native human zona pellucida
Post on 19-Jan-2016
17 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Glikoprotein zona pellusida manusia: pemurnian dan sifat mengikat
Fertilisasi dimulai dengan pengikatan spermatozoa ke zona pellusida dari
oosit. Interaksi molekul antara spermatozoa dan ZP di manusia tidak bisa ditandai
karena terbatasnya ketersediaan oosit untuk penelitian. Saat ini teknologi kami tidak
dapat menghasilkan rekombinasi glikoprotein ZP manusia (hZP) dengan glikosilasi
sebenarnya.
Telur mamalia terselubungi oleh ekstraselular matriks, zona pellusia
mempunyai regulator yang penting untuk fertilisasi. Interaksi antara spermatozoa dan
ZP menandai fertilisasi tahap pertama. ZP yang dimediasi mengikat spermatozoa
dengan oosit secara relatif spesies tertentu, menginduksi reaksi akrosom spermatozoa
dalam ZP terikat dan blok polispermic fertilisasi.
Pengetahuan mengenai interaksi spermatozoa-ZP biasanya didapatkan dari
penelitian pada tikus. ZP tikus (mZP) terdiri dari 3 glikoprotein mayor yaitu mZP1,
mZP2, dan mZP3. mZP3 bertanggung jawab untuk mengikat spermatozoa-ZP dan
induksi reaksi akrosom.
Berbeda dengan mZP, ZP manusia (hZP) terdiri dari empat rancangan
glokoprotein : ZP1 [1-638 asam amino (aa)], ZP2 (1-745 aa), ZP3 (1-424 aa) dan ZP4
(1-540 aa). Sebuah penilaian kritis dai sifat biokimia dan aktivitas biologis dari
glikoprotein terhalang karena kurangnya ketersediaan dari telur manusia untuk
penelitian.
top related