oma

Post on 24-Jan-2016

11 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Otitis Media Akut

TRANSCRIPT

OTITIS MEDIA AKUT

Adinda Melati Luthfishara

Dea Chrisyanggi MSH

Tengku Soraya Putri

Pembimbing:

dr. Yuliani M Lubis Sp. T.H.T.K.L

FK UISU

Medan

2015

ANATOMI TELINGA

FISIOLOGI PENDENGARAN

OTITIS MEDIA AKUT

Otitis media akut didefinisikan bila proses peradangan pada telinga tengah yang terjadi secara cepat dan singkat (dalam waktu kurang dari 3 minggu)yang disertai dengan gejala lokal dan sistemik.

EPIDEMIOLOGI

Otitis media pada anak-anak sering kali disertai dengan infeksi pada saluran nafas atas. Epidemiologi seluruh dunia terjadinya otitis media pada anak berusia 1 tahun sekitar 62%, sedangkan anak-anak berusia 3 tahun sekitar 83%.

ETIOLOGI

BAKTERI :

VIRUS :

Streptokokus Hemoliticus

Stafilokokus aureus

Hemofilus Influenza

Pseudomonas

Rhinovirus

PATOFISIOLOGIPenyebaran infeksi saluran pernapasan

secara rhinogen

Terjadi reaksi radang akut pada mukosa

cavum timpani

Mukosa menebal, oedem, hiperemis,

eksudasi

Produksi eksudat meningkat tetapi

eksudat tidak mengalir ke nasofaring

Mulut tuba tertutup

Perforasi membranKeluhan berkurang

Vascularisasi membran timpani terganggu, MT

nekrosis

Membran timpani terdesakEksudat tertimbun berlebihan dalam cavum

timpani

Keluhan meningkat

Pada bayi dan anak terjadinya OMA dipermudah dikarenakan :

1.Morfologi tuba eustachius yang pendek, lebar, dan letak horizontal2.Daya tahan tubuh masih dalam perkembangan3.Adenoid pada anak relatif lebih besar dan sering terinfeksi sehingga infeksi menyebar ke telinga tengah

GEJALA KLINIS

• Gejala klasik : demam , nyeri pada telinga.• Pada bayi : panas badan tinggi, tidak ada

kelainan fisik yang jelas.• Pada anak : rasa penuh, rasa tidak nyaman

pada telinga, demam.• Terdapat denyut pada telinga• Pendengaran menurun• Tinnitus nada rendah

STADIUM OMA

MEMBRAN TIMPANI NORMAL STADIUM OKLUSI TUBA EUSTACHIUS

STADIUM HIPEREMIS STADIUM SUPURASI

STADIUM PERFORASI STADIUM RESOLUSI

Diagnosis

Keluhan utama :1. Nyeri didalam telinga2. Demam3. Riwayat batuk pilek sebelumnya4. Rasa penuh pada telinga5. Gangguan pendengaran

Pemeriksaan Fisik

INSPEKSI

1.Ada cairan keluar disekitar liang telinga

2. Jika disertai peradangan akan terlihat kemerahan disertai pembengkakan

2. Adanya perforasi

PALPASI

1. Adanya nyeri tekan

PENATALAKSANAAN

STADIUM OKLUSITUBA EUSTACHIUS

Penyempitan tuba Dilatasi tuba

1. Diberikan nasal dekongestan Anak-anak <12 tahun : HCL efedrin 0,5%

>12 tahun : HCL efedrin 1%

2. Sumber infeksi harus diobati

STADIUM HIPEREMIS

1. ANTIBIOTIK (Gol.penisilin atau ampisilin)Anak-anak : Amoksilin

Dosis 40mg/kg/bb/hari dibagi 3 dosis Ampisilin Dosis 50-100mg/kgbb/hari dibagi 4 dosis

Kalau alergi diberikan Eritromisin.

2. Diberikan nasal dekongestan (obat tetes hidung)

3. Analgetika, antipiretik ( Simptom )

STADIUM SUPURASI

1. Antibiotika2. Tetap diberikan dekongestan3. Analgetika ( Simptom )

Sesuai dengan teori :Idealnya harus disertai dengan miringotomi

STADIUM PERFORASI

1. Diberikan H2O2 3% selama 3-5 hari sampai (-) basah.2. Diberikan tetes telinga yang mengandung antibiotik selama

1-2 minggu3. Antibiotik yang adekuat4. Analgetika ( Simptom )

STADIUM RESOLUSI

1. Bila tidak terjadi resolusi dilanjutkan pemberian antibiotika sampai 3 minggu.

2. Bila OMA berlanjut dengan keluarnya sekret > 3 minggu telah terjadi mastoiditis & Otitis Media Supuratif Subakut.

3. Bila perforasi menetap dan sekret tetap keluar > 2 bulan OMSK

1. OMSK ( OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS )

KOMPLIKASI

PENCEGAHAN

1. Mencegah ISPA pada bayi dan anak2. Menangani ISPA dengan pengobatan adekuat3. Menganjurkan pemberian ASI minimal 6 bulan4. Pemberian vaksin

PROGNOSIS

Dubia ad bonamBiasa gejala membaik dalam 24 jam dan dapat

sembuh dalam 3 hari dengan pengobatan yang adekuat

Terimakasih

top related