meningitis (1)

Post on 28-Jan-2016

234 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

y

TRANSCRIPT

MENINGITISKelompok 1

Suatu peradangan pada selaput otak, ditandai dengan peningkatan jumlah sel PMN dalam LCS dan terbukti adanya bakteri penyebab infeksi LCS.

Meningitis bakterial adalah…

Meningitis bakterial masih menduduki urutan ke-9 dari 10 pola penyakit anak di 8 rumah sakit pendidikan Indonesia.

80% kasus menigitis bakterial terjadi pada anak dan 70% terjadi pada anak usia 1-5 bulan.

Laki-laki lebih banyak dibanding wanita.

EPIDEMIOLOGI

Neonatus : Streptococci grup B atau D, Streptococci non grup B, Escherichia coli, Listeria monocytogenes

Bayi dan anak-anak : H. influenza (48%), Streptococcus pneumonia (13%), Neisseria meningitidis

ETIOLOGI

Infeksi dapat mencapai selaput otak melalui :1. Hematogen2. Perkontinuitatum3. Implantasi langsung4. Pada neonatus :

a. Aspirasi amnion melalui jalan lahirb. Infeksi transplasental (terutama Listeria)

PATOGENESIS

Bakteri masuk ke darah ke SSP (masuk melalui mikrovaskular otak atau pleksus koroid) berkembang biak (sebagian lisis) di LCS bakteri melepaskan komponen dinding sel (endotoksin, asam teikoat) kerusakan jaringan otak dan inflamasi meningens

PATOFISIOLOGI

Gambaran klasik : Demam Nyeri kepala Fotofobia Kekakuan leher

MANIFESTASI KLINIS

Pada BBL : Sulit didiagnosis, gambaran klinis sangat kabur dan tidak khas, Seperti demam (hanya pada ½ kasus), kesadaran menurun, fontanel menonjol, respirasi tidak teratur, kadang ada ikterus dan sepsis. Secara umum, jika terdapat sepsis harus dicurigai adanya meningitis.

Bayi berumur 3bl – 2th : jarang terdapat gambaran klasik meningitis. Biasanya timbul demam, muntah, gelisah, kejang berulang, kadang-kadang di temukan high pitch cry (pada bayi), yang tampak jelas ubun-ubun tampak menonjol. Brudzinski dan Kernig sulit dievaluasi. Karna insiden meningitis pada umur ini sangat tinggi maka adanya demam yang tidak dpat dijelaskan penyebabnya perlu dicurigai adanya infeksi SSP.

Pada anak yang lebih besar, kadang memberikan gambaran klasik, dimulai dengan demam, menggigil, muntah dan nyeri kepala. Penurunan kesadaran dapat terjadi.

Pada pemeriksaan didapatkan Tanda Kernig, Brudzinski, dan kaku kuduk.

Klinis : Gejala umum infeksi Gejala TIK meninggi Gejala rangsangan meningeal

LCS : Cat Gram/pembiakan Keruh dengan sel PMN > MN Glukosa menurun

Darah Leukositosis Shift to the left

DIAGNOSIS

Kausal : Seftriakson 100 mg/kgBB/hri single dose

Suportif Restriksi cairan 75% Dari kebutuhan dengan

dextrose 10% Mencegah kejang : Diazepam 0,3-0,5 mg/kgBB

Antipiretik : Paracetamol 50 mg/kgBB/kali Dexametason 0,5-1 mg/kgBB/hari

TATA LAKSANA

Pungsi lumbal ulang dilakukan pada : 48-72 jam setelah pemberian antibiotik

jika : Panas tetap tinggi Kesadaran menurun Kejang sukar diatasi

10 hari untuk menilai kemajuan terapi

Ventriculitis Efusi subdural Gangguan cairan dan elektrolit Tuli

KOMPLIKASI

Bergantung : Umur Mikroorganisme penyebab berat ringannya infeksi lamanya sakit sebelum mendapatkan

pengobatan Kepekan bakteri terhadap antibiotik yang

diberikan

PROGNOSIS

Vaksin polisakarida kapsular (N. meningitidis serogroup A, C dan W 135)

Vaksin konjugat (H. influenza, N. meningitidis)

Profilaksis : Siprofloksasin atau rifampisin jika ada kontak dgn pasien dgn meningitis influenza

PENCEGAHAN

MENINGITIS SEROSA (MENINGITIS TUBERKULOSA)

Kelompok 1

Peradangan selaput otak yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa

Adalah…

Insidens bervariasi, bergantung tingkat sosek dan kesehatan masyarakat, umur, status gizi, respon imun.

Sekitar 23% kasus meningitis bakterial merupakan meningitis TB.

Insiden tertinggi pada usia 6bulan-6tahun.

EPIDEMIOLOGI

BTA menyebar hematogen Terbentuknya tuberkel di otak, selaput otak atau MS tuberkel pecah basil menyebar ke subaraknoid atau ventrikel reaksi peradangan perubahan LCS

PATOFISIOLOGI

Seperti meningitis purulenta, tapi tidak akut

Sensorik jelas menurun Gejala neurologis lebih nyata Kadang ada TB milier

GEJALA

Gejala infeksi akut Demam Anoreksia Muntah Petekiae dan herpes labialis

meningokokus

GEJALA KLINIS

Gejala TIK meninggi Muntah Sakit kepala Merintih Ubun-ubun besar menonjol Kejang Penurunan kesadaran Paresis atau paralisis Mc Ewen sign positif (hidrocephalus)

Gejala rangsang meningeal : Kaku kuduk Brudzinski I dan II Kernig Opistotonus

Gejala klinis Kelainan LCS BTA positif

Diagnosis penunjang : Lab : LED meningkat 80% Uji tuberkulin CXR

DIAGNOSIS

1. Selama 12 bulan : INH 5-10 mg/kgBB/hari Rifampisin 10-20 mg/kgBB/hari2. 4-8 minggu pertama ditambahkan : Pirazinamid 20-40 mg/kgBB/hari Etambutol 15-25 mg/kgBB/hari3. Kortikosteroid : Prednison 1-2 mg/kgBB/hari Jika ada kesadaran menurun, TIK meningkat, da gejala fokal

TATA LAKSANA

Bergantung pada faktor stadium saat pengobatan dimulai dan usia pasien.

Usia kurang dari 3 tahun prognosis buruk.

Hanya 18% penderita hidup mempunyai neurologis dan intelek normal.

2/3 pasien hidup mengalami gangguan intelektual.

Penderita yang tidak diobati biasanya meninggal dunia.

PROGNOSIS

top related