memandang allah yang janjinya teguh

Post on 29-Jun-2015

204 Views

Category:

Spiritual

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

“Hidup manusia penuh dengan ketidakpastian.”

Ketidakpastian sering kali membawa kita ke dalam rasa kuatir.

Rasa kuatir itu normal dan manusiawi…

Yang membuat tidak normal adalah rasa kuatir yang berlebihan sehingga merusak kehidupan kita.

>>egois

>>emosi tidak terkontrol

>>bersifat membunuh

Bagaimana cara mengatasinya?

Iman adalah dasar utama untuk menghalau rasa kuatir yang muncul dalam diri kita.

Belajar dari iman Abraham

Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan

diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat

yang ia tujui.

(Ibrani 11:8)

>>Kejadian 12:1-5

Iman itu melampaui logika manusia.

Iman yang melampaui logika manusia inilah yang dapat melenyapkan kekuatiran yang

menyerang kita.

Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia

menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.

(Ibrani 11:11)

>>Kejadian 17:15-17; 21:2.

Iman itu percaya bahwa Allah akan menggenapi janjiNya.

“Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala”

(Lukas 12:35)

Kemerdekaan dari rasa kuatir membuat kita lebih mementingkan orang lain dan bukan

hanya untuk diri sendiri atau keluarga kecil saja.

Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang

telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,

walaupun kepadanya telah dikatakan: “Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang

akan disebut keturunanmu.”

(Ibrani 11:17-18)

>>Kejadian 22:1-14

Kejadian 22:7

“Bapa.” Sahut Abraham: “Ya, anakku.” Bertanyalah ia: “Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?”

Jawaban Abraham adalah, “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku”.

Iman itu percaya bahwa Allah tidak

akan merancangkan

rancangan yang jahat pada anak-

anakNya.

1. Tipe Menyalahkan Tuhan

Menganggap bahwa Tuhan jahat dan sebagai biang kerok semua masalah yang ada. Dari situ dia kecewa dengan Tuhan dan tidak mempercayai kebaikan dan kemahakuasaan Tuhan dalam hidupnya.

2. Tipe Beriman

Menganggap Tuhan sedang mendidik dirinya dan menguji berapa kuat iman yang dia miliki, dia percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan rancangan yang jahat kepadanya. Situasi yang dia alami adalah bagian dari iman.

Kita tipe?

“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita

harapkan dan bukti dari segala

sesuatu yang tidak kita lihat.”

(Ibrani 11:1)

Pengharapan Kristiani

bukanlah pengharapan yang disertai

kerinduan hampa, melainkan pengharapan yang disertai dengan

keyakinan

yang bulat dan teguh.

top related