pelaksanaan peran kepala sekolah sebagai...
Post on 15-Jan-2020
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PELAKSANAAN PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR
AKADEMIK DI SDN PONDOK KARYA TANGERANG SELATAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
Ana Dewi Shofwani
11140182000037
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019 M / 1441 H
i
ABSTRAK
Ana Dewi Shofwani (NIM: 11140182000037), Pelaksanaan Peran Kepala
Sekolah Sebagai Supervisor Akademik di SDN Pondok Karya Tangerang
Selatan. Skripsi Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini membahas tentang pelaksanaan peran kepala sekolah sebagai
supervisor akademik. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan peran
kepala sekolah sebagai supervisor akademik berdasarkan tiga aspek kegiatan
supervisi akademik dan dimensi kualitas pembelajaran dari mulai perencanaan
supervisi akademik, pelaksanaan supervisi akademik, Evaluasi supervisi
akademik atau tindak lanjut. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pondok
Karya Tangerang Selatan dari bulan Oktober 2018 sampai bulan September 2019.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Yang
menjadi sumber data penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan peran kepala sekolah
sebagai supervisor akademik sudah cukup optimal. Namun, dalam perencanaan
supervisi akademik hanya dilakukan satu kali dalam satu tahun ajaran, kemudian
kurikulum 2013 belum diterapkan secara merata pada setiap jenjang kelas.
Saran dalam hal ini kepala sekolah melakukan pelaksanaan rapat
perencanaan supervisi akademik pada setiap semester, pelaksanan supervisi
akademik dilakukan tiga bulan sekali ataupun minimal satu kali dalam satu
semester, memfasilitasi guru dalam upaya meningkatkan profesionalisme.
Kata Kunci : Kepala Sekolah, Supervisor Akademik.
ii
ABSTRACT Ana Dewi Shofwani (11140182000037), Implementation of the Headmaster
role as an academic supervisor at Pondok Karya Elementary School In South
Tangerang. Thesis Program Strata One (S-1) Faculty of Science Tarbiyah
and Teacher Training State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta.
This study discusses Implementation of the headmaster role as an academic
supervisor. The purpose of this study is to describe the role of the headmaster as
an academic supervision based on three aspects of academic supervision activities
and the quality dimensions of learning. First, it started by planning academic
supervision to organizing learning. Second, implementing academic supervision
of delivery and management of learning. Third, evaluating academic supervision
of learning outcomes. This research was conducted at Pondok Karya Elementary
School in South Tangerang October 2018 - September 2019. The method used in
this study is descriptive qualitative method. The source of the data in this study
are principals and class teachers.
The results of the research in this study showed that the implementation of
the headmasterrole as an academic supervisior was quite optimal, however.
planning only carried out in one school year, then the 2013 curriculum has not
been applied evenly at every level of the class.
Finally, the writer would give the Suggestion based on this case. The
Headmaster should conducts academic supervision planning meetings every
semester, conducting academic supervision is should be done every three months
or at least once in a semester, facilitating teachers in an efforts to improve
professionalism.
Keyword : Headmaster, Academic Supervisor.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya, terucap ungkapan ikhlas Alhamdulillahi Rabbil „alamin tiada henti
karena dapat terselesaikanya penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga
selalu tercurah limpahkan atas insan pilihan tuhan khatamul anbiya‟i walmursalin
sayidina Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.
Namun demikian skripsi ini merupakan hasil usaha dan upaya maksimal dari
penulis. Tidak sedikit hambatan, cobaan dan kesulitan yang ditemui. Banyak hal
yang belum dapat dihadirkan oleh penulis didalamnya karena keterbatasan
pengetahuan dan kesempatan. Namun semuanya patut disyukuri karena banyak
pengalaman yang didapat dalam penulisan skripsi ini.
Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada:
1. Dr. Hj. Sururin, M.Ag. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Mu‟arif SAM. M.Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Zahrudin, Lc, M.Pd Pembimbing I dan Nurdelima Waruwu, M.Pd
Pembimbing II yang senantiasa memberikan pengarahan dan bimbingan
kepada penulis.
4. Para dosen dan seluruh staf yang telah memberikan bantuan kepada penulis
selama mengikuti kegiatan perkuliahan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Hj. Suriah, M.Pd selaku kepala sekolah SD Negeri Pondok Karya yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian
lapangan serta ibu bapak guru SD Negeri Pondok Karya yang telah banyak
membantu dalam memberikan data kepada penulis.
6. Kedua orang tua tercinta Ayahku Bahrudin Hz dan Ibuku Syamsiah yang telah
memberikan motivasi, doa dan bantuan yang tulus ikhlas baik moril maupun
materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
iv
7. Kakaku Lilis Mukhlisah, abang ipar Nur Sodikin, dan adiku Hilmiatu Zahra
terimakasih untuk support, sindiran dan doanya.
8. Muh RI yang selalu memberikan motivasi dan semangat kepada saya untuk
segera menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabatku Amelia Kurnia yang telah banyak membantu penulis dalam
penyusunan skripsi ini, Anida Vera Pradikta, Elis Nurleli, Irmawati Harjani
Putri, Siti Hardiyanti, dan Zia Ul Haq Utanya yang selalu memberikan
semangat kepada penulis.
10. Teman-teman Manajemen Pendidikan 2014 yang telah memberikan warna
selama perkuliahan ini.
11. Teman-teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) RANGERS 2017 (kelompok 117),
Anindiya Hanjaningtyas temen terdekat KKN yang sampai sekarang selalu
memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman The Eighteen (Fina, Bina, Uus, Mardina, Aska, Luli, Wati,
Tutut, Lia, Yuni, Puji, Lulu) yang telah memberikan bantuan dan motivasi
kepada penulis agar segera menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
13. Teman-teman ruang VIP (Riska, Atinda dan Pak Tintus) yang selalu
mendengarkan keluh kesah penulis dan selalu memberikan semangat.
Semua pihak yang turut membantu dalam penulisan hingga tahap
penyelesaian skripsi ini. Akhirnya, atas jasa dan bantuan semua pihak baik berupa
moral maupun materil, sampai detik ini penulis panjatkan do‟a semoga Allah
memberikan balasan yang berlipat dan menjadikan amal jariyah yang tidak pernah
berhenti mengalir hingga hari akhir. Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis khususnya, dan para pembaca umumnya.
Jakarta, 08 Oktober 2019
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 5
D. Perumusan Masalah ..................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6
BAB II .................................................................................................................... 7
KAJIAN TEORI ................................................................................................... 7
A. Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisi Akademik ................................... 7
1. Definisi Peran dan Kepala Sekolah .......................................................... 7
2. Pengertian Supervisi Akademik ............................................................... 8
3. Tujuan Supervisi Akademik ................................................................... 12
4. Prinsip Supervisi Akademik ................................................................... 13
5. Teknik-Teknik Supervisi Akademik ...................................................... 14
6. Kompetensi Supervisi ............................................................................ 19
7. Kegiatan Supervisi Akademik ................................................................ 19
8. Langkah-langkah Supervisi Akademik .................................................. 22
10. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah Sebagai Supervisor ......... 25
B. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 27
C. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 29
vi
BAB III ................................................................................................................. 31
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 31
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 31
B. Pendekatan dan Metode Penelitian ............................................................ 32
C. Sumber Dan Jenis Data .............................................................................. 32
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 33
E. Instumen dan Pedoman Penelitian ............................................................. 35
F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 40
BAB IV ................................................................................................................. 42
HASIL PENELITIAN .......................................................................................... 42
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 42
1. Sejarah Singkat Sekolah ......................................................................... 42
2. Identitas Sekolah .................................................................................... 42
3. Visi, Misi dan Tujuan SD Negeri Pondok Karya ................................... 43
4. Kurikulum .............................................................................................. 45
5. Struktur Organisasi ................................................................................. 46
6. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan SD Negeri Pondok Karya .... 47
7. Data Peserta Didik Tahun Ajaran 2018-2019 ........................................ 49
8. Sarana dan Prasarana .............................................................................. 49
B. Deskripsi dan Analisis Data ....................................................................... 51
C. Temuan ...................................................................................................... 57
BAB V .................................................................................................................. 59
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 59
A. Kesimpulan ................................................................................................ 59
B. Saran .......................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 61
vii
DAFTAR TABEL Tabel 3. 1 Waktu Penelitian .............................................................................................. 31
Tabel 3 .2 Kisi-kisi Intrumen penelitian ........................................................................... 35
Tabel 3 .3 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah............................................................. 36
Tabel 3 .4 Pedoman Wawancara Guru.............................................................................. 37
Tabel 3 .5 Daftar Ceklis Dokumen ................................................................................... 39
Tabel 4. 1 Identitas Sekolah .............................................................................................. 42
Tabel 4 .2 Data Tenaga Pendidik Dan Tenaga Kependidikan .......................................... 47
Tabel 4. 3 Data Peserta Didik ........................................................................................... 49
Tabel 4 .4 Sarana dan Prasana .......................................................................................... 49
Tabel 4. 5 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja Guru ...................................................... 54
viii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2. 1 Skema Kerangka Berpikir............................................................................... 28
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Wawancara Kepala Sekolah..................................................... 63
Lampiran 2 Hasil Wawancara Guru Kelas VI ...................................................... 66
Lampiran 3 Hasil Wawancara Guru Kelas V........................................................ 69
Lampiran 4 Hasil Wawancara Guru Kelas III ...................................................... 72
Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Kelas I ......................................................... 75
Lampiran 6 Hasil Wawancara Guru PJOK ........................................................... 78
Lampiran 7 Hasil Observasi Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Supervisi
Akademik .......................................................................................... 81
Lampiran 8 Catatan Hasil Supervisi Akademik .................................................... 83
Lampiran 9 Struktur Organisasi ............................................................................ 84
Lampiran 10 Data Guru SDN Pondok Karya ....................................................... 85
Lampiran 11 Hasil Perhitungan Nilai Ujian Nasional .......................................... 86
Lampiran 12 Data Nilai Rapot .............................................................................. 87
Lampiran 13 Silabus ............................................................................................. 90
Lampiran 14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................ 93
Lampiran 15 Jadwal Observasi Kelas ................................................................... 96
Lampiran 16 Lembar Ujian Referensi .................................................................. 98
Lampiran 17 Surat Izin Penelitian ...................................................................... 103
Lampiran 18 Surat Keterangan dari Sekolah ...................................................... 104
Lampiran 19 Foto Pelaksanaan Kegiatan Observasi........................................... 105
Lampiran 20 Biodata Penulis .............................................................................. 106
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Indonesia kini terus dikembangkan, terutama sejak
reformasi bergulir tahun 1998. Hal ini ditandai dengan lahirnya Undang-
Undang (UU) Nomor 22 tahun 1999, yang belakangan direvisi oleh UU
Nomor 32 tahun 2004, dan kini direvisi lagi dengan UU Nomor 23 tahun
2014. Dan salah satu agenda reformasinya adalah pendelegasian
kewenangan pengelolaan pendidikan pada pemerintah daerah. Hanya saja,
kewenangan pemerintah daerah terbatas pada aspek pembiayaan, sumber
daya manusia dan sarana-prasarana. Sementara untuk aspek-aspek
menyangkut kurikulum, pembelajaran, evaluasi dan pengukuran, sarana
dan alat pembelajaran, metode dan waktu belajar, buku teks serta alokasi
belanja dan penggunaan anggaran, semuanya menjadi kewenangan
sekolah.
Inilah era reformasi pendidikan yang sangat monumental dalam
sejarah pendidikan di Indonesia, dimana otoritas yang sangat besar
diberikan langsung pada sekolah atau madrasah. Sekolah bisa
mengembangkan inovasinya masing-masing dalam mengembangkan
perlakuan pada siswa dalam belajar, bahkan sekolah diberi kewenangan
untuk menetapkan apakah akan fullday school atau partday school dalam
penggunaan waktu belajar. Selain itu, apakah sekolah akan menyusun
sendiri buku teks yang diajarkan sesuai dengan kurikulum yang disepakati.
Dalam hal ini, hal terpenting sekaligus menjadi tekatnya adalah bahwa di
end product-nya siswa berprestasi, siap diuji, sesuai dengan standar
kompetensi yang ditetapkan oleh pemerintah atas usulan masyarakat,
karena itu, bila prestasi peserta didik menurun, maka masyarakat tidak bisa
menyalahkan kantor dinas pendidikan kabupaten/kota. Sebaliknya, mereka
bisa bertanya pada kepala sekolah/madrasah dan para guru, karena soal
2
kurikulum dan pembelajaran seluruhnya menjadi kewenangan penuh
sekolah.
Peningkatan mutu pendidikan sekolah sangat ditentukan oleh
kemampuan kepala sekolah dalam memberdayakan staf pengajar secara
keseluruhan, karena kepala sekolah merupakan seorang pejabat yang
profesional dalam organisasi sekolah yang bertugas mengatur semua
sumber organisasi dan bekerjasama dengan guru-guru dalam mendidik
peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan keprofesionalan
kepala sekolah ini pengembangkan profesionalisme tenaga kependidikan
mudah dilakukan karena sesuai dengan fungsinya, kepala sekolah
memahami kebutuhan sekolah yang ia pimpin sehingga kompetensi guru
tidak hanya terhenti pada kompetensi yang ia miliki sebelumnya,
melainkan bertambah dan berkembang dengan baik sehingga
profesionalisme guru akan terwujud, karena tenaga kependidikan
profesional tidak hanya menguasai bidang ilmu, bahan ajar, dan metode
yang tepat, akan tetapi mampu memotivasi peserta didik, memiliki
keterampilan yang tinggi dan wawasan yang luas terhadap dunia
pendidikan.
Sebagai seorang pejabat sekolah yang profesional maka kepala
sekolah harus menyusun strategi dan melakukan perbaikan secara terus
menerus untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut. Dalam
rangka peningkatan kualitas pembelajaran maka diperlukannya guru yang
berkualitas agar mampu menghasilkan lulusan (peserta didik) yang
berkualitas pula.
Untuk mendorong visinya dalam meningkatkan kualitas tenaga
pendidik, dan pembelajaran maka kepala sekolah harus menjalankan
perannya dalam suatu lembaga pendidikan, yaitu:1 (a) Kepala Sekolah
sebagai educator (Pendidik), (b) Kepala sekolah sebagai manajer, (c)
Kepala sekolah sebagai administrator, (d) Kepala sekolah sebagai
1 E.Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2003),
h.98-120.
3
supervisor, (e) Kepala sekolah sebagai leader, (f) Kepala sekolah sebagai
innovator, (g) Kepala sekolah sebagai motivator. Sejauh mana kepala
sekolah dapat mewujudkan peran-peran tersebut, secara langsung maupun
tidak langsung tentu dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan
kualitas pembelajaran, yang pada akhirnya dapat membawa efek terhadap
peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.
Berdasarkan data pokok pendidikan menurut jenjang pendidikan
tahun 2016/2017 jumlah sekolah dasar negeri dan swasta di Indonesia
sebanyak 147.503 dengan jumlah siswa baru 4.172.791, jumlah siswa
keseluruhan 25.618.078, kepala sekolah dan guru sebanyak 1.586.127,
jumlah lulusan sebanyak 4.400.553 siswa, siswa mengulang sebanyak
361.215 siswa, dan siswa putus sekolah sebanyak 39.213.2
Dari data di atas kepala sekolah harus lebih teliti dalam membaca
peluang dan ancaman yang akan datang, dengan menjalankan perannya
sebagai supervisor. Kepala sekolah harus memperhatian semua aspek yang
akan berdampak pada kualitas pembelajaran, salah satunya apabila kepala
sekolah tidak memperhatikan penerimaan guru maka dalam proses belajar
mengajar akan memberikan dampak psikologis yang kurang baik terhadap
peserta didik. Peningkatan kualitas pembelajaran bukan hanya dilihat dari
bagaimana seorang guru memberikan pengajaran di dalam kelas, tetapi
juga bagaimana peranan kepala sekolah dalam mengimplementasikan
strategi yang telah dibuat serta memperhatikan seluruh unsur pendukung
untuk mencapai visi, misi dan tujuan yang telah ditentukan.
Salah satu peran kepala sekolah yaitu membina seluruh staff
sekolah atau sering disebut dengan supervisi. Supervisi merupakan suatu
aktivtas pembinaaan yang direncanakan untuk membantu guru dan
pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif. Usaha yang
dilakukan kepala sekolah dalam membina staff sekolah memerlukan
perencanaan yang kemudian rencana tersebut akan membantu para guru
2 Iktisar data pendidikan tahun 2016/2017, Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan
Secretariat Jenderal Pusat Data Dan Statistik Pendidikan Dan Kebudayaan Jakarta, 2017, h.1.
4
dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan dan tugas-tugas yang
sudah ditetapkan.
Salah satu bidang yang disupervisi oleh kepala sekolah adalah
supervisi akademik. Supervisi akademik dapat diartikan sebagai usaha
membantu, mendampingi, meningkatkan. Kegiatan supervisi ini adalah
kegiatan untuk membantu guru agar mampu melakukan proses
pembelajaran yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
Supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah
salah satu bentuk suatu usaha untuk memberikan bantuan, dukungan,
pembinaan dan pendampingan yang akan dibutuhkan oleh guru. Tujuan
dilakukannya supervisi pembelajaran ini adalah untuk membimbing dan
memfasilitasi guru mengembangkan kompetensi profesinya, memberi
motivasi guru agar menjalankan tugasnya secara efektif, membantu guru
mengelola kurikulum dan pembelajaran, serta membantu guru membina
peserta didik agar potensinya berkembang secara maksimal.
Tetapi kenyataan di lapangan untuk melaksanakan supervisi
akademik yang dapat membuat suatu pendidikan berkualitas banyak sekali
masalah yang terjadi, di SD Negeri Pondok Karya sekolah dihadapkan
dengan berbagai permasalahan yang tidak sedikit diantaranya adalah
kurang efektifnya pengelolaaan dan penerapan strategi supervisi akademik
kepala sekolah yang telah direncanakan, beban tugas kepala sekolah yang
memimpin di dua sekolah sekaligus, adanya pendidik dan tenaga
kependidikan yang kurang disiplin kerja, masalah sarana dan prasarana
juga dihadapi oleh sekolah sehingga dalam proses belajar mengajar kurang
maksimal.
Dari penjelasan latar belakang masalah diatas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitan dengan judul “Pelaksanaan Peran
Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Akademik di SDN Pondok Karya
Tangerang Selatan”.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka
penulis dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. kurang efektifnya pengelolaan dan penerapan strategi supervisi
akademik kepala sekolah yang telah direncanakan.
2. Belum optimalnya peran kepala sekolah sebagai supervisor akademik
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan, penelitian
ini dibatasi pada masalah “Pelaksanaan Peran Kepala Sekolah Sebagai
Supervisor Akamedik di SDN Pondok Karya Tangerang Selatan”.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan
masalahnya adalah “Bagaimana Pelaksanaan Peran Kepala Sekolah
Sebagai Supervisor Akademik di SDN Pondok Karya Tangerang Selatan?”
E. Tujuan Penelitian
Pelaksanaan penelitian memiliki tujuan yaitu :
1. Untuk menganalisis kinerja kepala sekolah dalam perencanan startegi
pengorganisasian pembelajaran di SDN Pondok Karya Tangerang
Selatan
2. Untuk menganalisis kinerja kepala sekolah dalam pengelolaan startegi
penyampaian dan pengelolaan pembelajaran di SDN Pondok Karya
Tangerang Selatan
3. Untuk menganalisis kinerja kepala sekolah dalam evaluasi hasil
pembelajaran dan tindak lanjut di SDN Pondok Karya Tangerang
Selatan
6
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Kepala Sekolah, dapat dijadikan sebagai pedoman dan bahan
acuan dalam menjalan peran kepemimpinan dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran secara berkelanjutan.
2. Bagi Guru dan siswa, dapat meningkatkan disiplin dalam belajar,
merasa aman, nyaman, dan senang mengikuti pelajaran.
3. Bagi Penulis, dapat menambah wawasan dan dapat mengetahui
bagaimana sesungguhnya peran kepala sekolah dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran, serta dapat dijadikan bahan untuk penelitian
selanjutnya dan yang relevan dengan permasalahan penelitian ini.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisi Akademik
1. Definisi Peran dan Kepala Sekolah
Istilah peran dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia”
mempunyai arti pemain sandiwara, tukang lawak pada permainan
makyong, perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang
berkedudukan di masyarakat.3
Peran juga merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan
pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara
formal maupun secara informal. Peran tersebut dipengaruhi oleh
keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil.
Peran juga merupakan bentuk dari perilaku yang diharapkan dari
seseorang pada situasi sosial tertentu.
Pengertian kepala sekolah pasal 12 ayat 1 PP 28 tahun 1990
dalam buku menjadi kepala sekolah professional dikemukakan bahwa
kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan
pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan
lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.4
Sedangkan menurut Ambarita kepala sekolah merupakan motor
penggerak, penentu arah kebijakan sekolah dan pendidikan dapat
direalisasikan.5
Selanjutnya, Kepala sekolah dapat didefinisikan sebagai tenaga
fungsional guru yang diberikan tugas untuk memimpin sekolah tempat
diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana
terjadinya interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan peserta
3 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2002) h.854 4 E. Mulyasa, Loc.cit, h.25.
5 Alben Ambarita, Manajemen Sekolah, (Yogyakarta: Media Akadia, 2016), h.26.
8
didik yang menerima pelajaran.6 Kepala sekolah merupakan salah satu
komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan
kualitas pendidikan.7 Dapat dipahami dari pendapat tersebut bahwa
kepala sekolah ialah seorang tenaga fungsional yang diberikan tugas
tambahan untuk memimpin sekolah untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di sekolah.
Mulyasa menyebutkan bahwa untuk mendorong visinya dalam
meningkatkan kualitas tenaga kependidikan maka kepala sekolah harus
menjalankan fungsinya dalam suatu lembaga pendidikan, yaitu: Kepala
sekolah sebagai educator (Pendidik), sebagai manajer, sebagai
administrator, sebagai supervisor, sebagai leader, sebagai inovator,
sebagai motivator.8
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala
sekolah ialah seorang guru yang mempunyai tugas tambahan
memimpin sekolah dan menyelenggarakan pendidikan secara baik,
agar proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan adalah melalui optimalisasi peran kepala
sekolah yaitu bahwa kepala sekolah memiliki tugas mengembangkan
kinerja personel, terutama meningkatkan kompetensi profesional guru.
Yang dimaksud dengan kompetensi profesional bukan hanya berkaitan
dengan penguasaan materi semata, tetapi mencakup seluruh jenis dan
isi kandungan kompetensi yang mendukung terciptanya kualitas
pembelajaran di sekolah.
2. Pengertian Supervisi Akademik
Supervisi berasal dari bahasa inggris, yaitu supervision. Kata
supervise terdiri atas kata super yang berarti atas atau lebih dan vision
6 Donni Juni P, Manajemen Supervsi dan Kepemimpinan kepala sekolah, (Bandung:
Alfabeta, 2014) h.49 7 Ibid, h.80
8 E.Mulyasa, Loc.,cit., h.98-120.
9
yang berarti lihat atau mengawasi. Jadi, supervisi dapat diartikan
melihat dari atas atau pengawasan.9
Secara etimologi berasal dari kata supervise yang mengandung
dan meninjau dari atas atau menilik atau menilai dari atas yang
dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktivitas, kreativitas, dan kinerja
bawahan.10
Menurut Sergiovani dan Starrat, supervisi merupakan
suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membatu para guru
dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari di sekolah, agar
dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk
memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan
sekolah, Berupaya menjadikan sekolah sebagai tempat belajar yang
lebih efektif.11
Supervisi memberikan layanan dalam meningkatkan
kemampuan para guru dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Ada berbagai macam supervisi yakni, supervisi managerial,
supervisi pembelajaran, supervisi klinis, dan ada juga supervisi
akademik. Pengawasan akademik merupakan bidang pengawasan yang
berhubungan dengan kegiatan akademik yang dilaksanakan pada
satuan pendidikan.
Supervisi yang dilakukan oleh satuan pendidikan, tentu
memiliki misi yang berbeda dengan supervisi oleh kepala sekolah.
Namun, dalam hal ini supervisi lebih ditunjukan untuk memberikan
pelayanan kepala sekolah dalam melakukan pengelolaan kelembagaan
pendidikan. Supervisi pada dasarnya diarahkan pada dua aspek, yakni:
supervisi akademik dan supervisi manajerial.
Didalam buku kepengawasan disebutkan bahwa, lazimnya
kegiatan kepengawasan (Supervisi) akademik adalah
pengawasan/control lebih menitik beratkan pada ketuntasan dalam
9 Tatang, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Cv Pustaka Setia,2017),h.95.
10 Suklani, Dasar-dasar Manajemen Pendidikan Untuk Calon Guru Profesional,
(Yogyakarta : Deepublish, 2016), h.194. 11
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Prefesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), Cet.12, h.111
10
pencapaian sasaran akademik melalui pengawasan dan bimbingan
terhadap guru agar proses mengajar efektif12
. Adapun supervisi
manajerial menitik beratkan pengamatan pada aspek-aspek
pengelolaan dan administrasi sekolah yang memiliki tujuan dalam
menunjang pelaksanaan pembelajaran.
Glikman dalam buku Pengawas Pendidikan mendefinisikan
supervisi akademik adalah serangkaian aktivitas dalam membantu para
guru untuk mengembangkan kemampuaannya dalam mengelola proses
belajar mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan.13
Menurut Ahmad Susanto, supervisi akademik adalah
kegiatan pembinaan yang direncanakan dengan bantuan teknis
kepada guru dalam melakukan proses pembelajaran, atau
mendukung proses pembelajaran yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan guru dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya sehingga dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran secara efektif.14
Adapun pengertian lain disebutkan pula, supervisi akademik
adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran.15
Menurut Alfonso, Firth, dan Neville dan tiga konsep pokok dalam
pengertian supervisi akademik, yaitu:
a. Supervisi akademik harus secara langsung mempengaruhi dan
mengembangkan perilaku guru dalam mengelola proses belajar
mengajar. Hal ini merupakan ciri yang esensial dari supervisi
akademik.
b. Perilaku supervisor dalam membantu guru mengembangkan
keterampilannya harus didesain/direncanakan secara resmi dan jelas
baik awal maupun akhirnya. Desain tersebut terealisasikan dalam
12
Kompri, Standar Kompetensi Kepala Sekolah: Pendekatan Teori untuk Praktik
Profesional, (Jakarta: Kencana, 2017), h. 220. 13
Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2014), h. 182. 14
Susanto, op. cit., h.221 15
Daryanto, dkk., Supervisi Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2015), h.191.
11
program supervisi akademik yang mengacu pada tujuan tertentu.
Meskipun desain prilaku supervisor tersebut merupakan tanggung
jawab supervisor, tetapi akan lebih baik bila desain tersebut
ditentukan bersama antara supervisor dengan guru yang akan
dibinanya.
c. Tujuan akhir supervisi pendidikan adalah agar para guru semakin
mampu memfasilitasi proses belajar para siswanya.16
Dengan demikian, melalui supervisi khususnya supervisi
akademik guru akan semakin mampu memfasilitasi belajar bagi
peserta didik. Bukan saja menilai unjuk kerja guru dalam mengelola
pelaksanaan pembelajaran, melainkan membantu guru
mengembangkan kemampuan profesionalismenya. Namun tidak juga
bisa terlepas dari penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola
pembelajaran karena pengelolaan pembelajaran merupakan bagian
dari profesionalisme guru.
Dari beberapa uraian definisi diatas mengenai peran, kepala
sekolah dan supervisi akademik dapat disimpulkan bahwa peran
kepala sekolah sebagai supervisi akademik merupakan pola perilaku
yang ditampilkan oleh pimpinan sekolah dalam rangka membantu
tenaga pendidik dalam mengelola pembelajarannya. Menjadi suatu
usaha pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh pemimpin
untuk memperbaiki segala kekurangan yang ada. Dengan
menjalankan suatu aktifitas yang telah direncanakan guna
mengawasi, serta membantu guru dan staf lainnya dalam melakukan
pekerjaan mereka agar dapat berjalan secara efektif serta mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dengan membina kinerja guru, mampu
mengelola guru dalam mengembangkan kreativitas dalam mengajar,
maka diharapkan kepala sekolah mampu berperan menjadi seorang
pengawas yang dapat membantu guru dalam mencapai
16
Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan: Tinjauan Teori dan Praktik, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2014), h. 184
12
keprofesionalismenya agar terciptanya peningkatan pembelajaran
untuk peserta didik.
3. Tujuan Supervisi Akademik
Sebagaimana telah diungkapkan pada definisi mengenai
supervisi akademik adalah untuk membantu guru mengembangkan
keterampilannya dalam rangka mencapai tujuan belajar mengajar yang
direncanakan untuk para siswanya. Berkenan dengan tujuan supervisi
akademik Sergiovanni dalam buku Pengawas Pendidikan karangan
Aedi menyatakan terdapat tiga tujuan supervisi akademik, yaitu:
a. Supervisi akademik dilaksanakan untuk membantu guru
mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam hal
pemahaman akademik, kehidupan kelas, keterampilan
mengajar menggunakan keterampilan tersebut melalui
teknik
b. Supervisi akademik dilaksanakan untuk memonitor atau
untuk memantau proses belajar mengajar yang terjadi di
sekolah.
c. Supervisi akademik dilaksanakan untuk mendukung guru
menerampkan kemampuannya dalam tugas mengajarnya
dan melakukan pengembangan diri serta memiliki
komitmen terhadap tanggung jawabnya. 17
Sedangkan tujuan supervisi akademik menurut Daryanto, yaitu:
Pertama tujuan supervisi akademik diantaranya adalah membantu guru
mengembangkan kompetensinya, kedua mengembangkan kurikulum,
dan ketiga mengembangkan kelompok kerja guru, dan membimbing
penelitian tindak kelas.
Senada dengan penjelasan diatas Muslimah dalam jurnal Afifah
dan latief menyatakan bahwa tujuan supervisi akademik hakikatnya
adalah untuk melihat bagaimana dan sejauh mana kualitas guru dalam
mengajar dan bagaimana penyampaian guru tersebut, apakah diterima
17
Nur Aedi, Ibid, h.185.
13
oleh peserta didik atau tidak, dengan kata lain gambaran kinerja guru
saat mengajar di kelas18
Supervisi akademik merupakan salah satu hal dasar dalam
keseluruhan program sekolah, hasil supervisi akademik dapat
berfungsi sebagai sumber informasi bagi pengembangan
profesionalisme guru. Memaksimalkan pelaksanaan supervisi
akademik guna mencapai tujuan melalui pengawasan kualitas,
pengembangan profesionalisme, serta penumbuhan motivasi.
4. Prinsip Supervisi Akademik
Keterampilan mengajar guru menjamin tinggi rendahnya
kualitas layanan belajar. Kegiatan supervisi menaruh perhatian utama
para guru, kemampuan supervisor membantu guru tercermin pada
kemampuannya memberikan bantuan profesional guru. Sehingga
terjadi perubahan perilaku akademik muridnya dalam meningkatkan
mutu hasil belajarnya.19
Kinerja guru dalam membantu meningkatkan
prestasi akademik murid sangat penting dan berpengaruh.
Seorang pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai
supervisor dalam melaksanakan supervisi hendaknya bertumpu pada
prinsip supervisi. Prinsip-prinsip supervisi sebagai berikut:
a. Ilmiah (scientific)
Prinsip ilmiah dalam pelaksanaan supervisi hendaknya harus:
sistematis, objektif (berdasarkan data dan pengetahuan), dan
menggunakan instrumen yang dapat memberikan data/pengetahuan
yang akurat, dapat di analisis dan dapat mengukur ataupun menilai
terhadap proses belajar mengajar guru.
b. Demokrasi
18
Nur Afifah, dkk, Jurnal Kepala Madrasah Sebagai Supervisi Akademik untuk
meningkatkan kinerja guru MTSN Donomulyo Kulon Progo, (Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sunankalijaga, 2016), h.281. 19
Sayiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2013), Cet-4,h.198.
14
Pelaksanaan supervisi hendaknya menjunjung tinggi asas
musyawarah, memiliki jiwa kekeluargaan yang kuat serta
menghargai dan sanggup menerima pendapat orang lain.
c. Kooperatif
Pelaksanaan supervisi hendaknya dapat mengembangkan
usaha bersama atau menurut istilah supervisi sharing idea,
sharing of experience, memberi support mendorong, menstimulasi
guru sehingga mereka merasa tumbuh dewasa.
d. Konstruktif dan Kreatif
Pelaksanaan supervisi hendaknya dapat membina inisiatif
guru serta mendorong untuk aktif & kreatif dalam menciptakan
situasi pembelajaran yang lebih baik. 20
Penjelasan diatas memberikan implikasi khusus bahwa supervisi
akademik sekolah memiliki tolak ukur dalam pelaksanaanya sehingga
berjalan efektif dan efisien. Kepala sekolah harus prinsip yang bersifat
ilmiah, demokratis, kerjasama, instruktif dan kreatif, preventif dan lain
sebagainya.
5. Teknik-Teknik Supervisi Akademik
Teknik-teknik supervisi akademik yang harus dipahami dan
dikuasai oleh seorang supervisor ada dua macam. Kedua macam teknik
tersebut terdiri dari beberapa strategi dan cara. Kedua teknik supervisi
akademik tersebut, yaitu teknik supervisi individual dan teknik
supervisi kelompok. Menurut Gwyn dijelaskan ada dua teknik
supervisi yaitu, a) Individual Devices, b) Grup Devices.
Atas dasar itu, maka dikemukakan beberapa teknik-teknik
supervisi sebagai berikut:
a. Program orientasi
b. Perkunjungan kelas
c. Observasi kelas
20
Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), cet. 1, h. 86-87
15
d. Pelajaran contoh
e. Rapat guru
f. Perpustakaan jabatan
g. Saling mengunjungi kelas21
Dibawah ini diuraikan teknik-teknik supervisi tersebut dalam
buku Sukses Menjadi Pengawas Sekolah Ideal, yakni:
a. Teknik Supervisi Individual, pelaksanaan supervisi yang
diberikan kepada guru tertentu yang mempunya masalah
khusus dan bersifat perorangan. Teknik-teknik individual
meliputi:
1) Kunjungan kelas yaitu mengamati pelaksanaan proses
belajar mengajar sehingga memperoleh data yang
diperlukan dalam rangka pembinaaan guru. Melalui
kunjungan kelas, guru-guru dibantu melihat dengan
jelas masalah-masalah yang mereka alami, dengan
menganalisis secara kritis akan membantu menemukan
alternatif pemecahannya. Adapun kunjungan kelas ini
bisa dilaksanakan dengan diberitahu atau tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu, bisa juga atas dasar
undangan dari guru itu sendiri.
Selanjutnya tahapan kunjungan kelas diantaraya;
Tahap pesiapan (merencanakan waktu, sasaran dan cara
selama kunjungan kelas). Tahap pengamatan selama
kunjungan. Tahap Tindak lanjut (mengadakan
perjanjian untuk membicarakan hasil observasi).
2) Observasi kelas, yaitu teknik observasi yang dilakukan
oleh supervisor terhadap proses pembelajaran yang
sedang berlangsung. Tujuannya untuk memperoleh data
yang subjektif aspek-aspek dalam situasi belajar
21
Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta : Rieneka Cipta, 2006), h.191.
16
mengajar, kesulitan-kesulitan yang di hadapi guru
dalam memperbaiki proses belajar mengajar.
Secara umum aspek-aspek yang diamati selama
proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
a) Usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses
belajar mengajar
b) Cara penggunaan media pembelajaran
c) Reaksi mental para siswa dalam proses belajar
mengajar
d) Keadaan media pengajaran yang dipakai dari
segi materialnya
3) Pertemuan individual yaitu, suatu pertemuan,
percakapan, dialog, dan tukar pikiran antar supervisor
guru dan guru dengan guru mengenai usaha
meningkatkan kemampuan profesionalnya.
4) Kunjungan antar kelas, yaitu guru dari yang satu
berkunjung ke kelas yang lain dalam lingkungan
sekolah itu sendiri. Dengan demikian guru akan
memperoleh pengalaman baru dari teman sejawatnya
mengenai proses pembelajaran pengelolaan kelas dan
sebagainya.
5) Menilai diri sendiri yaitu, memberikan informasi
objektif kepada guru tentang perannya di dalam kelas
dan memberikan kesempatan kepada guru mempelajari
metode pengajaran yang akan digunakan. Semua ini
akan memotivasi guru untuk mengembangkan
profesionalnya. Ada beberapa cara untuk menilai diri
sendiri antara lain sebagai berikut:
a) Murid memberikan pesan dan kesan selama
pembelajaran
b) Menganalisis tes-tes terhadap unit kerja
17
c) Mencatat aktivitas murid-murid dalam suatu catatan
Selanjutnya penjelasan supervisi akademik kelompok dalam
buku supervisi pembelajaran,
b. Teknik Supervisi Kelompok, suatu cara melaksanakan
program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau
lebih. Teknik –teknik supervisi kelompok meliputi:
1) Kepantiaan
2) Kerja kelompok
3) Laboraturium dan Kurikulum
4) Demonstrasi pembelajaran
5) Darmawisata
6) Kuliah/studi
7) Diskusi panel
8) Perpustakaan
9) Oraganisasi professional
10) Buletin supervisi
11) Pertemuan guru
12) Lokarya atau konferensi kelompok.22
Senada dengan teknik dari beberapa sumber lainnya, Sahertian
dalam buku Konsep dasar dan teknik supervisi pendidikan dalam
rangka pengembangan sumber daya manusia teknik supervisi dapat
dibedakan dalam dua macam alat atau teknik. Teknik yang bersifat
individual dan teknik yang bersifat kelompok. Teknik yang bersifat
individu antara lain;23
a. Kunjungan kelas
b. Observasi kelas
c. Percakapan pribadi
d. Inter-visitasi
e. Penyeleksi berbagai sumber materi untuk mengajar
22
Daryanto, dkk., Supervisi pembelajaran, Loc.Cit., h. 205-206 23
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar Dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2000), h. 52-125.
18
f. Menilai diri sendiri
Adapun teknik-teknik yang bersifat kelompok antara lain:
a. Pertemuan orientasi bagi guru baru
b. Panitia penyelenggara
c. Rapat guru
d. Studi kelompok antar guru
e. Diskusi sebagai proses kelompok
f. Tukar menukar pengalaman
g. Lokakarya
h. Diskusi panel
i. Seminar
j. Symposium
k. Demontrasi mengajar
l. Perpustakaan jabatan
m. Bulletin supervisi
n. Membaca langsun
o. Mengikuti kursus
p. Orgranisasi jabatan
q. Laboraturium kurikulum
r. Perjalanan sekolah untuk anggota staf.
Tidak satupun diantara teknik supervisi individual atau kelompok
diatas yang cocok atau bisa diterapkan untuk semua pembinaan guru di
sekolah, oleh sebab itu kepala sekolah harus mampu menetapkan
teknik-teknik mana yang sekiranya mampu membina keterampilan
pembelajaran seorang guru. Untuk menetapkan teknik-teknik supervisi
akademik yang tepat tidaklah mudah. Seorang kepala sekolah selain
harus mengetahui aspek atau bidang keterampilan yang akan dibina
juga harus mengetahui karakteristik setiap teknik diatas dan sifat atau
kepribadian guru sehingga teknik yang digunakan betul-betul sesuai
dengan guru yang sedang dibina melalui supervisi akademik.
19
6. Kompetensi Supervisi
Kompetensi yang harus dimiliki oleh Kepala Sekolah/Madrasah
berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun
2007 tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah.
a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka
peningkat profesionalisme guru.
b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan
menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam
rangka peningkatan profesionalisme guru.24
Dengan demikian untuk menjalankan tugasnya sebagai supervisor
akademik kepala sekolah harus mampu merencanakan program
supervisi akademik terlebih dahulu, kemudian melaksanakan supervisi,
dan melakukan evaluasi menidaklanjuti hasil supervisi akademik.
Sebelum melakukan perencanaan baiknya kepala sekolah melakukan
analisis kebutuhan terlebih dahulu agar yang dirancang sesuai dengan
apa yang memang dibutuhkan di sekolah.
7. Kegiatan Supervisi Akademik
a. Pembinaan, Melakukan pendampingan dalam meningkatkan
kemampuan guru.
Adapun ruang lingkup dalam pembinaan ialah;25
1) Menyusun administrasi perencanaan pembelajaran/program
bimbingan.
2) Pembinaan dalam proses pelaksaan pembelajaran
3) Pendampingan pelaksaan penilaian hasil belajar peserta
didik
4) Pendampingan dalam penggunaan media dan sumber belajar
24
https://www.salamedukasi.com/2015/05/5-kompetensi-kepala-sekolah-madrasah.html . 6 September 2019
25 Nur Aedi, Loc.cit, h.190-192
20
5) Memberi masukan dalam memanfaatkan lingkungan dan
sumber belajar
6) Memberi rekomendasi mengenai tugas membimbing dan
melatih peserta didik
7) Memberi bimbingan dalam menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi untuk pembelajaran
8) Memberi bimbingan dalam pemanfaatan hasil penilain untuk
perbaikan
9) Memberikan bimbingan kepada guru untuk melakukan
refleksi hasil-hasil yang dicapainya.
Tujuan pembinaan menurut Depdiknas adalah :
1) Meningkatkan pemahaman kompetensi guru terutama
kompetensi pedagogik dan kompetensi profesionalisme
menyangkut tugas pokok dan fungsi guru, kompetensi guru,
dan pemahaman KTSP
2) Meningkatkan kemampuan guru dalam
mengimplementasikan standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, dan standar penilaian
3) Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun penelitian
tindakan kelas
b. Pemantauan, dilakukan terhadap pelaksaan standar isi, standar
kompetensi lulusan, standar proses, dan standar penilaian.
c. Penilaian, pengawas melakukan penilaian atas kinerja guru
dalam hal-hal berikut ini:
1) Merencanakan pembelajaran
2) Melaksanakan pembelajaran
3) Menilai hasil pembelajaran
4) Membeimbing dan melatih peserta didik, dan
5) Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada
pelaksaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru.
21
Selain itu, menurut Afifah dalam jurnal Manajemen
Kependidikan Islam kegiatan supervisi akademik terbagi menjadi
tiga langkah, yaitu: perencanaan, pelaksaan, dan evaluasi, serta
tindak lanjut.26
a. Perencanaan, mencakup didalamnya persiapan-persiapan yang
perlu disiapkan dalam pelaksaan supervisi akademik, yaitu:
instrument berupa format supervisi yang berisi penilain-penilain
yang berkaitan dengan kinerja guru. Instrument supervisi
disesuaikan dengan kurikulum pendidikan yang dipakai, selain
itu supervisor atau kepala sekolah juga perlu menyiapkan teknik
yang dipakai.
b. Pelaksanaan, bagian inti dari kegiatan supervisi adalah
pelaksaan. Pelaksanaan supervisi akademik dilakukan untuk
mendapatkan data dan informasi tentang kinerja guru dalam hal
akademik, yaitu kemampuan dan kompetensi yang tergambar
dari prilaku mengajar guru terhadap peserta didik di kelas.
Langkah pelaksaan ini merupakan bagian yang penting karena
hasil dari pelaksaan menentukan langkah berikutnya yaitu
evaluasi dan tindak lanjut yangberupa saran dan pembinaan
yang cocok diberikan kepada guru yang sudah disupervisi.
c. Evaluasi dan tindak lanjut, langkah terakhr kegiatan supervisi
akademik adalah evaluasi dan tindak lanjut. Evaluasi merupakan
penilaian terhadap proses kegiatan supervisi akademik,
sedangkan tindak lanjut berupa langkah-langkah pembinaan
yang diberikan. Penilain dalam supervisi akademik meliputi
penilaian kegiatan pendahuluan pada awal mengajar, inti
pembelajaran, dan penutup. Bentuk tindak lanjut yang diberikan
oleh supervisor adalah berupa saran, nasihat yang mendidik,
solusi permasalahan yang dihadapi guru, serta perbaikan-
26
Nur Afifah dkk, Loc.cit, h.284-286.
22
perbaikan dalam kinerja dalam kinerja guru agar menjadi lebih
baik.
8. Langkah-langkah Supervisi Akademik
Sebelum memulai kegiatan supervisi akademik kepala sekolah
hendaknya melakukan langkah-langkah seperti berikut ini :
a. Pra observasi (Pertemuan Awal)
Meliputi: Menciptakan suasana akrab dengan guru, membahas
persiapan yang di buat oleh guru dan membuat kesepakatan
mengenai aspek yang menjadi fokus pengamatan, menyepakati
instumen observasi yang akan digunakan.
b. Observasi (Pengamatan Pembelajaran)
Meliputi: pengamatan difokuskan pada aspek yang telah
disepakati, menggunakan instrument observasi, instrument perlu
dibuat catatan (filed notes), catatan observasi meliputi perilaku
guru dan peserta didik, tidak mengganggu proses pembelajaran.
c. Pasca-observasi (Pertemuan Balikan)
Meliputi: dilaksanakan segera setelah observasi, tanyakan
bagaimana pendapat guru mengenai proses pembelajaran yang
baru berlangsung, tunjukan data hasil observasi (instrument dan
catatan), beri kesempatan guru mencermati dam menganalisisnya,
diskusikan secara terbuka hasil observasi, terutama pada aspek
yang telah disepakati (kontrak), berikan penguatan terhadap
penampilan guru, hindari kesan menyalahkan, usahakan guru
menemukan sendiri kekurangannya, berikan dorongan moral
bahwa guru mampu memperbaiki kekurangannya, tentukan
bersama rencana pembelajaran dan supervisi berikutnya.27
Dari beberapa uraian langkah-langkah yang telah dijelaskan
diatas mulai dari pra observasi - observasi dan pasca observasi
hendaknya dijalankan secara sistematik/teratur dan terus menerus,
27
Muhammad Fathurrohman dan Hindama Ruhyanani, Sukses Menjadi Pengawas Sekolah
Ideal, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015), Cet. 1, h.67-74
23
sehingga dalam kegiatan supervisi kepala sekolah dapat berjalan secara
efektif dan efisien.
9. Tindak Lanjut Supervisi Akademik
Proses selanjutnya yaitu adanya tindak lanjut dari supervisi
akademik yang telah dilaksanakan dalam meningkatkan kinerja
mengajar guru. Tindak lanjut tersebut berupa penguatan dan
penghargaan, meliputi teguran yang bersifat mendidik dan
kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau penataran lebih lanjut.
Adapun pemanfaatan supervisi akademik menyangkut kegiatan
penting yaitu: berkenaan degan pembinaan dan penempatan
instrument supervisi akademik .
a. Pembinaan yaitu kegiatan pembinaan yang dilakukan baik secara
langsung maupun pembinaan tidak langsung.
1) Pembinaan langsung adalah pembinaan yang dilakukan
terhadap hal-hal yang bersifat khusus, dan perlu perbaikan
dengan segera dari hasil analisis supervisi.
2) Pembinaan tidak langsung adalah pembinaan yang dilakukan
terhadap hal-hal yang bersifat umum dan perlu adanya
perbaikan dan perhatian setelah memperoleh hasil analisis
supervisi.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh kepala
sekolah dalam membina guru untuk meningkatkan proses
pembelajaran dalam:
a) Menggunakan secara efektif petunjuk bagi guru dan bahan
pembantu guru lainnya
b) Menggunakan buku teks secara efektif
c) Menggunakan praktek pembelajaran yang efektif yang
dapat mereka pelajari selama pelatihan profesional /
inservice training
d) Mengembangkan teknik pembelajaran yang telah mereka
miliki
24
e) Menggunakan metodologi yang luwes ( fleksibel )
f) Merespon kebutuhan dan kemampuan individual peserta
didik
g) Menggunakan lingkungan sekitar sebagai alat bantu
pembelajaran
h) Mengelompokan peserta didik secara lebih efektif
i) Mengevaluasi peserta didik dengan akurat/teliti/seksama
j) Berkooperasi dengan guru lain agal lebih berhasil
k) Mengikutsertakan masyarakat dalam mengelola kelas
l) Meraih moral dan motivasi mereka sendiri
m) Memperkenalkan teknik pembelajaran modern untuk
inovasi dan kreativitas layanan pembelajaran
n) Membantu membuktikan peserta didik dalam
meningkatkan keterampilan berfikir kritis, menyelesaikan
masalah, dan pengambilan keputusan
o) Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.
b. Pemantapan Instrumen
1) Persiapan guru untuk mengajar:
a) Silabus
b) RPP
c) Program Tahunan
d) Program Semesteran
e) Pelaksanaan proses pembelajaran
f) Penilaian hasil pembelajaran
g) Pengawasan proses pembelajaran
2) Instrument supervisi kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari:
a) Lembar pengamatan
b) Suplemen observasi (keterampilan mengajar, karakteristik mata
pelajaran, pendekatan klinis, dan sebagainya)
3) Komponen dan kelengkapan instrumen, baik instrument supervisi
akademik maupun supervisi non akademik
25
4) Pengadaan instrument dan informasi kepada guru bidang studi
binaan atau kepala pegawai sekolah lainnya untuk instrument non
akademik. 28
Selanjutnya kegiatan yang dilaksanakan adalah adanya tindak
lanjut pemanfaatan dari supervisi akademik diantaranya berkaitan
dengan pembinaan dan penempatan instrument supervisi akademik.
Pembinaan merupakan arahan dari kepala sekolah setelah mengetahui
hasil analisis supervisi yang telah dilaksanakan, sehingga adanya
perhatian dan perbaikan dalam meningkatkan kinerja mengajar guru.
10. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
Dilihat dari segi kata, kepala sekolah terdari dari dua kata yaitu
“kepala” dan “sekolah”. Kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin
dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga, sedangkan sekolah
adalah sebuah lembaga dimana menjadi tempat menerima dan
memberi pembelajaran.29
Secara umum kepala sekolah adalah
pemimpin sekolah suatu lembaga dimana tempat menerima dan
memberi pembelajaran.
Dalam satuan pendidikan, kepala sekolah menduduki dua jabatan
penting untuk bisa menjamin keberlangsungan proses pendidikan
yaitu kepala sekolah adalah pengelola pendidikan secara keseluruhan
dan kepala sekolah adalah pemimpin formal disekolah yang berarti
bertanggung jawab terhadap keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu
sebagai pengelola kepala sekolah memiliki tugas untuk
mengembangkan kinerja para personalnya terutama guru.
Tugas dan Tanggung jawab kepala sekolah disamping mengatur
jalannya sekolah, juga harus dapat bekerja sama secara harmonis
dengan guru-guru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam
28
Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, op.cit.,h.115-116. 29
Ramayulis, Profesi dan Etika Keguruan, (Jakarta: Kalam Mulia, 2013), Cet.2, h. 409.
26
proses pembelajaran. Kepala sekolah berkewajiban membangkitkan
semangat staf, guru-guru, pegawai dan siswanya, mengembangkan
kurikulum sekolah, kesejahteraan guru dan merumuskan rencana
sekolah. Tugas-tugas kepala sekolah seperti menjalankan fungsi-
fungsi supervisi yang menjadi kewajibannya sebagai pemimpin
sekolah.
Kewajiban-kewajiban yang dibutuhkan supervisor merupakan
tanggung jawab tindakan yang harus dipenuhi sebagai pemimpin
pendidikan. Kepala sekolah sebagai supervisor akademik bertanggung
jawab secara moral membantu guru dalam mengembangkan kinerja
mengajar dan profesionalismenya dalam suatu lembaga pendidikan.
Lebih lanjut dijelaskan dalam permendiknas No. 13 tahun 2007
tentang standar kepala sekolah/madrasah, bahwa kompetensi
supervisi kepala sekolah meliputi:
a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru
b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan
menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam
rangka peningkatan profesionalisme guru
d. Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan. 30
Peningkatan kinerja mengajar guru tidak bisa dipisahkan dengan
peran kepala sekolah sebagai pemimpin suatu lembaga pendidikan.
Selaku pimpinan sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar
terhadap kelancaran aktivitas pendidikan di sekolah
Adapun kesanggupan dan kemampuan seorang kepala sekolah
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini beberapa faktor yang
mempengaruhi berhasil tidaknya supervisi atau cepat lambatnya hasil
supervisi itu antara lain:
30
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Strandart Kepala
Sekolah/Madrasah
27
a. Lingkungan Masyarakat dimana sekolah berada
b. Besar kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala
sekolah
c. Tingkat dan jenis sekolah
d. Keadaan guru-guru dan pegawai-pegawai yang tersedia
e. Kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu sendiri.31
Konsep kepala sekolah sebagai supervisor menunjukan adanya
perbaikan pengajaran pada sekolah yang di pimpinnya. Kepala sekolah perlu
memahami program dan strategi pengajaran, sehingga ia mampu memberi
bantuan kepada guru yang mengalami kesulitan.
B. Kerangka Berpikir
Dari hasil pengamatan terhadap objek atau sasaran penelitian maka
dapat diidentifikasi persoalan yaitu belum optimalnya pengelolaan dan
penerapan strategi kepala sekolah yang telah direncanakan, tugas
administrasi guru yang begitu banyak menjadi pemicu menurunnya
kualitas pembelajaran di dalam kelas, kurangnya kerjasama antara kepala
sekolah dengan guru dan staff, kurangnya pengawasan kepala sekolah
dalam berbagai unsur peningkatan kualitas pembalajaran di sekolah. Pada
hakikatnya kepala sekolah tentu memiliki peran yang sangat penting untuk
dapat meningkatkan mutu/kualitas sekolah yang dipimpinnya, serta
berkewajiban pula untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang
dilakukan guru agar dapat menghasilkan mutu lulusan yang lebih baik
pula. Dengan demikian maka perlu dilakukan strategi untuk mencapai
tujuan tersebut, strategi yang dapat diterapkan antara lain: Melakukan
pelatihan dan pembinaan. Pembagian tugas kerja yang jelas. Mengadakan
forum komunikasi secara rutin. Melakukan supervisi secara kontinue dan
ada timbal balik.
31
Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 87
28
Bagan 2. 1 Skema Kerangka Berpikir
INPUT PROSES OUTPUT
Kondisi Nyata
1. kurang efektifnya pengelolaan dan
penerapan supervisi kepala sekolah.
2. Belum optimalnya peran kepala
sekolah sebagai supervisor
akademik
Masalah
Belum optimalnya peran
kepala sekolah sebagai
supervisor akademik
Strategi
1. Pembagian tugas
kerja yang jelas.
2. Melakukan
pelatihan dan
pembinaan.
3. Melakukan
supervisi secara
kontinue dan ada
timbal balik
Hasil
Terlaksananya
peran kepala
sekolah
sebagai
supervisor
akademik yang
optimal
Feedback
29
C. Penelitian yang Relevan
Ada beberapa skripsi yang telah penulis temukan sebagai
pertimbangan untuk membandingkan masalah-masalah yang diteliti baik
segi metode maupun objek penelitian.
1. Skripsi yang ditulis oleh Ervina Panduwinata, NIM 109018200025,
Jurusan Manajemen Pendidikan 2014 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
yang berjudul “Peran Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam
Pengelolaan Kelas Di MAN Insan Cendekia Serpong”. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa guru-guru MAN Insan Cendekia sudah
dapat mengelola kelas secara. Namun demikian kemampuan tersebut
bukan dikontribusi oleh peran kepala sekolah sebagai supervisor,
melainkan karena mereka merupakan guru-guru pilihan untuk dapat
masuk ke sekolah tersebut melalui test dan seleksi yang susah sehingga
mereka sudah mempunyai bekal dalam mengelola kelas dengan baik.
2. Penelitian yang dilaksanakan oleh Muhammad Altof Fatoni, NIM
108018200018, Jurusan Manajemen Pendidikan 2015 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang berjudul “Hubungan Pelaksanaan Supervisi
Akademik Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru Di MTs. Islamiyah
Ciputat”. Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara supervisi akademik kepala sekolah dengan kinerja
guru, seberapa besar kontribusi yang diberikan, dan apakah hal
tersebut memiliki signifikasi atau tidak. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode survey dengan pendekatan kuantitatif.
Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling, instrument
penelitan yang digunakan adalah angket dengan bentuk pilihan
berganda. Sedangkan teknik korelasi yang digunakan adalah product
moment. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara supervisi akademik terhadap kinerja
guru.
3. Skripsi yang ditulis oleh Alimudin, NIM 105018200708, Jurusan
Kependidikan Islam. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
30
Syarif Hidayatullah Jakarta 2010, yang berjudul Peran Kepala Sekolah
Sebagai Supervisor dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Guru Pada
SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus Jakarta Selatan” hasil penelitian
tersebut menunjukan peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam
meningkatkan disiplin kerja dengan nilai prosentase 78,68 % dengan
kategori sangat efektif. Dari hasil penilaian, aspek peran kepala
sekolah sebagai supervisor menunjukan hasil prosentase 82,35 %,
masuk dalam kategori efektif dan aspek disiplin kerja guru dengan
prosentase 69,5 % dengan kategori efektif. Secara keseluruhan hasil
penelitian peran kelapa sekolah sebagai supervisor dapat dikatakan
sangat efektif, dan ditunjukkan dengan disiplin kerja guru yang efektif.
4. Skripsi yang ditulis oleh Nofita Dian Setian Yanti, NIM
1110018200048, Jurusan Manajemen Pendidikan 2014 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang berjudul ”Kinerja Kepala Sekolah Sebagai
Supervisor Dalam Membina Guru Menyusun Perangkat Pembelajaran
Di SMK Negeri 18 Jakarta” hasil penelitian menunjukkan bahwa peran
kepala sekolah sebagai pembina guru dalam menyusun perangkat
pembelajaran dinilai belum efektif. Hal tersebut dilihat dari hasil RPP
guru Bahasa Indonesia yang belum memenuhi kriteria dari silabus.
Kepala sekolah hanya mampu memfasilitasi saja,akan tetapi hasil dari
pembinaan itu belum optimal. Berbeda dengan penelitian tersebut,
disini penulis membahas bagaimana peran kepala sekolah sebagai
supervisi akademik dalam peningkatan kualitas pembelajaran.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Pondok Karya terletak di Jl. SD
Inpres RT 01/RW 07 No.1 Pondok Karya, Kec. Pondok Aren, Kota
Tangerang Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2018 s/d
September 2019.
Tabel 3. 1 Waktu Penelitian
No Kegiatan Bulan
Agst Nov Jan Feb Mar Apr Okt Mei Sept
1 Penyusunan
Proposal
Skripsi
2 Pengesahan
Proposal
Skripsi
3 Perbaikan
Bab 1 s/d
Bab 3
4 Pengumpul
an data dan
penyusunan
hasil
penelitian
32
B. Pendekatan dan Metode Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang ingin diteliti, peneliti ini
menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif
didefinisikan sebagai metode penelitian ilmu-ilmu sosial yang
mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata-kata (lisan maupun
tulisan) dan perbuatan-perbuatan manusia.32
Penelitian kualitatif adalah
suatu proses penelitian yang dilakukan secara wajar dan natural sesuai
dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi.33
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah motode
deskriptif. Penggunaan metode deskreptif dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk menggambarkan situasi apa adanya tentang gejala atau
keadaan dari hasil temuan di lapangan. Data yang dikumpulkan lebih
banyak berupa kata-kata atau gambar, bukan berupa angka atau statistika.
Data utama yang dikumpulkan dalam penelitian ini berkenaan dengan
peran kepala sekolah sebagai supervisor akademik dalam peningkatan
kualitas pembelajaran di SDN Pondok Karya Tangerang Selatan.
C. Sumber Dan Jenis Data
Sumber data merujuk pada asal data diperoleh. Sumber data dalam
penelitian ini menggunakan 3P yakni; Person, Paper, and Place.34
1. Person
Yaitu sumber data yang diperoleh melalaui wawancara
berupa jawaban lisan. Adapun Sumber data Person (Orang)
dalam penelitian ini terdiri dari, Kepala Sekolah dan Guru Kelas
2. Paper
Yaitu sumber data yang diperoleh dari segala bentuk simbol
yang berupa grafis, tulisan, gambar, tabel, denah, dokumen dan
32
Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan
Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016) h.13 33
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011) h.140
34 Suharsimi Arikunto, Cepi Safruddin Abdul Jabar, Dasar-Dasar Evaluasi Program,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.88.
33
lain-lain. Sumber data Paper atau dokumen dalam penelitian ini
berupa profil sekolah, stuktur organisasi, rencana pelaksanaan
pembelajaran, data guru, data peserta didik, program semester,
silabus, hasil rapot, dan hasil ujian nasional.
3. Place
Yaitu sumber data yang menyajikan tampilan dalam dan
bergerak. Adapun sumber data tempat dalam penelitian ini adalah
Sekolah.
Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
menggunakan sumber data seperti; Person, Paper, Place. Data dalam
penelitian ini yakni;
1. Data Primer merupakan data yang diperoeh dari sumber data
pertama dan ketiga yakni Person dan Place dengan menggunakan
teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi,
2. Data Skunder merupakan data yang diperoleh dari sumber data
kedua yaitu Paper dengan menggunakan teknik pengumpulan
data Studi Dokumentasi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar
untuk memperoleh data penelitian yang diperlukan. Adapun dalam
penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian lapangan (field
research), merupakan suatu penelitian yang dilakukan dengan secara
langsung ke objek penelitian. Sehingga dalam penelitian ini bisa
dihasilkan data yang valid dan sesuai dengan yang dibutuhkan dalam
penelitian ini. Untuk memperoleh data-data lapangan ini penulis
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
34
1. Observasi
Dalam pengumpulan data ini penulis melakukan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-
fenomena yang tampak pada objek pengamatan.
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara
sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-
gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan.35
Observasi yang digunakan dalam proses penelitian ini
adalah observasi partisifatif, yakni peneliti terlibat langsung
dalam kegiatan sehari-hari terhadap objek (orang) yang sedang
diamati atau sebagai sumber data penelitian. Dengan penelitian
ini, data yang akan diperoleh lebih lengkap.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(interviwe) yang memberikan jawaban atas pertanyaan.36
Pada tahap ini peneliti melakukan wawancara untuk
mengetahui seputar peran kepala sekolah sebagai supervisor
dalam peningkatan kualitas pembelajaran di SDN Pondok Karya
Tangerang Selatan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Metode dokumentasi merupakan sumber non manusia,
sumber ini adalah yang cukup mudah didapat karena telah tersedia
sehingga akan relatif murah pengeluaran biaya untuk
35
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, (Bandung, Rineka
Cipta,2011) h.63 36
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2010) h. 186
35
memperolehnya. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
karya-karya seseorang.37
Teknik ini digunakan untuk menggali data
profil sekolah, stuktur organisasi, rencana pelaksanaan
pembelajaran, data guru, data peserta didik, program semester,
silabus, hasil rapot, dan hasil ujian nasional.
E. Instumen dan Pedoman Penelitian
Tabel 3 .2 Kisi-kisi Intrumen penelitian
No Konsep Indikator Sub Indikator Alat
Pengumpul
an Data
Subjek
Penelitian
1 Supervisi
akademik
dilaksanakan
salah satunya
dengan teknik
observasi kelas.
Secara
sederhana
teknik observasi
kelas dapat
diartikan
melihat dan
memperhatikan
secara teliti
terhadap gejala
yang nampak.
Observasi kelas
adalah teknik
observasi yang
dilakukan oleh
supervisor
terhadap proses
pembelajaran
yang sedang
berlangsung.
Teknik
supervisi ini
dibagi menjadi
tiga bagian
1. Perencanaan
Supervisi
1) Siapa guru
yang akan
disupervisi
2) Materi yang
dibicarakan
3) Diruang
kelas mana
4) Alat-alat
atau
instrument
yang
dipakai
mencatat
hasil
supervisi
5) Cara
menentukan
waktu
Wawancara
& Studi
Dokumen
Kepala
Sekolah
sebagai
supervisor
di SDN
Pondok
Karya
Tangerang
Selatan
2. Pelaksanaan
Supervisi
1) Cara
melaksanaka
n supervisi
2) Cara
mencatat
data yang
diperoleh
dari
pelaksaan
supervisi
Observasi, &
wawancara
37
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif,Kuantitaf dan R&B,
(Bandung: Alfabeta, 2012), h.329.
36
yaitu persiapan
supervisi,
proses
supervisi, dan
pertemuan
balikan.
3. Tindak
Lanjut Hasil
Supervisi
1) Membahas
hasil
supervisi
2) Penguatan/
Pembinaan
3) Tindak
lanjut
Wawancara
Tabel 3 .3 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
No Pertanyaan
Perencanaan
1 Apa yang dilakukan ibu untuk melaksanakan supervisi
akademik pertama kali bagi guru?
2 Bagaimana keterlibatan pengawas dalam merencanakan
berbagai program supervisi akademik di sekolah?
3 Bagaimana keterlibatan guru dalam merencanakan
berbagai program supervisi akademik di sekolah?
4 Bagaimana ibu memperoleh data guru yang akan
disupervisi?
Pelaksanaan
5 Bagaimana cara kepala sekolah melakukan penilaian
supervisi akademik terhadap guru?
6 Apakah observasi kelas dilaksanakan secara terjadwal?
7 Bagaimana observasi kelas tersebut dilakukan?
8 Instrument penilaian apa saja yang digunakan untuk
observasi kelas?
9 Berapa lama durasinya observasi kelas dilakukan?
10 Kapan kunjungan kelas dilaksanakan?
11 Bagaimana kunjungan kelas tersebut dilaksanakan?
37
12 Berapa lama durasi kunjungan kelas dilakukan?
13 Berapa kali dalam satu semester kegiatan supervisi
tersebut ibu lakukan?
14 Apa kendala yang ibu hadapi saat melaksanakan
supervisi akademik?
Evaluasi/tindak lanjut
15 Bagaimana catatan hasil pelaksanaan supervisi
akademik yang dilakukan?
16 Bagaimana cara kepala sekolah melakukan evaluasi
terhadap supervisi akademik yang telah diberikan?
17 Apa yang dilakukan kepala sekolah terhadap guru yang
kemampuan mengajarnya belum optimal?
18 Apakah ibu melakukan pembinaan kepada guru-guru
setelah evaluasi dilaksanakan?
19 Bagaimana pembinaan yang biasa diberikan?
20 Bagaimana harapan ibu mengenai kemajuan
pendidikan di SD Negeri Pondok Karya?
Tabel 3 .4 Pedoman Wawancara Guru
No Pertanyaan
Perencanaan
1 Bagaimana keterlibatan ibu/bapak guru dalam
pembuatan program supervisi pembelajaran?
Pelaksanaan
2 Bagaimana cara kepala sekolah melakukan penilaian
supervisi pembelajaran terhadap guru?
3 Apakah observasi kelas dilaksanakan sesuai dengan
38
jadwal yang telah ditentukan?
4 Bagaimana observasi kelas tersebut dilakukan?
5 Apa kesan ibu/bapak dengan adanya observasi kelas
yang dilakukan kepala sekolah?
6 Apakah kunjungan kelas dilaksanakan?
7 Bagaimana kunjungan kelas tersebut dilakukan?
8 Apa kesan ibu/bapak terhadap kunjungan kelas yang
dilakukan?
9 Berapa kali dalam satu semester kepala sekolah
melakukan supervisi pembelajaran terhadap guru?
10 Apakah ibu/bapak guru diberi kesempatan untuk
mengikuti workshop atau kegiatan lain mengenai
pembelajaran?
11 Apakah kegiatan tersebut dibiayai oleh kepala sekolah?
12 Apa kepala sekolah mengadakan sendiri kegiatan
workshop terkait pembelajaran?
13 Apa kesan ibu/bapak terhadap kegiatan workshop yang
dilaksanakan?
14 Apakah kegiatan tersebut meningkatkan profesionalitas
ibu/bapak?
15 Selain kepala sekolah apa ada pihak lain yang
melakukan supervisi akademik terhadap guru?
16 Apa kendala yang ibu/bapak hadapi saat pelaksanaan
supervisi akademik dilakukan oleh kepala sekolah?
Evaluasi/tindak lanjut
17 Apakah setiap kali melakukan supervisi akademik
kepala sekolah membahas hasil observasi?
39
18 Apakah ada tindak lanjut dari hasil pembahasan?
19 Bagaimana catatan hasil pelaksanaan supervisi yang
telah dilakukan oleh kepala sekolah?
20 Apakah setelah diadakan evaluasi pelaksanaan
supervisi pembelajaran ibu/bapak menerima pembinaan
dari kepala sekolah?
Tabel 3 .5 Daftar Ceklis Dokumen
No Nama Dokumen Ada Tidak
1 Dokumen sejarah dan
profile sekolah
2 Struktur organisasi
3 Data guru
4 Data siswa
5 Dokumen sarana
prasarana
6 Program supervisi
akademik, Program
tahunan, Program
semester, Silabus, RPP
7 Instrument penilaian
supervisi akademik
8 Dokumen hasil belajar
siswa ( Rapot, Nilai
Ujian Sekolah, Nilai
Ujian Nasional)
40
F. Teknik Analisis Data
Analisis data menurut patton dalam buku karangan Lexy adalah
proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu
pola, kategori dan satuan uraian dasar.38
Data yang didapatkan dalam proses pengumpulan data dalam
penelitian tidak dapat langsung digunakan, melainkan perlu
dilakukan analisis sehingga data dapat mudah dipahami dan hasil
penelitian dapat diinformasikan kepada orang lain. penulis dalam
menganalisis data menggunakan metode kualitatif deskriptif yang
terdiri dari tiga kegiatan analisis data, yaitu :
1. Reduksi Data
Kegiatan mereduksi data ialah kegiatan merangkum data,
memilah-milah data kemudian memilih hal-hal yang pokok dan
memfokuskan pada hal yang penting. Lalu mencari tema dan pola
dengan membuang hal yang tidak diperlukan. Sehingga setelah
data direduksi, data sudah terfilterisasi menjadi data-data yang
akan dianalisis lebih lanjut sesuai dengan sasaran penelitian.
2. Penyajian Data
Setelah data direduksi, kemudian langkah selanjutnya yaitu
menampilkan atau mendsiplay data yang sudah tersaring.
Sehingga data sudah siap untuk dipublikasikan dan
diinformasikan kepada orang lain. Dalam penelitian metode
kualitatif deskriptif penampilan data yang biasa dilakukan yaitu
dengan menampilkan data dalam bentuk table data dan
penampilan data secara naratif.
3. Penarikan Kesimpulan
Pada tahap akhir langkah yang dilakukan ialah
pengambilan kesimpulan, dimana dari data-data yang sudah
38
Lexy J Moleong, Op. Cit, h. 103
41
dikumpulkan dan dianalisis sebelumnya ditemukan suatu hasil
penelitian dalm bentuk simpulan data. Kesimpulan yang diambil
dalam penelitian kualitatif sebenarnya sudah dimulai dari awal
yang masih bersifat sementara kemudian seiring berjalannya
proses penelitian, kesimpulan yang didapatkan akan semakin
akurat dan lebih objektif.
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Sekolah
SD Negeri Pondok Karya berdiri pada tahun 1983/1984 ditanah
seluas 1.500m² tanah tersebut disediakan oleh masyarakat Desa
Pondok Karya, tanah tersebut berasal dari atas nama Soleh bin Aman.
Girik No. 2210 persil 24 D II blok Pabuaran. Pengesahan nama
sekolah dasar negeri yang dibangunin atau didirikan berdasarkan
instruksi presiden Nomor/ Dis.Pk/85 4 tahun 1982 dan nomor 7 tahun
1983 yaitu tepat pada tanggal 13 Mei 1985 disahkan namanya dengan
mendapat sebutan: Sekolah Dasar Negeri Pondok Karya.
2. Identitas Sekolah
Tabel 4. 1 Identitas Sekolah
Nama Satuan SD NEGERI PONDOK KARYA
NPSN 20602829
Bentuk Pendidikan SD
Status Sekolah Negeri
Status
Kepemilikan Pemerintah Daerah
SK Izin
Operasional NO. 905/PSD/1985
Tanggal SK 1985-06-05
Alamat Jl. SD Inpres No.01 Rt.02/07
Desa/Kelurahan Pondok Karya
Kecamatan Pondok Aren
Kabupaten/Kota Kota Tangerang Selatan
43
Propinsi Banten
RT/RW 2/7
Nama Dusun Pondok Karya
Kode Pos 15225
Lintang/Bujur -6.2661000/106.7408000
Layanan Keb.
Khusus Tidak ada
SK Pendirian Inpres No.4 Tahun 1982 da
Tanggal SK 1983-06-05
Rekening BOS 0016483133100
Nama Bank Bank BJB
Nama KCP/Unit KCP Pamulang
Atas Nama SDN PONDOK KARYA 01
MBS Ya
Tanah Milik 1500m²
Tanah Bukan Milik 0m
Nomor Telepon 021-73884576
Nomor Fax -
Email sd_karya@yahoo.com
Website -
3. Visi, Misi dan Tujuan SD Negeri Pondok Karya
a. Visi SD
“Menjadikan peserta didik yang beriman dan bertaqwa, berkarakter
serta berwawasan lingkungan“.
b. Misi SD
1) Menanamkan keimanan dan ketaqwaan melalui pengamalan
ajaran agama
2) Membina karakter peserat didik, melalui kegiatan pembiasaan,
dan pengembangan diri yang terencana dan berkesinambungan
44
3) Menjalin kerja sama yang harmonis antar warga sekolah, dan
lembaga lain yang terkait
4) Mengembangkan bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi
berdasarkan minat, bakat, dan potensi peserta
5) Menciptakan sekolah yang aman, nyaman, hijau, dan asri serta
menjadikan sekolah layak anak
c. Tujuan SD
1) Mengamalkan ajaran agama dan nilai-nilai moral anak melalui
integritas kegiatan sekolah, dengan :
Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
menghayati dan mengamalkan nilai-nilai moral Pancasila,
sabar, tabah, tenang, jujur, tegas, adil, disiplin, tawakal,
menghayati dan mengamalkan etika, tata tertib, dan tata
krama sosial kemasyarakatan dan kebangsaan, kepribadian
teguh, memiliki harga diri.
2) Melaksanakan pembelajaran dengan pembelajaran PAKEM,
dengan indikator :
Menerapkan pendekatan pakem,
Menghargai potensi peserta didik,
Membangun komunikasi aktif guru dan peserta didik dalam
pembelajaran,
Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber dan media
pembelajaran.
3) Melaksanakan pendidikan secara adil dan merata, dengan :
Setiap peserta didik mendapat kesempatan yang sama untuk
menerima ilmu, memanfaatkan fasilitas sekolah, dan
bimbingan bagi yang memiliki kelemahan.
4) Melaksanakan kegiatan Ekstrakurikuler yang mengembangkan
bakat, minat dan potensi peserta didik, dengan :
45
Memfasilitasi pengembangan, bakat, minat dan potensi
peserta didik,
Memberikan program ekstra : Pramuka, Pencak silat, seni
tari, seni Marawis, futsal, drumband.
5) Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai bekal untuk melanjutkan sekolah pada jenjang yang
lebih tinggi, dengan :
Meningkatkan pengetahuan, suka meneliti, menyelidik dan
selalu ingin tahu, gemar menulis, gemar terhadap ilmu
pengetahuan dan teknologi.
6) Mengembangkan budaya lingkungan pada peserta didik yang
terintegrasi dalam seluruh kegiatan pendidikan sebagai budaya
sekolah, dengan :
Budaya sekolah diciptakan dengan mengembangkan nilai-nilai
wawasan lingkungan dalam satu kesatuan kegiatan pendidikan
yang terjadi di sekolah.
7) Melaksanakan manajemen pendidikan yang partisipatif,
akomodasi, transparan dan akuntabel, dengan indikator :
Manajemen pendidikan diterapkan dengan memperhatikan
pemberdayaan komponen sekolah, penyelesaian persoalan
bersama komponen sekolah, pelaporan yang transparan dan
akuntabel.
4. Kurikulum
Kurikulum yang diterapkan di SDN Pondok Karya pada saat ini
menggunakan Kurikulum 2013 dan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan). Kurikulum 2013 sudah diterapkan pada kelas 1,2,4,5,
sedangkan kelas 3 dan 6 masih menggunakan KTSP. Sebab di SDN
Pondok Karya baru mulai menerapkan K13 pada tahun ajaran
2016/2017 yang dimulai pada kelas 1 dan 4, kemudian pada tahun
46
ajaran 2017/2018 diterapkan pada kelas 1,2, dan 4, selanjutnya pada
tahun ini tahun ajaran 2018/2019 diterapkan dikelas 1,2,4, dan 5. Dan
untuk tahun ajaran 2019/2020 akan diterapkan untuk semua kelas, dari
kelas 1 s/d 6 sudah harus menggunakan kurikulum 2013.
5. Struktur Organisasi
Berdasarkan hasil studi dokumentasi yang penulis dapat, berikut
ini adalah struktur organisasi yang ada di SD Negeri Pondok Karya.
Gambar 4. 1 Stuktur Organisasi Sekolah
Berdasarkan gambar di atas, penulis dapat menyimpulkan
bahwasanya dengan adanya struktur organisasi dapat diketahui bagaimana
peran, tugas dan tanggungjawab sesuai jabatan struktural. Struktur
organisasi dibuat untuk mempermudah rantai koordinasi setiap personil
dan membangun semangat kerja tim serta memahami potensi sumber daya
manusia yang ada di sekolah untuk mencapai tujuan sekolah secara
maksimal.
47
6. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan SD Negeri Pondok
Karya
Berikut data pendidik dan kependidikan SD Negeri Pondok Karya
tahun ajaran 2018/2019 :
Tabel 4 .2 Data Tenaga Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
No. Nama Jabatan
1 Hj. Suriah, M.Pd Kepala Sekolah
2 Mainah, S.Pd Guru
3 N. Hermianah, S.Pd.SD Guru
4 Hj. Komariah, S.Pd Guru
5 Sabarudin Guru
6 Musfida, S.Pd Guru
7 Suherman, S.Pd Guru
8 Sri Rustinah, S.Pd Guru
9 Kismadi, S.Pd Guru
10 Een Ratnapuri Guru
11 Mahrup, S.Pd.I Guru
12 Muhanih, S.Pd.I Guru
13 Ida Saidah Guru
14 Isah Siti Aisah, S.Pd Guru
15 Supri Haryanti, S.Pd Guru
16 Mela Meilawati, S.Pd.SD Guru
17 Junaidi, S.Pd.I Guru
18 Bahrudin Hz, A.Ma.Pd Guru
19 Fetty Agustin, S.Pd Guru
20 Eka Rini Hastuti, S.Pd Guru
21 Asep Rahmat Hidayat, Guru
48
S.Pd
22 Arizal Guru
23 Muhammad Ikhwan,
S.Pd.I Guru
24 Tuti Suryati Guru
25 Riska Aulia Rahmah Guru
26 Ana Dewi Shofwani Guru
27 Ahmad Subhan, S.Pd.I Guru
28 Tintus Permana Affandy,
S.Kom Operator
29 Atinda Yulia Safitri Tata Usaha
30 Saprudin Kebersihan
31 Susilawati Kebersihan
32 Nahrowi Penjaga
33 Madalih Penjaga
Tenaga pendidik di SD Negeri Pondok Karya belum semua
bergelar sarjana, hanya 19 orang yang sudah memiliki gelar sarjana,
sisanya berpendidikan diploma dan ada beberapa guru yang masih dalam
masa studi. Namun dengan adanya ketentuan yang dikeluarkan oleh kepala
sekolah sebagai upaya peningkatan kompetensi, guru yang masih diploma
didorong untuk melanjutkan kuliah ke tingkat strata satu. Dengan latar
belakang pendidikan strata satu, diharapkan kompetensi yang dimiliki
akan membantu pelaksanaan kegiatan pembelajaran secara baik dan
efektif.
Data tabel diatas juga menunjukkan tenaga kependidikan
berjumlah 2 orang yaitu terdiri dari operator sekolah dan tata usaha, dan
pagawai lainnya berjumlah 4 orang yang terdiri dari 2 petugas kebersihan
dan 2 penjaga sekolah.
49
7. Data Peserta Didik Tahun Ajaran 2018-2019
Berdasarkan hasil studi dokumen, jumlah peserta didik tahun
ajaran 2018-2019 di SD Negeri Pondok Karya, sebagai berikut:
Tabel 4. 3 Data Peserta Didik
No KELAS ROMBEL JUMLAH
PESERTA DIDIK
1 I 4 118
2 II 4 122
3 III 4 121
4 IV 2 75
5 V 3 100
6 VI 3 98
JUMLAH SELURUHNYA 634
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa setiap tahun
ajaran peserta didik SD Negeri Pondok Karya selalu mengalami
penurunan dan peningkatan jumlah peserta didik
8. Sarana dan Prasarana
Tabel 4 .4 Sarana dan Prasana
No Jenis Prasarana Kondisi
1
Kamar Mandi/WC Siswa
Perempuan Rusak Ringan
2 Laboratorium Komputer Rusak Ringan
3
Kamar Mandi/WC Siswa Laki-
laki Rusak Ringan
4 Ruang Teori/Kelas Rusak Ringan
5 Ruang Teori/Kelas Rusak Ringan
6 Ruang Teori/Kelas Rusak Ringan
7 Ruang Kepala Sekolah Baik
50
8 Ruang Guru Baik
9 Ruang TU Baik
10 Ruang Teori/Kelas Rusak Ringan
11 Ruang Teori/Kelas Rusak Ringan
12 Gudang Rusak Sedang
13 Ruang Ibadah Rusak Ringan
14
Kamar Mandi/WC Guru
Perempuan Rusak Ringan
15
Kamar Mandi/WC Siswa Laki-
laki Rusak Ringan
16
Kamar Mandi/WC Siswa
Perempuan Rusak Ringan
17
Kamar Mandi/WC Siswa
Perempuan Rusak Ringan
18
Kamar Mandi/WC Siswa Laki-
laki Rusak Ringan
19
Kamar Mandi/WC Guru Laki-
laki Rusak Ringan
20 Ruang Teori/Kelas Rusak Ringan
21 Ruang Teori/Kelas Rusak Ringan
22 Ruang Teori/Kelas Rusak Ringan
23 Ruang Teori/Kelas Rusak Ringan
24 Ruang Teori/Kelas Rusak Ringan
25 Ruang Teori/Kelas Rusak Ringan
26 Ruang Teori/Kelas Rusak Ringan
27 Ruang Teori/Kelas Rusak Ringan
28 UKS Baik
Berdasarkan data diatas diketahui terdapat delapan kamar
mandi dengan kondisi rusak ringan, kemudian tersedia 13 ruang
51
kelas dengan kondisi rusak ringan, 1 lab. Komputer dengan rusak
ringan, 1 ruang perpustakaan dengan kondisi baik, 1 ruang ibadah
dengan kondisi rusak ringan, 1 ruang guru dengan kondisi baik, 1
ruang TU dengan kondisi baik, 1 ruang kepala sekolah dengan
kondisi baik, 1 UKS dengan kondisi rusak sedang, dan 1 gudang
dengan kondisi rusak sedang.
B. Deskripsi dan Analisis Data
Dalam menjalankan tugasnya sebagai supervisor akademik,
kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah dimulai dengan;
1. Perencanaan supervisi akademik
Perencanan supervisi yang dilaksanakan oleh SDN Pondok Karya
sudah cukup baik. Perencanaan supervsi akademik yang telah disusun
mengacu kepada data nilai observasi penilaian supervisi sebelumnya.
Sehingga dapat menjadi acuan dan mempermudah para pelaksanaan
dalam mengetahui tugas dan fungsinya agar tidak menyimpang atau
dapat sesuai dengan rencana. Perencanaan supervisi akademik yang
dilakukan meliputi pembuatan jadwal pelaksanaan, instrument
penilaian, teknik pelaksanaan baik berupa observasi maupun
kunjungan kelas serta pembentukan petugas pengawasan.
Perencanaan supevisi akademik di SDN Pondok Karya disusun
oleh kepala sekolah dan dibantu oleh bagian kurikulum. Demikian juga
ditegaskan pada hasil wawancara oleh kepala sekolah Suriah yang
menyatakan bahwa persiapan awal perencanaan yang dilakukan dalam
melaksanakan supervisi akademik bagi guru, yakni dengan persiapan
daftar nilai pada buku catatan supervisi tahun lalu dan memberikan
jadwal pada guru-guru.39
Hanya saja dalam perencanaannya supervisi
akademik tidak semua guru dilibatkan. Kepala sekolah hanya
melibatkan beberapa guru senior (membentuk tim supervisi).
39
Hasil wawancara dengan Suriah selaku kepala sekolah pada hari Rabu tanggal 11
September 2019
52
Pengawas yang juga berperan cukup penting kaitannya dengan
supervisi akademik dalam hal perumusan perencanaan tidak terlibat
langsung melainkan hanya menerima laporan hasil dari perencanaan
yang telah dirumuskan dan menyetujuinya saja. Hal ini dipertegas oleh
Musfidah selaku guru kelas III pada saat wawancara yang menyatakan
tidak dilibatkan karena sudah ada tim khusus yang menyusun program
perencanaan supervisi akademik, kami hanya menerima jadwal
pelaksanaan supervisi dan melakukan persiapan atas itu.40
Setelah
perencanan sudah dibuat dan dirumuskan lalu kemudian dibagikan dan
dilakukan penyetujuan oleh tim pengawas. Hal tersebut sudah melalui
beberapa proses dari mulai pembuatan jadwal guru mengajar karena
dalam pelaksanaan supervisi akademik disesuaikan dengan jadwal
mengajar guru dikelas.
Pada awal tahun pelaksanaan rapat ataupun musyawarah yang
dilakukan sekolah, kepala sekolah membicarakan program apa saja
yang kaitannya dengan guru mengajar di kelas dan tindak lanjutnya,
kemudian membahas mengenai silabus. Silabus dibuat oleh guru
dengan arahan tutor yang didatangkan langsung oleh kepala sekolah
pada saat pelaksaan rapat kerja. Program semester dan silabus berguna
untuk penyelenggaraan pendidikan dalam satu semester, memudahkan
guru melaksanakan perencaan pengajaran. SDN Pondok Karya rutin
membuat program semester dan silabus disetiap semesternya, masing-
masing dari guru kelas merancang bersama secara berkelompok dan
kemudian diserahkan kepada kepala sekolah dalam bentuk hardcopy
maupun softcopy.
Perencanaan mencakup persiapan dalam pelaksanaan supervisi
akademik yaitu insturmen berupa format penilaian-penilaian yang
berkaitan dengan kinerja guru. Dalam hal ini kepala sekolah membuat
perangkat penilaian kinerja guru yang didalamnya membahas
40
Hasil wawancara dengan Musfidah selaku guru kelas III pada hari Rabu tanggal 11 September 2019
53
mengenai penilaian kompetensi. Instrument supervisi disesuaikan
dengan kurikulum pendidikan yang dipakai. Selain itu, supervisor atau
kepala sekolah juga menyiapkan teknik yang akan dipakai dalam
pelaksanaan supervisi akademik.
2. Pelaksanaan supervisi akademik
Pelaksanaan supervisi akademik merupakan bagian inti dari
kegiatan supervisi akademik, pelaksanaan supervisi akademik
dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi tentang kinerja guru
dalam hal akademik, yaitu kemampuan dan kompetensi yang
tergambar dari perilaku mengajar guru terhadap peserta didik di kelas.
Langkah pelaksanaan ini merupakan bagian yang penting karena dari
hasil pelaksanaan menentukan langkah berikutnya yaitu evaluasi dan
tindak lanjut yang berupa saran dan pembinaan yang cocok diberikan
kepada guru yang sudah disupervisi.
Pelaksanaan supervisi akademik yang dilaksanakan ada yang
berupa observasi dan juga kunjungan kelas. Pelaksanaan kegiatan
supervisi akademik di SDN Pondok Karya yang dilakukan dengan cara
observasi kelas merupakan salah satu cara untuk mendapatkan data
yang benar-benar valid sesuai keadaan, dan situasi, serta kondisi guru
pada saat mengajar. Pelaksanaan observasi dilakukan oleh kepala
sekolah dan dibantu oleh tim pengawas yang dipilih khusus untuk
membantu kepala sekolah dalam mengawasi atau menilai guru, dengan
cara mengamati dan menilai perilaku guru menggunakan format
instrument observasi yang telah dipersiapkan. Observasi dilakukan
satu kali dalam satu tahun ajaran, dan dilakukan biasanya pada bulan
Oktober.
Hasil supervisi akademik yang diberikan kepala sekolah untuk
pelaksanaan observasi yang diberikan oleh guru kelas terhadap peserta
didik, berikut ini adalah penilaian kepala sekolah dari hasil rekapitulasi
penilaian kinerja guru.
54
Tabel 4. 5 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja Guru
NO KOMPETENSI KB (1)
CB (2) B (3) SB (4)
1. Menguasai karakteristik peserta didik 0.00% 0.00% 40.00% 60.00%
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 0.00% 0.00% 60.00% 40.00%
3. Pengembangan kurikulum 0.00% 0.00% 40.00% 60.00%
4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik 0.00% 0.00% 40.00% 60.00%
5. Pengembangan potensi anak didik 0.00% 0.00% 80.00% 20.00%
6. Komunikasi dengan peserta didik 0.00% 20.00% 20.00% 60.00%
7. Penilaian dan evaluasi 0.00% 0.00% 20.00% 80.00%
8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional 0.00% 0.00% 0.00% 100.00%
9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan 0.00% 0.00% 0.00% 100.00%
10. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru 0.00% 0.00% 40.00% 60.00%
11. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif 0.00% 0.00% 0.00% 100.00%
12. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik dan masyarakat 0.00% 20.00% 80.00% 0.00%
13. Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu 0.00% 20.00% 60.00% 20.00%
14. Mengembangkan keprofesionalan melalaui tindakan yang reflektif 0.00% 40.00% 60.00% 0.00%
Keterangan:
1 = Kurang Baik
2 = Cukup Baik
3 = Baik
4 = Sangat Baik
55
Berdasarkan tabel diatas umumnya penilaian kinerja guru yang
diberikan oleh kepala sekolah sudah baik. Penguasaan kompetensi yang
diharapkan dan 14 kompetensi yang dinilai, beberapa diantaranya
mendapat skor 4 dengan kategori sangat baik. Skor 3 dengan kategori
baik, skor 2 dengan kategori cukup baik, dan skor 1 dengan kategori
kurang baik. Artinya menurut hasil observasi kelas terhadap kinerja guru
dalam pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala
sekolah, skala nilai yang diberikan dalam kategori yang baik. Supervisi
akademik dalam pelaksanaan pembelajaran baiknya juga meliputi
pemberian contoh dalam menyajikan pembelajaran, pengarahan dalam
penggunaan metode pembelajaran, pembimbingan dalam memanfaatkan
media pembelajaran, pemberian teknik pembelajaran yang sesuai.
Berdasarkan dari beberapa ungkapan informan dapat dianalisis
bahwa peran kepala sekolah sebagai supervisi akademik sudah dilakukan
dengan cukup baik. Disinilah letak peran kepala sekolah dalam hal
membantu guru mengembangkan kemampuan dan kompetensi demi
tercapainya tujuan pengajaran. Tapi jika dilihat pada kenyataanya,
pelaksanaan observasi kelas di SDN Pondok Karya hanya dilakukan satu
kali dalam satu tahun ajaran.
Selain observasi kelas kepala sekolah juga melakukan supervisi
akademik yang tidak terencana dalam artian, ada dalam perencanaan
namun tidak dalam kurun waktu jadwal pelaksanaan yang diketahui.
Menurut Suriah pelaksanan supervisi yang tidak terencana yang biasa
beliau lakukan adalah seperti kunjungan kelas ketika guru sedang
mengajar tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu, dengan demikian
beliau bisa lebih menilai kecakapan guru dalam mengajar.41
kunjungan
kelas tersebut juga dilakukan sebagai salah satu tindak lanjut dari
pengawasan sebelumnya (observasi kelas). Kunjungan kelas dilakukan
satu atau dua kali dalam satu bulan. Menurut hasil wawancara dengan
Eka selaku guru kelas 1 menyatakan sangat terkesan dengan adanya
41
Ibid, Hasil wawancara Kepala Sekolah.
56
supervisi karena dapat meningkatkan mutu para pendidik dan motivasi
kepada guru untuk lebih mempersiapkan bahan ajar dan mental mengajar.
Menurutnya, jika dibandingkan dua teknik supervisi yang biasa
dilakukan, kunjungan kelas lebih disukai daripada observasi kelas sebab
waktu dan instrument yang dinilai lebih sedikit dibandingkan observasi
kelas.42
Untuk itu, kesan guru-guru dengan adanya supervisi akademik
sangat baik dan membantu untuk meningkatkan disiplin kerja mereka,
serta menjadikan mereka selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik.
3. Evaluasi dan tindak lanjut
Langkah terakhir dari kegiatan supervisi akademik adalah
evaluasi, evaluasi merupakan penilaian terhadap proses pelaksanaan
supervisi akademik. Evaluasi menjadi serangkaian prosedur untuk
menilai secara keseluruhan terhadap pencapaian tujuan. Dalam
langkah evaluasi yakni pemberian penilaian. Supervisi akademik pada
evaluasi pembelajaran meliputi pembimbingan dalam menyusun
perangkat penilaian pembelajaran, pembimbingan dalam pengarahan
memeriksa jawaban penilaian belajar siswa, melakukan pembinaan.
Menurut hasil wawancara dengan Kusmadi selaku guru kelas
enam menyatakan bahwa kepala sekolah SDN Pondok Karya selalu
menginformasikan hasil pengawasan kemudian mengevaluasi hasil
tersebut secara bersama dengan guru yang bersangkutan dan juga
melakukan tindak lanjut yang berupa pemberian saran, masukan, dan
bantuan untuk memperbaiki kekurangan yang ada, selain itu pula
kepala sekolah memberikan kesempatan kepada para guru untuk
mengikuti workshop ataupun pelatihan terkait pengembangan
42
Wawancara dengan Eka selaku guru kelas 1 pada hari Rabu tanggal 11 September 2019
57
kompetensi guru dan pengelolaan pembelajaran agar profesionalitas
guru semakin meningkat.43
Kepala sekolah dalam memberikan penilaian terhadap hasil
supervisi akademik kepada guru biasanya dengan memberikan kesan
dan pesan pada setiap pelaksanaan supervisi akademik, selanjutnya
diberikan penilaian melalui instrumen yang sudah disiapkan dan hasil
penilaian berupa kritik, saran, dan pesan pada buku catatan supervisi
yang dimiliki guru.
C. Temuan
Berdasarkan hasil deskripsi dan analisis data yang telah dipaparkan
di atas, dapat dikemukakan beberapa temuan penelitian terkait peran
kepala sekolah sebagai supervisi akademik dalam peningkatan kualitas
pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
4. Perencanaan supervisi akademik
Peran kepala sekolah dalam perencanaan supervisi akademik
sudah berjalan cukup baik. Namun ada beberapa hal yang menjadi
temuan dan belum berjalan dengan cukup baik yaitu,
pengimplementasian Kurikulum 2013 yang belum merata, jadi masih
ada dua kelas yang menggunakan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) yaitu pada kelas III dan kelas VI, perencanaan
dalam membuat program supervisi akademik tidak melibatkan
langsung guru-guru, hanya kepala sekolah dan tim khusus.
5. Pelaksanaan supervisi akademik
Peran kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik
sudah berjalan cukup baik. Namun ada beberapa hal yang menjadi
temuan dan belum berjalan dengan cukup baik yaitu, beban tugas
kepala sekolah yang memegang dua sekolah dalam satu waktu
sehingga pelaksanaan supervisi akademik sering kali dilimpah
tugaskan kepada wakil kepala sekolah maupun bagian kurikulum,
43
Hasil wawancara dengan Kismadi guru kelas 6 pada hari Jum’at 13 September 2019
58
selanjutnya, pelaksanaan observasi kelas di SDN Pondok Karya
yang hanya dilakukan satu kali dalam satu tahun ajaran.
3. Evaluasi supervisi akademik
Peran kepala sekolah dalam Evaluasi supervisi akademik serta
tindak lanjut sudah berjalan dengan cukup baik pula. Namun ada hal
yang menjadi temuan pada saat guru-guru mengikuti pelatihan atau
workshop tidak selalu dibiayai oleh sekolah.
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan
bahwa pelaksanaan peran kepala sekolah sebagai supervisor akademik
berjalan sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kegiatan
dan dimensi supervisi akademik berikut ini:
1. Pada kegiatan perencanaan supervisi akademik sudah berjalan cukup
baik dimulai dari pembuatan program supervisi, jadwal supervisi,
dan penyetujuan program oleh pengawas gugus. Tetapi pelaksanaan
rapat perencanaan supervisi akademik hanya dilakukan oleh kepala
sekolah dan tim terpilih, guru-guru yang lain tidak terlibat aktif
dalam perencaaan program supervisi tersebut, kemudian kurikulum
2013 belum diterapkan secara merata pada setiap jenjang kelas.
2. Pada kegiatan pelaksanaan supervisi akademik sudah berjalan cukup
baik. Pelaksanaan supervisi akademik yang dilaksanakan oleh kepala
sekolah SDN Pondok Karya yaitu berupa observasi dan juga
kunjungan kelas. Pelaksanaan observasi dilakukan oleh kepala
sekolah dan dibantu oleh tim pengawas yang dipilih khusus untuk
membantu kepala sekolah dalam mengawasi atau menilai guru,
dengan cara mengamati dan menilai perilaku guru menggunakan
format instrument observasi yang telah dipersiapkan. Observasi
dilakukan satu kali dalam satu tahun ajaran, dan dilakukan biasanya
pada bulan Oktober. Selain itu kunjungan kelas juga dilaksanakan
oleh kepala sekolah sebagai salah satu tindak lanjut dari observasi
yang sudah dilakukan, waktu kunjungan kelas tidak dijadwalkan
karena kunjungan kelas ini bersifat dadakan dilakukan oleh kepala
sekolah, biasanya kepala sekolah melaksanakan kunjungan kelas
satu atau dua kali dalam satu bulan.
60
3. Pada kegiatan Evaluasi supervisi akademik sudah berjalan dengan
baik. Evaluasi menjadi serangkaian prosedur untuk menilai secara
keseluruhan terhadap pencapaian tujuan. Dalam langkah evaluasi
yakni pemberian penilaian. Supervisi akademik pada evaluasi
meliputi pembimbingan, pengarahan, dan melakukan pembinaan
oleh kepala sekolah SDN Pondok Karya kepada guru-guru.
B. Saran
Berdasarakan hasil penelitian dan analisis temuan-temuan maka
secara umum peneliti menyarankan agar peran kepala sekolah sebagai
supervisi akademik dalam peningkatan kualitas pembelajaran lebih
dioptimalkan dalam semua kegiatan dan dimensi, baik dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Secara rinci peneliti juga ingin
menyampaikan saran yang ditujukan kepada:
1. Kepala Sekolah
a. Sebaiknya, pelaksanaan rapat perencanaan supervisi akademik
dilakukan setiap semester bukan pada saat setiap tahun ajaran.
b. Sebaiknya, pelaksanan supervisi akademik tidak dilakukan satu
kali dalam satu tahun ajaran, bisa tiga bulan sekali ataupun
minimal satu kali dalam satu semester.
c. Sebaiknya, memfasilitasi guru dalam upaya pengimplemetasian
bahan ajar yang akan dituangkan dalam media, metode serta
teknik pengajaran.
2. Guru Kelas
a. Sebaiknya, lebih kreatif dalam mengembangkan bahan ajar.
b. Sebaiknya, selalu siap dalam melaksanakan pengajaran dan
pembelajaran dikelas bukan hanya pada saat penilaian supervisi
akademik.
c. Sebaiknya, lebih mengoptimalkan pengajaran dan meminimalisir
peserta didik yang belum mampu mencapai kriteria ketuntasan
materi.
61
DAFTAR PUSTAKA
Aedi, Nur. 2014. Pengawas Pendidikan. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada
Afandi, Muhammad. 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah.
Semarang: Unissula Press
Afifah, Nur. 2016. Kepala Madrasah Sebagai Supervisi Akademik untuk
meningkatkan kinerja guru MTSN Donomulyo Kulon Progo.Jurnal
Pendidikan Islam. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunankalijaga, Vol.1
Afrizal. 2016. Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung
Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin ilmu. Jakarta :
Rajawali Pers
Ambarita, Alben. 2016. Manajemen Sekolah. Yogyakarta : Media Akadia
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi dan Safruddin, Cepi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Program.
Jakarta: Bumi Aksara
B, Hamzah. 2008. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar yang
Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara
Daryanto. 2006. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Daryanto. 2015. Supervisi Pembelajaran : Yogyakarta : Gava Media
Faturrohman, Muhammad. 2015. Sukses Menjadi Pengawas Sekolah Ideal.
Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
Ikhtisar Data Pendidikan. 2017. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta
J, Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Joko, P. 2011. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Bandung : Rineka
Cipta
Juni, Donni. 2014. Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan Kepala Sekolah.
Bandung : Alfabeta
M, Barnawi. 2017. Sistem Penjamin Mutu Pendidikan Teori dan Praktik.
Jogjakarta : Arus Media
62
Memorata, Andelson. Dan Santoso, Djoko. 2017. Peningkatan Kualitas
Pembelajaran dan Hasil Belajar Merakit Personal Komputer Menggunakan
Structured Dyadic Methods. Yogyakarta: Fakultas Teknik UNY
Mulyasa, E. 2012. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung : PT
Rosdakarya
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Rahman, Syaful. Dan Ujiati, Tri. 2013. Manajemen dalam Pembelajaran. Jakarta
: Indeks
Ramayulis, 2013. Profesi dan Etika Keguruan. Jakarta: Kalam Mulia
Sahertian, Piet. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam
Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rieneka Cipta
salam edukasi. 2015. Kompetensi Kepala Sekolah Madrasah.
https://www.salamedukasi.com/2015/05/5-kompetensi-kepala-sekolah-
madrasah.html. diunduh pada 06 September 2019
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif, Kuantitatif dan R&B.
Bandung: Alfabeta
Suklani. 2016. Dasar-dasar Manajemen Pendidikan Untuk Calon Guru
Profesional. Yogyakarta : Deepublish
Tatang. 2017. Administrasi Pendidikan. Bandung : Cv Pustaka Setia
UU RI No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional
Warsito, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya.
Jogjakart: Rineka Cipta
63
Lampiran 1
Hasil Wawancara Kepala Sekolah
Nama : Hj. Suriah, S.Pd, M.Pd
Jabatan : Kepala Sekolah
Waktu : Rabu, 11 September 2019
1. Apakah yang dilakukan ibu untuk melaksanakan supervisi akademik
pertama kali bagi guru?
Jawaban: Pertama kita sudah ada persiapan dari daftar nilai dibuku
supervisi, dan sebelum itu kita sudah memberikan jadwal kepada guru.
2. Bagaimana keterlibatan pengawas dalam melaksanakan program supervisi
akademik di sekolah?
Jawaban: kita setiap selalu melaksanakan musyawarah kerja, jadi pada saat
itu juga kita membahas rencana supervisi dan meminta persetujuan oleh
pengawas, karena nanti pengawas juga perlu tau hasil supervisi para guru.
3. Bagaimana keterlibatan guru dalam melaksanakan supervisi?
Jawaban: sebelum melaksanakan supervisi saya selaku kepala sekolah
memberikan info terlebih dahulu terkait dengan jadwal pelaksanaan
tentunya, dan setelah itu memberikan arahan kepada guru untuk
mempersiapkan perangkat pengajaran serta media yang akan digunakan.
4. Bagaimana ibu memperoleh data guru yang akan disupervisi?
Jawaban: untuk data saya mendapatkannya semua dari TU, karena untuk
pengolahan dan penyimpanan arsip itu adanya dibagian tata usaha.
5. Bagaimana cara kepala sekolah melakukan penilaian supervisi akademik
terhadap guru?
Jawaban: memang kalo saya itu ada dua kategori, jadi tidak semata-mata
dengan nilai yang ada di instrument supervisi saja, tentunya sebelum
melakukan supervisi yang resmi atau observasi kelas saya sudah
menggunakan cara saya sendiri dengan cara diam-diam memperhatikan
guru mengajar dan mencatat dibuku pribadi saya, jadi ketika saya
melakukan supervisi saya juga menyocokkan dengan hasil catatan saya,
jadi hasil nilai yang diperoleh juga adalah nilai yang sudah
diakumulasikan bukan nilai mutlak observasi.
6. Apakah observasi kelas dilaksanakan sesuai jadwal?
Jawaban: iya, seperti yang tadi saya katakan diakhir bulan September dan
diawal Oktober jadwal observsi kelas dilaksanakan
7. Bagaimana observasi kelas tersebut dilakukan?
64
Jawaban: ya tentunya yang pertama sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan, dan dalam hal ini saya juga dibantu oleh beberapa orang guru
yang senior, jadi pembagiannya misal guru PNS 3 orang saya yang
observasi langsung dan sisanya guru-guru senior tersebut
8. Instrument penelitian apa saja yang digunakan untuk observasi?
Jawaban: instrumennya sudah disiapkan semua, instrument tersebut
memuat penialain beberapa kompetensi yang harus dimiliki guru.
9. Berapa lama durasi observasi kelas dilakukan?
Jawaban: untuk durasi sesuai dengan jam mengajar guru, mislanya 2 jam
mengajar berarti 35 menit x 2 = 70 menit, artinya saya akan
mengobservasi guru mulai dari awal sampai akhir penutup pelajaran.
10. Apakah ibu melaksanakan kunjungan kelas?
Jawaban: iya saya selalu melakukan kunjungan kelas
11. Kapan kunjungan kelas dilakukan?
Jawaban: kalau untuk kunjungan kelas saya lakukan tidak terjadwal ketika
saya ada waktu langsung melihat dari satu kelas ke kelas lainnya saat guru
mengajar, jadi saya lakukan secara diam diam, dan tanpa pemberiatahuan
sebelumnya.
12. Berapa lama durasi kunjungan kelas ibu lakukan?
Jawaban: kalau diukur waktu saya juga kurang tahu pastinya berapa menit,
tetapi untuk perkiraan mungkin durasinya hanya 10-15 menit saja.
13. Berapa kali dalam satu semester supervisi tersebut ibu lakukan?
Jawaban: kalau untuk observasi kelas hanya dilakukan satu kali dalam satu
tahun ajaran, tetapi untuk kunjungan kelas itu dalam satu bulan satu atau
dua kali saya lakukan.
14. Apa kendala yang ibu hadapi saat lakukan supervisi?
Jawaban: mungkin kendalanya hanya pada waktu ya, karena saya
menjabat sebagai PLT di SD lain jadi supervisi di SDN Pondok Karya
saya harus berbagitugas dengan guru senior.
15. Bagaiamana catatan hasil pelaksanaan supervisi akademik?
Jawaban: Alhamdulillah nilainya bagus tidak ada yang kurang, karena
seperti yang tadi saya bilang nilai yang diperoleh itu adalah hasil dari
akumulasi nilai observasi dan juga kunjungan kelas jadi Alhamdulillah
rata-rata nialinya baik.
16. Bagaimana cara kepala sekolah melakukan evaluasi terhadap supervisi
akademik yang telah dilakukan?
Jawaban: cara yang biasa saya lakukan yaitu bertatap muka langsung
dengan guru-guru dalam sebuah rapat biasanya. Ketika itu kami akan
membahas semua yang telah dilaksanakan dan berdiskusi agar semua bisa
lebih baik lagi
65
17. Apa yang ibu lakukan terhadap guru yang belum optimal?
Jawaban: saya selalu memberikan motivasi kepada guru tersebut, contoh
ada satu guru yang saya lihat sangat meningkat kemampuannya terutama
dalam penggunaan IT, yang dulunya gaptek tapi sekarang menjadi senang
dan selalu belajar dan belajar untuk bisa menggunankkan komputer
dengan baik karena setiap kali bertemu beliau saya selalu memberikan
semangat, dan saya sangat bangga melihat perubahan tersebut
18. Apakah ibu melakukan pembinaan kepada guru-guru?
Jawaban: iya pasti, setelah melakukan evaluasi saya juga melakukan
pembinaan terhadap guru-guru, saya juga memfasilitasi guru untuk
mengikuti workshop untuk peningkatan kualitas mengajar mereka
19. Bagaimana pembinaan yang biasa ibu lakukan?
Jawaban: pembinaan yang biasa saya berikan yaitu melalui briefing jadi
saat briefing pagi biasanya saya memberikan penguatan juga terhadap
guru-guru secara kekeluargaan, selain itu juga tidak terlalu formal kadang
saat stirahat sambil makan atau bersantai saya juga memberikan
pembinaan berupa motivasi, saran, dan arahan untuk guru jadi cara yang
saya lakukan agar terkesan tidak menakutkan jadi bisa lebih diterima oleh
guru.
20. Bagaimana harapan ibu mengenai kemajuan pendidikan di SDN Pondok
Karya?
Jawaban: tentu saja yang saya harapkan agar kedepannya guru-guru disini
semuanya mencapai kompetensi yang ada dan menjadi guru professional,
karena dengan demikian maka pembalajaran atau pendidikan di SDN
Pondok Karya dapat lebih maju.
Interview Interviewer
Hj. Suriah, S.Pd, M.Pd Ana Dewi Shofwani
66
Lampiran 2
Hasil Wawancara Guru
Nama : Kismadi, S.Pd
Jabatan : Guru Kelas VI
Waktu : Jum‟at, 13 September 2019
1. Bagaimana keterlibatan ibu/bapak guru dalam pembuatan program
supervisi pembelajaran?
Jawaban: kalau untuk pembuatan program guru-guru tidak terlibat
langsung karena itu sudah ada tim khusu yang merancang program
supervisi, jadi guru terlibat hanya pada saat pelaksanaan supervisi itu, dan
sebelum disupervisi guru-guru juga wajib menyiapkan perangakat
pembelajaran serta menyiapkan media yang memang dibutuhkan pada saat
pembelajaran.
2. Bagaimana cara kepala sekolah melakukan penilaian supervisi
pembelajaran terhadap guru?
Jawaban: biasa ibu kepala sekolah datang langsung ke kelas
memperhatikan guru mengajar, dan untuk waktunya memang berbeda-
beda ada yang terjadwal adanya yang dilaksanakan secara mendadak tanpa
pemberitahuan sebelumnya
3. Apakah observasi kelas dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan?
Jawaban: iya, karena memang sebelum dimulai sudah diumumkan terlebih
dahulu jadwal yang telah dirancang oleh tim
4. Bagaimana observasi kelas tersebut dilakukan?
Jawaban: biasanya untuk observasi kelas dilakukan penilaian mulai dari
awal pembelajaran dari pendahuluan sampai dengan penutup jadi semua
sudah direncanakan semua
5. Apa kesan ibu/bapak dengan adanya observasi kelas yang dilakukan
kepala sekolah?
Jawaban:kesannya membuat saya lebih semangat, karena ada tolak
ukurnya kan ya jadi dapat dijadikan perbaikan untuk saya
6. Apakah kunjungan kelas dilaksanakan?
Jawaban: iya dilakukan
7. Bagaimana kunjungan kelas tersebut dilakukan?
67
Jawaban: kunjungan kelas dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumya,
beda dengan observasi, jadi tiba-tiba saat saya sedang mengajar kepala
sekolah datang ke kelas dan memperhatikan saya mengajar dan bertanya-
tanya seputar lingkungan kelas apakah pembelajaran selama ini berjalan
dengan baik atau tidak. Jadi kalau menurut saya kunjungan itu seperti
sidak.
8. Apa kesan ibu/bapak terhadap kunjungan kelas yang dilakukan?
Jawaban: saya merasa senang, karena saya jadi merasa lebih diperhatikan.
Kita jadi tau apa saja kekurangan kita dan lebih mendisiplinkan kita jadi
kita harus kapan saja siap.
9. Berapa kali dalam satu semester kepala sekolah melakukan supervisi
pembelajaran terhadap guru?
Jawaban: minimal satu kali untuk observasi kelas, tetapi untuk kunjungan
kelas lebih sering dilakukan oleh kepala sekolah
10. Apakah ibu/bapak guru diberi kesempatan untuk mengikuti workshop atau
kegiatan lain mengenai pembelajaran?
Jawaban: iyaa tentu, belum lama saya juga mengikuti workshop tentang
pengolahan nilai K13
11. Apakah kegiatan tersebut dibiayai oleh sekolah?
Jawaban: kalau ini iya, biasa untuk kegiatan ada anggarannya
12. Apa kepala sekolah mengadakan sendiri kegiatan workshop terkait
pembelajaran?
Jawaban: iyaa sekolah biasanya mengadakan workshop untuk
pembelajaran pada awal tahun ajaran baru, agar guru mempunyai bekal
untuk memulai pembelajaran yang baru ditahun ajaran baru
13. Apa kesan ibu/bapak terhadap kegiatan workshop yang dilaksanakan?
Jawaban: sangat membantu kalo menurut saya, kalau bisa kegiatan
tersebut dilaksanakan secara rutin jadi ilmu yang kita dapatkan itu tidak
setengah-setengah
14. Apakah kegiatan tersebut meningkatkan profesionalitas ibu/bapak?
Jawaban: iya saya pun merasakan, yang awalnya saya tidak bisa megang
laptop sekarang Alhamdulillah saya bisa mengoperasikan komputer
dengan baik, waluapun belum ahli setidaknya sekarang ada peningkatan
15. Selain kepala sekolah apa ada pihak lain yang melakukan supervisi
akademik terhadap guru?
Jawaban: biasanya kalau ini kerja samanya dengan pengawas sekolah, jadi
biasanya pada kegiatan-kegiatan tertentu ya pengawas akan langsung ke
sekolah untuk melakukan pengawasan terhadap guru-guru
16. Apa kendala yang ibu/bapak hadapi saat pelaksanaan supervisi akademik
dilakukan oleh kepala sekolah?
68
Jawaban: manusiawi ya mungkin setiap ingin dinilai saya harus
mempersiapkan segala sesuatu, jadi mungkin gerogi sedikit
17. Apakah setiap kali melakukan supervisi akademik kepala sekolah
membahas hasil observasi?
Jawaban: iya biasanya ada masukkan yang diberikan kepalas sekolah
kepada guru, diberitahukan kekurangan dan diberikan saran juga, jadi
selalu ada evaluasi dari kepala sekolah
18. Apakah ada tindak lanjut dari hasil pembahasan?
Jawaban; ada, contohnya setelah diadakannya penilaian observasi kepala
sekolah juga setelah beberapa hari kemudian akan melakukan kunjungan
kelas dan juga memberikan saran untuk pembelajaran yang lebih baik
19. Bagaimana catatan hasil pelaksanaan supervisi yang telah dilakukan oleh
kepala sekolah?
Jawaban: biasanya itu tertuang di nilai PKG ya ada instrumennya, dan
selain itu juga ada catatan di buku supervisi yang dimiliki oleh masing-
masing guru
20. Apakah setelah diadakan evaluasi pelaksanaan supervisi pembelajaran
ibu/bapak menerima pembinaan dari kepala sekolah?
Jawaban: selalu, jadi pembinaan itu rutin dari pimpinan agar guru-guru
dapat lebih baik lagi
Interview Interviewer
Kismadi, S.Pd Ana Dewi Shofwani
69
Lampiran 3
Hasil Wawancara Guru
Nama : Marup, S.Pd.I
Jabatan : Guru Kelas V
Waktu : Rabu, 11 September 2019
1. Bagaimana keterlibatan ibu/bapak guru dalam pembuatan program
supervisi pembelajaran?
Jawaban: mungkin untuk keterlibatan dalam program supervisi guru-guru
tidak terlibat aktif, hanya sekedar memberikan saran saja.
2. Bagaimana cara kepala sekolah melakukan penilaian supervisi
pembelajaran terhadap guru?
Jawaban: kepala sekolah biasa datang ke kelas melihat kita ngajar, ada
juga observasi yang dilakukan kepala sekolah.
3. Apakah observasi kelas dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan?
Jawaban: iya, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Dan dalam hal
ini kepala sekolah juga dibantu oleh guru senior.
4. Bagaimana observasi kelas tersebut dilakukan?
Jawaban: kepala sekolah atau guru senior, ikut masuk ke kelas, melihat
kita mengajar dari mulai pembukaan sampai dengan penutup dan
memeriksa perangkat-perangkat pengajaran yang kita siapkan, serta
menilai kita dengan instrument yang telah disiapkan.
5. Apa kesan ibu/bapak dengan adanya observasi kelas yang dilakukan
kepala sekolah?
Jawaban: kesan saya sangat baik, karena menurut saya dengan adanya
observasi kelas saya meningkatkan kualitas kita belajar mengajar dikelas,
dengan adanya observasi kelas saya jadi bisa lebih disiplin untuk
menyiapkan perangkat-perangkat pengajaran.
6. Apakah kunjungan kelas dilaksanakan?
Jawaban: iya dilaksanakan
7. Bagaimana kunjungan kelas tersebut dilakukan?
Jawaban: kunjungan kelas dilakukan tanpa adanya jadwal dan tidak ada
perjanjian terlebih dahulu, jadi kepala sekola melakukannya dadakan,
biasa satu atau dua kali dalam satu bulan.
8. Apa kesan ibu/bapak terhadap kunjungan kelas yang dilakukan?
Jawaban: kunjungan kelas menurut saya lebih menegangkan, deg degan
karena saya tidak punya persiapan terlebih dahulu.
70
9. Berapa kali dalam satu semester kepala sekolah melakukan supervisi
pembelajaran terhadap guru?
Jawaban: untuk observasi kepala melaksanakannya satu kali dalam satu
semester, dan untuk kunjungan kelas dilakukan satu atau dua kali dalam
satu bulan biasanya.
10. Apakah ibu/bapak guru diberi kesempatan untuk mengikuti workshop atau
kegiatan lain mengenai pembelajaran?
Jawaban: iya pasti, saya sering mengikuti workshop. Belum lama ini saya
juga mengikuti workshop tentang rapor kurikulum 13.
11. Apakah kegiatan tersebut dibiayai oleh sekolah?
Jawaban: biasanya diberikan uang transportasi saja.
12. Apa kepala sekolah mengadakan sendiri kegiatan workshop terkait
pembelajaran?
Jawaban: iya setahun sekali, setiap sebelum memulai ajaran baru di SDN
Pondok Karya mengadakan workshop untuk meningkatkan pembelajaran,
mempersiapkan guru-guru agar lebih bersemangat untuk memulai
pengajaran.
13. Apa kesan ibu/bapak terhadap kegiatan workshop yang dilaksanakan?
Jawaban: kesan saya workshop itu sangat membantu, saya merasa senang
dan merasa menjadi lebih siap untuk melaksanakan pembelajaran.
14. Apakah kegiatan tersebut meningkatkan profesionalitas ibu/bapak?
Jawaban: iya pasti, ilmu yang kita dapat saya terapkan di kelas, otomatis
itu sedikit demi sedikit meningkatkan profesionalitas saya.
15. Selain kepala sekolah apa ada pihak lain yang melakukan supervisi
akademik terhadap guru?
Jawaban: ada, pengawas gugus biasanya melakukan pengawasan juga ke
sekolah.
16. Apa kendala yang ibu/bapak hadapi saat pelaksanaan supervisi akademik
dilakukan oleh kepala sekolah?
Jawaban: ketika diadakan supervisi pembelajaran saya tidak ada kendala
17. Apakah setiap kali melakukan supervisi pembelajaran kepala sekolah
membahas hasil observasi?
Jawaban: iya, tapi tidak langsung dibahas. Biasanya setelah semua guru
selesai diobservasi barulah diadakannya pertemuan atau rapat untuk
membahas hasil supervisi.
18. Apakah ada tindak lanjut dari hasil pembahasan?
Jawaban: ada, ketika saya masih ada kekurangan-kekurangan tentu kepala
sekolah memberikan saran dan masukan untuk saya, selain itu pula saya
diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.
71
19. Bagaimana catatan hasil pelaksanaan supervisi yang telah dilakukan oleh
kepala sekolah?
Jawaban: catatannya berupa cacatan kecil dibuku supervisi masing-masing
guru, biasanya berupa saran dan masukkan juga ditulis dalam buku itu.
Selain catatan itu ada juga hasilnya berupa PKG (Penilaian Kinerja Guru)
yang menilai beberapa kompetensi yang harus dimiliki guru.
20. Apakah setelah diadakan evaluasi pelaksanaan supervisi pembelajaran
ibu/bapak menerima pembinaan dari kepala sekolah?
Jawaban: iya, kepala sekolah selalu memberikan pembinaan kepada guru.
Interview Interviewer
Marup, S.Pd.I Ana Dewi Shofwani
72
Lampiran 4
Hasil Wawancara Guru
Nama : Musfida, S.Pd
Jabatan : Guru Kelas III
Waktu : Rabu, 11 September 2019
1. Bagaimana keterlibatan ibu/bapak guru dalam pembuatan program
supervisi pembelajaran?
Jawaban: untuk pembuatan program supervisi pembelajaran kita ibu/bapak
guru tidak dilibatkan, karena sudah ada timnya sendiri, jadi kita para guru
hanya mengikuti jadwal yang telah ditentukan saja
2. Bagaimana cara kepala sekolah melakukan penilaian supervisi
pembelajaran terhadap guru?
Jawaban: cara untuk kepala sekolah melaksanakan supervisi biasanya kita
akan ditentukan jadwalnya pada bulan apa kemudian ada tim yang sudah
dibentuk untuk membantu kepala sekolah melaksanakan supervisi
tersebut, karena di sekolah kita gurunya cukup banyak jadi dari tim
tersebut dibagi tugas untuk satu orang melakukan penilaian terhadap
beberapa guru dan itu dibagi berdasarkan jumlah dan waktu yang telah
dijadwalkan.
3. Apakah observasi kelas dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan?
Jawaban: observasi tentu dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
dibuat sebelumnya.
4. Bagaimana observasi kelas tersebut dilakukan?
Jawaban: disesuaikan tentunya oleh jadwal yang sudah dibuat, pada saat
itu kepala sekolah atau tim yang membantu akan mengawasi dan menilai
guru menggunakan instrument yang telah disiapkan mulai dari pembukaan
awal mengajar sampai akhir pembelajaran selesai.
5. Apa kesan ibu/bapak dengan adanya observasi kelas yang dilakukan
kepala sekolah?
Jawaban: terutama bagi saya observasi yang dilaksanakan oleh kepala
sekolah dan tim itu sangat bagus sekali, jadi kita bisa menampilkan
bagaimana kemampuan kita dalam proses balajar mengajar bukan hanya
dalam hal penyampaian materi tetapi juga dalam hal mempersiapkan
73
perangkat pengajaran, metode, serta media yang sesuai dengan kebutuhan
proses belajar mengajar tersebut.
6. Apakah kunjungan kelas dilaksanakan?
Jawaban: kunjungan kelas Alhamdulillah dilaksanakan
7. Bagaimana kunjungan kelas tersebut dilakukan?
Jawaban: setelah diadakan observasi beberapa saat berikutnya
dilaksanakannya kunjungan kelas, untuk meninjau adakah perbaikan yang
lakukan dari hasil observasi sebelumnya.
8. Apa kesan ibu/bapak terhadap kunjungan kelas yang dilakukan?
Jawaban: bagi saya kunjungan kelas itu cukup baik dilaksanakan, jadi kita
bisa tahu apakah saran dan masukan yang diterima saat observasi sudah
kita laksanakan dengan baik atau belum.
9. Berapa kali dalam satu semester kepala sekolah melakukan supervisi
pembelajaran terhadap guru?
Jawaban: untuk observasi dilaksanakan hanya satu kali dalam satu tahun
ajaran, tetapi untuk kunjungan kelas ini dilaksanakan bukan hanya sekali
saja, tetapi minimal satu kali dalam satu bulan dilaksanakan oleh kepala
sekolah dan waktunya juga tidak ditentukan.
10. Apakah ibu/bapak guru diberi kesempatan untuk mengikuti workshop atau
kegiatan lain mengenai pembelajaran?
Jawaban: Alhamdulillah di sekolah ini untuk workshop sangat
diprioritaskan, terutama yang diadakan oleh dinas
11. Apakah kegiatan tersebut dibiayai oleh sekolah?
Jawaban: workshop biasanya kalau yang dilaksanakan disekolah sendiri
dibiayai oleh sekolah, tetapi kalo untuk workshop di dinas tidak.
12. Apa kepala sekolah mengadakan sendiri kegiatan workshop terkait
pembelajaran?
Jawaban: iyaa Alhamdulillah untuk kegiatan workshop di sekolah kita
rutin mengadakannya setiap awal tahun ajaran baru, sebelum peserta didik
masuk kami para guru diberikan pembekalan melalui workshop yang
diadakan sekolah.
13. Apa kesan ibu/bapak terhadap kegiatan workshop yang dilaksanakan?
Jawaban: sangat mengesankan, karena dengan adanya kegiatan workshop
diawal tahun maka benar-benar mampu mempersiapkan diri kita sebagai
tenaga pendidik untuk lebih siap melaksanakan pembelajaran yang akan
datang, jadi lebih bersemangat.
14. Apakah kegiatan tersebut meningkatkan profesionalitas ibu/bapak?
Jawaban: sangat, jadi dengan adanya workshop maka makin bertambah
ilmu pengetahuan dan makin siap untuk saya melaksanakan pembelajaran.
74
15. Selain kepala sekolah apa ada pihak lain yang melakukan supervisi
akademik terhadap guru?
Jawaban: ada, biasanya dari dinas pendidikan atau pengawas gugus pasti
melakukan pengawasan ke sekolah.
16. Apa kendala yang ibu/bapak hadapi saat pelaksanaan supervisi akademik
dilakukan oleh kepala sekolah?
Jawaban: sebenernya kendalanya tidak terlalu banyak, asalkan kita betul
betul paham apa yang akan kita sampaikan dan dapat menyampaikan
materi dengan baik
17. Apakah setiap kali melakukan supervisi akademik kepala sekolah
membahas hasil observasi?
Jawaban: iya betul, biasanya setelah mengadakan observasi tentu tim
menyusun penilaian karena dari observasi tersebut ada nilai-nilai yang
digunakan untuk PKG (penilaian kinerja guru), dan selain itu ada juga
penilaian berupa catatan pada buku khusus milik guru berupa saran dan
masukkan dari pengawas.
18. Apakah ada tindak lanjut dari hasil pembahasan?
Jawaban; tindak lanjut pasti ada, yaitu berupa kunjungan kelas, ada juga
tatap muka langsung dengan kepala sekolah untuk diberikan saran dan
masukan serta diberikan sedikit contoh.
19. Bagaimana catatan hasil pelaksanaan supervisi yang telah dilakukan oleh
kepala sekolah?
Jawaban: Alhamdulillah untuk hasil nilai yang telah disiapkan dengan
instrument dan dari catatan pada buku khusus supervisi guru-guru disini
sudah baik semua
20. Apakah setelah diadakan evaluasi pelaksanaan supervisi pembelajaran
ibu/bapak menerima pembinaan dari kepala sekolah?
Jawaban: iya tentu, setelah adanya penilaian observasi dan kunjungan
kelas aka nada pembinaan dari kepala sekolah untuk guru-guru.
Interview Interviewer
Musfida, S.Pd Ana Dewi Shofwani
75
Lampiran 5
Hasil Wawancara Guru
Nama : Eka Rini Hastuti, S.Pd
Jabatan : Guru Kelas I
Waktu : Rabu, 11 September 2019
1. Bagaimana keterlibatan ibu/bapak guru dalam pembuatan program
supervisi pembelajaran?
Jawaban: terlibat secara tidak langsung, karena untuk pembuatan program
sudah ada tim khusus. Guru hanya dalam mempersiapkan perangkat
pembelajarannya
2. Bagaimana cara kepala sekolah melakukan penilaian supervisi
pembelajaran terhadap guru?
Jawaban: ada beberapa cara yang dilakukan kepala sekolah, biasanya
dengan cara observasi dan juga kunjungan kelas
3. Apakah observasi kelas dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan?
Jawaban: iya, sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan biasanya
dilaksanakan pada semester awal di bulan Oktober
4. Bagaimana observasi kelas tersebut dilakukan?
Jawaban: kepala sekolah dalam hal ini tidak sendiri melaksanakan
observasi, karena waktunya tidak memungkinkan. Kepala sekolah
mengutus guru senior yang sudah lebih berkompeten untuk membantu
observasi, hanya beberapa orang yg di observasi langsung oleh kepala
sekolah
5. Apa kesan ibu/bapak dengan adanya observasi kelas yang dilakukan
kepala sekolah?
Jawaban: kesan saya bagus ya, jadi untuk peningkatan mutu para pendidik
untuk menyiapkan semua, walaupun banyak geroginya tentu ketika
observasi tersebut dilakukan
6. Apakah kunjungan kelas dilaksanakan?
Jawaban: pastinya di laksanakan juga
7. Bagaimana kunjungan kelas tersebut dilakukan?
Jawaban: dilakukan dengan waktu yang tidak ditentukan, dadakan, kadang
saat kondisi yang kurang memungkinkan saat saya kurang siap misalkan
ada perangkat yang belum lengkap tiba-tiba kepala sekolah masuk.
76
8. Apa kesan ibu/bapak terhadap kunjungan kelas yang dilakukan?
Jawaban: baik ya menurut saya, karena waktu yang tidak ditentukan itu
jadi seharusnya bisa membuat kita para guru untuk siap kapan saja.
Walaupun kunjungan kelas itu lebih membuat gerogi, tetapi menurut saya
lebih memilih kunjungan kelas karena waktunya lebih sebentar dibanding
observasi.
9. Berapa kali dalam satu semester kepala sekolah melakukan supervisi
pembelajaran terhadap guru?
Jawaban: minimal satu tahun satu kali untuk observasi, dan untuk
kunjungan kelas lebih sering dilakukan oleh kepala sekolah bisa setiap
bulan
10. Apakah ibu/bapak guru diberi kesempatan untuk mengikuti workshop atau
kegiatan lain mengenai pembelajaran?
Jawaban: iya, kami selalu diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan
tersebut.
11. Apakah kegiatan tersebut dibiayai oleh sekolah?
Jawaban: tidak
12. Apa kepala sekolah mengadakan sendiri kegiatan workshop terkait
pembelajaran?
Jawaban: iya ada, setiap awal tahun ajaran baru yang digabungkan juga
dengan musyawarah kerja awal tahun, dan saat itu juga mendatangkan
narasumber untuk menyampaikan materi tentang pembelajaran
13. Apa kesan ibu/bapak terhadap kegiatan workshop yang dilaksanakan?
Jawaban: baik, karena itu dapat memacu semangat para guru untuk
memulai tahun ajaran baru
14. Apakah kegiatan tersebut meningkatkan profesionalitas ibu/bapak?
Jawaban: iya pasti karena tentu dengan demikian pengetahuan kita akan
bertambah sehingga ketika kita menerapkan ilmu yang kita dapat secara
perlahan akan meningkatkan profesionalitas kita juga
15. Selain kepala sekolah apa ada pihak lain yang melakukan supervisi
akademik terhadap guru?
Jawaban: ada, pengawas gugus yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Tangerang Selatan
16. Apa kendala yang ibu/bapak hadapi saat pelaksanaan supervisi akademik
dilakukan oleh kepala sekolah?
Jawaban: kendalanya dari persiapan perangkat pembelajaran kelas, dan
persiapan mental
17. Apakah setiap kali melakukan supervisi akademik kepala sekolah
membahas hasil observasi?
77
Jawaban: iya, karena pasti dilihat dari nilai juga apa kekurangan yang ada
dengan demikian dijadikan acuan untuk melakukan tidak lanjut
18. Apakah ada tindak lanjut dari hasil pembahasan?
Jawaban; iya ada pastinya sebagai perbaikan juga kan
19. Bagaimana catatan hasil pelaksanaan supervisi yang telah dilakukan oleh
kepala sekolah?
Jawaban: kita biasa setiap guru punya buku supervisi, dan disana
dicatatkan kekurangan, saran, serta masukan. Selain itu juga ada
instrument penilaian observasi
20. Apakah setelah diadakan evaluasi pelaksanaan supervisi pembelajaran
ibu/bapak menerima pembinaan dari kepala sekolah?
Jawaban: iya tentu ada pembinaan, dengan pembinaan tersebut guru
merasa lebih diperhatikan tentunya, karena itu salah satu cara untuk dapat
meningkatkan profesionalitas guru.
Interview Interviewer
Eka Rini Hastuti, S.Pd Ana Dewi Shofwani
78
Lampiran 6
Hasil Wawancara Guru
Nama : Asep Rahmat Hidayat, S.Pd
Jabatan : Guru PJOK
Waktu : Rabu, 11 September 2019
1. Bagaimana keterlibatan ibu/bapak guru dalam pembuatan program
supervisi pembelajaran?
Jawaban: kalo keterlibatan guru sekedar menyiapkan perangkat
pembelajaran saja. Kalau program supervisi itu kepala sekolah dan ada
timnya juga untuk supervisi
2. Bagaimana cara kepala sekolah melakukan penilaian supervisi
pembelajaran terhadap guru?
Jawaban: melaksanakan secara langsung, karena saya guru olahraga, jadi
biasanya kepala sekolah melihat dan memantau langsung ketika saya
mengajar di lapangan.
3. Apakah observasi kelas dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan?
Jawaban: iya, untuk observasi dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan, dan jadwal tersebut juga disesuaikan dengan jadwal mata
pelajaran yag sudah disusun awal tahun, jadi tidak mengganggu jadwal
pelajaran yang lainnya.
4. Bagaimana observasi kelas tersebut dilakukan?
Jawaban: Berhubung saya mengajar olahraga ya jadi saya diobservasi
langsung di lapangan, ketika saya mengajar dilihat dari awal sampai akhir,
mulai dari baris berbaris, berdoa, menyampaikan materi, praktek, sampai
penutupan dan dinilai menggunakan isntrumen yang dibawa oleh observer
(pengawas)
5. Apa kesan ibu/bapak dengan adanya observasi kelas yang dilakukan
kepala sekolah?
Jawaban: saya merasa grogi karena dilihat langsung cara saya mengajar
6. Apakah kunjungan kelas dilaksanakan?
Jawaban: iya, kunjungan kelas pasti ada, tanpa dijadwalkan tiba-tiba
kepala sekolah sudah memantau saya mengajar
7. Bagaimana kunjungan kelas tersebut dilakukan?
Jawaban: kunjungan kelas dilakukan secara dadakan tanpa pemberitahuan
terlebih dahulu, kepala sekolah langsung mengawasi saya mengajar
79
8. Apa kesan ibu/bapak terhadap kunjungan kelas yang dilakukan?
Jawaban: kesan saya lebih kaget, lebih degdegan, karena jadi takut ada
kesalahan saat mengajar karena kurang persiapan
9. Berapa kali dalam satu semester kepala sekolah melakukan supervisi
pembelajaran terhadap guru?
Jawaban: dalam satu semester untuk observsi dilakukan satu kali dalam
satu semester, tapi untuk kunjungan kelas lebih sering, sebulan sekali pasti
ada kunjungan kelas dari kepala sekolah
10. Apakah ibu/bapak guru diberi kesempatan untuk mengikuti workshop atau
kegiatan lain mengenai pembelajaran?
Jawaban: tentu kami sebagai guru diizinkan untuk mengikuti workshop
atau pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan kita, contoh saya sebagai
guru olahraga jadi saya beberapa kali mnegikuti workshop terkait dengan
peningkatan pembelajaran PJOK.
11. Apakah kegiatan tersebut dibiayai oleh sekolah?
Jawaban: untuk biaya tidak ya, hanya sebatas transportasi saja biasanya
dari sekolah
12. Apa kepala sekolah mengadakan sendiri kegiatan workshop terkait
pembelajaran?
Jawaban: iya, sekolah biasanya juga mengadakan workshop untuk semua
guru, dilaksanakan seminggu sebelum tahun ajaran baru dimulai biasanya
disekolah ada kegiatan workshop untuk meningkatkan semangat dan
menambah pengetahuan para guru agar lebih siap lagi menyambut tahun
ajaran baru.
13. Apa kesan ibu/bapak terhadap kegiatan workshop yang dilaksanakan?
Jawaban: kesannya untuk saya bagus banget ya, saya jadi banyak belajar
lagi, ketika masih ada yang saya belum mengerti dengan adanya workshop
makanya saya jadi lebih banyak tahu dan mengerti lagi terutama sekarang
menggunkan kurikulum 2013 yang menurut saya masih harus trus belajar
lagi agar lebih paham.
14. Apakah kegiatan tersebut meningkatkan profesionalitas ibu/bapak?
Jawaban: tentu saja, sedikit banyaknya profesionalitas akan lebih
bertambah dari sebelumnya
15. Selain kepala sekolah apa ada pihak lain yang melakukan supervisi
akademik terhadap guru?
Jawaban: ada, biasanya pengawas gugus yang melakukan pengawasan ke
sekolah
16. Apa kendala yang ibu/bapak hadapi saat pelaksanaan supervisi akademik
dilakukan oleh kepala sekolah?
80
Jawaban: kendalanya menurut saya mungkin dalam hal mempersiapkan
bahan untuk mengajar ya, kita harus lebih kreatif lagi mempersiapkan apa
saja metode dan media yang kita gunakan untuk mengajar
17. Apakah setiap kali melakukan supervisi akademik kepala sekolah
membahas hasil observasi?
Jawaban: iya, semua hasil supervisi dibahas ketika observasi semua guru
telah selesai dilakukan. Biasanya setelah itu akan diadakan rapat untuk
membahas hasil tersebut.
18. Apakah ada tindak lanjut dari hasil pembahasan?
Jawaban; ada, biasanya setelah hasil tersebut diberitahukan maka kepala
sekolah akan memberikan saran dan masukkan, dan akan di tindak lanjuti
llagi melalui kunjungan kelas,guna memperhatikan apakah guru sudah
memperbaiki kekurangan sebelumnya berdasarkan saran dan masukkan
yang telah diberikan kepala sekolah
19. Bagaimana catatan hasil pelaksanaan supervisi yang telah dilakukan oleh
kepala sekolah?
Jawaban: cacatannya berupa hasil dari instrument yang dibawa saat
melakukan observasi, dan ada juga cacatan dibuku khusus supervisi yang
dimiliki oleh setiap guru
20. Apakah setelah diadakan evaluasi pelaksanaan supervisi pembelajaran
ibu/bapak menerima pembinaan dari kepala sekolah?
Jawaban: iya menerima, untuk pembinaan biasanya ada tatap muka
langsung dengan kepala sekolah dan diberikan arahan, serta saran-saran,
dan akan diizinkan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.
Interview Interviewer
Asep Rahmat Hidayat, S.Pd Ana Dewi Shofwani
81
Lampiran 7
Hasil Observasi Kepala Sekolah Dalam Pelaksanaan Supervisi Akademik
a. Nama : KISMADI, S.Pd.
N I P : 19700904 200801 1 005
Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali, 04 September 1970
Pangkat/Jabatan/Golongan : Guru Muda, Penata, III/c
TMT sebagai guru :
Masa Kerja : 11 tahun 9 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan Terakhir/Spesialisasi : S1
Program Keahlian yang diampu :
b. Nama Sekolah : SDN PONDOK KARYA
Telp / Fax : 021 - 73884576
Desa/Kelurahan : PONDOK KARYA
Kecamatan : PONDOK AREN
Kabupaten/Kota : KOTA TANGERANG SELATAN
Provinsi : BANTEN
NO NILAI
1. Menguasai karakteristik peserta didik 4
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 4
3. Pengembangan kurikulum 4
4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik 4
5. Pengembangan potensi anak didik 3
6. Komunikasi dengan peserta didik 4
7. Penilaian dan evaluasi 4
8. 4
9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan 4
10. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru 4
11. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif 4
12. 3
13. 2
14. Mengembangkan keprofesionalan melalaui tindakan yang reflektif 2
50
PONDOK AREN,
PenilaiGuru yang dinilai
10 Oktober 2018
Kepala Sekolah
Sumatif
Kemajuan
KOMPETENSI
Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional
Juli s/d Desember 2018
Jumlah (Hasil penilaian kinerja guru)
Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik dan
masyarakat
KISMADI, S.Pd.
NIP 19700904 200801 1 005 NIP 19790520 200801 2 012 NIP 19680220 199103 2 009
MELA MEILAWATI, S.Pd.SD Hj. SURIAH, M.Pd
FORMAT 1C
01 Januari 2008
2018/2019
PERIODE PENILAIAN TAHUNFormatif
REKAP HASIL PENILAIAN KINERGA GURU KELAS/MATA PELAJARAN
Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu
82
a. Nama : KISMADI, S.Pd.
N I P : 19700904 200801 1 005
Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali, 04 September 1970
Pangkat/Jabatan/Golongan : Guru Muda, Penata, III/c
TMT sebagai guru :
Masa Kerja : 11 tahun 9 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan Terakhir/Spesialisasi : S1
Program Keahlian yang diampu :
b. Nama Sekolah : SDN PONDOK KARYA
Telp / Fax : 021 - 73884576
Desa/Kelurahan : PONDOK KARYA
Kecamatan : PONDOK AREN
Kabupaten/Kota : KOTA TANGERANG SELATAN
Provinsi : BANTEN
Nilai PK GURU Kelas/Mata Pelajaran 50
100.00%
Baik
PONDOK AREN, 10 Oktober 2018
Angka Kredit satu tahun =
20.25
x 100
89.286
Nilai PKG tertinggi
Perolehan angka kredit (untuk pembelajaran) yang dihitung berdasarkan rumus berikut
ini
Konversi nilai PK GURU ke dalam skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RB No. 16
Tahun 2009 dengan rumus
Berdasarkan hasil konversi ke dalam skala nilai sesuai dengan peraturan tersebut,
selanjutnya ditetapkan sebutan dan persentase angka kreditnya
FORMAT 1D
01 Januari 2008
NIP 19700904 200801 1 005
KISMADI, S.Pd.
PenilaiGuru yang dinilai
NIP 19680220 199103 2 009NIP 19790520 200801 2 012
(AKK - AKPKB - AKP) X (JM/JWM) X NPK
4
Hj. SURIAH, M.PdMELA MEILAWATI, S.Pd.SD
Kepala Sekolah
Nilai PKGNilai PKG (100) =
REKAP HASIL PENILAIAN KINERGA GURU KELAS/MATA PELAJARAN
83
Lampiran 8
Catatan Hasil Supervisi Akademik
84
Lampiran 9
Struktur Organisasi
ST
RU
KT
UR
OR
GA
NIS
ASI
SE
KO
LA
H D
ASA
R N
EG
ER
I PO
ND
OK
KA
RY
A
Kete
ran
gan
: ____________ G
aris
Kom
an
do
---------------- Garis
Kord
inasi
KE
PA
LA
SE
KO
LA
H
SU
RIA
H, S
.Pd
, M.P
d
WA
KIL
KE
PA
LA
SE
KO
LA
H
MA
INA
H, S
.Pd
DE
WA
N / K
OM
ITE
TU
RA
HN
AW
AT
I
TA
TA
US
AH
A
AT
IND
A Y
UL
IA S
AF
ITR
I T
INT
US
PE
RM
AN
A A
, S.K
oM
TA
TA
US
AH
A/O
PE
RA
TO
R
IA : E
ka R
ini H
astuti, S
.Pd
IB : N
. Herm
ianah
, S.P
d
IC : E
en R
atna P
uri
ID : Id
a Said
ah, S
.Pd
GU
RU
KE
LA
S I
IIA : R
iska A
ulia R
achm
ah
IIB : Ju
naid
i, S.P
d
IIC : S
ri Ru
stinah
, S.P
d
IID : S
up
ri Hary
anti, S
.Pd
GU
RU
KE
LA
S II
IIIA : M
usfid
a, S.P
d
IIIB : F
etty A
gu
stin, S
.Pd
IIIC : S
uh
erman
, S.P
d
IIID : N
ur C
haililah
, S.M
at
GU
RU
KE
LA
S III
IVA
: Isah S
iti Aisah
, S.P
d
IVB
: Hj. K
om
ariah, S
.Pd
IVC
: Sab
arud
in
IVD
: Tu
ti Su
ryati, S
.Pd
GU
RU
KE
LA
S IV
I-II : Ulfah
Mud
rikah
, S.P
d
III : Bah
rud
in
IV : A
na D
ewi S
ho
fwan
i
V-V
I : M. Ik
hw
an, S
.Pd
.I
GU
RU
AG
AM
A
I,III,IV : A
rizal, S.P
d
II, V, V
I : Asep
Rah
mat
Hid
ayat, S
.Pd
GU
RU
OL
AH
RA
GA
I-VI : Ju
naid
i
GU
RU
BH
S. IN
GG
RIS
III-IV : A
na D
ew
i S
V-V
I : M. Ik
hw
an, S
.Pd
.I
GU
RU
KO
MP
UT
ER
III-IV : A
na D
ew
i S
V-V
I : M. Ik
hw
an, S
.Pd
.I
GU
RU
BT
Q
MA
SY
AR
AK
AT
SE
KIT
AR
SIS
WA
PE
NJA
GA
VA
: Mah
rup
, S.P
d
VB
: Main
ah, S
.Pd
GU
RU
KE
LA
S V
VIA
: Kism
adi, S
.Pd
VIB
: Mela M
eilawati,
S.P
d.S
D
VIC
: Muh
anih
, S.P
d
GU
RU
KE
LA
S V
I
85
Lampiran 10
Data Guru SD Negeri Pondok Karya
No Nama L/P NIP NUPTK Jenis
1 Fetty Agustin P 7163763664300053 Guru Kelas
2 Eka Rini Hastuti P 0951765666131082 Guru Kelas
3 Kismadi L 197009042008011005 0236748650200013 Guru Kelas
4 Bahrudin Hz L 196412071984121003 2539742644200043 Guru Mapel
5 Isah Siti Aisah P 7458759661300003 Guru Kelas
6 Een Ratna Puri P 198307182008012003 0050761662300043 Guru Kelas
7 Junaidi L 1242751651200003 Guru Kelas
8 Ida Saidah P 6944759660300002 Guru Kelas
9 Mainah P 196711141990032007 9446745648300003 Guru Kelas
10 Musfida P 197211062007012008 8438750652300003 Guru Kelas
11 Mela Meilawati P 197905202008012012 0852757658300012 Guru Kelas
12 N Hermianah P 196111201982012007 5452739640300003 Guru Kelas
13 Riska Aulia Rachmah P Guru Kelas
14 Komariah P 196205151992122001 5847740641300012 Guru Kelas
15 Supri Haryanti P 3060758661300003 Guru Kelas
16 Tuti Suryati P 7355756657300033 Guru Kelas
17 Sri Rustinah P 196605092007012012 3841744648300002 Guru Kelas
18 Muhanih P 198202282014112002 4560760661300012 Guru Kelas
19 Mahrup L 197610042008011015 2336754655200003 Guru Kelas
20 Atinda Yulia Safitri P Tenaga Administrasi
21 Madalih L Petugas Keamanan
22 Sabarudin L 196705121994021002 4844745648200042 Guru Kelas
23 Arizal L 20607001182001 Guru Mapel
24 Asep Rahmat Hidayat L 4247767668110013 Guru Mapel
25 Susilawati P Laboran
26 Saprudin L 196602111990031003 9543744647200002 Penjaga Sekolah
27 Suherman L 197103142006041003 6646749651200002 Guru Kelas
28 Suriah P 196802201991032009 6552746648300072 Kepala Sekolah
29 Tintus Permana Affandy L 0146769670130093
Tenaga Administrasi
30 Nahrowi L Petugas Keamanan
31 Ana Dewi Shofwani P Guru Mapel
33 Muhammad Ikhwan L Guru Mapel
86
Lampiran 11
Hasil Perhitungan Nilai Ujian Nasional
No Thn.
Ajaran
Mata Pelajaran Rata-rata Persentase
B.IND MTK IPA
1 2016/2017 79.5 74.1 74.1 76 83%
2 2017/2018 81 69.1 80.1 77 77%
3 2018/2019 72.5 75.6 77.6 75 77%
87
Lampiran 12
Data Nilai Rapot
1. Tahun ajaran 2018/2019 (Kelas 6)
No. MATA PELAJARAN
PAI PKN B.I MTK IPA IPS SBdP PJOK B.ING BTQ TIK
1 80 71 70 64 75 73 71 79 65 70 81
2 84 81 84 77 76 86 81 85 77 81 90
3 75 77 78 78 76 78 79 83 65 71 85
4 78 79 80 62 77 81 76 77 71 74 84
5 78 85 81 74 75 79 77 83 81 77 80
6 83 80 81 91 84 83 79 80 68 90 85
7 84 73 80 65 75 75 76 77 68 89 79
8 79 69 70 60 75 71 70 77 68 76 77
9 78 85 83 72 75 83 76 82 73 83 77
10 77 78 80 67 75 84 70 80 67 76 86
11 76 67 70 64 75 68 70 77 67 72 78
12 78 87 87 81 82 86 78 87 65 90 85
13 86 67 76 60 75 69 74 77 77 76 77
14 76 82 82 78 75 81 82 80 65 82 86
15 84 69 75 69 75 70 71 77 68 90 75
16 75 79 80 72 76 79 78 81 68 71 81
17 81 87 77 74 82 80 80 83 69 82 85
18 75 83 83 78 79 86 74 83 65 78 85
19 87 68 73 60 75 75 70 83 82 77 78
20 79 87 86 91 85 89 78 84 81 83 90
21 83 67 82 79 79 82 76 81 78 82 85
22 81 76 84 76 78 85 78 81 65 78 87
23 82 67 70 55 75 65 70 77 73 70 76
24 75 79 79 69 75 80 70 77 79 71 84
25 82 84 86 68 78 85 77 88 77 80 87
26 79 86 83 76 75 84 78 84 65 77 83
27 84 67 70 50 70 60 70 75 69 80 77
28 75 80 72 73 75 74 76 80 70 77 82
29 81 79 80 72 75 82 80 81 71 70 81
30 83 74 72 60 77 77 71 80 69 81 79
31 81 70 79 66 75 73 73 78 72 85 79
32 75 83 80 86 82 82 79 81 74 84 85
33 83 89 83 90 86 90 81 82 80 86 82
KKM 75 67 70 60 75 65 70 75 65 70 70
88
2. Tahun ajaran 2017/2018 (Kelas 5)
No. MATA PELAJARAN
PAI PKn B.IND MTK IPA IPS SBdP PJOK B.ING BTQ TIK
1 75 67 70 60 75 65 71 81 71 70 75
2 87 82 83 80 84 73 83 82 70 79 86
3 75 77 72 75 78 70 81 80 65 70 71
4 78 71 79 60 82 65 79 78 68 70 80
5 75 72 72 65 75 71 72 84 83 79 78
6 75 88 81 90 87 81 83 80 67 85 87
7 88 77 80 60 75 70 77 77 65 74 71
8 75 67 70 55 75 65 70 77 67 70 71
9 75 76 79 80 75 72 79 80 71 70 81
10 82 81 82 60 78 74 80 80 65 70 79
11 85 67 76 61 75 65 70 78 72 71 71
12 75 80 83 84 88 81 81 80 69 81 88
13 90 67 75 55 77 65 75 78 75 73 70
14 76 77 77 76 82 71 84 80 73 79 86
15 85 72 75 73 77 68 79 78 71 78 77
16 87 74 76 77 83 74 80 78 65 72 79
17 80 77 77 75 79 74 78 80 67 75 84
18 75 83 80 78 84 74 82 82 65 78 81
19 79 67 70 55 75 65 70 82 92 71 76
20 75 85 83 78 87 83 86 82 75 80 87
21 85 77 84 72 88 75 84 81 80 74 80
22 81 81 83 86 80 73 86 80 65 80 92
23 91 67 70 55 75 65 70 78 68 74 70
24 75 79 79 70 83 75 78 78 82 72 83
25 82 82 82 66 90 76 84 80 76 70 80
26 86 80 81 86 83 76 81 80 65 79 85
27 85 67 70 50 70 60 70 75 68 70 70
28 75 77 75 69 77 71 78 80 74 79 79
29 76 79 81 75 78 76 82 80 67 70 85
30 76 69 73 65 82 73 73 78 68 79 77
31 75 74 78 65 75 63 75 78 72 80 83
32 75 83 80 85 86 77 85 78 77 71 83
33 90 90 84 91 94 85 88 82 92 91 93
KKM 75 67 70 60 75 65 70 75 65 70 70
89
1. Persentase hasil perhitungan rapot kelas 6
No
Mata
Pelajaran
Jumlah
Peserta
didik yang
Kompeten
Persentase
jumlah peserta
didik yang
kompeten
Jumlah
siswa yang
belum
Kompeten
Persentase
jumlah peserta
didik yang
belum
kompeten
1 PAI 33 100% 0 0%
2 PKN 33 100% 0 0%
3 B.IND 33 100% 0 0%
4 MTK 28 85% 5 15%
5 IPA 32 97% 1 3%
6 IPS 31 94% 2 6%
7 SBdP 33 100% 0 0%
8 PJOK 33 100% 0 0%
9 B.ING 33 100% 0 0%
10 BTQ 33 100% 0 0%
11 TIK 33 100% 0 0%
2. Persentase hasil perhitungan rapot kelas 5
No
Mata
Pelajaran
Jumlah
Peserta
didik yang
Kompeten
Persentase
jumlah peserta
didik yang
kompeten
Jumlah
siswa yang
belum
Kompeten
Persentase
jumlah peserta
didik yang
belum
kompeten
1 PAI 33 100% 0 0%
2 PKN 33 100% 0 0%
3 B.IND 33 100% 0 0%
4 MTK 31 94% 2 6%
5 IPA 32 97% 1 3%
6 IPS 32 97% 1 3%
7 SBdP 33 100% 0 0%
8 PJOK 33 100% 0 0%
9 B.ING 33 100% 0 0%
10 BTQ 33 100% 0 0%
11 TIK 33 100% 0 0%
90
Lampiran 13
Silabus
91
92
93
Lampiran 14
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
94
95
96
Lampiran 15
Jadwal Observasi Kelas
JADWAL PKG GURU SDN PONDOK KARYA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
No. Tim Penilai Nama Waktu Jam Ke-
Mata Pelajaran
1 Hj. Komariah,
S.Pd
1. N. Hermianah, S.Pd.SD Senin, 22 Oktober
2018
2. Bahrudin Hz. A.Ma.Pd Jum'at, 26 Oktober
2018
3. Mainah, S.Pd Senin, 22 Oktober
2018
4. Sabarudin, A.Ma.Pd Rabu, 24 Oktober
2018
5. Mahrup, S.Pd.I Selasa, 23 Oktober
2018
6. Suherman, S.Pd Selasa, 23 Oktober
2018
7. Muhammad Ikhwan, S.Pd.I
Rabu, 24 Oktober 2018
8. Riska Aulia Rahmah Jum'at, 26 Oktober
2018
2 Mela Meilawati,
S.Pd.SD
1. Musfida, S.Pd Rabu, 24 Oktober
2018
2. Kismadi, S.Pd Selasa, 23 Oktober
2018
3. Sri Rustinah, S.Pd Rabu, 24 Oktober
2018
4. Muhanih, S.Pd.I Kamis, 25 Oktober
2018
5. Een Ratna Puri Jum'at, 26 Oktober
2018
6. Supri Haryanti, S.Pd Senin, 22 Oktober
2018
7. Anna Sofwani Kamis, 25 Oktober
2018
3 Isah Siti Aisah,
S.Pd
1. Ida Saidah Jum'at, 26 Oktober
2018
2. Junaidi, S.Pd.I Selasa, 23 Oktober
2018
3. Fetty Agustin, S.Pd Rabu, 24 Oktober
2018
4. Eka Rini Hastuti, S.Pd Selasa, 23 Oktober
2018
5. Asep Rahmat Hidayat, S.Pd
Senin, 22 Oktober 2018
97
6. Arizal, S.Pd Rabu, 24 Oktober
2018
7. Tuti Suryati Kamis, 25 Oktober
2018
8. Ahmad Subhan, S.Pd.I Kamis, 25 Oktober
2018
Pondok Aren, 19 Oktober 2018
Kepala Sekolah
Hj. SURIAH, M.Pd
NIP. 19680220 199103 2 009
98
Lampiran 16 Lembar Ujian Referensi
TABEL UJI REFERENSI
Nama : Ana Dewi Shofwani
NIM : 11140182000037
Judul Penelitian : Pelaksanaan Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
Akademik di SDN Pondok Karya Tangerang Selatan
Penguji : 1. Dr. Zahruddin, Lc.,M.Pd
2. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd
No. No.
footnote
Referensi Hal.
Referensi
Hal.
Skripsi
Paraf Pembimbing
1 2
BAB I
1 1,4,8 E.Mulyasa, Menjadi Kepala
Sekolah Profesional,
(Bandung: PT. Rosdakarya,
2003)
98-120, 25 2, 7,8
2 2 Iktisar data pendidikan tahun
2016/2017, Kementrian
Pendidikan Dan Kebudayaan
Secretariat Jenderal Pusat
Data Dan Statistik Pendidikan
Dan Kebudayaan Jakarta,
2017
1 3
BAB II
3 3,22 Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional, Kamus
Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka,2002)
854,603 7,18
4 5 Alben Ambarita, Manajemen
Sekolah, (Yogyakarta: Media
26 7
99
Akadia, 2016)
5 6,7 Donni Juni P, Manajemen
Supervsi dan Kepemimpinan
kepala sekolah, (Bandung:
Alfabeta, 2014)
49,80 8
6 9 Tatang, Administrasi
Pendidikan, (Bandung: Cv
Pustaka Setia,2017)
95 9
7 10 Suklani, Dasar-dasar
Manajemen Pendidikan Untuk
Calon Guru Profesional,
(Yogyakarta : Deepublish,
2016)
194 9
8 11,13,2
0
Nur Aedi, Pengawasan
Pendidikan, (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2014)
182,185,
190-192
9,10,15
9 12,17 Daryanto, dkk., Supervisi
Pembelajaran, (Yogyakarta:
Gava Media, 2015)
191,205-
206
9,13
10 14,21 Nur Afifah, dkk, Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam,
Kepala Madrasah Sebagai
Supervisi Akademik untuk
meningkatkan kinerja guru
MTSN Donomulyo Kulon
Progo, (Yogyakarta: Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunankalijaga, 2016)
281, 284-
286
11,17
11 15 Daryanto, Administrasi
Pendidikan, (Jakarta : Rieneka
191 12
100
Cipta, 2006)
12 16 Muhammad Faturrohman,
dkk., Sukses Menjadi
Pengawas Sekolah Ideal,
(Yogyakarta : Ar-Ruzz Media,
2015)
67-71 12
13 18 Piet A. Sahertian, Konsep
Dasar Dan Teknik Supervisi
Pendidikan Dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya
Manusia, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2000)
52-125 13
14 19 https://www.salamedukasi.com
/2015/05/5-kompetensi-kepala-
sekolah-madrasah.html
15
15 23,26,3
0
Bambang Warsita, Teknologi
Pembelajaran: Landasan dan
Aplikasinya, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008) Cet. 1
258, 261 18,19,21
16 24 Barnawi M Arifin, Sistem
Penjamin Mutu Pendidikan
Teori dan Praktik, (Jogjakarta:
Arus Media. 2017)
15 18
17 25 UU No.20 Tahun 2003,
Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
19
18 27 Syaiful Rahman dan Tri Ujiati,
Manajemen dalam
Pembelajaran, (Jakarta:
Indeks, 2013)
60 19
101
19 28 Andelson Memorata, Djoko
Santoso, Peningkatan Kualitas
Pembelajaran dan Hasil
Belajar Merakit Personal
Komputer Menggunakan
Structured Dyadic Methods
(SDM), (Yogyakarta: Fakultas
Teknik UNY)
2 20
20 29 Muhammad Afandi, dkk,
Model dan Metode
Pembelajaran di Sekolah,
(Semarang: Unissula Press
2013)
16-103 20
20 31 Hamzah B Uno, Model
Pembelajaran Menciptakan
Proses Belajar yang Kreatif
dan Efektif (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008)
154-155 22
BAB III
22 32 Afrizal, Metode Penelitian
Kualitatif: Sebuah Upaya
Mendukung Penggunaan
Penelitian Kualitatif dalam
Berbagai Disiplin Ilmu,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2016)
13 29
23 33 Zainal Arifin, Penelitian
Pendidikan: Metode dan
Paradigma Baru, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya)
140 29
24 34 Suharsimi Arikunto, Cepi 88 29
102
Safruddin Abdul Jabar, Dasar-
Dasar Evaluasi Program,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2006)
25 35 P. Joko Subagyo, Metode
Penelitian dalam Teori dan
Praktek, (Bandung: Rineka
Cipta, 2011)
63 31
26 36,38 Lexy J, Metodologi Penelitian
Kualitatif, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2010)
186,103 31,36
27 37 Sugiyono, Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan
Kualitatif,Kuantitaf dan R&B,
(Bandung: Alfabeta, 2012)
329 32
BAB IV
28 39,41 Hasil wawancara dengan
Suriah selaku Kepala Sekolah
SDN Pondok Karya
47,52
29 40 Hasil wawancara dengan
Musfidah selaku guru kelas III
48
30 42 Hasil wawancara dengan Eka
selaku guru kelas I
52
31 43 Hasil wawancara dengan
Kismadi selaku guru kelas VI
53
Jakarta, 11 Oktober 2019
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Zahruddin, Lc., M.Pd Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd
NIP.197306022005011002 NIP.196710202001122001
103
Lampiran 17
Surat Izin Penelitian
104
Lampiran 18
Surat Keterangan Sekolah
105
Lampiran 19
Foto Pelaksaan Kegiatan Observasi Kelas
Kegiatan Observasi kelas
106
Lampiran 20
Biodata Penulis
Ana Dewi Shofwani, lahir di Tangerang, 09
Desember 1995. Putri dari pasangan Bapak
Bahrudin HZ dan Ibu Syamsiah. Penulis
merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Alamat email penulis anadewi1723@gmail.com
Penulis menempuh pendidikan diantaranya di
SDN 03 Pondok Aren pada tahun 2002 - 2008,
SMP N 12 Tangerang Selatan pada tahun 2008 -
2011, Pondok Pesantren Al-Inaayah Bogor 2011
- 2014, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2014 - 2019, Jurusan Manajemen Pendidikan dan
lulus dengan menyandang Sarjana Pendidikan (S.Pd).
Skripsi yang penulis teliti berjudul “(Pelaksanaan Peran Kepala Sekolah Sebagai
Supervisior Akademik di SDN Pondok Karya Tangerang Selatan)”. Penulis telah
selesaikan melalui berbagai arahan dan bimbingan dari Bapak Zahruddin, M.Pd
dan Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd. Harapan penulis saat ini adalah semoga ilmu
yang telah diperoleh di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat penulis terapkan
untuk meningkatkan mutu pendidikan. Aamiin.
Motto : waktu terus berlalu, belajarlah dari masa lalu, bersiaplah untuk masa
depan, berikan yang terbaik untuk hari ini.
top related