metlit hipotesis & analisis hubungan
Post on 17-Feb-2016
239 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa dan Maha
Pemurahyang atas izin, petunjuk, perkenan, rahmat,dan ridha-Nya kepada kelompok kami
sehingga berhasil menyelesaikan menyusun makalah Pengujian Hipotesis dan Analisis
Hubungan untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah Metodologi Penelitian Akuntansi yang
dibimbing oleh bapak Dr. Nuryaman, S.E., M.Si., Ak., CA.
Makalah ini merupakan bahan bacaan dan referensi bagi mahasiswa untuk selanjutnya
menjadi bahan diskusi kelas. Sehingga mahasiswa yang akan melakukan penelitian, baik tugas
akhir, Skripsi maupun tesis lebih bisa untuk memahaminya dan mudah dalam mengerjakannya.
Kami menyadari bahwa masih terdapat keslahan dan kekurangan dalam menyusun
makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran akan kami terima agar senantiasa rajin untuk
bebenah. Kami berharap buku ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.
Metode Penelitian Akuntansi 1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………… 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………...3
1.2 Ruang Lingkup Penelitian…………………………………………………………..
3
1.3 Tujuan dan Manfaat………………………………………………………………... 4
BAB IIISI
2.1 Pola Umum Pengujian Hipotesis…………………………………………………... 5
A. Menaksir dan Menguji Hipotesis…………………………………………...5
B. Hipotesis…………………………………………………………………… 5
C. Kriteria Menerjemahkan Hipotesis Penelitian……………………………... 7
D. Pola Umum Pengujian Hipotesis…………………………………………... 9
2.2 Analisis Hubungan
A. Model Statistik Untuk uji Hubungan Simetris……………………………...10
B. Model Statistik Untuk Uji Hubungan Asimetris……………………………11
BAB III KESIMPULAN…………………………………………………………………. 15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….. 16
Metode Penelitian Akuntansi 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proposisi atau anggapan yang mungkin benar,
dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan/pemecahan persoalan ataupun untuk
dasar penelitian lebih lanjut. Anggapan/asumsi dari suatu hipotesis juga merupakan data,namun
karena adanya kemungkinan kesalahan, maka apabila akan digunakan sebagai dasar pembuatan
keputusan harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan data hasil observasi.
Setelah data dikumpulkan, maka langkah penelitian selanjutnya adalah melakukan
analisis Hubungan dan Hipotesisnya. Tujuan Hipotesis dan Analisis Hubungan, yaitu untuk
menjawab masalah penelitian yang telah dirumuskan pada langkah penelitian sebelumnya,
sehingga hasil Hipotesis dan Analisis Hubungannya dapat diadikan dasar dalam membuat
kesimpulan serta rekomendasi bagi pengguna, untuk pengambilan keputusan bisnis. Seperti telah
dijelaskan sebelumnya bahwa tujuan penelitian adalah untuk membantu memecahkan masalah
yang dihadapai manajemen (penelitian terapan) atau untuk pengembangan ilmu (penelitian
fundamental).
1.2 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam masalah penaksiran, tujuan penelitian adalah mengetahui, menduga, dan menaksir
berapa harga parameter tertentu dalam populasi, tanpa ada harga dugaan mengenai parameter
tersuebut . contoh: berapa pada rata-ratanya pengeluaran per bulan per keluarga untuk makanan
penduduk di daerah A ?
Dalam pengujian hipotesis mengenai harga sebuah parameter peneliti sejak semula sudah
mempunyai dugaan tertentu mengenai harga suatu parameter tertentu, dan dalam penelitiannya
dia ingin menguji secara empirik(berdasarkan data) apakah dugaannya bisa diterima atau ditolak.
Contoh : berdasarkan pengamatan tertentu, diduga bahwa pengeluaran keluarga per bulan untuk
makan di daerah A adalah Rp 750.000,- apakah dugaan tersebut bisa kita terima atau ditolak?
Metode Penelitian Akuntansi 3
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan Penilitian dapat dicapai jika peneliti berhasil menemukan pemecahan masalah
yang dihadapi manajemen dan bisa menghitung dugaan biaya yang akan diannggarkan untuk
kegiatan dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
Metode Penelitian Akuntansi 4
BAB II
ISI
2.1 Pola Umum Pengujian Hipotesis
A. Menaksir dan menguji parameter
Dalam masalah penaksiran, tujuan penelitian adalah mengetahui, menduga, dan menaksir
berapa harga parameter tertentu dalam populasi, tanpa ada harga dugaan mengenai parameter
tersuebut . contoh: berapa pada rata-ratanya pengeluaran per bulan per keluarga untuk makanan
penduduk di daerah A ?
Dalam pengujian hipotesis mengenai harga sebuah parameter peneliti sejak semula sudah
mempunyai dugaan tertentu mengenai harga suatu parameter tertentu, dan dalam penelitiannya
dia ingin menguji secara empirik(berdasarkan data) apakah dugaannya bisa diterima atau ditolak.
Contoh : berdasarkan pengamatan tertentu, diduga bahwa pengeluaran keluarga per bulan untuk
makan di daerah A adalah Rp 750.000,- apakah dugaan tersebut bisa kita terima atau ditolak?
B. Hipotesis (Hypothesis)
Hipotesis adalah pernyataan yang menggambarkan hubungan hubungan antara beberpa
konsep (consturuct) yang bisa di uji secara empirik. Hipotesis statistis (statistical hypothesis)
adalah suatu pernyataan yang menyatakan harga sebuah(beberapa) parameter, atau peryataan
yang menyatakan harga sebuah (beberapa) parameter, atau peryataan yang menyatakan bentuk
distribusi sebuah (beberapa) variable random, yang masih diuji secara empirik, apakah
pernyataan tersebut bisa diterima atau harus ditolak.
1. Lambang hipotesis statistik
hipotesis statistis bentuknya adalah sepasang lambang, yaitu yang disebut
hipotesis nol, dan yang disebut hipotesis alternatif. Apabila pengujian ditolak,
maka yang diterima tentu saja . Dalam analisis, kita cukup mengatakan ditolak
atau diterima, tanpa menyebutkan
Metode Penelitian Akuntansi 5
Hipotesis disebut karena hipotesis (null hypothesis) berdasarkan 2 penalaran
berikut:
Disebut karena hipotesis ini mengisyaratkan tidak ada perbedaan harga
parameter atau perbedaannya =0.
Disebut berasal dari this hypothesis is to be nullified (karena
hipotesis ini yang harus ditolak).
Disebut hipotesis karena merupakan lawan dari
2. Bentuk-bentuk hipotesis statistis
Kita buat perjanjian bahw secara umum lambang parameter yang akan kita uji adalah
(theta). Ini artinya = , = , = , atau apa saja.
Berdasarkan perjanjian ini, kita lihat beberapa bentuk hipotesis statistis.
a) =
Apabila dalam hipotesis harga q merupakan harga tertentu maka hipotesis
tersebut dinamakan hipotesis sederhana. Misalnya → disebut hipotesis
sederhana(simple). Apabila dalam hipotesis dinyatakan q sebagai banyak harga.
Maka hipotesis itu dinamakan hipotesis majemuk (composite).
b) : =
c) : =
Metode Penelitian Akuntansi 6
d) : ≤
e) : ≥
Peneliti pada saat akan menguji hipotesis penelitiannya, harus
menterjemahkan terlebih dahulu hipotesis penelitian itu kedalam hipotesis statistis.
Bentuk hipotesis yang mana yang akan tergantung kepada bunyi hipotesis
penelitiannya.
C. Kriteria Menerjemahkan Hipotesis Penelitian (dugaan sementara ke hipotesis statistik)
Hipotesis penelitian sifatnya substansif dalam bentuk proporsional. Untuk bisa
diuji secara empirik, hipotesis penelitian harus diubah kedalam bentuk hipotesis
operasional, yaitu hipotesis statistis dalam bentuk dan .
Kriteria menterjemahkan: yang mencerminkan hipotesis penelitian (dugaan)
adalah , kecuali apabila hipotesis penelitian (dugaan) mengisyaratkan tanda =, maka
yang mencerminkan dugaan tersebut adalah .
Contoh :
Berdasarkan kerangka pemikiran tertentu diduga bahwa persentase pengemudi angkot
yang tidak setuju kepada UU No.22 Tahun 2009 tentang lalu lntas dan angkutan jalan
lebih kecil dari 5%. Dugaan diatas harus diterjemahkan kedalam dan
Metode Penelitian Akuntansi 7
Langkah kerja :
1. Dugaan diatas mengambarkan bahwa parameter yang akan diuji adalah persentase
pengemudi angkot yang tidak setuju UU No. 22 Tahun 2009. Persentase yang
secara statistik dilambangkan dengan .
2. Dugaan yang menyatakan bahwa < 5% (0.05). dugaan ini dinyatakan dengan
3. : ≥ 0,005
: < 0,005
Istilah-istilah
Kekeliruan dalam pengujian hipotesis
Dalam penelitian, peneliti berhadapan dengan data sample yang berisi keterangan
yang tidak lengkap mengenai populasi. Oleh karena informasi yang tidak lengkap ini
maka dalam pengujian hipotesis statistis, peneliti mempunyai resiko untuk berhadapan
dengan kekeliruan pengujian.
Definisi (1) : sebuah kekeliruan dalam pengujian hipotesis disebut kekeliruan tipe 1 (type
I Error), apabila penelitian menolak yang seharusnya diterima (menolak yang
benar).
Definisi (2): sebuah kekeliruan dalam pengujian hipotesis disebut kekeliruan tipe II (type
II Error), apabila peneliti menerima yang seharusnya ditolak (menerima yang
salah).
Metode Penelitian Akuntansi 8
Kekeliruan tipe I dan tipe II bisa digambarkan secara diagramatik sebagai berikut.
Tindakan
Benar salah
Tolak Kekeliruan tipe I Correct decision
terima Correct decission Kekeliruan tipe II
Level of significance (Taraf Nyata/ Taraf Kemaknaan)
Dalam analisis statistika klasik, rumus-rumus pengujian didasarkan kepada kekeliruan
tersebut.
Definisi: peluang melakukan kekeliruan tipe I disebut level of significance dan
dilambangkan dengan , atau secara rumus ditulis : = (menolak )
Dalam statistika klasik ditentukan dua buah harga , yaitu = 0,05 atau = 0,01.
Kuasa uji (power of the test)
Definisi (1) : peluang untuk melakukan kekeliruan tipe II dilambangkan oleh , atau
secara rumus: = . dan merupakan kekeliruan jadi peneliti menginginkan rumus-
rumus pengujian yang dan -nya kecil.
Definisi (2) : kuasa uji (power of the test) didefinisikan sebagai (1- ).
Rumus-rumus pengujian dalam statistika didasarkan kepada kriteria : dengan yang
ditentukan, diturunkan statistik uji yang kuasa ujinya paling besar.
Metode Penelitian Akuntansi 9
D. Pola umum pengujian hipotesis
Apa pun parameter yang akan diuji, langkah kerjanya mengikuti suatu pola tertentu yang
bisa kita sebut pola umum pengujian, yaitu sebagai berikut:
a. Tentukan dengan tegas apa parameter yang akan diuji.
b. Berdasarkan hipotesis penelitian (dugaan) yang diajukan, susun dan
c. Berikan ancar-ancar besarnya level of significance.
d. Kumpulkan data melalui sebuah sample random berukuran n.
e. Tantukan statistik uji (rumus pengujian) yang akan dipakai.
f. Berdasarkan statistik uji dan , yang ditentukan, tentukan daerah dan titik kritis
pengujian.
2.2 Analisis Hubungan
Analisis hubungan dilakukan ketika tipe penelitian eksplanatori atau prediktif, yang mana tujuan
penelitian tersebut untuk mengetahui bagaimana hubungan antar variabel penelitian. Seperti
telah dijelaskan pada bab sebelumnya, tipe hubungan dapat berupa hubungan simetris, asimetris
(hubungan kasualitas), dan hubungan resiprokal (saling mempengaruhi). Secara singkat,
diuraikan kembalipada bagian ini mengenai tipe ketiga hubungan tersebut sebagai berikut.
Hubungan simetris merupakan hubungan dua variabel atau lebih yang nilanya berubah dan
bergerak secara bersamaan pada waktu yang bersamaan, namun tidak terdapat hubungan
kasualitas atau sebab akibat antarvariabel tersebut. Hubungan Asimetris merupakan hubungan
Metode Penelitian Akuntansi 10
dua variabel atau lebih, jika dari variabel-variabel tersebut terdapat variabel yang mempengaruhi
(variabel independen) dan terdapat variabel yang dipengaruhi (variabel dependen), atau dengan
kata lain terdapat hubungan kasualitas (sebab-akibat). Hubungan resiprokal, yaitu model
hubungan yang mana kedua variabel tersebut saling mempengaruhi, atau hubungan timbal balik
(hubungan interaktif).
A. Model Statistik untuk Uji hubugan simetris
Model statistik yang dapat digunakan untuk menguji hubungan variabel penelitian akan
tergantung pada tipe skala pengukuran variabel penelitian. Morode statistic yang populer
digunakan untuk analisis uji hubungan, yaitu analisis kolerasi dengan ukuran koefisien kolerasi,
dan analisis regresi dengan koefisien regresinya. Berikut adalah tabel model statistic dan skala
pengukuran variabel penelitian untuk uji hubungan simetris (Nurindrianto, 1999).
Skala Pengukuran Metode Statistik Contoh Pertanyaan Penelitian
Nominal Chi-kuadrat-testApakah terdapat hubungan jenis
kelamin memakai komputer.
Ordinal
Chi-kuadrat-test
Spearman rank correlation
Kendal’s rank correlation
Apakah terdapat hubungan
peringkat preferensi jenis
minuman dengan intensitas
iklan.
Interval atau Rasio Pearson’s correlation Apakah terdapat hubungan
partisipasi anggaran dengan
Metode Penelitian Akuntansi 11
Regression analysis kinerja manajerial.
B. Model Statistik untuk uji Hubungan Asimetris
Analisis hubungan yang melibatkan variabel dependen sebagai variabel yang akan diterangkan
dan variabel independen sebagai variabel independen dinamakan analisis dependensi. Untuk
menguji hubungan asimetris dan hubunga resiprokal, berikut adalah tabel model statistic dan tipe
skala pengukuran untuk uji hubungan asimetris dan resiprokal (Nurindrianto, 1999).
Jumlah Variabel Skala Pengukuran Metode Tujuan StudiDependen Independen dependen IndependenSatu Dua atau lebih Interval dan
rasioInterval atau
rasioRegresi berganda Menguji pengaruh
beberapa variabel independen terhadap variabel dependen.
Satu Dua atau lebih Interval atau rasio
Nominal atau ordinal
Regresi berganda (disarankan
datanya ditransformasikan).
Menguji pengaruh beberapa variabel
independen terhadap variabel dependen.
Conjoint Analysist Menguji kombinasi hubungan antar variabel
(diukur dengan skala nominal atau ordinal
Analysist of variance
Menguji pengaruh beberapa variabel
independen (diukur dengan nominal atau
ordinal) terhadap variabel dependen
Satu Dua atau lebih Nominal dan ordinal
Interval atau rasio
Multiple Discriminant
Analysist
Menguji pengaruh beberapa variabel
independen (diukur dengan interval atau rasio) terhadapa satu variabel dependen
(diukur dengan nominal atau ordinal)
Linear probability model (logit Analysist)
Menguji pengaruh beberapa variabel
independen (diukur dengan interval atau rasio) terhadap satu variabel dependen
(diukur dengan nominal atau ordinal
Metode Penelitian Akuntansi 12
Nominal atau ordinal
Linear probability model (logit Analysist)
Menguji pengaruh beberapa variabel
independen (diukur dengan nominal atau ordinal) terhadap satu
variabel dependen (diukur dengan nominal
atau ordinal)Nominal atau
ordinalConjoint analysist Menguji kominasi
hubungan antar variabel (diukur dengan skala nominal atau ordinal)
Dua atau lebih
Dua atau lebih Interval atau rasio
Interval atau rasio
Canonical correlation analysist
Menetukan korelasi antara dua atau lebih variabel dependen dengan beberapa variabel independen
Nominal atau ordinal
Multivariate analysis of variance
Menguji signifikansi perbedaan nilai rata-rata beberapa variabel antara
dua level dalam satu variabel
Bila dijelaskan dengan persamaan matematik, maka persamaan model statistik untuk analisis
hubungan asimetris tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut.
Mutiple Regresion Analysist (MRA)
Y1 = X1+X2+…+Xn
(Interval atau Rasio) (Interval atau Rasio)
MRA dengan variabel Independen beskala nominal atau ordinal
Metode Penelitian Akuntansi 13
Y1 = X1+X2+…+Xn
(Interval atau Rasio) (Nominal atau Ordinal)
Multiple Discriminant Analysist (MDA)
Y1 = X1+X2+…+Xn
(Nominal atau Ordinal) (Interval atau Rasio)
Multivariate Analysist of Variance (MANOVA)
Y1+Y2+…Yn = X1+X2+…+Xn
(Interval atau Rasio) (Nominal atau ordinal)
Analysist of Variance
Y1 = X1+X2+…+Xn
(Interval atau Rasio) (Nominal atau Ordinal)
Canolical Correlation Analysist
Y1+Y2+…Yn = X1+X2+…+Xn
(Nominal, Ordinal, Interval, Rasio) (Nominal, Ordina, Interval, Rasio)
Conjoint Analysist
Y1 = X1+X2+…+Xn
Metode Penelitian Akuntansi 14
(Nominal, Ordinal, Interval, Rasio) (Nominal, Ordina, Interval, Rasio)
BAB III
Kesimpulan
Didalam menyusun suatu laporan karya tulis ilmiah terutama penelitian kualitatif di
dalamnya tidak akan terlepas dari yang namanya merumuskan hipotesis, tujuan, dan kegunnaan
penelitian. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang
kan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan
hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja
menimbulkan/menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen.
Metode Penelitian Akuntansi 15
Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori. Hipotesis juga berarti sebuah pernyataan
atau proposisi yang mengatakan bahwa diantara sejumlah fakta ada hubungan tertentu Proposisi
inilah yang akan membentuk proses terbentuknya sebuah hipotesis di dalam penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Amirul dan Haryono. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:Pustaka Setia.
Anggoro, Toha. 2008. Materi Pokok Metode Penelitian Jakarta: Universitas Terbuka.
Kountur, Rony. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: PPM.
Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Nuryaman. 2015. Metode Penelitian Akuntansi. Jakarta.
Internet
http://ziazannititah-pawana.blogspot.co.id/2012/06/makalah-statistika-uji-hipotesis.html
Metode Penelitian Akuntansi 16
Mbojo.2012.pengertian metode dan metodologi penelitian dan perbedaannya. Http://contohskripsi-makalah.blogspot.com/2012/06apa-yang-dimaksud-metode-dan-metodologi-penelitian-perbedaannya.html?m=1.170ktober2012.
Metode Penelitian Akuntansi 17
top related