pemeriksaan penunjang typhus

14
Pemeriksaan Penunjang

Upload: ryan-avila-johannes

Post on 03-Oct-2015

36 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Pemeriksaan Penunjang Typhus

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Pemeriksaan PenunjangPEMERIKSAAN PENUNJANG DEMAM TIFOIDHematologi rutinMikrobiologi (GS)Diagnosis definitif kultur bakteri S. Typhi dari BP darah dalam medium gal pada 7-10 hari pertama demam Imunoserologites widalIgM Salmonella typhi dengan Tubex TF lebih spesifik TyphidotdipstikELISA ( deteksi IgM, IgG Anti salmonella) Pemeriksaan radiologikRontgen toraks diduga komplikasi pneumoniaRontgen abdomendiduga komplikasi intraintestinalDNA probe/ PCR (mahal)Pemeriksaan kimia klinikFungsi hepar (SGOT, SGPT), Urinalisis, elektrolitHematologi rutin anemia, leukopenia, an-eosinofilia, limfositosis relatif, trombositopenia (kasus berat), peningkatan LED. Leukosit >10000/mm3 kemungkinan komplikasi perforasi atau proses supurativa, anemia komplikasi pendarahan

Minggu pertama 10 hari (BP darah), setelah 10 hari (BP feses), minggu 2-3 ( BP urin). Dari sumsum tulang juga bisa. Kalau + langsung di diagnosis tifoid, tapi kalau ga langsung menyingkirkan diagnosis, ada banyak faktor yg mempengaruhi telah terapi Ab, vol BP perlu 5 cc darah, kalau dikit hasil - , riwayat vaksin (Ab yang lampau dapat menekan aglutinin), saat pengambilan darah setelah 1 minggu pertama (aglutinin >>) BP Sumsum tulang

Komplikasi intraintestinal peritonitis, perforasi usus atau pendarahan sal cerna

(PCR) melalui identifikasi antigen Vi yang spesifik untuk S. typhi.23 Kendala yang sering dihadapi pada penggunaan metode PCR ini meliputi risiko kontaminasi yang menyebabkan hasil positif palsu yang terjadi bila prosedur teknis tidak dilakukan secara cermat, adanya bahan-bahan dalam spesimen yang bisa menghambat proses PCR (hemoglobin dan heparin dalam spesimen darah serta bilirubin dan garam empedu dalam spesimen feses), biaya yang cukup tinggi dan teknis yang relatif rumit2Tes WidalDeteksi diniTujuan : untuk deteksi antibodi(aglutinin) pada serum penderita terhadap S.typhi dan S.paratyphiPrinsip : adanya reaksi aglutinasi antara antigen S.typhi dengan aglutininPemeriksaan 2x dengan interval 1 mingguPemeriksan ke 2 titer 4x lipat meningkat dari pem. 1 tifusPem. 1 titer Ag O dan/ H 160 tifus Tidak dapat menentukan kesembuhanAntigen S.typhi suspensi Salmonella typhi yg sudah dilemahkanAg O dari tubuh kuman , Ag H dari flagela kuman, Ag Vi dari kapsul. Hanya Ag H & O yang digunakan untuk diagnosisAglutinin terbentuk dari minggu pertama demam, terus meningkat (puncak minggu ke 4)Akut : Awal Ag O lalu diikuti Ag HSembuh Ag O tetap ada 4-6 bulan, Ag H 9-12 bulan Faktor yang mempengaruhi: pengobatan dini dengan Ab, gg pembentukan Antibodi, penggunaan kortikosteroid, daerah endemik/ non endemik, riw vaksinasi, reaksi anamnestik ( peningkatan titer aglutinin akibat infeksi demam tifoid masa lalu/ vaksin), aglutinasi silang strain salmonella yang digunakan dlm suspensi Ag reagen

3

IgM anti Salmonella typhi dengan Tubex TFSpesifik dan sensitif untuk Salmonella typhiUji semikuantitatif kolometrik untuk deteksi antibodi terhadap antigen lipopolisakarida O9 Prinsip : deteksi antibodi IgM S. Typhi pada serum pasien dengan metode Inhibition Magnetic Binding Immunoassay (IMEI)

Lebih spesifik dibandingkan tes widalCepat dan mudahTimbul pada hari ke 3-4 setelah demamTidak spesifik untuk S.typhi ( hanya menunjukan infeksi salmonella serogroup D). Infeksi s.paratyphi (-)Hanya mendeteksi igM, tidak igG (tidak bisa yang masa lampau)5Antigen berlabel partikel lateks magnetikAntibodi monoklonal berlabel lateks biruAntibodi IgM S.typhiInhibisi = konsentrasi IgM S.typhi

Visual scoring against color scaleNegative test; pink colorsPositive test; intensity varying blue colors

7UJI TYPHIDOTDeteksi IgM dan IgG pada protein membran luar S.typhiHasil (+) 2-3 hari setelah infeksi Spesifik IgG dan IgM S.typhi Spesifisitas dan sensitivitas hampir sama dengan uji tubexUji typhidot-M modifikasi (menginaktivasi total igG)

Pada metode Typhidot-M yang merupakan modifikasi dari metode Typhidot telah dilakukan inaktivasi dari IgG total sehingga menghilangkan pengikatan kompetitif dan memungkinkan pengikatan antigen terhadap Ig M spesifik.4Uji dot EIA tidak mengadakan reaksi silang dengan salmonellosis non-tifoid bila dibandingkan dengan Widal. Dengan demikian bila dibandingkan dengan uji Widal, sensitivitas uji dot EIA lebih tinggi oleh karena kultur positif yang bermakna tidak selalu diikuti dengan uji Widal positif.2,8 Dikatakan bahwa Typhidot-M ini dapat menggantikan uji Widal bila digunakan bersama dengan kultur untuk mendapatkan diagnosis demam tifoid akut yang cepat dan akurat.4Beberapa keuntungan metode ini adalah memberikan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi dengan kecil kemungkinan untuk terjadinya reaksi silang dengan penyakit demam lain, murah antigen pada membran lempengan nitroselulosa yang belum ditandai dan diblok dapat tetap stabil selama 6 bulan bila disimpan pada suhu 4C dan bila hasil didapatkan dalam waktu 3 jam setelah penerimaan serum pasien. 2

8UJI IgM dipstickDeteksi khusus igM spesifik S.typhi pada serum/ darah dengan strip yang mengandung antigen lipopolisakarida S.typhi dan anti IgM sebagai kontrol Akurasi diperoleh jika pemeriksaan dilakukan 1 minggu setelah timbul gejalaMudah dan cepat (dalam 1 hari) PEMERIKSAAN PENUNJANG DEMAM DENGUEHematologi rutinImunoserologiIgM & IgG anti dengueNS-1 Ag dengueKimia klinikSGOT, SGPT, albuminUrinalisis Fungsi ginjal (ureum, kreatinin)Isolasi virus (mahal)RT-PCRFoto toraks

RT-PCR reverse transkriptase polymerase chain reaction)Metode deteksi RNA virus dengan cara reserve trancriptionPCR u/ deteksi Ag, Ab atau asam nukleat spesifik virus dengue yang pemeriksaannya memerlukan waktu beberapa hariFoto toraks / USG kemungkinan efusi pleura10Hematologi rutinLeukopenia + limfositosis relatifHb, Ht normal/ / Ht 20 % dari hematokrit awal DBDTrombositopenia(100.000/mm)SADT limfositosis (Limfosit atipik plasma biru / LPB) 15% tanda presyokSSD DIC ( tanda pendarahan, penurunan fibrinogen, peningkatan D-dimer ( fibrinogen degradation product), trombositopenia, aPTT dan PTT memanjang)Leukopenia pada hari ke 2, 3 demam dengueTrombositopenia (hari 3-8) dan hemokonsentrasi DBD (fase kritis)Meningkat karena hemokonsentrasi, menurun karena pendarahanTrombositopenia