modul ii komunikasi
Post on 19-Dec-2015
217 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MODUL II KOMUNIKASI
SUB MODUL : KONSEP DASAR KOMUNIKASI
I. Tujuan
- Memperkenalkan cara komunikasi yang efektif dalam kelompok
- Bentuk komunikasi : Mengarahkan orang lain bisa mencapai tujuan
II. Alat dan Bahan
1. Pipa paralon ¾ dim ukuran 15cm sebayak 40 unit
2. Penutup mata
III. Prosedur
1. 1 kelompok 5-7 orang
2. Menegakkan paralon dengan susunan acak tapi memungkinkan orang bisa melewati
tanpa membuatnya terguling, jangan terlalu mudah (longgar)
3. Pay out paralon bebas dalam area persegi panjang 2 x 3 m
4. Semua peserta ditutup matanya kecuali 1 orang sebagai pemandu
5. Semua peserta bertugas melewati area tanpa menggulingkan paralon, jika paralon
terguling semua peserta mulai dari awal
6. Pemandu memberikan panduan (instruksi) agar peserta tidak gagal
7. Seorang peserta hanya boleh 1 kali menjadi pemandu
IV. Laporan
a. Teori teknik komunikasi
A. Teknik kepemimpinan
1. Informative Communication (Komunikasi Informatif)
Informative communication adalah suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang
atau sejumlah orang tentang hal-hal baru yang diketahuinya. Teknik ini berdampak
kognitif pasalnya komunikan hanya mengetahui saja. Seperti halnya dalam
penyampaian berita dalam media cetak maupun elektronik, pada teknik informatif ini
berlaku komunikasi satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum,
medianya menimbulkan keserempakan, serta komunikannya heterogen. Biasanya
teknik informative yang digunakan oleh media bersifat asosiasi, yaitu dengan cara
menumpangkan penyajian pesan pada objek atau peristiwa yang sedang menarik
perhatian khalayak.
- Kendatipun demikian teknik informatif ini dapat pula berlaku pada seseorang, seperti
halnya kajian ilmu yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa, namun bersifat
relatif, pasalnya pada kajian ilmu tertentu, sedikit banyak telah diketahui oleh
mahasiswanya.
2. Persuasif Communication (Komunikasi Persuasif)
- Komunikasi persuasif bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku
komunikan yang lebih menekan sisi psikologis komunikan. Penekanan ini
dimaksudkan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, tetapi persuasi
dilakukan dengan halus, luwes, yang mengandung sifat-sifat manusiawi sehingga
mengakibatkan kesadaran dan kerelaan yang disertai perasaan senang. Agar
komunikasi persuasif mencapai tujuan dan sasarannya, maka perlu dilakukan
perencanaan yang matang dengan mempergunakan komponen-komponen ilmu
komunikasi yaitu komunikator, pesan, media, dan komunikan. Sehingga dapat
terciptanya pikiran, perasaan, dan hasil penginderaannya terorganisasi secara mantap
dan terpadu. biasanya teknik ini afektif, komunikan bukan hanya sekedar tahu, tapi
tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan tertentu.
3. Coersive/ Instruktive Communication(Komunikasi Bersifat Perintah)
- Komunikasi instruktif atau koersi teknik komunikasi berupa perintah, ancaman,
sangsi dan lain-lain yang bersifat paksaan, sehingga orang-orang yang dijadikan
sasaran (komunikan) melakukannya secara terpaksa, biasanya teknik komunikasi
seperti ini bersifat fear arousing, yang bersifat menakut-nakuti atau menggambarkan
resiko yang buruk. Serta tidak luput dari sifat red-herring, yaitu interes atau muatan
kepentingan untuk meraih kemenangan dalam suatu konflik ,perdebatan dengan
menepis argumentasi yang lemah kemudian dijadikan untuk menyerang lawan. Bagi
seorang diplomat atau tokoh politik teknik tersebut menjadi senjata andalan dan
sangat penting untuk mempertahankan diri atau menyerang secara diplomatis.
4. Human Relation (Hubungan Manusia)
- Hubungan manusiawi merupakan terjemahan dari human relation. Adapula yang
mengartikan hubungan manusia dan hubungan antar manusia, namun dalam
kaitannya hubungan manusia tidak hanya dalam hal berkomunikasi saja, namun
didalam pelaksanaannya terkandung nilai nilai kemanusiaan serta unsur-unsur
kejiwaan yang amat mendalam. Seperti halnya mengubah sifat, pendapat, atau perilau
seseorang. Jika ditinjau dari sisi ilmu komunikasi hubungan manusia ini termasuk
kedalam komunikasi interpersonal, pasalnya komunikasi yang berlangsung antara dua
orang atau lebih dan bersifat dialogis.
- Hubungan manusia pada umumnya dilakukan untuk menghilangkan hambatan-
hambatan komunikasi, meniadakan salah pengertian dan mengembangkan tabiat
manusia. Untuk melakukan hubungan manusia biasanya digunakan beberapa teknik
pendekatan yaitu pendekatan emosional (emosional approach) dan pendekatan social
budaya (sosio-cultur approach).
IV.1. Pendekatan Emosional (Emosional Approach)
- Teknik penekatan yang biasanya digunakan dalam pendekatan semacam ini biasanya
bersifat icing (baca: aising), yaitu seni menata pesan dengan emotional appeal
sedemikian rupa, sehingga komunikan menjadi tertarik perhatiannya. Bisa
dianalogikan dengan kue yang baru dikeluarkan dari panggangan yang ditata dengan
lapisan gula warna-warni sehingga kue yang tadinya tidak menarik menjadi indah dan
memikat. Dalam hubungan ini komunikator mempertaruhkan kepercayaan
komunikan terhadap fakta pesan yang disampaikan, maka teknik ini berujung pay off
atau reward, yaitu bujukan atau rayuan dengan cara “mengiming-imingi” komunikan
dengan hal yang menguntungkan atau menjanjikan harapan. Pada umumnya
emotional approach ini menggunakan konseling sebagai senjata yang ampuh, baik
secara langsung maupun tidak langsung, hal ini bertujuan agar pesan bisa secara
langsung menyentuh perasaan komunikan.
4.2. Pendekatan Sosial-Budaya (Sosio Culture Approach)
- Salah satu tujuan komunikasi adalah tersampaikannya pesan dari komunikator kepada
komunikan, maka dianjurkan bagi komunikator terlebih dahulu memahami perilaku
social serta budaya masyarakat setempat yang akan menjadi komunikan. hal ini
bertujuan agar komunikan, lebih memahami serta tidak merasa tersinggung oleh
pesan yang disampaikan oleh komunikator, selain hal tersebut masyarakat yang
menjadi komunikan tidak dapat terlepas dari budaya. oleh karena itu pesan akan lebih
mudah diterima jika tidak menghilangkan aspek – aspek seni budaya yang berada di
sekitar komunikan berada. Jika komunikator tidak memperhatikan kerangka budaya
yang berkembang di tengah-tengah komunkan. maka tidak menutup kemungkinan
pesan yang disampaikan akan mendapatkan penolakan penolakan, pasalnya budaya
yang digunakan oleh masyarakat berasal dari falsafah hidupnya, serta menjadi suatu
aturan yang secara tidak langsung digunakan dalam kehidupannya sehari - hari
termasuk ketika seseorang mengaplikasikan pesan – pesan yang disampaikan. Jika
pesan tersebut dapat selaras dengan budaya komunikan maka pesan tersebut dapat
menjadi suatu behavioral, yakni suatu dampak yang timbul pada komunikan dalam
bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan.
Agar proses komunikasi mencapai sasarannya maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut
1. Perlu ada ide yang jelas sebelum berkomunikasi
2. Periksa tujuan komunikasi
3. Periksa lingkungan fisik dan manusia sebelum komunikasi
4. Dalam berkomunikasi pertimbangkan isi dan nada suara
5. Gunakan umpan balik
6. Saluran komunikasi yang banyak
7. Mengenali siapa penerima pesan
8. Komuniukasi tatap muka
9. Menyadari dampak bahasa tubuh
10. Menanggapi isi pembicaraan
11. Sopan dan wajar
12. Menghormati semua orang
13. Mengendalikan emosi
B. Bandingkan dan Bahaslah
top related