media convergence
Post on 08-Aug-2015
319 Views
Preview:
TRANSCRIPT
,
MEDIA CONVERGANCE
(Literasi Era Teknologi Digital)
Oleh :
Anita Carolina / 2013170156
Gabriela Nareswari / 2013170123
Mahargiyanti Yudi Utami / 2013170124
Margaretha Angelica / 2013170686
Valentina Heidy / 2013170374
i
,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami untuk menyelasaikan tugas Media
Convergence ini.sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, sebagai informasi mengenai literasi di
Indonesia.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Kami sadar bahwa karya ini tidak sempurna. Oleh karena itu, kami mohon
maaf apabila ada kesalahan dalam karya ini. Semoga karya ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembacanya.
Jakarta, Febuari 2015
Penyusun
iii
,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kata “literasi” tentunya belum begitu dikenal di Masyarakat Indonesia saat ini.Saat ini
pengertian kata literasi masih terbatas pada kemampuan baca dan tulis.Namun, makna literasi
berevolusi seiring dengan bertambah majunya teknologi dan media yang ada. Sekarang kata
literasi lebih mengarah pada kemampuan seseorang untuk memecahkan suatu
masalah,berpikir dengan sistematis dan beperan sebagai anggota masyarakat yang aktif dan
fungsional.
Sayangnya saat ini literasi belum benar-benar diterapkan di Indonesia.Sebagian besar
Rakyat Indonesia mampu membaca dan menulis hanya untuk mendapatkan sebuah
informasi, bukan untuk mengimplementasikan informasi tersebbut di kehidupan sehari-
hari.Bukti lainnya yang paling kuat adalah tidak adanya kata literasi di Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Literasi tidak lain hanyalah lokalisasi dari kata “literacy” dalam Bahasa Inggris.
Inilah yang menjadi dasar ketidakpahaman orang Indonesia tentang arti dari e-
literacy.Padahal di era yang dipenuhi dengan berbagai teknologi canggih ini, e-literacy
berperan penting dalam kehidupan manusia.E-literacy dibutuhkan untuk mengimbangi
perkembangan teknologi yang pesat dan banyak mengubah aspek kehidupan manusia serta
menimbulkan kebutuhan pokok baru seperti kebutuhan untuk dapat mengakses informasi
terbaru dengan cepat dan dimana saja.
Oleh karena itu, Masyarakat Indonesa perlu disadarkan tentang arti dari literasi itu
sendiri, karena seperti yang dikatakan oleh Presiden Barack Obama, saat ini literasi adalah
hal terpenting yang digunakan untuk mengukur tingkat pendidikan seseorang.
4
,
1.2. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah – masalah yang
dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:
Apakah yang dimaksud dengan e-literacy? Apakah ada kaitannya dengan literasi
media, literasi informasi ataupun TIK/ICT Literacy?
Bagaimana kondisi e-literacy di Indonesia?
Bagaimana strategi meningkatkan e-literasi di Indonesia?
1.3. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini diadakan untuk memperkenalkan Masyarakat Indonesia pada makna
dari katae-literacy.Lebih lanjut lagi, kami juga bertujuan untuk menyadarkan
Masyarakat Indonesia tentang pentingnya e-literacy di masa kini.
Saat ini, sebagian besar pengguna internet di Indonesia belum mengetahui resiko
yang bisa didapat jika menggunakan internet secara tidak bertanggung jawab dan tanpa
pengawasan. Oleh karena itu, kami berharap dengan sadarnya Rakyat Indonesia tentang
pentingnya e-literacy, kewaspadaan Rakyat Indonesia terhadap cyber crimeakan
meningkat.
Dengan meneliti tema ini, kami juga akan menemukan strategi dan cara untuk
meningkatkan e-literacy di Indonesia di tengah berbagai keterbatasan yang ada. Kami
berharap agar cara yang kami temukan ini dapat berguna untuk memajukan Bangsa
Indonesia.
5
,
BAB II
DASAR TEORI/LANDASAN TEORI
A. Analisis Permasalahan
2.1 PENGERTIAN E-LITERACY
E-literacy adalah kemampuan mendapatkan informasi, mengolah &menyajikan
informasi. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan e-literacy jika sudah mampu untuk
memahami kebutuhan informasi dan mendapatkan informasi yang tepat dalam berbagai sumber
dengan berbagai format yang ada dan dengan bantuan teknologi mampu menyajikan informasi
kepada orang lain sesuai kebutuhan mereka.Dengan kemampuan ini, maka seseorang memiliki
kemampuan untuk memahami, mencari, evaluasi dan menggunakan informasi.
Alan Martin (dikutip oleh Secker, 2004 : 78), mendefinisikane-literacysebagai literasi
komputer yang diintegerasikan dengan literasi informasi, literasi moral, literasi media dan
keterampilan belajar mengajar. Istilah ini digambarkan sebagai suatu kemampuan individu atau
institusi yang sangat penting agar berhasil dalam mengikuti suatu era yang telah memakai alat-
alat dan fasilitas elektronik.
Literasi yang dimaksud adalah saat dimana masyarakat dapat mengkaji terlebih dahulu
informasi yang diterimanya, tidak begitu saja menerima informasi yang diterimanya melalui
internet. Dengan mengkaji informasi yang diterima masyarakat dapat menilai informasi mana
yang benar dan dapat diterapkan dikehidupan sehari-hari dan mana yang tidak.
Masyarakat dikatakan menguasai e-literacy bila sudah bisa turut berpartisipasi dalam
memberikan informasi yang dapat digunakan oleh orang lain sesuai kebutuhan mereka. Tidak
saja hanya bisa mengakses internet, menggunakan internet untuk mencari informasi, memilah
informasi yang diterimanya namun juga memberikan kontribusinya dengan mengolah informasi
tersebut untuk diterapkan dikeidupan sehari-hari yang dapat memberika informasi yang benar
kepada banyak orang.
Tidak menguasai e-literacy tidak akan membuat seseorang menjadi buta huruf sehingga
seseorang akan tetap bisa melanjutkan kehidupanya dan bagi beberapa orang yang masih belum
6
,
bisa mengakses internet dengan bebas di daerah tempat tinggalnya, tidak menguasai e-literacy
bukanlah hal yang penting.
Dalam dunia pendidikan, e-literacy dapat membantu dalam pemahaman akan informasi
yang ada dan pemahaman akan pelajaran yang ada. Dengan penguasaan terhadap e-literacy
siswa dapat lebih cepat memahami pelajaran yang ada di sekolah dengan tidak saja membaca
buku dan bertanya kepada guru tapi juga dengan mencari informasi lebih lanjut di internet.
Tentunya kekurangan penguasaan e-literacy dapat menghambat perkembangan siswa di sekolah
2.2 Pengertian LITERASI
Dikutip dari Wikipedia, literasi media adalah kemampuan untuk memahami,
menganalisa, dan menkontstruksi pencitraan dari sebuah media.Ini bertujuan agar audiens
(konsumen media) menjadi sadar (melek) tentang cara mengkontruksi dan cara untuk mengakses
pencitraan tersebut.Sedangkan e-literacyadalah kemampuan menggunakan perangkat teknologi
informasi.
Ahli lain James W Potter (2005) mendefinisikan literasi media sebagai satu perangkat
perspektif dimana kita secara aktif memberdayakan diri kita sendiri dalam menafsirkan pesan-
pesan yang kita terima dan bagaimana cara mengantisipasinya.
Salah satu definisi yang popular menyatakan bahwa literasi media adalah kemampuan
untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan media.Dari
definisi itu dipahami bahwa fokus utamanya berkaitan dengan isi pesan media.
Menurut Daniel Chruchil, literasiseperti dikutip dari “New Literacy”,adalah metafora
untuk menggambarkan kemampuanpenting yang diperlukanuntuk membentuk
danmengkomunikasikan pesan atau makna, mengembangkan diri, dan berpartisipasi
dalammasyarakat.
Sedangkan menurut AlvinToffler, illiterate di abad ke-21 bukan lagi orang-orangyang
tidak bias membaca dan menulis, tetapi mereka yangtidak bisa belajar, melupakan, dan belajar
kembali.
7
,
LITERASI INFORMASI
Dikutip dari Wikipedia, literasi informasi adalah kemampuan untuk tahu kapan ada
kebutuhan untuk informasi, untuk dapat mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi, dan
secara efektif menggunakan informasi tersebut untuk isu atau masalah yang dihadapi.
Menurut American Library Association (ALA), literasi informasi merupakan serangkaian
kemampuan yang dibutuhkan seseorang untuk menyadari kapan informasi dibutuhkan dan
kemampuan untuk menempatkan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang dibutuhkan
secara efektif.
ICT LITERACY
Perkembangan ICT (Information Communication Technology) atau dalam Bahasa
Indonesia Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) berdampak pada seluruh aspek kehidupan
manusia seperti ekonomi, pendidikan, sosial-budaya dan sektor lainya.Perkembangan teknologi
baru ini menumbuhkan kemungkinan-kemungkinan baru, praktek-praktek baru, dan juga
kebutuhan yang baru.(Daniel Churchill, Univ. of Hongkong)
Perkembangan ICT mengubah pola perilaku penggunaan, pencarian& pembuatan
informasi manusia. Tidak hanya pada skala organisasi tetapi saat ini setiap individu mempunyai
kemampuan yang sama dalam penciptaan & penyebaran informasi. Produksi informasi sangat
meningkat pesat, kini dalam sehari ada miliaran halaman web yang di-index Google, miliaran
video Youtube disaksikan oleh manusia dari seluruh penjuru dunia, jutaan postingan blog, jutaan
artikelWikipedia diakes dan pastinya triliunan update status jejaringsosial diposting.
Seperti yang dikatakan oleh Mitchell Kapor “Mencari informasi di internet diibaratkan
seperti minum langsung dari hydrant,” mencari dan menerima informasi layaknya minum yang
dibutuhkan orang-orang untuk bertahan hidup, namun bila diterima secara berlebihan dan tidak
disaring terlebih dahulu akan berdampak negatif bagi diri sendiri.
Literasi dengan ICT/TIK berarti kemampuan untuk berpikir kritis dan kreatif tentang
informasi dan tentang komunikasi, sebagai bagian dari masyarakan global ketika menggunakan
teknologi komunikasi secara bertanggung jawab.
8
,
BAB III
PEMBAHASAN
Setelah melihat referensi dari berbagai sumber, dapat kami lihat bahwa makna dari e-
literacy adalah kemampuan seorang individu dalam mencari, mendapatkan, memahami,
mengolah, menggunakan dan menyajikan informasi yang didapatkan melalui peralatan
elektronik dan jaringan internet.
Seorang individu dinyatakan menguasai e-literacy jika ia mampu:
1. Memahami informasi apa yang ia butuhkan
2. Mencari dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari berbagai sumber dengan
berbagai format yang ada
3. Memilah/mengkaji informasi yang didapat
4. Menilai informasi yang benar dan dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari
5. Memberi kontribusi terhadap masyarakat luas dengan menggunakan informasi yang
diterapkan sehari-hari
6. Menyajikan informasi tersebut kepada orang lain sesuai dengan kebutuhan orang
tersebut
E-literacy timbul karena adanya perkembangan ICT. Perkembangan ICT yang pesat
menimbulkan praktek-praktek baru dan kebutuhan baru. Contoh dari praktek baru yang muncul
karena perkembangan ICT adalah menjamurnya toko online atau online shop di dunia maya baik
melalui media sosial maupun melalui situs jual-beli. Tanpa diimbangi dengan e-literacy, lebih
tepatnya pada bagian kemampuan untuk memilah/mengkaji informasi, pelanggan online shop
akan mudah ditipu oleh seller/penjual gadungan. Tidak hanya melalui online shop, praktek
penipuan pun banyak dilakukan dengan cara lain.
Salah satu contoh kejadian yang kini sedang ramai
diperbincangkan adalah kasus mahasiswi asal Jawa Timur bernama
Mega Retno yang membuka grup arisan online di jejaring sosial
Facebook dan kini terjerat hutang sebesar kurang lebih Rp 1 miliar.
Ia menjanjikan peserta arisan untuk memberi keuntungan
9
,
(cashback) sebesar 200% per 21 hari dari uang yang disetorkan
kepadanya sebagai penyelenggara. Kini ia tidak bisa
mengembalikan uang para peserta asrisan karena seluruh
uangnya habis dipakai untuk memberi cashback. Meskipun
awalnya tidak berniat untuk menipu, aksi yang dilakukannya untuk mencari ketenaran ini pada
akhirnya merugikan banyak orang termasuk dirinya sendiri.
E-literacy juga merupakan bagian dari literasi media karena internet adalah bagian dari
media massa. Literasi media membahas tentang kemampuan seseorang untuk memahami citra
atau pesan yang ditampilkan di media massa. Media massa dapat digunakan oleh pihak-pihak
tertentu untuk menyampaikan pesan tersirat maupun tersurat yang dapat menguntungkan pihak
tersebut.
Di jaringan internet, keadaannya bahkan lebih liar lagi. Jika di televisi atau di koran
seseorang harus rela membayar mahal untuk menyampaikan sebuah pesan melalui iklan atau
program lainnya, di internet semua orang bisa melakukannya dengan gratis. Oleh karena itu
pengguna internet harus cermat dalam menangkal pesan-pesan yang bisa membawa pengaruh
buruk.
Sedangkan literasi informasi adalah tonggak dari e-literacy. Literasi informasi adalah inti
dari e-literacy, bedanya e-literacy secara spesifik berkaitan dengan penggunaan alat elektronik
dan jaringan internet.
Contoh kebutuhan baru yang ditimbulkan ICT adalah kebutuhan untuk selalu dapat mengakses
informasi terbaru dimana saja dan kapan saja.Informasi terbaru tidak selalu teraktual.Sering kali
terjadi situs berita online lebih mengutamakan kecepatan dibanding kualitas. Oleh karena itu
Rakyat Indonesia harus menguasai e-literacy agar tidak disesatkan oleh berita yang salah.
Sering kali perkembangan ICT yang terlalu cepat tidak hanya membawa kemudahan
tetapi juga kebingungan.Inilah yang mengaitkan e-literacy dengan ICT literacy.Tanpa
didampingi e-literacy, ICT literacy bisa jadi membingungkan dan menyesatkan.
Ini juga merupakan hal penting bagi masyarakat Indonesia untuk tidak hanya mengikuti
kemajuan internet dan langsung menyerap informasi yang ada darisana. Melainkan, penting
10
,
sekali bagi masyarakat tidak melihat sebuah informasi dari permukannya. Tetapi, mereka harus
mengetahui informasi itu lebih dalam lagi dan harus di teliti lebih dalam.
Sehingga jika seseorang yang sering mengkonsusmsi informasi yang berasal dari internet
dapat mengembangkan pengetahuannya untuk mendatangkan manfaat bagi dirinya dan
masyarakat sekitar. Berarti orang tersebut telah mengerti arti penting literasi media
sesungguhnya. Dan akan berkaitan juga dengan literasi informasi dan ICT literasi.
Hingga saat ini belum ada hasil survey mengenai tingkat e-literacy di Indonesia karena
pemahaman e-literacy sendiri masih membingungkan bagi Rakyat Indonesia. Namun sejauh ini,
pada tahun 2014 Indonesia tercatat sebagai negara pengguna internet terbesar ketujuh di dunia
dengan pengguna internet berjumlah 58 juta orang.
Selain itu Indonesia juga merupakan negara kedua di dunia dengan persentase
peningkatan pengguna internet tertinggi di dunia dalam lima tahun terakhir (2009-2014).
11
,
Namun tak dapat dipungkiri bahwa persebaran internet di Indonesia masih belum merata.
Jumlah 58 juta orang pengguna internet itu hanya seperempat dari jumlah Penduduk Indonesia
yaitu 240 juta orang. Menurut statistik pengguna internet yang disusun oleh APJII di tahun 2012,
persentase jumlah penduduk yang sudah terpapar internet tertinggi terdapat di Kota D.I
Yogyakarta dengan persentase sebesar 38,5% dan yang terendah terdapar di Kota Gresik dengan
persentase sebesar 11%. Sedangkan untuk pengguna internet oleh masyarakat Indonesia sendiri
mencapai 28 persen dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 248 juta orang. Perbedaannya
dapat terlihat sangat besar dan tidak seimbang.
Keadaan ini memperburuk tingkat e-literacy di Indonesia. Bagi sebagian orang, e-literacy
adalah pedoman hidup sehari-hari, namun bagi banyak orang lainnya, mereka bahkan belum bisa
menggunakan internet di kehidupan sehari-hari. Yang mengkhawatirkan adalah bagaimana jika
suatu saat nanti orang-orang tersebut terpapar dan terjun ke dunia maya tanpa memiliki persiapan
yang cukup.
Sedangkan penduduk Indonesia yang merupakan pengguna
internet belum tentu sudah memahami e-literacy dengan
baik.Kurangnya tingkat pendidikan menjadi salah satu penyebab
kejadian ini. Penyebab lainnya adalah kurangnya pengajaran dan
pengawasan oleh orang tua bagi pengguna internet yang masih
dibawah umur. Sedangkan di Indonesia persentase jumlah pengguna
internet berusia belia relatif besar.
12
,
Maraknya terjadi kejahatan di dunia maya atau cyber crime, menandai bahwa tingkat
literasi di Indonesia masih lemah. Pada kwartal ketiga tahun 2013 Indonesia pernah menjadi
negara dengan jumlah cyber crime terbesar di dunia dengan jumlah persentase yang naik drastis
dari 21% pada kwartal sebelumnya menjadi 38%. Ini terjadi karena lemahnya peraturan hukum
Indonesia yang mengatur tentang kejahatan di dunia maya.
Diprediksikan bahwa pada tahun 2017 jumlah pengguna internet di Indonesia sudah lebih
banyak dari jumlah pengguna internet di Jepang dan Indonesia menjadi negara pengakses
internet terbesar kelima di dunia. Jika prediksi ini benar terjadi maka tingkat e-literacy di
Indonesia perlu segera di tingkatkan.
Strategi pertama yang harus dilakukan untuk meningkatkan e-literacy adalah meratakan
persebaran jumlah pengguna internet di Indonesia. Pemerintah sudah lama mempromosikan
program internet gratis ke desa-desa. Yang menjadi permasalahan adalah para penduduk desa
merasa tidak memerlukan internet. Oleh karena itu mereka harus diperkenalkan kepada internet,
bukan hanya disodorkan internet.
Harus ada sesuatu yang meyakinkan mereka bahwa internet berguna bagi hidup mereka.
Mereka harus diperlihatkan pada sisi-sisi internet yang mampu menjawab permasalahan mereka
sehari-hari. Hal ini bisa diperlihatkan dalam acara seperti seminar, pelatihan, dsb.
Selain itu, pengembangan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia terutama di
Indonesia Bagian Timur juga perlu diratakan agar kesenjangan alat komunikasi di Indonesia
berkurang.
Strategi dalam lingkup besar selanjutnya adalah perbaikan dan penerapan UU
ITE.Undang-undang masih sangat lemah karena saat ini penerapannya masih bersifat subjektif
dan tergantung interpretasi penggunanya.Selain itu undang-undang ini juga dapat membatasi hak
kebebasan berekspresi dan mengeluarkan pendapat. Sedangkan untuk menguasai e-literacy,
seseorang harus belajar untuk memilah dan mengkaji informasi yang ingin disajikan untuk orang
lain. Dimana orang-orang ini bisa belajar jika ruang geraknya dibatasi?
Strategi untuk generasi muda yang bisa diterapkan adalah perkenalan literasi terhadap
anak sejak usianya masih belia. Sejak masih kecil, seorang anak sudah harus diperkenalkan pada
13
,
nilai-nilai literasi yang penting agar ia bisa membentuk dirinya menjadi individu yang mampu
berperan aktif dalam masyarakat. Perkenalan dasar terhadap literasi akan menjadi fondasi bagi
anak tersebut untuk mempelajari e-literacy.
Pengawasan orang tua terhadap anak pengguna internet dibawah umur juga wajib
diperketat agar keamanan anak tetap terjaga dan agar sang anak tidak diperdaya oleh orang yang
tidak bertanggung jawab.
BAB IV
14
,
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dalam era elektronik ini banyak hal yang berkembang seperti teknologi,internet dsb.
Perkebangan teknologi dan internet membuat manusia dengan mudahnya mencari, mendapat dan
juga membagikan informasi yang dimillki oleh karena itu perkembangan ini menuntut manusia
untuk lebih cerdas saat dihadapkan oleh berbagai macam infromasi yang ia terima.
Kemampuan seorang individu dalam mencari, mendapatkan, memahami, mengolah,
menggunakan dan menyajikan informasi yang didapatkan melalui peralatan elektronik dan
jaringan internet disebut dengan e-literacy. E-literacy merupakan keahlian yang tidak hanya
begitu saja namun butuh pengembangan pemahaman.
Definisi literasi media pun dapat diartikan sebagai kemampuan berpikir secara kritis untuk
mengakses, “membaca”, mengakses, serta memisah-misahkan pesan/teks dalam berbagai bentuk
yang disampaikan oleh berbagai bentuk media.
Karena perkembangan yang ada mencakup berbagai macam hal,literasi pun ada beragam :
E-LITERACY
LITERASI MEDIA
LITERASI INFORMASI
ICT LITERACY
Indonesia adalah salah satu negara dengan perkembangan teknologi dan cepat diiringi
dengan pertumbuhan pengguna teknologi khususnya internet yang juga tinggi. Dengan
bertambah majunya ICT, masyarakat harus lebih teliti dalam menerima informasi yang ada agar
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Hal yang tidak diinginkan itu seperti beberapa
masyarakat yang menerima informasi secara mentah-mentah akanmudah untuk diprovokasi
sehingga terjadi kerusuhan, tawuran baik antar warga maupun antar sekolah.
Sedangkan literasi informasi , Bila diibaratkan informasi adalah pisau bemata dua, bisa
membantu kita dalam melakukan aktifitas sehari-hari namun bisa juga melukai kita bila tidak
15
,
menggunakanya dengan hati-hati, tidak hanya bisa melukai bila digunakan dengan cara yang
tidak benar pisau juga dapat membahayakan diri kita sendiri. Diiringi dengan kebutuhan manusia
yang tidak bisa lepas dalam mengkonsumsi sebuah informasi, masyarakat tidak akan hentinya
mencari informasi dari internet.
Kesadaran akan e-literacy dan literasi masyarakat Indonesia yang masi rendah, tentunya
itu penting untuk ditingkatkan. E-literacy, literasi media, literasi informasi, dan juga ICT literasi
tentunya sangat berkaitan kuat. Dengan seseorang dapat memahami pentingnya e-literacy
tentunya seseorang itu dapat melakukan literasi media, literasi informasi, dan ICT literasi,
dengan tidak secara mudah memepercayai suatu informasi. Tapi, saat seseorang membaca
informasi yang ada di berbagai media termasuk internet mereka akan menyaring dulu dan
mengkritisi terlebih dahulu informasi tersebut.
Kondisi literasi di Indonesia yang rendah masih dapat dikatakan dengan sangat kuat,
terbukti dengan masi adanya penipuan di online shop, tawuran dan cyber crime,dll. Itu
menunjukan bahwa dalam mengambil suatu informasi masyarakat Indonesia belum mampu
untuk mengkritisinya.
Strategi yang paling tepat dalam meningkatkan e-literacy adalah dengan memberikan
pemahaman awal kepada orang tua terhadap pentingnya mengkritisi suatu informasi untuk dapat
mereka sampaikan kepada anak-anak mereka dan juga butuhnya partisipasi orang tua dalam
memperhatikan cara anak mereka berpikir. Perlu juga dalam setiap pikiran masyarakat Indonesia
untuk berpikir secara aktif dan kritis dalam proses pencernaan sebuah informasi, membedakan
pula yang mana dunia media dan dunia realitas.
4.2 USUL DAN SARAN
16
,
Menurut kami, banyak hal yang harus diperhatikan mengenai perkembangan pemahaman
masyarakat mengenai asrti dan makna literasi,kemajuan pengguna internet dan pemerataan
persebaran internet di Indonesia. Tingkat edukasi yang masih rendah,membuat masyarakat
memiliki tugas besar untuk menjadi masyarakat yang cerdas dan siap menghadapi
perkembangan teknologi yang ada dengan informasi yang tersebar luas dan mudah untuk
diakses.
Berikut beberapa saran yang kami berikan guna meningkatkan tingkat literasi pada
masyarakat Indonesia :
1) Memberikan seminar-seminar kepada masyarakat tentang apa itu E-literacy dan
mengapa hal tersebut penting
2) Mengadakan penyuluhan-penyuluhan tentang perkembangan teknologi yang ada saat
ini dan bangaimana cara cerdas memanfaatkan perkembangan tersebut
3) Memperhatikan pengguna internet yang masih baru dan pengguna internet usia belia
4) Memberikan edukasi bagi desa-desa yang akan di pasangkan internet
5) Mengadakan penyuluhan tentang pengubahan pola piker menyaring suatu informasi
DAFTAR PUSTAKA
17
,
https://tartojogja.files.wordpress.com/2012/02/teori-literasi-informasi.pdf
http://www.slideshare.net/sitimarnah/e-literacy
http://sanyseptiani19.blogspot.com/2012/11/ict-literasi.html
http://allaboutmasscomm.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Literasi_informasi
http://www.edu.gov.mb.ca/k12/tech/lict/overview/index.html
http://indocitycar.com/2015/01/17/kisah-mega-retno-palufy-kepala-arisan-beromset-milyaran-
rupiah/
http://id.techinasia.com/dalam-5-tahun-terakhir-jumlah-pengguna-internet-indonesia-naik-430-
persen-grafik/
http://www.apjii.or.id/v2/read/article/Statistik/274/statistik-internet-indonesia-.html
http://certificationeurope.com/indonesia-now-top-country-cyber-crime-2/
https://itrooms.wordpress.com/2013/04/29/kelemahan-uu-ite/
http://harianti.com/kini-pengguna-internet-di-indonesia-tembus-82-juta-pengguna/
18
top related