model-model pembelajaran-new
Post on 02-Jul-2015
149 Views
Preview:
TRANSCRIPT
II. MATERI PELATIHAN
A. PENDAHULUAN
Bila kita mengajarkan suatu topik tertentu dalam
matematika, kita harus memilih pendekatan, strategi, metode,
teknik yang sesuai dengan kondisi dan situasi anak yang akan
kita ajar, supaya tujuan pengajaran tercapai dengan hasil yang
baik. Bila guru tidak dapat menggunakan strategi belajar yang
sesuai, hasil belajar yang diharapkan tidak mungkin akan
tercapai secara optimal.
Pada Bab ini akan dibahas mengenai model-model
pengajaran. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai model-
model pengajaran, akan dibicarakan dahulu apa yang dimaksud
dengan pendekatan, strategi, metode dalam pengajaran.
1. Pendekatan dalam Pengajaran
Pendekatan adalah suatu jalan, cara, atau kebijaksanaan
yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam pencapaian
tujuan pengajaran apabila kita melihatnya dari sudut
bagaimana proses pengajaran atau materi pengajaran itu
dikelola. Contoh pendekatan-pendekatan dalam pengajaran
matematika antara lain: CBSA, kontekstual, induktif, deduktif,
spiral, pemecahan masalah dan sebagainya.
2. Strategi Pembelajaran
Setiap pengajaran mempunyai tujuan pengajaran. Untuk
mencapai tujuan dalam mengajarkan topik-topik dalam
matematika digunakan pendekatan mengajar. Pendekatan
yang digunakan bermacam-macam jenisnya. Dalam
mengajarkan suatu topik apakah materi pelajaran tersebut
disajikan kepada siswa baik secara perorangan maupun
secara berkelompok. Setelah materi tersebut terpilih
Model-model PembelajaranMatematika
3
terdapat pertanyaan lain, siapakah yang mengajarkannya?
Guru secara perorangan atau kelompok. Bisa saja materi
dipelajari sendiri oleh siswa. Bila guru yang memberi materi,
bagaimana cara guru memotivasi siswa agar siswa
berpartisipasi, bagaimana guru harus mengelola kelas
sehingga pelajaran berjalan sebagaimana mestinya.
Pengaturan materi kurikulum tersebut disebut strategi
pembelajaran..
3. Metode Mengajar
Apakah anda tahu apa yang dimaksud dengan metode
mengajar? Metode mengajar adalah cara mengajar atau
cara menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang kita
ajar. Macam-macam metode mengajar antara lain: ceramah,
ekspositori, tanya jawab, penemuan.
Ceramah adalah suatu cara penyampaian (memberikan)
informasi secara lisan terhadap siswa di dalam ruangan
tertentu, siswa mendengarkan dan mencatat seperlunya.
Metode ceramah lebih sesuai pada bidang non eksakta
karena dianggap paling praktis. Pada metode ceramah
pengajaran berpusat pada guru, sebab guru lebih banyak
berbicara/menyampaikan materi.
Metode ekspositori memiliki kesamaan dengan metode
ceramah, karena sifatnya memberi informasi. Beda
ekspositori dari ceramah adalah dominasi guru dikurangi.
Dalam metode ekspositori guru memberi informasi hanya
pada waktu-waktu tertentu yang diperlukan siswa, misalnya
pada awal pengajaran, atau untuk suatu topik yang baru.
Model-model PembelajaranMatematika
4
4. Model Pengajaran
Istilah model pengajaran dibedakan dari istilah strategi
pengajaran, metode pengajaran, atau prinsip pengajaran. Istilah
model pengajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada
suatu strategi, metode, atau prosedur. Istilah model pengajaran
mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi
atau metode tertentu yaitu: rasional teoretik yang logis yang
disusun oleh penciptanya, tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model
tersebut dapat dilaksanakan secara berhasil, dan lingkungan
belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat
tercapai.
Istilah model pengajaran meliputi pendekatan suatu model
pengajaran yang luas dan menyeluruh. Contohnya pada model
pembelajaran berdasarkan masalah, kelompok-kelompok kecil
siswa bekerja sama memecahkan suatu masalah yang telah
disepakati oleh siswa dan guru. Ketika guru sedang menerapkan
model pengajaran tersebut, seringkali siswa menggunakan
bermacam-macam keterampilan, prosedur pemecahan masalah,
dan berpikir kritis. Model pengajaran berdasarkan masalah
dilandasi oleh teori belajar konstruktivis; pada model ini
pembelajaran dimulai dengan menyajikan permasalahan nyata
yang penyelesaianya membutuhkan kerja sama diantara siswa-
siswa. Dalam model pengajaran ini guru memandu siswa
menguraikan rencana pemecahan masalah menjadi tahap-tahap
kegiatan; guru memberi contoh mengenai penggunaan
keterampilan dan strategi yang dibutuhkan supaya tugas-tugas
tersebut dapat diselesaikan. Guru menciptakan suasana kelas
Model-model PembelajaranMatematika
5
yang fleksibel dan berorientasi pada upaya penyelidikan oleh
siswa.
Model-model pengajaran dapat diklasifikasikan
berdasarkan: tujuan pembelajarannya, pola urutannya dan sifat
lingkungan belajarnya. Sebagai contoh pengklasifikasian
berdasarkan tujuan, pengajaran langsung merupakan suatu
model pengajaran yang baik untuk membantu siswa
mempelajari keterampilan dasar seperti tabel perkalian atau
untuk topik-topik yang banyak berkaitan dengan penggunaan
alat. Akan tetapi model ini tidak sesuai bila digunakan untuk
mengajarkan konsep-konsep matematika tingkat tinggi.
Yang dimaksud dengan sintaks (pola urutan) dari suatu
model pengajaran adalah pola yang menggambarkan urutan
alur tahap-tahap keseluruhan yang pada umumnya disertai
dengan serangkaian kegiatan pembelajaran. Sintaks (pola
urutan) dari suatu model pengajaran tertentu menunjukkan
dengan jelas kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan guru
atau siswa. Sintaks (pola urutan) dari bermacam-macam model
pengajaran memiliki komponen-komponen yang sama.
Contohnya, setiap model pengajaran diawali dengan upaya
menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa agar terlibat
dalam proses pembelajaran. Setiap model pengajaran diakhiri
dengan tahap menutup pelajaran yang di dalamnya meliputi
kegiatan merangkum pokok-pokok pelajaran. Kegiatan
merangkum dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru.
Tiap-tiap model pengajaran membutuhkan sistem
pengelolaan dan lingkungan belajar yang sedikit berbeda.
Misalnya, pada model pengajaran kooperatif memerlukan
lingkungan belajar yang fleksibel seperti tersedia meja dan
kursi yang mudah dipindahkan. Pada model pengajaran diskusi
para siswa duduk dibangku yang disusun secara melingkar atau
Model-model PembelajaranMatematika
6
seperti tapal kuda. Sedangkan pada model pengajaran langsung
siswa duduk behadap-hadapan dengan guru.
Pada model pengajaran kooperatif siswa perlu
berkomunikasi satu sama lain, sedangkan pada model
pengajaran langsung siswa harus tenang dan memperhatikan
gurunya.
Yang akan dibahas selanjutnya pada modul ini hanya tiga
model pengajaran saja yaitu model pengajaran langsung, model
pengajaran kooperatif, dan model pengajaran berdasarkan
masalah.
B. Model Pengajaran Langsung
Para pakar teori belajar menggolongkan pengetahuan
menjadi dua macam pengetahuan yaitu pengetahuan
deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan
prosedural yaitu pengetahuan mengenai bagaimana orang
melakukan sesuatu. Misalnya bagaimana melakukan operasi
matematika, bagaimana langkah penyelesaian suatu persamaan
kuadrat, bagaimana melukis segi n beraturan dalam geometri,
dan sebagainya. Sedangkan pengetahuan deklaratif, yaitu
pengetahuan tentang sesuatu. Misalnya, MPR RI merupakan
lembaga tertinggi, dan anggota-anggotanya dipilih untuk
jabatan selama 5 tahun.
Model pengajaran langsung dirancang secara khusus
untuk menunjang proses belajar siswa berkenaan dengan
pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang
terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi
selangkah.
Model-model PembelajaranMatematika
7
Pengajaran langsung tidak sama dengan metode ceramah,
tetapi ceramah dan resitasi (mengecek pemahaman dengan tanya
jawab) berhubungan erat dengan model pengajaran langsung.
Pengajaran langsung memerlukan perencanaan dan
pelaksanaan yang cukup rinci terutama pada analisis tugas.
Pengajaran langsung berpusat pada guru, tetapi tetap harus
menjamin terjadinya keterlibatan siswa. Jadi lingkungannya harus
diciptakan yang berorientasi pada tugas-tugas yang diberikan
kepada siswa.
Ciri-ciri pengajaran langsung adalah sebagai berikut:
1. Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar.
2. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
3. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung
berlangsung dan berhasilnya pengajaran.
Pada model pengajaran langsung terdapat fase-fase yang
penting. Pada awal pelajaran guru menjelaskan tujuan, latar
belakang pembelajaran, selain itu guru juga menyiapkan siswa
untuk memasuki pembelajaran materi baru dengan mengingatkan
kembali pada hasil belajar yang telah dimiliki siswa yang relevan
dengan materi yang akan dipelajari (apersepsi). Fase ini dilakukan
untuk memberikan motivasi pada siswa untuk berperan penuh pada
proses pembelajaran.
Setelah itu dilanjutkan dengan presentasi materi ajar atau
demonstrasi mengenai keterampilan tertentu. Pada fase
mendemonstrasikan pengetahuan, hendaknya guru memberikan
informasi yang jelas dan spesifik kepada siswa, sehingga akan
memberi dampak yang positif terhadap proses belajar siswa.
Kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan
latihan dan memberi umpan balik terhadap keberhasilan siswa. Pada
fase ini siswa diberi kesempatan untuk menerapkan pengetahuan
Model-model PembelajaranMatematika
8
atau keterampilan yang dipelajarinya dalam kehidupan nyata. Fase-
fase tersebut dapat disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 1
Fase Peran guru1. Menyampaikan tujuan
dan mempersiapkan siswa
Menjelaskan Tujuan, materi prasyarat, memotivasi siswa dan memper-siapkan siswa .
2.Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
Mendemonstrasikan ketrampilan atau menyajikan informasi tahap demi tahap
3. Membimbing pelatihan Guru memberikan latihan terbimbing
4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Mengecek kemampuan siswa dan memberikan umpan balik
5. Memberikan latihan dan penerapan konsep
Mempersiapkan latihan untuk siswa dengan menerapkan konsep yang dipelajari pada kehidupan sehari-hari.
Seperti telah dikatakan di atas bahwa pengajaran langsung
akan terlaksana dengan baik jika dirancang dengan baik pula. Ciri
utama yang dapat terlihat pada saat melaksanakan pengajaran
langsung adalah sebagai berikut:
1. Tugas perencanaan
a. Merumuskan tujuan pengajaran
Model-model PembelajaranMatematika
9
b. Memilih isi
Guru harus mempertimbangkan berapa banyak informasi
yang akan diberikan pada siswa dalam kurun waktu tertentu.
Guru harus selektif dalam memilih konsep yang diajarkan
dengan model pengajaran langsung
c. Melakukan analisis tugas
Dengan menganalisis tugas, akan membantu guru
menentukan dengan tepat apa yang perlu dilakukan siswa
untuk melaksanakan keterampilan yang akan dipelajari. Ini
bukan berarti bahwa seorang guru harus melakukan analisis
tugas untuk setiap keterampilan yang diajarkan. Hal ini
disebabkan karena waktu yang tersedia terbatas.
d. Merencanakan waktu
Guru harus memperhatikan bahwa waktu yang disediakan
sepadan dengan kemampuan dan bakat siswa, dan
memotivasi siswa agar mereka tetap melakukan tugas-
tugasnya dengan perhatian yang optimal. Mengenal secara
baik siswa-siswa yang akan diajar, akan bermanfaat sekali
untuk mengira-ngira alokasi waktu yang dibutuhkan dalam
pembelajaran.
2. Penilaian pada model pengajaran langsung
Berbicara mengenai model pengajaran, tentu tidak akan lepas
dari sistem penilaiannya. Gronlund (1982) memberikan 5 prinsip
dasar yang dapat membimbing guru dalam merancang sistem
penilaian sebagai berikut.
a. Sesuai dengan tujuan pengajaran
b. Mencakup semua tugas pengajaran
c. Menggunakan soal tes yang sesuai
d. Buatlah soal sevalid dan sereliabel mungkin.
Model-model PembelajaranMatematika
10
e. Manfaatkan hasil tes untuk memperbaiki proses belajar
mengajar berikutnya.
Penerapan Model Pengajaran Langsung pada Sub pokok
Bahasan Garis dan Sudut
Berikut ini disajikan contoh Rencana Pelajaran dengan model
pengajaran langsung pada sub pokok bahasan Garis dan Sudut
untuk kelas 1 semester 1 SMP.
Satuan Pendidikan : SMPMata Pelajaran : MatematikaKelas / Semester : I / 1Aspek : Garis dan SudutAlokasi Waktu : 3 x 45 Menit
A. 1. Kompetensi Dasar
Membagi garis dan menentukan kedudukan dua garis.
2. Hasil Belajar
Siswa menunjukan kemampuan menggunakan aturan-aturan
yang berlaku pada dua garis sejajar yang dipotong oleh garis
lain.
3. Indikator
Siswa diharapkan siswa dapat:
a. menentukan garis-garis sejajar
b. menentukan banyak garis yang dapat dibuat melalui titik di
luar garis yang ditentukan sejajar dengan garis tersebut
Model-model PembelajaranMatematika
11
c. mengenal sifat garis sejajar :jika sebuah garis memotong
salah satu dari garis sejajar maka garis itu memotong juga
garis sejajar yang lain
d. mengenal sifat garis sejajar : jika sebuah garis sejajar
dengan dua buah garis, maka kedua garis itu sejajar pula
satu sama lain
B. Kelengkapan
1. Buku Siswa
2. LKS
C. Kegiatan Belajar MengajarModel Pembelajaran : Pengajaran langsung
Metode : Ceramah, tanya-jawab, dan pemberian tugas.
1. Pendahuluan
a. Mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan
sehari-hari. Misalnya meminta siswa memberi contoh model
garis sejajar dalam kehidupan sehari-hari seperti lantai rumah
yang terbuat dari ubin, langit-langit rumah yang terbuat dari
eternit .
b. menginformasikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
a. Menjelaskan contoh garis sejajar dalam kehidupan sehari-hari dengan mengamati tempat sambungan ubin yang membentuk garis-garis lurus mendatar dan tegak.
b. Guru mengarahkan siswa untuk memahami pengertian garis
sejajar dengan memperhatikan gambar ubin yang telah
disederhanakan.
c. Guru menjelaskan pengertian garis sejajar.
Model-model PembelajaranMatematika
12
d. Guru mengenalkan sifat-sifat garis sejajar dengan meminta
siswa memperhatikan gambar ubin yang telah diabstraksikan,
setelah pengertian garis sejajar dipahami terlebih dahulu.
e. Guru menjelaskan sifat-sifat garis sejajar selangkah demi
selangkah dimulai dari sifat-1 sampai sifat-3.
f. Guru memberikan contoh soal mengenai garis sejajar dan
sifat-sifat garis sejajar dengan metode tanya jawab.
g. Guru membimbing siswa untuk memahami sifat garis sejajar
dengan bantuan Lembar Kerja Siswa.
h. Guru bersama siswa membahas LKS
i. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengerjakan latihan soal.
j. Guru mengecek pemahaman siswa.
3. Penutup
a. Guru bersama-sama siswa merangkum materi yang telah
dibahas
b. Guru memberikan pekerjaan rumah berupa latihan soal.
Model-model PembelajaranMatematika
13
Latihan
1. Tuliskan ciri umum model pengajaran langsung!
2. Kegiatan-kegiatan apakah yang perlu dilakukan guru dalam
merencanakan program pembelajaran yang bercirikan pengajaran
langsung?
3. Jelaskan dengan singkat tahap-tahap dalam suatu pengajaran
langsung!
4. Tuliskan prinsip umum pengembangan tes hasil belajar pada
pengajaran langsung!
5. Selain contoh yang telah diberikan, berikanlah contoh lain dari materi
matematika SMP yang sesuai diajarkan dengan model pengajaran
langsung. Jelaskanlah alasan jawaban tersebut!
6. Buatlah rencana pelajaran model pengajaran langsung sesuai dengan
contoh yang diberikan pada butir 5.
8. Berdasarkan pemahaman pembelajaran kontekstual pada modul
sebelumnya, prinsip CTL apa saja yang dapat dimunculkan pada model
pengajaran langsung.
Model-model PembelajaranMatematika
14
C. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
1. Pendahuluan
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
mengutamakan kerjasama di antara siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Model pengajaran kooperatif memiliki ciri-ciri :
a. Untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok
secara kooperatif.
b. Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan
tinggi, sedang dan rendah.
c. Jika dalam kelas, terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras,
suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar
dalam tiap kelompokpun terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin
yang berbeda pula.
d. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada
perorangan
Pembelajaran kooperatif mempunyai tiga tujuan penting, yaitu:
a. Hasil belajar akademik
Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa
dalam tugas-tugas akademik. Banyak ahli yang berpendapat bahwa
model kooperatif unggul dalam membantu siswa untuk memahami
konsep-konsep yang sulit.
b. Penerimaan terhadap keragaman
Model kooperatif bertujuan agar siswa dapat menerima teman-
temannya yang mempunyai berbagai macam perbedaan latar
belakang. Perbedaan tersebut antara lain perbedaan suku, agama,
kemampuan akademik, dan tingkat sosial.
c. Pengembangan keterampilan sosial.
Model-model PembelajaranMatematika
15
Model kooperatif bertujuan untuk mengembangkan keterampilan
sosial siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud dalam pembelajaran
kooperatif antara lain adalah: berbagi tugas, aktif bertanya,
menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya,
mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok, dan
sebagainya.
Pada model pembelajaran kooperatif terdapat enam langkah
utama, dimulai dengan langkah guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan memotivasi siswa untuk belajar hingga diakhiri dengan langkah
memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu.
Selanjutnya langkah-langkah pembelajaran kooperatif dari awal hingga
akhir dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Model-model PembelajaranMatematika
16
Tabel 1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif.
Fase
ke-
Indikator Aktivitas/Kegiatan Guru
1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
2 Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas.
5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
6 Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar individu maupun kelompok.
Bila diperhatikan langkah-langkah model pengajaran kooperatif
pada tabel di atas maka tampak bahwa proses demokrasi dan peran
aktif siswa di kelas sangat menonjol dibandingkan dengan model-model
pengajaran yang lain.
Model-model PembelajaranMatematika
17
2. Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif di Kelas
Seperti halnya pada model pengajaran langsung, dalam pengajaran
kooperatif juga diperlukan tugas perencanaan, misalnya: menentukan
pendekatan yang tepat, memilih topik yang sesuai dengan model ini,
pembentukan kelompok siswa, menyiapkan LKS atau panduan belajar
siswa, mengenalkan siswa kepada tugas dan perannya dalam kelompok,
merencanakan waktu dan tempat duduk yang akan digunakan.
Seperti telah dikemukakan di atas, salah satu tugas guru pada
model ini salah satunya adalah memilih pendekatan yang sesuai. Dalam
pembelajaran kooperatif dapat dilakukan melalui macam-macam
pendekatan, guru dapat memilih pendekatan yang sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai. Pendekatan-pedekatan pada model kooperatif
yaitu: tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions), tipe Jigsaw,
tipe investigasi kelompok, dan tipe pendekatan struktural. Berikut ini
ditunjukkan perbandingan diantara keempat pendekatan tersebut.
Model-model PembelajaranMatematika
18
Tabel 2. Perbandingan Empat Pendekatan dalam Pembelajaran
Kooperatif.
Pendekatan Unsur
STAD JIGSAWKelompok
PenyelidikanPendekatan
Struktur
Tujuan Kognitif
Informasi akademik sederhana
Informasi akademik sederhana
Informasi akademik tingkat tinggi dan keterampilan inkuiri
Informasi akademik sederhana
Tujuan Sosial Kerjasama dalam kelompok
Kerjasama dalam kelompok
Kerjasama dalam kelompok kompleks
Keterampilan kelompok dan sosial
Struktur Kelompok
Kelompok hetero-gen dengan 4-5 orang anggota
Kelompok hetero-gen dengan 5-6 anggota dan meng-gunakan kelompok asal dan ahli
Kelompok belajar homogen dengan 5-6 orang anggota
Bervariasi berdua, bertiga, kelompok dengan 4-6 orang anggota
Pemilihan Topik
Biasanya guru Biasanya guru Biasanya siswa Biasanya guru
Tugas Utama Siswa dapat menggunakan LKS dan saling membantu untuk menuntaskan materi belajarnya
Siswa mempelajari materi dalam ke-lompok ahli kemu-dian membantu anggota kelompok asal mempelajari materi itu
Siswa menyelesai-kan inkuiri komplek
Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan baik sosial dan kognitif
Penilaian Tes mingguan Bervariasi, misal tes mingguan
Menyelesaikan proyek dan menulis laporan, dapat menggunakan tes essay.
Bervariasi
Pengakuan Lembar pengakuan dan publikasi lain
Publikasi lain Lembar pengakuan dan publikasi lain
Bervariasi
Model-model PembelajaranMatematika
19
Namun perlu diketahui juga bahwa sebelum pembelajaran
kooperatif dimulai, sebaiknya kepada siswa diperkenalkan terlebih dahulu
apa itu pembelajaran kooperatif dan bagaimana aturan-aturan yang harus
diperhatikan. Agar pembelajaran dapat berjalan lancar, sebaiknya kepada
siswa diberitahukan petunjuk-petunjuk tentang yang akan dilakukan.
Petunjuk-petunjuk tersebut antara lain sebagai berikut:
Model-model PembelajaranMatematika
20
1. Tujuan pelajaran
2. Apa saja yang akan dikerjakan siswa dalam kelompok.
3. Batas waktu untuk menyelesaikan tugas.
4. Jadwal pelaksanaan kuis untuk STAD dan Jigsaw.
5. Jadwal presentasi kelas untuk kelompok penyelidikan.
6. Prosedur pemberian nilai penghargaan individu dan kelompok.
7. Format presentasi laporan.
Selain hal di atas, perlu juga diketahui bagaimana cara membentuk
kelompok, pedoman penilaian, dan sistem penghargaan.
Tabel 3. Pengelompokan Siswa berdasarkan Kemampuan
Akademik.
Kemampuan
No.
Nama Rangking Kelompok
Tinggi
1. 1 A2. 2 B3. 3 C4. 4 D
Sedang
5. 5 D6. 6 C7. 7 B8. 8 A9. 9 A
10. 10 B11. 11 C12. 12 D
Rendah
13. 13 D14. 14 C15. 15 B16. 16 A
Model-model PembelajaranMatematika
21
Tabel 4. Prosedur Penentuan Nilai Perkembangan Siswa.
Langkah ke-
Indikator Operasional
1 Menetapkan skor dasar
Setiap siswa diberikan skor berdasarkan skor kuis yang lalu
2 Menghitung skor kuis terkini
Siswa memperoleh poin untuk kuis yang berkaitan dengan pelajaran terkini
3 Menghitung skor perkembangan
Siswa mendapatkan poin perkembangan yang besarnya ditentukan apakah skor kuis terkini mereka menyamai atau melampaui skor dasar mereka, dengan menggunakan skala yang diberikan di bawah ini
Kriteria Nilai Perkembangan
Lebih dari 10 poin di bawah skor dasar
0 poin
10 poin di bawah sampai 1 poin di bawah skor dasar
10 poin
Skor dasar sampai 10 poin di atas skor dasar
20 poin
Lebih dari 10 poin di atas skor dasar 30 poin
Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan skor dasar)
30 poin
Model-model PembelajaranMatematika
22
Tabel 5. Pengelompokan Siswa berdasarkan Kemampuan Akademik.
Materi ……………………………………..
Kelompok Nama Nilai Dasar Nilai Kuis Nilai Perkembangan
A
Ana 90 100 30
Budi 85 82 10
Tuti 65 70 20
Rudi 55 40 0
Total 60
Rata-rata kelompok 60:4=15
Penghargaan BAIK
B
Agus 95 100 30
Andi 80 82 10
Ike 70 70 20
Ina 40 100 30
Total 90
Rata-rata kelompok 90:4=22,5
Penghargaan HEBAT
Nilai kelompok (N) 15 N < 20 20 N < 25 N 25
Penghargaan BAIK HEBAT SUPER
3. Penerapan Model Pengajaran Kooperatif pada SubPokok
Bahasan Persamaan Garis Lurus
Berikut ini disajikan sebuah contoh Rencana Pelajaran dan LKS
model pembelajaran kooperatif pada subpokok bahasan Persamaan garis
lurus untuk kelas 2 cawu 1 SMP.
Model-model PembelajaranMatematika
23
Satuan Pendidikan : SMPMata Pelajaran : MatematikaKelas/Semester : II / 1 Aspek : Persamaan Garis LurusAlokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. 1. Kompetensi DasarMenemukan sifat-sifat garis lurus.
2. Hasil BelajarSiswa menunjukan kemampuan menggambar garis lurus dalam berbagai bentuk.
3. IndikatorSiswa diharapkan minima dapat:dapat:a menggambar garis y=mx pada bidang kartesius.b. menggambar garis y=mx+c pada bidang kartesius
B. Kelengkapan1. Buku Siswa2. LKS
Model-model PembelajaranMatematika
24
C. Kegiatan Belajar Mengajar
Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Metode : Kombinasi metode tanya jawab, diskusi, dan pemberian
tugas.
I. Pendahuluan
a. Mengingat kembali pengertian sistem koordinat kartesius, tempat kedudukan.
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran, meliputi tujuan produk dan afektif.
c. Menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan model pembelajaran kooperatif dan pembelajaran langsung.
II. Kegiatan Inti
1. Mengelompokkan siswa dalam kelompok yang beranggotakan 4 orang, atau kelompok siswa yang duduk sebangku
2. Meminta setiap kelompok untuk mengerjakan LKS-9.1 Soal 1 dan mengumpulkan hasilnya. (Selama diskusi berlangsung, guru memantau kerja dari tiap-tiap kelompok dan mengarahkan/membantu siswa yang mengalami kesulitan)
3. Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, sedangkan kelompok yang lain memberikan tanggapan. (Guru memandu jalannya diskusi dan merumuskan jawaban yang benar). Jawaban siswa pada soal ini dapat bervariasi. Dimungkinkan siswa menggambar susunan ubin yang berbeda tetapi kelilingnya sama. Berdasarkan jawaban siswa ini kelompok dipandu menjawab masalah berikutnya.
4. Meminta setiap kelompok untuk mengerjakan LKS-02 Soal 2, dan mengumpulkan hasilnya. (Selama diskusi berlangsung, guru memantau kerja dari tiap-tiap kelompok dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan)
5. Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, sedangkan kelompok yang lain memberikan tanggapan. (Guru memandu jalannya diskusi dan merumuskan jawaban yang benar.).
Model-model PembelajaranMatematika
25
6. Meminta setiap kelompok untuk mengerjakan LKS-9.1 soal 3 dan mengumpulkan hasilnya. (Selama diskusi berlangsung, guru memantau kerja dari tiap-tiap kelompok dan mengarahkan/membantu siswa yang mengalami kesulitan)
7. Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, sedangkan kelompok yang lain memberikan tanggapan. (Guru memandu jalannya diskusi dan merumuskan jawaban yang benar).
III Penutup
1. Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran.2. Menugaskan siswa untuk mengerjakan soal latihan yang dipilihkan dari
soal Latihan pada Buku Siswa.
Nama : ……………………..Kelompok : …………… Tanggal :
…………………..
Persamaan Garis Lurus I
1. Perhatikan gambar susunan ubin persegi berikut ini. Panjang keliling pada tiap-tiap gambar dinyatakan dalam tabel di sebelah kanan gambar.
Gbr.1 Gbr.2 Gbr.3
Model-model PembelajaranMatematika
26
Lembar Kegiatan Siswa
Nomor Gambar
Keliling
1 2 3 4 5 6
4 8 12.................................
…………………….. ……………………..
Gbr. 4 Gbr. 5 Gbr. 6
a. Susunan ubin persegi tersebut membentuk suatu pola. Gambarlah susunan ubin gambar ke lima dan ke enam!
b. Hitunglah keliling dari gambar ke 4, 5 dan 6!c. Tulislah keliling dari bangun pada gambar ke
4, 5 dan 6 pada tabel yang disediakan!d. Dari tabel tersebut dapatkah kamu mencari
hubungan antara nomor gambar dan keliling?………………………………………………………………………………………………………………………………………………
e. Misalkan gambar ke-x, kelilingnya adalah y. Periksalah apakah masing-masing gambar yang telah kamu buat memenuhi persamaan y = 4x. Berilah alas an!………………………………………………………………………………………………………………………………………………
f. Gambarlah tiap-tiap pasangan titik (x, y) pada koordinat Kartesius.
g. Gambarlah garis yang melalui titik-titik tersebut. Apakah merupakan garis lurus?
h. Gunakan garis tersebut untuk mencari keliling gambar ke-40.………………………………………………………………………
2. ( Biaya Perawatan)
Model-model PembelajaranMatematika
27
Lama pemakaian dalam jam (x)
Biaya perawatan(dalam ribuan rupiah) (y)
0 1 2 3
35 60 85 110
Perhatikan tabel di atas. Tabel tersebut menunjukkan lama jam pemakaian suatu mesin dan biaya perawatan yang dibutuhkannya.
a. Misal x menyatakan banyaknya jam pemakaian dan y menyatakan biaya perawatannya. Periksalah, apakah masing-masing banyak jam pemakaian mesin dan biaya perawatannya pada tabel memenuhi persamaan y = 25x + 35?
b. Gambarlah masing-masing pasangan titik (x, y) pada bidang Kartesius
c. Gambarlah suatu garis yang melalui titik-titik tersebut.d. Bila banyaknya jam pemakaian mesin 12 jam,
berapa biaya perawatan yang dibutuhkan?
Model-model PembelajaranMatematika
28
Jawaban
Latihan
1. Tuliskan ciri umum model pembelajaran kooperatif?
2. Kegiatan-kegiatan apakah yang perlu dilakukan guru dalam
merencanakan program pembelajaran kooperatif?
3. Jelaskan dengan singkat tahap-tahap pembelajaran kooperatif?
4. Jelaskan dengan singkat tahap-tahap pembelajaran kooperatif?
5. Bagaimana cara membentuk kelompok pada model pembelajaran
kooperatif?
6. Bagaimana pedoman penilaian pada model pembelajaran kooperatif?
7. Bagaimana sistem penghargaan pada model pembelajaran
kooperatif?
8. Berdasarkan pemahaman pembelajaran kontekstual pada modul
sebelumnya, prinsip CTL apa saja yang dapat dimunculkan pada model
pembelajaran kooperatif.?
9. Selain contoh yang telah diberikan, berikanlah contoh lain dari materi
matematika SMP yang sesuai diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif. Jelaskanlah alasan dari jawaban Anda tersebut!
10. Buatlah rencana pelajaran model pembelajaran kooperatif sesuai
dengan contoh yang diberikan pada butir 9!
Model-model PembelajaranMatematika
29
D. MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
1. Pendahuluan
Ciri–ciri utama pembelajaran berdasarkan masalah meliputi
suatu pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan pada
keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerjasama, dan
menghasilkan karya dan peragaan.
Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk
membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada
siswa. Pembelajaran berdasarkan masalah bertujuan untuk (a)
membantu siswa mengembangkan keterampilan berfikir dan
keterampilan pemecahan masalah, (b) belajar peranan orang dewasa
yang autentik, dan (c) menjadi pebelajar yang mandiri.
Pada model pembelajaran berdasarkan masalah terdapat lima
tahap utama dimulai dengan tahap memperkenalkan siswa dengan
suatu masalah dan diakhiri dengan tahap penyajian dan analisis hasil
kerja siswa. Selanjutnya kelima langkah dari model pembelajaran
berdasarkan masalah dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Model-model PembelajaranMatematika
30
Tabel 1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah.
Fase
ke-
Indikator Aktivitas/Kegiatan Guru
1 Orientasi siswa kepada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
2 Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya
5 Menganilisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan Masalah
a. Tugas-tugas Perencanaan
Model-model PembelajaranMatematika
31
Karena hakekat interaktifnya, pembelajaran berdasarkan masalah
membutuhkan banyak perencanaan, seperti halnya model-model
pembelajaran yang berpusat pada siswa lainnya.
1) Penetapan Tujuan
Pertama kali kita mendeskripsikan bagaimana pembelajaran
berdasarkan masalah direncanakan untuk membantu mencapai
tujuan-tujuan seperti keterampilan menyelidiki, memahami peran
orang dewasa, dan membantu siswa menjadi pebelajar yang
mandiri. Dalam pelaksanaannya pembelajaran berdasarkan
masalah bisa saja diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang
telah disebutkan tadi.
2) Merancang situasi masalah
Beberapa guru dalam pembelajaran berdasarkan masalah lebih
suka memberikan siswa suatu keleluasaan dalam memilih masalah
untuk diselidiki karena cara ini meningkatkan motivasi siswa.
Situasi masalah yang baik seharusnya autentik, mengandung teka-
teki, dan tidak terdefinisikan secara ketat, memungkinkan
kerjasama, bermakna bagi siswa, dan konsisten dengan tujuan
kurikulum.
3) Organisasi sumber daya dan rencana logistik
Dalam pembelajaran berdasarkan masalah siswa dimungkinkan
bekerja dengan beragam material dan peralatan, dan
pelaksanaanya bisa dilakukan di dalam kelas, bisa juga dilakukan di
perpustakaan atau laboratorium, bahkan dapat pula dilakukan di
luar sekolah. Oleh karena itu tugas mengorganisasikan sumber
daya dan merencanakan kebutuhan untuk penyelidikan siswa
haruslah menjadi tugas perencanaan yang utama bagi guru yang
menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah.
b. Tugas Interaktif
1) Orientasi siswa pada masalah
Model-model PembelajaranMatematika
32
Siswa perlu memahami bahwa tujuan pembelajaran berdasarkan
masalah adalah tidak untuk memperoleh informasi baru dalam
jumlah besar, tapi untuk melakukan penyelidikan terhadap
masalah-masalah penting dan untuk menjadi pebelajar yang
mandiri. Cara yang baik untuk menyajikan masalah untuk sebuah
pelajaran dalam pembelajaran berdasarkan masalah adalah dengan
menggunakan kejadian yang mencengangkan yang menimbulkan
misteri dan suatu keinginan untuk memecahkan masalah.
2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Pada model pembelajaran berdasarkan masalah dibutuhkan
pengembangan keterampilan kerjasama diantara siswa dan saling
membantu untuk menyelidiki masalah secara bersama. Berkenaan
dengan hal tersebut siswa memerlukan bantuan guru untuk
merencanakan penyelidikan dan tugas-tugas pelaporan. Bagaimana
mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif
juga berlaku untuk mengorganisasikan siswa kedalam kelompok
pembelajaran berdasarkan masalah.
3) Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok
a) Guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi dari
berbagai sumber, siswa diberi pertanyaan yang membuat
mereka memikirkan masalah dan jenis informasi yang
dibutuhkan untuk pemecahan masalah. Siswa diajarkan menjadi
penyelidik yang aktif dan dapat menggunakan metode yang
sesuai untuk masalah yang dihadapinya. Selain itu diajarkan
etika penyelidikan yang benar.
b) Guru mendorong pertukaran ide secara bebas dan penerimaan
sepenuhnya ide-ide itu merupakan hal penting sekali dalam
tahap penyelidikan pembelajaran berdasarkan masalah. Selama
Model-model PembelajaranMatematika
33
tahap penyelidikan guru memberi bantuan yang dibutuhkan
tanpa mengganggu siswa.
c) Puncak proyek-proyek pembelajaran berdasarkan masalah
adalah penciptaan dan peragaan artifak seperti laporan, poster,
model-model fisik, dan videotape.
4) Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
Tugas guru pada tahap akhir pembelajaran berdasarkan masalah
adalah membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses
berfikir mereka sendiri, dan keterampilan penyelidikan yang
mereka gunakan.
3. Lingkungan Belajar dan Tugas-tugas Managemen
Penting untuk guru agar memiliki seperangkat aturan yang jelas
supaya pembelajaran dapat berlangsung tertib tanpa gangguan,
menangani tingkah laku siswa yang menyimpang secara cepat dan
tepat, memiliki panduan mengenai bagaimana mengelola kerja
kelompok.
Salah satu masalah dalam pengelolan yang cukup rumit bagi guru
yang menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah adalah
bagaimana menangani siswa baik individual maupun kelompok yang
menyelesaikan tugas lebih awal atau terlambat. Jadi dalam hal ini
kecepatan penyelesaian yang dimiliki siswa berbeda. Pada model
pembelajaran berdasarkan masalah dimungkinkan siswa mengerjakan
tugas multi (rangkap), sehingga waktu penyelesaian tugas-tugas
tersebut bisa berbeda-beda. Akibatnya diperlukan pemantauan dan
pengelolaan kerja siswa yang rumit.
Pada model pembelajaran berdasarkan masalah sering sebagai
guru menggunakan sejumlah bahan dan peralatan, oleh karena itu
pengelolaannya dapat merepotkan guru. Guru yang efektif harus
memiliki prosedur untuk pengelolaan, penyimpanan dan
Model-model PembelajaranMatematika
34
pendistribusian bahan. Dan yang tidak boleh dilupakan guru adalah
menyampaikan aturan dan sopan santun untuk mengendalikan
tingkah laku siswa ketika mereka melakukan penyelidikan di luar kelas
termasuk di dalamnya penyelidikan di masyarakat.
4. Asesmen dan Evaluasi
Seperti halnya pada pembelajaran kooperatif, pada pembelajaran
berdasarkan masalah perhatian pembelajaran tidak pada perolehan
pengetahuan deklaratif. Oleh karena itu tugas penilaian tidak cukup
bila penilaiannya hanya dengan tes kertas dan pensil (paper and
pencils test). Teknik penilaian dan evaluasi yang sesuai dengan model
pembelajaran berdasarkan masalah adalah menilai pekerjaan yang
dihasilkan oleh siswa yang merupakan hasil penyelidikan mereka.
Tugas (asesmen) dan evaluasi yang sesuai untuk model pembelajaran
berdasarkan masalah terutama terdiri dari menemukan prosedur
penilaian alternatif yang dapat digunakan untuk mengukur pekerjaan
siswa. Misalnya dengan asesmen kinerja dan peragaan hasil. Adapun
prosedur-prosedur yang yang telah disebutkan tersebut dinamakan
asesmen kinerja, asesmen autentik, dan portfolio. Penjelasan
mengenai asesmen kinerja dan asesmen autentik secara mendetil ada
pada modul tersendiri.
5. Penerapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada SubPokok
Bahasan Pecahan
Berikut ini contoh Rencana Pelajaran dan LKS model pembelajaran
berdasarkan masalah pada subpokok bahasan Pecahan untuk kelas I
semester 1 SMP.
Model-model PembelajaranMatematika
35
Satuan Pendidikan : SMPMata Pelajaran : MatematikaKelas/Semester : 1 / I Aspek : Pecahan Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. 1. Kompetensi DasarMengenal bilangan pecahan dan melakukan operasi bilangan pecahan.
2. Hasil BelajarSiswa dapat menunjukkan kemampuan mengenal bilangan pecahan dan melakukan
operasi bilangan pecahan.
3. Indikator Siswa diharapkan minimal dapat menjumlah pecahan yang penyebutnya sama.
B. Kelengkapan
1. Buku Siswa2. LKS
Model-model PembelajaranMatematika
36
C. Kegiatan Belajar Mengajar
Model : Pembelajaran Berdasarkan MasalahMetode : Ceramah, diskusi, penemuan terbimbing, dan pemberian tugasPendekatan : Pendekatan kontekstual.
1. Pendahuluan
a. Guru menghubungkan pelajaran sekarang dengan yang lalu
dengan menanyakan tentang pengertian pecahan, pecahan senilai, pecahan murni,
pecahan tak murni, dan pecahan campuran.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
menginformasikan model pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti
Fase 1 : Mengorientasikan siswa pada masalah
a. Guru mengajukan masalah yang ada di LKS dan meminta siswa mempelajari masalah
tersebut.
Fase 2 : Mengorganisir siswa untuk belajar
b. Guru membagi siswa kedalam kelompok 3 atau 4 orang
c. Guru meminta siswa mengemukakan ide kelompoknya sendiri tentang cara
menyelesaikan masalah tersebut.
Fase 3 : Membantu siswa memecahkan masalah
d. Guru membimbing/mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesui,
menemukan penjelasan dan pemecahan masalah yang diberikan pada fase 1.
e. Guru mendorong dialog/diskusi antar teman dalam kelompoknya.
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah
f. Membimbing/mengamati siswa dalam menyimpulkan hasil pemecahan masalah yang
diberikan pada fase 1
g. Guru mendorong siswa menyajikan hasil pemecahan masalah dan membimbing bila
menemui kesulitan.
Fase 5 : Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Model-model PembelajaranMatematika
37
h. Guru membantu siswa mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah pada fase 1
sampai 4.
3. Penutup
a. Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran.
b. Meminta siswa untuk berlatih di rumah menyelesaikan soal-soal latihan yang ada
pada buku siswa.
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Nama Kelompok :……………….. Tanggal:….…….
Pecahan
Proyek : Penelitian
Perhatikan benda-benda yang ada di sekelilingmu yang nampak terbagi
ke dalam bagian-bagian yang sama, atau pecahan. Misalnya, penggaris,
roti, coklat batangan, dan lain-lain. Bagaimana biasanya benda-benda
tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama, tiga bagian yang sama,
atau delapan bagian yang sama? Buatlah daftar benda-benda yang dapat
digunakan untuk mengilustrasikan/menjelaskan pembuktian operasi
pecahan. Kumpulkanlah sebanyak mungkin benda-benda tersebut.
Contoh benda-benda yang dibagi ke dalam bagian yang sama
adalah
NAMA BENDA JENIS PEMBAGIAN
Roti 8 bagian yang sama
Model-model PembelajaranMatematika
38
Proyek : Demonstrasi
Gunakan benda-benda yang telah kamu kumpulkan untuk membuat
suatu presentasi guna menunjukkan penjumlahan pecahan-pecahan yang
penyebutnya sama. Kamu dapat menggunakan sebuah penggaris untuk
menjumlah perdelapanan dari satu inci, menggunakan sebuah gelas ukur
untuk menjumlahkan pertigaan dari secangkir air, atau menggunakan
jam untuk menjumlahkan perlimaan dari satu jam. Pastikan kamu
membuktikan bahwa dua pecahan dijumlahkan mendapat hasil yang
diharapkan.
Latihan
1. Tuliskan ciri umum model pembelajaran berdasarkan masalah
2. Kegiatan-kegiatan apakah yang perlu dilakukan dalam merencanakan
program pembelajaran yang bercirikan pembelajaran berdasarkan
masalah?
3. Jelaskan dengan singkat tahap-tahap pembelajaran berdasarkan
masalah!
4. Apa sajakah yang merupakan lingkungan belajar dan tugas
manajemen dalam pembelajaran berdasarkan masalah?
5. Mengapa dalam pembelajaran berdasarkan masalah, siswa harus
diajarkan agar dapat bekerja mandiri maupun bekerjasama?
6. Mengapa etika perlu mendapatkan perhatian khusus di dalam
pembelajaran berdasarkan masalah?
7. Berdasarkan pemahaman pembelajaran kontekstual pada modul
sebelumnya, prinsip CTL apa saja yang dapat dimunculkan pada model
pembelajaran berdasarkan masalah. Jelaskan.
Model-model PembelajaranMatematika
39
9. Selain contoh yang telah diberikan, berikanlah contoh lain dari materi
matematika SMP yang sesuai diajarkan dengan model pembelajaran
berdasarkan masalah. Jelaskanlah alasan jawaban tersebut!
10. Buatlah rencana pelajaran model pembelajaran berdasarkan masalah
yang sesuai dengan contoh yang diberikan pada butir 9!
Model-model PembelajaranMatematika
40
top related