paparan ojl pasun
Post on 21-May-2015
4.170 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KEGIATAN ON THE JOB LEARNING(OJL)TAHUN 2012
NAMA PESERTA DIKLAT : Drs.SUNAR WIBAWAUNIT KERJA : SMA NEGERI 40 JAKARTASEKOLAH MAGANG : SMA NEGERI 111 JAKARTA
PROGRAM OJL
Pelaksanaan Rencana Tindak Kepemimpinan,
Pelaksanaan Observasi Terhadap Guru Junior,
Menyusun perangkat pembelajaran (Silabus, RPP, dan Bahan Ajar),
Pelaksanaan Tugas Mandiri (kajian-kajian) Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi
Berdasarkan AKPK Penyusunan portofolio serta materi
presentasi
Rencana Tindak Kepemimpinan
Judul: Meningkatkan Kompetensi Tenaga
Administrasi Sekolah (TAS) Dalam Mengelola Administrasi Kurikulum melalui Peran Kepala
Sekolah Sebagai Manajer
Latar Belakang
Sesuai Permendiknas no.24 tahun 2008 standar tenaga administrasi sekolah
Hasil AKPK peserta diklat:NO Dimensi kompetensi Perolehan
1 Kepribadian 1002 Manajerial 643 Kewirausahaan 804 Supervisi 1005 Sosial 87
Tujuan
Untuk mengetahui sejauhmana tingkat kompetensi tenaga administrasi sekolah(TAS) dalam mengelola adminstrasi kurikulum
Meningkatkan kompetensi tenaga administrasi sekolah(TAS) didalam menjalankan Tupoksinya terutama mengelola administrasi kurikulum
TINDAKAN
2
MONEV2
MONEV 1
TINDAKA
N 1
TUJUANMENINGKATKANKOMPETEN
SITAS
RTK 1
RTK 2
SKEMA TINDAKAN
Langkah-langkah
Menyusun instrumen identifikasi kompetensi tenaga administrasi sekolah (TAS) dalam mengelola administrasi kurikulum
Tenaga administrasi mengisi instrumen
Menganalisis hasil isian instrumen Memberi arahan ,bimbingan,dan
contoh Monitoring dan evaluasi 1
Langkah-langkahSiklus 1
Langkah-langkahSiklus 2 Pemetaan kompetensi hasil
monitoring siklus 1 Tindakan Pembimbingan oleh Peserta
OJL Monitoring dan evaluasi 2
HASIL K EGIATANKompetensi awal
Siklus 1
Siklus 2
Selisih(sikl 1-
2)
44,44 %
(kurang)
57,78 %
(cukup)
80,00 %
(bagus)
22,22 %
Observasi Terhadap Guru Junior ( dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2) Program supervisi Pra supervisi:
Pertemuan dengan guru (Dra.Roswita)Identifikasi permasalahan pembelajaran
Sosialisasi jadwal kegiatan Langkah-langkah supervisi
Pelaksanaan: Menyiapkan instrumen Observasi kelas ( X-4) Menganalisis hasil
Tindak lanjut: Menyampaikan hasil Catatan perbaikan pada item yang lemah Rancangan tindak lanjut
Menyusun perangkat pembelajaran
Mengkaji RKS dan RKAS
RKS kedua sekolah sudah sesuai dengan ketentuan yang sudah ada yaitu Permendiknas,Pergub 82/2008,Pergub 17 /2012
Sumber pembiayaan RKAS dari APBN, APBD Format Anggaran mengikuti ketentuan dalam
BOP Untuk RKAS SMAN 40 belum mengalokasikan
kegiatan untuk anak inklusi,solusinya diberikan masukan agar anak-anak yang berkebutuhan khusus /inklusi diberikan kegiatan sesuai haknya,dan hal ini diterima oleh kepala sekolah akan ditindaklanjuti
Mengkaji pengelolaan Kurikulum Dokumen kurikulum kedua sekolah sesuai dengan standar
isi(Permendiknas nomor 6 tahun 2006) KTSP disusun oleh Tim KTSP kedua sekolah telah diverifikasi oleh Dinas Pendidikan Terdapat perbedaaan jumlah jam didalam struktur
kurikulum antara kedua sekolah SMAN 111 43 jam perminggu ada penambahan di semua tingkatan kelas sedangkan SMAN 40 39 jam,penambahan hanya di kelas XII saja.
Sistem pembelajaran di SMAN 40 menggunakan sistem moving class
Di kedua sekolah pengelolaan kurikulum terkendala masih terdapat guru-guru yang belum mampu membuat silabus dan RPP secara mandiri solusinya MGMP sekolah dan wilayah diberdayakan dan dibiayai
Mengkaji pengelolaan Tendik Terdapat program pendayagunaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan/pembagian tugas) Terdapat sistem promosi,penempatan dan pengembangan Kualifikasi pendidik memenuhi standar pendidik(Permendiknas
nomor 16 tahun 2007) dan semua sesuai dengan latar belakang pendidikan
Sebagian besar sudar tersertifikasi Kualifikasi Tenaga Kependidikan sesuai dengan Permendiknas
nomor 24 tahun 2008 sudah sesuai, Untuk tenaga Laborat dan Perpustakaan , dan teknisi sumber
belajar kedua sekolah kondisinya sama belum memenuhi standar PTK, solusinya: usul ke dinas untuk kegiatan diklat bagi petugas laborat dan perpustakaan atau mengadakan pengangkatan pegawai baru.Sementara menggunakan tenaga yang ada.
Di SMAN 111 terdapat petugas sanggar 05 yang pengelolaannnya dibawah koordinasi kepala TAS
Mengkaji Pengelolaan Sarpras Kedua sekolah negeri ini dari keberadaan sarana
dan prasarananya secara umum relatif standar sesuai Permendiknas nomoor 24 tahun 2007
Beberapa perabot khususnya lemari dan kursi meja terkesan berlebih, hal ini menimbulkan persoalan karena tidak ada tempat menyimpan barang begitu banyak dan ini mengganggu estetika.Solusinya dilakukan penghapusan barang,lapor ke suku dinas pendidikan di SMAN 40 sudin menyalurkan perabot berlebih ke sekolah-sekolah swasta.
Di kedua sekolah belum memilki ruang ketrampilan dan kesenian secara khusus solusinya bergantian dengan ruang tertentu
Pengelolaan Peserta Didik
Peserta didik sudah dikelola sesuai dengan Permendiknas nomor 39 tahun 2008
Kedua sekolah perlu mempertajam pendidikan karakter
khusus di SMAN 40 layanan konsultasi akademik dan konseling kurang ,solusinya dialokasikan waktu layanan dijadwalkan secara khusus setelah kegiatan belajar selesai
Mengkaji Pengelolaan Keuangan Kedua sekolah memilki pedoman pengelolaan
keuangan dari Permendiknas, sampai Peraturan Gubernur yang terbaru nomor 109 tahun 2012,serta Keputusan Kepala Dinas Pendidikan nomor 2042 tahun2012 tentang pemanfaatan BOP dengan 22 kode rekening.
Sumber-sumber pembiayaan masih terbatas pada APBD dan APBN untuk pengembangan diusulkan penggalian dana dari alumni, orang tua, kantin sekolah
Pengelolaan dilakukan sesuia prinsip transparan dan akuntabel
Mengkaji Pengelolaan TAS
Kualifikasi tenaga administrasi memenuhi standar Komponen tenaga administrasi sekolah sudah dibagi
tugas sesuai porsinya. Di SMAN 111 istilah/nama yang dipergunakan belum
sesuai Permendiknas nomor 24 tahun 2008,solusi akan dilakukan penyesuaian
Masalah status kepegawaian kedua sekolah masih didominasi tenaga honorer solusi : usulan untuk diangkat sebagai pegawai negeri
Masalah kompetensi tenaga adminstrasi perlu diperhatikan, untuk dilakukan peningkatan komppetensi
solusi: dilakukan pencerahan,bimbingan teknis Masalah rangkap jabatan/pekerjaan solusi, secara
bertahap dilakukan pemisahan agar lebih fokus
Mengkaji Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Belum semua guru di kedua sekolah
memanfaatkan TIK dalam pembelajaran, di SMAN 40 dari 45 guru yang menggunakan TIK 35 orang. di SMAN 111 dari 41 guru 30 orang yang memanfaatkan TIK dalam pembelajaran. Kendala mereka umumnya masalah fasilitas LCD, komputer, jaringan internet.Solusi agar fasilitas TIK diprioritaskan, penggunaan peralatan TIK bergantian
Di SMAN 40 belum ada tim teknis ,solusi jangka pendek memberdayakan tenaga administrasi yang memiliki kemampuan.jangka panjang mengangkat tenaga teknis dengancara mengusulkan ke dinas
Kajian monitoring dan evaluasi Perencanaan program kurang
mendetil solusi dipertajam Kedua sekolah melakukan monitoring
dan evaluasi secara periodik tiap semester dan akhir tahun pelajaran
Tindak lanjut monitoring disampaikan kepada seluruh PTK
Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi Berdasarkan AKPK Berdiskusi dengan kepala sekolah
mentor Melaksanakan RTK di sekolah
magang dengan pola dan pendekatan serupa
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan Tingkat kompetensi yang dimiliki tenaga administrasi
sekolah ikut menentukan keberhasilan sekolah didalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Peranan kepala sekolah sebagai manajer di sekolah dapat meningkatkan kompetensi tenaga administrasi sekolah dalam mengelola administrasi kurikulum di sekolah melalui tindakan berupa pemberian motivasi, , pembimbingan ,dan optimalisasi
Saran Secara periodik kepala sekolah dituntut melakukan
monitoring evaluasi tenaga adminintrasi sekolah (TAS) dan ditindaklanjuti untuk mengidentifikasi tingkat kompetensi mereka sehingga dapat dijadikan dasar untuk melakukan pembinaan, pengembangan kompetensi
top related