pemberdayaan masyarakat. p. alam

Post on 10-Feb-2016

30 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

pemberdayaan masyarakat

TRANSCRIPT

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DIKLAT BIDAN POSKESDES, 20 - 25 AGUSTUS 2008

DI BAPELKES LEMAHABANG

Oleh : Alam P Harahap, SKM

Alam P. Harahap, SKM

DinKes DI Aceh (1979 – 1982)Ditjen P3M/Epim (1983 – 1988)Itjen / Auditor ( 1989 – 2004 )Widyaiswara (2005 - sekarang)

Perumahan Pondok Hijau P.Jalan Anggrek IV, No.16Blok. i.4Bekasi Timur,17115

Riwayat PekerjaanAlamat

KOMPETENSIMATERI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Peningkatan KAB

Mandiri hidup sehat

Kompetensi : Memahami Cara Pemberian motivasi kepada masyarakat melalui kemitraan

Derajat Kes

PROSES DIKLATCompetency : Having ability, power, authority, knowledge, skill, etc ( to do what is needed ) Oxpord, dictionaryauthoritity = SK, SKO, TQM

TUJUAN UMUM MEMPELAJARI MATERI

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Mampu memotivasi masyarakat

melalui kemitraan

TUJUAN KHUSUS MEMPELAJARI MATERI

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1. Menjelaskan pengertian pemberdayaan masyarakat,2. Menjelaskan tujuan pemberdayaan masyarakat,3. Menjelaskan prinsip-prinsip dan ciri-ciri pemberdayaan

masyarakat,4. Menjelaskan strategi pemberdayaan masyarakat,5. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan pemberdayaan

masyarakat,6. Melaksanakan kegiatan teknis dalam pemberdayaan

masyarakat.

KERANGKA FIKIRPEMBERDAYAAN MASYARAKAT

knowledge,Attitude,behavior

kemandirian untuk

hidup sehatderajat

kesehatanmeningkat

visi, misi

Kegiatan Pemberdayaan

masyarakat

Masyarakat

1. Prinsip-2 pemberdayaan,

2. Ciri-ciri Pemberdayaan

3. Strategi Pemberdayaan

PENGERTIAN PEMBERDAYAAN

Asal kata = berdaya = berkekuatan, = bertenaga = ada akal untuk beriktiar

Pemberdayaan = memberi kekuatan = memberi tenaga = memberi akal untuk berikhtiar = … memberi ilmu dan teknologi ….

PENGERTIAN MASYARAKAT

Masyarakat = orang banyak

= khalayak ramai = kumpulan orang yang berdiam disuatu wilayah tertentu

Pemberdayaan masyarakat ( asal kata ) =Pemberian kekuatan, tenaga, enersi atau ilmu dan teknologi pada orang banyak

Pemberdayaan masyarakat =Segala upaya pemberian motivasi yang bersifat persuasif ( tidak memerintah ) untuk meningkatkan pengetahuan, sikap & perilaku sehingga mereka mampu mandiri hidup sehat.

PENGERTIAN KEMITRAAN

Kemitraan :

Hubungan (kerjasama) antara dua fihak atau lebih berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling memberi manfaat untuk mencapai tujuan bersama berdasarkan pripsip kesepakatan, dan peran masing masing.

Azas-azas kemitraan :1. Kesetaraan ( mengakui dan menghargai nilai dan kemampuan masing-2)2. Keterbukaan, (pertangungjawaban dapat dilihat masing-2 mitra)3. Saling Menguntungkan (masing-masing mitra memperoleh manfaat )

TUJUAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

TUJUAN UMUMMeningkatkan kemandirian masyarakat dan keluargaDalam bidang kesehatan, sehingga masyarakat dapatMemberikan andil pada peningkatan derajat kesehatan

TUJUAN KHUSUS1. Meningkatnya peningkatan pengetahuan masyarakat

dan keluarga dalam bidang kesehatan,2. Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam

pemeliharaan derajat kesehatan sendiri,3. Meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kes

oleh masyarakat.4. Terwujudnya pelembagaan kesehatan masyarakat di

tingkat lapangan.

PRINSIP-PRINSIPPEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1. Menumbuh-kembangkan kemampuan masyarakat Penekanan pada pemanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat, apabila diperlukan bantuan dari luar bentuknya hanya berupa perangsang atau pelengkap sehingga tidak semata-mata bertumpu pada bantuan tersebut. 2. Bekerja bersama dan untuk masyarakat Tenaga kesehatan hendaknya menyadari bahwa bimbingan, dorongan, alih pengetahuan dan ketrampilan yang dilakukannya untuk masyarakat.3. Bekerja dengan bertitik tolak pada penggalang kemitraan Mitra dengan LSM dan organisasi kemasyarakatan yang ada dimasyarakat

PRINSIP-PRINSIPPEMBERDAYAAN MASYARAKAT

4. Penyerahan pengambilan keputusan kepada masyarakat Tata cara pelaksanaan kegiatan diserahkan kepada masyarakat, karena budaya dan adat istiadat setempat sangat berpengaruh didalam segala tindakan mereka. Kita harus menyadari bahwa mereka punya cara tersendiri dalam bertindak, yang penting tujuan tercapai.5. Bahwa ukuran keberhasilan pemberdayaan masyarakat inidilihat dari kondisi berikut :

– Banyaknya partisipasi anggota masyarakat dalam pemanfaatan fasilitas kesehatan.

– Semangat gotong royong untuk berpartisipasi dalam usaha-usaha program kesehatan seperti ; kesediaan menjadi kader

CIRI-CIRIPEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1. Perencanaan & pelaksanaan kegiatan itu berlandaskan kemampuan / kekuatan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri (bukan diatur dan disediakan oleh pemerintah maupun pihak lain). Kemampuan /potensi yang masyarakat, dapat berupa :

» Tokoh-tokoh masyarakat» Organisasi kemasyarakatan» Dana masyarakat» Sarana dan material yang dimiliki masyarakat» Pengetahuan masyarakat

2. Kebijakan Pengambilan keputusan dilakukan oleh masyarakat

KEMAMPUAN / POTENSI MAASYARAKAT

1. Tokoh-tokoh masyarakat Semua orang yang memiliki pengaruh di masyarakat setempat

baik yang bersifat formal (Ketua RT, Ketua RW, Ketua Kampung, Kepala Dusun, Kepala Desa) maupun tokoh non formal (Tokoh agama, adat, tokoh pemuda, kepala suku).

2. Organisasi kemasyarakatan Organisasi yang ada di masyarakat seperti PKK, Karang

Taruna, Pengajian, dan lain sebagainya merupakan wadah berkumpulnya para anggota dari masing-masing organisasi tersebut,

3. Dana masyarakat Tokoh masayarakat seperti ; - Donatur ( yang penting menemukan siapa dan cara pendekatan ) - Tabungan Masyarakat - Asuransi

KEMAMPUAN / POTENSI MAASYARAKAT

4. Sarana dan material yang dimiliki masyarakat Sarana dan material yang dimiliki oleh masyarakat

seperti peralatan, batu kali, bambu, kayu dan lain.

5. Pengetahuan Masyarakat - Obat tradisionil - Dukun bersalin - Kebersihan adalah sebahagian dari iman

6. Teknologi yang dimiliki masyarakat. - Teknologi tepat guna

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan, 2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah, 3. Mengembangkan berbagai cara untuk menggali dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat untuk pembangunan kesehatan, 4. Mengembangkan berbagai bentuk kegiatan pembangunn kesehatan yang sesuai dengan kultur budaya masyarakat setempat, 5. Mengembangkan manajemen sumber daya yang dimiliki masyarakat secara terbuka (transparan)

STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

POKOK-POKOK KEGIATANPEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1. Penyamaan persepsi tentang permasalahan kesehatan

2. Penyusunan rencana kegiatan3. Pelaksanaan rencana kegiatan

4. Pembinaan dan pengembangan kegiatan

POKOK KEGIATAN-2PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1. Penyamaan persepsi tentang permasalahan kesehatan Masalah kesehatan dibahas, ditentukan masalah prioritas

ditetapkan upaya upaya penanggulangan dalam suatu

pertemuan yang dihadiri tokoh masyarakat dan kader-kader kesehatan.

- Dirasakan-Dibading Standar ( Rate, Ratio )

-Kecenderungan

POKOK-POKOK KEGIATANPEMBERDAYAAN MASYARAKAT

2. Penyusunan Rencana - Membentuk tim pelaksana - Membentuk tim pengawas - Mempersiapkan sarana dan prasarana ( ATK, Formulir dan perangkat keras ) - Menyusun jadwal pelaksanaan

POKOK-POKOK KEGIATANPEMBERDAYAAN MASYARAKAT

3. Pelaksanaan rencana kegiatan Pelaksanaan kegiatan yg telah direncanakan bersama dilakukan semaksimal mungkin oleh masyarakat setempat dengan menggunakan sumber daya yang ada di masyarakat, sedangkan bantuan dari pihak luar hanya bersifat rangsangan ataupun pelengkap.

POKOK-POKOK KEGIATANPEMBERDAYAAN MASYARAKAT

4.Pembinaan dan pengembangan a. Pelaksana tingkat kecamatan/puskesmas, Tokoh-tokoh masyarakat seperti Kepala desa, Kepala dusun,Ketua RW/RT, Ketua PKK, Tokoh agama, dan lain lain b. Langkah-langkah Kegiatan :

– Pertemuan tingkat desa– Survei mawas diri ( SMD )– Musyawarah masyarakat desa ( MMD )– Pelatihan Kader

POKOK-POKOK KEGIATANPEMBERDAYAAN MASYARAKAT

– Pertemuan tingkat desa Adalah pertemuan untuk menemukan masalah kesehatan yang dihadapi dan merencanakan kegiatan untuk menanggulanginya.

– Survei mawas diri ( SMD ) SMD adalah kegiatan pengenalan,pengumpulan, dan pengkajian masalah kesehatan oleh sekelompok masyarakat setempat di bawah bimbingan bidan di desa

POKOK-POKOK KEGIATANPEMBERDAYAAN MASYARAKAT

– Musyawarah masyarakat desa ( MMD ) adalah pertemuan seluruh warga desa untuk membahas hasil survei mawas diri dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil survei mawas diri– Latihan Kader

Pelatihan kader merupakan kegiatan diklat dalam rangka mempersiapkan kader agar mampu berperan serta dalam mengembangkan desa siaga dan poskesdes. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan kader harus disesuaikan dengan tugas mereka dalam rangka mengembangkan program kesehatan di desanya

POKOK-POKOK KEGIATANPEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Peran kader : - Motivator penggerak kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan dan Poskesdes - Memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan Poskesdes - Bersama masyarakat merencanakan kegiatan pemecahan masalah kesehatan di tingkat desa - Melaksanakan penyuluhan sesuai masalah kesehatan prioritas - Membantu bidan desa menyelenggarakan pertemuan bulanan dalam forum desa bersama masyarakat tentang perkembangan program desa siaga - Ikut Melakukan kunjungan rumah pada keluarga binaan

KEGIATAN TEKNIS

1. Surveilans epidemiologi sederhana2. Promosi kesehatan

3. Kadarzi4. Sanitasi dasar

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SEDERHANA

Batasan Kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus

terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan serta kondisi yang mempengaruhi resiko terjadinya penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut agar dapat melakukan tindakan penaggulangan secara efektif dan

efisien melalui proses pengumpulan, pengolahan, analisias data dan penyebaran informasi epidemiologi

kepada penyelenggaraan program kesehatan.

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SEDERHANA

Langkah-langkah1. Tahap Persiapan - Persiapan Internal - Persiapan external - Survei mawas Diri - Pembentukan kelompok kerja - Membuat perencanaan

2. Tahap Pelaksanaan- Pelaksanaan surveilans tk desa- Pelaksanaan surveilans tk puskesmas

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SEDERHANA

TAHAP PERSIAPAN1. Persiapan Internal. a. Petugas surveilans - Tenaga Pos Kesehatan Desa - Pembentukan Tim Gerak Cepat KLB desa - Pelatihan tenaga Poskesdes b. Pedoman / Petunjuk Teknis Pembekalan pedoman teknis surveilans & KLB c.

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SEDERHANATAHAP PERSIAPAN

1. Persiapan Internal. c. Sarana & Prasarana kendaraan bermotor, alat pelindung diri & , surveilans KIT, dll. d. Biaya Sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan surveilans. Biaya diperlukan untuk bantuan transport petugas ke lapangan, pengadaan alat tulis untuk keperluan pengolahan dan analisa data, serta jika dianggap perlu untuk insentif bagi kader surveilans.

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SEDERHANA

TAHAP PERSIAPAN2. Persiapan external - Kegiatan advokasi kepada para penentu kebijakan, agar mereka mau memberikan dukungan. - Mencari dan menemukan kader dari lembaga Persatuan Pemuda (LPP), pramuka dan LSM yang dapat melaksanakan kegiatan surveilans di desa.

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SEDERHANA

TAHAP PERSIAPAN3. Survei mawas Diri a. Pelaksana : Masyarakat b. Kegiatan : Mengidentifikasi masalah kesehatan yang menjadi problem didesanya c. Hasil : Informasi tentang situasi penyakit atau pun Ancaman KLB

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SEDERHANA

TAHAP PERSIAPAN4. Pembentukan kelompok kerja - Anggota kelompok kerja berasal dari kader Posyandu, juru pemantau jentik (Jumantik) desa, karang aruna, pramuka,kelompok pengajian, kelompok peminat kesenian, dll. - Kelompok ini dapat dibentuk melalui Musyawarah Masyarakat Desa. - Kelompok kerja surveilans desa bertugas melaksanakan pengamatan dan pemantauan setiap saat secara terus menerus terhadap situasi penyakit di masyarakat dan kemungkinan adanya ancaman KLB penyakit, - Melaporkan hasil-hasil pengamatan kepada petugas kesehatan di poskesdes.

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SEDERHANA

TAHAP PERSIAPAN3. Membuat perencanaan a. Rencana pelatihan Kelompok Kerja Surveilans oleh petugas kesehatan. b. Penentuan jenis surveilans penyakit dan faktor resiko yang di pantau. c. Lokasi pengamatan dan pemantauan. d. Frekuensi pemantauan. e. Pembagian tugas / penetapan penanggung jawab lokasi pemantauan. f. Waktu pemantauan. g. Rencana Sosialisasi kepada warga masyarakat.

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SEDERHANA

TAHAP PELAKSANAAN1. Surveilans Tingkat Desa a. Pelaksana : Kelompok kerja surveilans tingkat desa, b. Kegiatan : Pengamatan dan pemantauan situasi penyakit desa / ancaman terjadinya KLB secara terus menerus.( perlu keriteria / trend ) Pemantauan juga dilakukan terhadap faktor risiko munculnya suatu penyakit. Hasil pengamatan dan pemantauan dilaporkan secara berkala sesuai kesepakatan ( perminggu / perbulan / bahkan setiap saat ) kepetugas kesehatan di Posdeskes.

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SEDERHANA

TAHAP PELAKSANAAN c. Produk : Informasi tentang : 1). Nama Penderita 2). Penyakit yang dialami / gejala 3). Alamat Tinggal 4). Umur 5). Jenis Kelamin 6). Kondisi lingkungan tempat tinggal penderita, dll. 7). Faktor resiko penyakit.

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SEDERHANA

TAHAP PELAKSANAAN

No Surveilans Jenis faktor Resiko

1 Diare a. Masyarakat kesulitan memperoleh air bersihb. Masyarakat merasakan kekurangan jambanc. Lingkungan tidak bersih ( pengelolaan sampah

yang tidak baik ).d. Terlihat beberapa tetangga / famili terserang

penyakit.

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SEDERHANA

TAHAP PELAKSANAAN

2 Campak • merasakan sebagian keluarganya kekurangan pangan.

• Anak balita banyak yang tidak naik berat badannya.

• Anak balita banyak yang belum mendapat imunisasi dan vitamin A.

• Terlihat beberapa anak yang terserang campak

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SEDERHANA

TAHAP PELAKSANAAN

No Surveilans Jenis faktor Resiko

3 DHF & Malaria a. Masyarakat melihat dan merasakan banyak nyamuk di wilayahnya.

b. Masyarakat melihat dan merasakan banyak air yang tergenang.

c. Banyak kaleng-kaleng bekas yang tidak di kubur.

d. Banyak menemukan jentik pada tempat-tempat penampungan air.

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SEDERHANA

TAHAP PELAKSANAAN

No Surveilans Jenis faktor Resiko

4 ISPA / Pneumonia a. Melihat beberapa tetangga atau famili

terserang demam.b. Masyarakat melihat dan mersakan

timbulnya kasus batuk pilek yang menjurus pada sesak nafas terutama pada anak-anak.

c. Terjadinya kebakaran hutan yang mengakibatkan kabut asap dan mengganggu pernafasan.

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SEDERHANA

TAHAP PELAKSANAAN

No Surveilans Jenis faktor Resiko5

6

Keracunan makanan

Flu Burung

• Masyarakat melihat munculnya kasus diare, muntah-muntah ataupun pingsan dari beberapa orang sehabis menyantap makanan secara bersama-sama.

• Terdapat kematian unggas secara mendadak dalam jumlah banyak.

• Ditemukan warga menderita deman panas > 38 ºC disertai dengan satu atau lebih gejala berikut batuk, sakit tenggorokan, pilek dan sesak nafas / nafas pendek yang sebelumnya pernah kontak dengan unggas yang matinya mendadak.

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SEDERHANA

TAHAP PELAKSANAAN2. Surveilans Tingkat Poskesdes a. Pelaksana : Petugas surveilans poskesdes b.Kegiatan : Pengumpulan data, pengolahan, analisis dan interpretasi data penyakit, yang dikumpulkan dari warga. Petugas surveilans poskesdes diharuskan melakukan Pemantauan Wilayah Setempat dengan menggunakan data W2 (laporan mingguan/ bulanan). c. Produk : - Grafik Distribusi penderita menurut mg/bulan ( kasus pd vertikal, waktu pd horizontal ) - Peta Penyebaran ( lihat halaman 25 )

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SEDERHANA

TAHAP PELAKSANAAN3. Surveilans Tingkat Puskesmas a. Pelaksana : Petugas surveilans puskesmas b. Kegiatan : - Pengumpulan, pengolahan, sajian, analisis data W 2 yang dikumpulkan setiap desa siaga, - Sajian data khusus peta daerah rawan penyebaran penyakit - Membangun kerjasama dengan program terkait dan sektor dalam memecahkan permasalahan penyakit diwilayahnya, - Siap melakukan respon cepat dengan tim Gerak Cepat ( TGC ) puskesmas. - Pembinaan Poskesdes - Melaporkan kegiatan surveilans ke Dinkes kab/kota.

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SEDERHANA

TAHAP PELAKSANAAN c. Produk : - Grafik Distribusi penderita menurut mg/bulan ( kasus pd vertikal, waktu pd horizontal ) - Peta Penyebaran ( lihat halaman 25 )

PROMOSI KESEHATAN

Promosi kesehatan( Batasan WHO )

Proses mengupayakan individu-individu dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka mengendalikan

faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya.

( Batasan Depkes RI ) Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui

pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya

masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

PROMOSI KESEHATAN

3 Strategi Dasar Dalam Promosi kesehatan

1. Gerakan pemberdayaan ( OK )2. Bina suasana lingkungan sosial

3. Advokasi kesehatan

PROMOSI KESEHATAN

Batasan Bina suasana lingkungan sosialAdalah upaya menciptakan opimi atau lingkungan sosial

yang mendorong individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang dinerkenalkan.

3 Pendekatan Bina suasana lingkungan sosial• Pendekatan Individu

• Pendekatan Kelompok,• Pendekatan Masyarakat Umum

PENDEKATAN BINA SUASANA

No Variabel

Jenis pendekatan

Individu Kelompok Masyarakat

1 Sasaran Tokoh masy

RT, RW, organisasi-2,

Org. prof

Media massa

2 Cara Sendiri Bersama tokoh

Sendiri

3 Produk sedikit banyak Banyak sekali

ADVOKASI KESEHATAN

Advokasi kesehatan(WHO, 1969 )

Advocacy is combination on individual and action design to again polotical commitment, policy support, social acceptance and system support for particular health

goal or progams. Rangkaian kegiatan komunikasi yang dilakukan secara

sistematis untuk memperoleh dukungan kebijakan publik yang berpihak pada program kesehatan.

ADVOKASI KESEHATAN

Sasaran advokasi kesehatan:1. Surat Keputusan Pernyataan pemerintah yang dapat menggerakkan

secara aktif aparatnya untuk memberi penyuluhan dan motivasi kepada keluarga dan masyarakat.

2. Hukum / regulasi Pemerintah sesuai dengan batas kewenangan

dapat mengeluarkan peraturannya perundang-undangan / regulasi / perizinan dan keputusan-keputusan yang bersifat mengikat bahkan memaksa.

ADVOKASI KESEHATAN

Sasaran advokasi kesehatan:3. Pajak dan harga Pemerintah dapat menetapkan pajak dan harga yang bersifat mendorong (insentif) maupun yang bersifat membatasi (dis- insenstif)4. Investasi langsung Pemerintah dapat menyediakan tenaga, sarana dan biaya dalam memberi pelayanan / kemudahan kepada keluarga dan masyarakat. Dengan kata lain pemerintah dapat melaksanakan proyek-proyek pembangunan.

KELUARGA SADAR GIZI

Batasan KadarziAdalah keluarga yang mampu mengenali masalah-masalah gizi

setiap anggota keluarganya dan mengambil langkah- langkah mengatasi masalah gizi anggota keluarganya, serta

berperilaku makan yang beraneka ragam.

Aktivitas kadarzi1. Pemantauan pertumbuhan balita

2. Penilaian Status Gizi,3. Pertumbuhan & Gizi seimbang

KELUARGA SADAR GIZI

1. Pemantauan pertumbuhan balita

a. Kegiatan penimbangan secara teratur,b. Kegiatan pengisian data BB ke dalam KMS,

c. Penilaian naik-turunnya BB balita,

KELUARGA SADAR GIZI

No Indikator Status Gizi

Ambang Batas

1 BB menurut umur

Gizi lebih Gizi baik

Gizi kurang

Gizi buruk

> + SD≥ - 2 SD sampai 2 SD< - 2 SD sampai ≥ - 3

SD< - 3 SD

2 TB menurut umur

NormalPendek

≥ - 2 SD sampai + 2 SD

< - 2 SD3 BB menurut

Tinggi Badan GemukNormalKurusKurus sekali

> 2 SD≥ - 2 SD sampai 2 SD< - 2 SD sampai ≥ - 3

SD< - 3 SD

Penilaian status gizi

KELUARGA SADAR GIZI

3. Pertumbuhan dan gizi seimbangBila jumlah asupan zat gizi sesuai dengan yang dibutuhkan,

maka disebut gizi seimbang atau gizi baik. Bila jumlah asupan zat gizi kurang dari yang dibutuhkan disebut gizi kurang, sedangkan bila jumlah asupan zat gizi melebihi

dari yang dibutuhkan disebut gizi lebih.

KELUARGA SADAR GIZI

3. Pertumbuhan dan gizi seimbang Gangguan pertumbuhan yang terjadi dalam waktu

singkat dan dapat terjadi dalam waktu yang cukup lama. Gangguan pertumbuhan dalam waktu singkat sering

terjadi pada perubahan berat badan akibat menurunnya nafsu makan, sakit seperti diare dan infeksi saluran pernafasan, atau karena kurang cukupnya makanan yang dikonsumsi. Gangguan pertumbuhan yang berlangsung dalam waktu yang lama dapat terlihat pada hambatan pertambahan tinggi badan.

GIZI BAIK

Gizi kurang

GANGGUAN ZAT GIZI

b. Kelebihan Zat gizi secara umum Mengakibatkan kegemukan/obesitas, menjadi predisposing factor bagi penyakit-penyakit hypertensi, diabetes, jantung koroner dan kantung empedu.

GANGGUAN ZAT GIZI

KELUARGA SADAR GIZI

Kelebihan Gizi

PENGARUH ZAT GIZI

ZAT GIZI TURUT ANDIL

CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN PROTEIN

Orang Dewasa Rumus : 1 gram / kg Berat Badan Contoh : Karyawan, dengan BB = 60 kg, Jlh protein dibutuhkan = 60 x 1 gr protein = 60 gram protein Anak-anak Rumus : 2-3 gram / Kg berat Badan Contoh : Anak, dengan BB 10 Kg Jlh protein di butuhkan = 10 x 2 gr protein = 20 gram protein

CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN PROTEIN (2)

Olah Ragawan ( Recomendasi : Nancy Clark, MS,RD ) Atlet wanita Dewasa : Rumus : 1,2 gram / Kg Berat Badan Perenang Remaja Rumus : 1,8 gram / Kg Berat Badan (dalam pertumbuhan)

KONVERSI MAKANAN DENGAN

PROTEIN DALAM GARAM

No Jenis Makanan Protein dlm Garam1 3 ons masak Daging,

ayam21 gram

2 6,5 ons tuna kaleng 25 gram3 1 buah telur ayam masak 7 gram4 1 gelas susu 8 gram5 1 gelas jus jeruk 2 gram6 1 buah pisang 1 gram7 1 buah apel 1 gram8 1 buah kentang 2 gram9 100 gram nasi putih …..gram

FAKTOR- 2 YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN PROTEIN

1. TINGGI BADAN DAN BERAT BADAN Faktor berat badan sangat dominant, aktifitas sehari-hari sangat berpengaruh, Olahragawan memerlukan protein yang lebih banyak dibanding karyawan biasa. Nancy Clark, MS, RD, membuat rumusan sebagai berikut :

Aktifitas Fisik Gr protein ½ Kg BB -Orang santai

- Orang Dewasa Aktif-Atlet dalam pertumbuhan

-Orang dewasa yang membentuk banyak otot.

0,40,4-0,60,6-0,90,6-0,9

2. Faktor Umur. ( Tergantung Kecepatan Tumbuh )

Umur / Tahun B.Badan/Kg Protein/Gram6-12 8,0 201-3 11,5 224-6 16,5 277-9 23,0 33

10-12 30,0 3913-15 40,0 46

P 16-19 53,0 5120-39 55,0 51

2. Faktor Umur. ( Tergantung Kecepatan Tumbuh )

40-59 55,0 5160 55,0 51

10-12 32,0 3913-15 42,0 43

W 16-19 45,0 4020-39 47,0 4040-59 47,0 40

60 47,0 40W.Hamil 47,0 48

W.Menyusui 47,0 63

SANITASI DASAR

LINGKUNGAN SEHAT,Kondisi / keadaan lingkungan, baik lingkungan fisik, biologi dan sosial yang diciptakan sedemikian rupa atau menemukan lingkungan baru, sehingga manusia yang berada didalamnya dapat hidup sehat.

Lingk burukLing. sehat

SANITASI DASAR

Ciri-ciri lingkungan sehat :• Bersih dan rapi

• Tidak ada genangan air• Sampah tidak berserakan

• Memberikan udara segar dan rasa nyaman• Tersedia air bersih yang dekat• Tersedia jamban yang sehat

• Tidak terdapat vektor penyakit, lalat, tikus, kecoa, nyamuk

• Perumahan yang sehat

SANITASI DASAR

Ciri-ciri lingkungan tidak/kurang sehat : - Sampah sampah dan berserakan,

- Banyak genangan air, - Banyak lalat, tikus, kecoa & nyamuk

- Tidak ada jamban,

GAMBARAN PENGARUH LINGKUNGAN PADA KESEHATAN

Hendrik L. Blum

 

KEPENDUDUKAN

Kes mental Keseim.

Ekologi

Sumberdaya alam Sistem

kultur

Lingk-Fisik,-Sosio Kult-Pendidikan-Pekerjaan

Sehat - Psycho - sosio - komatik

UpayaKesehatan

perilaku

heriditer

SANITASI DASAR

(4) faktor yang mempengaruhi kesehatan - Faktor Keturunan

Beberapa jenis penyakit tertentu bisa menurun dari orang tua terhadap anaknya, misalnya penyakit

gula/kencing manis, asma dan ayan.- Faktor Pelayanan kesehatan

Faktor pelayanan kesehatan meliputi pelayanan upaya kesehatan seperti perbaikan gizi, imunisasi,

pengobatan, pertolongan persalinan, pemberantasan penyakit menular dan sebagainya.

Makin baik dan merata upaya ini, makin besar pengaruhnya terhadap perbaikan

kesehatan masyarakat.

SANITASI DASAR

- Faktor Perilaku Masyarakat• Minum air tidak dimasak

• BAB di sembarang tempat • Memakan makanan yang dikerumuni lalat, kecoa,

tikus• Membiarkan kuku kotor

UPAYA SANITASI LINGKUNGAN

Sikap dan perilaku egoitis seperti ini, sebenarnya telah membangun rantai penularan penyakit, dimana pada suatu saat yang bersangkutan akan dapat tertular juga. Berikut dikemukakan bagaimana penularan penyakit ( oro-fecal disease ) melalui kotoran manusia dan perjalanannya sampai Host menjadi sakit.

tangan

antropoda

tanah

mati

cacattinja

air

MakananSayuran

Buah-2an

host

sembuh

SANITASI DASAR

Faktor LingkunganPenyakit yang berkaitan dengan lingkungan

• Penyakit diare, disentri, typus• Penyakit kecacingan

• Malaria, Demam Berdarah• Penyakit Akibat kerja,

• Keracunan

UPAYA SANITASI LINGKUNGAN

RAPID SAND FILTER in let

Out let

Air keruh /warna

Pasir halus

Koral / kerikil

ijuk

TAMAT

MOHON MAAF

DISKUSI KELOMPOKPELATIHAN BIDAN P0SKESDES

BAHAN DISKUSI : Pengertian, langkah-langkah, evaluasi dan tindak lanjut dari : 1. Kegiatan Survelans Epidemiologi, ( Kelompok - I ) 2. Kegiatan Promosi Kesehatan, ( kelompok – II ) 3. Kegiatan Keluarga Sadar Gizi, ( Kelompok – III ) 4. Kegiatan Sanitasi Dasar, ( Kelompok – IV )

DISKUSI KELOMPOKPELATIHAN BIDAN P0SKESDES

PROSES DISKUSI. ( 90 Menit )

a. Kelas dibagi dalam 4 kelompok, ( 3 Menit )b. Masing-2 kelompok memilih penyaji, ( 2 menit )

c. Pelaksanaan diskusi & Penulisan hasil diskusi ( 15 menit )d. Presentasi hasil kelompoknya didepan kelas, ( 5 x 15 menit )e. Tanggapan dari masing-2 anggota kelompok, ( 4 x 10 menit )

f. Pandangan Nara sumber & Penutup ( 5 menit )

CARA EVALUASI

Ini per ini dikali 100 %

top related