penanganan emergency pph

Post on 24-Jul-2015

70 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PENATALAKSANAAN HPP DENGAN BALON

KATETER

Pembimbing : dr. Hj. Desmiwarti, SpOG-K

Presentan : dr. Vera Nirmala

3 Terlambat

•Terlambat mengetahui secara dini tanda bahaya dan pengambilan keputusan•Terlambat sampai ke tempat tujuan•Terlambat mendapat pelayanan medis

4 Terlalu

•Terlalu banyak anak yang dilahirkan (> 3) 8,1%•Terlalu sering melahirkan ( <24 bulan ) 5,5%•Terlalu tua (> 35 tahun) 4,7 %•Terlalu muda ( < 18 th ) 3 %

Penyebab Kematian Tidak langsung

Ligasi arteri uteriLigasi arteri ovariumInternal ligasi arteri iliaka

B Lynch Brace suture

Pilihan Penanganan HPP selain Histerektomi :

1. HPP Primer (Early HPP) :perdarahan pervaginam ≥ 500 ml dalam 24 jam pertama setelah anak lahir. Penyebab terutama atonia uteri (80%), sisa plasenta, laserasi traktus genitalia, abruptio plalsenta

2. HPP Sekunder ( Late HPP) :perdarahan pervaginam pada massa nifas setelah 24 jam – 6 minggu post partum. Penyebab sisa produk konsepsi, pseudoaneurisma pembuluh darah uterus, malformasiarteriovenosus dan choriocarcinoma.

DEFINISI DAN KLASIFIKASI :

Pertamakali diperkenalkan oleh Condous pada 2003

Kateter dimasukkan ke dalam uterus melalui serviks, yang di isi dengan air garam hangat sampai pembesaran balon itu jelas yang dikelilingi oleh dinding uterus, dan terlihat di bagian bawah serviks.

Diperiksa lagi untuk memastikan balon kateter tetap berada di dalam rongga uterus dengan penerapan traksi lembut

Dalam studi dari 16 perempuan, 87% menanggapi positif

Balon kateter Sengstaken - Blakemore

Kateter Foley 2 arah ( simplastic 20 ch; 6,7 mm, 30 ml)

Kapasitas lebih besar dari 500 ml Prinsipnya sama dengan kateter

Sengstaken-Blakemore

Balon RUSCH Hidrostatik Urologi

100% silikon baik bagi pasien yang alergi terhadap Lateks

Tujuan yang dirancang kateter 2 arah, untuk menyediakan kontrol sementara atau mengurangi PPP ketika dibolehkan manajemen konservatif

Bisa juga di pakai pada laparatomi Kerugian : harganya mahal

Balon SOS BAKRI

Kontrol tanda vital, cairan input / output, tinggi FUT dan darah dalam vagina

Infus oksitosin diperlukan untuk menjaga uterus tetap berkontraksi selama 12 – 24 jam

Profilaksisi antibiotik spektrum luas Pengeluaran tamponade atau balon berkisar

antara 8 – 48 jam

Perawatan setelah berhasil Tamponade :

PPP merupakan penyebab utama kematian ubu

Penyebab tersering : atonia, laseasi, sisa plasenta, plasenta akreta, kelainan darah

Penatalaksanaan perbaiki KU ibu, kemudian terapi definitif sesuai dengan etiologi perdarahan

Penatalaksanaan dengan balon kateter/kondom terutama angant berguna untuk atonia uteri, prosedurnya singkat, murah, mudah dan efektif

Kesimpulan :

Penataklaksanaan PPP dengan berbagai macam balon kateter bisa dilakukan di RSUP M.Djamil, dengan memperhatikan kondisi ekonomi pasien, untuk memilih balon apa yang dipakai

Saran :

top related