modul ii komunikasi

7
MODUL II KOMUNIKASI SUB MODUL : KONSEP DASAR KOMUNIKASI I. Tujuan - Memperkenalkan cara komunikasi yang efektif dalam kelompok - Bentuk komunikasi : Mengarahkan orang lain bisa mencapai tujuan II. Alat dan Bahan 1. Pipa paralon ¾ dim ukuran 15cm sebayak 40 unit 2. Penutup mata III. Prosedur 1. 1 kelompok 5-7 orang 2. Menegakkan paralon dengan susunan acak tapi memungkinkan orang bisa melewati tanpa membuatnya terguling, jangan terlalu mudah (longgar) 3. Pay out paralon bebas dalam area persegi panjang 2 x 3 m 4. Semua peserta ditutup matanya kecuali 1 orang sebagai pemandu 5. Semua peserta bertugas melewati area tanpa menggulingkan paralon, jika paralon terguling semua peserta mulai dari awal 6. Pemandu memberikan panduan (instruksi) agar peserta tidak gagal 7. Seorang peserta hanya boleh 1 kali menjadi pemandu IV. Laporan

Upload: achmad-didin

Post on 19-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

modul

TRANSCRIPT

Page 1: Modul II Komunikasi

MODUL II KOMUNIKASI

SUB MODUL : KONSEP DASAR KOMUNIKASI

I. Tujuan

- Memperkenalkan cara komunikasi yang efektif dalam kelompok

- Bentuk komunikasi : Mengarahkan orang lain bisa mencapai tujuan

II. Alat dan Bahan

1. Pipa paralon ¾ dim ukuran 15cm sebayak 40 unit

2. Penutup mata

III. Prosedur

1. 1 kelompok 5-7 orang

2. Menegakkan paralon dengan susunan acak tapi memungkinkan orang bisa melewati

tanpa membuatnya terguling, jangan terlalu mudah (longgar)

3. Pay out paralon bebas dalam area persegi panjang 2 x 3 m

4. Semua peserta ditutup matanya kecuali 1 orang sebagai pemandu

5. Semua peserta bertugas melewati area tanpa menggulingkan paralon, jika paralon

terguling semua peserta mulai dari awal

6. Pemandu memberikan panduan (instruksi) agar peserta tidak gagal

7. Seorang peserta hanya boleh 1 kali menjadi pemandu

IV. Laporan

a. Teori teknik komunikasi

A. Teknik kepemimpinan

1. Informative Communication (Komunikasi Informatif)

Informative communication adalah suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang

atau sejumlah orang tentang hal-hal baru yang diketahuinya. Teknik ini berdampak

kognitif pasalnya komunikan hanya mengetahui saja. Seperti halnya dalam

penyampaian berita dalam media cetak maupun elektronik, pada teknik informatif ini

berlaku komunikasi satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum,

medianya menimbulkan keserempakan, serta komunikannya heterogen. Biasanya

teknik informative yang digunakan oleh media bersifat asosiasi, yaitu dengan cara

Page 2: Modul II Komunikasi

menumpangkan penyajian pesan pada objek atau peristiwa yang sedang menarik

perhatian khalayak.

- Kendatipun demikian teknik informatif ini dapat pula berlaku pada seseorang, seperti

halnya kajian ilmu yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa, namun bersifat

relatif, pasalnya pada kajian ilmu tertentu, sedikit banyak telah diketahui oleh

mahasiswanya.

2. Persuasif Communication (Komunikasi Persuasif)

- Komunikasi persuasif bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku

komunikan yang lebih menekan sisi psikologis komunikan. Penekanan ini

dimaksudkan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, tetapi persuasi

dilakukan dengan halus, luwes, yang mengandung sifat-sifat manusiawi sehingga

mengakibatkan kesadaran dan kerelaan yang disertai perasaan senang. Agar

komunikasi persuasif mencapai tujuan dan sasarannya, maka perlu dilakukan

perencanaan yang matang dengan mempergunakan komponen-komponen ilmu

komunikasi yaitu komunikator, pesan, media, dan komunikan. Sehingga dapat

terciptanya pikiran, perasaan, dan hasil penginderaannya terorganisasi secara mantap

dan terpadu. biasanya teknik ini afektif, komunikan bukan hanya sekedar tahu, tapi

tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan tertentu.

3. Coersive/ Instruktive Communication(Komunikasi Bersifat Perintah)

- Komunikasi instruktif atau koersi teknik komunikasi berupa perintah, ancaman,

sangsi dan lain-lain yang bersifat paksaan, sehingga orang-orang yang dijadikan

sasaran (komunikan) melakukannya secara terpaksa, biasanya teknik komunikasi

seperti ini bersifat fear arousing, yang bersifat menakut-nakuti atau menggambarkan

resiko yang buruk. Serta tidak luput dari sifat red-herring, yaitu interes atau muatan

kepentingan untuk meraih kemenangan dalam suatu konflik ,perdebatan dengan

menepis argumentasi yang lemah kemudian dijadikan untuk menyerang lawan. Bagi

seorang diplomat atau tokoh politik teknik tersebut menjadi senjata andalan dan

sangat penting untuk mempertahankan diri atau menyerang secara diplomatis.

4. Human Relation (Hubungan Manusia)

- Hubungan manusiawi merupakan terjemahan dari human relation. Adapula yang

mengartikan hubungan manusia dan hubungan antar manusia, namun dalam

Page 3: Modul II Komunikasi

kaitannya hubungan manusia tidak hanya dalam hal berkomunikasi saja, namun

didalam pelaksanaannya terkandung nilai nilai kemanusiaan serta unsur-unsur

kejiwaan yang amat mendalam. Seperti halnya mengubah sifat, pendapat, atau perilau

seseorang. Jika ditinjau dari sisi ilmu komunikasi hubungan manusia ini termasuk

kedalam komunikasi interpersonal, pasalnya komunikasi yang berlangsung antara dua

orang atau lebih dan bersifat dialogis.

- Hubungan manusia pada umumnya dilakukan untuk menghilangkan hambatan-

hambatan komunikasi, meniadakan salah pengertian dan mengembangkan tabiat

manusia. Untuk melakukan hubungan manusia biasanya digunakan beberapa teknik

pendekatan yaitu pendekatan emosional (emosional approach) dan pendekatan social

budaya (sosio-cultur approach).

IV.1. Pendekatan Emosional (Emosional Approach)

- Teknik penekatan yang biasanya digunakan dalam pendekatan semacam ini biasanya

bersifat icing (baca: aising), yaitu seni menata pesan dengan emotional appeal

sedemikian rupa, sehingga komunikan menjadi tertarik perhatiannya. Bisa

dianalogikan dengan kue yang baru dikeluarkan dari panggangan yang ditata dengan

lapisan gula warna-warni sehingga kue yang tadinya tidak menarik menjadi indah dan

memikat. Dalam hubungan ini komunikator mempertaruhkan kepercayaan

komunikan terhadap fakta pesan yang disampaikan, maka teknik ini berujung pay off

atau reward, yaitu bujukan atau rayuan dengan cara “mengiming-imingi” komunikan

dengan hal yang menguntungkan atau menjanjikan harapan. Pada umumnya

emotional approach ini menggunakan konseling sebagai senjata yang ampuh, baik

secara langsung maupun tidak langsung, hal ini bertujuan agar pesan bisa secara

langsung menyentuh perasaan komunikan.

4.2. Pendekatan Sosial-Budaya (Sosio Culture Approach)

- Salah satu tujuan komunikasi adalah tersampaikannya pesan dari komunikator kepada

komunikan, maka dianjurkan bagi komunikator terlebih dahulu memahami perilaku

social serta budaya masyarakat setempat yang akan menjadi komunikan. hal ini

bertujuan agar komunikan, lebih memahami serta tidak merasa tersinggung oleh

pesan yang disampaikan oleh komunikator, selain hal tersebut masyarakat yang

menjadi komunikan tidak dapat terlepas dari budaya. oleh karena itu pesan akan lebih

Page 4: Modul II Komunikasi

mudah diterima jika tidak menghilangkan aspek – aspek seni budaya yang berada di

sekitar komunikan berada. Jika komunikator tidak memperhatikan kerangka budaya

yang berkembang di tengah-tengah komunkan. maka tidak menutup kemungkinan

pesan yang disampaikan akan mendapatkan penolakan penolakan, pasalnya budaya

yang digunakan oleh masyarakat berasal dari falsafah hidupnya, serta menjadi suatu

aturan yang secara tidak langsung digunakan dalam kehidupannya sehari - hari

termasuk ketika seseorang mengaplikasikan pesan – pesan yang disampaikan. Jika

pesan tersebut dapat selaras dengan budaya komunikan maka pesan tersebut dapat

menjadi suatu behavioral, yakni suatu dampak yang timbul pada komunikan dalam

bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan.

Agar proses komunikasi mencapai sasarannya maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai

berikut

1. Perlu ada ide yang jelas sebelum berkomunikasi

2. Periksa tujuan komunikasi

3. Periksa lingkungan fisik dan manusia sebelum komunikasi

4. Dalam berkomunikasi pertimbangkan isi dan nada suara

5. Gunakan umpan balik

6. Saluran komunikasi yang banyak

7. Mengenali siapa penerima pesan

8. Komuniukasi tatap muka

9. Menyadari dampak bahasa tubuh

10. Menanggapi isi pembicaraan

11. Sopan dan wajar

12. Menghormati semua orang

13. Mengendalikan emosi

B. Bandingkan dan Bahaslah