model “tawa profesor” : implementasi budaya...
Post on 21-Feb-2018
231 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
MODEL “TAWA PROFESOR” : IMPLEMENTASI
BUDAYA 5B BERBASIS MBS DAN HIDDEN
CURRICULUM DALAM MEWUJUDKAN “TAMAN
INTEGRITAS” SEKOLAH
STUDI KASUS PEMBINAAN SISWA
DI SMP INTERNAT AL-KAUSAR KABUPATEN SUKABUMI
Naskah Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016
Disusun Oleh
BAHAR SUNGKOWO S.Pd
GURU IPS
YAYASAN AL-KAUSAR
SMP INTERNAT AL-KAUSAR
JL HABIB RT 20/RW 03 KECAMATAN PARUNGKUDA
KABUPATEN SUKABUMI
PROPINSI JAWA-BARAT
2016
2
I.Pengantar
Berbicara kejujuran tidak lepas dari pembinaan dan pendidikan karakter
remaja dan generasi muda sejak dini. Negara-negara diseluruh penjuru dunia
berlomba-lomba menanamkan faham dan rezim integritas dan keyakinan
ideologinya kepada generasi penerus bangsa. Contohnya : bagaimana Korea
Utara menerapkan pendidikan integritas untuk mempersiapkan menjadi warga
negara yang memiliki sikap antikorupsi dan sikap kejujuran . Negara Israel,
menyiapkan remaja-remajanya untuk benci melakukan kebohongan demi
negara dan ideologi Yahudismenya. Bagaimana dengan di Indonesia, negara
yang terbanyak penduduknya ke lima di dunia juga tidak mudah mencetak
pemimpin-pemimpin bangsa ini. Kasus – kasus di Indonesia membuktikan
sebagai berikut : (1). Langkanya warganegara yang berkarakter.Pernyataan ini
diperkuat oleh Zulkarnain Lubis, guru besar UMA (Universitas Muhammadiyah
Aceh) mengatakan : “bahwa dewasa ini di Indonesia mengalami kelangkaan
pribadi yang berkarakter. Negeri ini seakan kehilangan figur yang berkarakter
untuk segala tingkatan dan segala bidang. Baik pada tingkat nasional maupun
daerah dan lokal, baik di eksekutif, legislafif maupun di yudikatif. Usia remaja
merupakan usia yang rentan akan pengaruh eksternal yang terjadi dalam
lingkungannya. Secara ilmiah berdasarkan ilmu psikologi bahwa remaja
memiliki masa yang labil. Masa yang paling indah adalah masa remaja. Masa
yang paling menyedihkan adalah masa remaja. Masa yang paling ingin
dikenang adalah masa remaja. Masa yang paling ingin dilupakan adalah masa
remaja. Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini
sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak
Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu
bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress).
Remaja adalah generasi penerus masa depan bangsa. Kuat atau lemahnya
suatu bangsa sangat bergantung dengan kualitas generasi muda. Bangsa
akan hancur jika remajanya lemah, sedangkan bangsa akan kuat jika
3
remajanya kuat.. Masa depan bangsa dapat diukur dengan kualitas integritas
warganegaranya. Pembinaan dan pengkaderan generasi muda menjadi
sebuah kewajiban dalam mempersiapkan generasi muda penerus estafet
bangsa, sehingga warga negara yang mengamalkan nilai-nilai integritas, saling
menghargai sesama manusia dan menebarkan kedamaian di dunia. Untuk
mewujudkan iklim Indonesia yang menjunjung karakter luhur dalam
penumbuhan integritas masa depan ini, penulis ingin memberikan solusi
alternatif berupa Model yang penulis namakan sebagai Model Tawa Profesor.
Model tawa profesor adalah Model yang mengintegrasikan berbagai trik dan
konsep pembinaan kepribadian karakter warga berintegritas masa depan yang
bersumberkan dari implementasi pembinaan dan pendidikan karakter pada
sekolah dimana penulis mengajar yakni SMP Internat Al-Kausar Kabupaten
Jawa-Barat. Penjelasan Model tawa profesor adalah Model yang memiliki trik
dan konsep yakni : (1). Tawazun (Ta) , (2). Welas Asih (Wa), (3).Proaktif (Pro),
(4). Profesional (Fe), (5). Sinergi (S), (6). Organisasi (O), dan (7). Respektif.
Dari penemuan Model tawa profesor ini, penulis memberi judul naskah ilmiah
ini dengan :” Model Tawa Profesor : Implementasi Budaya 5B Berbasis
MBS dan Hidden Curiculum Dalam Mewujudkan “Taman Integritas”
Sekolah”. Studi Kasus Pembinaan Siswa Di SMP Internat Al-Kausar
Kabupaten Sukabumi Jawa-Barat.
II.Temuan Masalah .
Proses pendidikan dan pengajaran di sekolah merupakan proses
penumbuhan integritas dan karakter disetiap warga sekolah. Merupakan
kewajiban bersama untuk menciptakan iklim yang kondusif dan produktif
sehingga tercipta sekolah sebagai wahana “taman integritas” yang
membudayakan semua elemen sekolah.
Namun pada prakteknya banyak ditemukan berbagai permasalahan-
permasalahan yang kontrapoduktif dan bahkan mengarah kepada hilangnya
4
nilai-nilai integritas sekolah. Menurut sebuah artikel yang ditulis oleh
Transparency Internasional Indonesia, yang telah mengadakan survey
integritas anak muda 2012, menyatakan bahwa “ berbohong boleh dalam
mengatasi situasi kehidupan sebesar 50%, dukungan solidaritas kepada
keluarga dan teman yang melanggar hukum sebesar 30%, dan masa bodoh
terhadap permasalahan perbuatan korupsi sebesar 42% dengan data
sebanyak 500 responden. (Tranparency Internasional Indonesia. 2012).
Menurut data survey diatas sangat jelas tergambar bahwa integritas
dikalangan anak muda dan remaja rendah dan berada pada titik waspada.
Data tersebut secara umum menggambarkan ketidak perdulian anak muda
dan remaja terhadap nilai-nilai integritas. Contoh berbohong atau tidak jujur
dibolehkan untuk mengatasi situasi kehidupan. Jika dihubungkan di sekolah,
siswa menghalalkan menyontek dalam ulangan atau penilaian untuk
mengatasi situasi belajar. Ketidakperdulian terhadap kasus tindak korupsi
dikalangan remaja dan anak muda juga mengkhawatirkan. Dengan pembuaian
media sosial yang bersifat “hedonisme” dan “konsumtivisme”, remaja dan anak
muda menjadi generasi yang tidak perduli terhadap permasalahan sosial dan
kemasyarakatan. Masa bodoh terhadap perilaku korupsi dan solidaritas
terhadap teman yang melanggar hukum sebesar 72% adalah sebuah bukti
autentik akan kondisi remaja dan anak muda yang mengkhawatirkan. Temuan
masalah akhirnya mengerucut kepada beberapa hal yakni :
1. Pudarnya jiwa integritas dikalangan remaja dan anak muda.
2. Sikap pesimistis dan “emang Gue Pikirin (EGP) menjadi hal yang
kontraproduktif terhadap penanaman dan penumbuhan budaya
integritas dikalangan remaja dan orang muda.
3. Sikap hedonisme dan konsumtivisme terjangkiti jiwa remaja dan anak
muda menjadikan pribadi yang pendukung pelanggaran hukum dan anti
integritas.
5
Dalam konteks internal tidak berbeda atas hasil survey, temuan
masalah di sekolah kami, SMP Internat Al-Kausar Kabupaten Sukabumi
propinsi Jawa-Barat dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sikap toleransi terhadap pelanggaran kejujuran dan mudahnya berlaku
bohong.
2. Mendiamkan teman yang melakukan pelanggaran disiplin sekolah,
bahkan menjadi sebuah hal yang lumrah.
3. Adanya pasiv leader dikalangan siswa yang berprilaku kurang baik
menjadi panutan yang diikuti yang mengarahkan kepada anti integritas
di kelas ataupun angkatan siswa.
Ketiga permasalahan eksternal dan internal diatas adalah sebuah
fenomena gunung es yang belum terlihat semuanya. Masih banyak masalah-
masalah yang Hidden dikalangan remaja dan anak muda Indonesia. Sekolah
sebagai lembaga pendididkan dan “agent of change” harus menjadi motor
penggerak dan gerbong integritas yang membawa semua civitas sekolah
menjadi pribadi yang berintegritas tinggi dan produktif.Untuk itu sekolah
khususnya disekolah kami, SMP Internat Al-Kausar dengan menjunjung tinggi
visi sekolah yakni “Menjadi sekolah terbaik yang menghasilkan pemimpin
masa depan yang berkepribadian Islami, menguasai Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi, Terampil dan Mandiri” memiliki program dan kurikulum khas
sebagai upaya mewujudkan visi dan menumbuhkan integritas sekolah. Ada
dua solusi dalam penumbuhan jiwa Integritas sekolah, keduanya adalah :
budaya 5B dan penerapan Hidden Curriculum sekolah.
III. Pembahasan dan solusi
Sekolah yang baik adalah sekolah yang memiliki visi dan misi, namun
sekolah terbaik adalah sekolah yang komitmen dan konsekwen dalam
membumikan visi dan misi sekolah dengan program dan kegiatan yang handal
dan terukur. SMP Internat Al-Kausar Kabupaten Sukabumi merupakan sekolah
6
Islam moderen berbasis Boarding School yang memiliki cita-cita mewujudkan
pemimpin masa depan yang berintegritas, berbudaya dan memiliki jiwa
negarawan. Tidak salah jika bapak B.J Habibie mantan Presiden Republik
Indonesia sebagai pelindung dan penasehat sekolah kami mengatakan :”
sekolah ini mencetak muridnya secara paripurna, Otak Jerman, Hati Mekkah”.
Untuk itu, dalam pembahasan dan solusi ini akan dijelaskan secara panjang
lebar tentang budaya 5B dan penerapan Hidden curriculum dalam upaya
pendidikan anak didik dalam mewujudkan visi dan misi sekolah juga
mewujudkan generasi yang memiliki jiwa integritas tingga sebagai bekal
seorang pemimpin Indonesia dimasa depan. Berikut pembahasan satu
persatu.
A. Pengertian Budaya 5B dan aplikasinya di sekolah
Zamroni ((2011) menyatakan bahwa budaya sekolah merupakan suatu
pola asumsi-asumsi dasar, value-value,keyakinan-keyakinan dan habbits
yang dipegang bersama oleh seluruh warga sekolah, yang diyakini dan telah
terbukti dapat dipergunakan untuk menghadapi berbagai macam problem
dalam beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan melakukan integrasi
internal , sehingga pola nilai dan asumsi tersebut dapat diajarkan kepada
anggota baru dan dan generasi baru agar mereka memiliki pandangan yang
tepat bagaimana seharusnya merekamemahami, berpikir, merasakan, dan
bertindak menghadapi berbagai situasi yang ada. (Zamroni, 2011:297)
Zamroni juga mengatakan bahwa : budaya sekolah (Kultur sekolah) sangat
mempengaruhi prestasi dan perilaku peserta didik dari sekolah tersebut.
Budaya sekolah merupakan jiwa dan kekuatan sekolah yang memungkinkan
sekolah dapat tumbuh dan berkembang dan melakukan adaptasi terhadap
lingkungan yang ada.
Sekolah SMP Internat Al-Kausar mengembangkan lima aspek dalam
penerapan budaya sekolah. Adapun lima aspek yang dikenal dengan 5B
beserta penjelasannya adalah sebagai berikut :
7
Berlapang dada (ikhlas) : suatu kekuatan jiwa dalam bekerja dengan
mengutamakan meraih ridha Allah daripada dipandang baik oleh
oarang lain.
Berkasih sayang : landasan pendidikan, pembelajaran dan
pengasuhan adalah memberikan aura dan nilai-nilai kasih sayang antar
semua warga sekolah.
Bersungguh-sungguh (profesional) : bersungguh-sungguh dan
bertanggungjawab dalam bekerja, memperhatikan SOP dan
bertanggung jawab terhadap pimpinan.
Berempati : suatu sikap peduli terhadap permasalahan internal sekolah
sekecil apapun, dan turut proaktif dalam memecahan solusi dan
pengembangan solusi dimasa mendatang
Bersinergi : bekerjasama berlandaskan ukhuwwah Islamiah dan jiwa
Al-kausar dalam hubungan interpersonal di lingkungan sekolah dan
masyarakat.
Kelima ini akan dijelaskan dalam model Tawa-Profesor.
B. MBS dan Hidden Curriculum Sekolah
Manajemen berbasis sekolah dan Hidden curriculum adalah dua hal
yang tak terpisahkan. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah model
pengelolaan yang memberikan otonomi atau kemandirian kepada sekolah
atau madrasah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang
melibatkan secara langsung semua warga sekolah atau madrasah sesuai
dengan standar pelayanan mutu yang diteapkan oleh pemerintah pusat,
propinsi, serta kabupaten/kota.Apapun Hidden Curriculum sebagai
program MBS adalah kurikulum tersembunyi yang berdampak kepada
peningkatan kualitas dari penanaman karakter, kepribadian dan
keimanan/ketakwaan kepada Allah Swt. Menurut Kohelberg
(1970),mengatakan bahawa kurikulum tersembunyi (Hidden Curriculum)
8
adalah hal yang berhubungan dengan pendidikan moral dan peran guru
dalam mentransformasikan standar moral. Glattrorn mencermati kurikulum
tersembunyi (Hidden Curriculum) terdapat tiga hal pokok yakni Organisasi,
Sistem Sosial dan Budaya. Rosyada mengatakan bahwa kurikulum yang
mengantarkan siswa sesuai dengan harapan idealnya, tidak cukup hanya
kurikulum yang dipelajari saja (Written Curriculum), tapi juga Hidden
Curriculum, yang secara teoretik sangat rasional mempengaruhi siswa,
baik menyangkut lingkungan sekolah, suasana kelas, pola interaksi guru
dengan siswa di kelas, bahan pada kebijakan serta manajemen
pengelolaan sekolah secara lebih luas dan perilaku dari semua komponen
sekolah dalam hubungan interaksi vertikal dan horizontal mereka.
Penerapan MBS dan Hidden Curriculum pada sekolah kami,
SMP Internat Al-Kausar mengedepankan empat kompetensi unggulan.
Adapun empat kompetensi unggulan adalah :
Kepribadian Islami
Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Terampil
Mandiri
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) memiliki fleksibilitas dan spirit
yang tinggi akan keempat kompetesi unggulan ini. Keempat kompetensi ini
dijabarkan secara ekspisit dan lengkap pada Standar Kompetensi Lulusan
Al-Kausar yang merupakan The Hidden Curriculum sekolah kami. Ada
standar kompetensi lulusan yang kami prioritaskan, yakni SKL menghapal
Al-Qur’an. Dengan konsekwensi jika siswa belum atau tidak mencapai
target hapalan Al-Qur’an sesuai SKL, maka siswa belum dinyatakan lulus
dan harus melengkapi hapalannya. Konsekwensinya ijazah Asli dan Ijazah
Nilai UN asli ditahan sekolah.
Penerapan Hidden Curiculum di SMP Internat Al-Kausar merupakan
sebuah pembiasaan – pembiasaan, keteladanan Civitas Sekolah dari
9
kepala kampus, kepala sekolah, guru , kaka kelas dan civitas sekolah
lainnya serta traktat reward dan konsekwensi non tertulis yang disepakati
dan berlaku di sekolah SMP Internat Al-Kausar. Kurikulum tersembunyi
merupakan budaya 5B yang menjadi ruh amal sholeh dalam menerapkan
kurikulum Nasional dan Kurikulum Khas Al-Kausar. Kurikulum tersembunyi
merupakan Fastabiqul Khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan) dan
Ta’awun ‘alal birri wattaqwa (bekerjasama dalam kebaikan).
Implementasi MBS dan kurikulum tersembunyi dalam mewujudkan jiwa-
jiwa integritas akan dijelaskan pada uraian selanjutnya.
C. Model Tawa Profesor sebagai model Solusi alternatif
permasalahan ancaman disintegritas sekolah dalam mewujudkan
“Taman Integritas” sebagai implementasi budaya 5B, MBS dan
Hidden Curriculum di SMP Internat Al-Kausar, sebuah studi kasus.
Permasalahan lunturnya integritas pada remaja umumnya dan pada
siswa SMP Internat Al-Kausar khususnya mendorong penulis menggagas
sebuah model pembinaan siswa dengan nama Model Tawa Profesor. Model
ini merupakan model yang mengembangkan aspek-aspek yang sudah
berlaku dimasyarakat, memiliki landasan teori yang kuat dan telah
dipraktekkan dalam program-program pembinaan, pendidikan dan
pengembangan potensi dan kepribadian siswa. Model ini merupakan solusi
alternatif dalam mewujudkan “taman Integritas” suatu istilah yang
menekankan kepada pentingnya penciptaan iklim sekolah yang
menjunjungtinggi nilai-nilai integritas. Karya tulis ini adalah berbagi
pengalaman sebagai sebuah studi kasus dan solusinya pada sekolah penulis
SMP Internat Al-Kausar Kabupaten Sukabumi Jawa-Barat.
Implementasi budaya 5B (Berlapang dada (ikhlas), berkasih sayang,
bersungguh-sungguh (profesional), berempati dan bersinergi) serta Hidden
10
Curriculum merupakan program unggulan dan program wajib di SMP Internat
Al-Kausar Kabupaten Sukabumi. Penulis sebagai salah satu komponen yang
andil dalam pendidikan di sekolah tersebut, secara pribadi menciptakan
sebuah model pembinaan dan penumbuhan integritas dan nilai-nilai karakter
luhur lainnya yang penulis beri nama “Tawa Profesor”. Mengapa penulis
memberi nama tawa Profesor?. Ada dua alasan mengapa tawa profesor
dijadikan nama model yang penulis kembangkan. Yang pertama adalah : Tawa
Profesor bermakna seorang profesor yang berbahagia, yakni Prof . Ing. B.J.
Habibie yang menjadi penasehat sekolah kami merasa berbahagia dengan
kemajuan dan perkembangan SMP Internat Al-Kausar. Model ini didedikasikan
untuk jasa-jasa beliau yang turut memberikan nasehat, saran dan ide untuk
perkembangan sekolah kami. Kemudian alasan kedua adalah tawa profesor
akronim dari 7 nilai-nilai pembinaan yang integral dan saling berkaitan yakni :
(1). Tawazun (Ta) , (2). Welas Asih (Wa), (3).Proaktif (Pro), (4). Profesional
(Fe), (5). Sinergi (S), (6). Organisasi (O), dan (7). Respektif.
Tawa Profesor menjadi sofware yang menggerakkan semua civitas
sekolah dalam berbudaya 5B, melaksanakan hidden curriculum secara sadar
dan tanpa paksaan untuk menjadikan wiyatamandala sebagai “Taman
Integritas” sekolah. Disekolah kami SMP Internat Al-Kausar yang menerapkan
sistim sekolah Boarding School (sekolah berasrama) yang terdiri dari 5 unit
besar yakni : Direktur Yayasan, Manajemen sekolah, Security (Out Soursing),
BUP (Bagian urusan Property) dan Dikjar (Pendidikan dan pengajaran
membawahi SMP dan SMA). Mnajemen terdiri dari : Direktur Yayasan terdiri
dari Direktur dan staff, Manajemen terdiri dari Rencana pengembangan,
Security terdiri dari komandan security dan pasukan peletonnya, BUP
membawahi karyawan kantin, karyawan laundry, karyawan CS (Cleaning
Service), karyawan pertamanan, Driver dan petugas kolam renang dan properti
Olahraga,serta Balai Pengobatan (Dokter dan perawat) dan dikjar memiliki
satuan SMP dengan kepala sekolah , Kepala TU dan Staff ,
11
Pembina/pengasuh siswa, guru-guru dan para siswa. Tolah civitas sekolah
dengan para siswa berjumlah lebih kurang 500 orang. Kelima ratus orang
tersebut adalah insan-insan pendukung “taman Integritas” sekolah yang andil
dalam satuan kerja dan kewenangannya. Mereka diwajibkan untuk
mendukung terciptanya “taman Integritas” sekolah melalui Tupoksi dari
masing-masing kepala bagiannya. Penulis hanya menjelaskan bagaimana
tawa profesor diaplikasikan dalam pembinaan siswa sebagai bagian utama
dalam penciptaan iklim dan kondisi “taman Integritas” sekolah. Penjelasan ini
dipaparkan dalam tiga bagian yakni : pengertian tawa profesor, penerapan
tawa profesor dalam lingkungan pendidikan dan pengajaran di sekolah dan
hasil atau dampak tawa profesor melalui sebaran kuesioner pada seluruh
siswa SMP Internat Al-Kausar Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa-Barat.
Berikut penulis jabarkan satu persatu.
C.1. Pengertian Tawa Profesor.
Dalam pembahasan diatas, telah dijelaskan bahwa tawa profesor
adalah tujuh nilai-nilai pembinaan yang terintegral dalam iklim dan kondisi
pendidikan dan pembinaan di sekolah. Lalu bagaimana pengertian secara
mendalam dan landasan teori apa yang digunakan dalam nilai-nilai pembinaan
pada tawa profesor itu?. Penulis akan jelaskan satu persatu.
C.1.1. Tawazun.
Tawazun bermakna seimbang yakni adanya bobot yang sama beratnya
atau sama keadaannya. Teori keseimbangan menjelaskan bahwa
bagaimana manusia menata sikap terhadap orang atau benda dalam
hubungannya satu sama lain dalam aspek kognitifnya sendiri.
Keseimbangan mengukur bagaimana kondisi diri dengan
lingkungannya baik dengan manusia lain atau dengan unsur lingkungan
lainnya. Heider (1958) mengemukakan bahwa : keadaan yang tidak
seimbang menimbulkan ketegangan dan membangkitkan tekanan-
tekanan untuk memulihkan keseimbangan. Heider mengatakan bahwa
12
Konsep Keadaan seimbang menunjukkan sebuah situasi yang didalam
nya unit-unit yang ada dan sentimen-sentimen yang dialami hidup
berdampingan tanpa tekanan. Dalam Konsep Islam “tawazun” adalah
keseimbangan dunia dan akhirat. Maksudnya: Manusia menyadari
bahwa ada kehidupan yang kekal dan damai saat manusia telah
meninggalkan dunia. Sehingga akhirat itulah hakikat kehidupan
sebenarnya. Dunia sementara, akhirat kekal abadi. Sehingga tawazun
itu bahagia didunia dan kesuksesan bahagia di akhirat. Sebagaimana
doa yang sering diucapkan : “Rabbana Atina Fiddunya hasanah, wa fil
akhirati hasanah, wa qina adzabannar”. Ya Allah berikan kehidupan
dunia yang baik dan berikan kehidupan akhirat yang baik dan jauhkan
kami dari azab (siksa) api neraka”.
C.1.2 Welas Asih (Kasih Sayang)
Welas asih adalah sikap jiwa yang memiliki kepekaan rasa untuk
menyayangi dan mengasihi sesama manusia. Teori kasih sayang yang
melandasi nilai-nilai ini adalah Teori Kasih Sayang Maslow. Dalam teori
ini Maslow menjelaskan bahwa kasih sayang merupakan hubungan
sehat dan penuh kemesraan (kehangatan) antara sesama manusia dan
termasuk saling percaya. Maslom membagi dua hal tentang kasih
sayang yakni kasih sayang yang memberi dan kasih sayang yang
menerima. Kasih sayang menurut Maslow harus diajarkan dan di
budayakan sehingga psikologi manusia tentram, jika tidak maka dunia
akan hancur karena hanyut kedalam gelombang permusuhan dan
kebencian. (G.Globe.Frank : 1987).
C.1.3. Proaktif
Proaktif adalah sikap dan paradigma pertama dalam bersikap aktif. Pro
aktif adalah lebih aktif dan terdepan dalam keaktifan. Orang-orang yang
proaktif adalah motor penggerak bagi rekan-rekannya. Dalam proaktif
Steven Covey menjelaskan dalam tujuh kebiasaan yang efektif sebagai
13
kemampuan memilih respon, dimana proaktif mampu memberi jeda
antara datangnya stimulus dengan keputusan yang memberi respon.
Saat jeda tersebut seorang dapat membuat pilihan dan mengambil res
pon yang dipandang terbaik bagi dirinya.
C.1.4. Profesional
Profesional adalah orang yang menyadari betul arah kemana dia menju
rus, mengapa ia menempuh jalan itu, dan bagaimana caranya ia harus
menuju sasarannya.Ia menyenangi pekerjaannya karena ia bisa
mengerjakan dengan baik.
C.1.5. Sinergi
Sinergi melahirkan efektivitas dalam bekerja. Sinergi merupakan salah
satu kebiasaan efektif yang juga dijelaskan oleh Steven R Covey dalam
tujuh kebiasaan efektif dengan bentuk kerjasama win-win (menang-
menang) yang dihasilkan melalui kerjasama kolaborasi masing-masing
pihak tanpa adanya perasaan kalah. Sinergi adalah saling mengisi dan
melengkapi perbedaan untuk mencapai hasil lebih besar daripada
bagian per bagian.
C.1.6. Organisasi
Organisasi bermakna bergerak dalam kesatuan komando yang
samasehingga masing-masing pelaku didalamnya memahami tupoksi
yang diberikan kepadanya. W.J.S Purwadarminta menjelaskan bahwa
organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang dan
lain-lainnya) sehingga merupakan kesatuan yang terartur.
(purwadarminta: 2000).
C.1.7 Reflektif
Reflektif adalah bermuhasabah atau merefleksikan perbuatan dan
perilaku yang telah dilalui, lalu membuat perbaikan-perbaikan untuk
masa mendatang. Teori reflektif dijelaskan oleh John Dewey bahwa
14
reflektif adalah suatu proses berpikir aktif, hati-hati, yang dilandasi
proses berpikir kearah kesimpulan-kesimpulan definitif.
C.2. Penerapan tawa profesor dalam pembinaan siswa menuju
penciptaan iklim “ Taman Integritas” sekolah berbasis 5B dan
hidden curriculum.
Aplikasi tawa profesor dalam pembinaan siswa SMP Internat Al-Kausar
dilakukan secara terencana, terprogram, terpadu dan terevaluasi
melalui metode “ mentoring 1 for 10 atau satu pembimbing untuk
sepuluh siswa”. Adapun aplikasi tawa profesor sebagai dijelaskan
dalam tabel berikut :
No Aspek
Tawa
Profesor
Kegiatan Indikator
keberhasilan
Alokasi
pertemuan
Penjelasan
singkat
1 Tawazun Mentoring PLS (pendidikan Life Skills) PAM (Pendidikan Akhlak Mulia)
Aktif Memiliki 8 ketrampilan Life Skills Memiliki kemampuan diniyah Baik
3x5 = 15 pertemuan 4 pertemuan 25x5 = 125 pertemuan
Mentoring = penguasaan seven habits, PLS= keterampilan hidup PAM= bidang diniyah dan tarbiyah Islamiyah
2 Welas Asih Baksos Hari guru Hari Ibu dll
Terciptanya paradigma menyayangi sesama manusia adalah akhlak mulia
Insidental sesuai dengan perayaan-perayaan nasional
Program ini diarahkan untuk mencetak pemimpin yang dekat dengan rakyat
3 Proaktif KBM Proaktif Belajar 18 pertemuan
Siswa proaktif belajar
4 Profesional Waktu kerja Terciptanya profesionalisme kerja
125 pertemuan
Mencintai pekerjaan dan giat bekerja
15
5 Sinergi Outbond, training , workshop dan pelatihan
Terciptanya sinergitas semua civitas sekolah
Terprogram Setiap civitas sekolah tercipta “taman Integritas” sekolah, dan civitas sekolah yang berkepribadian jujur, bertanggungjawab dan loyalitas terhadap pendidikan dan kaakter bangsa
6 Organisasi
7 Reflektif Evaluasi harian, mingguan, bulanan, tengah semester, akhir semester dan tahunan
Terciptanya hal-hal yang penghambat dan menggagalkan program dan inovasi program/kegiatan baru
Terprogram Harian, mingguan, Bulanan, Tengah semester, semester, dan tahunan.
C.3. Hasil atau dampak tawa Profesor terhadap suasana hati “ taman
integritas” sekolah.
Penulis mencantumkan hasil tawa profesor yang penulis sebarkan ke
siswa SMP Internat Al-Kausar Kabupaten Sukabumi Jawa Barat untuk
mengetahui aplikasi tawa profesor dalam pembinaan siswa. Adapun
hasil kuesioner penulis adalah sebagai berikut :
A. Subyek kuesioner . Sebanyak 122 siswa yakni siswa kelas VII
sebanyak 34 siswa, kelas VIII sebanyak 48 siswa dan kelas IX
sebanyak 51 siswa.
B. Waktu pengambilan : Senin 14 November 2016.
C. Hasil dalam tabel sebagai berikut :
No Aspek yang
diinginkan
Respon siswa Prosentasi
Respon +
Kesimpulan
Dapat Kurang
dapat
1 Tawa Profesor
membangun
integritas siswa
99
23
81.14%
Baik dalam fungsi
16
2 Tawa profesor
menyenangkan
dan
mencerahkan
100
23
81.96 %
Baik dalam dampak
Kemajuan
3 Tawa Profesor
solusi tepat
dalam
pendidikan
integritas
sekolah
122
0
100%
Baik sekali untuk
model alternatif
pembinaan siswa
dalam penumbuhan
integritas diri.
Berikut salah satu kegiatan mentoring 1 for 10 dalam
penumbuhkembangkan jiwa integritas siswa.
Gambar 1 Gambar 2
17
D. Kesimpulan dan harapan .
Penumbuhkembangan integritas civitas sekolah dalam
mewujudkan “taman Integritas” adalah kewajiban semua pribadi yang
beraktivitas di sekolah. Dimulai dari siswa, guru, kepala sekolah hingga direktur
eksekutif, wajib menjalankan budaya 5B dan hidden curriculum. Untuk
mewujudkan hal tersebut, penulis mengembangkan model tawa profesor yakni
sebuah model pembinaan berdasar atas 7 nilai-nilai kebaikan yakni : tawazun,
wels asih, proaktif, prosesional,sinergi,organisasi dan reflektif. Dari
pengalaman, pelaksanaan dan evaluasi maka dalam mengakhiri artikel ini
penulis akan menyimpulkan beberapa kesimpulan dan harapan akhir sebagai
berikut :
D.1. Kesimpulan
Penulis menyimpulkan bahwa :
a. Hidden Curriculum (kurikulum tersembunyi) yang muncul sebagai
proses pelaksanaan program bersinergi dengan model tawa profesor
dalam mengembangtumbuhkan “taman Integritas” sekolah.
b. 5B yang ditetapkan sebagai budaya sekolah dapat disinergikan
dengan model tawa profesor sehingga lima nilai-nilai tersebut
semuanya akan mengarah kepada pribadi civitas sekolah khususnya
siswa yakni : sifat jujur, tanggungjawab, menjunjung tinggi kebenaran
dan cinta Allah dan Rasul Nya.
c. Tawa Profesor sebagai model pembinaan sebagaimana hasil
kuesioner berhasi memberikan efek positif sebesar 81.51% dengan
kriteria Baik
D.2 Harapan
Penulis berharap bahwa :
18
a. Tawa Profesor dapat diwujudkan sebagai model baku dalam alternatif
pembinaan siswa dalam menumbuhkembangkan integritas civitas
sekolah.
b. Tawa Profesor dapat memberikan sumbangsih dan alternatif untuk
pendidikan integritas melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dan ko
kurikuler.
c. Tawa profesor dapat dipresentasikan dalam kegiatan Hari Guru
Nasional 2016, sehingga penulis dapat menjelaskan secara panjang
lebar dan mendalam, karena dalam artikel ini sangat terbatas dan
kurang. Penulis sangat berkeinginan untuk berperan serta membagi
pengalaman tentang model ciptakan penulis “Tawa Profesor” di forum
Hari guru Nasional 2016.
d. Kepada Stake Holder pendidikan dan pejabat pemerintah semoga
dapat menerima model ini dan bekerja sama dengan penulis dalam
pengembangan kearah perbaikan dan kesempurnaan model “Tawa
Profesor”, semoga.
19
DAFTAR PUSTAKA
A. Goldbreg.Alvin dan Card.A.Larsen.(1985). Komunikasi Kelompok.
Diterjemahkan oleh Koesdarini Soemiyati dan Gary R
Yusuf. Jakarta: UI Press.
Allan A.Glatthorn, Curriculum Leadership (Illinois: Scott Foresman and
Company (1987), hlm 20- sepeti yang dikutip Moh.Amin ,
Panduan Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan.DIVA
Press, Jogjakarta,2012:hlm,27
Covey. R. Steven (2000). The 7 Habits Of Highly Effective People. Jakarta
: PT. Bina Rupa Aksara.
Departemen Agama Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam
Direktorat Madrasah Dengan Pendidikan Agama Di
Sekolah Umum, (2002). Manajemen Berbasis Sekolah
Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Pada Madrasah,
Jakarta.
G. Goble, Frank (1987). A. Supratiknya, ed. Mazhab Ketiga, Psikologi
Humanistik Abraham Maslow.Jogyakarta. Kanisius Press
Purwadarminta W.J.S. (1990) Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta :
PT Balai Pustaka
Rosada Ade. (2004) Paradigma Pendidikan Demokratis, Sebuah Model
Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan
Pendidikan, Jakarta: Kencana.
Www. Youth Proactive.com/download/survey_integritas_anak-
muda2012. Dikutip pada tanggal 12 November 2016,
pukul 1.44.
Zamroni. 2011, Dinamika Peningkatan Mutu, Yogyakarta: Gavin Kalam
Utama.
20
Lampiran 1
CURRICULUM VITAE
1 Nama Lengkap H. BAHAR SUNGKOWO S.Pd
2 NPM 2014 737 9024
3 NUPTK 2340746649200043
4 Pangkat/Gol.Ruang -
5 Pekerjaan GTY
6 Jabatan Guru mata pelajaran Kepala Perpustakaan
7 Tempat dan tanggal lahir Purwokerto, 08 Oktober 1968
8 Jenis Kelamin Laki-laki
9 Agama Islam
10 Guru Mata Pelajaran IPS/Sejarah
11 Masa kerja Guru 15 tahun
12 Judul karta Tulis MODEL “TAWA PROFESOR” : IMPLEMENTASI
BUDAYA 5B BERBASIS MBS DAN HIDDEN
CURRICULUM DALAM MEWUJUDKAN “TAMAN
INTEGRITAS” SEKOLAH
STUDI KASUS PEMBINAAN SISWA
DI SMP INTERNAT AL-KAUSAR KABUPATEN
SUKABUMI
13 Pendidikan terakhir S1
14 Fakultas/ Jurusan POK/Kepelatihan
15 Universitas IKIP Jakarta
16 Sekolah mengajar : a. Nama Sekolah
b. Jalan c. Kelurahan / desa d. Kecamatan
SMP Internat Al-Kausar Kabupaten Sukabumi SMA Insan Cendekia Al-Kausar Kabupaten Sukabumi Jawa-Barat Habib Rt 20/ Rw 03 Babakan Jaya Parungkuda
21
e. Kabupaten f. Propinsi g. Telp/Faks h. Web i. email
Sukabumi Jawa-Barat 0266-734576 0266-734577 www.alkausar.sch.id sma_insan cendekia_alkausar@yahoo.co.id
17 Nama Universitas Fakultas Jurusan Semester
Universitas Indrasprasta PGRI Jakarta Pasca Sarjana FPIPS Pendidikan IPS IV
18 Alamat Rumah a. Jalan b. Kelurahan / desa c. Kecamatan d. Kabupaten e. Propinsi f. no HP g. Web h. email
Habib Rt 20/ Rw 03 Babakan Jaya Parungkuda Sukabumi Jawa-Barat 087820994093 www.kilassejarah.com bsungkowo290304@gmail.com
19 Kegiatan peningkatan profesional guru yang diikuti
1. Simposium Guru Indonesia : 23-24 November 2015
2. Workshop penulisan karya ilmiah bagi pembimbingan KIR Siswa diselenggarakan oleh LIPI Jakarta 2012, 2013, dan 2014.
3. Pelatihan Implementasi kurikulum 2013 oleh Dinas Propinsi Jawa Barat 2014
4. Pelatihan Imlementasi kurikulum 2013 oleh Kemdikbud pusat 2014
5. Workshop Guru pembimbing penelitian Ilmiah remaja tahun 2012
6. Warkshop penulisan dan pembuatan Blog (guru melek Internet) oleh Telkom 2011
7. Workshop menulis buku oleh IGI pusat 2011 8. Workshop Membuat media pembelajaran
berbasis internet oleh Intel Indonesia tahun 2012 dan 2013.
20 Kegiatan lomba yang pernah diikuti dan prestasi-prestasi penulis
1. Lomba inovasi pembelajaran 2006 Nasional Juara III
2. Pemakalah terpilih pada Kongres Guru Indonesia (KGI) tahun 2006
22
3. Guru Berprestasi SMP (juara I) se Kabupaten Suakbumi tahun 2006
4. Lomba Keberhasilan guru dalam pembelajaran Kemdikbud 2007 dan 2008 Finalis
5. Lomba guru kreatif sejawa 2008 Juara III
6. Lomba kreasi dan inovasi media pembelajaran 2009 Finalis
7. Lomba penulisan artikel pendidikan tingkat nasional 2010 Juara III
8. Lomba kreasi dan inovasi media pembelajaran 2010 Finalis
9. Lomba Guru kreatif DD Se Indonesia Republika Juara I 2011
10. Lomba Kreasi dan Inovasi Media Pembelajaran 2011 Kemdiknas Nasional Juara harapan III
11. Lomba Kreatifitas ilmiah guru LIPI Finalis 2012
12. Lomba Inovasi pembelajaran 2012.Juara I
13. Lomba KTI Ekonomi Syariah. Finalis 2012 14. Lomba Inovasi Pembelajaran se
Kabupaten Sukabumi 2014 Juara I 15. Lomba Inovasi pembelajaran anti
korupsi KPK 2014 Nasional Juara III 16. Finalis Lomba Cooking Competition se
Jawa tahun 2015 17. Lomba Business Plan Se Propinsi DKI-
Jabar 2015 Juara I 18. Juara II KTP Paramadhina 2016 19. Juara Harapan I INEC penulisan PTK
2016 20. Finalis lomba PTK se Kabupaten
Sukabumi 21. Finalis Lomba Artikel di UNM Makassar
2016 22. Juara III Artikel PTK UPGRIS Semarang
2016 23. Finalis Inobel Nasional 2016
top related