pembahasan lkpp indonesia ta 2010
Post on 28-Oct-2015
52 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 1
TAKE HOME EXAM
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
LKPP PUSAT TA 2010
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 2
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................... 1
Daftar Isi ................................................................................................................ 2
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar belakang.................................................................................. 3
1.2 Tujuan ............................................................................................... 3
1.3 Manfaat ............................................................................................. 4
Bab 2 Pembahasan
2.1 Pengenalan Laporan Keuangan ..................................................... 5
2.2 Laporan Realisasi Anggaran ......................................................... 9
2.3 Neraca ............................................................................................. 14
2.4 Laporan Arus Kas .......................................................................... 17
2.5 Catatan atas Laporan Keuangan .................................................. 20
Bab 3 Simpulan ............................................................................................ 22
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 23
Lampiran
Lampiran 1 Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2010 (audited) .......... 24
Lampiran 2 Neraca Tahun 2010 (audited)................................................ 27
Lampiran 3 Laporan Arus Kas Tahun 2010 (audited) ............................ 30
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
kata akuntansi mungkin sudah biasa, namun kita pasti langsung
mengarah pada perusahaan. Namun bagaimana bila yang dimaksud
adalah akuntansi pemerintahan? apa bedanya? Akuntansi pemerintahan
sebenarnya tetap berinduk pada kata akuntansi yang mengharuskan
adanya suatu proses berupa siklus akuntansi untuk menghasilkan
laporan keuangan. Sebagai mahasiswa semester 5 (lima) Fakultas Bisnis
dan Ekonomika, yang baru mengenal akan Akuntansi Pemerintah yang
mencakup pelaporan keuangan pada entitas pemerintahan yakni
Pemerintah Indonesia, maka makalah ini akan meyoroti laporan
keuangan pemerintah yang di atur dalam PP 24 Tahun 2005.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Memahami laporan keuangan dan tujuan dibuatnya laporan
keuangan
1.2.2 Dapat mengidentifikasi unsur-unsur laporan keuangan baik
laporan keuangan sektor komersial maupun sektor publik
1.2.3 Dapat mengidentifikasi macam-macam laporan keuangan
menurut IPSAS maupun PP 24 Tahun2005
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 4
1.3 MANFAAT
1.3.1 Mulai mengenal laporan keuangan pada entitas pemerintahan
1.3.2 Lebih mengenal Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
Indonesia beserta macam-mcam dan unsur-unsur dari setiap
laporan keuangan
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 5
BAB 2
PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan dibahas mengenai laporan keuangan berdasarkan
IPSAS (International Public Sector Accounting standards – IPSAS) dan PP
24 Tahun 2005. Berikut penjelasan berdasar 2 asas diatas yang mendasari
laporan keuangan :
2.1. Pengenalan Laporan Keuangan
2.1.1 International Public Sector Accounting Standards (IPSAS) adalah
standar akuntansi untuk entitas sektor publik. IPSAS yang berbasis
akrual dikembangkan dengan mengacu kepada International
Financial Reporting Standards (IFRS). Diadopsinya IPSAS oleh
pemerintah di berbagai negara diharapkan akan meningkatkan
kualitas dan daya banding informasi keuangan yang dilaporkan
entitas-entitas sektor publik di seluruh dunia.
2.1.2 Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu
perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan
untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
2.1.3 Tujuan dibuatnya laporan keuangan menurut Standar Akuntansi
Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja,
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 6
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
2.1.4 Laporan Keuangan yang lengkap biasanya terdiri atas :
SAP IPSAS
Neraca Neraca (Statement of Financial
Position)
Laporan Realisasi Anggaran
Diatur dalam PSAP 02
Laporan kinerja keuangan
(statement of Financial
Performance)
Laporan arus kas
Diatur dalam PSAP 03
Laporan perubahan aset bersih/
equitas (statement of Changes in net
assets/equity)
Catatan atas laporan keuangan
Diatur dalam PSAP 04
Laporan arus kas (statement of cash
flow)
Catatan atas laporan keuangan
(notes to financial report)
2.1.5 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) merupakan laporan
keuangan yang dikeluarkan oleh Pemerintah pada level Pusat.
Dalam hal ini adalah Presiden dan Menteri Keuangan. Sedangkan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) merupakan laporan
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 7
keuangan yang dikeluarkan oleh Pemerintah pada level
Provinsi/Kota/Kabupaten. Dalam hal ini adalah
Gubernur/Walikota/ Bupati.
2.1.6 Hubungan antara LKPP dan LKPD
dalam konsep otonomi yang dianut oleh Indonesia, urusan yang
menjadi tanggung jawab pemerintah pusat (dahulunya) sudah
diserahkan kepada Daerah kecuali urusan politik luar negeri,
pertahanan, keamanan, yustisi agama, moneter dan fiskal nasional.
Penyerahan urusan ini disertai dengan penyerahan pegawai-
pegawai pemerintah pusat yang terkait ke daerah, sehingga
sekarang ada dinas dinas seperti : Dinas Pekerjaan Umum, Dinas
Pendidikan. Selain itu, pemerintah pusat juga memberikan Dana
Perimbangan (Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum dan Dana
Alokasi Khusus) ke Daerah agar daerah tersebut dapat
melaksanakan urusan yang menjadi kewenangannya. Transfer dana
dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah ini dicatat sebagai
Pengeluaran Transfer ke Daerah (oleh pemerintah pusat) dan
dicatat sebagai penerimaan (oleh pemerintah daerah).
2.1.7 Mengapa Laporan Keuangan harus diaudit?
Laporan Keuangan merupakan produk dari manajemen entitas.
Sedangkan salah satu pembaca dan pengguna laporan keuangan
dalah pihak diluar manajemen. Untuk meyakinkan bahwa
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 8
manajemen perusahaan membuat laporan keuangan sesuai standar
yang berlaku umum, diperlukan jasa pihak ketiga yang independen
untuk memberikan pendapatnya. Untuk itulah laporan keuangan
perlu diaudit untuk meyakinkan bahwa laporan keuangan tersebut
disusun berdasarkan standard yang berlaku umum dan bebas dari
salah saji yang bersifat material
2.1.8 Opini BPK
Dalam setiap pemeriksaan keuangan yang dilakukan, BPK
mengeluarkan pernyataan atau kesimpulan yang disebut “opini”.
Opini merupakan pernyataan atau pendapat profesional yang
merupakan kesimpulan pemeriksa mengenai tingkat kewajaran
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Opini ini
didasarkan pada kriteria (1) kesesuaian dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan, (2) kecukupan pengungkapan (adequate disclosures),
(3) kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan (4)
efektivitas Sistem Pengendalian Interen.
2.1.9 Tingkatan Opini yang dikeluarkan BPK
Opini yang dikeluarkan oleh BPK memiliki berbagai tingkatan,
mulai dari yang paling baik sampai yang tidak mendapatkan opini.
Laporan pemeriksaan yang baik atau wajar dan tidak memiliki
penyimpangan sama sekali diberi opini “Wajar Tanpa Pengecualian
(Unqualified Opinion)” atau WTP. Opini “Wajar Dengan
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 9
Pengecualian (Qualified Opinion)” atau WDP diberikan kepada
laporan keuangan yang baik dan wajar, sesuai dengan ketentuan-
ketentuan namun tidak untuk beberapa hal yang dikecualikan.
Untuk laporan keuangan yang penyajian saldonya lebih besar dari
seharusnya diberikan opini “Lebih Saji (overstated)”. Opini “Tidak
Wajar” atau Adversed opinion diberikan kepada laporan keuangan
yang tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di
Indonesia. Sedangkan opini “Pernyataan Menolak Memberikan
Opini” atau Disclaimer of Opinion diberikan jika tim pemeriksa
tidak dapat menyatakan pendapat atas laporan karena bukti
pemeriksaan tidak cukup untuk membuat kesimpulan.
Berikut merupakan pembahasan mengenai laporan keuangan yang diatur
oleh PP 24 Tahun 2005. Apakah secara format sudah sesuai apa belum.
2.2 Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Pusat TA 2010
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi realisasi pendapatan,
belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan, yang masing-masing
diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode.
Analisis dilihat dari beberapa sisi, yakni sebagai berikut :
- Struktur laporan realisasi anggaran
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 10
Berdasar PP 24 Tahun 2005 dalam Laporan Realisasi Anggaran
harus diidentifikasikan secara jelas, dan diulang pada setiap
halaman laporan, jika dianggap perlu, informasi berikut :
(a) nama entitas pelaporan atau sarana identifikasi lainnya;
(b) cakupan entitas pelaporan;
(c) periode yang dicakup;
(d) mata uang pelaporan; dan
(e) satuan angka yang digunakan.
- Analisis kolom pada Laporan Realisasi Aanggaran TA 2010
kode penjelasan pada Catatan atas
Laporan Keuangan yang merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari
laporan keuangan ini.
Agar dapat dijadikan
perbandingan untuk nantinya
menjadi bahan pertimbangan
pengambilan putusan
prosentase atas besar realisasi terhadap anggaran.
Anggaran : nilai yang dianggar
Realisasi : nilai yang terlaksana
(a) & (b)
(c) (d) & (e)
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 11
- Isi laporan realisasi anggaran
Laporan Realisasi Anggaran disajikan menurut basis kas dan
sekurang-kurangnya mencakup pos-pos sebagai berikut:
(a) Pendapatan
Pendapatan diklasifikasikan menurut jenis pendapatan.
(b) Belanja
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening
Kas Umum Negara/Daerah. Klasifikasi ekonomi adalah
pengelompokan belanja yang didasarkan pada jenis belanja
untuk melaksanakan suatu aktivitas. Berikut klasifikasi
ekonomi untuk :
pemerintah pusat pemerintah daerah
belanja pegawai, belanja belanja pegawai, belanja
Pendapatan diakui pada saat
diterima pada Rekening Kas
Umum Negara/Daerah.
Cash Basic
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 12
barang, belanja modal,
bunga, subsidi, hibah,
bantuan sosial, dan belanja
lain-lain.
barang, belanja modal,
bunga, subsidi, hibah,
bantuan sosial, dan belanja
tak terduga.
Belanja operasi adalah pengeluaran anggaran untuk
kegiatan sehari-hari pemerintah pusat/daerah yang
memberi manfaat jangka pendek.
Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk
perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi
manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Belanja lain-lain/tak terduga adalah pengeluaran anggaran
untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak
diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam,
bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang
sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan
kewenangan pemerintah pusat/daerah.
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 13
(c) Transfer
(d) Surplus atau defisit
Surplus adalah selisih lebih antara pendapatan dan belanja
selama satu periode pelaporan.
Defisit adalah selisih kurang antara pendapatan dan belanja
selama satu periode pelaporan.
(e) Pembiayaan;
Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan
pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu
dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 14
pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan
atau memanfaatkan surplus anggaran.
(f) Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA / SiKPA)
Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran adalah selisih
lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran
selama satu periode pelaporan.
2.3 Neraca Pemerintah Pusat TA 2010
Neraca (balance sheet/statement of financial position) merupakan
laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas
akuntansi mengenai aset, kewajiban, dan modal pada tanggal tertentu.
Neraca untuk kasus akuntansi pemerintahan Indonesia disajikan
menggunakan basis akrual. Dengan menyajikan neraca, entitas pelaporan
mengklasifikasikan unsur-unsur neraca menjadi aset, kewajiban, dan
ekuitas dana.
Berdasar PP 24 Tahun 2005,
aset
aset lancar
aset nonlancar
kewajiban
utang jangka pendek
utang jangka pendek
ekuitas dana
ekuitas dana lancar
ekuitas dana investasi
ekuitas dana cadangan
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 15
Aset lancar : apabila suatu aset diharapkan segera
direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk
dijual dalam waktu 12 bulan sejak tanggal
pelaporan
Aset nonlancar : semua aset lainnya yang tidak dapat
diklasifikasikan sebagai aset lancar,
dimiliki untuk jangka waktu lebih dari 12
bulan.
Utang jangka pendek : apabila kewajiban diharapkan dibayarkan
dalam 12 bulan setelah tanggal pelaporan
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 16
Utang jangka panjang : kewajiban lainnya yang tidak dapat
diklasifikasikan sebagai utang jangka
pendek
Ekuitas dana lancar : selisih antara aset lancar dan utang jangka
pendek
Ekuitas dana investasi : merupakan cerminan kekayaan
pemerintah yang tertanam dalam investasi
jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya
dikurangi utang jangka panjang
Ekuitas dana cadangan : mencerminkan kekayaan pemerintah
yang dicadangkan untuk tujuan tertentu
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 17
Ringkasan neraca per 31 Desember 2010 dan 31 desember 2009
disajikan sebagai berikut (Rp triliun)
2.4 Laporan Arus Kas
Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash
flows) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran
masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.
Manfaat informasi arus kas :
Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di
masa yang akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan
atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya.
Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggungjawaban arus kas
masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan.
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 18
Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus
kas memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna
laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas
dana suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah
(termasuk likuiditas dan solvabilitas).
Untuk kasus akuntansi pemerintahan di Indonesia, yang menyusun
dalah BUN/BUD. Arus kas masuk dan keluar kas diklasifikasikan
berdasarkan :
Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran
kas yang ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah selama
satu periode akuntansi.
Aktivitas investasi aset nonkeuangan adalah aktivitas penerimaan
dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan
pelepasan aset tetap dan aset nonkeuangan lainnya.
Aktivitas pembiayaan adalah aktivitas penerimaan kas yang perlu
dibayar kembali dan/atau pengeluaran kas yang akan diterima
kembali yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan
komposisi investasi jangka panjang, piutang jangka panjang, dan
utang pemerintah sehubungan dengan pendanaan defisit atau
penggunaan surplus anggaran.
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 19
Aktivitas nonkeuangan adalah aktivitas penerimaan dan
pengeluaran kas yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan,
belanja, transfer, dan pembaiayaan pemerintah.
Berikut adalah ringkasan laporan arus kas TA 2010 dan TA 2009 dapat
disajikan sebagai berikut (Rp triliun) :
- Metode penyajian
pelaporan dapat menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan
cara :
(a) Metode Langsung
metode ini mengungkapkan pengelompokan utama penerimaan
dan pengeluaran kas bruto.
(b) Metode Tidak Langsung
dalam metode ini, surplus atau defisit disesuaikan dengan
transaksi-transaksi operasional nonkas, penangguhan (deferral)
atau pengakuan (accrual) penerimaan kas atau pembayaran yang
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 20
lalu/yang akan datang, serta unsur pendapatan dan belanja dalam
bentuk kas yang berkaitan dengan aktivitas investasi aset
nonkeuangan dan pembiayaan.
Entitas pelaporan pemerintah pusat/daerah sebaiknya menggunakan
metode langsung dalam melaporkan arus kas dari aktivitas operasi.
Keuntungan penggunaan metode langsung adalah sebagai berikut :
(a) Menyediakan informasi yang lebih baik untuk mengestimasikan
arus kas di masa yang akan datang;
(b) Lebih mudah dipahami oleh pengguna laporan; dan
(c) Data tentang kelompok penerimaan dan pengeluaran kas bruto
dapat langsung diperoleh dari catatan akuntansi.
2.5 Catatan Atas Laporan Keuangan
adalah catatan tambahan dan informasi yang ditambahkan ke akhir
laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi kepada
pembaca dengan informasi lebih lanjut. Catatan atas Laporan Keuangan
membantu menjelaskan perhitungan item tertentu dalam laporan
keuangan serta memberikan penilaian yang lebih komprehensif dari
kondisi keuangan perusahaan.
Dalam LRA/Neraca/Laporan Arus Kas terdapat kolom catatan. Kolom
ini merupakan reference dari detail angka yang tercantum di laporan
keuangan diatas. Jadi jika ingin mengetahui pembayaran belanja
pegawai terdiri dari apa saja, lihat di kolom catatan pada baris belanja
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 21
pegawai dan kemudian cari di reference di catatan atas laporan
keuangan.
Catatan atas Laporan Keuangan sekurang-kurangnya disajikan dengan
susunan sebagai berikut:
1. informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro,
pencapaian target Undang-Undang APBN/Perda APBD, berikut
kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target;
2. ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan;
3. informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas
transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya;
4. pengungkapan informasi yang diharuskan oleh PSAP yang belum
disajikan dalam lembar muka laporan keuangan;
5. pengungkapan informasi untuk pos-pos aset dan kewajiban yang
timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan
dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas;
6. informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar,
yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 22
BAB 3
SIMPULAN
Akuntansi pemerintahan sebenarnya tetap berinduk pada kata akuntansi,
namun bedanya, transaksi yang terjadi adalah transaksi keuangan
pemerintah dan laporannya pun adalah laporan keuangan dengan format
khusus untuk pemerintah, sebagaimana diatur dalam PP No. 24 Tahun
2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). SAP ini hanya
mengatur pengakuan, penilaian, dan pengungkapan.
Laporan keuangan pemerintah bertujuan untuk menyajikan informasi
yang berguna dalam pengambilan keputusan dan menunjukan
akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.
PP No. 24 Tahun 2005 menggunakan basis kas menuju akrual (cash
toward accrual) dimana Laporan Realisasi Anggaran menggunakan
basis kas, sedangkan Neraca disajikan dengan basis akrual.
Tugas Akuntansi Pemerintahan | 23
DAFTAR PUSTAKA
Deddi, N. (2007). Akuntansi Pemerintahan. Jakarta : Salemba Empat
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2010 (audited)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 24 tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan
http://www.bpk.go.id/web/?p=1430
http://www.bpk.go.id/web/?p=1435
http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_arus_kas
http://id.wikipedia.org/wiki/Catatan_atas_laporan_keuangan
http://fafaahmad.wordpress.com/2008/03/06/standar-akuntansi-
pemerintahan/
http://www.warsidi.com/2010/07/international-public-sector-
accounting.html
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/07/28/yuk%E2%80%A6-
mencoba-mengerti-dan-memahami-laporan-keuangan-pemerintah-pusat-1/
http://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/07/06/isi-laporan-realisasi-
anggaran/
top related