menghentikan hegemoni amerika serikat

Post on 20-Jun-2015

2.297 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

HAKIKAT DAN BAHAYA POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP DUNIA ISLAM

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

AMERIKA SERIKAT

Ibu kota Washington, DC

Kota terbesar New York City

Bahasa resmi Bahasa Inggris

PemerintahanPresidenWakil Presiden

Republik presidensiilBarack ObamaJoe Biden

Kemerdekaan- Diproklamasikan- Diakui

Perang Revolusi AS4 Juli 17763 September 1783

Wilayah - Total - Air (%)

 9.826.630 km² (ke-4)4,875%

Penduduk - Perk. 2005 - Kepadatan

 291.737.129 jiwa (ke-3)32 jiwa/km²

PDB (PPP) - Total - Per kapita

perk. 2006US$12.229 miliar (ke-1)US$43.444 (ke-4)

PDB (nominal) - Total - Per kapita

perk. 2006US$13.245 miliar (ke-1)US$44.190 (ke-8)

Mata uang Dolar AS (US$) (USD)

AMERIKA SERIKAT

KEPENTINGAN NASIONAL

KEPENTINGAN NASIONAL AMERIKA SERIKAT

PASCA PERANG DINGIN untuk mempertahankan Amerika Serikat, warga

negaranya di dalam dan luar negeri serta para sekutunya, dari berbagai bentuk serangan langsung,

untuk mencegah timbulnya agresi yang dapat mengganggu perdamaian internasional,

untuk mempertahankan kepentingan ekonomi Amerika Serikat,

untuk menyebarluaskan nilai-nilai demokrasi, mencegah proliferasi senjata nuklir, untuk menjaga rasa percaya dunia internasional

terhadap Amerika Serikat serta memerangi kemiskinanan, kelaparan dan pelanggaran

terhadap HAM (Anthony Lake, 1995).

MENJAGA EKSISTENSI Amerika Serikat tetap menjaga

posisinya sebagai kekuatan utama dalam ekonomi global, meskipun ia harus menghadapi kekuatan ekonomi Jepang,

Amerika Serikat akan menentang munculnya kekuatan hegemoni politik-militer di Eropa dan

Akan melindungi kepentingannya di negara-negara ketiga (Huntington, 1994:510).

PRIORITAS STRATEGI WILAYAH AMERIKA SERIKAT

Eropa, Asia Timur-Pasifik, Timur Tengah dan Asia Barat, Amerika Latin dan Afrika (Habib, 1997: 481-2)

POLITIK DAN PEMERINTAHAN

BENTUK NEGARA FEDERAL Amerika Serikat merupakan negara yang pluralistik,

dengan wilayah yang luas. Keadaan ini mendorong para (Founding Father’s)

untuk membentuk Amerika Serikat sebagai negara federal, negara yang sistem politiknya memilah kekuasaan antara

pemerintah pusat dan pemerintah masyarakat, budaya, bahasa, tradisi kedalam suatu negara secara tunggal dan

lebih diakui sebagai sistem yang paling rawan dalam pemerintahan yang pernah dibentuk karena mengorganisasikan persatuan nasional secara ganda

dalam rangka mencapai tujuan bersama, sementara disisi lain tetap memelihara dan mempertahankan

kenyamanan dalam masyarakat (Austin, 1996: 786-787).

PEMERINTAHAN AMERIKA SERIKAT

Ciri utama yang membedakan pemerintah Amerika Serikat dengan hampir semua sistem demokrasi perwakilan yang ada di dunia adalah adanya perwakilan kekuasaan (Separation of Power)

Ditetapkan oleh para perumus konstitusi Amerika Serikat sejak tahun 1787.

Tujuannya adalah untuk memisahkan kekuasaan baik dibidang eksekutif, legislatif, maupun yudikatif (Budiarjo, 1998:151).

Lobi mempunyai target operasi terhadap anggota senat dan kongres.

Lobi dapat merepresentasikan kepentingan mereka terhadap pemerintahan baik dalam tingkat negara, federal, hingga lokal dalam mempengaruhi pembuatan suatu undang-undang.

Kelebihannya secara organisasi, anggota, dan kinerjanya didukung oleh suatu petisi, dalam Amandemen I Konstitusi Amerika Serikat, lobi bekerja dalam anggota legislatif untuk menjelaskan apa yang menjadi tujuan organisasi mereka (www.wikipedia.com/lobi/aipac/04/07/html).

LOBI YAHUDI DALAM PEMERINTAHAN AMERIKA SERIKAT

Salah satu bagian dari proses perumusan kebijakan di Amerika Serikat disamping peran Partai, Legislatif, dan lainnya, ada juga kelompok kepentingan yang melakukan lobi terhadap pemerintahan Amerika Serikat.

Lobi ini menjadikan Amerika Serikat dalam perumusan politik luar negerinya, menganut doktrin “Israel first”, yaitu sebuah doktrin yang menyebutkan bahwa setiap kebijakan luar negeri Amerika Serikat, harus selalu menguntungkan pihak Israel.

Dalam konteks Timur Tengah oleh sebab itu, Amerika Serikat harus terus mencegah munculnya negara-negara lain di Timur Tengah yang dicurigai akan mampu membangun kekuatan militer sehingga mendekati, apalagi melebihi, kekuatan militer yang dimiliki Israel.

Menurut Mitchell Brad dalam “The Israeli and Arab Lobbies”, mendefinisikan lobi etnis khususnya lobi Yahudi pro-Israel di Amerika Serikat merupakan aktor yang bersifat formal atau informal yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan Amerika Serikat untuk mensupport Israel.

Secara informal lobi ini secara tidak langsung mempengaruhi publik opini masyarakat Amerika Serikat dan warga keturunan Yahudi terhadap kebijakan Amerika Serikat di Timur-Tengah.

Secara formal lobi Israel berbentuk kelompok lobi yang terorganisasi, Political Action Committee (PAC), Think-Tanks dan beberapa kelompok media.

Menurut Brad ada dua organisasi kunci lobi Israel di Amerika Serikat yaitu: AIPAC (American-Israel Public Affairs Committe) yang secara langsung melakukan

lobi dalam tataran legislatif dalam pemerintahan Amerika Serikat, The Conference of Presidents of Major American Jewish Organizations, yang

merupakan penghubung utama antara komunitas Yahudi dan lembaga eksekutif Amerika Serikat lembaga lainnya adalah Zionis Organizations for America, American Enterprise Institute

(AEI), The Heritage Foundation, The Jewish Institute for National Security Affairs (JINSA), dan masih banyak lagi..

Amerika = Israel

Saya berjanji kepada Andabahwa saya akan melakukan apapun

yang saya bisa dalam kapasitas apapununtuk tidak hanya menjamin keamanan Israel tapi juga menjamin bahwa rakyat

Israelbisa maju dan makmur

dan mewujudkan banyak mimpiyang dibuat 60 tahun lalu

PEREKONOMIAN AMERIKA SERIKAT

Amerika Serikat sebagai sebuah negara kapitalis yang maju mendasari sistem kapitalisnya pada market economy.

Sistem ekonomi politik ekonomi Amerika dibangun berdasarkan premis bahwa tujuan utama aktivitas ekonomi adalah menguntungkan konsumen serta memaksimalkan penciptaan kesejahteraan, sementara distribusi kesejahteraan merupakan tujuan berikutnya.

Karena itu ekonomi Amerika menggunakan pendekatan model neoklasik yaitu ekonomi pasar (market economy) yang kompetitif,

dimana individu diharapkan untuk memaksimalkan kepentingan pribadi mereka dalam mencapai kesejahteraan dengan memaksimalkan kepentingan pribadi mereka, dan

korporasi bisnis diharapkan memaksimalkan pencapaian keuntungan. (Gilpin, 1987:150-151)

Ekonomi Amerika Serikat ialah salah satu yang terpenting di dunia. Banyak negara telah menjadikan dolar Amerika Serikat sebagai tolok ukur mata uangnya, artinya berharga atau tidaknya mata uang mereka ditentukan oleh dolar. Sejumlah negara menggunakan dolar sebagai mata uangnya.

Bursa saham Amerika Serikat dipandang sebagai indikator ekonomi dunia.

Dengan perekonomian yang kuat Amerika Serikat mengalokasikan dana sebesar $399.1 milyar untuk anggaran militernya. (www.abacci.com/wikipedia/default/aspx).

PILAR MILITER

Postur militer Amerika Serikat adalah gambaran sebuah negara Ideologis.

Dalam U.S. Army’s 2007 Posture Statement menggambarkan hampir 600,000 tentara aktif Amerika Serikat. Lebih dari 40 % (sekitar 243,000) tersebar di 76 negara dunia.

Diantaranya sekitar 102.000 tentara di Irak, 8000 tentara di Kuwait, 18.000 tentara di Afghanistan (U.S. Army TRADOC G2 Handbook No. 1 (Version 5.0) A Military Guide to Terrorism in the Twenty-First Century)

Angkatan Darat Amerika Serikat (United States Army atau disingkat US Army) adalah cabang terbesar dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat dan tanggung jawab utama untuk operasi militer darat.

Pada tahun 2004, beranggotakan 494.295 prajurit yang aktif bertugas, 342.918 orang di Garda Nasional dan 204.134 orang di satuan cadangan (http://www.army.mil/references/FY04ArmyProfile.pdf)

US Air Force adalah angkatan udara termodern di dunia dengan lebih dari 9.000 armada dan 352.000 tentara.

Untuk kekuatan militer laut, terdapat Korps Marinir Amerika Serikat memiliki sekitar 180.000 anggota aktif dan 4.000 marinir cadangan pada 2005

PERALATAN PERANG Amerika Serikat sampai tahun 2005 memiliki

kurang lebih 510 Rudal balistik dengan total sekitar 1100 hulu ledak aktif (warhead) dan 45 hulu ledak cadangan, dengan jarak jangkauan antara 9,600 km hingga 13,000km.

Amerika Serikat juga memiliki kurang lebih 328 Rudal Balistik yang dapat diluncurkan dari kapal selam atau kapal perang dengan total sekitar 3014 hulu ledak aktif (war head) dan 170 hulu ledak cadangan dengan jarak jangkau 7,400 km hingga 12,000 km (dari posisi kapal selam/kapal perang) yang menggusung rudal tersebut.

Selain persenjataan peluru kendali balistik, Amerika Serikat juga memiliki jenis persenjataan nuklir lain seperti bom nuklir, peluru kendali yang diluncurkan dari laut (SLCM: Sea-Launched Cruised Missile) dan peluru kendali penjelajah yang diluncurkan dari udara (ALCM: Air-Launched Cruised Missile)

Amerika Serikat memiliki 114 Pesawat pembom jarak jauh B52A Spirit dan B52H Stratofortress yang mampu terbang sejauh 12,000km hingga 16,000km dan mengangkut 7 hingga 20 peluru kendali jelajah udara.

Amerika Serikat juga memiliki 14 (atau nantinya 24) kapal selam nuklir pengangkut peluru kendali balistik Ohio Class. (Center for Defense Information)

Selain itu, menurut laporan tahun 2003, Amerika Serikat merupakan negeri penjual utama persenjataan (12,1 miliar US dollar) di tingkat internasional, disusul Inggris (6,1 miliar US Dollar), Rusia (3,7 miliar dolar), Jerman (3,2 miliar US Dollar), dan Perancis (2,9 miliar US Dolar) (http://www.kompas.com/kompas-cetak/0505/28 /opini/1777489.htm).

HEGEMONI AMERIKA SERIKAT

Amerika akan tegak sebagai sebuah negara kalau tiga pilar tadi (politik, ekonomi, dan militer) masih kokoh. Selama dunia masih menginduk kepada Amerika dalam tiga pilar tadi, maka Negara AS masih tetap kokoh. Tidak ada jalan lain menghentikan hegomoni AS, kecuali dengan menolak dan tidak menerapkan sistem ideologi Kapitalisme.

 Hal penting pertama adalah bagaimana mengungkap keburukan dari Amerika Serikat. Sebenarnya sudah sangat kentara bahwa keberadaan Amerika Serikat saat ini telah menunjukkan kebobrokannya. Keberpihakan tanpa alasan rasional terhadap Israel, standar ganda dalam penilaian HAM dan demokratisasi, eksploitasi ekonomi kepada negara-negara ketiga, kebobrokan moral dan masih banyak lagi cacat dari Amerika Serikat semestinya cukup alasan untuk mencampakkan apa yang selama ini dianggap prestasi oleh Amerika.

 Sebagai contoh, akibat Perang Teluk tahun 1991 saja, di Irak, korban langsung yang meninggal diperkirakan berjumlah antara 100-120 ribu jiwa, termasuk 3500-12000 korban sipil. Korban tak langsungnya, yang meninggal karena penyakit yang diakibatkan perang, diperkirakan mencapai 100 ribu. Belum lagi angka kematian bayi pasca perang (1991-1994) yang meningkat 600 persen dan angka kelahiran bayi di bawah normal yang meningkat 500 persen. Bahkan, menurut catatan resmi statistik pemerintah Irak, sebanyak kira-kira 1,6 juta rakyat Irak telah meninggal dunia akibat embargo ekonomi pimpinan Amerika Serikat yang telah berlangsung 11 tahun. (Eramuslim.com).

SISTEM KHILAFAH

MEMBANGUN SISTEM BARU BERBASIS IDEOLOGI ISLAM

Amerika Serikat memang mungkin akan runtuh dengan sendirinya dengan kebobrokan ideologi Kapitalisme yang dianutnya. Uni Sovyet telah menjadi contoh bagaimana sebuah negara ideologis yang besar bisa luluh lantak tak bersisa.

Namun keruntuhan Uni Sovyet juga tidak terlepas dari berkembangnya ideologi alternatif di sana. Ketika Michael Gorbachev mengusung Glasnot, Perestroika dan Democratizatie, maka ideologi negara mendapatkan tandingannya secara internal, dan akhirnya tergerogoti dan ambruk setelah loyalitas rakyat dan ahlul quwwah beralih.

Itupun yang mungkin dapat dilakukan untuk meruntuhkan Amerika Serikat. Bisa diruntuhkan secara internal seperti runtuhnya Uni Sovyet atau bisa di hancurkan oleh kekuatan eksternal seperti hancurnya kekuasaan Romawi dan Persia pada masa lampau.

PERTAMA: PERLUNYA DITANAMKAN KESADARAN IDEOLOGIS DI KALANGAN UMAT ISLAM

Umat Islam perlu melakukan semacam "revisi" terhadap akidah yang dipeluknya.

Mengubah pemahaman akidah Islam sebatas sebagai keyakinan spiritual semata, menjadikannya sebagai akidah politik.

Agar responsif tidak hanya terhadap persoalan-persoalan ritual semata, namun jugaterhadap persoalan-persoalan politik, ekonomi, sosial dan sejenisnya yang mendera umat.

Agar sadar dengan berbagai manuver politik maupun ekonomi yang dilakukan negara-negara besar seperti Amerika Serikat yang justru setiap waktu mengancam eksistensi mereka.

Kedua: Melepaskan ketergantungan-baik secara ekonomi, politik, militer-terhadap Amerika Serikat.

kunjungan obamake indonesia

bagian dari kebijakan politik luar negeri AS

kepada dunia Islam diwakili Indonesia

sekaligus pengukuhan terhadap penjajahan

AS

secara modern kepada Indonesia

I love US with all its faults.

I consider it my second

country

To the Muslim world,

we seek a new way

forward,

based on mutual

interest

and mutual respect

KETIGA: MENGGALANG RASA MARAH DAN KEBENCIAN KAUM MUSLIM TERHADAP AMERIKA SERIKAT DAN ALIANSI NEGARA-NEGARA KAFIR.

Amerika Serikat mesti dipandang sebagai musuh umat Islam yang tidak akan pernah mau menjaga eksistensi satu negeri Muslim pun.

Amerika Serikat harus dituntut untuk bertanggung jawab atas berbagai penderitaan yang dialami oleh kaum Muslim di berbagai negeri Islam akibat imperialismenya yang sangat menjijikkan dan busuk.

KEEMPAT: MEMAKSA UMAT ISLAM DI BERBAGAI NEGERI UNTUK MENANGGALKAN IKATAN-IKATAN NASIONALISME, PATRIOTISME, PRIMORDIALISME, SEKTARIANISME, DAN KEDAERAHAN.

Menempatkan kembali ikatan ukhuwah Islamiyah pada tempatnya,

Menyadarkan kaum Muslim akan potensi / kekuatan mereka sebagai kekuatan yang bisa mengikat mereka, dan

Menyadarkan mereka bahwa salah satu sebab utama kelemahan mereka adalah karena mereka terikat oleh belenggu ikatan tersebut.

Kelima: Menjelaskan hakikat persoalan-persoalan hangat kaum Muslim seperti kasus Palestina, Kosovo, Irak, Sudan, Aljazair, Afghanistan, Tajikistan, Chechnya, Azerbaijan, Filipina, Indonesia, Malaysia, negeri-negeri Arab lain, dll. Semua itu dijelaskan fakta-faktanya dan solusi penyelesaiannya sesuai dengan hukum-hukum syariat.

Keenam: Pengembangan opini umum tentang urgennya keberadaan Khilafah Islamiyah sebagai institusi yang akan melindungi dan mengayomi seluruh kaum Muslim.

Dengan itu, umat Islam akan merasa berkepentingan untuk bersama-sama mewujudkannya dalam realitas kehidupan mereka. Sebab, hanya intitusi Khilafah Islamiyahlah-sebagaimana telah dibuktikan berabad-abad-yang mampu melindungi dan mengayomi umat Islam atas serangan dan intimidasi negara-negara kafir.

POTENSI UMAT ISLAM

Untuk dapat mengalahkan Amerika Serikat, maka negara yang telah berdiri haruslah menjadi negara yang dapat menandingi Amerika Serikat.

Karena Amerika Serikat adalah negara ideologis, maka haruslah negara ideologis.

Tentu bukan sosialisme, karena walau pernah ‘menandingi’ Amerika Serikat, namun akhirnya runtuh juga.

Pertama: Potensi Ideologis. Setelah komunisme runtuh, satu-satunya musuh ideologis AS adalah Islam. Carleton, saat mengomentari peradaban Islam dari tahun 800 M hingga

1600 M, menyatakan, “Peradaban Islam merupakan peradaban yang terbesar di dunia. Peradaban Islam

sanggup menciptakan negara adidaya (super state) yang terbentang dari satu samudera ke samudera lain; dari iklim Utara hingga tropis dengan ratusan juta orang di dalamnya, dengan perbedaan kepercayaan dan suku.” (“Technology, Business, and Our Way of Life: What’s Next”).

Samuel Huntington dalam bukunya, The Clash of Civilitation and the Remaking of World Order, menulis, "Problem mendasar bagi Barat bukanlah Fundamentalisme Islam, tetapi adalah Islam

sebagai sebuah peradaban yang penduduknya meyakini ketinggian kebudayaan mereka dan dihantui oleh rendahnya kekuataan mereka."

Kedua: Potensi Geografis. Kaum Muslim secara geografis menempati posisi

yang strategis jalur laut dunia. Mereka mengendalikan Selat Gibraltar di

Mediterania Barat, Terusan Suez di Mediterania Timur, Selat Bab al-Mandab yang memiliki teluk-teluk kecil di Laut Merah, Selat Dardanella dan Bosphorus yang menghubungkan jalur laut Hitam ke Mediterania, serta Selat Hormuz di Teluk. Selat Malaka merupakan lokasi strategis di Timur Jauh.

Dengan menempati posisi yang strategis ini, kebutuhan masyarakat internasional akan wilayah kaum Muslim pastilah tinggi mengingat mereka harus melewati jalur laut strategis tersebut.

Kalaulah seluruh wilayah kaum Muslimin di dunia bersatu di bawah naungan Daulah Khilafah Islamiyah, mereka akan memiliki posisi yang sangat menguntungkannya sebagai adidaya.

Ketiga: Potensi SDA. Negeri-negeri Islam dianugerahi Allah Swt sebagai negeri-negeri yang kaya-

raya dengan sumberdaya alam. Negeri-negeri Islam dikenal sebagai wilayah yang subur.

Sumberdaya alam kedua yang penting adalah bahan mentah. Dunia Islam mengendalikan cadangan minyak dunia (60%), boron (40%),

fosfat (50%), perlite (60%), strontium (27%), dan timah ( 22%).

Di antara bahan mentah tersebut, minyak memiliki posisi yang sangat strategis.

Kekuatan minyak ini pernah ditunjukkan oleh negeri-negeri Arab dalam embargo minyak tahun 1973-1974. Embargo tersebut mampu menimbulkan keguncangan ekonomi Amerika Serikat dan negara-negara Eropa saat itu.

Keempat: Potensi Jumlah Penduduk. Kalaulah umat Islam bersatu di

seluruh dunia di bawah naungan Daulah Khilafah Islamiyah, jumlah penduduknya tentu sangat luar biasa. Saat Dunia Islam masih "tidur" saja jumlah penduduknya lebih kurang 1 miliar atau 20% dari populasi di dunia.

Kelima: Potensi Militer. Seandainya, dari satu miliar penduduk Dunia Islam direkrut

1 %-nya saja minimal akan didapat 10 juta tentara. Saat ini saja, di Negeri Arab yang terdiri dari Mesir, Iran,

Yordania, Syiria, Saudi Arabia, Turki, Yaman, Libia, Libanon, Kuwait, Oman, Marocco, Aljazair, Tunisia dan Sudan memiliki militer yang siap sejumlah 182.058,952 orang. Bandingkan dengan kekuatan militer Israel yang hanya berjumlah

sekitar 2.836.722 orang.

Karena itu, dapat dibayangkan jika mobilisasi pasukan militer ini dilakukan oleh sebuah negara, apalagi negara yang bersifat internasional seperti Daulah Khilafah Islamiyah.

DAKWAH DAN JIHAD (FUTUHAT)

POLITIK LUAR NEGERI ISLAM:

Dengan potensi ideologis dan faktor-faktor penunjang tersebut, umat Islam berpotensi (kembali) untuk menjadi sebuah kekuatan yang sangat besar dan dahsyat, yang akan mampu mengimbangi, bahkan, menghancurkan hegemoni Amerika Serikat saat ini.

Hal itu hanya mungkin terjadi jika kaum Muslim berada dalam satu institusi yang menjadi naungannya, yakni Daulah Khilafah Islamiyah.

Sebagai negara Ideologis, Khilafah Islam haruslah menjadi negara yang propagandis, progresif menawarkan ideologinya ke seluruh dunia.

Islam sebagai rahmatan lil alamin akan menjadikan Negara Islam menjadi negara dakwah.

Jihad akan menjadi pilihan bila tawaran simpatik khilafah Islam direspon dengan kegelapan mata menolak kebenaran.

Tentu dengan berpijak pada ketentuan syariat Islam yang mulia, sebagaimana dulu dicontohkan oleh para Sahabat dan para Tokoh Islam seperti Salahuddin Al Ayubi dan Muhammad Al Fatih.

Dengan penerapan Islam oleh Khilafah, keadilan di tengah-tengah manusia akan terasa nyata, bukan utopia lagi seperti saat ini.

Dan bila negara Khilafah telah mengumumkan jihad fi sabilillah dan menyebarluaskan risalah Islam ke seluruh dunia, maka ide-ide dan hukum-hukum Islam serta dalil-dalilnya akan dapat tersebar luas di segala penjuru dunia.

 Ide-ide Islam pun akan memenuhi benak para pemikir dan intelektual.

Mereka akan ramai membicarakannya, misalnya, pada berbagai seminar dan ceramah.

Kemudian, bila negara Khilafah telah menjalankan kewajiban jihadnya itu, seluruh mass media dunia akan meliput dan menyiarkannya secara luas dan menyedot perhatian umat manusia.

Sesungguhnya Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal shalih di antara kalian bahwa Dia pasti akan menjadikan mereka penguasa di muka bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa; Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka; dan Dia akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan, menjadi aman sentosa. (QS an-Nur [24]: 55).

QS An-Nuur [24]: 55

كما األرض في ليستخلفنهم الصالحات وعملوا منكم آمنوا الذين الله وعدبعد من وليبدلنهم لهم ارتضى الذي دينهم لهم وليمكنن قبلهم من الذين استخلف

هم فأولئك ذلك بعد كفر ومن شيئا بي يشركون ال يعبدونني أمنا خوفهمالفاسقون

 Imam Ibnu Katsir:

خلفاء أمته سيجعل بأنه عليه وسالمه الله صلوات لرسوله تعالى الله من وعد هذاالعباد لهم وتخضع البالد تصلح وبهم عليهم والوالة الناس أئمة أي األرض

أمنا خوفهم بعد من وليبدلنهم

Hadits Riwayat Ahmad & al-Bazzar:

ت�ك�ون� ُث�م� ا ع�ه� ف� ي�ر� أ�ن� اء� ش� ِإ�ذ�ا ا ع�ه� ف� ي�ر� ُث�م� ت�ك�ون� أ�ن� الله� اء� ش� ا م� ف�يك�م� الن�ب�و�ة� ت�ك�ون�أ�ن� الله� اء� ش� ِإ�ذ�ا ا ع�ه� ف� ي�ر� ُث�م� ت�ك�ون� أ�ن� الله� اء� ش� ا م� ت�ك�ون� ف� �الن�ب�و�ة �اِج ن�ه� �م ع�ل�ى ة� ال�ف� �خ

أ�ن� اء� ش� ِإ�ذ�ا ا ع�ه� ف� ي�ر� ُث�م� ي�ك�ون� أ�ن� الله� اء� ش� ا م� ي�ك�ون� ف� ا ع�اًّض� ل�ك�ا م� ت�ك�ون� ُث�م� ا ع�ه� ف� ي�ر�أ�ن� اء� ش� ِإ�ذ�ا ا ع�ه� ف� ي�ر� ُث�م� ت�ك�ون� أ�ن� الله� اء� ش� ا م� ت�ك�ون� ف� ي�ة� �ب�ر َج� ل�ك�ا م� ت�ك�ون� ُث�م� ا ع�ه� ف� ي�ر�

ك�َت� س� ُث�م� �الن�ب�و�ة �اِج ن�ه� �م ع�ل�ى ة� ال�ف� �خ ت�ك�ون� ُث�م� ا ع�ه� ف� ي�ر�Catatan:Mulkan Adhdhan: yushiibu al-ra’iyyah fiihi ‘asfun wa dzulmun (menimpakan kelaliman dan kedzaliman kepada rakyat) Mulkan Jabariyyan: qahru wa syiddatu al-dzulmi (menindas//memaksa dan sangat dzalim kepada rakyat)

kaum muslim hanya bisa berharap pada

www.themegallery.com

top related