pedoman pendataan hiu apendiks cites

Post on 13-Apr-2016

65 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Perairan laut Indonesia memiliki keragaman jenis hiu dan pari yang tinggi, diperkirakan ada sejumlah 221 jenis hiu dan pari. Yang terdiri dari 117 jenis hiu, 111 jenis pari, dan 3 jenis hiu hantu. Namun kondisi saat ini menunjukkan bahwa beberapa jenis hiu dan pari telah mengalami penurunan populasinya yang tinggi, bahkan ada yang sudah katagori hamper punah.Pada CoP CITES tahun 2013 lalu, lima spesies hiumasuk dalam daftar apendiks ll CITES dan empat spesies diantaranya terdapat di perairan laut Indonesia, yaitu: 3 spesies hiu martil yang terdiri dari: Sphyrna lewini, Sphyrna mokarran, dan Sphyrna zygaena. Dan hiu koboi (Carcharhinus longimatus). Dengan maasuknya hiu hiu Indonesia tersebut kedalam apendiks ll CITES dan Indonesia telah meratifikasi segala ketentuan / aturan CITES, artinya segala aturan perdagangan tentang hiu yang masuk apendiks CITES tersebut harus diikuti oleh Indonesia. Ketentuan utama perdagangan yang berlaku di CITES adalah: keberlanjutan atau sustainability, keterlacakan atau traceability, dan legalitas atau legality. Selain itu, di Indonesia untuk ke empat jenis hiu tersebut sudah ada aturannya yang dilarang untuk diperdagangkan ke luar negeri (diekspor). Untuk dapat melaksanakan ketentuan-ketentuan CITES tersebut maka diperlukan pendataan yang lebih rinci sampai ke level spesies. Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan adanya pedoman untuk dapat membedakan satu spesies hiu dengan spesius hiu lainnya.Buku yang disusun oleh: Didi Sadili, Fahmi, Dharmadi, Sarmintohadi, dan Ihsan Ramli ini bertujuan untuk dapat menjadi pedoman para petugas lapangan dalam melakukan kegiatan pendataan hasil tangkapan hiu khususnya hiu martil dan hiu koboi serta dapat membedakan mana yang masuk hiu martil dan hiu koboi, dan mana yang masuk jenis hiu lainnya.

TRANSCRIPT

top related