newsletter turun tangan-edisi-juli
Post on 12-Apr-2017
288 Views
Preview:
TRANSCRIPT
TurunTangan
Newletter Edisi Juli 2015
Para relawan bergerak dengan inisiatif mereka sendiridan tersebar di berbagai daerah Indonesia.
turuntangan.org | @turuntangan | TurunTangan
Info ProjectSuara Relawan
Info Gathering Nasional
2 Newsletter TurunTangan Juli 2015
Pengantar NEWSLETTER
Salam!EditorialPenasehatRoni PramaditiaAnanda SiregarAida Fitri
Tim RedaksiYusnaeniHerry DharmawanAnggun PiPutriDarul Syahdanul
Desainer GrafisVeska Dinda
turuntangan.orgJl. Ciasem 1 No. 9, Kebayoran, Jakarta Selatan021-29304102
Artikel, Saran & Kritikrelawan@turuntangan.org
Redaksi
Info Project NEWSLETTER
3 Newsletter TurunTangan Juli 2015
TurunTangan Aceh Mengajar
Gerakan TurunTangan merupakan gerakan volunteerism yang
bergerak di bidang sosial-politik. Para relawan bergerak dengan
inisiatif mereka sendiri dan tersebar di berbagai daerah di tiap
provinsi di Indonesia. TurunTangan menjadi wadah untuk
menampung ide-ide mereka dengan harapan bisa diduplikasi oleh
relawan di daerah lain.
Saat ini sudah ada belasan project yang diinisiasi oleh relawan.
Project-project itu dijalankan di Aceh, Medan, Jakarta, Bandung
dan Malang. Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah.
Beberapa minggu yang lalu, Project Management Officer
TurunTangan pusat, Darul dan Herry sempat mengunjungi project-
project di Aceh dan Medan. Salah satu yang mereka kunjungi adalah
TurunTangan Aceh mengajar dan rumah jamur Sinabung. Yuk Simak
Sejak terbentuk, TurunTangan Aceh sudah memfokuskan dirinya di dunia pendidikan. Mereka menyadari masih banyak masalah dalam pendidikan yang mengharuskan semua elemen bangsa ikut iuran. Karena pendidikan bukan tugas pemerintah semata melainkan tanggung jawab setiap anak bangsa.
Pengajar TurunTangan Aceh Mengajar terdiri atas puluhan pemuda-pemudi Aceh. Mayoritas diantara mereka adalah para duta, seperti duta pariwisata, duta budaya dan lain-lain.
Sudah banyak kegiatan yang dilakukan. Aksi sosial travelling dan berbagi di Sekolah Dasar (SD) Cot Jeumpa, Lhong, Aceh Besar pada hari pendidikan nasional, 2 Mei lalu, contohnya. Sedangkan untuk saat ini, mereka tengah sibuk mengajar di sekolah informal yang terletak di perumahan kumuh, Kampung Jawa dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Negeri Mesjid Raya Aceh.
Di sekolah informal tersebut mereka mengajar matematika, bahasa inggris, kewarganegaraan dan mengaji. Alasan relawan memberikan pengetahuan kewarganegaraan karena pengetahuan anak-anak mengenai Indonesia masih minim. Anak-anak ini memandang warga Jakarta sebagai orang luar negeri. Kerap mereka akan bertanya kepada warga Jakarta yang datang dengan, “Kapan balik ke Indonesia?” Selain itu diharapkan anak-anak memiliki karakter yang baik dan mempunyai visi-misi untuk melanjutkan sekolah.
Sementara itu, MI Negeri Mesjid Raya Aceh merupakan sekolah favorit di Banda Aceh. Pun Kepala Sekolahnya adalah kepala sekolah teladan se-Banda Aceh.
Relawan bisa mengajar di sekolah ini berkat pertemuannya dengan Pak Rimba, sahabat dari Bapak Anies Baswedan, yang bekerja di USAID. Pada awalnya Pak Rimba menghubungkan relawan dengan ibu kepala sekolah yang merancang program “Rajin Membaca”. Siswa diwajibkan untuk membaca selama 15 menit setelah itu menceritakan kembali di depan kelas atau melalui tulisan. Relawan TurunTangan membantu kepala sekolah ini agar program itu berjalan dengan terstruktur. Mereka datang setiap Sabtu. Sekolah terbantu. Para murid senang. Motivasi ke sekolah dan minat baca bertambah. Perpustakaan menjadi penuh. Bahkan ketika para relawan tidak datang, murid-murid bertanya, “Kakak-kakak itu kemana?”
Mengetahui dampak positif ini, masyarakat sekitar pun mendukung. Aktivitas TurunTangan Aceh Mengajar terdengar oleh sekolah lain dan para kepala sekolahnya meminta relawan TurunTangan untuk membantu mereka.
NEWSLETTERInfo Project
4 Newsletter TurunTangan Juli 2015
Rumah Jamur Sinabung ini terletak di Desa Mardinding,
Kecamatan Tiga Nderket, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Desa
ini merupakan salah satu desa terdekat dengan Gunung Api
Sinabung dengan radius 3 kilometer dan berada di sebelah barat
Gunung Sinabung.
Semenjak Sinabung meletus pada September 2013 lalu, warga
desa ini masih banyak yang bertahan di rumahnya masing-
masing, meskipun hingga saat ini gunung dengan ketinggian
2.460 meter ini masih terus bergejolak.
Warga yang 90 persen bermata pencaharian sebagai petani pun
kehilangan mata pencaharian utamanya, akibat semburan debu
dan awan panas Sinabung mengenai lahan mereka. Bantuan
sembako terus berdatangan, namun tak ada yang memberikan
bantuan yang bisa membuat warga melangsungkan hidupnya
secara mandiri. Melihat ini relawan TurunTangan Medan sangat
prihatin hingga tercetuslah ide dari seorang relawan TurunTangan
Medan, Azhar, untuk mendirikan rumah jamur.
Azhar belajar tentang cara bercocok tanam jamur dan menyadari
bahwa jamur dapat tumbuh dengan baik di daerah
Rumah Jamur Sinabungyang bersuhu rendah/dingin. Dia menyampaikan hal ini kepada
warga dan meminta warga mengumpulkan uang untuk membeli
bambu. Bambu-bambu itu yang dipakai sebagai kumbung atau
rumah jamur. Untuk bibit jamurnya sendiri, Azhar yang
mencarikannya.
Kemudian rumah jamur ini didirikan pada Desember 2014 dengan
memanfaatkan rumah-rumah warga yang ditinggalkan oleh
pemiliknya. Jamur-jamur itu tumbuh dengan sangat baik. Hampir
setiap hari petani bisa memanen jamur. Jamur dijual Rp. 14 ribu
per kilonya. Kini rumah jamur ini sudah berjalan selama empat
bulan dan menjadi produsen jamur satu-satunya di Desa
Mardinding dan sekitarnya. Orang-orang yang ingin membeli
jamur maka akan ke Desa Mardinding. Bahkan ada catering yang
tertarik dengan jamur ini dan ingin membeli 10 kilo per harinya.
Sayangnya, petani hanya bisa menghasilkan empat kilo per hari.
Kini, rumah jamur Sinabung, dijadikan sebagai pilot project yang
ke depannya oleh TurunTangan akan dikembangkan di daerah
lain.
TurunTangan Megajar Medan bersama Dodi Pratama, komikus Digidoy mendatangi SD PAB-TI, Pulo Brayan, Medan, Sabtu (13/06). Kedatangan mereka untuk menggali bakat dan inspirasi anak-anak dibidang seni.
NEWSLETTERInfo Project
5 Newsletter TurunTangan Juli 2015
KamanaWe.id Go Internasional
KNM Tingkatkan Wawasan Kebangsaan
TurunTangan Mengajar Medan Gali BakatAnak-anak SD PAB-TI
Kegiatan yang bertemakan “Menggambar Sahabat Terbaik Mereka Sendiri” ini, diawali dengan Dodi yang mengajarkan anak-anak menggambar kepala, mata, hidung dan rambut. Kemudian anak-anak mengikuti dan mulai menggambar sahabat mereka dengan gambar-gambar yang lucu. Setelah itu mereka diminta menuliskan nama dan menceritakan sifat sahabatnya di depan kelas
KamanaWe.id, salah satu proyek TurunTangan Malang, terus melebarkan sayapnya. Beberapa bulan yang lalu mereka mendaftarkan diri dalam acara Indonesia Start-up Night 2015 di Singapura.
Acara ini diselenggerakan oleh Business Indonesia Singapore Association (BISA) dan EcoWorld. Pendiri BISA dan EcoWorld serta para pengusaha berbagi pengalaman bisnis mereka. KamanaWe.id berkesempatan untuk itu, mempersentasikan aplikasi KamanaWe.id dan memperkenalkannya di kancah dunia. Primawan Satrio B dan Amalia menjadi perwakilan dari tim KamanaWe.id untuk berangkat menghadiri cara tersebut, Kamis (4/6). Mereka mendapatkan sambutan yang cukup antusias dan sempat berbincang-bincang dengan Dubes (duta besar) Indonesia untuk Singapura.
Tak mau kalah dengan kota lain, salah satu proyek TurunTangan Jakarta, Kelas Negarawan Muda (KNM) menggelar rangkaian kegiatan untuk menambah wawasan kebangsaan. Mereka menghadirkan dua tokoh politik, Jenderal Purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Agum Gumelar dan putri mantan Presiden Gus Dur, Yenni Wahid, dalam Kelas Umum Wawasan Kebangsaan di SMA Labschool Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jum'at (22/05).
Acara yang diikuti oleh lebih dari 250 siswa Labschool ini, mendapatkan apresiasi oleh Agum dan Yenni. KNM dinilai dapat merangkul generasi muda untuk bersama-sama menyumbangkan aksi dan pemikiran untuk Indonesia. Dalam kesempatan itu, mereka juga menyampaikan pemikiran-pemikirannya mengenai nasionalisme.
Sementara itu, untuk meningkatkan capacity building dari relawan-relawannya, KNM mengundang Pandji Pragiwaksono, aktor muda yang peduli politik, di markas TurunTangan, Jalan Ciasem 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (2/06). “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan politik relawan KNM,” ujar Project Leader KNM, Herry Dharmawan.
NEWSLETTER
Sambut Ramadhan,TT Medan Gelar Khitanan Massal
TurunTangan SurabayaLestarikan KBS
Info Project
6 Newsletter TurunTangan Juli 2015
NEWSLETTERInfo Project
TurunTangan Malang Ikuti Pelatihan UCATutup Program Mengajar,TurunTangan AcehGelar Kegiatan
7 Newsletter TurunTangan Juli 2015
UCA
NEWSLETTERSuara Relawan
TurunTangan bagi saya merupakan sebuah jembatan yang menjembatani misi saya untuk berperan aktif dalam melakukan suatu gerakan yang berguna bagi negara saya, Indonesia.
““
Alvi Kusuma wardani, Farmasis
8 Newsletter TurunTangan Juli 2015
Andres Pramana Edward, Karyawan SwastaSaya pilih bergerak, ikut serta, berkotor -kotor ria dan berkontribusi, daripada hanyadiam dan menjadi pengumpat saja.
““
Kenapa Mau Jadi Relawan ?
NEWSLETTERSuara Relawan
“ ”... benefit paling nyata yang saya rasakan adalah networking.Veska Dinda, Graphic Designer
Raka, Mahasiswa
“ ... manfaat yang paling terasaadalah inner circle.
Saya jadi punya banyak temandibanyak tempat.”
9 Newsletter TurunTangan Juli 2015
NEWSLETTERSuara Relawan
Kurniawan, Mahasiswa
Primawan S B,Project Leader KamanaWe.id
10 Newsletter TurunTangan Juli 2015
NEWSLETTERSuara Relawan
11 Newsletter TurunTangan Juli 2015
Mulai tertarik dengan kerelawanan ketika kuliah semester awal. Waktu itu ada rumah belajar, namanya KAGEM (Kaki Gunung Merapi) Jogja yang membutuhkan relawan untuk mengajar. Lalu saya mendaftar dan menjadi relawan di rumah belajar tersebut. Setelah itu saya jadi ketagihan. Bahkan sempat memberikan pendampingan pendidikan karakter bersama teman-teman yang satu visi di sekitar Jogja dan Jawa Tengah. Dan sampai sekarang saya aktif di berbagai kegiatan kerelawanan seperti relawan untuk tim manajemen gerakan PAI Mengajar di Kampus Un ive rs i t as I s l am Indones ia dan TurunTangan Yogyakarta.
Itu kegiatan kerelawanan yang geraknya bareng-bareng. Kalau yang geraknya sendiri, seringkali saya jadi relawan di kegiatan-kegiatan sosial. Karena profesi saya adalah penulis dan public speaker, saya sering diminta memberikan materi dan berbagai inspirasi untuk anak-anak kecil dan anak muda. Kadang orang melihat profesi yang saya jalani terkesan mahal.
Tapi karena saya mencintai profesi ini, saya selau senang apabila diminta menjadi relawan untuk berbagi inspirasi dan wawasan.
Relawan menurut saya adalah melakukan hal yang betul-betul disukai tanpa berharap dibayar ataupun diberikan imbalan. Untuk itu saya melakukannya secara ikhlas dan tidak hanya di satu bidang, karena beberapa bidang saya suka.
Banyak manfaat yang saya rasakan pada saat menjadi relawan. Pertama, menjadi relawan itu ajang belajar mengasah kepekaan, khususnya kepekaan sosial. Kita tak sekedar hanya urun angan tapi juga turun tangan. Maksud saya, banyak orang yang menyatakan kepeduliannya, tapi sebatas menyatakan tanpa melakukan apapun. Dengan menjadi relawan, kita akan belajar melampaui hal itu.
Kedua, kita melakukan hal yang kita cintai. Bukan atas nama eksistensi, tetapi belajar untuk terus menerus berbagi.
Neni Yuslaini, Guru Bimbel
“ ... pengalaman dan wawasan saya bertambah.”
Sekarang saya sedang menikmati kesibukan kuliah di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) dan bekerja paruh waktu di Ganesha Operation sebagai pengajar. Menjadi relawan adalah kegiatan lain yang saya nikmati juga. Kenapa? Karena menjadi relawan, pengalaman dan wawasan saya bertambah. Menjadi relawan juga jendela untuk belajar lebih banyak, mengenal berbagai karakter dan bertemu dengan teman-teman dari berbagai kalangan. Itu menyenangkan.
Kegiatan kerelawanan yang pernah saya ikuti diantaranya relawan di Yayasan Narakreatif, 1000 guru di Uhamka Menyala dan Kelas Negarawan Muda (KNM), salah satu project TurunTangan. Dari tiga kegiatan kerelawanan yang pernah saya ikuti diatas, KNM adalah kegiatan paling unik untuk saya karena disini saya belajar politik yang dibungkus secara apik. Dimana saya menjadi fasilitator siswa-siswi SMA Labschool dalam pendidikan politik. Manfaat baru pun saya rasakan ketika menjadi relawan KNM. Yakni belajar lebih banyak dari siswa-siswi SMA Labschool dan teman-teman fasilitator akan pentingnya politik dalam kehidupan kita.
“ ... menjadi relawan itu ajang belajar mengasah kepekaankhususnya kepekaan sosial.”
Rizka Amalia, Penulis dan Public Speaker
Seringkali saat berniat memberikan pelajaran, justru saya lebih banyak mendapatkan pelajaran. Jadi jangan pernah bilang takut menjadi relawan karena merasa tak punya apa-apa. Karena esensi relawan bukan memberi, tetapi berbagi.
Ketiga, saya mendapatkan kepercayaan bahwa sebaik-baik orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain (Khairunnaas anfa'uhum linnaas). Kita akan bahagia dan banyak belajar jika dapat berbagi dengan hal yang kita sukai.
NEWSLETTERSuara Relawan
“...kerelawanan juga membangun wawasandan kapasitas saya sebagai seorang manajer.”
Ananda Siregar, Wiraswasta
12 Newsletter TurunTangan Juli 2015
NEWSLETTERKegiatan Terdekat
Kangen kumpul bareng relawan se-Indonesia?Ingin tambah temen dan wawasan baru
atauMau inisiasi project di daerah kamu tapi nggak tau caranya?
Yuk Hadir di Gathering Nasional Relawan TurunTanganyang akan diselenggarakan di Jogjakarta
pada 15-17 Agustus 2015
13 Newsletter TurunTangan Juli 2015
Ayo Turun Tangan!
top related