mata katarak

Post on 05-Feb-2016

62 Views

Category:

Documents

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Tugas

TRANSCRIPT

Katarak

Anatomi

• Jaringan transparan tak berwarna, avaskular, dan berbentuk bikonveks (cembung) dengan diameter 9mm tebal 5mm .

• Lensa terdiri dari :– Kapsul– Korteks– Nukleus

• Posisinya disangga oleh serat Zonula Zinii yang berasal dari korpus siliare .

Fisiologi

• Fungsi Lensa :– sebagai media refraksi yang penting selain kornea– bersifat elastis sehingga bisa berubah-ubah

kecembungannya (proses akomodasi) .

Definisi

• Setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) llensa, denaturasi protein lensa atau keduanya . 4

Etiologi

• Katarak umumnya merupakan penyakit lansia (degeneratif), akibat kelainan kongenital ataupun penyulit seperti glaukoma, uveitis, ablasio retina, dan retinitis pigmentosa.

Klasifikasi

Berdasarkan Proses Terjadinya› Katarak degeneratif› Katarak komplikata› Katarak traumatik

Berdasarkan Usia :› Katarak kongenital› Katarak juvenil› Katarak senilis

Katarak Kongenital

• Katarak ini mulai terjadi segera setelah lahir dan berusia kurang 1 tahun

• Kekeruhan lensa jarang menyeluruh sehingga tidak memerlukan terapi .

• Bercak putih di belakang pupil : leukokorea• Penyebabnya : riwayat infeksi prenatal

(rubella-toksoplasmosis), ibu galaktosemia, DM, dan hipoparatiroid .

• Ada 4 bentuk yang dapat dilihat dengan slitlamp:– Katarak lamelar– Katarak polaris posterior– Katarak polaris anterior– Katarak nuklear .

Katarak juvenil

• Lanjutan katarak kongenital• Bisa disebabkan karena trauma tumpul,

penyulit penyakit lain (lokal dan sistemik)

Katarak Senilis

• Dimulai usia 50 tahun• Proses degenerasi• Terdapat 3 bentuk katarak senilis:– Katarak nuklear– Katarak kortikal– Katarak subkapsular posterior

Stadium Katarak Senilis

• Insipien• Imatur• Matur• Hipermatur

Perbedaan Stadium Katarak SenilisInsipien Imatur Matur Hipermatur

Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif

Cairan lensa Normal Bertambah Normal Berkurang

Iris Normal Terdorong Normal Tremulans

Bilik mata depan

Normal Dangkal Normal Dalam

Sudut bilik mata

Normal Sempit Normal Terbuka

Shadow test (-) (+) (-) Pseudo(+)

Penyulit (-) Glaukoma (-) Uveitis + glaukoma

Gejala kLinis

Pandangan seperti berkabut Penglihatan kabur perlahan Tidak nyeri Silau Sukar mengendarai kendaraan malam hari Diplopia Penglihatan di malam hari sedikit berkurang Sering berganti-ganti kacamata Terkadang jelas melihat dekat (miopisasi)

Pemeriksaan Fisik

• Visus dasar dan visus dengan kacamata yang dimiliki

• Pemeriksaan segmen anterior dan posterior• Pemeriksaan Shadow test (+)• Pemeriksaan TIO • Pemeriksaan funduskopi : memungkinkan

untuk katarak imatur

Ekstraksi Katarak Ekstrakapsular (EKEK)

• Mengeluarkan isi lensa dengan menginsisi limbus / kornea perifer atau bagian temporal

• IOL dipasang pada kantung kapsular disangga oleh kapsul posterior yang utuh

• Indikasi :– Pasien katarak muda, pasien kelainan endotel

• Keuntungan :– Sayatan lebih kecil, sedikit jahitan sehingga lebih

cepat penyembuhan, dan komplikasi sedikit .

Fakoemulsifikasi

• Teknik EKEK yang paling sering digunakan• Menggunakan vibrator ultrasonik genggam

untuk menghancurkan nukleus yang keras sehingga nukleus dan korteks dapat diaspirasi melalui insisi 3-5 mm .

• Keuntungan : perbaikan luka lebih cepat dan mengurangi peradangan intraokular .

EKEK Alat Fako

Ekstraksi Katarak Intrakapsular

• Semua lensa bersama kapsulnya diangkat• Insisi pada superior limbus 9-10mm• Teknik ini jarang digunakan• Indikasi :– Pasien dengan zonula zinii yang rapuh,

berdegenerasi dan mudah putus .• KontraIndikasi :– Pasien usia kurang 40 tahun yang masih memiliki

ligamen hialoidea kapsular

EKIK

• Penyulit :– astigmat, glaukoma, uveitis, endoftalmitis,

petrdarahan dan ablatio retina .

Komplikasi Pembedahan

Presentasi Kasus

• Identitas• Nama: tn. N• Usia: 53 th• Alamat : Desa Bucunglor 04/01, Kroya• Pekerjaan : wiraswasta (buka warung)

Anamnesis

• KU: pandangan mata kiri kabur• Onset: sejak 8 bulan yang lalu• Durasi: pandangan kabur sepanjang hari• Kualitas: mengganggu aktivitas ketika bekerja (menghitung uang),

pasien mengandalkan mata kanan untuk aktivitas sehari hari• Kronologis: pasien 8 bulan yll dilakukan operasi mata kanan karena

katarak, mata kiri saat itu masih bisa melihat namun sedikit kabur dan dirasa semakin memberat sampai sekarang

• Faktor yang memperberat: ketika kelelahan atau kurang tidur• Faktor yang memperingan: tidak ada aktifitas upaya yang bisa

mengurangi gejala• Gejala penyerta: mata kiri silau saat terkena cahaya

Pemeriksaan fisik

OD•Visus : 1.0(kacamata), o,5 tanpa kacamata•Kornea: Arkus senilis (+), jernih•COA : dalam, hipopion (-), Hifema (-)•Iris: permukaan rata, sinekia (-)•Pupil: bulat, isokoria, diam 3mm•Lensa: pseudofakia(+), iris shadow test (-)•Reflek fundus: sulit dinilai•TIO: tono digital (n)

cont

OS•Visus : 1/60 dengan dan tanpa kacamata•Kornea: Arkus senilis (+), jernih•COA : dalam, hipopion (-), Hifema (-)•Iris: permukaan rata, sinekia (-)•Pupil: bulat, isokoria, diam 3mm•Lensa: keruh, iris shadow test (+)•Reflek fundus: suram, hitam•TIO: tono digital (n)

Diagnosis kerja

• OD: pseudofakia• OS: Katarak Senilis imatur

Terapi

• Terapi operasi: EKEK-IOL• Medikamentosa post operasi:Asam mefenamat tab 500mgCiprofloxacin tab 500 mg• Non medikamentosa:Edukasi diagnosa penyakit (sebelum OP)Edukasi perawatan pasca operasiKontrol post operasi ke klinik penyakit mata

Prognosis OD OS

Ad Visam bonam Dubia ad bonam

Ad Sanam bonam Dubia ad bonam

Ad Vitam bonam bonam

Ad Cosmeticam bonam bonam

Daftar Pustaka• Wijana, Nana, dr. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Abadi

Tegal, 1993, hal 190-210 .• Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia, Imlu

Penyakit Mata ed-2, Jakarta : CV.Sagung Seto, 2010, hal 143-154 .

• Asbury, T.Vaughan, Eva-PR, Oftamologi Umum ed-17, Jakart, 2009, hal 169-176 .

• Ilyas, Sidarta, H, dr, Prof Ilmu Penyakit Mata. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ed-3, Jakarta, 2010, hal 200-211

• American Academy of Ophtalmology, Lens and Cataract Basic and Clinical Science Course Section 11, Sigapore: 2011, hal 5-60 .

top related