modul 5 routing statis dinamis
Post on 14-Apr-2016
263 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
5 ROUTING STATIS DAN DINAMIS
1. TUJUAN
1. Mahasiswa memahami konsep routing.
2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi static routing.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja routing statis
2. Peralatan :
1. PC dengan software Packet Tracer
3. DASAR TEORI
Router bertugas untuk menyampaikan paket data dari satu
jaringan ke jaringan lainnya, jaringan pengirim hanya tahu bahwa tujuan
jauh dari router. Dan routerlah yang mengatur mekanisme pengiriman
selain itu router juga memilih “jalan terbaik” untuk mencapai tujuan.
Rute Statis adalah rute atau jalur spesifik yang ditentukan oleh user
untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh
administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork".
Rute Static - Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang
administrator membentuk rute secara manual. Administrator harus
memperbarui atau meng"update" rute statik ini secara manual ketika
terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork).
Mengkonfigurasi rute static adalah dengan memasukkan tabel routing
secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama
jalur/rute aktif.
Tabel Routing
Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan
pengiriman data, maka router harus mempunyai tabel yang dipakai
sebagai patokan data ini harus saya kirim ke jaringan yang mana? Tabel
yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing yang berisi NET
ID dan Default Gatewaynya.
Berdasarkan gambar 1, berikut ini adalah skenario pengiriman data
dari komputer
192.168.1.5 ke komputer 192.168.2.36 :
1. Komputer 192.168.1.5 ingin mengirim data ke 192.168.2.36,
menyadari bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka
komputer mencari daftar “default gateway” pada property TCP/IP yaitu
192.168.1.13. Paket data kemudian dikirim ke Gateway tersebut.
2. Pada komputer 192.168.1.13 paket data tersebut kembali diperiksa,
dan ditemukan pada tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim
ke jaringan 192.168.2 lewat IP
192.168.2.43
3. Via IP 192.168.2.43 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu
192.168.2.36
Pentingnya Rute Statis
Rute Statis menjadi sangat penting jika software IOS Cisco
tidak bisa membentuk sebuah rute ke tujuan tertentu. Rute Statik juga
sangat berguna untuk membuat "gateway" untuk semua paket yang tidak bisa
di"routing".(default route).
"Stub Network"
Rute Statik, umumnya digunakan untuk jalur/path dari jaringan ke
sebuah "stub network" (jaringan yang dibelakangnya tidak ada jaringan lain).
Gambar 2.
Stub
Network
Sebuah "stub network' (kadang di sebut "leaf node") adalah
jaringan yang hanya dapat diakses melalui satu rute. Seringkali, rute statik
digunakan sebagai jalan satu- satunya untuk keluar masuk jaringan Stub.
"Default route"
“Default route" adalah tipe rute statik khusus. Sebuah "default
route" adalah rute yang digunakan ketika rute dari sumber/source ke tujuan
tidak dikenali atau ketika tidak terdapat informasi yang cukup dalam tabel
routing ke network tujuan.
Pada gambar di bawah, Router B dikonfigurasi untuk
meneruskan/forward semua frame ke network tujuan yang tidak terdaftar
secara eksplisit dalam routing tabel Router A.
Gambar 3.
Default
Route
Mengkonfigurasi static routing
Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda
tinggal masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut
pada masing-masing router yang akan dikonfigurasikan :
Ip route <destination><mask><next_hop_address>
Berikut detail untuk masing-masing opsi :
Ip route : perintah untuk membuat static
routing itu sendiri Destination : network yang
hendak ditambahkan ke routing table Mask :
subnet mask yang digunakan dalam network
Next_hop_address : address dari hop router selanjutnya, yakni
yang akan menerima paket dan mem-forward-nya
lagi ke network remote. Tidak lain berupa interface
router dari router dari network yang terkoneksi
secara langsung.
4. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Buat jaringan seperti pada gambar 4 dengan Packet Tracer. Router 0
dan Router 1 dihubungkan dengan kabel Serial DCE
Gambar 4. Konfigurasi 1
2. Berikan IP address, Subnet mask dan Gateway pada masing-masing PC
Gambar 5. Memberi IP address pada PC
Konfigurasi :
PC0 : 192.168.0.2 GW :192.168.0.1
PC1 : 192.168.1.2 GW :192.168.1.1
3. Berikan IP address pada masing-masing Router
Masuk pada command CLI
Gambar 6. Command CLI pada Router
Ketikkan Perintah berikut :
Router 0 :
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config) # interface fastethernet 0/0
Router(config-if) # ip address 192.168.0.1 255.255.255.248
Router(config-if) # no
shutdown Router(config-
if) # exit Router(config)
# interface serial2/0
Router(config-if) # ip address 172.16.0.1 255.255.255.252
Router(config-if) # clock rate 64000
Router(config-if) # no shutdown
Router(config-if) # exit
Router 1 :
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config) # interface fastethernet 0/0
Router(config-if) # ip address 192.168.1.1 255.255.255.248
Router(config-if) # no
shutdown Router(config-
if) # exit Router(config)
# interface serial2/0
Router(config-if) # ip address 172.16.0.2 255.255.255.252
Router(config-if) # clock rate 64000
Router(config-if) # no shutdown
Router(config-if) # exit
4. Setting Routing static pada masing –
masing Router
Router>enable
Router#configure terminal
Router (config)#ip route
<destination><mask><next_hop_address> Router 0 :
Router0(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.248 172.16.0.2
Router 1 :
Router0(config)# ip route 192.168.0.0 255.255.255.248 172.16.0.1
5. Lakukan perintah show ip route pada masing-masing router
Gambar 7. Melakukan perintah show IP route
6. Cek koneksi dengan malakukan perintah ping dari PC
Gambar 8. Melakukan perintah ping
7. Buat jaringan seperti pada gambar 9 dengan Packet Tracer
Gambar 9. Konfigurasi 2
8. Berikan IP address, Subnet mask dan Gateway pada masing-masing PC dan
route
Konfigurasi :
PC0 : 192.168.0.2/29 GW :192.168.0.1
PC1 : 176.16.1.2/30 GW :176.16.1.1
Router 0 :
eth0 R0 :
192.168.0.1/29
serial0/0/0 :
172.16.0.1/30
Router 1 :
eth0 R1 :
192.168.2.1/29
serial0/0/0 R1 :
172.16.0.2/30
Router 2 :
eth0 R2 :
192.168.2.2/29
eth1 R2 :
176.16.1.1/30
9. Setting Routing static pada masing –masing Router
Router>enable
Router#configure terminal
Router (config)#ip route
<destination><mask><next_hop_address> Router 0 :
Router(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.248 172.16.0.2
Router(config)# ip route 176.16.1.0 255.255.255.252 172.16.0.2
Router 1 :
Router(config)# ip route 192.168.0.0 255.255.255.248 172.16.0.1
Router(config)# ip route 176.16.1.0 255.255.255.252 192.168.2.2
Router 2 :
Router(config)# ip route 172.16.0.0 255.255.255.252 192.168.2.1
Router(config)# ip route 192.168.0.0 255.255.255.248 192.168.2.1
10. Lakukan perintah show ip route pada masing-masing router
11. Cek koneksi dengan malakukan perintah ping dari PC
top related