makalah tentang isis
Post on 24-Dec-2015
171 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MAKALAH
“GERAKAN ISIS DAN PROSPEK PERSATUAN KAUM MUSLIMIN”
Ditujukan Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Islam dalam Hubungan Internasional
Di susun Oleh :
Syahid Faisal Kamal (44311002)
PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULSTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Keberadaan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State of Iraq
and Syria (ISIS) cukup mengusik kita. Upaya kelompok ini membentuk kekhalifahan
dengan cara menaklukkan kota dan membunuh sesama manusia secara sadis, serasa
begitu dekat. Kedekatan karena rasa kemanusiaan kita terguncang, sama seperti saat
menyaksikan ibu dan anak-anak di jalur Gaza tewas mengenaskan karena peluru Israel.
ISIS memang jauh secara geografis, tetapi boleh jadi secara ideologis mereka dekat
dengan kita, negara yang dalam dua windu terakhir mendapati kelompok-kelompok
militan beraksi dalam bentuk bom bunuh diri. Latar belakang inilah yang seharusnya
membuat fenomena ISIS tidak bisa dianggap remeh. Pemerintah wajib mewaspadai
tumbuhnya bibit-bibit radikalisme yang berpotensi memecah belah persatuan dan
kesatuan bangsa.
ISIS adalah kelompok militan yang berhasil membangun kekuatan militernya.
Mereka mulai diperhitungkan setelah berhasil menguasai Kota Raqqa di Suriah pada
2013. Lalu, ISIS mengejutkan dunia ketika pada Juni lalu berhasil menguasai Mosul, kota
kedua terbesar di Irak.
Berbagai versi muncul berkait sumber dana gerakan ini serta negara mana saja yang
membesarkannya. Ada yang menyebut dari Arab sendiri, tetapi ada juga yang
mengabarkan dari negara barat.
Apakah ISIS sebagai boneka atau benar-benar sebuah gerakan murni dari kelompok
militan belum jelas benar. Yang pasti imbas keberadaannya dengan cepat menyebar
keseluruh dunia termasuk Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 ISIS (Islamic State of Iraq and Syria/ Negara Islam Irak dan Suriah)
Pergerakan yang dikenal juga dengan sebutan ISIS adalah sebuah organisasi yang
memiliki tujuan mendirikan negara Islam. Gerakan ini awal mulanya lahir di wilayah
Timur Tengah yang dipimpin oleh Abu Bakr al-Baghdadi. Tujuan dari pergerakannya
saat saat ini adalah, menaklukkan dan menyatukan wilayah Suriah, Irak, Mesir, Lebanon,
Jordania, dan Israel menjadi negara kesatuan di bawah bendera khilafah, sebuah kerajaan
yang menerapkan hukum Islam secara penuh dalam menjalankan pemerintahan negara.
Bukan tidak mungkin, penaklukkan – penaklukkan akan dilanjutkan ke seluruh penjuru
dunia.
Dalam perekrutan anggota, pergerakan Islam fundamental tersebut mengambil
orang-orang yang memiliki pemahaman sama dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Pernah ada sebuah video yang beredar di media sosial, seorang Warga Negara Indonesia
(WNI) yang mengaku bernama Abu Muhammad al Indonesi mengajak orang Islam
Indonesia untuk ikut memperjuangkan berdirinya negara Islam dengan bergabung dengan
pergerakannya. Bukan hanya dari Indonesia, pergerakan yang identik dengan kostum
hitam ini juga memiliki anggota dari Australia.
Kelompok ini dalam bentuk aslinya terdiri dari dan didukung oleh berbagai
kelompok pemberontak Sunni, termasuk organisasi-organisasi pendahulunya seperti
Dewan Syura Mujahidin dan Al-Qaeda di Irak (AQI), termasuk kelompok pemberontak
Jaysh al-Fatiheen, Jund al-Sahaba, Katbiyan Ansar Al-Tawhid wal Sunnah dan Jeish al-
Taiifa al-Mansoura, dan sejumlah suku Irak yang mengaku Sunni.
2
ISIS dikenal karena memiliki interpretasi atau tafsir yang keras pada Islam dan
kekerasan brutal seperti bom bunuh diri, dan menjarah bank1. Target serangan ISIS
diarahkan terutama terhadap Muslim Syiah dan Kristen2. Pemberontak di Irak dan Suriah
ini telah menewaskan ribuan orang. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan
lebih dari 2.400 warga Irak yang mayoritas warga sipil tewas sepanjang Juni 2014.
Jumlah korban tewas ini merupakan yang terburuk dari aksi kekerasan di Irak dalam
beberapa tahun terakhir. Aksi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ini telah menyebabkan
tak kurang dari 30.000 warga kota kecil di timur Suriah harus mengungsi.
Tokoh Sentral di Balik Militan ISIS adalah Abu Bakar al-Baghdadi.3 Di bawah
kepemimpinannya, ISIS menyatakan diri untuk bergabung dengan Front Al Nusra,
kelompok yang menyatakan diri sebagai satu-satunya afiliasi Al-Qaidah di Suriah. ISIS
memiliki hubungan dekat dengan Al-Qaeda hingga tahun 2014. Namun karena misi
berbelok dari misi perjuangan nasional dengan menciptakan perang sektarian di Irak dan
Suriah dan penggunaan aksi-aksi kekerasan, Al-Qaidah lalu tidak mengakui kelompok ini
sebagai bagian darinya lagi. Abu Bakar al-Baghdadi bahkan bersumpah untuk memimpin
penaklukan Roma,4 yaitu ibukota agama Nasrani-Katolik, tepatnya Kota Vatikan yang
terletak di tengah kota Roma, Italia.Pemimpin militan ISIS Abu Bakar al-Baghdadi ini
juga menyerukan umat Islam untuk tunduk kepadanya.
2.1.2 Sejarah ISIS
ISIS sebelumnya adalah bagian dari Al-Qaidah. Dibawah kepemimpinan Abu
Bakar al-Baghdadi ISIS sempat menyatakan diri bergabung dengan Front Al Nusra,
kelompok yang menyatakan diri sebagai satu-satunya afiliasi Al-Qaidah di Suriah.
1 ISIS Jarah Rp 5 Triliun dari Berbagai Bank di Mosul. kompas.com diakses 18 Januari 20152 ISIS memburu orang-orang non-Sunni dan kelompok yang berlawanan dengannya. BBC Indonesia, Diakses 18 Januari 20153 Abu Bakar al-Baghdadi adalah Tokoh Sentral di Balik Militan ISIS, Tempo.co Diakses 18 Januari 20154 Abu Bakar al-Baghdadi bersumpah untuk memimpin penaklukan Roma dan mengundang umat Muslim untuk berperang bersama ISIS di seluruh dunia. Kompas.com Diakses 18 Januari 2015
Namun karena metode ISIS/ISIL dianggap bertentangan dengan Al-Qaidah lantaran telah
berbelok dari misi perjuangan nasional dengan menciptakan perang sektarian di Irak dan
Suriah, ISIS dianggap tidak lagi sejalan dengan Al-Qaidah.] Sebagai balasannya, Front
Al-Nusra lalu melancarkan serangan perlawanan terhadap ISIS/ISIL guna merebut
kembali kontrol atas Abu Kamal, wilayah timur Suriah yang berbatasan dengan Irak.
Namun karena kebrutalan dan ambisi dari ISIS yang tidak segan melakukan penyiksaan
bahkan pembunuhan terhadap para penentangnya, ISIS bisa menguasai sebagian besar
wilayah Irak. Bahkan dibawah kepemimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi ISIS
mendeklarasikan Negara Islam di sepanjang Irak dan Suriah dan juga menyatakan Al-
Baghdadi akan menjadi pemimpin bagi umat muslim di seluruh dunia.
Pada 15 Mei 2010 diangkatlah pemimpin baru yaitu Abu Bakar Al-Baghdadi
untuk menggantikan Abu Umar Al Baghdadi yang telah meninggal. Seiring dengan
Revolusi di Jazirah Arab yang dikenal dengan Musim Semi Arab dalam menumbangkan
para diktator seperti yang terjadi di Tunisia, Libya dan Mesir, maka terjadi pula revolusi
di Suriah, hanya saja demonstrasi rakyat di Suriah disambut dengan kekerasan dari
Tentara Presiden Bashar Assad. Akibatnya Rakyat Suriah melakukan perlawaan dalam
kelompok-kelompok bersenjata. Kelompok-kelompok ini dibantu oleh para pejuang dari
luar negeri termasuk dari Negara Islam Irak. Dan ketika kelompok-kelompok pejuang
rakyat Suriah ini akhirnya mampu membebaskan beberapa kota termasuk wilayah
perbatasan dengan Irak maka menyatulah beberapa kota di Irak dan di Suriah dalam
kontrol Negara Islam Irak.
ISIS dianggap lebih berbahaya ketimbang Al-Qaidah karena mempunyai ribuan
personel pasukan perang, yang siap mendeklarasikan perang terhadap mereka yang
dianggap bertentangan atau menentang berdirinya negara Islam. Mereka menjadi
kekuatan politik baru yang siap melancarkan serangan yang jauh lebih brutal daripada Al-
Qaidah. Gerakan revolusi yang mulanya mempunyai misi mulia untuk menggulingkan
rezim otoriter ini berubah menjadi tragedi. ISIS menjadi sebuah kekuatan baru yang siap
melancarkan perlawanan sengit terhadap rezim yang berkuasa yang dianggap tidak
mampu mengemban misi terbentuknya negara Islam. Ironisnya, mereka mengabsahkan
kekerasan untuk menindas kaum minoritas dan menyerang rezim yang tidak sejalan
dengan paradigma negara Islam. ISIS menjadi kekuatan politik riil dengan ideologi yang
jelas dan wilayah yang diduduki dengan cara-cara kekerasan.
Pada Maret 2014 wilayah yang telah dikontrol oleh Negara Islam Irak dan Suriah
meliputi sekitar 400.000 km2 yang berarti lebih luas dari beberapa negara Arab seperti
Qatar, Emirat Arab, Bahrain, Yaman, Lebanon dan lain-lain. Pada kota-kota yang
berhasil dikuasai Negara Islam Irak dan Syam menyediakan fasilitas umum meliputi
penyediaan listrik, transportasi, sekolah dengan buku-bukunya, kegiatan ekonomi seperti
pasar, toko, pabrik roti, layanan internet, media (koran), pengadilan dan pengamanan dari
kriminalitas.
Tidak seperti di wilayah Irak, maka di wilayah Syuriah ISIS terlibat konflik
dengan kelompok pejuang Suriah lain seperti Jabhat An Nusrah, Jabhah Islamiyah, Ahrar
AS Syam dan lain-lain. Untuk meredakan konflik antar kelompok pejuang Suriah ini
kemudian para ulama yang dianggap netral menggelar inisiatif untuk membentuk
mahkamah syariah. Tetapi inisiatif ini tidak berjalan karena ISIS menolak pembentukan
mahkamah syariah.
Akibat dari penolakan ini dan karena statemen-statemen ISIS yang menyatakan
bahwa kelompok-kelompok lain sebagai kafir (takfiri), maka kelompok lainnya
menganggap ISIS sebagai khawarij. Sehingga para ulama membagi konflik di Suriah ini
menjadi 3 pertentangan aliran yaitu Syiah (dari pemerintah pimpinan Presiden Bashar
Assad) kemudian kelompok Khawarij (ISIS) dan kelompok Ahlussunnah waljamaah
(dari kelompok pejuang Syuriah lainnya seperti Jabhat An Nusra, Ahrar As Syam, Jabhah
Islamiyah dan lain-lain).
Dari awal sampai pada pembentukan negara Islam murni telah menjadi salah satu
tujuan utama dari ISIS. Menurut wartawan Sarah Birke, salah satu "perbedaan yang
signifikan" antara Front Al-Nusra dan ISIS adalah bahwa ISIS "cenderung lebih fokus
pada membangun pemerintahan sendiri di wilayah yang ditaklukkan". Sementara kedua
kelompok berbagi ambisi untuk membangun sebuah negara Islam, ISIS dengan "jauh
lebih kejam ... melakukan serangan sektarian dan memaksakan hukum syariah secara
segera". ISIS akhirnya mencapai tujuannya pada tanggal 29 Juni 2014, ketika itu dihapus
"Irak dan Levant" dari namanya, dengan mulai menyebut dirinya sebagai Negara Islam,
dan menyatakan wilayah okupasi di Irak dan Suriah sebagai kekhalifahan baru.
Pada tanggal 4 Juli 2014, Persatuan Ulama Muslim Se-Dunia (IUMS), yang
dipimpin oleh Syaikh Yusuf Qaradhawi, mengeluarkan pernyataan bahwa deklarasi
khilafah yang dilakukan ISIS untuk wilayah di Irak dan Suriah tidak sah secara syariah
Islam.
Pada pertengahan 2014, kelompok ini merilis sebuah video berjudul "The End of
Sykes-Picot" berbahasa Inggris kebangsaan Chili bernama Abu Safiya. Video ini
mengumumkan niatan kelompok ini untuk menghilangkan semua perbatasan modern
antara negara-negara Islam Timur Tengah, khususnya mengacu pada perbatasan yang
ditetapkan oleh Perjanjian Sykes-Picot selama Perang Dunia I.
2.1.3 Ideologi dan Kepercayaan ISIS
ISIS adalah kelompok ekstremis yang mengikuti ideologi garis keras Al-Qaidah
dan menyimpang dari prinsip-prinsip jihad.5 Seperti al-Qaeda dan banyak kelompok jihad
modern lainnya, ISIS muncul dari ideologi Ikhwanul Muslimin, kelompok Islam pertama
di dunia pada tahun 1920-an di Mesir. ISIS mengikuti ekstrim anti-Barat yang
menurutnya sebagai penafsiran Islam, mempromosikan kekerasan agama dan
menganggap mereka yang tidak setuju dengan tafsirannya sebagai kafir dan murtad.
5 Islamic State". Australian National Security. Australian Government. Diakses 18 Januari 2015.
Secara bersamaan, ISIS (sekarang IS) bertujuan untuk mendirikan negara Islam Salafi
yang berorientasi di Irak, Suriah dan bagian lain dari Syam.
Ideologi ISIS berasal dari cabang Islam modern yang bertujuan untuk kembali ke
masa-masa awal Islam, menolak "inovasi" dalam agama yang mereka percaya telah
"korup" dari semangat aslinya. Mereka mengutuk kekhalifahan terakhir dan kekaisaran
Utsmaniyah (Ottoman Empire; sekarang Republik Turki) karena menyimpang dari apa
yang mereka sebut sebagai Islam murni dan karenanya telah berusaha untuk membangun
kekhalifahan sendiri. Namun, ada beberapa komentator Sunni, Zaid Hamid, misalnya,
dan bahkan Salafi dan mufti jihad seperti Adnan al-Aroor dan Abu Basir al-Tartusi, yang
mengatakan bahwa ISIS dan kelompok teroris yang terkait tidak mempresentasikan Sunni
sama sekali, tapi menuduh Khawarij bidah yang melayani agenda kekaisaran anti-Islam.
Salafi seperti ISIS percaya bahwa hanya otoritas yang sah dapat melakukan
kepemimpinan jihad, dan bahwa prioritas pertama atas pertempuran di daerah lain,
seperti berperang melawan negara-negara non-Muslim, adalah sebagai pemurnian
masyarakat Islam. Misalnya, ketika memandang konflik Israel-Palestina, karena ISIS
menganggap kelompok Sunni Palestina Hamas sebagai murtad yang tidak memiliki
kewenangan yang sah untuk memimpin jihad, mereka anggap melawan Hamas sebagai
langkah pertama sebelum menuju konfrontasi dengan Israel.
2.1.4 Manajemen dan Strategi ISIS
1. Pusat Manajemen Pelayanan Publik
Negara Islam Irak dan Suriah mendirikan satu lembaga pusat khusus yang
membawahi berbagai aktivitas Negara terkait pelayanan publik. Departemen itu bernama
“Al Idaaroh Al Islaamiyyah lil Khidmati al ‘Aammah” atau yang berarti “Administrasi
Islami Untuk Pelayanan Publik”, dengan dikepalai oleh seorang Direktur bernama Abu
Jihad asy Syami. Kantor Al Idaaroh Al Islamiyyah menyediakan semua layanan
kebutuhan dasar bagi warga dan kebutuhan umum lain seperti air, listrik, tepung
(sembako), perawatan fasilitas umum, kebersihan lingkungan jalur komunikasi, sampai
transportasi umum.Dalam penyediaan listrik dan saluran komunikasi, Al Idarooh Al
Islamiyyah merilis daftar tarif listrik hingga batas maksimal serta tarif internet dengan
harga murah.Al Idarooh Al Islamiyyah sudah bekerja di hampir seluruh penjuru negeri,
terutama Suriah Utara yang menjadi basis terkuat Negara Islam Irak dan Syam.
2. Keuangan
Sebuah studi dari 200 dokumen -surat pribadi, laporan pengeluaran dan daftar
nama- diambil dari keanggotaan Al-Qaeda di Irak dan Negara Islam Irak yang dilakukan
oleh RAND Corporation pada tahun 2014. Ditemukan bahwa dari tahun 2005 sampai
2010, sumbangan dari luar hanya sebesar 5% dari anggaran operasional kelompok,
dengan sisanya di dapat di Irak. Dalam periode waktu yang diteliti, pos-pos yang
diperlukan untuk mengirim hingga 20% adalah pendapatan hasil dari penculikan,
pemerasan dan kegiatan lainnya ke tingkat berikutnya dari pemimpin kelompok itu.
Komandan tingkat tertinggi kemudian akan mendistribusikan dana untuk pos-pos
provinsi atau lokal yang sedang dalam kesulitan atau membutuhkan uang untuk
melakukan serangan. Catatan menunjukkan bahwa Negara Islam Irak tergantung pada
uang tunai anggota dari Mosul, yang kepemimpinan digunakan untuk menyediakan dana
tambahan untuk berjuang secara militan di Diyala, Salahuddin dan Baghdad.
Pada pertengahan 2014, intelijen Irak mengorek informasi dari operasi ISIS yang
mengungkapkan bahwa organisasi memiliki aset senilai US $ 2 miliar, menjadikannya
kelompok jihad terkaya di dunia.6 Sekitar tiga perempat dari jumlah ini dikatakan
diwakili oleh aset yang disita setelah kelompok mengambil Mosul pada bulan Juni 2014,
termasuk mungkin US $ 429.000.000 dijarah dari bank sentral Mosul, serta jutaan
tambahan dan sejumlah besar emas batangan yang dicuri dari bank lain di Mosul.
6 ISIS Jadi Kelompok Teroris Terkaya Dunia. Republika.co.id. Diakses tanggal 18 januari 2015
ISIS secara rutin melakukan pemerasan, dengan menuntut uang dari sopir truk
dan mengancam akan meledakkan bisnis, misalnya. Merampok bank dan toko emas telah
menjadi sumber pendapatan lain. Kelompok ini secara luas dilaporkan telah menerima
dana dari pendonor swasta di negara-negara Teluk, baik Iran dan Perdana Menteri Irak
Nouri al-Maliki menuduh Arab Saudi dan Qatar telah mendanai ISIS, meskipun tidak
dilaporkan ada bukti bahwa hal ini terjadi.
Kelompok ini juga diyakini menerima dana yang cukup besar dari operasinya di
Timur Suriah, di mana ia telah mengkomandoi ladang minyak dan terlibat dalam
menyelundupkan bahan baku dan artefak arkeologi. ISIS juga menghasilkan pendapatan
dari produksi minyak mentah dan menjual tenaga listrik di Suriah utara. Beberapa listrik
ini kabarnya dijual kembali kepada pemerintah Suriah.
3. Peralatan
ISIS telah menggunakan rudal Stinger ke udara, M198 howitzer, senjata DShK
yang dipasang pada truk, senjata anti-pesawat, tembak dorong otomatis dan setidaknya
satu rudal Scud.
Ketika ISIS menaklukan Mosul pada bulan Juni 2014, mereka menyita sejumlah
helikopter Blackhawk UH-60 dan pesawat kargo yang ditempatkan di sana. Namun,
menurut Peter Beaumont dari The Guardian, tampaknya tidak mungkin bahwa ISIS akan
mampu menempatkan mereka.
ISIS menangkap bahan nuklir dari Mosul University pada Juli 2014. Dalam sebuah surat
kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, duta PBB Irak, Mohamed Ali Alhakim
mengatakan bahwa bahan-bahan tersebut telah disimpan di universitas dan "dapat
digunakan dalam pembuatan senjata kenacuran massal". Ahli nuklir menganggap sebagai
ancaman signifikan. Juru bicara Badan Tenaga Atom Internasional Gill Tudor
mengatakan bahwa bahan-bahan yang disita adalah "kelas rendah dan tidak akan
menyajikan keselamatan, keamanan yang signifikan atau resiko proliferasi bagi nuklir".
4. Propaganda dan media sosial
Kelompok ini juga dikenal dengan penggunaan efektif propaganda. Pada bulan
November 2006, tak lama setelah pembentukan Negara Islam Irak, kelompok mendirikan
Institut Produksi Media al-Furqan, yang memproduksi CD, DVD, poster, pamflet, dan
produk propaganda-web terkait. Outlet utama Media ISIS ini adalah I'tisaam Media
Foundation, yang dibentuk Maret 2013 dan mendistribusikan melalui Global Islamic
Media Front (GIMF). Pada tahun 2014, ISIS mendirikan Al Hayat Media Center, yang
menargetkan audiens Barat dan menghasilkan materi dalam bahasa Inggris, Jerman,
Rusia dan Perancis. Pada tahun 2014 juga meluncurkan Ajnad Media Foundation, yang
melantunkan nasyid jihad.
Penggunaan media sosial oleh ISIS telah dijelaskan oleh seorang pakar sebagai
"mungkin lebih mutakhir dari [bahwa] sebagian besar perusahaan AS". Secara teratur
mengambil keuntungan dari media sosial, khususnya Twitter, untuk menyebarkan pesan
melalui penyelenggaraan kampanye lewat hashtag, mendorong Tweets pada hashtags
populer, dan memanfaatkan aplikasi perangkat lunak yang memungkinkan propaganda
ISIS untuk didistribusikan ke akun pendukungnya. Komentar lain adalah bahwa "ISIS
lebih menekankan pada media sosial daripada kelompok-kelompok jihad lainnya. ...
Mereka memiliki kehadiran di media sosial yang sangat terkoordinasi." Meskipun media
sosial ISIS di Twitter secara teratur ditutup, mereka sering membuat kembali,
mempertahankan kehadirannya di online yang kuat. Kelompok ini telah berusaha untuk
merambah ke cabang situs media sosial alternatif, seperti Quitter, Friendica dan
Diaspora; Quitter dan Friendica, bagaimanapun, segera menghapus kehadiran ISIS dari
situs mereka.
5. Wilayah yang diklaim
Pada tanggal 13 Oktober 2006, kelompok ini mengumumkan pembentukan
Negara Islam Irak, yang mengklaim otoritas atas kegubernuran Irak di Baghdad, Anbar,
Diyala, Kirkuk, Salah al-Din, Ninawa, dan bagian dari Babil. Setelah 2013 ekspansi
kelompok ke Suriah dan pengumuman Negara Islam Irak dan Levant, jumlah wilâyah-
provinsi-yang diakui meningkat menjadi 16. Selain tujuh wilâyah Irak, divisi Suriah,
sebagian besar berbaring sepanjang batas provinsi yang ada, yaitu Al Barakah, Al Kheir,
Al Raqqah, Al Badiya, Halab, Idlib, Hama, Damaskus dan Latakia.
Di Suriah, kursi kekuasaan ISIS berada di Kegubernuran Ar-Raqqah. Pemimpin
utama ISIS, termasuk Abu Bakr al-Baghdadi, diketahui telah mengunjungi ibukota
provinsi tersebut, Raqqah.
2.2 Prospek persatuan kaum muslimin
Sejak dideklarasikan oleh Amir Abu Bakar Al-Baghdadi, Daulah Islam Irak dan
Syam (Islamic State of Iraq and Sham) langsung menarik perhatian banyak kalangan.
Selain Jabhah An-Nushrah (JN), yang sebelumnya telah dicap oleh Amerika Serikat (AS)
sebagai organisasi teroris, ISIS dianggap sebagai kelompok yang berafiliasi dengan Al-
Qaidah (AQ).
Deklarasi tersebut berisi pernyataan Al-Baghdadi yang menggabungkan antara
Daulah Islam Irak dan Jabhah An-Nushrah pada April lalu, banyak tulisan dan artikel
Barat yang menyoroti ISIS dalam porsi lebih dibanding dengan fraksi-fraksi perlawanan
lainnya. Hal itu mungkin karena ISIS merupakan salah satu aliansi Al-Qaidah yang
memiliki kekuatan dan wilayah kontrol yang riil; ISIS bertujuan mengembalikan
Khilafah Islamiyah dan tidak sekedar mendirikan Daulah Islamiyah di Suriah; ISIS juga
berhasil sebagai daya tarik mujahidin asing dari berbagai negara untuk bergabung ke
Suriah yang diwadahi dalam Katibah Muhajirin; ISIS berhasil mencatat beberapa
kemenangan besarnya terutama sebagai aktor utama dalam merebut Pangkalan Militer
Minakh di Provinsi Aleppo pada Agustus lalu; dan yang terpenting adalah ISIS telah
mengambil pelajaran dari kesalahannya di Irak dan berhasil merebut hati dan pikiran
penduduk setempat.
Terkait deklarasi Khilafah oleh ISIS (Islamic State Iraq-Syuriah), secara aktual
telah melahirkan pandangan antara pro dan kontra ditengah umat Islam dengan alasan
dan argumentasi (hujjah) masing-masing. Polarisasi yang terjadi di kawasan Timur
Tengah resonansinya juga sampai ke Indonesia. Sebagian umat Islam yang berafiliasi di
berbagai gerakan Islam mensikapi secara beragam terkait keberadaan ISIS.
Sejarah mencatat di atas kepemimpinan seorang khilafah, terdapat keamanan,
kedamaian dan ketenangan.Saat itu umat Islam hidup dalam satu ikatan Jamaatul
Muslimin, Kepemimpinan pertama umat ini dipegang oleh Rasulullah shallalhu’alaihi
wasallam, kemudian dilanjutkan oleh Khalifah Abu Bakar r.a, Umar, Ustman, dan Ali.
Lalu dilanjutkan oleh khalifah-khalifah sesudahnya, sampai pada khilafah terakhir,
Khilafah Utsmaniyah, yang runtuh pada tahun 3 maret 1924.
Dan saat ini, di tengah kerinduan umat Islam untuk hidup di bawah payung
khilafah Islam, dan ini terbukti dengan munculnya banyak jamaah dan ormas islam yang
mengangkat isu penegakan Khilafah Islamiyah, seperti HTI, KHILAFATUL
MUSLIMIN, MMI, JAT dan yang lainnya.
Tiba-tiba umat dikagetkan dengan pengumuman berdirinya Khilafah Islamiyah di
Syam yang di deklarasikan oleh Daulah ISIS, sebagai pemimpin umat Islam di seluruh
dunia. Umat islam pun merespon dengen respon yang berbeda-beda, ada yang
mendukung dan ada yang bersikap tawaqquf dan tatsabbut sebagai sikap kehati-hatian.
Pendeklarasian Khilafah Islamiyah oleh ISIS adalah pendeklarasian secara
sepihak tanpa melalui pengangkatan oleh Ahlu Halli wal Aqdi baik itu dari tandzim-
tandzim jihad yang ada di Syam dan sekitarnya, dan ulama-ulama kaum Muslimin yang
telah dikenal luas. Bahwa pendeklarasian khilafah islamiyah oleh ISIS ditengah
terjadikonflik pertumpahan darah di antara mujahidin (antara ISIS dengan tandzim-
tandzim jihad lainya).
Yang dalam kenyataanya ketika itu ISIS telah banyak menumpahkan darah
mujahidin yang berada di luar tandzim mereka yang tidak berbaiat dengan amir mereka
yang mereka sebut sebagai sahawat (musuh mereka baik dari kalangan kaum muslimin
maupun kafir).
Dan berkaitan dengan ini (menurut pandangan penulis), pendeklarasian khalifah
ISIS ini adalah tidak lebih sebagai sarana untuk melegitimasi sikap mereka yang sangat
gampang menumpahkan darah kaum muslimin (mujahidin syam), yang berselisih dengan
mereka. Bahwa sekalipun Daulah ISIS telah mengumumkan bahwa mereka tidak
mengkafirkan kaum Muslimin, ini adalah klaim yang masih perlu ditanyakan lagi
kebenarannya.
Karena pada kenyataanya banyak anggota-anggota Khalifah ISIS membuat
pernyataan yang sebaliknya. Ini sebagaimana telah disinggung oleh Syaikh Abu
Muhammad, Syaikh Abu Qatadah dan ulama-ulama lainya. Bahwa kebanyakan
pendukung Khilafah ISIS adalah orang-orang yang beraqidah ghuluw fi takfir, tidak
mengenal kehidupan berjamaah (apalagi daulah dan khilafah), mencela jihad dan
mujahidin dan ulama-ulama mujahidin.
Hal ini terbukti melalui rekaman ceramah-ceramah mereka yang sudah tersebar
luas di tengah aktifis islam. Tapi kenapa setelah munculnya khilafah ISIS ini mereka mau
hidup dalam lingkungan jama’ah (daulah/khilafah yang mereka klaim).
Bahwa kalau memang benar ISIS telah menjadi khilafah kaum muslimin, punya
daerah kekuasaan, memiliki senjata rampasan perang, di antaranya tank-tank dan rudal-
rudal yang canggih hasil rampasan perang sebagai mana yang diberitakan oleh media
mereka, lalu kenapa mereka bersikap dingin terhadap Israel yang telah membombardir
Palestina dengan roket dan pesawat tempurnya. Atau minimal mengecam serangan
tersebut. Ini membuktikan kebenaran sabda Rasulullah saw tentang Khawarij.
االوثان اهل يدعون االسالم اهل يقتلون
“Mereka membunuh umat islam dan membiarkan para penyembah berhala.” HR.Bukhari.
Bahwa keadaan Khilafah ISIS sama dengan keadaan para pendukungnya, yang
ketika Israel menyerang Palestina, justru mereka disibukkan dengan diskusi-diskusi dan
tanya jawab tentang apakah anggota Hamas atau Brigade al-Qasam ketika berperang
membela kaum Muslimini Palestina mati syahid atau mati kafir? Karena dalam
pandangan mereka anggota Hamas dan Brigade al-Qassam telah berperang di bawah
bendera organisasi syirik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kekhalifahan Islam merupakan suatu dambaan bagi sebagian kaum muslimin di
seluruh dunia karna di dalam kepemimpinan khalifah Islam terdapat keamanan,
kedamaian dan ketenangan seperti yang sudah pernah terjadi pada masa ke khalifahan
dulu sebut saja pada masa kekhalifahan utsmani dimana islam mendapatkan
kejayaannya.Sebagian umat muslim merindukan kembali era tersebut dan di tengah
kerinduan akan ke khalifahan tersebut muncul suatu pergerakan yang mengatasnamakan
ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) mereka berdalih sebagai penurus ke khalifahan
Islam dan ingin menyatukan beberapa kawasan dalam pemerintahan Islam yang mereka
sebutkan. Akan tetapi di tengah fenomena keberadaan ISIS yang mendapat dukungan dari
simpatisan di berbagai negara tidak sedikit pula yang merugukan akan keberadaan ISIS
ini sebagai monopoli kepentingan Amerika Serikat, belum lagi cara yng dilakukan oleh
ISIS terhadap seseorang yang tidak sepaham dengan mereka dengan melakukan
pembunuhan, sampai dengan perampasan harta seperti tidak mencerminkan apa yang
sudah di ajarkan di dalam ajaran agama Islam yang dikenal sebagai agama yang cinta
damai dan penuh toleransi.
Dengan demikian penulis berpendapat bahwa keberadaan ISIS masih diragukan
tujuan dan latar belakang keberadaan organisasi ini, jika benar ISIS berpedoman untuk
menegakkan kepemimpinan Islam harusnya merekapun tidak semestinya berselisih dan
melakukan kekerasan sampai pembunuhan dengan sesama muslim akan tetapi seharusnya
mereka berusaha menyatukan semua muslim dan ikut memerangi kaum yang sudah
menindas kaum muslimin.
15
3.2 Saran
Berdasarkan pemaparan yang di sampaikan di Bab sebelumnya penulis mempunyai
beberapa saran terkait fenomena keberadaan ISIS tersebut, yaitu :
1. Hendaknya kita selaku kamu muslimin cermat dan lebih teliti untuk menyikapi
keberadaan ISIS jangan hanya mendapatkan arus informasi dari satu arah saja
sehingga kita bisa menarik kesimpulan tentang organisasi tersebut.
2. Jika memang keberadaan ISIS untuk membela kepentingan islam seharusnya dia
tidak memerangi atau membunuh sesama kaum muslim, jauh lebih baik dia
menentang Israel yang telah menindas umat muslim di Palestina.
3. Umat islam diseluruh dunia hendaknya mengkaji lagi lebih dalam tentang
keberadaan ISIS ini sehingga diharapkan nantinya akan muncul suatu suara yang
bulat tentang ISIS sehingga kita bisa menyimpulkan dengan seksama tentang
motif keberadaan ISIS ini apakah benar-benar organisasi yang layak untuk di
dukung atau hanyalah kepentingan dari barat atau Amerika Serikat yang
memonopoli keberadaan ISIS untuk kepentingan politisnya seperti informasi yang
telah banyak diberitakan di media.
4. Ketegasan sikap dari pemerintah sangat penting, apa yang dinyatakan pemerintah
akan menjadi acuan dasar masyarakat dalam bersikap.
DAFTAR PUSTAKA
http://syamina.org/syamina26-Prospek-Khilafah-dari-Suriah.html. Diakses pada 18
Januari 2015
http://id.wikipedia.org/wiki/Negara_Islam_Irak_dan_Syam. Diakses pada 18 Januari
2015
http://sp.beritasatu.com/home/jangan-remehkan-fenomena-isis/61306. Diakses pada 18
Januari 2015
http://www.tempo.co/read/news/2014/07/02/115589734/Sudah-2400-Warga-Irak-Tewas-
Akibat-Konflik-. Diakses pada 18 Januari 2015
www.nationalsecurity.gov.au/Listedterroristorganisations/Pages/IslamicState.aspx.
Diakses pada 18 Januari 2015
http://internasional.kompas.com/read/2014/07/07/09171601/
Lagi.30.000.Orang.Mengungsi.karena.ISIS. Diakses pada 18 Januari 2015
http://bola.liputan6.com/read/2164422/isis-tembak-13-suporter-piala-asia-2015. Diakses
pada 18 Januari 2015
http://adi-ingin-berbagi.blogspot.com/2014/08/fenomena-isis.html. Diakses pada 18
Januari 2015
http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,45-id,53693-lang,id-c,internasional-
t,Mengenal+Ideologi+ISIS+dan+Sepak+Terjangnya-.phpx. Diakses pada 18 Januari
2015
http://www.artikel.web.id/berita/siapakah-isis-sebenarnya-isis-adalah.html. Diakses pada
18 Januari 2015
http://maarifinstitute.org/id/opini/134/isis-&-antisipasi-fenomena-jihad-global-#.VMB-
yCyhThk. Diakses pada 18 Januari 2015
top related