pemberdayaan masyarakat desa kalijaya
Post on 02-Jan-2016
41 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KALIJAYA - CIKARANG
BEKASI BARAT
Lions Jakarta Monas, memprakarsai membentuk model pemberdayaan
masyarakat di Desa Desa Kalijaya Cikarang Bekasi Barat. Mereka melakukan
survey, sosialisasi program dan selanjutnya tanpa memakan waktu yang lama
dilakukan implementasi program. 5 Pilar utama Pemberdayaan Masyarakat yang
dilakukan adalah :
1. Pembinaan Iman, Taqwa dan Budi Pekerti
2. Pendidikan anak usia dini
3. Sanitasi dan Kesehatan Masyarakat
4. Usaha Ekonomi Produktif bagi kaum Perempuan
5. Pembinaan Remaja /Karang Taruna
Pencanangan program pada tanggal 19 April 2008 sekaligus peresmian
pemakaian tempat mandi cuci dan kakus (MCK) masyarakat. Menggunakan MCK
dan penggunaan air bersih adalah awal dimulainya pemberian motivasi untuk
memelihara kesehatan, dan mencegah timbulnya penyakit.
Langkah selanjutnya adalah ; pemeriksaan kesehatan dan pengobatan bagi
anak balita, ibu hamil dan lansia pada tanggal 30 Agustus 2008. Apabila ada
masyarakat yang membutuhkan pelayanan rujukan, maka Lions Club akan
membantu memfasilitasinya, contoh operasi katarak maupun operasi bibir
sumbing (secara gratis).
Pada bulan September 2008 akan dimulai pembangunan sarana prasarana
Taman Balita Sejahtera (TBS), jumlah anak balita yang mencapai + 150 anak,
akan mendapatkan pelayanan permainan edukatif, pemberian makanan tambahan,
sosialisasi dan penanaman budi pekerti.
Pada bulan Oktober - Nopember 2008, dimulailah pelatihan bagi ibu-ibu
sesuai bakat, minat dan kemampuan untuk membentuk kelompok usaha. Program
1
pemberdayaan dilakukan dalam waktu 10 tahun, dengan tahapan program yang
jelas dan pencapaian program yang selalu termonitor.
Dalam rangka menjalin kemitraan dengan berbagai pihak Lions Club
Jakarta Monas mengajak masyarakat luas dan Instansi untuk dapat membantu
sebagai donatur maupun sebagai pekerja sosial dan relawan. Dalam kaitan ini
Depsos pada tahun 2008 akan membantu biaya operasional Taman Balita
Sejahtera, sedangkan Yayasan Dharmais akan membantu dalam pengembangan
masyarakat.
Hasil Pengamatan
Pada kasus diatas, pemberdayaan yang dilakukan digerakan oleh
organisasi masyarakat (Lions Jakarta Monas). Organisasi tersebut merupakan
salah satu organisasi masyarakat yang bergerak dalam bidang pemberdayaan,
seperti penyuluhan, pengabdian kepada masyarakat dan perawatan untuk
penyandang tuna netra dan tuna rungu. Selain itu mereka juga memiliki program
lainnya yang menunjang kota seperti program kelestarian lingkungan, hubungan
internasional dan pengembangan dan pembinaan remaja. Lions Jakarta Monas
merupakan organisasi / club yang memiliki proyek pengabdian masyarakat seperti
7 pilar tersebut yang telah disebutkan tadi. Setiap anggotanya berkewajiban
mengikuti minimal 1 proyek dari salah satu 7 pilar tersebut.
Dari kasus ini, LJM (Lions Jakarta Monas) merupakan fasilitator dan
penggerak dalam memberdayakan masyarakat di Bekasi Barat. Tentu saja proses
pemberdayaan ini memakan waktu yang cukup lama.
Dalam proses ini, mereka menyimpulkan tahapan proses pada 3 tahapan
besar, yaitu:
1. Dialogue
Dialog merupakan langkah awal dan paling penting dalam proses
pemberdayaan. Pada proses ini, hal yang diutamakan adalah saling mengenal.
Dari saling mengenal, maka akan timbul rasa saling percaya, kerja sama dan
2
penentuan arah pemberdayaan masyarakat. Semua dijalani bertahap hingga
pada akhirnya masyarakat mulai sadar akan pentingnya program yang telah
mereka jalankan
2. Discovery
Hal ini merupakan penemukenalan suatu program pemberdayaan pada
objek pemberdayaan. Ini merupakan tahap yang rumit dan mungkin
memerlukan waktu lama. Contohnya program pengelompokan dan pelatihan
minat bakat untuk para ibu sesuai dengan kemampuannya. Mereka
memerlukan waktu 10 tahun karena hal tersebut sedikit rumit. Tidak sedikit
dari mereka yang harus dikembangkan kemampuannya oleh Lions Jakarta
Monas. Banyak bidang yang harus mereka satukan atau diperkecil guna
meningkatkan efisiensi.
Selain itu, discovery merupakan tahapan dimana penemukenalan ini
dapat merubah total adat yang sudah dianut oleh warga yang merujuk pada
program pemberdayaan tersebut. Hal ini memerlukan komunikasi yang baik,
guna warga mengerti akan penting pemberdayaan tersebut. Hal ini perlu
mengenal perilaku masyarakat sebagai objek pemberdayaan.
3. Development
Pada tahapan ini, Lions Jakarta Monas sudah harus memfokuskan
masyarakat untuk berdaya dan bergerak sesuai dengan program yang telah
diperkenalkannya. Pada tahapan ini, mereka hanya perlu mengawasi, karena
masyarakat sudah menyatukan pemikirannya dengan program pemberdayaan yang
telah organisasi tersebut buat. Tahapan ini lebih ringan dari pada tahapan-tahapan
sebelumnya karena tahapan ini pada intinya hanya perlu pengawasan dan
pengarahan.
Dari 3 tahapan tersebut, selanjutnya mereka menganalisis feed back atau
timbal balik dari masyarakat. Apakah mereka sepenuhnya menerima program
baru, apakah mereka nyaman dan segala aspek timbal balik lainnya. Hubungan
timbal balik ini didasari pada pengenalan program baru oleh Lions Jakarta Monas
3
yang ditantang atau kurang dimengerti oleh masyarakat. Hubungan ini juga dapat
berupa masyarakat yang mengaku nyaman atas adanya program pemberdayaan.
Kenyamanan masyarakat ini lah yang menjadi patokan kesuksesan program
pemberdayaan masyarakat.
Apa yang dilakukan Lions Club Jakarta Monas, hendaknya menjadi
inspirasi bagi kita untuk selalu berbuat yang terbaik bagi lingkungan kita,
masyarakat kita dan bangsa kita. Pemberdayaan yang dilakukan tidak sekedar
berupa wacana apalagi kepentingan politis, tapi implementasi nyata yang
sesungguhnya mudah dilakukan apabila kita niatkan, dan kerja nyata
mewujudkannya.
4
Daftar Pustaka
http://nadhia-soraya.blogspot.com/2012/06/proses-pemberdayaan-masyarakat-
dalam.html (Diakses pada tanggal 10 September 2013)
lionsclubjakartamonas.blogspot.com (Diakses pada tanggal 10 September 2013)
http://www.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=802
(Diakses pada tanggal 10 September 2013)
5
top related