pembahasan to - 4 biologi bag 1

Post on 26-Jun-2015

151 Views

Category:

Documents

9 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PEMBAHASAN TO - 4 BIOLOGIGUNADARMA

Klassifikasi

Ciri-ciri Crustacea Arachnida Chilopoda Diplopoda Insekta

Pembagian Tubuh

Sefalothorak-abdomen

Sefalothorak-abdomen

Cepala dan abdomen

Cepala dan abdomen

Cepala, thorak dan abdomen

Jumlah kaki 5 pasang pada abdomen

3 pasang pada dada

1 pasang setiap ruas

2 pasang setiap ruas

3 pasang pada dada

Sayap - - - - ½ pasanga

Jumlah antene

2 pasang - 1 pasang 1 pasang 1 pasang

Alat pernafasan

Insang dan kulit

Paru-paru buku

trachea trachea trachea

Habitat Air darat darat darat darat

Contoh Udang, kepiting

Kalajengking

Kelabang Keluwing Nyamuk

lanjutan

4. Insekta :a. dikelompokkan berdasarkan metamorfosis:

1. Hemimetabola : (tidak sempurna) (Jangkrik dan belalang) (Telur – Nympha – Imago)2. Holometabola : (sempurna) : Kupu-kupu, nyamuk dan lebah (Telur – larva – pupa – imago)

MOLLUSCACiri-ciri :1. Triploblastik selomata2. Tubuh simetri radial dan tak bersegmen3. Mempunyai cangkok (CaCO3)4. Pencernaan sempurna, dengan gigi berparut radula5. Sistem sirkulasi terbuka6. Alat ekskresi berupa ginjal7. Alat pernafasan: pulmonum,insang dan mantel

Vertebrata1. Agnata :

a. tak berahang, tak bersisik,jantung 2 ruang,notocord menetap seumur hidup.Contoh : Belut laut/Lamprey

2. Kelas Pisces :a. Poikiloterm,mempunyai 2 rahang, jantung beruang 2, ginjal pronefros dan mesonepros.1) Chondreityes : (bertulang rawan: Hiu dan Pari)

a. mulut bukan diujung,tak ada operculum, sisik bertipe placoid dan ganoid, fertilisasi

internal / eksternal

LANJUTAN2) Osteicthyes (Bertulang keras (Tuna dan Lele)

a. Mulut di ujung, punya operculum, sisik : sikloid dan stenoid, fertilisasi eksternal.

3. Amphibia :a. Poikiloterm, kulit selalu basah, tidak

bersisik,kecuali Caecilia sp, jantung 3 ruang, fertilisasi eksternal.4. Reptil :

a Poikiloterm, bersisik, jantung 4 ruang (Foramen Panizae), fertilisasi internal.

Lanjutan

5. Aves :a. Homoiterm, berbulu, bersayap, jantung 4 ruang sempurna, dan mempunyai paruh.

6. Mammalia :a. Homoiterm, berambut, punya kelenjar mammae, dan jantung terdiri atas 4 ruang sempurna.

TINGKAT KEANEKARAGAM HAYATI

TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI dibagi atas:1. Keanekaragaman tingkat Gen (Plasma Nutfah)2. Keanekaragaman tingkat Jenis (Spesies)3. Keanekaragaman tingkat Ekosistem

VIRUS

A. Ciri-ciri Virus1. ukuran 10 – 300 milimikron2. Tersusun atas protein dan asam nukleat, sehingga tidak dapat disebut sel. 3. Parasit obligat, sehingga tidak dapat disebut mahkluk hidup.4. Bentuk bervariasi (oval, bulat, batang, T)

Struktur Virus

Siklus Litik

SIKLUS LISOGENIK

Peranan Virus

1. Menguntungkan :a. diagnosis penyakit b. membunuh bakteri patogenc. membuat antitoksin dan vaksin

2. Merugikana. Penyebab penyakit manusia :

1) Cacat – Orthomyxovirus2) Rabies – Lyzavirus/Rhabdovirus3) DB – Denguevirus (DEN1,DEN2,DEN2)4) SARS – Coronavirus5) Flu burung (AIV/H5N1)

lanjutan

b. Penyakit pada hewan : 1) Tetelo – NCD 2) Mulut dan Kuku –FMDV 3) Kanker Ayam : RSVc. Penyakit pada Tumbuhan 1) TMV – Tembakau 2) CVPD - Jeruk 3) Tungro – Batang padi

Tabel Perbedaan

No Variabel Litik Lisogenik

1. Arti Replikasi yang menyebabkan sel inang mengalami lisis

Replikasi yang tidak menyebabkan sel inang mengalami lisis,

2. Kondisi awal sel inang

Nonvirulen Virulen

3. Jumlah tahapan 5 tahap : Adsorbsi, penetrasi, eklifasi, perakitan dan lisis

4 tahap: Adsorbsi, penetrasi, penggabungan dan pembelahan sel

4. Kelangsungan siklus

Terhenti karena inang lisis

Berlanjut ke litik, jika virulensinya menurun

5. Kondisi akhir sel inang

Mengalami lisis Tidak Lisis

ProtistaA. Ciri-ciri :

1. Prokariotik, uniseluler atau multiseluler

2. Mempunyai kemiripan dengan tumbuhan,hewan dan jamur.

3. Bersifat autotrop, heterotrop dan miksotropB. Klassifikasi

1. Arkhaezoa : tak punya mitokondria, berflagella, tak berplastida, 2 inti Contoh ; giardian lambia

lanjutan

2) Euglenozoa : bermitokondria, DNA ekstranucleus, berflagella, miksotrop.

Contoh : Euglena viridis, Trypanosoma

dan Trichomonas 3) Alveolata : punya rongga alveoli, terdiri

atas dinoflagellata,ampikompleksia

(Plasmodium), ciliata (Paramaecium),

dan Rhizopoda (Amoeba),

Gambar Euglena

Konjugasi Plasmodium

Siklus Hidup Plasmodium

RHIZOPODA

Suksesi EkosistemSuksesi : Proses perubahan dalam komunitas yang

berlangsung secara bertahap dan menuju ke satu arah secara teratur.

Macam Suksesi :1.Suksesi Primer (Ada – Tiada – Ada lagi

berbeda dengan yang dahulu)BA – Rusak Total –Lichenes- Lumut dan Paku- Rumput – Perdu - Pohon.

lanjutan

2. Suksesi Skunder :Ada – rusak sebagian/total – ada lagi, sebagian jenisnya sama seperti dahulu.

Komunitas Klimaks : Komunitas puncak yang stabil dimana seluruh

kebutuhan materi dan energi dapat dipenuhi oleh anggotanya sendiri

lanjutan

2. Suksesi Skunder :Ada – rusak sebagian/total – ada lagi, sebagian jenisnya sama seperti dahulu.

Komunitas Klimaks : Komunitas puncak yang stabil dimana seluruh

kebutuhan materi dan energi dapat dipenuhi oleh anggotanya sendiri

PolusiA. Polusi Udara :

1. Penyebab : debu, partikel, asap, dan gas (CO,CO2,NO2,CFC)2. Dampak :a. Global Warming (Green House Effect),

penyebab CO2 berlebihan akibat pembabatan hutan dan asap embakaran,

berdampak pada meningkatnya suhu bumi dan merusak pola ilkim.

lanjutan2. Hujan Asam

a. Penyebab : SO2 dan NO2b. Dampak : air sadah, korosi, klorosis,

air menjadi asam.3. Menipisnya Lapisan Ozon :

a. Penyebab : gas CFC dari Freonb. Dampak : Radiasi UV tinggi,

berakibat meningkatnya kasus kanker kulit.

lanjutan4. Asfiksi :

a. Penyebab : gas CO, SO2 dan Pbb. Dampak : gangguan pengangkutan O2 pada Hb (eritrosit)

B. POLUSI AIR1. Indikator :

a. Fisik : bau, warna, rasa dan suhub. Kimia : PH, COD, dan DOc. Biologi : E. Colli, Protozoa, dan Ganggang

lanjutanDampak Pencemaran Air :1.Eutrofikasi : kemelimpahan nitrat di air akibat

sampah organik, berdampak pada booming alga, DO turun, ikan mati, perairan dangkal.

2.Biomagnifikasi : akumulasi bahan pencemar nonbiodegradabel pada tingkat tropik tertinggi

3.Panyakit Minamata : Penyakit yang disebabkan oleh pencematan Hg pada perairan

a. Membran Sel

Membran sel merupakan Membran sel merupakan struktur terluar dari sel-sel struktur terluar dari sel-sel hewan atau manusiahewan atau manusia

Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan

PembedaPembeda Sel TumbuhanSel Tumbuhan Sel HewanSel Hewan

1. Dinding sel1. Dinding sel Ada (selulosa)Ada (selulosa) Tidak adaTidak ada

2. Kloroplas2. Kloroplas AdaAda Tidak AdaTidak Ada

3. Vakoula3. Vakoula Ada banyak dan Ada banyak dan besarbesar

Tidak ada/sedikit Tidak ada/sedikit kecilkecil

4. Lisosom4. Lisosom Tidak adaTidak ada AdaAda

5. Sentriol5. Sentriol Tidak ada Tidak ada AdaAda

6. Letak inti6. Letak inti

7. Aparatus Golgi7. Aparatus Golgi

8. Badan mikro8. Badan mikro

Di pinggirDi pinggir

DiktiosomDiktiosom

Glioksisom dan Glioksisom dan PeroksisomPeroksisom

Di tengahDi tengah

Aparatus GolgiAparatus Golgi

PeroksisomPeroksisom

TRASPOR PASIF DAN AKTIF

Difusi Vs Transpor Aktif

Endositosis

e. Lisosom

Lisosom menghasilkan enzim

hidrolitik dan menghasilkan zat kekebalan tubuh.

f. Mitokondria

g. Badan MikroStruktur terdiri: (dibentuk oleh RE)1. Peroksisom (sel hewan dan tumbuhan)2. Glioksisom (sel tumbuhan)Fungsi• Menghasilkan enzim katalase, yang berfungsi

menguraikan H2O2(hasil fotorespirasi/racun) menjadi H2O dan O2

• Berperan dalam perubahan lemak menjadi KH• Berperan dalam perubahan senyawa purin di sel

Sel Hewan

Sel Tumbuhan

Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan

PembedaPembeda Sel TumbuhanSel Tumbuhan Sel HewanSel Hewan

1. Dinding sel1. Dinding sel Ada (selulosa)Ada (selulosa) Tidak adaTidak ada

2. Kloroplas2. Kloroplas AdaAda Tidak AdaTidak Ada

3. Vakoula3. Vakoula Ada banyak dan Ada banyak dan besarbesar

Tidak ada/sedikit Tidak ada/sedikit kecilkecil

4. Lisosom4. Lisosom Tidak adaTidak ada AdaAda

5. Sentriol5. Sentriol Tidak ada Tidak ada AdaAda

6. Letak inti6. Letak inti

7. Aparatus Golgi7. Aparatus Golgi

8. Badan mikro8. Badan mikro

Di pinggirDi pinggir

DiktiosomDiktiosom

Glioksisom dan Glioksisom dan PeroksisomPeroksisom

Di tengahDi tengah

Aparatus GolgiAparatus Golgi

PeroksisomPeroksisom

GAMBAR JARINGAN MERISTEM

CLEAVEAGE

ELONGASI

DEFERENSIASI

kaliptra

Cleaveage

ElongasiDeferensiasi

G. JARINGAN PARENKIMJaringan parenkim disebut jaringan dasar karena1. berasal dari meristem dasar;2. belum banyak mengalami deferensiasi sehingga masih mungkin berubah jadi meristem, kolenkim maupun sklerenkim.

Ciri-cirinya1. bentuk isodiametris;2. berdinding tipis dan lentur;3. kaya akan protoplasma;4. memiliki vakoula tengah;5. banyak mengalami modifikasi menjadi sel tiang, bunga karang, dan korteks;6. susunan antarselnya longgar.

1) Batang Monokotil

2) Batang Dikotil

3) Tabel Perbedaan Batang Dikotil dan Monokotil

No. Variabel Dikotil Monokotil1. Jaringan

PenguatKolenkim Sklerenkim

2. Lapisan Korteks

Beberapa lapis, dengan lapisan terdalam berupa endodermis

Berkesinambungan sampai tengah batang sehingga tidak mempunyai endodermis

3. Empulur Ada Tidak ada

4. Jari-jari Empulur

Ada Tidak ada

5. Berkas Pengangkut

Teratur Kolateral terbuka

TersebarKolateral tertutup

1) Akar Dikotil

2) Akar Monokotil

3) Tabel Perbedaan Akar Dikotil dan Monokotil

No. Variabel Dikotil Monokotil1. Lapisan

perisikelSatu lapis 2-3 lapisan

2. Keberadaan Empulur

Tidak ada Ada

3. Berkas pengangkut

Floem dan xilem berselangseling (bintang)Bertipe radial

Xilem ada ditengah dikelilingi oleh floemBertipe kolateral dan konsentris

4 Keberadaan kambium

Memisahkan xilem dengan floem

Tidak ada

Gambar Epitelium

1. Parotitis: infeksi virus pada kelenjar parotis2. Xeroptalmia: kondisi air liur sangat sedikit3. Ulkus: peradangan lambung karena HCl berlebih4. Kolik: peradangan lambung karena cabe dan alkohol5. Gastritis: Peradangan kuman pada lambung6. Appenditis: peradangan pada apendiks7. Konstipasi: sembelit/kesulitan buang air besar8. Kolitis: peradangan usus besar

KELAINAN PADA SISTEM PENCERNAAN

STRUKTUR SEL SARAF MANUSIA

REFLEKS LUTUT

Refleks1. Konsep :

Gerak yang berlangsung sangat cepat untuk menghindar dari rangsang yang membahayakan.

2. Lengkung RefleksRangsang-reseptor-sensorik-sumsum tulang belakang-motorik-efektor.

3. Macam Refleks :a. berdasar reaksi : reflek tunggal dan komplekb. berdasar pusatnya: reflek sumsum tulang belakang, dan otak

STRUKTUR KULIT DAN RESEPTOR

GRAFIK SIKLUS MENSTRUASI MANUSIA

CAHAYACAHAYA

• Pengaruh NegatifPengaruh Negatif Mempercepat Penguapan air tanah.Mempercepat Penguapan air tanah.Menghambat/merusak kerja H. Auksin :Menghambat/merusak kerja H. Auksin :1. Fototropisme “ Tumbuhan tumbuh ke 1. Fototropisme “ Tumbuhan tumbuh ke arah datangnta cahaya”arah datangnta cahaya”2. Etiolasi : Pertumbuhan yang sangta cepat 2. Etiolasi : Pertumbuhan yang sangta cepat di tempat gelap, menjadi pucat karena di tempat gelap, menjadi pucat karena kurang klorofil.kurang klorofil.

Hormon AuksinHormon AuksinSumber :Sumber :

Koleoptil (ujung batang),tunas, daun muda,dan buah mudaKoleoptil (ujung batang),tunas, daun muda,dan buah mudaFungsi :Fungsi :1.1. Pacu pemanjangan ujung batang, hambat pemanjangan sel Pacu pemanjangan ujung batang, hambat pemanjangan sel

akarakar2.2. Merangsang pertumbuhan akar lateral dan serabutMerangsang pertumbuhan akar lateral dan serabut3.3. Percapat pembelahan sel kambium untuk membentuk xylem Percapat pembelahan sel kambium untuk membentuk xylem

dan floem skunderdan floem skunder4.4. Meningkatkan deferensasi xylem dari prokambiumMeningkatkan deferensasi xylem dari prokambium5.5. Merangsang pembentukan bunga dan buahMerangsang pembentukan bunga dan buah6.6. FototropismeFototropisme7.7. Absisi daunAbsisi daun8.8. PartenokarpiPartenokarpi

Hormon GibberelinHormon GibberelinSumber :Sumber :Akar, batang, tunas, daun, bunga, bintil akar,buah, Akar, batang, tunas, daun, bunga, bintil akar,buah,

biji dan kalus.biji dan kalus.Fungsi :Fungsi :1.1. Mempengaruhi pembelahan dan pemanjangan Mempengaruhi pembelahan dan pemanjangan

sel (Kerdil menjadi normal)sel (Kerdil menjadi normal)2.2. Memacu perkecambahan sehingga Memacu perkecambahan sehingga

mematahkan dormansimematahkan dormansi3.3. Memperbesar ukuran buah dengan Memperbesar ukuran buah dengan

penghambat pembentukan biji atau penghambat pembentukan biji atau pertumbuhan buah secara partenogenesis.pertumbuhan buah secara partenogenesis.

4.4. Merangsang pertumbuhan tunasMerangsang pertumbuhan tunas

Hormon SitokininHormon Sitokinin

Sumber :Sumber :Sel-sel batang tembakau dan jaringan meristemSel-sel batang tembakau dan jaringan meristemFungsi :Fungsi :1.1. Merangsang pembelahan sel (Sitokinensis)Merangsang pembelahan sel (Sitokinensis)2.2. Memperkecil dominasi apikalMemperkecil dominasi apikal3.3. Mengatur pembentukan bunga dan buah.Mengatur pembentukan bunga dan buah.4.4. Menunda pengguguran daun.Menunda pengguguran daun.5.5. Pada KJ menstimulasi terbentuknya kalus, akar dan Pada KJ menstimulasi terbentuknya kalus, akar dan

tunas.tunas.

Gas EtilenGas EtilenSumber :Sumber :Buah yang tua.Buah yang tua.Fungsi :Fungsi :1.1. Mempercepat pematangan buahMempercepat pematangan buah2.2. Memperkokoh dan mempertebal batang.Memperkokoh dan mempertebal batang.3.3. Bersama auksin pacu pembunggaan pada Bersama auksin pacu pembunggaan pada

mangga dan nanas.mangga dan nanas.4.4. Bersama gibberelin atur perbandingan Bersama gibberelin atur perbandingan

bunga jantan dan betina.bunga jantan dan betina.

Asam AbsisatAsam AbsisatSumber :Sumber :

Batang, daun dan bijiBatang, daun dan bijiBukan hormon pemacu tetapi penghambat Bukan hormon pemacu tetapi penghambat pertumbuhampertumbuham

Fungsi :Fungsi :1.1. Hambat pembelahan dan pemanjangan selHambat pembelahan dan pemanjangan sel2.2. Mendorong absisi daunMendorong absisi daun3.3. Membantu menutup stomata untuk kurangi Membantu menutup stomata untuk kurangi

penguapanpenguapan4.4. Mendorong dormansi biji.Mendorong dormansi biji.

Hormon Luka dan KalinHormon Luka dan KalinHormon Luka/Asam Traumalin :Hormon Luka/Asam Traumalin :

Sumber kambium, dengan merangsang sel-sel Sumber kambium, dengan merangsang sel-sel didaerah luka berubah menjadi meristem lagi.didaerah luka berubah menjadi meristem lagi.

Hormon Kalin :Hormon Kalin :Sumber : jaringan meristemSumber : jaringan meristemMacamnya :Macamnya :1. Filokalin1. Filokalin2. Kaulokalin2. Kaulokalin3. Rhizokalin3. Rhizokalin4. Anthokalin4. Anthokalin

SIFAT ENZIM3. Bekerja Spesifik :

One enzym one subtrat (satu enzim hanya untuk satu subtrat). Contoh maltase hanya untuk mengubah maltosa menjadi glukosa saja

4. Tidak Berperan Bolak balik :Enzim dapat bekerja untuk penyusunan atau peruraian zat dan tidak bekerja sekaligus untuk keduanya.Contoh : Enzim protease memecah protein menjadi pepton, tetapi tidak bekerja sebaliknya

RESPIRASI AEROBRespirasi aerob:

Proses pembebasan energi kimia yang terkadung dalam molekul organik melalui reaksi oksidasi yang membutuhkan oksigen

Reaksi Kimia :C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + 38ATP

Tempat berlangsungnya :1. Sitoplasma 2. Mitokondria

Tahapan Respirasi:1. Glikolisis (sitosol sitoplasma)2. Dekarboksilasi Oksidatif (M Krista Mitokondria)3. Siklus Krebs (Matrik Mitokondria)4. Tranpor Elektron (M Krista Mitokondria)

BAGAN JALUR RESPIRASI AEROB DAN ANAEROB

Tabel Tahapan Respirasi

No Variabel Glikolisis DO S. Krebs TE

1 Tempat Sitosol M. Krista Matrik M. Krista

2. Bahan dasar Glukosa 2. Asam Piruvat

2. Asetyl KoA,6H2O

10 NADH2,

2FADH2

3. Suasana Anaerob Aerob Anaerob Aerob

4. Hasil Utama 2 Asam Piruvat

2 ATP

2 Asetyl KoA

4 CO2

2 ATP

34 ATP

5. Hasil samping 2NADH2 2NADH2 6NADH2,

FADH2

12H2O

6. Enzim Glukokinase Dekarbok silase

Dehidroge nase

Sitokrom

PERBEDAAN R. AEROB DAN AEROB

NO VARIABEL RESPIRASI AEROB

RESPIRASI ANAEROB

1. Kebutuhan O2 Perlu O2 Tidak perlu O2

2. Energi 38 ATP 2 ATP

3. H2O Dihasilkan H2O Tak dihasilkan H2O

4. Hasil samping yang bersifat racun

Tidak ada Ada: alkohol

5.

6.

Tempat

Tahapan

Sitoplasma dan mitokondria

2 tahapan

Sitoplasma

4 tahapan

top related