model “tawa profesor” : implementasi budaya...

27
1 MODEL “TAWA PROFESOR” : IMPLEMENTASI BUDAYA 5B BERBASIS MBS DAN HIDDEN CURRICULUM DALAM MEWUJUDKAN “TAMAN INTEGRITAS” SEKOLAH STUDI KASUS PEMBINAAN SISWA DI SMP INTERNAT AL-KAUSAR KABUPATEN SUKABUMI Naskah Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016 Disusun Oleh BAHAR SUNGKOWO S.Pd GURU IPS YAYASAN AL-KAUSAR SMP INTERNAT AL-KAUSAR JL HABIB RT 20/RW 03 KECAMATAN PARUNGKUDA KABUPATEN SUKABUMI PROPINSI JAWA-BARAT 2016

Upload: phungdieu

Post on 21-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

1

MODEL “TAWA PROFESOR” : IMPLEMENTASI

BUDAYA 5B BERBASIS MBS DAN HIDDEN

CURRICULUM DALAM MEWUJUDKAN “TAMAN

INTEGRITAS” SEKOLAH

STUDI KASUS PEMBINAAN SISWA

DI SMP INTERNAT AL-KAUSAR KABUPATEN SUKABUMI

Naskah Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016

Disusun Oleh

BAHAR SUNGKOWO S.Pd

GURU IPS

YAYASAN AL-KAUSAR

SMP INTERNAT AL-KAUSAR

JL HABIB RT 20/RW 03 KECAMATAN PARUNGKUDA

KABUPATEN SUKABUMI

PROPINSI JAWA-BARAT

2016

2

I.Pengantar

Berbicara kejujuran tidak lepas dari pembinaan dan pendidikan karakter

remaja dan generasi muda sejak dini. Negara-negara diseluruh penjuru dunia

berlomba-lomba menanamkan faham dan rezim integritas dan keyakinan

ideologinya kepada generasi penerus bangsa. Contohnya : bagaimana Korea

Utara menerapkan pendidikan integritas untuk mempersiapkan menjadi warga

negara yang memiliki sikap antikorupsi dan sikap kejujuran . Negara Israel,

menyiapkan remaja-remajanya untuk benci melakukan kebohongan demi

negara dan ideologi Yahudismenya. Bagaimana dengan di Indonesia, negara

yang terbanyak penduduknya ke lima di dunia juga tidak mudah mencetak

pemimpin-pemimpin bangsa ini. Kasus – kasus di Indonesia membuktikan

sebagai berikut : (1). Langkanya warganegara yang berkarakter.Pernyataan ini

diperkuat oleh Zulkarnain Lubis, guru besar UMA (Universitas Muhammadiyah

Aceh) mengatakan : “bahwa dewasa ini di Indonesia mengalami kelangkaan

pribadi yang berkarakter. Negeri ini seakan kehilangan figur yang berkarakter

untuk segala tingkatan dan segala bidang. Baik pada tingkat nasional maupun

daerah dan lokal, baik di eksekutif, legislafif maupun di yudikatif. Usia remaja

merupakan usia yang rentan akan pengaruh eksternal yang terjadi dalam

lingkungannya. Secara ilmiah berdasarkan ilmu psikologi bahwa remaja

memiliki masa yang labil. Masa yang paling indah adalah masa remaja. Masa

yang paling menyedihkan adalah masa remaja. Masa yang paling ingin

dikenang adalah masa remaja. Masa yang paling ingin dilupakan adalah masa

remaja. Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini

sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak

Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu

bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress).

Remaja adalah generasi penerus masa depan bangsa. Kuat atau lemahnya

suatu bangsa sangat bergantung dengan kualitas generasi muda. Bangsa

akan hancur jika remajanya lemah, sedangkan bangsa akan kuat jika

3

remajanya kuat.. Masa depan bangsa dapat diukur dengan kualitas integritas

warganegaranya. Pembinaan dan pengkaderan generasi muda menjadi

sebuah kewajiban dalam mempersiapkan generasi muda penerus estafet

bangsa, sehingga warga negara yang mengamalkan nilai-nilai integritas, saling

menghargai sesama manusia dan menebarkan kedamaian di dunia. Untuk

mewujudkan iklim Indonesia yang menjunjung karakter luhur dalam

penumbuhan integritas masa depan ini, penulis ingin memberikan solusi

alternatif berupa Model yang penulis namakan sebagai Model Tawa Profesor.

Model tawa profesor adalah Model yang mengintegrasikan berbagai trik dan

konsep pembinaan kepribadian karakter warga berintegritas masa depan yang

bersumberkan dari implementasi pembinaan dan pendidikan karakter pada

sekolah dimana penulis mengajar yakni SMP Internat Al-Kausar Kabupaten

Jawa-Barat. Penjelasan Model tawa profesor adalah Model yang memiliki trik

dan konsep yakni : (1). Tawazun (Ta) , (2). Welas Asih (Wa), (3).Proaktif (Pro),

(4). Profesional (Fe), (5). Sinergi (S), (6). Organisasi (O), dan (7). Respektif.

Dari penemuan Model tawa profesor ini, penulis memberi judul naskah ilmiah

ini dengan :” Model Tawa Profesor : Implementasi Budaya 5B Berbasis

MBS dan Hidden Curiculum Dalam Mewujudkan “Taman Integritas”

Sekolah”. Studi Kasus Pembinaan Siswa Di SMP Internat Al-Kausar

Kabupaten Sukabumi Jawa-Barat.

II.Temuan Masalah .

Proses pendidikan dan pengajaran di sekolah merupakan proses

penumbuhan integritas dan karakter disetiap warga sekolah. Merupakan

kewajiban bersama untuk menciptakan iklim yang kondusif dan produktif

sehingga tercipta sekolah sebagai wahana “taman integritas” yang

membudayakan semua elemen sekolah.

Namun pada prakteknya banyak ditemukan berbagai permasalahan-

permasalahan yang kontrapoduktif dan bahkan mengarah kepada hilangnya

4

nilai-nilai integritas sekolah. Menurut sebuah artikel yang ditulis oleh

Transparency Internasional Indonesia, yang telah mengadakan survey

integritas anak muda 2012, menyatakan bahwa “ berbohong boleh dalam

mengatasi situasi kehidupan sebesar 50%, dukungan solidaritas kepada

keluarga dan teman yang melanggar hukum sebesar 30%, dan masa bodoh

terhadap permasalahan perbuatan korupsi sebesar 42% dengan data

sebanyak 500 responden. (Tranparency Internasional Indonesia. 2012).

Menurut data survey diatas sangat jelas tergambar bahwa integritas

dikalangan anak muda dan remaja rendah dan berada pada titik waspada.

Data tersebut secara umum menggambarkan ketidak perdulian anak muda

dan remaja terhadap nilai-nilai integritas. Contoh berbohong atau tidak jujur

dibolehkan untuk mengatasi situasi kehidupan. Jika dihubungkan di sekolah,

siswa menghalalkan menyontek dalam ulangan atau penilaian untuk

mengatasi situasi belajar. Ketidakperdulian terhadap kasus tindak korupsi

dikalangan remaja dan anak muda juga mengkhawatirkan. Dengan pembuaian

media sosial yang bersifat “hedonisme” dan “konsumtivisme”, remaja dan anak

muda menjadi generasi yang tidak perduli terhadap permasalahan sosial dan

kemasyarakatan. Masa bodoh terhadap perilaku korupsi dan solidaritas

terhadap teman yang melanggar hukum sebesar 72% adalah sebuah bukti

autentik akan kondisi remaja dan anak muda yang mengkhawatirkan. Temuan

masalah akhirnya mengerucut kepada beberapa hal yakni :

1. Pudarnya jiwa integritas dikalangan remaja dan anak muda.

2. Sikap pesimistis dan “emang Gue Pikirin (EGP) menjadi hal yang

kontraproduktif terhadap penanaman dan penumbuhan budaya

integritas dikalangan remaja dan orang muda.

3. Sikap hedonisme dan konsumtivisme terjangkiti jiwa remaja dan anak

muda menjadikan pribadi yang pendukung pelanggaran hukum dan anti

integritas.

5

Dalam konteks internal tidak berbeda atas hasil survey, temuan

masalah di sekolah kami, SMP Internat Al-Kausar Kabupaten Sukabumi

propinsi Jawa-Barat dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Sikap toleransi terhadap pelanggaran kejujuran dan mudahnya berlaku

bohong.

2. Mendiamkan teman yang melakukan pelanggaran disiplin sekolah,

bahkan menjadi sebuah hal yang lumrah.

3. Adanya pasiv leader dikalangan siswa yang berprilaku kurang baik

menjadi panutan yang diikuti yang mengarahkan kepada anti integritas

di kelas ataupun angkatan siswa.

Ketiga permasalahan eksternal dan internal diatas adalah sebuah

fenomena gunung es yang belum terlihat semuanya. Masih banyak masalah-

masalah yang Hidden dikalangan remaja dan anak muda Indonesia. Sekolah

sebagai lembaga pendididkan dan “agent of change” harus menjadi motor

penggerak dan gerbong integritas yang membawa semua civitas sekolah

menjadi pribadi yang berintegritas tinggi dan produktif.Untuk itu sekolah

khususnya disekolah kami, SMP Internat Al-Kausar dengan menjunjung tinggi

visi sekolah yakni “Menjadi sekolah terbaik yang menghasilkan pemimpin

masa depan yang berkepribadian Islami, menguasai Ilmu Pengetahuan

dan Teknologi, Terampil dan Mandiri” memiliki program dan kurikulum khas

sebagai upaya mewujudkan visi dan menumbuhkan integritas sekolah. Ada

dua solusi dalam penumbuhan jiwa Integritas sekolah, keduanya adalah :

budaya 5B dan penerapan Hidden Curriculum sekolah.

III. Pembahasan dan solusi

Sekolah yang baik adalah sekolah yang memiliki visi dan misi, namun

sekolah terbaik adalah sekolah yang komitmen dan konsekwen dalam

membumikan visi dan misi sekolah dengan program dan kegiatan yang handal

dan terukur. SMP Internat Al-Kausar Kabupaten Sukabumi merupakan sekolah

6

Islam moderen berbasis Boarding School yang memiliki cita-cita mewujudkan

pemimpin masa depan yang berintegritas, berbudaya dan memiliki jiwa

negarawan. Tidak salah jika bapak B.J Habibie mantan Presiden Republik

Indonesia sebagai pelindung dan penasehat sekolah kami mengatakan :”

sekolah ini mencetak muridnya secara paripurna, Otak Jerman, Hati Mekkah”.

Untuk itu, dalam pembahasan dan solusi ini akan dijelaskan secara panjang

lebar tentang budaya 5B dan penerapan Hidden curriculum dalam upaya

pendidikan anak didik dalam mewujudkan visi dan misi sekolah juga

mewujudkan generasi yang memiliki jiwa integritas tingga sebagai bekal

seorang pemimpin Indonesia dimasa depan. Berikut pembahasan satu

persatu.

A. Pengertian Budaya 5B dan aplikasinya di sekolah

Zamroni ((2011) menyatakan bahwa budaya sekolah merupakan suatu

pola asumsi-asumsi dasar, value-value,keyakinan-keyakinan dan habbits

yang dipegang bersama oleh seluruh warga sekolah, yang diyakini dan telah

terbukti dapat dipergunakan untuk menghadapi berbagai macam problem

dalam beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan melakukan integrasi

internal , sehingga pola nilai dan asumsi tersebut dapat diajarkan kepada

anggota baru dan dan generasi baru agar mereka memiliki pandangan yang

tepat bagaimana seharusnya merekamemahami, berpikir, merasakan, dan

bertindak menghadapi berbagai situasi yang ada. (Zamroni, 2011:297)

Zamroni juga mengatakan bahwa : budaya sekolah (Kultur sekolah) sangat

mempengaruhi prestasi dan perilaku peserta didik dari sekolah tersebut.

Budaya sekolah merupakan jiwa dan kekuatan sekolah yang memungkinkan

sekolah dapat tumbuh dan berkembang dan melakukan adaptasi terhadap

lingkungan yang ada.

Sekolah SMP Internat Al-Kausar mengembangkan lima aspek dalam

penerapan budaya sekolah. Adapun lima aspek yang dikenal dengan 5B

beserta penjelasannya adalah sebagai berikut :

7

Berlapang dada (ikhlas) : suatu kekuatan jiwa dalam bekerja dengan

mengutamakan meraih ridha Allah daripada dipandang baik oleh

oarang lain.

Berkasih sayang : landasan pendidikan, pembelajaran dan

pengasuhan adalah memberikan aura dan nilai-nilai kasih sayang antar

semua warga sekolah.

Bersungguh-sungguh (profesional) : bersungguh-sungguh dan

bertanggungjawab dalam bekerja, memperhatikan SOP dan

bertanggung jawab terhadap pimpinan.

Berempati : suatu sikap peduli terhadap permasalahan internal sekolah

sekecil apapun, dan turut proaktif dalam memecahan solusi dan

pengembangan solusi dimasa mendatang

Bersinergi : bekerjasama berlandaskan ukhuwwah Islamiah dan jiwa

Al-kausar dalam hubungan interpersonal di lingkungan sekolah dan

masyarakat.

Kelima ini akan dijelaskan dalam model Tawa-Profesor.

B. MBS dan Hidden Curriculum Sekolah

Manajemen berbasis sekolah dan Hidden curriculum adalah dua hal

yang tak terpisahkan. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah model

pengelolaan yang memberikan otonomi atau kemandirian kepada sekolah

atau madrasah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang

melibatkan secara langsung semua warga sekolah atau madrasah sesuai

dengan standar pelayanan mutu yang diteapkan oleh pemerintah pusat,

propinsi, serta kabupaten/kota.Apapun Hidden Curriculum sebagai

program MBS adalah kurikulum tersembunyi yang berdampak kepada

peningkatan kualitas dari penanaman karakter, kepribadian dan

keimanan/ketakwaan kepada Allah Swt. Menurut Kohelberg

(1970),mengatakan bahawa kurikulum tersembunyi (Hidden Curriculum)

8

adalah hal yang berhubungan dengan pendidikan moral dan peran guru

dalam mentransformasikan standar moral. Glattrorn mencermati kurikulum

tersembunyi (Hidden Curriculum) terdapat tiga hal pokok yakni Organisasi,

Sistem Sosial dan Budaya. Rosyada mengatakan bahwa kurikulum yang

mengantarkan siswa sesuai dengan harapan idealnya, tidak cukup hanya

kurikulum yang dipelajari saja (Written Curriculum), tapi juga Hidden

Curriculum, yang secara teoretik sangat rasional mempengaruhi siswa,

baik menyangkut lingkungan sekolah, suasana kelas, pola interaksi guru

dengan siswa di kelas, bahan pada kebijakan serta manajemen

pengelolaan sekolah secara lebih luas dan perilaku dari semua komponen

sekolah dalam hubungan interaksi vertikal dan horizontal mereka.

Penerapan MBS dan Hidden Curriculum pada sekolah kami,

SMP Internat Al-Kausar mengedepankan empat kompetensi unggulan.

Adapun empat kompetensi unggulan adalah :

Kepribadian Islami

Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Terampil

Mandiri

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) memiliki fleksibilitas dan spirit

yang tinggi akan keempat kompetesi unggulan ini. Keempat kompetensi ini

dijabarkan secara ekspisit dan lengkap pada Standar Kompetensi Lulusan

Al-Kausar yang merupakan The Hidden Curriculum sekolah kami. Ada

standar kompetensi lulusan yang kami prioritaskan, yakni SKL menghapal

Al-Qur’an. Dengan konsekwensi jika siswa belum atau tidak mencapai

target hapalan Al-Qur’an sesuai SKL, maka siswa belum dinyatakan lulus

dan harus melengkapi hapalannya. Konsekwensinya ijazah Asli dan Ijazah

Nilai UN asli ditahan sekolah.

Penerapan Hidden Curiculum di SMP Internat Al-Kausar merupakan

sebuah pembiasaan – pembiasaan, keteladanan Civitas Sekolah dari

9

kepala kampus, kepala sekolah, guru , kaka kelas dan civitas sekolah

lainnya serta traktat reward dan konsekwensi non tertulis yang disepakati

dan berlaku di sekolah SMP Internat Al-Kausar. Kurikulum tersembunyi

merupakan budaya 5B yang menjadi ruh amal sholeh dalam menerapkan

kurikulum Nasional dan Kurikulum Khas Al-Kausar. Kurikulum tersembunyi

merupakan Fastabiqul Khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan) dan

Ta’awun ‘alal birri wattaqwa (bekerjasama dalam kebaikan).

Implementasi MBS dan kurikulum tersembunyi dalam mewujudkan jiwa-

jiwa integritas akan dijelaskan pada uraian selanjutnya.

C. Model Tawa Profesor sebagai model Solusi alternatif

permasalahan ancaman disintegritas sekolah dalam mewujudkan

“Taman Integritas” sebagai implementasi budaya 5B, MBS dan

Hidden Curriculum di SMP Internat Al-Kausar, sebuah studi kasus.

Permasalahan lunturnya integritas pada remaja umumnya dan pada

siswa SMP Internat Al-Kausar khususnya mendorong penulis menggagas

sebuah model pembinaan siswa dengan nama Model Tawa Profesor. Model

ini merupakan model yang mengembangkan aspek-aspek yang sudah

berlaku dimasyarakat, memiliki landasan teori yang kuat dan telah

dipraktekkan dalam program-program pembinaan, pendidikan dan

pengembangan potensi dan kepribadian siswa. Model ini merupakan solusi

alternatif dalam mewujudkan “taman Integritas” suatu istilah yang

menekankan kepada pentingnya penciptaan iklim sekolah yang

menjunjungtinggi nilai-nilai integritas. Karya tulis ini adalah berbagi

pengalaman sebagai sebuah studi kasus dan solusinya pada sekolah penulis

SMP Internat Al-Kausar Kabupaten Sukabumi Jawa-Barat.

Implementasi budaya 5B (Berlapang dada (ikhlas), berkasih sayang,

bersungguh-sungguh (profesional), berempati dan bersinergi) serta Hidden

10

Curriculum merupakan program unggulan dan program wajib di SMP Internat

Al-Kausar Kabupaten Sukabumi. Penulis sebagai salah satu komponen yang

andil dalam pendidikan di sekolah tersebut, secara pribadi menciptakan

sebuah model pembinaan dan penumbuhan integritas dan nilai-nilai karakter

luhur lainnya yang penulis beri nama “Tawa Profesor”. Mengapa penulis

memberi nama tawa Profesor?. Ada dua alasan mengapa tawa profesor

dijadikan nama model yang penulis kembangkan. Yang pertama adalah : Tawa

Profesor bermakna seorang profesor yang berbahagia, yakni Prof . Ing. B.J.

Habibie yang menjadi penasehat sekolah kami merasa berbahagia dengan

kemajuan dan perkembangan SMP Internat Al-Kausar. Model ini didedikasikan

untuk jasa-jasa beliau yang turut memberikan nasehat, saran dan ide untuk

perkembangan sekolah kami. Kemudian alasan kedua adalah tawa profesor

akronim dari 7 nilai-nilai pembinaan yang integral dan saling berkaitan yakni :

(1). Tawazun (Ta) , (2). Welas Asih (Wa), (3).Proaktif (Pro), (4). Profesional

(Fe), (5). Sinergi (S), (6). Organisasi (O), dan (7). Respektif.

Tawa Profesor menjadi sofware yang menggerakkan semua civitas

sekolah dalam berbudaya 5B, melaksanakan hidden curriculum secara sadar

dan tanpa paksaan untuk menjadikan wiyatamandala sebagai “Taman

Integritas” sekolah. Disekolah kami SMP Internat Al-Kausar yang menerapkan

sistim sekolah Boarding School (sekolah berasrama) yang terdiri dari 5 unit

besar yakni : Direktur Yayasan, Manajemen sekolah, Security (Out Soursing),

BUP (Bagian urusan Property) dan Dikjar (Pendidikan dan pengajaran

membawahi SMP dan SMA). Mnajemen terdiri dari : Direktur Yayasan terdiri

dari Direktur dan staff, Manajemen terdiri dari Rencana pengembangan,

Security terdiri dari komandan security dan pasukan peletonnya, BUP

membawahi karyawan kantin, karyawan laundry, karyawan CS (Cleaning

Service), karyawan pertamanan, Driver dan petugas kolam renang dan properti

Olahraga,serta Balai Pengobatan (Dokter dan perawat) dan dikjar memiliki

satuan SMP dengan kepala sekolah , Kepala TU dan Staff ,

11

Pembina/pengasuh siswa, guru-guru dan para siswa. Tolah civitas sekolah

dengan para siswa berjumlah lebih kurang 500 orang. Kelima ratus orang

tersebut adalah insan-insan pendukung “taman Integritas” sekolah yang andil

dalam satuan kerja dan kewenangannya. Mereka diwajibkan untuk

mendukung terciptanya “taman Integritas” sekolah melalui Tupoksi dari

masing-masing kepala bagiannya. Penulis hanya menjelaskan bagaimana

tawa profesor diaplikasikan dalam pembinaan siswa sebagai bagian utama

dalam penciptaan iklim dan kondisi “taman Integritas” sekolah. Penjelasan ini

dipaparkan dalam tiga bagian yakni : pengertian tawa profesor, penerapan

tawa profesor dalam lingkungan pendidikan dan pengajaran di sekolah dan

hasil atau dampak tawa profesor melalui sebaran kuesioner pada seluruh

siswa SMP Internat Al-Kausar Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa-Barat.

Berikut penulis jabarkan satu persatu.

C.1. Pengertian Tawa Profesor.

Dalam pembahasan diatas, telah dijelaskan bahwa tawa profesor

adalah tujuh nilai-nilai pembinaan yang terintegral dalam iklim dan kondisi

pendidikan dan pembinaan di sekolah. Lalu bagaimana pengertian secara

mendalam dan landasan teori apa yang digunakan dalam nilai-nilai pembinaan

pada tawa profesor itu?. Penulis akan jelaskan satu persatu.

C.1.1. Tawazun.

Tawazun bermakna seimbang yakni adanya bobot yang sama beratnya

atau sama keadaannya. Teori keseimbangan menjelaskan bahwa

bagaimana manusia menata sikap terhadap orang atau benda dalam

hubungannya satu sama lain dalam aspek kognitifnya sendiri.

Keseimbangan mengukur bagaimana kondisi diri dengan

lingkungannya baik dengan manusia lain atau dengan unsur lingkungan

lainnya. Heider (1958) mengemukakan bahwa : keadaan yang tidak

seimbang menimbulkan ketegangan dan membangkitkan tekanan-

tekanan untuk memulihkan keseimbangan. Heider mengatakan bahwa

12

Konsep Keadaan seimbang menunjukkan sebuah situasi yang didalam

nya unit-unit yang ada dan sentimen-sentimen yang dialami hidup

berdampingan tanpa tekanan. Dalam Konsep Islam “tawazun” adalah

keseimbangan dunia dan akhirat. Maksudnya: Manusia menyadari

bahwa ada kehidupan yang kekal dan damai saat manusia telah

meninggalkan dunia. Sehingga akhirat itulah hakikat kehidupan

sebenarnya. Dunia sementara, akhirat kekal abadi. Sehingga tawazun

itu bahagia didunia dan kesuksesan bahagia di akhirat. Sebagaimana

doa yang sering diucapkan : “Rabbana Atina Fiddunya hasanah, wa fil

akhirati hasanah, wa qina adzabannar”. Ya Allah berikan kehidupan

dunia yang baik dan berikan kehidupan akhirat yang baik dan jauhkan

kami dari azab (siksa) api neraka”.

C.1.2 Welas Asih (Kasih Sayang)

Welas asih adalah sikap jiwa yang memiliki kepekaan rasa untuk

menyayangi dan mengasihi sesama manusia. Teori kasih sayang yang

melandasi nilai-nilai ini adalah Teori Kasih Sayang Maslow. Dalam teori

ini Maslow menjelaskan bahwa kasih sayang merupakan hubungan

sehat dan penuh kemesraan (kehangatan) antara sesama manusia dan

termasuk saling percaya. Maslom membagi dua hal tentang kasih

sayang yakni kasih sayang yang memberi dan kasih sayang yang

menerima. Kasih sayang menurut Maslow harus diajarkan dan di

budayakan sehingga psikologi manusia tentram, jika tidak maka dunia

akan hancur karena hanyut kedalam gelombang permusuhan dan

kebencian. (G.Globe.Frank : 1987).

C.1.3. Proaktif

Proaktif adalah sikap dan paradigma pertama dalam bersikap aktif. Pro

aktif adalah lebih aktif dan terdepan dalam keaktifan. Orang-orang yang

proaktif adalah motor penggerak bagi rekan-rekannya. Dalam proaktif

Steven Covey menjelaskan dalam tujuh kebiasaan yang efektif sebagai

13

kemampuan memilih respon, dimana proaktif mampu memberi jeda

antara datangnya stimulus dengan keputusan yang memberi respon.

Saat jeda tersebut seorang dapat membuat pilihan dan mengambil res

pon yang dipandang terbaik bagi dirinya.

C.1.4. Profesional

Profesional adalah orang yang menyadari betul arah kemana dia menju

rus, mengapa ia menempuh jalan itu, dan bagaimana caranya ia harus

menuju sasarannya.Ia menyenangi pekerjaannya karena ia bisa

mengerjakan dengan baik.

C.1.5. Sinergi

Sinergi melahirkan efektivitas dalam bekerja. Sinergi merupakan salah

satu kebiasaan efektif yang juga dijelaskan oleh Steven R Covey dalam

tujuh kebiasaan efektif dengan bentuk kerjasama win-win (menang-

menang) yang dihasilkan melalui kerjasama kolaborasi masing-masing

pihak tanpa adanya perasaan kalah. Sinergi adalah saling mengisi dan

melengkapi perbedaan untuk mencapai hasil lebih besar daripada

bagian per bagian.

C.1.6. Organisasi

Organisasi bermakna bergerak dalam kesatuan komando yang

samasehingga masing-masing pelaku didalamnya memahami tupoksi

yang diberikan kepadanya. W.J.S Purwadarminta menjelaskan bahwa

organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang dan

lain-lainnya) sehingga merupakan kesatuan yang terartur.

(purwadarminta: 2000).

C.1.7 Reflektif

Reflektif adalah bermuhasabah atau merefleksikan perbuatan dan

perilaku yang telah dilalui, lalu membuat perbaikan-perbaikan untuk

masa mendatang. Teori reflektif dijelaskan oleh John Dewey bahwa

14

reflektif adalah suatu proses berpikir aktif, hati-hati, yang dilandasi

proses berpikir kearah kesimpulan-kesimpulan definitif.

C.2. Penerapan tawa profesor dalam pembinaan siswa menuju

penciptaan iklim “ Taman Integritas” sekolah berbasis 5B dan

hidden curriculum.

Aplikasi tawa profesor dalam pembinaan siswa SMP Internat Al-Kausar

dilakukan secara terencana, terprogram, terpadu dan terevaluasi

melalui metode “ mentoring 1 for 10 atau satu pembimbing untuk

sepuluh siswa”. Adapun aplikasi tawa profesor sebagai dijelaskan

dalam tabel berikut :

No Aspek

Tawa

Profesor

Kegiatan Indikator

keberhasilan

Alokasi

pertemuan

Penjelasan

singkat

1 Tawazun Mentoring PLS (pendidikan Life Skills) PAM (Pendidikan Akhlak Mulia)

Aktif Memiliki 8 ketrampilan Life Skills Memiliki kemampuan diniyah Baik

3x5 = 15 pertemuan 4 pertemuan 25x5 = 125 pertemuan

Mentoring = penguasaan seven habits, PLS= keterampilan hidup PAM= bidang diniyah dan tarbiyah Islamiyah

2 Welas Asih Baksos Hari guru Hari Ibu dll

Terciptanya paradigma menyayangi sesama manusia adalah akhlak mulia

Insidental sesuai dengan perayaan-perayaan nasional

Program ini diarahkan untuk mencetak pemimpin yang dekat dengan rakyat

3 Proaktif KBM Proaktif Belajar 18 pertemuan

Siswa proaktif belajar

4 Profesional Waktu kerja Terciptanya profesionalisme kerja

125 pertemuan

Mencintai pekerjaan dan giat bekerja

15

5 Sinergi Outbond, training , workshop dan pelatihan

Terciptanya sinergitas semua civitas sekolah

Terprogram Setiap civitas sekolah tercipta “taman Integritas” sekolah, dan civitas sekolah yang berkepribadian jujur, bertanggungjawab dan loyalitas terhadap pendidikan dan kaakter bangsa

6 Organisasi

7 Reflektif Evaluasi harian, mingguan, bulanan, tengah semester, akhir semester dan tahunan

Terciptanya hal-hal yang penghambat dan menggagalkan program dan inovasi program/kegiatan baru

Terprogram Harian, mingguan, Bulanan, Tengah semester, semester, dan tahunan.

C.3. Hasil atau dampak tawa Profesor terhadap suasana hati “ taman

integritas” sekolah.

Penulis mencantumkan hasil tawa profesor yang penulis sebarkan ke

siswa SMP Internat Al-Kausar Kabupaten Sukabumi Jawa Barat untuk

mengetahui aplikasi tawa profesor dalam pembinaan siswa. Adapun

hasil kuesioner penulis adalah sebagai berikut :

A. Subyek kuesioner . Sebanyak 122 siswa yakni siswa kelas VII

sebanyak 34 siswa, kelas VIII sebanyak 48 siswa dan kelas IX

sebanyak 51 siswa.

B. Waktu pengambilan : Senin 14 November 2016.

C. Hasil dalam tabel sebagai berikut :

No Aspek yang

diinginkan

Respon siswa Prosentasi

Respon +

Kesimpulan

Dapat Kurang

dapat

1 Tawa Profesor

membangun

integritas siswa

99

23

81.14%

Baik dalam fungsi

16

2 Tawa profesor

menyenangkan

dan

mencerahkan

100

23

81.96 %

Baik dalam dampak

Kemajuan

3 Tawa Profesor

solusi tepat

dalam

pendidikan

integritas

sekolah

122

0

100%

Baik sekali untuk

model alternatif

pembinaan siswa

dalam penumbuhan

integritas diri.

Berikut salah satu kegiatan mentoring 1 for 10 dalam

penumbuhkembangkan jiwa integritas siswa.

Gambar 1 Gambar 2

17

D. Kesimpulan dan harapan .

Penumbuhkembangan integritas civitas sekolah dalam

mewujudkan “taman Integritas” adalah kewajiban semua pribadi yang

beraktivitas di sekolah. Dimulai dari siswa, guru, kepala sekolah hingga direktur

eksekutif, wajib menjalankan budaya 5B dan hidden curriculum. Untuk

mewujudkan hal tersebut, penulis mengembangkan model tawa profesor yakni

sebuah model pembinaan berdasar atas 7 nilai-nilai kebaikan yakni : tawazun,

wels asih, proaktif, prosesional,sinergi,organisasi dan reflektif. Dari

pengalaman, pelaksanaan dan evaluasi maka dalam mengakhiri artikel ini

penulis akan menyimpulkan beberapa kesimpulan dan harapan akhir sebagai

berikut :

D.1. Kesimpulan

Penulis menyimpulkan bahwa :

a. Hidden Curriculum (kurikulum tersembunyi) yang muncul sebagai

proses pelaksanaan program bersinergi dengan model tawa profesor

dalam mengembangtumbuhkan “taman Integritas” sekolah.

b. 5B yang ditetapkan sebagai budaya sekolah dapat disinergikan

dengan model tawa profesor sehingga lima nilai-nilai tersebut

semuanya akan mengarah kepada pribadi civitas sekolah khususnya

siswa yakni : sifat jujur, tanggungjawab, menjunjung tinggi kebenaran

dan cinta Allah dan Rasul Nya.

c. Tawa Profesor sebagai model pembinaan sebagaimana hasil

kuesioner berhasi memberikan efek positif sebesar 81.51% dengan

kriteria Baik

D.2 Harapan

Penulis berharap bahwa :

18

a. Tawa Profesor dapat diwujudkan sebagai model baku dalam alternatif

pembinaan siswa dalam menumbuhkembangkan integritas civitas

sekolah.

b. Tawa Profesor dapat memberikan sumbangsih dan alternatif untuk

pendidikan integritas melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dan ko

kurikuler.

c. Tawa profesor dapat dipresentasikan dalam kegiatan Hari Guru

Nasional 2016, sehingga penulis dapat menjelaskan secara panjang

lebar dan mendalam, karena dalam artikel ini sangat terbatas dan

kurang. Penulis sangat berkeinginan untuk berperan serta membagi

pengalaman tentang model ciptakan penulis “Tawa Profesor” di forum

Hari guru Nasional 2016.

d. Kepada Stake Holder pendidikan dan pejabat pemerintah semoga

dapat menerima model ini dan bekerja sama dengan penulis dalam

pengembangan kearah perbaikan dan kesempurnaan model “Tawa

Profesor”, semoga.

19

DAFTAR PUSTAKA

A. Goldbreg.Alvin dan Card.A.Larsen.(1985). Komunikasi Kelompok.

Diterjemahkan oleh Koesdarini Soemiyati dan Gary R

Yusuf. Jakarta: UI Press.

Allan A.Glatthorn, Curriculum Leadership (Illinois: Scott Foresman and

Company (1987), hlm 20- sepeti yang dikutip Moh.Amin ,

Panduan Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan.DIVA

Press, Jogjakarta,2012:hlm,27

Covey. R. Steven (2000). The 7 Habits Of Highly Effective People. Jakarta

: PT. Bina Rupa Aksara.

Departemen Agama Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam

Direktorat Madrasah Dengan Pendidikan Agama Di

Sekolah Umum, (2002). Manajemen Berbasis Sekolah

Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Pada Madrasah,

Jakarta.

G. Goble, Frank (1987). A. Supratiknya, ed. Mazhab Ketiga, Psikologi

Humanistik Abraham Maslow.Jogyakarta. Kanisius Press

Purwadarminta W.J.S. (1990) Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta :

PT Balai Pustaka

Rosada Ade. (2004) Paradigma Pendidikan Demokratis, Sebuah Model

Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan

Pendidikan, Jakarta: Kencana.

Www. Youth Proactive.com/download/survey_integritas_anak-

muda2012. Dikutip pada tanggal 12 November 2016,

pukul 1.44.

Zamroni. 2011, Dinamika Peningkatan Mutu, Yogyakarta: Gavin Kalam

Utama.

20

Lampiran 1

CURRICULUM VITAE

1 Nama Lengkap H. BAHAR SUNGKOWO S.Pd

2 NPM 2014 737 9024

3 NUPTK 2340746649200043

4 Pangkat/Gol.Ruang -

5 Pekerjaan GTY

6 Jabatan Guru mata pelajaran Kepala Perpustakaan

7 Tempat dan tanggal lahir Purwokerto, 08 Oktober 1968

8 Jenis Kelamin Laki-laki

9 Agama Islam

10 Guru Mata Pelajaran IPS/Sejarah

11 Masa kerja Guru 15 tahun

12 Judul karta Tulis MODEL “TAWA PROFESOR” : IMPLEMENTASI

BUDAYA 5B BERBASIS MBS DAN HIDDEN

CURRICULUM DALAM MEWUJUDKAN “TAMAN

INTEGRITAS” SEKOLAH

STUDI KASUS PEMBINAAN SISWA

DI SMP INTERNAT AL-KAUSAR KABUPATEN

SUKABUMI

13 Pendidikan terakhir S1

14 Fakultas/ Jurusan POK/Kepelatihan

15 Universitas IKIP Jakarta

16 Sekolah mengajar : a. Nama Sekolah

b. Jalan c. Kelurahan / desa d. Kecamatan

SMP Internat Al-Kausar Kabupaten Sukabumi SMA Insan Cendekia Al-Kausar Kabupaten Sukabumi Jawa-Barat Habib Rt 20/ Rw 03 Babakan Jaya Parungkuda

21

e. Kabupaten f. Propinsi g. Telp/Faks h. Web i. email

Sukabumi Jawa-Barat 0266-734576 0266-734577 www.alkausar.sch.id sma_insan [email protected]

17 Nama Universitas Fakultas Jurusan Semester

Universitas Indrasprasta PGRI Jakarta Pasca Sarjana FPIPS Pendidikan IPS IV

18 Alamat Rumah a. Jalan b. Kelurahan / desa c. Kecamatan d. Kabupaten e. Propinsi f. no HP g. Web h. email

Habib Rt 20/ Rw 03 Babakan Jaya Parungkuda Sukabumi Jawa-Barat 087820994093 www.kilassejarah.com [email protected]

19 Kegiatan peningkatan profesional guru yang diikuti

1. Simposium Guru Indonesia : 23-24 November 2015

2. Workshop penulisan karya ilmiah bagi pembimbingan KIR Siswa diselenggarakan oleh LIPI Jakarta 2012, 2013, dan 2014.

3. Pelatihan Implementasi kurikulum 2013 oleh Dinas Propinsi Jawa Barat 2014

4. Pelatihan Imlementasi kurikulum 2013 oleh Kemdikbud pusat 2014

5. Workshop Guru pembimbing penelitian Ilmiah remaja tahun 2012

6. Warkshop penulisan dan pembuatan Blog (guru melek Internet) oleh Telkom 2011

7. Workshop menulis buku oleh IGI pusat 2011 8. Workshop Membuat media pembelajaran

berbasis internet oleh Intel Indonesia tahun 2012 dan 2013.

20 Kegiatan lomba yang pernah diikuti dan prestasi-prestasi penulis

1. Lomba inovasi pembelajaran 2006 Nasional Juara III

2. Pemakalah terpilih pada Kongres Guru Indonesia (KGI) tahun 2006

22

3. Guru Berprestasi SMP (juara I) se Kabupaten Suakbumi tahun 2006

4. Lomba Keberhasilan guru dalam pembelajaran Kemdikbud 2007 dan 2008 Finalis

5. Lomba guru kreatif sejawa 2008 Juara III

6. Lomba kreasi dan inovasi media pembelajaran 2009 Finalis

7. Lomba penulisan artikel pendidikan tingkat nasional 2010 Juara III

8. Lomba kreasi dan inovasi media pembelajaran 2010 Finalis

9. Lomba Guru kreatif DD Se Indonesia Republika Juara I 2011

10. Lomba Kreasi dan Inovasi Media Pembelajaran 2011 Kemdiknas Nasional Juara harapan III

11. Lomba Kreatifitas ilmiah guru LIPI Finalis 2012

12. Lomba Inovasi pembelajaran 2012.Juara I

13. Lomba KTI Ekonomi Syariah. Finalis 2012 14. Lomba Inovasi Pembelajaran se

Kabupaten Sukabumi 2014 Juara I 15. Lomba Inovasi pembelajaran anti

korupsi KPK 2014 Nasional Juara III 16. Finalis Lomba Cooking Competition se

Jawa tahun 2015 17. Lomba Business Plan Se Propinsi DKI-

Jabar 2015 Juara I 18. Juara II KTP Paramadhina 2016 19. Juara Harapan I INEC penulisan PTK

2016 20. Finalis lomba PTK se Kabupaten

Sukabumi 21. Finalis Lomba Artikel di UNM Makassar

2016 22. Juara III Artikel PTK UPGRIS Semarang

2016 23. Finalis Inobel Nasional 2016

23

Parungkuda, 17 April 2016 Peserta

Bahar Sungkowo S.Pd NIY 200 02 070

24

Lampiran 2 :

25

Lampiran 3 :

26

Lampiran 4 :

27