pemeriksaan penunjang
Post on 17-Oct-2015
50 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
5/27/2018 Pemeriksaan Penunjang
1/5
2.8Pemeriksaan PenunjangPungsi Lumbal1
Pungsi lumbal adalah cara memperoleh cairan serebrospimal yang paling sering dilakukan pada
segala umur, dan relatif aman
Indikasi
1. Kejang atau twitching2. Paresis atau paralisis termasuk paresis N.VI3. Koma4. Ubun-ubun besar membonjol5. Kaku kuduk dengan kesadaran menurun6. TBC milier7. Leukemia8. Mastoiditis kronik yang divurigai meningitis9. Sepsis
Pungsi lumbal juga dilakukan pada demam yang tidak diketahui sebabnya dah pada
pasien dengan proses degeneratif. Pungsi lumbal sebagai pengobatan dilakukan pada meningitis
kronis yang disebabkan oleh limfoma dan sarkoidosis. Cairan serebrospinal dikeluarkan
perlahan-lahan untuk mengurangi rasa sakit kepala dan sakit pinggang. Pungsi lumbal berulang-
ulang juga dilakukan pada tekanan intrakranial meninggi jinak (beningn intracranial
hypertension),pungsi lumbal juga dilakukan untuk memasukkan obat-obat tertentu.
Kontraindikasi
Kontraindikasi mutlak pungsi lumbal adalah pada syok, infeksi di daerah sekitar tempat pungsi,
tekanan intrakranial meninggi yang disebabkan oleh adanya proses desak ruang dalam otak
(space occupaying lesion) dan pada kelainan pembekuan yang belum diobati. Pada tekanan
intrakranial meninggi yang diduga karena infeksi (meningitis) bukan kontraindikasi tetapi harus
dilakukan dnegan hati-hati.
Komplikasi
Sakit kepala, infeksi, iritasi zat kimia terhadap selaput otak, bila penggunaan jarum pungsi tidak
kering, jarum patah, herniasi dan tertusuknya saraf oleh jarum pungsi karena penusukan tidak
tepat yaitu kearah lateral dan menembus saraf di ruang ekstradural.
Meningitis bakterial10
-
5/27/2018 Pemeriksaan Penunjang
2/5
- Darah perifer lengkap dan kultur darah. Pemeriksaan gula darah dan elektrolit jika adaindikasi.
- Pungsi lumbal sangat penting untuk menegakkan diagnosis dan menentukan etiologi : Didapatkan cairan keruh atau opalesens dengan Nonne (-)/(+) dan Pandy (+)/(++). Jumlah sel 100-10.000/m3dengan hitung jenis predominan polimorfonuklear, protein
200-500 mg/dl, glukosa
-
5/27/2018 Pemeriksaan Penunjang
3/5
Jika hasil pemeriksaan LCS yang pertama meragukan, pungsi lumbal ulangan dapatmemperkuat diagnosis dengan interval 2 minggu.
- Pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR), enzyme-linked immunosorbent assay(ELISA) dan Latex particle agglutination dapat mendeteksi kuman Mycobacterium di
cairan serebrospinal (bila memungkinkan).
- Pemeriksaan pencitraan CT-Scan atau MRI kepala dengan kontras dapat menunjukkanlesi parenkim pada daerah basal otak, infark, tuberkuloma, maupun hidrosefalus.
- Foto rontgen dada dapat menunjukkan gambaran penyakit Tuberkulosis.- Uji Tuberkulin dapat mendukung diagnosis- Elektroensefalografi (EEG) dikerjakan jika memungkinkan dapat menunjukkan
perlambatan gelombang irama dasar.9
Meningitis Viral
- Pemeriksaan hematologi dan kimia harus dilakukan- Pemeriksaan LCS merupakan pemeriksaan yang penting dalam pemeriksaan penyebab
meningitis. CT Scan harus dilakukan pada kasus yang berkaitan dengan tanda neurologis
abnormal untuk menyingkirkanlesi intrakranial atau hidrosefalus obstruktif sebelum pungsi
lumbal (LP). Kultur LCSD tetap kriteria standar pada pemeriksaan bakteri atau piogendari
meningitis aseptic. Lagi-lagi, pasien yang tertangani sebagian dari meningitis bakteri dapat
timbul dengan pewarnaan gram negative dan maka timbul aseptic. Hal berikut ini merupakankarakteristik LCS yangdigunakan untuk mendukung diagnosis meningitis viral:
Sel: Pleocytosis dengan hitung WBC pada kisaran 50 hingga >1000x 109/L darah telahdilaporkan pada meningitis virus, Sel mononuclear predominan merupakan aturannya,
tetapi PMN dapat merupakan sel utama pada 12-24 jam pertama; hitung sel biasanya
kemudian didominasi oleh limfosit pada pola LCS klasik meningitisviral. Hal ini
menolong untuk membedakan meningitis bakterial dari viral, dimana mempunyai lebih
tinggi hitung sel dan predominan PMN pada sel pada perbedaan sel; hal ini merupakan
bukan merupakan aturan yang absolute bagaimanapun.
Protein: Kadar protein LCS biasanya sedikit meningkat, tetapi dapat bervariasi darinormal hingga setinggi 200 mg/dL.
- Studi Pencitraan : Pencitraan untuk kecurigaan meningitis viral dan ensefalitis dapattermasuk CT Scan kepala dengan dan tanpa kontras, atau MRI otak dengan gadolinium. CT
-
5/27/2018 Pemeriksaan Penunjang
4/5
scan dengan contrast menolong dalam menyingkirkan patologi intrakranial. Scan contrast
harus didapatkan untuk mengevaluasi untuk penambahan sepanjang mening dan untuk
menyingkirkan cerebritis, abses intrakranial, empyema subdural, atau lesi lain. Secara
alternative, dan jika tersedia, MRI otak dengan gadolinium dapat dilakukan. MRI dengan
contrast merupakan standar kriteria pada memvisualisasikan patologi intrakranial pada
encephalitis viral. HSV-1 lebih sering mempengaruhi basal frontal dan lobus temporal
dengan gambaran sering lesi bilateral yang difus.
Meningitis Jamur14
Selain gejala klinis, sangat penting dilakukan pemeriksaan radiologis paru-paru dan organ
lainnya, skin test,antibodi serum dan pemeriksaan cairan serebrospinal. Isolasi kuman dari lesi
dan cairan serebrospinal merupakan pembantu diagnostik yang penting. Pada meningitis, perlu
dilakukan pemeriksaan CT scan dan MRI. Perubahan cairan serebrospinal pada meningitis jamur
seperti pada meningitis tuberkulosis. Tekanan meningikat bervariasi, pleiositosis moderat,
biasanya kurang adri 1000 sel/mm3, dengan predominan limfosit. Kecuali pada kasus yang akut,
sel dapat meningkat lebih dari 1000/mm3 dengan predominan polimorfonuklear. Glukosa
bisanya agak menurun (subnormal) dan protein meningkat kadang-kadang sampai pada kadar
yang sangat tinggi.
-
5/27/2018 Pemeriksaan Penunjang
5/5
Tabel. 6. Gambaran Cairan Serebrospinal pada Meningitis Berdasarkan Agen Etiologinya2
top related