manaj puskesmas
Post on 18-Feb-2015
301 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MANAJEMEN MANAJEMEN PUSKESMASPUSKESMAS
A. Proses Manajemen di Puskesmas P1
Input dan perencanaan P2
Proses atau pelaksanaan kegiatan P3
Out put atau hasil pencapaian kegiatan :- Jangka pendek Feed back (umpan balik)- Jangka menengah Out come- Jangka panjang Impact
B. Problem Based Learning
Masalah = Kesenjangan = Gap Adalah kesenjangan antara apa yang
diharapkan (target) dengan keadaan yang ada (pencapaian kegiatan) baik secara kuantitatif maupun kualitatif sehingga menimbulkan suatu keadaan yang tidak diharapkan/merugikan
Preseden = Gap X Concern X Responsibility
Concern (perhatian)
Terdapatnya suatu perhatian/ketidakpuasan administrator terhadap adanya gap tersebut (bahwa gap tersebut berkonotasi negatif)
Responsibility (Tanggung Jawab)
Administrator merasa bertanggung jawab untuk memperkecil/meniadakan gap tersebut dan masih berada dalam ruang lingkup tanggung jawabnya di sektor kesehatan
C. Lima Metode Menemukan Permasalahan dlm Proses Manajemen
1. MCUA (Multiple Criteria Utility Assessment)
2. USG (Urgency, Seriusness, Growth)
3. NGT (Nominal Group Technique)
4. AAM (Analisa Akar Masalah)
5. CARL (Capability, Accessibility, Readiness and Leverage)
Kelebihan MCUA (Multiple Criteria Utility Assessment)
Metode ini mudah dilakukan dan cocok untuk menentukan prioritas masalah
Metode ini relatif murah Karena keputusan diambil secara konsensus, maka dapat
dihindari adanya anggota yang dominan
Kekurangan MCUA (Multiple Criteria Utility Assessment) Seleksi anggota yang kurang teliti, dapat menghasilkan
keputusan yang tidak tepat Selisih yang kecil (<5%) pada hasil perhitungan dianggap
bermakna
Kelebihan USG (Urgensi, Seriusness, Growth)
Merupakan pandangan orang banyak dengan kemampuan sama, sehingga dapat dipertanggungjawabkan
Diyakini bahwa hasil prioritas dapat memberikan obyektifitas Bisa diidentifikasikan lebih lanjut apakah masalah tersebut dapat
diselesaikan secara managable atau tidak
Kekurangan USG (Urgensi, Seriusness, Growth) Cara ini lebih banyak berdasarkan asumsi dengan keterbatasan
tertentu yang melemahkan eksistensi permasalahan Jika asumsi yang disepakati lebih banyak dengan keterbatasan,
maka hasilnya akan bersifat subyektif
Kelebihan NGT (Nominal Group Technique)
Mendapatkan banyak ide baru Ide yang didapat benar-benar merupakan
kenyataan yang ada dilapangan
Kekurangan NGT (Nominal Group Technique) Membutuhkan biaya yang cukup tinggi dan
waktu yang relatif lama
Memerlukan data yang cukup banyak Hanya mampu mengembangkan sistem sampai
batas pengembangannya
Keterbatasan AAM (Analisa Akar Masalah)
Model Penjabaran Masalah dengan Diagram Tulang Ikan ISHIKAWA
Dana Lingkungan Manusia
Masalah
AlatBahan Cara
D. Model menentukan Prioritas Pemecahan Masalah dengan Metode
CARL (Capability, Accesibility, Readlines
dan Leverage)
Kelebihan CARL (Capability, Kelebihan CARL (Capability, Accessability, Readliness and Leverage)Accessability, Readliness and Leverage) Dengan masalah yang relatif banyak, bisa ditentukan
peringkat atas masing-masing masalah, sehingga bisa diperoleh prioritas masalahnya
Kekurangan CARL (Capability, Accessability, Readliness and Leverage)
Penentuan skor sangat subyektif, sehingga sulit untuk distandarisasi
Penilaian atas masing-masing kriteria terhadap yang diskor perlu kesepakatan agar diperoleh hasil yang maksimal dalam penentuan peringkat (prioritas)
Obyektifitas hasil peringkat masalah kurang bisa dipertanggungjawabkan, karena penentuan skor atas kriteria yang ada
Model SMARTS untuk menentukan Tujuan
Specific Measurable Attainable / Achievable Relevance / Reality Time Limit Sustainable
Menuangkan Penyelesaian Masalah Terpilih dan Rencana Kegiatannya dalam Bentuk GANTT - CHART
NoNoNAMA PETUGAS NAMA PETUGAS / PENANGGUNG / PENANGGUNG
JAWABJAWAB
URAIAN URAIAN KEGIATANKEGIATAN SASARANSASARAN TARGETTARGET LOKASI LOKASI
KEGIATANKEGIATANANGGARAN ANGGARAN
DANA DANAJADWAL JADWAL
KEGIATANKEGIATAN
Love Your Work (H.L. Neri)
If you don’t like your workYou’ll need three times the energy !
To force yourself to work,To resist the force,And finally to work.
If you love your work,Your desire to do it,Will be like a wind
To propel your shipWith much less fuel.
If you like your work,You work no more
For work, when you like it,Is work no longer,
But sheer enjoyment
If you enjoy your work,You’ll work and work
Without counting the hoursAnd you’ll reap and enjoy
More earnings as well
Untuk Membantu Analisis Manajemen Organisasi dan Menilai Kelayakan dari Rencana
Tindak Lanjut Hasil Analisis
MODEL SWOT (Strenght, MODEL SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Weakness, Opportunity, ThreatThreat))
Model analisis SWOT merupakan suatu teknik analisis manajemen dg cara mengidentifikasi secara internal mengenai kekuatan dan kelemahan, dan secara eksternal mengenai peluang dan ancaman, SWOT sendiri merupakan singkatan dari Strenght = kekuatan, Weaknes = Kelemahan, Opportunity = Peluang, dan Threat = Ancaman.
Pada model SWOT , aspek internal dan eksternal menjadi pertimbangan perencanaan strategis dalam rangka menyusun program aksi. Analisis aspek internal dan eksternal dijadikan dasar untuk membuat langkah-langkah atau tindakan dalam mencapai sasaran dan tujuan kegiatan. Pencapaian tujuan ini dilakukan dengan cara memaksimalkan kekuatan dan peluang yang ada, dan berusaha meminimalkan kelemahan dan ancaman, sehingga dapat mengurangi resiko. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam model SWOT adalah :
Langkah . 1
Mengidentifikasi apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan. Identifikasi masalah internal mengenai kekuatan dan kelemahan terkait keadaan sekarang, setelah mengetahui kondisi yang ada, maka berikan bobot untuk kondisi yang diinginkan.
Langkah. 2
Mengidentifikasi “peluang dan ancaman”. Identifikasi masalah dilakukan secara eksternal dan menetapkan bobot masing-masing sebagai kondisi yang diinginkan, setelah itu kita tetapkan rangking yang menggambarkan keadaan sekarang secara obyektif.
Langkah. 3Analisis internal dan eksternal menjadi kunci dalam mengetahui faktor hubungan interaksi, untuk memudahkan kita melakukan analisis dg membuat kuadran, sebagai berikut :
Kuadran I (Strategi – SO)Menciptakan strategi dg menggunakan/ mengembangkan kekuatan2 (Strenghts) untuk memanfaatkan peluang (Opportunities), analisis ini menggunakan strategi yg sifatnya agresif.
Kuadran I (Strategi – ST)Menciptakan strategi dg menggunakan dan mengembang kan kekuatan (Strenghts) untuk meminimalkan atau mengatasi ancaman (Threats)
Kuadran III (Strategi WO)Menciptakan strategi untuk meminimalkan kelemahan2 (Weakmessess) dan untuk memanfaatkan peluang2 (Opportunities), hal yang penting dilakukan dengan cara meninjau kembali kegiatan2.
Kuadran IV (Strategi – WT)Menciptakan strategi untuk meminimalkan kelemahan2 (Weaknessess) dan meminimalkan atau menghindarkan ancaram2 (Threats), strategi yang di bangun misalnya menunggu peluang baru yg dapat menguntungkan.
Langkah 4Langkah 4
Dengan hasil analisis faktor kekuatan/kelemahan dan faktor peluang/hambatan yang teridentifikasi sesuai analisis, maka selanjutnya menyusun Rencana Aksi. Hal ini tentunya rencana kerja dalam bentuk program dan kegiatan yang sifatnya responsif terhadap masalah-masalah yang ada.
Langkah 5
Setelah membuat rencana aksi, maka tahap akhir adalah membuat jadwal yang menggambarkan rangkaian kegiatan dilihat dari segi waktu pelaksanaan dan rencana kegiatan.
Contoh Pengorganisasian suatu Aksi/kegiatan : GANTT CHART
NNoo
NAMA NAMA PETUGAS / PETUGAS /
PENANGGUNPENANGGUNG JAWABG JAWAB
URAIAN URAIAN KEGIATANKEGIATAN
SASARASASARANN
TARGETTARGETLOKASI LOKASI
KEGIATAKEGIATANN
ANGGARAANGGARAN DANAN DANA
JADWAL JADWAL KEGIATAKEGIATA
NN
NO
KEGIATAN
WAKTUKETERANGAN
MINGGU 1 MINGGU 2 MINGGU 3 MINGGU 4
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
Daftar Pustaka1. Arsiniati. Kedokteran Keluarga di Indonesia dan Negara-
Negara Lain. Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat-Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Univesitas Airlangga.
2. Azrul Azwar, A. 1996. Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu. Penerbit IDI.
3. Danakusuma, M. 1997. Pengantar Kesehatan dan Kedokteran Komunitas. Pendidikan kedokteran berkelanjutan.
4. Handayani,S. dan Sunarjo. 2003. Primary Health Care. Kongres Nasional VI Kolese Dokter Keluarga Indonesia.
5. Modul Pengarus-utamaan Gender dalam Pembangunan Nasional di Indonesia, 2008.
6. Permenkes No. 8 / 2004.7. Pelatihan Manajemen Terpadu Pelayanan Kesehatan
Dasar.
top related