media sosial sebagai pendukung interaktivitas di radio jiz fm
Post on 25-Dec-2021
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Media Sosial Sebagai Pendukung Interaktivitas Di Radio
JIZ FM (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Media Sosial Facebook dan Twitter
Sebagai Pendukung Interaktivitas Di Radio JIZ FM Yogyakarta)
:
Oleh:
APSARI RETNO WIRATMI
D 0208038
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI MASSA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul:
MEDIA SOSIAL SEBAGAI PENDUKUNG INTERAKTIVITAS DI RADIO
JIZ FM
(Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Media Sosial Facebook dan Twitter Sebagai
Pendukung Interaktivitas Di Radio JIZ FM Yogyakarta)
Oleh:
Apsari Retno Wiratmi D 0208038
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Surakarta, 19 November 2012
Pembimbing Utama,
Mahfud Anshori, S.Sos, M.Si NIP. 19690908 200312 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGESAHAN
Telah Diuji dan Disahkan oleh Panitia Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Hari :
Tanggal :
Susunan Panitia Penguji:
1. Dra. Sri Urip Haryati, M.Si. Ketua
NIP. 19570821 198303 2 001
2. Nora Nailul Amal, S.Sos, MLMed, Hons Sekretaris NIP. 19810429 200501 2 002
3. Mahfud Anshori, S.Sos, M.Si. Penguji
NIP. 19790908 200312 1 001
Mengetahui,
Dekan,
Prof. Drs. H. Pawito, Ph. D NIP. 19540805 198503 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Sejatining urip, urip sejati
- Triyono -
Kemanapun kamu melangkah, maju, mundur, ke kanan ataupun ke samping,
ingatlah orangtuamu.
- Triyono -
Man Jadda Wa Jadda, Man sabara Zafira
(Barang siapa bersungguh-sungguh akan berhasil, barang siapa bersabar akan
mendapat kemuliaan)
- Syair Arab -
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan dan ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ngadipun dan Ibu Sudiyem yang telah mendidikku, menyayangiku
dan mencintaiku sedari mata ini terbuka. Adikku satu-satunya, Putri Wening
Prasetyaning Tyas, yang selalu menjadi teman sekaligus sasaran kejahilanku.
2. Mas Moel yang selalu menjadi energi untukku, menguatkanku, menjagaku
dan mendukungku.
3. Keluarga Jimbaran, mak yatini yang sudah menjadi ibu kedua untuk penulis,
bapak, dek lingga, mb endang, mb ndarni, marisa, julio, mas budi, mb erna
yang sudah mendukung penulis selama ini.
4. Asweni Tri Khiyani sahabat yang paling sempurna di dunia ini, yang selalu
menjadi inspirasi, menjadi pengingat yang baik dan selalu ada dalam sedih
ataupun senang.
5. Julia Nur Rochmah yang sudah menjadi sahabat, teman sekaligus mamaku di
Solo, terimakasih untuk bantuannya selama ini, terimkasih untuk
tumpangannya selama penulis mengerjakan skripsi.
6. Wuri Febrianingrum yang selalu menjadi semangat, yang telah banyak
membantu penulis selama berproses di Solo. Dan Destrinita, teman sekaligus
sahabat seperjuangan, terimakasih untuk menjadi sahabat yang baik selama
ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
7. Sahabat-sahabatku di Solo, Fahmi, Fanani, Imel, Riska, Livi, Dhyanayu,
Andi, Jeni yang menemani penulis melalui hari-hari di kota Solo dengan
canda tawa, kebahagiaan, dan perjuangan.
8. Keluargaku di Teater Sopo, Intan, Cicak, ayah iyok, Arini, Retno yang selalu
kompak dengan 2008-nya. Teman-teman pengurus dan anggota, Nila, mas
Awan, mas Ahong, mas Gempil, mb Nopek, Hendro, Simbah, Edi, Wawan,
dan semuanya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
9. Keluargaku di Fiesta FM, mas dim, mas maman yang selalu jadi kakak yang
baik, dan teman-teman yang lainnya yang selalu memberikan dukungan pada
penulis.
10. Sahabat-sahabat di Teladan, PBW, Zudha, Sani, Yulia yang selalu menjadi
semangat dan inspirasi bagi penulis.
11. Keluargaku di Romanisti Indonesia Regional Solo yang telah menjadi teman
yang baik bagi penulis.
12. Teman-teman komunikasi FISIP UNS angkatan 2008 yang selalu memberi
semangat untuk menyelesaikan skripsi.
13. Mas Triyono yang sudah menyadarkanku akan makna hidup yang sangat luar
biasa. Babe Sarman, Mas wahyu, Mas Agus item, Mas Agus ex PD 4, Mas
Nardi, Mas Edi, Pak Tarman, Pak Budi yang selalu menjaga penulis selama
di kampus dan menjadi teman yang baik bagi penulis.
14. Mas Ris, mas Andi dan segenap manajemen dan kru radio JIZ FM
Yogyakarta yang sangat baik hati,.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
laikum Wr. Wb.
. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan kesehatan, kekuatan, kelancaran dan kemudahan bagi
penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan judul Media Sosial Sebagai
Pendukung Interaktivitas Di Radio JIZ FM (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai
Media Sosial Facebook dan Twitter Sebagai Pendukung Interaktivitas Di Radio JIZ
FM Yogyakarta)
Penulisan skripsi ini bermula saat penulis mendengarkan sebuah radio
komersil di Yogyakarta, yaitu radio JIZ FM. Dalam siarannya radio JIZ FM sangat
jarang sekali menyebutkan dan menggunakan layanan telepon dan sms secara untuk
berinteraksi pendengarnya. Penulis kemudian menemukan adanya penggunaan
internet oleh radio JIZ FM yang menekankan pada memanfaatkan media sosial
facebook dan twitter sebagai alat untuk berinteraksi dengan pendengar-
pendengarnya. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat saat ini, ternyata
ada sebuah radio yang kemudian bergantung dan memanfaatkan media sosial
sebagai media baru untuk mendukung kegiatan siarannya. Cara dan kebijakan JIZ
FM dalam berinteraksi dengan pedengarnya itu yang kemudian menarik penulis
untuk menggali lebih dalam mengenai bagaimana interaktivitas yang terbentuk pada
media sosial facebook dan twitter sebagai pendukung interaktivitas pada radio JIZ
FM.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari semua pihak yang turut
membantu penulis dalam pengerjaan dan bimbingan. Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Maha Besar Allah SWT atas segala limpahan kasih sayang dan rahmatnya
yang telah memberikan kekuatan dan kemudahan kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan dengan baik.
2. Prof. Drs. H. Pawito, Ph D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Dra. Prahastiwi Utari, M. Si., Ph. D. selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak Mahfud Anshori, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan masukan
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
5. Drs. Surisno Satrio Utomo, M.Si yang telah menjadi pembimbing akademik
selama perkuliahan.
6. Seluruh staff pegawai di FISIP UNS, terimakasih atas doa dan dukungannya
serta kebaikannya selama penulis menjalankan studi di FISIP UNS ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati, penulis menerima saran maupun kritik yang
membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
W laikum Wr. Wb.
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ........................................................................................................... i
PERSETUJUAN .......................................................................................... ii
PENGESAHAN ............................................................................................ iii
MOTTO ......................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................ v
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
DAFTAR ISI.................................................................................................. ix
DAFTAR BAGAN ........................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
ABSTRAK ..................................................................................................... xvi
ABSTRACT ................................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 7
C. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7
D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
E. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 8
1. Komunikasi ................................................................................... 8
2. Komunikasi Massa ........................................................................ 12
3. Media Massa ................................................................................. 13
4. Radio ............................................................................................. 16
5. Media Baru (New Media) .............................................................. 17
6. Konvergensi Media ....................................................................... 19
7. Interaktivitas .................................................................................. 21
F. Kerangka Berfikir .............................................................................. 30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
G. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian ............................................................................. 31
2. Metode Penelitian ......................................................................... 32
3. Sumber Data ................................................................................. 34
4. Metode Pengambilan Data ........................................................... 35
5. Teknik Analisis Data..................................................................... 36
6. Validitas Data................................................................................ 37
BAB II. DESKRIPSI LOKASI
A. Sejarah Perkembangan Radio JIZ FM ............................................... 39
B. Interaktivitas pada Radio JIZ FM ...................................................... 41
C. Segmentasi Radio JIZ FM ................................................................. 43
D. Format Radio JIZ FM ........................................................................ 43
E. Visi dan Misi Radio JIZ FM .............................................................. 44
F. Komposisi Siaran Radio JIZ FM ....................................................... 44
G. Komposisi Musik Rado JIZ FM ........................................................ 44
H. Program Radio JIZ FM ...................................................................... 45
I. Struktur Organisasi Radio JIZ FM ..................................................... 46
BAB III. SAJIAN DAN ANALISIS DATA
A. Sajian Data Fanspage Facebook Radio JIZ FM ................................ 53
B. Sajian Data Twitter Radio JIZ FM ..................................................... 57
C. Analisis Data ..................................................................................... 61
1. Tingkatan Interaktivitas Menurut McMillan ............................... 61
1.1 User to user interactivity ....................................................... 61
1.2 User to document interactivity ............................................... 72
1.3 User to system interactivity .................................................... 74
1.3.1 Interaksi user to system pada wall fanspage facebook
radio JIZ FM .................................................................. 76
1.3.2 Penggunaan link dalam halaman info fanspage facebook
radio JIZ FM ................................................................. 80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
1.3.3 Interaksi user to system pada halaman foto fanspage
facebook radio JIZ FM .................................................. 82
1.3.4 Interaksi user to system pada timeline twitter radio JIZ
FM ................................................................................. 83
1.3.5 Penggunaan link pada halaman profil twitter radio JIZ
FM ................................................................................. 86
1.3.6 Interaksi user to system pada halaman foto twitter radio
JIZ FM .......................................................................... 88
1.3.7 User to system sebagai Interaksi satu arah .................... 90
2. Tingkat Interaktivitas Menurut Rafaeli ........................................ 90
4.1 Pesan Noninteraktif ................................................................ 91
4.2 Pesan Reaktif/Quasi Interaktif ............................................... 94
4.3 Pesan Interaktif Penuh/Full Interaktif .................................... 96
3. Implementasi interaktivitas antara pengguna dengan
dokumen/sistem .......................................................................... 99
4. Implementasi aktivitas antara orang-orang .................................. 100
5. Vertical dan Horizontal Interactivity ........................................... 101
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 110
B. Saran ..................................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR BAGAN
BAGAN HALAMAN
Bagan I.1 Model Komunikasi Westley & Maclean ....................................... 12
Bagan I.2 Pola Arah Interaktivitas Terbaru Pada Interaktivitas Radio .......... 27
Bagan I.3 Model Interaktivitas Radio ............................................................ 28
Bagan I.4 Kerangka Berpikir ......................................................................... 30
Bagan I.2 Model Analisi Interaktif ............................................................... 36
Bagan II.1 Struktur Organisasi Radio JIZ FM ............................................... 45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
Tabel I.1 Perbedaan Karakteristik Media Konvensional & Media Baru .. 19
Tabel II.1 Program Radio JIZ FM ............................................................. 45
Tabel II.2 Daftar Stasiun Radio Pengguna Facebook ................................ 48
Tabel II.3 Daftar Stasiun Radio Pengguna Twitter ................................... 49
Tabel III.1 Data Interaksi Fanspage Facebook Radio JIZ FM Menurut
Tingkatan Interaktivitas McMillan .......................................... 55
Tabel III.2 Data Interaksi Fanspage Facebook Radio JIZ FM Menurut
Tingkatan Interaktivitas Rafaeli ................................................ 56
Tabel III.3 Data Interaksi Fanspage Facebook Radio JIZ FM Sesuai Model
Interaktivitas Joellen Easton ..................................................... 57
Tabel III.4 Data Interaksi Twitter Radio JIZ FM Menurut Tingkatan
Interaktivitas Rafaeli ................................................................. 59
Tabel III.5 Data Interaksi Twitter Radio JIZ FM Menurut Tingkatan
Interaktivitas Rafaeli ................................................................ 60
Tabel III.6 Data Interaksi Twitter Radio JIZ FM Sesuai Model Interaktivitas
Joellen Easton ........................................................................... 60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
Gambar 1 Interaktivitas pengunjung dengan pengunjung di fanspage
facebook radio JIZ FM .............................................................. 63
Gambar 2 Interaktivitas pengunjung dengan pengunjung di halaman twitter
radio JIZ FM .............................................................................. 63
Gambar 3 Salah satu interaksi yang terjadi antar pengunjung fanspage
facebook radio JIZ FM .............................................................. 65
Gambar 4 Interaktivitas pengunjung dengan pengunjung di halaman twitter
radio JIZ FM .............................................................................. 66
Gambar 5 Salah satu pengunjung mendapatkan balasan dari admin
fanspage facebook radio JIZ FM ............................................... 70
Gambar 6 Admin twitter radio JIZ FM membalas pesan salah satu
pengunjung................................................................................. 70
Gambar 7 Admin fanspage facebook radio JIZ FM memposting sebuah
berita yang berasal dari media lain ............................................ 72
Gambar 8 Interaksi antara user dengan sebuah dokumen yang terjadi di
twitter radio JIZ FM ................................................................... 72
Gambar 9 Perbedaan jumlah komentar yang ditinggalkan pengunjung ..... 78
Gambar 10 Halaman info fanspage facebook radio JIZ FM ........................ 81
Gambar 11 Update pesan yang disertai link pada halaman timeline twitter
radio JIZ FM .............................................................................. 87
Gambar 12 Pesan disertai foto yang diposting oleh host radio JIZ FM ....... 92
Gambar 13 Pesan yang tidak berhubungan dengan pesan yang lainnya ...... 94
Gambar 14 Pesan full interaksi yang terjadi di fanspage facebook radio JIZ
FM .............................................................................................. 97
Gambar 15 Pesan interaksi penuh yang terjadi pada twitter radio JIZ FM .. 98
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2 Surat Keterangan dari Lokasi Penelitian
Lampiran 3 Catatan Penelitian
Lampiran 4 Transkrip Wawancara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
ABSTRAK Apsari Retno Wiratmi. D 0208038. Media Sosial Sebagai Pendukung Interaktivitas Di Radio JIZ FM (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Media Sosial Facebook dan Twitter Sebagai Pendukung Interaktivitas Di Radio JIZ FM Yogyakarta), skripsi (S-1) jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2012.
Perkembangan periode baru yang ditandai dengan berkembangnya internet membuat banyak media penyiaran memanfaatkan media sosial sebagai pendukung dalam penyelenggaraan siarannya. Begitu pula yang terjadi pada radio JIZ FM. Interaktivitas yang semula dimediasi oleh telepon dan sms ini, kini diganti dengan memanfaatkan facebook dan twitter yang memang sedang populer saat ini. Dalam media sosial tersebut, audiens dibebaskan untuk berinteraksi baik dengan radio JIZ FM yang diwakili oleh admin, ataupun dengan sesama audiens. Dengan begitu interaksi yang terbentuk menjadi semakin mudah dan bebas bahkan mendekati komunikasi tatap muka sehingga mampu membangun sebuah kedekatan dengan audiensnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana interaktivitas yang terbentuk pada media sosial facebook dan twitter radio JIZ FM. Peneliti menjabarkan interaksi yang ada pada kedua media sosial tersebut, dan mengkategorikan serta menganalisis sesuai tingkatan interaktivitas yang dikemukakan oleh Rafaeli yaitu noninteraktif, reaktif/quasi interakif dan full interaktif, serta kategori interaktivitas menurut McMillan yaitu user to system, user to user dan user to documents.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang bersifat deskriptif dalam memaknai fenomena yang terjadi. Dalam pengumpulan dan analisis data penelitian ini menggunakan combine methods research. Peneliti menggunakan instrument penelitian berupa observasi partisipan, dokumentasi-dokumentasi, serta bukti fisik lainnya.
Dari data yang diperoleh, peneliti menemukan ada tiga bentuk interaktivitas yang ada pada media sosial yang digunakan oleh radio JIZ FM, yaitu interaktiviras antara pengguna dengan sistem, interaktivitas antar orang-orang dan interaktivitas antara pengguna dengan dokumen. Namun karena interaktivitas pengguna dengan dokumen intensitasnya sangat rendah maka peneliti hanya merumuskan dua bentuk interaktivitas yang dominan dilakukan oleh pengguna media fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM yaitu interaktivitas antara pengguna dengan sistem dan interaktivitas antar orang-orang.
Dari keseluruhan hasil penelitian tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa peran host/admin menjadi sangat penting dalam membangun sebuah komunikasi untuk mendorong adanya interaksi yang berkesinambungan baik antar pengunjung ataupun pengunjung dengan admin/host. Peranan tersebut berupa pengembangan komunikasi dua arah dengan gaya bicara yang lebih personal, baik dengan menggunakan kata sapaan orang pertama, tidak anonim ataupun dengan kalimat-kalimat ajakan yang dapat mendorong pengguna untuk saling merespon pesan yang ditinggalkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
ABSTRACT
Apsari Retno Wiratmi. D 0208038. Social Media For Supporting Interactivity in JIZ FM Radio (Qualitative Descriptive Study of the Social Media Facebook and Twitter to Support the Interactivity in JIZ FM Radio), thesis (S-1) Communication Science Major. Social and Politic Science Faculty. Sebelas Maret University of Surakarta. October 2012.
Development of a new period marked by the development of the Internet make a lot of broadcast media utilizing social media as a supporter in organizing broadcasts. And the same thing happened in JIZ FM Radio. Interactivity which mediated initially by phone and sms, now replaced by using facebook and twitter, which is being popular nowadays. In social medias, the audience is free to interact, both with FM JIZ admins, or with fellow audience. So that way, the interaction that formed, became easier and free. face-to-face communication, which has capability to established a bond with the audiences.
This research aimed to describe how interactivity formed on social medias facebook and twitter. The Researcher describe and categorize the interactions that exist in both the social media, and then analyze the appropriate level of interactivity proposed by Rafaeli, they are: non-interactive, reactive / interactive quasi and full interactive. And interactivity categories according to McMillan, they are : user to system, user to user and user to documents. This research is a descriptive qualitative study, with case study approach that is descriptive in understanding phenomena. This research used combine methods research for data collecting and analysis. Researcher used the research instruments, such as participant observation, documentations, and other physical evidences.
From the data obtained, researchers founded that the interactivity occurs in three types of interactivity, they are interactivity between the user and system, interactivity between peoples and interactivity between the user and document. However, interactivity between the user with document has a low intensity, so the researchers only formulates in two types of interactivity which is characterized by dominant media users of fanspage facebook and twitter JIZ FM radio that is interactivity between user and system and interactivity between people .
From the overall results of the research, researcher were able to conclude that host has an important role in developing a communication to establish a continuous interaction both among visitors, or visitors to the host. That role is a development of two ways communication with more personal speech style, by using a greeting words of first person, not anonymous or by using a stimulus words that can boost users to respond the remaining message.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa
pengaruh yang cukup banyak dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Dalam dua dasawarsa terakhir saja, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang begitu pesat telah melahirkan beragam produk-produk
komunikasi yang bersinggungan dengan berbagai aspek kehidupan
masyarakat. Seiring dengan hal tersebut, informasi berkembang menjadi
sebuah kebutuhan yang vital bagi masyarakat. Untuk itulah media massa
muncul dan selalu dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
akan informasi.
Media massa sendiri selalu berkembang dan semakin efisien dalam
membuat dan menyebarkan informasi. Hal ini diperkuat oleh pendapat
McQuail yang menganggap adanya perubahan yang cukup siginifikan pada
masyarakat dalam bidang komunikasi. Menurutnya, media massa merupakan
media yang mampu menjadi perangsang penting terhadap penilaian dan
konsumsi informasi. (McQuail, 1987: 204)
Banyak pendapat yang dilontarkan mengenai fungsi media massa.
Namun dalam bukunya, Effendy (2003: 31) menyederhanakan fungsi media
menjadi empat fungsi saja, yakni:
1. Menyampaikan informasi (to inform)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
2. Mendidik (to educate)
3. Menghibur (to entertain)
4. Mempengaruhi (to influence)
Radio menjadi salah satu media massa yang fenomenal. Radio
berkembang mengikuti dinamika dalam masyarakat. Fungsi dan peranannya
pun mengikuti perkembangan yang ada dimasyarakat. Sebagai unsur dari
proses komunikasi dalam hal ini sebagai media massa, radio siaran
mempunyai ciri, sifat dan karakter yang berbeda dengan media massa lain.
(Effendy, 1991 : 18)
Beberapa penulis seperti Masduki mendefinisikan radio sebagai
media auditif (hanya bisa didengar), tetapi murah, merakyat, dan bisa dibawa
atau didengarkan dimana-mana. Radio juga berfungsi sebagai media ekspresi,
komunikasi, informasi, pendidikan, dan hiburan. Radio memiliki kekuatan
terbesar sebagai media imajinasi, sebab sebagai media yang buta, radio
menstimuli begitu banyak suara, dan berupaya memvisualisasikan suara
penyiar ataupun informasi faktual melalui telinga pendengarnya. (Masduki,
2001: 9)
Kini radio terus berkembang menjadi bisnis yang tetap menjanjikan.
Hal ini terbukti dengan terus bermunculannya stasiun radio baru yang terus
menyajikan program-program yang mampu menarik perhatian khalayak.
Maraknya pertumbuhan industri radio siaran ini membawa dampak sebagai
berikut: 1) program-program acara yang semakin beragam bentuknya dan
mengarah pada spesialisasi, 2) kompetisi antar radio semakin meningkat, 3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
tingkat kompetisi antar radio semakin terasa bila corak, isi serta jangkauan
khlayak sasaran sama. (Sandjaja, 1992: 3)
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi itu pula, kini mulai
terciptalah media baru yang mampu mempermudah manusia dalam
memenuhi kebutuhan akan informasi. Mark Poster (1990) dalam buku
besarnya, The Second Media Age mengungkapkan akan adanya periode baru
dimana teknologi interaktif dan komunikasi interaktif, khususnya internet
akan mampu merubah masyarakat. Teknologi interaktif yang tercipta itulah
yang akan mendorong masyarakat untuk lebih mengembangkan diri
mengikuti arus perkembangan komunikasi interaktif.
Dalam sebuah pemikiran tentang New Media Theory, Litle John dan
Foss dalam bukunya mengungkapkan adanya dua pandangan dominan
tentang perbedaan antara the first media yang menekankan pada penyiaran
(radio dan televisi) dengan the second media yang menekankan pada jejaring
(media sosial). (Little John & Foss, 2008: 413). Namun dalam
perkembangannya, internet sebagai media kedua (the second media) mulai
mengembangkan diri menjadi media yang dapat menjadi pendukung bagi
media utama (the first media) seperti radio dan televisi. Pernyataan tersebut
didukung dengan pendapat Little John & Foss (2008) yang menyebutkan
bahwa media baru dianggap lebih interaktif dan juga mampu menciptakan
sebuah pemahaman tentang komunikasi pribadi dibandingkan media
penyiaran yang hanya menekankan pada penyebaran informasinya dengan
interaktifitas yang minim. Untuk itu pada perkembangannya banyak media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
penyiaran yang mulai memanfaatkan media jaringan sebagai media
pendukungnya.
Begitu juga yang terjadi pada media radio, internet mulai digunakan
sebagai alat pendukung untuk mendekatkan audiens dengan stasiun radio
yang bersangkutan. Dengan interaktivitas yang coba ditawarkan didalamnya,
audiens dimanjakan untuk berkomunikasi secara langsung melalui media
jejaring sosial tersebut dengan stasiun radio favoritnya. Tentu saja hal
tersebut merupakan strategi yang diangkat stasiun radio yang bersangkutan
untuk menciptakan model interaktivitas yang terbaru, yang biasanya hanya
bisa dilakukan melalui media telephone dari audiens kepada stasiun radio,
namun kini bisa dilakukan dengan bebas oleh seluruh audiens yang ingin
berinteraksi dengan stasiun radio secara langsung hanya dengan memposting
pada halaman jejaring sosial yang dipakai oleh radio tersebut.
Kehadiran media-media pendukung tersebut diharapkan mampu
menjadi media yang mampu menarik perhatian audiens. Apalagi dengan
adanya kenyataan bahwa semakin berkurangnya antusias masyarakat dalam
mendengarkan siaran radio.
Salah satu radio yang memanfaatkan media kedua sebagai media
mendukungnya tersebut adalah radio JIZ FM. Radio JIZ FM lahir pada awal
tahun 2011, berkembang dengan memanfaatkan media jejaring sosial sebagai
media pendukung dalam berinteraksi dengan pendengarnya. Audiens
dimanjakan dengan kemudahan untuk berinteraksi dengan setiap program
acara yang mereka bawakan. Materi atau topik yang sedang dibicarakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
dalam sebuah program acara akan diposting dalam halaman facebook
ataupun twitter JIZ FM yang kemudian bisa langsung dikomentari oleh
audiens pendengarnya. Begitu pula dengan permintaan lagu, audiens bisa
dengan mudah merequest lagu hanya dengan memposting pada halaman
facebook atau twitter JIZ FM. Kemudahan itulah yang saat ini ditawarkan
oleh JIZ FM yang notabennya adalah sebuah radio baru. Pilihan-pilihan
itulah yang menjadi menarik, karena seakan-akan kini interaktivitas yang
dulunya lebih bersifat konvensional hanya dengan menggunakan sms ataupun
telephone, kini telah berubah menjadi interaktivitas yang lebih modern, yang
justru berpindah pada media-media pendukungnya, seperti facebook dan
twitter. Apalagi media-media sosial tersebut memang sedang digandrungi
oleh anak muda jaman sekarang. Sebuah proses interaktivitas yang mulai
bergeser.
Secara teori, ada beberapa definisi dari interaktivitas, salah satunya
adalah Ha dan James yang mencoba mendefinisikan interaktifitas, dalam
artian sejauh mana komunikator dan audiens menanggapi ataupun bersedia
memfasilitasi, komunikasi untuk masing-masing kebutuhan. (Leah A.
Lievrouw & Sonia M. Livingstone, 2006).
Melalui media pendukungnya tersebut terbukti JIZ FM telah mampu
menarik perhatian audiennya. Salah satunya dibuktikan dengan banyaknya
follower dalam akun twitter JIZ FM yaitu sebanyak 5.915 Dan juga pada
fanspage facebook JIZ FM yang disukai oleh pengguna facebook sebanyak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
17.931. Bahkan mereka telah membuat fanspage facebook kedua, karena
fanspage sebelumnya sudah penuh.
Kini, JIZ FM dalam setiap program acaranya justru meminimalisir
interaksi secara konvensional dengan sms atapun telephone, dan justru lebih
aktif dalam interaksi melalui media sosial twitter dan facebook. Salah satu
bentuk interaksi yang bisa dicontohkan dalam hal ini adalah, pada program
Semangat Pagi edisi makanan yang
opik tersebut diposting dalam akun twitter dan
facebook dalam bentuk pertanyaan kepada pendengar. Tidak berlangsung
lama, setidaknya ada 51 komentar yang ditulis oleh audiens untuk
menanggapi topik tersebut.
Adanya feedback langsung dari audiens tersebut menandai adanya
interaktivitas antara audiens dengan media jejaring sosial yang digunakan
radio JIZ FM. Sebuah interaktivitas yang bisa dikatakan sudah mulai
bergeser, dari mulanya antara pendengar dengan stasiun radio secara
langsung melalui telephone atau sms, pada saat ini bergeser dari pendengar
dengan jejaring sosial pendukung radio.
Rafaeli dan LaRose mengungkapkan bahwa ada kolaborasi pada
sistem di media massa, dimana penonton merupakan sumber utama dari
konten media sekaligus sebagai penerima. Kolaborasi tersebut yang
kemudian merepresentasikan adanya sebuah pergeseran baru yang signifikan
dari bentuk-bentuk media massa. (Lievrouw & Livingstone, 2006).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Maka dari itu, peneliti berusaha mengungkapkan gambaran tentang
bagaimana interaktivitas yang terbentuk pada media sosial facebook dan
twitter sebagai media pendukung interaktivitas radio JIZ FM. Dengan begitu
kita akan mendapatkan gambaran mengenai interaktivitas di radio JIZ FM
yang terjadi melalui media sosial.
B. PERUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
Bagaimana interaktivitas yang terbentuk pada media sosial facebook
dan twitter sebagai pendukung interaktivitas pada radio JIZ FM
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat dikemukakan tujuan
penelitian ini, yaitu untuk mengetahui bagaimana interaktivitas yang
terbentuk pada media sosial facebook dan twitter sebagai pendukung
interaktivitas pada radio JIZ FM.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi individu yang tertarik pada permasalahan radio, penelitian ini
diharapkan dapat menjadi tambahan informasi mengenai interaktivitas yang
ada pada radio.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
2. Bagi pengelola perusahaan media massa khususnya perusahaan
radio, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dan masukan dalam pengambilan keputusan yang terkait.
3. Bagi dunia akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
bahan uji penelitian lain yang memiliki permasalahan yang serupa.
E. TINJAUAN PUSTAKA
1. Komunikasi
Komunikasi merupakan salah satu aspek kehidupan manusia yang sangat
penting. Apalagi kodrat manusia sebagai makhluk sosial membuat komunikasi
menjadi faktor penting bagi manusia untuk selalu berinteraksi dan mendapatkan
informasi yang dibutuhkan manusia.
Secara fungsional, Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson mengemukakan
bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi utamanya, yaitu untuk kelangsungan
hidup diri sendiri dan untuk menjaga kelangsungan hidup bermasyarakat, dengan
membangun hubungan sosial dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat.
(Mulyana, 2000 : 4)
Istilah komunikasi berasal dari istilah latin "communis" yang berarti
"sama" dalam bahasa Indonesia. Dengan artian kesamaan pengertian atau makna,
sehingga informasi disampaikan oleh seseorang kepada orang lain saling
dimengerti. (Effendy, 1978 : 1)
Sedangkan Hoveland (1948: 371) dalam buku ,
ya The process by which
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal symbols) to
modify the behavior of other individuals (communicatees). Dalam hal ini
komunikasi dipandang sebagai proses dimana komunikator menyampaikan
rangsangan baik dalam bentuk lambang ataupun kata-kata untuk merubah tingkah
laku orang lain (komunikan). (Wiryanto, 2004: 6).
Pada hakekatnya komunikasi merupakan sebuah proses dimana lambang-
lambang yang mengandung makna sama disampaikan kepada orang lain, dengan
maksud untuk dimengerti ataupun agar tingkah lakunya berubah. (Effendy 1978:
7)
Banyak ahli yang mendefinisikan komunikasi ataupun berbicara tentang
definisi komunikasi. Walaupun banyak yang mengemukakan hal tersebut, namun
berbagai definisi yang dikemukakan para ahli tentunya mempunyai banyak
manfaat guna menjelaskan fenomena-fenomena komunikasi yang terjadi dalam
masyarakat.
Ada beberapa paradigma yang dikemukakan mengenai komunikasi, seperti
Raymond S. Ross (1983: 8) seperti yang dikutip oleh Wiyanto mengatakan
bahwa, "Communication: The tansmission of information, ideas, emotions, skills,
etc. by the uses of symbol ..." yang berarti bahwa komunikasi merupakan sebuah
proses penyortir, memilih, dan mengirimkan, simbol-simbol sedemikian rupa
sehingga membantu pendengar dalam membangkitkan makna atau respons dai
pikirannya yang serupa dengan yang dimaksud oleh komunikator. (Wiryanto,
2004: 6)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Komponen-komponen yang ada dalam kegiatan komunikasi meliputi;
konteks, sumber, penerima, pesan, saluran, gangguan, proses penyampaian atau
proses encoding, penerimanaan atau proses decoding, arus balik dan efek.
(Effendy, 2005: 5)
Onong Uchjana selanjutnya juga membagi proses komunikasi menjadi
beberapa tahapan, yaitu:
1. Proses komunikasi secara primer
Merupakan proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan lambang atau simbol sebagai media.
Lambing yang digunakan dalam hal ini adalah bahasa.
2. Proses komunikasi secara sekunder
Merupakan proses penyampaian pesan oleh seorang kepada orang lain
dengan menggunakan alat bantu atau sarana sebagai media kedua setelah
memakai lambang sebagai media pertama (surat kabar, majalah, radio, televisi,
film, dll). Efisiensi pencapaian kepada komunikan menjadi tujuan dalam proses
ini. (Effendy, 1984: 11).
Selain itu, Onong Uchjana juga membagi 4 tujuan komunikasi yaitu
perubahan sikap (attitude change), perubahan pendapat (opinion change),
perubahan perilaku (behavior change), perubahan sosial (social change).
(Effendy, 1984: 8)
Dalam Mulyana (2001: 5-35), William I. Gorden menyebutkan setidaknya
ada empat fungsi komunikasi yang saling berkaitan, empat fungsi tersebut ialah:
1. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Komunikasi bertujuan untuk membentuk konsep diri dan menjaga
kelangsungan hidup, serta memupuk hubungan dan kebahagiaan.
2. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi ekspresif
Manusia dapat mengekspresikan emosi ataupun perasaannya dengan
berkomunikasi, dapat dilakukan secara berkelompok ataupun sendiri.
3. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi ritual
Dilakukan biasanya oleh suatu komunitas pada saat melakukan ritual-ritual
tertentu seperti upacara kelahiran, kematiaan, dan sebagainy dan dilakukan secara
kolektif.
4. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi instrumental
Komunikasi ini betujuan untuk menginformasikan, mengajar, mendorong,
mengubah sikap dan keyakinan, merubah perilaku atau menggerakan tindakan,
dan juga untuk menghibur.
Selain fungsi dan tujuan, dalam proses komunikasi dikenal pula istilah
model komunikasi. Wilbur Schramm (1954) merumuskan suatu model
komunikasi yang menekankan pada proses dua arah di antara para
komunikatornya. Komunikasi berlangsung dua arah, dari pengirim kepada
penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar dalam model
komunikasi ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Pandangan
interaksional ini mengilustrasikan bahwa seseorang dapat menjadi pengirim
maupun penerima dalam sebuah interaksi, namun tidak menjadi keduanya
sekaligus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Umpan balik/tanggapan menjadi elemen yang penting dalam model
komunikasi ini. Umpan balik disini berfungsi untuk membantu komunikator
apakah mengetahui apakah pesan mereka telah tersampaikan atau tidak, dan
sejauh mana pencapaian makna terhadap pesan terjadi. Umpan balik dalam model
komunikasi ini terjadi setelah pesan diterima, tidak saat peran sedang dikirim.
Bagan I.1
Model Komunikasi Wilbur Schramm
Sumber: West & Turner (2007: 12)
2. Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan komunikasi yang melibatkan banyak orang
dengan melalui media, maka disebutlah komunikasi massa, sebuah komunikasi
yang ditujukan untuk banyak orang melalui media massa. Komunikasi massa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
sendiri mempunyai banyak pengertian. Dalam Effendy (1984), Joseph A. Devito
memaparkan komunikasi massa sebagai komunikasi yang ditujukan kepada
massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya yang disalurkan oleh
pemancar-pemancar yang bersifat audio visual, dan komunikasi akan lebih mudah
bila didefinisikan menurut bentuknya: televisi. radio, surat kabar, majalah, film,
dan buku.
Dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Onong Uchjana (1984)
menyebutkan empat fungsi komunikasi massa, yaitu:
1. Menyampaikan informasi (to inform)
Yaitu untuk mempelajari ancaman dan peluang; memahami lingkungan;
menguji kenyataan; meraih keputusan.
2. Mendidik (to educate)
Yaitu untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang berguna
memfungsikan dirinya secara efektif dalam masyarakatnya; mempelajari nilai,
tingkah laku yang cocok agar diterima dalam masyrakatnya.
3. Menghibur (to entertain)
Yaitu untuk menggembirakan, mengendorkan urat syaraf, menghibur,
mengalihkan perhatian dari masalah yang dihadapi.
4. Mempengaruhi (to influence)
Yaitu untuk memberi keputusan; mengadopsi nilai, tingkah laku dan
aturan yang cocok agar diterima dalam masyarakatnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
3. Media Massa
Media massa mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses
komunikasi. untuk itu dalam penelitian ini diperlukan pembahasan lebih
mendalam mengenai media massa. Menurut McQuail (1987), media massa yang
digunakan sehari-hari mempunyai karakteristik sebagai pengantar bagi segala
macam pengetahuan, media massa juga menyelenggarakan kegiatan dalam
lingkup publik, hubungan antara penerima dan pengirim seimbang dan sama,
selain itu media juga mampu menjangkau banyak orang, dibandingkan dengan
institusi lain, serta mampu mengambil alih peran-peran seperti sekolah, agama,
guru, orang tua dan lain sebagainya.
Lebih lanjut McQuail juga menjelaskan adanya empat unsur penting
dalam sejarah media massa, yaitu:
1. Teknologi
2. Situasi Politik, sosial dan ekonomi suatau masyarakat
3. Serangkaian kegiatan, fungsi dan kebutuhan
4. Manusia dalam arti kelompok sosial ataupun kelompok kepentingan
Media massa mengalami perkembangan modern yang cukup pesat.
Berikut adalah gambaran sejarah media massa menurut McQuail (1987) dalam
bukunya:
1. Media cetak
Sejarah media modern bermula dari buku cetak. Hampir dua ratus tahun
setelah ditemukannya percetakan barulah muncul surat kabar. Surat kabar pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
masa awal ditandai oleh wujud yang tetap, bersifat komersial, bersifat umum dan
terbuka, dan bertujuan memberikan informasi.
2. Film
Film muncul pada akhir abad kesembilan belas sebagai sebuah temuan
teknologi baru. Film berperan sebagai sarana baru yang digunakan untuk
menyebarkan hiburan serta menyajikan cerita, musik, drama, lawak kepada
masyarakat umum.
3. Siaran radio dan televisi
Inovasi yang terdapat pada radio dan televisi ialah kemampuan
menyajikan komentar pada saat suatu kejadian berlangsung.
4. Media elektronik baru
Media inilah yang dianggap akan menggeser televisi dan radio. Perangkat
media elektronik mencakup beberapa sistem teknologi, salah satunya ialah
teknologi internet.
Melalui bukunya, McQuail juga mencoba mrangkup serangkaian ide dasar
mengenai tujuan media dalam masyarakat sebagai berikut McQuail (1987: 70):
1. Informasi
Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat
dan dunia serta memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2. Korelasi
Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi.
3. Kesinambungan
Mengekspresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan kebudayaan
khusus serta perkembangan budaya baru.
4. Hiburan
Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi.
5. Mobilisasi
Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang,
pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan agama.
4. Radio
Radio merupakan salah satu media massa yang diteliti dalam penelitian
ini, sehingga diperlukan pembahasan lebih lanjut mengenai radio. Radio sendiri
merupakan media auditif (hanya bisa didengat) namun cukup terjangkau dan
mampu dibawa kemana saja. Sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi,
pendidikan, dan hiburan, radio memiliki kekuatan terbesar dalam hal imajinasi,
sebab sebagai media yang buta, radio menstimuli begitu banyak suara, dan
berupaya memvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi faktual mealalui
telinga pendengarnya. (Masduki, 2001: 9)
Wahyudi dalam Morissan (2008) menggambarkan sifat fisik radio
sebagaai media yang dapat didengar, dapat diputar kembali, elektris, murah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
dengan daya jangkau yang luas namun mempunyai daya rangsang yang cukup
rendah (Morissan, 2008: 11).
Dominick dalam Morissan (2008) mengungkapkan peran radio dalam
menyampaikan pesan baru mulai diakui pada tahun 1909. Radio muncul menjadi
media yang teruji dalam menyampaikan informasi, sehingga banyak diminati
masyarakat pada saat itu. Pada awalnya radio diciptakan dengan bentuk yang
besar, tidak menarik, dan sulit digunakan karena selain memerlukan tenaga listrik
dan baterai yang besar, radio juga memerlukan kemampuan yang cukup untuk
menggunakannya. Namun pada 1926, perusahaan manufaktur berhasil
memberbaiki kualitas produk radio menjadi lebih menarik dan praktis, sehingga
semenjak saat itu radio mulai merajalela di masyarakat dan hal tersebut sekaligus
menandai dimulainya era radio menjadi media massa. (Morissan, 2008: 2)
Masduki (2001: 3) menyebutkan ada beberapa fungsi radio yang
kapasitasnya sebagai media publik, yaitu:
1. Radio sebagai media penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain.
2. Radio sebagai sarana mobilisasi pendapat publik untuk mempengaruhi
kebijakan.
3. Radio sebagai sarana untuk mempertemukan dua pendapat berbeda/diskusi
untuk mencari solusi bersama yang saling menguntungkan.
4. Radio sebagai sarana untuk mengikat kebersamaan dalam semangat
kemanusiaan dan kejujuran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
5. Media Baru (New Media)
Era media baru (new media) tumbuh berkembang ditandai oleh adanya
perkembangan teknologi komunikasi seperti jaringan internet yang didalamnnya
menekankan kepada format isi media yang dikombinasikan dan kesatuan data
baik teks, suara, gambar, dan sebagainya dalam format digital. (Terry Flew, 2002:
10 dalam Hastarjo, 2011: 5).
McQuail menyatakan adanya perubahan media massa dengan munculnya
perilaku masyarakat baru yang berbasis internet. Dalam bukunya Mass
Communication, Denis McQuail juga mengganggap new media sebagai implikasi
semakin berkembangnya komunikasi yang ditandai dengan semakin
fungsionalnya internet sebagai basis berkembangnya media sosial. Media baru
bisa diidentifikasi melalui beberapa hal seperti (McQuail, 2006):
1. Digitalisasi dan konvergensi semua aspek dari media.
2. Interaktivitas dan konektivitas jejaring yang meningkat.
3. Mobilitas pengiriman dan penerimaan pesan.
5. Adaptasi publikasi dan peran-peran khalayak.
6. Munculnya beragam bentuk baru dari media
7. Fragmentasi dan ka
Konsep new media menurut Littlejohn (2008), memiliki kekuatan pada
penguasaan teknologi (terutama internet) yang dapat membawa perubahan dalam
masyarakat.
Roger Fidler dalam Hastjarjo (2011) mengenalkan istilah
alam perkembangan teknologi media massa. Dalam hal ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
media baru dipahami sebagai media yang muncul dari inovasi-inovasi media lama
yang kurang relevan dengan perkembangan teknologi komunikasi sekarang ini.
(Hastjarjo, 2011: 5)
Lain halnya dengan Jan Van Dijk (2006) yang berpandangan bahwa new
media merupakan revolusi dari munculnya media interaktif. Bentuk interaktivitas
didalamnya adalah adany aksi dan reaksi. (Hastjarjo, 2011: 19)
Hal yang terlihat jelas dari keberadaan teknologi komunikasi baru adalah
perubahan ciri dan karakteristik komunikasi antar manusia. Mark Poster dalam
The Second Media Age
karakteristik antara the first media age (media konvensional) dengan the second
media age (media baru) melalui tabel berikut:
Tabel I.1
Perbedaan Karakterstik Media Konvensional dan Media Baru
No. Media Konvensional Media Baru
1. Produksi pesan yang tersentralisasi Produksi pesan bersifat desentralisasi
2. Komunikasi satu arah Komunikasi dua arah
3. Dalam kondisi mengendalikan Tidak dalam kondisi mengendalikan
4. Reproduksi stratifikasi sosial dan
ketidaksetaraan melalui media
Demokratisasi
5. Khalayak massa yang terfragmentasi Mempromosikan kesadaran indivual
6. Membentuk kesadaran sosial Berorientasi secara individual
Sumber: Mark Poster (1990)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Perkembangan teknologi, terutama internet telah membawa dampak
perubahan yang cukup besar terhadap perkembangan media baru. Internet dinilai
mempunyai andil yang besar dalam hal ini. Salah satu indikatornya adalah adanya
digitalisasi dan konvergensi dari semua aspek media yang tidak terkendala oleh
lokasi dan waktu.
6. Konvergensi Media
Adanya konvergensi media menjadi tanda dalam berkembangnya media
baru. Konvergensi sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu convergence. Istilah
konvergensi mulai banyak digunakan sejak tahun 1990-an sebagai tanda bagi
perkembangan teknologi digital, integrasi teks, angka, gambar, video, dan suara
(Briggs dan Burke, 2000: 326).
Lebih lanjut Briggs dan Burke (2000) menjelaskan tentang munculnya
masa convergensi media yang ditandai dengan munculnya media baru yang
bersifat cornucopia (banjir informasi), choice (pilihan), crisis (krisis), interactivity
(interaktivitas), dan creativity (kreativitas).
Kehadiran media baru sebagai dampak dari perkembangan teknologi
informasi, sedikit banyak telah membentuk fenomena-fenomena komunikasi,
seperti Everret M. Rogers dalam Communication Technology New Media in
Society menuliskan fenomena telekomunikasi yang membawa pengaruh pada
implikasi model komunikasi, yaitu model komunikasi konvergensi yang
menjabarkan proses pertukaran pesan diantara dua atau lebih peserta komunikasi.
(Antoni, 2004: 5).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Beberapa ilmuan mencoba mendefinisan istilah konvergensi, salah satunya
adalah Henry Jenkins (2006) yang menjelaskan bahwa konvergensi merupakan
aliran konten di platform beberapa media, kerja sama antara industri beberapa
media, dan perilaku migrasi khalayak media.
By convergence, I mean the flow of content across multiple media platforms, te cooperation between multiple media industries, and the migratory behavior of media audiences who will go almost anywhere in search of the kinds of intertainment experiences they want.
Lebih jauh, Henry Jenkins menjelaskan konvergensi sebagai sebuah kata
yang berhasil menggambarkan teknologi, industri, perubahan budaya dan sosial
dan tergantung pada siapa yang berbicara dan apa yang mereka bicarakan. (Henry
Jenkins, 2006: 3)
7. Interaktivitas
Interaktivitas merupakan inti dalam penelitian ini, untuk itu sangat
diperlukan pembahasan yang mendalam mengenai hal tersebut. Deighton (1996)
menyebut interaktivitas mempunyai dua fitur penting, yaitu kemampuan untuk
mengenali seseorang dan untuk mengumpulkan dan mengingat respon dari orang
tersebut.
Williams, Rice, dan Rogers 1998 dalam (Severin and Tankard, 2001: 370)
mendefinisikan interaktivitas sebagai participants in a
communications process have control over, and can exchange roles in, their
. Dengan kata lain partisipan mempunyai kontrol terhadap
peran, dan dapat bertukar peran didalamnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Sesuai dengan perkembangan teknologi, interactivitas sering didefinisikan
sebagai potensi yang dimiliki oleh pengguna atau user untuk menjadi sumber atau
penerima dari isi atau konten interaksi. Seperti Williams (1988) dalam (Lievrouw
& Livingstone, 2006: 207) yang mendefinisikan interaktivitas sebagai derajat
dimana partisipan dalam suatu proses komunikasi saling mengontrol dan bertukar
peran dalam perbinjangan suatau wacana.
Interaktivitas dalam media digital menurut Pavlik (2004) dalam jurnal
ilmiah SCRIPTURA Volume 1 No. 2 Juli 2007 Folkerts (2004) dalam Ido Prijana
Hadi (Khalayak Maya Dalam Media Online) dapat didefinisikan sebagai:
a dialog that occurs between a human and a computer program (this include
emails, online charst, and discussion group, as at either end of the
communication flow it is a human interacting with a computer program, with
the internet simply the channel),
the dialog occurs simultaneously or nearly so (i.e. response time should not be
more than a few seconds)
The audience has some measure of control over what media content they see
and in what order they see it (getting personalized information, magnifying an
image, clicking on hyperlink, and so on)
Heeter (1989) mendeskripsikan interaktivitas media menjadi enam
dimensi yaitu, tersedianya pilihan, usaha dari pengguna, tingkat respon dari
media, monitoring dengan sistem, informasi yang dapat ditambahkan, dan fasilitas
dari komunikasi interpersonal. (Lievrouw & Livingstone, 2006: 208).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Sedangkan Williams (1998) mendefinisikan interaktivitas sebagai derajat
dimana partisipan dalam suatu proses komunikasi saling mengontrol dan bertukar
pesan peran dalam perbincangan suatu wacana.
Sementara itu, Steuer (1992 : 84) menyebut interaktivitas sebagai sebuah
perkembangan, dimana setiap pengguna dapat berpartisipasi dalam memodifikasi
format/bentuk dan isi dari lingkungan media dalam suatu waktu.
in modifying the
Tingkat interaktivitas yang terjadi dalam suatu media tergantung dari
kadar dimana fitur-fiturnya tidak hanya menghadirkan interaksi dari seorang
receiver tetapi juga menjajikan interaksi bagi orang banyak (Roehm & Hougtvedt,
1999). Dalam pandangan fungsional, tingkatan interaktivitas diterjemahkan
sebagai kapasitas sebuah interface (sistem) untuk mengadakan sebuah dialog atau
pertukaran informasi anatara user dengan interface.
Beranjak dari definisi yang diungkapkan oleh Heeter (1989) yang
menyebutkan bahwa interaktivitas terletak pada aspek teknologi dari media,
beberapa peneliti telah mengoperasionalkan konsep fitur-fitur fungsional seperti
link e-mail, feedback, forms, chat room, dan unduhan audio maupun video.
Keberadaan fitur-fitur interface tersebut adalah bukti yang cukup dari
interaktivitas. Semakin banyak jumlah sebuah fitur yang terkandung dalam sebuah
website, semakin besar interaktivitasnya (Sundar, 2003: 33).
Rogers (1998) dalam Ido Prijana Hadi, membagi interaktivitas kedalam
enam dimensi, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
1. Internet mampu memberikan informasi dari pada sekedar persuasi
2. Kontrol terletak pada pengguna internet
3. Aktifitas banyak dilakukan oleh pengguna aktif
4. Komunikasi yang terjadi dua arah
5. Waktu yang digunakan dalam komunikasi lebih fleksibel dari pada terjadwal
(periodisasi seperti dalam media cetak)
6.
consumer
McMillan membagi interaktivitas kedalam tiga bentuk interaktivitas, yaitu:
1. User to system
Merupakan tipe interaktivitas yang berarti interaksi dengan teknologi web,
seperti mengunduh, me-link ke fitur web tertentu dan meng-klik. Komunikasi ini
bersifat satu arah, yaitu pengunjung berinteraksi dengan situs melalui penggunaan
poling, pendaftaran sebagai sukarelawan dan lain sebagainya.
2. User to user
User to user interactivity memiliki karakteristik komunikasi antar
penggunanya atapun antar pengguna dengan host (pengelola situs) dengan format
dan juga forum diskusi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
3. User to document
Bentuk interaksi kali ini terjadi dalam konstruksi yang terbagi dalam pesan
website, seperti bagaimana pengguna berinteraksi dengansuatu website dengan
cara memposting komentar. Menurut McMillan, interaksi ini melibatkan
yang dilakukan oleh host ketika ia
memposting informasi atau menyajikan informasi yang dapat merubah isi pesan
dari situs tersebut. (Lievrouw & Livingstone, 2006: 210-221).
Apabila dilihat dari perspektif user-message interaction William, Rice,
dan Rogers (1988) dalam (Severin and Tankard, 2001: 370) mendefinisikan
interaktivitas sebagai tingkatan dimana pada proses komunikasi para partisipan
memiliki kontrol terhadap peran dan dapat bertukar peran dalam dialog mereka.
Menambahkan hal tersebut, Steuer (1992) mengatakan interaktivitas sebagai
kemampuan user/pengguna untuk mengontrol dan memodifikasi pesan-pesan.
Setiap orang mempunyai kebebasan untuk mengontrol pesan yang mereka terima
dan mengatur pesan sesuai kebutuhan mereka.
Peneliti lainnya, Rafaeli, dalam artikel ilmiahnya, menyebut interaktivitas
rgantung seberapa banyak pesan-pesan berlanjut
membutuhkan respon dari masing-masing komunikan. (Rafaeli, 1988: 111)
Rafaeli (1988) menambahkan adanya level tingkatan dalam mendefiniskan
interaktivitas, yaitu komunikasi dua arah (noninteractive), reaktif (quasi-
interactive), dan komunikasi interaktif penuh (fully interactive communication).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
What Is Interactivity and Is it Always Such a Good
Thing? Implications of Definition, Person, and Situation for the Influence of
Yuping Liu dan L.J Shurm (2002)
menyebutkan tiga dimensi interaktivitas yaitu:
1. Active Control
Dimensi ini mempunyai karakter sebagai instrument yang mempengaruhi
pengalaman kontroler secara langsung. Fitur-fitur internet seperti jaringan yang
memiliki pesan yang saling terhubung (Hoffman dan Novak 1996) yang
terhubung secara pararel dan nonlinier. Untuk mengontrol struktur yang nonlinier
pengguna bisa menyesuaikan arus informasi dan melompat dari lokasi satu
kelokasi yang lainnya dalam sebuah jaringan.
2. Two-Way Communication
Merupakan komunikasi dua arah yaitu kemampuan untuk melakukan
komunikasi timbale balik antar penggunanya. Dalam hal ini, media tradisional
dinilai memang efektif dalam menstranfer pesan dari kominikator kepada
komunikan, namun tidak dapat mentransfer ke arah lain (Hoffman dan Novak
1996).
3. Synchronicity
Merupakan derajat dimana perintah-perintah yang dimasukkan pengguna
kedalam sistem komunikasi kemudian direspon secara serentak. Dengan kata lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
internet mampu membuat komunikasi lebih sinkron. Hanya butuh beberapa detik
bagi penginput untuk mengatahui respon dalam postingannya.
Joellan High-Interactivity
Radio: Using the Internet to Enhance Community Among Radio Listeners
berbicara tentang pemanfaatan internet sebagai media untuk mendekatkan radio
kepada pendengarnya menyimpulkan adanya pengembangan tingkat interaktivitas
vertikal antara radio dengan media online. Dalam diskusi online pada radio yang
ia teliti, Joellan Easton menemukan adanya pendengar nyata yang mempunyai
sifat yang berbeda sesuai tipe ideologis masing-masing program yang kemudian
tertanam dalam ideologi politik, atau nilai-nilai.
Joelan Easton juga menggambarkan pola interaksi yang terbentuk dalam
penggunaan internet sebagai media pendukung interaktivitas pada radio sebagai
berikut:
Bagan I.2
Pola Arah Interaktivitas Terbaru pada Interaktivitas Radio
Sumber: Joellan Easton (2005: 115)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Dalam penelitian yang dilakukannya, Joellen Easton membagi
interaktivitas radio menjadi dua macam, yaitu :
1. Vertical Interactivity
Merupakan interaktivitas yang terjadi antara host (broadcaster) dengan
pendengarnya.
2. Horizontal Interactivity
Merupakan interaktivitas yang ditimbulkan karena adanya interaksi antara
pendengar satu dengan pendengar yang lainnya.
Bagan I.3
Model Interaktivitas Radio
Sumber: Joellan Easton (2005: 131)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Joellen Easton dalam laporannya mengungkapkan adanya pastisipasi yang
baik dari pendengar baik dalam bentuk interaktivitas vertikal maupun horizontal
yang tinggi untuk terlibat satu dengan yang lainnya antar pendengar dengan
pendengar ataupun antar pendengar dengan host dari program radio tersebut.
Namun Joellan Easton menilai bahwa penelitiannya kali ini belum
memberikan bukti yang cukup untuk menentukan apakah ada perbedaan dalam
hal bagaimana pendengar menggunakan area diskusi dan bagaimana produsen
memanfaatkan daerah-daerah diskusi yang terdapat dalam sistem blog tersebut
dalam program-program mereka terutama disebabkan adanya perbedaan dalam
nilai-nilai ideologis yang diturunkan antara produsen atau organisasi mereka.
Untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai fenomena tersebut. Hal
itulah yang menjadi alasan peneliti untuk meneliti lebih jauh mengenai
interaktivitas yang ada pada media sosial sebagai pendukung interaktivitas pada
radio. Dan pada kesempatan kali ini, peneliti ingin mengkaji lebih dalam
mengenai bagaimana interaktivitas yang ada pada media sosial radio JIZ FM
Yogyakarta sebagai pendukung interaktivitas pada radio tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
F. Kerangka Berpikir
Berikut adalah tahapan kerangka berpikir dalam penelitian ini:
Bagan I.4
Kerangka Berpikir
Facebook dan Twitter radio JIZ
Penjabaran interaktivitas dalam fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM sesuai tingkatan interaktivitas menurut McMillan (user to user, user to document, dan user to system), Rafaeli (noninteraktif, reaktif/quasi interaktif dan full interaktif) serta Joellen Easton ( vertical interactivity dan horizontal interactivity)
Penjelasan dan analisa peneliti terhadap interaksi yang ada pada fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM sesuai tingkatan interaktivitas McMillan, Rafaeli dan Joellen Easton.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
G. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Penelitian kali ini
tidaklah bertolak dari suatu kajian teori, namun dari fenomena yang terjadi di
lapangan. Dalam penelitian ini, kajian teori hanya digunakan sebagai sebuah
referensi. Untuk itu peneliti perlu menyusun kerangka teori dan kerangka
pemikirannya.
Penelitian kualitatif merupakan suatu representasi simbol-simbol yang
mengarahkan kepada tujuan dan arti dari penelitian itu sendiri. penelitian
kualitatif ini dilandasi oleh strategi pikir fenomenologis yang bersifat lentur dan
terbuka dengan menekankan kepada analisis induktif yang meletkakan dasar
penelitian sebagai modal dasar pemahaman bukan pembuktian. (Sutopo, 2002:
25).
Penelitian ini dilakukan melalui pengamatan, pemaparan situasi atau
peristiwa, menekankan kealamiahan sumber data, dan tidak mencari atau
menjeaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi, namun
mencoba untuk menyusun teori atau data yang diperoleh. Dengan penelitian ini
pula temuan dilapangan kemudian dideskripsikan secara rinci dan mendalam
tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Bahan penelitian yang berupa data kualitatif diperoleh dari pengolahan
informasi dari sumber data primer yaitu observasi dan sumber data skunder yang
berupa dokumentasi-dokumentasi terkait. Hal ini diperkuat dengan pengkajian
dan sintesa ciri-ciri penelitian kualitatif versi Lincoln dan Guba yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
menyimpulkan bahwa data pada penelitian kualitatif mempunyai cirri deskriptif
dalam artian data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan
merupakan angka-angka. (Sutopo, 2002: 35)
2. Metode Penelitian
Metode merupakan cara yang paling utama yang digunakan untuk
mencapai tujuan penelitian. Metode pengumpulan dan analisis data yang
dikembangkan untuk penelitian berjenis deskriptif kualitatif ini adalah combined
methods research yaitu metode penelitian yang mengkombinasikan dua metode
yaitu kualitatif dan kuantitatif (Bryman, 1988).
Dalam Jonatan Sarwono (2006) Bryman membagi metode ini kedalam
beberapa model, yaitu penelitian kualitatif digunakan untuk memfasilitasi
penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif digunakan untuk memfasilitasi
penelitian kualitatif, kedua penelitian diberikan bobot yang sama dan triangulasi.
Penelitian kali ini termasuk dalam penelitian kuantitaif digunakan untuk
menfasilitasi penelitian kualitatif, dimana dalam kasus ini peneliti menggunakan
data kuantitatif untuk men-support data kualitatif yang peneliti peroleh.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan suatu realitas, maka
penulis menggunakan penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang hanya memaparkan situasi atau
peristiwa, tidak mengkaji hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat
prediksi. (Rakhmat, 1999: 25)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Penulis menggunakan pendekatan studi kasus yang bersifat deskriptif
dalam memaknai fenomena yang terjadi. Hal tersebut didasari dengan penelaahan
fenomena berdasarkan kelompok-kelompok kasus yang ada. Ketika penelitian
mulai dijalankan, peneliti akan menemukan tidak hanya satu permasalahan namun
beberapa permasalahan. Data dalam hal ini akan menjadi acuan dalam perumusan
masalah yang nantinya akan diteliti lebih dalam. Dalam penelitian ini data
kuantitatif yang penulis peroleh digunakan sebagai pendukung data kualitatif yang
penulis peroleh.
3. Sumber Data
Obyek dalam penelitian ini adalah interaktivitas yang ada pada media
sosial (facebook dan twitter) radio JIZ FM, sehingga data-data nantinya akan
bersumber dari observasi terhadap halaman fanspage facebook dengan framing
time dua bulan dan twitter radio JIZ FM dengan framing time selama satu bulan.
Menurut Lofland dan Lofland, sumber data utama dalam penelitian
kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data dokumen dan
lain-lainnya (Moleong, 2002:112).
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan data primer maupun
sekunder. Menurut Susanto (2006), data primer merupakan informasi yang
dikumpulkan langsung dari sumbernya, peneliti dalam hal ini bertindak sebagai
pengumpul data. Sedangkan data sekunder merupakan informasi yang telah
dikumpulkan oleh pihak lain. Jadi dalam hal ini peneliti bertindak sebagai
pemakai data karena data yang diperoleh tersebut tidak langsung dari sumbernya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Peneliti akan mengumpulkan data primer melalui pengamatan terhadap
kegiatan-kegiatan, peristiwa, tempat dan benda yang sesuai dengan materi
penelitian. Sedangkan data sekunder akan dikumpulkan dari artikel, dokumen
resmi, makalah, laporan, dan jurnal yang terkait.
Data-data yang disajikan adalah isi dari halaman fanspage facebook dan
halaman twitter JIZ FM baik berupa gambar, tulisan, kata-kata, kalimat serta
catatan peneliti mengenai obyek penelitian. Data kuantitatif dalam penelitian ini
kemudian digunakan sebagai data pendukung data kualitatif yang sudah peneliti
peroleh sebelumnya.
4. Metode Pengumpulan Data
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara typical
case sampling dimana dalam teknik ini sampel diambil dari identifikasi tentang
kasus-kasus yang paling menonjol, paling sering, ataupun yang paling biasa
muncul dalam kelompok-kelompok subyek yang diamati. (Pawito, 2004: 93)
5. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, analisis data dikembangkan guna memberi
makna pada data, menafsirkan, ataupun mentransformasikan data ke dalam
bentuk-bentuk narasi yang bertujuan untuk menggambarkan, atau memberi
pemahaman mengenai obyek komunikasi yang diteliti. (Pawito, 2007: 101)
Kali ini, peneliti akan menggunakan teknik analisis yang mengacu pada
model analisis interaktif, yaitu model dimana peneliti tetap bergerak antara tiga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
komponen analisis dengan proses pengumpulan data selama kegiatan
pengumpulan data berlangsung. Sesduah pengumpulan data berakhir, peneliti
bergerak di antara tiga komponen analisisnya dengan menggunakan sisa waktu
yang ada bagi penelitiannya. (Sutopo, 2002: 95)
Bagan I.5
Model Analisis Interaktif
Sumber: Sutopo (2002: 96)
Sesuai dengan Sutopo (2002), dengan model interaktif ini, pada saat
pengumpulan data peneliti juga melaksanakan reduksi data dan sajian data. Data
yang diambil di lapangan adalah deskripsi dan refleksi dari data yang telah digali
dan dicatat. Pada saat pengumpulan data telah berakhir, maka peneliti akan
berusaha untuk menarik kesimpulan dan verifikasi berdasarkan semua hal yang
terdapat dalam reduksi maupun sajian datanya. Jika dalam penarikan kesimpulan
terdapat kekurangan dalam rumusan reduksi data dan sajian datanya, maka
Pengumpulan data
Sajian data Reduksi data
Penarikan simpulan/verifikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
peneliti wajib untuk melakukan lagi upaya mencari data yang terfokus dalam
penunjang simpulan dan pendalaman data yang ada.
6. Validitas
Validitas data merupakan kompenen penelitian yang sangat penting.
Validitas data merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsir makna
sebagai hasil penelitian (Sutopo, 2002: 78).
Sedangkan Pawito (2007) menjelaskan bahwa validitas data dalam
penelitian kualitatif lebih merujuk pada tingkat sejauh mana data yang diperoleh
telah secara akurat mewakili realitas atau gejala yang diteliti. (Pawito, 2007: 97).
Triangulasi data merupakan cara yang paling umum digunakan dalam
penelitian kualitatif, yaitu dimaksudkan untuk meningkatkan validitas data
penelitian. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek
balik derajat kepercayaan suatau informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat
yang berbeda dalam metode kualitatif. (Moleong, 2002: 178).
Sedangkan menurut Bungin (2005), teknik triangulasi lebih
mengutamakan kepada efektivitas proses dan hasil yang diinginkan. Triangulasi
bisa dilakukan dengan menguji apakah proses dan hasil metode yang digunakan
sudah berjalan dengan baik. Uji keabsahan dalam penelitian kualitatif sendiri
digunakan untuk menguji keabsahan informasi yang tidak dapat dilakukan dengan
alat uji statistic. Begitu pula dengan materi kebenaran juga tidak diuji dengan alat,
sehingga dalam hal ini substansi kebenaran tergantung pada kebenaran
intersubjektif (Bungin, 2005: 193).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan triangulasi teori dimana peneliti menggunakan perspektif teori yang
bervariasi dalam menginterpretasikan data yang sama (Pawito, 2007: 100).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
BAB II
DESKRIPSI LOKASI
A. SEJARAH PERKEMBANGAN RADIO JIZ FM
Radio JIZ FM merupakan sebuah radio swasta yang belum lama ini
radio ini mengudara untuk pertama kalinya pada tanggal 9 Agustus 2010, namun
dengan menggunakan nama Radio 89.5. Mereka melakukan siarannya dengan
konsep full music yaitu dengan memutarkan musik tanpa jeda iklan ataupun
penyiar, sehingga pada saat itu Radio 89.5 belum melibatkan penyiar untuk on air
dalam siarannya.
Perkembangan radio JIZ FM yang saat itu masih disebut dengan Radio
89.5 bermula setelah adanya alih manajemen dari manajemen RB Group ke
manajemen Rasialima yang kemudian bekerjasama dengan Mahaka Media salah
satu holding company di Jakarta yang dibawah naungannya ada Gen FM Jakarta,
Gen FM Surabaya, Jak FM Jakarta, Jak TV, Carrefour Radio, beberapa saham di
TV One dan Republika. Manajemen memutuskan untuk melakukan uji coba
siaran bertepatan dengan ulang tahun Gen FM yang ke-3 yaitu pada tanggal 9
Agustus 2010 sampai 17 Januari 2011. Hingga pada tanggal 17 Januari 2011
itulah akhirnya radio 89.5 melakukan siarannya dengan program dan penyiar
tanpa nama dan tanpa tagline.
Pada Maret 2011, manajemen mengadakan sayembara untuk menentukan
nama radio dengan imbalan hadiah sebesar 8,95 juta. Masyarakatpun antusias
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
terbukti dengan setidaknya 3000 peserta yang ikut berpartisipasi dalam sayembara
tersebut. Hingga pada akhirnya dari sayembara tersebut didapatkan dua nama
yang paling banyak mendapatkan penilaian yaitu JOGIS dan JIS. Setelah
mengantongi dua nama tersebut, manajemen Rasialima lalu mendiskusikan nama
tersebut dengan pihak Mahaka Media, dan pada akhirnya dipilihlah nama JIS
sebagai nama Radio 89.5 yang baru, akan tetapi ada perubahan huruf pada huruf S
pada kata JIS yang diganti dengan huruf Z karena dirasa oleh pihak manajemen
kata JIZ akan lebih komersil.
Setelah berganti nama menjadi radio JIZ FM, Radio 89.5 tidak lagi
kesulitan mencari pendengar, karena secara otomatis, pendengar setia radio 89.5
menjadi pendengar radio JIZ FM. Ditambah lagi dengan adanya sayembara nama
radio yang mampu menarik perhatian yang cukup banyak dari masyarakat
sehingga momen tersebut sekaligus sebagai sarana untuk mengenalkan radio Jiz
FM secara lebih luas pada masyarakat.
Dengan beralamat di kantor Rasialima Jl. Kesejahteraan Sosial No.63
Sonosewu Yogyakarta, radio JIZ FM berkembang dengan mengangkat nilai fun,
young, dan localy. Sebuah nilai keceriaan yang berjiwa muda, namun tetap tak
meninggalkan jati dirinya sebagai masyarakat Yogyakarta. Radio JIZ FM
90% menggunakan bahasa Indonesia dalam siarannya dan terkadang dicampur
dengan bahasa lokal Jogja, selebihnya sebanyak 10% menggunakan bahasa
Inggris.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
B. INTERAKTIVITAS PADA RADIO JIZ FM
Interaktivitas pada radio JIZ FM menjadi hal yang menarik untuk dibahas
lebih mendalam, karena radio JIZ FM sendiri terkesan mengurangi interaksi
dengan pendengar melalui sms dan telepon dan justru membuat kebijakan untuk
lebih aktif dalam penggunaan media sosial yaitu facebook dan twitter sebagai
pendukung interaktivitas dengan pendengarnya. Kebijakan tersebut menciptakan
sebuah pergeseran interaktivitas yang pada mulanya terjadi antara radio secara
langsung kepada pendengar melalui sms atau telepon, menjadi media sosial
sebagai pendukung interaktivitas sebuah radio kepada pendengarnya. Radio JIZ
FM sendiri bukan berarti tak beralasan dalam mengeluarkan kebijakan tersebut.
Berikut adalah alasan mengapa radio JIZ FM lebih aktif berinterkasi dengan
pendengarnya melalui media sosial:
1. Durasi bicara penyiar yang dibatasi.
Secara riset internal yang dilakukan oleh radio JIZ FM diketahui bahwa
ternyata pendengar cenderung lebih mudah jenuh dengan penyiar yang terlalu
banyak berbicara. Untuk itu radio JIZ FM membuat kebijakan untuk mengurangi
durasi bicara penyiar dan juga mengurasi interaksi dengar pendengar melalui
media sms dan telepon.
2. Untuk lebih menghargai keberadaan pendengar pasif
Pendengar pasif itu terhitung lebih banyak dibandingkan dengan
pendengar aktif, sehingga JIZ FM memutuskan untuk tidak terlalu memblow-up
request dan interaksi dari pendengar aktif setiap harinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Pertimbangan tersebut didukung dengan adanya fasilitas online yang
semakin berkembang, salah satunya adalah streaming. radio JIZ FM sendiri yakin
bahwa pendengar pasif yang memanfaatkan media sosial untuk berinteraksi
dengan radio JIZ FM tidak asing dengan media streaming yang juga digunakan
oleh radio JIZ FM. Selain itu, alasan radio JIZ FM menggunakan media sosial
sebagai pendukung interaktivitas di radio JIZ FM adalah:
1. Media sosial sedang mengalami masa kepopulerannya untuk saat ini.
Tidak bisa dipungkiri bahwa media sosial Facebook dan Twitter sedang
digandrungi oleh masyarakat. Hal itu yang menjadi pertimbangan radio JIZ FM
untuk memanfaatkan media sosial untuk mendukung interaktivitas pendengarnya.
2. Interaksi melalui media sosial lebih terbuka
Dibandingkan dengan media interaksi konvensional seperti sms dan
telephone, media sosial dinilai lebih bersifat terbuka. Pendengar bisa memantau
langsung, sehingga interaksi yang tercipta tidak hanya antara JIZ FM dengan
pendengar namun pedengar dengan pendengar yang lainnya yang kemudian saling
berkomunikasi melalui media sosial tersebut.
Dalam melakukan interaksi dengan pendengarnya, radio JIZ FM tidak
meninggalkan proses penyaringan atau pembatasan pesan yang akan disampaikan
dilaksanakan oleh
manager program (program director) sebagai penyaring sekaligus pengontrol
pesan yang akan disampaikan kepada pendengar. Manager program juga bertugas
untuk membuat aturan serta kode etik untuk penyiar ataupun admin yang menjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
host media sosial yang sedang digunakan untuk berinteraksi dengan pendengar.
Adapun kode etik yang diberlakukan dalam berinteraksi dengan pendengar di
radio JIZ FM adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan bahasa yang personal dan tidak terlalu formal
2. Tidak menjatuhkan produk, orang, karakter, ras, dan suku tertentu.
3. Tidak menjatuhkan radio lain.
4. Tidak menyingkat judul atau nama penyanyi
C. SEGMENTASI RADIO JIZ FM
Target Audience : Pria 45% : Wanita 55% rentang umur 16 - 24 tahun
dengan perluasan hingga umur 34 tahun.
Strata Ekonomi Sosial : Atas (A) 10% : Menengah (B) 50% : Menengah Bawah
(C) 40%
Psychographic : Pendengar yang selektif, dinamis, percaya diri, rendah
hati, mempunyai sikap toleransi yang tinggi, mandiri dan
berjiwa sosial.
D. FORMAT RADIO RADIO JIZ FM
Contemporary Hits Radio (CHR)
Radio JIZ FM menggunakan format CHR yaitu dengan lebih memutarkan
lagu-lagu yang sudah hits, dengan karakter musik Indonesia yang enak didengar,
dan bits yang cukup cepat. Sedangkan untuk lagu luar negri atau manca
karakteristiknya adalah mudah didengarkan, semangat jiwa muda dan ngerock.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
E. VISI DAN MISI RADIO JIZ FM
VISI
Menjadi stasiun radio yang menjunjung tinggi kreatifitas serta tetap dalam
kaidah-kaidah etika yang berlaku.
MISI
Merancang dan menyiarkan program-program yang menghibur dan
informative yang disampaikan secara akrab dan personal sehingga mudah
diterima oleh masyarakat yang sesuai target segmennya.
Bersinergi dengan organisasi dan kelompok-kelompok lain yang mempunyai
kesamaan atau kedekatan visi dalam melakukan kegiatan on-air maupun off-
air, termasuk komunitas pendengar yang sudah pasti.
Selalu kritis terhadap diri sendiri dan masyarakat sehingga mampu
menjalankan fungsinya sebagai control sosial.
F. KOMPOSISI SIARAN RADIO JIZ FM
Musik = 80%
Informasi/Hiburan = 20%
G. KOMPOSISI MUSIK RADIO JIZ FM
Indonesia = 80%
Internasional = 20%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
H. PROGRAM RADIO JIZ FM
Tabel II.1
Program Radio JIZ FM
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
05.00-06.00
06.00-07.00
07.00-08.00
08.00-09.00
SEMANGAT PAGI
JOGIZ SHOW
09.00-10.00
10.00-11.00
11.00-12.00
12.00-13.00
JOGIZ SHOW
HITZ MUZIC
13.00-14.00
14.00-15.00
15.00-16.00
16.00-17.00
JUKE BOX 1-5
17.00-18.00
18.00-19.00 JOGIZ SHOW
2 IN 1 19.00-20.00
20.00-21.00
21.00-22.00
JAGOAN
HITZ MUZIC
22.00-23.00
23.00-24.00 JOGIZ SHOW
24.00-01.00
01.00-02.00
02.00-03.00
03.00-04.00
04.00-05.00
HITZ MUZIC
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Features :
Salah Orang (SARANG)
Tebakan Waton Ngawur (TAWUR)
Sasaran Gombal (SAMBAL)
Efeknya Nendang (ENDANG)
Teori Benar atau Salah (TEBAS)
I. STRUKTUR ORGANISASI RADIO JIZ FM
Bagan II.1
Stuktur Organisasi Radio JIZ FM
Sumber: Radio JIZ FM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Bagaimana terjadinya interaktivitas sebuah radio melalui media sosialnya
menjadi inti dalam penelitian ini. Media sosial yang notabennya menjadi
pendamping media utama radio justru mempunyai peran yang cukup dominan
dalam berinteraksi dengan pendengar. Tidak menutup kemungkinan dimasa
mendatang, media sosial justru mampu menggeser fungsi interaksi sms dan
telephone yang menjadi alat interktivitas radio. Banyak radio-radio komersil yang
mulai menggunakan fungsi media sosial tersebut dalam membantu interaktivitas
dengan pendengarnya. Termasuk didalamnya radio-radio yang sudah melibatkan
fasilitas streaming. Seperti radio JIZ FM, Swaragama FM dan Geronimo FM yang
sering menduduki peringkat tiga besar dalam Jogja Streaming juga menggunakan
media sosial facebook dan twitter dalam membantu interaksi dengan
pendengarnya. Untuk itu penulis perlu membandingkan aktivitas media sosial
pada masing-masing radio tersebut guna membantu peneliti untuk memilih radio
yang akan diteliti dalam penelitian ini. Berikut tabel tentang aktivitas media sosial
pada radio-radio di Yogyakarta yang memanfaatkan media sosial twitter dan
facebook dalam bentuk fanspage.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tab
el I
I.2
Daf
tar
Stas
iun
Rad
io P
engg
una
Fac
eboo
k
Tah
un 2
012
Sum
ber:
Fac
eboo
k 20
12
No.
N
ama
Stas
iun
Rad
io
Nam
a A
kun
Fac
eboo
k
Tan
ggal
Pen
daft
aran
Jum
lah
pen
yuk
a
fans
page
Fac
eboo
k
Pen
ggun
a
face
book
yan
g
mem
bica
raka
n
fans
page
ini
Fre
kuen
si
post
inga
n pa
da
hala
man
FB
/24j
am
Rat
a-ra
ta
feed
back
/pos
ti
ngan
1.
JIZ
FM
89
.5
JIZ
FM
"M
usik
T
erba
ik
Pilih
anm
u
10
04
11
18
.516
1.
781
15
8,6
2.
Swar
agam
a
FM
SWA
RA
GA
MA
FM
01
0
6 0
9
33.3
55
2.09
3 7
3,57
3.
Ger
onim
o FM
G
eron
imo
FM
06
08
09
17
.708
71
6 11
4,
9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Tab
el I
I.3
Daf
tar
Stas
iun
Rad
io P
engg
una
Tw
itte
r
Tah
un 2
012
Su
mbe
r: T
witt
er 2
012
No.
N
ama
Stas
iun
Rad
io
Nam
a A
kun
Tw
itte
r
Tan
ggal
Pen
daft
aran
Jum
lah
Fol
low
ers
Jum
lah
Pos
ting
an
Rat
a-ra
ta
twee
ts/h
ari
Rat
a-ra
ta
Men
tion
s at
au
feed
back
/har
i
1.
Jiz
FM
@89
5jiz
fm
14
02
11
6.
409
19.8
32
94,5
82
,5
2.
Swar
agam
a
FM
@sw
arag
amfm
25
0
8 0
9
43.0
15
61.4
30
80,5
70
,5
3.
Ger
onim
o
FM
@ge
roni
mof
m
16
12
09
22
.399
74
.069
79
55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Apabila diamati dari ketiga perbandingan aktivitas masing-masing radio di
atas, akan kita ketahui seberapa intensifkah interaktivitas masing-masing radio
dengan pendengarnya melalui media sosial tersebut. Bisa kita lihat dari
perbandingan aktivitas facebook dan twitter diatas. JIZ FM baru aktif bergabung
selama 1,5 tahun dengan 18.516 pengguna facebook yang menyukai fanspage
facebooknya. Berbeda dengan radio Swaragama FM yang memang sudah aktif
dengan fanspage facebooknya selama kurang lebih tiga tahun dan mampu meraup
33.355 pengguna facebook. Begitu juga dengan radio Geronimo FM yang sudah
aktif sejak 3 tahun yang lalu, namun hanya mampu meraih 17.708 pengguna
facebook untuk menyukai fanspagenya. Apabila dilihat dari jumlah pengguna
facebook yang membicarakan fanspagenya, JIZ FM mempunyai peningkatan
yang cukup pesat, terbukti dengan umur fanspage facebook yang belum genap
dua tahun ini JIZ FM hampir menyaingi radio Swaragama FM dengan 1.781
pengguna facebook yang membicarakan fanspage JIZ FM, sementara Swaragama
FM dengan umur fanspage facebook 3 tahun dengan 2.093 pengguna facebook
yang menyukai fanspage facebooknya. Frekuensi postingan host pada halaman
FB perjamnya, JIZ FM juga menempati peringkat utama dengan rata-rata 15
postingan setiap jamnya. Jumlah rata-rata feedback untuk setiap postingannya, JIZ
FM juga mempunyai rata-rata tertinggi, yaitu 8,5 feedback dalam bentuk
komentar setiap satu postingan.
Sedangkan untuk akun twitter, terdapat berbedaan jumlah follower yang
cukup signifinikan diantara ketiga radio. Radio Swaragama mempunyai follower
terbanyak dengan 43.015 follower dalam tiga tahun terakhir ini. Sedangkan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
jumlah total tweets yang diposting oleh masing-masing radio, Geronimo FM
menempati peringkat pertamanya. Dari segi interaktivitas dengan followernya,
radio JIZ FM menempati urutan pertama dengan intensitas interaksi yang tertinggi
yaitu rata-rata 94,5 postingan perharinya dengan respon rata-rata yang tertinggi
pula yaitu 82,5 perharinya. Dengan melihat jumlah followers dan usia twitter yang
belum ada dua tahun serta rata-rata postingan dan respon yang terbanyak pula,
radio JIZ FM menjadi radio yang teraktif dalam penggunaan twitternya.
Secara keseluruhan dengan melihat kedua tabel diatas, terlihat radio JIZ
FM merupakan radio yang paling aktif berinteraksi dengan khalayak baik melalui
facebook ataupun twitternya. Untuk itu radio JIZ FM merupakan perusahaan radio
yang paling tepat untuk diteliti dalam penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
BAB III
ANALISIS DATA
Pada Bagian ini, seluruh data hasil penelitian akan dipaparkan secara
menyeluruh. Data-data tersebut penulis peroleh dari observasi dan dokumentasi-
dokumentasi fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM. Penulis berusaha
mengetahui interaktivitas yang terjadi dalam media sosial yang digunakan radio
JIZ FM tersebut. Hal-hal yang diteliti adalah fitur-fitur dari fanspage facebook
dan twitter radio JIZ FM, yaitu: wall, timeline, info, profil, dan photo dan juga
komunikasi yang terjadi antar pengguna melalui fitur-fitur tersebut.
Data keseluruhan dalam penelitian ini penulis paparkan berdasarkan tiga
tingkatan interaktivitas menurut McMillan, Seizaf Rafaeli serta Joellen Easton.
McMillan (2002) dalam (Livingstone & Lievrouw, 2006, p.209) membagi
interaktivitas ke dalam tiga tingkatan yaitu user to user, user to document, dan
user to system. Sedangkan Rafaeli membagi interaktivitas berdasarkan kaitan
pesan yang ada di dalamnya, yaitu non-interaktif, reaktif dan full interaktif.
Sementara Joellen Easton dalam penelitiannya membedakan interaksi antar
pengguna kedalam model interaktivitas vertikal dan horizontal. Kategori-kategori
itulah yang penulis gunakan untuk menjelaskan interaktivitas yang ada di
fanspage facebook dan twitter Radio JIZ FM.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
1. Tingkat Interaktivitas Menurut McMillan
1.2 User to user interactivity
Dalam penelitian ini, penulis mencoba memaparkan seluruh data yang
diperoleh selama penelitian berlangsung. Interaktivitas yang dianalisis bukan
hanya interaksi antar pengunjung namun juga interaksi antara pengunjung dengan
admin (pengelola situs) facebook dan twitter radio JIZ FM. Interaksi yang terjadi
dalam media sosial facebook dan twitter radio JIZ FM ini merupakan sebuah
bentuk komunikasi interpersonal yang diperantarai oleh media baru, yaitu
perangkat internet. Livingstone menyebut hubungan ini sebagai human to human
atau user to user interactions (Livingstone & Lievrouw, 2006, p.209).
Interaktivitas yang terjadi pada kategori user to user ini memiliki
karakteristik komunikasi antara pengguna-penggunanya, atau antara pengguna
dengan adminnya. Pesan yang ditinggalkan oleh pengguna kemudian akan
mendapatkan respon dari pengguna lainnya. Format seperti ini bisa kita temukan
dalam wall, timeline ataupun comment yang terdapat pada halaman fanspage
facebook dan twitter radio JIZ FM.
Aspek komunikasi interpersonal cukup ditunjukkan dalam interaktivitas
yang terjadi pada kategori user to user ini. Apalagi dalam fanspage facebook dan
twitter radio JIZ FM ini, komunikasi yang terjadi seolah-olah pengguna saling
bertatap muka. Seperti salah satu contoh interaksi yang terjadi pada halaman
fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Gambar 1. Interaktivitas pengunjung dengan pengunjung di fanspage facebook
radio JIZ FM
Gambar 2. Interaktivitas pengunjung dengan pengunjung di halaman twitter radio
JIZ FM
Gambar 1 menunjukkan Jenk Ungu, seorang pengunjung, memposting
sebuah pesan yang ia tujukan kepada admin fanspage facebook radio JIZ FM.
Dalam pesannya tersebut, Jenk Ungu berkata dengan nada yang emosional dengan
ditandainya kalimat yang ia tulis dengan tanda suruh yang cukup banyak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Kemudian dari pesan tersebut muncullah tanggapan-tanggapan dari pendengar
radio JIZ FM lainnya dengan menanyakan dimana tempat tinggal Jeng Ungu. Jeng
ungu pun kemudian menjawab pertanyaan dari salah satu pengunjung tersebut.
Tak hanya itu, karena kemudian muncullah seorang pengunjung lagi yang ikut
berkomentar dalam postingan Jeng Ungu namun dengan pembahasaan yang lebih
santai dalam bentuk candaan.
Sedangkan gambar 2 menunjukkan interaksi antar pengunjung, dimana
akun @milarahmadhania yang berpendapat tentang suaranya. Pesan yang
disampaikan akun @milarahmadhania itu pun langsung mendapatkan tanggapan
dari temannya, yang ikut menimpali pesan yang disampaikan oleh akun
@milarahmadhania.
Dari kedua gambar diatas, bisa ditunjukkan adanya komunikasi
interpersonal atau seolah-olah terjadi dengan saling bertatap muka. Walaupun
komunikasi tersebut tidaklah seaktif pada percakapan di chatroom, namun
percakapan yang terjadi diatas bisa mewakili bagaimana hubungan personal
tercipta didalamnya. Hal tersebut sepadan dengan anggapan Ha dan James (1998)
yang mengatakan bahwa komunikasi yang interaktif adalah komunikasi yang
menunjukkan kondisi yang menyamai percakapan seperti dalam komunikasi
interpersonal.
Adanya komunikasi dua arah yang tercipta dalam fanspage facebook dan
twitter radio JIZ FM ini berarti sudah cukup menunjukkan bahwa komunikasi
yang terjadi tersebut adalah interaktif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Interaksi yang terjadi pada kategori user to user ini terdiri dari dua jenis
interaksi yaitu, interaktivitas antar pengunjung dan interaktivitas antara
pengunjung dengan admin fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM.
Dalam interaktivitas antar pengunjung, biasanya pengunjung saling
bertukar pesan satu dengan yang lainnya. Pengunjung juga saling berkomentar
terhadap pesan-pesan yang menarik. Pesan-pesan yang mendapatkan komentar
dari pengunjung yang lainnya cenderung terjadi pada pesan-pesan yang aktual,
seperti tentang event yang akan diadakan oleh radio JIZ FM, kondisi gelombang
radio yang didengarkan pendengar, cara-cara mengakses atau mendengarkan radio
JIZ FM ataupun pertanyaan seputar judul lagu yang sedang atau baru saja diputar
di radio JIZ FM.
Gambar 3. Salah satu interaksi yang terjadi antar pengunjung fanspage facebook
radio JIZ FM.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Gambar diatas menunjukkan sebuah dialog kecil yang terjadi antar
pengunjung fanspage facebook radio JIZ FM. Interaksi bermula dari pertanyaan
Astri Wahyuni terhadap admin radio JIZ FM yang kemudian mendapatkan
komentar dari pengguna lainnya yaitu Nicky Alvaristi. Komentar dari Nicky
tersebut menunjukkan adanya hubungan ketertarikan Nicky terhadap pesan yang
diposting oleh Astri.
Gambar 4. Interaktivitas pengunjung dengan pengunjung di halaman twitter radio
JIZ FM
Gambar diatas menggambarkan interaksi antar pengunjung dalam twitter
radio JIZ FM, dimana akun @wisnukunt meminta temannya @Chiro_chiro untuk
memfollow twitter radio JIZ FM. Pesan yang disampaikan akun @wisnukunt itu
pun langsung mendapatkan tanggapan dari temannya. Selain itu ada pula
tanggapan dari follower JIZ FM lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Pesan-pesan diatas menunjukkan adanya hubungan kedekatan yang
terbangun antara satu pengunjung dengan pengunjung yang lainnya. Hal tersebut
ditunjukkan dengan adanya keterkaitan antara satu pesan dengan pesan yang
lainnya. Kondisi ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh McMillan (2002)
yang menyebutkan bahwa interaksi antar user ditunjukkan secara jelas dengan
melakukan komunikasi pada media baru dengan jalan saling berkaitan dengan
pesan-pesan yang behubungan satu sama lain (McMillan, 2002).
Dalam fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM ini, peneliti juga
menemukan hal menarik yaitu bentuk isi pesan yang cenderung digunakan oleh
pengunjung ataupun admin radio JIZ FM dalam berkomunikasi di fanspage
facebook dan twitter radio JIZ FM. Isi pesan yang digunakan oleh user cenderung
bersifat unik dan lucu. Pembahasaan yang digunakan tidaklah formal, tidak serius
dan kadang hanya sekenanya saja. Penggunaan bahasa yang cenderung santai
dalam interaksi di fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM tersebut sejalan
dengan pendapat beberapa peneliti yang menemukan bahwa pesan-pesan
interaktif adalah pesan-pesan yang berisi humor, tidak anonym dan berisi
menggunkan kata ganti orang pertama dalam menyebutkan anggota-anggotanya
(Warnick, 2002).
Fitur-fitur yang terdapat pada halaman fanspage facebook dan twitter
radio JIZ FM memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk saling
berhubungan satu dengan yang lainnya. Sehingga masing-masing user seolah-olah
berkomunikasi secara langsung walaupun ada jeda seperti waktu pengiriman
respon atau komentar yang dikirim oleh pengunjung lain. Pengunjung bebas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
memberi komentar, opini ataupun pesan kepada admin fanspagae facebook dan
twitter radio JIZ FM melalui fitur-fitur yang terdapat didalamnya.
Namun peneliti menemukan bahwa pesan-pesan antar pengunjung ini
cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan interaksi antara pengunjung dengan
admin baik fanspage facebook maupun twitter radio JIZ FM. Ada kecenderungan
bahwa pesan-pesan yang ditinggalkan oleh pengunjung tersebut lebih bertujuan
hanya untuk menjawab atau merespon pesan yang ditinggalkan admin. Pesan-
pesan mereka biasanya terdiri atas jawaban-jawaban pertanyaan untuk request
lagu apa atau pertanyaan tentang topik siaran. Sehingga pesan-pesan yang
dilontarkan pengunjung cenderung hanya terarah untuk admin, dan kebanyakan
pesan tersebut reaktif atau hanya berkaitan satu kali dengan pesan yang
dilontarkan admin.
Hal lain yang menarik yang terjadi pada halaman fanspage facebook dan
twitter radio JIZ FM adalah pengunjung dapat merequest lagu kesukaannya.
Pengunjung juga dapat memberikan pendapat-pendapatnya mengenai konten
siaran yang sedang dibahas oleh penyiar. Tidak hanya itu, kadang ada pula
kritikan yang diberikan oleh pengunjung baik mengenai gelombang radio yang
bermasalahan ataupun lagu yang direquest pengunjung tidak diputarkan oleh
penyiarnya.
Kondisi kontrol penuh yang dimiliki pengunjung tersebut membuktikan
bahwa fitur-fitur interaktif yang dimiliki fanspage facebook dan twitter radio JIZ
FM memfasilitasi keinginan pengunjung untuk berkomunikasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Selain interaksi antar pengunjung, dalam kategori user to user ini,
interaksi juga terjadi antar pengunjung dengan admin yang mengelola fanspage
facebook dan twitter radio JIZ FM. Setiap harinya terdapat puluhan pesan yang
diposting oleh admin yang kemudian dikomentari oleh pengunjung fanspage
facebook ataupun twitter radio JIZ FM.
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan kecenderungan pesan yang
diposting oleh admin adalah pesan-pesan yang aktual seputar tema atau konten
siaran yang sedang berlangsung, dan penyampaiannya dalam bentuk pertanyaan-
pertanyaan. Tema-tema yang diangkat untuk dijadikan pertanyaan-pertanyaan
yang akan diposting biasanya diambil dari kebiasaan atau kegiatan yang dilakukan
sehari-hari seperti pertanyaan tentang hal terkonyol yang pernah dilakukan,
makan siang terfavorit, ataupun cita-cita yang belum terwujud hingga saat ini.
tema-tema ringan santai dan unik semacam itu yang banyak diangkat dalam
update status fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM.
Peneliti melihat, status-status yang bersifat santai, lucu dan unik itulah
yang banyak mendapatkan respon dari pengunjung lainnya. Selain itu peneliti
juga melihat adanya unsur emosional dari admin ke pengunjung melalui sapaan
yang akrab dan pilihan kata yang tepat dalam setiap pesan yang diposting baik itu
pada fanspage facebook ataupun twitter radio JIZ FM. Sapaan akrab yang
diterapkan pada setiap pesan yang diposting admin tersebut yang menarik
banyaknya respon dari pengguna lainnya. Berikut ini adalah salah satu contoh
adanya interaksi tingkat tinggi yang ditandai dengan adanya sapaan orang pertama
yang dilakukan oleh admin fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Gambar 5. Salah satu pengunjung mendapatkan balasan dari admin fanspage
facebook radio JIZ FM
Gambar 6. Admin twitter radio JIZ FM membalas pesan salah satu pengunjung
Dua gambar diatas menunjukkan penggunaan kata sapaan baik secara
langsung pada nama ataupun dengan menggunakan kata ganti orang pertama.
Dalam tulisannya, Warnick, Xenos, Endras, dan Gastil mengkategorikan
interaktivitas dalam kategori text based interactivity. Dalam kategori tersebut
terdapat teknik-teknik retoris dan fitur-fitur dalam teks website yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
termasuk gaya berbicara (verbal style), penggunaan kalimat aktif dibandingkan
kalimat pasif, penggunaan kata sapaan dan embellishment.
Text-based interactivity consists of rhetorical techniques and features of the website text itself that communicate a sense of engaging presence to site visitors. Text-based interactivity refers to two aspects of the overall style in which the site content is presented. These include verbal style, such as the use of active rather than passive voice, first and second person rather than third person address, and embellishment (Endres & Warnick, 2004; Farkas & Farkas, 2002)
Dalam menjawab atau mengometari pesan yang diposting oleh
pengunjung, admin fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM menyapa
langsung pada si penanya. Dalam hal ini admin menggunakan teknik percakapan
interpersonal sehingga mampu membangun sebuah kedekatan dengan pengunjung
lainnya.
Pada halaman fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM ini, penulis
menemukan fakta bahwa admin fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM
cenderung hanya membalas pesan-pesan yang pertama muncul pada interface
comment, dan apabila komentar yang ditinggalkan terlalu banyak, biasanya
komentar terakhirlah yang mendapat tanggapan dari admin. Sedikitnya tanggapan
yang diberikan admin pada pesan-pesan yang diposting oleh pengunjung itulah
yang menandakan bahwa keaktifan admin dalam komunikasi ini bisa dikatakan
kurang apabila dibandingkan dengan keaktifan pengunjung untuk berkomunikasi
dengan admin. Hal itulah yang membuat komunikasi tidak begitu hidup. Interaksi
yang seharusnya penuh menjadi kurang interaktif. Sehingga pada media sosial
facebook dan twitter radio JIZ FM ini memang kebanyakan pesan hanya
berbentuk pesan reaktif, sesuai dengan tingkatan dari Rafaeli
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
1.2 User to document interactivity
Dalam kategori interaktivitas ini, interaksi user to document diidentifikasi
dari keaktifan pengguna dalam menginterpretasikan pesan-pesan dari media
massa. Pengguna baik itu admin ataupun pengunjung lainnya bisa menjadi
pengirim atau pengontrol sebuah isu untuk kemudian diposting pada halaman
fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM.
Dalam fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM ini, berita atau isu
yang sedang aktual yang biasanya diposting oleh user. Pengguna mempunyai
kebebasan untuk memodifikasi pesan tersebut, sesuai dengan kebutuhan
pengguna. Seperti dua contoh interaksi user to document dibawah ini.
Gambar 7. Admin fanspage facebook radio JIZ FM memposting sebuah
berita yang berasal dari media lain
Gambar 8. Interaksi antara user dengan sebuah dokumen yang terjadi di
twitter radio JIZ FM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Dari kedua gambar diatas bisa dikatakan bahwa fanspage facebook dan
twitter radio JIZ FM juga melakukan interaksi dalam kategori ini. Admin
memodifikasi pesan yang bersumber dari media lain yang kemudian ia posting
pada halaman fanspage facebook ataupun twitter radio JIZ FM. Hal ini sejalan
dengan pendapat McMillan (2002) yang memaparkan bahwa dalam interaktivitas
user to document, penerima pesan dapat memodifikasi konten atau isis sebuah
pesan dan disesuaikan dengan kebutuhan mereka. User berperan sebagai kreator
yang aktif dalam mengkostumisasi pesan yang menjadi isi dari wesite tersebut.
Berita atau document yang diposting pengguna dalam kategori ini
merupakan berita-berita yang berhubungan dengan isu-isu terkini yang sedang
terjadi didalam masyarakat, seperti berita tentang tertangkapnya teroris
dibeberapa kota, serta berita-berita tentang kegiatan atau event yang
diselenggrakan oleh radio JIZ FM yang diberitakan di media pemberitaan lainnya.
Berita yang diposting biasanya bersumber baik dari harian lokal seperti Tribun
Jogja dan harian nasional online seperti Detik.com. Sebelum memposting berita-
berita tersebut, user selalu menambahkan beberapa kalimat sebagai pengantar
document yang akan diposting. Dengan kata lain, user memodifikasi pesan
tersebut sebelum mempostingnya pada halaman fanspage facebook dan twitter
radio JIZ FM.
Steuer (1992) menyatakan interaktivitas sebagai kemampuan pengguna
dalam mengontrol dan memodifikasi pesan. Setiap orang mempunyai kebebasan
untuk mengontrol pesan yang ia terima dan memodifikasi serta mengaturnya
sesuia dengan kebutuhan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Sayangnya, dalam penelitian ini, peneliti menemukan fakta bahwa
interaksi user to document dalam kedua media sosial yang digunakan radio JIZ
FM ini sangat jarang terjadi. Apalagi apabila dibandingkan dengan dua kategori
interaksi yang lainnya.
Peneliti juga menemukan adanya fakta bahwa pesan-pesan dalam bentuk
interaksi ini jarang dikomentari oleh pengguna lainnya. Beberapa pesan yang
diposting oleh user hanya mendapatkan respon dalam bentuk ataupun
ang meninggalkan komentar
pada pesan yang diposting dalam interaksi user to document ini. Respon yang
diberikan pengunjung memang sangatlah jarang dalam bentuk komentar, dan
like
setuju dan suka terhadap pesan yang diposting. Namun reaksi yang diberikan
pengunjung tersebut cukup mengidentifikasikan adanya kontrol pengunjung
sebagai pengguna terhadap pesan-pesan yang mereka hadapi. Seperti apa kata
William, Rice dan Rogers (1988) yang me The
degree to which participants in a communication have control over, and can
exchange roles in their mutual discourse
komunikasi yang dilakukan partisipan tersebut mempunyai kontrol terhadap pesan
dan dapat saling bertukar pesan dalam dialog mereka.
1.3 User to system interactivity
Baik dalam fanspage facebook ataupun twitter radio JIZ FM tingkat
interaktivitas user to system menunjukkan jumlah yang sangat tinggi. Interaksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
yang terjadi dalam kategori user to system ini ditandai dengan adanya interaksi
antara pengunjung dengan system yang ada pada fanspage facebook dan twitter
radio JIZ FM. Komunikasi kategori ini cenderung bersifat searah. Interaktivitas
yang ada pada kedua media sosial tersebut berbentuk link/hypertext, yang dapat
menghubungkan pengguna pada fitur-fitur yang ada di fanspage facebook dan
twitter radio JIZ FM.
System tersebut memberikan kebebasan kepada pengguna untuk
mengontrol apa yang diinginkan oleh pengguna dalam berkomunikasi. Hypertext
itulah yang menjadi komponen dalam sistem yang terdapat pada fanspage
facebook dan twitter radio JIZ FM. Dalam dua media sosial yang digunakan radio
JIZ FM ini, hypertext ditandai teks yang terhubung dengan fitur-fitur yang
terdapat di dalamnya.
Hypertext sendiri didefinisikan sebagai satu blok teks, dan link elektronis
yang menggabungkan komponen didalamnya. Theodor H. Nelson mulai
mengemukakan konsep hypertext/link pada tahun 1960-an. Sistem informasi yang
terhubung secara mekanis ini bersumber dari artikel Vannebar Bush (Landow,
1992).
Dalam fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM ini pengguna dapat
berinteraksi dengan fitur-fitur yang ada didalamnya. Pengunjung dapat
menggunkan fitur-fitur seperti wall, timeline, comment, retweet, like ataupun link-
link yang tersedia dalam fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM. fitur-fitur
tersebut mempunyai cirri tersendiri dan berbeda antara facebook dan twitter.
Untuk facebook, hypertext ditandai dengan tulisan berwarna biru, sedangkan pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
twitter ditandai dengan teks yang berwarna merah. Kedua bentuk teks tersebut
berguna untuk menghubungkan pengguna dengan fitur-fitur yang terdapat pada
masing-masing media sosial tersebut.
Pengunjung dibebaskan untuk menggunakan fitur-fitur yang terdapat pada
fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM sesuai dengan keinginan pengunjung.
Pengunjung dapat meninggalkan comment atau sekedar menyatakan kesukaannya
dengan meng-klik hypertext retweet
1.3.1 Interaksi user to system pada wall fanspage facebook radio JIZ FM
Salah satu fitur yang menjadi favorit bagi pengunjung adalah fitur wall
yang terdapat pada halaman fanspage facebook radio JIZ FM. fitur tersebut
merupakan fitur yang sangat identik dengan media sosial facebook. Melalui fitur
tersebut ditampilkan pesan-pesan yang ditinggalkan pengunjung, update status
dan upload foto juga ditampilkan dalam wall.
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan hal yang menarik dari
kecenderungan update status yang dilakukan oleh admin fanspage facebook radio
JIZ FM. Update status yang dilakukan admin biasanya berkenaan dengan konten
dan tema siaran yang sedang berlangsung. Selain itu pengunjung juga dilibatkan
untuk ikut memilih lagu yang akan diputar dalam playlist lagu pada saat siaran.
Fungsi itulah yang digunakan oleh pihak radio JIZ FM untuk menggantikan
metode lama yang masih banyak digunakan oleh radio-radio lain, yaitu sistem
request lagu melalui media sms dan telephon. Untuk itu, kini radio JIZ FM sangat
meminimalisir penggunaan sms dan telephon dalam berinteraksi dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
pendengarnya. Mereka menggantinya dengan memanfaatkan media sosial
facebook dan twitter untuk memfasilitasi pedengar yang ingin merequest lagu.
Request ataupun komentar yang ditinggalkan oleh pengunjung merupakan
bentuk kemudahan yang ditawarkan oleh fanspage facebook radio JIZ FM. baik
pengunjung ataupun admin dapat memakai fasilitas yang ada pada wall untuk
saling berkomunikasi. Hypertext yang mendukung kemudahan tersebut adalah
fitur dan Kedua tulisan tersebut berwarna biru, apabila di-klik
maka dapat menampilkan interface bagi pengunjung untuk meninggalkan pesan.
Untuk mengekspresikan rasa suka terhadap update status yang dilakukan oleh
admin, pengunjung dapat menggunakan fitur Fasilitas komentar sendiri
adalah fasilitas yang cukup memudahkan pengunjung.
Dalam fanspage facebook radio JIZ FM ini terdapat hal yang cukup
menarik, yaitu antusiasme pengunjung yang cukup tinggi dalam menggunakan
like an dalam jenis tema-tema yang
diposting yang membedakan apakah update status tersebut banyak disukai atau
tidak oleh pengunjung. Karena rata-rata semua update status yang dilakukan oleh
admin disukai oleh lebih dari sepuluh pengunjung. Berbeda dengan
kecenderungan jumlah komentar yang ditinggalkan oleh pengunjung untuk setiap
update status yang dilakukan oleh admin. Peneliti menemukan adanya perbedaan
jumlah komentar pada setiap update status admin fanspage facebook radio JIZ
FM. perbedaan jumlah komentar ternyata tergantung pada jenis atau tema pesan
yang diupdate oleh admin. Jenis pesan yang komunikatif lah yang lebih banyak
mendapatkan komentar dari pengunjung. Berbeda dengan update status yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
hanya bersifat informatif, cenderung mendapatkan komentar yang jauh lebih
sedikit. Seperti contoh gambar dibawah ini.
Gambar 9. Perbedaan jumlah komentar yang ditinggalkan pengunjung
Gambar diatas menunjukkan jumlah komentar yang cukup mencolok
antara satu pesan yang diupdate oleh admin dengan pesan yang lainnya. Peneliti
menemukan perbedaan jenis pesan yang diupdate berpengaruh pada jumlah
komentar yang ditinggalkan. Seperti update status diatas, admin memposting
kalimat informatif mengenai lagu yang diputar oleh penyiar, update status tersebut
hanya mendapatkan dua komentar dari pengunjung walaupun dalam pesannya
admin juga melontarkan kalimat melucu untuk menarik perhatian pengunjung
yaitu
Hayoo hayoo siapa yang ga tau arah jalan pulang? Coba aja tlp om
Ternyata kalimat yang cenderung melucu tersebut tidak cukup membuat
pengunjung tertarik dan selanjutnya mengomentari status tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Berbeda dengan pesan yang cenderung lebih komunikatif seperti gambar
disampingnya. Admin melontarkan pertanyaan seputar tema yang sedang diangkat
penyiar. Hasilnya sebanyak tiga puluh delapan komentar ditinggalkan oleh
pengunjung fanspage facebook radio JIZ FM.
Hal ini sedikit berbeda dengan pendapat yang dikemukakan Warnick yang
mengidentikkan pesan interaktif dengan pesan-pesan yang berisi humor, tidak
anonym dan menggunakan kata ganti orang pertama dalam menyebutkan anggota-
anggotanya (Warnick 2002). Dalam fanspage facebook radio JIZ FM ini, peneliti
menemukan tidak adanya jaminan bahwa pesan yang berisi humor akan lebih
interaktif, karena pada kenyataannya justru pesan yang lebih komunikatiflah yang
lebih menarik pengunjung untuk berinterkasi dengan admin. Sehingga jenis pesan
yang membedakan ketertarikan pengunjung adalah cenderung kepada pesan yang
komunikatif dibandingkan dengan pesan yang hanya informatif walaupun
dibumbui dengan kata-kata yang lucu sekalipun.
dan , pengunjung juga dimanjakan untuk
dapat memilih tampilan pesan dalam fanspage facebook radio JIZ FM. Terdapat
dimana fitur tersebut dapat memfilter pesan-pesan yang ada
di fanspage facebook radio JIZ FM. Melalui fitur ini, pengunjung dapat memilih
pesan yang terdapat pada facebook dengan lebih mudah sesuai dengan keinginaan
pengunjung. Bisa hanya untuk melihat pesan yang diposting oleh admin, atau
untuk melihat pesan-pesan yang diposting oleh pengunjung saja. Namun
pengunjungpun juga bisa melihat keseluruhan tampilan pesan baik dari admin
ataupun pengunjung lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Dengan menggunakan fitur ini, pengunjung dimudahkan untuk dapat
melihat pesan-pesan yang diposting oleh admin yang berada diantara pesan-pesan
dari pengunjung lainnya. Kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh fanspage
facebook radio JIZ FM tersebut membuktikan adanya system yang mendukung
interaktivitas dalam kategori user to system ini. Hal ini juga sejalan dengan
dimensi interaktivitas yang dikemukakan oleh Liu dan Shrum (2002) yang
berbicara tentang adanya fitur dalam sebuah website yang berarti mengijinkan
oengunjung untuk memilih dan menentukan konten yang ingin mereka lihat.
Sama seperti pada halaman wall fanspage facebook radio JIZ FM ini, pengunjung
dapat dengan bebas memilih halaman yang mereka inginkan untuk sekedar dilihat
ataupun untuk berinteraksi dengan admin atau pengunjung lainnya.
1.3.2 Penggunaan link dalam halaman info fanspage facebook radio JIZ
FM
Selain halaman wall yang menjadi salah satu media interaksi dalam
kategori user to system terdapat pula halaman info, yaitu halaman yang berisi
informasi mengenai mengenai data-data radio JIZ FM. Data-data tersebut berupa
diskripsi acara, tanggal pembuatan fanspage, alamat radio, no telepon dan pin
blackberry yang dapat digunakan pengunjung apabila ingin melakukan
pemasangan iklan radio serta afiliasi yang dihubungkan dengan link untuk
mempermudah pengunjung dalam mengakses streaming, twitter, website maupun
company profil radio JIZ FM.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Penggunaan link menurut McMillan (2002) merupakan salah satu bentuk
interaktivitas user to system. Pengguna dalam hal ini berinteraksi dengan
teknologi atau computer bukan berinteraksi dengan orang lain. Pengguna
mempunyai kontrol dalam jenis interaksi ini. Sehingga interaksi tergantung dari
pengguna, fitur apa yang di-klik untuk menentukan respon dari system. Sama
halnya dengan penggunaan link, dimana link merupakan jalan pintas bagi
pengunjung untuk mengakses informasi tertentu yang mereka inginkan.
Gambar 10. Halaman info fanspage facebook radio JIZ FM
Link yang ada pada halaman info fanspage facebook radio JIZ FM antara
lain: http://www.4shared.com/office/7W5pisHg/PROFILE_JIZ_FM_2012.html;
http://www.jogjastreamers.com/index.php?play=40; https://twitter.com/895jizfm;
http://www.895jizfm.com
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Dengan mengakses link-link tersebut, pengunjung dapat terhubung
langsung dengan halaman situs-situs lain yang dimiliki oleh radio JIZ FM.
Menurut Sunder et al (2003: 31) situs yang memiliki banyak link merupakan
sebuah situs yang memiliki interaktivitas yang tinggi.
1.3.3 Interaksi user to system pada halaman foto fanspage facebook radio
JIZ FM
Pada halaman foto, terjadi pula interaktivitas yang bersifat user to system.
Interaktivitas dalam fitur ini bersifat sama dengan interaktivitas yang terjadi pada
halaman wall. Dalam interaksi jenis ini, pengunjung hanya bisa mengomentari
atau meng-klik tulisan sebagai tanda bahwa pengguna tersebut menyukai
foto yang diposting oleh admin.
Peneliti menemukan adanya fungsi yang unik dari pemasangan foto-foto
yang dilakukan oleh admin fanspage facebook radio JIZ FM. Foto-foto tersebut
digunakan sebagai pendukung interaktivitas yang ada dengan menyertakan pesan
dalam setiap foto yang diupload, seperti foto dari penyiar yang sedang siaran.
Melalui foto tersebut, pengunjung dapat mengenali atau mengetahui penyiar yang
sedang siaran pada saat itu. Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat meninggalkan
komentar mengenai foto-foto penyiar yang diupload oleh admin. Dari fakta
tersebut, peneliti menemukan adanya upaya admin dalam menghadirkan interaksi
untuk semua pengunjungnya bahkan melalui media foto sebagai salah satu fitur
yang terdapat pada fanspage facebook radio JIZ FM. Hal ini sejalan dengan
pendapat Roehm & Haugtvedt (1999) yang mengungkapkan bahwa interaktivitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
yang terjadi pada suatu media tergantung pada kadar fitur-fiturnya yang tidak
hanya menghadirkan interaksi dari seorang receiver namun juga interaksi untuk
banyak orang.
1.3.4 Interaksi user to system pada timeline twitter radio JIZ FM
Dari data yang diperoleh, peneliti menemukan adanya interaktivitas yang
tinggi pada twitter radio JIZ FM. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah interaksi
yang menunjukkan jumlah yang tinggi pula. Sama halnya dengan fanspage
facebook radio JIZ FM, interaksi dalam twitter radio JIZ FM juga terjadi melalui
fitur-fitur yang terdapat pada twitter radio JIZ FM.
Fitur timeline merupakan fitur yang sangat identik dengan media sosial
twitter. Segala hal yang dilakukan baik oleh admin ataupun pengunjung berupa
update status, membalas pesan, berkomentar, ataupun meng-upload foto. Dengan
sifatnya tersebut, timeline berfungsi sebagai sumber berita bagi pengunjung untuk
mengetahui apa saja aktifitas radio JIZ FM.
Pada dasarnya jenis pesan yang diposting oleh admin pada twitter radio
JIZ FM ini sama dengan pesan yang diposting oleh admin fanspage facebook
radio JIZ FM. Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, terdapat kesamaan
pada jenis pesan yang diposting pada kedua media sosial tersebut, yaitu pesan
yang berisi tentang konten-konten yang berhubungan dengan tema siaran yang
sedang dibawakan oleh penyiar.
Dalam penelitian ini, peneliti juga menemukan adanya hal yang menarik
seputar update pesan yang dilakukan oleh admin radio JIZ FM. Dalam timeline
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
twitter radio JIZ FM ini, peneliti menemukan adanya tiga jenis pesan yang
diupdate oleh admin twitter radio JIZ FM, yaitu pesan yang berisi tentang
pertanyaan-pertanyaan mengenai tema atau konten siaran, pesan berupa informasi
mengenai playlist dan request lagu serta pesan berupa link yang bertautan dengan
halaman situs radio JIZ FM yang lainnya seperti facebook dan streaming. Ketiga
jenis pesan tersebut tentu saja mendapatkan respon tersendiri dari masing-masing
pengunjung.
Pada dasarnya halaman timeline ini memang dapat dimanfaat secara luas
oleh admin ataupun pengunjung lainnya. Apabila menilik dari teori yang
diungkapkan oleh Roger (1998) dalam Tankard (2001: 307) yang mengatakan
bahwa dalam interaktivitas melalui internet dikontrol oleh pengguna dan aktivitas
juga banyak dilakukan oleh pengguna aktif, twitter radio JIZ FM ini cukup
memenuhi criteria tersebut. Terbukti melalui twitter ini, peneliti menemukan
adanya interaksi baik itu antara pengunjung dengan admin ataupun antara
pengunjung dengan pengunjung lainnya. Interaksi tersebut tentu saja timbul dari
update-update pesan yang dilakukan oleh admin yang kemudian memancing
pengguna untuk membalas atau berkomentar mengenai update pesan tersebut.
Selain update pesan yang mendukung interaktivitas pada twitter radio JIZ
FM ini, pesan berupa link yang banyak diposting oleh admin juga merupakan
suatu indikasi adanya interaktivitas didalamnya, hal tersebut juga sesuai dengan
apa yang dilontarkan McMillan (2002) tentang penggunaan link yang merupakan
indikasi adanya interaktivitas yang tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Dalam timeline twitter radio JIZ FM ini, selain dapat melihat update pesan
yang ditinggalkan oleh admin, pengunjung juga dapat memposting pesan dengan
me-mention akun twitter radio JIZ FM. Dengan begitu, secara langsung pesan
yang diposting oleh pengunjung akan masuk pada halaman timeline radio JIZ FM.
Namun peneliti menemukan kecenderungan pesan yang ditinggalkan oleh
pengunjung sebagian besar adalah pesan-pesan yang masih berkaitan dengan
update pesan admin, bukan pesan yang berdiri sendiri. Fakta tersebut
membuktikan bahwa dalam twitter radio JIZ FM ini, kontrol juga terdapat pada
pengunjung, dimana mereka diberi kebebasan untuk memilih fasilitas-fasilitas
dalam halaman timeline twitter radio JIZ FM untuk berkomunikasi. Pengunjung
dibebaskan untuk memposting pesan, atau membalas pesan atau hanya melakukan
retweet sebagai tanda persetujuan dan suka terhadap update pesan yang diposting
oleh admin. Fakta ini semakin menguatkan pendapat Rogers (1998) tentang
kontrol pengguna aktif dalam interaktivitas di internet.
Tidak hanya halaman wall saja, halaman timeline twitter ini juga
menggunakan hypertext yang terdapat pada setiap pesan dalam timeline.
Hypertext tersebut berupa yang berarti perluasan, dimana pengunjung
dapat melihat lebih detail mengenai pesan yang diposting admin, yang
berguna untuk menjawab atau membalas pesan yang dikontarkan admin,
merupakan hypertext yang berguna untuk menulis kembali apa yang
ditulis oleh admin, serta yang berguna untuk menandai pesan yang
diposting oeh admin untuk dijadikan pesan terfavorit dalam timeline pengunjung
tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Dengan adanya hypertext tersebut, pengguna dibebaskan untuk melakukan
komunikasi sesuai dengan kebutuhannya. Disini pengunjung mempunyai kontrol
untuk menggunakan hypertext tersebut. Dengan adanya fitur-fitur hypertext ini
menandakan bahwa twitter radio JIZ FM ini juga mempunyai syncronicity, yaitu
derajat dimana perintah-perintah yang dimasukkan pengguna ke dalam sistem
komunikasi yang kemudian mereka menerima respon dengan serentak. Hal
tersebut sesuai dengan dimensi interaksi yang diungkapkan oleh Liu dan Shurm
(2002) yang menyebutkan bahwa fitur membantu pengunjung untuk menentukan
konten apa yang ingin mereka lihat dan gunakan. Cukup dengan meng-klik atau
memilih salah satu dari hypertext yang ada, pengunjung bebas memilih fitur apa
yang ingin mereka gunakan untuk berkomunikasi.
1.3.5 Penggunaan link pada halaman profil twitter radio JIZ FM
Dalam kategori interaktivitas user to system ini, halaman profil merupakan
salah satu halaman yang dapat mengidentifikasi adanya interaksi. Isi dalam
halaman profil ini adalah informasi tentang diskripsi program acara, tanggal
pembuatan akun twitter, alamat/lokasi radio dan juga link website yang dapat
diakses oleh pengunjung.
Hal yang menarik yang ditemukan peneliti dalam halaman profil ini adalah
banyaknya link yang ada pada halaman profil tersebut. Link yang dicantum pada
halaman profil twitter radio JIZ FM ini hanya berupa link website radio JIZ FM,
yaitu http://www.895jizfm.com. Padahal menurut Sunder et al (2003: 31) situs
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
yang mempunyai interaktivitas yang tinggi adalah situs yang mempunyai banyak
link.
Namun peneliti juga menemukan adanya alternatif lain yang digunakan
oleh admin twitter radio JIZ FM untuk menginformasikan link-link yang dapat
diakses oleh pengunjung. Alternatif tersebut adalah dengan memposting langsung
link tersebut bersama pesan-pesan komunikatif yang ada pada halaman timeline
twitter radio JIZ FM. Berikut gambaran postingan admin pada update pesan
timeline twitter radio JIZ FM.
Gambar 11. Update pesan yang disertai link pada halaman timeline twitter radio
JIZ FM
Gambar diatas adalah contoh tampilan update pesan yang menunjukkan
tautan link yang diikutsertakan pula didalamnya. Peneliti menganalisis adanya
kekurangan dan kelebihan dalam metode yang digunakan admin twitter radio JIZ
FM ini. Dengan menautkan link pada pesan yang ditinggalkan pada halaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
timeline ini, memang pengunjung yang sekaligus menjadi followers akan secara
langsung dapat melihat link tersebut pada halaman timeline followers masing-
masing, sehingga pengunjung tidak perlu bersusah payah untuk masuk kedalam
profil twitter radio JIZ FM terlebih dahulu. Namun hal tersebut tidak berlaku
untuk pengunjung yang tidak menjadi followers twitter radio JIZ FM. Sehingga,
peneliti menyimpulkan cara tersebut hanya efektif bagi pengunjung yang
sekaligus menjadi followers twitter radio JIZ FM. Tidak hanya itu saja, peneliti
juga melihat kekurangan lain dalam penggunaan metode ini, yaitu pesan-pesan
dengan menautkan link tersebut hanya diposting oleh admin pada waktu-waktu
tertentu, sehingga hal tersebut memungkinkan adanya followers yang tidak
melihat pesan yang berisi link itu. Untuk itu memang ada baiknya link-link
tersebut juga ditampilkan dalam halaman profil twitter radio JIZ FM. Dengan
begitu baik followers ataupun pengunjung lain yang bukan sebagai followers tetap
dapat melihat link tersebut dan dapat mengaksesnya melalui halaman profil twitter
radio JIZ FM.
1.3.6 Interaksi user to system pada halaman foto twitter radio JIZ FM
Interaksi dalam kategori user to system yang terjadi pada halaman foto
twitter radio JIZ FM ini juga cukup unik. Foto pada halaman ini merupakan
sebuah pesan yang menyertakan foto didalamnya. Jadi foto-foto tersebut
digunakan untuk mendukung atau memperkuat pesan yang diposting oleh admin.
Seperti contohnya adalah pesan informatif mengenai hari batik berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
#JOGIZSHOW. Monggo ditebak Zobb, Oka yg maNA hay0000...?? :D :D #BatikDay http://pic.twitter.com/1YrDuwvY
Dalam postingan admin tersebut, foto ditampilkan dalam bentuk link,
sehingga followers diberikan kebebasan untuk melihat ataupun tidak melihat foto
tersebut. Namun tidak hanya melalui pesan yang berada dalam timeline itu saja.
Pengunjung juga dimudahkan untuk melihat foto-foto yang ada dalam twitter
yang fungsinya hampir sama dengan
pada fanspage facebook radio JIZ FM, bedanya dalam twitter
radio JIZ FM ini, fitur hanya berguna untuk menfilter foto-foto
yang diposting oleh admin. Pengunjung dapat melihat foto-foto tersebut tanpa
tercampur dengan pesan-pesan lain yang terdapat pada halaman timeline twitter
radio JIZ FM.
Pada foto-foto tersebut, pengguna juga dibebaskan untuk meninggalkan
pesan ataupun berkomentar mengenai foto dengan cara meng-klik hypertext
atau hanya sekedar me-retweet foto tersebut.
Pada dasarnya sistem yang berlaku pada halaman foto twitter radio JIZ
FM ini mengedepankan kebebasan yang dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh
pengunjung dengan menghadirkan banyaknya fitur ataupun hypertext yang
memudahkan pengguna untuk berkomunikasi dalam twitter radio JIZ FM ini. Hal
tersebut sudah sesuai dengan apa yang diungkapkan Roehm & Hugtvedt (1999)
mengenai keberadaan fitur-fitur dalam suatu situs yang dapat menghadirkan
interaksi bagi banyak orang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
1.3.7 User to system sebagai interaksi satu arah
Secara keseluruhan, interaksi pada kategori user to system yang terjadi
baik dalam fanspage facebook ataupun twitter radio JIZ FM merupakan sebuah
interaksi yang bersifat searah. Pengunjung dalam kedua media sosial ini
berinteraksi dengan fitur-fitur yang berada didalamnya. Hal ini sejalan dengan apa
yang diungkapkan McMillan yang menyebutkan bahwa komunikasi user to
system merupakan komunikasi satu arah, dimana user berinteraksi dengan
website melalui fitur-fitur seperti meng-klik hyperlink (McMillan, 2002).
Fitur-fitur yang terdapat pada media sosial fanspage facebook dan twitter
radio JIZ FM ini sangat membantu pengunjung untuk berinteraksi baik dengan
admin ataupun dengan pengunjung yang lainnya. Seperti Heeter (1989) yang
menyebut bahwa interativitas terletak pada aspek teknologi medianya itu sendiri,
beberapa peneliti telah mengoperasionalkan konsep fitur-fitur berupa email,
feedback forms, chat room serta unduhan untuk audio ataupun video. Adanya
fakta bahwa kedua media sosial yang digunakan oleh radio JIZ FM menggunakan
fitur-fitur untuk mendukung komunikasinya, sudah cukup membuktikan adanya
interaktivitas didalam kedua media sosial tersebut. Semakin banyak fitur yang
terkandung dalam sebuah situs menunjukkan semakin besarnya interaktivitas yang
terjadi didalamnya (Sundar, 2003: 33).
Berikut ini adalah data yang berisi jumlah interaktivitas yang terjadi di
fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM menurut tingkatan interaktivitas
McMillan. Dalam data ini, interaktivitas dihitung dari jumlah frekuensinya dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
penulis sajikan dalam table distribusi sederhana. Data ini berguna untuk
mendukung analisis yang peneliti lakukan.
Tabel III.1
Tabel Distribusi Sederhana Interaksi Fanspage Facebook Radio JIZ FM
Menurut Tingkatan Interaktivitas McMillan Bulan Juli September 2012
Tipe Interaktivitas Jumlah
Interaksi
Keterangan
User to user 891 Data merupakan jumlah interaksi antar
pengunjung dengan pengunjung dan antara
pengunjung dengan admin
User to document 7 Data ini merupakan respon user terhadap
suatu teks atau dokumen yang mereka
posting pada wall fanspage facebook radio
JIZ FM.
User to system 2483 Data berupa jumlah interaksi antara user
dengan teknologi. Komunikasi bersifat satu
arah, dimana user berinteraksi dengan situs,
seperti memposting, meng-klik ataupun me-
like fitur pada fanspage facebook radio JIZ
FM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
Tabel III.2
Tabel Distribusi Sederhana Interaksi Twitter Radio JIZ FM Menurut
Tingkatan Interaktivitas McMillan Bulan Agustus - September 2012
Tipe Interaktivitas Jumlah
Interaksi
Keterangan
User to user 1141 Data merupakan jumlah interaksi antar
pengunjung dengan pengunjung dan antara
pengunjung dengan admin
User to document 20 Data ini merupakan respon user terhadap
suatu teks atau dokumen yang mereka
posting pada halaman timeline twitter radio
JIZ FM.
User to system 4264 Data berupa jumlah interaksi antara user
dengan teknologi. Komunikasi bersifat satu
arah, dimana user berinteraksi dengan situs,
seperti memposting, meng-retweet ataupun
meng-klik fitur pada twitter radio JIZ FM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
2. Tingkat Interaktivitas Menurut Rafaeli
Rafaeli (1988) mengungkapkan adanya tiga tingkatan dalam interaktivitas
yang menitikberatkan pada kaitan antar pesan didalamnya. Interaktivitas terletak
pada pertukaran informasi dan hubungan antar pesan dari partisipan-partisipan. Ia
memandang interaktivitas ini sebagai variable yang berkenaan dengan proses, dan
keterkaitan antara pesan-pesan didalamnya.
Rafaeli m The extent to which
messages in a sequence relate to each other and especially the extent to which
later messages recount the relatedness of earlier m (Sejauh mana pesan
berhubungan satu sama lain secara berurutan dan terutama sejauh mana pesan
kemudian menceritakan keterkaitan pesan sebelumnya). Berdasarkan keterkaiatan
antar pesan itulah kemudian Rafeli membagi interaktivitas kedalam tiga tingkatan,
yaitu noninteraktifitas, reaktif atau quasi interaktif dan interaktif penuh.
2.1 Pesan Noninteraktif
Peneliti menemukan adanya pesan-pesan yang merupakan pesan
noninteraktif. Hal tersebut ditandai dengan adanya ketidak terkaitannya antara
satu pesan dengan pesan yang lainnya. Dalam fanspage facebook radio JIZ FM,
peneliti menemukan bentuk interaksi tersebut terjadi pada pesan-pesan yang
menyertakan foto didalamnya, seperti update status yang menyertakan foto
penyiarnya berikut ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Gambar 12. Pesan disertai foto yang diposting oleh host radio JIZ FM
Gambar diatas merupakan sebuah pesan yang disertai yang diposting
admin pada halaman wall fanspage facebook radio JIZ FM. Dalam pesan tersebut
disertakan sebuah foto yang menggambarkan dua penyiar yang sedang siaran.
Sedangkan pesannya sendiri berisi tentang pertanyaan admin kepada pendengar
tentang pengalaman yang pernah dialami pendengar saat mengotori ataupun
merusak fasilitas umum.
Feedback yang diberikan oleh pengunjung ternyata tidak ada yang
menjawab topik pesan yang dilontarkan oleh admin dan justru mengomentari foto
yang ditautkan pada pesan tersebut. Sehingga pesan pada gambar diatas tergolong
dalam tingkatan noninteraktif.
Peneliti menemukan yang menarik pada penelitian ini yaitu
kecenderungan pesan noninteraktif justru terjadi pada halaman foto fanspage
facebook radio JIZ FM. Apalagi dalam halaman ini, foto diposting sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
penyerta atau pelengkap untuk pesan-pesan yang diupdate oleh admin. Peneliti
melihat akhirnya pengunjung cenderung lebih tertarik untuk mengometari foto
yang mereka lihat dari pada berinteraksi dengan menjawab atau berkomentar
mengenai isi pesan yang ditulis admin. Maka dari itu pesan-pesan yang
ditinggalkan pengunjung menjadi berdiri sendiri dan tidak berkaitan dengan pesan
yang diposting oleh admin sebelumnya.
Berbeda dengan yang terjadi pada halaman twitter radio JIZ FM. Dari data
yang peneliti peroleh, menunjukkan interaksi pada tingkatan ini jarang terjadi
pada halaman twitter radio JIZ FM. Menurut peneliti, hal tersebut dikarenakan
sifat komunikasi dalam twitter yang lebih terbuka yang dapat direspon secara
langsung cepat dan berdiri sendiri antara satu respon dengan respon yang lainnya,
membuat pesan-pesan yang berkaitan didalamnya lebih bersifat reaktif. Kondisi
itulah yang meminimalisir adanya pesan yang bersifat non-interaktif.
Peneliti melihat adanya kemungkinan kesalahan teknis yang dilakukan
oleh pengunjung dalam menggunakan hypertext untuk meninggalkan komentar.
Karena peneliti menemukan adanya komentar dari pengunjung yang seharusnya
berhubungan dengan update pesan yang sebelumnya diposting oleh admin namun
komentar tersebut justru berada pada pesan kedua yang diposting oleh admin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Gambar 13. Pesan yang tidak berhubungan dengan pesan yang lainnya
Gambar diatas memperlihatkan komentar yang ditinggal oleh seorang
pengunjung yang tidak berhubungan dengan update pesan yang diposting oleh
admin. Pesan yang diposting oleh admin sebelumnya adalah pesan yang berisi
pertanyaan mengenai plat nomor yang diinginkan oleh pengunjung. Dari situlah
peneliti menyimpulkan adanya kemungkinan kesalahan dalam memasukkan
komentar oleh pengunjung pada update pesan yang terdapat pada halaman
timeline twitter radio JIZ FM.
2.2 Pesan Reaktif/Quasi Interaktif
Sesuai dengan data yang diperoleh peneliti, interaktivitas dalam tingkatan
ini mempunyai jumlah intensitas terbanyak bahkan dengan selisih yang jauh
berbeda. Interaktifitas pada tingkatan ini muncul ketika seseorang mengirimkan
pesan kepada orang lain kemudian orang yang dikirimi pesan tersebut
meresponnya sebanyak satu kali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
Pada halaman fanspage facebook radio JIZ FM peneliti menemukan fakta
bahwa interaksi ini terjadi paling banyak di halaman wall. Pengunjung disini
mempunyai kebebasan untuk memberi komentar atau menimpali pesan yang
diposting oleh admin. Sayangnya pesan-pesan yang ditinggalkan oleh pengunjung
tersebut sangat jarang mendapatkan balasan dari admin, hal tersebut yang
menyebabkan pesan-pesan yang terdapat pada halaman wall fanspage facebook
radio JIZ FM ini hanya bersifat reaktif karena tidak ada interaksi yang berlanjut.
Disini pengunjung fanspage facebook lah yang aktif dalam berkomunikasi,
sehingga pesan-pesan reaktif yang berasal dari komentar-komentar pengunjung
sangat mendominasi dalam halaman wall ini.
Sementara pada media sosial twitter radio JIZ FM, interaksi dalam
tingkatan ini juga menunjukkan jumlah yang terbanyak, dengan selisih yang jauh
pula dari jenis pesan lainnya. Peneliti menemukan adanya kemudahan yang
ditawarkan oleh twitter kepada pengunjung untuk memberikan komentar untuk
setiap pesan, serta sifat twitter yang dapat diupdate setiap saat tanpa takut menjadi
spam untuk halaman timeline followersnya, sehingga pengunjungpun dengan
begitu dapat beinteraksi dengan admin setiap saat dengan cara berkomentar pada
setiap pesan yang diupdate admin twitter pada halaman timeline mereka. Hal
itulah yang menyebabkan banyaknya pesan reaktif dalam twitter radio JIZ FM ini.
Sama halnya dengan yang terjadi pada fanspage facebook radio JIZ FM,
peneliti menemukan fakta admin twitter ini juga jarang merespon kembali
komentar yang ditinggalkan oleh pengunjung. Ketidak aktifan admin dalam
merespon kembali komentar yang ditinggalkan pengunjung itulah yang juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
menyebabkan interaksi yang terjadi pada halaman twitter ini hanya sampai pada
tingkatan reaktif/quasi interaktif, dimana pesan hanya dibalas satu kali.
2.3 Pesan Interaksi Penuh/ Full Interaktif
Peneliti menemukan adanya interaksi dalam tingkatan ini walaupun
jumlahnya tidak sebanyak dengan interaksi pada tingkatan reaktif/quasi interaktif.
Rafaeli sendiri menilai pesan yang terdapat pada tingkatan interaktivitas ini
The condition of full
interactive are fulfill when later states in a message sequence depend on the
reaction in an earlier transaction, as well as th pesan saling
berkaitan berdasarkan tanggapan-tanggapan yang ada.
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan hal yang menarik dari
kecenderungan sifat pesan yang memancing timbulnya interaksi penuh
didalamnya. Peneliti menemukan adanya kecenderungan pada pesan-pesan yang
berisi humor, bahasa yang ringan dan menggunaan sapaan langsung ataupun
sapaan untuk orang pertama yang dapat mencapai tingkatan interaktivitas ini. hal
tersebut terjadi tidak hanya pada halaman fanspage facebook radio JIZ FM namun
juga pada halaman timeline twitter radio JIZ FM. Seperti contoh gambar dibawah
ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
Gambar 14. Pesan full interaksi yang terjadi di fanspage facebook radio JIZ FM.
Gambar diatas merupakan sebuah pesan yang diposting oleh salah satu
pengunjung fanspage facebook radio JIZ FM. Pesan tersebut kemudian
mendapatkan tanggapan dari pengunjung lainnya. Dari pesan-pesan tersebut
terciptalah suatu diskusi kecil yang terjadi antar pengunjung fanspage. Pertanyaan
yang dilontarkan oleh si pengirim pesan, noviana puspita dijawab oleh Hary
Kenchiz Aja, kemudian dibalas dengan ucapan terimaksih oleh Noviana. Setelah
itu ada pula pengunjung lain, Andre Idunk Aprie yang ikut pengomentari, dan
ditimpali pula oleh akun Hary Kenchiz Aja. Dari interaksi yang terjadi tersebut
terlihat adanya saling berkomentar yang membentuk sebuah perbincangan antara
satu pengunjung dengan pengunjung yang lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Gambar 15. Pesan interaksi penuh yang terjadi pada twitter radio JIZ FM.
Gambar diatas menunjukkan adanya diskusi kecil yang terjadi antara
followers dengan followers lainnya. Dalam interaksi tersebut, percakapan yang
terjadi cenderung menggunakan kata-kata yang santai pula. Dalam timeline
tersebut akun @tama_hk mengeluhkan tidak bisanya dalam mendengarkan radio
JIZ FM karena sedang mudik. Pesan tersebut kemudian mendapatkan respon dari
akun @milarahmadhania yang memberikan solusi kepada akun @tama_hk untuk
mendengarkan radio JIZ lewat streaming. Admin twitter radio JIZ FM pun juga
memberikan tanggapan, namun dengan jeda waktu yang lebih lama dibanding
respon yang diberikan oleh followers lainnya, sehingga akun @tama_hk terlebih
dahulu memberikan respon balik terhadap akun @milarahmadhania. Tak hanya
sampai disitu, akun @milarahmadhania kemudian memberikan tanggapan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
kembali dengan pembawaan yang lucu dan bersifat bercanda kepada akun
@tama_hk.
Diskusi kecil tersebut menggunakan bahasa yang ringan dan diselingi
dengan humor. Pesan-pesan dengan sifat seperti itulah yang banyak memancing
timbulnya interaksi penuh, interaksi dimana pengguna-penggunanya saling
berbalas pesan. Hal ini sejalan pula dengan beberapa peneliti yang menemukan
bahwa pesan-pesan yang berisi humor, tidak anonym, dan berisi menggunakan
kata ganti orang pertama dalam menyebutkan anggota-anggotanya (Warnick
2002).
Peneliti melihat dalam kasus ini, tampak bahwa komunikasi yang terjadi
pada halaman fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM sudah mendekati
komunikasi layaknya komunikasi tatap muka, meskipun apa yang mereka tarakan
adalah teks-teks.
Berikut ini adalah data yang berisi jumlah interaktivitas yang terjadi di
fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM menurut tingkatan interaktivitas
Rafaeli. Dalam data ini, interaktivitas dihitung dari jumlah frekuensinya dan
penulis sajikan dalam table distribusi sederhana. Data ini berguna untuk
mendukung analisis yang peneliti lakukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
Tabel III.3
Tabel Distribusi Sederhana Interaksi Fanspage Facebook Radio JIZ FM
Menurut Tingkatan Interaktivitas Rafaeli Bulan Juli September 2012
Tabel III.4
Tabel Distribusi Sederhana Interaksi Twitter Radio JIZ FM Menurut
Tingkatan Interaktivitas Rafaeli Bulan Agustus September 2012
Tipe Interaktivitas Jumlah
Interaksi
Keterangan
Non-Interaktif 119 Data berupa pesan-pesan yang tidak saling
berhubungan satu dengan yang lainnya.
Reaktif 769 Data berupa pesan-pesan yang hanya
berkaitan dengan satu pesan sebelumnyaa.
Full Interaktif 122 Data full interaktif ini berupa data dimana
satu pesan berkaitan denga beberapa
pesan sebelumnya.
Tipe Interaktivitas Jumlah
Interaksi
Keterangan
Non-Interaktif 21 Data berupa pesan-pesan yang tidak saling
berhubungan satu dengan yang lainnya.
Reaktif 978 Data berupa pesan-pesan yang hanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
3. Implementasi Interaktivitas antara pengguna dengan sistem
Interaktivitas dalam pola ini terjadi antara pengguna dengan sistem
internet, dimana sistem merespon stimuli yang diberikan oleh pengguna. Menurut
Terry Flew, media memberikan derajat pilihan dalam sistem informasi baik dalam
bentuk pilihan akses terhadap sumber-sumber informasi, maupun kendali terhadap
keluaran yang muncul sebagai akibat dari penggunaan sistem dan membuat
pilihan-pilihan tertentu.
Kedua media sosial yang digunakan oleh radio JIZ FM sendiri memiliki
Hyperlink/link yang dapat menghubungkan pengunjung dengan baik dan dapat
memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk berkomunikasi dalam kedua
media sosial tersebut. Keberadaan hypertext juga memberikan kemudahan bagi
pengunjung untuk bereaksi terhadap pesan-pesan yang diposting oleh admin.
Pada kedua media sosial tersebut, peneliti juga menemukan fakta bahwa
pengunjung bebas dalam menentukan halaman mana yang dapat digunakan untuk
berinteraksi. Dalam konteks new media, pola komunikasi ini digambarkan sebagai
kemampuan sistem komunikasi baru, dengan mengimplementasikan interaktivitas
antara pengguna dengan sistem pada sebuah media baru (new media). Hal ini
berkaitan dengan satu pesan sebelumnyaa.
Full Interaktif 163 Data full interaktif ini berupa data dimana
satu pesan berkaitan denga beberapa
pesan sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
sejalan dengan tulisan octavadi dalam blognya yang menyebutkan bahwa
kemampuan media baru untuk menampung dan menghubungkan sejumlah
dokumen digital yang tersebuar dimiliki oleh World Wide Web melalui
mekanisme hyperlink. Teknologi web memberikan pilihan yang luas bagi
penggunanya untuk menentukan sumber dan bentuk informasi yang ingin
diaksesnya pada waktu dan tempat yang dipilihnya. Kebebasan untuk memilih
itulah yang menjadi salah satu aspek demokrasi. Hal ini merupakan dukungan
teknologi bagi kebebasan arus informasi yang bahkan melampaui batas-batas
negara (www.octavadi.wordpress.com).
4. Implementasi Interaktivitas antara orang-orang
Livingstone menyebut interaksi antara orang-orang ini sebagai interaksi
human to human atau user to user interaction (Livingstone & Lievrouw, 2006:
p.209). Sementara Octavadi dalam blognya menyebutkan adanya bentuk
hubungan interpersonal yang diperantarai oleh sistem media baru seperti email
yang asynchronous dan internet relay chat yang synchronous dalam interaksi ini
(www.octavadi.wordpress.com).
Dalam media sosial yang digunakan oleh radio JIZ FM sendiri
interaktivitas yang terjadi antara pengunjung dengan pengunjung lain dan admin
dan mengunjung dengan dokumen ini secara keseluruhan menampilkan
bagaimana respon dari masing-masing orang yang berpartisipasi dalam
komunikasi yang terbangun pada media sosial fanspage facebook dan twitter
radio JIZ FM. Respon-respon tersebut berupa komentar atau jawaban pengunjung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
terhadap pesan-pesan yang dilontarkan oleh admin media sosial radio JIZ FM
ataupun oleh pengunjung lainnya. Respon yang tercipta cukup beragam, baik itu
pesan reaktif ataupun pesan full interaktif. Adanya jumlah yang sangat tinggi
dalam interaktivitas pada tingkatan reaktif menunjukkan bahwa dalam kedua
media sosial ini pengunjung lebih berperan aktif dalam berkomunikasi. Keaktifan
tersebut menandakan adanya interaktivitas yang tinggi dalam kedua media sosial
yang digunakan radio JIZ FM ini.
5. Vertical dan Horizontal Interactivity
Dalam penelitiannya High-Interactivity Radio: Using the
Internet to Enhance Community Among Radio Listeners
pemanfaatan internet sebagai media untuk mendekatkan radio kepada
pendengarnya, Joellan Easton (2005) membagi interaktivitas kedalam dua model
interaktivitas, yaitu vertical interactivity dan horizontal interactivity.
Vertical interaktivity/interaktivitas vertikal merupakan interaktivitas yang
terjadi antara pengunjung dengan host/admin program radio. Sementara
interaktivitas horizontal (horizontal interactiviy) merupakan interaktivitas yang
terbentuk antara angota dengan anggota lainnya (Joellan Easton, 2005: 130).
Interaktivitas ini terjadi antara pengunjung dengan pengunjung lainnya yang
saling merepon satu sama lain.
Dalam penelitiannya, Joellen Easton (2005) meneliti tiga program acara
radio yang menggunakan media sosial blog dalam berinteraksi dengan
pendengarnya. Interaktivitas pada media sosial yang diteliti oleh Joellen Easton
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
terbentuk dengan melibatkan patisipasi yang baik antara pengunjung dengan
pengunjung (interaktivitas horisontal) ataupun pengunjung dengan host/admin
program (interaktivitas vertikal). Interaktivitas terjadi dengan dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti sistem yang diterapkan dalam memberikan kemudahan
kepada pengguna untuk mengakses situs, serta sistem aturan dalam setiap ruang
diskusi, seperti aturan untuk berkomentar atau meninggalkan pesan. Hal tersebut
berpengaruh pada bagaimana keaktifan dan spontanitas partisipasi pengguna.
Program yang tidak menerapkan aturan-aturan semacam itu, dimana pengunjung
bisa langsung memberikan respon atau komentar justru mempunyai interaktivitas
yang cukup tinggi baik antar pengunjung ataupun pengunjung dengan admin/host
program.
Faktor lain yang mempengaruhi interaktivitas yang terjadi pada ketiga
program acara yang diteliti oleh Joellen Easton adalah karakteristik penggunaan
bahasa dan wacana yang cenderung menggunakan bahasa lokal dan mengangkat
nilai-nilai bersama serta nilai-nilai moral yang berlaku dimasyarakat. Joellen
Easton menemukan bahwa karakteristik tersebut berpengaruh pada hubungan
komunikasi yang tercipta yang mengundang pengguna untuk saling berinteraksi
satu sama lain. Tidak hanya itu saja, jumlah partisipasi host/admin program dalam
masing-masing ruang diskusi juga berperan dalam menetapkan standar
interaktivitas. Ada harapan performatif dari pengunjung terhadap admin/host
program tersebut. Dalam program acara dengan host yang sering muncul atau ikut
berpartisipasi menunjukkan adanya interaktivitas vertikal maupun horizontal yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
tinggi begitupun sebaliknya dengan host/admin yang jarang berpartisipasi
menunjukkan adanya interaktivitas vertikal yang rendah.
Selain itu, Joellen Easton juga mengindikasikan adanya faktor yang
berakar dari respon produser/host terhadap teknologi yang mereka gunakan untuk
berinteraksi dan melibatkan pengunjung dalam diskusinya. (Joellen Easton,
2005:131).
Pada interaktivitas yang terjadi pada kedua media sosial fanspage
facebook dan twitter radio JIZ FM, interaktivitas terbentuk pada ruang-ruang
interaksi yang berbeda seperti ruang interaksi yang terjadi pada fanspage
facebook dengan twitter dalam model interaktivitas ini. Dalam fanspage facebook
radio JIZ FM, interaktivitas ini cenderung banyak terjadi pada halaman wall,
bukan pada interface yang biasa digunakan pengunjung untuk
merespon pesan-pesan dari admin. Hal tersebut terjadi karena komunikasi antar
pengunjung ini bukan berawal dari pembahasan mereka terhadap suatu pesan
yang dilontarkan oleh admin, namun dari pesan-pesan yang mereka posting
sendiri pada halaman wall fanspage facebook radio JIZ FM yang kemudian
mendapatkan respon dari pengunjung lainnya. Pesan-pesan tersebut biasanya
berupa pertanyaan seputar radio JIZ FM atau keluhan-keluhan pengunjung yang
kemudian mendapatkan respon justru dari pengunjung lainnya. Dari situ
muncullah diskusi singkat antara pengunjung dengan pengunjung yang lainnya.
Berbeda dengan apa yang terjadi pada halaman twitter radio JIZ FM.
Interaktivitas model ini, justru terjadi bukan dari postingan pengunjung pada
halaman timeline radio JIZ FM, namun interaktivitas ini justru berkembang dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
komentar-komentar pengunjung terhadap pesan yang ditinggalkan oleh admin
yang kemudian menarik perhatian pengunjung lain yang kemudian merespon atau
mengomentari komentar-komentar yang ditinggalkan pengunjung sebelumnya.
Dari situ terbentuklah diskusi singkat antara pengunjung dengan pengunjung yang
lainnya. Hal ini bertolak belakang dengan apa yang terjadi pada halaman fanspage
facebook radio JIZ FM.
Sama halnya dengan apa yang sudah diteliti oleh Joellen Easton, pada
kedua media sosial yang digunakan oleh radio JIZ FM terjadi dengan berakar dari
faktor-faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah tentang pemakaian
aturan atau sistem dalam menggunakan media sosial tersebut. Kedua media sosial
yang digunakan oleh radio JIZ FM ini tidak menggunakan syarat pendaftaran
maupun menetapkan aturan-aturan tertentu pada pengguna yang ingin
meninggalkan pesan atau berkomentar pada halaman-halaman interaksi yang ada.
Sehingga seluruh pengguna ataupun pengunjung bisa langsung memberikan
respon atau komentar terhadap pesan yang ada. Selain itu, faktor lain yang
mempengaruhi terbentuknya interaktivitas pada kedua media sosial yang
digunakan radio JIZ FM ini adalah menggunakan bahasa lokal atau bahasa ringan
yang mudah dimengerti oleh pengunjung, serta mengangkat wacana dengan nilai-
nilai bersama serta norma yang berlaku dimasyarakat, seperti obrolan ringan
seputar kegiatan atau kebiasaan pendengar sehari-hari dalam lingkungan
masyarakat.
Namun ada yang berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh Joellen
Easton. Ia mengemukakan dengan adanya kebebasan pengunjung untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
berinteraksi pada media sosial tersebut, ditambah dengan penggunaan bahasa
lokal yang ringan dan sesuai dengan nilai-nilai masyarakat sekitar cukup membuat
interaksi berjalan dengan partisipasi yang baik antar penggunanya, baik
interaktivitas vertikal maupun horizontal. Namun hal tersebut tidak berlaku pada
kedua media sosial fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM. Interaktivitas
terjadi dengan intensitas yang cukup berbeda antara interaksi pengunjung dengan
pengunjung (interaktivitas horizontal) dan interaksi pengunjung dengan
admin/host (interaktivitas vertikal). Pengunjung fanspage facebook dan twitter
radio JIZ FM justru menjadi pengguna aktif dalam komunikasi ini. hal tersebut
ditunjukkan dari banyaknya respon atau komentar yang mereka tinggalkan pada
pesan-pesan yang diposting oleh admin, sehingga komunikasi cenderung lebih
banyak dalam bentuk interaktivitas vertikal.
Dalam fanspage facebook radio JIZ FM, dalam dua bulan pengamatan
ditemukan adanya interaksi yang terjadi antara admin dengan pengunjung
sebanyak 859. Angka tersebut berupa pesan-pesan yang merupakan respon-respon
yang diberikan baik oleh admin terhadap pengunjung, ataupun pengunjung
terhadap admin. Begitu pula yang terjadi pada halaman twitter radio JIZ FM.
Interaktivitas vertikal antara admin dengan pengunjung terjadi dengan intensitas
yang cukup intens yaitu sebanyak 1089 kali. Dalam twitter radio JIZ FM ini,
pengunjung juga berlaku sebagai pengguna teraktif, yang lebih banyak
memberikan respon atau komentar terhadap pesan-pesan yang dilontarkan oleh
admin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
Sementara itu, untuk interaktivitas horizontal yaitu antara pengunjung
dengan pengunjung yang lainnya, peneliti justru menemukan fakta bahwa
interaksi jenis ini jarang terjadi. Dalam pengamatan yang dilakukan oleh peneliti,
interaktivitas ini hanya terjadi sebanyak 37 kali pada fanspage facebook serta 52
kali pada halaman twitter radio JIZ FM.
Fakta diatas cukup bertentangan dengan apa yang diungkapkan oleh
Joellen Easton. Ia menemukan bahwa media sosial dengan karakteristik seperti
tidak adanya aturan dan syarat tertentu yang dapat membatasi kebebasaan
pengunjung untuk berinteraksi, penggunaan bahasa dan wacana yang cenderung
menggunakan bahasa lokal dan mengangkat nilai-nilai bersama serta nilai-nilai
moral yang berlaku dimasyarakat, jumlah partisipasi host/admin program dalam
masing-masing ruang diskusi dan respon produser/host terhadap teknologi yang
mereka gunakan untuk berinteraksi dan melibatkan pengunjung dalam diskusinya
dapat menciptakan sebuah interaktivitas dengan partisipasi pengguna yang tinggi
baik dalam interaktivitas vertikal maupun interaktivitas horisontal (Joellen Easton,
2005:131).
Dalam kasus ini, kedua media sosial yang digunakan oleh radio JIZ FM ini
juga memenuhi karakteristik seperti tanpa pendaftaran dan aturan tertentu yang
membatasi kebebasan pengunjung serta penggunaan bahasa yang ringan dan
cenderung lokal dengan mengangkat wacana seputar nilai-nilai masyarakat.
Namun partisipasi pengguna aktif justru hanya ditunjukkan dari interaktivitas
vertikal, yaitu antara pengunjung dengan admin. Dan tidak terjadi pada
interaktivitas horizontal yaitu antara pengunjung dengan admin/host.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
Peneliti menemukan adanya kecenderungan bahwa pesan-pesan yang
ditinggalkan oleh pengunjung tersebut lebih bertujuan hanya untuk menjawab
atau merespon pesan yang ditinggalkan admin. Pesan-pesan mereka biasanya
terdiri atas jawaban-jawaban pertanyaan untuk request lagu apa atau pertanyaan
tentang topik siaran. Sehingga pesan-pesan yang dilontarkan pengunjung
cenderung hanya terarah untuk menjawab pesan admin, sehingga tidak
memancing pengunjung lain untuk mengomentari atau merespon pesan yang
ditinggalkan pengunjung sebelumnya. Sehingga yang berjalan dengan baik
hanyalah interaksi yang terjadi antara pengunjung dengan admin. Interaksi
pengunjung dengan pengunjung yang lainnya justru sangat jarang terjadi.
Dari fakta diatas, peneliti menemukan adanya pengaruh dari sejauh
mana peran host/admin dalam membangun komunikasi antar pengunjung dengan
menciptakan obrolan atau isu dan wacana yang menarik sehingga mampu
mendorong pengunjung untuk saling berdiskusi/berinteraksi satu sama lain.
Host/admin tidak hanya berperan sebagai pengguna yang hanya bertugas
merespon pesan, komentar ataupun pertanyaan yang ditinggalkan pengunjung,
namun juga menciptakan sebuah komunikasi diantara pengunjung-pengunjung
melalui pesan-pesan yang sifatnya disesuaikan dengan segmentasi
pendengar/pengunjung untuk mendorong terciptanya diskusi/interaksi antar
pengunjung. Selain itu peranan host/admin juga penting dalam hal pengembangan
komunikasi dua arah dengan gaya bicara yang lebih personal, baik dengan
menggunakan kata sapaan orang pertama, tidak anonim ataupun dengan kalimat-
kalimat ajakan yang dapat mendorong pengguna untuk terus merespon pesan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
admin tinggalkan. Dalam hal ini faktor partisipasi host/admin menjadi sangat
berpengaruh dalam kedua media sosial facebook dan twitter radio JIZ FM ini.
Dalam media sosial fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM ini,
peneliti menemukan bentuk pesan-pesan yang menarik perhatian pengunjung
untuk saling berinteraksi adalah pesan-pesan yang komunikatif biasanya dalam
bentuk pertanyaan-pertanyaan yang menarik serta cenderung lucu dan bersifat
humor.
Secara keseluruhan, Joellen Easton dalam penelitiannya menyimpulkan
bahwa interaktivitas berakar dari faktor bisnis/kelembagaan, politik/ideologi
perusahaan serta teknologi yang digunakan masing-masing radio. Ketiga faktor
tersebut berpengaruh pada area-area diskusi yang ada, seperti pada sistem yang
digunakan oleh admin untuk memfasilitasi pengguna dalam beinteraksi seperti
persyaratan pendaftaran, sensor otomatis untuk kosakata tertentu, kebijakan
penggunaan bahawa dan wacana dalam siaran, aturan/larangan, serta sistem
partisipasi produser/host dalam ruang diskusi yang ada.
Hal yang berbeda ditemukan oleh peneliti dalam penelitian kali ini, yaitu
interaktivitas yang terjadi pada sebuah media sosial yang digunakan untuk
mendukung interaktivitas suatu lembaga atau perusahaan berakar tidak hanya dari
beberapa faktor seperti kebijakan yang diterapkan perusahaan dalam mengelola
situs media sosialnya, penggunaan bahasa dan wacana, jumlah partisipasi admin
serta teknologi yang digunakan yang berhubungan dengan bagaimana respon
host/produser dalam melibatkan pengunjung, namun juga bagaimana peranan
host/admin dalam membangun sebuah komunikasi yang mampu mendorong
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
adanya interaksi antar pengunjung. Peranan host/admin tersebut dapat berupa
pengembangan komunikasi dua arah dengan gaya bicara yang lebih personal, baik
dengan menggunakan kata sapaan orang pertama, tidak anonim ataupun dengan
kalimat-kalimat ajakan yang dapat mendorong pengguna untuk saling merespon
pesan yang tinggalkan. Sehingga interaksi yang terjadi tidak hanya terjadi antara
pengunjung dengan admin namun antara pengunjung dengan pengunjung yang
lainnya.
Berikut ini adalah data yang berisi jumlah interaktivitas yang terjadi di
fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM menurut tingkatan interaktivitas
Joellen Easton. Dalam data ini, interaktivitas dihitung dari jumlah frekuensinya
dan penulis sajikan dalam table distribusi sederhana. Data ini berguna untuk
mendukung analisis yang peneliti lakukan.
Tabel III.5
Tabel Distribusi Sederhana Interaksi Fanspage Facebook Radio JIZ FM
Sesuai Model Interaktivitas Joellen Easton Bulan Juli September 2012
Model
Interaktivitas
Jumlah
Interaksi
Keterangan
Vertical 854 Data merupakan jumlah respon/komentar
yang dilontarkan pengunjung terhadap
pesan yang ditinggalkan admin fanspage
facebook radio JIZ FM
Horizontal 37 Data merupakan jumlah respon/komentar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
Tabel III.6
Tabel Distribusi Sederhana Interaksi Twitter Radio JIZ FM Sesuai Model
Interaktivitas Joellen Easton Bulan Agustus September 2012
yang dilontarkan pengunjung terhadap
pesan yang ditinggalkan oleh pengunjung
fanspage facebook radio JIZ FM lainnya.
Model
Interaktivitas
Jumlah
Interaksi
Keterangan
Vertical 1089 Data merupakan jumlah respon/komentar
yang dilontarkan pengunjung terhadap
pesan yang ditinggalkan admin twitter
radio JIZ FM
Horizontal 52 Data merupakan jumlah respon/komentar
yang dilontarkan pengunjung terhadap
pesan yang ditinggalkan oleh pengunjung
twitter radio JIZ FM lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan teknologi membuat manusia semakin mudah mendapatkan
informasi yang diinginkan, beriringan dengan hal tersebut tumbuhlah sebuah era
baru, yaitu era media baru (new media), salah satunya adalah pertumbuhan
tekonologi media yang berbasis internet. Perkembangan media baru itupun
kemudian dimanfaatkan oleh media-media konvensional untuk mendukung
kegiatannya. Salah satu media yang memanfaakan internet adalah media radio.
Banyak perusahaan radio yang kini memanfaatkan internet untuk mendukung
kegiatan siarannya, termasuk kegiatan dalam berinteraksi dengan pendengarnya.
Mereka mulai memanfaatkan internet dengan menekankan pada media sosialnya.
Salah satu radio yang memanfaatkan media sosial sebagai pendukung
dalam interaksinya dengan pendengar adalah radio JIZ FM. Radio JIZ FM adalah
salah satu radio komersil yang baru berjalan kurang lebih satu setengah tahun ini.
Dalam siarannya, radio JIZ FM membuat kebijakan untuk merubah cara mereka
dalam berinterksi dengan pendengarnya. Biasanya pendengar berinteraksi dengan
penyiar menggunakan short message service (SMS) atau telepon dari service
provider yang tersedia, tetapi radio JIZ FM menggantinya dengan penggunaan
facebook melalui fanspage facebook serta twitter untuk berinteraksi baik dengan
pendengar aktif maupun pasifnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
Dari penelitian yang sudah dilakukan, peneliti berhasil mengetahui
bagaimana interaktivitas terjadi di media sosial yang digunakan oleh radio JIZ
FM. Ada tiga bentuk interaktivitas peneliti temui dalam interaktivitas di fanspage
facebook dan twitter radio JIZ FM ini, yaitu interaktivitas antara pengguna dengan
sistem, interaktivitas antar orang-orang dan interaktivitas antara pengguna dengan
dokumen. Namun dalam penelitian ini, ditemukan bahwa interaktivitas antara
pengguna dengan dokumen sangat jarang dilakukan baik oleh admin ataupun
pengunjung. Untuk itu dalam kesimpulan ini, peneliti hanya merumuskan dua
interaktivitas yang dominan dilakukan oleh pengguna dalam media sosial
fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM, yaitu interaktivitas antara pengguna
dengan sistem dan interaktivitas antar orang-orang.
1. Interaktivitas antara pengguna dengan sistem cenderung berlangsung satu
arah. Pengunjung bebas dalam menentukan halaman mana yang dapat
digunakan untuk berinteraksi. Pengunjung bereaksi terhadap pesan-pesan yang
diposting oleh admin melalui Hyperlink/link dan fitur-fitur dalam fanspage
facebook dan twitter radio JIZ FM lainnya. Fitur-fitur tersebut seperti wall,
timeline, comment, retweet, like ataupun link-link yang tersedia lainnya.
Pengunjung dibebaskan untuk menggunakan fitur atau link mana yang mereka
inginkan.
2. Interaktivitas antar orang-orang terjadi antara pengunjung dengan pengunjung
lain serta pengunjung dengan admin. Komunikasi dalam kategori ini
berlangsung dua arah. Secara keseluruhan interaktivitas ini menampilkan
bagaimana respon dari masing-masing orang yang berpartisipasi dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
komunikasi yang terbangun pada media sosial fanspage facebook dan twitter
radio JIZ FM. Respon-respon tersebut berupa komentar atau jawaban
pengunjung terhadap pesan-pesan yang dilontarkan oleh admin media sosial
radio JIZ FM ataupun oleh pengunjung lainnya. Respon yang tercipta cukup
beragam, baik itu reaktif ataupun full interaktif. Pengguna saling merespon
dan bereaksi dengan menggunakan teknik interpersonal dengan bahasa yang
lebih komunikatif memakai kalimat sapaan dan ditambah dengan penggunaan
bahasa-bahasa yang ringan. Pengunjung dalam kedua media sosial ini justru
mempunyai peran yang sangat aktif dalam merespon pesan-pesan yang
dilontarkan oleh admin. Mereka sangat aktif dalam mengomentari atau
merespon pesan yang ditinggalkan oleh admin, walaupun admin kurang aktif
dalam membalas respon-respon yang dilontarkan oleh pengunjung.
Joellan Easton (2005) dalam penelitiannya High-Interactivity
Radio: Using the Internet to Enhance Community Among Radio Listeners
berbicara tentang pemanfaatan internet sebagai media untuk mendekatkan radio
kepada pendengarnya, menemukan bahwa interaktivitas pada media sosial yang ia
teliti terjadi dengan didorong oleh faktor-faktor seperti kebijakan yang diterapkan
perusahaan dalam mengelola situs media sosialnya, penggunaan bahasa dan
wacana, jumlah partisipasi admin serta teknologi yang digunakan yang
berhubungan dengan bagaimana respon host/produser dalam melibatkan
pengunjung. Faktor-faktor itulah yang kemudian mampu membentuk sebuah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
partisipasi yang baik antara admin dengan pengunjung (interaktivitas vertikal)
ataupun pengunjung dengan pengunjung yang lainnya (interaktivitas horisontal).
Namun dalam penelitian kali ini, peneliti menemukan bahwa faktor-faktor
yang diungkapkan oleh Joellen Easton tidaklah cukup membuat partisipasi pada
kedua bentuk interaksi tersebut berjalan dengan baik. Peneliti menemukan faktor
lain yang dapat mempengaruhi terbentuknya interaktivitas tersebut, yaitu peranan
host/admin yang tidak hanya dalam bentuk jumlah kehadiran namun juga
bagaimana peranan host/admin dalam membangun sebuah komunikasi yang
mampu mendorong adanya interaksi yang berkesinambungan baik antar
pengunjung ataupun pengunjung dengan admin/host. Peranan host/admin tersebut
dapat berupa pengembangan komunikasi dua arah dengan gaya bicara yang lebih
personal, baik dengan menggunakan kata sapaan orang pertama, tidak anonim
ataupun dengan kalimat-kalimat ajakan yang dapat mendorong pengguna untuk
terus merespon pesan yang admin tinggalkan.
B. Saran
1. Berdasarkan penemuan peneliti dalam BAB III mengenai kebanyakan
pesan yang terdapat pada media sosial fanspage facebook dan twitter radio
JIZ FM adalah pesan-pesan reaktif/quasi interaktif, peneliti menyarankan
kepada radio JIZ FM untuk lebih aktif dalam berkomunikasi di media
sosial pendukungnya tersebut. Selain keaktifan diperlukan pula peran serta
host/admin secara lebih mendalam dalam membangun komunikasi dengan
pengunjung. Sehingga komunikasi yang terbentuk menjadi lebih aktif dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
reaktif, dengan begitu akan meningkatkan interaktivitas yang terbangun
baik antara admin dengan pengunjung ataupun pengunjung dengan
pengunjung yang lainnya.
2. Penelitian ini hanya mendiskripsikan bagaimana interaktivitas yang terjadi
pada kedua media sosial yang menjadi pendukung interaktivitas radio JIZ
FM. Untuk itu, ada baiknya untuk dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai pemanfaatan media sosial bagi radio JIZ FM ini. Penelitian bisa
lebih meluas kepada bagaimana pendengar radio JIZ FM sendiri
menggunakan media-media sosial tersebut. Bagaimana sikap pendengar
aktif maupun pasif dengan adanya fanspage facebook dan twitter radio JIZ
FM, tentunya hal tersebut berpengaruh, apalagi saat ini radio JIZ FM
memang membuat kebijaksanaan untuk meminimalisir interaksi dengan
pendengar melalui media telepon dan sms, dan menggantinya dengan
media-media sosial yang ia gunakan.
3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian-
penelitian selanjutnya. Apalagi internet sebagai bahan kajian dalam
penelitian ini selalu mengalami perkembangan yang pesat. Untuk itu
diperlukan kajian lebih mendalam dan berkelanjutan mengenai fitur-fitur
dan dimensi interaktivitas yang ada. Masih banyak aspek dari intraktivitas
yang perlu dikaji lebih mendalam untuk menjabarkan interaktivtas
kedalam suatu kajian yang lebih luas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
top related