nyeri dan gangguan pendengaran pada telinga kanan
Post on 14-Jul-2016
226 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Nyeri dan gangguan pendengaran pada telinga kanan
Sebastian Ivan K
102014242
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
isakofficial@yahoo.com
AbstrakKanker paru yang etiologinya pastinya belum diketahui, dapat dipicu oleh rokok dan terpaparnya dengan zat karsinogenik. Dimana kanker paru membunuh sekitar 1.000.000 penduduk/tahun diseleluruh dunia, dan di Indonesia kanker paru menduduki peringkat ke-4 setelah kanker payudara dan leher rahim. Katakunci : kanker paru
AbstractLung cancer is the exact etiology is unknown, can be triggered by smoking and exposure to carcinogenic substances. Where lung cancer kills about one million inhabitants / year diseleluruh world, and in Indonesia lung cancer ranks 4th after breast and cervical cancer.
Keywords:lung cancer
Istilah yang tidak diketahui:
Tidak ada
Rumusan Masalah
Seorang Laki-laki 53 tahun datang dengan keluhan telinga sangat nyeri dan keluar cairan kental pada telinga kanan, mulut mencong ke kiri.
Analisis Masalah
RM
Anamnesis
Pemeriksaan
fisik
penunjang
Gejala klinis
Dd,wd
Etiologi
Epidemiologi
patofisiologi
Penatalaksanaan
Medika mentosa
Non medika mentosa
Komplikasi
Prognosis
Pencegahan
Pendahuluan
Otitis eksterna maligna disebut juga otitis eksterna nekrotikans, merupakan suatu infeksi
difus pada liang telinga luar dan struktur lain di sekitarnya yang disebabkan oleh
organisme Pseudomonas. Pada otitis eksterna maligna, peradangan dapat meluas secara progresif
ke lapisan subkutis, tulang rawan dan tulang di sekitarnya. Dengan demikian dapat menimbulkan
kelainan berupa kondritis, osteitis dan osteomielitis yang mengakibatkan kerusakan tulang
temporal. Penyebabnya adalah Pseudomonas aeruginosa, tetapi beberapa bakteri yang lain dapat
juga menyebabkan gejala klinik yang sama. Infeksi dimulai pada meatus akustikus eksternus dan
menyebar sepanjang dasar tulang tengkorak. Dari daerah tersebut dapat memberikan efek pada
struktur – struktur utama seperti arteri karotis, vena jugularis, dan saraf kranial dan intrakranial.
Otitis eksterna maligna biasanya ditemukan pada pasien diabetik usia lanjut, tetapi dapat juga
ditemukan pada pasien dengan imunitas yang rendah.
Anamnesis
Dalam pemeriksaan rutin, akan dilakukan anamnesis seperti mencatat data klien dan
keluarganya serta pemeriksaan fisik dan obstetrik. Dalam anamnesis akan ditanyakan poin-poin
seperti di bawah ini.
Data Umum Pribadi
o Nama
o Usia
o Alamat
Keluhan Saat Ini
o Jenis dan sifat gangguan yang dirasakan
o Lamanya mengalami gangguan tersebut
Riwayat Penyakit dalam Keluarga
o Diabetes Mellitus, hipertensi
o Kelainan bawaan
o Ada yang menderita keluhan yang sama
Riwayat social
o Suka merokok atau tidak
Pemeriksaan fisik
Ttv
Kesadaran umum
Inspeksi,palpasi,perkusi,auskultasi dari kepala sampe kaki
Lalu kita melakukan pemeriksaan telinga, baik rutin maupun Otoskopi
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan sitologi sputum:2,3
o Pada pasien dengan batuk batuk kronis
Foto rontgen dada secara posterior-anterior (PA) dan lateral2,3
o Untuk mendeteksi ada atau tidaknya kanker paru, dimana sekitar 61% tumor/kanker paru
dapat terdeteksi dengan foto rontgen dada.
CT-scan:2,3
o Pemeriksaan ct-scan lebih sensitive dari pada pemeriksaan foto dada biasa, karena bisa
mendeteksi kelainan atau nodul dengan diameter minimal 3mm.
Positron Emission Tomography (PET):4
o Pemeriksaan PET dapat membedakan tumor jinak dan ganas berdasarkan perbedaan
biokimia, tetapi agak sulit mendeteksi tumor yang kurang dari 1cm.
Pemeriksaan histopatologi:2,3
o Bronkoskopi
o Trans Torakal Biopsi(TTB):
Biopsi dengan TTB terutama untuk lesi yang letaknya perifer dengan ukuran
>2cm
Sensitivitasnya 90-95%
Komplikasi pneumotorak 20-25%
o Torakoskopi:2,3
Biopsy tumor didaerah pleura memberikan hasil lebih baik dengan cara
torakoskopi.
Sensitivitas dan spesifisitas hingga 100%
Pemeriksaan serologi(tumor marker)5
o CEA(carcinoma embryonic antigen) untuk mendeteksi non-small cell carcinoma. Tetapi
tidak spesifik karena pada CA colon,esophagus,lambung dan pada perokok akan naik.
o Cyfra 21-1(cytokeratin fragment) untuk mendeteksi non-small cell carcinoma.
o NSE(neuron specific enolase) untuk mendeteksi small cell carcinoma.
Gejala klinis
Pada fase awal kebanyakan kanker paru tidak menunjukan gejala-gejala klinis. Bila sudah stadium lanjut
baru akan Nampak gejala. Gejala-gejalanya seperti; batuk kronis,hemoptisis(batuk darah),penurundan
berat badan,anoreksia,demam,nyeri dada,dll.
WD dan DD
WD: Carcinoma paru
DD: Tuberkulosis paru,squamous cell carcinoma,large cell carcinoma,small cell carcinoma,adeno
carcinoma, bronkoalveolar carcinoma.
o Gejala klinis tuberkulosis paru hampir sama dengan gejala klinis carcinoma paru seperti
adanya batuk kronik,nyeridada,batuk darah.
o Small cell carcinoma: tumbuh dibagian sentral. Sangat erat berhubungan dengan rokok.
Merupakan ca paru yang paling ganas, dan tumornya mempunyai ”neurosecretory
granule”.
o Squamous cell carcinoma: sering pada pria karena sangat berhubungan dengan rokok.
Pertumbuhan lokal paling cepat tetapi metastasenya lambat dan tmbuh di dekat
hilus(bagian sentral).6
o Large cell carcinoma: gambaran histologisnya: gambaran histologinya bisa berupa
karsinoma skuamosa ataupun adenokarsinoma. 6
o Adenocarcinoma: terutama pada wanita karena tidak berhubungan dengan rokok, tumbuh
di perifer.6
o Bronkoalveolar carcinoma: merupakan subtipe dari adenocarcinoma yang berasal dari sel
alveolus atau brinchiolus terminalis. 6
Etiologi
Seperti umumnya kanker yang lain penyebab pasti kanker paru belum diketahui, tapi paparan atau
inhalasi berkepanjangan suatu zat yang bersifat karsinogenik merupakan faktor penyebab utama selain
adanya faktor lain seperti kekebalan tubuh,genetik,dll. Dari beberapa kepustakaan telah dilaporkan bahwa
etiologi kanker paru sangat berhubungan dengan kebiasaan merokok. Etiologi lain dari kanker paru yang
pernah di laporkan antaralain:
Paparan zat karsinogen, seperti:
o Asbestos, sering menimbulkan mesotelioma
o Radiasi ion pada pekerja tambang uranium
o Radon,arsen,kromium,nikel,polisiklik,hidrokarbon,vinil klorida
Polusi udara: dimana pasien kanker paru lebih bnayak didaerah urban yang banyak polusi
udaranya dibandingkan yang tinggal di daerah rural.
Genetik: terdapat perubahan/mutasi beberapa gen yang berperanan dalam kanker paru, yakni;
proto oncogen,tumor supressor gene,gene encoding enzyme.
Epidemiologi
Prevalensi kanker paru dinegara maju sangat tinggi, di USA tahun 2002 dilaporkan terdapat 169.400
kasus baru dengan 154.900 kematian. Di Inggris angka kejadiannya mencapai 40.000/tahun. Di Indonesia
kanker paru menduduki peringkat ke 4 terbanyak. Angka kematian akibat kanker paru di seluruh dunia
kurang lebih 1.000.000 penduduk/tahun.7,8
Patofisilogi
Menurut teori onkogenesis, terjadinya kanker paru didasari oleh adanya perubahan tampilan gen supresor
tumor dalam genom(onkogen). Adanya inisiator yang mengubah gen supresor tumor dengan cara
menghilangkan(delesi) atau penyisipan (inserasi) sebagian susunan pasangan basanya. Tampilnya gen
erbB1 dan atau erbB2 berperanan dalam anti-apoptosis(mekanisme sel untuk mati secara
alamiah/programmed cell death). Rokok sebagai inisiator yang diketahui sangat berkaitan dengan
terjadinya kanker paru.9
Penentuan stadium kanker paru
Penentuan stadium kanker paru dapat ditentukan dengan system TMN:
Gambar1. Staging system TMN:1
Penatalaksanaan
Medika mentosa:
o Terapi bedah(pembedahan):
Untuk stadium 1 dan 2
o Radioterapi
o Kemoterapi
o Kombinasi terapi bedah,radioterapi,dan kemoterapi
o Obat-obat lain; Paclitaxel,docetaxsel,vinorelbine,gemcitabine,dan irenotecan.
Non medika mentosa
o Edukasi kepada pasien untuk menghindari factor pencetus karsinoma seperti;
rokok,asbestosarsen,dll.
Komplikasi
Komplikasi small cell carcinoma:1
o Meninggal karena karsinoma
o Bermetastasis ke otak
Komplikasi non small cell carcinoma(carcinoma cell squamosa,adenokarsinoma,large cell
carcinoma,bronkoalveolar carcinoma):1
o Meninggal karena komplikasi
o Meninggal karena kelainan system saraf sentral
Prognosis
Pada small cell carcinoma dan non-small cell carcinoma prognosisnya buruk.
Pencegahan
Tidak merokok di usia muda
Berhenti merokok
Hindari factor pencetus(zat karsinogenik)
Dengan asam retinoid,vitamin C,dll
Sasaran Pembelajaran
Mengetahui dan memahami anamnesis
Mengetahui dan memahami pemeriksaan fisik dan penunjang.
Mengetahui dan memahami gejala klinis
Mengetahui dan memahami diagnosis kerja dan banding
Mengetahui dan memahami etiologi
Mengetahui dan memahami epidemiologi
Mengetahui dan memahami patofisiologi
Mengetahui dan memahami penatalaksanaan
Mengetahui dan memahami komplikasi
Mengetahui dan memahami prognosis
Mengetahui dan memahami pencegahan
Kesimpulan
Merokok pada usia muda ataupun terlalu sering terpapar zat kersinogenik dapat memicu
terjadinya kanker paru, dimana di Indonesia kanker paru menduduki peringkat ke 4 setelah
kanker payudara dan leher rahim. Dimana setiap tahunnya ada 1.000.000 penduduk di dunia
yang menginggal akibat kanker paru.
Daftar Pustaka
1. Perhimpunan dokter spesialis penyakit dalam Indonesia. Buku ajar ilmu penyakit dalam
jilid III. Edisi VI. Jakarta: Interna Publishing; juli 2014.
2. Asril Bahar dan Zulkifli Amin. Pendekatan diagnosis kanker paru.bagian ilmu penyakit
dalam FKUI.2010.
3. Bunn PA, Jr. Lung cancer: current understanding of biology,diagnosis,staging and treatment.
Bristol-Myers CO, Evansville-Indiana, 2011.
4. Schiepers, C. Role of positron Emission Tomography in the staging of lung cancer,2009.5. Givanella L, Piantanida R, Ceriani L,et al. Immunoassay of Neuron Specific Enolase
(NSE) and serum Fragments of cytokeratin(cyfra 21-1) as tumor marker small cell lung cancer: clinical evaluation and biological hypothesis. National Cancer Institute, 2011.
6. Pieterman RM et al: Preoperavite staging of non-small cell lung cancer with positron emission tomography. N Engl J Med,2012
7. American College of Chest Physician. Lung cancer Guideline Consesus.20038. Smith RA et al : Epidemiology og lung cancer. Radiol Clin North, 2012.9. Hoffman PC et al : Lung cancer.Lancet 2012.
top related