makalah kenakalan remaja bk/bp
Post on 30-Jul-2015
42 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang kenakalan remaja sudah marak terjadi di Negara
Indonesia. Banyak sekali contoh dari kenakalan remaja salah satunya adalah
bergabung dengan geng motor, memakai narkoba, minum-minuman keras dan
lain-lain.
Dari kenakalan remaja tersebut banyak sekali faktor-faktor yang
menjadi penyebabnya mulai dari faktor internal maupun faktor eksternal. Dan
setiap masalah yang ditimbulkan dari kenakalan remaja tersebut akan ada titik
penyelesaiannya, dan titik penyelesainnya itu yang utama adalah dari keluarga
dimana keluarga sebagai peranan penting dalam sebuah keluarga yang saling
mengungkapkan perasaan kita, tempat dimana kita berbagi, saling menyayangi
dan saling mengerti.
Kenakalan remaja telah melibatkan hak yang berwajib. Pemerintah pun
telah berusaha dalam menangani kenakalan remaja, sebagai contoh dalam
kasus seorang remaja yang berumur belasan tahun yang telah menjadi seorang
Penjaja Seks Komersial (PSK).
1
B. Rumusan Masalah
Dari kenakalan remaja banyak yang harus kita ketahui. Dan berikut
rumusan masalah dari kenakalan remaja
1. Tahukah kamu tentang kenakalan remaja?
2. Tahukah kamu faktor-faktor penyebab kenakalan remaja?
3. Tahukah kamu macam-macam kenakalan remaja?
4. Bagaimana menanggulangi kenakalan remaja?
5. Bagaimana peran pemerintah dalam menanggapi masalah ini?
6. Bagaimana pemerintah menyelesaikan masalah ini yang sampai saat ini
masih banyak kenakalan remaja?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Faktof-Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
Sudah kita ketahui bahwa kenakalan remaja sudah marak terjadi di
Negara Indonesia. Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja dibedakan
menjadi 2, yaitu internal dan eksternal. Berikut ini penjelasannya.
a. Faktor internal
- Kondisi atau situasi keluarga yang tidak harmonis, yang biasanya
diakibatkan karena penceraian dari orang tuanya sehingga anak tersebut
merasa tidak mendapatkan kasih sayang yang utuh lagi dan anak
tersebut merasakan batinnya tersiksa.
- Orang tua tidak lagi memperhatikan anaknya, hal ini biasanya
dikarenakan kedua orang tuanya bekerja atau orang tuanya pergi
merantau keluar negeri. Sehingga anak tersebut merasakan kasih sayang
dari orang lain, bisa dari kerabat keluaga yang lain, teman, masyarakat
sekitar, dan lain-lain.
- Berfikir anak yang memiliki sifat keras kepala.
- Faktor ekonomi yang menipis yang membuat para remaja bertindak
kriminal.
- Dan lain-lain.
3
b. Faktor eksternal
- Lingkungan sekitar atau masyarakat, bahwa seorang anak berinteraksi
bukan dari kelurga saja tapi lingkungan atau masyarakat. Dan faktor
dari lingkungan atau masyarakat ada yang berdampak negatif. Dari
dampak negatif itulah yang menjadi faktor pendorong kenakalan remaja
semakin meningkat. Sebagai contoh; dunia malam yang marak terjadi
di kafe-kafe, pinggir jalan di keramaian kota, diskotik, open house
untuk para PSK dan lain-lain.
- Budaya luar negeri yang masuk ke budaya Indonesia, contoh; gaya
pakaian dan sikap orang luar negeri yang ditiru oleh masyarakat.
- Tekhnologi yang canggih, seperti contoh dengan adaya HP mungkin
sebagian remaja menggunakan untuk alat berkomunikasi tapi,
disamping itu sebagian remaja menggunakannya untuk melihat foto dan
video mesum.
- Adanya demonstrasi yang marak terjadi, maksudnya adalah para
rermaja yang sering melakukan demonstrasi terhadap pemerintah akan
berkelanjutan dengan pertengkaran remaja. Sebagai contoh; gabungnya
geng motor yang akhirnya terjadi pertengkaran remaja.
- Dan lain-lain.
4
B. Macam-macam kenakalan remaja
Berikut ini macam-macam kenakalan remaja, diantaranya:
- Menggunakan obat-obatan terlarang, seperti narkoba, ganja, shabu-shabu,
dan minum-minuman keras.
- Tindakan kriminal, seperti mencuri, bertengkar, memperkosa, merampok,
menipu dan lain-lain.
- Pelanggaran nilai sosial dan agama, seperti para perempuan yang menjual
dirinya( PSK ), sebagai pelayan kafe tengah malam yang berpakaian seksi,
dan lain-lain.
C. Cara menanggulangi kenakalan remaja
a. Peran keluarga lebih ditekankan, dalam artian orang tua lebih menjaga dan
mendidik lebih ditingkatkan, tapi ingat jangan terlalu keras takutnya jiwa
anak merasa tertekan. Apabila peran keluarga tidak berhasil kita dapat
memasukkan anak kita ke pondok pesantren.
b. Mengatur jarak dengan linngkungan atau masyarakat karena kita hidup
dimasyarakat sekitar pasti ada dampak negatifnya.
c. Peran pemerintah lbih ditingkatkan karena pemerintah kurang aktif dalam
menanggulangi kanakalan remaja.
5
D. Peran pemerintah dalam menanggapi kenakalan remaja
Peran pemerinntah terhadap kenakalan remaja seharusnnya lebih
diutamakan karena para remaja merupakan anak bangsa yang memiliki
peranan penting untuk kehidupan bangsa Indonesia selanjutnya. Dan untuk
menata bangsa Indonesia menjadi lebih baik.
E. Cara Pemerintah dalam memberantas kenakalan remaja
Cara pemerintah masih saat ini masih standar, dalam artian kenakalan
remaja masih banyak terjadi. Seharusnya pemerintah melakukan pemeriksaan
setiap hari untuk mencari tempat biasanya remaja melakukan tindakan yang
senonoh atau tidak bertanggung jawab. Dan pemerintah dalam menegakkan
hokum tidak pandang bulu.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Kenakalan remaja telah marak terjadi di bangsa Indonesia.
b. Faktor-faktor kenakalan remaja ada 2, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal diantaranya adalah keluarga, tidak mendapatkan
kasih sayang dari oranng tua, dan diri sendiri pada remaja. Sedangkan
faktor eksternal diantaranya adalah kebudayaan asing yang masuk ke
bangsa Indonesia, kemajuan tekhnonlogi, lingkungan, maraknya
demonstrasi, dan lain-lain.
c. Macam-macam kenakalan remaja diantaranya tindakan kriminal, memakai
obat-obatan dan pelanggaran nilai sosial dan agama.
d. Peran pemerintah dalam menanggapi dan menanggulangi masih dibawah
standar.
B. SARAN
a. Sebagai orang tua sebaiknya lebih mementingkan anaknya dari apapun.
b. Kita sebagai anak seharusnya bisa menjaga diri dan mempertebal iman kita
agar tidak terjerumus!
7
DAFTAR PUSTAKA
- Suyitno, Perkembangan Psikologi Remaja, Grasindo, Surabaya, 2005.
- Seta, Susilo, Kiat-Kiat Menghadapi Mengatasi Masalah Usia Remaja, Trijaya,
Bandung, 2003.
- Pemikiran sendiri.
8
top related