makalah kelompok 2 gizi kesmas
Post on 05-Aug-2015
142 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat sangat diperlukan dalam
mengisi pembangunan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia. Salah satu upaya
peningkatan derajat kesehatan adalah perbaikan gizi masyarakat, gizi yang
seimbang dapat meningkatkan ketahanan tubuh, dapat meningkatkan kecerdasan
dan menjadikan pertumbuhan yang normal (Depkes RI, 2004).
Gizi yang tidak seimbang menimbulkan masalah yang sangat sulit sekali
ditanggulangi oleh Indonesia.
Masalah gizi buruk adalah masalah ketersediaan pangan ditingkat rumah
tangga, walaupun swasembada pangan bahkan telah terdistribusi merata sampai
ketingkat rumah tangga (misalnya program raskin), masih sering ditemukan kasus
gizi buruk, hal ini terjadi karena masyarakat atau keluarga belita belum
mengatahui cara menilai status gizi anak atau juga belum mengetahui pola
pertumbuhan berat badan anak.
Gizi dan kesehatan masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi,
sedangkan tingkat konsumsi ditentukan oleh kualitas serta kuantitas hidangan.
Kualitas hidangan menunjukkan adanya semua zat gizi yang diperlukan tubuh
didalam susunan hidangan dan perbandingannya antara satu zat terhadap zat yang
lain, sedangkan kuantitas merupakan kuantum masing-masing zat gizi terhadap
kebutuhan tubuh. Kecukupan kualitas dan kuantitas zat gizi dalam suatu hidangan
akan menjadikan tubuh sehat atau sehat gizi.
B. Tujuan
1. Mengetahui aspek penilaian status gizi
2. Mengetahui tujuan penilaian konsumsi pangan dengan cara survei
konsumsi
3. Mengetahui penilaian status gizi dengan metode survei konsumsi
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Penilaian status gizi (PSG) adalah interpretasi dari data yang didapatkan
dengan menggunakan berbagai metode untuk mengidentifikasi populasi atau
individu yang beresiko atau dengan status gizi buruk (Departemen Gizi dan
Kesehatan masyarakat FKUI,2007)
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi. Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah
satu faktor risiko untuk terjadinya kesakitan dan kematian. Status gizi yang baik
Universitas Sumatera Utarabagi seseorang akan berkontribusi terhadap
kesehatannya dan juga terhadap kemampuan dalam proses pemulihan. Status gizi
masyarakat dapat diketahui melalui penilaian konsumsi pangannya berdasarkan
data kuantitatif maupun kualitatif (Supariasa, 2001).
Survei konsumsi makanan yaitu mempelajari/menelaah jumlah makan
yang dikonsumsi masuk kedalam tubuh dan membandingkan dengan baku
kecukupan, sehingga diketahui kecukupan gizi yang dipenuhi. Survei konsumsi
makanan bertujuan untuk mengetahui konsumsi makan seseorang atau kelompok
orang baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Metode yang bersifat
kualitatif untuk mengetahui konsumsi menurut jenis bahan makanan dan menggali
informasi tentang kebiasaan makan serta cara-cara memperoleh bahan makanan
tersebut
2
B. Tujuan penilaian konsumsi pangan dengan cara survei
konsumsi
Penilaian konsumsi pangan dilakukan dengan cara survei, survei konsumsi
pangan bertujuan untuk mengetahui konsumsi pangan seseorang, keluarga atau
kelompok baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
C. Metode Pengukuran Konsumsi Makanan
1. Metode Kualitatif
Metode kualitatif yang bersifat kualitatif biasanya untuk mengetahui
frekuensi makan, frekuensi konsumsi menurut jenis bahan makanan dan menggali
informasi tentang kebiasaan makan (food habits) serta cara-cara memperoleh
makanan tersebut.
Metode-metode pengukuran konsumsi makanan secara kualitatif
a. Metode frekuensi makanan (Food frequency)
b. Metode riwayat makanan (Dietary history)
c. Metode pendaftaran makanan ( Food list)
d. Metode telepon
2. Metode kuantitatif
Metode secara kuantitif dimaksudkan untuk mengetahui jumlah makanan
yang dikonsumsi sehingga dapat dihitung konsumsi zat gizi dengan menggunakan
daftar konsumsi bahan makanan (DKBM) atau daftar lainyang diperlukan seperti
daftar ukuran rumah tangga (URT) ,daftar konversi mentah,masak (DKMM) dan
daftar penyerapan minyak
Metode-metode pengukuran konsumsi makanan secara kuantitatif
a. Metode recall 24 jam
3
Metode ini dilakukan untuk mencatat jenis dan jumalah bahan makanan
yang dikonsumsi pada masa yaqng lalu . Wawancara dilakukan serinci mungkin
agar responden dapat mengungkapkan jenis bahn makanan dan perkiraan jumalah
makanan yang dikonsumsi beberapa hari yang lalu .penentuan jumlah recall
sangat ditentukan oleh keragaman jenis konsumsi bahan makanan atar waktu atau
tipe responden dalam memperoleh makanan biasanya dilakukan selama 2-3 hari
atau seminggu .Urutan waktu makan dalam sehari terdiri dari makan
pagi,siang ,malam dan makanan selingan .
b. Perkiraan makanan (estimated food record)
c. Penimbangan makanan( food weighing)
d. Metode food acount
Hampir sama dengan metode inventaris dalam hal pencatatannya
perbedaannya pada penimbangan atau pengukurn langsung datanya dikumpulkan
secar wawancara dengan anggota keluarga dan di catat pada formulir yang telah
disediakan sebelumnya. Metode ini kurang teliti dikarenakan data yang
dikumpulkan merupakan hasil estimasi.
e. Metode inventaris ( inventory method)
Metode inventaris disebut juga Log Book method . Biasanya digunakan
pada survei konsumsi pangan keluarga atau rumah tangga .metode ini prinsipnya
melakukan inventaris pencatatan dan penimbangan langsung terhadapa semua
jenis makanan ,mulai dari awal sampai akhir survei. Periode waktu yang
digunakan dapat satu minggu atau berbulan-bulan. Inventaris dan penimbangan
dilakukan oleh responden (salah satu anggota keluarga) yang telah dilatih
sebelumnya . tahap pelaksanaannya dalah sbb:
Hari pertama
Mencatan dan menimbang semua jenis pangan yang ada . ini dianggap sebagai
stock awal (S)
Hari kedua-hari sebelum hari terakhir survei
4
Mencatat dan menimbang semua bahan yang diperoleh yang dibeli,diberi dari
kebun atau makanan diluar rumah (Pp). Mencatat dan menimbang semua jenis
bahan pangan yang diberikan kepada selain keluarga (Pb) selama survei.
Hari terakhir
Mencatat dan menimbang semua jenis bahan pangan yang ada di rumah yang
dianggap sebagai stock akhir (SK)
Jumlah bahan pangan yang dikonsumsi adalah
Ki=swi+ppi-Pbi-Ski=
Menunjukkan jenis pangan
Rata-rata konsumsi per kapita = B: jumlah anggota keluarga
Data tentang jumlah anggota keluarga ,umur,berat badan,pendidikan serta jenis
pekerjaan pelu dilengkapi dalam survei
f. Pencatatan (household food record)
3. Metode kualitatif dan kuantitatif
Beberapa metode pengukuran bahkan dapat menghasilkan data yang
bersifat kualitatif maupun kuantitatif . Metode tersebut antara lain:
a. Metode recall 24 jam
b. Metode riwayat makanan (dietary history)
4. Metode food frequency questionnaire
Metode frekuensi makanan adalah untuk memperoleeh data tenteng
frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode
tertentu setiap hari,minggu,bulan, tahun. Selain itu dengan metode frekuensi
makanan dapat memperoleh gambaran pola konsumsi makanan secra kualitatif .
Kuisioner frekuensi makanan memuat semua tentang daftar bahan
makanan atau makanan tersebut pada periode tertentu. Bahan makanan yang
5
terdapat dalam daftar tersebut adalah yang dikonsumsi cukup sering oleh
responden .
Kelebihan metode food frequency questionnaire FFQ
a. Relatif murah dan sederhana
b. Dapat dilakukan sendiri oleh responden
c. Tidak membutuhkan latihan khusus
d. Dapat membantu untuk menjelaskan hubungan antara penyakit dan
kebiasaan makan
Kekurangan metode food frequency questionnaire FFQ
a. Tidak dapat mengetahui intake zat gizi sehari
b. Sulit mengembangkan kuisioner pengumpulan data
c. Cukup menjemukan bagi pewawancara
d. Perlu melakukan percobaan pendahuluan untuk menentukan jenis
bahan makanan yang akan masuk dalam daftar kuisioner
e. Responden harus jujur dan mempunyai motivasi tinggi
6
D. Kebutuhan Gizi Dan Kecukupan Gizi
Kebutuhan gizi adalah jumlah zat gizi minimal yang diperlukan seseorang
untuk hidup sehat. Kebutuhan zat gizi masing-masing orang berbeda, salah
satunya karena faktor genetika. Kegunaan perhitungan kebutuhan gizi adalah
sebagai baku evaluasi konsumsi pangan dan gizi, perencanaan menu atau
konsumsi pangan, perencanaan produksi dan ketersediaan pangan. Sedangkan
kecukupan gizi yang dianjurkan (recommended dietary allowances/ RDA) adalah
jumlah zat gizi yang diperlukan seseorang atau rata-rata kelompok orang agar
hampir semua orang dapat hidup sehat. Kebutuhan gizi seseorang sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1. Pertumbuhan
Universitas Sumatera UtaraPertumbuhan ditandai dengan bertambahnya
materi penyusun badan dan bagian-bagiannya. Fase ini dimulai dari
kandungan sampai usia dewasa muda. Laju pertumbuhan tercepat terjadi
sebelum kelahiran dan sewaktu bayi. Keperluan tubuh akan zat gizi
esensial pada waktu bayi lebih utama dibandingkan dengan masa lain
selam kehidupan. Pertumbuhan berikutnya adalah masa kanak-kanak.
Pada usia ini kegiatan fisik mulai meningkat. Kekurangan zat gizi pada
dua masa ini akan menimbulkan gangguan pertumbuhan fisik dan mental.
Kebutuhan zat gizi dan energi menjadi bervariasi seiring dengan laju
pertumbuhan. Sampai masa remaja, kebutuhan zat gizi sangat penting
untuk perkembangan tubuh, seperti terbentuknya tulang dan otot yang
kuat, simpanan lemak yang cukup untuk melindungi tubuh dan organnya,
kulit yang sehat, rambut yang mengkilap, serta gigi yang sehat.
2. Umur
Semakin tua umur manusia maka kebutuhan energi dan zat-zat gizi
semakin sedikit. Pada usia dewasa, zat gizi diperlukan untuk penggantian
jaringan tubuh yang rusak, meliputi perombakan dan pembentukan sel.
7
Pada masa ini aktivitas fisik mulai meningkat yaitu untuk melakukan
pekerjaan atau bekerja.
3. Jenis kegiatan fisik dan ukuran tubuh
Makin banyak aktivitas fisik yang dikerjakan maka makin banyak energi
yang diperlukan. Untuk melakukan aktifitas fisik yang sama, orang yang
berbadan besar membutuhkan energi yang lebih banyak daripada orang
yang berbadan kecil. Akan tetapi, aktifitas fisik lebih berpengaruh
terhadap pengeluaran energi daripada perbedaan ukuran tubuh.
4. Keadaan sakit dan penyembuhan
Pada keadaan sakit terjadi perombakan protein tubuh. Oleh karena itu,
agar kondisi tubuh kembali normal maka pada periode penyembuhan
diperlukan peningkatan konsumsi protein. Kondisi sakit tidak saja
memerlukan peningkatan konsumsi protein, tetapi juga peningkatan zat-zat
gizi lain sepertia air, vitamin, mineral, karbohidrat, dan lemak.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan
dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi ini menjadi penting karena
merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya kesakitan dan
kematian. Status gizi yang baik Universitas Sumatera Utarabagi seseorang
akan berkontribusi terhadap kesehatannya dan juga terhadap kemampuan
dalam proses pemulihan. Status gizi masyarakat dapat diketahui melalui
penilaian konsumsi pangannya berdasarkan data kuantitatif maupun
kualitatif
B. Saran
Hendaknya dalam melakukan survey konsumsi dengan metode
recall, harus tetapmemperhatikan validasi agar data yang diperoleh akurat
dan tidak terjadi bias informasi baik dari responden maupun dari petugas survey.
Hal ini dikarenakan setiap metode memiliki kelebihan dan
kelemahan masing-masing. Sehingga kesimpulan dalam penilaian status gizi dapat
lebih tepat dan lebih baik.
9
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi. (2009), Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Status Gizi, Ketersediaan dan
Produksi Pangan. http:/ anianaharani.blogspot.com diakses pada 17 Pebruari 2011
Arisman. (2010), Gizi Dalam Daur Kehidupan: EGC. Jakarta
Barasi, M. E, (2007), At A Glance Ilmu Gizi: Erlangga. Surabaya
Gibson. (1990). Pengertian Status Gizi. http:/www.rajawana.com diakses pada 15
Pebruari 2011
Hadi. (2002). Pengertian Status Gizi. http:/www.rajawana.com diakses pada 15 Pebruari
2011
Prasetyo, Iin. (2008), Hubungan Status Gizi dengan metode Survei Konsumsi.
http://digilib.unimus.ac.id diakses pada tanggal 7 Pebruari 2011
Supariasa, I.D.N. (2002), Penilaian Status Gizi: EGC. Jakarta
10
NAMA-NAMA KELOMPOK II
NO. NAMA NPM KET
1. MUHAMMAD NURHIDAYAT 115 010 227
2. LUTFI H. BUOLO 115 010 189
3. MINARNI 115 010 207
4. MEI REGINA SUHARTI 115 010 201
5. I MADE DWI PRATMANTO 115 010 437
6. MAWADDAH 115 010 197
7. LENI DEBORAH PAENDE 115 010 184
8. MUNIFA 115 010 230
9. KARDINA 115 010 178
11
top related