napza

Post on 28-Dec-2015

42 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

DEFINISI, JENIS, DAN LAIN-LAIN

TRANSCRIPT

LO 1. Menjelaskan ttg NAPZA

Definisi

• Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi.

• Yang termasuk dalam NAPZA adalah : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.

NAPZA

NARKOTIKA

GOLONGAN IKOKAIN, CANNABIS, HEROIN

GOLONGAN IIMORPHIN

GOLONGAN IIICODEIN

PSIKOTROPIKA

GOLONGAN IEKSTASI, SHABU2, LSD

GOLONGAN IIAMFETAMIN

GOLONGAN IIIFENOBARBITAL

GOLONGAN IVDIAZEPAM

ZAT ADITIF LAINNYA

ALKOHOL

TEMBAKAU

INHALASI & SOLVENT

NAPZA yang Sering di Salahgunakan

NAPZA yang sering disalahgunakan antara lain (WHO 1992) adalah :

1. Alkohol : Semua minuman beralkohol.2. Opioida : heroin, morfin, pethidin, candu.3. Kanabinoida : Ganja, hashish.4. Sedativa/hipnotika : obat penenang/obat tidur.5. Kokain : daun koka, serbuk kokain, crack.6. Stimulansia lain, termasuk kafein, ectasy, dan shabu-shabu.7. Halusinogenika : LSD, mushroom, mescalin.8. Tembakau (mengandung nikotin).9. Pelarut yang mudah menguap seperti aseton dan lem.

Common Drugs of Abuse

NARKOTIKA

UU No 22 tahun 1997 tentang Narkotika• Narkotika zat atau obat yang berasal dari

tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan

GOLONGAN I GOLONGAN II GOLONGAN III

•digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan,•tidak ditujukan untuk terapi •potensi sangat tinggi menimbulkan ketergantungan,

•berkhasiat pengobatan, sebagai pilihan terakhir •digunakan dalam terapi atau pengembangan ilmu pengetahuan •potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan

•berkhasiat pengobatan •banyak digunakan dalam terapi atau pengembangan ilmu pengetahuan •potensi ringan mengakibatkan ketergantungan

Contoh: heroin/putauw, kokain, ganja

Contoh: morfin, petidin

Contoh: kodein

PSIKOTROPIKA

UU No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika• Psikotropika zat atau obat, baik alamiah

maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.

Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV

- Hanya dpt digunakan utk tujuan riset

- Tdk digunakan dlm terapi

- Potensi kuat ketergantungan

- Berkhasiat pengobatan

- Dpt digunakan dlm terapi dan /atau utk tujuan riset

- Potensi kuat ketergantungan

- Berkhasiat pengobatan

- Banyak digunakan dlm terapi dan /atau utk tujuan riset

- Potensi sedang ketergantungan

- Berkhasiat pengobatan

- Sangat luas digunakan dlm terapi dan /atau utk tujuan riset

- Potensi ringan ketergantungan

Cth : ekstasi (methylene dioxy methamphetamine)

Cth : amphetamine Cth : phenobarbital Cth : diazepam, nitrazepam

ZAT ADIKTIF LAINNYA :• Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang

berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi :– 1. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang

berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari – hari dalam kebudayaan tertentu

– 2. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.

– 3. Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat.Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya

Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA dapat digolongkan menjadi 3 golongan :

1. Golongan Depresan ( Downer ) jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat tertidur bahkan tak sadarkan diri. Contohnya: Opiod ( Morfin, Heroin, Codein ), sedative ( penenang ), Hipnotik (obat tidur) dan anxiolitik (anti cemas ).

2. Golongan Stimulan ( Upper ) jenis NAPZA yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.

3. Golongan Halusinogen jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh persaan dapat terganggu.Contoh : Kanabis( ganja ).

OPIOID/OPIAT

• Salah satu gol NAPZA yg sangat kuat potensi ketergantungannya (horror drug)

• Yg termasuk gol. ini : morfin, petidin, heroin, metadon, kodein

• Paling sering heroin (putauw)• Heroin semisintetik yg berasal dr morfin• Bentuk heroin kristal putih yg larut dlm air.

Jika berwarna berasal dr kontaminannya

• 3 bentuk penggunaan heroin :- Cara “dragon” uap heroin yg dipanaskan

melalui aluminium foil dihirup dgn bibir ( menggunakan bong pipa dr uang kertas/plastik)

- Cara injeksi menggunakan suntikan (insul) melalui IV / IM

- Cara merokok bubuk heroin dicampurkan dgn rokok/tembakau

Kenapa heroin populer?

• Awitan cepat• Euforia kuat• Dgn penggunaan dragon rush / badai• Pilihan utama adiksi IV

Akibat Penyalahgunaan OpioidProblem Fisik Problem Psikiatri Problem Sosial Sebab Kematian

• Abses pd kulit – septikemia

• Infeksi karena emboli

• Endokarditis• Hepatitis B dan C• HIV / AIDS• Injeksi trauma

jar.saraf lokal• Opiate neonatal

abstinence syndrome

• Gejala withdrawal perilaku agresif

• Suicide• Depresi berat

sampai skizofrenia

• Gangguan interaksi di RT -lingkungan masyarakat

• Traffic accidents• Perilaku kriminal

- tindak kekerasan

• Gangguan perilaku – anti sosial (mencuri, mengancam, menodong, bohong, menipu, membunuh)

• Reaksi heroin akut kolapsnya KV meninggal

• Overdose o.k heroin menekan SSP, sukar bernapas kematian

• Tindak kekerasan

• Bronkopneumonia

• endokarditis

Short & Long Term Effects Heroin

http://www.neurosoup.com/heroin_shorttermeffects.jpg

Penatalaksanaan intoksikasi opiat

GANJA (CANNABIS SATIVA)

• bahan aktifnya berasal dr tanaman ganja yg bersifat adiktif delta tetra hidrokannabinol (THK) yg hanya larut dlm lemak

• Tdk dpt larut dlm air THK tinggal lama dlm lemak jaringan (jar.lemak otak) brain damage

• gambaran klinis kombinasi antara CNS-depresant, stimulansia, halusinogenik

• Bentuk umumnya : serpihan daun / kembang ganja yg diperjualnelikan dlm bentuk lintingan, gram, kiloan, hingga ton.

• Bentuk lain : budha stick dan minyak ganja

Akibat Penyalahgunaan GanjaProblem Fisik Problem Psikiatri Problem Sosial Sebab Kematian

• Infertilitas• Gangguan

menstruasi• Kehilangan

libido• Impotensi• Foetal damage

selama kehamilan

• Sinusitis• Bronkhitis

menahun• Kanker• Emphysema• Gangguan KV• Gangguan

imunitas

• Gangguan memori

• Kesulitan belajar• Sindrom

amotivasional• Ansietas, panik

sampai reaksi bingung

• Psikosi paranoid – skizofrenia

• Depresi berat• Suicide• Apatis, antisosial

• Kesulitan belajar sampai dikeluarkan dr sekolah

• Kenakalan remaja

• Kehilangan pekerjaan

• Gangguan dlm mengendarai kendaran

• Suicide• Infeksi berat• Tindak

kekerasan• Kecelakaan lalu

lintas

KOKAIN

• Berasal dr daun tumbuhan Erythroxylon coca

• bentuk kokain yg diperjualbelikan di Indonesia bubuk putih

• Kokain adalah stimulan SSP meningkatkan denyut jantung, midriasis, meningkatkan kewaspadaan dan menunda kelelahan.

• Termasuk perangsang sistem saraf simpatik

Cara Penggunaan Kokain

• Bubuk kokain (dlm bentuk garam kokain hidrokhlorid) langsung diinhalasi melalui lubang hidung (snorting) diabsorpsi ke dlm PD melalui mukosa lubang hidung

• Free-base cocain garam kokain yg dikonversikan dgn larutan yg mudah menguap. Setelah dipanaskan, uap diinhalasi melalui bibir (seperti merokok) diabsorpsi melalui membran alveoli paru

• Garam kokain yg disuntikkan melalui intravenous

COCCAINE

Akibat Penyalahgunaan Kokain

• Problem Fisik- Penggunaan snorting pilek terus menerus, sinusitis,

epistaksis, luka pd rongga hidung, perforasi septum nasi

- Suntikan infeksi lokal pd kulit sampai sistemik (virus, bakteri, jamur, atau parasit), abses daerah kulit, hepatitis B dan C, HIV / AIDS

- Inhalasi melalui merokok radang tenggorokan, sputum berbercak darah, bronkhitis kronis

- Cocain baby (retardasi pertumbuhan intra-uterine)

EFEK KOKAIN DOSIS NORMAL• Mengurangi napsu makan• Meningkatkan denyut jantung• Euforia• Pupil melebar dan pandangan kabur• Agitasi• Kewaspadaan dan rasa percaya diri meningkat• Dorongan sex meningkat

EFEK DOSIS TINGGI• Selain efek pd dosis normal, dapat timbul efek sakit kepala,

gelisah, agresif, hilang konsetrasi, gangguan jantung, penurunan libido, dan hilang motivasi

Efek penggunaan jangka panjang• Menimbulkan ketergantungan baik psikis maupun fisik atau

bahkan gangguan jiwa (paranoid, agitasi, dan halusinasi)• Putus obat depresi yg sangat dalam, ingin bunuh diri,

muntah, kelelahan, perasaan sangat lapar, gangguan tidur, nyeri otot dan craving

Amfetamin• Merupakan stimulan yang kuat, >> kuat dari kafein dan nikotin• Efek stimulan relatif sama dengan kokain, tetapi, durasi lebih

panjang, lebih mudah diperoleh, harga lebih murah• nama ilegal yang mengandung amfetamin : speed

Mekanisme efek amfetamin

• Efek amfetamin kemampuannya mendorong pelepasan NE dan dopamin dari tempat penyimpanannya di ujung saraf presinaptik

• Efek yang timbul peningkatan kadar NE• Perubahan perilaku dan psikomotor

peningkatan perangsangan reseptor dopamin di sistem mesolimbik

• Efek amfetamin – Dosis normal:• Menstimulasi sitem saraf simpatik efek peningkatan

denyut jantung, pernapasan cepat, mulut kering, bereringat, midriasis, sakit kepala• Merasa lebih berenergi dan waspada, byk bicara,

rahang menegang (gerakan mengunyah)• Mengurangi napsu makan• Respon yg berlebihan terhadap suatru rangsangan

– Dosis tinggi :• Kulit pucat, sakit kepala, dizzines, pandangan kabur,

tremor, denyut nadi tidak teratur, kram perut, berkeringat, resah, napas tidak teratur, ataksia, psikosis

– Jangka panjang :• u/ mengurangi gejala diatas, pengguna mangatasi

dengan minum alkohol, benzodiazepin, kanabis.• Efek tambahan jangka panjang:

– Malnutrisi amfetamin mengurangi napsu makan– Mudah terkena infeksi krn kurang tidur, kurang gizi– Berperilaku keras dan kasar– Kerusakan otak– Toleransi dan ketergantungan

Ekstasi • Nama jalanan dari 3,4 metilen dioksi

metamfetamin (MDMA)• Mempunyai efek stimulan spt amfetamin• Mempunya efek halusinogen seperti lisergid

acid diethylamine (LSD)

• Efek ekstasi– Segera setelah meminum ekstasi :• Mual dan muntah• Tubuh terasa panas• Jantung berdebar• Ketegangan otot terutama rahang• Midriasis• Bingung atau panik

Efek diatas hilang setelah 1 jam bersamaan dengan tercapainya keseimbangan antara absorbsi dan eliminasi (plateu)

– Setelah efek diatas:• Euphoria• Sensasi terhadap sinar, suara, sentuhan meningkat• Meningkatnya rasa ingin berdekatan (romantis),

terbuka, dan cinta love drug• Energi meningkat, percaya diri, byk bicara• Berkeringat, dehidrasi, sangat haus• Depresi, irritable, gelisah, paranoid

– Efek jangka panjang :• Ekstasi bekerja tdk langsung pelepasan serotonin

serotonin dlm darah meningkat• Tdk menggunakan ekstasi lagi serotonin > rendah dr

N depresi, gelisah, paranoid, tdk punya energi mendorong pemakaian berulang (ketergantungan)

– Efek ekstasi lainnya :• Peningkatan suhu tubuh tidak tekendali berkeringat,

dehidrasi• Untuk mengkompensasi, pemakai akan minum dlm

jumlah >> pengenceran mineral2 kerusakan otak, koma, kematian• Tanda2 dehidrasi :

– Tidak dapat bicara dengan tepat– Tidak bisa kencing– Tdk berkeringat– kejang

Lycergic Syntetic Diethylamide

• Termasuk halusinogen menimbulkan halusinasi (perubahan persepsi pada seseorang yang menyebabkan adanya sesuatu yang terlihat atau terdengar, yang sebenarnya tidak ada)

• Efek halusinogen dpt menimbulkan sensasi menyenangkan / sebaliknya– Efek setelah memakai LSD :

• Otot terasa melilit (sakit)• Lemah, mati rasa, gemetar• Mual, muntah• Denyut jantung dan TD meningkat• Pernapasan cepat dan dalam• G3an koordinasi

– Halusinasi krn LSD :• Warna klihatan lbh cerah, suara lbh keras dan tajam• Distorsi ruang dan waktu• Tubuh terasa terbang/merupakan bagian dr benda lain• Emosional swing (gembira sedih tanpa alasan atau sebaliknya)• Halusinasi flash back (merasa mengalami peristiwa lampau)

– Efek halusinasi yang menakutkan :• Cemas dan takut yang luar biasa• Ada laba2 yang menjalar keseluruh tubuhnya• Panik yang dpt merangsang perbuatan yang beresiko• Paranoid• Bunuh diri

Psilosibin (magic mushroom)

• Halusinogen yang terdapat pada jamur yang tumbuh pada kotoran sapi, kuda atau kerbau

• Mirip dengan LSD

BENZODIAZEPIN

• Merupakan 2/3 dari obat psikotropika yang diresepkan di seluruh dunia dan merupakan obat resep yang paling sering dipakai bunuh diri.

• Efek pada SSP berupa :– Sedasi,hipnotis, anxiolitik, relaksasi otot, dan antikonvulsan.

• Efek pada perifer berupa :– Vasodilatasi koroner pada dosis terapi secara IV dan blokade

NMJ pada dosis tinggi.• Dapat menimbulkan toleransi terhadap efeknya dan

gejala lepas pakai dapat mengancam jiwa jika mendadak

TANDA DAN GEJALA

• Bicara tidak teratur(paling sering terjadi)• Depresi SSP bervariasi.

(sedatif→hipnotik→stupor)• Depresi napas pada dosis tinggi ataupun

kombinasi dengan opiat.• Nausea,muntah,sakit kepala.• Amnesia• ataxia

DD

• Intoksikasi alkohol• Keracunan barbiturat• Ensefalopati anoksik• Pemerkosaan• Hipoglikemia• Trauma intrakranial• Meningitis

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

• Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis riwayat penyakit ataupun respon terhadap flumazenil.

• Immunoassay screening techniques are performed most commonly and typically detect benzodiazepines (BZDs) that are metabolized to desmethyldiazepam or oxazepam; thus, a negative screening result does not rule out the presence of a BZD agent. Overall, the laboratory detection of BZDs depends upon the screening method used.

PENATALAKSANAAN• Prehospital– Cardiac monitoring– Supplemental oxygen and airway support– Intravenous access– Rapid glucose determination (finger stick).

• Emergency Department Care– Continue supportive care and monitoring (eg,

cardiac monitoring, IV, oximetry, vital signs).

• Decontamination– Gastric lavage is not recommended but may be

considered if the presence of a lethal co-ingestant is suspected and the patient presents within 1 hour of ingestion.

– Single-dose activated charcoal is recommended for GI decontamination in patients with protected airway who present within 4 hours of ingestion. It is important to remember that isolated oral BZD overdose is relatively benign exposure (eg, prolonged sedation), and aspiration of activated charcoal can significantly worsen clinical outcome, sometimes resulting even in death.

• Flumazenil is a competitive BZD receptor antagonist and should be used cautiously because it has potential to precipitate BZD withdrawal in chronic users.– Flumazenil administration is contraindicated in

mixed overdoses (eg, TCAs) because BZD reversal can precipitate seizures and cardiac arrhythmias.

PROGNOSIS

• Ingesti asimtomatik dapat dipulangkan ke rumah atau dikirim ke ahli psikiatri setelah 6 jam observasi.

ALKOHOL

– Keppres No. 3 tahun 1997 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol.

– mengandung etanol (etil alkohol), menekan susunan syaraf pusat.

– Merupakan gaya hidup atau bagian dari budaya.

Golongan Alkohol

A : etanol 1-5%, (Bir)B : etanol 5-20%, (Jenis-jenis minuman anggur) C : etanol 20-45%, (Wiski, Vodka, TKW, Manson House,

Johny Walker, Kamput)

• Jenis Alkohol lain– metanol: • spiritus desinfektan, zat pelarut atau pembersih • disalahgunakan berakibat fatal meskipun dalam

konsentrasi rendah.

Mekanisme keracunan

Hipoglikemi dapat terjadi karna

gangguan glukoneogenesis

Keracunan etanol bikin

TRAUMA dan KEKACAUAN METABOLIK

Depresi SSP EFEK UTAMAKERACUNAN

ETANOL

Dosis toksik

• Etanol 100mg/dL hambat glukoneogenesishipoglikemia(belum menyebabkan koma)

• Pada peminum baru, dosis 300mg/dLkoma• Pada alkohol kronik, dosis

500-600mg/dLSADAR

Tanda dan gejala

Tingkah laku• Agresiv• Mood labil• Impulsif• Gangguan penilaian

Gejala Fisik• Muka merah• Gerakan motor yg tdk terkoordinasi• Nistagmus• Sakit kepala• Hipersalivasi• Berkeringat• Diare• Sakit perut• Nadi meningkat• Berdiri tdk seimbang• Muntah• Bicara cadel

Akibat yg ditimbulkan

• Ketergantungan• Pola makan tidak teratur• Peradangan dan perdarahan usus• Kekurangan vitamin• Kekebalan tubuh turun• Hepatitis• Kerusakan otak• Denyut jantung tdk teratur

Ilmu tambahan

• Alkohol antiseptikmengandung metanolbikin kebutaan .JANGAN DIKONSUMSI!!!

• Alkohol+AINS= iritasi lambung• Alkohol+psikotropik= makin depresi

BRAIN DISORDER PD ADIKTIF

Addiction is a Brain Disease

• Not lack of will power or poor judgment

• Impaired control is caused by brain chemistry malfunction

• Drug use produces brain damage!

Why Does Addiction Occur?

•Some drugs of abuse can release 2 to 10 times the amount of dopamine as natural rewards

•In some cases, this occurs almost immediately (as when drugs are smoked or injected), and the effects can last much longer than those produced by natural rewards

•This creates a much stronger effect on the brain's pleasure circuit than those produced naturally (e.g., food, sex)

•The effect of such a powerful reward strongly motivates people to take drugs again and again

From: www.nida.nih.gov

Imaging Studies

Patients who abuse substances show:

• Structural abnormalities (MRI/MRS): – frontal cortex, prefrontal cortex, basal ganglia, and amygdala

• Functional abnormalities (fMRI, PET, SPECT): – caudate nucleus, cingulate, and prefrontal cortex become activated

during a drug “rush” – nucleus accumbens becomes activated during periods of craving– striatal dopamine spike associated with the pleasurable drug-related

“high”

Effects of Chronic Drug Use

• With repeated use, drugs cause profound changes in neurons and brain circuitry

• These changes are associated with “tolerance”

• Decreased dopamine transporters result in depression-like symptoms

• Drugs are needed to “return to baseline”

The SPECT images (top-down surface view) depicting a normal brain vs. a brain affected by chronic marijuana use

Defects of this type have been associated with attention problems, disorganization, procrastination and lack of motivation.

DIAGNOSA, PEMERIKSAAN PENUNJANG

DANDIAGNOSIS BANDING

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Foto toraks• CT-scan• EKG

Pemeriksaan

Pemeriksaan Lab • Skrining : (sensitif dan spesifik)– EIA– Imunokromatografi• Mudah dilakukan• Hasil cepat (3-10 mnt)• Sensitifitas sampai 99,7%

Dasar

• Adanya kompetisi penjenuhan IgG anti narkoba yang mengandung substrat enzim (antibodi) dengan enzim pada urin narkoba sample yang mau diperiksa (antigen)

• Tes ini bersifat kualitatif

Hasil

• Sample urin (+) :

– terjadi penjenuhan artinya Ig G anti narkoba yang mengandung enzim tidak dapat berikatan dengan enzim dari narkoba yang diperiksa tidak terjadi perubahan warna

• Sample urin (-) :

– tidak terjadi penjenuhan (tidak jenuh) artinya Ig G anti narkoba yang mengandung enzim dapat berikatan penuh atau sebagian dengan enzim dari narkoba yang diperiksa terjadi perubahan warna

Deteksi tunggal narkoba dan metabolitnya

• Hanya mendeteksi satu jenis narkoba

TEST STRIP/STICK• Biarkan sampel dan reagen

dalam suhu ruangan• Reagen dibuka sesaat sebelum

dikerjakan• Celupkan tes strip ke dalam

urin sample. Janganmelebihi tanda batas maksimal pada strip

• Baca hasil 3-5 menit pertama dan 3-5 menit kedua

TEST CARD • Biarkan sampel dan reagen

dalam suhu ruangan• Reagen dibuka sesaat

sebelum dikerjakan• Teteskan 3-5 tetes urin

sample pada zona sample• Baca hasil 3-5 menit

pertama dan 3-5 menit kedua

Deteksi 3-6 narkoba dan metabolitnya

• Siapkan reagen dan urin sample

• Celupkan ke-6 bagian strip ke dalam urin sample

• Hasil dibaca setelah 5-10 menit

Interpretasi hasil

POSITIF : • Terbentuk satu garis

warna pink pada zona C• Menunjukkan kadar

narkoba di atas nilai ambang

NEGATIF :• Terdapat dua garis

berwarna pink yaitu di zona T (test) dan zona C (control)

• Bisa berarti :– Tidak ada zat narkoba dalam

urin– Kadarnya di bawah ambang

(cut off point) yang mampu dideteksi oleh alat jika meragukan tes konfirmasi

Tes Konfirmasi terhadap narkoba

• Mass chromatografi (MS) sensitif• Gas chromatografi (GS) spesifik (dapat

membedakan berbagai jenis zat sampaitingkat intensitas ion, hambatan waktu dan bentuk)

Diagnosis banding Opioid Barbiturat Benzodiazepin

• Hipoglikemia• Hipoksemia• Perdarahan

intraserebral• Intoksikasi alkohol• Ensefalopati

hepatik• Hipotermia• Hiponatremia• Kejang• dll

• Intoksikasi alkohol• Intoksikasi

benzodiazepin• Sepsis• Kejang • dll

• Intoksikasi alkohol• Keracuanan

barbiturat• Ensefalopati

anoksik• Hipoglikemia• Meningitis• Sepsis• dll

Simpatomimetik Halusinogen • psikosis akut• Delirium• Hipoglikemia• Hipoksemia• Meningitis• Sepsis • dll

• Substansi yg mirip LSD toksin antikolinergik Delirium Skizofrenia simpatomimetik• Substansi yg mirip MDMA/PCP

: Semua yg disebut diatas Kelebihan dosis antidepresan trisiklik Trauma kepala Meningitis Sepsis dll

TATALAKSANA KEGAWATDARURATAN

PADA INTOKSIKASINAPZA

Life-threatening cond. (immediate treatment)

Airway---ventilation---O2 12L/min ; w/o gag reflex—ETT Arterial Blood Gas +pH--- to determine amount of vents and

perfusion needed IV (≥18 gauge)---peripheral, central IV catheter---cek darah

lengkap, gula darah, renal + hepar function Coma

Glucose 50ml of 50% solution (25gr glucose) IV 3-4mins. Naloxone 0.4-2mg IV:

Weak response patient or OD—repeat 2mg/1-2mins until total 10-20mg

+ response—observe at least 3hours Alcoholism, malnutrition---thiamine 100mg IV solution or

IM, after glucose.

Further management of poisoning Obtain brief history—any pills? Medication, or drugs found? Decontaminate quickly

Inhaled poison---remove patient from the poison source, give O2. Alert of UAO

Contaminated eyes--- wash eye w/ plain water or normal saline

Ingested poison---gastric lavage, activated charcoal, ipecac Bowel irigation

Morfin dan turunannya

• Keracunan akut:• Gawat darurat :

a. Berikan pernapasan buatan beri antidotb. Sadar pengurasan lambung dan usahakan muntah.(2

jam pertama setelah keracunan), KI: pasien # sadarc. Atasi syok dan koma yg terjadi

opiates

Intensive supportive care and GI decontamination. Maintain airway and ventilation

Naloxone 0.4-2mg IV (T1/2=1hour, effect 2-3hours), repeat 3 or 4 times if no response and narcotic overdose (10-20mg) is suspected. If rlaps occurs after 1st response to naloxone, continuous naloxone infusion may be started.

Nalmefene 2mg (effect 8hours)

kokain

• Tindakan penanggulangan pd keracunan akut : tindakan gawat darurat– Perhatikan pernapasan– u/ menghambat absorpsi dr sal cerna berikan karbon aktif– Atasi konvulsi diazepam 0,1mg/kg scr oral / IV perlahan2 atau

suntikan tiopental 2,5% scr IV perlahan2.• Tindakan umum :

– Jk konvulsi mg3 pernapasan suksinilkolin– Cairan infus– u/ mengatasi HT fentolamin 5mg IV perlahan2– Atasi kemungkinan keracunan obat lain

• Komplikasi : konvulsi, gagal napas, syok, psikosis, formikasi, perforasi dan perdarahan dlm hidung

cannabis

Tindakan penanggulangan :1. Usahakan tetap hidup saluran arus udara2. Keracunan dosis besar mll mulutmuntahkan3. pusing+hipotensi baringkan posisi kaki lbh tinggi4. Periksa kemungkinan keracunan obat lain5. Keracunan baru saja bilas lambung + kaorbon

aktif + obat cuci perut6. Agitasi berat diazepam 0,1 mg/kg sampai 10

mg/dosis secara oral.

Golongan psikotropika Jenis Penanggulangan

Psikotomimetika Atasi konvulsi dan eksitasi diazepam 0,1 mg/kg oral

Amphetamin 1.Pengurasan lambung pd jam2 pertama setelah keracunan karena overdosis, alternatif:karbon aktif 50-100 mg2. Supotif : klorpomazin 50-100 mg IM diazepam 5-10 mg oral

Ekstasi Ganti cairan tubuh yg hilang !Hipertermia --. Dantrolen 1 mg/kg IV

Jamur psilocybe Obat sedativa bg pendrita dgn perilaku menggangu orang lain.

benzodiazepin

• Sebagian besar hanya memerlukan perawatan supotif• Karbon aktifnafas terbuka• Flumazenil (antagonis kompetitif non spesifik reseptor

benzodiazepin)• Terapi supotif cukup memadai– Nalokson dan flumazenil tidak mempunyai efek – # bilas lambung , irigasi usus yang menyeluruh , dialisis– Neostigmin dan fisostigmin tampaknya efektif (ttp tidak

diperlukan

Ethanol

• Dilakukan observasi hingga secara klinik membaik• Kadang perlu intubasi(depresi napas) / untuk proteksi jalan

napas• Karbon aktif tidak aktif hanya diindikasikan jika ko-ingestan

dicurigai.• Bilas lambang jarang diperlukan• Dehidrasi IV dekstrosa• Tiamin dan folat diberikan (sebelum glukosa) untuk

mencegah ensefalopati wetniecke akut• Hipoglikremia= bolus d50/ cairan IV yg kengandung glukosa.

Alkohol yg toksik

• Koreksi asidosis dan segera menghambat produk metabolit toksik yg lebih lanjut

• Metanol/ etilen glikol etanol IV atau fometizole• Hemodialisis dini paling tepat untuk mengeluarkan metabolit

asam organik yg toksik. Indikasi dialisis:– Metanol: setiap g3 penglihatan , defisit basa >15 mmol/L.

[metOH] serum .50 mg/L atau konsumsi >40 mL– Etilen glikol : asidosis yg refrakter atau gagal ginjal– Isopropanol: hipotensi yg refrakter / kadar > 400 mg/L

• Karbon aktif #

KOMPLIKASI DAN

PROGNOSISNAPZA

Komplikasi• Penyakit jantung dan pembuluh darah• Gangguan pernapasan• Nyeri lambung• Kelumpuhan otot• Gagal ginjal• Gangguan neurologis• Kelainan mental• Kelainan hormon• Gangguan kehamilan• DLL

Bahaya penyalahgunaan narkoba bagi tubuh manusia

Secara umum semua jenis narkoba jika disalahgunakan akan memberikan empat dampak sebagai berikut:

• DepresanPemakai akan tertidur atau tidak sadarkan diri.

• HalusinogenPemakai akan berhalusinasi (melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada).

• StimulanMempercepat kerja organ tubuh seperti jantung dan otak sehingga pemakai merasa lebih bertenaga untuk sementara waktu. Karena organ tubuh terus dipaksa bekerja di luar batas normal, lama-lama saraf-sarafnya akan rusak dan bisa mengakibatkan kematian.

• AdiktifPemakai akan merasa ketagihan sehingga akan melakukan berbagai cara agar terus bisa mengonsumsinya. Jika pemakai tidak bisa mendapatkannya, tubuhnya akan ada pada kondisi kritis (sakaw).

top related