#panamapapers, aliran uang haram, dan kepatuhan perpajakan di indonesia

Post on 08-Jan-2017

146 Views

Category:

News & Politics

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

#panamapapers, aliran uang haram dan kepatuhan perpajakan di Indonesia

Maryati Abdullah National Coordinator Publish What You Pay Indonesiamaryati@pwyp-indonesia.org

Disampaikan pada Diskusi dan Konferensi Pers Koalisi Pajak Berkeadilan Indonesia Parakarsa-TII-PWYP Indonesia-INFID

Kantor TII, 10 April 2016

The 10 Countries with Biggest Illicit Financial Flows (IFF) in the World 2003 – 2012 (million USD)

- Global Financial Integrity, 2015

http://pwyp-indonesia.org/en/72912/illicit-financial-flows-and-tax-crime-in-mining-sector/

• IFF di Indonesia pada tahun 2003-2012 mencapai 187.884 Juta USD (Setara 1.690 trillion Rupiah, rate IDR 9,000/USD) atau Rata-Rata 169 Triliun Rupiah per Tahun.

• IFF di Indonesia pada tahun 2014 diperkirakan mencapai 227.7 trillion Rupiah (setara 11.7% dari APBN-P 2014)

• IFF di sektor Pertambangan diperkirakan mencapai 23,89 trillion Rupiah. – dimana 21.33 trillion Rupiah berasal trade miss-invoicing, dan 2.56 trillion Rupiah dari aliran uang panas/hot money narrow (HMN).

• Tax ratio of mining sector in Indonesia in 2013 only reaches 9.4%. This low ratio is predicted closely related to the rampant practices of tax evasion and tax avoidance.

IFF di Indonesia & di Sektor Pertambangan

Kinerja Perpajakan Indonesia Masih Rendah

Source : DDTC, InsideTax, 2016

Source : DDTC, InsideTax, 2016 Panamapapers dan

reformasi Kelembagaan Perpajakan

Panamapapers dan reformasi Kelembagaan

Perpajakan

Source : DDTC, InsideTax, 2016

5 Tindakan Urgent Terhadap

#panamapapers..?

1. Mendorong Pemerintah untuk Melakukan Investigasi Lanjut untuk terhadap Dokumen Panama. >> Mempublikasikan nama2 WNI yang terdapat dalam #panamapapers (sebagaimana janji Jokowi beberapa hari lalu).

2. Mendorong Kerjasama Ekonomi dan Hukum Perpajakan Internasional dengan Panama, untuk melakukan pertukaran informasi dan data antar-yurisdiksi, melakukan penegakan hukum di bidang perpajakan.

3. Melakukan penguatan dan reformasi perpajakan di sektor Swasta : transparansi beneficial ownership (penerima manfaat yang sesungguhnya) dari kegiatan industri/bisnis, penguatan ketentuan korupsi di sektor swasta.

4. Menghentikan pembahasan Tax Amnesty, untuk memastikan kecukupan data, meninjau ulang pentingnya Tax Amnesty dan fokus untuk melakukan intensifikasi pajak.

5. Melakukan reformasi perpajakan secara menyeluruh : Administrasi (SDM, Database), Kelembagaan dan Penegakan Hukum.

Transparansi Beneficial Ownership

Global Framework VS Indonesia’s Framework

SIN dalam sistem Perpajakan, Transparansi BO dan Tata kelola sektor

pertambangan

Thank You

top related