okashi kertas karya dikerjakan o l e h widya ramadhani
Post on 03-Oct-2021
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
OKASHI
KERTAS KARYA
Dikerjakan
O
L
E
H
WIDYA RAMADHANI JULIANHAR
NIM : 142203083
PROGRAM STUDI DIII BAHASA JEPANG
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
OKASHI
KERTAS KARYA
Kertas Karya ini diajukan Kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non-
Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk
melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam Bidang Studi Bahasa
Jepang.
Dikerjakan
OLEH:
WIDYA RAMADHANI JULIANHAR
NIM : 142203083
PEMBIMBING
NIP: 197212281999032001
Dr. Diah Syafitri Handayani, M.Litt
PROGRAM STUDI D-III BAHASA JEPANG
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Disetujui Oleh :
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PROGRAM STUDI D-III BAHASA JEPANG
Ketua
NIP: 197212281999032001
Dr. Diah Syafitri Handayani, M.Litt
Medan, Juli 2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGESAHAN
Diterima Oleh :
Panitia Ujian Pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian
Diploma III dalam Bidang Studi Bahasa Jepang.
Pada :
Tanggal :
Hari :
Program Studi D-III Bahasa Jepang
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara
Dekan,
NIP: 196008051987031001
Dr. Budi Agustono, M.S
Panitia Tugas Akhir :
No. Nama Tanda Tangan
1. ( )
2. ( )
3. ( )
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum wr.wb
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan Kertas Karya yang berjudul “ Okashi” ini
dengan baik. Begitu besar rahmat dan karunia-Nya telah memberikan segalanya
serta kesehatan kepada penulis selama mengerjakan kertas karya ini.
Penulis menyadari bahwa Kertas Karya ini tidak mungkin dapat diselesaikan
tanpa bimbingan dan bantuan serta dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu
pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang tulus dari hati kepada :
1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara
2. Ibu Dr.Diah Syafitri Handayani.M.Litt selaku Ketua Program Studi
Diploma III Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara
3. Ibu Dr.Diah Syafitri Handayani.M.Litt., selaku Dosen Pembimbing Kertas
Karya yang dengan penuh kesabaran mencurahkan pikiran serta
meluangkan waktunya dan memberikan bimbingan dalam penyelesaian
kertas karya ini.
4. Seluruh Dosen Program Studi DIII Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara, yang tidak hanya memberikan pengajaran
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
akademik, namun juga mendidik sikap dan moral memotivasi untuk
memajukan mahasiswanya.
5. Keluarga yang saya sayangi, khususnya kedua orang tua saya ( Julianto
dan Erlina Harwati ) yang selalu memberikan kasih sayang, doa dan
dukungannya secara materi dan non-materi, serta kedua abangku dan
adikku ( Wahyu Budiman Julianhar Amd, Wisnu Setiawan Julianhar dan
Winnie Fiolita Julianhar ) yang selalu memberikan semangat, dukungan,
doa serta nasehat kepada penulis.
Walaupun telah berusaha semaksimal mungkin, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa Kertas Karya ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran dan masukan untuk kesempurnaan Kertas Karya
ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya, khususnya
bagi Mahasiswa Jurusan Bahasa Jepang.
Medan, Juli 2017
Penulis
Widya Ramadhani Julianhar
NIM : 142203083
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR…………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul……………………………………………………1
1.2 Tujuan Penulisan…………………………………………………………..2
1.3 Batasan Masalah…………………………………………………………...3
1.4 Metode Penulisan………………………………………………………….3
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG OKASHI JEPANG
2.1 Sejarah Singkat Okashi Jepang……………………………………….............5
2.2 Perkembangan Okashi Jepang………………………………………………..9
BAB III JENIS – JENIS DAN TATACARA PEMBUATAN OKASHI
3.1 Jenis – jenis Okashi..…………………………………………………..……11
3.2 Tatacara Membuat Okashi …..………………………………………….......18
3.3 Tatacara Penyajian Okashi …………………………………………………22
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………24
4.2 Saran…………………………………………………………………….......25
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Jepang merupakan salah satu negara yang mempunyai bermacam – macam
kebudayaan. Meskipun peradaban Jepang kuno sebagian dibangun diatas budaya
– budaya yang diperkenalkan dari daratan Asia, selama 1000 tahun terakhir
bangsa Jepang telah menyerap unsur – unsur ini dan menciptakannya kembali
menjadi budaya Jepang sendiri. Sepanjang sejarahnya, Jepang telah menyerap
banyak gagasan dari negara lain, diantaranya adalah teknologi, adat istiadat, dan
bentuk – bentuk pengungkapan kebudayaan lainnya. Jepang telah
mengembangkan kebudayaan yang unik sambil mengintegrasikan masukan –
masukan dari luar itu. Kita dapat melihat bahwa gaya hidup orang Jepang dewasa
ini merupakan perpaduan budaya tradisional dibawah pengaruh Asia dan modern
barat. Bangsa Jepang sangat bangga dengan karya cipta dan keanekaragaman
kebudayaan mereka. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kebudayaan dari Jepang
yang telah mendunia.
Jepang adalah negara yang memiliki tingkat kekontrasan yang tinggi antara
yang modern dan yang tradisional. Keduanya saling mempengaruhi atau bahkan
berkontradiksi. Perubahan bentuk hasil budaya selalu terjadi dalam berbagai aspek
kehidupan di Jepang. Masakan Jepang telah dikenal diseluruh dunia karena rasa
dan penampilannya yang berbeda dari masakan lain. Masakan Jepang yang
terkenal, seperti: takoyaki, dorayaki, onigiri, sushi, mochi, dango, udon, mie
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ramen, teriyaki, tempura dan lain – lain. Makanan tersebut adalah makanan yang
sangat popular diluar Jepang, khusunya di Indonesia. Bukan hanya masakan saja,
akan tetapi kue manisan pun juga sangat populer di Indonesia.
Secara estetika penampilan yang sedap dipandang mata merupakan hal yang
sama pentingnya dengan cita rasa makanan. Berdasarkan nilai seni, masakan
Jepang juga ditata dalam piring tersendiri untuk setiap penyantapan. Di Indonesia,
makanan, minuman dan kue manisan Jepang menjadi tren di kalangan masyarakat
menengah dan menengah ke atas. Oleh karena itu penulis ingin membahas lebih
jauh mengenai okashi dan memilih “Okashi” sebagai judul tugas akhir.
Okashi biasanya disungguhkan bersamaan dengan upacara minum teh, dari
suatu perayaan atau moment tertentu. Dalam upacara minum teh di Jepang okashi
disungguhkan dalam mangkuk/piring kecil. Setiap proses Upacara minum teh di
Jepang banyak mengandung makna kehidupan. Prosesi saling memberi hormat
antara tamu dan penerima tamu bermakna setiap orang harus saling menghormati
orang lain atau tamu. Prosesi pemberian Wagashi (kue manisan) atau masyarakat
Jepang menyebutnya Okashi yang mana harus dihabiskan oleh tamu merupakan
bentuk penghargaan dari tuan rumah untuk menyambut tamu dan tamu yang
mendapat kue okashi harus menghabiskannya sebagai rasa syukur akan pemberian
tuan rumah juga sebagai bentuk penghormatan.
Ada beberapa jenis manisan yang akan dibahas disini. Wagashi ( Manisan
Jepang) merupakan makanan tradisional Jepang yang mengandung estetika
keindahan alam Jepang. Wagashi mempunyai tiga bahan utama yakni tepung
beras, gula, dan kacang. Wagashi sendiri mempunyai banyak jenis namun rasa
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yang enak yang merupakan rasa azuki atau kacang merah. Rasa azuki ini
diperoleh dari pasta kacang azuki yang dibuat dengan memasak campuran kacang
azuki dan gula. Ada terdapat dua jenis pasta kacang merah yaitu gozen-an
( koshian ) pasta halus yang disaring, sehingga tidak terdapat kulit kacang merah
tersebut dan oguran-an ( tsubuan ) .yang merupakan whole azuki bean paste yang
terdapat kulit dan keseluruhan kacang merah yang dijadikan pasta. Ada juga
kacang azuki putih yang dijadikan pasta kacang azuki yang berwarna putih.
1.2 Tujuan Penulisan
Dalam penulisan kertas karya ini, penulis memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bahan dan cara pembuatan Okashi
2. Untuk mengetahui jenis – jenis Okashi
3. Untuk menambah wawasan tentang Okashi
1.3 Batasan Masalah
Dalam penulisan kertas karya ini, penulis memfokuskan penulisannya
mengenai Okashi yang terbuat dari kacang merah. Didalamnya membahas tentang
jenis – jenis Okashi, tata cara pembuatan Okashi dan tata cara penyajian Okashi.
Selain itu penulis juga membahas waktu atau berbagai moment terkait penyajian
Okashi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan kertas karya ini, penulis menggunakan metode studi
kepustakaan. Metode kepustakaan yaitu metode untuk mengumpulkan data atau
informasi dengan cara membaca buku atau referensi yang berkaitan dengan
makanan, khususnya Okashi/Wagashi Jepang. Selain menggunakan metode studi
kepustakaan, penulis juga menggunakan berbagai sumber data yang diambil dari
media online untuk membantu melengkapi penulisan kertas karya ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II
GAMBARAN UMUM TENTANG OKASHI
2.1 Sejarah Singkat Okashi
Makanan Jepang atau masakan Jepang nihon ryōri dikenal dengan istilah
washoku atau nihon shoku. Makanan Jepang biasanya lebih menitikberatkan pada
cita rasa alami dari sebuah makanan dan keindahan ketika menghidangkannya.
Hal yang menjadi ciri khas ini memunculkan istilah ‘me de taberu(makan dengan
mata)’. Istilah ini mempunyai arti bahwa penyajian makanan di Jepang sangat
indah dan menarik sampai-sampai sayang untuk memakannya.
Dalam penyajian makan ala Jepang dalam bentuk formal, setelah selesai
makan, makanan manis disajikan dengan dicampur matcha ( bubuk the yang
digunakan pada upacara minum teh).
Biasanya, makanan manis, lebih tepatnya Teh-manisan (chagasi),
disajikan dengan daun teh bancha atau sencha, atau dalam kesempatan/acara
formal teh-manisan dimakan sebelum meminum teh pada upacara minum teh.
Seperti teh-manisan, apapun kemungkinan bahan - bahannya, dibuat menyerupai
bunga, buah, dan bentuk – bentuk lain yang menggugah musimnya.
Sekarang ini, makanan dari barat - seperti bolu,pie,coklat,permen, kue-
disajikan dengan teh hitam atau kopi. 3 katagori umum dari makanan manis di
Jepang.
1. Makanan mentah (Namagashi) : namanya, makanan manis jenis ini
adalah makanan manis yang tidak bertahan dengan baik atau tidak
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tahan lama. Kategori namagashi termasuk makanan yang halus. Jeli
dan pasta yang segar, adonan yang dibuat dari berbagai macam pati
atau mochi, dibentuk menjadi “pangsit” yang sering dikombinasikan
dengan pasta kacang yang manis. Makanan dengan kategori yang
dimaksud disini adalah contohnya, Ohagi, Mochi, bunga Sakura, dan
jeli kacang merah.
2. Makanan setengah mentah (han-namagashi) : Makanan ini dibuat
bertahan lebih lama daripada makanan yang “mentah” dan sering
diasosiasikan dengan wilayah Jepang dan berisikan bahan – bahan
spesial di wilayah tersebut. Berbagai jenis dari yokan, tidak lebih
ringan dari mizu-yokan (jeli kacang merah), dan sejenis manju ( roti
yang biasanya diisi pasta kacang manis) adalah makanan dengan
kategori ini, dimana lebih besar. Dibuku ini kacang manis “GONGS”
adalah contohnya.
3. Makanan Manis Kering (Higashi) : Makanan manis dengan kategori
ini lebih dekat dengan yang biasa disebut dengan permen. Dalam
kategori ini juga termasuk yang tidak manis, seperti kerupuk beras
(senbei) yang diberi rasa gara atau asin, kecap, miso dan sejenisnya.
Merupakan kebiasaan lama di Jepang untuk makan dua kali sehari, dan
diantara nya memakan buah, baik buah segar ataupun buah yang sudah
dikeringkan. Buah pir, buah persik, buah aprikot (ume), buah apel, buah stroberi
dan buah anggur sudah dimakan sejak dulu. Buah kesemak kering merupakan
jenis buah kering yang paling umum.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Makanan manis dikenalkan ke benua Asia termasuk Jepang pada zaman
Nara (645-781) dan dikenal sebagai “buah – buahan Cina” pada waktu itu. Buah –
buahan tersebut merupakan pelopor dari manisan Jepang (wagashi) dan terdiri
dari biji-bijian atau kedelai, digarami, dikepal dan digoreng. Gula juga dikenalkan
ke Jepang pada masa Nara. Dikatakan bahwa, gula pertama kali dikirimkan diatas
tahun 754 oleh pendeta Buddha Cina yang terkenal bernama Ganjin. Gula
merupakan bahan utama dalam pembuatan manisan ataupun untuk hal yang lain.
Gula pada waktu itu berwarna hitam dan dibuat dengan rebusan dari air tebu yang
dikeringkan. Namun selama beberapa abad, gula merupakan hal yang mewah
yang digunakan hanya sesekali oleh kaum bangsawan sebagai penyembuhan
kondisi dada. Tidak sampai masa Muromachi (1392-1572) gula digunakan lebih
dari sebagian kecil penduduk, dan tidak sampai masa Meiji(1868-1912) gula
disebar luaskan diantara orang awam untuk dipakai sebagai bahan makanan.
Pada masa Heian (782-1184) makanan manis yang disajikan pada berbagai
upacara dan hari besar (pesta) digunakan sebagai persembahan untuk dewa Shinto
dan dewa Buddha. Sekarang ini, banyak dibuat manisan disekitaran klenteng dan
kuil, manisan yang spesial dibuat untuk diletakkan disekitar klenteng dan kuil
masih dibuat dengan bentuk dan metode yang diturunkan dari abad-abad lalu,
yaitu sisa dari adat Heian.
Makanan yang dipersembahkan untuk Tuhan dan Dewa pada masa Heian
menjadi makanan untuk golongan atas pada abad-abad selanjutnya. Dan saat
upacara minum teh dibangun dan dikembangkan, makanan manis (permen) atau
Okashi semacam itu turut disuguhkan dengan teh. Masa Momoyama (1573-1615)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
merupakan masa dimana makanan penutup bangsa Eropa seperti bolu kukus dan
makanan manis yang mirip kue dan mirip permen, terbuat dari gula, telur dan
tepung, dibawa ke Jepang oleh pedagang Portugis dan Belanda yang menjatuhkan
jangkarnya di Hirado dan Nagasaki di Kyushu. Makanan penutup barat ini dikenal
sebagai “makanan manis barbarian selatan” (namban-gashi) dan memiliki
pengaruh yang besar dalam panganan Jepang.
Coklat, bagaimanapun, belum diperkenalkan di Jepang sampai pada tahun
1868, di tahun pertama periode Meiji. Sampai pada saat ini hanya gula – gula
yang berasa Teh hijau yang disukai di Jepang. Pada abad 18 dan 19 gula – gula
khas Jepang dibagi menjadi 2 jenis gula-gula atau manisan yang dibuat di Kyoto,
ibukota kerajaan, yang mencerminkan budi bahasa dari kota kuno tersebut. Dan
manisan yang dibuat di Edo (sekarang Tokyo), ibukota shogunal, mengenalkan
kekuatan budaya ”townsmen” dari pusat kota. Dari kedua tipe umum ini dibagi
menjadi highclass atau kualitas toko/perusahaan, dikenal sebagai wagashi, dan
manisan murah yang popular dikenal sebagai Dagashi, sampai saat ini perbedaan
kualitas ini masih ada. Secara umum manisan Jepang memiliki rasa pasta kacang.
Kualitas pasta kacang manis sangat menentukan kualitas manisannya.
Dalam beberapa peristiwa pada tahun ini, manisan pasta kacang kadang
dibuat dirumah, misalnya pada musim semi dan musim gugur orang Jepang
makan ohagi, dan pada musim dingin untuk hiasan hangat kualitas genzai yang
baik.
Manisan pasta Kacang dibuat dengan mendidihkan beberapa jenis kacang
– kacangan, biasanya kacang azuki (kacang merah). Pasta manisan biasanya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dibuat dari ubi dan bahan lainnya. Ada 2 jenis manisan kacang merah – jenis sup
kacang merah yang lembut dikenal sebagai koshi-an, dan jenis yang menggumpal
dikenal sebagai tsubushi-an. Manisan dalam tsubushian memiliki pasta kacang
dalam keadaan utuh atau dihancurkan. Sup/pure kacang-an juga dibuat dari
tepung instan yang disebut sarashi-an.
2.2 Perkembangan Okashi Jepang
Wagashi ( kue manis Jepang ) atau masyarakat Jepang menyebutnya
Okashi yang telah disukai sejak jaman dulu dan memiliki tekstur lembut dan rasa
manis serta penampilan yang indah sehingga mewakili keempat musim. Di Jepang,
upacara minum teh mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang
mencakup antara lain yaitu, tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi peralatan
minum teh dan cara meletakkan benda seni didalam ruangan upacara minum teh.
Pada umumnya, upacara minum teh menggunakan teh bubuk matcha yang
dibuat dari daun teh yang digiling halus kemudian disungguhkan bersamaan
dengan manisan ( Okashi ). Kue manisan yang berkembang dengan pengaruh
Budaya Asing adalah Mochi, yang merupakan makanan olahan yang paling tua di
Jepang. Selain itu, manisan yang mendapat pengaruh dari negeri luar seperti
“karakudamono” yang dibawa oleh Kentoushi ( Duta Jepang yang dikirim ke
dinasti Tang) yang dikirim sebanyak 19 kali sejak tahun 630. Selain itu dengan
diperkenalkannya Budaya Barat, peralatan memasakpun semakin canggih, seperti
peralatan masak oven tidak menggunakan peralatan tradisional lagi, akan tetapi
ada juga yang masih memakai peralatan tradisional.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Wagashi ( kue manis Jepang ) atau masyarakat Jepang menyebutnya
Okashi yang disajikan diupacara minum teh dimaksudkan untuk menegaskan rasa
teh, dengan rasa manis sederhana tanpa menggunakan minyak, dengan jenis yang
tak terhitung jumlahnya, penyajiannya sangat memperhatikan keindahan
penampilannya. DiJepang sendiri manisan sangat berkembang karena banyaknya
jenis dan bentuk – bentuk yang indah. Yang paling populer di Jepang adalah kue
manis Manjū. Di Indonesia sendiri kue manis Jepang yang sangat Populer adalah
Mochi, selain makanan seperti sushi, takoyaki, dan lainnya ternyata kue manisan
pun juga sangat populer di Indonesia. Biasanya masyarakat Indonesia
memakannya saat ada perayaan Festival Kebudyaan Jepang.
Perkembangan kue manis atau wagashi/okashi diIndonesia cukup lumayan,
walau di Jepang sangat banyak karena dijadikan sebagai teman minum teh. Tidak
hanya di Indonesia, perkembangan kuliner Jepang di bagian Barat juga lumayan
banyak. Kita bisa menjumpai berbagai masakan Jepang di berbagai restoran
Jepang. Sampai saat ini, perkembangan Okashi sama halnya dengan
perkembangan upacara minum teh.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III
JENIS – JENIS DAN TATACARA PEMBUATAN OKASHI
3.1 Jenis – jenis Okashi
Berikut adalah beberapa jenis Wagashi (kue manisan) atau masyarakat Jepang
menyebutnya Okashi yang terdiri dari kue dan permen dengan bentuk yang
bermacam – macam.
1. Yōkan
Yōkan (羊羹) adalah makanan penutup yang tebal dan kering yang terbuat
dari pasta kacang merah, agar, dan gula. Biasanya dijual dalam bentuk blok, dan
dimakan dalam irisan. Ada dua tipe utama: neri yōkan dan mizu yōkan. "Mizu"
berarti "air", dan menunjukkan bahwa airnya dibuat dengan lebih banyak air dari
biasanya. Mizu yōkan sering dimakan di musim panas.
2. Monaka
Monaka (最 中) adalah ubi jepang yang terbuat dari selai azuki kacang
yang terjepit di antara dua wafer tipis yang terbuat dari mochi. Kemacetan bisa
dibuat dari kacang azuki tapi juga dengan biji wijen, chestnut, atau rice cake
(Mochi).
3. Rakugan
Rakugan adalah permen kering Jepang yang dibuat dari tepung beras dan
gula bubuk. Rakugan, dimasak dengan cara menguleni tepung beras dan gula
bubuk dengan sedikit air, masukkan pasta ke dalam cetakan dan keringkan. Bahan
utama Rakugan adalah gula, jadi sangat manis dan sangat gurih. Rakugan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menggunakan gula Jepang yang halus atau wasanbon, karena gula jepang yang
halus digunakan di Rakugan. Nama gulanya adalah Wasanbon.
4. Nerikiri
Nerikiri adalah salah satu jenis wagashi atau kue tradisional Jepang.
Makanan manis ini terbuat dari adonan pasta kacang putih yang dicampur tepung
beras manis shiratamako.
5. Manjū
Manjū adalah pasta kacang yang dibungkus dengan adonan dan dikukus,
lalu dipanggang. Adonan Manju dibuat dari tepung terigu atau tepung beras,
tepung soba dan beras ketan, serta pasta kacang dibuat dari miso untuk isinya.
6. Kintsuba
Kintsuba (きんつば atau 金鍔 ) atau kintsubayaki adalah kue Jepang
golongan wagashi berupa selai kacang merah dibungkus terigu. Adonan
pembungkus selai kacang merah dibuat dari terigu yang diencerkan dengan air
lalu diulen menjadi lembaran tipis.
7. Daifuku mochi
Daifuku adalah jenis wagashi. Yaitu mochi yang berisi pasta kacang
merah. Daifuku disebut juga daifuku mochi, daifuku biasanya dimakan langsung,
tetapi ada orang yang membakar daifuku sebelum dimakan. Daifuku mochi
terdapat beberapa jenis yaitu :
Daifuku Kacang: yang menggunakan isian kacang arab atau kacang
kedelai
• Daifuku Kusa: yang menggunakan isian mugwort
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
• Daifuku Garam: yang kulit menggunakan pasta kacang merah rasa
garam.
• Daifuku Kacang dan Garam: campuran daifuku kacang dan
daifuku garam
• Daifuku Kopi: yang menggunakan isian pasta kacang merah rasa
kopi
• Daifuku Puding: yang berisi krem puding pengganti pasta kacang
merah
• Daifuku Stroberi (ichigo daifuku): yang berisi buah arbei di dalam
pasta kacang merah. Ada yang stroberi saja, stroberi dan krem dan
lain lain. Selain stroberi ,ada yang menggunakan melon, jeruk, dan
buah persik.
8. Taiyaki
Taiyaki/Kue ikan (たいやき) adalah kue Jepang berbentuk ikan. Bagian
atas kue dipanggang terpisah dengan bagian bawah kue. Setelah kue hampir
matang, keduanya disatukan dengan selai kacang merah. Kue ini juga sering diisi
dengan cokelat, vla, keju, atau sosis. Sama halnya dengan adonan dorayaki atau
panekuk, adonan taiyaki dibuat dari campuran tepung terigu, gula pasir, bakpuder,
telur ayam, dan air.
9. Senbei
Senbei (煎餅,せんべい) adalah makanan ringan asal Jepang yang dibuat
dari tepung beras atau tepung serealia yang lain. Makanan ringan ini bisa
berbentuk bundar, persegi, atau persegi panjang yang pipih, dan dimatangkan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dengan cara dipanggang hingga berwarna kuning keemasan. Variasi rasa senbei
yang umum adalah senbei rasa miso, rasa kecap asin, dan rasa wijen karena
dicampur garam sedikit.
10. Dango
Dango adalah kue Jepang berbentuk bulat seperti bola kecil, dan
dimatangkan dengan cara dikukus atau direbus di dalam air. Dango yang rasanya
manis dibuat dengan menambahkan gula ke dalam adonan, sedangkan dango yang
tidak manis dicelupkan ke dalam saus. Dango juga bisa dimakan dengan taburan
bubuk kacang kedelai (kinako), dimasukkan ke dalam mitsumame (agar-agar yang
dimakan bersama aneka buah kaleng) atau selai kacang merah yang diencerkan
dengan air. Selain dari tepung beras, dango juga bisa dibuat dari tepung terigu
atau tepung millet.
11. Uirō
Uirou adalah salah satu camilan tradisional khas Jepang yang dibuat dari
tepung beras dan gula yang dicampur dengan air panas. Di Jepang, uirou sangat
dikenal sebagai camilan khas Jepang yang terkenal dari Kota Nagoya, Prefektur
Aichi. Aoyagi Uirou memiliki 5 jenis varian, yaitu shiro (menggunakan gula
pasir), kuro (menggunakan brown sugar), matcha (teh hijau), agari (menggunakan
selai kacang), dan sakura.
12. Yatsuhashi
Yatsuhashi dapat dikatakan sebagai souvenir khas Kyoto yang paling
terkenal. Yatsuhashi adalah manisan yang terbuat dari tepung beras ketan atau
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
joshinko (上新粉) dengan taburan bubuk kayu manis di bagian luar, dan isian
pasta kacang merah di bagian dalam.
13. Amanattō
Amanattō (甘 納豆) adalah gula kembang tradisional Jepang yang terbuat
dari azuki atau kacang lainnya, ditutup dengan gula halus setelah dibakar dengan
sirup gula dan pengeringan. Ini dikembangkan oleh Hosoda Yasubei selama tahun
Bunkyū (1861-1863) pada periode Edo.
14. Konpeito
Konpeito adalah permen tradisional Jepang yang berwarna-warni
berbentuk bintang dan rasanya manis. Permen tradisional Konpeito ini dibuat
dengan teliti, berbahan baku sederhana seperti gula batu, air, perasa dan pigmen
warna.
15. Anmitsu
Anmitsu ini terbuat dari kubus kecil agar jeli, jeli putih transparan yang
terbuat dari alga merah. Kemudian agar itu dilarutkan dengan air (atau jus buah
seperti jus apel) untuk membuat jeli. Ini disajikan dalam mangkuk dengan pasta
kacang azuki yang manis atau anko (bagian anmitsu), kacang polong rebus, sering
kali gyūhi dan berbagai buah seperti irisan persik, mikan, potongan nanas, dan
ceri. Anmitsu biasanya dilengkapi dengan panci kecil sirup hitam manis, atau
mitsu (bagian mitsu dari anmitsu) yang dituangkan ke jeli sebelum makan.
Anmitsu biasanya dimakan dengan sendok dan garpu yang mengingatkan musim
panas.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
16. Mochi
Mochi merupakan kue tradisional Jepang yang dibuat dari mochigome
(beras ketan). Kue mochi masuk ke Jepang melalui Asia Tenggara. Sejak dahulu,
kue mochi telah menjadi sesajian yang dipersembahkan bagi para dewa, sehingga
kue ini selalu ada dalam upacara keagamaan dan pesta rakyat. Jenis-jenis kue
mochi:
Kagamochi, yaitu kue mochi berbentuk dua tingkat. Biasanya
disajikan saat tahun baru.
Zooni, yaitu mochi tawar. Mochi jenis ini dijadikan sebagai bahan
masakan sup.
Kashiwamochi, merupakan mochi yang disajikan setiap tanggal 5
Mei (hari anak-anak di Jepang). Mochi ini berisi manisan dan
dibungkus dengan daun pohon oak.
Mamemochi, yaitu mochi yang dicampur dengan kacang kedelai.
Kusmochi, yaitu mochi yang mengandung daun mugwort yang
dihaluskan. Mochi ini diisi dengan manisan kacang merah.
Mochi yang dicampuri millet (gandum) dan diisi dengan buah-
buahan.
17. Hanabiramochi
Hanabiramochi biasanya disajikan pada jamuan teh pertama di tahun baru.
Tradisi ini mulanya dilakukan oleh keluarga kaisar. Dibuat dari lingkaran tipis
mochi berwarna putih yang dilipat hingga membentuk setengah lingkaran. Diisi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dengan anko atau kacang merah yang sudah dihaluskan dan batang gobo.
Semburat merah yang tampak dari kulit mochi juga jadi ciri khas mochi ini.
18. Kuzumochi
Mochi ini dibuat dengan metode yang sangat sederhana. Dibuat dari
tepung kuzu, air dan gula pasir. Setelah dicampur, ketiga bahan ini dimasak
sambil terus diaduk hingga mengental. Selanjutnya dimasukkan ke dalam wadah
dan didinginkan dalam lemari es. Potongan kuzumochi biasanya disajikan dengan
air gula merah ataupun bubuk kedelai.
19. Botamochi
Kalau jenis mochi lain meletakkan kacang merah sebagai isi mochi,
botamochi justru sebaliknya. Botamochi dibuat dari mochi putih yang dibuat
bentuk bulat polos, kemudian diselubungi dengan adonan kacang merah di bagian
luar.
20. Mochi Sakura
Mochi Sakura merupakan jenis mochi yang hadir pada saat musim semi.
Musim semi artinya adalah musim berkembangnya bunga-bunga (bunga musim
semi) salah satunya yang terkenal adalah bunga Sakura. Mochi Sakura merupakan
jenis mochi yang memiliki isi pasta kacang merah. Uniknya, mochi Sakura ini
dilapisi dengan daun Sakura yang bisa dimakan bersamaan dengan mochinya.
Warna dari mochi Sakura ini umumnya berwarna pink keunguan yang sama
dengan warna pink bunga Sakura. Mochi Kashiwa merupakan jenis mochi yang
akan sangat mudah ditemui di bulan Mei. Pada bulan Mei tepatnya pada tanggal 5
ada perayaan atau festival untuk anak laki-laki yang diberi nama Kodomo no hi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Mochi Kashiwa merupakan jenis mochi yang identik dengan perayaan ini. Mochi
ini sama seperti jenis mochi umumnya, memiliki isi pasta kacang merah, namun
ada yang juga mochi Kashiwa yang berisi pasta miso dan pasta ubi. Nama mochi
Kashiwa berasal dari daun yang digunakan untuk melapisi mochinya, yaitu daun
dari pohon Kashiwa. Daun Kashiwa ini berfungsi sebagai hiasan dan pemberi
aroma saja pada mochi dan tidak bisa dimakan.
3.2 Tata Cara Membuat Okashi
3.2.1 Manisan Pasta Kacang Merah Puree ( Koshi-An )
Persiapan peralatan :
1. Panci
2. Kompor
3. Sendok atau kayu
4. Piring
Bahan komposisi :
- 1 cup ( 180g ) Kacang Azuki
- 1 cup gula
- Sejumput garam
Langkah – langkah membuat Manisan Sup Pasta Kacang Merah :
1. Letakkan kacang Azuki kedalam panci besar yang berisi air.
lalu direbus, lalu dikeringkan untuk menghilangkan airnya.
2. Letakkan 5 gelas air kepanci yang berisikan kacang dan
rebuslah sebentar sampai mendidih.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Kemudian ketika airnya sudah mendidih, turunkan suhunya
menjadi rendah, lalu tutupi pancinya agar lama – kelamaan
kacangnya menjadi lembut.
4. Lalu ketika kacang menjadi lembut, tuangkan airnya kedalam
mangkuk. Letakkan saringan diatas mangkuk, tuangkan kacang
keatas saringan itu.
5. Kemudian kacang dihancurkan ( sangat lebih bagus
menggunakan telapak tangan Anda untuk ini ) sehingga
buburnya menjadi menggumpal diantara air, akan tetapi kulit
kacangnya ada disaringan.
6. Lalu tuangkan adonan bubur yang berair tadi ke tas sutra
( cotton bag ). Lalu diremas sampai airnya keluar, dan yang
tersisa hanyalah sebuah pure dan adonan kacang itu.
7. Masukkan adonan kacangnya kepanci. Lalu masukkan gula
dengan suhu yang rendah lalu aduk perlahan – lahan dengan
kayu atau sendok, hanya gunakan gerakan maju – mundur.
8. Jika kacang sudah membentuk gumpalan ketika diaduk, itu
akan menghilangkan kilaunya.
9. Ketika kacangnya sudah hampir sama dengan miso, matikan
kompornya. Kemudian masukkan garam dan aduk secara
perlahan, lalu setelah siap, letakkan dimangkuk dan siap
disajikan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.2.2 Manisan Sup Pasta Kacang Merah Instan ( Koshi-An
made with Sarashi-An )
Persiapan peralatan :
1. Mangkuk
2. Panci
3. Sendok atau kayu
4. Teplon
Bahan Komposisi :
- 1 cup ( 144g ) sarashi-an
- 1 cup air
- 1 Cup gula
- Sejumput garam
Langkah – langkah membuat Manisan Sup Pasta Kacang Merah
Instan
1. Letakkan sarashi-an kedalam mangkuk, tambahkan air
mendidih dalam jumlah yang besar dan diamkan sejenak untuk
menghilangkan bau dari proses pengeringan.
2. Ketika “an” yang padat sudah menyatu dibawah mangkuk,
buang dan pindahkan cairan diatasnya, hati – hati agar tidak
merusak pure/sup yang halus.
3. Lalu tambahkan air mendidih sekali lagi, diamkan sejenak.
4. Lalu tuangkan campuran tersebut kedalam tas katun ( cotton
bag ) lalu diremas.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Pindahkan “an” dari dalam tas katun ( cotton bag ) dan
tempatkan kedalam panci yang sudah berisikan gula.
6. Kemudian dengan suhu rendah aduk adonan sampai tebal tetapi
lebih lembut dari pada miso.
7. Masukkan sejumput garam dan aduk, setelah seslesai letakkan
dimangkuk dan siap disajikan.
3.2.3 Manisan Pasta Kacang Merah Chunky ( Tsubushi-An )
Persiapan peralatan :
1. Panci
2. Kayu atau sendok
3. Kompor
4. Mangkuk
Bahan komposisi :
- 1 cup ( 180g ) kacang Azuki
- 1 cup gula
- Sejumput garam
- 3 cup air
Langkah – langkah
1. Cuci kacang dan letakkan dipanci besar yang penuh dengan
air.
2. Letakkan hanya untuk merubusnya, lalu keringkan dan
buang airnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Kira – kira letakkan 3 cup air ditempat panci yang berisikan
kacang, dan hidupkan api dengan suhu yang sedang, lalu
tutup tunggu sampai kacang benar – benar menjadi lembut.
4. Letakkan air jika dibutuhkan ketika airnya mulai berkurang,
tetapi airnya tetap harus hampir berkurang secara
keseluruhan ketika kacangnya matang ( dititik ini, kacang
Azuki direbus secara sederhana dan bisa digunakan
diberbagai resep yang membutuhkan bahan ini ).
5. Masukkan gula lalu diaduk menggunakan kayu atau sendok,
dengan suhu api yang rendah.
6. Kemudian ketika diaduk beberapa kacang akan hancur. Jika
Anda ingin adonan yang tebal maka, kacangnya dibuat
setengah hancur.
7. Lalu masukkan garam dan aduk secara perlahan sampai
terlihat lembut dari pada miso.
8. Setelah itu pindahkan adonan kedalam mangkuk, dan siap
disajikan.
3.3 Tata Cara Penyajian Okashi
Dalam hal penyajian hidangan dalam masakan Jepang tidak dikenal
perbedaan antara tata cara penyajian dirumah dan di Restoran. Jamuan makan dan
Kaiseki merupakan pengecualian karena makanan disajikan secara bertahap. Akan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tetapi disini, cara penyajian untuk manisan atau Okashi dalam acara formal
minum teh yaitu :
1. Pada saat upacaara minum teh para tamu menunggu diruang
tunggu sampai tuan rumah selesai melakukan persiapan.
Selanjutnya para tamu akan disuruh berjalan di roji yaitu secara
simbolis adalah sebuah upaya untuk pembersihan diri daei kotoran
diluar rumah. Tamu diminta mencuci tangan dan mulut dari air
yang mengalir dari stone basin.
2. Selanjutnya tuan rumah akan menerima para tamu keruang
perjamuan melalui pintu utama yang pendek, memaksa tamu untuk
membungkuk saat akan memasuki ruangan setelahnya.
3. Upacara minum teh bisa dimulai dengan diawali proses
pembersihan dan persiapan peralatan dari mengmabil mangkuk ,
sendok teh dan lainnya.
4. Tamu dan penerima tamu saling mengucap salam. Kemudian
pemberian kue yang bernama Okashi disajikan, para tamu dan
penerima tamu memberi salam sesaat sebagai bentuk rasa hormat.
5. Kue Okashi (hanya sedikit dan kecil yang diletakkan
dimangkuk/piring ) yang dimakan dengan menggunakan tusukan
bamboo dan harus dihabiskan untuk menghormati tuan rumah.
Lalu mulailah pembuatan teh oleh penerima tamu.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan yang penulis jabarkan pada bab – bab sebelumnya, maka
penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan. Diantaranya sebagai berikut :
1. Jepang adalah negara yang memiliki tingkat kekontrasan yang tinggi
antara yang modern dan yang tradisional. Keduanya saling mempengaruhi
atau bahkan berkontradiksi. Perubahan bentuk hasil budaya selalu terjadi,
dalam berbagai aspek kehidupan di Jepang. Masakan Jepang telah dikenal
diseluruh dunia karena rasa dan penampilannya yang berbeda dari
masakan lain. Masakan Jepang yang terkenal, seperti: takoyaki, dorayaki,
onigiri, sushi, mochi, dango, udon, mie ramen, teriyaki, tempura dan lain –
lain.
2. Okashi biasanya disungguhkan bersamaan dengan upacara minum teh,
dari suatu perayaan atau moment tertentu. Dalam upacara minum Teh di
Jepang okashi sendiri disungguhkan dalam mangkuk/piring kecil. Dalam
pembuatan manisan bahan utama yang digunakan adalah gula. Manisan
yang sering digunakan sebagai isi dari makanan seperti mochi dan
sebagainya yaitu kacang merah Azuki.
3. DiJepang, olahan berbagai macam jenis untuk membuat okashi berbahan
dasar seperti gula, tepung dan kacang merah. Manisan ini dikelompokkan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menjadi dua jenis yakni, manisan formal dan manisan sehari – hari.
Manisan formal biasanya disuguhkan pada saat upacara minum teh.
4.1 Saran
setelah penulis menulis kesimpulan, maka pada bagian akhir ini penulis akan
memberikan Saran – saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca,
diantaranya sebagai berikut :
1. Masakan Jepang sudah dikenal di seluruh dunia karena rasa dan
penampilannya yang menarik. Tidak hanya masakan, kue manisannya juga
sudah dikenal secara Internasional, sebaiknya Indonesia juga mempunyai
makanan atau manisan yang khas yang dapat dikenal secara Internasional
seperi manisan Okashi yang disungguhkan saat upacara minum teh di
Jepang.
2. Tidak hanya pelajaran bahasa Jepang saja yang dapat dikuasai dengan baik,
sebaiknya kita sebagai pembelajar bahasa Jepang juga dapat mengenal dan
membuat beberapa masakan atau manisan Jepang, seperti : Mochi, dango,
daifuku, Amanattō, yatsuhashi, Manjū, senbei, Yōkan, Monaka dan lain –
lain.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA
Tsuji, Shizuo. 1980. Japanese Cooking: A Simple Art. United States : Kodansha
America, Inc., 575 Lexington Avenue.
Website:
https://zonasejarah.wordpress.com (diakses pada hari Senin, tanggal 1 Mei
2017, pukul 21.00 WIB ).
https://id.manabillage.com/posts/427( diakses pada hari Senin, tanggal 1
Mei 2017, pukul 21.15 WIB ).
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Wagashi( diakses pada hari Senin, tanggal 1
Mei 2017, pukul 21.35 WIB ).
http://onlynativejapan.com/2013/05/31/rakugan-the-japanese-hard-
candy/2830( diakses pada hari Senin, tanggal 1 Mei 2017, pukul 21.50
WIB ).
http://www.nyoozee.com/gaya-hidup/food/makanan-makanan-manis-ini-
berbentuk-kucing/( diakses pada hari Senin, tanggal 1 Mei 2017,
pukul 22.30 WIB ).
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daifuku( diakses pada hari Rabu, tanggal 3
Mei 2017, pukul 21.15 WIB ).
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Taiyaki( diakses pada hari Rabu, tanggal 3
Mei 2017, pukul 21.45 WIB ).
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Senbei( diakses pada hari Rabu, tanggal 3
Mei 2017, pukul 22.30 WIB ).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Dango( diakses pada hari Rabu, tanggal 3
Mei 2017, pukul 22.45 WIB ).
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Yokan( diakses pada hari Rabu, tanggal 3
Mei 2017, pukul 22.55 WIB ).
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Monaka( diakses pada hari Rabu, tanggal 3
Mei 2017, pukul 23.05 WIB ).
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rakugan( diakses pada hari Rabu, tanggal 3
Mei 2017, pukul 23.15 WIB ).
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Manju( diakses pada hari Rabu, tanggal 3
Mei 2017, pukul 23.30 WIB ).
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Nerikiri( diakses pada hari Rabu, tanggal 3
Mei 2017, pukul 23.45 WIB ).
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kintsuba ( diakses pada hari Rabu, tanggal 3
Mei 2017, pukul 23.55 WIB ).
https://www.google.co.id/amp/s/matcha-
jp.com/id/2753%3Famp%3Dtrue( diakses pada hari Jumat, tanggal 5
Mei 2017, pukul 20.15 WIB ).
http://thedailyjapan.com/5-souvenir-khas-kyoto-yang-paling-
populer/( diakses pada hari Jumat, tanggal 5 Mei 2017, pukul 20.45
WIB ).
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Amanattō( diakses pada hari Jumat, tanggal
5 Mei 2017, pukul 21.15 WIB ).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Anmitsu( diakses pada hari Jumat, tanggal 5
Mei 2017, pukul 21.35 WIB ).
https://japanesestation.com/legit-mulur-sakuramochi-botamochi-dan-
kuzumochi-dari-jepang/( diakses pada hari Jumat, tanggal 5 Mei 2017,
pukul 21.50 WIB ).
https://id.manabillage.com/posts/427 (diakses pada hari minggu, tanggal 7
Mei 2017, pukul 10.15 WIB ).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
Jepang merupakan negara yang mempunyai bermacam – macam
kebudayaan. Jepang adalah negara yang memiliki tingkat kekontrasan yang tinggi
antara yang modern dan yang tradisional. Keduanya saling mempengaruhi atau
bahkan berkontradiksi. Sisi tradisional Jepang tercermin pada kue kue tradisional
Jepang yang masih dilestarikan hingga kini. Dalam bahasa Jepang, manisan
Jepang disebut dengan wagashi akan tetapi pada umumnya masyarakat Jepang
menyebutnya Okashi. Ada berbagai jenis manisan Jepang, seperti : Yōkan,
Monaka, Rakugan, Nerikiri, Manjū, Kintsuba, Daifuku mochi, Dango, Uirō,
Amanattō dan lain – lain.
Di Jepang manisan pasta kacang dibuat dengan mendidihkan beberapa
jenis kacang – kacangan, biasanya kacang azuki (kacang merah). Akan tetapi
pasta manisan ini biasanya dibuat dari ubi dan bahan lainnya. Ada 2 jenis manisan
kacang merah, yang pertama jenis sup kacang merah yang lembut dikenal sebagai
Koshi-An, dan kedua jenis yang menggumpal dikenal sebagai Tsubushi-An. Dan
yang terakhir manisannya yang memiliki pasta kacang dalam keadaan utuh atau
dihancurkan. Sup/pure kacang-An dapat juga dibuat dari tepung instan yang
disebut Sarashi-An.
Makanan manis dikenalkan ke benua Asia termasuk Jepang pada zaman
Nara (645-781) dan dikenal sebagai “buah – buahan Cina” pada waktu itu. Gula
juga dikenalkan ke Jepang pada masa Nara. Dikatakan bahwa, gula pertama kali
dikirimkan diatas tahun 754 oleh pendeta buddha Cina yang terkenal bernama
Ganjin. Gula merupakan bahan utama dalam pembuatan manisan ataupun untuk
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
hal yang lain. Gula pada waktu itu berwarna hitam dan dibuat dengan rebusan dari
air tebu yang dikeringkan.
Pada masa Heian (782-1184) makanan manis yang disajikan pada berbagai
upacara dan hari besar (pesta) digunakan sebagai persembahan untuk dewa Shinto
dan dewa Budha. Sampai saat ini, hal ini dibuat tergantung dari bentuk dan
metode yang diturunkan dari abad – abad lalu, yaitu sisa dari adat Heian.
Makanan yang dipersembahkan untuk Dewa pada masa Heian menjadi
makanan untuk golongan atas pada abad-abad selanjutnya. Dan saat upacara
minum teh dibangun dan dikembangkan, makanan manis (permen) atau Okashi
semacam itu turut disuguhkan dengan teh.
Secara umum manisan Jepang memiliki rasa pasta kacang. Bahan – bahan
pembuatannya adalah gula, garam, tepung dan kacang azuki. Yang dimana bahan
tersebut dicampurkan kedalam panci dan dihancurkan, akan tetapi ada juga
dihancurkan menggunakan tas katun ( cotton but ).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
お菓子
日本は様々な文化を持っている国である。日本では、現代と伝統的なギ
ャップが高 く見えるし、両方ともお互いに影響を与え、矛盾に見える面もあ
る。日本の伝統的な面は、 今まで保存されている伝統的なお菓子に反映され
る。甘いものは日本語では「和菓子」と言 う。しかし、一般の日本人は「お
菓子」と言う。日本の和菓子には様々な種類があり、たと えば、ようかん、
もなか、らくがん、ねりきり、まんじゅう、きんつば、大福餅、だんご、 う
いろう、甘納豆、などです。日本では、ピーナッツペーストの砂糖漬けはいく
つかのピー ナッツの種類を沸騰させて作られ、普段は小豆を使う。しかし、
このパスタの砂糖漬けは通 常、サツマイモおよび他の成分から作られている。
小豆の砂糖漬けは2種類があり、一つ目 はこしあんというソフトな小豆のスー
プの種類で、二つ目の種類はつぶしあんという種類で あり、最後の種類は破
壊されたピーナッツペーストあるいは丸ピーナッツある。純粋なあん という
ピーナッツスープも「さらしあん」というインスタント粉から作られる。
奈良時代の645年から781年に、「中国の果物」と呼ばれ、甘い食べ物
はアジア大陸 の日本に導入され、砂糖もまた、奈良時代に日本に導入しまし
た。砂糖も754年のあたりに
、がんじんという中国の有名な仏の牧師によって運用された。菓子の製造に砂
糖などは主要 成分であり、菓子の製造には砂糖などは主要成分であり、当時
の砂糖は黒色で、乾燥された サトウキビジュースから作られている。(782- 1184年の平安時代には、できたて甘い食べ物は様々な儀式やお休みのときに
で提供し、あ
るいは神道や仏教の神様にささげとして使用した。今まで、日本人はこの習慣
を続けて、平 安時代から形や方法に応じて行われている。平安時代に、主に
神に礼儀をしたものは、数十 年後には特別に上流階級のために作られ、
茶道を構築し、開発されている場合や、お菓子などはお茶を添えて食
べられるよう になりました。
一般の日本のお菓子は、豆のペーストの感覚を持っている。材料を鍋の
中に混合し
、破壊するだけでなく、綿袋(cotton but)を使用してそこに殺されて
いるところ。
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
top related