mpkt_makalah kelompok.docx
Post on 25-Oct-2015
51 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Ma
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Manusia adalah spesies yang paling sempurna di bumi ini. Hal tersebut
karena manusia memiliki kelebihan dibandingkan dengan spesies-spesies
yang lainnya. Hal tersebut biasanya mengacu pada kemampuan berpikir
dan bernalar yang dimiliki manusia berkembang jauh melebihi
kemampuan spesies-spesies lainnya. Manusia tidak hanya bergerak
berdasar insting, namun mampu menggunakan kemampuan pikirannya
dalam menjalankan hidup serta memecahkan berbagai masalah hidupnya
sehingga kualitas hidup manusia melampaui kualitas hidup spesies-
spesies lainnya.
Manusia juga berperan sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial,
manusia memiliki kebutuhan kuat untuk hidup bersama dalam suatu
komunitas atau kelompok, dengan hidup berkelompok manusia dapat
mengembangkan kemanusiaannya. Manusia yang ada dalam kelompok,
melakukan interaksi dan melalui interaksi itu disepakati aturan-aturan
yang mengatur kehidupan berkelompok.
Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang anggotanya saling
berhubungan satu sama lain, di mana setiap manusia memiliki peranannya
masing-masing dalam hidup bermasyarakat. Dalam kehidupan
bermasyarakat, terbentuk suatu kebiasaan-kebiasaan dari nenek moyang
yang terus dianut dalam jangka waktu yang lama atau yang dikenal
dengan kebudayaan. Kebudayaan adalah suatu sistem norma dan nilai
yang terorganisasi yang menjadi pegangan bagi masyarakat tertentu.
Hidup bermasyarakat pasti berkaitan erat dengan kegiatan ekonomi.
Manusia sebagai makhluk hidup akan selalu berusaha mempertahankan
eksistensinya, baik untuk dirinya sendiri, untuk kelompoknya maupun
masyarakat. Melakukan kegiatan ekonomi yang merupakan perwujudan
dari perilaku ekonomi baik oleh perorangan, kelompok, maupun
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
2
masyarakat merupakan salah satu upaya mendasar manusia untuk
bertahan hidup dan menjaga eksistensinya tersebut.
I.2 Kerangka Penulisan
Penulisan makalah ini disusun berdasarkan pola alamiah sesuai dengan
topik yang diangkat dalam buku ajar II MPKT yakni sebagai berikut:
1. Apakah Manusia itu?
1.1 Tiga Serangkai OTak
1.2 Perbedaan Individual
2. Individu dan Kelompok
2.1 Tahap Perkembangan Kelompok
2.2 Kelompok Formal dan Kelompok Informal
2.3 Tipe Kelompok Beradasarkan Efektivitas
2.4 Peran Persepsi dalam Hubungan Antar Pribadi
2.5 Peran Komunikasi dalam Hubungan Antar Pribadi
2.6 Kepemimpinan dan Kelompok
3. Masyarakat dan Kebudayaan
3.1 Pengertian Masyarakat dan Kebudayaan
3.2 Individu dan Kebudayaan
3.3 Masyarakat Sebagai Tatanan/Struktur Sosial atau Sistem Sosial
3.4 Bentuk-bentuk Masyarakat
3.5 Masyarakat Desa dan Kota
3.6 Hubungan Masyarakat Dengan Kebudayaan
3.7 Kepemimpinan dalam Masyarakat
4. Ilustrasi Kehidupan Manusia dari Sudut Pandang Ekonomi
4.1 Kegiatan Ekonomi
4.2 Hal-hal yang Membahayakan Keberlangsungan Manusia
I.3 Tujuan
Diharapkan dengan disusunnya makalah ini dapat membentuk suatu
pemahaman bagi pembaca mengenai manusia sebagai individu sebagai
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
3
komponen masyarakat dan peranannya dalam hidup berkelompok atau
sebagai komponen utama dalam bermasyarakat. Pembaca juga diharapkan
dapat memahami keterkaitan antara manusia sebagai individu, komponen
masyarakat serta kaitannya dengan kebudayaan yang berkembang
ditengah-tengah masyarakat itu sendiri
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
4
BAB II
ISI
2.1 Apakah Manusia itu?
2.1.1 Tiga Serangkai Otak
Otak merupakan pusat sistem saraf pada vertebrata dan
invertebrata. Pada manusia otak bertanggungjawab terhadap pengaturan
seluruh badan dan pemikiran manusia. Sistem saraf vertebrata sangat
terpusat dan tersefalisasi. Otak menyediakan kemampuan integratif yang
mendasari perilaku kompleks yang khas pada vertebrata.
Secara anatomi, otak manusia terdiri atas dua belahan, yaitu
belahan kanan dan kiri. Masing-masing belahan terdiri dari dua substansi
pokok yaitu substansi kelabu di sebelah luar dan substansi putih di bagian
dalam. Substansi kelabu banyak mengandung badan sel dan dendrit yang
tidak bermielin. Sedangkan substansi putih banyak mengandung dendrit
yang bermielin.
Menurut MacLean, seorang neurolog mantan direktur dari
Laboratory of the Brain and Behavior pada United States National
Institute of Mental Health, otak berbagai spesies mengalami sebuah
evolusi panjang. Otak manusia merupakan hasil evolusi terakhir yang
paling canggih. Berdasarkan peneilitan yang panjang, MacLean (1990)
mengajukan sebuah konsep yang diberi nama The Triune Brain (Tiga
Serangkai Otak). Teorinya ini mulai dikembangkan pada tahun 1954 dan
terus berkembang berdasarkan berbagai penelitian sampai akhir hayatnya.
Menurut MacLean (1990), otak berevolusi dalam tiga periode besar dan
evolusi ini membentuk tiga lapisan. Lapisan yang paling tua dikenal
sebagai R-complex, lapisan kedua disebut Limbic System, dan yang
terakhir Neocortex. Masing-masing lapisan memiliki karakter dan fungsi
yang berbeda-beda, namun saling berhubungan dan bekerjasama dalam
menentukan perilaku yang akan ditampilkan oleh individu.
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
5
Otak Reptil (R-complex)
Berdasarkan penelitian panjang, Maclean (1990) mengajukan
konsep yang dinamakan The Triune Brain (tiga serangkai otak) yang
membentuk 3 lapsisan yaitu R-Complex, Sistem Limbik dan Neocortex
R-Complex meliputi bagian batang otak dan cerebellum yang
merupakan otak tertua. Pada reptilia, otak inilah yang paling dominan
sehingga disebut sebagai otak reptil. Fungsinya antara lain
mengendalikan semua gerakan involunter seperti kerja jantung, peredaran
darah, reproduksi dan sebagainya yan dibutuhkan untuk kelagsungan
hidup makhluk hidup tersebut.
Perilaku yang berkaitan dengan otak reptil adalah berkaitan dengan
insting mempertahankan hidup dan dorongan untuk mengembangkan
spesies. Misalnya ketika kita merasa tidak aman, otak reptil ini spontan
bangkit dan bersiaga atau melarikan diri dari bahaya. Inilah yang disebut
reaksi fight or flight atau “hadapi atau lari”. Otak reptil juga bertanggung
jawab atas pengendalian insting primitif dari wilayah pribadi seseorang
seperti alasan marah, terancam atau tidak nyaman ketika seseorang
mendekati.Jika seseorang dominan menggunakan otak reptilnya, maka
akan berperilaku dengan dikendalikan oleh nafsu. Ia pun bertindak secara
refleks untuk mempertahankan hidupnya tanpa memikirkan secara cermat
akibat dari tindakan yang dia perbuat. Hal ini dapat terjadi dalam kondisi
seseorang yang tertekan, stres, keadaan bahaya, kurang tidur, atau kondisi
fisik dan pikiran yang lelah
Untuk kaitannya dalam pelajaran, otak reptil harus dikondisikan
aman. Dalam kondisi aman, otak reptil mampu bekerja dengan baik dan
mendukung semua bagian otak untun belajar. Bahkan dalam kondisi
aman, otak akan mampu menghasilkan ide-ide yang inovatif dan kreatif.
Sementara itu dalam situasi terancam, otak reptil akan memberontak
seperti takut dosen, takut nilai jelek, takut tidak lulus, takut dikucilkan
dari kelompoknya dan hal-hal terkait lainnya.
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
6
Sistem Limbik
Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, Limbik secara bahasa
diartikan sebagai perbatasan. Sistem limbik itu sendiri diartikan
keseluruhan lintasan neuronal yang mengatur tingkah laku emosional dan
dorongan motivasi. Bagian utama sistem limbik adalah hipothalamus dan
struktur-strukturnya yang berkaitan. Bagian otak ini sama dengan yang
dimiliki hewan mamalia sehingga sering disebut dengan otak mamalia.
Sistem limbik berfungsi mengendalikan emosi, mengendalikan hormon,
memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar, seksualitas, pusat rasa
senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang. Limbik
perempuan lebih besar dari pada laki-laki, itulah mengapa perempuan
lebih tersentuh perasaannya dibanding laki-laki. Semakin besar Limbik
seseorang, maka semakin besar pula tingkat hubungan emosionalnya.
Hipokampus
Hipokampus adalah sebuah bagian dalam otak yang bertanggung jawab
terhadap ingatan atau memori seseorang. Ia terletak pada bagian tengah
yang memanjang di lobus temporalis serebrum dan merupakan bagian
dari pada sistem limbik. Hipokampus ini, berperan penting dalam ingatan
jangka pendek yang melibatkan berbagai rangsangan yang datang dan
juga penting untuk konsolidasi menjadi ingatan jangka panjang. Selain
itu, hipokampus dan daerah sekitarnya berperan penting dalam ingatan
mengenai fakta-fakta yang sering terbentuk setelah hanya sekali
pengalaman. Pada pengalaman keseharian, hippocampus adalah bagian
yang membuat anda mengenali wajah teman anda. Manusia memiliki dua
hipokampus, yakni pada sisi kiri dan kanan.
Amygdala
Pada otak, bagian yang sangat berkenaan langsung dengan emosi adalah
amygdala . Amygdala merupakan komponen utama penghasil emosi dan
pengumpulan data sensoris yang diterima dari thalamus, batang otak dan
kuncup pengecapan. Amygdala dapat menerjemahkan emosi secara
independen, terlepas dari peranan neo cortex. LeDoux menyatakan bahwa
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
7
amygdala juga berperan pada pembentukan memori yang identik dengan
emosi tertentu. amygdala merupakan bagian otak yang berfungsi sebagai
tempat penyimpanan memori yang berkaitan dengan emosi. Pada manusia
yang amygdalanya diambil untuk alasan teretentu, manusia tersebut
menjadi kurang tertarik pada individu lain .Walaupun ia masih dapat
berkomunikasi dan menjalani berbagai tes kognitif, tetapi pengenalannya
pada kerabat, teman bahkan orang tuanya menjadi sangat buruk. Tingkah
lakunya untuk berbagai kondisi menjadi seperti orang yang tidak bisa
merasakan apa - apa.
Jika ditinjau dari segi anatomi otak, bagian yang berhubungan langsung
dengan fungsi memori adalah hippocampus. Hipokampus memainkan
peranan yang sangat signifikan dalam pembentukan memory faktual.
Pada pengalaman keseharian, hipokampus adalah bagian yang membuat
anda mengenali wajah teman anda, si Dinda. Sementara amygdala yang
menambahkan unsur emosi atas memori tersebut; betapa anda membenci,
menyukai, simpati, takut, cinta pada si Dinda. Peranan amygdala, yang
menambahkan unsur emosional pada memori tertentu, membuat memori
tersebut lebih tahan lama. Itulah sebabnya mengapa pengalaman yang
emosional mudah diingat. Otak ternyata memiliki dua sistem memori,
memori faktual dan memori emosional. Memori faktual berkenaan
dengan informasi yang tidak memicu munculnya emosi tertentu pada diri
individu, sebatas fakta.
Neocortex
Neocortex adalah lapisan teratas yang mengelilingi otak mamalia, dan
hanya dimiliki oleh jenis mamalia. Walaupun neocortex juga dimiliki
mamalia lain selain manusia, pada manusia perbandingan ukuran
neocortex dari keseluruhan otak adalah yang terbesar. Pada manusia
neocortex mencakup 80% dari otak bila dibandingkan dengan pada
mamalia lain yang umumnya hanya mencakup 30 sampai 40% dari
keseluruhan otaknya. Perbedaan luasnya neocortex ini mempengaruhi
banyaknya syaraf dan kompleksitas hubungan antar syaraf yang berkaitan
dengan kemampuan berpikir dari makhluk-makhluk tersebut. Sebagai
hasil evolusi otak yang paling akhir, neocortex mengendalikan
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
8
keterampilan berpikir tingkat tinggi, nalar, pembicaraan, dan berbagai
tipe kecerdasan lainnya. Oleh karena itu bagian ini sering desibut sebagai
otak berpikir.
Cara Kerja Otak dalam Menghadapi Masalah
Yang perlu dipahami adalah bahwa lapisan otak neocortex hanya bisa
bekerja pada saat emosi sedang terkendali. Karena apabila otak limbik
merasakan adanya bahaya yang datang dan otak limbik tidak dapat
menetralkan emosi, maka yang akan berperan pada saat itu adalah otak
reptildengan segala otak refleks yang ditampilkannya. Padahal apabila
otak limbik bisa mengkondisikan menjadi tenang dan terkendali pada saat
itu, maka lapisan otak yang akan bekerja adalah neocortex dengan segala
kecanggihannya. Dan pada akhirnya yang akan ditampilkan setiap
individu tersebut adalah sikap yang tenang dan terkendaliserta sikap apa
yang terbaik dilakukan pada saat itu.
Manusia sangat berbeda dengan hewan. Manusia dapat menunda
reaksinya apabila telah mendapat rangsangan dari luar, sedangkan hewan
tidak bisa menundanya. Manusia dapat memberikan waktu berpikir pada
neocortex sehingga apa yang akan ditampilkannya nanti adaah reaksi
yang terbaik. Memang seringkali hal ini membuat manusia menjadi
lamban, tetapi dengan seringnya manusia berlatih menganalisis masalah –
masalah yang ada, menjadikan manusai tersebut tidak lagi lamban dalam
mengambil berbagai keputusan.
2.1.1 Perbedaan Individual
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kecenedrungan untuk
hidup berkelompok dengan sesamanya, untuk dapat hidup berkelompok
manusia perlu memahami dirinya agar dapat menentukan potensi dan
perananya dalam hidup bermasyarakat. Dengan mampu mengenali diri
akan membantu kita menangani maupun mengembangkan diri demi
menggapai kualitas hidup yang baik. Salah satu teori tentang kepribadian
individu adalah Mayer-Briggs.
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
9
Mayer-Briggs Type Indicator (MBTI) merupakan suatu instrument
tes yang dikembangkan oleh Katherine Cook Briss dan puterinya, Isabella
Briggs Myers. Mereka mengembangkan tes ini dari teori kepribadian Carl
Jung sejak Perang Dunia II (1939-1945). Mereka percaya bahwa
pengetahuan akan kepribadian dapat membantu perempuan yang akan
memasuki dunia kerja di bidang industri. Setelah mengalami
pengembangan, akhirnya Tes MBTI ini pertama kali dipublikasikan pada
tahun 1962. MBTI mengkategorikan kecenderungan perilaku individu
kedalam empat dimensi yang dikotomi.
1. Extrovert (E) vs. Introvert (I). (Orientasi diri)
Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka bergaul, menyenangi
interaksi sosial dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya.
Sebaliknya tipe introvert adalah mereka yang senang menyendiri,
reflektif, dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak orang. Orang
introvert lebih suka mengerjakan aktivitas yang tidak banyak
menutut interaksi semisal membaca, menulis, dan berpikir secara
imajinatif.
2. Sensing (S) vs. Intuition (N) (Penangkapan Informasi)
Sensing adalah mereka yang cenderung menerima informasi
berdasarkan fakta , cermat menangkap informasi melalui panca
indera. Sementara Intuition adalah mereka lebih senang menangkap
makna dari sebuah fakta melalui panca inderanya, namn kadangkala
kurang jeli dan sering keliru.
3. Thinking (T) vs. Feeling (F). (Bagaimana mengambil keputusan)
Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan
kekuatan analisa untuk mengambil keputusan. Sementara feeling
adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai
yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan.
4. Judging (J) vs. Perceiving (P). (Derajat fleksibilitas seseorang)
Judging disini bukan berarti judgemental (atau menghakimi).
Judging disini diartikan sebagai tipe orang yang selalu bertumpu
pada rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak
secara sekuensial (tidak melompat-lompat). Sementara tipe
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
10
perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, adaptif, dan
bertindak secara random untuk melihat beragam peluang yang
muncul.
Temperamen
Temperamen dapat dijelaskan sebagai sebuah pola dari perilaku
karakteristik yang merefleksikan kecenderungan-kecenderungan
alamiah dari individu (Baron, 1998). Hal ini berhubungan dengan
pola pikir yang terbentuk dalam diri tiap individu, bagaimana dia
menanggapi setiap situasi yang dihadapinya dan nilai-nilai yang
menjadi pedoman dalam hidupnya baik yang disadari ataupun tanpa
disadarinya.
Pola karakter yang dimiliki tiap inividu berbeda-beda
bergantung pada pengalaman hidup yang dimilikinya, baik dari segi
penurunan genetis dari kedua orang tuanya maupun dari lingkungan
tempatnya bertumbuh kembang. Apabila terdapat kemiripan pola
karakteristik pada beberapa individu maka akan terdapat kesamaan
tempramen yang muncul pada individu tersebut.
Ditinjau dari empat aspek dasar dimensi tipe kepribadian
manusia yaitu exstraverts (E)-introverts (I), sensors (S)- intuitives
(N), thinkers (T)-feelers (F), dan judgers (J)-perceivers (P). DImana
pribadi individu tersebut tidak mutlak berada disalah satu sisi
dimensi, melainkan ada suatu kecendrungan. Hasil dari interaksi
kecenderungan pada tiap-tiap dimensi David Keirsley berdasarkan
MBTI, membagi kelompok tempramen menjadi empat jenis.
A. Guardians/Tradisionalists
ESTJ ISTJ ESFJ ISFJ
Perpaduan antara tipe sensors yang percaya pada fakta, data yang
telah terbukti, pengalaman masa lalu, serta informasi yang
ditangkap oleh panca inderanya. Dengan tipe judger yang struktural
dan teratur.
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
11
Ciri khas :
Menghargai hukum dan keteraturan, jaminan, sopan santun,
aturan
Terikat pada rasa tanggungjawab dan selalu berusaha untuk
melakukan hal yang benar
Mudah menyesuaikan diri
Menghormati otoritas, hirarki, dan garis komando, serta
memiliki nilai-nilai yang konservatif
Merasa terikat dengan tanggung jawab
Mengutamakan kebenaran
Teratur, konsisten dan sistematis
Senang bekerja di tempat yang struktur dan ekspektasinya
jelas
Kekuatan :
Senantiasa mencari kesempatan untuk berkontribusi nyata
Biasanya dapat diandalkan dan terpercaya
Kelemahan :
Kurang memperhatikan masa depan
Terlalu cepat dalam mengambil keputusan
Melihat sesuatu hanya terbagi antara hitam dan putih
Sering kurang luwes, cenderung dogmatis, dan kurang
imajinatif
Kadang kurang luwes, dogmatis, kurang imajinatif
B. Artis/Experiencer
ESTP ISTP ESFP ISFP
Tipe sensors yang memiliki konsentrasi penuh dengan panca
inderanya dan percaya pada apa yang terukur, Percievers yang
terbuka pada berbagai kemungkinan dan luwes. Menghasilkan
“sensing perceiver”, responsive dan spontan.
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
12
Ciri khas :
Responsif dan spontan
Terbuka pada berbagai kemungkinan dan luwes dalam
menghadapi situasi
risk-taker, mudah menuesuaikan diri, easy-going, dan
pragmatis.
Senang terhadap tantangan dan cenderung mengikuti kata
hati
Mengagumi keterampilan
Kelebihan :
Peka terhadap situasi dan tangkas dalam memanfaatkan
kesempatan
Merupakan negosiator ulung
Senang menghadapi masalah nyata ketimbang teori atau
gagasan
Banyak akal dan menyenangkan
Kelemahan :
Sulit ditebak
Cenderung menghindar dari atuan, komitmen ataupun
rencana
mereka bisa kurang bertanggungjawab, kurang bisa
diandalkan, kekanak-kanakan, dan impulsif.
C. Idealis/Intuitif
ENFJ INFJ ENFP INFP
Intuitive yang tertarik pada hubungan, kemungkinan-kemungkinan,
dan feelers yang cenderung membuat keputusan berdasarkan
pengalaman pribadi. Membentuk “intuitive feeler” tipe dengan
kepedulian tinggi.
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
13
Ciri khas:
Seolah-olah terus mencari makna kehidupan
Memahami diri dan orang lain
Peduli pada tumbuh kembang orang lain
Menghargai kejujuran dan integritas pada suatu hubungan
Biasanya merupakan komunikator ulung
Mampu berempati dan focus pada kebutuhan orang lain
Kekuatan :
Motivator ulung
Bisa membangkitkan gairah orang terhadap gagasan maupun
tindakannya
Karismatik
Kelemahan :
Perasa
Suka larut pada permasalahan orang lain
Kurang praktis
Sulit diterka dan angin-anginan
D. Rasionalis/Konseptualis
Intuitive yang cenderung mencari arti dari segala hal serta focus
pada implikasi, dan thingkers pengambil keputusan secara
impersonal dan logis. Membentuk “Intuitive thingker”, tipe yang
intelektual dan komepeten.
Ciri khas :
Intelektual dan kompeten
Mandiri
Rasa ingin tahu yang tinggi
Unggul dalam melihat berbagai kemungkinan
Memahami sesuatu dengan kompleksitas tinggi
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
14
Perancang solusi pada masalah riil maupun hipotetis
Sering menjadi arsitek perubahan.
Kekuatan :
Memiliki visi
Innovator yang hebat
Unggul dalam membuat strategi, rencana, dan membangun
sistem untuk mencapai sasaran
Cenderung menikmati proses
Kelemahan :
Kadang sulit dipahami orang lain
Terlalu mengabadikan detail-detail
Sangat skeptis dan sering menantang aturan-aturan, asumsi,
atau adat istiadat yang berlaku
Terkadang menyepelekan hubungan dan harmoni
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
15
2.2 Individu dan Kelompok
2.2.1 Tahap Perkembangan Kelompok
Manusia sebagai suatu makhluk sosial senantiasa ada kecenderungan
untuk berinteraksi dengan sesamanya. Kelompok merupakan perwujudan
dari kebutuhan manusia untuk dapat berinteraksi. Dengan demikian
secara umum tidak ada individu yang tidak ingin hidup bersama orang
lain.
Kelompok adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang
berinteraksi dan mereka saling bergantung (interdependent) dalam rangka
memenuhi kebutuhan dan tujuan bersama, meyebabkan satu sama lain
saling mempengaruhi (Cartwright&Zander, 1968; Lewin, 1948).
Pembentukan kelompok merupakan salah satu langkah awal terjadinya
interaksi antar individu satu dengan yang lain, karena dengan terjadinya
proses pembentukan kelompok akan terpenuhi kebutuhan dalam
berkelompok. Pembentukan sebuah kelompok dapat diawali dengan
adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam
memenuhi kebutuhannya.
Beberapa alasan mengapa seorang individu masuk suatu kelompok :
Menurut Forsyth :
a) Pemuasan kebutuhan-kebutuhan psikologis (misalnya: rasa aman,
cinta)
b) Meningkatkan ketahanan yang adaptif
c) Kebutuhan akan informasi
Menurut Shaw :
d) Ketertarikan interpersonal
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
16
e) Aktivitas kelompok
f) Tujuan Kelompok
g) Keanggotaan kelompok
h) Efek instrumental dari keanggotaan kelompok (kemudahan-
kemudahan yang didapat dalam sebuah kelompok).
Menurut Robbins (1998) :
i) Keamanan
j) Status
k) Penghargaan diri
l) Pertalian
m)Kekuasaan
Adanya kesadaran individu akan keterbatasan kemampuan diri untuk
memenuhi segala kebutuhan keinginannya untuk mencapai segala yang
diinginkannya.
Adanya kesadaran individu tentang adanya kesamaan antara kebutuhan
dan keinginannya dengan kebutuhan dan keinginan individu lain.
Adanya pengertian individu bahwa kemampuan individu-individu bila
digabungkan akan lebih besar dibandingkan kemampuan individu secara
sendiri.
Adanya kebutuhan individu untuk berbagi rasa, pengetahuan, dan
pengalaman dengan individu lain.
Adanya dorongan individu untuk bersama dengan individu lain, karena
mereka adalah makhluk sosial.
Yang perlu diperhatikan pada proses pembentukan kelompok :
• Persepsi
Pembagian kelompok diharapkan mempunyai kemampuan yang
berimbang, apabila ada anggota yang mempunyai tingkat intelegensi
rendah, maka anggota yang mempunyai tingkat intelegensi tinggi mampu
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
17
menginduksi anggota yang lain, sehingga tidak terjadi ketimpangan yang
mencolok
• Motivasi
Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi setiap anggota
kelompok untuk berkompetisi secara sehat, dalam mencapai tujuan
kelompok.
• Tujuan
Pembentukan kelompok diantaranya adalah untuk menyelesaikan tugas-
tugas kelompok atau individu dengan menggunakan metode diskusi
ataupun kerjasama, seahingga di sini suatu kelompok memiliki tujuan yang
sama dengan tujuan anggotanya.
• Organisasi
Pengorganisasian dimaksudkan untuk mempermudah koordinasi, sehingga
penyelesaian masalah kelompok menjadi lebih efektif dan efisien.
• Independensi
Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok, yang
dimaksud kebebasan disini adalah kebebasan anggota kelompok dalam
menyampaikan ide dan pendapatnya. Kebebasan disesuaikan dengan
aturan yang berlaku dalam kelompok, sehingga tidak mengganggu proses
kelompok.
• Interaksi
Interaksi/hubungan timbal balik antar anggota kelompok merupakan syarat
yang penting dalam kelompok, karena dengan adanya interaksi/hubungan
timbal balik akan ada proses memberi dan menerima ilmu pengetahuan
dari satu anggota ke anggota yang lain, sehingga transfer ilmu dapat
berjalan (kebutuhan akan informasi terpenuhi).
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
18
Tahapan-tahapan yang terjadi dalam pembentukan kelompok adalah
sebagai berikut :
Tahap 1 Pembentukan (Forming)
Pada tahap ini, kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota
kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad
baik namun mereka belum saling mengenal dan belum bisa saling percaya.
Waktu banyak dihabiskan untuk merencanakan, mengumpulkan infomasi
dan mendekatkan diri satu sama lain.
Tahap 2 Goncangan (Storming)
Pada tahap ini kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan
dengan tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam
masalah apa yang harus mereka selesaikan, bagaimana fungsi mereka
masing-masing dan model kepemimpinan seperti apa yang dapat mereka
terima. Pada tahap ini, di antara anggota kelompok timbul beberapa
perbedaan seperti arah, kepemimpinan, gaya kerja dan pendekatan, dan
persepsi tentang kualitas yang diharapkan dan produk akhir. Sebuah
kelompok yang tidak dapat belajar bagaimana menangani konflik tidak
pernah dapat mencapai tujuannya.Tahap storming sangatlah penting untuk
perkembangan suatu kelompok. Tahap ini bisa saja menyakitkan bagi
anggota kelompok yang menghindari konflik. Anggota kelompok harus
memiliki toleransi terhadap perbedaan yang ada.
Tahap 3 Membangun Norma (Norming)
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan
dan tanggung jawab telah jelas. Kelompok mulai menemukan haromoni
seiring dengan kesepakatan yang mereka buat mengenai aturan -aturan dan
nilai-nilai yang digunakan. Pada tahap ini, anggota kelompok mulai dapat
mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi
penting masing-masing anggota untuk kelmpok.
Tahap 4 Melaksanakan atau Melakukan (Performing)
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
19
Kelompok pada tahap ini dapat berfungsi dalam menyelesaikan pekerjaan
dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi
eksternal. Anggota kelompok saling tergantung satu sama lainnya dan
mereka saling menghormati dalam berkomunikasi. Keputusan penting
banyak diambil oleh kelompok.
Tahap 5 Penangguhan atau Pembubaran (Adjourning)
Tahap terakhir yaitu Setelah berhasil menyelesaikan tugas atau tujuan,
kelompok dapat bubar secara permanen atau beristirahat sementara.
Tahapan saat seluruh anggota kelompok berusaha mempertahankan
kondisi karena sudah merasa nyaman dinamakan adjourning. Pada tahap
adjourning ini para anggota kelompok terfokus pada penyelesaian tugas
dan bila memang kerja kelompok tersebut hanya sementara maka para
anggota kelompok akan merasa kehilangan pertemanan dan kerjasama
yang selama ini telah terjalin.
2.2.2 Kelompok Formal dan Kelompok Informal
Kelompok formal adalah kelompok yang mempunyai struktur
organisasi yang jelas dan peraturan yang tegas dan dengan sengaha di
ciptakan anggota nya utnuk mengatur hubungan antar anggotanya.
Contoh dari kelompok formal adalah sebuah organisasi. Menuirut Max
Webber salah satu bentuk dari organisasi formal adalah birokrasi
Kelompok informal adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur
yang jelas dan organisasi serta peraturan yang tegas. Umumnya terbentuk
karena pertemuan-pertemuan yang berulang kali dan itu menjadi dasar
bagi bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman yang sama.
2.2.3 Tipe Kelompok Beradasarkan Efektivitas
Kelompok Pseudo ( Pseudo Group )
Kelompok dengan tingkat efektifitas yang paling rendah dari ke-empat
macam tipe kelompok lainnya. Dalam kelompok ini, walau mereka saling
berbicara dan berkomunikasi, tetapi masing-masing anggotanya saling
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
20
bersaing dan tidak mau bekerja sama. Mereka menganggap bahwa rekan
kelompoknya harus disingkirkan atau dikalahkan. Bahkan yang paling
buruk adalah sesama anggota kelompok tersebut saling menjatuhkan,
menghambat kinerja rekan kelompoknya, berusaha memperoleh
informasi dari yang lain tapi menyembunyikan sendiri informasi yang
dimilikinya. Oleh karena hal-hal buruk tersebut, kelompok ini tidak
mungkin dapat mencapai tujuannya dengan maksimal.
Kelompok Tradisional ( Traditional Group ),
Tergolong dalam kelompok dengan tingkat efektifitas yang rendah.
Kelompok ini percaya bahwa mereka mereka akan dinilai secara individu,
tidak sebagai anggota kelompok. Kelompok ini mau bekerja sama tetapi
bentuk kerjasamanya sangat kecil. Mereka bekerjasama hanya dalam
bentuk komunikasi berupa menjelaskan bagaimana suatu pekerjaan atau
tugas tersebut akan dikerjakan. Kelompok ini hampir mirip dengan
Kelompok pseudo, mereka berusaha mengetahui informasi yang dimiliki
rekan kelompoknya yang lain tetapi dirinya sendiri sama sekali tidak
termotivasi untuk memberikan informasinya. Perkerjaan atau tugas yang
ada akan menjadi kewajiban masing-masing, bukan sebagai kewajiban
bersama sebagai kelompok. Dalam kelompok tradisional ini, terdapat pula
kemungkinan ada beberapa anggota kelompok yang bermalas-malasan,
tidak mau mengerjakan tugasnya, dan hanya mau nebeng pada anggota
kelompoknya yang lebih rajin dan lebih serius dalam kelompok.
Kelompok Efektif ( Effective Group )
Sesuai dengan namanya, kelompok ini mempunyai tingkat efektivitas
yang
tinggi, jauh melibihi kelompok Pseudo dan kelompok Tradisional. Dalam
kelompok ini, setiap anggota mempunyai kesadaran penuh untuk
berkomitmen memajukan dan memaksimalkan keberhasilan
kelompoknya maupun keberhasilan dirinya sendiri. Karakteristik
kelompok ini adalah saling ketergantungan positif (positive
interdependence) antara sesama anggota, mempunyai tujuan, langkah
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
21
kerja, dan sasaran operasional yang jelas, komunikasi dua arah berjalan
dengan baik, kepemimpinan yang terdistribusikan (pemimpin kelompok
yang bergantian), serta kekuasaan berdasarkan keahlian. Segala langkah
dan keputusan yang akan diambil selalu dimusyawarahkan sehingga
memungkinkan setiap anggota kelompok dapat mengetahui informasi-
informasi yang diperoleh secara jelas. Selain itu bila terjadi
permasalahan, setiap anggota kelompok ini juga dapat membantu untuk
mengatasi konflik secara konstruktif. Kelompok efektif selalu
mengandalkan tanggung jawab setiap anggota-anggotanya untuk
menyelesaikan bagian tugasnya, membantu keberhasilan rekan
anggotanya yang lain, mempunyai keterampilan kelompok, dan
kerjasama yang efektif dalam setiap langkah-langkahnya.
Kelompok Kinerja Tinggi ( High-performance Group ).
Tipe kelompok yang mempunyai tingkat efektifitas paling tinggi diantara
ke-tiga tipe kelompok yang lain. Sebenarnya kelompok ini mirip sekali
dengan kelompok Efektif karena segala kriteria, ciri, dan prinsip kerjanya
sama dengan kelompok efektif. Bedanya dengan kelompok Efektif hanya
terletak pada tingkat komitmen anggota-anggotanya terhadap satu sama
lain maupum tingkat komitmennya terhadap keberhasilan kelompok.
Kelompok Kineja-tinggi memiliki tingkat komitmen yang lebih tinggi
melebihi kelompok efektif. Tidak hanya saling percaya, hormat, dan
peduli antar sesama anggota, tetapi mereka juga fokus pada
pengembangan pribadi setiap anggota kelompok. Mereka selalu siap
membantu anggota kelompok yang mengalami kesulitan dan
membutuhkan bantuan. Sayangnya, kelompok kinerja-tinggi ini sangat
jarang terjadi, hampir tidak pernah diketahui ada suatu kelompok dengan
tingkat efektifitas yang sama dengan tipe kelompok Kinerja-tinggi.
.
Cara Menangani Konflik dalam Kelompok
Dalam menangani konflik terdapat dua kepentingan yang menjadi
pertimbangan, tujuan atau sasaran kelompok atau hubungan antar anggota
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
22
kelompok. Terdapat lima strategi dasar bisa digunakan untuk mengangani
konflik kepentingan hubungan-tujuan adalah:
a) Burung hantu (kolaborasi).
Strategi ini sangat menghargai tujuan maupun hubungan. Negosiasi
merupakan cara utama dalam menyelesaikan konflik apabila tujuan maupun
hubungan dianggap sama-sama pentingnya. Solusi yang dicari dipastikan
bahwa ia maupun anggota kelompok lainnya sepenuhnya dapat mencapai
tujuannya dan menyelesaikan setiap ketegangan dan perasaan negatif antara
mereka yang terlibat konflik.
b) Boneka beruang (akomodasi).
Dalam strategi boneka beruang hubungan dianggap sangat penting,
sedangkan tujuan memiliki derajat kepentingan yang rendah. Individu yang
cenderung menggunakan strategi ini, dalam menghadapi konflik dengan
orang lain, cenderung lebih mempertahankan kualitas hubungan dan
cenderung akan mengorbankan tujuannya sendiri. Cara ini dapat saja
dilakukan apabila tujuan tidak begitu penting dan apabila kualitas hubungan
tidak dijaga akan lebih berdampak buruk.
c) Hiu (konfrontasi).
Strategi Hiu menganggap hubungan tidak penting sedangkan tujuannya
sangat penting, oleh karena itu individu ini akan mencoba untuk
mengalahkan lawan dengan memaksa mereka untuk menyerah sehingga ia
dapat mencapai tujuannya. Hiu berusaha untuk mencapai tujuannya dengan
memaksa atau membujuk yang lain hingga berhasil. Strategi penyelesaian
konflik yang dilakukan dengan gaya hiu yaitu dengan memenangkan, melalui
ancaman, agresi fisik dan verbal, hukuman-hukuman, atau tindakan-tindakan
lain yang merugikan orang lain sekalipun akan berdampak terganggu atau
bahkan terputusnya hubungannya dengan anggota kelompok lain yang
terlibat konflik dengannya itu.
d) Rubah (kompromi).
Rubah menganggap tujuan dan hubungan dengan anggota kelompok
lainnya sama-sama cukup penting. Ketika baik tujuan dan hubungan
dianggap sama pentingnya, dan tampaknya bahwa dirinya dan anggota
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
23
kelompok lain yang terlibat konflik dengan dirinya tidak mungkin
memperoleh sepenuhnya apa yang diinginkan, dalam rangka untuk mencapai
kesepakatan, orang dengan gaya rubah merasa perlu untuk menyerahkan
sebagian dari tujuannya dan sedikit mengorbankan hubungannya kepada
anggota kelompok lainnya yang terlibat konflik dengan dirinya . Dengan
kompromi, kedua belah pihak bertemu di tengah sehingga masing-masing
mendapat setengah, atau dengan cara membalik koin untuk menentukan
penyelesaian konfliknya.
e) Kura-kura (menghindar).
Seperti kura-kura apabila merasa terancam, akan menarik diri ke dalam
cangkangnya, demikian pula orang dengan gaya kura-kura apabila terlibat
konflik dengan orang lain cenderung menarik diri menghindari konflik. Ia
tidak mementingkan hubungannya dengan orang lain dan tujuannya tidak
akan tercapai. Ketika tujuan tersebut adalah tidak penting dan Anda tidak
perlu menjaga hubungan dengan orang lain, gaya kura-kura ini dapat dipilih.
2.2.4 Kepemimpinan dan Kelompok
Pemimpin adalah orang yang bertugas mengurus atau mengatur dirinya
sendiri terlebih lagi mengatur orang lain. Terdapat karakter-karakter
tertentu yang harus dimiliki untuk menjadi seorang pemimpin yang baik.
Setiap insan dimuka bumi ini memiliki potensi sebagai pemimpin.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan
memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan
tujuan yang ingin dicapai, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai
tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang
lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya
2.2.5 Membangun Kelompok yang Efektif
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
24
Langkah membentuk kelompok yang efektif:
1. Clear Expectation - Ekspekstasi yang Jelas
Dibutuhkan pemimpin eksekutif yang dapat menunjukkan harapan
untuk kinerja tim dan hasil yang diinginkan dengan jelas disertai
anggota yang memahami betul alasan dibentuknya tim.
2. Context – Konteks
Anggota tim memahami mengapa mereka berpartisipasi dalam tim,
memahami bagaimana strategi dalam tim akan membantu organisasi
mencapai tujuan bisnis.
3. Commitment - Komitmen
Anggota tim betul-betul ingin berpartisipasi dalam tim karena
mereasa misi tim adalah hal penting, serta memiliki komitmen
untuk menyelesaikan misi tim untuk mencapai hasil yang
diharapkan.
4. Competence – Kompetensi
Tim memiliki orang yang tepat untuk berpartisipasi, yang memiliki
pengetahuan, ketrampilan dan kapasitas untuk mencapai tujuan
bersama serta memiliki sumber, strategi dan dukungan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan misinya.
5. Charter – Hak
Setiap anggota tim mengetahui dan menjalankan hak dan kewajiban
masing-masing sehingga tidak ada bentrok antar anggota tim.
6. Control – Kontrol
Tim memiliki kebebasan dan pemberian wewenang yang cukup
untuk menyelesaikan tugasnya dan memahami batasan-batasan
dengan jelas serta dapat memberikan solusi yang baik.
7. Collaboration – Kolaborasi
Anggota tim memahami peran dan tanggungjawabnya sebagai
anggota tim, dapat menangani penyelesaian masalah, proses
peningkatan, menentukan tujuan dan pengukuran bersama.
8. Communication – Komunikasi
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
25
Anggota tim jelas dengan prioritas kerja mereka dan dapat saling
berkomunikasi secara jelas dan jujur satu dengan yang lain sehingga
konflik dalam tim dapat diselesaikan.
9. Creative Innovation - Inovasi Kreatif
Tim menginginkan sesuatu yang baru sehingga menghargai
pemikiran kreatif, solusi unik, dan ide baru.
10. Consequences – Konsekuensi
Anggota tim merasa bertanggung jawab atas pencapaian tim serta
organisasi mendesain sistem penghargaan baik untuk tim dan
individu.
11. Coordination – Koordinasi
Tim dikoordinasi oleh kepemimpinan tim terpusat yang
mendampingi mereka untuk mencapai apa yang dibutuhkan agar
sukses.
12. Cultural Change - Perubahan Budaya
Organisasi dapat merencanakan bagaimana memberikan reward,
pengakuan, aprasial, rekruitmen, pengembangan, perencanaan,
motivasi seiring berkembangnya budaya organisasi
.
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
26
2.3 Komunikasi
2.3.1 Pentingnya Komunikasi
Setiap individu dilahirkan dengan memiliki kelebihan dan
kekurangan yang berbeda satu sama lain. Dengan itu, manusia cenderung
bergantung dengan orang lain dalam melakukan suatu hal, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Untuk itulah manusia disebut sebagai
makhluk sosial.Manusia tidak bisa hidup sendiri. Sejak lahir, bahkan
sampai meninggal dunia pun, manusia pasti membutuhkan bantuan orang
lain untuk melaksanakan kepentingan serta memenuhi kebutuhannya.
Atas dasar saling membutuhkan dan keterikatan antar pribadi
ini, manusia dituntut untuk berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya.
Dan komunikasi merupakan aspek terpenting dalam interaksi
sosial.Kualitas sosial manusia ditentukan bagaimana manusia itu
berkomunikasi.Kehidupan kita sehari-hari sangat kuat dipengaruhi oleh
komunikasi kita dengan orang lain maupun pesan-pesan yang kita terima
dari orang lain yang bahkan tidak kita kenal, dan juga komunikator yang
dekat maupun jauh jaraknya (Putra Senja, 2008). Karena komunikasi
sangat vital untuk kehidupan kita, makapenting bagi kita untuk belajar
mengenai cara berkomunikasi yang baik dan efektif.Dalam kehidupan
sehari-hari, komunikasi yang baik sangat menyebabkan terjadinya
keserasian dan mencegah konflik dalam lingkungan masyarakat.Dan
dalam hubungan bilateral antar negara, komunikasi yang baik juga
diperlukan agar hubungan Negara tersebut dapat berjalan dengan baik dan
lancar.Sebaliknya, miss communication, yaitu terjadinya kesalahan dalam
suatu proses komunikasi, akan menyebabkan tidak tercapainya tujuan
atau misi yang hendak dicapai. Contohnya seperti yang terjadi dalam
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
27
hubungan Indonesia dengan Australia, dimana pihak Australia
menganggap pernyataan Indonesia mengenai ‘Negara Bebas Teroris’
diterjemahkan oleh Australia sebagai ‘Indonesia Gudang Teroris’. Hal ini
menyebabkan dampak yang kurang baik dalam hubungan kedua negara
(Rejals, 2007).
Para ahli komunikasi memercayai bahwa komunikasi yang buruk adalah
akar dari banyak permasalahan, dan komunikasi yang efektif ialah salah
satu solusi untuk masalah ini.Mempelajari komunikasi secara
komprehensif setidaknya memberikan tujuh keuntungan (Pearson,
Nelson, Titsworth, dan Harter, 2011), diantaranya:
a. Mempelajari komunikasi dapat meningkatkan cara pandang kita
terhadap diri sendiri. Sebagian dari pengetahuan kita berasal dari
pengalaman berkomunikasi. Sebagaimana kita terlibat dalam
pikiran (komunikasi intrapersonal) maupun dalam interaksi
terhadap orang lain yang signifikan (komunikasi interpersonal), kita
belajar tentang diri kita sendiri, yakni mengetahui bagaimana
komunikasi memengaruhi persepsi diri dapat menyebabkan
kesadaran yang lebih besar dan penghargaan diri (Pearson,
Nelson, Titsworth, dan Harter, 2011).
b. Belajar keterampilan berkomunikasi dapat meningkatkan cara kita
memandang diri sendiri dengan cara kedua.Ketika kita berhasil
melakukan komunikasi secara efektif dalam berbagai situasi dari
hubungan interpersonal, otomatis rasa percaya diri kita akan meningkat
dan menimbulkan respon yang lebih positif terhadap diri sendiri.
c. Mempelajari komunikasi dapat meningkatkan pengetahuan tentang
hubungan antar manusia. Belajar komunikasi termasuk mempelajari
bagaimana manusia saling berhubungan satu sama lain dan tentang
jenis komunikasi yang sesuai dilakukan dalam situasi tertentu.
Kebanyakan orang menghargai hubungan antar manusia dan
menemukan kenyamanan dalam persahabatan, hubungan keluarga,
dan hubungan kemasyarakatan. Dalam hubungan ini kita belajar
mengenai kepercayaan, keakraban, dan hubungan timbal balik
antar manusia (Pearson, Nelson, Titsworth, dan Harter, 2011). Melalui
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
28
hubungan antar manusia, terpenuhi berbagai kebutuhan dasar manusia
seperti kebutuhan akan kasih sayang, dalam arti seseorang dapat
menerima dan memberikan kehangatan dan keramahan; kebutuhan
inklusi, dalam arti seseorang dapat mengalami perasaan bahwa
kita saling memiliki dan mampu menunjukkan perasaan terhadap orang
lain sesuai dengan pesanyang mereka miliki; kebutuhan akan
kesenangan, dalam arti saling berbagi kebahagiaan dan kesenangan;
kebutuhan untuk melarikan diri, dalam arti membolehkan
seseorang untuk mengalihkan dirinya dalam suatu hal atau
permasalahan; serta kebutuhan akan kontrol, dalam arti memberikan
kebebasan seseorang untuk mengelola kehidupannya sendiri dan
mempengaruhi orang lain (Rubin, Perse, & Barbato, 1988).
d. Mempelajari komunikasi dapat mengajarkan seseorang akan
pentingnya keterampilan . Dengan mempelajari dan membiasakan diri
berkomunikasi dengan efektif kepada orang lain, berarti kita berlatih
untuk berpikir kritis dalam memecahankan masalah, mengambil
keputusan, meresolusi konflik, membangun tim, peka terhadap media-
media informasi, serta mampu berbicara di depan orang banyak (Allen,
Berkowitz, Hunt, dan Louden, 1999).
e. Mempelajari komunikasi dapat membantu kita menggunakan
kebebasan konstitusional karena kita memahami bagaimana
berkomunikasi secara efektif . Beberapa Negara memiliki hak untuk
mengajak warganya menyampaikan pendapat serta gagasan mereka,
namun kebebasan berbicara adalah yang terpenting dalam suatu
bentuk pemerintahan yang demokratis. Menjadi warga negara
dalam suatu masyarakat demokratis tidak hanya sekedar mengetahui
tentang isu-isu saat ini dan mampu berbicara tentang mereka dalam
percakapan, presentasi, maupun melalui media massa, akan tetapi juga
melibatkan kemampuan untuk menelaah secara kritis pesan yang
disampaikan oleh orang lain. Mempelajari komunikasi akan
membantu kita belajar bagaimana berbicara secara efektif,
menganalisis argumen, menyintesis sejumlah besar informasi, dan
kritis dalam mengonsumsi informasi dari berbagai sumber.
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
29
f. Mempelajari komunikasi dapat membantu kita sukses secara
professional . (Bardwell, 1997; Cockrum, 1994: Peterson, 1997:
Ugbah & Evuleocha, 1992 dalam Pearson, Nelson, Titsworth, dan
Harter, 2011) mengatakan bahwa sebagai orang yang berpendidikan
dalam komunikasi, kita akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan
yang lebih diinginkan. Dari sini kita lihat bahwa memang
kenyataannya di dunia kerja saat ini, banyak profesi yang
keberhasilannya ditentukan oleh keterampilan seseorang dalam
berkomunikasi, terutama komunikasi lisan, seperti di bidang akuntansi,
audit, perbankan, konseling, teknik, higiene industri, ilmu informasi,
hubungan masyarakat (humas), dan penjualan (Hanzevack & McKean,
1991; Horton & Brown, 1990; LaBar , 1994; Messmer, 1997;
Nisberg, 1996; Ridley, 1996; Simkin, 1996, dalam Pearson, Nelson,
Titsworth, dan Harter, 2011). Bahkan akhir-akhir ini, profesional di
bidang industri komputer (Coopersmith, 2006; Glen, 2006),
genetika dan ilmu pengetahuan (Bubela, 2006), pertanian dan
peternakan (Harper, 2006), pendidikan (Lavin Colky & Young,
2006), serta kebidanan (Nicholls & Webb, 2006) telah menekankan
pentingnya keterampilan berkomunikasi bagi karyawannya. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi sangat penting dimiliki
oleh tiap individu, tidak hanya dalam berinteraksi sehari-hari, namun
juga berperan dalam menunjang karir seseorang.
Menurut banyak ahli (Pearson, Nelson, Titsworth, dan Harter, 2011) salah
satu hal yang perlu diperhatikan terkait dengan keterampilan komunikasi
ialah pada saatk kontak pertama dengan orang lain. Dengan mempelajari
komunikasi, keterampilan wawancara akan ditingkatkan. Personil
pewawancara mencatat bahwa keterampilan komunikasi lisan secara
umum mempengaruhi keputusan diterima atau tidaknya seorang calon
karyawan (Peterson, 1997). Dalam suatu survei, pengusaha
mengidentifikasi bahwa keterampilan yang paling penting bagi
lulusan perguruan tinggi ialah memiliki kemampuan berkomunikasi
lisan, kemampuan interpersonal, kerjasama, dan kemampuan analitis yang
baik (Collins & Oberman, 1994). Dari penjelasan ini, maka dapat
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
30
disimpulkan bahwa keterampilan komunikasi merupakan salah satu
prioritas utama bagi hampir seluruh pekerja di dunia.
g. Mempelajari komunikasi dapat membantu Anda mengendalikan
dunia yang semakin beragam. Menghadapi dunia yang global saat ini
tentunya tidak mudah tanpa disertai dengan kecakapan dalam
berkomunikasi yang baik. Dengan mempelajari tata cara
berkomunikasi dan bahasa-bahasa yang digunakan dalam
berkomunikasi akan memudahkan kita untuk bisa mengendalikan diri
dalam suatu kumpulan masyarakat yang beragam maupun
mengendalikan masyarakat itu sendiri.
Selain manfaat mempelajari komunikasi menurut para ahli komunikasi
yang telah dijabarkan diatas, S. Bekti Istiyanto,S.Sos (2003), Pembina
UKM Sinar, dalam acara manajemen trainee UKM Sinar Unsoed pada
Rabu, 23 Juli 2003 juga menjelaskan mengenai pentingnya komunikasi
dalam berorganisasi, terutama organisasi kemahasiswaan. Dulu
komunikasi yang merupakan dasar untuk koordinasi dan interaksi sering
dianggap remeh dan kecil peranannya dalam organisasi.Namun sekarang
ini, justru kenyataan menjadi terbalik, komunikasi menjadi sebuah elemen
terpenting dalam organisasi dan manajemennya. Terdapat 6 elemen dalam
manajemen organisasi yaitu :
1. Ukuran organisasi (size)
2. Keterkaitan tindakan (interdependent actions)
3. Konteks tempat dan waktu (bounding in space and duration)
4. Kondisi sumber daya (input of resources)
5. Komunikasi (communication)
6. Target hasil (output of organization)
Dari keenam elemen tersebut, komunikasi, yang juga berarti koordinasi
dan konsolidasi dipandang sebagai pusat elemen-elemen lainnya dalam
manajemen organisasi. Hal ini karena komunikasi dapat memertemukan
antara tujuan organisasi dengan target hasil yang dicapai. Komunikasi
berfungsi untuk mengadaptasikan perubahan yang terjadi dalam
organisasi juga pengaruh ekstenal serta berfungsi dalam membina
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
31
hubungan antar anggota organisasi sehingga mampu melaksanakan tugas
dengan baik.
Komunikasi seyogyanya memang tidak pernah terlepas dari rantai
kehidupan manusia.Komunikasi tidak hanya dimaknai sebagai
penyampaian pesan secara lisan antar manusia, sebagaimana yang
disampaikan secara umum.Tetapi lebih mendalam, komunikasi juga dapat
terjadi antara manusia dengan Tuhan, ataupun dengan makhluk hidup
disekeliling kita.
2.3.2 Pengetian Komunikasi
Komunikasi secara etimologis berasal dari bahasa Latin communicare
yang bersumber dari kata communis. Kata communis memiliki makna
‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ atau bisa diartikan sebagai suatu
usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman
dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Contoh komunikasi misalnya seperti sekelompok mahasiswa yang saling
berbincang di kelas. Mereka berbicara menggunakan bahasa sehari-hari
dan terkadang memperlihatkan bahasa tubuh, seperti misalnya
menganggukkan dan menggelengkan kepala, menggerakkan tangan, dan
lain sebagainya. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau
sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi,
komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat
ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
2.3.3 Komponen Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses yang tidak dapat berdiri sendiri,
ada beberapa komponen yang mendukung terjadinya komunikasi.
Komponen-komponen tersebut saling melengkapi sehingga tercipta
kesinambungan yang membuat tujuan dari komunikasi tersebut berhasil,
yaitu seorang receiver memahami pesan yang disampaikan oleh sender.
Pada dasarnya dalam penyampaian pesan, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain mengenai hal apa yang akan disampaikan,
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
32
kepada siapa pesan ditujukan, alasan mengapa pesan tersebut
disampaikan. Kemudian makna dari informasi yang disampaikan pada
sasaran, bagaimana menafsirkan informasi yang diterima karena
terkadang sering terjadi kesalahpahaman dalam komunikasi tergantung
dari pola pikir seseorang.
Komponen-komponen komunikasi secara umum dijabarkan sebagai
berikut :
o Orang
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa orang merupakan pemeran utama
dalam proses komunikasi, karena mereka berperan sebagai pembawa dan
penerima pesan. Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam
menyampaikan atau menerima pesan. Karakteristik individu seperti
budaya, ras, jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi penyampaian dan penerimaan pesan.
o Pesan
Jika orang merupakan subyek yang melakukan komunikasi, maka pesan
adalah obyek utama dimana tanpa sebuah pesan maka tidak akan terjadi
komunikasi. Pesan merupakan ide, perasaan yang tertuang dalam benak
seseorang yang kemudian disampaikan dalam berbagai bentuk, baik
verbal maupun nonverbal.
o Saluran atau Media
Saluran atau Media merupakan sebuah sarana penyampaian pesan dari
sumber ke penerima pesan. Airwaves dan kabel adalah dua dari berbagai
saluran melalui mana kita menerima pesan televisi. Pesan radio bergerak
melalui gelombang suara. Komputer gambar (dan suara, jika ada)
perjalanan melalui cahaya dan gelombang suara. Dalam komunikasi
orang ke orang, pengiriman pesan melalui saluran gelombang suara dan
gelombang cahaya yang memungkinkan penerima untuk melihat dan
mendengar apa yang disampaikan sumber.
o Umpan balik
Umpan balik adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari
penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa umpan
balik, seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
33
si penerima pesan Hal ini penting bagi pengirim pesan untuk mengetahui
apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat.
Umpan balik dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain
yang bukan penerima pesan. Umpan balik yang disampaikan oleh
penerima pesan pada umumnya disampaikan langsung dan mengandung
pemahaman atas pesan tersebut sekaligus merupakan jawaban apakah
pesan itu akan dilaksanakan atau tidak.
o Kode
Kode adalah susunan simbol yang digunakan untuk membuat makna
dalam pikiran orang lain atau orang-orang. Ketika berkomunikasi dengan
orang lain menggunakan kode yang disebut "bahasa". Kata, frasa, dan
kalimat menjadi "simbol" yang digunakan untuk membangun gambaran,
pikiran, dan ide-ide dalam pikiran orang lain. Hal tersebut merupakan
kode verbal.
Sementara bahasa tubuh seperti jika menggelengkan kepala menunjukkan
bahwa seseorang tidak setuju, merupakan kode nonverbal. Kode verbal
dan nonverbal adalah dua jenis kode yang digunakan dalam komunikasi.
Kode verbal terdiri dari simbol dan pengaturan tata bahasa mereka.
Semua bahasa adalah kode. Kode nonverbal terdiri dari semua simbol
yang bukan kata-kata, termasuk gerakan tubuh, ekspresi, dan lain
sebagainya.
o Encoding dan Decoding
Proses komunikasi dapat dilihat sebagai salah satu encoding dan decoding.
Encoding adalah proses menerjemahkan ide atau pemikiran ke kode.
Decoding adalah proses penerjemahan kode ke dalam ide atau pemikiran.
Terkadan kesalahpahaman sering terjadi karena keterbatasan bahasa dan
ketidakcukupan deskripsi. Meskipun demikian, encoding dan decoding
sangat penting dalam berbagi pikiran, gagasan, dan perasaan dengan
orang lain.
o Kebisingan
Dalam proses komunikasi, kebisingan adalah setiap gangguan pada proses
encoding dan decoding yang mengurangi kejelasan pesan. Kebisingan
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
34
dalam bentuk fisik, seperti suara keras, perilaku yang tidak biasa.
Kebisingan dalam bentuk mental, psikologis, seperti kecemasan terhadap
suatu kejadian.
2.3.4 Bentuk Komunikasi
Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau
meningkatkan aktivitas hubungan antara manusia atau kelompok, Jenis
komunikasi terdiri dari:
1. Komunkasi verbal dengan lisan maupun tertulis dan
2. Komunikasi non verbal dengan gerakan-gerakan tubuh (bahasa tubuh).
1. Komunikasi verbal
Komunikasi Verbal adalahbentuk komunikasi yang disampaikan
komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan
(oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar.Karena kenyataannya,
ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara
verbal ketimbang nonverbal. Dengan harapan, komunikan (baik
pendengar maupun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan
yang disampaikan.
Komunikasi verbal sendiri ada beberapa jenis:
Vocabulary (perbendaharaan kata)
Komunikasi akan tidak efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang
tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting dalam
berkomuniksai.
Racing(kecepatan)
Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur
dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
Intonasi suara
Akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi
lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi
suara yang tidak proporsional merupakan hambatan dalam
berkomunikasi.
Humor
Dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia.Dugan (1090), memberi
catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan strees dan
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
35
nyeri.tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat
bahwa humor adalah merupakan satu-satunya selingan dalam
berkomunikasi.
Singkat dan jelas
Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas langsung
pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
Timing(waktu yang tepat)
Timingadalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi akan
berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat
menyediakan waktu untuk mendengarkan atau memperlihatkan apa yang
disampaikan.
Wujud komunikasi verbal dapat berupa mendengarkan (mendengarkan radio,
bel, orang berbicara, dsb), berbicara (pidato, wawancara, ceramah,
diskusi, dsb), membaca (majalah, koran, komik, dsb), dan menulis
(cerpen, surat, puisi, dsb).
2. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi non-verbal adalah proses komunikasi dimana pesanan
disampaikan tanpa menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi non-
verbal ialah menggunakangerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan
pandangan mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut,
dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicaraseperti intonasi,
penekanan, kualiti suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.
Ahli dalam bidang komunikasi non-verbal biasanya menggunakan definisi
"tidakmenggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan
komunikasi non-verbal dengan komunikasi non-lisan.Contohnya, bahasa
isyarat dan tulisan tidak dianggapsebagai komunikasi non-verbal kerana
menggunakan kata, sedangkan intonasi dangaya berbicara tergolong
sebagai komunikasi non-verbal.Komunikasi non-verbal jugaberbeza
dengan komunikasi bawah sedar, yang dapat wujud dalam bentuk
komunikasiverbal ataupun nonverbal.
Komunikasi nonverbal ada beberapa jenis:
Komunikasi objek
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
36
Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang
sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini
dianggap termasuk salah satu bentuk stereotipe. Misalnya orang sering
lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu,
dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian cenderung lebih
mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari
penggunaan komunikasi objek adalah seragam.
Sentuhan
Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi
nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan,
berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain.
Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang
tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat
menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif
ataupun negatif.
Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam
komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal
meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya
aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu,
serta ketepatan waktu (punctuality).
Gerakan tubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak
mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya
digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya
mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau
menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja
untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan
jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan.
Proxemik
Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika
berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi
Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
37
dekat tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa
besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap
orang lain, selain itu juga menunjukkan simbol sosial. Dalam ruang
personal, dapat dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal:
Jarak intim
Jarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak
ini untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan.
Jarak personal
Jarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang
berkomunikasi dan juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan,
jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki.
Jarak sosial
Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu
dalam jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan
orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki
hingga dua belas kaki.
Jarak publik
Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga.
Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan,
yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik.
Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara,
kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu,
penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat
berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik
hal-hal seperti ini harus dihindari.
Lingkungan
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan
tertentu. Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur,
penerangan, dan warna.
2.3.5 Tingkatan Komunikasi
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
38
Komunikasi merupakan sesuatu yang dibutuhkan manusia di seluruh
manusia.Tanpa komunikasi, manusia tidak dapat bersosialisasi dan tidak dapat
dikatakan sebagai makhluk sosial.Komunikasi sendiri—menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia—adalah “pengiriman dan penerimaan pesan atau berita
antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami;
hubungan; kontak;perhubungan”.Sedangkan menurut Wikipedia,
“komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa
orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan
informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain”.
Komunikasi dapat terjadi antara dua orang teman, adik dan kakak,
dalam sebuah kelompok belajar, dan antara murid dan guru di dalam
kelas. Pada banyak perguruan tinggi dan universitas, program
komunikasi terjadi dalam konteks: komunikasi interpersonal,
wawancara, komunikasi dalam suatu kelompok kecil, berbicara di
depan banyak orang (public speaking), dan komunikasi massa.Jumlah
orang yang terlibat dalam komunikasi mempengaruhi jenis
komunikasi yang terjadi
1. Komunikasi Intrapersonal
Gail E. Myers & Michelle Tolela Myers, dalam buku The Dynamics
of Human Communication a Laboratory Approach, tahun 1992,
mengatakan bahwa apa yang terjadi dalam diri manusia, seperti apa
yang mereka pikirkan, nilai-nilai yang dianut, reaksi, khayalan,
mimpi, dan lain-lain, merupakan dimensi dari
intrapersonal.Sementara itu, Trans-Per Understanding Human
Communication (1975) mengatakan bahwa “komunikasi
intrapersonal adalah proses di mana individu menciptakan
pengertian”.
Komunikasi intrapersonal dapat meliputi beberapa hal:
Berbicara pada diri sendiri
Bermimpi
Berdialog dengan diri sendiri
Berunding dengan lingkungannya
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
39
Membuat presepsi
Memproses data
Menulis hasil pikiran atau pengamatan
Melakukan sesuatu sambil berpikir
Mengambil keputusan
Menginterpretasikan komunikasi non-verbal
Merenungkan alternatif dalam pikiran
Memberikan umpan balik
Komunikasi intrapersonal adalah dasar dari semua tingkatan
komunikasi.Oleh karena itu, kedudukan komunikasi intrapersonal
menjadi sangat penting, utamanya dalam memproses lambang atau
isyarat menjadi lambang atau isyarat yang dimengerti oleh pihak
penyampai dan penerima komunikasi.
2. Komunikasi Interpersonal
Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal
adalahpenyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan
oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai
dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik
segera (Effendy,2003, p. 30).
Redding yang dikutip Muhammad (2004, p. 159-160)
mengembangkan klasifikasi komunikasi interpersonal menjadi
interaksi intim, percakapan sosial, interogasi atau pemeriksaan, dan
wawancara.Interaksi intim dapat terjadi antara anggota keluarga,
misalnya antara orang tua dan anak.Percakapan sosial adalah interaksi
untuk menyenangkan seseorang secara sederhana.Interogasi adalah
pemeriksaan terhadap seseorang melalui pertanyaan lisan yangg
bersistem. Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi
interpersonal di mana dua orang terlibat dalam percakapan yang
berupa tanya jawab.
Tujuan dari komunikasi interpersonal adalah menemukan diri sendiri,
menemukan dunia luar, menjaga dan mendukung hubungan yang
penuh arti, berubah sikap dan tingkah laku, bermain dan bersenang-
senang, dan membantu.
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
40
3. Komunikasi Kelompok
Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan
komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara
tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti
berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana
anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-
anggota yang lain secara tepat. Komunikasi kelompok dapat berupa:
mencari solusi dari suatu permasalahan, membicarakan topik yang
sedang hangat di masyarakat, dan berdiskusi mengenai berbagai
permasalah dunia.
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan
bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan
bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka
sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005).
Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok
pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk
mengambil suatu keputusan.Dalam komunikasi kelompok, juga
melibatkan komunikasi antarpribadi.Karena itu kebanyakan teori
komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.
4. Komunikasi Publik
Komunikasi publik merupakan suatu komunikasi yang dilakukan di
depan banyak orang. Dalam komunikasi publik, pesan yang
disampaikan dapat berupa suatu informasi, ajakan, gagasan.
Sarananya, bisa melalui media massa, bisa pula melalui orasi pada
rapat umum atau aksi demonstrasi, blog, situs jejaring sosial, kolom
komentar di website/blog, e-mail, milis, SMS, surat, surat pembaca,
reklame, spanduk, atau apa pun yang bisa menjangkau publik. Yang
pasti, komunikasi publik memerlukan keterampilan komunikasi lisan
dan tulisan agar pesan dapat disampaikan secara efektif dan efisien.
5. Komunikasi Massa
Komunikasi massa—menurut Joseph R. Dominick—adalah suatu
proses dimana suatu organisasiyang kompleks dengan bantuan satu
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
41
atau lebih mesin yang memproduksi dan mengirimkan pesan kepada
khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar.
Unsur-unsur penting dalam komunikasi massa adalah komunikator,
media massa, pesan (informasi) massal, gate keeper, khalayak
(publik), dan umpan balik. Komunikator adalah orang atau kelompok
orang yang menyampaikan pesan yang juga menjadi agen perubahan
dalam pemahaman, wawasan, dan solusi-solusi dengan jutaan massa
yang tersebar di mana pun tanpa diketahui dengan jelas keberadaan
mereka. Media massa adalah alat atau sarana komunikasi dan
informasi yang melakukan penyebaran informaasi secara massal dan
dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula. Pesan (informasi)
adalah informasi yang diperuntukkan secara massal, tidak hanya
untuk pribadi.Gate keeper adalah penyeleksi informasi. Khalayak
(publik) adalah massa yang menjadi tujuan dari penyebaran
informasi.Umpan balik adalah reaksi yang diberikan oleh komunikan
yang merupakan hasil dari pemahaman atas informasi (pesan) yang
diberikan oleh komunikator.
Komunikasi masa yang baik harus memiliki
Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit, dan tidak bertele-tele
Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami
Bentuk gambar yang baik
Bentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar (radio)
6. Komunikasi Melalui Komputer
Komunikasi melalui computer atau yang juga dikenal sebagai
Computer Mediated Communication didefinisikan sebagai transaksi
komunikasi yang terjadi melalui dua atau lebih jaringan
komputer.Computer Mediated Communication (CMC) juga dapat
didefinisikan sebagai pertukaran informasi melalui jaringan komputer
atau internet yang dapat direpresentasikan melalui teks, gambar,
audio maupun video, dengan sistem yang berjalan secara
Synchronous dan Asynchronous. Fasilitas yang dapat digunakan
untuk berkomunikasi secara online melalui komputer, yaitu instant
message, e-mails, chat room, dan text messaging. CMC memiliki
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
42
system yang dapat mendukung operasional komunikasi, seperti
halnya komunikasi face to face (FtF), yang mana pesannya dapat
disampaikan secara verbal dan nonverbal, demikian pula komunikasi
yang dilakukan diinternet pun dapat dilakukan secara verbal dan
nonverbal. Terdapat lima jenis sistem media yang mendukung CMC
secara verbal ataupun nonverbal, yaitu text, graphics, images, audio,
dan video.
2.3.6 Hambatan Komunikasi
Untuk berhasilnya suatu komunikasi, kita harus mengetahui unsur-
unsur
apa saja yang yang terkandung dalam proses komunikasi, unsur-unsur tersebut
meliputi :
a. Pengirim atau komunikator, adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
b. Pesan, adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain
c. Saluran, adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan, dalam komunikasi
antar-pribadi (tatap muka) salurdapat berupa udara yang mengalir getaran nada/suara.
d. Penerima atau komunikatttte (receiver), adalah pihak yang menerima pesan dari pihak
lain.
e. Umpan balik, adalah tanggapan dari penerima pesan atas isi pesan yanng disampaikan.
Banyak orang menganggap berkomunikasi itu mudah.Anggapan ini muncul setelah
banyak yang sudah kita lakukan sepanjang hidup kita.Ada beberapa kebenaran dalam
pandangan sederhana.Akan tetapi apabila kita telusuri lebih jauh lagi ternyata tidak selalu
komunikasi berhasil dengan efektif. Ada beberapa kemungkinan yang membuat komunikasi
dirasakan rumit, sulit, dan menimbulkan frustrasi . Berikut adalah hambatan yang dapat
membuat proses komunikasi tidak berjalan efektif.
1. Hambatan Fisik.
Hambatan fisik di lingkungan kampus meliputi :
- Ditandai wilayah, semacam ekslusivitas di mana orang asing tidak
diperbolehkan.
- Pintu ruangan dosen tertutup, ada layar penghalang, wilayah yang terpisah
untuk orang yang berbeda status
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
43
- Wilayah kerja besar atau bekerja dalam satu unit yang secara fisik terpisah
dari orang lain.
Penelitian menunjukkan bahwa salah satu faktor paling penting dalam membangun
tim kohesif adalah kedekatan. Selama orang masih memiliki ruang pribadi yang mereka dapat
memanggil mereka sendiri, kedekatan kepada orang lain bantu komunikasi karena itu
membantu kita mengenal satu sama lain.
2. Hambatan Persepsi
Masalah dengan berkomunikasi dengan orang lain adalah bahwa kita semua melihat
dunia adakalanya berbeda. Pikiran, asumsi dan persepsi kita akan membentuk realitas kita
sendiri. Mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri yang rendah merasa takut apabila diminta
untuk datang ke ruang dosen, berbeda dengan mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri
yang tinggi. . Penyebab utamanya adalah persepsi “diminta untuk ke ruang dosen” bagi
mahasiswa yang kurang percaya diri adalah ada teguran atau sudah melakukan suatu
kesalahan, dilain pihak mahasiswa yang percaya diri dapat saja menganggap akan
memperoleh kesempatan baik.
3. Hambatan Emosional
Salah satu hambatan utama untuk membuka dan komunikasi bebas adalah hambatan
emosional.Hal ini terutama terdiri dari ketakutan, ketidakpercayaan dan kecurigaan. Akar
dari ketidakpercayaan emosional kita terhadap orang lain terletak pada masa kecil kita dan
masa kanak-kanak ketika kita diajarkan untuk berhati-hati apa yang kita katakan kepada
orang lain. "Pikiran Anda P dan Q"; "Jangan bicara sampai kau berbicara dengan"; "Anak-
anak harus dilihat dan tidak mendengar". Akibatnya banyak orang menahan diri dari
mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kepada orang lain. Mereka merasa rentan.
Sementara beberapa orang mungkin bijak dalam hubungan tertentu, ketakutan yang
berlebihan dari apa yang orang lain mungkin menganggap kami bisa mencapait
perkembangan sebagai komunikator yang efektif dan mampu untuk membentuk hubungan
yang bermakna.
4. Hambatan Budaya
Ketika kita bergabung dalam kelompok dan ingin tetap di dalamnya, cepat atau
lambat kita perlu mengadopsi pola perilaku kelompok.Kelompok bermanfaat bagi penguatan
perilaku tersebut melalui tindakan pengakuan, persetujuan dan inklusi. Dalam kelompok yang
senang menerima anggotanya, dan anggota kelompok tersebut dengan senang hati akan
menyesuaikan diri, terjadi mutualitas kepentingan dan tingkat kepuasan menang-menang.
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
44
Namun demikian, apabila terdapat hambatan untuk menyesuaikan diri sebagai anggota
kelompok, tidak terjadi komunikasi yang baik.
5. Hambatan Bahasa
Bahasa yang menggambarkan apa yang kita ingin katakan dalam dapat menjadi
sumber hambatan komunikasi kita dengan orang lain yang tidak akrab dengan ekspresi kita.
Contoh dari hambatan ini adalah mana kala jika kita berada di suatu daerah terpencil yang
masih kental dengan bahasa daerahnya, maka kita akan sulit untuk berkomunikasi dengan
masyarakat daerah tersebut.
6. Hambatan Pengindraan yang Kurang
Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, karena kesempurnaan hanyalah miliki
Tuhan. Ada manusia yang mempunyai kekurangan alat indram, seperti indra pendengaran,
penglihatan, perasa, pencium dan peraba. Hal ini dapat menjadi hambatan dalam
berkomunikasi.Namun seiring berjalannya waktu, pendidikan dan teknologi dapat membantu
masalah ini.
7. Hambatan dari Proses Komunikasi
-Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas
bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi
emosional.
-Hambatan dalam penyandian/symbol, hal ini dapat terjadi karena bahasa yang
dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang
dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang
dipergunakan terlalu sulit.
- Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media
komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat
mendengarkan pesan.
-Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si
penerima.
-Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima
/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari
informasi lebih lanjut.
-Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan
apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan
sebagainya.
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
45
Dari pembahasan di atas, jelas kita banyak sekali menemui hambatan yang
mengganggu proses berkomunikasi. Mengingat pentingnya komunikasi, maka sebaiknya kita
mencari solusi untuk meminimlisir adanya hambatan dalam berkomunikasi. Langkah-langkah
untuk mengatasinya adalah sebagai berikut :
- Mengemukakan pesan atau massage dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh
penerima pesan, menyatakan pesan tersebut dengan jelas.
- Bila terdapat reaksi dari pesan tersebut, didengarkan dengan simpatik, bereaksi secara
bijaksana dan bertindak cepat.
- Hendaknya dipertimbangkan kepada siapa pesan itu ditujukan.
- Penggunaan alat-alat komunikasi modern.
- Pendekatan-pendekatan pribadi (silaturrahmi) yang dapat menghilangkan klas,
kepangkatan dan perbedaan golongan.
- Komunikator harus terus belajar akan kelemahan dirinya dalam berkomunikasi.
- Hendaklah digunakan waktu secukupnya untuk merencanakan komunikasi yang
efisien dan efektif.
- Mengusahakan agar tercipta lingkungan kerja yang baik, karena lingkungan yang baik
amat me,Bantu kelancaran komunikasi.
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi itu
sangat penting bagi kehidupan, baik itu dalam suatu perusahaan maupun dalam
berorganisasi.Karena komunikasi merupakan salah satu pembantu terpenting dalamsuatu
aktivitas di dalam masyarakat luas. Tanpa komunikasi yang baik, lingkungan masyarakat
akan terasa kaku dan beku dan dengan pihak luar pun akan menjadi terpencil.
Oleh karerna itu, hakikat untuk mencapai suatu tujuan tertentu itu
harus melalui kerjasama dengan orang lain, maka sudah tentu diantara
manusia-manusia yang bekerjasama itu harus ada komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
46
2.4 Masyarakat dan Kebudayaan
2.4.1 Pengertian Masyarakat dan Kebudayaan
Masyarakat merupakan kelompok manusia yang bersama-sama
menjalankan fungsi kehidupan. Sedangkan kebudayaan adalah adalah
seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh masyarakat
dan merupakan pedoman dan pengarah dalam bersikap dan berperilaku.
Kebudayaan dibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat dalam bentuk
non-materi dan materi. Pada kebudayaan non-materi contohnya adalah
ideology, religi, hokum, adat, pengetahuan, kepercayaan, dan sebagainya.
Sedangkan untuk kebudayaan materi contohnya adalah teknologi, artefak
dan berbagai kerajinan seni budaya.
Individu merupakan bagian terkecil dari suatu masyarakat.
Masyarakat terdiri dari individu-individu yang terorganisir secara
sistemik seperti contohnya yang terkecil pada suatu keluarga. Pada suatu
keluarga, tiap individu memiliki karakter masing-masing tetapi memiliki
suatu kesamaan dalam keluarga seperti kesamaan secara biologis,
psikologis dan sosiologis, sehingga membentuk sebuah kebudayaan
tersendiri.
Individu dan masyarakat memiliki derajat kepentingan yang
sama dimana dapat diumpamakan dalam suatu sistem organ biologis
dimana saling ketergantungan. Di dalam masyarakat, individu sebagai
bagiannya memiliki peranan yang sangat penting dalam masyarakat yang
merupakan sistem sosial yang lebih luas.
2.4.2 Individu dan Kebudayaan
Individu memiliki kecenderungan untuk selalu
mengembangkan kebudayaan dengan akal budinya baik kebudayaan
materi maupun kebudayaan non-materi. Kebudayaan diciptakan oleh
masyarakat untuk melindungi diri terhadap alam dan mengatur hubungan
antar manusia. Sisitem nilai dan budaya dalam masyarakat berkaitan
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
47
dengan lima masalah kehidupan yang turut mempengaruhi penilaian
terhadap budaya. Yang pertama adalah Hakikat hidup manusia seperti
masalah manusia yang apatis, optimis, dan lainnya. Yang kedua adalah
Hakikat karya manusia dimana berkarya memiliki tujuan yang berbeda-
beda tiap manusia. Yang ketiga adalah Hakikat waktu manusia dimana
setiap orang memiliki orientasi waktu yang berbeda. Yang keempat
adalah Hakikat alam manusia dimana kebudayaan tiap manusia terhadap
alam berbeda-beda. Dan yang terakhir adalah Hakikat hubungan antar
manusia dimana tiap manusia memiliki hubungan satu sama lain.
2.4.3 Masyarakat sebagai Tatanan atau Struktur Sosial dan sebagai Sistem
Sosial
Struktur sosial adalah pola perilaku individu dengan kelompok
sehingga menciptakan hubungan antar individu dan kelompok. Pada
masyarakat yang menciptakan kebudayaan, masyarakat memiliki
kecenderungan untuk membuat suatu struktur sosial. Konsep struktur
sosial terdiri atas status dan peran.
Status pada struktur sosial merupakan pencerminan hak dan
kewajiban, sedangkan peran pada struktur sosial mencerminkan tingkah
laku yang diharapkan. Struktur sosial memiliki kaitan erat pada suatu
sistem sosial. Sistem sosial merupakan kumpulan unsure yang bagian-
bagiannya terhubung dan bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan
efektif dan efisien. Konsep struktur sosial yang ada turut bersumbangsih
dalam pembentukan suatu tatanan sistem sosial
2.4.4 Bentuk-Bentuk Masyarakat.
Sesuai dengan kebudayaan yang terus – menerus berkembang saat ini,
dan terus berkembangnya kebudayaan global, bentuk-bentuk masyarakat
pun makin berkembang sesuai dengan kompleksitas yang ada di
masyarakat. Bentuk-bentuk masyarakat dapat dibedakan menjadi
beberapa bentuk sesuai dengan urutan yang terdapat dalam buku MPKT-
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
48
A, sesuai dengan bentuk teknologi yang digunakan, masyarakat dibagi
atas 5 bentuk, yaitu, masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan,
pengembara dan holtikultura, agraria, industri dan pasca industri.
Yang pertama, Masyarakat berburu dan mengumpulkan
makanan yang kebudayaannya masih sangat tradisional dengan tempat
tinggal yang masih nomaden dan belum ada pembagian kerja yang rumit,
pada saat inilah proses pengembangan kebudayaan yang paling mendasar
itu dibangun. Lalu yang kedua adalah masyarakat pengembara dan
holtikultura yaitu kebudayaan masyarakat yang lebih terlihat pembagian
kerja dengan sebagian masyarakat yang berternak dan sebagian yang
bercocok tanam. Pada kondisi masyarakat ini, kebudayaan yang
berkembang banyak yang sudah megenal kepercayaan-kepercayaan
tradisional, proses pembuatan alat. Bentuk masyarakat ini sangat
berpengaruh pada proses pengembangan kebudayaan tradisional. Yang
ketiga, Masyarakat agraria dimana kebudayaan masyarakat sudah
berkembang dengan pembagian pekerjaan yang lebih terbagi pada
penanaman, pengendalian, dll. Pada kondisi kebudayaaannya bentuk
masyarakat ini sudah mengenal seni dan astronomi.
Selanjutnya adalah masyarakat industri yang kebudayaaan
masyarakatnya sudah lebih berkembang lagi dengan penggunaan
teknologi mesin. Pembagian kerja pun menjadi lebih kompleks lagi
dengan adanya industry, sehingga strandar hidup makin meningkat dan
tidak dapat ditahan terjadi kesenjangan sosial. Pada tahap ini, perubahan
dalam masyarakat sangat cepat dan sangat terasa. Dan yang terakhir
adalah masyarakat Pasca-industri, yaitu dimana situasi masyarakat yang
sudah sangat modern dengan pembagian kerja yang sudah sangat
kompleks, dan pada kondisi ini, masyarakat sudah mengenal teknologi
berbasis informasi. Pada zaman tersebut, kebudayaan manusia tiap desa,
kota, daerah, hingga derah regional mulai menyebar hingga seluruh dunia.
2.4.5 Masyarakat Desa dan Kota
Masyarakat merupakan penghasil dari suatu kebudayaan, sehingga
pada saat menjelaskan mengenai suatu kebudayaan tidak lepas dari
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
49
masyarakat yang menghasilkan suatu kebudayaan. Seperti pada
pengertian yang diberikan pada Buku Ajar II MPKT-A, Masyarakat
adalah organisasi manusia yang saling berhubungan satu sama lain.
Kebudayaan adalah suatu sistem norma dan nilai yang terorganisasi yang
menjadi pengangan bagi masyarakat tertentu. Sehingga dari definisi
tersebut , tersirat bahwa berbicara masalah kebudayaan tidak terlepas dari
masyarakat.
Kebudayaan memiliki elemen penting yang terdapat pada
symbol, estetika, bahasa, lembaga sosial, kepercayaan, nilai, dan norma.
Simbol merupakan kumpulan kebudayaan yang diartikan sebagai sesuatu
yang diakui orang banyak dan memiliki persamaan kebudayaan. Estetika
berhubungan dengan kesenian dan kesenian sastra yang berkembang
dalam masyarakat. Bahasa merupakan alat pengantar komunikasi yang
memiliki peranan penting dalam suatu masyarakat yang berbudaya.
Lembaga sosial dan pendidikan berperan dalam mendidik suatu individu
untuk berkomunikasi dan memahami kebudayaan masyarakatnya.
Kepercayaan berpengaruh dalam sistem penilaian sesuai dengan ajaran
pada kepercayaan suatu masyarakat. Nilai merupakan suatu tolak ukur
perilaku dalam masyarakat. Norma merupakan suatu aturan dalam
masyarakat agar memiliki nilai. Norma juga bertujuan agar kehidupan
masyarakat berlangsung tertib.
Norma berperan penting dalm suatu kebudayaan manusia
karena aturan yang ditetap sangat diterapkan dan dijunjung tinggi. Norma
terdiri atas norma cara, norma kebiasaan, norma tata kelakuan, norma
adat istiadat, dan norma hukum. Dinamika antar kelompok dalam
masyarakat terdapat suatu hubungan yang asosiatif dan disosiatif.
Asosiatif merupakan hubungan yang bergerak ke arah integrasi,
sedangkan disosiatif merupakan hubungan yang bergerak kea rah
disintergrasi
2.4.6 Hubungan Masyarakat dengan Kebudayaan
Masyarakat merupakan penghasil dari suatu kebudayaan, sehingga
pada saat menjelaskan mengenai suatu kebudayaan tidak lepas dari
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
50
masyarakat yang menghasilkan suatu kebudayaan. Seperti pada
pengertian yang diberikan pada Buku Ajar II MPKT-A, Masyarakat
adalah organisasi manusia yang saling berhubungan satu sama lain.
Kebudayaan adalah suatu sistem norma dan nilai yang terorganisasi yang
menjadi pengangan bagi masyarakat tertentu. Sehingga dari definisi
tersebut , tersirat bahwa berbicara masalah kebudayaan tidak terlepas dari
masyarakat.
Kebudayaan memiliki elemen penting yang terdapat pada
symbol, estetika, bahasa, lembaga sosial, kepercayaan, nilai, dan norma.
Simbol merupakan kumpulan kebudayaan yang diartikan sebagai sesuatu
yang diakui orang banyak dan memiliki persamaan kebudayaan. Estetika
berhubungan dengan kesenian dan kesenian sastra yang berkembang
dalam masyarakat. Bahasa merupakan alat pengantar komunikasi yang
memiliki peranan penting dalam suatu masyarakat yang berbudaya.
Lembaga sosial dan pendidikan berperan dalam mendidik suatu individu
untuk berkomunikasi dan memahami kebudayaan masyarakatnya.
Kepercayaan berpengaruh dalam sistem penilaian sesuai dengan ajaran
pada kepercayaan suatu masyarakat. Nilai merupakan suatu tolak ukur
perilaku dalam masyarakat. Norma merupakan suatu aturan dalam
masyarakat agar memiliki nilai. Norma juga bertujuan agar kehidupan
masyarakat berlangsung tertib.
Norma berperan penting dalm suatu kebudayaan manusia
karena aturan yang ditetap sangat diterapkan dan dijunjung tinggi. Norma
terdiri atas norma cara, norma kebiasaan, norma tata kelakuan, norma
adat istiadat, dan norma hukum. Dinamika antar kelompok dalam
masyarakat terdapat suatu hubungan yang asosiatif dan disosiatif.
Asosiatif merupakan hubungan yang bergerak ke arah integrasi,
sedangkan disosiatif merupakan hubungan yang bergerak kea rah
disintergrasi.
2.4.7 Kepemimpinan dalam Masyarakat
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
51
Kepemimpinan merupakan suatu sifat pemimpin dimana
pemimpin berkewajiban memimpin masyarakat ke arah yang benar. Tipe
pemimpin terdiri atas dua yaitu, pemimpin formal dan pemimpin non-
formal. Pemimpin formal merupakan seorang pemimpin yang memiliki
prosedur legal secara hokum untuk memimpin, sedangkan untuk
pemimpin non-formal, merupakan seorang pemimpin yang memimpin
karena sifat kepemimpinan.
Sifat kepemimpinan terdiri atas dua konsep yang saling
berkaitan yaitu wewenang dan kekuasaan. Wewenang merupakan suatu
kekuasaan yang mendapat pengakuan dari masyarakat, kekuasaan itu
sendiri merupakan kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain.
Wewenang menurut Max Webber memiliki tiga jenis, yaitu karismatik,
tradisional, dan legal & rasional. Karismatik merupakan pemimpin yang
memiliki karisma yang melebihi orang lain.
Tradisional merupakan pemimpin yang memimpin karena
adanya ikatan adat. Legal & rasional adalah kepemimpinan yang
didasarkan pada kemampuan seseorang dan disesuaikan dengan Undang
Undang yang berlaku. Gaya pemimpin terdapat tiga jenis yaitu otoriter,
demokratis, dan bebas. Pada gaya pemimpin otoriter, pemimpin sangat
dominan dalam masyarakat sehingga masyarakat kurang berperan. Pada
gaya pemimpin demokratis, wewenang pemimpin dan masyarakat terbagi
secara teratur sehingga pemimpin dan masyarakat saling berbagi peran.
Pada gaya pemimpin bebas, Pemimpin kurang berperan dalam
masyarakatnya.
Kebudayaan tidak lepas dari masyarakat. Evolusi
masyarakatlah yang mengembangkan kebudayaan dari yang nomaden
hingga pasca-industri. Proses pengembangan kebudayaan di tiap
masyarakat berbeda dari masyarakat lainnya karena proses sosialisasi
yang berbeda-beda pula. Hal tersebut dapat dilihat dari perbedaan budaya
tiap-tiap pedesaan. Sedangkan pada masyarakat kota, kebudayaan
cenderung mirip tiap kota, karena perkembangan sistem informasi yang
sedemikian cepat tiap kota. Pada akhir, Sesuai dengan paparan yang ada
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
52
diatas, kebudayaan tidak akan ada tanpa masyarakat, dan tidak ada
masyarakat tanpa suatu kebudayaan.
2.5 Ilustrasi Kehidupan Manusia dari Sudut Pandang
Ekonomi
2.5.1 Kegiatan Ekonomi
Hidup sebagai masyarakat tidak dapat terepas dari kegiatan ekonomi.
Kegiatan ekonomi yang paling mendasar bagi manusia adalah aktifitas
konsumsi. Arti dari konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan
mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa
barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara
langsung. Ada berbagai jenis kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan
manusia menurut tingkatannya, kebutuhan manusia menurut waktunya,
kebutuhan manusia menurut sifatnya, dan kebutuhan manusia menurut
subjeknya.
Kebutuhan menurut tingkatannya ada tiga, yaitu kebutuhan
primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang
sangat mutlak harus dipenuhi, artinya apabila kebutuhan tersebut tidak
terpenuhi, maka manusia akan mengalami kesulitan dalam kehidupannya.
Contoh: sandang, pangan, papan, dan kesehatan. Kebutuhan sekunder
adalah kebutuhan kedua, artinya kebutuhan yang pemenuhannya setelah
kebutuhan pokok terpenuhi. Contoh: lemari, sepeda, tempat tidur, dan
meja kursi.Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah
kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Contoh: mobil, motor,
komputer.
Kemudian, keburtuhan menurut waktunya yaitu kebutuhan
sekarang, kebutuhan yang akan datang, kebutuhan yang tak tentu
waktunya, dan kebutuhan sepanjang waktu. Kebutuhan sekarang adalah
kebutuhan yang pemenuhannya tidak bisa ditunda-tunda lagi/kebutuhan
yang harus segera dipenuhi. Contoh: makan, minum, tempat tinggal, dan
obat-obatan. Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
53
pemenuhannya dapat ditunda, tetapi harus dipikirkan mulai sekarang.
Contoh: tabungan. Kebutuhan ini disebabkan sesuatu yang terjadi secara
tiba-tiba / tidak disengaja yang sifatnya insidental. Contoh : konsultasi
kesehatan. Kebutuhan sepanjang waktu adalah kebutuhan yang
memerlukan waktu/lama.
Kemudian, kebutuhan menurut sifatnya yaitu kebutuhan
jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang
diperlukan untuk pemenuhan fisik/jasmani yang sifatnya kebendaan.
Contoh: makanan, pakaian, olahraga, dan istirahat. Kebutuhan rohani
adalah kebutuhan yang diperlukan untuk pemenuhan jiwa atau rohani.
Kebutuhan ini sifatnya relatif karena tergantung pada pribadi seseorang
yang membutuhkan. Contoh: beribadah, rekreasi, kesenian, dan hiburan.
Kemudian, kebutuhan menurut subjeknya yaitu kebutuhan
individu dan kebutuhan kelompok. Kebutuhan individu adalah kebutuhan
yang hanya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan seorang saja. Contoh:
kebutuhan petani waktu bekerja berbeda dengan kebutuhan seorang
dokter. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang diperlukan untuk
memenuhi kepentingan bersama kelompok. Contoh: siskamling, gedung
sekolah, rumah sakit, dan jembatan.
Agar dapat melakukan konsumsi berbagai kebutuhan tersebut,
manusia harus memproduksinya. Produksi merupakan suatu kegiatan
yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan. Dalam hal ini manusia terlibat langsung dalam pelaksanaan
proses produksi dengan menyumbangkan tenaga kerjanya (labor). Selain
tenaga kerja, proses produksi juga membutuhkan faktor produksi lain
seperti lahan (land), bahan baku (materials), modal baik fisik maupun
finansial (physical and financial capitals), kewirausahawan
(entrepreneurship), dan teknologi (technology). Dalam mengembangkan
faktor produksi baik dalam dirinya (tenaga kerja) maupun di luar dirinya
(faktor produksi selain tenaga kerja), manusia mengembangkan metoda
berproduksi melalui pemanfaatan serta pengkombinasian penggunaan
faktor produksi tersebut.
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
54
Hewan dan tumbuhan juga melakukan konsumsi dan produksi.
Namun hewan dan tumbuhan berbeda dengan manusia. Yang
membedakan konsumsi dan produksinya manusia adalah kemampuan
inteligensinya mampu untuk mengembangkan kegiatan ekonomi, baik
kegiatan mengkonsumsi maupun memproduksi. Manusia memiliki
kemampuan dalam mengelola proses produksi secara lebih efektif,
mengombinasikan faktor-faktor produksi agar semakin efisien,
meningkatkan hasil produksi dengan metodeh yang lebih baik,
menyimpan hasil produksi, mendistribusikan hasil produksi, dan
menghemat barang yang dikonsumsi agar lebih efisien.
Konsumsi dan produksi adalah hal mendasar dalam kegiatan
ekonomi masyarakat, namun ada satu lagi kegiatan ekonomi yang
mendasar yaitu distribusi. Pada intinya distribusi adalah penghubung
antara kegiatan produksi dan konsumsi. Selain fungsi penyimpanan dan
pengawetan, fungsi distribusi yang juga sangat berkembang adalah
pemasaran (marketing) yang meliputi strategi penentuan harga (pricing),
penentuan lokasi (placing), pengemasan (packaging), dan promosi
(promotion). Dalam teori dasar pemasaran empat strategi ini dikenal
sebagai 4P’s strategy.
2.5.2 Hal-hal yang Membahayakan Keberlangsungan Manusia
Manusia memiliki andil yang besar dalam melakukan kegiatan
ekonomi. Manusia dapat memanfaatkan apapun yang ada di sekitarnya,
entah itu berasal dari laut, darat, atau pun udara. Manusia bahkan dapat
memanfaatkan hewan dan tumbuhan juga. Padahal, hewan dan tumbuhan
juga dapat melakukan konsumsi dan produksi. Kemampuan manusia
untuk memanfaatkan sumber daya alam di Bumi ini merupakan pedang
bermata dua yang kalau digunakan secara baik dapat mensejahterakan
seluruh umat manusia secara adil dan berkelanjutan. Namun kalau pedang
tersebut digunakan secara salah akan mengakibatkan pengurasan dan
merusak sumberdaya alam sehingga tidak tersisa bagi generasi manusia di
masa mendatang.
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
55
Pada umumnya kegiatan ekonomi adalah usaha manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri yang disediakan olehnya sendiri
atau alam. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan manusia akan semakin
bertambah secara kualitas juga kuantitas. Mengapa hal itu dapat terjadi?
Hal tesebut dapat terjadi karena meningkatnya total jumlah penduduk,
meingkatnya tingkat komunikasi, meningkatnya tingkat mobilisasi, dan
lain-lain. Selain pertumbuhan-pertumbuhan tersebut, kebutuhan manusia
juga dipengaruhi oleh hal-hal yang semestinya tidak terlalu diperlukan,
sehingga menimbulkan pemborosan. Dalam skala dunia, perkembangan
kebutuhan yang demikian ini membawa manusia mengalami kelangkaan.
Dan yang paling berbahaya adalah kelangkaan akan pangan dan energi.
Manusia yang sudah memiliki inteligensi tinggi seharusnya
sudah dapat berikir panjang agar tidak merugikan masyarakat luas.
Dibutuhkan mental spiritual yang kuat dan karakter yang kokoh agar
memilki kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Dalam kegiatan
ekonomi, manusia harusnya memiliki kebijaksanaan menggunaka barang
ekonomi, jangan digunakan untuk pemborosan. Manusia juga diharapkan
dengan mental spiriatual dapat mengendalikan dirinya, terutama dalam
memanfaatkan alam. Dengan demikian upaya ekonomi yang sejatinya
adalah untuk menjamin eksistensi dan keberlangsungan manusia dapat
tercapai.
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
56
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kecenedrungan untuk hidup
berkelompok dengan sesamanya, untuk dapat hidup berkelompok manusia perlu
memahami dirinya agar dapat menentukan potensi dan perananya dalam hidup
bermasyarakat. Dengan mampu mengenali diri akan membantu kita menangani
maupun mengembangkan diri demi menggapai kualitas hidup yang baik.
Atas dasar saling membutuhkan dan keterikatan antar pribadi ini, manusia
dituntut untuk berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. Dan komunikasi
merupakan aspek terpenting dalam interaksi sosial.Kualitas sosial manusia
ditentukan bagaimana manusia itu berkomunikasi.
Individu memiliki kecenderungan untuk selalu mengembangkan kebudayaan
dengan akal budinya baik kebudayaan materi maupun kebudayaan non-materi.
Kebudayaan diciptakan oleh masyarakat untuk melindungi diri terhadap alam dan
mengatur hubungan antar manusia.
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
Ma
57
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil, Jane, Reece,Lawrence Mitchel. 2004. Biologi Jilid III. Jakarta:
Erlangga.
Cangara, Hafidz. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi.Jakarta:PT RajaGrafindo
Persada.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.2001.Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Ed ke-3.Jakarta: Balai Pustaka.
E. Singgih, Evita, dkk. 2011. Buku Ajar 2: Manusia, Individu, Kelompok,
Masyarakat dan Kebudayaan. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.
MacLean, Paul D. 1990. The Triune Brain in Evalution: Paleocerebral
punction. New York: Springer.
Kartono, Kartini. 2002. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Gravindo
Persada.
Koentjaraningrat. 2000. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 2011
top related