penerapan model pembelajaran make a match...
Post on 03-Mar-2019
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Awal
Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan 2, terlebih dahulu peneliti melakukan
observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilansiswa . Pelaksanaan
pembelajaran di kelas 4 SD Negeri Bandar 02 masih berlangsung secara konvensional
yaitu pembelajaran yang menempatkan siswa hanya pada posisi sebagai objek belajar,
siswa hanya tempat menerima transfer pengetahuan dari guru. Kegiatan ini tercermin pada
saat kegiatan pembelajaran berlaangsung dimana guru hanya menjelaskan materi
sedangkan kegiatan siswa hanya diam dan mencatat, menghafal kemudian mengerjakan
soal , siswa pada posisi pasif. Di dalam kegiatan pembelajaran guru adalah segalanya,
sedangkan siswa hanya menerima apa yang diberikan oleh guru, motivasi belajar dan latar
belakang sosial siswa tidak dijadikan pertimbangan guru didalam mendesain
pembelajaran, pembelajaran berlangsungg sebagai rutinitas dari hari ke hari, akibatnya
adalah siswa cenderung bosan dan tidak kreatif.
Hasil belajar siswa juga ditentukan oleh aktivitas siswa di rumah, sedangkan di
rumah sebagian besar siswa tidak mendapat dukungan orang tua dalam upaya
meningkatkan semangat belajar. Hal itu terjadi karena orang tua sibuk bekerja mencari
nafkah untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, karena sebagian besar siswa
adalah anak buruh bahkan ada yang orang tuanya buruh ke luar negeri sehingga tidak ada
yang mengurusi.Di samping itu kondisi orang tua yang memiliki pendidikan yang rendah
dan sebagian besar hanya tamat Sekolah Dasar, maka mereka kurang memperhatikan
terhadap pendidikan anaknya. Siswa juga memiliki pandangan bahwa pelajaran IPAadalah
pelajaran yang sulit , membosankan sehingga siswa kurang tertarik terhadap
pembelajaran IPA.
Ketuntasan hasil belajar siswa dalam mata pelajara IPA kelas 4 SD Negeri
Bandar 02 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang belum menunjukkan hasil yang
diharapkan. Terbukti hanya 17 dari 47 siswa yaitu 37% yang mendapat nilai > 63 atau
yang mencapai KKM atau yang mengalami belajar tuntas, sedangkan 30 dari 47 siswa
(63%) yang lain mendapat nilai <63 atau yang belum mencapai KKM atau belum
mengalami belajar tuntas. Pencapaian nilai terendah adalah 40 dan nilai tertinggi yang
32
diperoleh siswa 80 dengan nilai rata-rata kelas 54. Proses pembelajaran baik apabila
minimal 75% siswa dalam satu kelas mampu menerima pelajaran dari guru. Jadi kondisi
tersebut mengidikasika pembelajar IPA belum efektif.
4.2 Rencana Tindakan
4.2.1 Siklus Pertama (5x35 menit)
Perencanaan tindakan
Praktek pembelajaran padasiklus pertama dilaksanakan melalui 3 pertemuan yaitu pada
tanggal 20, 21, dan 22 Agustus 2013 persiapan yangdilakukan oleh peneliti sebagai
berikut :
Pertemuan 1
1. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Tindakan (RPP) mata pelajaran IPA
dengan materi Strukutr Tumbuhan dengan Fungsinya.
2. Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa buku paket IPA, peluit,
alat tulis, kartu soal, kartu jawaban, benda asli misalnya daun, serta gambar-
gambar yang relevan dengan materi yang disampaikan yaitu hubungan antara
struktur daun tumbuhan dan fungsinya.
3. Mempersiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis atau lembar soal dan lembar kerja
siswa ( LKS )
4. Membuat lembar pengamatan untuk guru dalam melaksanakan pebelajaran.
5. Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Pertemuan 1
Kegiatan Awal
a) Guru memberi salam kepada peserta didik.
b) Guru mempersilahkan ketua kelas memimpin do’a.
c) Guru menanyakan kehadiran siswa.
d) Guru menyiapkan kondisi fisik antara lain : buku pelajaran, alat peraga dan
LKS.
e) Guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu “ Menanam Jagung “
bersama- sama, kemudian guru memberikan pertanyaan “ Siapa di antara
kalian yang mempunyai kebun ? Kebun itu ditanami apa saja ?
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
33
Kegiatan Inti
- Siswa mengamati beberapa macam daun asli.
- Siswa mengidentifikasi bagian- bagian daun.
- Siswa mengelompokkan tulang daun yang mempengaruhi bentuk helai daun.
- Siswa mengidentifikasi bentuk- bentuk tulang daun pada beberapa macam
daun.
- Siswa menjelaskan fungsi daun
- Guru menjelaskan secara garis besar materi yang akan disampaikan
- Guru menjelaskan langkah- langkah model Make A Macth
- Siswa dibagi dalam 3 kelompok, yaitu kelompok pertanyaan,kelompok
jawaban, dan kelompok penilai.
- Guru menerapkan model Make A Match yaitu membentuk kelompok
pertanyaan, kelompok jawaban, dan kelompok penilai
- Guru membagikan kartu pertanyaan dan kartu jawaban pada dua kelompok,
setiap siswa memahami kartu yang dipegang dan memprediksi jawaban kartu
yang dipegang
- Guru membunyikan peluit pertanda siswa mulai mencari pasangan kartu
yang dipegangnya. Jika siswa sudah menemukan pasangannya, kemudian
berdikusi tentang kartunya dan menuju kelompok penilai.
- Kelompok penilai mendiskusikan jawaban yang sudah diserahkan. Setiap
pasangan yang dinyatakan cocok antara kartu soal dan kartu jawaban
membacakan hasilnya di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain.
Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa membuat rangkuman atau kesimpulan dari hasil
kegiatan kelompok.
- Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil mengerjakan
tugasnya dengan baik.
- Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah
- Guru menutup pelajaran
34
Pertemuan 2
Kegiatan Awal
a) Guru memberi salam kepada peserta didik.
b) Guru mempersilahkan ketua kelas memimpin do’a.
c) Guru menanyakan kehadiran siswa.
d) Guru menyiapkan kondisi fisik antara lain : buku pelajaran, alat peraga dan LKS.
e) Guru mlakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu Lihat Kebunku“ bersama-
sama, kemudian guru memberikan pertanyaan “ Siapa di antara kalian yang
mempunyai kebun ? Kebun itu ditanami apa saja ? Siapa yang kebunnya ditanami
bunga ? “
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti
- Siswa mengamati beberapa macam bunga, buah, dan biji asli.
- Siswa mengidentifikasi bagian- bagian bunga, buah, dan biji.
- Siswa mengidentifikasi fungsi bunga, buah, dan biji.
- Guru menjelaskan secara garis besar materi yang akan disampaikan
- Guru menjelaskan langkah- langkah model Make A Macth
- Siswa dibagi dalam 3 kelompok, yaitu kelompok pertanyaan,kelompok
jawaban, dan kelompok penilai.
- Guru menerapkan model Make A Match yaitu membentuk kelompok
pertanyaan, kelompok jawaban, dan kelompok penilai
- Guru membagikan kartu pertanyaan dan kartu jawaban pada dua
kelompok, setiap siswa memahami kartu yang dipegang dan
memprediksi jawaban kartu yang dipegang
- Guru membunyikan peluit pertanda siswa mulai mencari pasangan kartu
yang dipegangnya. Jika siswa sudah menemukan pasangannya,
kemudian berdikusi tentang kartunya dan menuju kelompok penilai.
- Kelompok penilai mendiskusikan jawaban yang sudah diserahkan. Setiap
pasangan yang dinyatakan cocok antara kartu soal dan kartu jawaban
membacakan hasilnya di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok
lain.
35
Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa membuat rangkuman atau kesimpulan dari hasil
kegiatan kelompok.
- Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil mengerjakan
tugas dengan baik..
- Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah
- Guru menutup pelajaran
Pertemuan 3
Kegiatan Awal
1. Guru mengkondisikan kelas
2. Guru memberi motivasi terhadap siswa
Kegiatan Inti
1. Guru mengadakan tes dari apa yang telah dipelajari pada pertemuan 1 dan 2.
2. Guru meminta siswa untuk mengerkan soal sendiri-sendiri tanpa bantuan dan
teman.
3. Siswa mengerjakan soal-soal tes dengan baik
4. Guru bersama siswa membahas soal-soal tes .
5. Guru mengadakan penilaian
Kegiatan Akhir
1. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari.
2. Guru memberikan penghargaan bagi siswa yang berprestasi.
3. Guru menutup pelajaran
Refleksi
Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, hasil belajar siswa kelas 4
semester I pada pelajaran IPA tentang Struktur tumbuhan dengan Fungsinya sudah
mengalami peningkatan. Tetapi maslh ada siswa yang belum mencapai KKM yang telah
ditentukan, sehingga kegiatan penelitian pada siklus 1 perlu diadakan perbaikan pada
siklus selanjutnya.
4.2.2 Siklus 2 (5 x 35 menit)
Perencanaan Tindakan
36
Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan dalam siklus 1 pada siswa kelas 4
SD Negeri Bandar 02 Semester I yang belum mencapai indikator KKM yang telah
ditentukan walaupun sudah mengalami peningkatan , maka penelitian pada siklus 1 perlu
diadakan perbaikan pada siklus berikutnya.
Pelaksanaan pembelajaran IPA tentang Struktur Tumbuhan dengan Fungsinya
pada siswa kelas 4 SD Negeri Bandar 02, pada siklus 2 akan dilaksanakan melalui 3 x
pertemuan yaitu tanggal 24, 26 dan 27 Agustus 2013. Adapun persiapan yang akan
dilakukanoleh peneliti adalah sebagai berikut :
Persiapan :
a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pelajaran IPA materi
pokok Struktur Tumbuhan dengan Fungsinya
b) Menyiapkan sumber pembelajaran dan media pembelajaran
c) Menyiapkan LKS
d) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa
e) Menyiapkan lembar evaluasi yang berupa soal-soal tes.
Pertemuan 1
Kegiatan Awal
a) Guru memberi salam kepada peserta didik.
b) Guru mempersilahkan ketua kelas memimpin do’a.
c) Guru menanyakan kehadiran siswa.
d) Guru menyiapkan kondisi fisik antara lain : buku pelajaran, alat peraga dan LKS.
e) Guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu Lihat Kebunku“ bersama-
sama, kemudian guru memberikan pertanyaan “ Siapa di antara kalian yang
mempunyai kebun ? Kebun itu ditanami apa saja ? Siapa yang kebunnya ditanami
bunga ? “
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti
- Siswa mengamati beberapa macam bunga, buah, dan biji asli.
- Siswa mengidentifikasi bagian- bagian bunga, buah, dan biji.
- Siswa mengidentifikasi fungsi bunga, buah, dan biji.
- Guru menjelaskan secara garis besar materi yang akan disampaikan
37
- Guru menjelaskan langkah- langkah model Make A Macth
- Siswa dibagi dalam 3 kelompok, yaitu kelompok pertanyaan,kelompok
jawaban, dan kelompok penilai.
- Guru menerapkan model Make A Match yaitu membentuk kelompok
pertanyaan, kelompok jawaban, dan kelompok penilai
- Guru membagikan kartu pertanyaan dan kartu jawaban pada dua
kelompok, setiap siswa memahami kartu yang dipegang dan
memprediksi jawaban kartu yang dipegang
- Guru membunyikan peluit pertanda siswa mulai mencari pasangan kartu
yang dipegangnya. Jika siswa sudah menemukan pasangannya,
kemudian berdikusi tentang kartunya dan menuju kelompok penilai.
- Kelompok penilai mendiskusikan jawaban yang sudah diserahkan. Setiap
pasangan yang dinyatakan cocok antara kartu soal dan kartu jawaban
membacakan hasilnya di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok
lain.
Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa membuat rangkuman atau kesimpulan dari hasil
kegiatan kelompok.
- Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil mengerjakan
tugas dengan baik..
- Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah
- Guru menutup pelajaran
Pertemuan 2
Kegiatan Awal
a) Guru memberi salam kepada peserta didik.
b) Guru mempersilahkan ketua kelas memimpin do’a.
c) Guru menanyakan kehadiran siswa.
d) Guru menyiapkan kondisi fisik antara lain : buku pelajaran, alat peraga dan
LKS.
e) Guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu Lihat Kebunku“
bersama- sama, kemudian guru memberikan pertanyaan “ Siapa di antara
38
kalian yang mempunyai kebun ? Kebun itu ditanami apa saja ? Siapa yang
kebunnya ditanami bunga ? “
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti
- Siswa mengamati beberapa macam bunga, buah, dan biji asli.
- Siswa mengidentifikasi bagian- bagian bunga, buah, dan biji.
- Siswa mengidentifikasi fungsi bunga, buah, dan biji.
- Guru menjelaskan secara garis besar materi yang akan disampaikan
- Guru menjelaskan langkah- langkah model Make A Macth
- Siswa dibagi dalam 3 kelompok, yaitu kelompok pertanyaan,kelompok
jawaban, dan kelompok penilai.
- Guru menerapkan model Make A Match yaitu membentuk kelompok
pertanyaan, kelompok jawaban, dan kelompok penilai
- Guru membagikan kartu pertanyaan dan kartu jawaban pada dua
kelompok, setiap siswa memahami kartu yang dipegang dan
memprediksi jawaban kartu yang dipegang
- Guru membunyikan peluit pertanda siswa mulai mencari pasangan kartu
yang dipegangnya. Jika siswa sudah menemukan pasangannya,
kemudian berdikusi tentang kartunya dan menuju kelompok penilai.
- Kelompok penilai mendiskusikan jawaban yang sudah diserahkan. Setiap
pasangan yang dinyatakan cocok antara kartu soal dan kartu jawaban
membacakan hasilnya di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok
lain.
Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa membuat rangkuman atau kesimpulan dari hasil
kegiatan kelompok.
- Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil mengerjakan
tugas dengan baik..
- Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah
- Guru menutup pelajaran
39
Pertemuan 3
Perencanaan
Perencanaan pembelajaran pada siklus 2 pertemuan 3 digunakan untuk mengerjakan
evaluasi 2. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti sebelum memberikan soal evaluasi
pada pertemuan 2 adalah :
a) Menyiapkan RPP mata pelajaran IPA materi pokok Struktur Tumbuhan dengan
Fungsinya untuk perencanaan evaluasi.
b) Menyiapkan lembar evaluasi.
4.3 Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan Awal
1. Guru mengkondisikan kelas
2. Guru memberi motivasi terhadap siswa
Kegiatan Inti
1. Guru mengadakan tes dari apa yang telah dipelajari pada pertemuan 1 dan 2.
2. Guru meminta siswa untuk mengerkan soal sendiri-sendiri tanpa bantuan dan
teman.
3. Siswa mengerjakan soal-soal tes dengan baik
4. Guru bersama siswa membahas soal-soal tes .
5. Guru mengadakan penilaian
Kegiatan Akhir
1. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari.
2. Guru memberikan penghargaan bagi siswa yang berprestasi.
3. Guru menutup pelajaran
4.4 Hasil Tindakan
4.4.1 Analisis data hasil belajar IPA Pra Siklus
Dari tes evaluasi yang dilakukan oleh guru untuk siswa diperoleh data hasil
belajar IPA sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yaitu sebagai berikut :
40
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Pra Siklus
No Interval Frekuensi Persentasi
1 80-89 4 8%
2 70-79 6 13%
3 60-69 12 26%
4 50-59 13 28%
5 40-49 7 15%
6 30-39 5 10%
Jumlah 47 100%
Rata-rata nilai 5,4
Nilai tertinggi 80
Nilai terendah 30
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diuraikan bahwa siswa yang mendapat nilai diatas
KKM yang sudah ditentukan hanya 17 siswa sedangkan siswa yang mendapat nilai di
bawahKKM yang sudah ditentukan ada 30siswa. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA rendah. Sedangkan untuk mengetahui persentasi
ketuntasan hasil belajar IPA Pra siklus di bawah ini.
Tabel 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus
No Skor Ketuntasan Jumlah
Frekuensi Persentasi (%)
1 ≥ 63 Tuntas 17 37
2 < 63 Belum Tuntas 30 63
Jumlah 47 !00
Rata-rata 54
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas dengan nilai di atas KKM
ada 17siswa. Dari tabel 4.2 dapat dibuat diagram lingkaran seperti pada diagram 4.1
berikut
41
Diagram 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus
Siswa kelas 4 SDN Bandar 02 Semester I Tahun Pelajaran 2013/201
Berdasarkan diagram 4.1 hasil analisis yang digambarkanpada mata pelajaran
IPA, siswa yang sudah mencapai KKM yang ditentukan mencapai 37%%, sedangkan yang
belum tuntas KKM ada 63%.
4.4.2 Analisis Data
4.4.2.1 Hasil Belajar IPA Siklus 1
Pembelajaran IPA tentang struktur Tumbuhan dengan Fungsinya dengan menggunakan
model pembelajaran Make A Match mengalami peningkatan. Deskripsi hasil belajar IPA
dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus 1
No Interval Frekuensi Persentasi
1 90-100 7 14,8%
2 80-89 7 14,8%
3 70-79 9 19,1%
4 60-69 10 21,2%
5 50-59 13 27,6%
6 40-49 1 0,2%
Jumlah 47 100%
Rata-rata nilai 70
Nilai tertinggi 90
Nilai terendah 40
37%
63%
0 0 Diagaram Ketuntasan
Tuntas
Tidak tuntas
42
Berdasarkan tabel 4.3dapat diuraikan bahwa siswa yang mendapat nilai diatas
KKM yang sudah ditentukan hanya 33siswa sedangkan siswa yang mendapat nilai di
bawah belajar dapat dilihat pada diagram KKM yang sudah ditentukan ada 14 siswa. Hal
ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA rendah. Sedangkan
untuk mengetahui persentasi ketuntasan hasil belajar IPA Pra siklus di bawah ini.
Tabel 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1
No Skor Ketuntasan Jumlah
Frekuensi Persentasi (%)
1 ≥ 63 Tuntas 33 70
2 < 63 Belum Tuntas 14 30
Jumlah 47 !00
Rata-rata 70
Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas dengan nilai di atas KKM
ada 33siswa. Dari tabel 4.4 dapat dibuat diagram lingkaran seperti pada diagram 4.5
berikut
Diagram 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1
Siswa kelas 4 SDN Bandar 02 Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014
70%
30%
KETUNTASAN
tuntas belum tuntas
43
Berdasarkan diagram 4.5 hasil analisis yang digambarkan pada mata pelajaran
IPA, siswa yang sudah mencapai KKM yang ditentukan mencapai 70%, sedangkan yang
belum tuntas KKM ada 30%.
Hasil Observasi
Hasil observasi dari peneliti, pembelajaran IPA dengan menggunakan model
pembelajaran Make A Match menunjukkan peningkatan,terlihat dari hasil ulangan evaluasi
akhir pelajaran menunjukkan bahwa 33siswa dari jumlah siswa kelas 4 sebanyak 47, telah
mencapai ketuntasan dengan persetase 70%, sedangkan yang belum mencapai
ketuntasan 14siswa dengan persentase 30%.
Refleksi
Berdasarkan pemaparan data di atas dapat diketahui bahwa ketuntasan klasikal
yang diperoleh baru 70%, sehingga belum sesuai dengan indikator yang diharapkan yaitu
lebih dari 75%, sehingga penelitian ini perlu diadakan perbaikan pada siklus berikutnya.
4.4.3 Hasil Belajar IPA Siklus 2
4.5 Hasil Analisis Data
Pembelajaran IPA tentang struktur Tumbuhan dengan Fungsinya dengan
menggunakan model pembelajaran Make A Match mengalami peningkatan. Deskripsi hasil
belajar IPA dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus 2
No Interval Frekuensi Persentasi
1 90-100 11 23,4%
2 80-89 13 27,6%
3 70-79 9 19,1%
4 60-69 11 23,4%
5 50-59 3 0,6%
Jumlah 47 100%
Rata-rata nilai 80
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 50
44
Berdasarkan tabel 4.6dapat diuraikan bahwa siswa yang mendapat nilai diatas
KKM yang sudah ditentukan mencapai 41siswa sedangkan siswa yang mendapat nilai di
bawah belajar dapat dilihat pada diagram KKM yang sudah ditentukan ada 6siswa. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA semakin meningkat dan
dianggap berhasil.
Tabel 4.7 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2
No Skor Ketuntasan Jumlah
Frekuensi Persentasi (%)
1 ≥ 63 Tuntas 41 85
2 < 63 Belum Tuntas 6 15
Jumlah 47 !00
Rata-rata 80
Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan nilai di
atas KKM ada 41siswa dengan persentase 85% dan belum tuntas 6siswa dengan
persentase 15%.
Dari tabel 4.7 dapat dibuat diagram lingkaran seperti pada diagram 4.8 berikut
Diagram 4.8 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2 Kelas 4 Semester I
Tahun Pelajaran 2013/2014
85%
15%
0 0 Diagram Ketuntasan
Tuntas
Tidak Tuntas
45
Berdasarkan analisis pada siklus 2 diperoleh 85%, sehingga telah memenuhi
indikator ketuntasan yang ditetapkanyaitu > 75%. Jadi peneliti dapat dikatakan berhasil
tidak perlu diadakan siklus berikutnya.
Tabel 4.9 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus1, Siklus 2
No Skor Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Frek (%) Frek (%) Frek (%)
1 ≥ 63 Tuntas 17 37 33 70 41 85
2 < 63 Belum Tuntas 30 63 14 30 6 15
Jumlah 47 100 47 100 47 100
Rata-rata 54 70 80
4.6 Pembahasan
4.6.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran
Make A Match memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini
dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi
yang telah disampaikan guru selama ini.Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara
klasikal telah tercapai. Kenaikan hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 5.0 di bawah ini
Tabel 4.10 Hasil Belajar Siswa IPA Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 Kelas 4 SD Negeri Bandar 02
Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas 17 33 41
Tidak Tuntas 30 14 6
Jumlah 47 47 47
Berdasarkan Tabel diperoleh data dari 47 siswa terdapat 41 siswa yang tuntas,
sehingga ada 6 siswa yang belum tuntas. Hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya
sebagai berikut:
1. Siswa memiliki daya serap dalam menerima pelajaran sangat rendah.
46
2. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas 1 sampai kelas 4, siswa tersebut
sering tidak masuk sekolah.
3. Faktor lingkungan keluarga/orang tua yang bekerja sebagai buruh di luar
negerimenyebabkan siswa kurang mendapat perhatian dan bimbingan dalam belajar.
4.6.2 Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
model pembelajaran Make A Match dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini
berdampak positif terhadap proses mengingat kembali materi yang telah diterima selama
ini yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus
yang terus meningkat.
4.6.3 Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
model Make A Match yang paling dominan adalah bekerja dengan menggunakan
alat/media, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar
siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dikategorikan
aktif.
Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan
langkah-langkah model pembelajaran Make A Match dengan baik. Hal ini terlihat dari
aktivitas guru yang muncul diantaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam
mengerjakan kegiatan, menjelaskan/melatih menggunakan alat, memberi umpan
balik/evaluasi/tanya jawab di mana prosentasenya untuk aktivitas di atas cukup besar.
top related