pemicu 3 ikm ayu
Post on 01-Feb-2016
236 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Pemicu 3 IKM Walikota yang Dokter :
Menuju Kota Sehat
Ayu Suci Pratiwi405140238
Unfamiliar Terms• Desentralisasi : Penyerahan wewenang dari pemerintah pusat ke pemerintah
daerah (kesehatan, pendidikan, pendapatan daerah).• Marginal : Orang-orang yang terpinggirkan.• Mobilisasi : Pergerakan orang yang diarahkan serentak.• Empiris : Berdasarkan pengalaman dan penelitian yang sudah terbukti.• Stake holder • Syarat TTU (WHO : Harus ada gedung dan tempat permanen, aktifitas
(pengusaha, pengelola, pengunjung), dan fasilitas.• Syarat TP2M(Depkes,2003): -Seleksi dan penerimaan bahan makanan. -penyimpanan, penanganan, dan penyiapan bahan makanan. -proses memasak, penanganan setelah memasak. -membesihkan dan sanitasi makanan dan makanan jadi termasuk mengemas makanan. -higenis dan pelatihan penjamah makanan. -restoran/rumah makan punya sertifikat laik sehat dan grading.
Identifikasi Masalah• Apa tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi populasi
dikota B?• Bagaimana cara dr.AS menambah tenaga petugas kesehatan,
menangani anak-anak tidak imunisasi dan ibu-ibu hamil tidak memeriksakan kesehatan dan melakukan perbaikan dikota B?
• Bagaimana cara dr.AS menurunkan prevalensi penyakit menular dan tidak menular?
• Bagaimana mengusahakan agar kebijakan disetujui oleh stake holder?
• Dari 4 indikator sehat manakah yang harus diprioritaskan untuk dilaksanakan?
Curah Pendapat• Penyuluhan KB (pengurangan laju pertumbuhan penduduk)• Menaikkan gaji, penyuluhan, mengadakan pelatihan petugas
kesehatan, membuat peraturan, membangun sarana prasarana dan meningkatkan pendidikan.
• Harus mengetahui determinan penyakit-penykit menular dan PTM. Kemudian mengintervensi determinan2 tsb.
Ex : penyakit menular : -host : imunisasi-enviroment : perbikan lingkungan-agent : pemberantasan vektor• Melakukan advokasi• Health service
Mind maping
Health City
Pengendalian vektor
Health promotion
Puskesmas
Indikator
Kebijakan2
Advokasi
Paradigma Blum
Pendidikan kesehatan
Kesling
Learning Objective
1. -Menentukan masalah-masalah dan identifikasi faktor penyebab yang ada dikota B menurut BLUM.
-menjelaskan indikator dan konsep kota sehat menurut WHO.2. Menjelaskan konsep dan determinan penyakit menular & PTM.3. Menjelaskan konsep pengendalian angka kelahiran dalam
kebijakan kependudukan.4. Menjelaskan teori peubahan perilaku menyangkut advokasi
pada stake holder.5. Menjelaskan pengelolaan kesling (TTU, TP2M, Sarana BAB).
LO 1-Menentukan masalah-masalah dan identifikasi faktor penyebab yang ada dikota B menurut BLUM.-Menjelaskan indikator dan konsep kota sehat menurut WHO.
Paradigma blum
Masalah dan faktor penyebab di kota B menurut paradigma
BlumStatus kesehatan indikator Morbilitas & Mortalitas (AKI, AKABalita, AKB Ttidak mencapai target)
1. Lingkungan -membuang sampah & BAB sembarangan-penyediaan sarana air bersih hanya 40%-rumah kumuh -lingkungan tmpt tinggal padat-prevalensi diare hanya 48, 63 % (target 40%)-prevalensi TB paru 0,51 % (target0,35%)-insidense rate DBD 12,78% (target 5%)-status pekerjaan kontrak
Pelayanan kesehatan -anak2 tdk imunisasi-perempuan hamil tidak ANC-PUSKESMAS kesulitan menangani masalah yang ada-kurang tenaga kerja-total fertility rate 2,8% (target2.3%)
Perilaku individu -pendidikan rendah -membuang sampah sembarangan -BAB sembarangan-kebiasaan merokok-mengkonsumsi makanan tidak sehat (fast food & soft drink)-jarang melakukan olahraga fisik-prevalensi stroke 9,3 % (target 8,3%)-Prevalensi hipertensi 8,3 % (target 0,8%)
Hereditas-penyebaran & kepadatan penduduk-
Indikator dan konsep kota sehat menurut WHO
HEALTHHEALTH SERVICEENVIRONMENTAL SOCIOECONOMIC
HEALTH• Kematian• Penyebab penyakit • Berat badan kelahiran rendah
Dalam pemicu-AKI-AKB-AKBa
Health Service• program pendidikan kesehatan kota• tingkat imunisasi• penduduk per praktisi perawatan kesehatan primer• penduduk per perawat• persentase penduduk dilindungi oleh asuransi kesehatan, • ketersediaan layanan dalam bahasa asing• perdebatan kesehatan di dewan kota
Dalam pemicu tidak ada indikator health service yang tercapai
SOSIAL-EKONOMI• Persentase populasi di perumahan yang tidak memadai• Tunawisma• Pengangguran• Kemiskinan• ketersediaan perawatan anak• usia ibu pada saat melahirkan• tingkat aborsi• Lapangan kerja penyandang cacat
Lingkungan • Polusi udara• Kualitas air• Penanganan limbah• Pengolahan limbah rumah tangga• Ruang hijau• Lokasi industri terlantar• Fasilitas olahraga dan rekreasi• Jalan khusus pejalan kaki• Rute sepeda• Akses angkutan umum• Berbagai angkutan umum• Ruang terbuka
LO 2Menjelaskan konsep dan determinan penyakit menular & PTM.
Konsep Dasar Timbulnya Penyakit.
1. Konsep Segitiga Epidemiologi( Triangle Epidemiology )
2. Konsep Roda ( the Wheel Concept )
3. Jaring-jaring Sebab Akibat( The Web of Causation )
18
Teori Terjadinya Penyakit1. Teori segitiga (Triangle theory)
2. Teori Laba-laba (Jaringan)
2. Teori roda, (ada dasar inti)
A H
E
FISIK SOSIAL BIOLOGISAir, udara, tanah - Stat.sosial, kultur- - Mikro organisme,iklim,geografis agama, gaya hdp seranggaperumahan,radiasi adat istiadat, pek. Binatang, tumbuh-pangan, panas sospol, dll tumbuhan
LINGKUNGAN
AGENT HOST
Biologis, nutrien, fisik Umur, seks, ras, nutrisi, kultur, chemis, mekanis pekerjaan, keturunan,
kekebalan,dan kebiasaan
20
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit menular
1. Pejamu (host) Semua faktor yang terdapat pada diri manusia• Keturunan• Mekanisme pertahanan tubuh• Umur• Jenis kelamin• Kas• Status perkawinan• Pekerjaan• Kebiasaan hidup
21
2. Bibit penyakit (Agent)a. Nutrienb. Kimia
– exogenous chemical substance– endogenous chemical substance
c. Golongan fisikd. Mekanike. Biologik
3. Lingkungana. Fisikb. Biologikc. Ekonomi sosial
22
Perjalanan Penyakit1. Pre-patogenesis
• Ada interaksi antara penjamu dan bibit penyakit• Terjadi di luar tubuh
2. Inkubasi• Bibit penyakit telah masuk tubuh penjamu• Gejala belum tampak
23
3. Penyakit dini• Gejala mulai muncul• Penjamu telah jatuh sakit ringan• Penjamu masih beraktivitas
4. Penyakit lanjut• Gejala mungkin hebat• Tidak mungkin bekerja• Penjamu sudah mau berobat
5. Tahap penyakit akhir• Sembuh sempurna• Sembuh dengan cacat• Karier• Kronis• Meninggal
24
Bibit penyakit belum masuk tubuh
Telah terjadi interaksi antara penjamu
dengan bibit penyakit
Bibit penyakit belum masuk tubuh
Jika lingkungan menguntungkan bibit
penyakit, bibit penyakit akan memasuki tubuh
Bibit penyakit
meninggal
kronis
karier
Sembuh cacat
Sembuh sempurna
Pre-patogenesa Inkubasi Penyakit dini
Penyakit lanjut
Penyakit terhenti
Horison klinis
Gejala penyakit tampak
Gejala penyakit tidak tampak
PTM
4 PTM utama (WHO, 2013) :1. Cardiovascular diseases2. Cancers3. Chronic respiratory diseases4. Diabetes
The Web of Causation
• 4 faktor resiko bersama :1. Diet tidak sehat2. Kurang aktifitas fisik3. Merokok4. Alkohol
Intermediate RF/ Diseases (faktor resiko untuk penyakit lain)5. Hipertensi6. Diabetes7. Blood lipids8. Obesitas
Sifat faktor resiko• Suffeicient cause : menimbulkan/menginisiasi timbulnya
penyakit• Necesarry cause : penyakit tidak dapat terjadi tanpa
adanya faktor ini
Jenis faktor resiko :1. Predispocing factors (tidak dapat diubah)Umur, jenis kelamin, penyakit dahulu.2. Enabling factors (dapat diubah)Penghasilan rendah, - gizi, lingkungan kumuh, pelayanan kesehatan yang – baik.3. Precipitating factors : terpapar penyakit tertentu, bahan berbahaya.4. Reinforcing factor : keterpaparan berulang
Pencegahan penyakit1. Penyakit infeksi / menular : ditujukan kpd penyebab / sumber, cara penularan dan pejamu yang potensial.
2. Penyakit tidak menular / kronik :ditujukan kepada faktor risiko.Faktor risiko * yang tidak dapat dimodifikasi
* yang dapat dimodifikasi
Yang tidak dapat dimodifikasi :- umur, seks, genetik,
etnik dll.
Yang dapat dimodifikasi :- merokok, berat badan, hipertensi,
kebiasaan, hiperlipidemia, olahraga dll.
LO 3Menjelaskan konsep pengendalian angka kelahiran dalam kebijakan kependudukan.
Keluarga Berencana• Tahun 2010 jumlh penduduk indonesia 230 juta (ke 4 didunia).• Visi KB : KELUARGA YANG BERKUALITAS TAHUN 2015• MISI : pentingnya menghormati hak reproduksi, sebagai
upaya meningkatkan kualitas keluarga• Strategi pelayanan: yang lebih mudah diperoleh, diterima
masyarakat, dan mutu yang baik.
LO 4Menjelaskan teori perubahan perilaku menyangkut advokasi pada stake holder.
40
3 STRATEGI DASAR PROMKES
1ADVOKASI
(A)3
GERAKANPEMBERDAYAAN
(G)2
BINASUASANA
(B)
KEMITRAAN
MASY. TAHU,
MAU DANMAMPUMELAKSA
NAKANPERILAKU
SEHAT
41
ADVOKASI ADALAH
• Proses komunikasi yg terencana untuk mendapat dukungan dan keputusan untuk pemecahan masalah• Merupakan suatu ilmu & seni, dari sudut pandang
keilmuan tidak ada formula baku• Keberhasilannya diperoleh bila direncanakan
secara sistematis
42
APAKAH ADVOKASI ITU ?
Menggunakan informasi tepat
dan akurat
Upaya / prosesyang “bijak”
Untukmemperoleh
dukungan
43
ADVOKASI, SOSIALISASI, PEMBERDAYAAN DAN MOBILISASI
MOBILI-SASI
SOSIALI-SASI
PEMBER-DAYAAN
ADVO-KASI
PEMBUAT KEBIJAKAN
ORGANISASI/ TOKOH MASY
ORGANISASI/ TOKOH MASY
MASYARA-KAT UMUM
KEPEDULIAN, TINDAKAN
PEMAHAMAN, TINDAKAN
KEMAMPUAN, PERILAKU
TINDAKAN,KEBERSAMAAN
DUKUNG-AN
KEMANDI-RIAN
KETER-LIBATAN
GERAKANMASY.
44
TUJUAN ADVOKASI
AdanyaKomitmen
dan dukungan :• Kebijakan,
• Sumber daya,• Kemudahan, • Keikutsertaan
• Dll
Adanya ketertarikan
utk mengatasimasalah
Adanyapemahaman/kesadaran thd
masalah
Adanya Tindak lanjut
kegiatan
Adanyakemauan/
kepedulian alternatif
solusiAdanya
tindakan nyata :solusi masalah
45
PELAKU DAN SASARAN ADVOKASI
PELAKU :• Pakar, pejabat yang berwenang,
• Perg. Tinggi, Media massa• Swasta, Org. profesi
• Org. masy/agama, LSM• Tokoh publik, Dll
DENGAN SYARAT :• Peduli kesehatan, Paham masalah
• Berkemampuan• Dipercaya / Dihormati
• Tidak tercela, dll
SASARAN:• Pengambil keputusan, • Pembuat kebijakan,
• Pembuat opini, Penyusun draft, Dll
SEPERTI : • Unsur Pemerint., DPR/DPRD• Pengusaha, Penyandang Dana
• Media massa• Org.profesi, Org.masy/agama, LSM
• Tokoh publik, Klp. Potensial• Penentang/lawan, Dll.
46
PROSES ADVOKASI
Strategi :Membangun kepercayaan
(Menyamakan persepsi,menjalin jaringan/
kemitraan/kerjasama danmengembangkannya lebih lanjut)
Langkah pokok :Definisikan isu strategis
Menentukan tujuan advokasiMengembangkan pesan advokasi
Penggalangan sumberdaya ter-masuk dana
Mengembangkan rencana kerja
Kata kunci :Pendekatan yang bijak
(pas/sesuai, cara yang baik dan benar, sesuai sikon),
47
• Realistis, artinya bisa dicapai bukan angan-angan• Jelas dan dapat diukur• Tentukan isu yang akan disampaikan• Siapa sasaran yang akan diadvokasi• Seberapa banyak perubahan yang diharapkan• Berapa lama dan dimana advokasi dilakukan
Menentukan Tujuan Advokasi
• Kembangkan satu isu/ide• Buatlah pesan yang mudah, sederhana & jelas
serta relevan• Pesan dapat dipercaya (data dan fakta akurat)• Tindakan yang dilakukan harus memberi
keuntungan bagi penentu kebijakan• Pesan harus konsisten• Pesan harus menyentuh akal dan rasa,
membangkitkan kebutuhan nyata• Pesan harus mendorong penentu kebijakan
untuk bertindak
7 Kriteria untuk pesan advokasi
49
Membuat pesan advokasi yang efektif
• S = Statement/pernyataan• E = Evidence/fakta• E = Example/contoh yg menyentuh• “A” = Advocacy action/tindakan advokasi
50
MENYIAPKAN BAHAN ADVOKASI
KATA KUNCI :Bahan akurat,tepat, lengkap,
menarik
Meliputi 5 W dan 1 H
Sesuai kelompok
sasaran
Dikemas menarik,
ringkas, jelas,mengesankan
Ada data pendukung,
gambar/bagan
Pertimbanganwaktu dan
tempat
Memuat peran yg diharapkandalam solusi
masalah
Memuatmasalah &alternatif
mengatasinya
51
Kata kunci : Ilmu sapu lidiKegiatannya : • Ciptakan dan perluas jejaring• Mobilisasi sumber daya
Penggalangan Sumber Daya & Dana
52
HASIL YANG DIHARAPKAN
Dukungan : Kebijakan,
Sumber-daya,Fasilitas/kemudahan,
Keterlibatan langsung
Adanya kedekatan
Adanya kepercayaan
Adanya kepedulian
53
• Dipercaya (credible)• Layak (Feasible)• Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
(Relevan)• Penting (Urgen)• Prioritas tinggi (Higher Priority)
Persyaratan untuk advokasi
54
• Kumpulan data/info/kebijakan• Analisis kebijakan/data/info
Bagaimana melakukan Advokasi
Persiapan &Pelaksanaan
IdentifikasiPemercaya/mitra
BentukJejaring intiKesehatan
masyarakat
Pilih isu strategisKemas semenarik
mungkin
PengaruhiPembuat opini &
Media massa
Pengaruhi pem-buat & pelaksana
kebijakan
Perubahan Kebijakan publik
LobiNegoisasiMediasiDialogPetisi-Resolosi
MobilisasiSeminarKampanyeSiaran/penggunaan MediaJajak pendapatDebatSelebaranKlp. peduli
Perencanaan strategi
Evaluasi/penilaian
Pemantauan/monitoring<
>>
>
>
55
Identifikasi Pemercaya/Stakeholder
Setiap pemercaya potensial dijajagi siapa & seberapa besar peranannya dlm isu yg akan diadvokasi
Pengambil keputusanHal yang perlu diidentifikasi adalah :
Siapa, jml, lokasi dan jenis kelaminnya Pengetahuan ttg masalah atau isu advokasi Saluran untuk mencapai pengambil keputusan Keahlian2 khusus mis : pembicara atau
negosiator Seberapa jauh pengaruhnya thd isu advokasi Apakah mendukung atau menentang/isu
advokasi
56
57
JEJARING ADVOKASI
Kelompok-kelompok organisasi dan keorganisasian yang bekerja sama untuk mencapai perubahan dalam
kebijakan hukum dan program untuk suatu isu tertentu
58
KEMITRAANKeuntungan Kerugian
Memperluas dukunganMenjadikan keamanan dlm advokasi
Meningkatkan sumberdaya yg ada
Meningkatkan kredibilitas & pengaruh upaya advokasi
Membantu peciptaan kepemimpinan baru
Membantu dalam jaringan individu dan organisasi
Mengabaikan pekerjaan orang lain
Bisa membutuhkan kompromi dari posisi anda
Pandangan organisasi dapat lebih besar dan mempengaruhi
Angota-anggota individu tidak mendapat keuntungan dari hasil kerja mereka
Jika kemitraan gagal dapat menyakitkan anggota
LO 5Menjelaskan pengelolaan kesling (TTU, TP2M, Sarana BAB).
Sanitasi Tempat-tempat Umum
1. Sanitasi Hotel2. Sanitasi pusat pembelanjaan 3. Sanitasi terminal angkutan darat dan stasiun KA4. Sanitasi terminal angkutan air dan udara5. Sanitasi salon kecantikan6. Sanitasi masjid7. Sanitasi panti pijat8. Sanitasi tempat hiburan
Tujuan sanitasi TTU• Memantau sanitasi TTU secara berkala.• Membina dan meningkatkan peran aktif masayarakat dalam
menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di TTU.
HOTEL1. Umum A. Lokasi Terhindar dari pencemaran kimia, fisika, dan pencemaran
bakteriTidak terletak di daerah banjirB. LingkunganBersih Tidak memungkinkan sebagai tempat bersarang serangga &
tikusDapat mencegah masuk dan berkembang biaknya binatang
pengganggu lainnyaC. BangunanKokohTidak memungkinkan sebagai tempat berkembang biak
serangga dan tikus
2. Penggunaan RuangDipergunakan sesuai fungsinya
3. Konstruksia. Lantai Bersih Bahan kuat, kedap air, dan permukaan rataTidak licinBagian yang selalu kontak dg air dibuat miring ke arah saliran
pembuangan agar tidak terbentuk genangan airb. b. Dinding BersihPermukaan yang kontak dg air harus kedap airBerwarna terangc. Atap Kuat dan tidak bocorTidak memungkinkan adanya genangan air
d. Langit-langitTinggi dari lantai minimal 2,5 me. Pintu Dapat dibuka dan ditutup dikunci dg baikDapat mencegah masuknya binatang penggangguf. Pencahayaan Ruang dg resiko kecelakaan tinggi >300 luxLampu tamu >60 luxLampu tidur 5 luxLampu baca >100 luxRuang relaks >30 lux
persyaratan kesehatan kamar hotel yang harus dipenuhi :1. Umum a. Kondisi ruangTidak pengap dan bauBebas dr kuman patogenKadar gas beracun tidak melebihi ambang nilai batasTingkat kebisingan tidak melebihi persyaratan (kamar tidur <40
dBA, kantor <75 dBa, dapur <80 Dba, ruang pertunjukan <90 dBA).
2. Khususa. Kamar tidurBersih & rapiSuhu 18-28˚CKelembaban 40-70 %Dinding, pintu, jendela yang tdk tembus pandang atau cahaya
dilengkapi dg tirai
luas minimal utk ruangan dan kamar :-hotel melatiSingle bed---------------------- 6m²Twin bed ----------------------- 9m²-hotel bintang 1-------------- 18m²-hotel bintang 2--------------- 20m²-hotel bintang 3--------------- 22m²-hotel bintang 4--------------- 24m²-hotel bintang 5--------------- 26m²b. Kamar mandi, jamban, dan peturasanBersihSarana pembuangan limbah tertutupPerbandingan jumlah karyawan min kamar mandi, jamban, dan peturasan :- Karyawan priaa. 1-25 karyawan : 2 kamar mandi, 1 jamban, 1 peturasanb. 26-50 karyawan : 3 kamar mandi, 2 jamban, 3 peturasanc. 51-100 karyawan : 5 kamar mandi, 3 jamban, 5 peturasan- Karyawan wanitaa. 1-20 karyawan : 1 kamar mandi, 1 jambanb. 21-40 karyawan : 2 kamar mandi, 2 jambanc. 41-70 karyawan : 3 kamar mandi, 3 jamban
Untuk fasilitas sanitasi, persyaratan kesehatan yang hrs terpenuhi :1. Kualitas airMemenuhi syarat fisik, kimia, bakteriologis, radioaktif2. Kuantitas air a. Hotel berbintang • Hotel bintang 4 dan 5 tersedia air minum min 750 liter/ hari/ tempat tidur• Hotel bintang 3 tersedia air minum min 500 liter/ hari/ tempat tidur• Hotel bintang 2 tersedia air minum min 150 liter/ hari/ tempat tidur• Air terhindar dr kontaminasi silang• Distribusi air dg pipaKamar mandi dan jamban untuk tamu menginapBersih dan tdk bauPerbandingan minimal jamban dg tmpt tidur :-1-6 tmpt tidur 1 jamban-7-14 tmpt tidur 2 jamban-15-24 tmpt tidur 3 jamban Lantai kedap air, mudah dibersihkan, kemiringan 2-3% ke arah saluran
pembuangan
Pengelolaan sampah (tmpt smpah)• Tempat sampah terbuat dr bahan kuat, ringan, tahan karat,
dan kedap air• Permukaan bagian dalam halus &rata• Mempunyai tutup yang mudah ditutup buka tanpa mengotori
tangan.1. Sampah dari setiap ruang diangkut setiap hari
Pusat Perbelanjaan• Syarat air bersih - Harus memiliki persediaan air bersih yang memenuhi syarat
dan mencukupi kebutuhan.- Sumber air hrs dijaga dr sumber pencemaran- Paling sedikit 6 bulan diambil sampel utk pemeriksaan lab.• Syarat pembuangan sampah-setiap toko hrs tersedia tempat atau wadah penampungan sampah sementara yang tertutup, kedap air, dg jumlah yang cukup.-setiap blok hrs tersedia tmpt pengumpulan sampah yang tertutup, kedap air, dan mudah diangkut.-pengambilan atau pembuangan sampah hrs dilakukan setiap hari.
• Syarat pembuangan kotoran manusia- Harus tersedia jamban yang memenuhi syarat (1jamban tipe leher
angsa & 1 peturasan utk 60 pria).- Harus da tanda yang jelas utk membedakan jamban pria & wanita.• Syarat pembuangan air limbah -air limbah melalui saluran yang tertutup-pembuangan akhir hrs ke septic tank atau sal. Pembuangan air kotor perkotaan.• Syarat higiene atau sanitasi makanan dan minuman di kantin -Makanan & minuman dalam kondisi bersih-Tersedia tmpt penampungan sampah sementara yang tertutup-Air yang digunakan memenuhi syarat baik mutu maupun jumlah.• Lain-lain-lantai bersih-tersedia alat perlengkapan P3K-Tersedia alat pemadam kebakaran.
Taman hiburan• Perizinan Harus memiliki izin dr pemda atau terdaftar pd dinas kesehatan setempat• Letak-fasilitas disesuaikan dg perencanaan pemda setempat-jauh dr sumber pencemaran & tdk mudah tergenang air-mudah dicapai dg kendaraan-keamanan terjamin.• Bagian luar-tersedia tmpt parkir yang baik, aman, dan penerangan yang cukup pd waktu malam. Pemandangan bersih.-tersedia bak-bak penampungan sampah dg tutup dan mudah diangkut-tempat penjualan karcis memiliki sumber penerangan yang cukup dan jendela karcis tersekat dg kaca.
• Bagian dalam-pintu masuk jauh dengan tempat parkir dan tersedia bak sampah.-tersedia min 1 jambanutk 40 pwngunjung wanita dan 1 jambann serta 1 urinary closet utk pria.-tersedia urinoir 1 buah utk 40 pengunjung-terdapat sistem pembuangan air hujan dan air kotor .-persediaan air memenuhi syarat kesehatan-tempat penjualan makanan dan minuman grs memenuhi syarat sanitasi lingkungan.• Karyawan -memiliki sertifikat kesehatan & tdk mengidap penyakit menular-menjaga kebersihan badan & pakaian
Tempat Pembuatan Penjualan Makanan & Minuman (TP2M)• Makanan (WHO) : semua substansi yang dibutuhkan oleh
tubuh tidak termasuk air, obat, dan substansi lain yang digunakan utk obat.
• Kasus penyakit bawaan makanan (foodborne)• Tujuan sanitasi makanan :1. Menjamin keamanan dan kebersihan makanan2. Mencegah penularan wabah penyakit3. Mencegah beredarnya produk makanan yang merugikan
masyarakat4. Mengurangi tingkat kerusakan atau pembusukan pada
makanan
Faktor yang mempengaruhi sanitasi makanan
• Sumber bahan makananDiperoleh dari hasil peternakan, pertanian, perikanan, dll harus memenuhi syarat sanitasi . Ex : hasil pertanian tercemar dg pupuk kotoran manusia atau insektisida.• Pengangkutan bahan makananApakah sarana pengangkutan memiliki alat pendingin atau tertutup.• Penyimpanan bahan makanan 1. Tidak bersarang tikus atau serangga2. Suhu dalam gudang tidak lembab utk mencegah tumbuh jamur3. Memiliki sirkulasi udara yang cukup4. Memiliki pencahayaan yang cukup5. Dinding bagian bawah gudang harus di cat putih (jejak tikus)6. Harus ada jalan dalam gudang
• Pemasaran makananHarus memenuhi syarat sanitasi antara lain kebersihan, pencahayaan, sirkulasi udara, memiliki alat pendingin. • Pengolahan makananHarus bebas dari kontaminasi, bersih, dan tertutup serta memenuhi selera makan pembeli.• Penyimpanan makanan Telah diolah disimpan di tempat yang memenui syarat sanitasi, dalam lemari atau alat pendingin.
Pelaksanaan higiene dan sanitasi
• Kebersihan & fasilitas :-keadaan dinding bangunan perusahaan-keadaan langit2 bangunan perusahaan-keadaan ruangan bangunan perusahaan-keadaan ventilasi bangunan perusahaan-bagaimana perlindungan terhadap vektor-bagaimana sumber persediaan air-bagaimana cara pembuangan kotoran
• Tempat pengelolaan makanan dan minumanPemeriksaan dilakukan terhadap :-fasilitas pencucian-cara mendesinfeksi makanan-mutu makanan-penyimpanan makanan-penyimpanan bahan mentah-perlindungan bahan makanan trhdp debu
Sarana BAB
Pengaruh Pengelolaan Pembuangan Tinja :• Pengaruh Langsung
Mengurangi angka penyakit.
• Pengaruh tidak langsungMeningkatkan kondisi Hygiene lingkungan.
Efek Pengelolaan Pembuangan Tinja• Efek LangsungMengurangi angka penyakit.
• Efek tidak langsungMeningkatkan kondisi Hygiene lingkungan.
• Efek LangsungMengurangi angka penyakit.
• Efek tidak langsungMeningkatkan kondisi Hygiene lingkungan.
Pengelolaan Tinja Manusia
Jamban adalah bangunan utk BAB.
Cara membuat jamban yang memenuhi syarat:• Tdk mencemari permukaan tanah• Tdk mencemari air tanah dan air permukaan• Tinja tdk mudah dicapai serangga & tikus• Tdk menganggu dari segi estetika• Tdk menimbulkan kecelakaan bg anak-anak
Cara Pembuangan Tinja Manusia
1. Cara kering :Pit privyBored hole latrineWater seal latrine Bucket latrineTrench latrineCompost privy2. Cara basah :Aqua privySeptic TankOverhung latrine3. Cara kimia :Chemical toilet
Pit Privy
• Syarat pembuatan :1. Hanya boleh dibuat pad tempat dimana air tanah letaknya dalam2. Dasar sumur min 1,5 diatas permukaan air tanah(ground water table)3. Pada tanah yang landai harus dibuat down stream thd sumber air
minum.4. Jangan memasukkan desinfektans ke dalam lubang sumur.5. Jamban ini hanya cocok untuk daerah pedesaan dimana tanah luas &
penduduk tidak padat.
Keuntungan Pit Privy• Pembuatan mudah dan murah• Excreta terhindar dr tiupan angin maupun gangguan hewan
ternakk.• Memenuhi syarat estetika• Jangka waktu pakai 5-15 tahun • Asam, alkohol dan panas yang terbentuk membunuh bakteri
patogen dalam waktu beberapa hari sampai 2 bulan.• Bila sudah penuh, biarkan 9-12 bulan isinya dapat digunakan
sebagai pupuk.
Kerugian pit privy• Bau• Tetap didatangi lalat bila kebersihan kurang terjaga• Telur asaris hidup sampai 3 bulan di dalam jamban dan telur
ancylostoma sampai 5 bulan.• Mencemari tanah sekitar.
Pit privy
Aqua privy• Jenis jamban yang bak penampungan excretanya selalu berisi
air• Keuntungan :-memenuhi syarat Ehlers & Steel-bersifat permanen-Tidak membutuhkan ak penampungan yang dlm-dapat digunakan pada daerah berpenduduk padat.-dapat dibangun di dekat sumur.• Kerugian :-perlu pembersihan dan pengisian setiap hari -Pembuatannya memerlukan pembetonan-biaya pembuatan cukup mahal
Aqua Privy
Chemical toilet • Kloset berisi cairan desinfektan (kaustik soda) ditambah bahan
penghilang bau,• Tidak ada yang boleh memasukkan ke dlm kloset, keculi kertas
toilet.• Jika air dimasukkan ke dalam kloset , cairan kimia yang ada di
dalamnya akan mengalami pengenceran shg kloset tdk berfungsi.
• Tinja dpat dicairkan dn disterilisai dg bahan kimia.• Biasanya banyak digunakan dalam sarana transportasi, ex :
kereta api dan pesawat terbang.
Chemical Toilet
Daftar pustaka • Chandra B. Pengantar kesehatan lingkungan. Jakarta : EGC,2002
top related