penguatan pendidikan karakter di satuan...
TRANSCRIPT
1
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SATUAN PENDIDIKAN :
PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI PERMAINAN PRAMUKA
BERKELOMPOK PADA PENDIDIKAN DASAR
SIMPOSIUM NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DISUSUN OLEH :
AGUS BUDI UTOMO, S.Pd
NUPTK/PEG.ID : 2060 6651 1920 02
NO.NPWP : 64.373.791.9-013.000
SATUAN PENDIDIKAN : SDN CIPULIR 04 PETANG
JAKARTA SELATAN
KEMENTARIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
J A K A R T A
2016
2
DAFTAR ISI
Hal
COVER ........................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................................... 2
ISI
BAB I PENGANTAR ...................................................................................... 3
BAB II MASALAH ......................................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN DAN SOLUSI ....................................................... 7
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 18
LAMPIRAN .................................................................................................... 19
3
BAB I
PENGANTAR
Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Semua orang tahu bahwa pendidikan
sangatlah penting untuk menanamkan karakter anak sejak dini dan bahkan
menjadi sebuah keharusan pemerintah untuk melaksanakan kegiatan pendidikan
tersebut. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang isinya bahwa :
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.1
Salah satu program pendidikan yang dikembangkan dalam dunia
pendidikan Indonesia saat ini adalah mengaktifkan kembali kegiatan Pramuka.
Dalam kurikulum 2013 kegiatan Pramuka masuk menjadi kurikulum wajib dalam
dunia pendidikan pada kurikulum tahun 2013 yang berlaku saat ini pada jenjang
pendidikan formal, baik pendidikan dasar maupun pendidikan menengah.
Kegiatan Pramuka bertujuan untuk menjadi warga negara yang berjiwa
Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun
dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian sesama hidup dan alam
lingkungan.2
Gerakan Pramuka atau Kepanduan, dirumuskan sebagai media untuk
meningkatkan karakter anak dan remaja serta melatih anak untuk mampu
bertanggung jawab dan mandiri saat dewasa nanti.3
1Undang-Undang RI No.20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional. 2Ibid, 3Kak Lukman Santoso AZ, 2014, Panduan Lengkap Pramuka, Jakarta : Buku Biru. Hal.18
4
Salah satu kegiatan yang menarik dalam kegiatan kepramukaan adalah
permainan. Permainan sendiri sangat erat hubugannya dengan dunia pendidikan
dan anak. Permainan merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan
bersenang-senang, mengisi waktu luang atau berolahraga ringan. Permainan
biasanya dilakukan sendiri atau berkelompok. Perbedaan permainan yang sering
dimainkan dengan permainan yang diajarkan oleh Pembina pramuka adalah setiap
selesai atau sebelum selesai permainan yang diajarkan, Pembina selalu
memberikan tujuan dan makna dari permainan itu. Ada banyak permainan beregu
atau kelompok yang sering diajarkan Pembina pramuka yang bisa ditiru dan
diikuti oleh bapak ibu guru disekolah, permainan tersebut diantaranya permainan
sumpit kacang, mengoper air, kereta balon, mengoper bola, membuat bangunan
dari sedotan, praktik jual beli, masak-masakan dan lain sebagainya. Kegiatn
tersebut bukan hanya permainan saja namun memiliki nilai karakter yang akan
dibentuk oleh anak itu sendiri. Dengan aktifnya peserta didik dikepramukaan
melalui permainan berkelompok diharapkan peserta didik dapat memperbaiki
karakter serta meningkatkan karakter tersebut.
Peran pemerintah, guru di sekolah, dan orang tua di rumah serta
masyarakat di lingkungan sekitar sangatlah penting untuk meningkatkan peran
serta siswa dalam mengikuti Pramuka. Keaktifan siswa mengikuti kegiatan
Pramuka di harapkan dapat merubah pola atau cara bertingkah laku anak yang
lebih berkarakter.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pembentukan Karakter Siswa melalui Permainan Pramuka
Berkelompok pada Pendidikan Dasar ”.
5
BAB II
MASALAH
A. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang diulas pada Bab I, ada banyak masalah yang perlu
mendapatkan pemecahan dan solusi, di antaranya :
1. Bagaimanakah cara yang tepat untuk memperbaiki nilai-nilai karakter saat
ini ?
2. Apakah permainan berkelompok dapat menjadi solusi yang handal untuk
memperbaiki nilai-nilai karakter saat ini ?
3. Bagaimana hubungan guru, orang tua dan masyarakat dengan siswa ?
4. Bagaimanakah cara pembinaan guru, orang tua dan masyarakat terhadap
peserta didik ?
B. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah tersebut di atas, akan banyak masalah yang timbul,
sehingga perlu diadakan pembatasan masalah agar penelitian yang dilakukan akan
lebih terarah, fokus dan optimal dengan baik dan maksimal. Penelitian ini dibatasi
pada masalah Pembentukan Karakter Siswa melalui Permainan Pramuka
Berkelompok pada Pendidikan Dasar. Pembahasan mengenai masalah ini, akan
dibahas pada Bab berikutnya.
C. Perumusan Masalah
Dari pembatasan tersebut maka dapat dirumuskan bahwa masalah dalam
penelitian ini adalah : Adakah hubungan Pembentukan Karakter Siswa dengan
Permainan Pramuka Berkelompok pada Pendidikan Dasar?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data dan informasi
tentang :
6
1. Permainan Pramuka Berkelompok apasaja yang dapat ditiru oleh guru untuk
Pendidikan Dasar?
2. Karakter apasaja yang bisa didapat melalui Permaian Pramuka Berkelompok?
3. Hubungan antara Permainan Pramuka Berkelompok dengan Karakter siswa
di Sekolah?
E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti.
2. Bagi Pendidik
Menambah wawasan dan pengetahuan dibidang pendidikan
3. Bagi Dunia Pendidikan dan Pengetahuan
Menjadi inovasi dan solusi memperbaiki serta meningkatkan karakter siswa
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN :
Pada bab ini secara umum yang memberikan gambaran terhadap latar
belakang masalah dalam penelitian.
BAB II MASALAH :
Pada bab ini secara umum mengenai identifikasi masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB III PEMBAHASAN DAN SOLUSI :
Pada bab ini secara umum mengenai pembahan dan solusi dalam
penelitian yang diteliti.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN :
Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian serta saran tentang hal-hal
yang sebaiknya dilakukan dalam upaya pembentukan karakter siswa di
sekolah melalui permainan pramuka berkelompok.
7
BAB III
PEMBAHASAN DAN SOLUSI
A. PEMBAHASAN
1. Pengertian Karakter
Karakter merupakan mustika hidup yang membedakan manusia dengan
binatang.4 Manusia tanpa karakter adalah manusia yang tidak memiliki akal, oleh
karena itu penguatan pendidikan karakter dalam dunia pendidikan sangat relevan
untuk mengatasi krisis moral yang sedang terjadi saat ini.
Istilah karakter dalam dalam bahasa Inggris, berasal dari istilah Yunani
yaitu character dari kata characcein yang berarti membuat tajam atau membuat
dalam5. Karakter juga dapat berarti mengukir. Oleh karena itu Wardani seperti
dikutip Endri Agus Nugraha menyatakan bahwa Karakter adalah ciri khas
seseorang yang tidak dapat dilepaskan dari konteks sosial budaya karena karakter
terbentuk dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu. Karakter juga diartikan
sebagai kerangka kepribadian yang relatif mapan yang memungkinkan ciri-ciri
semacam ini mewujudkan dirinya.6
Sejalan dengan pengertian diatas, Suyanto juga mendefinisikan karakter
sebagai cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk
hidup dan bekerja sama, baik dilingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan
negara. Individu yang berkarakter baik merupakan individu yang dapat membuat
keputusan dan mempertanggungjawabkan akibat dari keputusan yang diambil 7.
Dari pengertian yang dikemukakan tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa pengertian karakter adalah sifat atau perilaku seseorang yang menjadi ciri
khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkungan keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara yang tidak dapat dilepaskan dari konteks sosial
budaya karena karakter terbentuk dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu.
4Moh.Haitami Salim. 2013. Pendidikan karakter. Yogyakarta : Arruzz Media, hal.9. 5Moh.Haitami Salim. op.cit, hal.28 6 Lorens Bagus, Kamus Filsafat. 2005.Jakarta : Gramedia, hal.392. 7 Suyanto, “Urgensi Pendidikan Karakter” dalam www.mandikdasmen.depdiknas.go.id
8
2. Gerakan Pramuka
Salah satu pendidikan yang diwajibkan pada kurikulum 2013 oleh
pemerintah melalui ekstrakulikuler adalah pendidikan kepramukaan. Setiap satuan
pendidikan diharuskan melaksanakan program tersebut dengan mendirikan
gugusdepan yang berpangkalan di sekolah-sekolah. Dengan adanya program ini
diharapkan seluruh peserta didik menjadi warga negara yang baik dan berkarakter.
Gerakan Pramuka memiliki banyak pengertian diantaranya sebagai berikut :
Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang merupakan wadah proses
pendidikan kepramukaan yang ada di Indonesia. 8 Sedangkan yang dimaksud
Pendidikan kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan
hidup, dan akhlak mulia seorang pramuka melalui penghayatan dan pengamalan
nilai-nilai kepramukaan.9
Sejalan dengan hal itu, pengertian Gerakan Pramuka menurut Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
menyatakan bahwa Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh
pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Dengan tujuan
membentuk setiap anggota Pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman,
bertaqwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebgai kader
bangsa.
Dari penjabaran diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwan Gerakan
Pramuka adalah wadah pembinaan kepramukaan yang dibuat oleh para
anggotanya dengan tujuan pembinaan kepanduan di Indonesia. Dengan
pembangunan karakter, Gerakan Pramuka dapat memberikan sumbangan positif
terhadap negara dengan penyemaian benih calon pemimpin yang patriotis .10
8 Andri BOB Sunardi. 2006. BOYMAN. Bandung:Nuansa Muda, hal.3 9Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka Pasal 1 ayat
(4) 10Ibid.
9
3. Pengertian Permainan
Salah satu tugas yang harus dipenuhi anak pada usia 6-13 tahun adalah
seorang yang mampu menyesuaikan diri dengan temannya. Untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungannya, anak harus berkomunikasi dan dan berinteraksi
dengan temannya. Salah satu bentuk interaksi tersebut adalah dengan cara
permainan.
Menurut Santrock (2006:273) permainan adalah suatu kegiatan
menyenangkan yang dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri. Menurut Freud dan
Erikson permainan adalah suatu bentuk penyesuaian diri manusia yang sangat
berguna, menolong anak menguasai kecemasan dan konflik. Sedangkan menurut
Daniel Berlyne menyatakan bahwa permainan adalah suatu yang mengasyikan
dan menyenangkan karena permainan itu memuaskan dorongan penjelajahan kita.
Dari beberapa pandangan diatas permainan dapat disimpulkan bahwa
permainan adalah suatu media yang mengasyikan dan memuaskan bagi anak
untuk memperlajari sesuatu,dengan permainan anak belajar sesuatu hal tanpa
disadari namun selalu diingat dan disimpan dalam memorinya karena sifatnya
yang menyenangkan dan membantu anak mencapai perkembangan yang utuh baik
fisik, intelektual, social, moral dan emosional.
B. SOLUSI
Ada beberapa cara yang bisa digunakan sebagai solusi untuk pembentukan
serta meningkatkan karakter anak disekolah melalui permainan pramuka
berkelompok. Permainan merupakan salah satu alat yang digunakan untuk dunia
pendidikan, terutama untuk pendidikan dasar. Permainan yang pernah dilakukan
penulis dibeberapa sekolah diantaranya kemampuan indra menncium, mengoper
air, kereta balon, mengoper bola, membuat bangunan dari sedotan, praktik jual
beli, masak-masakan dan lain sebagainya. Permainan berkelompok yang dikemas
menaik diharapkan dapat membentuk dan meningkatkan karakter anak disekolah.
Cara dan persiapan permainan pembentuk karakter akan dijabarkan lebih lanjut
pada pembahasan dibawah ini :
10
1.Permainan Berkelompok Kemampuam Indra Mencium(KIM)
Permainan kemampuan indra mencium adalah permainan menebak bumbu
dapur atau kulit buah yang telah ditutupi oleh kain dan diikat.
Gambar 1
Dokumentasi Permainan Kemampuam Indra Mencium(KIM)
Alat yang
dipersiapkan Cara bermain
Karakter yang
dapat
1. Bumbu dapur
2. Tali rapiah
1. Bariskan anak sesuai kelompoknya 6-
8 orang
2. Secara bergiliran mereka mencium
masing-masing bumbu lalu
menebaknya sampai waktu yang
ditentukan habis (biasanya waktu
yang diberikan 2-3 menit
perkelompok)
1. Religius
2. Mandiri
3. Berusaha
4. Tanggung
jawab
5. Toleransi
6. Ketelitian
7. Kecerdikan
8. Kerjasama
9. Kekompakan
10.Rasa ingin tau
2.Permainan Berkelompok Mengoper Air
Permainan mengoper air adalah permainan mengoper air dengan
menggunakan gelas plastik air mineral yang dilubangi dengan jarum dan
dioper secara bergantian oleh teman dibelakangnya sampai air yang dioper
tersebut berada dibarisan yang paling belakang.
11
Gambar 2
Dokumentasi Permainan Mengoper Air
Alat yang
dipersiapkan Cara bermain
Karakter yang
dapat
1. Ember air
2. Gelas plastik
3. Air secukupnya
1. Bariskan anak sesuai kelompoknya 6-
8 orang dengan posisi duluk rapat
2. Orang yang paling depan mengambil
air dalam ember
3. Secara bergiliran mereka mengoper
air diatas kepala mereka kebelakang
sampai air didepan itu habis
1. Religius
2. Berusaha
3. Tanggung
jawab
4. Toleransi
5. Kerjasama
6. Kekompakan
3.Permainan Berkelompok Kereta Balon
Permainan kereta balon adalah permainan yang memerlukan kecerdikan
dengan balon yang ditaruh dibagian perut dengan posisi anak berbaris sambil
berpegangan tangan, dengan tujuan menaruh balon depan ke garis finis.
Gambar 3
Dokumentasi Permainan Kereta Balon
12
Alat yang
dipersiapkan Cara bermain
Karakter yang
dapat
1. Balon tiup karet
1. Bariskan anak sesuai kelompoknya 6-
8 orang dengan posisi berdiri rapat
2. Letakan balon diperut sehingga balon
tersebut berhimpitan dengan anggota
didepannya, sambil berpegangan
tangan dengan teman didepannya
3. Perlahan mereka berjalan untuk
mencapai garis finis yang ditentukan,
dengan peraturan balon tidak boleh
pecah ataupun terjatuh
1.Religius
2.Kreatif
3.Mandiri
4.Berusaha
5.Tanggung
jawab
6.Toleransi
7.Keseimbangan
8.Kerjasama
9.Kekompakan
4.Permainan Berkelompok Mengoper Bola
Permainan mengoper bola adalah permainan yang memerlukan
kecermatan dengan menggunakan sebilah paralon, dengan tujuan menjalankan
bola depan ke garis finis secara estafet.
Gambar 4
Dokumentasi Permainan Mengoper Bola
13
Alat yang
dipersiapkan Cara bermain
Karakter yang
dapat
1. Bola pimpong
2. Paralon/karton
sesuai jumlah
pemain
3. Ember kecil
untuk finis
1. Bariskan anak sesuai kelompoknya 6-
8 orang dengan posisi berdiri
menyaping sambil memegang
paralon yang sudah dipotong
2. Letakan paralon tersebut ke paralon
yang dipegang oleh temannya
sehingga menjadi sebuah jalan untuk
bola pimpong
3. Letakkan bola pimpong ke paralon
tersebut
4. Jika paralon orang pertama sudah
dilewati bola, maka orang tersebut
membentuk jalan berikutnya. Sampai
kegaris finis yang ditentukan (ember)
1.Religius
2.Disiplin
3.Berusaha
4.Tanggung
jawab
5.Toleransi
6.Kecermatan
7.Kerjasama
8.Kekompakan
5.Permainan Berkelompok Membuat Bangunan Dari Sedotan
Permainan membuat bangunan dari sedotan adalah permainan yang
menggunakan sedotan dengan tujuan membuat berbagai bentuk bangunan
sesuai bentuk yang diinginkan.
Gambar 5
Dokumentasi Permainan Membuat Bangunan dari Sedotan
14
Alat yang
dipersiapkan Cara bermain
Karakter yang
dapat
1. Sedotan
1. Setiap kelompok memawa sedotan
dengan membentuk lingkaran, posisi
duduk berkelompok
2. Buatlah bangunan dengan cara
menyambung sedotan sesuai
keinginan kelompok masing-masing
3. Jika peserta didik masih kelas 1,2
atau 3 sebaiknya membuat bentuk
lingkatan/persegi panjang dengan
sedotan yang dibawa
1.Religius
2.Kecerdasan
3.Kreatif
4.Berusaha
5.Tanggung
jawab
6.Kerjasama
7.Kekompakan
6. Permainan Berkelompok Praktik Jual Beli
Permainan praktik jual beli adalah permainan yang memerlukan modal
secara berpatungan, ada yang berperan sebagai penjual dan pembeli. Dalam
dunia pendidikan praktik jual beli dilingkungan sekolah tidak dianjurkan
khawatir terjadi pungutan liar atau pungli, penulis menyarankan sebelum
permainan ini dilakukan sebaiknya pendidik meminta izin dulu dari pimpinan
sekolah ataupun memberi penjelasan kepada wali murid.
Gambar 6
Dokumentasi Permainan Praktik Jual-beli
15
Alat yang
dipersiapkan Cara bermain
Karakter yang
dapat
1. Makanan/barang
jual yang sudah
dibeli diluar
2. Meja untuk
menaruh dagangan
yang dijual
1. Umumkan seminggu sebelumnya
bahwa minggu depan kita akan
melakukan praktik jual beli
2. Jika sudah terbentuk kelompok,
kelompok akan patungan
semampunya untuk modal dagang
awal
3. Hias meja dagang semenarik
mungkin agar dagangan laris
4. Setelah proses jual beli selesai,
maka keuntungan yang didapat
dibagi rata untuk peserta didik
1.Religius
2.Jiwa wirausaha
3.Kejujuran
4.Kreatif
5.Belajar usaha
6.Tanggung
Jawab
7.Kerjasama
8.Kekompakan
7.Permainan Berkelompok Masak-masakan
Permainan masak-masakan adalah permainan belajar memasak dengan
didampingi oleh guru/Pembina. Meskipun permainan ini diajarkan hanya
sekali, namun tidak akan pernah dilupakan oleh peserta didik hingga ia
dewasa.
Gambar 7
Dokumentasi Permainan Masak-masakan
16
Alat yang
dipersiapkan Cara bermain
Karakter yang
dapat
1. Bahan masakan
yang telah
disediakan dari
rumah
2. Peralatan masak
yang diperlukan
3. Kompor
portebel/kompor
gas kecil/kompor
lapangan
1. Umumkan seminggu sebelumnya
bahwa minggu depan kita akan
melakukan masak-masak diluar
kelas
2. Jika sudah terbentuk kelompok,
kelompok akan membawa bahan
dan alat yang diperlukan
3. Hias masakan yang telah jadi
4. Setelah kegiatan masak selesai,
maka makanan tersebut akan dinilai
guru
5. Setelah dinilai, peserta didik boleh
makan bersama-sama
1.Religius
2.Rasa ingn tau
3.Kejujuran
4.Kreatif
5.Belajar usaha
6.Tanggung
Jawab
7.Kerjasama
8.Kekompakan
17
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Pembentukan dan peningkatan karakter peserta didik dapat dilakukan
dengan berbagai cara, salah satunya dengan permainan pramuka
berkelompok.
2. Permainan pramuka berkelompok yang dapat ditiru oleh guru diantaranya
permainan kemampuan indra, mengoper air, kereta balon, mengoper bola,
membuat bangunan dari sedotan, praktik jual beli dan masak-masakan.
3. Karakter yang dapat diasah dalam permainan tersebut diantaranya religius,
mandiri, berusaha, tanggung jawab, toleransi, ketelitian, kecerdikan,
kerjasama, kekompakan, rasa ingin tau, disiplin, jujur dan kreatif.
B. SARAN
1. Keaktifan mengikuti kegiatan permainan berkelompok akan memberikan
kontribusi secara maksimal pada pembentukan karakter apabila
guru/pembina mempersiapkan sarana dan prasarana sebelum kegiatan.
2. Selain itu guru/pembina harus mendampingi dan ikut terlibat dalam
kegiatan permainan berkelompok, agar peserta didik merasa nyaman dan
merasa dibimbing penuh oleh guru.
3. Kepala sekolah, wali murid, komite dan masyarakat dapat berpartisipasi
baik moral maupun moril dalam kegiatan, sebagai salah satu pendorong
minat peserta didik.
18
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2003, Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional, Jakarta : Kloang Klede Putra Timur.
-------------------, 2012, Panduan Pengembangan Pendidikan Karakter melalui
Peran Serta Masyarakat di Sekolah Dasar, Jakarta.
-------------------, 2012, Panduan Pengembangan Pendidikan Karakter melalui
Pakem, Jakarta.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 2010, Pendidikan Nilai Gerakan Pramuka,
Jakarta : Pustaka Tunas Media.
-------------------, 2010, Undang-undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan
Pramuka, Jakarta : Pustaka Tunas Media.
-------------------, 2012, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka, Jakarta : Pustaka Tunas.
Salim, Haitami, 2013, Pendidikan Karakter, Yogyakarta : Ar-ruzz Media.
Sugiono, Gatot, 2012, Metodologi Penelitian, Bandung : Alfabeta.
Sunardi, Andri BOB, 2006, Boyman Buku Ragam Latih Pramuka, Bandung :
Penerbit Nuansa Muda.
19
20