasional 2.112.217 1.253.266 1.516.153 1.418.469 1.380.868
5. Museum
Sejarah Jakarta 245.682 724.082 437.040 396.253 371.467
6. Museum
Nasional 165.907 375.710 193.864 148.118 169.527
7. Museum Satria
Mandala 53.769 63.797 74.742 50.818 46.002
8. Pelabuhan
Sunda Kelapa 12.677 34.112 34.179 32.067 40.210
Jumlah
Wisatawan ke
Objek Wisata
23.879.142 24.164.600 29.983.006 30.067.363 26.122.718
Sumber: Badan Pusat Statistik DKI Jakarta
Seperti yang kita ketahui, Jakarta merupakan Ibukota dari Indonesia yang
modern. Namun bagaimanakah posisi dan prestasi kota Jakarta di dalam
maupun diluar negeri menurut berbagai survey? Jakarta, menduduki peringkat
ketiga dunia sebagai kota yang menawarkan tarif yang dikelompokkan dan
pelayanan hotel termurah bagi wisatawan (www.indonesia.travel). Jakarta
9
meraih peringkat pertama Kota di Negara berkembang dalam Global Rangking
of Emerging Cities versi Konsultan dari AT Kearney. Ini didapatkan
sehubungan perencanaan infrastruktur transportasi massal, penangaan banjir
dengan pengerukan waduk dan pemenuhan kebutuhan dasar (Widodo, 2014).
Menurut survey yang dilakukan Price water house Coopers (PwC) tahun 2014,
dari 30 kota yang masuk dalam “Cities of Oppurtunity”, Jakarta memiliki
sinyal positif mengenai perkembangan kota di masa depan. Kategori
pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Jakarta berada di peringkat empat,
Jakarta juga masuk peringkat tujuh dalam peringkat dalam tarif pajak badan
dan aktivitas pembangunan.Selain itu Jakarta memiliki kinerja terbaik dalam
indikator biaya, peringkat kedua dalam hal biaya hidup, peringkat sebelas
dalam hal biaya perkantoran, juga teratas dalam biaya transportasi umum.
Namun, dari sisi kualitas hidup kota ini menduduki urutan ke 29.
Deretan kota dalam Emerging City, posisi Jakarta belum termasuk kota
yang diperhitungkan, yaitu berada diperingkat 16 (Moonen dan Clark, 2013).
Menurut Versi Trip Advisor tahun 2014 Jakarta pun menduduki urutan empat
di Indonesia sebagai kota tujuan wisata dan tahun 2015 menjadi kota tujuan
wisata terfavorit, sedangkan Jakarta berada di peringkat 81 pada tahun 2015
dalam kategori kota tujuan wisata dunia (Euromonitor). Tetapi, Jakarta
menduduki peringkat pertama sebagai kota termacet di dunia menurut data
Indeks Stop-Start pada tahun 2015 dari survey Castrol Magnatec.
Saat ini Program City Branding “Enjoy Jakarta” sedang dibangun
kembali yang dapat diharapkan bisa membuat citra kota Jakarta yang masih
10
bisa dinikmati oleh warganya dan wisatawan ditengah persoalan didalam kota
tersebut. Berbagai komunikasi pemasaran telah dilakukan mulai dari brosur,
penyelenggaraan event nasional dan internasional, pemilihan Abang-None
Jakarta, Aplikasi Enjoy Jakarta, mengikuti berbagai pameran dan promosi
hingga luar negeri, Dinas Pariwisata tahun 2014 telah memilih JKT48 sebagai
Brand Ambassador“Enjoy Jakarta” untuk meningkatkan kunjungan wisatawan
dari Jepang dan wisatawan domestik dan berbagai rencana infrastruktur
kendaraan pun sedang dijalankan dan bahkan merancang untuk mewujudkan
Smart City seperti di Bandung dan Surabaya. Kota Metropolitan yang modern
ini banyak dituju warga diluar kota untuk mendapatkan pekerjaan, tinggal atau
hanya berkunjung untuk menikmati objek wisata di Jakarta. Menurut
Markplus.inc, tiga segementasi pasar yang perlu diperhatikan di Indonesia
adalah kalangan Youth, Women and Netizen. Bukan hanya karena jumlahnya
yang besar, tetapi buying powernya juga besar, mereka bukan hanya main
influencers tetapi juga main decision makers untuk mayoritas produk dan jasa
yang ditawarkan. Berdasarkan segmentasi tersebut, penulis membatasi
segementasi Youth sebagai objek penelitian tentang City Branding “Enjoy
Jakarta” ini, karena mereka juga dapat menjadi decision makers seperti
pemilihan vacation spot, cafe/resto dan buying clothing (Marketeers, 2014).
Maka, apakah program City Branding berpengaruh terhadap Citra Kota
menurut youth traveller luar kota Jakarta? apakah memiliki pengaruh terhadap
keputusan berkunjung Youth Traveler yang berasal dari luar kota Jakarta? Hal
inilah yang menjadi daya tarik penulis untuk mengetahui Pengaruh City
11
Branding terhadap Citra Kota dan Keputusan Berkunjung Youth Traveler ke
Jakarta.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah City Branding berpengaruh langsung terhadap Citra Kota?
2. Apakah City Branding berpengaruh langsung terhadap Keputusan
Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta?
3. Apakah Citra Kota berpengaruh langsung terhadap Keputusan Berkunjung
Youth Traveler ke Jakarta?
4. Apakah City Branding berpengaruh tidak langsung terhadap Keputusan
Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta melalui intervening Citra Kota?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ;
1. Untuk menganalisis pengaruh City Branding berpengaruh langsung terhadap
Citra Kota
2. Untuk menganalisis City Branding berpengaruh langsung terhadap
Keputusan Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta
12
3. Untuk menganalisis Citra Kota berpengaruh langsung terhadap Keputusan
Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta
4. Untuk menganlisis City Branding berpengaruh tidak langsung terhadap
Keputusan Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta melalui intervening Citra
Kota
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, diharapkan penelitian ini dapat
bermanfaat bagi ;
1. Peneliti
Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan penulis yaitu tentang ilmu
pemasaran, serta dapat menambah pengetahuan tentang Branding tempat,
Citra Kota dan Keputusan Berkunjung Youth Traveler.
2. Pemerintah Daerah
Dapat menjadi evaluasi City Branding yang telah diterapkan yang
diharapkan selanjutnya agar menjadi lebih baik untuk membangun kota
terutama dalam industri pariwisata kota agar mendatangkan banyak
wisatawan.
3. Akademisi
Menambah referensi bagi universitas maupun mahasiswa sehingga
penelitian ini menjadi Study literature untuk penelitian lebih
lanjut.Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi para akademisi.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Merek
Praktik branding telah berlangsung berabad-abad. Kata Brand dalam
bahasa inggris dalam “brandr” dalam bahasa old norse, yang berarti “to
burn” mengacu pada pengidentifikasian ternak merek citra muncul bersama
produk atau jasa yang sulit dibedakan atau untuk menilai kualitasnya, atau
yang menyampaikan pesan mengenai penggunaannya. Sejumlah strategi
antara lain menciptakan desain yang unik., mengasosiasikannya dengan
para pengguna dari kalangan selebriti, atau menciptakan citra iklan yang
sangat berpengaruh. Biasanya merek-merek tersebut untuk memberikan
kesan positif bagi pengguna merek tersebut (Tjiptono, 2011: 117).
1.1. Definisi Merek
Merek (brand) adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang, atau
disain, atau gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasi barang
atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan
akan membedakan barang dan jasa dari produk–produk milik pesaing
(Kotler, 2012). Sedangkan merek menurut Durianto, dkk (2004) merek
mengandung janji perusahaan untuk secara konsisten memberikan ciri,
manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek lebih sekadar
jaminan kualitas karena di dalamnya tercakup enam pengertian berikut
14
ini:
a. Atribut
Setiap merek memiliki atribut. Atribut ini perlu dikelola dan
diciptakan agar pelanggan mengetahui dengan pasti atribut- atribut
apa saja yang terkandung dalam suatu merek.
b. Manfaat
Selain atribut, merek juga memiliki serangkaian manfaat.
Konsumen tidak membeli atribut, mereka membeli manfaat.
Produsen harus menerjemahkan atribut menjadi manfaat fungsional
maupun manfaat emosional.
c. Nilai
Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai bagi produsen. Merek
yang memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai
merek yang berkelas, sehingga dapat mencerminkan siapa pengguna
merek tersebut.
d. Budaya
Merek juga mewakili budaya tertentu. Misalnya, Mercedes
mewakili budaya Jerman yang terorganisasi dengan baik, memiliki
cara kerja yang efisien, dan selalu menghasilkan produk yang
berkualitas tinggi.
e. Kepribadian
Merek juga memiliki kepribadian, yaitu kepribadian bagi para
penggunanya. Jadi diharapkan dengan menggunakan merek,
15
kepribadian pengguna akan tercermin bersamaan dengan merek
yangdi inginkan.
f. Pemakai
Merek juga menunjukkan jenis konsumen pemakai merek tersebut.
Itulah sebabnya para pemasar selalu menggunakan analogi orang-
orang terkenal untuk penggunaan mereknya.
1.2. Manfaat Penanaman Merek (Branding)
Keputusan penanaman merek sekarang ini merupakan suatu
keharusan sehingga produk. Penanaman merek atau Branding
memberikan beberapa keuntungan bagi penjual, yaitu sebagai berikut:
a. Nama merek mempermudah penjual untuk memproses pemesanan
dan melacak masalah
b. Nama Merek dan merek dagang perlindungan hukum terhadap fitur
produk yang unik
c. Penanaman merek membantu penjual mensegmentasi pasar
d. Merek yang kuat membantu membangun citra perusahaan sehingga
mempermudah perusahaan tersebut meluncurkan merek baru dan
diterima oleh distributor dan konsumen (Tjiptono, 2011:107)
2. Place Marketing
Pengertian Place Secara umum seperti kota, regional, komunitas,
area, bangsa dan negara. Kotler dan Gertner (2002) mengatakan bahwa
16
„place’ adalah negara bangsa, wilayah geopolitik, regional atau negara
bagian, kebudayaan, sejarah atau etnik dalam batas wilayah yang sama, ibu
kota dan populasi yang mengelilinginya, pasar dengan variasi atribut yang
dapat didefinisikan, pusat industri dan pengklusteran seperti industri dan
suppliernya, serta atribut psikologis yang dihasilkan dari hubungan
manusia. Place Marketing merupakan proses pendesainan daerah untuk
memuaskan kebutuhan dari Target Market. Kesuksesan Place Marketing
terwujud ketika warga kota dan perusahaan merasa puas terhadap daerah
mereka serta terpenuhinya ekspektasi para pengunjung dan investor di
daerah tersebut (Kotler dan Gertner, 2002).
Secara umum memasarkan daerah berarti mendesain suatu daerah
agar mampu memenuhi dan memuaskan keinginan dan ekspektasi
pelanggannya. Pelanggan suatu daerah adalah penduduk dan masyarakat
daerah tersebut yang membutuhkan layanan publik, TTI (Trader, Tourist,
Investor) baik dari dalam maupun luar daerah, Talent (SDM berkualitas),
Developer, Organizer dan seluruh pihak yang memiliki kontribusi dalam
pembangunan keunggulan bersaing. Membangun keunggulan bersaing
daerah menurut Michael Porter adalah upaya meningkatkan produktivitas
(nilau output yang dihasilkan per unit input yang digunakan) yang pada
gilirannya akan menaikkan kualitas dan standar hidup masyarakat dalam
jangka panjang (Kartajaya dan Yuswohady, 2005: 6).
Tiga komponen penting pemasaran daerah adalah penetapan
positioning, pengembangan diferensiasi dan upaya membangun merek
17
daerah. Positioning adalah upaya untuk membangun suatu posisi tertentu di
benak pelanggan. Diferensiasi adalah upaya untuk membedakan diri
melalui pemberian value proposition yang unik dan berbeda dari apa yang
diberikan oleh daerah pesaing. Dan membangun merek tidak lain adalah
membangun awareness, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas
merek. Positioning yang tepat yang ditopang oleh diferensiasi yang kokoh
dapat meghasilkan merek daerah yang kokoh dan kredibel di mata
pelanggan. Daerah juga harus melakukan segmentasi pasar dan secara
fokus memilih pelangganya. Selain itu menjalankan Marketing Mix
(Product, Price, Place dan Promotion), strategi penjualan dan harus
memperlancar proses di dalam organisasi dan memperkuat layanan kepada
pelanggan daerah (Kartajaya dan Yuswohady, 2005: 13)
Menurut Aaker (2010:79) dalam Gambar 2.1 proses positioning
dimulai dengan menganalisis terlebih dahulu strategi pada brand tersebut.
Analisis ini dilihat dari beberapa aspek seperti dari pihak konsumen,
kompetitor, dan dari brand itu sendiri. Aspek konsumen termasuk pada
bagaimana kebiasaan, kebutuhan, hingga segmentasi mereka terhadap
brand. Dari aspek kompetitor dilihat dari kelemahan, kelebihan, ancaman
dan peluang yang dihasilkan brand terhadap brand saingannya. Sedangkan
aspek brand itu sendiri dilihat dari potensi yang dimilikinya. Hal–hal
tersebut yang nantinya menguatkan penempatan brand sebelum dieksekusi.
18
Gambar 2.1
Perancangan Identitas Sebuah Brand
Sumber: Aaker, 2010
Kotler dan Lee memperkenalkan konsep pemasaran dalam praktik
bisnis (perusahaan) dapat dibawa masuk ke manajemen sektor publik.D
alam perjalannanya, pemasaran telah mengalami perkembangan tidak hanya
dilihat dalam organisasi bisnis tapi juga non bisnis. Perkembangan di
organisasi non bisnis ini ditandai dengan munculnya konsep pemasaran
sosial. Pemasaran sosial merupakan perkembangan paling mutakhir dalam
konsep marketing.P emasaran sosial menjadi jembatan bagi pemasaran
untuk masuk dalam manajemen sektor publik. Pemasaran sosial tidak
berhenti pada produk yang dihasilkan, volume penjualan dan kepuasan
pelanggan. Pemasaran sosial adalah tentang nilai yang diperoleh oleh
pengguna jasa. Seruan untuk memasukan pertimbangan etis dan sosial ke
19
dalam aktivitas pemasaran, menyebabkan aktivitas bisnis tidak hanya
beroirentasi jangka pendek tapi terkait dengan kesejahteraan bersama
dimasa yang akan datang. Pemikiran ini meyebabkan pemasaran bisa
diterapkan disektor publik (Kotler dan Lee, 2007)
Pemerintah adalah penyedia jasa pelayanan pendidikan, kesehatan dan
infrastruktur, instansi pemerintah tidak hanya berhadapan dengan apa yang
diproduksi, tapi juga mendistribusi kepada masyarakat, menentukan biaya
produksi dan menginformasikan kepada publik. Isu yang mengemuka dari
kerja pemerintah ini terkait dengan nilai yang diperoleh warga dari
pelayanan publik. Menurut Kotler dan Lee pemasaran dapat memecahkan
masalah yang dihadapi sektor publik dengan menetapkan Lima Prinsip,
yaitu : Menganut filosofi yang terpusat pada pelanggan, melakukan
segmentasi dan membidik pasar, identifikasi pesaing, menggunakan 4P yang
ada dalam setiap pemasaran dan memantau upaya pemasaran dan membuat
penyesuaian (Kotler dan Lee, 2007).
3. City Branding
Menurut Dinnie (2011) City Branding adalah mengidentifikasi suatu
set brand attributes sebagai yang dimiliki sebagai sebuah kota sesuai urutan
untuk membentuk sebuah dasar yang digunakan untuk menghasilkan
persepsi positif dari banyak audiences. Menurut Simon Anholt dalam
Moilanen dan Rainisto (2009:7) mendefinisikan sebagai manajemen suatu
citra destinasi melalui inovasi strategis serta koordinasi ekonomi,
komersial, sosial, kultural dan peraturan pemerintah mendefinisikan City
20
Branding sebagai manajemen suatu citra destinasi melalui inovasi strategis
serta koordinasi ekonomi, komersial, sosial, kultural dan peraturan
pemerintah. Selanjutnya Kavaratzis dan Ashworth (2008) menganggap
bahwa City Branding mirip dengan merek perusahaan. Dalam hal ini, kota
dan perusahaan sama-sama ingin menarik perhatian berbagai pemangku
kepentingan dan kelompok pelanggan. Mereka berdua memiliki akar
multidisiplin, dan kompleksitas yang tinggi. Keduanya harus
mempertimbangkan tanggung jawab sosial, sekaligus merencanakan
pembangunan jangka panjang.
Selain itu City Branding adalah perangkat pembangunan ekonomi
perkotaan. City Branding merupakan perangkat yang dipinjam dari praktik-
praktik pemasaran oleh para perencana dan perncang kota beserta seua
pemangku kepentingan. Sebagaimana produk, jasa dan organisasi, kota
membutuhkan citra dan reputasi yang kuat dan berbeda demi mengatasi
persaingan kota memperebutkan sumber daya ekonomi di tingkat loka,
regional, nasional dan Global (Yananda dan Salamah, 2014:1). Berdasarkan
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa City Branding merupakan
upaya membangun sebuah kota dengan menggunakan teknik pemasaran
untuk menemukan identitas dan positioning yang kuat agar dapat bersaing
yang bertujuan menarik investor, penduduk, sumber daya yang baik,
wisatawan yang dikomunikasikan melalui berbagai cara kepada pihak
internal dan eksternal.
21
Tabel 2.1
Perbedaan Brand Korporat dan Brand Tempat
Perbedaan Brand Korporat dan Brand Tempat
Brand Korporat adalah Brand diaplikasikan kepada produk dan jasa dalam
kerangka kerja organisasi korporat.Brand tempat didefinisikan sebagai brand yang
diaplikasikan pada produk dan jasa dalam kerangka politik/geografi. Ketika
prinsip-prinsip branding korporat diaplikasikan di arean branding tempat,
implementasinya bisa jadi berbeda.
Brand Korporat Brand Tempat
Memiliki Komponen Tunggal
Produk/Jasa
Hubungan kohesif dengan pemangku
kepentingan
Kompleksitas Organisasi Rendah
Bersifat fungsional
Orientasi Perorangan
Koherensi Subbrand
Perusahaan Privat
Peran pemerintah terbatas
Atribut produk konsisten
Fleksibel dalam penawaran produk
Memiliki banyak komponen produk/jasa
Hubungan terfragmentasi dengan
pemangku kepentingan
Kompleksitas organisasi tinggi
Berbasis pada pengalaman/hedonis
Orientasi Kolektif
Rivalitas/ketidaksejajaran subbrand
Kemitraan privat dan publik
Peran pemerintah tinggi
Atribut produk bersifat musiman
Tidak fleksibel dalam penawaran produk
Sumber : Allen, 2007 (dalam Rahmat dan Ummi, 2014 : 20)
3.1. Kriteria City Branding
Terdapat beberapa kriteria dalam membuat city branding yang
harus dipenuhi menurut Yuli (2011), diantaranya:
22
1. Attributes, city branding mampu menggambarkan sebuah karakter,
daya tarik, gaya dan personalitas kota.
2. Message, menggambarkan sebuah cerita secara pintar,
menyenangkan dan mudah atau selalu diingat.
3. Differentiation, memberikan kesan unik dan berbeda dari kota-kota
yang lain
4. Ambassadorship, menginsipirasi orang untuk datang dan ingin
tinggal di kota tersebut.
Sedangkan menurut Gelder (dikutip dari Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Semarang, 2012) menjelaskan bahwa City
Brand memiliki lima syarat, antara lain:
a. City Brand harus menunjukkan kondisi kualitas dari kota atau daerah
yang sebenarnya bukan cita-cita atau visi semata-mata yang ingin
dicapai, tetapi adalah kenyataan yang sebenarnya yang
menggambarkan kondisi kota tersebut. City Brand juga bukan pula
merupakan pula semata-mata suatu janji, tetapi adalah janji yang
ditepati ketika orang tinggal, hidup dan menetap atau sekedar
berkunjung ke dalam suatu kota.
b. City Brand harus mudah diucapkan, dikenal, diingat, dijiwai,
dihayati dan dipahami oleh tidak hanya penduduk kota, tetapi juga
bagi setiap orang yang melihat, membaca dan mendengarnya.
c. City Brand harus mudah terbedakan, oleh karena itu harus spesifik
dan khas
23
d. City Brand harus mudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing,
khususnya bahasa Inggris harus menggambarkan pengertian yang
sama dan identik, sehingga tidak membingungkan orang yang
mengetahuinya
e. City Brand harus bisa memperoleh hak untuk didaftarkan dan
mendapat pelindungan hukum
Layaknya suatu produk untuk membentuk brand yang kuat,
sebuah kota perlu terlebih dahulu menentukan positioning yang ingin
dibentuk. Positioning yang tepat sasaran dan didukung denga
diferensiasi yang solid akan kuat pula. Ekonomi dan budaya masyarakat
menjadi hal uang penting bagi penduduk suatu kota. Sedangkan bagi
calon investor, selain kedua hal tersebut, regulasi pemerintah menjadi
kriteria penting dari suatu kota. Berbeda dengan kriteria yang dinilai
oleh wisatawan. Mereka hanya melihat dari sisi budaya masyarakat dan
lingkungan.
Berikut sejumlah fakta yang terkait apa yang dibutuhkan oleh
sejumlah elemen masyarakat.
24
Tabel 2.2
Hasil Survei Kriteria Kota
Kriteria Kota
untuk Tempat
Tinggal (%)
Kriteria Kota
untuk Investasi
(%)
Kriteria Kota
untuk Wisata
(%)
Perkembangan Ekonomi 31 % 34% 3%
Budaya dan Hubungan
Masyarakat 22% 16% 47%
Area Hijau dan Pelestarian
Lingkungan 17% 10% 32%
Kriteria Kota
untuk Tempat
Tinggal (%)
Kriteria Kota
untuk Investasi
(%)
Kriteria Kota
untuk Wisata
(%)
Kondisi Lalu Lintas dan
Transportasi 11% 13% 9%
Sarana Pendidikan 11% 6% 4%
Regulasi Pemerintahan Kota 5% 16% 4%
Infrastruktur Kesehatan dan
Sanitasi 2% 6% 2%
Penanganan dan Kendali
Bencana 0% 1% 1%
Sumber: kataanda.com dalam Marketeers, 2015:143
3.2. Tujuan City Branding
Beberapa Kota melakukan strategi dengan menerapkan City
Branding. Hal ini dianggap menguntungkan bagi para pemangku
kepentingan. Berikut alasan mengapa City Branding perlu dilakukan
menurut Handito (dalam Sugiarsono, 2009) yaitu :
1. Memperkenalkan kota/ daerah lebih dalam
Penerapan city branding, suatu kota akan memperkenalkan dirinya
lebih dalam, karena pihak eksternal harus mengetahui keberadaan
suatu kota. Yang kemudian peningkatan kunjungan terhadap suatu
kota semakin tinggi.
25
2. Memperbaikicitra
Citra suatu kota yang sudah dinilai buruk oleh pengunjung maupun
penduduk kota sendiri, cukup sulit suatu kota memiliki daya tarik
bagi pihak yang berkepentingan, namun salah satu strategi
mengembalikan citra positif kota yaitu dengan city branding yang
diimbangi dengan implementasi komprehensif, maka akan
meningkatkan daya tarik kota sebagai tujuan para pemangku
kepentingan.
3. Menarik wisatawan asing dan domestik
Penerapan city brand yang tepat dapat menarik pemangku
kepentingan eksternal kota termasuk wisatawan domestik maupun
asing, hal ini dikarenakan wisatawan memandang merek
merupakan pembeda satu dengan yang lainnya sehingga akan
memilih suatu tempat dengan keunikan atau ciri khas yang tidak
dimiliki kota lain.
4. Menarik minat investor untuk berinvestasi
Tujuan lain dari city brandin guntuk mendapatkan investasi guna
meningkatkan pengembangan kota baik itu dari sector ekonomi,
social atau yang lainnya.
5. Meningkatkan perdagangan
Melalui penerapan city brand suatu kota akan dikenal luas oleh
masyarakat baik itu di dalam negeri ataupun luar negeri. Maka akan
tercipta suatu transaksi yang dilakukan oleh pihak eksternal kota
26
maupun pihak internal kota yang menyebabkan terjadinya
peningkatan perdagangan.
3.3. Teknik Branding Kota
Pada dasarnya terdapat dua pendekatan untuk melakukan
branding kota, yaitu positioning spasial dan penjangkaran spasial
(Syssner,2009 dalam Yananda dan Salamah 2014: 82). Kedua
pendekatan ini pada dasarnya merupakan teknik yang menggunakan
ciri-ciri spasial secara selektif dan digunakan untuk merepresentasikan
keseluruhan ruang baik di tingkat local ,urban maupun regional.
Penjangkaran Spasial adalah penggunaan teknik dimana brand sebuah
kota ditambatkan pada titik atau nodal tertentu dalam kota yang di
branding. Sedangkan Positioning lebih luas digunakan dan merupakan
teknik positioning dalam ruang yang relatiF terbtas dalam kaitannya
dengan kategori spasial yang lebih luas.Kategori spasial yang lebih luas
dan lebih dikenal dengan meta-ruang dan merupakan kategori cair
konsep spasial dimana aktor yang berbeda-beda bias memposisikan
kategori spasial lainnya atau tidak. Beberapa contoh branding tepat
yang ada di Indonesia menunjukkan teknik positioning spasial seperti
Solo (The Spirit of Java) yang menempatkan posisi Solo di Lansekap
Jawa, Yogyakarta (Never Ending Asia) yang menempatkan kota ini di
lansekap yang lebih luas yaitu benua Asia. Teknik ini berbeda dengan
pendekatan yang diambil oleh Surabaya (Sparkling Surabaya) dan
Jakarta (Enjoy Jakarta).
27
3.4. Pentingnya City Branding
Pemasaran tempat menjadi penting karena globalisasi ekonomi
telah menjadikan kota sebagai modal srategis. Walaupun memakai
termonologi global, dampak globalisasi tidaklah sama dan menyeluruh
menyasar semua tempat di permukaan bumi. Pendapat beberapa pakar,
kota adalah kotributor yang sebenarnya dala pembangunan ekonomi
negara karena aktivitas penyumbang pendapatan nasional berlokasi di
kota. Sedangkan secara nasional, negara hanya melakukan pencatatan.
Kota yang berdaya saing tinggi menjadi tujuan lokasi berpindahnya
modal, manufaktur mutakhir, bakat-bakat terbaik, teknologi, turis, event
dan warga kaya. Kota memanfaatkan praktik pemasaran lokasi
khususnya city branding, untuk menarik modal, manufaktur, bakat,
teknologi, turis, event dan penduduk kaya tersebut. Karena suatu
kawasan, lokasi da kota membutuhkan Brand Image (Yananda dan
Salamah, 2014: 1-2).
Outcome City Branding adalah membangun citra positif tentang
tempat melaui pembangunan spasial maupun non spasial yang membuat
perencanaan dan pengelolaan kota menjadi lebih fokus dan terintegrasi
pada produksi dan penyampaian pesan yang tepat kepada pemangku
kepentingan internal dan eksternal kota. City Branding adalah Strategi
yang membuat suatu tempat (Kota, Kabupaten, Provinsi) mampu
berkomunikasi dengan pemangku kepentingan, khususnya warga.
Proses ini merupakan proses berkelanjutan yang melibatkan aspek
28
spasial, non spasial, ekonomi, sosial, politik dan budaya (Yananda dan
Salamah, 2014 :Hal 34
3.5. City Branding Hexagon
City branding diyakini memiliki kekuatan untuk merubah
persepsi sesorang terhadap suatu kota atau bertujuan untuk melihat
perbedaan potensi suatu kota dengan kota lainnya. Dibawah ini
merupakan tentang city brand six hexagon dari Anholt (2007:59-62)
yang merupakan cara untuk mengukur branding suatu kota dan harus
diperhatikan oleh para pemasar sebagai kerangka acuan untuk
memahami, menganalisa, dan merancang strategi dalam menciptakan
city branding yang sesuai dengan target pasarnya.
Gambar 2.2
The City Brand Hexagon
Sumber: Anholt (2007: 60)
Gambar 2.1 diatas menunjukkan terdapat enam komponen yang
harus dimiliki oleh suatu kota dalam menciptakan tempat yang dapat
29
memberikan nilai bagi pemangku kepentingan termasuk wisatawan.
Keenam komponen tersebut diantaranya:
1. Presence
Menjelaskan tentang status atau kedudukan kota tersebut dimata
internasional dan seberapa akrab dengan kota. Anholt melakukan
survey terhadap 30 kota dan mengidentifikasi karakteristik khusus
dari kota tersebut serta menggali memiliki kontribusi penting di
tingkat dunia dalam hal budaya, sains atau jalannya pemerintahan
selama kurun waktu 30 tahun terakhir.
2. Place
Mengukur bagaimana persepsi mengenai aspek fisik dari setiap kota
apakah publik merasa nyaman apabila melakukan perjalanan keliling
kota, seberapa indah penataan kota, serta bagaimana cuaca tersebut.
3. Potential
Mengevaluasi kesempatan ekonomi dan pendidikan yang ditawarkan
kepada pengunjung, pengusaha, imigran seperti apakah mudah
mencari pekerjan, apakah tempat yang bagus untuk bisnis, apakah
merupakan tempat yang baik untuk mendapatkan kualifikasi
pendidikan yang tinggi
4. Pulse
Menganalisa apakah kota tersebut memperlihatkan nuansa gaya
hidup urban sebagai bagian terpenting dari citra kota, serta apakah
30
publik dapat dengan mudah menemukan hal-hal yang menarik
sebagai pengunjung maupun sebagai penduduk kota tersebu untuk
jangka pendek maupu jangka panjang.
5. People
Menilai apakah penduduk kota bersahabat dan memberikan
kemudahan dalam bertukar budaya, serta bahasa juga apakah
tersebut apakah menimbulkan rasa aman saat berada didalamnya.
6. Prerequiste
Memaparkan potensi publik terhadap dasar suatu kota, apakah suka
jika tinggal disana, apakah kota tersebut memberikan dengan
akomodasi yang disediakan, serta kemudahan akses pemenuhan
kebutuhan seperti sekolah, transportasi publik, fasilitas olahraga, dan
lain-lain
7. Porpescu cobos
Memaparkan City Branding Hexagon memberikan instrumen
pengukuran inovatif sehingga dapat mempermudah pemerintah
untuk mengetahui persepsi mengenai citra kota (Porpercu dan
Cobos, 2010 dalam Ayu, 2014). Anholt mengatakan sangat penting
untuk memahami City Branding pada suatu kota. Namun yang
terpenting adalah kesesuaian antara citra kota dengan keadaan yang
sebenarnya dengan kata lain pencitraan kota harus dapat
merepresentasikan kota tersebut secara nyata (Anholt, 2007).
31
4. Citra Kota
4.1. Pengertian Citra Kota
Citra adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau
produknya. Image dipengaruhi oleh banyak faktor yang diluar kontrol
perusahaan. Citra yang efektif melakukan tiga hal:
a. Memanfaatkan karakter produk
b. Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga
tidak dikacaukan dengan karakter pesaing
c. Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra
mental
Supaya bisa berfungsi citra itu harus disampaikan melalui setiap
sarana komunikasi yang tersedia dalam sarana kontak merek (Kotler,
2012). Adapun pengertian Brand Image adalah pada mulanya
konsumen mengembangkan sekumpulan keyakinan merek tentang
dimana posisi setiap merek dalam masing-masing atribut. Kumpulan
dari keyakinan atau suatu merek tersebut akan membentuk citra merek
(Kotler, 2012: 338).
4.2. Pengukuran Citra
Menurut pendapat Keller (2013: 343) pengukuran citra merek
dapat dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek yaitu
Strenghtness, Uniqueness dan Favorable.
32
a. Strengthness (Kekuatan)
Kekuatan dalam hal ini adalah keunggulan –keunggulan yang
dimiliki oleh merek yang bersifat fisik dan tidak ditemukan pada
merek lainnya. Keunggulan merek ini mengacu pada atribut-atribut
fisik atau merek tersebut sehingga biasa dianggap sebagai sebuah
kelebihan dibandingkan dengan merek lain, yang termasuk pada
kelompok strength ini antara lain: fisik produk, keberfungsian semua
fasilitas produk, harga produk, maupun penampilan fasilitas
pendukung dari produk tersebut.
b. Uniqueness (Keunikan)
Keunikan adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek
diantara merek-merek lainnya.Kesan unik ini muncul dari atribut
produk menjadi kesan unik berarti terdapat diferensiasi antara
produk satu dengan produk lainnya. Termasuk dalam kelompok unik
ini antara lain: variasi layanan yang biasa diberikan sebuah produk,
variasi harga dari produk yang bersangkutan maupun diferensiasi
dari penampilan fisik sebuah produk.
c. Favorable (Kesukaan)
Kesukaan mengarah pada kemampuan merek tersebut agar mudah
diingat oleh konsumen, yang termasuk dalam keompok favorable ini
antara lain: kemudahan merek tersebt untuk diucapkan, kemampuan
merek untuk tetap diingat oleh pelanggan, maupun kesesuaian antara
33
kesan merek di benak pelanggan dengan citra yang diinginkan
perusahan atas merek yang bersangkutan.
Image daerah dapat dikomunikasikan dan dibentuk setidaknya
melalui tiga strategi yaitu slogan dan tema, simbol dan visual, Event
dan Sponsorship (Kartajaya dan Yuswohady, 2005). Sebuah citra
lingkungan (kota) menurut (Lynch, 1982) dalam bukunya “Image of the
city” dapat dianalisis kedalam komponen yang meliputi:
1. Identitas, suatu objek harus dapat dibedakan dengan objek-objek lain
sehingga dikenal sebagai sesuatu yang berbeda atau mandiri.
2. Struktur, citra harus meliputi hubungan spasial atau hubungan pola
citra objek dengan pengamat dan dengan objek-objek lainnya.
3. Makna, yaitu suatu objek harus mempunyai arti tertentu bagi
pengamat baik secara kegunaan maupun emosi yang ditimbulkan.
Menurut Pike (2008: 207) menjelaskan tentang pengukuran citra
destinasi dengan komponen Kognitif, Afektif dan Konatif. Kognitif
merupakan pengetahuan atau kepercayaan tentang sebuah
destinasi.Afeksi mewakili perasaan individual mengenai suatu objek
seperti suka, tidak suka atau netral.Citra konatif adalah analogi untuk
yang menimbulkan perilaku atau sikap.Konatif bisa seperti keinginan
untuk mengunjungi suatu saat nanti.Janes (2010) juga memaparkan
bahwa beberapa penulis seperti Laroche, Prameswaran dan Pisharodi,
berpendapat terdapat tiga dimensi untuk mengukur citra suatu destinasi,
34
yaitu kognitif, afektif dan konatif.Dimensi kognitif meliputi
kepercayaan dan pengetahuan, afektif mengukur aspek nilai emosional,
sedangkan konatif membahas tentang perilaku yang terkait dengan
destinasi.Jadi Tiga Hierarki Kognitif Afektif dan konatif bisa mengukur
citra suatu destinasi.
Philip Kotler membagi citra tempat berdasarkan situasi, yaitu
citra positif, citra yang lemah, citra negatif, citra campuran, citra
kontradiksi dan Citra dengan daya tarik yang berlebihan kota dengan
citra positif mampu menyihir pikiran orang. Citra yang lemah terjadi
pada tempat–tempat yang kurang dikenal karena kecil, memiliki daya
tarik terbatas atau tidak di iklankan.Banyak tempat terjebak dengan
citra negatif.Citra campuran adalah citra yang dimiliki kebanyakan
tempat.Citra campuran adalah citra positif dan negatif.Citra menjadi
kontadiktif karena orang mempersepsikan tempat tersebut secara
bertentangan. Citra atraktif yang berlebih terjadi pada beberapa tempat
sehingga membatasi mereka untuk berpromosi ( Kotler, dalam Yananda
dan Salamah, 2014)
4.3. Kota Membutuhkan Citra
Sebuah kota membutuhkan citra karena dua alasan, yaitu kota
sebagai entitas politik dan ekonomi. Sebagai pusat pertumbuan
ekonomi.Kota harus mampu membuat pelaku bisnis dan investor masuk
dan tertarik untuk berusaha dan menanamkan modalnya.Kota juga
35
harus menarik hati turis untuk datang berkunjung dan membelanjakan
uangnya. Sebagai sebuah entitas politik, kota wajib melakukan
diplomasi publik selain juga mendukung promosi poduk yang
dihasilkan. Selain itu, sebuah kota jug harus mempu mempertegas
identitas dan meningkatkan harkat yang dimiliki oleh warganya
(Rainisto, 2009). Dari Alasan tersebut di atas, terlihat bahwa sebuah
kota memiliki pemangku kepentingan yang relatif banyak. Pemangku
kepentingan kota terdiri dari pihak internal seperti warga, pihak swasta,
dan pemerintah kota. Selain itu terdapat pihak eksternal, yaitu calon
investor, pekerja, turis, pemeritah pusat, dan lain sebagainya.Kota perlu
memenangkan persaingan antarkota yang dilakukan untuk menapatkan
sumber daya, baik itu uang, orang, pekerjaan dan juga
perhatian.Langkah sebuah kota terkait pemangu kepentingan internal
dan eksteralnya ini akan lebih mudah dicapai bila kota memiliki citra
yang positif.
Citra tentang sebuah tempat adalah Schemata (Kumpulan Skema)
yang digunakan sebagai jalan pintas proses informasi dan pengambilan
keputusan oleh konsumen atau pengguna. Bila citra tentang sebuah kota
telah terbentuk maka akan sulit untuk mengubahnya. Cara untuk
megubah citra bukanlah dengan menghapus citra lama.Perubahan citra
hanya dapat dilakukan dengan menambah asosiasi baru yang lebih kuat
dan positif dari asosiasi yang ada sebelumnya (Kotler dan Gartner,
2002).
36
5. Keputusan Berkunjung Youth Traveler
5.1. Definisi Wisatawan
Tidak semua orang yang masuk ke dalam suatu wilayah disebut
wisatawan. Panitia Statistik Liga Bangsa – Bangsa dalam sidang dewan
yang diselenggarakan pada tanggal 24 Januari 1937 telah menciptakan
kriteria bahwa orang-orang tersebut dibawah ini dianggap sebagai
wisatawan (Oka A Yoeti, 2008: 190) :
a. Mereka yang mengadakan perjalanan untuk pertemuan (meeting) atau
sebagai utusan untuk keperluan tertentu (ilmiah, diplomatik,
keagamaan, dan olahraga)
b. Mereka yang melakukan perjalanan untuk usaha (business)
c. Pengunjung yang melakukan perjalanan untuk tujuan bersenang-senang
(Travel for Pleasure), Kunjungan Keluarga (Family Reasons),
Menyembuhkan suatu penyakit (Travel for Health)
d. Penumpang yang datang berkunjung dengan kapal pesiar, walau tinggal
kurang dari 24 jam
Pengunjung dalam pariwisata terdiri atas dua jenis, yaitu wisatawan
(tourist dan pengunjung harian same day visitor). Yang termasuk dalam
kategori pengunjung harian ialah penumpang kapal pesiar, awak
kendaraan seperti pramugari dan anak buah kapal serta ekskursionis.
Sementara itu, yang termasuk dalam kategori wisatawan ialah orang asing,
para awak kendaraan yang bukan residen dan warga negara penduduk luar
37
negeri. Wisatawan menurut UNWTO memiliki tiga kelompok tujuan
kunjungan, seperti berikut ini:
a) Leisure and recreation (Vakansi dan rekreasi)
Segala kegiatan yang memiliki tujuan vakansi dan rekreasi,
mengunjungi event budaya, kesehatan, olahraga aktif (yang bukan
profesional), dan tujuan lain termasuk dalam kategori bersenang-
senang. Kegiatan utama dalam kategori ini berupa kegiatan berjalan-
jalan, keliling kota dan makan. Wisatawan yang memiliki tujuan
bersenang-senang dan rekreasi disebut sebagai wisatawan vakansi.Ada
yang mengatur perjalanan sendiri, ada pulayang meminta bantuan biro
perjalanan untuk mempersiapkan perjalanan.
b) Business and professional (Bisnis dan profesioanal)
Beberapa tujuan kunjungan dalam kategori bisnis dan profesiona adalah
rapat, misi, perjalanan insentif dan bisnis.Tujuan-tujuan itu
berhubungan erat dengan pekerjaan.Perjalanan yang dilakukan tidak
untuk mencari nafkah, tetapi kegiatannya berdampak pada
pekerjaannya.
c) Other Tourism Purposes (tujuan wisata lain)
Wisata untuk belajar, pemulihan kesehatan, transit, dan berbagai tujuan
lain termasuk dalam kategori tujuan wisata lain. Tujuan lain di
antaranya melakukan kunjungan kepada kerabat dan saudara, ziarah,
38
melakukan perjalanan keagamaan, melakukan widyawisata (Ismayanti,
2010:8)
Objek penelitian ini di dikhususkan bagi pengunjung kota Jakarta
yang bertujuan untuk tipe Vakansi dan Rekreasi.
5.2. Keputusan Berkunjung
Teori Keputusan kunjungan wisatawan diasumsikan sebagai
keputusan pembelian pada teori pemasaran. Penulis menggunakan
Teori Keputusan Pembelian dari Kotler dan Keller (2012: 166). Proses
tersebut meliputi lima tahap, yaitu:
Gambar 2.3
Five-Model of the Consumer Buying Process Stage
Berdasarkan gambar 2.3 menjelaskan proses keputusan
pembelian terdiri dari 5 tahapan sebagai berikut :
1. Problem Recognition (Pengenalan Masalah)
Proses pembelian dimulai saat pembeli menyadari suatu masalah
39
atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal ataupun
eksternal. Pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu
kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah
konsumen. Kemudian mereka dapat mengembangan strategi
pemasaran yang memicu minat konsumen.
2. Information Search (Pencarian Informasi)
Setelah mengenal kebutuhan yang dihadapinya, konsumen akan
mencari informasi lebih lanjut atau tidak. Ketika konsumen
mngumpulkan informasi, hanya beberapa pilihan yang menjadi
kuat. Jika kebutuhan itu sangat penting bagi konsumen maka
pencarian informasi akan lebih mendalam salah satu cara konsumen
yaitu mendapatkan informasi dari berbagai pihak.Informasi-
informasi yang didapatkan konsumen dibagi menjadi empat
kelompok sumber informasi diantaranya:
a. Pribadi : keluarga, teman, tetangga
b. Komersial : iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan,
tampilan.
c. Publik : Media massa, organisasi pemeringkat, konsumen
d. Pengalaman : penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk
Jumlah dan pengaruh relatif dari sumber-sumber informasi
tergantung pada jenis produk dan karakteristik pembeli. Secara
umum konsumen menerima informasi tentang suatu produk dari
sumber komersial, yaitu sumber yang didominasi pemasar. Namun
40
sumber informasi yang paling efektif didominasi dari sumber
pribadi.Setiap sumber informasi menjalankan fungsi yang berbeda
dalam mempengaruhi keputusan pembelian yang menjadi pusat
perhatian pemasaran adalah sumber informasi pokok yang
diperhatikan konsumen.
3. Evaluation Alternatif
Setelah melalui tahap pencarian informasi, konsumen akan
menghadapi sejumlah merek yang dapat dipilih. Pemilihan alternatif
ini melalui suatu proses tertentu, yaitu :
a. Konsumen akan mempertimbangkan berbagai sifat produk
b. Pemasar harus mempertimbangkan kegunaan ciri-ciri suatu
produk
c. Konsumenbiasanya membangun seperangkat kepercayaan merek
sesuai dengan ciri-cirinya.
d. Konsumen diasumsikan memiliki sejumlah fungsi kegunaan
setiap ciri yang menggambarkan bagaimana konsumen
mengharapkan kepuasan dari suatu produk yang bervariasi pada
tingkat yang berbeda untuk masing-masing ciri.
e. Terbentuknya sikap konsumen terhadap beberapa merek melalui
prosedur penilaian. Konsumen ternyata menerapkan prosedur
penilaian yang berbeda untuk membuat suatu pilihan
diantarasekian banyak ciri-ciri objek.
41
4. Purchase Decision (Keputusan Pembelian)
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar
merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen membentuk suatu minat
terhadap merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan
pembelian, konsumen dapat membentuk lima sub keputusan: merek,
penyalur, kuantitas waktu dan metode pembayaran. Cara sikap
orang lain mengurangi alternatif yang disukai akan bergantung pada
dua hal yaitu intensitas negative orang lain pada alternatif yang
disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti
keinginan orang lain. Minat beli berada pada posisi setelah
konsumen melakukan evaluasi alternatif sebelum melakukan
keputusan pembelian. Seperti gambar 2.3.
Gambar 2.4
Steps Between Evaluation of Alternatives and a Purchase Decision
Sumber: Kotler dan Keller (2012: 170)
5. Postpurchase behavior (Perilaku Pasca Pembelian)
Setelah pembelian, konsumen akan mengalami beberapa
tingkatan kepuasan atau ketidapuasan. Konsumen juga akan
42
melakukan beberapa kegiatan membeli produk yang akan menarik
bagi pemasar. Tugas pemasar belum selesai setelah konsumen
membeli produk, namun akan terus berlangsung sampai periode
pasca pembelian. ada beberapa hal yang harus diketahui oleh
pemasar setelah produk terjual. Menurut Kotler dan Keller
(2012:172), terdapat tiga langkah yang menyangkut perilaku pascap
embelian, diantaranya:
a. Post purchase satisfaction (kepuasan pascapembelian)
Kepuasan pembelian merupakan fungsi dari kedekatan antara
harapan pembeli produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli
atas produk tersebut. Jika kinerja tidak memenuhi harapan
maka konsumen kecewa, jika memenuhi harapan maka
konsumen merasa puas, dan jika melebihi harapan maka
konsumen sangat puas. Perasaan ini menentukan apakah
pelanggan membeli produk kembali dan membicarakan hal-hal
yang positif atau negatif tentang produk itu kepada orang lain.
Semakin besar kesenjangan antara harapan dan kinerja, semakin
besar ketidakpuasan yang terjadi. Disini gaya konsumen
memainkan peran. Beberapa konsumen memperbesar
kesenjangan itu ketika produk tidak sempurna dan sangat
mengecewakan, Sedangkan konsumen lain meminimalkan
kesenjangan dan tidak terlalu kecewa.
43
b. Post purchase actions( tindakan pascapembelian)
Jika konsumen puas, kemungkinan akan membeli kembali
produk tersebut dan cenderung mengatakan hal-hal baik tentang
merek tersebut pada orang lain. Tetapi konsumen yang tidak
puas mungkin meninggalkan atau mengembalikan produk.
Mereka mungkin mencari informasi yang memastikan nilai
produk yang tinggi. Jadi kepuasan dan ketidakpuasan pembeli
atas suatu produk akan mempengaruhi tindakan selanjutnya.
c. Post purchaseuse and disposal (pemakaian dan pembuangan
pascapembelian)
Tingkat kepuasan konsumen merupakan suatu fungsi dari
keadaan produk yang sebenarnya dengan produk yang
diharapkan konsumen. Kepuasan atau ketidakpuasan akan
mempengaruhi aktifitas konsumen berikutnya, rasa puas akan
mepengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian berikutnya.
Tetapi jika konsumen merasa tidak puas, konsumen akan beralih
ke merek lain.
Selain itu menurut Swastha dan Irawan (2006:118), setiap
keputusan pembelian mempunyai struktur sebanyak tujuh
komponen, yaitu:
a. Keputusan tentang jenis produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah
produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain.
44
Perusahaan memusatkan perhatiannya pada konsumen yang
memiliki niat pembelian setelah mengevaluasi berbagai
alternatif yang ada.
b. Keputusan tentang bentuk produk
Konsumen mengambil keputusan untuk membeli bentuk produk
tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pada ukuran, kualitas,
maupun corak warna dan sebagainya.
c. Keputusan tentang merek
Konsumen mengambil keputusan tentang merek mana yang akan
dibelinya. Penting bagi pemasar untuk mengetahui bagaimana
konsumen dalam memilih sebuah merek.
d. Keputusan tentang penjualnya
Konsumen mengambil keputusan dimana produk akan dibeli.
Dalam hal ini produsen, pedagang besar, dan pengecer harus
mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.
e. Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak
produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Perusahaan harus
menyiapkan berbagai macam produk yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen.
45
f. Keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen mengambil keputusan tentang kapan ia harus
melakukan pembelian. Tersedianya dana untuk membeli sangat
mempengaruhi keputusan pembelian.
g. Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen mengambil keputusan tentang metode atau cara
pembayaran produk yang dibeli, baik secara tunai atau cicilan.
Keputusan tersebut mempengaruhi keputusan tentang penjual dan
jumlah pembelian.
B. Hubungan Antar Variabel
Kota ataupun daerah yang telah memiliki branding memiliki ciri khas
yang membedakan satu kota dengan kota lainnya dan citra dimata pengunjung
maupun penduduk. Hal ini juga bertujuan untuk mendatangkan wisatawan dari
berbagai kalangan untuk mengunjungi objek-objek wisata yang berada di kota
tersebut, khusunya objek wisata yang berada di Jakarta.
1. Hubungan City Branding dengan Keputusan Berkunjung
Destination brand sering juga dikatakan sebagai merek suatu tempat. Merek
daerah didefinisikan sebagai aktivitas pemasaran untuk mempromosikan
citra positif suatu daerah tujuan wisata demi mempengaruhi keputusan
konsumen untuk mengunjunginya (Blain, et al.,2005 dalam Roostika,2012).
2. Hubungan City Branding dengan Citra Kota
City branding merupakan strategi dalam memasarkan daerah dengan
memberi branding terhadap suatu kota agar kota tersebut dapat dikenal.
46
Penelitian Jose Antonio et., al (2015) bertujuan mengukur kontribusi Cultural
Heritage, Events, Tourist Attraction dan Insfrastucture yang merupakan dimensi
dari city branding untuk pengembangan citra kota. Hasilnya empat faktor tersebut
berpengaruh signifikan terhadap citra kota.
3. Hubungan Cita Kota dengan Keputusan Berkunjung
Citra tentang sebuah tempat adalah Schemata (Kumpulan Skema) yang
digunakan sebagai jalan pintas proses informasi dan pengambilan keputusan
oleh konsumen atau pengguna. Bila citra tentang sebuah kota telah
terbentuk maka akan sulit untuk mengubahnya. Cara untuk megubah citra
bukanlah dengan menghapus citra lama. Perubahan citra hanya dapat
dilakukan dengan menambah asosiasi baru yang lebih kuat dan positif dari
asosiasi yang ada sebelumnya (Kotler dan Gertner, 2002).
47
C. Penelitian Terdahulu
2.3 Tabel
Penelitian Terdahulu
No. Nama
Peneliti dan
Tahun
Judul Penelitian Metodologi Hasil Penelitian
1.
Ratu Yulya
Chaerani,
2011
Pengaruh “City
Branding”
Terhadap “City
Image”
(Studi Pencitraan
Kota Solo: “The
Spirit of Java”
Kuantitatif Terdapat hubungan
yang positif, kuat dan
signifikan antara
variabel City
Branding dengan City
Image
2. Dewi Ayu,
2013
Pengaruh persepsi
pengujung pada
Brand Image dan
Harga Tiket
Masuk Terhadap
Keputusan
Berkunjung
Deskriptif
Kuantitatif
Persepsi pengunjung
pada Brand Image
memiliki pengaruh
signifikan terhadap
kepuasan berkunjung
kembali ke TMR,
Persepsi pengunjug
pada Brand Image
dan harga tiket masuk
secara simlutan
memiliki pengaruh
signifikan terhadap
keputusan berkunjung
48
2.3 Tabel (lanjutan)
Penelitian Terdahulu
No. Nama
Peneliti dan
Tahun
Judul Penelitian Metodologi Hasil Penelitian
3. Riyadina G
Pratikto,
2013
Pola Komunikasi
Humas Pemda
DKI Jakarta
dalam
Menyosialiasikan
Program Enjoy
Jakarta
Kualitatif Komunikasi yang
dilakukan Humas
Pemda informatif dan
persuasif untuk
melakukan
pendekatan dengan
masyarakat terkait
dengan program
Enjoy Jakarta seperti
Media Relation,
Event, Seminar, dsb.
4. Motlovicova
dan
Kormanticov
a, 2014
City Brand Image
Association
Detection Case
Study Of Praque
Kualitatatif
dan
Kuantitatif
Praque memiliki citra
positif yang kuat
dengan kekayaan
sejarah namun logo
tidak menunjukan
karakter kota.
49
2.3 Tabel (lanjutan)
Penelitian Terdahulu
No. Nama
Peneliti dan
Tahun
Judul Penelitian Metodologi Hasil Penelitian
5. Abdul Yusuf
dan Eman
Sulaeman ,
2014
Pengaruh Atribut
Produk Wisata
terhadap Place
Branding dan
implikasinya
Keputusan
Mengunjungi
Destinasi Wisata
Pantai (Survey
terhadap
Wisatawan
Nusantara di
Kabupaten
Karawang)
Kuantitatif Atribut produk wisata
di Karawang dinilai
para wisnus cukup
baik. Pelaksanaan
Place Branding Dinas
Perhubungan,
Pariwisata dan
kebudayaan serta
pihak terkait lainnya,
dinilai para wisnus
cukup baik. Keadaan
keputusan
mengunjungi
destinasi pariwisata
secara umum dinilai
tinggi. Diketahui
secara simultan
pengaruh atribut
produk wisata dan
Place Branding
berpengaruh secara
simultan terhadap
keputusan
mengunjungi
destinasi pariwisata
terbukti.
50
2.3 Tabel (lanjutan)
Penelitian Terdahulu
No. Nama
Peneliti dan
Tahun
Judul Penelitian Metodologi Hasil Penelitian
6. Lita Ayu
Wandari,
Srikandi
Kumadji dan
Andriani,
2014
Pengaruh City
Branding
“Shining Batu”
terhadap City
Image dan
Keputusan
Berkunjung
Wisatawan
Kuantitatif City Branding
memiliki pengaruh
signifikan terhadap
City Image, City
Branding memiliki
pengaruh signifikan
terhadap keputusan
berkunjung City
Image memiliki
pengaruh tetapi tidak
signifikan terhadap
variabel Keputusan
Berkunjung.
7. Jose
Antonio,
dkk, 2015
Assesing The
Differentiated
Contribution Of
City Resources To
City Brand Image
Kuantitatif Hasilnya kontribusi
Cultural Heritahe,
Events, Tourist
Attraction Dan
Inftastrukturuntuk
citra kota signifikan,
namun rendah.
Penelitian Chaerani menghasilkan terdapat hubungan yang positif, kuat
dan signifikan antara variabel City Branding dengan City Imagedi Kota Solo.
Kesamaan yaitu teori yang digunakan pada Variabel City Brandingdan City
Image.Perbedaan nya pada teknik analisis data dan tidak ada variabel Y2. Pada
51
jurnal Ryadina (2013) mendeskripsikan tentang pola komunikasi yang
dilakukan humas dinas pariwisata dan kebudayaan DKI Jakarta. Kesamaanya
terletak pada objek penelitiannya yaitu tentang “Enjoy Jakarta” sedangkan
perbedaannya terletak pada judul dan metodologi penelitian.
Thesis Dewi Ayu menghasilkan bahwa persepsi pengunjung pada Brand
Image memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan berkunjung
kembali ke Taman Margasatwa Ragunan, Persepsi pengunjug pada Brand
Image dan harga tiket masuk secara simlutan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan berkunjung kembali ke Taman Margasatwa
Ragunan. Penelitian ini memiliki kesamaan Variabel yang digunakan yaitu
Brand Imagedan Keputusan Berkunjung Wisatawan. Penggunaan teori
Keputusan Berkunjung juga menggunakan teori Kotler.Perbedaan nya adalah
teknik sampling dan analisis yang digunakan.
Penelitian Matlovicova dan Komanikova ini bertujuan mengetahui
perbedaan citra kota dilihat oleh rofesional dan Masyarakat umum. Hasilnya
Praque memiliki Citra positif yang kuat dari kekayaan sejarah, namun logo
yang digunakan tidak menunjukan karakter kota. Perbedaaan penelitian ini
adalah Analisis yang digunakan, yaitu Analisis Profil Polarity as a simplified
research of semantic differential, surveyor dibagi dalam dua kategori, dan
metode kualitatif juga digunakan dalam penelitian citra Praque. Kesamaan
dengan penulis adalah menilai Citra Kota yaitu teori Afektif, Kognitif dan
Konatif.
52
Penelitian Yusuf dan Sulaeman mengenai Place Branding Kabupaten
Karawang menghasilkan data bahwa atribut wisata di Kabupaten Karawang
dinilai para Wisnus cukup baik.Penelitian ini Memiliki kesamaan dengan
penulis teori Place Branding dan metode penelitian kuantitatif menggunakan
analisis jalur. Perbedaan ada pada teori yang digunakan dalam melihat proses
keputusan berkunjung wisatawan dan variabel yang digunakan.
Pada Jurnal Lita Ayu dkk memiliki kesamaan karena merupakan jurnal
utama bagi penulis, perbedaan nya pada objek Kota yang diteliti dan struktur
penelitian, dan penulis menambahkan analisis pada struktur yaitu analisis
pengaruh City Branding terhadap Keputusan Berkunjung melalui Brand Image
dan objek penelitian ini berfokus pada segmen youth traveler.
Penelitian Jose Antonio bertujuan mengukur kontribusi Cultural Heritage,
Events, Tourist Attraction dan Insfrastucture untuk pengembangan citra kota.
Hasilnya Empat Faktor tersebut signifikan namun memiliki kontribusi
rendah.Perbedaan dengan penelitian ini adalah Variabel penelitian dan Metode yang
digunakan Partial Least Square Path Modeling, memiliki kesamaan teori Citra yaitu
Afektif, Kognitif dan Konatif.
53
D.Kerangka Berpikir
Penelitian ini dapat dibuat suatu kerangka pemikiran yang dapat menjadi
landasan dalam penulisan. Kerangka Penelitian dapat digambarkan seperti ini
Gambar 2.5
Model Kerangka Pemikirian Penelitian
H1, H4
H2 H3, H4
Citra
Kota
(Y1)
City
Branding
(X)
Keputusan
Berkunjung
Wisatawan
(Y2)
Metode Analisis :
-Uji Reliabilitas dan Validitas
-Uji Hipotesis : Path Analysis
- Uji koefisien Determinasi (Adjusted R2)
- Uji Statistik t
- Perhitungan Pengaruh
Data Kuantitatif Deskriptif.
Sampling :
Non Probability Sampling
Kesimpulan dan Saran
Hasil
54
E. Hipotesis
Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut :
Berdasarkan dengan rumusan masalah yang telah dibuat maka
dirumuskan beberapa hipotesis sebagai berikut:
1. Sub Struktural I
Y1 = ρy1xX + ρy Є 1Є1
Hipotesis 1 :
Ho : β1 = 0 : Tidak ada pengaruh langsung antara City Branding dengan
Citra Kota
H a1 : β1 ≠ 0 : Ada pengaruh langsung antara City Branding dengan Citra
Kota
2. Sub Struktural II
Y2= ρy2xX+ ρy1y2Y1+ ρy2 Є2Є2
Hipotesis 2 :
Ho : β2 = 0 : Tidak ada pengaruh langsung antara City Branding dan
Keputusan Berkunjung Youth Traveler
Ha2: β2 ≠0 : Ada pengaruh langsung antara Citra Kota dengan
Keputusan Berkunjung Youth Traveler
55
Hipotesis 3 :
Ho : β3 = 0 : Tidak ada pengaruh langsung antara Citra Kota dengan
Keputusan Berkunjung Youth Traveler
H a3: β3 ≠ 0 : Ada pengaruh langsung antara Citra Kota dengan
Keputusan Berkunjung Youth Traveler
Hipotesis 4 :
Ho : β3 = 0 : Tidak ada pengaruh langsung antara Citra Kota dengan
Keputusan Berkunjung Youth Traveler melalui Citra Kota.
Ha4 : β4 = 0 : Tidak ada pengaruh langsung antara Citra Kota dengan
Keputusan Berkunjung Youth Traveler melalui Citra Kota.
56
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah Kota Jakarta yang berfokus untuk
menganalisa pengaruh langsung City Branding terhadap Citra Kota dan
Keputusan Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta. Penelitian ini juga dilakukan
untuk mengetahui seberapa besar tingkat signifikan variabel bebas terhadap
variabel terikat. Lokasi penelitian dilaksanakan di beberapa lokasi wisata dan
mal di Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai September
2015 dan objek penelitian ini adalah wisatawan muda yang berasal dari luar
Jakarta.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalilasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2010: 61). Populasi yang dimaksud ialah wisatawan luar kota
yang mengunjungi Jakarta dengan tujuan rekreasi, seperti objek wisata,
wisata kuliner, wisata belanja, dan sebagainya.
57
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil
dari populasi itu (Sugiyono, 2010: 62). Pengambilan sampel dalam
penelitian ini didapatkan dengan cara mencari orang yang pernah berwisata
ke Jakarta dan juga mengunjungi lokasi wisata dan mal di Jakarta dan
dengan menggunakan teknik nonprobabilty sampling.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Convenience Sampling. Covenience Sampling adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data
(Sugiyono, 2010). Pertimbangan yang dilakukan dalam memilih responden
adalah
a. Responden dalam penelitian ini adalah wisatawan yang mengunjungi
Jakarta dengan tujuan untuk rekreasi atau bersenang-senang, seperti
mengunjungi objek wisata, wisata belanja, kuliner, event, mengunjungi
tempat spa dan sebagainya.
b. Kategori Youth menurut Markplus.inc ialah orang yang berusia 15-35
tahun, untuk penelitian ini responden berusia 18-35.
58
c. Youth Traveler bukanlah penduduk Jakarta dan tidak sedang menempuh
pendidikan ataupun bekerja di Jakarta
Untuk menguji kevalidan dan reliabel butir-butir pertanyaan pada
kuesioner, maka penulis dapat melakukan Try Out dengan 20 responden
untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik. Menurut Roscue dalam
Sugiyono (2010:74), ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah
antara 30 sampai dengan 500, dan untuk memperoleh hasil yang maksimal
dalam analisis path sebaiknya digunakan sampel di atas 100 (Sarwono,
2007: 3). Jadi dalam penelitian ini menggunakan 128 responden untuk
dijadikan sampel penelitian
C. Metode Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Dalam memperoleh data, penulis menggunakan data primer dan data
sekuder.
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
sumbernya. Menurut Maholtra (2009, 120) data primer dibuat oleh
peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang
ditangani. Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara lengkap dari
responden melalui daftar pertanyaan yang diajukan. Data primer yang
59
dikumpulkan meliputi data responden, pendapat responden mengenai
City Branding Enjoy Jakarta, citra kota dan keputusan berkunjung youth
traveler dan wawancara dengan pihak dinas pariwisata DKI Jakarta.
Pada penelitian ini penulis akan menyebarkan beberapa pertanyaan
tertulis kepada konsumen yang pernah mengunjungi kota Jakarta guna
memperoleh data untuk dianalisis. Pernyataan-pernyataan pada kuesioner
dibuat dengan skala Likert. Skala likert adalah pengukuran dengan lima
kategori respon yang berkisar antara“sangat setuju” dan”sangat tidak
setuju” yang mengharuskan responden menentukan derajat persetujuan
atau ketidaksetujuan responden terhadap masing-masing dari serangkaian
pertanyaan mengenai objek stimulus (Malhotra, 2009: 298). Skala 1-5
untuk memperoleh data yang bersifat numerical dan diberi skor atau
nilai. Untuk kategori pertanyaan dengan jawaban sangat tidak setuju atau
sangat setuju.
Tabel 3.1
Skala Likert
No Jenis jawaban Bobot
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Netral (N) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Malhotra, 2009
60
Angka 1 (satu) menunjukan bahwa responden memberikan
tanggapan yang bersifat negatif (sangat tidak setuju) terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, sedangkan angka 5 (lima)
menunjukan tanggapan yang bersifat positif (sangat setuju).
b. Data Sekunder
Menurut Maholtra (2009: 121) data sekunder adalah data yang
telah dikumpulkan untuk maksud selain untuk menyelesaikan suatu
masalah penelitian yang sedang dihadapi, data ini dapat ditemukan
dengan cepat serta tidak mahal. Data sekunder dapat diperoleh dapat
ditemukan dari buku-buku, jurnal, dan sumber bacaan lain yang memiliki
relevansi dnga objek yang diteliti. Data sekunder yang peneliti gunakan
untuk mengumpulkan studi kepustakaan, literatur pada berbagai
perpustakaan didalam dan diluar kampus maupun toko buku dan website.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
analisis yang perhitungannya dengan menggunakan SPSS 22. Kuesioner
menggunakan skala likert.
1. Uji kualitas data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kusioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
61
kusioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Validitas suatu butir pertanyaan
dapat dinilai pada hasil output program SPSS pada tabel dengan judul
Item-Total Statistic. Menilai validitas masing-masing butir pertanyaan
dapat dilihat dari nilai correted item total correalation > r tabel atau
suatu butir pertanyaan dianggap valid jika koefisien korelasi product
moment melebihi 0,3 (Suliyanto, 2005:42). Hasil analisis korelasi
bivariate dengan melihat output Cronbach Alpha pada kolom Correlated
Item – Total Correlation adalah identik karena keduanya mengukur hal
yang sama (Ghozali, 2013:55)
b. Uji Reliabilitas
Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap
berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari alat Reliabilitas.
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2013:47).
Kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Adapun cara yang digunakan untuk menguji realibilitas kuesioner
dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Cronbach’s Alpha.
Untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah reliabel atau tidak kita bisa
menggunakan dengan bantuan program SPSS pada komputer. Kriteria
peniliaian uji reliabilitas menurut Nunnally (1994) yang dikutip oleh
Ghozali (2013: 48) adalah jika Cronbach’s Alpha memberikan nilai >
0.70 maka instrumen penelitian dianggap reliabel.
62
2. Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis) sebagai uji
variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh hubungan langsung
maupun tidak langsung seperangkat variabel eksogen terhadap variabel
endogen (Riduwan dan Kuncoro, 2011:2). Seluruh pengujian dan analisis
data mengguanakan bantuan SPSS 22.0.
Setiap analisis yang dipilih untuk memecahkan permasalahan statistik
dipertanggungjawabkan. Adapun langkah-langkah pengujian analisis jalur
menurut Riduwan dan Kuncoro (2011:128) adalah sebagai berikut :
a. Menggambarkan diagram jalur lengkap
b. Merumuskan persamaan struktural
c. Menghitung koefisien regresi untuk setiap sub struktur yang telah
dirumuskan
d. Menghitung koefisien jalur secara individual maupun secara simultan
(kesuluruhan)
e. Merangkum ke dalam tabel, kemudian memaknai dan menyimpulkan
hasil analisis jalur
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas anatr
variabel. Model bergerak dari kiri ke kanan dengan implikasi prioritas
hubungan kausal variabel yang dekat kesebalelah kiri. Setiap nilai
menggambarkan jalur dan koefisien jalur (Ghozali, 2013: 250). Teknik
analisis Jalur (Path Analysis) ini akan digunakan dalam pengujian besarnya
63
kontribusi yang ditunjukan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur
dari hubungan kausal antar variabel City Branding (X) terhadap Citra Kota
(Y1) dan pada Keputusan Berkunjung Youth Traveler (Y2).
Є1
H1, H4
H2 H3, H4
Є2
Keterangan :
ρy1xX : Standarized Coefficient, Koefisien Jalur pengaruh
langsung X terhadap Y1.
ρy2xX : Standarized Coefficient, Koefisien Jalur pengaruh
langsung X2 terhadap Y2
ρy1y2 Y1 : Standarized Coefficient, Koefisien Jalur pengaruh
langsung Y1 terhadap Y2
ρy Є 1Є1 : Besar pengaruh variabel lain
Citra
Kota
(Y1)
City
Branding
(X)
Keputusan
Berkunjung
(Y2)
ρy2xX
ρy1xX
ρy1y2 Y1
ρy2 Є 2Є2
ρy Є 1Є1
64
ρy2 Є2Є2 : Besarnya pengaruh variabel lain
X : Variabel eksogen City Branding
Y1 : Variabel intervening Citra Kota
Y2 : Variabel Endogen Keputusan Berkunjung Youth
Traveler
Berdaasarkan gambar model jalur diajakukan hubungan bahwa City
Branding mempunyai pengaruh langsung terhadap Keputusan Berkunjung
Youth Traveler. Namun demikian City Branding juga mempunyai hubungan
tidak langsung terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler yaitu dari
City Branding terhadap Citra Kota kemudian ke Keputusan Berkunjung
Youth Traveler ke Jakarta.
Hubungan langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel
lainnya tanpa ada variabel ketiga yang memediasi hubungan kedua variabel
tadi.Hubungan tidak langsung adalah jika ada variabel ketiga yang
memediasi hubungan kedua variabel ini.yang tak dapat dijelaskan oleh
variabel itu (Ghozali, 2013:211). Berdasarakan diagram jalur diatas dibuat
dua persamaan struktural :
1. Struktur I
Y1 = ρy1xX + ρy1 Є1Є1
65
2. Struktur II
Y2= ρy2xX + ρy1y2 Y1 + ρy2 Є 2Є2
Model persamaan struktural dapat dilihat sebagai berikut :
a. Hipotesis untuk persamaan Sub Struktural I
Gambar 3.1
Model Sub Struktural I
Gambar 3.2
Model Sub Struktur II
Citra Kota (Y1) City Branding
(X)
Keputusan
Berkunjung (Y2)
ρy2xX ρy1y2 Y1
ρy2ϵ2Є2
Є1
Citra Kota (Y1) City Branding
(X) ρy1xX
ρy1 Є 1Є1
ρy1xX
66
Persamaan struktural di atas senada dengan yang diungkapkan oleh
Ghazali (2013:251) dalam pembahasan Analisis Jalur.
Pengujian dalam analisis jalur yang dapat dilakukan antara lain :
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan variabel independen terhadap variabel dependen serta
seberapa besar pengaruh dari faktor lain yang tidak dimasukan dalam
penelitian. Nilai Koefisien Determinasi (R2) adalah antara nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen ( Ghozali, 2013 : 97).
Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara keseluruhan
didapat nilai koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah
diset dalam angka baku. Koefisien jalur yang distandarkan ini digunakan
untuk menjelaskan besarnya pengaruh variabel bebas (eksogen) terhadap
variabel lain yang diberlakuakan sebagai variabel terikat (endogen).
(Riduwan dan Kuncoro, 2012 : 116). Hasil output SPSS pada model
summary khususnya, angka yang terdapat pada kolom R Square
digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap
variabel endogen dengan cara menghitung koefisien (KD) dengan
menggunakan rumus sebagai berikut (Sarwono, 2007:30) :
KD = r2 x 100%
67
Menurut Ghazali (2013: 97), kelemahan mendasar dalam
penggunaan koefisien determinasi adalah jumlah variabel independen
yang di masukkan ke dalam model. Setiap penambahan satu variabel
independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel
tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel independen.
Oleh karena itu, banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan
nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi yang
terbaik. Tidak seperti nilai R2, nilai Adjusted R
2 dapat naik atau turun
apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.
b . Uji Statistik t (Uji Parsial)
Uji statsistik t pada dasarnya menunjukan seberapa besar pengaruh
satu variabel independen secara individual dalam meneragkan variasi
variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik
dengan kriteria pengambilan keputusan menurut Riduwan dan Kuncoro
(2011: 64) adalah sebagai berikut :
1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau (0,05 ≤ sig). maka Ho diterima dan ha ditolak,
artinya tidak signifikan.
2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima,
artinya signifikan.
68
c. Perhitungan Pengaruh Langsung
Model Path Analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan
antar variabel dengan tujuan mengetahui pengaruh langsung maupun
tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel
terikat (endogen) (Riduwan Kuncoro, 2011: 2)
E. Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional mengacu pada makna serta pengukuran dari variabel
(karakteristik yang melekat dari sebuah variabel, bisa formatif atau reflesif).
Definisi operasional adalah penentuan konstruk sehingga menjadi variabel
yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang
digunakan untuk mengoperasionalkan konstruk sehingga memungkinkan bagi
peneliti lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama
atau mengembangkan cara pengukuran konstruk yang lebih baik. Definisi
operasional berkaitan dengan penyusunan alat ukur atau skala penelitian
(Wijaya, 2013:14).
Berdasarkan Pokok permasalahan dan hipotesis penelitian mengenai City
Branding Terhadap Citra Kota dan Keputusan Berkunjung Youth Traveler.
Variabel tersebut diantaranya :
1. Variabel Bebas (Eksogen)
X adalah City Branding
2. Variabel Terikat (Endogen)
69
Y1 adalah Citra Kota
Y2 adalah Keputusan Berkunjung Youth Traveler
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
No. Variabel Dimensi Indikator Skala
1 City Branding
(Anholt, 2007)
1. Presence 1-3 Tingkat
keakraban kota
4-5 Kontribusi atau
kedudukan kota di
Dunia Internasional
Ordinal
2. Place 6. Kota merupakan
lokasi yang strategis
7-8. Aspek fisik kota
9-10. Kota tersebut
nyaman dan
memiliki cuaca yang
baik
Ordinal
3. Potential 11-13. Peluang Kota
yang ditawarkan
Ordinal
70
Tabel 3.2 (lanjutan)
Operasional Variabel Penelitian
No. Variabel Dimensi Indikator Skala
1 City Branding
(Anholt, 2007)
4. Pulse 14. Kota memiliki gaya hidup
modern
15-17. Daya tarik non fisik
Ordinal
5. People 18. Keramahan penduduk
19. Penduduk dapat bertukar
budaya dan bahasa
20. Tingkat Keamanan
Ordinal
6. Prereq
uiste
21. Kesukaan tinggal di dalam
kota
22. Memiliki akses pemenuhan
kebutuhan pokok yang mudah
22-26. Memiliki Kelengkapan
fasilitas kesehatan, Pendidikan,
Olahraga, Akomodasi dan
pemenuhan kebutuhan dasar
lainnya
Ordinal
71
Tabel 3.2 (Lanjutan)
Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Dimensi Indikator Skala
2. Citra Kota
( Pike, 2008
a. Kognitif 27. Pengetahuan terhadap
Branding Kota
28-29 Kepercayaan
branding kota
Ordinal
b.Afektif 30-33. Tingkat kesukaan
terhadap branding kota
Ordinal
c. Konatif 32-37 Sikap dan
kesesuaian Branding
terhadap kota
Ordinal
3. Keputusan
Berkunjung
Wisatawan
(Kotler dan
Keller, 2012)
Keputusan
Berkunjung
38-44 maksud
pengambilan keputusan
Ordinal
72
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat DKI Jakarta
Kota pelabuhan ini mulanya bernama Sunda Kelapa, namun pada 22
Juni 1527 Pangeran Fatahillah menghancurkan Sunda Kelapa dan sebagai
gantinya mendirikan kota Jayakarta di area tersebut. Tanggal ini ditetapkan
sebagai hari berdirinya kota Jakarta. Kota Jayakarta berkembang sebagai
kota pelabuhan yang sibuk, para pedagang dari Cina, India, Arab dan Eropa
serta dari negara-negara lainnya saling bertukar barang-barang komoditi.
Tahun 1619, Pemerintahan Belanda (VOC) di bawah kepemimpinan Jan
Pieterszoon Coen menghancurkan Jayakarta dan dengan serta merta
membangun kota baru yang terletak di bagian barat sungai Ciliwung yang
dia namakan Batavia, nama yang diambil dari Batavieren. Batavia
direncanakan dan dibangun hamper mirip dengan kota-kota di Belanda,
yaitu dibangun dalam bentu blok, masing-masing dipisahkan oleh kanal dan
dilindungi oleh dinding sebagai benteng dan parit. Di masa-masa kejayaan
Batavia yang terkenal sebagai “Permata dari Timur” diduduki oleh VOC
dan kemudian akhirnya diduduki pemerintah Belanda. Pada masa
penjajahan Jepangdi tahun 1942, nama Batavia diganti menjadi Jakarta.
73
Gambar 4.1
Peta DKI Jakarta
Sumber: Google Map, 2015
2. Sejarah Singkat Enjoy Jakarta
Branding Enjoy Jakarta dibentuk untuk menciptakan citra kota
Jakarta yang positif di benak penduduk maupun wisatawan khususya
menjadikan Jakarta sebagai tujuan rekreasi. Berawal pada tahun 1994,
pemerintah DKI Jakarta bersama konsultan Landor melakukan sebuah
penelitian tentang branding yang tepat untuk Jakarta. Saat itu terdapat 19
usulan nama, lalu disaring menjadi 10 dan akhirnya terpilih nama Enjoy
Jakarta, karena diaggap istilah yang tidak asing, semua orang diperkirakan
mengenal istilah tersebut sehingga dapat menerima kata Enjoy Jakarta. Ide
ini juga bukan hanya tagline , tapi memperbaiki tata kota, fasilitas dan
infrastruktur secara bertahap agar dapat menjadikan kota Jakarta lebih baik.
Tahun 2001 direncanakan pembangunan Trans Jakarta untuk mengurangi
74
kemacetan di Jakarta dan di rencanakan juga sebagai bagian dari
perencanaan pariwisata Jakarta, karena melalui koridor-koridor dapat
mempermudah penduduk dan wisatawan untuk berwisata di Jakarta.
Akhirnya pada tahun 2004 proyek Trans Jakarta selesai dan tanggal 17
Agustus 2006 Gubernur DKI Jakarta meresmikan Enjoy Jakarta sebagai
tagline kota tersebut, Dinas Pariwisata dan Budaya sebagai pelaksana dari
program tersebut.
Sosialisasi yang dilakukan pemerintah yaitu mengadakan Media
Center untuk memperoleh informasi langsung mengenai pariwisata,
membangun teater besar di Taman Ismail Marzuki, Pemilihan Abang dan
None, pengembangan dan pembangunan kota tua, penyelenggaraan berbagai
Event, Festival budaya betawi, dan sebagainya. Sebagai penguat Branding,
Pemerintah DKI UU No. 29 tahun 2007, yaitu mewajibkan masyarakat
turut berperan serta dalam mengembangkan budaya betawi
Gambar 4.2
Logo Enjoy Jakarta
.
Sumber: Website Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, 2015
75
3. Visi dan Misi Jakarta dan Dinas Pariwisata Jakarta
a. Visi dan Misi Kota Jakarta
Visi Kota Jakarta yaitu menjadikan Jakarta Baru, Kota modern
yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi,
memiliki masyarakat yang berbudaya dan dengan pemerintahan yang
berorientasi pada pelayanan publik. Sedangkan Misi Kota Jakarta adalah:
1) Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta
konsisten dengan rencana tata ruang wilayah
2) Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah
menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-
lain
3) Menjamin ketersediaan hunian pelayanan kesehatan yang gratis
sampai rawat inap dan pendidikan ang berkualitas secaea gratis selama
12 tahun untuk warga Jakarta
4) Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta
berorientasi pada pelayanan publik
b. Visi Dinas Pariwisata dan Budaya DKI Jakarta
1) Visi
Jakarta sebagai tujuan wisata dan budaya dengan standar
internasional.Visi ini dilandasi oleh keinginan kuat pemerintah
Jakarta, terutama disparbud Jakarta untuk menyejajarkan Jakarta
dengan Kota-Kota besar di dunia sebagai destinasi wisata dan budaya.
2) Misi Dinas Pariwisata
76
a) Membangun sumber-sumber serta produk pariwisata dan
kebudayaan
b) Mendorong pemberdayaan masyarakat, komunitas serta organisasi
yang bergerak di bidang pariwisata dan kebudayaan membangun
infrastruktur pariwisata dan kebudayaan.
c) Meningkatkan promosi dan publikasi di bidang pariwisata dan
kebudayaan. Mengaktualisasikan pelaksanaan peran pemerintah di
bidang pariwisata dan kebudayaan secara terukur, efektif dan
efisien.
4. Perkembangan Jakarta dan Program Enjoy Jakarta
Kota Jakarta saat ini memiliki Sepuluh juta penduduk yang berasal
dari berbagai daerah.Jakarta merupakan pusat bisnis, pemerintahan dan
budaya di Indonesia. Namun DKI Jakarta tetap memiliki ciri khas yaitu
budaya betawi. Untuk melesatrikannya, setiap tahun Jakarta memiliki acara
budaya betawi dari Jakarta Fair sampai pemilihan abang dan none sebagai
duta tahunan Jakarta yang berguna melestarikan dan memperkenalkan
Jakarta kepada semua pihak.Tahun 2014 memilih JKT48 sebagai Brand
Ambassador Enjoy Jakarta untuk lebih memperkanalkan pariwisata dan
budaya di Jakarta kepada wisatawan lokal maupun mancanegara khususnya
Wisatawan asal Jepang. Kerjasama ini mencakup promo di Jepang dan
Indonesia, pembuatan iklan untuk TV kabel dan di di publikasikan di
youtube. Menurut wawancara dengan Ibu Sherly dari Dinas Paariwisata dan
Kebudayaan DKI Jakarta, sebelumnya DKI Jakarta memiih Krisdayanti
77
sebagai bintang iklan dan Sherina sebagai endorser di dunia maya. Jakarta
memiliki bus tingkat yang diberi namaCity Tour sebagai fasilitas untuk
berkeliling ibu kota dengan nyaman. Namun rute dan jumlah kendaraann
yamasih terbatas. Banyak acara-acara besar dan penting yang
diselenggarakan di Jakarta skala nasional maupun internasional. Tahun 2015
Jakarta sebagai tempat peringatan Konfrensi Asia Afrika yang berfokus
pada bisnis, seperti World Economy Forum selain itu ada New Cities
Summit 2015 yang berskala internasional, Event Olahraga seperti Asean
Football, Kompetisi Bulu tangkis, Golf Enjoy Jakarta, Muay Thai 2015 dan
lain sebagainya. Musisi internasional banyak yang memilih Jakarta sebagai
tujuan World Tour mereka. Menurut Survey yang dilakukan oleh
Markplus.inc mengenai kota-kota yang ada di Indonesia, Jakarta sudah
memiliki Akses internet dan keterlibatan komunitas dunia maya yang baik,
Jakarta memiliki City Branding yang sangat baik dilihat dari Broadband
Plan, Value Democracy, Maritime Economy, Mental Revolution, and
Market Integration (Marketeers, 2015: 125).
Jakarta saat ini sedang merancang agar menjadi Kota pintar, Green
City, pelayanan integrasi Trans Jakarta dengan Go-Jek, membangun proyek
fasilitas massal seperti MRT dan LRT untuk mengurangi kemacetan dan
khususnya di bidang pariwisata Jakarta memiliki banyak potensi terutama
wisata pantai, Jakarta memiliki banyak pulau dan pantai yang disebut
kepulauan seribu. Saat ini pemerintah DKI Jakarta memberikan perhatian
78
yang lebih untuk mengembangakan pariwisata, seperti memperindah
kawasan monas, kota tua, pulau tidung, ragunan, dan lain-lain.
B. Karakteristik Responden
Responden yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian ini adalah para
wisatawan luar Jakarta. Berikut rangkuman data dari Wisatawan yang bersedia
menjadi responden :
Tabel 4.1
Apakah Anda penduduk Jakarta, Sedang bekerja atau
menempuh pendidikan di Jakarta?
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak 128 100.0 100.0 100.0
Berdasarkan hasil dari data yang diolah pada tabel 4.31presentase untuk
responden yang bukan penduduk, tidak sedang bekerja atau menempuh
pendidikan adalah 100 %. Hal ini merupakan hasil screening data responden.
Tabel 4.2
Mengetahui Enjoy Jakarta
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Iya 128 100.0 100.0 100.0
79
Berdasarkan hasil dari data yang diolah pada tabel 4.32 presentase untuk
responden mengetahui Enjoy Jakarta adalah 100 %. Hal ini merupakan hasil
screening data responden.
1. Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil dari data yang diolah pada tabel 4.33 dapat dilihat
dari kategori umur terdapat responden yang berusia 18 – 23 tahun dengan
presentase sebesar 81,3 %, usia 24 – 29 tahun sebesar 12,5% dan usia 30-
35 tahun sebesar 6,3 %. Melalui data tersebut dapat disimpulkan dari 128
responden, 81,3% anak muda yang lebih banyak mengetahui tentang Enjoy
Jakarta dan Berkunjung ke Jakarta.
Tabel 4.3
Usia
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 18-23 Tahun 104 81.3 81.3 81.3
24-29 Tahun 16 12.5 12.5 93.8
30-35 Tahun 8 6.3 6.3 100.0
Total 128 100.0 100.0
80
2. Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.4
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki
Perempuan
Total
67
61
128
52.3
47.7
100
52.3
47.7
52.3
100
Berdasarkan hasil dari data yang diolah pada tabel 4.33 presentase
untuk responden yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 52,3 % dan untuk
responden yang berjenis kelamin perempuan sebesar 47,7%. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa responden yang paling banyak berwisata
Jakarta adalah laki-laki, namun jumlahnya tidak jauh berbeda dengan
wisatawan perempuan.Karena untuk berwisata ke Jakarta tidak di
segmentasikan untuk jenis kelamin tertentu atau untuk semua jenis kelamin.
81
3. Berdasarkan Asal Daerah
Tabel 4.5
Asal Daerah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kuningan, Jawa
Barat 8 6.3 6.3 6.3
Tangsel, Banten 21 16.4 16.4 22.7
Bogor 16 12.5 12.5 35.2
Depok 13 10.2 10.2 45.3
Cianjur 3 2.3 2.3 47.7
Bandung 4 3.1 3.1 50.8
Karawang 5 3.9 3.9 54.7
Semarang 3 2.3 2.3 57.0
Padang 3 2.3 2.3 59.4
Surabaya 2 1.6 1.6 60.9
Garut 2 1.6 1.6 62.5
Bekasi 8 6.3 6.3 68.8
Ternate 2 1.6 1.6 70.3
Sukabumi 9 7.0 7.0 77.3
Medan 3 2.3 2.3 79.7
Mataram 2 1.6 1.6 81.3
Kisaran 1 .8 .8 82.0
Makassar 2 1.6 1.6 83.6
Pati 2 1.6 1.6 85.2
Batam 2 1.6 1.6 86.7
Tangerang 13 10.2 10.2 96.9
Serang 4 3.1 3.1 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan data yang diolah oleh pada tabel 4.34 dapat dilihat
bahwa presentase Wisatawan terbanyak Tangerang Selatan sebesar 16%
Tangerang 10,2% Bogor 12,5 % Depok 10,2 % dan sisanya dari wilayah
luar Jabodetabek yang berasal dari Padang, Mataram, Surabaya, Batam dan
82
sebagainya. Kesimpulannya wisatawan sekitar Jakarta seperti provinsi Jawa
Barat dan Banten yang banyak mengunjungi Jakarta pada panelitian ini.
4. Berdasarkan Pekerjaan
B
e
r
d
a
Berdasarkan dari data yang diolah pada tabel 4.35 dapat dilihat bahwa
presentase pengunjung Daebak Fan Café yang masih bekerja sebagai
Pelajar dan Mahasiswa sebesar 83,6%, Karyawan Swasta 6,3% PNS sebesar
2,3% Wiraswasta sebesar 5,5% dan Lain-lain sebesar 2,3%. Melalui data
tersebut dapat disimpulkan bahwa dari 128 responden, Pelajar dan
Mahasiswa lebih mendominasi sebagai wisatawan Jakarta.
Tabel 4.6
Pekerjaan Utama
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid PNS 3 2.3 2.3 2.3
Karyawan 8 6.3 6.3 8.6
Wiraswasta 7 5.5 5.5 14.1
Pelajar dan
Mahasiswa 107 83.6 83.6 97.7
Lainnya 3 2.3 2.3 100.0
Total 128 100.0 100.0
83
5. Berdasarkan Frekuensi Berkunjung
Berdasarkan data yang diolah oleh pada tabel 4.36 dapat dilihat
bahwa presentase Wisatawan Jakarta yang mengunjungi Jakarta setahun 1
kali adalah sebesar 6,3% adalah para pengunjung yang lebih dari 10 kali
sampai sering sebesar 57,3%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
sebanyak 57,3% pengunjung di adalah Wisatawan yang terbiasa
mengunjungi Jakarta dan sisanya sebesar 46,4% tidak terlalu sering
berwisata ke Jakarta.
Tabel 4.7
Frekuensi Berkunjung
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sering 38 29.7 29.7 29.7
1 8 6.3 6.3 35.9
2 6 4.7 4.7 40.6
3 10 7.8 7.8 48.4
4 12 9.4 9.4 57.8
5 16 12.5 12.5 70.3
6 3 2.3 2.3 72.7
7 3 2.3 2.3 75.0
8 5 3.9 3.9 78.9
9 1 .8 .8 79.7
10 17 13.3 13.3 93.0
12 2 1.6 1.6 94.5
14 2 1.6 1.6 96.1
15 4 3.1 3.1 99.2
20 1 .8 .8 100.0
Total 128 100.0 100.0
84
6. Berdasarkan Informasi mengenai “Enjoy Jakarta”
Tabel 4.8
Sumber Informasi “Enjoy Jakarta”
Jenis Promosi Frekuensi Presentase
Pameran 17 7,69
Internet 91 41,1
Media Cetak 43 19,4
Brand Ambassador 18 8,1
Event 17 7,69
Iklan TV 31 14
Lainnya (Bis) 4 1,8
Total 221 100 %
Berdasarkan dari data yang diolah pada tabel 4.13 dapat dilihat bahwa
presentase sumber informasi yang efektif melalui media internet sebesar
21%, Media Cetak 19,4 %, Iklan TV 14% Brand Ambassadorsebesar 8,1 %
Event dan Pameran sebesar 7,69 % lainnya 1,8% mengetahui tagline dari
tulisan di Bis Pariwisata Jakarta.
7. Berdasarkan Tujuan Wisata
Tabel 4.9
Wisata yang Pernah Dikunjungi
Jenis Wisata Frekuensi Presentase
Wisata Rekreasi 128 33,3
Wisata Kuliner 81 21
Sport atau Spa 49 12,76
Event dan Hiburan 62 16,14
Wisata Belanja 64 16,67
Total 384 100 %
Berdasarkan data yang diolah oleh pada tabel 4.15 dapat dilihat
bahwa presentase terbesar yaitu jenis wisata yang pernah dikunjungi adalah
85
wisata rekreasi sebesar 33,3% wisata kuliner 21 % Wisata Belanja sebesar
16,67 % Event dan Hiburan 16,14% sisanya bertujuan untuk Sport atau Spa
12,76 %.
C. Hasil dan Pembahasan
1. Validitas dan Reliabilitas
Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Validitas suatu butir pertanyaan dapat dinilai pada hasil output
program SPSS pada tabel dengan judul Item-Total Statistic. Menilai
validitas masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai correted
item total correalation > r tabel atau suatu butir pertanyaan dianggap valid
jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Suliyanto, 2005:42).
Dan salah satu ukuran reliabilitas adalah dengan nilai koefisien
Cronbach’s Alpha > 0, 7 menunjukan instrumen tersebut reliabel (Ghozali,
2011:48). Penghitungan uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan
software SPSS 22.
Untuk mendapatakan data primer, penulis melakukan penyebaran
kuesioner secara keseluruhan kepada 128 responden. Sebelum kuesioner
disebarkan kepada 128 responden, penulis melakukan uji coba kuesioner
(tryout) terhadap 20 responden dengan memberikan 44 butir pernyataan
86
untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari seluruh pernyataan
tersebut. Kuesioner tersebut dibagi menjadi 3 variabel yaitu Variabel City
Branding Enjoy Jakarta (X) dibagi menjadi 16 indikator dengan 26 butir
pernyataan, variabel Citra Kota (Y1) dibagi menjadi 7 indikator dengan 11
pernyataan, dan variabel Keputusan Berkunjung Youth Traveler (Y2) dibagi
menjadi 1 indikator dengan 7 pernyataan.
Berikut ini adalah hasil tryout 2 yang diberikan kepada 20 responden
dengan 44 pernyataan yang dibagi menjadi 3 variabel utama, yaitu City
Branding, Citra Kota dan Keputusan Berkunjung Youth Traveler.
87
1. City Branding (X)
Adapun dalam pernyataan City Branding ini terdapat 10 butir pernyataan
yang akan diuji validitas, berikut hasil uji validitas variabel City
Branding.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Tryout Variabel City Branding
Item
Pernyataan
Corrected
Item-Total
Correlation
Keterangan
X_1 .493 VALID
X_2 .310 VALID
X_3 .394 VALID
X_4 .498 VALID
X_5 .392 VALID
X_6 .310 VALID
X_7 .510 VALID
X_8 .601 VALID
X_9 .510 VALID
X_10 .629 VALID
X_11 .677 VALID
Sumber: Data Primer diolah, 2015
88
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Tryout Variabel City Branding
Item
Pernyataan
Corrected
Item-Total
Correlation
Keterangan
X_12 .629 VALID
X_13 .411 VALID
X_14 .737 VALID
X_15 .408 VALID
X_16 .334 VALID
X_17 .534 VALID
X_18 .538 VALID
X_19 .537 VALID
X_20 .357 VALID
X_21 .413 VALID
X_22 .351 VALID
X_23 .334 VALID
X_24 .336 VALID
X_25 .392 VALID
X_26 .394 VALID
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Dari hasil output di atas dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan
pada variabel City Branding, memiliki nilai r hitung lebih besar dari 0,3
dan dinyatakan seluruh pernyataan valid.
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas Tryout Variabel City Branding
Cronbach’s Alpha N of Item
.896 26
Sumber: Data Primer, diolah 2015
Untuk uji reliabilitas, suatu konstruk dikatakan reliabel menurut
Nunnally yang dikutip oleh Ghozali (2011: 48) adalah jika Cronbach’s
89
Alpha memberikan nilai > 0.70. Dari hasil output didapat nilai
Cronbach’s Alpha 0.896> 0.70, sehingga dapat disimpulkan untuk
instrumental City Branding adalah reliabel.
2. Citra Kota (Y1)
Adapun dalam Citra Kota ini terdapat 11 butir pernyataan yang
akan diuji validitas, berikut hasil uji validitas variabel Citra Kota
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Tryout Variabel Citra Kota
Item
Pernyataan
Corrected
Item-Total
Correlation
Keterangan
Y1_1 .682 VALID
Y1_2 .525 VALID
Y1_3 .392 VALID
Y1_4 .432 VALID
Y1_5 .317 VALID
Y1_6 .381 VALID
Y1_7 .303 VALID
Y1_8 .449 VALID
Y1_9 .433 VALID
Y1_10 .467 VALID
Y1_11 .458 VALID
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Dari hasil output di atas dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan
pada variabel Citra Kota, memiliki nilai r hitung lebih besar dari 0,3 dan
dinyatakan seluruh pernyataan valid.
90
Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas Tryout Variabel Citra Kota
Cronbach’s Alpha N of Item
.775 11
Sumber: Data Primer, diolah 2015
Untuk uji reliabilitas, suatu konstruk dikatakan reliabel menurut
Nunnally yang dikutip oleh Ghozali (2011: 48) adalah jika Cronbach’s
Alpha memberikan nilai > 0.70. Dari hasil output didapat nilai
Cronbach’s Alpha 0.775> 0.70, sehingga dapat disimpulkan untuk
instrumental citra kotaadalah reliabel.
3. Keputusan Berkunjung (Y2)
Adapun dalam pernyataan keputusan berkunjung Youth Traveler
ini terdapat 7 butir pernyataan yang diuji validitas, berikut hasil uji
validitas variabel Keputusan Berkunjung.
Tabel 4.15
Hasil Uji Validitas Tryout Variabel Keputusan Berkunjung
Item
Pernyataan
Corrected
Item-Total
Correlation
Keterangan
Y2_1 .317 VALID
Y2_2 .634 VALID
Y2_3 .507 VALID
Y2_4 .475 VALID
Y2_5 .393 VALID
Y2_6 .734 VALID
Y2_7 .507 VALID
Sumber: Data Primer diolah, 2015
91
Dari hasil output di atas dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan
pada variabel Citra Kota, memiliki nilai r hitung lebih besar dari 0,3 dan
dinyatakan seluruh pernyataan valid.
Tabel 4.16
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.825 7
Untuk uji reliabilitas, suatu konstruk dikatakan reliabel menurut
Nunnally yang dikutip oleh Ghozali (2011: 48) adalah jika Cronbach’s
Alpha memberikan nilai > 0.70. Dari hasil output didapat nilai
Cronbach’s Alpha 0.825 > 0.70, sehingga dapat disimpulkan untuk
instrumental keputusan berkunjung adalah reliabel.
92
Saya mengenal Jakarta sebagai pusat bisnis disamping sebagai Ibu
Kota Negara
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 7 5.5 5.5 5.5
Setuju 66 51.6 51.6 57.0
Sangat
Setuju 55 43.0 43.0 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa responden mengenal Jakarta sebagai pusat bisnis disamping
sebagai ibukota negara, sebanyak 7 responden menyatakan Netral, sebanyak 66
responden menyatakan Setuju, dan 55 responden menyatakan Sangat Setuju.
Kota Jakarta dikenal dengan tugu monasnya
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 2 1.6 1.6 1.6
Setuju 67 52.3 52.3 53.9
Sangat Setuju 59 46.1 46.1 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa kota Jakarta dikenal dengan tugu monasnya, sebanyak 2
responden menyatakan Netral, sebanyak 67 responden menyatakan Setuju, dan
59 responden menyatakan Sangat Setuju.
93
Saya mengenal Jakarta sebagai Kota Metropolitan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 5 3.9 3.9 3.9
Setuju 96 75.0 75.0 78.9
Sangat
Setuju 27 21.1 21.1 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa responden mengenal Jakarta sebagai kota Metropolitan,
sebanyak 5 responden menyatakan Netral, sebanyak 96 responden menyatakan
Setuju, dan 27 responden menyatakan Sangat Setuju.
Jakarta pernah menjadi tuan rumah Konfrensi Asia Afrika
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 25 19.5 19.5 19.5
Setuju 78 60.9 60.9 80.5
Sangat Setuju 25 19.5 19.5 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa kota Jakarta pernah menjadi tuan rumah Konfrensi Asia
Afrika, sebanyak 25 responden menyatakan Netral, sebanyak 78 responden
menyatakan Setuju, dan 25 responden menyatakan Sangat Setuju.
94
Jakarta yang dahulunya bernama Jayakarta, merupakan pusat
pelabuhan terbesar
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 13 10.2 10.2 10.2
Setuju 89 69.5 69.5 79.7
Sangat Setuju 26 20.3 20.3 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa Jakarta yang dahulunya Jayakarta,merupakan pusat
pelabuhan terbesar sebanyak 13 responden menyatakan Netral, sebanyak 89
responden menyatakan Setuju, dan 26 responden menyatakan Sangat Setuju.
Jakarta kota yang strategis
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 2 1.6 1.6 1.6
Setuju 68 53.1 53.1 54.7
Sangat Setuju 58 45.3 45.3 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa kota Jakarta merupakan kota yang strategis, sebanyak 2
responden menyatakan Netral, sebanyak 68 responden menyatakan Setuju, dan
58 responden menyatakan Sangat Setuju.
95
Tata kota Jakarta semakin indah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 24 18.8 18.8 18.8
Netral 57 44.5 44.5 63.3
Setuju 43 33.6 33.6 96.9
Sangat Setuju 4 3.1 3.1 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa tata kota Jakarta semakin indah, sebanyak 24 responden
menyatakan tidak setuju, 57 responden menyatakan Netral, sebanyak 43
responden menyatakan Setuju, dan 4 responden menyatakan Sangat Setuju.
Daya tarik dari segi fisik Kota Jakarta terletak pada banyaknya
bangunan yang tinggi
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 5 3.9 3.9 3.9
Netral 34 26.6 26.6 30.5
Setuju 78 60.9 60.9 91.4
Sangat
Setuju 11 8.6 8.6 100.0
Total 128 100.0 100.0
96
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa daya tarik dari segi fisik kota Jakarta terletak pada
banyaknya bangunan yang tinggi, sebanyak 5 responden menyatakan tidak
setuju, 34 responden menyatakan Netral, sebanyak 78 responden menyatakan
Setuju, dan 11 responden menyatakan Sangat Setuju.
Kota Jakarta menyenangkan sebagai tempat rekreasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 25 19.5 19.5 19.5
Netral 54 42.2 42.2 61.7
Setuju 44 34.4 34.4 96.1
Sangat
Setuju 5 3.9 3.9 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa kota Jakarta menyenangkan sebagai tempat rekreasi,
sebanyak 25 responden menyatakan tidak setuju, 54 responden menyatakan
Netral, sebanyak 44 responden menyatakan Setuju, dan 5 responden
menyatakan Sangat Setuju.
Walaupun panas dan terkadang hujan, saya cukup nyaman berkeliling
kota Jakarta
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
97
Valid Tidak Setuju 2 1.6 1.6 1.6
Netral 10 7.8 7.8 9.4
Setuju 88 68.8 68.8 78.1
Sangat Setuju 28 21.9 21.9 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa walaupun panas dan terkadang hujan, saya cukup nayaman
berkeliling kota Jakarta, sebanyak 2 responden menyatakan tidak setuju, 10
responden menyatakan Netral, sebanyak 88 responden menyatakan Setuju, dan
28 responden menyatakan Sangat Setuju.
Jakarta memberi peluang yg besar utk mendapatkan pekerjaan memiliki
keahlian tertentu
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 1.6 1.6 1.6
Netral 13 10.2 10.2 11.7
Setuju 77 60.2 60.2 71.9
Sangat
Setuju 36 28.1 28.1 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa Jakarta memberi peluang untuk mendapatkan pekerjaan jika
memiliki keahlian tertentu, sebanyak 2 responden menyatakan tidak setuju, 13
98
responden menyatakan Netral, sebanyak 77 responden menyatakan Setuju, dan
36 responden menyatakan Sangat Setuju.
Jakarta merupakan lokasi yang bagus untuk membuka bisnis
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 8 6.3 6.3 6.3
Setuju 88 68.8 68.8 75.0
Sangat Setuju 32 25.0 25.0 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa Jakarta merupakan lokasi yang bagus untuk membuka
bisnis, 8 responden menyatakan Netral, sebanyak 88 responden menyatakan
Setuju, dan 32 responden menyatakan Sangat Setuju.
Jakarta merupakan tempat yang baik untuk Saya atau anggota keluarga
untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 7 5.5 5.5 5.5
Netral 24 18.8 18.8 24.2
Setuju 80 62.5 62.5 86.7
Sangat
Setuju 17 13.3 13.3 100.0
Total 128 100.0 100.0
99
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa Jakarta merupakan tempat yang baik untuk saya atau
anggota keluarga untuk mendapat pendidikan yang lebih tinggi, sebanyak 7
responden menyatakan tidak setuju, 24 responden menyatakan Netral,
sebanyak 80 responden menyatakan Setuju, dan 17 responden menyatakan
Sangat Setuju.
Pada umumnya, masyarakat Jakarta memiliki gaya hidup modern
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 2.3 2.3 2.3
Netral 56 43.8 43.8 46.1
Setuju 60 46.9 46.9 93.0
Sangat
Setuju 9 7.0 7.0 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa pada umumnya masyarakat Jakarta memiliki gaya hidup
modern, sebanyak 3 responden menyatakan tidak setuju, 56 responden
menyatakan Netral, sebanyak 80 responden menyatakan Setuju, dan 9
responden menyatakan Sangat Setuju.
100
Mudah mendapatkan hal yang menarik untuk dilakukan di Jakarta
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 2.3 2.3 2.3
Netral 24 18.8 18.8 21.1
Setuju 85 66.4 66.4 87.5
Sangat Setuju 16 12.5 12.5 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa mudah mendapatkan hal yang menarik untuk dilakukan di
Jakarta, sebanyak 3 responden menyatakan tidak setuju, 24 responden
menyatakan Netral, sebanyak 85 responden menyatakan Setuju, dan 16
responden menyatakan Sangat Setuju.
Jakarta menyenangkan untuk dikunjungi dalam jangka pendek
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 5 3.9 3.9 3.9
Setuju 97 75.8 75.8 79.7
Sangat Setuju 26 20.3 20.3 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa Jakarta menyenangkan untuk dikunjungi dalam jangka
101
pendek, 5 responden menyatakan Netral, sebanyak 97 responden menyatakan
Setuju, dan 26 responden menyatakan Sangat Setuju.
Jakarta menarik sebagai tempat untuk menetap dalam jangka panjang
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 46 35.9 35.9 35.9
Netral 54 42.2 42.2 78.1
Setuju 27 21.1 21.1 99.2
Sangat Setuju 1 .8 .8 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa Jakarta menyenangkan untuk menetap dalam jangka
panjang, sebanyak 46responden menyatakan tidak setuju, 54 responden
menyatakan Netral, sebanyak 27 responden menyatakan Setuju, dan 1
responden menyatakan Sangat Setuju.
102
Penduduk Jakarta ramah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 34 26.6 26.6 26.6
Netral 63 49.2 49.2 75.8
Setuju 30 23.4 23.4 99.2
Sangat Setuju 1 .8 .8 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa penduduk Jakarta ramah, sebanyak 34 responden
menyatakan tidak setuju, 63 responden menyatakan Netral, sebanyak 30
responden menyatakan Setuju, dan 1 responden menyatakan Sangat Setuju.
Menurut Saya, mudah masuk ke dalam komunitas penduduk Jakarta
untuk berbagi budaya atau bahasa mereka
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 7 5.5 5.5 5.5
Netral 60 46.9 46.9 52.3
Setuju 55 43.0 43.0 95.3
Sangat Setuju 6 4.7 4.7 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa menurut responden,mudah masuk ke komunitas penduduk
103
Jakarta untuk berbagi budaya atau bahasa mereka, sebanyak 7 responden
menyatakan tidak setuju, 60 responden menyatakan Netral, sebanyak 55
responden menyatakan Setuju, dan 6 responden menyatakan Sangat Setuju.
Menurut apa yang saya rasakan, Saya cukup aman berada di Jakarta
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 5 3.9 3.9 3.9
Netral 36 28.1 28.1 32.0
Setuju 75 58.6 58.6 90.6
Sangat Setuju 12 9.4 9.4 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa menurut responden, Jakarta merupakan kota yang aman,
sebanyak 5 responden menyatakan tidak setuju, 36 responden menyatakan
Netral, sebanyak 75 responden menyatakan Setuju, dan 12 responden
menyatakan Sangat Setuju.
104
Saya suka jika tinggal di Jakarta
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 36 28.1 28.1 28.1
Netral 51 39.8 39.8 68.0
Setuju 38 29.7 29.7 97.7
Sangat Setuju 3 2.3 2.3 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa responden suka tinggal di Jakarta, sebanyak 36 responden
menyatakan tidak setuju, 51 responden menyatakan Netral, sebanyak 38
responden menyatakan Setuju, dan 3 responden menyatakan Sangat Setuju.
Saya mudah menemukan kebutuhan pokok di Jakarta
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 8 6.3 6.3 6.3
Setuju 88 68.8 68.8 75.0
Sangat Setuju 32 25.0 25.0 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa mudah menemukan kebutuhan pokok di Jakarta, 8
105
responden menyatakan Netral, sebanyak 88 responden menyatakan Setuju, dan
32 responden menyatakan Sangat Setuju.
Mudah mendapatkan angkutan umum di Jakarta
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 5 3.9 3.9 3.9
Setuju 96 75.0 75.0 78.9
Sangat Setuju 27 21.1 21.1 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa mudah mendapatkan angkutan umum di Jakarta, 5
responden menyatakan Netral, sebanyak 96 responden menyatakan Setuju, dan
27 responden menyatakan Sangat Setuju.
Jakarta memiliki banyak fasilitas olahraga
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 8 6.3 6.3 6.3
Setuju 94 73.4 73.4 79.7
Sangat Setuju 26 20.3 20.3 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa Jakarta memiliki banyak fasilitas olahraga, 8 responden
106
menyatakan Netral, sebanyak 94 responden menyatakan Setuju, dan 26
responden menyatakan Sangat Setuju.
Mudah menemukan rumah sakit di Jakarta
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 13 10.2 10.2 10.2
Setuju 92 71.9 71.9 82.0
Sangat Setuju 23 18.0 18.0 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa mudah menemukan rumah sakit di Jakarta, 13 responden
menyatakan Netral, sebanyak 90 responden menyatakan Setuju, dan 23
responden menyatakan Sangat Setuju.
Mudah menemukan gedung pendidikan di Jakarta
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 .8 .8 .8
Netral 5 3.9 3.9 4.7
Setuju 95 74.2 74.2 78.9
Sangat Setuju 27 21.1 21.1 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa mudah menemukan gedung pendidikan di Jakarta , sebanyak
107
1 responden menyatakan tidak setuju, 5 responden menyatakan Netral,
sebanyak 95 responden menyatakan Setuju, dan 27 responden menyatakan
Sangat Setuju.
Mengetahui bahwa Jakarta memiliki banyak tempat yang bisa dinikmati
sesuai dengan tagline "Enjoy Jakarta"
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 32 25.0 25.0 25.0
Setuju 79 61.7 61.7 86.7
Sangat
Setuju 17 13.3 13.3 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa mengetahui bahwa Jakarta memiliki banyak tempat yang
bisa dinikmati sesuai dengan tagline “Enjoy Jakarta”, 32 responden
menyatakan Netral, sebanyak 79 responden menyatakan Setuju, dan 17
responden menyatakan Sangat Setuju.
108
Mempercayai bahwa tagline "Enjoy Jakarta" dapat mencerminkan ciri khas
kota, sesuai potensi yang dimiliki
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 8 6.3 6.3 6.3
Netral 42 32.8 32.8 39.1
Setuju 67 52.3 52.3 91.4
Sangat Setuju 11 8.6 8.6 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa responden memercayai bahwa tagline “Enjoy Jakarta”
dapat mencerminkan ciri khas kota, sesuai potensi yang dimiliki, sebanyak 8
responden menyatakan tidak setuju, 42 responden menyatakan Netral,
sebanyak 67 responden menyatakan Setuju, dan 11 responden menyatakan
Sangat Setuju.
Saya meyakini Kota Jakarta memiliki daya tarik untuk dikunjungi sesuai
dengan tagline nya "Enjoy Jakarta"
Frequency Percent
Valid
Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 2.3 2.3 2.3
Netral 41 32.0 32.0 34.4
Setuju 74 57.8 57.8 92.2
Sangat Setuju 10 7.8 7.8 100.0
Total 128 100.0 100.0
109
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa responden meyakini Kota Jakarta memiliki daya tarik untuk
dikunjungi sesuai dengan tagline “Enjoy Jakarta”, sebanyak 3 responden
menyatakan tidak setuju, 41 responden menyatakan Netral, sebanyak 74
responden menyatakan Setuju, dan 10 responden menyatakan Sangat Setuju.
Branding Kota Jakarta "Enjoy Jakarta" mencerminkan suasana yang
menyenangkan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 5 3.9 3.9 3.9
Netral 36 28.1 28.1 32.0
Setuju 75 58.6 58.6 90.6
Sangat Setuju 12 9.4 9.4 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa responden meyakini Kota Jakarta memiliki daya tarik untuk
dikunjungi sesuai dengan tagline “Enjoy Jakarta”, sebanyak 5 responden
menyatakan tidak setuju, 36 responden menyatakan Netral, sebanyak 75
responden menyatakan Setuju, dan 12 responden menyatakan Sangat Setuju.
110
Menyukai logo "Enjoy Jakarta" karena sesuai dengan karakter kota Jakarta
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 5 3.9 3.9 3.9
Netral 48 37.5 37.5 41.4
Setuju 68 53.1 53.1 94.5
Sangat Setuju 7 5.5 5.5 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa responden menyukai logo “Enjoy Jakarta” karena sesuai
dengan karakter kota Jakarta, sebanyak 5 responden menyatakan tidak setuju,
48 responden menyatakan Netral, sebanyak 68 responden menyatakan Setuju,
dan 7 responden menyatakan Sangat Setuju.
Menyukai branding "Enjoy Jakarta" karena memiliki banyaknya kuliner
dari berbagai daerah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 1.6 1.6 1.6
Netral 25 19.5 19.5 21.1
Setuju 85 66.4 66.4 87.5
Sangat Setuju 16 12.5 12.5 100.0
Total 128 100.0 100.0
111
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa menyukai branding ”Enjoy Jakarta” karena memiliki
banyaknya kuliner dari berbagai daerah, sebanyak 2 responden menyatakan
tidak setuju, 25 responden menyatakan Netral, sebanyak 85 responden
menyatakan Setuju, dan 16 responden menyatakan Sangat Setuju.
Menyukai branding " Enjoy Jakarta" karena sesuai dengan situasi dan
kondisinya
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 13 10.2 10.2 10.2
Netral 55 43.0 43.0 53.1
Setuju 53 41.4 41.4 94.5
Sangat Setuju 7 5.5 5.5 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa responden menyukai branding “Enjoy Jakarta” karena
sesuai dengan situasi dan kondisinya, sebanyak 13 responden menyatakan tidak
setuju, 55 responden menyatakan Netral, sebanyak 53 responden menyatakan
Setuju, dan 7 responden menyatakan Sangat Setuju.
112
Branding "Enjoy Jakarta" sesuai dengan harapan ketika berada di Jakarta
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 9 7.0 7.0 7.0
Netral 52 40.6 40.6 47.7
Setuju 61 47.7 47.7 95.3
Sangat Setuju 6 4.7 4.7 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa branding “Enjoy Jakarta”sesuai dengan harapan ketika
berada di Jakarta, sebanyak 9 responden menyatakan tidak setuju, 52
responden menyatakan Netral, sebanyak 61 responden menyatakan Setuju, dan
6 responden menyatakan Sangat Setuju.
Branding "Enjoy Jakarta" mencerminkan keseluruhan kualitas kota
Jakarta
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 11 8.6 8.6 8.6
Netral 49 38.3 38.3 46.9
Setuju 66 51.6 51.6 98.4
Sangat Setuju 2 1.6 1.6 100.0
Total 128 100.0 100.0
113
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa branding “Enjoy Jakarta”mencerminkan keseluruhan
kualitas kota Jakarta, sebanyak 11 responden menyatakan tidak setuju, 49
responden menyatakan Netral, sebanyak 66 responden menyatakan Setuju, dan
2 responden menyatakan Sangat Setuju.
Branding "Enjoy Jakarta sesuai dengan citra kota yang memiiki banyak
potensi dari pariwisatanya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 4 3.1 3.1 3.1
Netral 36 28.1 28.1 31.3
Setuju 82 64.1 64.1 95.3
Sangat
Setuju 6 4.7 4.7 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa branding “Enjoy Jakarta” sesuai dengan citra kota yang
memiliki banyak potensi dari pariwisatanya, sebanyak 4 responden
menyatakan tidak setuju, 36 responden menyatakan Netral, sebanyak 82
responden menyatakan Setuju, dan 6 responden menyatakan Sangat Setuju.
114
Branding "Enjoy Jakarta sesuai dengan citra kota yang memiiki banyak
potensi dari kebudayaannya
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 14 10.9 10.9 10.9
Netral 49 38.3 38.3 49.2
Setuju 59 46.1 46.1 95.3
Sangat Setuju 6 4.7 4.7 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa branding “Enjoy Jakarta” sesuai dengan citra kota yang
memiliki banyak potensi dari kebudayaannya, sebanyak 14 responden
menyatakan tidak setuju, 59 responden menyatakan netral, sebanyak 61
responden menyatakan Setuju, dan 6 responden menyatakan Sangat Setuju.
Saya mempertimbangkan bentuk wisata apa yang ada di Jakarta sebelum
memutuskan berkunjung ke Jakarta
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 1.6 1.6 1.6
Netral 8 6.3 6.3 7.8
Setuju 64 50.0 50.0 57.8
Sangat Setuju 54 42.2 42.2 100.0
Total 128 100.0 100.0
115
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa responden mempertimbangkan bentuk wisata apa yang ada
di Jakarta sebelum memutuskan berkunjung ke Jakarta, sebanyak 2 responden
menyatakan tidak setuju, 8 responden menyatakan Netral, sebanyak 64
responden menyatakan Setuju, dan 54 responden menyatakan Sangat Setuju.
Akses yang mudah menjadi pertimbangan untuk berkunjung ke Jakarta
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 .8 .8 .8
Netral 1 .8 .8 1.6
Setuju 74 57.8 57.8 59.4
Sangat Setuju 52 40.6 40.6 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa akses yang mudah menjadi pertimbangan untuk berkunjung
ke Jakarta, sebanyak 1 responden menyatakan tidak setuju, 1 responden
menyatakan Netral, sebanyak 74 responden menyatakan Setuju, dan 52
responden menyatakan Sangat Setuju.
116
Citra Kota sebagai Kota Modern menjadi pertimbangan Saya untuk
berkunjung ke Jakarta
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Valid Tidak Setuju 2 1.6 1.6 1.6
Netral 12 9.4 9.4 10.9
Setuju 102 79.7 79.7 90.6
Sangat Setuju 12 9.4 9.4 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa citra kota sebagai kota modern menjadi pertimbangan saya
untuk berkunjung ke Jakarta, sebanyak 2 responden menyatakan tidak setuju,
12 responden menyatakan Netral, sebanyak 102 responden menyatakan
Setuju, dan 12 responden menyatakan Sangat Setuju.
Harga atau biaya berwisata menjadi pertimbangan Saya berkunjung ke
Jakarta
Frequency Percent Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Valid Netral 14 10.9 10.9 10.9
Setuju 91 71.1 71.1 82.0
Sangat Setuju 23 18.0 18.0 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa harga atau biaya berwisata menjadi pertimbangan saya
117
berkunjung ke Jakarta, sebanyak 14 responden menyatakan Netral, sebanyak
91 responden menyatakan Setuju, dan 23 responden menyatakan Sangat
Setuju.
Berwisata di Jakarta menjadi pertimbnagan Saya dalam memutuskan
berapa lama Saya berkunjung ke Jakarta
Frequency Percent Valid Percent
Cumulati
ve
Percent
Valid Netral 30 23.4 23.4 23.4
Setuju 76 59.4 59.4 82.8
Sangat Setuju 22 17.2 17.2 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa berwisata di Jakarta menjadi pertimbangan responden dalam
memutuskan berapa lama berkunjung ke Jakarta, 30 responden menyatakan
Netral, sebanyak 76 responden menyatakan Setuju, dan 22 responden
menyatakan Sangat Setuju.
118
Saya bisa berkunjung ke Jakarta kapan saja saya inginkan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 2.3 2.3 2.3
Netral 1 .8 .8 3.1
Setuju 75 58.6 58.6 61.7
Sangat Setuju 49 38.3 38.3 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa responden bisa berkunjung ke Jakarta kapan saja
diinginkan,, sebanyak 3 responden menyatakan tidak setuju, 1 responden
menyatakan Netral, sebanyak 75 responden menyatakan Setuju, dan 49
responden menyatakan Sangat Setuju.
Banyaknya fasilitas pembayaran di Jakarta menjadi pertimbangan Saya
dalam memutuskan berkunjung
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Netral 5 3.9 3.9 3.9
Setuju 66 51.6 51.6 55.5
Sangat Setuju 57 44.5 44.5 100.0
Total 128 100.0 100.0
Berdasarkan hasil tabel frekuensi jawaban yang sudah diolah tentang
pernyataan bahwa banyaknya fasilitas pembayaran di Jakarta menjadi
119
pertimbangan responden dalam memutuskan berkunjung, 5 responden
menyatakan Netral, sebanyak 66 responden menyatakan Setuju, dan 57
responden menyatakan Sangat Setuju.
D. Pengujian Hipotesis
1. Menguji dan Memahami Sub Strukutural I
Adapun rumus model persamaan sub struktural I adalah sebagai
berikut :Y1 = ρy1xX + ρy Є 1Є1
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS, diperoleh
hasil sebagai berikut
a. Koefisien Determinasi (Uji Kontribusi Model)
Untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel City Branding
terhadap Citra Kota, kita akan melihat hasil perhitungan dalam Model
Summary, khususnya angka R Square di bawah ini :
Tabel 4.5
Model Summary Sub Struktur I
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .447a .200 .194 4.693
a. Predictors: (Constant), City Branding
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Besarnya angka Adjusted R Square adalah 0,194. Angka tersebut
digunakan untuk melihat besarnya kontribusi variabel City Branding
120
terhadap Citra Kota dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD)
menggunakan rumus sebagai berikut :
KD = r2 x 100%
KD = 0,194 x 100%
KD = 19,4 %
Angka tersebut mempunyai maksud bahwa City Branding
berkontribusi terhadap Citra Kota sebesar 19,4 %, sedangkan sisanya
sebesar 79,6 % (100% - 19,4% ) disumbangkan oleh faktor lain. Dengan
kata lain, variabel Citra Kota yang dapat diterangkan dengan
menggunakan variabel City Branding sebesar 19,4 % sementara
pengaruh sebesar 79,6 % disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar
model ini.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.486 5.290 1.793 .075
City Branding .295 .052 .447 5.617 .000
a. Dependent Variable: Citra Kota
1) Pengaruh langsung antara City Branding dengan Citra Kota,
Hipotesisnya :
Ho : β1 = 0: Tidak ada pengaruh langsung antara City Branding
dengan Citra Kota
121
H a1 : β1 ≠ 0: Ada pengaruh langsung antara City Branding dengan
Citra Kota
Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a) Membandingkan besarnya angka t hitung dengan t tabel, t hitung
didapat sebesar 5,617 dan t tabel diperoleh sebesar 1,9790. Dengan
ketentuan Derajat Kebebasan (DK) = n-2, atau 128-2 = 126
menghasilkan t tabel sebesar 1,9790. Dengan kriteria uji hipotesis :
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Dari hasil perhitungan didapatkan angka t hitung sebesar 5,617 > t
tabel 1,9790 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada
pengaruh antara City Branding dengan Citra Kota.
b) Membandingkan besarnya taraf signifikansi (Sig) dengan taraf
signifikansi 0,05.
(1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima dan Ha ditolak,
artinya tidak signifikan.
(2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan Ha diterima,
artinya signifikan.
122
Berdasarkan hasil dari perhitungan pada tabel coefficients angka
signifikansi (Sig) untuk City Branding adalah 0,000 angka tersebut
menunjukkan bahwa nilai taraf signifikansi 0,05 lebih besar atau sama
dengan nilai taraf signifikansi (Sig) [0,05 ≥ 0,000] maka H0 ditolak dan
Ha diterima.
Artinya ada pengaruh antara City Branding dengan Citra Kota.
Besarnya pengaruh City Branding terhadap Citra Kota sebesar 0,447 atau
44,7%. Sedangkan sisanya (100% - 44,7% = 55,3%) dijelaskan oleh
variabel lain. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dikemukan oleh
Chaerani (2011), Bahwa City Branding berpengaruh terhadap Citra Kota
di Solo, Jannah dkk (2014) yang mengasilkan City Branding “Sunrise of
Java” berpengaruh terhadap City Image Kabupaten Banyuwangi menurut
penelitian Ayu dkk (2014) bahwa City Branding berpengaruh terhadap
City Image Kota Batu selain itu Jose Antonio dkk (2015) Hasilnya
kontribusi Cultural Heritage, Events, Tourist Attraction Dan
Inftastruktur yang merupakan dimensi City Branding berpengaruh untuk
citra kota signifikan, namun rendah.
Diketahui bahwa City Branding memiliki pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap Citra Kota. Dengan kata lain, semakin banyak
program yang menunjang City Branding Jakarta yang diselenggarakan
Pemerintah DKI Jakarta kepada penduduk ataupun wisatawan maka Citra
Kota juga akan meningkat. Karena pengaruhnya yang signifikan, maka
123
City Branding menjadi variabel yang penting untuk dipertimbangkan
wisatawan dalam menciptakan citra sebuah kota.
Persamaan struktural I menjadi :
Y1 = 0,447 X1 + 0,894Є1
Angka residu sebesar 0,800 diperoleh dari √1 – R2
√1 – 0,200 = 0,894
Gambar 4.4
Model Sub Struktural I
2. Menguji dan Memahami Sub Struktural II
Adapun rumus model persamaan sub struktural II adalah sebagai
berikut : Y2 = ρy2xX+ ρy1y2Y1+ ρy2ϵ2Є2
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS,
diperoleh hasil sebagai berikut secara dan parsial
Є1
Citra Kota (Y1) City Branding
(X) 0,447
0,894
124
a. Koefisien Determinasi (Uji Kontribusi Model)
Untuk melihat kontribusi variabel City Branding dan Citra Kota
terhadap Keputusan Berkunjung Youh Traveler, kita akan melihat
hasil perhitungan dalam Model Summary, khususnya angka Adjusted
R Square di bawah ini :
Tabel 4.6
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .655a .430 .420 1.980
a. Predictors: (Constant), Citra Kota, City Branding
Sumber: Data Primer diolah, 2015
Besarnya angka Adjusted R Square adalah 0,420. Angka
tersebut digunakan untuk melihat besarnya kontribusi City Branding
dan Citra Kota terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler
dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD) menggunakan
rumus sebagai berikut :
KD = r2 x 100%
KD = 0,420 x 100%
KD = 42 %
Angka tersebut mempunyai maksud bahwa kontribusi City
Branding dan Citra Kota terhadap Keputusan Berkunjung Youth
125
Traveler sebesar 42%, sedangkan sisanya sebesar 58% (100% - 42%)
disumbangkan oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabel Keputusan
Berkunjung Youth Traveler yang dapat diterangkan dengan
menggunakan variabel City Branding dan Citra Kota sebesar 42%
sementara 58% disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar model
ini.
b. Melihat Pengaruh City Branding (X) dan Citra Kota (Y1) Secara
Parsial Terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler (Y2)
Untuk melihat besarnya pengaruh variabel City Branding dan
Citra Kota secara parsial terhadap Keputusan Berkunjung digunakan
Uji t dibawah ini :
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.713 2.260 3.412 .001
City
Branding
"Enjoy
Jakarta
.177 .025 .540 7.150 .000
Citra Kota .100 .038 .201 2.666 .009
a. Dependent Variable: Keputusan Berkunjung
Sumber: Data Primer diolah, 2015
126
1) Pengaruh antara City Branding dengan Keputusan Berkunjung..
Hipotesisnya :
Ho : β2 = 0 : Tidak ada pengaruh langsung antara City Branding
dan Keputusan Berkunjung Youth Traveler
Ha2: β2 ≠0 : Ada pengaruh langsung antara Citra Kota dengan
Keputusan Berkunjung Youth Traveler
Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a) Membandingkan besarnya angka t hitung dengan t tabel, t
hitung didapat sebesar 7,150 dan t tabel diperoleh sebesar
1,9790. Dengan ketentuan Derajat Kebebasan (DK) = n-2, atau
128-2 = 126 menghasilkan t tabel sebesar 1,9790. Dengan
kriteria uji hipotesis :
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Dari hasil perhitungan didapatkan angka t hitung sebesar 7,150
> t tabel 1,9790 sehingga Ho ditolak dan Ho ditolak, berarti ada
pengaruh antara City Branding dengan Keputusan Berkunjung.
b) Membandingkan besarnya taraf signifikansi (Sig) dengan taraf
signifikansi 0,05.
127
(1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima
dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
(2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan
Ha diterima, artinya signifikan.
Berdasarkan hasil dari perhitungan pada tabel coefficients
angka signifikansi (Sig) untuk City Branding adalah 0,000
angka tersebut menunjukkan bahwa nilai taraf signifikansi 0,05
lebih besar atau sama dengan nilai taraf signifikansi (Sig) [0,05
≥ 0,000] maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh
antara City Branding dengan Keputusan Berkunjung Youth
Traveler. Besarnya pengaruh City Branding terhadap Keputusan
Berkunjung adalah sebesar 0,540 atau 54,0% dan hal tersebut
memiliki pengaruh yang cukup, sedangkan sisanya 56,0%
(100% - 54% = 56%) dijelaskan oleh variabel lain.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dikemukan Jannah
(2014) dalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh City Branding
“Sunise of Java” terhadap City Image dan Keputusan
Berkunjung diketahui bahwa City Branding berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler dan
jurnal dari Abdul Yusuf dan Eman Sulaeman (2014). Place
128
Branding berpengaruh terhadap keputusan mengunjungi
destinasi pariwisata ke Kabupaten Karawang. Dengan kata lain,
City Branding yang diterapkan Pemerintah DKI Jakarta
memiliki pengaruh kepada Youth Traveler untuk melakukan
Keputusan Berkunjung .
2) Pengaruh antara Citra Kota dengan Keputusan Berkunjung Youth
Traveler.
Hipotesisnya :
Ho : β3 = 0 : Tidak ada pengaruh langsung antara Citra Kota
dengan Keputusan Berkunjung Youth Traveler
H a3: β3 ≠ 0 : Ada pengaruh langsung antara Citra Kota dengan
Keputusan Berkunjung Youth Traveler
Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a) Membandingkan besarnya angka t hitung dengan t tabel, t
hitung didapat sebesar 2,666 dan t tabel diperoleh sebesar
1,9790. Dengan ketentuan Derajat Kebebasan (DK) = n-2, atau
126-2 = 126 menghasilkan t tabel sebesar 1,9790. Dengan
kriteria uji hipotesis :
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
129
Dari hasil perhitungan didapatkan angka t hitung sebesar
2,666 > t tabel 1,9790 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima,
berarti ada pengaruh antara Citra Kota dengan Keputusan
Berkunjung Youth Traveler.
b) Membandingkan besarnya taraf signifikansi (Sig) dengan taraf
signifikansi 0,05.
(1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak signifikan.
(2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan Ha
diterima, artinya signifikan.
Berdasarkan hasil dari perhitungan pada tabel coefficients
angka signifikansi (Sig) untuk Citra Kota adalah 0,009 angka
tersebut menunjukkan bahwa nilai taraf signifikansi 0,05 lebih
besar atau sama dengan nilai taraf signifikansi (Sig) [0,05 ≥ 0,009]
maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh antara Citra
Kota dengan Keputusan Berkunjung Youth Traveler. Besarnya
pengaruh Citra Kota terhadap Keputusan Berkunjung Youth
Traveler adalah sebesar 0,201 atau 20,1% sedangkan sisanya
79,9% (100% - 20,1% = 79,9%) dijelaskan oleh variabel lain.
130
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dikemukan oleh Ayu
(2014) bahwa City Image berpengaruh signifikan terhadap
Keputusan Berkunjung Wisatawan ke Batu selain itu penelitian
Dewi Ayu (2013) mengenai Persepsi pengunjung pada Brand
Image memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
berkunjung kembali ke Taman Margasatwa Ragunan.
Persamaan struktural II menjadi :
Y2= 0,540X + 0,201Y1 + 0,754Є2
Angka residu sebesar 0,740 diperoleh dari√1 – R2
√1 – 0,430 = 0,754
Gambar 4.4
Model Sub Struktur II
Є2
Citra Kota (Y1) City Branding
(X)
Keputusan
Berkunjung (Y2) 0,754
0,201 0,540
0,447
131
3. Penghitungan Pengaruh
a. Pengaruh Langsung (Direct Effect)
Untuk menghitung pengaruh langsung , digunakan formula sebagai
berikut :
1) Pengaruh variabel City Branding terhadap Citra Kota
X Y1 = 0,447
2) Pengaruh variabel City Branding terhadap Keputusan Berkunjung
Youth Traveler
X Y2 = 0,540
3) Pengaruh variabel Citra Kota terhadap Keputusan Berkunjung Youth
Traveler
Y1 Y2 = 0,201
b. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect)
Pengaruh variabel City Branding terhadap Keputusan Berkunjung
Youth Traveler melalui Citra Kota
X Y1 Y2 = (0,447 x 0,201) = 0,0898
Pengaruh tidak langsung terhadap Keputusan Berkunjung Youth
Traveler melalui Citra Kota sebesar 8,9% (0,089). Jadi, pengaruh
langsung lebih besar dari pengaruh tidak langsung, maka dapat
disimpulkan citra kota bukan variabel intervening City Branding
terhadap keputusan berkunjung Youth Traveler.
132
c. Pengaruh Total (Total Effect)
Pengaruh variabel City Branding terhadap Keputusan Berkunjung
Youth Traveler melalui Citra Kota
X Y1 Y2 = (0,447 + 0,201) = 0,648
d. Analisis besar pengaruh langsung dan tidak langsung
1) City Branding
Dari hasil perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa
pengaruh langsung City Branding terhadap Citra Kota sebesar
44,7% (0,447) dan City Branding terhadap Keputusan
Berkunjung Youth Traveler sebesar 54,0% (0,540), Pengaruh
langsung Citra Kota terhadap Keputusan Berkunjung sebesar
20,1 % dan pengaruh tidak langsung terhadap Keputusan
Berkunjung Youth Traveler melalui Citra Kota sebesar 8,9%
(0,089). Jadi, pengaruh langsung City Branding dan Citra Kota
terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler lebih besar dari
pengaruh tidak langsung.
133
Gambar 4.5
Model StrukturAnalisis Jalur
Є
Є2
Persamaan strukturalnya adalah :
Sub struktur I : Y1= 0,477 X1 +0,894Є1
Substruktur II : Y2= 0,540X1 + 0,201Y1 + 0,754Є2
0,89
4
Citra Kota
(Y1)
City
Branding
(X)
0,201
Keputusan
Berkunjung
0,54
0,447
0,754
134
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya, maka dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan yang
merupakan jawaban dari rumusan masalah yang disebutkan pada bab 1 sebagai
berikut :
1. Terdapat pengaruh langsung City Branding terhadap Cita Kota sebesar 44,7
%
2. Terdapat pengaruh langsung City Branding terhadap Keputusan Berkunjung
Youth Traveler ke Jakarta sebesar 54 %
3. Terdapat pengaruh langsung Citra Kota terhadap Keputusan Berkunjung
Youth Traveler ke Jakarta sebesar 20,1 %
4. Pengaruh tidak langsung terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler
melalui Citra Kota sebesar 8,9% (0,089). Jadi, pengaruh langsung lebih
besar dari pengaruh tidak langsung.
135
B. Saran
1. Bagi Pemerintah DKI Jakarta
a. Jakarta memiliki Visi dan Misi yang sangat baik sesuai dengan teori City
Branding yang di kemukakan oleh Anholt bukan hanya slogan dan logo
“Enjoy Jakarta” tanpa ada nya perbaikan fasilitas dan pelayanan.
Program City Branding “Enjoy Jakarta” hendaknya terus di tingkatkan
dan di komunkasikan melalui berbagai media seperti sosial media, media
cetak dan iklan televisi yang memiliki pengaruh yang besar berdasarkan
penelitian ini.
b. Melakukan kerjasama dengan pihak yang terlibat untuk membangun
branding kota dalam industri pariwisata seperti Asosiasi atau persatuan
hotel, agen perjalanan dan sebagainya
c. Memaksimalkan keberadaan Abang dan None Jakarta guna mendekatkan
komunikasi antara pemerintah dengan penduduk dan memiliki program
untuk melibatkan penduduk dan komunitas di Jakarta terutama
komunitas Traveler, anak muda, pengguna internet dan wanita karena
segementasi tersebut merupakan segmentasi yang tepat untuk menunjang
keberhasilan City Branding sehingga bisa menggerakan penduduk untuk
semakin mempunyai rasa memiliki terhadap kota dan ikut serta
memperlancar visi dan misi kota Jakarta .
d. Memiliki program pelestarian kebudayaan betawi yang berkelanjutan
misalnya satu hari dalam seminggu menggunakan pakaian adat betawi
untuk pegawai pemerintahan, guru, pelajar dan pelayanan publik
136
terutama di bidang pariwisata. Agar meningkatkan identitas dan menjadi
daya tarik kota Jakarta.
e. Menambah fasilitas bus yang nyaman dan aman, khususnya untuk
wisatawan seperti bus tingkat atau Jakarta City Tour, dan wilayah
operasionalnya diperluas, agar wisatawan dapat berkeliling dengan
nyaman, serta menambahkan logo Enjoy Jakarta di setiap fasilitas bus
publik, agar semakin sadar tentang Enjoy Jakarta.
2. Bagi Akademisi
Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan variabel lain diluar
penelitian ini dan objek kota lain serta menambah sampel maupun metode
analisis yang digunakan.
137
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David A. 2010. Building Strong Brand. The Free Press
Anholt, Simon. 2007. Competitive Identity: The New Brand Management for
Nations, Cities and Regions. USA: Palgrave Macmillan.
Basu Swastha dan Irawan. 2006. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:
Liberty
Dinnie, K. 2011.City Branding : Theory and Cases. London: Palgrave Macmillan
Durianto, Darmadi, dkk, 2004. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset dan
Ekuitas Merek. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Ismayanti. 2010. PengantarPariwisata. Jakarta: PT.Gramedia
Kartajaya dan Yuswohady. 2005. Strategi Pemasaran Era Otonomi: Attracting
Investor and Tourist. Jakarta: Gramedia
Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2012. “Principles of Marketing 15th
edition”.
Pearson Education, Inc
____________. 2009 “ManajemenPemasaran”.Edisi 12. Jakarta: PT. Macana
Jaya Cemerlang.
____________. 2012 “Marketing Management” 14th
edition. New York: Pearson
Education Ltd
____________and Nancy Lee. 2007. Marketing in Public Sector A Roadmap for
Improved Performance. Wharton School Publishing, New Jersey
Lynch, Kelvin. 1960. The Image of The City. The MIT Press, Cambridge
M Rahmat Yananda dan Ummi Salamah. 2014. Branding Tempat: Membangun
Kota, Kabupaten dan Provinsi Berbasis Identitas. Jakarta :Makna
Informasi
Nirwandar, Sapta. 2014. Building WOW Indonesia Tourism and Creative
Industry. Jakarta: PT. Gramedia
Pike, Steven. 2008. Destination Marketing: Anntegration marketing
communication approach. Oxford :Elsiever
Riduwan, Drs. MBA. dan Dr. Engkos A. Kuncoro. 2008 “Cara Menggunakandan
Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis)”. Bandung: Alfabeta
Sarwono, Jonathan. 2007 “Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis Dengan SPSS”.
Yogyakarta: Andi Offset.
138
Sekaran, Uma. 2007 “Research Methods For Business”. Edisi ke empat jilid I.
Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono.2010 “Statistik Untuk Penelitian”. Bandung: Alfabeta
Suliyanto.2005 “Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran”. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Teemu Moilanen and Seppo Rainisto. 2009. How to Brand Nations, Cities and
Destinations .USA: Palgrave Macmillan
Tjiptono, Fandi. 2011. Brand Managemet & Strategy. Malang :Bayu Media
Publishing
Wijaya, Tony. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis: Teori dan
Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu
Yoeti A, Oka. 2008 Ekonomi Pariwisata :Introduksi, informasi dan implementasi.
Jakarta: Kompas
Ali Akbar dan Nia Kurniasih. 2012. Penerapan City Branding di Indonesia
:StudiKasus Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Jurnal Perencanaan Wilayah
dan Kota A SAPPK V1N2
Bidriatul Jannah et.al 2014. Pengaruh City Branding dan City Image Terhadap
Keputusan Berkunjung Wisatawan ke Banyuwangi. Jurnal Administrasi
dan Bisnis (JAB) Vol. 17 No. 1 Desember 2014
Chaerani, Ratu Yulya. 2011. Pengaruh City Branding terhadap City Image (Studi
:Pencitraan Kota Solo: The Spirit of Java). Jurnal. Universitas Sultan
AgungTirtayasa
Kavaratzis M, 2004, “From City Marketing to City Branding: Towards a
Theoretical Framework for Developing City Brands”, Journal of Place
Branding, Vol. 1, No. 1, pp. 58-73
Yuli, Aditya. City Branding Sebagai Strategi Pengembangan Pariwisata Ditinjau
Dari Aspek Hukum Merek (Studi Kasus City Branding Daerah Istimewa
Yogyakarta Sebagai Daerah Tujuan Wisata Unggulan Di Indonesia). Jurnal
Ilmiah Ilmu Hukum QISTI Vol. 5 No. 1 Januari 2011
Kotler P and Gertner D, 2002, “Country as Brand, Product and Beyond: A Place
Marketing and Brand Management Perspective”, Journal of Brand
Management, Vol. 9, No. 4-5, pp. 249-261
Lita Ayu et.,al. Pengaruh City Branding “Shining Batu” Terhadap City Image dan
Keputusan Berkunjung Wisatwan ke Kota Batu 2014. Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB) vol. 16 no 1 November 2014
Jose Antonio, Paulo Alexandre dan Jose Manuel. 2015. Assesing the differentiated
of City Resources to City Brand Image. Tourism and Management Studies
139
Matlovicova K., Kormaníkova J. 2014. City Brand-Image Associations Detection.
Case Study of Prague.SGEM International Multidisciplinary Scientific
Conferences on Social Sciences and Arts, SGEM 2014, Psychology &
Psychiatry, Sociology & Healthcare, Education, Conference Proceedings,
Volume II., Sociology and Healthcare,Albena, Bulgaria, ISBN 978-619-
7105-23-0, ISSN 2367-5659, pp. 139-146
Muhammad Yet.,al. Potensi Kota Cirebon yang Mendukung Pembentukan City
Branding. 2012 Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota A SAPPK V1N1
Riyadi. Fenomena City Branding Pada Era Otonomi Daerah .Jurnal Bisnis dan
Kewirausahaan, Vol. 5 No.1, Maret 2009 Hal-1
Riyodina.2013. Pola Komunikasi Humas Pemda DKI Jakarta Dalam
Menyosialisasikan Program Enjoy Jakarta! (Studi Kasus Pada Kota Jakarta
Melalui Program Enjoy Jakarta!). Jurnal. Universitas Budi Luhur
Roostika, Ratna. April 2014. Citra Merek Tujuan Wisata dan Perilaku Wisatawan
:Yogyakarta sebagai Daerah Tujuan Wisata. Jurnal Manajemen dan
Akuntansi, Vol 1 no 1
Abdul Yusuf dan Eman Sulaeman. 2014. Pengaruh atribut produk wisata terhadap
place branding dan implikasinya terhadap keputusan mengunjungi
destinasi wisata pantai. Jurnal ilmiah solusi vol 1 no 1 Januari sampai maret
87-94
Kavaratzis, M. 2008. From City Marketing to City Branding : An
Interdisciplinary Analysis with Reference to Amsterdam, Budapest, and
Athens. Dissertation. Groningen: Rijksuniversiteit Groningen
http://bappeda.semarangkota.go.id/uploaded/prop_city.pdf di download pada
tanggal 25 Mei 2015 pukul 23.20
http://blog.euromonitor.com/2015/01/top-100-city-destinations-ranking.html
diakses pada tanggal 25 Mei 2015 pukul 23.18
http://marketeers.com/article/yang-tak-boleh-dilewatkan-dalam-city-
branding.htmldiakses pada tanggal 16 Juni 2015 pukul 22.12
http://properti.kompas.com/read/2015/01/10/160954621/Jakarta.Peringkat.Kedua
. Asia.Pasifik.untuk.Investasi.Properti diakses pada tanggal 25 2015 pukul 23.15
http://www.marketing.co.id/pertumbuhan-pdb-jakarta-masuk-peringkat-4-dunia/
diakses pada tanggal 25 Mei 2015 pukul 23.20
http://www.muslimahcorner.com/2014/10/jakarta-menangkan-objek-wisata-
paling-populer-versi-tripadvisor/ diakses pada tanggal 25 Mei 2015 pukul
23.17
140
http://www.republika.co.id/berita/koran/bincang-bisnis/15/01/26/nirw55-arief-
yahya-menteri-pariwisata-ri-kita-akan-siapkan-wisata-khas diakses pada
tanggal 25 Mei 2015 pukul 23.16
http://www.southeast-asia.atkearney.com/news-media/news-releases/news-
release-local/-/asset_publisher/D0na2eQUpSMh/content/jakarta-
menduduki-posisi-puncak-dalam-global-ranking-of-emerging-cities-a-t-
kearney diakses pada tanggal 25 Mei 2015 pukul 23.19
http://megapolitan.kompas.com/read/2014/10/08/12561431/Ini.Alasan.DKI.Gand
eng.JKT.48.Jadi.Duta.Enjoy.Jakarta diakses pada tanggal 25 Mei 2015
Kiprah, City Branding, Cara unik menampilkan Daya Saing Kota. Kiprah
volume 58 th XIV. September – Oktober 2013, Hal 29.
Marketeers, Tak Hanya Produk, Kota Pun Butuh Branding. Edisi Juni 2014, Hal
025
________ ,Kota Paling WOW untuk Pemasar di Indonesia, Edisi Agustus 2014,
Hal 047-056
________, City Branding Strategy The Four Steps, Edisi April 2015, Hal 140
________, Putting `18 Cities on The Map, Edisi Aprl 2015, Hal 124
_________, City Branding, Perlukah?,Edisi Mei 2015, Hal 143
Sherly.Wawancara dengan Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata dan
kebudayaan Jakarta pada tanggal 23 Agustus 2015.
Sugiarsono, Joko. 2009. City Branding, Bukan Asal Membuat Logo dan Slogan.
SWA, Vol. 25., no. 17., hlm. 192
SWA. Ayo City Branding, 14 Juni 2007 (Online) http://swa.co.id/2007/06/ayo-
city-branding diakses padatanggal 7 Januari 2015 pukul 19.48 WIB.
www.bps-dki.go.id
www.tourism-jakarta.go.id
141
Lampiran 1
Kuesinoner
Untuk Wisatawan ke Kota Jakarta
Kepada Yth : Wisatawan
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan dengan judul Pengaruh City Branding “Enjoy
Jakarta” Terhadap Citra Kota dan Keputusan Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta. Maka saya
mohon kesediaan Anda untuk meluangkan waktu menjawab dan mengisi daftar pertanyaan
dengan jujur.
Kesediaan Anda merupakan bantuan yang sangat besar dan berarti karena dapat
membantu menyelesaikan tugas akhir Saya. Atas Partisipasinya saya ucapkan terimakasih.
Peneliti
Siti Zumroh Nur Ivani
142
Petunjuk: Isilah sesuai dengan kondisi Anda yang sebenarnya dengan memberi centang
pada kotak yang tersedia
IDENTITAS RESPONDEN
1. Email :
2. JeniskelaminAnda (beri centang): Laki-laki Perempuan
3. Usia Anda saat ini? 18-23 tahun 24-29 tahun 30-35 th diatas 35th
4. Darimana Anda berasal?
Kota/Kabupaten ________________ Propinsi__________________
5. Apakah Anda Pednduduk Jakarta atau sedang bekerja atau menempuh pendidikan di
Jakarta?
Ya Tidak
6. Apakah Anda mengetahui tagline “Enjoy Jakarta”?
Tahu, sebutkan dimana Anda mendapatkan info tersebut (Boleh menjawab > 1)
Pameran Internet Media Cetak Event
Brand Ambassador Iklan Lainnya (Sebutkan) ..
Tidak tahu
7. Pekerjaan utama Anda (beri centang):
PNS Karyawan Wiraswasta Pelajar/Mahasiswa Lainnya (Sebutkan)
__________________
8. Wisata/tempat apa saja yang pernah kamu kunjungi di Jakarta?(Boleh menjawab> 1)
Wisata Rekreasi Wisata Kuliner Sport dan SPA Event dan Hiburan
Wisata Belanja Lainnya (Sebutkan) …..
9. Dalam setahun, berapa kali Anda mengunjungi tempat wisata di Kota Jakarta ?
__________________
143
No. Pernyataan PilihanJawaban
SS S N TS STS
A Presence (Kehadiran)
1 Saya mengenal Jakarta karena sebagai pusat bisnis
Indonesia, disamping menjadi Ibukota negara SS S N TS STS
2 Kota Jakarta dikenal dengan tugu monasnya SS S N TS STS
3 Kota Jakarta dikenal dengan kota metropolitan SS S N TS STS
4. Jakarta pernah menjadi tuan rumah dalam peringatan
Konfrensi Asia Afrika SS S N TS STS
5. Jakarta yang dahulunya Jayakarta merupakan pusat
pelabuhan terbesar SS S N TS STS
B Place (Tempat)
6 Jakarta kota yang strategis SS S N TS STS
7 Tata kota Jakarta semakin indah SS S N TS STS
8 Daya tarik Jakarta dari segi fisik, terletak pada
banyaknya gedung tinggi SS S N TS STS
9. Kota Jakarta menarik sebagai tempat rekreasi SS S N TS STS
10 Meskipun cuaca panas dan terkadang hujan, tetap
membuat Saya cukup nyaman berkeliling kota Jakarta SS S N TS STS
C Potential(Potensi)
11 Jakarta memberi peluang utk mendapatkan pekerjaan
yang baik Jika memiliki keahlian tertentu SS S N TS STS
12 Jakarta merupakan lokasi yang bagus untuk membuka
bisnis SS S N TS STS
13 Jakarta tempat yang baikuntukSayaatau anggota
keluarga untuk mendapatkanpendidikan yang lebih
tinggi.
SS S N TS STS
Petunjuk: Berikan tanda lingkaran pada jawaban yang paling sesuai
dengan pilihan Anda untuk pernyataan-pernyataan berikut ini
Keterangan:
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
N : Netral
TS : TidakSetuju
STS : SangatTidakSetuju
144
D Pulse (Semangat)
14 Pada umumnya masyarakat Jakarta memiliki gaya hidup
modern SS S N TS STS
15 Mudah mendapatkan hal-hal yang menarik untuk
dilakukan di Kota Jakarta SS S N TS STS
16 Jakarta menarik untuk dikunjungi dalam jangka pendek. SS S N TS STS
17 Kota Jakarta menariksebagai tempat untuk menetap
dalam jangka panjang. SS S N TS STS
E People (Orang)
18 Penduduk Jakarta ramah SS S N TS STS
19 Mudah masuk ke dalam komunitas penduduk kota
Jakarta untuk berbagi budaya atau bahasa mereka. SS S N TS STS
20 Menurut apa yang Saya rasakan, Saya cukup aman
berada di kota Jakarta SS S N TS STS
F Prerequisites (Prasyarat)
21 Saya suka jika tinggal di Jakarta SS S N TS STS
22 Mudah menemukan kebutuhan pokok di Jakarta SS S N TS STS
23 Mudah mendapatkan angkutan umum di Jakarta SS S N TS STS
24 Jakarta memiliki banyak fasilitas olahraga SS S N TS STS
25 Mudah menemukan pelayanan kesehatan di Jakarta SS S N TS STS
26 Mudah menemukan gedung pendidikan di Jakarta SS S N TS STS
G Kognitif
27
Mengetahui bahwa Jakarta memiliki banyak tempat
yang bisa dinikmati sesuai dengan tagline“Enjoy
Jakarta”
SS S N TS STS
28 Mempercayai bahwa tagline“Enjoy Jakarta” dapat
mencerminkan ciri khas kota, sesuai potensi yg dimiliki SS S N TS STS
29
Saya meyakini Kota Jakarta memiliki daya tarik untuk
dikunjungi sesuai dengan tagline nya “Enjoy Jakarta”
SS S N TS STS
H Afektif
30 Branding Kota Jakarta ”Enjoy Jakarta” mencerminkan
suasana yang menyenangkan SS S N TS STS
31 Saya menyukai Logo ”Enjoy Jakarta” karena sesuai
dengan karakter Kota Jakarta SS S N TS STS
32 Saya menyukai branding”Enjoy Jakarta” karena
memiliki banyak event/acara besar SS S N TS STS
33 Menyukai branding ”Enjoy Jakarta” karena sesuai
dengan situasi dan kondisinya SS S N TS STS
I Konatif
145
Lampiran 2
Data Responden
34 Branding “Enjoy Jakarta” sesuai dengan harapan
ketika berada di Jakarta SS S N TS STS
35 Branding “Enjoy Jakarta”mencerminkan keseluruhan
kualitas Jakarta SS S N TS STS
36 Branding “Enjoy Jakarta” sesuai dengan citra kota
yang memiliki banyak potensi dari pariwisatanya SS S N TS STS
37 Branding “Enjoy Jakarta” sesuai dengan citra kota
yang memiliki banyak potensi dari kebudayaannya SS S N TS STS
J Keputusan Berkunjung
38 Saya mempertimbangkan bentuk wisata apa yang ada di
Jakarta sebelum memutuskan berkunjung SS S N TS STS
39 Akses yang mudah menjadi pertimbangan untuk
berkunjung ke Jakarta SS S N TS STS
40
Citra Kota yang dimiliki Jakarta sebagai kota modern
menjadi pertimbangan Saya untuk berkunjung ke
Jakarta
SS S N TS STS
41 Harga atau biaya berwisata menjadi pertimbangan Saya
dalam memutuskan berkunjung ke Jakarta SS S N TS STS
42 Berwisata di Jakarta menjadi pertimbangan saya dalam
memutuskan berapa lama Saya berkunjung ke Jakarta SS S N TS STS
43 Saya bisa berkunjung kapan saja saya inginkan SS S N TS STS
44 Banyaknya fasilitas pembayaran di Jakarta menjadi
pertimbangan Saya dalam memutuskan berkunjung SS S N TS STS
146
No. Jenis
Kelamin
Usia(th
n)
Asal Daerah Pekerjaan
Mengetahu
i tentang
Enjoy
Jakarta
Sumber Informasi
tentang Enjoy
Jakarta
Frekuensi
Berkunjung Jenis Wisata Tujuan
1 L 18-23 Tangsel-Banten Pelajar/mahasiswa Tahu Internet 2 Wisata rekreasi Wisata kuliner,
Event dan Hiburan, Sport dan Spa
2 P 18-23 Bogor-Jabar pelajar/mahasiswa Tahu Internet 1 Event dan Hiburan
3 L 18-23 Bekasi-Jawa Barat Pelajar/Mahasiswa Tahu Internet 5 Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
Event dan Hiburan
4 P 18-23 Depok-Jabar Pelajar/mahasiswa Tahu Media Cetak dan Bis 20 Wisata rekreasi, Event dan Hiburan
5 L 18-23 Brebes-Jabar Pelajar/mahasiswa Tahu Internet 10 Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
Wisata Belanja
6 P 18-23 Tangsel-Banten Pelajar/Mahasiswa Tahu Internet 2 Wisata rekreasi
7 P 18-23 Tangerang-Banten Pelajar/mahasiswa Tahu Internet 10 Wisata kuliner, Event dan Hiburan,
Wisata Belanja
8 L 18-23 Depok-Jabar Pelajar/mahasiswa Tahu Internet dan Bis 5 Wisata rekreasi
9 L 18-23 Tangsel-Banten Pelajar/Mahasiswa Tahu Media Cetak 4 Wisata Rekreasi, Wisata kuliner,
Event dan Hiburan, Sport dan Spa
10 P 18-23 Depok-Jabar Pelajar/mahasiswa Tahu Media Cetak 9 Wisata rekreasi ,wisata kuliner,
Event dan Hiburan
11 P 18-23 Depok-Jabar Pelajar/mahasiswa Tahu Internet 10 Wisata rekreasi
12 P 18-23 Tangerang-Banten Pelajar/Mahasiswa Tahu Event 10 Wisata kuliner, Event dan Hiburan,
Wisata Belanja
13 L 18-23 Depok-Jabar Pelajar/mahasiswa Tahu Internet 15 Wisata Rekreasi Event dan
Hiburan
14 L 18-23 Tangerang-Banten Pelajar/mahasiswa Tahu Event 10 Wisata rekreasi
15 L 18-23 Bogor-Jabar Pelajar/Mahasiswa Tahu Internet 15 Wisata rekreasi ,Wisata kuliner,
Event dan Hiburan, Wisata Belanja
16 L 18-23 Tangsel-Banten Pelajar/mahasiswa Tahu Event 10 Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
Event dan Hiburan, Wisata Belanja
17 P 18-23 Bekasi-Jawa Barat Pelajar/mahasiswa Tahu Iklan, internet 5 Wisata rekreasi ,wisata kuliner,
Event dan Hiburan,
18 P 18-23 Mataram-NTB Pelajar/Mahasiswa Tahu Event 10 Wisata Rekreasi, Event dan
Hiburan
19 P 18-23 Tangsel-Banten Pelajar/mahasiswa Tahu Media cetak 4 Wisata rekreasi
147
20 L 18-23 Depok-Jabar Pelajar/mahasiswa Tahu Internet dan Iklan 4 Wisata rekreasi
21 L 18-23 Tangsel-Banten Pelajar/Mahasiswa Tahu Internet 8 Wisata rekreasi
22 L 18-23 Bogor-Jabar Pelajar/mahasiswa Tahu internet dan media
cetak 15 Wisata rekreasi
23 P 18-23 Bogor-Jabar Pelajar/mahasiswa Tahu Media cetak 5 Wisata rekreasi, Wisata Belanja
24 P 18-23 Depok-Jabar Pelajar/Mahasiswa Tahu media cetak 5 Wisata rekreasi Wisata kuliner,
Event dan Hiburan
25 L 18-23 Medan, Sumut Pelajar/mahasiswa Tahu media cetak 7 Wisata rekreasi Wisata kuliner,
Event dan Hiburan, Sport dan Spa, Wisata Belanja
26 L 18-23 Tangsel-Banten Pelajar/mahasiswa Tahu internet dan media
cetak 3
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan
27 P 30-35 Tangerang-Banten Karyawan Tahu internet dan iklan 4 Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
Event dan Hiburan
28 P 18-23 Kisaran, Sumut Pelajar/Mahasiswa Tahu Internet 8 Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
Event dan Hiburan
29 P 18-23 Tangerang-Banten Pelajar/mahasiswa Tahu Internet 5 Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
Event dan Hiburan
30 P 18-23 Tangerang-Banten Pelajar/mahasiswa Tahu Internet 7 Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
Event dan Hiburan
31 P 18-23 Depok-Jabar Pelajar/Mahasiswa Tahu internet dan iklan 10 Wisata kuliner, Event dan Hiburan,
Wisata Belanja
32 P 18-23 Padangsidempuan
, Banten Pelajar/mahasiswa Tahu
internet event dan iklan
10 Wisata rekreasi Wisata Belanja
33 L 18-23 Tangerang-Banten Pelajar/mahasiswa Tahu Internet 15 Wisata rekreasi
34 P 18-23 Depok-Jabar Pelajar/Mahasiswa Tahu Internet 10 Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
Event dan Hiburan, Wisata Belanja
35 L 18-23 Medan, Sumut Pelajar/mahasiswa Tahu internet dan event 10 Wisata rekreasi (pantai, museum, arena bermain,dll), Wisata kuliner,
Event dan Hiburan
36 L 18-23 Tangsel-Banten Pelajar/mahasiswa Tahu internet dan Brand
Ambassador 5
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan
37 L 18-23 Bogor-Jabar Pelajar/Mahasiswa Tahu internet dan Brand
Ambassador 10
Wisata Rekreasi Event dan Hiburan, Wisata Belanja
38 L 18-23 Tangsel-Banten Pelajar/mahasiswa Tahu Internet. Media cetak
dan Brand 8 Wisata kuliner
148
Ambassador
39 L 18-23 Sukabumi, Jabar Pelajar/mahasiswa Tahu Internet 10 Event dan Hiburan
40 L 18-23 Bogor-Jabar Pelajar/Mahasiswa Tahu Internet, Iklan 5 Wisata rekreasi , Wisata kuliner
41 L 18-23 Cianjur,Jabar Pelajar/mahasiswa Tahu Internet,, media cetak
dan Event 8 Wisata rekreasi ,Wisata Belanja
42 L 18-23 Sukabumi, Jabar Pelajar/mahasiswa Tahu Brand Ambassador 5 Wisata rekreasi
43 P 18-23 Pemalang, Jawa
Tengah Pelajar/Mahasiswa Tahu Internet 5
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja
44 L 18-23 Payakumbuh,
Sumbar Pelajar/mahasiswa Tahu internet dan event 4
Wisata Rekreasi,Event dan Hiburan
45 L 18-23 Ternate, Maluku
Utara Pelajar/mahasiswa Tahu
Internet. Media cetak dan Brand
Ambassador 3
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja
46 L 18-23 Sukabumi, Jabar Pelajar/mahasiswa Tahu Internet, media cetak 2 Wisata rekreasi
47 P 24-29 Sukabumi, Jabar Freelancer Tahu Media Cetak dan bus 3 Wisata rekreasi, Event dan
Hiburan, Sport dan Spa, Wisata Belanja
48 P 24-29 Sukabumi, Jabar Karyawan Tahu Pameran dan bus 2 Wisata Rekreasi, Event dan
Hiburan
49 L 24-29 Bogor-Jabar Ibu Rumah Tangga Tahu
Internet, Pameran, Brand
Ambassador/duta, Media Cetak, Event
3 Wisata rekreasi
50 P 24-29 Bogor, Jabar PNS Tahu Iklan 5 Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
Wisata Belanja
51 L 18-23 Bogor / Jawa
Barat Pelajar/Mahasiswa Tahu
Internet, Brand Ambassador/duta,
Event 14 Wisata rekreasi
52 P 18-23 Tangerang Pelajar/mahasiswa Tahu Iklan, Event Sering Wisata rekreasi,Wisata kuliner,
Event dan Hiburan, Wisata Belanja
53 P 18-23 tangerang selatan Pelajar/mahasiswa Tahu Internet, Pameran,
Iklan Sering Wisata Rekreasi dan Event
54 L 18-23 Tangsel Pelajar/Mahasiswa Tahu Iklan 4 Wisata rekreasi dan Belanja
55 P 18-23 Palembang Pelajar/mahasiswa Tahu Internet, Iklan sangat sering
Wisata Kuliner
149
56 P 18-23 bekasi jawa barat Pelajar/mahasiswa Tahu Brand Ambassador Sering Wisata Rekreasi, Event, Kuliner
57 P 18-23 kab.tangerang Pelajar/mahasiswa Tahu Internet, Iklan 12 Wisata Rekreasi
58 P 30-35 Kab tangerang,
Banten Wiraswasta Tahu
Internet, Pameran, Iklan, Media Cetak,
Event 3 Wisata Rekreasi
59 L 30-35 Bogor Wiraswasta Tahu Internet Sering Wisata Rekreasi,kuliner
60 L 24-29 Batam Pelajar/Mahasiswa Tahu Iklan, Event 6 Wisata rekreasi ,wisata kuliner,
Event dan Hiburan
61 L 24-29 serang, banten Pelajar/mahasiswa Tahu Internet, Pameran, Iklan, Media Cetak,
Event 1 Wisata rekreasi
62 P 24-29 Banten Pelajar/mahasiswa Tahu Iklan Sering Wisata kuliner, Event dan Hiburan,
Wisata Belanja
63 L 24-29 tangerang selatan Pelajar/Mahasiswa Tahu TV Sering Wisata Rekreasi Event dan
Hiburan
64 P 30-35 Tangerang
Selatan Wiraswasta Tahu Iklan Sering Wisata rekreasi
65 L 30-35 Makassar,
Sulawesi Selatan Karyawan Tahu
Internet, Pameran, Iklan, Media Cetak,
Event Sering
Wisata rekreasi ,Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja
66 L 18-23 tangerang selatan Wiraswasta Tahu Iklan 1 Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
Event dan Hiburan, Wisata Belanja
67 L 30-35 tangerang selatan Karyawan Tahu Media Cetak Sering Wisata rekreasi ,wisata kuliner,
Event dan Hiburan, Wisata Belanja
68 P 18-23 Tangerang
Selatan/Banten Pelajar/Mahasiswa Tahu Internet 1
Wisata Rekreasi, Event dan Hiburan
69 P 18-23 Tangsel/Banten Pelajar/mahasiswa Tahu Media Cetak Sering Wisata rekreasi
70 L 18-23 Tangerang
Selatan/Banten Pelajar/mahasiswa Tahu Internet, Event Sering Wisata rekreasi
71 P 18-23 Tangsel Pelajar/Mahasiswa Tahu Iklan, TV Sering Wisata rekreasi
72 L 18-23 Kuningan Pelajar/mahasiswa Tahu Iklan Sering Wisata rekreasi
73 P 18-23 Bekasi Pelajar/mahasiswa Tahu Iklan 3 Wisata rekreasi, Wisata Belanja
74 L 18-23 Tangsel banten Pelajar/mahasiswa Tahu Internet, Iklan 4 Wisata rekreasi Wisata kuliner,
Event dan Hiburan
75 L 18-23 Tangerang Pelajar/mahasiswa Tahu Internet, Brand
Ambassador/duta, Media Cetak, Event
12 Wisata rekreasi Wisata kuliner,
Event dan Hiburan, Sport dan Spa, Wisata Belanja
150
76 L 24-29 Tangerang Pelajar/Mahasiswa Tahu Iklan Sering Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
Event dan Hiburan
77 P 18-23 Bekasi Wiraswasta Tahu Iklan Sering Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
Event dan Hiburan
78 L 18-23 Bekasi Pelajar/Mahasiswa Tahu Iklan Sering Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
Event dan Hiburan
79 L 18-23 Bekasi Pelajar/mahasiswa Tahu Internet Sering Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
Event dan Hiburan
80 L 18-23 Bogor, Jawa Barat Pelajar/mahasiswa Tahu Internet, Pameran,
Iklan Sering
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan
81 L 18-23 Bogor Pelajar/Mahasiswa Tahu Internet Sering Wisata kuliner, Event dan Hiburan,
Wisata Belanja
82 P 30-35 Tangerang,
Banten PNS Tahu Iklan, bis Seringkali Wisata rekreasi Wisata Belanja
83 P 18-23 Banten Pelajar/Mahasiswa Tahu Brand
Ambassador/duta, Event
sering, hampir tiap
akhir minggu di akhir bulan
Wisata rekreasi
84 P 18-23 Sukabumi, Jawa
Barat Pelajar/mahasiswa Tahu
Brand Ambassador, Event
20 Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
Event dan Hiburan, Wisata Belanja
85 P 18-23 Sukabumi, Jawa
Barat Pelajar/mahasiswa Tahu Internet Sering
Wisata rekreasi (pantai, museum, arena bermain,dll), Wisata kuliner,
Event dan Hiburan
86 P 18-23 Sukabumi, jawa
barat Pelajar/Mahasiswa Tahu
Brand Ambassador/duta
Sering Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
Event dan Hiburan
87 L 18-23 Bogor, Jawa Barat Wiraswasta Tahu Iklan 5 Wisata Rekreasi Event dan
Hiburan, Wisata Belanja
88 P 18-23 pati, jawa tengah Pelajar/Mahasiswa Tahu Internet, Pameran,
Brand Ambassador/duta
10 Wisata kuliner
89 L 18-23 Bogor, Jawa Barat Pelajar/mahasiswa Tahu Internet, Event Sering Event dan Hiburan
90 P 18-23 Tangerang
selatan, Banten Pelajar/mahasiswa Tahu Iklan Sering
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Wisata Belanja
91 L 18-23 Tangerang
Selatan Pelajar/Mahasiswa Tahu
Iklan, Media Cetak, Event
10 Wisata rekreasi ,Wisata Belanja
92 P 18-23 Depok Pelajar/mahasiswa Tahu Pameran 3 Wisata rekreasi
93 P 18-23 Karawang Jawa
Barat Karyawan Tahu
Iklan, Brand Ambassador/duta,
Sering Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
Event dan Hiburan, Wisata Belanja
151
Media Cetak
94 P 18-23 Tangerang
Selatan Pelajar/Mahasiswa Tahu Internet 3
Wisata Rekreasi,Event dan Hiburan
95 P 18-23 banjarnegara Pelajar/mahasiswa Tahu Internet, Pameran, Iklan, Media Cetak,
Event Sering
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja
96 L 18-23 Kab. Garut Pelajar/mahasiswa Tahu Internet Sering Wisata rekreasi
97 P 18-23 karawang Pelajar/Mahasiswa Tahu Internet Sering Wisata rekreasi, Event dan
Hiburan, Sport dan Spa, Wisata Belanja
98 L 18-23 Karawang Pelajar/mahasiswa Tahu Internet 1 Wisata rekreasi, Wisata Belanja
99 P 18-23 karawang Pelajar/mahasiswa Tahu Internet Sekali Wisata rekreasi Wisata kuliner,
Event dan Hiburan
100 P 18-23 karawang Pelajar/mahasiswa Tahu Iklan, Media Cetak,
Event Sering
Wisata rekreasi Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Sport dan Spa,
Wisata Belanja
101 P 18-23 Depok Pelajar/Mahasiswa Tahu internet dan iklan Sering Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
Event dan Hiburan
102 P 24-29 Bogor, Jawa Barat Karyawan Tahu Media cetak Sering Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
Event dan Hiburan
103 L 30-35 Kuningan, Jawa
Barat PNS Tahu Internet dan Iklan 1
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan
104 L 18-23 Kuningan, Jawa
Barat Pelajar/Mahasiswa Tahu Intenet dan Iklan 4
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan
105 L 18-23 Kuningan, Jawa
Barat Pelajar/mahasiswa Tahu
internet dan media cetak
6 Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
Event dan Hiburan
106 L 18-23 Kuningan, Jawa
Barat Pelajar/mahasiswa Tahu
internet dan media cetak
5 Wisata kuliner, Event dan Hiburan,
Wisata Belanja
107 L 18-23 Bandung, Jawa
Barat Pelajar/Mahasiswa Tahu internet media cetak d Sering Wisata rekreasi Wisata Belanja
108 L 18-23 Bandung, Jawa
Barat Pelajar/mahasiswa Tahu
internet dan Brand Ambassador
6 Wisata rekreasi
109 P 18-23 Bandung, Jawa
Barat Pelajar/mahasiswa Tahu Iklan dan Internet 4
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja
110 P 18-23 Bandung, Jawa
Barat Pelajar/mahasiswa Tahu Media cetak 5
Wisata rekreasi (pantai, museum, arena bermain,dll), Wisata kuliner,
Event dan Hiburan
111 P 18-23 serang, banten Pelajar/mahasiswa Tahu Iklan, pameran, media Sering Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
152
cetak Event dan Hiburan
112 L 24-35 serang, banten Pelajar/Mahasiswa Tahu Internet 2 Wisata Rekreasi Event dan
Hiburan, Wisata Belanja
113 L 18-23 serang, banten Pelajar/mahasiswa Tahu Internet Sering Wisata kuliner
114 L 18-23 Depok, Jawa
Barat Pelajar/mahasiswa Tahu
internet dan Brand Ambassador
10 Event dan Hiburan
115 L 18-23 Depok, Jawa
Barat Pelajar/mahasiswa Tahu Iklan dan Internet 10
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Wisata Belanja
116 P 30-35 Depok, Jawa
Barat Karyawan Tahu Iklan 7 Wisata rekreasi ,Wisata Belanja
117 L 30-35 Surabaya, Jawa
Timur Pelajar/mahasiswa Tahu Internet Sering Wisata rekreasi
118 L 18-23 Cianjur,Jawa
Barat Pelajar/mahasiswa Tahu Internet 8
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Event dan Hiburan
119 P 18-23 Padang,Sumbar Pelajar/mahasiswa Tahu Internet 4 Wisata Rekreasi,Event dan
Hiburan
120 P 18-23 Padang, Sumbar Wiraswasta Tahu Internet dan Iklan 4 Wisata rekreasi , Wisata kuliner,
Event dan Hiburan, Wisata Belanja
121 P 18-23 Surabaya, Jawa
Timur Pelajar/Mahasiswa Tahu Internet 1 Wisata rekreasi
122 L 18-23 Semarang, Jawa
Tengah Karyawan Tahu Iklan dan Internet 1
Wisata rekreasi, Event dan Hiburan, Sport dan Spa, Wisata
Belanja
123 L 18-23 Semarang, Jawa
Tengah Pelajar/mahasiswa Tahu Internet 2
Wisata Rekreasi, Event dan Hiburan
124 P 18-23 Semarang, Jawa
Tengah Pelajar/mahasiswa Tahu Iklan 3 Wisata rekreasi
125 P 18-23 Cianjur, Jawa
Barat Pelajar/mahasiswa Tahu Internet 4
Wisata rekreasi , Wisata kuliner, Wisata Belanja
126 L 18-23 Kuningan, Jawa
Barat Karyawan Tahu Internet 3 Wisata rekreasi
127 L 18-23 Kuningan, Jawa
Barat Karyawan Tahu Internet 5
Wisata rekreasi,Wisata kuliner, Event dan Hiburan, Wisata Belanja
128 L 18-23 Kuningan, Jawa
Barat Pelajar/ Mahasiswa Tahu Internet 4 Wisata Rekreasi, Wisata Kuliner
153
Lampiran 3
Tabulasi Hasil Jawaban Responden
X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7 X.8 X.9 X.10 X.11 X.12 X.13 X.14 X.15 X.16 X.17 X.18 X.19 X.20 X.21 X.22 X.23 X.24 X.25 X.26 X
4 5 5 4 4 4 3 3 2 4 4 5 4 4 3 5 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5 105
4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 5 4 4 4 2 2 3 3 2 4 4 4 3 4 91
3 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 5 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 91
4 4 4 3 4 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 4 81
5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 110
4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 106
4 5 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 5 4 4 102
4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 2 4 5 3 5 3 3 2 2 4 3 4 3 4 4 4 90
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 99
4 4 4 4 3 4 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 2 4 4 4 3 4 89
4 5 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 2 4 5 4 4 4 98
5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 3 5 4 5 4 3 4 4 5 4 5 5 4 114
5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 112
5 5 5 4 5 5 3 4 3 5 5 5 5 3 5 5 3 4 3 4 4 5 5 4 5 5 114
4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 101
5 4 4 4 4 5 3 2 3 4 4 4 4 3 4 5 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4 100
5 5 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 5 4 4 101
4 5 4 5 5 5 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 5 4 5 5 4 103
5 5 3 3 4 5 5 3 5 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 5 4 3 99
5 5 4 4 3 5 3 4 3 5 5 5 4 4 4 4 2 3 2 5 4 4 4 4 3 4 102
4 4 4 3 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 92
5 5 5 3 4 5 3 4 3 4 4 4 5 3 4 4 3 3 3 2 3 5 4 5 4 5 102
5 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 99
4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 2 3 3 2 4 4 4 4 4 94
5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 110
154
4 5 4 4 4 5 2 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 99
4 4 4 3 4 4 2 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 92
4 4 5 5 4 4 3 4 3 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 107
5 5 4 4 5 5 3 4 3 5 5 5 3 3 4 4 2 2 3 2 3 3 4 4 5 4 99
5 4 4 5 5 4 3 4 3 4 4 4 5 3 5 4 3 3 3 4 3 5 4 4 5 4 104
5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 3 4 3 4 4 5 5 4 5 4 111
4 4 5 4 4 4 2 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 4 5 93
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 98
4 5 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 3 3 4 5 4 3 3 4 3 5 5 4 4 4 103
3 4 4 3 5 4 3 2 3 5 3 5 4 3 4 5 2 4 3 2 2 4 5 4 5 4 95
4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 3 4 91
4 5 4 4 4 5 3 4 3 4 5 4 4 4 4 5 3 3 4 5 3 4 5 4 4 4 105
4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 95
4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 2 4 4 5 2 3 4 4 3 5 5 4 5 5 111
4 5 5 4 5 5 3 3 3 5 5 5 4 4 4 5 3 3 4 3 3 4 5 4 5 5 108
5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 111
4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 101
5 4 4 3 4 4 2 2 2 4 3 4 3 3 3 4 2 2 3 3 2 5 4 4 4 4 87
5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 5 4 5 107
5 5 4 4 4 5 3 4 3 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 5 4 4 108
4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 2 3 4 2 3 4 5 3 5 95
4 5 4 4 4 5 3 4 3 4 5 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 95
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 98
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 5 4 4 106
5 5 4 4 4 5 3 4 3 4 5 4 4 3 3 4 2 3 3 4 2 5 4 4 4 4 99
4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 109
5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 3 4 4 2 2 3 4 2 4 4 4 4 4 96
5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 102
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 100
4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 100
155
5 5 5 4 4 5 3 4 3 5 5 5 5 3 5 5 3 2 3 5 3 5 5 5 4 5 111
5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 3 4 2 4 4 4 4 4 95
5 4 4 3 5 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 5 4 97
4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 94
4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 5 4 99
4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 98
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 101
5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 5 5 4 4 5 121
5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 114
5 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 92
4 5 4 3 4 5 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 99
4 5 4 3 4 5 2 4 2 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 95
5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 102
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 5 102
5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 103
5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 3 5 3 3 4 4 4 4 4 106
5 5 4 4 4 5 3 4 3 4 5 4 4 4 4 5 3 3 4 3 3 4 5 4 4 4 104
5 5 5 4 4 5 2 4 2 4 5 4 4 3 4 5 2 2 3 4 2 5 5 5 4 5 102
4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 105
5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 4 3 5 4 4 5 3 4 4 4 115
5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 119
4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 109
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 2 4 4 4 4 4 96
5 4 5 4 4 4 3 4 3 5 4 5 4 4 4 5 2 2 4 3 2 5 5 5 4 5 104
4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 2 4 4 2 2 2 4 2 4 4 4 4 4 89
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 2 2 3 3 2 4 4 4 4 4 96
4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 2 2 3 2 4 4 4 4 4 89
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 100
3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 4 2 4 4 3 3 4 84
5 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 3 4 98
156
5 5 4 3 4 5 3 3 3 4 5 4 2 2 4 4 2 2 2 4 2 5 4 4 4 4 93
5 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 5 4 3 5 4 2 2 3 4 2 4 4 4 4 4 98
4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 98
4 4 5 3 5 4 2 3 2 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 5 5 97
4 5 3 4 4 5 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 4 3 87
5 4 5 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5 3 2 4 4 3 4 5 5 4 5 102
4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 2 3 2 4 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 95
4 5 4 4 3 5 3 5 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 98
3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 5 2 3 3 3 3 4 5 4 4 4 94
5 5 4 4 4 5 2 3 2 5 5 5 4 3 4 4 2 2 3 4 2 5 4 4 4 4 98
4 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 100
5 5 5 5 5 5 3 4 3 4 5 4 4 4 5 4 3 2 4 5 4 5 4 5 5 5 112
3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 83
5 5 4 5 5 5 4 3 4 5 5 5 4 3 5 5 2 2 3 3 3 5 5 5 5 4 109
3 5 3 3 3 5 2 2 2 4 4 4 2 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 84
4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100
4 4 4 3 4 4 2 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 92
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100
5 5 4 4 4 5 3 4 3 5 3 5 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 99
4 4 4 5 5 4 4 2 4 5 5 5 5 4 4 4 2 2 4 5 2 5 4 3 5 4 104
5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 2 3 3 4 2 5 4 4 4 4 102
4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 100
5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 98
4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 97
4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 97
4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 96
4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 97
5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 2 4 4 5 4 2 4 5 3 5 5 5 4 5 110
4 5 4 4 4 5 3 3 3 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 106
4 5 4 5 5 5 4 3 4 5 4 5 3 3 4 5 4 3 3 5 4 5 5 4 5 4 110
157
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 104
5 5 5 4 5 5 3 3 3 5 4 5 3 4 2 4 3 4 4 4 2 5 4 5 4 5 105
5 5 5 4 4 5 2 3 2 5 4 5 3 4 2 4 3 4 4 4 2 4 4 5 4 5 101
5 5 3 5 4 5 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 5 3 101
4 4 4 4 4 4 2 3 2 2 4 4 3 4 4 4 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 87
5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 3 5 4 5 5 5 110
5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 119
3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 4 2 90
5 4 4 4 5 5 3 5 3 3 5 4 4 4 4 4 2 3 3 4 2 4 4 5 5 4 102
4 5 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 5 4 2 3 3 4 2 3 4 4 3 4 95
4 5 5 4 5 5 2 4 2 2 3 4 5 5 5 4 2 3 4 4 4 5 4 5 4 5 104
5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 124
4 4 4 4 5 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 5 4 4 4 95
158
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y1.9 Y1.10 Y1.11 Y1 Y2.1 Y2.2 Y2.3 Y2.4 Y2.5 Y2.6 Y2.7 Y2
4 4 3 4 5 5 3 4 4 4 4 44 4 5 4 4 4 4 5 30
3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 29 4 4 3 3 4 2 4 24
3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 39 3 5 3 3 4 4 4 26
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 4 4 4 4 3 4 4 27
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 5 4 4 4 4 4 4 29
4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 41 4 4 4 4 5 4 5 30
4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 39 4 4 3 4 5 4 5 29
3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 38 4 5 5 4 4 5 4 31
4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 38 4 4 3 4 4 4 4 27
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 34 4 4 4 3 4 4 4 27
4 3 4 4 4 5 5 4 3 4 3 43 4 4 4 4 4 4 5 29
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45 5 5 4 5 4 5 5 33
3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 41 5 4 4 5 4 4 4 30
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46 5 5 4 5 4 5 5 33
4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 3 41 4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 42 5 5 4 4 4 5 4 31
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 34 5 5 4 4 4 5 5 32
4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 44 4 5 4 5 5 5 5 33
3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 38 5 5 3 4 3 5 5 30
4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 42 5 5 4 3 4 5 5 31
3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 35 4 5 4 4 3 5 4 29
3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 25 5 5 4 4 3 5 5 31
3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 35 5 4 4 4 3 4 4 28
4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 40 4 4 4 4 5 4 4 29
5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 43 5 5 5 5 5 5 5 35
3 2 3 4 3 4 2 3 4 4 4 36 4 4 4 4 4 4 5 29
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 34 4 4 4 4 3 4 4 27
4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 42 4 5 4 4 5 5 4 31
4 2 3 2 3 4 3 3 4 4 2 34 5 5 5 5 4 5 5 34
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 45 5 4 5 5 5 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 5 5 5 5 5 5 5 35
4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 37 4 4 4 4 4 4 4 28
4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 28
5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 46 4 5 5 4 5 5 5 33
3 4 5 2 2 4 3 3 3 2 2 33 3 4 3 5 3 4 4 26
3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 34 4 5 5 3 3 5 4 29
4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 43 4 4 4 4 4 4 5 29
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 4 4 4 4 4 4 4 28
4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 37 4 5 4 5 5 5 5 33
4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 37 4 5 5 5 4 5 5 33
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 45 5 5 5 4 5 5 5 34
4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 40 4 5 4 4 4 5 5 31
4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 39 5 5 3 4 3 5 4 29
159
4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 41 5 5 4 4 4 5 5 32
4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 45 5 5 4 4 4 5 5 32
4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 42 4 5 4 3 4 5 4 29
4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 42 4 5 4 4 4 5 5 31
3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 39 4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 45 5 5 4 4 4 5 4 31
4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 41 5 5 4 4 4 5 5 32
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 45 4 4 5 4 4 4 5 30
4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 42 5 4 4 4 4 4 4 29
4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 41 5 5 4 4 4 5 5 32
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 45 4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43 4 4 4 4 4 4 4 28
5 5 5 5 3 3 3 5 3 3 3 43 5 5 4 4 4 5 5 32
4 3 3 4 4 4 2 2 2 4 4 36 5 4 4 4 4 4 4 29
4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 42 5 4 4 5 3 4 4 29
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 4 4 4 4 4 4 4 28
4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 40 4 4 4 5 4 4 4 29
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 28
5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 47 5 4 4 4 5 4 5 31
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 46 5 5 4 4 4 5 5 32
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 34 5 4 4 4 3 4 4 28
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 35 4 4 4 4 3 4 5 28
4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 38 4 4 4 4 3 4 5 28
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 45 5 4 4 4 4 4 5 30
4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 41 4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 4 4 3 5 3 4 3 3 4 41 5 4 2 4 3 4 4 26
4 4 4 3 3 5 4 4 3 4 4 42 5 5 4 4 4 5 5 32
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 43 5 5 4 4 4 5 5 32
4 4 3 4 3 5 3 2 2 3 3 36 5 5 4 4 4 5 5 32
5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 5 4 5 30
5 5 5 4 4 4 3 5 5 4 4 48 5 5 4 4 5 5 5 33
4 5 4 4 3 5 3 3 2 5 5 43 5 5 4 5 4 5 5 33
5 5 4 5 4 5 3 3 3 5 5 47 4 5 4 4 5 5 4 31
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43 4 4 4 4 4 4 4 28
4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 37 5 4 4 4 4 4 4 29
4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 42 4 4 4 4 4 4 4 28
3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 31 5 4 4 4 4 4 4 29
3 2 2 3 4 4 3 4 2 4 4 35 4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 42 4 4 4 4 4 4 4 28
4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 2 37 3 4 4 3 3 4 4 25
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 40 5 4 4 3 3 4 3 26
4 3 4 4 4 2 4 2 4 4 2 37 5 4 4 4 3 4 5 29
4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 36 5 4 4 4 4 4 4 29
160
4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 42 4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 38 4 5 4 5 3 5 4 30
3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 3 33 4 4 4 4 4 4 5 29
3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 38 5 5 5 4 3 5 4 31
3 3 3 2 4 4 2 3 4 3 2 33 4 5 4 4 4 5 5 31
4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 2 36 4 4 4 3 4 4 5 28
4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 35 3 4 3 4 3 4 4 25
4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 38 5 4 4 4 4 2 5 28
4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 40 4 4 4 4 4 4 5 29
5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 47 5 5 5 5 5 5 5 35
4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 40 3 4 4 4 3 4 3 25
5 3 4 3 4 5 3 2 4 4 3 40 5 5 4 5 5 5 5 34
3 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 36 3 4 4 3 3 4 5 26
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 39 4 4 2 4 3 4 4 25
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 28
3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 43 5 5 4 4 4 5 5 32
4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 46 4 5 4 5 5 5 4 32
4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 38 5 5 4 4 5 5 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 28
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45 5 4 4 4 4 4 4 29
5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 43 4 4 4 4 4 4 4 28
3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 35 4 4 4 3 4 4 4 27
3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 34 4 4 3 3 3 4 4 25
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 4 4 3 3 3 4 4 25
5 5 5 5 5 5 4 3 4 3 3 47 5 5 4 4 4 5 4 31
3 4 4 4 3 5 3 3 4 4 3 40 4 5 4 4 4 5 5 31
4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 47 4 4 4 5 5 4 5 31
4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 38 4 4 3 4 4 4 4 27
4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 39 5 4 4 4 4 5 4 30
4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 42 5 4 4 4 4 4 5 30
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 31 5 5 4 5 5 5 5 34
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 23 3 3 4 4 3 4 3 24
4 5 5 3 4 4 5 4 3 5 5 32 4 5 4 5 4 4 5 31
5 5 5 4 4 4 5 4 3 5 5 30 2 2 4 5 4 4 4 25
4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 28 2 4 3 4 3 4 3 23
5 4 4 4 3 4 3 3 2 2 4 25 5 5 4 5 4 4 4 31
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 31 5 4 4 3 3 2 3 24
4 3 3 4 4 3 3 4 4 2 2 28 3 4 4 4 3 5 4 27
4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 36 5 5 4 4 5 5 5 33
3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 30 4 4 4 4 3 3 5 27
161
Lampiran 4
Distribusi Hasil Frekuensi
Statistics
Apakah Anda penduduk
Jakarta, Sedang bekerja atau menempuh
pendidikan di Jakarta?
Mengetahui Enjoy Jakarta Usia Asal Daerah
Pekerjaan Utama
Frekuensi Berkunjung
N Valid 128 128 128 128 128 128
Missing 0 0 0 0 0 0 Mean 1.00 1.00 1.25 8.86 3.77 4.44
Apakah Anda penduduk Jakarta, Sedang bekerja atau menempuh
pendidikan di Jakarta?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak 128 100.0 100.0 100.0
Mengetahui Enjoy Jakarta
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Iya 128 100.0 100.0 100.0
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 18-23 Tahun 104 81.3 81.3 81.3
24-29 Tahun 16 12.5 12.5 93.8
30-35 Tahun 8 6.3 6.3 100.0
Total 128 100.0 100.0
Asal Daerah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Kuningan, Jawa Barat 8 6.3 6.3 6.3
Tangsel, Banten 21 16.4 16.4 22.7
Bogor 16 12.5 12.5 35.2
Depok 13 10.2 10.2 45.3
Cianjur 3 2.3 2.3 47.7
Bandung 4 3.1 3.1 50.8
Karawang 5 3.9 3.9 54.7
Semarang 3 2.3 2.3 57.0
Padang 3 2.3 2.3 59.4
Surabaya 2 1.6 1.6 60.9
Garut 2 1.6 1.6 62.5
Bekasi 8 6.3 6.3 68.8
Ternate 2 1.6 1.6 70.3
Sukabumi 9 7.0 7.0 77.3
Medan 3 2.3 2.3 79.7
162
Mataram 2 1.6 1.6 81.3
Kisaran 1 .8 .8 82.0
Makassar 2 1.6 1.6 83.6
Pati 2 1.6 1.6 85.2
Batam 2 1.6 1.6 86.7
Tangerang 13 10.2 10.2 96.9
Serang 4 3.1 3.1 100.0
Total 128 100.0 100.0
Pekerjaan Utama
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid PNS 3 2.3 2.3 2.3
Karyawan 8 6.3 6.3 8.6
Wiraswasta 7 5.5 5.5 14.1
Pelajar dan Mahasiswa 107 83.6 83.6 97.7
Lainnya 3 2.3 2.3 100.0
Total 128 100.0 100.0
Frekuensi Berkunjung
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Sering 38 29.7 29.7 29.7
1 8 6.3 6.3 35.9
2 6 4.7 4.7 40.6
3 10 7.8 7.8 48.4
4 12 9.4 9.4 57.8
5 16 12.5 12.5 70.3
6 3 2.3 2.3 72.7
7 3 2.3 2.3 75.0
8 5 3.9 3.9 78.9
9 1 .8 .8 79.7
10 17 13.3 13.3 93.0
12 2 1.6 1.6 94.5
14 2 1.6 1.6 96.1
15 4 3.1 3.1 99.2
20 1 .8 .8 100.0
Total 128 100.0 100.0
Sumber Informasi “Enjoy Jakarta”
Frekuensi Presentase
Pameran 17 7,69
Internet 91 41,1
Media Cetak 43 19,4
Brand Ambassador 18 8,1
Event 17 7,69
Iklan TV 31 14
Lainnya (Bis) 4 1,8
Total 221 100 %
163
Wisata yang Pernah Dikunjungi
Frekuensi Presentase
Wisata Rekreasi 128 33,3
Wisata Kuliner 81 21
Sport atau Spa 49 12,76
Event dan Hiburan 62 16,14
Wisata Belanja 64 16,67
Total 384 100 %
164
Lampiran 5.
Uji Reliabilitas dan Validitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.872 .879 26
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X_1 96.11 58.413 .467 . .867
X_2 96.04 59.172 .431 . .868
X_3 96.31 59.319 .471 . .867
X_4 96.48 57.480 .535 . .865
X_5 96.38 59.041 .433 . .868
X_6 96.05 59.494 .391 . .869
X_7 97.27 56.956 .458 . .867
X_8 96.74 57.752 .470 . .867
X_9 97.26 56.665 .465 . .867
X_10 96.38 59.370 .355 . .870
X_11 96.34 57.894 .467 . .867
X_12 96.30 58.777 .482 . .867
X_13 96.65 59.080 .305 . .872
X_14 96.90 57.856 .466 . .867
X_15 96.59 58.684 .402 . .869
X_16 96.32 59.527 .448 . .868
X_17 97.62 58.506 .329 . .872
X_18 97.50 57.953 .402 . .869
X_19 97.02 57.386 .501 . .866
X_20 96.75 58.646 .369 . .870
X_21 97.42 56.703 .452 . .868
X_22 96.30 58.982 .455 . .867
X_23 96.31 59.618 .429 . .868
X_24 96.34 59.408 .431 . .868
X_25 96.41 59.487 .393 . .869
X_26 96.33 59.025 .470 . .867
165
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 128 100.0
Excludeda 0 .0
Total 128 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.861 .861 11
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Y1_1 3.87 .607 128
Y1_2 3.63 .732 128
Y1_3 3.70 .634 128
Y1_4 3.72 .663 128
Y1_5 3.58 .647 128
Y1_6 3.88 .623 128
Y1_7 3.41 .726 128
Y1_8 3.49 .687 128
Y1_9 3.45 .662 128
Y1_10 3.68 .614 128
Y1_11 3.45 .751 128
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Y1_1 35.97 19.133 .601 .412 .846
Y1_2 36.21 17.995 .670 .639 .840
Y1_3 36.14 19.004 .594 .518 .846
Y1_4 36.12 18.939 .573 .427 .848
Y1_5 36.26 19.453 .493 .281 .853
166
Y1_6 35.95 19.919 .429 .216 .858
Y1_7 36.43 18.294 .623 .445 .844
Y1_8 36.34 18.637 .603 .430 .845
Y1_9 36.39 19.720 .431 .327 .858
Y1_10 36.16 19.345 .549 .427 .850
Y1_11 36.39 18.697 .528 .472 .852
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.755 .757 7
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Y2_1 25.09 5.094 .409 .262 .742
Y2_2 25.04 4.935 .627 .646 .693
Y2_3 25.45 5.573 .398 .181 .740
Y2_4 25.35 5.568 .361 .186 .747
Y2_5 25.48 5.071 .450 .256 .731
Y2_6 25.09 4.857 .563 .598 .704
Y2_7 25.02 5.118 .517 .284 .716
167
Lampiran 6.
Path Analysis
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .447a .200 .194 4.693
a. Predictors: (Constant), City Branding
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.486 5.290 1.793 .075
City
Branding .295 .052 .447 5.617 .000
a. Dependent Variable: Citra Kota
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .655a .430 .420 1.980
a. Predictors: (Constant), Citra Kota, City Branding
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.713 2.260 3.412 .001
City
Branding .177 .025 .540 7.150 .000
Citra Kota .100 .038 .201 2.666 .009
top related